horti revisi2
Post on 04-Jun-2018
269 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Horti Revisi2
1/123
STATISTIK HORTIKULTURA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
2/123
BUAH-BUAHAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
3/123
SAYUR-SAYURAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
4/123
TANAMAN HIAS
-
8/13/2019 Horti Revisi2
5/123
BIOFARMAKA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
6/123
ST TISTIK HORTIKULTUR Kebijakan dan sasaran program hortikultura akan dapat
terlaksana dengan baik bila didukung oleh dataproduksi,
produktivitas, potensi wilayah dan struktur ongkos usaha
hortikultura yang lengkap, akurat dan up-to-date
Sesuai dengan tuntutankebutuhan data hortikultura,
beberapa pengembangan statistik hortikulturatelahdilaksanakan selama lima tahun terakhir ini, yaitu:
1. Memperluas cakupan komoditas dalam pengumpulan data
statistik pertanian hortikultura dari 72 jenis menjadi 90
jenis.
2. Penyajian angka sementara (ASEM) pada bulan April, dan
angka tetap (ATAP) pada bulan Agustus.
3. Studi produktivitas (ubinan) hortikultura untuk komoditas
strategis.
B D N PUS T ST TISTIK
-
8/13/2019 Horti Revisi2
7/123
Perkembangan hortikultura di Indonesia
Perkembangan hortikultura di Indonesia hingga saat ini,
belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini antara
lain disebabkan karena hortikultura perlu penanganan yangserius, modal besar, dan berisiko tinggi. Selain itu, harga
produk hortikultura rendah dan berfluktuasi sehingga
memperbesar risiko rugi bagi petani.
Adanya dorongan pemerintah dalam sistem agribisnis yang
berbasis hortikultura, diharapkan perkembangan
hortikultura berjalan pesat.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
8/123
merupakan integrasi yang komprehensif dari semua
komponen agribisnis yang terdiri dari lima subsistem,yaitu
1. subsistem agribisnis hulu2. subsistem usahatani;
3. subsistem pengolahan;4. subsistem pemasaran;
5. dan subsistem penunjang.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
9/123
Proses pengolahan/pengawetan merupakan
salah satu bentuk kegiatan agribisnis
hortikultura yang bertujuan untuk mengubah
bentuk fisik menjadi bentuk fisik lain yang
tahan simpan.
Selain itu, kemampuan melihat peluang dan
potensi, serta mengatasi kendala yg ada
merupakan usaha unt meningkatkan pengem
bangan hortikultura yg berorientasi
pdagribisnis.
Dalam mengatasi kendala yang ada,
pemerintah telah melakukan berbagai upaya,
-
8/13/2019 Horti Revisi2
10/123
KEGUNAAN
1. Evaluasi
2. Perencanaan Pembangunan
3. Penentuan kebijakan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
11/123
SYARAT DATA STATISTIK YANG BAIK
1. OBJEKTIF yaitu sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan bukan apa yang diharapkan.
2. REPRESENTATIF yaitu harus mewakili keadaansebenarnya (berkaitan dengan sampel).
3. TELITI yaitu tingkat kesalahannya kecil.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
12/123
LANDASAN HUKUM
1. UU no. 16 Tahun 1997 tentang statistik (Lembaran Negara Tahun
1997 no. 39, Tambahan Lembaran negara Nomor 3683)
2. PP No. 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik
3. KEPMENTAN NO. 511/Kpts/PD.310/9/2006, tentang jenis
komoditi tanaman binaan Ditjen Perkebunan, Ditjen Tanaman
Pangan dan Ditjen Hortikultura.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
13/123
Data yang dihasilkan dari subdit
Statistik Hortikultura
1. Data Survei Pertanian Hortikultura (SPH)
2. Direktori Perusahaan Hortikultura
3. Studi/Implementasi pengukuran produksibawang merah dan cabai
4. Indikator Pertanian
5. Survei Pendapatan Petani
-
8/13/2019 Horti Revisi2
14/123
SURVEI PERTANIAN HORTIKULTURA(SPH)
Cakupan wilayah: Seluruh Indonesia
Petugas pengumpul data: Mantri Tani
Cakupan komoditas: 90 komoditas
Sarana pengumpul data : daftar isian SPH
dan register kecamatan
DAFTAR ISIAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
15/123
DAFTAR ISIANHORTIKULTURA
NO DAFTAR ISIAN SPH DAFTAR ISIAN REKAPITULASI SPHTINGKAT KAB/KOTA TINGKAT PROP
1. SPH-SBS RKSPH-SBS RPSPH-SBS
2. SPH-BST RKSPH-BST RPSPH-BST
3. SPH-TBF RKSPH-TBF RPSPH-TBF
4. SPH-TH RKSPH-TH RPSPH-TH
5. SPH-ALSIN RKSPH-ALSIN RPSPH-ALSIN
6. SPH-BN RKSPH-BN RPSPH-BN
DAFTAR ISIAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
16/123
DAFTAR ISIAN
HORTIKULTURA
No Daftar Isian /CakupanKomoditas
Uraian
1. SPH-SBS (26 Komdts) Lap. Tan. Sayuran dan Buah2an
Semusim (Bulanan)
2. SPH-BST (25 Komdts) Lap. Tan Buah2an dan Sayuran Tahunan
(Triwulan)
3. SPH-TBF (15 Komdts) Lap. Tan. Biofarmaka (Triwulan)
4. SPH-TH (24 Komdts) Lap. Tan. Hias (Triwulan)5. SPH-ALSIN Lap. Alat dan Mesin Pertanian
Hortikultura (Tahunan)
6. SPH-BN Lap. Perbenihan Hortikultuta (Tahunan)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
17/123
-
8/13/2019 Horti Revisi2
18/123
DATA YANG DIKUMPULKANN0 Daftar Isian Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel)
3 SPH-TBF 1. Luas tan.akhir triw yg lalu (m2/pohon)
2. Luas panen habis/dibongkar (m2/pohon)
3. Luas panen belum habis (m2/pohon)4. Luas rusak/tidak berhasil/puso (m2/pohon)
5. Luas penanaman baru/tambah tanam (m2/pohon)
6. Luas tan. Akhir triw laporan (m2/pohon)
7. Prod. Dipanen habis/dibongkar (kg)
8. Prod. Belum habis (kg)
9. Harga jual petani per kg (Rp)
4. SPH-TH 1. Jumlah tan. akhir triw.yang lalu (m2)
2. Luas panen habis/dibongkar (m2)
3. Luas panen belum habis (m2)
4. Luas rusak/tidak berhasil/puso (m2)
5. Luas penanaman baru/tambah tanam (m2)6. Luas tan. Akhir triw laporan (m2)
7. Prod.Dipanen habis/dibongkar (tangk, phn,kg, rmp)
8. Prod. Belum habis (tangk, phn,kg, rmp)
9. Harga jual petani per satuan produksi (Rp)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
19/123
DATA YANG DIKUMPULKAN
N0 Daftar Isian Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel)
5. SPH-ALSIN 1. Jumlah alsin kondisi baik
2. Jumlah alsin kondisi rusak
3. Jumlah alsin keseluruhan
6. SPH-BN 1. Jumlah produsen benbih (unit)
2. Luas penangkaran benih (m2)3. Produksi benih (kg/pohon)
4. Jumlah pedagang benih (orang)
5. Jumlah benih yang diperdagangkan (kg/pohon)
6. Jumlah penggunaan benih berlabel/bersertifikat
(kg/pohon)
7. Jumlah penggunaan benih tidak berlabel/bersertifikat(kg/pohon)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
20/123
KONSEP DAN DEFINISI
1. Tanaman Sayuran Semusim :Tanaman sayuran yang berumur
kurang 1 tahun
a. Tanaman sayuran yang dipanensekaligus : tanaman sehabis
panen langsung dibongkar/dicabut
b. Tanaman sayuran yang dipanenberulangkali/lebih dari satu kali.
