efek antihiperglikemik infusa biji alpukatrepository.usd.ac.id/36141/2/168114015_full.pdf · pada...
Post on 24-Oct-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
i
EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea
americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG
TERBEBANI SUKROSA
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Karin Clarita
NIM : 168114015
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahan untuk:
Yesus Kristus dan Bunda Maria sumber berkat, kekuatan, dan harapanku
Papa, Mama, Adik, dan seluruh keluarga besarku yang penuh cinta
Semua sahabat dan teman yang telah menemani dan menyemangatiku
Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PRAKATA
Puji sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan kasih-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK
ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.)
PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG TERBEBANI SUKROSA”
dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
(S.Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini
merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul “UJI AKTIVITAS
INVIVO HIPOGLIKEMIK DAN ANALGESIK DAUN PISANG”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan berkat dan kekuatan kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Dosen Pendamping Akademik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
sangat baik dan sabar dalam membantu dan memberikan banyak kritik, saran,
dan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
6. Ibu Darmiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penyusunan skripsi, serta
selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan izin untuk menggunakan segala fasilitas laboratorium
selama penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
7. Bapak Gregorius Bhaskara Wikanendra, S.Ked., M.Biomed., selaku Dosen
Penguji Skripi yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam
penyusunan naskah.
8. Ibu Yunita Linawati, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji Proposal Skripsi
yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penyusunan naskah.
9. Bapak Heru Purwanto selaku Laboran Laboratorium Farmakologi
Toksikologi yang sudah sangat baik dan sabar dalam membantu proses
penelitian sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan lancar,
serta Pak Kayat, Pak Parjiman, Pak Wagiran, dan Pak Sigit yang telah
membantu dalam melancarkan proses penelitian.
10. Keluarga terkasih, Papa Antonius Lou, Mama Susanti Lim, dan Dedek Helen
Clarita yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa selama proses
pengerjaan skripsi.
11. Teman seperjuangan skripsi Biji Alpukat, Valentesia Setiawati atas
kerjasama, dukungan, semangat, dan dinamika suka duka yang telah dibagi
bersama selama proses pengerjaan skripsi, serta teman-teman skripsi
kelompok Antihiperglikemik, Elin, Nona, Hani, dan Steven atas kerjasama
dan perjuangannya menyelesaikan penelitian ini.
12. Ignatius Dio atas segala dukungan, bantuan, dan semangat yang selalu
diberikan kepada penulis.
13. Sahabat tercinta, Rendy Yulius Japlim atas semangat, dukungan, dan telinga
yang selalu setia mendengarkan curhatan dan keluh kesah penulis.
14. Grup Cecepy Jalan, Irene, Veren CK, dan Vani, atas segala keseruan dan
kenangan indah serta semangat dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis dari awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini dilakukan.
15. Teman satu kos Dewi 1, Fanny dan Sinta atas dukungan, semangat, dan suka
duka yang telah dibagi bersama selama menjalani perkuliahan di Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
16. Kelompok KKN “#Sidang_Paripurna”, Putri, Yesi, Sekar, Yansen, dan Corry
atas canda tawa, semangat, dan dukungan yang selalu diberikan kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
17. Teman-teman FSMA 2016 dan seluruh angkatan 2016 atas kebersamaan dan
dinamikanya selama perkuliahan.
18. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis, tetapi tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan oleh
penulis untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan mampu memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.
Yogyakarta, 16 September 2019
Penulis
Karin Clarita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ..................................................................................................... xv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................ 14
SARAN ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
LAMPIRAN ..................................................................................................... 19
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Flavonoid dan Tanin pada Infusa Biji
Persea americana Mill. ……………………………………….
7
Tabel II. Data Rerata Nilai AUC0-120 dari Tiap Kelompok Perlakuan….. 9
Tabel III. Hasil Uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 Kadar Gula Darah
Mencit ………………………………………………………....
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurva Hubungan antara Waktu dengan Rerata Kadar Gula
Darah ……………………………………………………......
8
Gambar 2. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill. ….. 24
Gambar 3. Serbuk Biji Persea americana Mill. ………………..…........ 25
Gambar 4. Infusa Biji Persea americana Mill. konsentrasi 10%............. 25
Gambar 5. Uji Flavonoid pada Infusa Biji Persea americana Mill.
