praktikum biokimia klinis uji kehamilan

Upload: happyrahmayulin

Post on 18-Oct-2015

588 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

uji kehamilan menggunakan direct latex aglutination dan test pack menggunakan urin wanita hamil

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    1/25

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KLINIS

    UJI KEHAMILAN (Direct Latex Agglutination)

    KELOMPOK 3 BD

    Ati Maryanti 1111102000037

    Miyadah Samiyah 1111102000034

    Happy Rahma Y. 1111102000055

    Sonia Ulfah 1111102000116

    Sumiati 1111102000124

    Rahmi Sertiana 1111102000085

    Askandari 1111102000089

    Rian Hidayat 1111102000096

    Beryl Zahyin A. 1111102000106

    Hestiawati 1111102000110

    PROGRAM STUDI FARMASIFAKUKTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2013

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    2/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    Memperlihatkan bahwa hanya urin wanita hamil yang mengandung hCG (human chorionic

    gonadotropine) dan tidak terdapat pada wanita tidak hamil.

    1.2 LANDASAN TEORI

    A. Fisiologi Kehamilan

    Menurut federasi obstetri dan ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai

    fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

    implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

    berlangsung dalam waktu 40 minggu, atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender

    internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung

    dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan

    trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).

    Selama siklus ovarium, korpus luteum berdegenerasi dan lapisan dalam uterus yang

    sudah dipersiapkan dan bergantung pada lutein akan terlepas jika tidak terjadi pembuahan

    dan implantasi. Jika terjadi fertilisasi, blastokista yang tertanam menyelamatkan dirinya dan

    tidak tersapu keluar bersama darah haid dengan membuat hCG. Hormon ini, yang secara

    fungsional serupa dengan LH, merangsang dan mempertahankan korpus luteum agar tidak

    berdegenerasi.

    Endokrinologi kehamilan melibatkan perubahan endokrin dan metabolik yang terjadi

    pada batas antara ibu dan janin yang dikenal sebagai unit plasenta-janin. Struktur ini adalah

    merupakan tempat utama produksi dan sekresi hormon steroid dan protein. Perubahanendokrin dan metabolik yang terjadi selama kehamilan merupakan akibat langsung dari

    sinyal hormon yang dihasilkan unit plasenta-janin. Permulaan dan perkembangan kehamilan

    tergantung dari interaksi neuronal dan faktor hormonal. Pengaturan neuro endokrin di dalam

    plasenta, pada janin dan kompartemen ibu sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    3/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 3

    janin dan perkembangannya sebagaimana juga dalam mengkoordinasi awal suatu

    persalinan.

    Protein-protein yang berhubungan dengan kehamilan dapat ditemukan dalam sirkulasi

    maternal segera setelah konsepsi. Sebagai contoh, suatu platelet activating (PAF)-like

    substance, yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat terdeteksi segera. Setelah ovulasi

    dan fertilisasi, embrio masih berada dalam ampula tuba sampai hari ke tiga. Konsepsi yang

    sedang berkembang mengarah pada uterus, melalui bagian istmus tuba, selama 10 jam, dan

    kemudian memasuki uterus sebagai suatu embrio 2-8 sel. Pada perkembangan selanjutnya,

    antara 3-6 hari setelah konsepsi, embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga

    endometrium. Sebelum implantasi, blastokist juga mensekresikan substansi spesifik yang

    meningkatkan penerimaan endometrium. Implantasi yang berhasil memerlukan sinkronisasi

    yang tepat antara perkembangan blastokist dan pematangan endometrium.

    Hanya sedikit informasi yang baru bisa didapatkan mengenai pengaturan hormon steroid

    dalam fase nidasi. Embrio awal dan sel kumus oophorus menghasilkan estradiol dan

    progesteron sebelum implantasi. Pengambilan secara mekanis sel-sel ini menyebakan

    terhentinya sekresi hormon steroid, sementara pengembalian sel melalui co-culture

    menghasilkan sekresi steroid seperti semula Berdasarkan penemuan ini, produksi steroid

    oleh konseptus diduga tidak berarti pada saat mencapai rongga endometrium, yang padaakhirnya sel kumulus akan makin berkurang pada saat melintasi tuba fallopii.

    Pada fase implantasi salah satu contoh hormon plasenta, gonadotropin korionik manusia

    (human chorionic gonadotropine, hCG) merupakan protein dimer yang strukturnya sangat

    berhubungan dengan LH (luteinizing hormone). Hormon ini merupakan salah satu produk

    pertama sel trofoblas embrio yang penting dalam menginformasikan kepada ibu bahwa telah

    terjadi konsepsi. mRNA -hCG dapat dideteksi saat embrio 8-sel telah terbentuk, walaupun

    hCG belum dapat dideteksi dalam aliran darah atau urin ibu sampai 6 hari setelah fertilisasi.Sekresi hCG berhubungan secara kuantitatif terhadap massa sel sitotrofoblas total di dalam

    plasenta. Konsentrasinya dalam serum ibu bertambah dua kali lipat setiap 2-3 hari pada awal

    kehamilan ini dapat digunakan sebagai skrining untuk membedakan kehamilan normal

    dengan abnormal. Kegagalan peningkatan yang sesuai pada konsentrasi hCG merupakan

    indikasi adanya implantasi abnormal seperti kehamilan ektopik (tuba) atau kehamilan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    4/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 4

    intrauterin yang tidak dapat hidup. Kadar hCG yang lebih tinggi daripada yang diharapkan

    terlihat pada kehamilan kembar dan kehamilan mola.

