laporan biokimia

28
LAPORAN BIOKIMIA PERCOBAAN OKSIDASI NAMA : AKIFA SYAHRIR NIM : 70300111004 KELOMPOK : I (SATU) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : JUMAT/ 1 Juni 2012 ASISTEN : AHMAD FADEL LABORATORIUM BIOKIMIA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012

Upload: chyfa-ainur-al-qifthy

Post on 10-Dec-2014

1.612 views

Category:

Documents


141 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BIOKIMIA

LAPORAN BIOKIMIA

PERCOBAAN OKSIDASI

NAMA : AKIFA SYAHRIR

NIM : 70300111004

KELOMPOK : I (SATU)

HARI/TANGGAL PERCOBAAN : JUMAT/ 1 Juni 2012

ASISTEN : AHMAD FADEL

LABORATORIUM BIOKIMIA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2012

Page 2: LAPORAN BIOKIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaksi oksidasi dapat di defenisikan sebagai peristiwa kehilangan

elektron atau kehilangan hidrogen, sehingga disebut juga reaksi

dehidrogenasi. Bila suatu senyawa mengalami oksidasi maka tentua ada

senyawa lain yang mengalami reduksi, yaitu senyawayang memperoleh

elektron atau memperoleh hidrogen. Di dalam sistem biologi sel makhluk

hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan dalam reaksi pembentukan energi

contohnya pada oksidasi gula menjadi CO2, air dan energi (Tim Dosen,

2012).

Prinsip reaksi oksidasi reduksi yaitu reaksi pengeluaran dan

perolehan elektron berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan

konsep penting yang melandasi pemahaman tentang sifat oksidasi biologi.

Ternyata banyak reaksi-reaksi oksidasi dalam sel hidup dapat berlangsung

tanpa peran molekul oksigen(Helvi Mardiani, 2004) .

Proses reaksi oksidasi reduksi dapat berlangsung secara aerob dan

anaerob, reaksi aerob adalah reaksi yang berlangsung dengan

menggunakan oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hidrogen.

Sedangkan anaerob adalah reaksi yang tanpa menggunakan oksigen (Tim

Dosen, 2012).

Page 3: LAPORAN BIOKIMIA

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud dari percobaan praktikum oksidasi biologi yaitu untuk

mengetahui proses realisasi oksidasi reduksi yang terjadi dalam sel

biologis.

1.2.2 Tujuan pada praktikum oksidasi biologi biologi yaitu membuktikan

terjadinya reaksi oksidasi karbohidrat pada sel ragi, memperlihatkan

adanya enzim dehidrogenasi aerob, proses pasteurisasi, enzim oksidase

dan efek anti oksidan.

1.3 Prinsip Percobaan

Dengan menambahkan larutan yang bersifat oksidasi maka akan

mereduksi senyawa tersebut. Misalnya pada uji scardinger oksidasi dapat

terjadi melalui dehidrogenasi suatu substrat, dalam hal ini formaldehid,

memperlihatkan adanya enzim dehidrogenase aerob yaitu aldehid

dehidrogenase didalam susu segar dan memperlihatkan bahwa proses

pasteurisasi merusak enzim.

Page 4: LAPORAN BIOKIMIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Secara kimiawi oksidasi di defenisikan sebagai pengeluaran ekektron, dan

reduksi sebagai penambah elektron. Karena itu, oksidasi selalu disertai oleh

reduksi akseptor elektron. Prinsip reduksi oksidasi ini juga berlaku di sistem

bikomia dan merupakan konsep penting yang mendasari pemahaman tentang sifat

oksidasi biologis. Banyak oksidasi biologis berlangsung tanpa partisipasi oksign

molekular, misalnya dehidrogenasi. Dalam reaksi yang melibatkan oksidasi dan

reduksi, perubahan energi bebas setara dengan kecenderungan reaktan

mendonasikan atau menerima elektron. Enzim yang berperan dalam reaksi redoks

disebut dengan oksidoreduktase dan diklasifikasikan menjadi empat kelompok:

oksidase, dehidrogenase, hidroperioksidase, dan oksigenase (Robert K. Murray,

2006).