Sebelum dan Sesudah Pengujian…………………………....
26
Gambar 6. Uji Tanin pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum
dan Sesudah Pengujian………………………………………
26
Gambar 7. Pengambilan dan Pengukuan Kadar Gula Darah dari Ekor
Mencit Menggunakan Glukometer ………………………….
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medican and Health Research
Ethnics Committee Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada ………………………………………….…...
19
Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Persea americana
Mill.………………………………………………………...
20
Lampiran 3. Surat Legalitas Analisis Data oleh Pusat Kajian Clinical
Epidemiolgy & Biostatics Unit Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada ……………………………….....
21
Lampiran 4. Perhitungan dosis …………………………………………. 22
Lampiran 5. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Persea americana
Mill. dari Mencit ke Manusia ……………………………..
23
Lampiran 6. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.
………………………………………………….................
24
Lampiran 7. Serbuk dan Infusa Biji Persea americana Mill.
……………………….……………………………………
25
Lampiran 8. Hasil Uji Tabung Fitokimia……………………...………… 26
Lampiran 9. Pengukuran Kadar Gula Darah pada Ekor Mencit Jantan
Galur Swiss menggunakan Glukometer ……………………
27
Lampiran 10. Uji Statistik Data AUC0-120 Kadar Glukosa Darah pada Tiap
Kelompok Perlakuan ………………………………....……
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRAK
Hiperglikemik adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar gula
darah di atas normal dan merupakan salah satu karakteristik diabetes melitus (DM).
Salah satu tanaman yang memiliki efek antihiperglikemik adalah Alpukat (Persea
americana Mill.) yang mengandung flavonoid dan tanin. Uji tabung fitokimia
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan flavonoid dan tanin dalam
infusa biji Persea americana Mill. (IBP). Penelitian ini bertujuan untuk menguji
efek antihiperglikemik dan mengetahui dosis efektif dari pemberian IBP pada
mencit yang terbebani sukrosa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah eksperimental murni rancangan acak lengkap pola searah. Sebanyak 25
ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol sukrosa
(aquadest), kelompok kontrol akarbosa, dan kelompok perlakuan 3 peringkat dosis
sediaan IBP, yaitu 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB secara peroral. Pemberian beban
sukrosa secara peroral diberikan 30 menit setelah perlakuan. Pengamatan dilakukan
pada menit ke-0,15,30,60,90, dan 120 dengan mengambil darah dari ekor hewan
uji. Analisis hasil dilakukan menggunakan metode trapesium (AUC t0-tn) dan
analisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk, uji Kruskal Wallis dan uji Mann
Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dosis efektif
pemberian sediaan IBP adalah dosis 0,44 g/kgBB dengan nilai rata-rata AUC0-120
sebesar 12.879,0 ± 336,7 mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 43,5%.
Kata Kunci: antihiperglikemik, infusa, biji Persea americana Mill., sukrosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
ABSTRACT
Hyperglycemic is one of the charracteristics of diabetes mellitus (DM) in
which the blood glucose is above the normal standard. Avocado (Persea americana
Mill.) is one of the medicinal plants that can be used as an antihyperglicemic agent
due to components such as flavonoid and tannin. The purpose of phytochemical test
is to distinguish the presence of flavonoid and tannin inside Persea americana Mill.
infusion (IBP). This study is aimed to test the antihyperglycemic effect and to learn
about the effective dose of IBP given to mice induced by sucrose. This study is an
experimental study with one way randomized completed direct sampling design.
Twenty five mice were randomly divided into five groups, sucrose control
(aquadest), acarbose control, and IBP 0.44; 0.88; and 1.76 g/kgBW orally. Sucrose
was given orally 30 minutes after treatment. Blood collected from the mice’s tail
vein were measured at 0, 15, 30, 60, 90, and 120 min using a glucometer. Data was
analyzed using Shapiro Wilk test, followed by Kruskal Wallis test, and then Mann
Whitney test. Based on the results, it can be concluded that the effective dose of IBP
is 0.44 g/kgBB with AUC0-120 value of 12,879.0± 336.7 mg.min/dL and %
inhibitory of 43.5%.