    Peran biologis utama hCG adalah untuk menyelamatkan korpus luteum ovarium dari

    kematian yang telah diprogram saat 12-14 hari setelah ovulasi. Karena adanya hubungan

    struktural yang dekat anatara hCG dan LH, maka hCG dapat berikatan dengan reseptor LH

    pada sel luteal. hCG kemudian dapat menggantikan LH, menunjang korpus luteum saat

    terjadi kehamilan. Pemeliharaan korpus luteum memungkinkan sekresi progesteron ovarium

    yang terus-menerus setelah hari ke-14 pasca ovulasi dan pemeliharaan kehamilan awal.

    Pada kehamilan minggu ke-9 (7 minggu sete;ah konsepsi), plasenta telah memiliki massa sel

    yang cukup untuk memasok sejumlah besar progesteron yang penting untuk pemeliharaan

    kehamilan. Produksi progesteron diambil alih oleh plasenta dan korpus luteum dapat

    dihilangkan tanpa efek samping pada pemeliharaan kehamilan. Pada akhir trimester

    pertama, hCG juga mentimulasi gonad janin untuk membuat hormon-hormon steroid yang

    bertanggung jawab untuk diferensiasi genitalia interna dan eksterna.

    Berbagai hormon yang diproduksi oleh plasenta berasal dari sistem dua sel yang

    menyerupai interaksi antara neuroendokrin hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Misalnya,

    GnRH dapat disintesis dan disekresi oleh sel sitotrofoblas plasenta. GnRH dari sitotrofoblas

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    5/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 5

    menstimulasi produksi hCG oleh sinsitiotrofoblas. Semakin berkembangnya kehamilan dan

    setelah plasenta menjadi tempat utama produksi progesteron, peran utama hCG berubah dari

    pemeliharaan korpus luteum menjadi pemeliharaan produksi progesteron oleh

    sinsitiotrofoblas. Kadar hCG serum menggambarkan perubahan ini dengan meningkat

    minggu ke-7 siklus menstruasi dan kemudian menurun drastis sampai kadar yang tetap

    selama sisa kehamilan messenger.

    B. Sel Desidua dan Hormon Desidua

    Desidua adalah endometrium dalam kehamilan. Desidua endometrium adalah tempat

    biosintesis hormon steroid dan protein maternal yang berhubungan langsung dengan

    kelangsungan dan proteksi kehamilan dari penolakan secara imunologis. Sebagai contoh

    jaringan desidua mensekresikan kortisol, dan dengan kombinasi dengan hCG dan

    progesteron yang dihasilkan konseptus, kortisol yang dihasilkan desidua bekerja menekan

    respon imun maternal membuahkan keadaan imunologis khas yang diperlukan untuk

    implantasi konseptus.

    Adapun hormon yang dihasilkan sel desidua antara lain prolaktin desidua yang

    mempunyai aktivitas biokimia dan biologis identik dengan prolaktin hipofisis. IGF binding

    protein-1(IGFBP-1) adalah hormon peptida yang berasal dari sel stroma desidua. Pada wanita

    yang tidak hamil, circulating IGFBP-1 tidak berubah selama siklus endometrium. Selama

    kehamilan, terjadi peningkatan beberapa kali lipat kadar IGFBP-1 yang dimulai selama

    trimester pertama, meningkat pada trimester kedua, dan akhirnya turun sebelum aterm.

    IGFBP-1 menghambat ikatan insulin-like growth factor (IGF) pada reseptor di desidua.

    Pregnancy protein-14 adalah hormon glikoprotein yang disintesis oleh endometrium sekretori

    dan desidua yang terdeteksi sekitar siklus hari ke 24.

    C. Kompartemen Plasenta

    Fungsi plasenta adalah memastikan komunikasi efektif antara ibu dengan janin yangtengah berkembang sementara tetap memelihara keutuhan imun dan genetik dari kedua

    individu. Pada awalnya plasenta berfungsi secara otonom. Namun pada akhir kehamilan,

    sistem endokrin janin telah cukup berkembang untuk mempengaruhi fungsi plasenta dan

    menyediakan prekursor-prekursor hormon untuk plasenta.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    6/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 6

    D. Hormon Polipeptida Plasenta (hCG)

    hCG (human chorionic gonadothropin) disebut sebagai hormon kehamilan ini adalah

    suatu glikoprotein dengan aktivitas biologis yang sangat mirip dengan LH (luteinizing

    hormon), dan keduanya bekerja bersama-sama melalui reseptor LH/hCG membran plasma.

    Walaupun diproduksi di plasenta, hCG juga disintesis di ginjal janin dan sejumah jaringan

    janin menghasilkan subunit- atau molekul utuh hCG. Berbagai tumor ganas juga

    menghasikan hCG, kadang-kadang dalam jumlah yang sangat banyak terutama penyakit

    trofoblast ganas. Pada wanita tidak hamil dan pria, hCG diproduksi dalam jumlah sangat

    sedikit.

    a. Karakteristik Biokimiawi

    hCG adalah suatu glikoprotein (BM sekitar 36.700) dengan kandungan

    karbohidrat tertinggi (30%) dibandingkan dengan hormon manusia lainnya. Komponen

    karbohidrat terutama asam sialat terminal, melindungi molekulnya dari katabolisme.

