kuliah ikga semester5-print
Post on 11-Aug-2015
77 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BEHAVIOR MANAGEMENT (Behavior Modification)
in DENTISTRY for CHILDREN
Merupakan sebuah cara dimana satu tim bekerja secara efektif dan secara efisien untuk melakukan perawatan bagi seorang anak dan pada waktu yg bersamaan akan menghasilkan sikap yg positif pada perawatan dental
TUJUAN MEMODIFIKASI TINGKAH LAKU ANAK
1 Untuk mendapatkan kekooperatifan yg maksimum antara dokter gigi dengan pasien
2 Menanamkan rasa percaya pasien
BEHAVIOR MODIFICATION
Dewasa datang dg kesadaran dan kemauan sendiri Anak tidak punya kesadaran takut dan tidak ada kemauan agrave anak tidak ada motivasi untuk datang ke
dokter gigi
Masalah
1 Tidak ada kesadaran dari pasien
2 Orang tua tidak perduli (memiliki persepsi bahwa gigi sulung akan terganti)
3 Membuang-buang waktu
4 Menurut dokter gigi
bull Tidak mampu
bull Tidak sabar
bull Tidak menguntungkan
bull Tidak suka anak kecil
Mengapa dokter gigi perlu belajar mengenai psychological development and reaction pada anak
1 Mengetahui kebutuhan pd anak tergantung umur
2 Sehingga bila melakukan pelanggaran agrave membuat anak tidak kooperatif dan membuat perawatan berikutnya menjadi lebih sulit sementara perawatan gigi dibutuhkan seumur hidup Butuh waktu membangun confidence
3 Adanya penyimpangan dr tingkah laku yg kita harapkan merupakan tanda bahwa perawatan yg kita lakukan tidak cocok untuk pasien usia muda
4 Membuat dokter gigi mengerti reaksi kita harus bagaimana didalam perawatan anak
DEFINISI amp PENGERTIAN TINGKAH LAKU
Sigmun Freud Respon (jawaban) terhadap suatu stimulus (rangsang)
JBWatson Suatu refleksi yg merupakan reaksi terhadap rangsang adari luar
Lewin Suatu fungsi pribadi dan lingkungan
Morgan EtAl Segala sesuatu yg dilakukan manusia
Ruch reaksi yg diisolasi dan diorganisasikan
Hilgard segala sesuatu yg dilakukan manusia
Rotter
Tingkah laku memiliki beberapa konsep
1 Individu merupakan subyek
2 Tingkah laku berlangsung dlm ruang dan waktu
3 Tingkah laku mempunyai arah dan tujuan dipengaruhi oleh situasi
4 Tingkah laku ditentukan oleh adanya harapan2
5 Tingkah laku berdasarkan pengalaman2
KESIMPULAN
Tingkah laku merupakan reaksi terhadap suatu rangsangan dan mempunyai arah serta tujuan
PERBEDAAN TINGKAH LAKU DISEBABKAN OLEH
1 Faktor Bawaan Atau Keturunan Telah ada pada saat konsepsi dan diturunkan pd generasi berikutnya 2 Faktor Lingkungan Segala sesuatu yg melingkungi atau mengelilingi anak seumur hidupnya
bull Lingkungan fisik ortu rumah sekolah teman dll
bull Lingkungan psikologi harapan cita2 masalah dll
PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU ANAK SESUAI USIA
Secara alamiah anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai dimensi secara serentak amp seimbang
1 Fisik sosial intelektual keterampilan
2 Tingkah laku
bull mengalami perrubahan terus menerus
bull berlangsung scr perlahan amp menurut hukum tertentu
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
A HUKUM KONVERGENSI
1 SchopenhaurManusia adlh hasil bawaan yg berkembang sndr Pendidikan tidak akan mampu mengubahnya
2 John Locke (Abad 19) agrave Teori Tabula Rasaldquoketika lahir anak diumpamakan kertas putih yg belum digoresi dg bakat apapun bersih dr turunan agrave pendidikan dpt membentuknyardquo
3 William SternMenggabungkan kedua pendapat tsb ke dalam Hukum Konvergensi agrave pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi lingkungan amp bawaan
B HUKUM TEMPO PERKEMBANGAN
Tiap anak memiliki tempo perkembangan yg berbeda Misalnya anak laki lebih cepat berjalan
C HUKUM MASA PEKA
MMontesori
Pada masa pertumbuhan suatu fungsi mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan
Misal usia 3-5 tahun adalah masa yg baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu
D HUKUM REKAPITULASI
Hackle
Perkembangan manusia merupakan pengulangan singkat dari perkembangan jenisnya
E HUKUM BERTAHAN DAN MEMPERTAHANKAN DIRI
Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)
F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN
bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya
bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org
bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara
TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA
1) Tahap Prenatal
a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir
b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini
c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin
d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya
e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak
2) Tahap Bayi
a Berlangsung kira-kira 2tahun
b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak
c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive
REFLEK PADA BAYI
1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)
a Menghilang pd usia 4-6 tahun
b Anak tidak mau ditinggalkan
2) Reflek Moro Memeluk
a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan
b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk
3) Reflek Babinski
a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik
b Menghilang setelah usia 3-4 bulan
4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)
a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh
b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan
5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya
KEBUTUHAN BAYI
Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu
Bowlby
Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu
Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa
1 Usia 0 - 4 Bulan
bull Tidak ada diskriminasi
bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar
2 Usia 3 - 6 Bulan
bull Mengarah pd pribadi yg dikenal
bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat
3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun
bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya
bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya
bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak
4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak
bull Anak membentuk kerjasama
bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali
TAHAP ANAK2
1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai
mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah
Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap
a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil
atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an
bermain peran dll
2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung
melakukan kegiatan yang lebih feminine
Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya
5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)
1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap
Reaksi menangis
2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti
Reaksi menangis menjerit menendang
3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya
Reaksi menangis
4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa
Reaksi L=L tertawa
5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan
reaksi tertawa
(JB WATSON)
1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati
BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Frankl behavioral rating scale
1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan
menangis keras2
ketakutan
bermacam2 tingkah laku negative yang
ekstrim
2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi
tidak kooperatif
wajah merengut macam
selalu mengelak
bicara tidak jelas
3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat
sikap hati2
bersedia menjalankan perintah drg
tetap diarahkan untuk kooperatif
4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama
tertarik terhadap cara perawtan
suka tertawa
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapi
4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)
1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg
2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
2 Tingkah laku berlangsung dlm ruang dan waktu
3 Tingkah laku mempunyai arah dan tujuan dipengaruhi oleh situasi
4 Tingkah laku ditentukan oleh adanya harapan2
5 Tingkah laku berdasarkan pengalaman2
KESIMPULAN
Tingkah laku merupakan reaksi terhadap suatu rangsangan dan mempunyai arah serta tujuan
PERBEDAAN TINGKAH LAKU DISEBABKAN OLEH
1 Faktor Bawaan Atau Keturunan Telah ada pada saat konsepsi dan diturunkan pd generasi berikutnya 2 Faktor Lingkungan Segala sesuatu yg melingkungi atau mengelilingi anak seumur hidupnya
bull Lingkungan fisik ortu rumah sekolah teman dll
bull Lingkungan psikologi harapan cita2 masalah dll
PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU ANAK SESUAI USIA
Secara alamiah anak akan mengalami perkembangan dalam berbagai dimensi secara serentak amp seimbang
1 Fisik sosial intelektual keterampilan
2 Tingkah laku
bull mengalami perrubahan terus menerus
bull berlangsung scr perlahan amp menurut hukum tertentu
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
A HUKUM KONVERGENSI
1 SchopenhaurManusia adlh hasil bawaan yg berkembang sndr Pendidikan tidak akan mampu mengubahnya
2 John Locke (Abad 19) agrave Teori Tabula Rasaldquoketika lahir anak diumpamakan kertas putih yg belum digoresi dg bakat apapun bersih dr turunan agrave pendidikan dpt membentuknyardquo
