gangguan kepribadian

Post on 10-Apr-2016

86 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kepribadian

TRANSCRIPT

Reaksi Terhadap Stress BeratRabiul Priyantono

Definisi•Lazarus & Folkman :

▫stres keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dan lain-lain) atau oleh kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk melakukan coping.

•stress usaha untuk penyesuaian diri. •Bila kita tidak dapat mengatasinya

dengan baik gangguan badani, perilaku tidak sehat atau pun gangguan jiwa.

•Stres patologis bila dalam usaha untuk mengatasinya kita sudah tidak dapat berfungsi dengan baik lagi, mungkin sampai dengan timbul gangguan jiwa ataupun badan.

Tanda stres : Merasa gelisah dan tidak dapat bersantai Menjadi lekas marah. perasaan sangat lelah atau lelah yang berkepanjangan. Sukar berkosentrasi Kehilangan minat terhadap rekreasi yang sebelumnya

dapat dinikmati . khawatir Bekerja berlebihan, biarpun tidak seluruhnya efektif. Makin lama makin banyak pekerjaan yang dibawa

pulang ke rumah. Makin banyak merokok atau makin banyak memakai

minuman keras . merasa masa depan suram

Klasifikasi PPDGJ III•F43 Reaksi Terhadap Stres Berat dan

Gangguan Penyesuaian▫F43.0 Reaksi Stres Akut▫F43.1 Reaksi Stres Pascatrauma

Reaksi Stres Akut• reaksi abnomal terhadap stres yang mendadak

dan berlangsung (per definisi) maximal satu bulan.

• Stresornya traumatik yang luar biasa yang dapat meliputi ancaman serius terhadap keamanan atau integritas fisik dari individu atau orang-orang yang dicintainya, dan lain-lain.

• Manifestasi klinis :▫anxietas yang parah, kegelisahan, insomnia,

serangan panik, atau depersonalisasi dan derealisasi

▫palpitasi, berkeringat dan tremor.▫Numbness dan kesulitan mengingat

Pedoman Diagnostik•Ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara

terjadinya pengalaman stresor luar biasa •Gejala :

▫Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah

▫Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkungan stresornya, gejala-gejala dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal ini dimana stres menjadi berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru dapat mereda setelah 2-8 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3 hari

Tatalaksana

•Mengurangi respon emosional•Mendorong pengingatan kembali•Mengembangkan strategi coping•Menolong masalah residual.

Gang. Stres Pascatrauma• suatu sindrom yang timbul setelah seseorang

melihat, terlibat di dalam, atau mendengar stresor traumatik yang ekstrem.

• Gangguan ini biasanya timbul dalam waktu enam bulan setelah terjadinya peristiwa traumatik.

• Perbedaan dg stres akut : ▫kasus yang berlangsung lebih dari satu bulan

biasanya menjadi kronis dan memerlukan pendekatan dan pengobatan yang berbeda daripada gangguan stres akut.

• Perempuan > laki-laki, dapat terjadi pada semua umur.

• Sering pada dewasa muda.

Pedoman Diagnostik•gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6

bulan setelah kejadian traumatik berat.•tambahan selain trauma, harus

didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (flashback).

•Gangguan otonomik, gangguan afek, dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas

Tatalaksana Farmakoterapi

Gejala depresi : SSRI (ada bukti yang cukup kuat untuk fluoksetin, fluvoksamin, dan sertralin), trisiklik ( amitriptilin dan imipramin).

Gejala anxietas ; benzodiazepine (klonazepam, alprazolam) buspiron dan antidepresan.

Gangguan tidur dapat diperbaiki dengan penggunaan antidepresan yang sedatif (misalnya trazodon), siproheptadin atau hipnotika.

Pikiran intrusif : karbamazepim, lithium, fluvoksamin Keterjagaan berlebihan : SSRI, propanolol/klonidin,

lithium, valproat. Hostibilitas/impulsivitas : karbamazepin, valproat Gejala psikotik/agresi atau agitasi yang hebat :

antipsikotik

Psikoterapi•Terapi kognitif•Eye movement desentisation and

reprocessing (EMDR)

Gangguan Kepribadian

•Totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya.