Enzim-enzim yang terlibat dalam reaksi reduksi dan oksidasi dinamakan

enzim oksidoreduktase. Terdapat 4 kelompok enzim oksidoreduktase yaitu:

oksidase, dehidrogenase, hidroperoksidase dan oksigenase.

1. Oksidase

Enzim oksidase mengkatalisis pengeluaran hidrogen dari substrat

dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Enzim-enzim

tersebut membentuk air atau hidrogen peroksida. Termasuk sebagai oksidase

antara lain sitokrom oksidase, oksidase asam L-amino, xantin oksidase,

glukosa oksidase.

2. Dehidrogenase

Page 5: LAPORAN BIOKIMIA

Dehidrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor

hidrogen. Enzim-enzim ini memiliki 2 fungsi utama yaitu:

a. Berperan dalam pemindahan hidrogen dari substrat yang satu ke substrat

yang lain dalam reaksi reduksi-oksidasi berpasangan.

b. Sebagai komponen dalam rantai respirasi pengangkutan elektron dari

substrat ke oksigen.

Contoh dari enzim dehidrogenase adalah suksinat dehidrogenase, asil-

KoA dehidrogenase, gliserol-3-fosfat dehidrogenase, semua sitokrom kecuali

sitokrom oksidase.

3. Hidroperoksidase

Enzim hidroperoksidase menggunakan hidrogen peroksida atau

peroksida organik sebagai substrat. Ada 2 tipe enzim yang masuk ke dalam

kategori ini yaitu peroksidase dan katalase. Enzim hidroperoksidase

melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya.

Penumpukan peroksida menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak

membran sel dan menimbulkan kanker serta aterosklerosise.

4. Oksigenase

Oksigenase mengkatalisis pemindahan langsung dan inkorporasi

oksigen ke dalam molekul substrat. Enzim ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu

monooksigenase dan dioksigenase (Artikel Sekolah, 2011 di akses 02 Juni

2012).

Proses oksidasi biologi banyak pula yang menghasilkan perioksida yang

berbahaya bagi sel itu sendiri. Untuk itu, sel biasanya dilengkapi dengan sistem

penangkal yang terdapat dalam sel itu sendiri yang disebut anti oksidan. Sistem

Page 6: LAPORAN BIOKIMIA

penangkal yang terdapat pada sel terdiri dari enzim yang memecah perioksida

seperti katalase, perioksidase. Selain itu, juga terdapat vitamin yang berperan

sebagai anti oksidan yaitu vitamin C, vitamin E, dan beta karoten (Tim Dosen

2012).

Organisme autotrofik melakukan metabolisme dengan proses eksergonik

sederhana, misalnya tumbuhan hijau menggunakan energi cahaya matahari, Fe3+.

Sebaliknya organismebakteri tertentu menggunakan reaksi Fe2+ heterotrofik,

memperoleh energi bebasnya dengan melakukan metabolisme yaitu pemecahan

molekul organik kompleks. Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam

pemindahan energi bebas dari proses eksergonik ke proses endergonik. ATP

adalah nukleotida trifosfat yang mengandung adenin, ribosa dan 3 gugus fosfat.

Ada 3 sumber utama yang berperan dalam konservasi atau penangkapan

energi.

1. Fosforilasi oksidatif Fosforilasi oksidatif adalah sumber terbesar dalam

organisme aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan proses ini

berasal dari oksidasi rantai respirasi di dalam mitokondria dengan

menggunakan oksigen.

2. Glikolisis Dalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua yang terjadi

akibat pembentukan laktat.

3. Siklus asam sitrat Dalam siklus asam sitrat satu (Syahrul, 2009 di kses

02 Juni 2012).

Page 7: LAPORAN BIOKIMIA

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan percobaan yang digunakan yaitu susu segar, susu pasteurisasi, larutan

biru metilen 0,02%, kentang, larutan fenol 1%, larutan pirogalol 1%,

larutan asam askorbat (1mg/ml), dan potongan pisang.

3.2 Alat Percobaan

Alat percobaan yang digunakan yaitu gelas kimia, pipet tetes, pisau dan

batang pengaduk, serta pemanas atau kompor.