    Waktu paruh plasma hCG utuh (24 jam) jauh lebih lama daripada LH. hCG secara

    structural berikatan dengan tiga hormon glikoprotein lain (LH, FSH, dan TSH). Sekuens

    asam amino subunit dari keempat glikoprotein ini identik; tetapi subunit FSH dan

    TSH, serta subunit hCG dan LH walaupun memiliki banyak kesamaan ditandai oleh

    sekuens asam amino berbeda.

    b. BiosintesisSintesis rantai dan hCG diatur secara terpisah, sebuah gen pada kromosom 6

    di q 12 dan q 21 mengkode subunit dari keempat hormon glikoprotein. Kecepatan

    sintesis subunit hCG diperkirakan bersifat membatasi dalam pembentukan molekul

    lengkap.

    c. Sel Tempat Hormon Berasal

    Molekul hCG lengkap terutama disintesis di sinsitiotrofoblast. Namun, telah

    dibuktikan bahwa hCG imunoreaktif terdapat di sitotrofoblast sebelum usia kehamilan 6

    minggu. Setelah itu, hCG hamper seluruhnya terlokalisasi di sinsitium. Distribusi seluler

    serupa untuk hpl imunoreaktif pernah dilaporkan.

    d. Pengendalian Biosintesis Subunit hCG

    Jumlah mRNA kedua subunit dan di sinsitiotrofoblast pada trimester pertama

    lebih besar daripada saat aterm. Hal ini mungkin penting dipertimbangkan dalam

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    7/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 7

    pengukuran hCG plasma sebagai prosedur penapis untuk mengidentifikasi janin

    abnormal.

    e. Bentuk Molekul hCG di Plasma dan Urin

    Terdapat beragam bentuk hCG di plasma dan urin ibu. Sebagian dari bentuk ini

    terjadi akibat penguraian enzimatik, dan sebagian lagi terbentuk akibat modifikasi ketika

    terjadi sekuens sintesis atau pemrosesan molekul hCG normal. Berbagai bentuk hCG ini

    memiliki bioaktivitas dan imunoreaktivitas yang sangat beragam.

    f. Subunit Bebas

    Kadar subunit di plasma sangat rendah atau tidak terdeteksi sepanjang

    kehamilan manusia, Karena sintesis subunit bersifat membatasi. Meningkatnya ukuran

    oligosakarida pada subunit bebas menghambat dimerisasi dengan hCG.

    g. Rantai Peptide yang Hilang pada Molekul hCG

    Rantai peptida yang hilang tersebut diperkirakan terbentuk akibat kerja enzimatik

    pada molekul, yang terjadi di dekat tempat sintesis subunit .

    h. Konsentrasi hCG dalam Serum dan Urin

    Konsentrasi hCG dalam urin ibu hampir sejajar dengan konsentrasi di dalam

    plasma, yaitu sekitar 1UL/ml pada minggu ke-6 setelah hari pertama haid terkahir,

    meningkat ke nilai rata-rata sekitar 100 UL/ml pada hari ke-60 sampai 80 setelah haid

    terakhir. Kadar hCG dalam plasma wanita hamil dapat mencapai 15 mg/ml. dimulaisekitar minggu ke 10 sampai 12, kadar hCG plasma ibu mulai berkurang. Kadar hCG

    dalam plasma dipertahankan pada kadar rendah sepanjang sisa masa kehamilan. Pola

    kemunculan hCG dalam darah janin (sebagai fungsi usia gestasi) serupa dengan yang

    dijumpai pada ibu, namun seiring dengan perkembangan kehamilan, konsentrasi hCG

    dalam cairan amnion menurun sehingga menjelang aterm kadarnya hanya seperlima

    daripada kadar di dalam plasma.

    Tingkat sekresi hCG meningkat dengan cepat selama kehamilan awal untukmenyelamatkan korpus luteum dari kematian. Sekresi puncak hCG berlangsung sekitar

    60 hari setelah periode haid terakhir. Pada minggu kesepuluh kehamilan, pengeluaran

    hCG menurun sehingga tingkat sekresinya rendah yang kemudian dipertahankan selama

    kehamilan. Turunnya hCG terjadi pada saat korpus luteum tidak lagi diperlukan untuk

    menghasilkan hormon-hormon steroid karena plasenta sudah mulai mengeluarkan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    8/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 8

    estrogen dan progesterone dalam jumlah bermakna. Korpus luteum kehamilan mengalami

    regresi parsial seiring dengan turunnya sekresi hCG.

    Pada kehamilan dengan janin lebih dari satu, kadang-kadang dijumpai kadar hCG

    plasma yang meningkat secara bermakna, demikian juga pada janin eritroblastik tunggal

    yang terjadi akibat isoimunisasi antigen D ibu. Kadar hCG dalam plasma dan urin

    mungkin sangat meningkat pada wanita dengan hamil mola dan sindrom Down.

    i. Pengendalian Sintesis hCG

    GnRH plasma kemungkinan berperan dalam pengendalian sintesis hCG. Inhibin

    plasenta juga diperkirakan berperan. In vitro, sejumlah besar senyawa bekerja untuk

    meningkatkan sekresi hCG oleh trofoblast, misalnya senyawa turunan AMP siklik,

    hyphothalamic like hormons (GnRH, CRH), beberapa sitokin, dan berbagai faktor

    pertumbuhan.

    j. hCG merupakan mediator utama untuk implantas embrio/janin/mudigah, yang berfungsi

    mengenalkan embrio untuk dapat beradaptasi di uterus. hCG juga beperan dalam

    beberapa hal antara lain: a. meningkatkan sistem kekebalan pada endometrium, b.

    membantu meregulasi sel T (CD 4, CD 25, foxp3+), c. regulator uNK (unit natural

    killer), d. membantu menyeimbangkan sistem TH1 dan TH2 , dan peranannya dalam

    mempertahnkan mediator sistem kekebalan tubuh lainnya seperti; makrofag, T-komplemen, dan lain-lain.