Sifat kepribadian

tidak fleksibel

dan maladaptif

Menyebabkan

gangguan fungsional

yang bermakna

Gangguan Kepribadi

an

Gejala Gangguan Kepribadian•Aloplastik

▫Mampu mengadaptasi dan mengubah lingkungan eksternal

•Ego-sintonik▫Dapat diterima oleh ego

Klasifikasi•Kelompok A

▫Gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dan skizotipal tampak aneh dan eksentrik

•Kelompok B▫Gangguan kepribadian antisosial, ambang,

histrionik, dan narsistik tampak dramatik, emosional dan tidak menentu

•Kelompok C▫Gangguan kepribadian menghindar,

dependen, dan obsesif-kompulsif dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (pasif-agresif dan depresif) tampak cemas atau ketakutan

Etiologi•Faktor genetika•Faktor tempramental•Faktor Biologis •Faktor psikoanalitik

Gangguan kepribadian paranoid (F60.0)

Ciri-ciri• Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan

penolakan• Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam,

misalnya menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil;

• Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan;

• perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada (actual situation)

•Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya;

•Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-referential attitude)

•Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada umumnya.

Terapi •Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Agitasi dan kecemasan diazepam, thioridazine, haloperidol, pimozide

Gangguan kepribadian skizoid (F60.1)

Ciri-ciri• Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan

kesenangan.• Emosi dingin, afek mendatar atau tak perduli

(detachment)• Kurang mampu untuk mengekspresikan

kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain

• Tampak nyata ketidakpedulian baik terhadap pujian atau kecaman

• Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain (perhitungkan usia penderita)

• Hampir selalu memlilih aktivitas yang dilakukan sendiri

• Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan

• Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu.

• Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku.

Terapi•Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan

Gangguan kepribadian dissosial (F60.2)

•Individu dengan gangguan kepribadian dissosal pada dasarnya adalah orang yang tidak tersosialisasi. Perilakunya berulang kali mengakibatkan konflik dengan masyarakat dan ia tidak dapat belajar dari pengalaman.

•Gejala-gejala gangguan kepribadian dissosial sudah mulai kelihatan pada masa anak (sebelum umur 12-15 tahun)

Ciri-ciri▫ Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain▫ Sikap yang tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus

menerus, serta tidak perduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial.

▫ Tidak mampu memiliki suatu hubungan dalam waktu lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya.

▫ Toleransi terhadap frustasi yang rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan.

▫ Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman.

▫ Sangat cendrung menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat

Terapi•Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas psikostimulan (methylphenidate)

Gangguan Kepribadian Tidak Stabil (F60.3)

•Individu dengan gangguan ini memperilhatkan sifat yang lain dari perilakunya sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan agresivitas terhadap stres yang kecil saja tanpa mempertimbangkan akibatnya.

•Pedoman diagnostik :▫Terdapat kecendrungan yang mencolok

untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bersamaan dengan ketidak-stabilan emosional

▫Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri

Terapi•Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Antipsikotik mengendalikan kemarahan, permusuhan dan episode psikotik singkat

▫Antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi

▫MAOI memodulasi perilaku impulsif▫Antikonvulsan (CPZ)

Gangguan Kepribadian Histrionik (F60.4)

Orang dengan gangguan ini biasanya egosentrik dan emosinya tidak stabil. Ia menarik perhatian dengan ekspresi emosi yang dibuat-buat.

• Pedoman Diagnostik• Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization)

seperti bersandiwara (theatrically), yang dibesar-besarkan.

• Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan.

• Keadaan afektif yang dangkal dan labil• Terus menerus mencari kegairahan (excitement),

penghargaan dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian

• Penampilan atau perilaku merangsang yang tidak memadai

• Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

Terapi•Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Pengobatan sesuai gejala

Gangguan Kepribadian Anankastik (F60.5)

•Pada gangguan ini, ciri utama adalah perfeksionisme dan keteraturan. Pasien mungkin sering atau berulang kali melakukan segala sesuatu atau aspek saja dari lingkungannya, agar tertib.

•Hal ini mungkin memengaruhi apa yang dilakukannya dengan baik atau mungkin tidak baik

• Perasaan yang ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan;• Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan,

daftar, urutan, organisasi atau jadwal• Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas• Ketelitian yang terlulu berlebihan, terlalu hati-hati dan

keterikatan yang tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal.

• Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial

• Kaku dan keras kepala• Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti

persis caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tak beralasan untuk mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu

• Mencampur adukkan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan

Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar) (F60.6)

•Individu dengan gangguan ini terus menerus merasa tegang dan takut yang mendalam.