2 Tanaman Buah buahan Semusim adalah
-
8/13/2019 Horti Revisi2
21/123
2. Tanaman Buah-buahan Semusim adalah
tanaman buah-buahan yang brumur
kurang 1
tahun dapat berbentuk rumpun, menjalar,
dan berbatang lunak.
3. Tanaman Buah-buahan Semusim.a. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak
berumpun dan dipanen sekaligus.
b. Jenis tanaman buah-buahan yang tidakberumpun dan dipanen
berulangkali/lebih dari satu kali
-
4 Tanaman sayuran tahunan adalah
-
8/13/2019 Horti Revisi2
22/123
4. Tanaman sayuran tahunan adalahtanaman
buah-buahan yang berumur lebih dari
satu tahun serta berbentuk pohon
5 Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang
bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetikadan kesehatan dan berumur lebih 1
tahun.
a. Tanaman biofarmaka rimpangb. Tanaman biofarmaka non rimpang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
23/123
6. Tanaman Hias adalah tanaman
yang mempunyai nilai keindahan danestetika
7 Luas tanaman Akhir Bulan yang lalu adalah luas
-
8/13/2019 Horti Revisi2
24/123
7. Luas tanaman Akhir Bulan yang lalu adalah luas
tanaman pada tanggal terakhir dari bulan
laporan yang lalu
8. Luas tanaman akhir Triwulanan adalah luastanaman pada tanggal terakhir dari triwulanan
laporan yang lalu.
9. Jumlah tanaman Akhir Triwulanan yang lalu :jumlah tanaman pada tanggal terakhir triwulanan
yang lalu atau adanya tanaman pada awal
triwulanan laporan
10 Luas Panen habis/Dibongkar adalah luas tanaman sayuran
-
8/13/2019 Horti Revisi2
25/123
10. Luas Panen habis/Dibongkar adalah luas tanaman sayurandan buah-buahan semusim, tanaman
biofarmaka atau tanaman hias yang biasanya dipanen
lebih dari sekali dan pada periode pelaporan dibongkar.
11. Luas Panen Belum Habis adalah luas tanaman sayuran dan
buah- buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman
hias yang biasanya dipanen lebih dari satu kali dan pada
periode pelaporan belum dibongkar.12. Tanaman yang dibongkar/ditebang adalah tanaman buah-
buahan dan sayuran tahunan yang dibongkar/ditebang dan
dapat berasal dari tanaman triwulanan yang lalu atau
penanaman baru.
Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
26/123
13. Luas Rusak/Tidak Berhasil (Puso)
adalah luas tanaman sayuran dan
buah-buahan semusim, tanaman
biofrmaka atau tanaman hias yang
produksinya kurang 11% dari keadaan
normal.
14. Luas tanaman baru (Tambah tanam)
adalah luas tanaman yang betul-betul
ditanam pada bulan/triwulanan
laporan.
15. Tabaman baru/Penanaman baru
adalah adan a tanaman an betul-
16. Tanaman Belum menghasilkan adalah tanaman
-
8/13/2019 Horti Revisi2
27/123
16. Tanaman Belum menghasilkan adalah tanaman
buah- buahan dan sayuran tahunan yang selama
triwulan
laporan belum dapat memberikan hasil karenamasih muda (termasuk tanaman
baru/penanaman baru)
17. Tanama Produktif adalah tanaman buah-buahandan sayuran tahunan yang sudah
pernah/memberikan hasil pada triwulanan
laporan, walaupun pada periode laporan sedang
tidak menghasilkan tetapi masih dapatdiharapkan hasilnya.