    E. Pemeriksaan Strip Tes untuk Kehamilan

    Uji kehamilan didasarkan pada adanya produksi chorionic gonadotropine (hCG) oleh sel-

    sel sinsitiotrofoblas pada awal kehamilan. Hormon ini disekresikan ke dalam sirkulasi ibu

    hamil dan diekskresikan melalui urin. Human Chorionic Gonadotropine (hCG) dapat

    dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan ekskresinya sebanding

    meningkatnya usia kehamilan diantara 30-60 hari. Produksi puncaknya adalah pada usia

    kehamilan 60-70 hari dan kemudian menurun secara bertahap dan menetap hingga akhir

    kehamilan setelah usia kehamilan 100-130 hari.

    Assai darah dan urin memperlihatkan puncak-puncak yang sejajar sekitar 60 hari setelah

    konsepsi kemudian menurun ke kadar yang rendah tepat sebelum akhir kehamilan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    9/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 9

    (persalinan). Kadarnya dalam serum meningkat dari 50 sampai 100 IU/ml, kemudian

    meneurun sampai 10 hingga 20 IU/ml pada akhir kehamilan (persalinan). Nilai hCG dalam

    urin memuncak sampai 20.000 hingga 1000.000 IU perhari dan menurun pada kehamilan

    lanjut hingga nilainya 4000-11000 IU perhari.

    Strategi uji kehamilan tergantung pada seberapa cepat setelah konsepsi diperlukan

    diagnosis. Semakin dini konfirmasi itu dilakukan, semakin sensitif dan spesifik uji kehamilan

    yang harus digunakan. Tabel 8-7 menunjukkan sensitivitas uji-uji yang tersedia untuk

    kehamilan. Ciri penting dari cara RIA baru (beta-subunit hCG) pada kehamilan yang sangat

    dini adalah spesifitasnya yang tinggi terhadap sebunit-beta hCG dalam membedakan hCG

    dari LH.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    10/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 10

    Oleh karena itu, untuk situasi yang umum, jika seorang wanita ingin tahu akan

    kemungkinan hamil, uji kehamilan cara imunologis pada urin yang biasa saja sudah cukup.

    Apabila diperlukan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi untuk mendiagnosis

    kehamilan dini dianjurkan uji RIA.

    Untuk mengkonfirmasi kehamilan, spesimen urin pertama pagi hari dianjurkan karena

    urin ini konsentrasinya paling tinggi dan ada kemungkinan mengandung kadar hCG yang

    tinggi. Darah atau protein dalam urin dan obat-obatan (khususnya metadon dan fenothiazin)

    dapat mengganggu uji-uji kehamilan cara imunologis pada urin.

    Imunoassay pada urin berbeda dari assay RIA dan RRA dalam hal sensitivitasnya

    terhadap hCG, jenis sampel, waktu yang diperlukan untuk pengujian, waktu pengujian yang

    memberikan harapan sensitivitasnya terbesar, dan biayanya. Keuntungan dan kerugian

    imunoassay cara cepat menggunakan lateks pada lempeng kaca dan imunoassay hCG

    menggunakan tabung yang lazim, diperlihatkan dalam tabel 8-8 dan 8-9. Imunoassay pada

    urin dapat dikerjakan dengan uji hambatan hemaglutinasi atau aglutinasi lateks.

    Uji imunologik untuk kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti Rapid

    Latex Slide Test, Tube Test Haemaglutinasi (tipe inhibisi) atau Immunochromatographic

    assay. Uji-uji tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip antigen-antibody yaitu anti-hCG

    terhadap kadar hCG (human Chorionic Gonadotropine), hormon yang dihasilkan oleh

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    11/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 11

    plasenta. Uji yang dilakukan menggunakan serum anti-HCG ini bersifat lebih sensitif, lebih

    akurat, lebih murah, dan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan uji kehamilan yang

    terdahulu, yaitu yang menggunakan hewan hidup seperti uji Ascheim-Zondek dan Friedman.

    Penggunaan strip hCG urin tes merupakan suatu metode imunoassay untuk memastikan

    secara kualitatif adanya human chorionic gonadotropine (hCG) didalam urin sebagai deteksi

    dini adanya kehamilan. Human chorionic gonadotropine merupakan sebuah hormon

    glikopeptida yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan. Adanya hCG dan peningkatan

    konsentrasinya secara cepat didalam urin ibu membuatnya sebagai penanda untuk

    memastikan kehamilan.

    Sampel yang dapat digunakan dalam tes kehamilan untuk mendeteksi hCG pada

    seseorang dapat berupa serum maupun urin. Jika menggunakan serum, tes kehamilan

    dilakukan tidak lebih cepat dari 5 hari setelah pertama kali terlambat menstruasi, sedangkan

    jika sampel yang digunakan adalah urin bisaanya dapat diuji saat 3 hari setelah dinyatakan

    terlambat menstruasi.

    Selain menentukan seorang wanita hamil atau tidak, penggunaan uji anti-hCG ini juga

    dapat mendeteksi aborsi yang mengancam atau kematian janin. Kadar hCG juga dapat diukur

    pada pria untuk penentuan tumor terstikular.