Keywords: antihyperglycemic, infusion, Persea americana Mill. seed., sucrose
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
PENDAHULUAN
Hiperglikemik adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar gula
dalam darah di atas normal. Hiperglikemik merupakan salah satu tanda yang
mengindikasikan adanya penyakit diabetes melitus (PERKENI, 2015).
Hiperglikemik dikarakterisasi oleh peningkatan gula darah dengan sangat cepat
dikarenakan adanya hidrolisis oligosakarida dan disakarida menjadi monosakarida
oleh enzim α-amilase dan enzim α-glukosidase (Rao US, 2018). Diabetes melitus
(DM) merupakan suatu sindrom metabolik akibat terganggunya produksi atau
fungsi insulin. Hiperglikemik dapat menjadi tanda penyakit DM karena telah terjadi
defek pada sekresi maupun aksi insulin. Penyakit kronis seperti DM sangat rentan
terhadap gangguan fungsi yang bisa menyebabkan kegagalan pada organ mata,
ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2018).
Menurut laporan mengenai diabetes yang dikeluarkan oleh WHO (2016),
secara global terdapat 422 juta orang dewasa dengan penyakit DM pada tahun 2014.
Angka ini meningkat dari 4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014.
Diabetes telah menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012 karena
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya dimana 43%
dari jumlah kematian tersebut meninggal sebelum umur 70 tahun.
Diabetes merupakan suatu penyakit multifaktorial terhadap banyak
komplikasi sehingga dibutuhkan beberapa terapi untuk mengendalikan kadar gula
darah pasien agar tetap normal. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam pemberian terapi dengan pendekatan secara patient-centered, yaitu efikasi,
harga, dan potensi adanya efek samping (Chaudhury et al., 2017). Obat
antidiabetika adalah obat yang diciptakan untuk mengendalikan penyakit DM.
Terdapat beberapa golongan obat antidiabetik seperti obat-obat golongan
biguanide, sulfonilurea, meglitinide, thiazolidinedione (TZD), penghambat
dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4), penghambat co-transporter sodium-glucose
(SGLT2), dan penghambat α-glukosidase (ADA, 2018).
Obat antidiabetika yang digunakan dalam terapi DM memiliki banyak
pilihan namun terdapat beberapa batasan dalam penggunaannya. Adanya batasan-
batasan tersebut menyebabkan penggunaan bahan herbal untuk mengatasi masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
kesehatan masih banyak dilakukan masyarakat secara luas terutama di Indonesia.
Kecenderungan ini telah mendorong para ahli untuk melakukan berbagai penelitian
tentang komponen bahan alam dari tanaman yang berkhasiat sebagai obat
(Mustikasari and Ariyani, 2008).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah adalah Alpukat (Persea americana Mill.). Bagian-bagian tanaman ini
memiliki banyak manfaat salah satunya adalah bagian biji (Dabas et al., 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Alhassan et al. (2012) mendapati bahwa ekstrak biji
Persea americana Mill. memiliki aktivitas hipoglikemi pada tikus yang dibebani
aloksan dimana efek penurunan gula darah didapatkan dari mineral dan kandungan
fitokimia dengan mekanisme yang belum dapat dipastikan. Penelitian oleh
Anggraeni (2006) mengenai efek pemberian infusa biji Persea americana Mill.