18. Tanaman Produktif Yang menghasilkan adalah
19. Tanaman Produktif yang sedang tidak menghasilkan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
28/123
y g g g
adalah tanaman produktif yang sudah
pernah/memberikan hasil pada triwulan laporantetapi pada periode laporan sedang tidak
menghasilkan serta masih dapat diharapkan hasilnya
pada periode berikutnya
20. Tanaman Tua/Rusak adalah tanaman buah-buahan dansayuran tahunan yang sudah tua, rusak, mandul dan
tidak memberikan hasil yang memadai lagi
walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomis
sudah tidak produktif lagi.21. Luas tanaman akhir Bulan Laporan adalah luas adanya
tanaman pada akhir baulan laporan
22. Luas tanaman Akhir triwulanan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
29/123
22. Luas tanaman Akhir triwulanan
Laporan adalah luas adanya tanaman
pada akhir bulan laporan
23. Jumlah Tanaman Akhir Triwulanan
Laporan adalah luas tanaman yang
ada pada tanggal terakhir triwulan
laporan
24. Produksi Dipanen habis/Dibongkar
adalah hasil dari luas panen tanaman
sayuran dan buah-buahan semusim,tanaman biofarmaka atau tanaman
hias yang dipanen habis/dibongkar
-
8/13/2019 Horti Revisi2
30/123
28 Benih berlabel/sertifikasi adalah
-
8/13/2019 Horti Revisi2
31/123
28. Benih berlabel/sertifikasi adalah
benih yang prosesnya telah
dilakukan melalui beberapa tahapankegiatan dan diawasi oleh instansi
pengawasan mutu yang ditunjuk
serta memenuhi persyaratanstandar mutu benih tertentu atau
produsen telah mendapat sertifikatsistem mutu benih
-
8/13/2019 Horti Revisi2
32/123
Register Kecamatan
Buku Register kecamatan :
Hasil penaksiran luas, produksi, harga tanaman hortikultura per
desa dicatat pada buku register k ecamatan secara periodik
sesuai dengan periode pelaporan.Ada 2 buku registrasi kecamatan untuk statistik hortikultura:
1. Register Kecamatan Bulanan Statistik Hortikultura
2. Registrasi Kecamatan Triwulanan dan Tahunan Statistik
Hortikultura
CARA MENDAPATKAN DATA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
33/123
CARA MENDAPATKAN DATA
Sumber Informasi : pedagang, perangkai bunga (florist), asosiasi, koperasi, PKK, Posyandu,UPGK, Balai
Benih Hortikultura, UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB
TPH)
Cara Penaksiran Luas tanaman/panen JumlahPohon Produksi Harga PetaniInformasi Petani/Kelompok tani V V V VLaporan Petani/Kelompok tani ke
Kades V V VBanyaknya benih yang digunakan V V V (luas panen danrata-rata hasil)
Eye estimate (perkiraanpengamatan lapang) V (luas baku)
V (luas baku
dan jaraktanam)
V(luas baku, jaraktanam dan
jumlahtanaman)
Sumber Informasi Lain V V(Pedagangpengumpul,asosiasi, koperasi)
V(Pedagang
pengumpul/ di
desa,
asosiasi,
koperasi)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
34/123
Pelaporan Data SPH
Jadwal Pelaporan SPH :
Daftar Isian frekuensi Jawa *) Luar Jawa *)
SPH-SBS bulanan Tgl 5 setelah tgl 10 stlhbln berakhir bln berakhir
SPH-BST tgl 5 setelah tgl 10 stlh
SPH-TBF triwulanan trw berakhir trw berakhir
SPH-TH
SPH-ALSIN tahunan tgl 5 setelah tgl 10 stlh
SPH-BN thn berakhir thn berakhir
Pelaporan Rekapitulasi SPH
-
8/13/2019 Horti Revisi2
35/123
Pelaporan Rekapitulasi SPH
Daftar Isian Frekuensi Jawa Luar Jawa
Kab/Kota Propinsi Kab/Kota Propinsi
Rekap SPH-SBS Bulanan Tgl 10 setelahbln
bersangkutan
berakhir
Tgl 20 setelahbln
bersangkutan
berakhir
Tgl 15 setelahbln
bersangkutan
berakhir
Tgl 25 setelahbln
bersangkutan
berakhir
Rekap SPH-BST Triwulanan Tgl 10 setelah
triwulan
bersangkutanberakhir
Tgl 20 setelah
triwulan
bersangkutanberakhir
Tgl 15 setelah
triwulan
bersangkutanberakhir
Tgl 25 setelah
triwulan
bersangkutanberakhir
Rekap SPH-TBF Triwulanan Sda Sda Sda Sda
Rekap SPH-TH Triwulanan Sda Sda Sda Sda
Rekap SPH-
Alsin
Tahunan Tgl 10 Januari
tahun
berikutnya
Tgl 20 Januari
tahun berikutnya
Tgl 15 Januari
tahun berikutnya
Tgl 25 Januari
tahun
berikutnya
Rekap SPH-BN Tahunan sda sda sda sda
-
8/13/2019 Horti Revisi2
36/123
ORGANISASI LAPANG
-
8/13/2019 Horti Revisi2
37/123
Lanjutan Organisasi lapang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
38/123
j g p g
4. Diperta Propinsi memeriksa kelengkapan data dan
melakukan validasi isian laporan RKSPH dan
membuat RPSPH. Hasil RPSPH
dikoordinasikan/disinkronkan dengan BPSPropinsi untuk menyusun ASEM dan ATAP daerah
5. BPS, Ditjen Hortikultura serta Pusdatin Pertanian
berkoordinasi untuk melakukan kompilasi danvalidasi untuk menghasilkan data nasional.
Arus Pelaporan Daftar Isian Statistik Pertanian Hortikultura
-
8/13/2019 Horti Revisi2
39/123
rus e aporan e ap u as a s er an anHortikultura
-
8/13/2019 Horti Revisi2
40/123
PEMBULATAN ANGKA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
41/123
PEMBULATAN ANGKA
Semua isian Daftar Isian SP Adalah dalam bilangan bulat. Carapembulatan:
1. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari 0,5
dibulatkan ke bawah.
2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari 0,5
dibulatkan ke atas.
3. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan 0,5
dan bilangan didepannya bilangan bulat, maka dibulatkan ke
bawah.
4. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan 0,5dan bilangan didepannya bilangan ganjil, maka dibulatkan ke atas.
SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH,
S S S
-
8/13/2019 Horti Revisi2
42/123
SPH-ALSIN, SPH-BN
a) CAKUPAN WILAYAH : Seluruh kecamatan di Indonesia.
b) PETUGAS PENGUMPUL DATA :
KCD/Mantri Tani
d) JUMLAH RANGKAP :
4 rangkap (BPS Propinsi,BPS Kabupaten/Kota, Diperta
Kabupaten/Kota, Arsip KCD)
SPH-SBS
-
8/13/2019 Horti Revisi2
43/123
(Laporan Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim)
TANAMAN SAYURAN SEMUSIM):
adalah tanaman sumber vitamin,mineral dan lain-
lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang
berupa daun, bunga,buah dan umbinya, yangberumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan
tanaman yang ditanam di daerah dataran tinggi
dan dataran rendah, begitu juga yang ditanam di
lahan sawah dan lahan bukan sawah
-
8/13/2019 Horti Revisi2
44/123
SPH-SBS (Lanjutan)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
45/123
b) TANAMAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM :
Adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan lain-lain yang
dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, berumur kurang
dari 1 tahun, dapat berbentuk rumpun, menjalar dan berbatang lunak.