3.3 Metode Percobaan

3.1.1 Pada praktikum uji scardinger terlebih dalulu disiapkan 2 tabung reaksi,

pada tabung pertama dimasukkan 5 mL susu segar dan pada tabung kedua

dimasukkan pula 5 mL susu pasteurisasi. Setelah itu, ditambahkan berturut-

turut 1 mL larutan biru metilen dan 1 mL larutan formaldehid 0,4 % di

dalam masing-masing tabung. Kemudian larutan dicampur dengan baik dan

dimasukkan kedalam penangas air 60-65°C. Setelah itu diamati perubahan

yang terjadi.

3.1.2 Pada praktikum uji oksidasi terlebih dahulu disiapkan 2 buah tabung reaksi,

kemudian ditambahkan kedalam tabung tersebut masing-masing ekstrak

kentang yang telah dihaluskan sebanyak 5mL. Pada tabung pertama

ditambahkan larutan Fenol 1% sebanyak 10 tetes, dan pada tabung kedua

ditambahkan pula larutan Pirogalol 1% sebanyak 10 tetes. Setelah itu, kedua

tabung dikocok hingga tercampur dengan baik. Kemudian perhatikan warna

yang berbentuk pada kedua tabung.

Page 8: LAPORAN BIOKIMIA

3.1.3 Pada praktikum efek anti oksidan terlebih dahulu disiapkan dua bua gelas

kimia, kemudian potongan pisang dimasukkan kedalam masing-masing

gelas kimia. Ditambahkan air kedalam gelas kimia pertama hingga pisang

terendam dan ditambahkan pula larutan asam askorbat ke dalam gelas kimia

kedua hingga pisang terendam. Setelah itu, gelas kimia dibiarkan beberapa

menit agar warna coklat dapat timbul pada masing-masing gelas kimia.

Page 9: LAPORAN BIOKIMIA

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembahasan

4.1.1 Uji Schardinger

Adapun hasil percobaan pada praktikum uji schradinger sebagai berikut:

BahanWarna saat ditambahkan biru metilen

& formaldehid

Warna

setelah

dipanaskan

Susu segar Coklat+metilen(biru)+formaldehid(coklat) Coklat

Susu

pasteurisasiputih+metilen(biru)+formaldehid(putih) Putih

4.1.2 Uji Oksidasi

Adapun hasil percobaan pada praktikum uji oksidasi sebagai berikut:

Tabung I Tabung II

Warna setelah dikocok Coklat muda Coklat tua

4.1.3 Efek Anti Oksidan

Adapun hasil percobaan pada praktikum efek anti oksidan sebagai berikut:

Gelas I (air) Gelas II (Asam askorbat)

Beberapa menit warna

cokelat timbul?- 60 menit

Page 10: LAPORAN BIOKIMIA

4.2 Pembahasan

4.2.1 Uji Schardinger

Pada praktikum percobaan oksidasi biologi ini dimaksudkan untuk

menguji aktivitas enzim dehidrogenasi yang terdapat dalam susu

menggunakan tes schardinger dan mengetahui perbedaan kerja enzim pada

susu segar dan pasteurisasi. Penggunaan metode schardinger ini bertujuan

untuk memperlihatkan bahwa oksidasi dapat terjadi melalui dehidrogenasi

suatu substrat, dalam hal ini formaldehid, memperlihatkan adanya enzim

dehidrogenase aerob yaitu aldehid dehidrogenase didalam susu segar dan

memperlihatkan bahwa proses pasteurisasi dapat merusak enzim.

Bahan yang digunakan pada uji schradinger susu segar (UHT), susu

pasteurisasi (bear brand), larutan biru metilen 0,02%, serta larutan

formaldehid 0,4%.

Pada tabung 1 diberi susu segar 5 ml , metilen blue 0,02% campur dengan baik,

panaskan dalam penangas 60°C selama 30 menit. Lalu diamati terjadi  perubahan warna

terbentuk warna biru pucat hampir putih, ini disebabkan karena adanya enzime

dehidrogenase yang masih aktif pada susu murni ( belum di pasteurisasi ) sehingga pada

saat pemanasan dapat mereduksi metilen biru (warna biru berubah menjadi putih). Oleh

karena itu, pada tabung 1, didapatkan hasil yang sesuai dengan teori yaitu berwarna biru

pucat ( mendekati putih ) karena mungkin masih ada sedikit metilen yang tidak tereduksi.