terhadap gula darah tikus yang diberi beban glukosa dan Monica (2006) mengenai
efek pemberian air rebusan biji Persea americana Mill. terhadap glukosa darah
tikus yang diberi beban glukosa juga menunjukkan adanya efek penurunan gula
darah. Menurut Figueroa et al. (2018), biji Alpukat mengandung senyawa fenolik
yang memiliki peran penting sebagai komponen bioaktif. Senyawa bioaktif fenolik
pada biji Persea americana Mill. terbukti memiliki aktivitas dalam menghambat
enzim α-amilase dan α-glukosidase (Isaac et al., 2014; Tabeshpour et al., 2017;
Sarian et al., 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Figueroa et al. (2018)
menunjukkan bahwa terdapat 45 senyawa fenolik yang teridentifikasi dari biji
Persea americana Mill. dimana senyawa yang paling banyak terkandung di
dalamnya adalah tanin dan flavonoid. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya mengenai biji Persea americana Mill, maka peneliti ingin
melakukan penelitian lebih lanjut terkait efek antihiperglikemik yang dimiliki oleh
biji Persea americana Mill. dalam bentuk sediaan infusa. Infusa adalah sediaan cair
yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90ºC
selama 15 menit (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010). Sediaan infusa dipilih
karena senyawa flavonoid dan tanin merupakan senyawa polar dan hidrofilik yang
dapat larut dalam air sehingga diharapkan infusa biji Persea americana Mill. dapat
mengandung kedua senyawa tersebut (Guo et al., 2010; Arukwe et al., 2012;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Packialakshmi and Naziya, 2014). Uji tabung fitokimia dilakukan untuk
mengetahui apakah infusa biji Persea americana Mill. mengandung senyawa
flavonoid dan tanin atau tidak. Pada penelitian ini digunakan metode Uji Toleransi
Gula Oral (UTGO) untuk mengukur kadar gula darah dari hewan uji seperti mencit
yang sudah diberi beban sukrosa. Pengukuran kadar gula kemudian dilakukan untuk
melihat pengaruh terhadap toleransi sukrosa dimana sukrosa dapat meningkatkan
kadar gula darah sewaktu. Sukrosa merupakan disakarida yang harus dipecah
menjadi bentuk sederhana terlebih dahulu sebelum dapat diserap di saluran
pencernaan dan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sukrosa
dipilih untuk melihat apakah infusa biji Persea americana Mill. yang sebelumnya
telah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah hewan uji terbebani glukosa juga
memiliki kemampuan yang sama terhadap sukrosa. Oleh sebab itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa biji Persea americana
Mill. dengan dosis 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB terhadap adanya aktivitas
antihiperglikemik pada mencit jantan galur Swiss yang terbebani sukrosa serta
mengetahui dosis efektif pemberian infusa biji Persea americana Mill. diantara
ketiga dosis yang dibuat.
METODE PENELITIAN
Penelitian mengenai efek antihiperglikemik infusa biji Persea americana
Mill. pada mencit jantan termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini mendapatkan persetujuan dari
Komisi Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan
nomor referensi KE/FK/0833/EC/2019.
Alat dan bahan penelitian
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur
Swiss, berat badan 20-30 gram, umur 2-3 bulan, dan dalam keadaan sehat. Hewan
uji diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Biji Persea americana Mill. diperoleh dari depot Es Teler 77
di Hartono Mall Yogyakarta. Bahan penelitian lain yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
akarbosa, sukrosa PA (Pro Analisis), aquadest, strip pengukur kadar gula darah
GlucoDr® auto, etanol 96%, serbuk magnesium, HCl pekat, dan FeCl3.
Alat-alat yang digunakan yaitu seperangkat alat gelas, timbangan analitik
(Mettles Toledo®), oven, mesin penyerbuk, ayakan nomor 40 dan 50, panci infusa
enamel, hotplate, kain flannel, termometer, moisture balance, stopwatch, spuit,
needle, dan glukometer (GlucoDr® auto).
Metode
Determinasi biji Persea americana Mill.
Determinasi tanaman Persea americana Mill. dilakukan di Laboratorium
Farmakognosi Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Pembuatan simplisia dan serbuk biji Persea americana Mill.
Biji Persea americana Mill. yang telah dikumpulkan pertama-tama
disortasi basah kemudian dicuci dengan air mengalir hingga bersih. Kriteria
pemilihan biji Persea americana Mill. adalah biji yang masih segar ditandai dengan
biji yang berwarna kuning-jingga dan memiliki diameter ±5-5,5 cm. Bahan tersebut
kemudian dipotong dengan ketebalan ±2 mm dan dioven dengan suhu 50ºC. Bahan
yang sudah kering kemudian diserbuk dengan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia
yang didapatkan kemudian disortasi kering dan diayak kembali menggunakan
ayakan nomor 40 dan 50 mesh (Kristanti et al., 2017).
Penetapan kadar air pada serbuk kering biji Persea americana Mill.
Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk yang
digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. Penetapan kadar air dilakukan dengan
menimbang serbuk kering biji Persea americana Mill. yang sudah diayak,
dimasukkan ke dalam alat moisture balance kemudian diratakan. Dilakukan
pemanasan kemudian secara otomatis % kadar air akan muncul pada alat. Persen
kadar air yang baik untuk simplisia adalah kurang dari atau sama dengan 10%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Pembuatan infusa biji Persea americana Mill.