Contoh : semangka, melon, blewah dan stroberi
c) HARGA JUAL PETANI:
adalah rata-rata harga jual petani per satuan yang telah ditentukan
pada masing-masing komoditas yang dihitung dalam rupiah di tingkat
petani yang berlaku umum di kecamatan pada periode laporan.Formuir
DAFTAR ISIAN SPH-SBS
PEMERIKSAAN DAFTAR SPH-SBS
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-SBS.xls -
8/13/2019 Horti Revisi2
46/123
PEMERIKSAAN DAFTAR SPH SBS(LAPORAN TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM)
Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :
Kolom (8) = kol (3) kol (4) kol (6) + kol (7)
Kolom (9) harus terisi bila kol (4) ada isian
Kolom (10) harus terisi bila kol (5) ada isian
Kolom (11) harus terisi bila kol (9) dan atau kol (10) ada isian
Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :
Kolom (3) bulan laporan = kolom (8) bulan lalu
SPH-BST
-
8/13/2019 Horti Revisi2
47/123
(LAPORAN TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN)
a. TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN :
Buah-buahan dan sayurantahunan
Tidak Berumpun Berumpun
Dipanen sekaligus/Bunga
serempak
Rambutan, Mangga,
Manggis,
Duku/langsat/kokosanSukun, Petai
-
Dipanen terusmenerus satu
tahun
Pepaya, Sawo, Jambu biji,Belimbing, Nangka, Sirsak,
Markisa, MelinjoJeruk, dan Anggur
Salak, Nenas,Pisang
Dipanen terus
menerus satumusim
Alpukat, Durian, Apel, dan
Jambu air -
Lanjutan SPH-BST
b TANAMAN SAYURAN TAHUNAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
48/123
b. TANAMAN SAYURAN TAHUNAN
Contoh : melinjo, petai, jengkol
c. TANAMAN PRODUKTIF :
Adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang sudah
pernah/memberikan hasil pada triwulanan laporan, walaupun
pada periode laporan sedang tidak menghasilkan, akan tetapi
masih dapat diharapkan hasilnya pada periode berikutnya.
d. TANAMAN PRODUKTIF yang MENGHASILKAN
Adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang pada
triwulanan bersangkutan dipetik hasilnya (dipanen). Dengandemikian tanaman produktif menghasilkan tidak termasuk
tanaman yang belum dipetik hasilnya karena masih muda atau
sedang berbunga.
PEMERIKSAAN SPH-BST
( )
-
8/13/2019 Horti Revisi2
49/123
(LAPORAN TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN)
Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :
Kolom (10) = kol (3) - kol (4) + kol (5)
= kol (6) + kol (7) + kol (8) + kol (9)
Jika Kolom (7) ada isian maka kolom (11) harus ada isian
Jika Kolom (11) ada isian maka kolom (12) harus ada isian
Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :
Kolom (3) triwulan laporan = kolom (10) triwulan yang lalu
SPH-TBF
-
8/13/2019 Horti Revisi2
50/123
LAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA
a) Cakupan pengumpulan data tanaman biofarmaka melalui SPH-TBF
adalah pada usaha budidaya yang mempunyai tujuan komersial (jika
sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual)
b) Tanaman Biofarmaka
Tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yangdikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang,
bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
Tanaman biofarmaka dibedakan 2 Kelompok yaItu :
1. Rimpang : terdiri dari jahe, laos/lengkua, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak,
temukunci, temuireng dan dlingo/dringo
2. Non Rimpang : terdiri dari kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa, keji beling
sambiloto dan lidah buaya. DAFTAR ISIAN SPH-TBF
PEMERIKSAAN SPH-TBFLAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TBF.xls -
8/13/2019 Horti Revisi2
51/123
LAPORAN TANAMAN BIOFARMAKA
Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :
Kolom (8) = kol (3) - kol (4) kol (6) + kol (7)
Kolom (4) ada isian maka kol (9) harus ada isian
Kolom (5) ada isian maka kol (10) harus ada isian
Kolom (11) harus ada isian jika kol (9) dan atau kol (10) ada
isian
Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :
Kolom (3) Triwulan laporan = kolom (8) triwulan lalu
SPH-TH
-
8/13/2019 Horti Revisi2
52/123
LAPORAN TANAMAN HIAS
a) Cakupan pengumpulan data tanaman hias melalui SPH-TH adalah pada
usaha budidaya yang mempunyai tujuan komersial (jika sebagian/seluruh
hasilnya untuk dijual)
b) Tanaman Hias
Adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika baik
karena bentuk tanaman, warna dan bentuk daun, tajuk maupun bentuk
pohon/batang, warna dan keharuman bunganya, sering digunakan
sebagai penghias pekarangan, taman atau ruangan di rumah, gedung
perkantoran, hotel, restauran maupun untuk kelengkapan upacara adat
dan keagamaan.
DAFTAR ISIAN SPH-TH
PEMERIKSAAN SPH-TH
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-TH.xls -
8/13/2019 Horti Revisi2
53/123
PEMERIKSAAN SPH THLAPORAN TANAMAN HIAS
Pemeriksaan daftar pada bulan laporan :
Kolom (8) = kol (3) - kol (4) kol (6) + kol (7)
Kolom (4) ada isian maka kol (9) harus ada isian
Kolom (11) harus ada isian jika kol (9) dan atau kol (10) ada
isian
Pemeriksaan daftar antar bulan laporan :
Kolom (3) triwulan laporan = kolom (8) triwulan lalu
SPH-ALSIN
(
-
8/13/2019 Horti Revisi2
54/123
(ALAT & MESIN PERTANIAN HORTIKULTURA)
a ALSIN Pertanian Hortikultura meliputi :1. Alsintan Budidaya2. Alsintan Panen/Pasca Panen3. Alsintan Pengolahan
b Kolom (5) merupakan penjumlahan kol. (3) & kol. (4)
SPH-BN
(LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)
-
8/13/2019 Horti Revisi2
55/123
(LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)
a) Produsen/Penangkar Benih : orang, perusahaan, badan hukum atau instansi yangmemproduksi benih untuk diedarkan atau diperdagangkan. Antara lain :penangkar
benih,Balai benih hortikultura dan instalasinya, Balai penelitian yang memproduksi
benih horti, BUMN dan BUMD yang bergerak dibidang produksi benih, dan
perusahaan swasta.
b) Jika penangkarkan lebih dari satu jenis tanaman, maka dihitung untuk setiap jenis
tanaman.
c) Pedagang/Penyalur Benih: orang (perorangan), badan hukum atau instansi
pemerintah yang melakukan kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan benih kepada masyarakat, baik untuk diperdagangkan maupun tidak.
d) Jika menjual lebih dari satu jenis tanaman, maka dihitung pada masing-masing jenis
tanaman
DAFTAR ISIAN SPH-BN
PEMERIKSAAN SPH-BN(LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xlshttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_8/Kuesioner-Horti/SPH-BN.xls -
8/13/2019 Horti Revisi2
56/123
(LAPORAN PERBENIHAN HORTIKULTURA)
Kolom (3) terisi maka kolom (4) dan kolom (5) harus ada
isian kecuali bila penangkar tersebut baru mulai tanam
dan belum pernah menghasilkan benih maka kolom (5)
kosong/tidak ada isian
Kolom (6) terisi maka kolom (7) harus ada isian
PENGOLAHAN DATA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
57/123
A.Tahapan Pengolahan daftar isian SPH dilakukan didaerah.
