koma
Post on 27-Jun-2015
158 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
drdr. Purwoko, Sp.An. Purwoko, Sp.An
FK UNSFK UNS
DefinisiDefinisi
pe an kesadaran yang berat,
pasien tidak memberikan respon untuk stimulasi apapun pada tubuhnya
PENYEBAB KOMAPENYEBAB KOMA
• 1.Akibat proses intra kranial
2. Akibat proses ekstra kranial
1.Akibat proses intra kranial1.Akibat proses intra kranial
lesi besar pada serebral dan herniasi.
• Herniasi pergeseran jaringan otak ke kompartemen yang secara normal tidak terjadi, berupa :a. Herniasi transtentorial uncal
b. Herniasi transtentorial sentral
c. Herniasi transfasial
d. Herniasi foraminal
1.Akibat proses intra kranial1.Akibat proses intra kranial
• Lesi besar pada serebral
kasus perdarahan serebrovaskular, seperti :epidural hematoma subdural hematomsubarachnoid hematom Akut Intracerebralis Haematoma.
2.Akibat proses ekstra kranial 2.Akibat proses ekstra kranial
Infeksiberat
Gangg. FxJantung, hepar,
ginjal
intoksikasi
Gangguan metabolik
AnamnesisPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• penyebab dari koma secepatnya,
• gejala neurologis
• Riwayat obat-obatan, narkoba atau alkohol sebelumnya
• Riwayat penyakit hati kronik, ginjal, paru-paru, jantung dan lain-lain.
Tanda-tanda vital : T, N, RR, t Tanda trauma Neurologi :
• Pemeriksaan funduskopi • Dolls eye movement• Respon nyeri • Glasgow Coma Scale (GCS)tingkat
ketidaksadaran pasien trauma atau kritis.
• Lab.kimia darah : GDS, LFT, RFT, SGD, Elektrolit
• EKG
• CT- scan
• MRI
- Apneu - obstruksi saluran nafas atas- hipoventilasi- aspirasi- hipotensi, hipoglikemia,
hiperkalsemia (Ca), hipoksia, hiperkapnea dan hipertermia
- malnutrisi- ulkus dekubitus... ow
PROBLEM PADA PASIEN
KOMA
untuk mempertahankan fungsi homeostasis penderita
• Tujuan :– untuk mencegah kerusakan sistem saraf yang
lebih parah– Pengawasan agar airway tetap terbuka– memperbaiki keadaan hipotensi,
hipoglikemia, hiperkalsemia, hipoksia, hiperkapnia dan hipertermia.
1. Basic Life Support :
• fungsi vital (Airway, Breathing, Circulation), kesadaran (GCS) dan kondisi neurologik:
- Intubasi trakeal, Pemasangan ventilasi mekanik
- Memposisikan pasien untuk mencegah aspirasi,
- Pemberian cairan dan elektrolit intravena
2. Terapi khusus• Nalokson dan Dekstrosa overdosis narkoba dan
hipoglikemia• Pemberian heparin intravena atau obat trombolitik • Penggunaan fisostigmin overdosis obat antikolinergik.• Tiamin + glukosa • Pemberian antibiotik jika terjadi infeksi, • Perbaikan homeostasis ekstrakranial Pertahankan
MAP 60 – 160 mmHg, pancuronium, kortikosteroid, penthotal, normothermia.
• Perbaikan homeostasis intrakranial Pertahankan tekanan intrakranial < 15 mmHg, PaCO2 20 mmHg, drainage LCS ventrikel, mannitol 0,5 g/kgBB i.v, diuretika, kortikosteroid, pentothal 2 – 5 mg/kgBB intravena, hipotermia.
3. Pencegahan dan perawatan :
- Pemasangan kateter kandung kemih
- Kulit bersih dan kering cegah dekubitus
- cegah pneumonia hipostatik
- anggota gerak digerakkan secara pasif cegah kontraktur dan hipotrofi
- Kornea dibasahi dengan larutan asam borat 2 % cegah keratitis.
- Kejang-kejang harus segera diatasi.
Koma perawatan jangka panjang
5 kemungkinan :– Good recovery– Moderate disability.– Severe disability– Vegetative state– Dead
A L G O RI T MA
C : TABEL GLASGOW COMA SCALE
From : Teasdale G. Jennet B. Assesment of coma and impaired consciousss, Lancet 1974 ; 2 : 81
AKTIVITAS KUALIFIKASI RESPON SKOR
Mata ( E )
Membuka Membuka mata spontan 4Membuka mata atas perintah 3
Memembuka mata dengan rangsang (nyeri)
2
Tidak ada respon 1
Respon motorik( M )
Dengan perintah Mengikuti perintah 6
Dengan rangsang (nyeri)
Dapat menunjuk lokasi 5
Gerak menghindar 4
Fleksi abnormal(Decorticate rigidity)
3
Ekstensi (Decerebrate rigidity)
2
Tidak ada gerakan 1
Respon bicara / verbal( V )
Orientasi dan dapat dimengerti 5
Disorientasi dan masih bisa dimengerti
4
Kata tidak dapat dimengerti 3
Hanya suara mengerang 2
Tidak bersuara 1
C : TABEL GLASGOW COMA SCALE
top related