    F. Metode Imunokromatografi

    Metode tes kehamilan yang dilakukan adalah metode imunokromatografi dengan

    menggunakan sampel berupa air seni (urin). Alat yang digunakan untuk pemeriksaan

    merupakan alat yang dijual secara bebas dan dapat dipergunakan kapanpun dan oleh

    siapapun. Keuntungan strip uji kehamilan adalah bisa dilakukan sendiri di rumah, prosedur

    pengujian yang mudah dilakukan, harga strip yang relatif murah, jenis alat tes bervariasi,

    akurasi hasil uji yang tinggi (9799%), serta dapat mendeteksi kehamilan lebih dini.

    Mekanisme kerja tes kehamilan melalui air seni ini adalah dengan menggunakan prinsip

    adanya ikatan antibodi antigen. Sebagai antigennya adalah adanya protein hormon beta hCG

    (hormon yang dihasilkan trofoblas/bagian plasenta) dan sebagai antibodi adalah antibodi

    yang dihasilkan binatang kuda yang disuntik hormon beta hCG.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    12/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 12

    Antibodi yang berupa protein ini dikloning pada bakteri E coli. Kemudian antibodi dalam

    jumlah tertentu ini, setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan berubah warna bila

    bereaksi dengan antigen, ditempelkan pada alat pemeriksa. Kadar antibodi yang ada akan

    menentukan kepekaannya. Karena itu, ada dua macam kepekaan, yaitu 25 mIU dan 50 mIU.

    Kepekaan ini yang menentukan pada hari ke berapa alat ini sudah peka untuk mendeteksi

    kehamilan. Sebagai contoh, untuk 25 mIU, dapat mendeteksi kehamilan saat hari pertama

    mens berikut, sementara 50 mIU perlu sepuluh hari terlambat.

    Aschheim dan Zondek telah menggunakan uji kehamilan dengan penanda hCG sejak

    tahun 1920. Uji biologis ini menggunakan hewan (katak, tikus, kelinci) yang kemudian

    disuntik dengan serum atau urin perempuan yang diduga hamil untuk melihat reaksi yang

    terjadi pada ovarium atau testes hewan percobaan tersebut. Prinsip uji biologik penanda 3

    hCG selanjutnya dikembangkan dengan cara mengambil antiserum hCG dari hewan yang

    telah memproduksi antibodi hasil stimulasi dengan hCG (protein dengan sifat antigenik). Bila

    urin diteteskan ke antiserum maka terjadi mediasi aktifitas antiserum untuk beraksi dengan

    partikel lateks yang dilapisi dengan hCG (latex particle agglutination inhibition test) atau sel

    darah merah yang telah disensitisasi dengan hCG (hemagglutination inhibition test). Pada

    perempuan yang hamil, hCG di dalam urinnya akan menetralisir antibodi dalam antiserum

    sehingga tidak terjadi reaksi aglutinasi. Pada perempuan yang tidak hamil, tidak terjadi

    netralisasi antibodi sehingga terjadi reaksi aglutinasi.Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang bisaa

    dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi

    kehamilan pada tahap awal. Cara penggunaannya relatif mudah, yaitu mencelupkan ujung

    alat ke dalam air seni yang ditampung atau menyentuhkan pada aliran air seni ketika buang

    air kecil. Bisaanya dianjurkan penggunaan air seni pertama setelah bangun pagi, karena

    konsentrasi hormon hCG yang tinggi pada saat itu. Uji kehamilan yang lebih akurat tentunya

    adalah tes kuantitatif hormon hCG dalam darah. Bisaanya yang diukur adalah jumlah subunit

    beta hormon hCG (-hCG) . Setiap test-pack mempunyai kadar sensitivitas berbeda, bisaanya

    pada kisaran 25 mIU/ml hCG. Test-pack mulai dapat digunakan 14 hari setelah waktu

    konsepsi atau sehari setelah periode haid terlambat. Tetapi dianjurkan tujuh hari setelah

    berhubungan suami istri.

    Tes kehamilan ini juga dapat menjadi hasil yang positif dalan beberapa keadaan seperti:

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    13/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 13

    1. Hamil kimia

    Banyak kasus kehamilan yang tidak diketahui mengalami keguguran yang disangka haid.

    Meskipun angkanya cukup tinggi, saat di test akan positif sebelum terlambat haid, ternyata

    saat tiba jadwal haid keluar seperti bisaa jumlahnya dan kehamilan juga keluar bersama haid.

    2. Waktu pemeriksaan

    Tes kehamilan dilakukan di luar standar yang ditemukan oleh pembuat test, misalnya

    terlalu lama. Hal ini akan menyebabkan tes menjadi positif

    3. Pengaruh obat dan bahan-bahan kimia

    Obat obat tertentu dapat membuat tes ini positif, seperti: pemakaian hCG untuk terapi

    kesuburan dan diet. Obat diuretik dan obat-obat anti Parkinson juga dapat membuat positif

    hasil pemeriksaan, bahan kimia atau sabun yang terkontaminasi oada urin juga bisa membuat

    tes positif. Vitamin C dosis tinggi juga dikatakan bisa mempengaruhi hasil tes.

    4. Adanya tumor dalam tubuh yang menghasilkan hCG seperti tumor jaringan plasenta

    (trofoblastik), tumor indung telur yang menghasilkan hCG, dll.