3 William SternMenggabungkan kedua pendapat tsb ke dalam Hukum Konvergensi agrave pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi lingkungan amp bawaan
B HUKUM TEMPO PERKEMBANGAN
Tiap anak memiliki tempo perkembangan yg berbeda Misalnya anak laki lebih cepat berjalan
C HUKUM MASA PEKA
MMontesori
Pada masa pertumbuhan suatu fungsi mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan
Misal usia 3-5 tahun adalah masa yg baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu
D HUKUM REKAPITULASI
Hackle
Perkembangan manusia merupakan pengulangan singkat dari perkembangan jenisnya
E HUKUM BERTAHAN DAN MEMPERTAHANKAN DIRI
Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)
F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN
bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya
bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org
bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara
TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA
1) Tahap Prenatal
a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir
b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini
c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin
d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya
e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak
2) Tahap Bayi
a Berlangsung kira-kira 2tahun
b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak
c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive
REFLEK PADA BAYI
1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)
a Menghilang pd usia 4-6 tahun
b Anak tidak mau ditinggalkan
2) Reflek Moro Memeluk
a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan
b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk
3) Reflek Babinski
a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik
b Menghilang setelah usia 3-4 bulan
4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)
a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh
b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan
5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya
KEBUTUHAN BAYI
Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu
Bowlby
Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu
Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa
1 Usia 0 - 4 Bulan
bull Tidak ada diskriminasi
bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar
2 Usia 3 - 6 Bulan
bull Mengarah pd pribadi yg dikenal
bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat
3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun
bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya
bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya
bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak
4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak
bull Anak membentuk kerjasama
bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali
TAHAP ANAK2
1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai
mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah
Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap
a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil
atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an
bermain peran dll
2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung
melakukan kegiatan yang lebih feminine
Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya
5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)
1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap
Reaksi menangis
2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti
Reaksi menangis menjerit menendang
3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya
Reaksi menangis
4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa
Reaksi L=L tertawa
5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan
reaksi tertawa
(JB WATSON)
1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati
BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Frankl behavioral rating scale
1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan
menangis keras2
ketakutan
bermacam2 tingkah laku negative yang
ekstrim
2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi
tidak kooperatif
wajah merengut macam
selalu mengelak
bicara tidak jelas
3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat
sikap hati2
bersedia menjalankan perintah drg
tetap diarahkan untuk kooperatif
4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama
tertarik terhadap cara perawtan
suka tertawa
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapi
4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)