•Merasa tidak mampu dalam segala hal dan dirinya tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain., enggan melibatkan diri, kecuali bila yakin akan disukai, menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang mempunyai banyak kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

Pedoman diagnostik• Perasaan takut dan tegang yang menetap dan pervasif

• Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik, atau lebih rendah dari orang lain

• Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial

• Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai

• Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik

• Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

Terapi•Psikoterapi•Farmakoterapi

▫Hiperaktivitas sistem sarat otonomik beta blocker (atenolol)

▫Pengobatan sesuai gejala

Gangguan Kepribadian Dependen (F60.7)

•Orang dengan gangguan kepribadian dependen, menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain.

•Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan lebih sering terjadi pada anak yang lebih kecil jika dibandingkan yang lebih tua.

Pedoman Diagnostik Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting untuk dirinya.

Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka.

Keengganan menutut secara layak kepada orang tempat dia bergantung

Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri

Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya.

Keterbatasan membuat keputusan sehari-hari

Terapi•Psikoterapi•Farmaoterapi

▫Pengobatan sesuai gejala▫Antidepresan

Gangguan Identitas Jenis Kelamin

•Gangguan identitas jenis kelamin (gender identity disorder) ditandai oleh perasaan kegelisahan yang dimiliki seseorang terhadap jenis kelamin biologisnya sendiri atau peran jenis kelamin seksnya sendiri.

Identitas jenis kelamin•keadaan psikologis ang mencerminkan

perasaan dalam (inner sense) diri seseorang sebagai laki-laki atau wanita.

Transseksualisme (F64.0)

•Seorang transexualisme menolak jenis kelamin anatomisnya, tidak perduli ia dibesarkan sebagai pria maupun wanita. identitas gendernya berlawanan dengan jenis kelamin biologisnya, ada hasrat untuk hidup dan diterima sebagai salah satu anggota dari kelompok lawan jenisnya.

•Untuk menegakkan diagnostik, identitas transeksual harus sudah menetap selama minimal 2 tahun dan harus bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain seperti skizofrenia, atau berkaitan dengan kelainan interseks, genetik atau kromosom.

•Gambaran identitas :▫Adanya hasrat untuk hidup dan diterima

sebagai anggota kelompok lawan jenisnya, biasanya disertai perasaan risih atau ketidak-serasian, dengan anatomi seksualnya, dan

▫Adanya keinginan untuk mendapatkan terapi hormonal dan pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan jenis kelamin yang diinginkan.

Transvestisme Peran Ganda (F64.1)

•Orang dengan gangguan ini mengenakan pakaian lawan jenisnya sebagai bagian dari eksistensi dirinya untuk menikmati sejenak pengalaman seabagai anggota lawan jenisnya. Namun ia tidak mempunya hasrat untuk mengubah genitalnya secara permanen dengan tindakan bedah. Ia tidak mempunyai ransangan seksual bila menggunakan pakaian lawan jenisnya

Gangguan identitas Jenis Kelamin masa Kanak (F64.2)

•Manifestasi pertama timbul pada usia prasekolah, gangguan sudah harus tampak sebelum pubertas. Ada keinginan yang mendalam dan persisten untuk menjadi jenis kelamin lawan jenisnya atau yakin bahwa ia adalah jenis kelamin lawan jenisnya.

Keinginan anak yang mendalam dan menetap untuk menjadi jenis kelamin lawan jenisnya, disertai penolakan terhadap perilaku, atribut, dan/atau pakaian yang sesuai untuk jenis kelaminnya; tidak ada perangsangan seksual dari pakaian

Yang khas adalah bahwa manifestasi pertama timbul pada usia pra sekolah. Gangguan harus sudah ada sebelum pubertas.

Pada kedua jenis kelamin, kemungkinan ada penyangkalan terhadap struktur anatomi jenis kelaminnya sendiri.

Ciri khas lain, anak dengan gangguan identitas jenis kelamin menyangkal bahwa dirinya terganggu, meskipun mereka mungkin tertekan oleh konflik dengan keinginan orangtua atau kawan sebayanya dan oleh ejekan dan/atau penolakan oleh orang-orang yang berhubungan dengan dirinya

Tatalaksana•Rumit dan jarang berhasil pasien

memiliki gagasan dan nilai yang terfiksasi dan tidak ingin berubah.

•Terapi yang dapat diberikan meliputi pembedahan ganti kelamin, terapi hormon, terapi keadaan interseks, dan terapi perilaku memakai pakaian lawan jenis

Terimakasih

top related