    Pemeriksaan hCG dalam darah akan terdekteksi beberapa hari lebih awal dari hCG dalam

    urin. Pemeriksaan hCG dalam darah adalah mengukur nilai secara kuantitatif nilai dengan

    angka mIU/ml. Pemeriksaan hCG dalam darah hanya dapat dilkukan di laboratorium atau

    atas permintaan dokter. Dokter akan menyarankan pemeriksaan hCG dalam darah bila tidak

    cukup data untuk memastikan kehamilan. Jika hasil pengukuran menunjukkan kadar diatas25 mIU/ml, maka hasil positif.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila menggunakan tes kehamilan di rumah, yaitu:

    1. Nilai sensitivitas dari tes kehamilan

    Nilai sensitivitas setiap merek tes kehamilan berbeda, semakin rendah nilai

    sensitivitasnya, semakin kehamilan dapat dideteksi. Sensitivitas dinilai dengan mIU/ml,

    artinya seberapa rendah jumlah hCG dalam urin yang dapat membuat hasil tes positif.

    2. Kadaluarsa tes kehamilan

    Pastikan membaca kemasan tes kehamilan sebelum menggunakan, untuk mengetahui

    masa berlaku alat tes kehamilan.

    3. Tempat penyimpanan

    Jika tersedia alat tes kehamilan yang telah disimpan di tempat yang lembab atau panas

    (misalnya kamar mandi) sebaiknya tidak digunakan.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    14/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 14

    Ada beberapa hal yang memengaruhi hasil positif tes kehamilan dengan urin atau false

    negative, beberapa diantaranya:

    1. Nilai sensitivitas dari alat yang digunakan

    Misalnya level hCG dalam urin saat melakukan pemeriksaan sekitar 25 mIU/ml, dan alat

    yang digunakan memiliki nilai sensitivitas 50 mIU/ml, maka hasil akan menunjukkan

    negatif.

    2. Tes kehamilan dilakukan terlalu dini

    Pemilaian tes kehamilan adalah menilai hCG yang dihasilkan oleh plasenta, yang terjadi

    setelah embrio berimplantasi atau menempel pada dinding rahim. Waktu implantasi

    setiap wanita bervariasi 6-12 hari setelah pembuahan. Bila tes dilakukan terlalu dini,

    maka tes akan menghasilkan hasil yang negatif

    3. Peningkatan hCG pada level yang berbeda

    Pada wanita yang mempunyai peningkatan hCG yang rendah, diperlukan waktu beberapa

    hari lebih lama untuk memberi hasil positif pada tes kehamilan.

    4. Urin yang digunakan tes sudah tidak terkonsentrasi

    Waktu terbaik adalah urin pertama saat bangun tidur karena masih terkonsentrasi. Bila

    urin yang sudah terdilutasi akan dapat memengaruhi hasilnya.

    5. Penggunaan alat tes dan waktu pembacaan yang tidak tepat

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    15/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 15

    BAB II

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    1. Judul Praktikum

    Uji Kehamilan (Direct Latex Agglutination ) dan Test Pack.

    2. Tempat Praktikum

    Laboratorium Biokimia dan Patologi Lantai 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Hari dan Tanggal Praktikum

    Senin, 18 November 2013

    4. Alat dan Bahan

    Alat

    Gelas beker 50 mL 2 buah

    Plate lateks 1 buah

    Pipet plastik dengan tangkai 3 buah

    Bahan

    Urine ibu hamil usia kandungan 4 bulan

    Urine ibu hamil usia kandungan 8 bulan

    Kontrol positif

    Kontrol negatif

    Lateks polistiren

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    16/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 16

    5. Cara Kerja

    Uji lateks polistiren

    Cara kerja Gambar

    1. Larutan lateks polistiren

    diteteskan pada tiga lingkaran

    pada plate lateks (lingkaran A,

    lingkaran B, dan lingkaran C)

    masing-masing 1 tetes.

    2. Lalu dimasukkan pada lingkaran

    A larutan kontol negative,

    lingkaran B urine 4 bulan, dan

    lingkaran C urine 8 bulan.

    3. Kemudian aduk hingga homogen.

    4. Setelah itu diamati pada masing-

    masing lingkaran. Apabila

    terbentuk aglutinasi dalam dua

    menit artinya uji positif dan

    aglutinasinya lebih dari 2 menit

    artinya uji negative.

    5. Hasilnya kemudian dicatat.

    8 bln

    K. Ne atif

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    17/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 17

    Uji menggunakan test pack

    Cara Kerja Gambar

    1. Urine ditampung ke dalam gelas

    beker (gelas beker A untuk urine 4

    bulan dan gelas beker B untuk urine

    8 bulan).

    2. Kemasan aluminium foil test pack

    dibuka, kemudian batang steril

    diambil dan strip dicelupkan ke

    dalam urine 4 bualn dan 8 bulan

    selama menit.

    Note: stripnya dicelupkan dalam

    urine jangan melebihi batas

    maksimal yang tertera,

    3. Hasil test ditunggu selama 3 menit,

    tidak boleh lebih dari 8 menit. Hasil

    negative (tidak hamil) hanya muncul

    satu garis merah. Hasil positif

    (hamil) ditandai dengan munculnya

    dua garis merah. Hasil gagal apabila

    tidak muncul garis merah sama

    sekali.