1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg
2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Kebutuhan dasar (mempertahankan amp mengembangkan diri)
F HUKUM IRAMA RITME PERKEMBANGAN
bull Perkembangan berlangsung sesuai dg iramanya
bull Hukum irama berlaku u perkembangan stiap org
bull Misal perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yg teratur Anak yg sedang giat berlajar berjalan kegiatan berbicara mereda sementara
TAHAP PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU SESUAI USIA
1) Tahap Prenatal
a Berlangsung mulai saat konsepsi sampai akhir
b Bakat pembawaan ditentukan pada masa ini
c Kondisi ibu mempengaruhi kondisi janin
d Proses perkembangan paling cepat dibandingkan dgn tahap lainnya
e Sikap calon orang tua sangat berpengaruh pd anak
2) Tahap Bayi
a Berlangsung kira-kira 2tahun
b Memiliki berbagai kebutuhan dasar makan minum kehangatan fisikmental tidur bab bak
c Terdapat bbrp reflek pd bayi untuk survive
REFLEK PADA BAYI
1) Reflek Menggenggam (Grap Reflex)
a Menghilang pd usia 4-6 tahun
b Anak tidak mau ditinggalkan
2) Reflek Moro Memeluk
a Refleks menghilang setelah 6-7 bulan
b Bila ada sesuatu yg mengganggu keseimbangan agrave akan merentangkan tangannya untuk memeluk
3) Reflek Babinski
a Jika kaki bayi ditusuk agrave kakinya segera ditarik
b Menghilang setelah usia 3-4 bulan
4) Reflek Memutar Kepala (Rotating Reflex)
a Bayi berpaling pd sisi pipi yg disentuh
b Menghilang pd anak usia 2-3 bulan
5) Reflex MenghisapBila mulut bayi menyentuh sesuatu secara reflex akan dihisapnya
KEBUTUHAN BAYI
Disamping kebutuhan dasar bayi membutuhkan kasih saying orang tua dalam bentuk kontak fisik digendong dibelai diajak bicara dinyanyikan lagu
Bowlby
Keterikatan anak dengan orang tua berkembang dari hal2 yang tidak terarah menjadi terarah dan tertentuk misalnya usia 3 ndash 6 bulan senyum hanya diberikan pada ibu
Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa
1 Usia 0 - 4 Bulan
bull Tidak ada diskriminasi
bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar
2 Usia 3 - 6 Bulan
bull Mengarah pd pribadi yg dikenal
bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat
3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun
bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya
bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya
bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak
4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak
bull Anak membentuk kerjasama
bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali
TAHAP ANAK2
1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai
mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah
Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap
a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil
atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an
bermain peran dll
2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung
melakukan kegiatan yang lebih feminine
Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya
5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)
1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap
Reaksi menangis
2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti
Reaksi menangis menjerit menendang
3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya
Reaksi menangis
4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa
Reaksi L=L tertawa
5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan
reaksi tertawa
(JB WATSON)
1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati
BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Frankl behavioral rating scale
1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan
menangis keras2
ketakutan
bermacam2 tingkah laku negative yang
ekstrim
2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi
tidak kooperatif
wajah merengut macam
selalu mengelak
bicara tidak jelas
3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat
sikap hati2
bersedia menjalankan perintah drg
tetap diarahkan untuk kooperatif
4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama
tertarik terhadap cara perawtan
suka tertawa
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapi
4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)
1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg
2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Perkembangan Keterikatan Dibagi Menjadi 4 Masa
1 Usia 0 - 4 Bulan
bull Tidak ada diskriminasi
bull Usia 3mg memperlihatkan senyum ke arah suara yg didengar
2 Usia 3 - 6 Bulan
bull Mengarah pd pribadi yg dikenal
bull Orang tua sudah dikenalnya agrave keterikatan yg sudah terjadi akan semakin erat