1. Penerimaan Dokumen
2. Penyuntingan,Penyandian & Pemeriksaan
3. Entry data dan Imputasi
B. Pengolahan menggunakan Sistem Informasi
Pengolahan Hortikultura (SIMSPH)
PELAPORAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
58/123
1. Pelaporan Kab.( RKSP), rangkap 3: BPS propinsi,diperta,arsip dinas kab.
2. Pelaporan Prop.(RPSP), rangkap 3:
Dirjen Horti, BPS prop, arsip diperta
RKSP DAN RPSP
DAPAT DIPEROLEH DARI
Program Pengolahan yang Disediakan
PENYAJIAN DATA HORTIKULTURA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
59/123
1. Publikasi , Statistik tanamansayuran dan buah semusim.
2.
Publikasi, Statistik tanamanbuah dan sayuran tahunan.
3. Publikasi tanaman hias
4. Publikasi tanaman biofarmaka
PERMASALAHAN
-
8/13/2019 Horti Revisi2
60/123
1. Pengisian kuesioner belum lengkapterutama kolom produksi.
2. Untuk tanaman semusim,
pengisian luas panen belum habistidak konsisten pada bulan,triwulan
selanjutnya.
3. Untuk tanaman buah, terjadi
perubahan tanaman produktif yang
PEMECAHAN MASALAH
-
8/13/2019 Horti Revisi2
61/123
Menggunakan Buku Register yangtelah disediakan denganmemperhatikan :
1. Konsistensi antar periode laporan2. Memperhitungkan umur tanaman
pada pengisian luas panen
3. jumlah tanaman produktif setiaptriwulan
Melakukan pengamatan lapang.
DIREKTORI PERUSAHAAN
HORTIKULTURA
-
8/13/2019 Horti Revisi2
62/123
HORTIKULTURA
Tujuan : Untuk memperoleh data perusahaanhortikultura
Kuesioner:
VP-HORTI , Memperoleh data statistik hortikultura
yang akurat untuk perencanaan pembangunan(Maret-Juli)
CL - HORTI, Penyusunan Direktori Perusahaan
Hortikultura (Januari-Maret)
CPH-BPS RI, : Perusahaan berbadan hukum yangmelakukan budidaya tanaman Hortikultura dan
menguasai lahan untuk budidaya tanaman hortikultura
A ril-Mei
STUDI/IMPLEMENTASI PENGUKURANPRODUKSI CABAI DAN BAWANG
-
8/13/2019 Horti Revisi2
63/123
MERAH
Tujuan : meningkatkan akurasi pengukuranproduksi pada komoditi strategis
Cakupan: 5 propinsi (Jabar,Jateng,Jatim,
Yogya,Sumut)Periode pelaksanaan: Triwulan III ( Juli-
September)
Metode: pengukuran produksi dengan ubinan5 tanaman x 5 tanaman untuk cabai dan 5
rumpun x 5 rumpun untuk bawang merah.
Indikator Pertanian
-
8/13/2019 Horti Revisi2
64/123
Indikator Pertanian merupakan publikasi tahunanBPS
Tujuan :
1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan
sektor pertanian secara umum di Indonesiamelalui indeks produksi
2. Memberikan informasi penunjang untuk
perencanaan, memonitor dan evaluasi
perkembangan sektor pertanian.
Sumber: Data sekunder dari semua subsektor
-
8/13/2019 Horti Revisi2
65/123
BUAH-BUAHAN danSAYURAN TAHUNAN
Sub sektor hortikultura telah berkontribus
secara nyata dalam mendukung
-
8/13/2019 Horti Revisi2
66/123
secara nyata dalam mendukung
perekonomian nasional, baik dalam
penyediaan produk pangan, kesehatan dankosmetika, perdagangan, penciptaan produk
domestik bruto maupun penyerapan tenaga
kerja.Tanaman buah-buahan dansayuran tahunan
adalah salah satu bagian dari tanaman
hortikultura yang produknya sangat digemaroleh kalangan masyarakat.
Guna melakukan pengembangan dan
perumusan perencanaan dan kebijakan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
67/123
perumusan perencanaan dan kebijakan
serta memberikan informasi keadaan dan
keberhasilan tanaman buahbuahan dan
sayuran tahunan, data statistik tanaman
buah-buahan dan sayuran tahunandigunakan baik oleh pemerintah maupun
pengusaha di sub sektor ini.
Dalam pengumpulan data Statistik PertanianHortikultura (SPH) dikumpulkan data tentang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
68/123
( ) p g
jumlah tanaman akhir triwulan yang lalu,
tanaman yang dibongkar/ditebang, tanamanbaru/penanaman baru, tanaman belum
menghasilkan, tanaman produktif (yang
menghasilkan dan yang sedang tidakmenghasilkan), tanaman tua/rusak, jumlah
tanaman akhir triwulan, produksi dan harga
jual petani per kilogram.
Data yang dikumpulkan dari Survei Pertanian
Hortikultura Tanaman Buah-Buahan dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
69/123
Hortikultura Tanaman Buah Buahan dan
Sayuran Tahunan mencakup 22 (dua puluh
dua) jenis buah-buahan tahunan dan 3 (tiga)jenis sayuran tahunan yaitu : Alpukat,
Belimbing, Duku/Langsat/Kokosan, Durian,
Jambu Biji, Jambu Air, Jeruk Siam/Keprok,Jeruk Besar, Mangga, Manggis,
Nangka/Cempedak, Nanas, Pepaya, Pisang,
Rambutan, Salak, Sawo, Sirsak, Markisa,Sukun, Apel, Anggur dan Melinjo, Petai,
Jengkol.
Tanaman Buah-Buahan Tahunan dikelompokkandalam 3 jenis yaitu :
1 J i t b h b h tid k
-
8/13/2019 Horti Revisi2
70/123
1. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak
berumpun dan di panen sekaligus.
Kelompok buah-buahan ini biasanya berbuah
menurut musim.
Meskipun dalam kriteria ini digolongkan dalam
panen sekaligus, keadaannya di lapangan tidaklahberlaku mutlak seperti kriteria tersebut diatas, sebab
waktu dipanen masih ada buah yang belum masak
atau sebagian buah telah dipetik sebelumnya karena
masaknya lebih awal.