Pada tabung 2 diberi susu pasteurisasi ( susu yang telah dipanaskan sampai

70°C) 5 ml , formaldehid 0,4% campur dengan baik, panaskan dalam penangas 60°C

selama 30 menit. Lalu diamati terjadi perubahan warna dari formaldehid menjadi wanra

biru metilen tetap. Ini disebabkan karena adanya pemanasan pada susu segar yang dapat

Page 11: LAPORAN BIOKIMIA

merusak enzime dehidrogenase yang ada dalam susu segar yang dapat mereduksi

formaldehid, sehingga pada saat pemberian formaldehid dan pemanasan warna biru akan

tetap tidak beruabh karena tidak dapat tereduksi enzime dehidrogenase.

Secara teori susu segar dan susu pasteurisasi di tambah dengan

metilen blue dan formal dehid mengakibatkan enzim yang terdapat dalam

susu segar mengkatalis perlepasan hidrogen dari formaldehid, atom

hidrogen yang dibebaskan akan bereaksi dengan metilen blue membentuk

leuko metilen blue atau biru keputihan, sedangkan pada susu yang di

pasteurisasi warnanya lebih muda lagi. hal ini disebabkan karena susu ini

telah dilakukan pemanasan untuk pengawetan sehingga akibat pemanasan

enzim dehidrogenasi tidak aktif lagi. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pada susu segar enzim dehidrogenasi masih ada.

4.2.2 Uji Oksidasi

Praktikum uji oksidase dalam kentang ini bertujuan untuk

mengetahui proses oksidasi senyawa fenol dan pirogalol oleh enzim

polifenol oksidase (PPO). Bahan yang digunakan adalah ekstrak kentang

yang didapat dari filtrat kentang yang sebelumnya dikupas, dicuci bersih,

diblender dan disaring. Larutan Fenol sebanyak 1%, larutan pirogalol 1%.

Pada uji oksidase pertama (tabung reaksi 1) dimasukkan di dalamnya

5 ml ekstrak kentang dan 10 tetes larutan fenol 1%. Terjadi perubahan

warna menjadi coklat muda. Fungsi penambahan larutan fenol 1% untuk

mempercepat terjadinya oksidasi fenol oleh enzim PPO kentang.

Pada uji oksidase kedua (tabung reaksi 2) dimasukkan 5 ml ekstrak

kentang dan 10 tetes larutan pirogalol 1%. Terjadi perubahan warna menjadi

Page 12: LAPORAN BIOKIMIA

coklat tua. Fungsi penambahan pirogalol 1% yaitu untuk mempercepat

terjadinya reaksi oksidasi pirogalol oleh enzim PPO kentang.

Secara teori perubahan warna (ekstrak kentang+larutan fenol 10%)

menjadi kecoklatan menunjukkan adanya reaksi oksidasi senyawa fenol

oleh enzim yang dimiliki kentang yakni enzim PPO. Fenol diubah menjadi

katekol oleh enzim PPO, kemudian menjadi kinon. Terbentuknya warna

coklat pada reaksi tersebut dikarenakan proses kondensasi. Begitu pula

reaksi yang terjadi pada larutan ekstrak kentang yang ditambahkan larutan

pirogalol 10% terjadi perubahan warna pada ekstrak kentang menjadi warna

coklat pekat. Hal ini membuktikan bahwa enzim PPO pada kentang

mengubah pirogalol menjadi purpurogalin yang berwarna coklat tua.

Dari hasil percobaan tersebut terlihat perbedaan perubahan warna

pada ekstrak kentang antara pemberian larutan fenol 10% dan larutan

pirogalol 10% dikarenakan katekol dan pirogalol merupakan fenol

terhidroksilasi yang bersifat toksik terhadap mikroorganisme.

4.2.3 Efek Anti Oksidan

Pada uji efek anti oksidan bertujuan untuk memperlihatkan efek anti

oksidan dari vitamin C atau asam askorbat. Bahan yang digunakan yaitu

asam askorbat (1 mg/ml) dan potongan pisang setelah 30 menit amati

perubahan yang terjadi.

Pada tabung pertama (tabung 1) diberikan potongan pisang dan air

sampai pisang tersebut terendam. Setelah 30 menit amati perubahan yang

terjadi.