3 Usia 6 Bulan ndash 3 Tahun
bull Mempertahankan hub dekatny dg tokoh yg dikenalnya
bull Mulai memperlihatkan sikap tidak setuju tidak senang jk ditinggalkan oleh ortu org lain yg dkt dg kehidupannya
bull Hubungan dg ortu salah berakibat negatif Misal pd sikap independensi anak
4 3 Tahun - Akhir Masa Akhir Anak
bull Anak membentuk kerjasama
bull Anak mengizinkan ortu meninggalkannya krn ia tahu bahwa mereka akan kembali
TAHAP ANAK2
1 Masa Pra Sekolah (2-5 Th) Perkembangan motorik bahasa IQ egosentrik seiring dg perubahan dlm tingkah laku amp kepribadian Koordinasi motorik bertambah baik sehingga anak sudah dapat menyikat gigi Emosi digunakan oleh anak untuk mengakomodasi informasi yang diterima Belum dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan kritis bagi perkembangan ego mulai
mempunyai kemauan sendiri terkadang menjadi keras kepala dan suka membantah
Hubungan anak dalam bermain berlangsung dalam 5 tahap
a Bermain sendiri (solitary play) anak bermain tanpa mengadakan hubungan dengan temannyab Memperhatikan permainan org lain (on looking)c Bermain melakukan aktifitas berdampingan dg teman sebaya tp tidak saling berhub (parallep play)d Bermain melakukan aktifitas yang sama disertai bimbingan tetapi interaksi yang terjadi sangat kecil
atau terbatas (associative play)e Hubungan kerjasama dalam bermain dengan anak lainnya sudah ada mis membuat rumah2 an
bermain peran dll
2 Masa Sekolah (6 - 14 Th)Terdapat beberapa kejadian penting Masuk sekolah (penyesuaian diri) Kegiatan intelektual meningkat Minat yang lebih besar pada teman sebaya Ketergantungan pada org tua ++ Identifikasi diri semakin jelas Sikap egoentrik mulai berkurang Anak memperhatikan keadaan sekitarnya secara obyektif Anak ingin diakui oleh kelompok Anak laki2 mulai menyukai kegiatan yang bersifat maskulin anak perempuan lebih cenderung
melakukan kegiatan yang lebih feminine
Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya
5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)
1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap
Reaksi menangis
2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti
Reaksi menangis menjerit menendang
3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya
Reaksi menangis
4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa
Reaksi L=L tertawa
5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan
reaksi tertawa
(JB WATSON)
1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati
BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Frankl behavioral rating scale
1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan
menangis keras2
ketakutan
bermacam2 tingkah laku negative yang
ekstrim
2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi
tidak kooperatif
wajah merengut macam
selalu mengelak
bicara tidak jelas
3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat
sikap hati2
bersedia menjalankan perintah drg
tetap diarahkan untuk kooperatif
4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama
tertarik terhadap cara perawtan
suka tertawa
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapi
4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)
1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg
2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Pengertian akan peranan sosial bertambah bergaul dengan teman sebaya memelihara komunikasi yang baik dengan ortu dan orang disekitarnya
5 BASIC - EMOTIONS IN CHILDREN (SIGMUND FREUD)
1 Fear Stimulus adanya suara keras orang objek tempat yang asking berada di ruang gelap
Reaksi menangis
2 Anger Stimulus kurangnya perhatian aktifitas fisik terhenti
Reaksi menangis menjerit menendang
3 Curiosity Stimulus adanya sesuatu yang menarik perhatiannya
Reaksi menangis
4 Joy Stimulus tidak berbeda dengan org dewasa
Reaksi L=L tertawa
5 Affection stimulus kontak dengan seseorang yang dicintainya mis pelukan
reaksi tertawa
(JB WATSON)
1 Takut (fear) dlm perkembangannya menjadi cemas2 Kemarahan (rage) dlm perkembangannya menjadi amarah (anger)3 Cinta (love) dlm perkembangannya menjadi simpati
BERBAGAI TINGKAH LAKU ANAK DALAM PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Frankl behavioral rating scale
1 Kategori 1 = Sangat Negative menolak perawatan
menangis keras2
ketakutan
bermacam2 tingkah laku negative yang
ekstrim
2 Kategori 2 Negative tidak senang terhadap perawatan gigi
tidak kooperatif
wajah merengut macam
selalu mengelak
bicara tidak jelas
3 Kategori 3 Positive anak bisa dirawat
sikap hati2
bersedia menjalankan perintah drg
tetap diarahkan untuk kooperatif