    4 bulan

    8 bulan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    18/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 18

    2.2 HASIL

    4 bulan 8 bulan

    Direct Latex Aglutination - +

    Test Pack - +

    2.3 PEMBAHASAN

    Pada praktikum ini akan dilakukan uji kehamilan. Uji kehamilan pada praktikum ini

    dilakukan dengan dua cara yaitu direct latex agglutination dan uji menggunakan test pack. Pada

    uji ini sampel yang digunakan adalah urin wanita hamil empat bulan dan urin wanita hamil

    delapan bulan. Urin yang diambil pada pagi hari pada sekresi urin yang pertama karena pada

    waktu tersebut kadar hCG banyak. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada atau

    tidaknya kandungan hCG pada ibu hamil.

    Human Chorionic Gonadotropine (hCG) adalah sejenis glikoprotein yang dihasilkan oleh

    plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-

    sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon hCG ini

    dihasilkan oleh plasenta. Hormon hCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu yang

    mengandung 92 asam amino dan mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic

    Gonadotropine (hCG) mempertahankan korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi

    yang dilanjutkan dengan terjadinya ovulasi. Hormon hCG berdampak pada meningkatnya

    produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan.

    Produksi hormon hCG akan meningkat hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa

    kehamilan. Hormon ini di ekskresikan melalui urin juga terdapat dalam serum.

    Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama

    keterlambatan haid, yang kira-kira merupakah hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding

    rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak

    hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon hCG

    sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan

    mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus

    secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    19/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 19

    Pengujian yang pertama dengan direct latex agglutination dimana 3 tetes urin wanita

    hamil baik yang empat bulan dan delapan bulan diteteskan pada lempeng objek dan ditambahkan

    dengan larutan anti hCG (partikel latex dan zat pengawet). Kemudian diaduk dan didapatkan

    hasil pada praktikum ini menunjukkan hasil yang negative (tidak terjadi aglutinasi yang

    ditunjukkan dengan butiran-butiran kecil putih) untuk urin wanita hamil empat bulan sedangkan

    pada urin wanita hamil delapan bulan didapatkan butiran-butiran kecil putih yang menandakkan

    bahwa dalam urin tersebut mengandung hormone hCG (positif).

    Prinsip dari pengujian ini adalah proses imunologi dimana terjadi ikatan antara antibodi

    dan antigen. Dengan adanya ikatan tersebut maka kondisi menjadi berat sehingga terjadilah

    aglutinasi. Menimbang dengan jumlah kadar hCG yang seharusnya meningkat setiap tiga harinya

    dan akan terus meningkat beberapa bulan dimulai dengan produksi awal pada hari ke-10 setelah

    fertilisasi. Sehingga pada usia kehamilan empat bulan seharusnya kadar hormone hCG ini adalah

    yang tinggi dan memungkinkan untuk dapat dideteksi dengan baik. Kemungkinan yang terjadi

    yang menyebabkan hasilnya negatif adalah urin yang diperiksa bukan urin wanita hamil. Fungsi

    dari hormon ini adalah untuk mempertahankan korpus luteum. Kadar hCG ini akan menurun

    pada sisa kehamilan.

    Pengujian yang kedua dilakukan dengan test pack. Test pack yang digunakan memiliki

    kepekaan hingga 10 mIU/ml urin. Pengujiannya yaitu dengan menampung urin wanita hamil 8

    bulan dan 4 bulan ke dalam wadah, celupkan strip sampai tanda batas selama menit. Baca

    hasil tes dalam 3 menit. Hasil positif bisa dilihat dengan adanya 2 garis merah pada strip,

    sedangkan hasil negatif hanya menghasilkan satu garis merah pada strip. Pengujian pada urin

    wanita hamil 8 bulan adalah positif dan pada urin wanita hamil 4 bulan adalah negative.

    Antibodi-antibodi yang terdapat pada media tes, yang mempunyai dua strip (garis)

    indicator. Hormon hCG yang terdapat pada urine wanita hamil, berperan sebagai antigen.Antibodi yang digunakan pada media tes ini ada tiga tipe antibodi. Sebagian terdapat enzim yang

    dapat menampilkan warna saat menangkap antibodi lainnya. Antibodi tipe 1 bertugas menangkap

    antigen, antibodi tipe 2 berjaga-jaga di salah satu strip untuk menambatkan antibodi tipe 1

    (berikut antigen yang ditangkapnya) di strip A. Sedangkan antibodi tipe 3 menangkap antibodi

    tipe 1 yang tak mendapat pasangan, lalu menambatkannya di strip B. Jika hanya strip B yang

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    20/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 20

    berwarna berarti tidak terdapat hormon hCG (tidak hamil ). Karena antibodi yang tertambat dan

    memberi warna strip itu bukan pembawa hCG melainkan antibodi 3 yang menangkap antibodi 1.

    Sebaliknya, kalau kedua strip menampilkan warna maka menunjukkan adanya hCG yang

    tertawan di strip A (hamil). Alat uji kehamilan test pack mendeteksi hormon hCG dalam urin

    yang diproduksi selama masa kehamilan dengan kepekaan hingga 25 mIU/ml urin.

    Untuk urin wanita hamil yang 8 bulan dihasilkan 2 garis pada strip yang menandakan

    adanya hormon hCG, sedangkan untuk urin hamil yang 4 bulan hanya dihasilkan 1 garis saja, hal

    ini menandakan bahwa tidak adanya hCG pada urin tersebut. HCG pada bulan ke-4 harusnya

    masih bisa dideteksi karena kadar hormon hCG ini adalah yang tinggi dan memungkinkan untuk

    dapat dideteksi dengan baik. Kadar hormon hCG ini akan menurun pada sisa kehamilan.