Keluarnya bunga yang relatif serempak merupakan
dasar penggolongan ini.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
71/123
Jenis tanaman buah-buahan
yang berumpun dan di panen
-
8/13/2019 Horti Revisi2
72/123
yang berumpun dan di panen
terus menerus.Kelompok ini dapat dipanen terus
menerus dalam satu tahun.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
73/123
3. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam survei ini
-
8/13/2019 Horti Revisi2
74/123
Metode yang digunakan dalam survei ini
adalah metode pencacahan lengkapterhadap seluruh kecamatan di
ndonesia.
Pengumpulan data mencakupbanyaknya tanaman dan produksi buah-
buahan ilakukan secara rutin triwulanan
Cara mendapatkan data statistik hortikultura :1. Informasi dari petani/kelompok tani
-
8/13/2019 Horti Revisi2
75/123
2. Laporan Petani kepada Kepala Desa
3. Banyak bibit yang digunakan4. Perkiraan pengamatan
Sumber informasi lain : Pedagang,asosiasi,
koperasi, PKK, Posyandu, UPGK, Balai Benih,
Pedagang Benih, Aparat Desa, PPL dan UPT BPSBTP dan Hortikultura.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Laporan yang digunakan dalam
-
8/13/2019 Horti Revisi2
76/123
Laporan yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah Daftar SPH-
BST
untuk laporan tanaman buah-buahandan
sayuran tahunan yang dikumpulkansetiap triwulan.
5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman buah-buahan dan sayuran
-
8/13/2019 Horti Revisi2
77/123
tahunan diisi secara triwulanan oleh Mantri
Tani/KCD dan dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS
Propinsi, tembusannya dikirimkan ke BPS
Kabupaten/Kota dan Dinas PertanianTanaman Pangan Kabupaten dan satu
sebagai arsip di KCD.
6. PENGOLAHAN
Penerbitan ini merupakan hasil
-
8/13/2019 Horti Revisi2
78/123
p
pengolahan kuesioner SPH-BST
(triwulanan) yang dikumpulkan dari setiap
kecamatan di Indonesia tahun 2010. Data
tingkat provinsi merupakan rekapitulasiangka tingkat kabupaten/kota.
Pengolahan data dilakukan denganmenggunakan program aplikasi Sistem
I f i M j S i P t i
-
8/13/2019 Horti Revisi2
79/123
Informasi Manajemen Survei Pertanian
Hortikultura (SIM-SPH) di seluruhkabupaten/kota di wilayah Republik
Indonesia.
Dengan menggunakan program aplikasi SIM-SPH data statistik hortikulturadiolah, mulai
dari entri data sampai dengan proses
rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sampai
dengan tingkat nasional
7. KONSEP DAN DEFINISIKonsep dan definisi yang dipakai hanya mencakup
hal hal ang ses ai dengan karakteristik ang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
80/123
hal-hal yang sesuai dengan karakteristik yang
ditanyakan dalam SPH-BST, (Laporan tanamanbuahbuahan dan sayuran tahunan) yaitu :
a. Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman
sumber vitamin, garam mineral dan lain-lain yang
dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buahdan merupakan tanaman tahunan
b. Tanaman sayuran tahunan adalah tanamansumber vitamin, garam, mineral dan lain-lain
-
8/13/2019 Horti Revisi2
81/123
yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang
berupa daun, bunga, buah dan umbinya yangberumur lebih dari satu tahun serta berbentuk
pohon.
c. Tanaman yang menghasilkan adalahtanaman yang pada triwulan yang
bersangkutan dipetik hasilnya
d. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
82/123
menurut bentuk hasil yang ditetapkan
dan merupakan penjumlahan laporanper triwulan.
e. Bentuk Produksi buah-buahan
dinyatakan dalam buah segar.Khusus untuk pisang dihitung dengan
tandan dan nanas dengan
mahkotanya.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
83/123
BUAH-BUAHAN danSAYURAN SEMUSIM
Survei Pertanian Hortikultura diselenggarakan olehBadan Pusat Statistik bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian
-
8/13/2019 Horti Revisi2
84/123
Direktorat Jenderal Hortikultura,Kementerian
Pertanian. Berbagai usaha dilakukan oleh BPSuntuk menyajikan informasi yang terbaik, terbaru
dan menarik bagi konsumen data hortikultura.
Upaya ini diharapkan dapat mempermudah
memahami data hortikultura, guna mendukungperencanaan maupun pengambilan keputusan di
sektor
pertanian khususnya subsektor hortikultura
terutama masalah sayuran dan buah-buahan
semusim yang sangat potensial di Indonesia.
Publikasi Statistik Tanaman Sayuran danBuah-buahan Semusim ini menyajikan
d t 22 j i
-
8/13/2019 Horti Revisi2
85/123
data 22 jenis
tanaman sayuran semusim dan 4 jenistanaman buah-buahan semusim.
Tanaman sayuran semusim dibagi
menjadi dua kelompok, kelompok yangpertama terdiri dari tanaman yang
dipanen sekaligus sedangkan kelompok
kedua yaitu tanaman yang dipanen
berulangkali.
2. DATA YANG DIKUMPULKANSurvei Pertanian Hortikultura Sayur Buah
Semusim (SPH-SBS) mengumpulkan data
-
8/13/2019 Horti Revisi2
86/123
Semusim (SPH-SBS) mengumpulkan data
tentang luastanaman akhir bulan yang lalu, luas panen
habis/dibongkar, luas panen belum habis, luas
rusak/tidak berhasil/puso, luas penanamanbaru/tambah tanam, luas tanaman akhir bulan
laporan, produksi dipanen habis/dibongkar,
produksi
belum habis, dan harga jual petani tanaman
sayuran serta buah- buahan semusim.
3. METODOLOGIPada dasarnya metode yang dipakai untuk survei ini adalah
metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan di
-
8/13/2019 Horti Revisi2
87/123
Indonesia. Beberapa metode yang dilakukan sebagai berikut
:- Informasi dari petani / kelompok tani
- Laporan petani / kelompok tani kepada kepala desa
- Banyaknya benih yang digunakan
- Perkiraan pengamatan- Sumber informasi lain
Pengumpulan data mencakup luas panen dan produksi
sayuran dan buah-buahan semusim yang dilakukan secara
bulanan.