4 Kategori 4 Sangat Positif dapat diajak kerja sama
tertarik terhadap cara perawtan
suka tertawa
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
dihadapi
4 REAKSI ANAK TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT (FINN)
1 Sikap Rendah Diri Atau MaluPenyebab perlindungan yang berlebihan memburuhkan waktu untuk mendapat kepercayaan diri dan kepercayaan akan kecakapan drg
2 Rasa Cemas Objek Tidak Pasti3 Rasa Takut
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Rasa takut objektif rasa takut yang disebabkan oleh pengalaman diri didapat dari mendengar melihat dan marasakan sendiri
Rasa takut subjektif disebabkan oleh pengalaman orang lain Lebih sukar dihilangkan krn anak tidak merasakan sendiri
4 Sikap MelawanMerupakan manifestasi dari rasa cemas atau perasaan tidak aman Anak memberontak Melawan terhadap kedaan lingkungan Sikap marah Memukul2 kepalanya Muntah2
MENURUT WRIGHT SIKAP ANAK TERBAGI MENJADI 3 GOLONGAN
1 Kooperatif
bull Sikap tenang
bull Rasa cemas relatif kecil
bull Tertarik terhadap cara perawatan gigi
2 Kurang atau Belum Mampu Untuk Kooperatif
bull Ada pada anak usia 2-3tahun
bull Sikap anak belum dpt diajak berkomunikasi
3 Ada kemampuan menjadi kooperatifTermasuk anak cacat mental terbagi menjadia Tingkah laku yang tidak terkontrol
Ada pada anak usia 3 ndash 6 tahun
Pertama kali ke drg
Dimulai sebelum anak memasuki ruangan drg klinik gigi atau di ruang tunggu
Reaksi menangis berteriak menyepak menendang kaki memukul2 tangannya
b Tingkah laku yang menawan Dijumpai pada anak semua umur terutama anak SD Sejak dirumah anak sudah tidak mau dirawat
Penyebab prg tua kurang tegas semua keinginan dituruti
Sikap Keras kepala Ada keberanian untuk melawan Menutup mulut dengan tangan
c Tingkah laku malu2
Sikap Mencari perlindungan pada ibu Menarik baju ibu Mencari2 alasan Ragu2 dan menangis walaupun tidak keras
Peyebab
Perlindungan yang berlebihan Orang2 dari desa yang masih tertutup
d Tingkah laku yang tegang Mata selalu mengikuti setiap perubahan gerak drg atau asistennya
Suara bergerak
Badan gemetar
Dahi dan telapak tangan berkeringat
Dapat mengontrol emosi
Masih dapat dilakukan perawatan gigi
e Menangis berkepanjangan
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Menangis tidak keras tanpa air mata
Emosi konstan
Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU ANAK PADA PERAWATAN GIGI
Menurut Frankl (1962)
1 Riwayat Pengobatan Tergantung pada kesan rasa senang terhadap pengalaman berobat Pollard amp Miller (1960) membuktikan rasa takut dapat diteruskan dari satu situasi ke situasi lainnya Bailey (1978) rasa takut mengalami sakit pd fisiknya merupakan hal yg dicemaskan oleh anak
2 Kecemasan Ibu Merupakan respon emosional tdk menyenangkan berlebihan tidak sesuai dengan sebabnya (Finn) Ketakutan dengan sumber yang tidak jelas (JBWatson Ruch Morgan)
3 Tingkat Pendidikan Tingkat Kedewasaan AnakTahap perkembangan kognitif lebih rendah agrave anak2 kecil sukar memahami prosedur perawatan
4 Faktor Ekonomi dan SocialSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi sekalin kooperatif karena orang tua dg ekonomi menengah ke atas mempunyai pandangan lebih maju dan mempunyai kesadaran pentingnya perawatan gigi
5 Faktor Keluarga Tingkah laku negative seorang anak dalam perawatan gigi dapat merupakan hasil pengaruh langsung dari tingkah laku keluarga atau saudara2 yang lebih tua
Venham membagi sikap ibu sehubungan dengan perawatan gigi anaknya
Golongan I ibu hanya diam dan tidak melakukan apapun untuk membantu anak Golongan II ibu yg berusaha mendorong sikap kooperatif anak tetapi tdk berusaha mengurangi rasa
takut amp cemas Tindakan menghardik mengancam mencubit Golongan III ibu menaruh perhatian bsr berusaha mnenangkan rs tkt amp cemas dg kata2 halus amp elusan
3 BASICS OF PARENTAL EDUCATION ON THEIR CHILDREN
1 LIBERAL
bull Orang tua berpikir dunia brsquoputar begitu jg anak2
bull Menyediakan semua yg dibutuhkan oleh anak2
bull Membiarkan semua tindakan anak
bull Anak menjadi manja
bull Di klinik mereka bukan pasien yg baik dan tidak menuruti perintah drg
2 AUTHORITY
bull Anak selalu dibawah tekanan
bull Suara ortu seperti diktaktor di dlm rumah
bull Anak tidak suka tp anak tidak dapat melawan
bull Anak tdk punya motivasi krn semua sll diperintah
Ada 3 macam
bull Good patients (over dominance)
bull Bad patients (over indugence)
bull In between (over authority)
3 DEVELOPMENT
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
bull Merupakan situasi yg ideal
bull Orang tua memberikan anak kebebasan untuk melakukan apapun ttp masih di supervisi