Page 13: LAPORAN BIOKIMIA

Pada tabung kedua (tabung 2) di berikan pula potongan pisang dan

ditambahkan asam askorbat hingga pisang tersebut terendam. Setelah 30

menit amati perubahan yang terjadi. Secara praktek kami gagal melakukan

percobaan tersebut, akan tetapi secara teori adanya asam askorbat akan

mengalihkan kerja PPO dengan mengoksidasi asam askorbat menjadi asam

dehidroaskorbat dan H2O2. Akibatnya fenol yang ada dalam buah pisang

terlindungi dari oksidasi suhingga warna cokelat tidak terbentuk.

Page 14: LAPORAN BIOKIMIA

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang dapat disimpulkan pada percobaan ini yaitu pada uji

schardinger enzim yang terdapat pada susu segar adalah enzim

dehidrogenase, uji positif tes schardinger ditunjukkan dengan berubahnya

warna metilen blue yang disebabkan oleh reaksi reduksi oleh ion hidrogen,

kerja enzim dapat terhambat oleh pemanasan, susu segar lebih bagus dari

susu yang dipasteurisasi karena masih memiliki enzim dehidrogenase.

Pada uji oksidasi penambahan 10 tetes larutan fenol 1% pada ekstrak

kentang menghasilkan perubahan warna ekstrak kentang menjadi merah

muda. Begitu pula pada penambahan 10 tetes larutan pirogalol 1% pada

ekstrak kentang menghasilkan perubahan warna ekstrak kentang menjadi

coklat tua.

Pada efek anti oksidan penambahan larutan askorbat menjadikan

pisang tersebut berwarna coklat dikarenakan adanya enzim polifenol

oksidase (PPO) doioksidasi dengan oksigen udara menjadi senyawa

berwarna coklat.

5.2 Saran

Untuk laboratorium kiranya fasilitas maupun alat-alat pada

laboratorium harus lebih di lengkapkan dikarenakan banyaknya percobaan

yang akan dilakukan.

Page 15: LAPORAN BIOKIMIA

Untuk asisten kiranya lebih memperhatikan para praktikan dan

memberikan penjelasan yang lebih lengkap agar para praktikan dapat

mengerti dengan baik.

Page 16: LAPORAN BIOKIMIA

DAFTAR PUSTAKA

Murray, R., dkk., 2006, Biokimia Harper, Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Mardiani, H., 2004, , (Online), (https://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:aIysdC0Ce2QJ:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3512/1/

biokimia-helvi.pdf+oksidasi+biologi+adalah&hl=en&pid=bl&srcid, 2004, diakses 02

Juni 2012)

Alone, P., 2011, Praktikum Biokimia Anti Oksidan dan Oksidasi, (Online),

(http://phypinks.blogspot.com/2011/12/antioksidan-dan-oksidasi-biologi.html diakses 02

Juni 2012)

Bayyinah, dkk., Biokimia Klinis Anti Oksidan dan Oksidasi, (Online),

(http://www.scribd.com/doc/54205346/antioksidan-Dan-Oksidasi-Biologi diakses 01 Juni

2012 )

Sekolah, A., 2011, Biogenetika, Oksidasi Biologi dan Rantai Respirasi, (Online),

(http://makalahcenter.blogspot.com/2011/01/bioenergetika-oksidasi-biologi-dan.html,

diakses 02 Juni 2012)

Page 17: LAPORAN BIOKIMIA

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 2012

Asisten Praktikan

(MUHAMMAD ABDU DAMIS)

(Akifa Syahrir)

Page 18: LAPORAN BIOKIMIA

LAMPIRAN GAMBAR

Uji Schradinger

Uji schradinger memperlihatkan

bahwa oksidasi dapat terjadi melalui

dehidrogenasi suatu substrat. Dalam

hal ini formaldehid memperlihatkan

bahwa proses pasteurisasi merusak

enzim.

Uji Oksidasi

Uji oksidasi memperlihatkan adanya

enzim oksidase di dalam kentang.

Efek Anti Oksidan

Page 19: LAPORAN BIOKIMIA

Efek anti oksidan memperlihatkan

adanya efek dari vitamin C atau

asam askorbat pada pisang.