4. DOKUMEN YANG DIGUNAKANDaftar yang digunakan dalam
l d t d l h L
-
8/13/2019 Horti Revisi2
88/123
pengumpulan data adalah : Laporan
tanaman sayuran dan buah- buahansemusim ( SPH-SBS ) yang dikumpulkan
secara bulanan
5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman sayuran dan buah-buahan
semusim diisi bulanan oleh Mantri Tani/KCD
-
8/13/2019 Horti Revisi2
89/123
semusim diisi bulanan oleh Mantri Tani/KCD
dan dibuat dalam rangkap 4. Aslinya dikirimkankepada BPS Propinsi, tembusannya dikirimkan
ke BPS Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dan arsipuntuk Mantri Tani/KCD.
6. PENGOLAHANPenerbitan ini merupakan hasil pengolahan
kuesioner SPH-SBS yang dikumpulkan bulanan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
90/123
y g p
dari setiap kecamatan pada tahun 2010. Data
tingkat propinsi merupakan rekapitulasi angka
tingkat kabupaten/kota. Entri data dan imputasi
dilakukan di Badan Pusat Statistik
Provinsi/kabupaten/Kota dengan menggunakanpaket program Sistem Informasi Manajemen
Survei Pertanian Hortikultura(SIMSPH).
1. Tanaman sayuran semusim
adalah tanaman sumber vitamin, garam
-
8/13/2019 Horti Revisi2
91/123
mineral dan lain-lain yang dikonsumsi
dari bagian tanaman yang berupa daun,
bunga, buah dan umbinya, yang berumur
kurang dari setahun
2. Tanaman buah-buahan semusimadalah tanaman sumber vitamin, garam
mineral dan lain lain yang dikonsumsi dari
-
8/13/2019 Horti Revisi2
92/123
mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari
bagian tanaman yang berupa buah,berumur kurang dari satu tahun, tidak
berbentuk pohon/rumpun tetapi menjalar
dan berbatang lunak.
3. Tanaman yang dipanen sekaligus/dibongkar habis adalah tanaman yang
h bi l
-
8/13/2019 Horti Revisi2
93/123
sehabis panen langsung
dibongkar/dicabut, terdiri dari :
Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang
Daun, Kentang, Kol/Kubis, Kembang kol,
Petsai/Sawi, Wortel, Lobak dan Kacang
Merah.
4. Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali) adalah tanaman
yang pemanenannya lebih dari satu kali dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
94/123
yang pemanenannya lebih dari satu kali dan
biasanya dibongkar apabila panenan terakhirsudah tidak memadai lagi, terdiri dari : Kacang
Panjang, Cabe Besar, Cabe Rawit, Paprika,
Jamur, Tomat, Terung, Buncis, Ketimun, LabuSiam, Kangkung, Bayam, Melon, Semangka,
Blewah, dan Stroberi.
Luas panen habis Januari- Desemberadalah total luas panen yang dibongkar
habis bulan Januari sampai dengan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
95/123
habis bulan Januari sampai dengan
Desember.Luas panen belum habis Desember
adalah luas panen yang belum dibongkar
habis pada bulan Desember.
Luas panen Januari - Desemberadalah total luas panen yang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
96/123
dibongkar habis bulan Januarisampai dengan Desember ditambah
luas panen yang tidak dibongkar
(belum habis) bulan Desember.
5. Produksi satu tahun adalah totalproduksi yang dipanen habis maupun
b l dib k h bi j k J i
-
8/13/2019 Horti Revisi2
97/123
belum dibongkar habis sejak Januari
sampai dengan Desember.
Produksi Habis adalah hasil produksi
dari luas panen tanaman sayuran danbuah-buahan semusim yang dipanen
habis/dibongkar pada periode pelaporan.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
98/123
TANAMAN HIAS
Produksi Belum Habis adalah hasilproduksi dari luas panen tanaman
-
8/13/2019 Horti Revisi2
99/123
sayuran dan buah-buahan semusimyang biasanya dipanen lebih dari
sekali dan tanamannya belum
dibongkar pada periode pelaporan.
Tanaman hias adalah salah satu bagiandari tanaman hortikultura yang
produknya semakin digemari oleh
-
8/13/2019 Horti Revisi2
100/123
produknya semakin digemari oleh
kalangan masyarakat yang disebabkanoleh keindahannya.
Produk tanaman hias Indonesia juga
telah dikenal di dunia, hal ini terlihat
sebaran dan nilai ekspornya yang cukup
besar.
Guna melakukan pengembangandan perumusan perencanaan dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
101/123
kebijakan serta memberikaninformasi keadaan dan keberhasilan
tanaman hias, data statistik tanaman
hias digunakan baik oleh pemerintahmaupun pengusaha di subsektor ini.
2. DATA YANG DIKUMPULKANDalam pengumpulan data Statistik Pertanian
Hortikultura (SPH), dikumpulkan data tentang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
102/123
Hortikultura (SPH), dikumpulkan data tentang
luas tanaman akhir triwulan yang lalu, luastambah tanam, luas panen (habis dan belum
habis), luas rusak/puso, luas tanaman akhir
triwulan, produksi dari panen habis dan belumhabis, satuan produksi dan harga jual petan
tanaman hias.
Data yang dikumpulkan dari SurvePertanian Hortikultura Tanaman Hias
mencakup 24 (dua puluh empat) jenis
-
8/13/2019 Horti Revisi2
103/123
mencakup 24 (dua puluh empat) jenis
tanaman hias, yaitu : Anggrek, Anthuriumbunga, Anyelir, Gerbera, Gladiol, Pisang-
pisangan, Krisan, Mawar, Sedap Malam
Dracaena, Melati, Palem, AglaonemaKamboja Jepang, Euphorbia,
Phylodendron, Pakis, Monstera, Soka,Cordyline, Diff enbachia, Xansifera/
Pedang-pedangan Anthurium daun dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
104/123
Pedang-pedangan, Anthurium daun, dan
Caladium.Jika dilihat dari satuan luas panen dan
bentuk hasilnya, tanaman hias dapat
dibagi menjadi : kelompok bunga potong,
kelompok tanaman hias dalam pot dan
kelompok tanaman hias lainnya.
3. METODOLOGIMetode yang digunakan dalam Survei
Pertanian Hortikultura adalah metode
-
8/13/2019 Horti Revisi2
105/123
pencacahan lengkap terhadap seluruhkecamatan di Indonesia.
Cara mendapatkan data statistik
hortikultura :1. Pendekatan sistem blok pengairan
2. Laporan Petani kepada Kepala Desa
3. Banyak bibit yang digunakan
4. Perkiraan pengamatan
4. DOKUMEN YANG DIGUNAKANLaporan yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah Daftar SPHTH
-
8/13/2019 Horti Revisi2
106/123
pengumpulan data adalah Daftar SPHTH
untuk laporan tanaman hias yangdikumpulkan setiap triwulan.