bull Anak belajar untuk bertanggung jawab dari kebebasan yg diberikan oleh ortu
PENDIDIKAN ORANG TUA PADA ANAK YANG KURANG TEPAT
1 Overprotection Sikap orang tua yang melindungi anak secara berlebihan terbagi 2 kategoria Over indulgence
Orang tua sangat memanjakan anak dengan mengabulkan semua permintaannya
Akibatnya anak sulit menyesuaikan dengan lingkungan keras kepala egois
Sebagai pasien sulit menyebalkan egois tidak mau menurut instruksi permintaan drg
b Over dominance Orang tua terlalu dominan terhadap anak Akibatnya anak menunjukkan sikap pemalu tidak agresif penakut mudah cemas mudah menyerah
Pasien pasien ideal patuh sopan dan disiplin
2 Over Anxiety Kekuatiran ortu yang berlebihan misal anak tunggal sakit2an pernah kecelakaan
Akibatnya anak menjadi pemalu penakut rendah diri kaku dalam pergaulan
Sebagai pasien baik hanya drg anak menemui kesulitan dalam menanggulangi rasa takut anak
3 Over Authority Orang tua menginginkan agar anaknya mempunyai kepandaian yang melebihi usia sebenarnya karena
orang tua ingin membanggakan anaknya Akibatnya anak takut u menolak scr terbuka sifat tdk tenang mentaati perintah2 secara lambat menundanya
Sebagai pasien baik hanya berlambat menunda melaksanakan perintah drg
4 Rejection Sikap ortu acuh tak acuh menolak
Latar belakang tidak mau bertanggungjawab keaadaan ekonomi merasa kecewa karena jenis
kelamin anak berbeda dari yang diinginkan Akibat anak kurangan PD maraca diacuhkan mudah cemas curiga agresif tidak patuh pendendam
Sebagai pasien curiga pada sosok yang baru (drg)
5 Identification Ortu menginginkan anaknya seperti mereka meniru semua sikap dan mencapai semua prestasinya
Akibat anak2 menjadi kurang PD karena selama ini semua gerak-gerik tindak-tanduk diatur oleh ortu
Sebagai pasien baik
KESIMPULAN
1 Anak pada umumnya memiliki rasa takut 2 Reaksi anak thdp perawatan gigi berbeda satu sama lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang anak 3 Diperlukan kejelian drg untuk mengetahui penyebab rasa takut agrave dg cepat mengetahui penanggulannya 4 Terdapat bbrp cara penanggulan rasa takut Dapat digunakan salah satu kombinasi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH DOKTER GIGI
1 Tingkah laku dokter gigi
2 Waktu dan lamanya kunjungan
3 Keterampilan drg
4 Percakapan drg
5 Menggunakan kata2 pujian hadiah dan penghargaan
6 Perhatian kpd pasien
7 Suasana ruang tunggu dan kamar praktek
8 Memberi nasihat kpd ortu
PRIORITAS UTAMA
MEMBANGUN HUBUNGAN PERSONAL DAN KOMUNIKASI
Kontak mata
Tingkat bahasa yg sama
Menggunakan istilah sederhana
PENANGANAN DASAR
1 Pre-Appointment Experience
Hampir tidak ada yg dilakukan
Menunjukan ruang praktek dan mengenalkan ke perawat
Keuntungan pengalaman untuk anak
Kerugian ekonomi
Alternatif agrave simple prafilaksis
2 Tell Show Do
Merupakan hal yg paling penting untuk mendapatkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran
Substitusi vokal agrave untuk memudahkan pengenalan objek asing
Didemontrasikan pd kuku jari agrave sensasi sama
3 Pujian Dan Komunikasi
Harus dilakukan tiap pertemuan
Jangan berlebihan harus tulus
4 Kontrol Suara
Nada suara
Ekspresi muka
SPECIAL TREATMENT FOR SPECIAL KIDS
1 Tell show do2 Modeling
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
Study model dari gigi
Gambar poster
Pasien lain yang ideal kakak adik (kurang lebih umurnya sama) film slide drg
3 Desensitization4 Hand over mouth exercise (HOME)5 Restraint ndash cara terakhir
MODELLING
bull Study model
bull Gambar poster
bull Film slide
bull Bandingkan dgn pasien lain yg ideal
bull Tujuan mengurangi menghilangkan rasa takut dan cemas yg berlebihan
Syarat model
bull Punya kelebihan kekuatan
bull Tingkah laku model jelas
bull Hubungan yg hangat antara model dgn pengamat
DESENSITITATION
bull Menurunkan ketakutan dg memberi stimulus secara bertahap agrave dari sederhana ndash rumit
bull Tandai semua stimuli yg menyebabkan takut lalu mulai dg stimulus yg paling ringan
Tahapan
Tahap 1Latih pasien untuk santai
Tahap 2Susun tindakan yg paling menakutkan sampai yg paling tdk menakutkan
Tahap 3Rangsang tahap2 ini diberikan
Contoh tahap rangsangan
a Ruang tunggu
b Dokter gigi dan perawat
c Alat2 kedokteran gigi
d Kursi gigi
e Pemeriksaan gigi dan mulut
f Pembersihan gigi dan fluoridasi
g Pengeboran
HOME
bull Tidak pernah digunakan untuk pasien yg pertama kali datang
bull Tujuan pasien tahu kalau dokter gigi yg mengambil keputusan
bull Hati-hati bila tidak akan dianggap sbg kekerasan
bull Sangat jarang dilakukan Bila dilakukan hrs dimodofikasi (suara naik turun)
RESTRAINT = last resort
bull Farmakologi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
