efektivitas pendekatan rme terhadap peningkatan …repository.umrah.ac.id/2666/1/dewi...
Post on 26-Oct-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PENDEKATAN RME TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
MATERI PENYAJIAN DATA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 TANJUNGPINANG
ARTIKEL E-JOURNAL
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh
DEWI AGUSTINA
NIM 140384202052
PROGRAM STUDI PENDIDIKANMATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
2018
Efektivitas Pendekatan RME terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep
Matematis Materi Penyajian Data Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Tanjungpinang
Dewi Agustina, Alona Dwinata, Nur Izzati
dewimh14@gmail.com
Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP- Universitas Maritim Raja Ali Haji
2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas pendekatan RME terhadap pemahaman
konsep matematis materi penyajian data siswa kelas VII SMP Negeri 1
Tanjungpinang. Pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan pemahaman
konsep matematis siswa yang telah diberi perlakuan yaitu pembelajaran
menggunakan pendekatan RME dengan pemahaman konsep matematis siswa
menggunakan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjungpinang tahun pelajaran 2017/2018. Pemilihan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan teknik Simple
Random Sampling. Pendekatan penelitian ini yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian
eksperimen desain quasi eksperimen. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan
berupa pembelajaran dengan pendekatan RME sedangkan kelompok kontrol dengan
pembelajaran konvensional. Setelah dilakukan analisis dan pengujian hipotesis maka
terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis yang dicapai antara
siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan RME dan siswa dengan
pembelajaran konvensional. Terbukti dengan rata-rata N-gain kelas eksperimen yaitu
0,57 sedangkan rata-rata N-gain kelas kontrol yaitu 0,34 dimana rata-rata N-gain
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata N-gain kelas kontrol. dari uji
Independent Sample T-test diperoleh perbedaan rata-rata yang signifikan pada taraf
nyata 0,05 diketahui bahwa hasil analisis uji Independent Sample T-test nilai T-test
sebesar 0,00 ˂ taraf signifikan 0,05 dimana 0,00 ˂ 0,05 artinya H0 ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan RME lebih efektif dalam
meningkatkan pemahaman konsep matematis dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi penyajian data.
Kata Kunci: Pendekatan RME, Pemahaman Konsep Matematis
PENDAHULUAN
Mata pelajaran matematika telah dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga ke
perguruan tinggi. Melalui pembelajaran matematika peserta didik diharapkan
memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah dan kompetitif. Matematika merupakan salah satu
pembelajaran yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada hapalan.
Pembelajaran matematika yang bersifat berkesinambungan antar satu materi dengan
materi yang lain menyebabkan siswa dituntut menguasai konsep dasarnya untuk
dapat memahami konsep matematika yang lebih sulit atau lebih tinggi lagi.
Pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan dasar bagi siswa dalam
mengerjakan matematika. Dalam NCTM tahun 2000 disebutkan bahwa pemahaman
matematik merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip pembelajaran
matematika. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 22 Tahun 2006,
dijelaskan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar
siswa dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep/algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah. Sehingga dapat dikatakan pentingnya pemahaman konsep
matematis dalam suatu proses pembelajaran matematika.
Berdasakan pengalaman peneliti saat melakukan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMP Negeri 1 Tanjungpinang, rata-rata kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan saat proses
pembelajaran ketika diberikan bentuk soal yang berbeda dari contoh yang diberikan,
siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Selain itu, dalam menyelesaikan
soal yang diberikan siswa tidak menyelesaikan soal tersebut dengan prosedur yang
tepat.
Salah satu ruang lingkup materi dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs
kelas VII adalah materi penyajian data. Penyajian data merupakan sub pokok materi
statistika. Pemahaman konsep terhadap penyajian data sangat berpengaruh pada
pemahaman statistika selanjutnya. Sementara itu, masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyajikan sebuah data. Berdasarkan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Widyantini tahun 2010 bahwa kesulitan yang di
alami siswa yang banyak ditemui guru matematika diantaranya yaitu, siswa kesulitan
dalam membuat diagram lingkaran dan siswa kesulitan membaca data dalam diagram
batang. Penelitian lain yang dilakukan oleh Yustisa Yusuf beserta kawan-kawan
tahun 2017 bahwa siswa mengalami hambatan dalam memahami diagram lingkaran.
Kesulitan-kesulitan yang di alami siswa tersebut berkaitan dengan materi penyajian
data. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat diperlukan agar pembelajaran
yang diterima oleh siswa menjadi bermakna dan dapat dipahami dengan baik. Hal ini
dikarenakan Freudenthal mengatakan bahwa “proses belajar siswa hanya akan terjadi
jika pengetahuan (knowedge) yang di pelajari bermakna bagi siswa” (dalam Ariyadi,
2012:20). Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan menggunakan RME (Realistic Mathematics Education).
Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) adalah pendekatan yang
menggunakan masalah realistik atau lingkungan sehari-hari sebagai pondasi dalam
membangun sebuah konsep matematika (Ariyadi, 2012: 21). Freudenthal juga
mengungkapkan bahwa matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa sebagai
suatu produk jadi yang siap pakai, melainkan suatu bentuk kegiatan dalam
mengkontruksi konsep matematika (Ariyadi, 2012:20). Dalam RME dikenal istilah
“guided reinvention” yaitu proses yang dilakukan siswa secara aktif untuk
menemukan kembali suatu konsep matematika. Oleh karena itu dengan menggunakan
pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) akan terjadi suatu pembelajaran
bermakna bagi siswa yang diyakini efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep
matematis siswa.
Dari uraian tersebut, peneliti akan meneliti permasalahan mengenai
“Efektivitas Pendekatan RME terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep
Matematis pada Materi Penyajian Data Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Tanjungpinang”.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018
dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika kelas VII. Adapun penelitian ini
bertempat di SMP Negeri 1 Tanjungpinang. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMP N 1 Tanjungpnang kelas VII pada tahun ajaran 2017/2018 dengan
berjumlah 242 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil melalui teknik Simple
Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain
penelitian pretest-posttest control group design. Berdasarkan desain tersebut
sekelompok subyek yaitu kelas sampel yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran. Kelas eksperimen
diberikan perlakuan berupa penggunaan pendekatan RME sedangkan kelas kontrol
tanpa diberi perlakuan atau menggunakan pembelajaran konvensional. Efektivitas
penggunaan pendekatan RME dilihat dari perbedaan hasil tes kemampuan awal
(pretest) dan tes kemampuan akhir (posttest) siswa. Rancangan tersebut dapat di
gambarkan sebagai berikut (Sugiono, 2014:79):
Pretest Perlakukan Posttest
R O1 X O2 (eksperimen)
R O3 O4 (kontrol)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi (pengamatan) dan tes. Observasi dilakukan dengan mengamati dan
mencatat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Metode tes dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan awal siswa
sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan kemampuan akhir siswa setelah
diberikan perlakuan (treatmen) dalam pemahaman konsep matematis siswa materi
penyajian data. Untuk mengetahui apakah soal pretest dan posttest layak digunakan
dalam penelitian, peneliti melakukan analisis instrumen dengan menggunakan
pemodelan RASCH berbantuan program winstep.
Data dalam penelitian ini menggunakan data n-gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang diperoleh dari hasil selisih pretest dan posttest pada kelas eksperimen
dan kontrol. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Gain Ternormalisasi
Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui signifikansi peningkatan
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dilihat dari data hasil pretest dan
posttest untuk setiap siswa .
2. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan uji perbedaan rata-rata. Terlebih dahulu melakukan uji
normalitas dan uji homogenitas. Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian dapat menggunakan uji independent t test.
3. Uji Perbedaan Rata-rata
Data yang dianalisis pada uji perbedaan rata-rata adalah data n-gain kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H0 : Peningkatan pemahaman konsep matematis siswa dengan pendekatan RME
lebih kecil atau sama dengan peningkatan pemahaman konsep matematis
siswa dengan pembelajaran konvensional
H1 : Peningkatan pemahaman konsep matematis siswa dengan pendekatan RME
lebih besar dari peningkatan pemahaman konsep matematis siswa dengan
pembelajaran konvensional
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan berbantuan program SPSS. Kriteria
pengujian hipotesis yaitu jika
P-value ≤ maka H0 ditolak, sedangkan jika
P-
value > maka H0 diterima.
HASIL
1. Hasil Analisis Data Lembar Observasi
Dari hasil pengamatan observer selama proses pembelajaran, pada proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME berlangsung lancar. Dalam
proses pembelajaran siswa diberikan LAS yang berisi sebuah permasalahan
kontekstual sebagai sumber untuk siswa menemukan konsep menyajikan data dalam
bentuk diagram lingkaran. Dari masalah kontekstual tersebut siswa diberi kesempatan
untuk menyelesaikan dengan cara mereka sendiri atau secara informal (model of)
tentang bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.
Selanjutnya salah satu penyelesaian yang dikemukakan siswa akan dikembangkan
menjadi jawaban formal (model for) melalui beberapa proses penyederhanaan dan
formalitas.
Dari kegiatan tersebut siswa akan memperoleh penyelesaian permasalahan
kontekstual dalam bentuk pengetahuan berupa cara menyajikan data dalam bentuk
diagram lingkaran. Selama proses pembelajaran siswa berkontribusi secara aktif
dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang diberikan. Hal ini dilihat dari
adanya kegiatan diskusi antar siswa dengan siswa mau pun antar siswa dengan guru
terkait penyelesaian permasalahan yang diberikan.