5. ORGANISASI PENGUMPULAN DATALaporan tanaman hias diisi secara
triwulanan oleh Mantri Tani/ KCD dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
107/123
triwulanan oleh Mantri Tani/ KCD dan
dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS
Provinsi, tembusannya dikirimkan ke BPS
Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten dan satu
sebagai arsip di KCD.
6. PENGOLAHANPublikasi ini merupakan hasi
pengolahan kuesioner SPH TH yang
-
8/13/2019 Horti Revisi2
108/123
pengolahan kuesioner SPH-TH yang
dikumpulkan dari setiap kecamatan d
Indonesia. Data tingkat provins
merupakan rekapitulasi angka tingkatkabupaten/kota.
Pengolahan data dilakukan denganmenggunakan program aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Survei Pertanian
-
8/13/2019 Horti Revisi2
109/123
Hortikultura (SIM-SPH) di seluruhkabupaten/kota di wilayah Republik Indonesia.
Dengan menggunakan program aplikasi SIM-
SPH data statistik hortikultura diolah, mulaidari entri data sampai dengan proses
rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sampai
dengan
tingkat nasional.
a. Tanaman hias adalah tanaman yangmempunyai nilai keindahan baik bentuk,
warna daun, tajuk maupun bunganya, sering
-
8/13/2019 Horti Revisi2
110/123
digunakan untuk penghias pekarangan danlain sebagainya.
b. Luas Panen adalah luas tanaman yang
diambil hasilnya dan dihitung setiap triwulandari setiap jenis tanaman.
Luas panen yang disajikan merupakan luas
kotor dari tanaman yang sudah dibongkar
seluruhnya (habis).
c. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan dan
merupakan penjumlahan laporan per
-
8/13/2019 Horti Revisi2
111/123
triwulan.d. Produktivitas atau hasil persatuan unit
adalah hasil bagi antara jumlah produksi
triwulan I sampai IV dibagi luas panenhabis triwulan I sampai triwulan IV
ditambah luas panen belum habis
triwulan IV.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
112/123
TANAMANBIOFARMAKA
Dengan berkembangnya perekonomiandan pengetahuan masyarakat, makin
meningkat pula kesadaran akan pentingnya
-
8/13/2019 Horti Revisi2
113/123
kesehatan dengan menjaga/merawatkesehatan dan melakukan pengobatan
penyakit yang bersumber dari tanaman
biofarmaka.Oleh karena itu maka data dan informasi tanaman
biofarmaka, penting artinya dalam mendukung
perumusan perencanaan dan kebijakan,
menginformasikan keadaan dan keberhasilan,maupun dalam mengevaluasi kinerja
pengembangan tanaman biofarmaka.
2. DATA YANG DIKUMPULKANDalam pengumpulan data statistik
Pertanian hortikultura (SPH) dikumpulkan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
114/123
( ) p
data tentang luas tanaman akhir Triwulanyang lalu, luas tambah tanam, luas panen
(habis dan belum habis), luas rusak/puso,
luas tanaman akhir Triwulan, produksi
dari panen habis dan belum habis, satuan
produksi dan harga jual petani tanaman
biofarmaka
3. METODOLOGIMetode yang digunakan dalam survei in
adalah metode pencacahan lengkap
-
8/13/2019 Horti Revisi2
115/123
p g p
terhadap seluruh kecamatan di IndonesiaPengumpulan data luas panen dan
produksi tanaman biofarmaka dilakukan
secara rutin Triwulanan.
Pengumpulan data statistik Hortikultura :
1. Pendekatan sistim blok pengairan
2. Laporan Petani kepada Kepala Desa
-
8/13/2019 Horti Revisi2
116/123
-
8/13/2019 Horti Revisi2
117/123
Berdasarkan bentuk produksinya, tanamanbiofarmaka dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok rimpang dan bukan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
118/123
rimpang. Kelompok tanaman rimpang terdirdari tanaman jahe, laos/lengkuas, kencur
kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng
temukunci dan dringo, sedangkan kelompoktanaman bukan rimpang terdiri dari tanaman
kapulaga, mengkudu/pace, mahkota dewa
kejibeling, sambiloto dan lidah buaya.
5. ORGANISASI PENGUMPUL DATALaporan tanaman biofarmaka diisi secara
Triwulanulanan oleh Mantri Tani/KCD dan
-
8/13/2019 Horti Revisi2
119/123
dibuat rangkap 4 (empat).Dokumen asli dikirimkan kepada BPS
Propinsi, tembusannya dikirimkan ke
BPS Kabupaten/kota dan DinasPertanian Tanaman Pangan
Kabupaten/Kota serta 1 (satu) lembar
sebagai arsip pada KCD.
6. PENGOLAHANPenerbitan ini merupakan hasil pengolahan
kuesioner SPH-TBF yang dikumpulkan dari
-
8/13/2019 Horti Revisi2
120/123
setiap kecamatan di Indonesia setiap triwulanpada tahun 2009. Data tingkat provinsi
merupakan rekapitulasi angka tingkat
kabupaten/kota. Entry data dan imputasidilakukan di BPS Kabupaten/kota/Propinsi
dengan menggunakan paket program Sistim
Informasi Manajemen Survei Pertanian
Hortikultura(SIMSPH).
a. Tanaman Biofarmaka (obat-obatan)adalah tanaman yang bermanfaat
sebagai obat-obatan yang dikonsumsidari
-
8/13/2019 Horti Revisi2
121/123
bagian tanaman berupa daun, buah, umbi(rimpang) atau akar.
b. Luas Panen adalah luas tanaman
yang diambil hasilnya dan dihitung setiapTriwulan dari setiap jenis tanaman.
Luas panen yang disajikan merupakan
luas kotor dari tanaman yang sudah
dibon kar seluruhn a habis .
c. Produksi adalah banyaknya hasilmenurut bentuk hasil yang ditetapkan
dan merupakan penjumlahan laporan per
-
8/13/2019 Horti Revisi2
122/123
Triwulan.d. Produktivitas atau hasil persatuan
unit adalah hasil bagi antara jumlah
produksi habis dan belum habis TriwulanI sampai IV dibagi luas panen habis
Triwulan I sampai Triwulan IV ditambah
luas panen belum habis Triwulan IV.
-
8/13/2019 Horti Revisi2
123/123
TERIMA KASIH
top related