bull Fisik
bull Dibantu oleh asisten atau orang tua
bull Papoose board
bull Perawatan rahang dengan menggunakan bite blocks atau tongue depressor
ORAL HABIT
Dorlandrsquos kebiasaan (habit) suatu tindakan otomatis atau ditandai dng pengulangan Boucher Oral habit (kebiasaan mulut) adalah suatu kebiasaan yang berulang-ulang yang dapat menyebabkan kelainan pd gigi dan jaringan pendukungnya misal Mendorong lidah
Menelan abonormal
Menghisap jari
Mouth breating
Biting habit
Bruxism agrave pd wkt tidur siangagrave bruxomania dalam keadaan sadar
ETIOLOGI
1 Hubungan yg krng harmonis antara orang tua dan anak2 Tidak terpenuhinya oral satisfaction period3 Penyapihan sebelum wktnya4 Gangguan emosi5 Kelainan bentuk anatomi6 Penyakit mis rhinitis kronis polip hidung sinusitis
PERKEMBANGAN ORAL HABIT
1 Periode menghisap2 Periode menggigit3 Periode perubahan
MACAM2 ORAL HABIT1 Kebiasaan yg menyimpang dr keadaan yg normal (fisiologis)
a Kebiasaan menghisap jarib Kebiasaan bernafas melalui mulutc Kebiasaan meneland Kebiasaan berbicara
2 Penarikan otot (muscle tics habit spasm) yg tidak ada hubungan dgn aktifitas fungsional
3 Kebiasaan2 lain yg bersifat perorangan pada lidah bibir pipi yg berhubungan dg pemakaian benda asinga Kebiasaan mendorong lidahb Menggigit bibir menghisap bibirc Menggigit kukud Bruxism
AKIBAT ORAL HABIT TERGANTUNG DARI
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
1 Durasi2 Frekuensi3 Intensitas4 Umur
5 Perkembangan tulang6 Perkembangan gigi amp wajah7 Tipe oklusi8 Kesehatan umum
PENANGGULANGAN TANPA ALAT
1 Pendekatan Psikiologis2 Pendekatan Secara Medis
Pemberian obat2an
Tindakan operasi
3 Terapi Fungsi Otot (Myofunctional)
PENGGULANGAN DENGAN ALAT
1 Alat Lepasan (Removable Appliance) Plate akrilik RA dg cangkolan adam pd molar
Monoblok
ldquoOral screenrdquo
ldquoCribrdquo
Removable lip bumper
2 Alat Cekat (Fixed Appliance) Band dan spur
Crib
Mahkota-palatal bar
Band-band bar
Ficed lip bumper
MYOFUNCTIONAL THERAPY
(TERAPI FUNGSI OTOT)
KONSEP SEGITIGA DAYA OTOT Suatu konsep keseimbangan diantara 3 kelompok otot
1 Lidah2 Masseter dan Buccinators3 Orbicularis Oris
agrave seimbang saat proses penelanan
LIDAH
Melekat pada satu ujungnya Berfungsi sbg penggerak dan atau penghalang
MASSETERBUCCINATORS
Aktif pada proses penelanan Menekan ke arah median line Kegagalan fungsi grup otot ini agrave dpt menyebabkan deformitas bentuk rahang ndash disebabkan penempatan
lidah yg salah (diantara gigi RA dan RB) poor posterior occlusion
ORBICULARIS ORIS
Bibir adalah penahan (stabilizer) alamiah gigi dan rahang pada bagian anterior Kegagalan fungsi (hypo dan hyper) dapat berpengaruh pada bentuk rahang dan posisi gigi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
FISIOLOGI PENELANAN
A Infantile SwallowTiga ciri utama 1 Lidah terletak di antara 2 gum pad2 Posisi mandibulla dipengaruhi oleh nervus cranialis 7 dan posisi lidah3 Penelanan dikontrol oleh perubahan sensoris antara bibir dan lidah
B Mature SwallowEmpat fase
1 Fase persiapanprep2 Fase mulut
3 Fase faring4 Fase esophagus
MYOFUNCTIONAL THERPY
Suatu terapi utk memperbaiki ketidakseimbangan otot mulut dan muka serta pola penelanan yg abnormal
Posisi gigi dipengaruhi oleh fungsi otot mulut dan mukaagrave tek yg merugikan agrave maloklusi
Pemberian motivasi yg baik latihan fungsi lidah dan otot pengunyahan pd anak untuk mengembangkan pola penelanan yg baru agrave mencegah maloklusi
PEMERIKSAAN ADANYA KETIDAK SEIMBANGAN OTOT MULUT DAN MUKA SERTA PENELANAN YG SALAH
1 Posisi lidah yg salah2 Bernafas melalui mulut3 Keadaan bibir hiperhipotonus4 Keadaan lidah ankylotic tfrenulum yg pendek ukuranmakroglosi posisi lidah5 Keadaan tonsil dan adenoid6 Adanya kebiasaan buruk sucking dan biting habits
A Latihan untuk koreksi posisi lidah agrave lazy tongue agrave saat menelan lidah tetap berada di bawah1 Lidah bagian anterior
One elastic swallow Tongue hold exercise (menempatkan lidah)
2 Lidah bangian tengah Two elastic swallow Hold pull exercise (menahan ujung lidah)
3 Lidah bagian posterior Three elastic swallow
B Latihan utk mmasseter dan buccinators The masseter count to ten exercise
C Latihan untuk Otot Bibir1 Hipotonus bibir atas dan bawah
The Tug of war exercise2 Hipotonus bibir bawah
Marshmallow twist exercise3 Hipotonus bibir atas
The lip massagememijat bibir
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
D Latihan MenelanDilakukan setelah mampu melakukan latihan otot lidah bibir dan pipi dengan baik
E Perawatan Bawah Sadar (subconscious TX) Time chart kartu waktu Auto-suggestionsugesti pribadi
top related