2. Data Analisis Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dalam
penelitian ini menggunakan data n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
diperoleh dari tes pemahaman konsep matematis siswa berbantuan aplikasi SPSS dan
microsoft excel. Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil Gain Ternormalisasi Pretest-Posttest
Hasil N-gain dalam penelitian pada tes pemahaman konsep matematis pada
kelas eksperimen dan kelas control diperoleh nilai N-gain tertinggi pada kelas
eksperimen yaitu 0,89 sedangkan nilai tertinggi pada kelas control yaitu 0,73 dan
nilai N-gain terendah pada kelas eksperimen yaitu 0,3 sedangkan nilai terendah pada
kelas kontrol yaitu 0,08. Sehingga rata-rata N-gain kelas eksperimen diperoleh 0,57
sedangkan rata-rata N-gain kelas kontrol yaitu 0,34. Maka jika dibandingkan rata-rata
N-gain kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata N-gain kelas kontrol.
b. Hasil Analisis Uji Normalitas Pemahaman Konsep Matematis
Pengujian ini dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05) diperoleh hasil
output yaitu pada kelas eksperimen signifikansinya 0,231 sedangkan pada kelas
kontrol signifikansinya 0,460. Berdasarkan kriteria uji Shapiro-Wilk suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Dapat dilihat bahwa bahwa N-
gain kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena p >
0,05.
c. Hasil Analisis Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Matematis
Berdasarkan hasil analisis menggunakan taraf kepercayaan 95% (α=0,05), maka
didapatkan hasil output pada Tabel 4.4 yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh signifikansinya 0,172. Berdasarkan kriteria uji Levene kedua kelas
dikatakan homogen jika signifikansi > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi homogen.
d. Hasil Analisis Uji Perbedaan Rata-rata
Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan rata-rata diperoleh nilai rata-rata pada
kelas eksperimen sebesar 0,5718 dan rata-rata pada kelas kontrol sebesar 0,3428.
Nilai rata-rata tersebut berarti bahwa kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Equal Variances Assumed
Levene’s Test for Equality of
Variances
F 1.904
Sig. 0.172
T-test for Equality of Means
T 6.672
Df 68
Sig (2-tailed) 0.000
Setelah dilakukannya pengolahan data, hasil output pada tabel di atas bagian
t-test for equality of means, pada kolom equal variances assumed menunjukkan nilai
t sebesar 6,672 dengan df sebesar 68 dan pada sig.(2-tailed) menunjukkan nilai
sebesar 0,000. Karena pengujian yang dilakukan adalah uji satu pihak (uji pihak
kanan), maka nilai P-value =
nilai sig.(2-tailed) atau dapat dituliskan yaitu P-
value =
. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dimana jika
P-value ≤ maka H0 ditolak, sedangkan jika
P-value > maka H0 diterima.
Nilai P-value yaitu sebesar 0,00 dimana 0,00 ≤ 0,05 maka H0 ditotlak dan
terima H1 dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) menunjukkan bahwa peningkatan
pemahaman konsep matematis siswa dengan pendekatan RME lebih beesar dari
peningkatan pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran
konvensional.
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis N-gain dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata
pemahaman konsep matematis siswa, ditemukan adanya perbedaan yang signifikan
antara rata-rata N-gain kelas eksperimen dan N-gain kelas kontrol dimana nilai rata-
rata N-gain kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata N-gain kelas kontrol.
Selain itu pada kelas eksperimen terdapat ˃75% siswa yang tuntas posttest
pemahaman konsep matematis dimana salah satu indikator efektivitas pada
penelitiannya ini yaitu minimal 75% siswa yang mendapat pembelajaran dengan
pendekatan RME tuntas pada posttest pemahaman konsep matematis. Dapat dilihat
bahwa pendekatan RME lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep
matematis siswa dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi penyajian
data.
Peningkatan pemahaman konsep matematis pada materi penyajian data siswa
kelas eksperimen dibuktikan dengan melihat nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen
lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata N-gain kelas kontrol dimana
rata-rata N-gain kelas eksperimen yaitu 0,57 dan rata-rata N-gain kelas kontrol yaitu
0,34. Selain itu diketahui bahwa kelas dengan pembelajaran menggunakan
pendekatan RME terdapat 83% siswa yang tuntas pada posttest pemahaman konsep
matematis.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME lebih
efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional materi penyajian data siswa kelas VII SMP Negeri 1
Tanjungpinang.
DAFTAR PUSTAKA
Ariadi, W. (2012). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
The National Council of Teachers Mathematics. (2000). Principles and Standars for
School Mathematics. [online]. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/0B9YAuBsLtLV_WUdWaXhES1NnOFE/view
[3 Maret 2018]
Widyantini. (2010). Statistika MGMP Malang. [online]. Rereived From
https://www.scribd.com/doc/70897347/Statistika-SMP [3 Maret 2018]
Yusuf, Y., R, N. T., & W, T. Y. (2017). Analisis Hambatan Belajar ( Learning
Obstacle ) Siswa SMP Pada Materi Statistika. [online]. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/176775-ID-analisis-hambatan-
belajar-learning-obsta.pdf [3 Maret 2018]
top related