    Kemungkinan hasil ini negatif adalah urin yang diperiksa bukan urin wanita hamil, atau urin

    yang dideteksi terlalu encer sehingga hormone hCG tidak terdeteksi.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    21/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 21

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    1. Praktikum uji kehamilan ini menggunakan direct latex agglutination dan uji test pack

    dengan tujuan mengetahui ada atau tidaknya hormon hCG pada ibu hamil.

    2. Prinsip dari pengujian urin wanita hamil ini adalah proses imunologi dimana terjadi

    ikatan antara antibodi dan antigen.

    3. Hasil uji direct latex agglutination yang didapatkan pada urin wanita hamil 4 bulan

    tidak terjadi aglutinasi ( negatif ) dan pada urin wanita hamil 8 bulan terjadi aglutinasi

    (positif) ditandai dengan adanya butiran-butiran kecil putih

    4. Hasil uji test pack dengan kepekaan 10 ml U/ml urin maka didapatkan hasil negatif

    ditandai dengan adanya satu garis merah dalam strip pada urin wanita hamil 4 bulan

    dan hasil positif pada urin wanita hamil 8 bulan ditandai dengan adanya dua garis

    merah pada strip.

    5. Hasil yang didapat dari kedua metoda tidak sesuai dengan literatur yakni pada wanita

    hamil 4 bulan dinyatakan kadar hCG tinggi namun pada praktek di lapangan bernilai

    negatif. Hal ini diduga bahwa urin tesebut bukanlah urin wanita hamil atau urin yang

    akan diuji terlalu encer sehingga hormon hCG tidak terdeteksi.

    3.2 SARAN

    Sebaiknya, semua praktikan mendapatkan proporsi kerja dalam praktikum agar praktikan

    dapat mengerti dengan jelas dan mengamati perubahan yang terjadi sehingga tujuan dari

    praktikum ini dapat tercapai.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    22/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 22

    DAFTAR PUSTAKA

    George Adriaans. Asuhan Antenatal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi,

    hal: 1-2, 2008.

    Hanifa,W dan Saifuddin, A.B. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo.

    Anwar, Ruswana.Endokrinologi Kehamilan dan Persalinan. Bandung, Mei 2005, hal: 2-10.

    Cunningham, Gary, et. All. Williams Obstetrics, 23ed, Mc-Graw Hill, inc. Health Profession

    Division, Toronto, International edition, 2010, 117-120.

    Marie Tsampalas, Virginie Gridelet, Sarah Berndt, Jean-Michel Foidart, Vincent Geenen, Sophie

    Perrier dHauteriv. Human Chorionic Gonadotropin: A Hormon With Immunological and

    Angiogenic Properties, November 2009, no: 6, 3-6.

    G. K. Sabine Lijesen, Iris Theeuwen, Willem J. J. Assendelft & Gerrit Van Der Wal. The Effect

    Of Human Chorionic Gonadotropin (Hcg) In The Treatment Of Obesity By Means Of The

    Simeons Therapy: A Criteria-Based Meta-Analysis, 1995; 40: 237-243.

    Cole L. A. Immunoassay of human chorionic gonadotropin, its free subunits, and metabolites.

    Clinical Chemical, 1997;43(12):22, 33-43.

    Suririnah. 2008.Buku Pintar kehamilan dan persalinan. Jakarta: PT Gramedia.

    Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson. 2002. Tinjauan Klinis Hail Pemeriksaan

    Laboratorium. Jakarta : EGC.

    Kee, Joyce LeFever. 1995. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik dengan

    Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC.

    Heffner, Linda J. dan Danny J. Schust. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta:

    Erlangga Medical Series.

    Speicher, Carl E. dan Jack W. Smith. 1994. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Jakarta

    EGC.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    23/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 23

    A. Jagannadha Rao, S. G. Kotagi, and N. R. Moudgal. Effect Of Human Chorionic

    Gonadotropin On Serum Levels Of Progesterone And Estrogens In The Pregnant Bonnet

    Monkev (Macaca Radiata), March 1981; Vol. 3: No: 1, 83-88.

    Kusmarjadi, D., (2008), Tes Hamil Positif Palsu, http//www.teshamil.com/tes-hami-positif-

    palsu/html.dikujungi 29 November 2010.

    Anonim. 2010. Pengertian hCG (human chorionic gonadotropine) atau karya ilmiah. UNJA

    Jambi.

    Kayisli U, Selam B, Guzeloglu-Kayisli O, Demir R, Arici satu (2003). "Manusia gonadotropin

    korionik memberikan kepada keibuan immunotolerance dan endometrial apoptosis

    dengan mengatur sistem ligan Fas-Fas". J. Immunol. 171 (5): 230513. PMID

    12928375.

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    24/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 24

    LAMPIRAN

    Urin wanita hamil 8 bulan Urin wanita hamil 4 bulan testpack

    Pengujian dengan testpack Pengujian urin 8 bulan Pengujian urin 4 bulan

  • 5/28/2018 Praktikum Biokimia Klinis UJI KEHAMILAN

    25/25

    P r a k t i k u m B i o k i m i a K l i n i s Page 25

    Hasil negative pada urin wanita hamil

    4 bulan

    Hasil positif pada urin wanita

    hamil 8 bulan

    Hasil :

    Tengah : negatif (-) pada urin 4 bulan

    Kanan : positif (+) pada urin 8 bulan