Sediaan infusa dibuat dari serbuk biji Persea americana Mill. dengan
merebus sebanyak 10 g serbuk biji Persea americana Mill. menggunakan 100 mL
aquadest. Pembuatan infusa dilakukan pada suhu 90ºC selama 15 menit sambil
diaduk setiap 5 menit sekali lalu diserkai dengan kain flannel selagi panas dan
ditambahkan air secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume sediaan
infusa biji Persea americana Mill. yang dikehendaki, yaitu 100 mL (Direktorat
Obat Asli Indonesia, 2010).
Uji tabung fitokimia
Pada infusa biji Persea americana Mill. dilakukan uji flavonoid dan uji
tanin. Uji flavonoid dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 5 mL sediaan
kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Sebanyak 1-2 mL etanol 96% dan
100 mg serbuk magnesium dimasukkan, kemudian ditambahkan 10 tetes HCl pekat.
Terbentuknya warna kuning jingga menunjukkan adanya flavonoid (Azizah et al.,
2014).
Pengujian tanin dilakukan dengan memasukkan sebanyak 5 mL sediaan ke
dalam tabung reaksi lalu ditambahkan dengan FeCl3 0,1%. Terbentuknya endapan
dan warna biru-hitam, hijau atau biru-hijau menunjukkan adanya tanin (Hamad et
al., 2017).
Penentuan jumlah hewan per kelompok
Perhitungan jumlah hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini
didasarkan dari rumus Federer, yaitu (n-1) (t-1) ≥ 15 (Arimbi and Yuwono, 2016).
Catatan:
n = jumlah hewan uji per kelompok
t = jumlah kelompok uji
Jumlah kelompok uji dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 kelompok, sehingga
berdasarkan rumus Federer didapatkan bahwa tiap kelompok uji harus
menggunakan minimal 5 ekor hewan uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi secara acak
menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok dipuasakan selama 10-12 jam
namun tetap diberi minum. Kelompok I diberikan aquadest sebagai kontrol sukrosa.
Kelompok II diberikan akarbosa dosis 80 mg/kgBB sebagai kontrol akarbosa.
Kelompok III, IV, dan V diberikan infusa biji Persea americana Mill. sebagai
perlakuan dengan menggunakan 3 peringkat dosis yang berbeda, yaitu 0,44; 0,88;
dan 1,76 g/KgBB. Semua perlakuan dilakukan secara peroral pada mencit. Induksi
sukrosa 12% secara peroral kemudian diberikan 30 menit setelah perlakuan. Kadar
gula darah mencit diukur pada menit ke-0 sebelum diberi perlakuan dan pada menit
ke-15, 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian sukrosa (Gunawan-Puteri et al., 2018).
Pengukuran kadar gula darah mencit dilakukan dengan menggunakan alat cek gula
darah dimana darah diambil dari ekor (vena lateralis) hewan uji.
Analisa kadar gula darah
Setelah kadar gula darah diperoleh, dibuat grafik nilai kadar gula darah vs
kurva menit ke-0 hingga menit ke-120 menggunakan metode trapesium (AUC t0-
tn) dan dilakukan perhitungan % penghambatan AUC terhadap kontrol sukrosa.
Perhitungan nilai AUC (t0-tn) dan % penghambatan AUC dilakukan dengan
menggunakan formula sebagai berikut :
𝐴𝑈𝐶𝑡0−𝑡𝑛 = 𝑡1−𝑡0
2𝑥(𝐶0 + 𝐶1) +
𝑡2−𝑡1
2𝑥(𝐶1 + 𝐶2) +
𝑡𝑛−𝑡𝑛−1
2𝑥(𝐶𝑛−1 + 𝐶𝑛)
Catatan :
t = waktu (menit)
C = kadar gula darah (mg/dL)
𝐴𝑈𝐶𝑡0−𝑡𝑛 = luas daerah di bawah kurva dari waktu ke-0 hingga ke-n
% penghambatan AUC = AUC kontrol sukrosa − AUC perlakuan
AUC kontrol sukrosax 100%
Analisis statistik
Data gula darah AUC0-120 dianalisis secara statistik dimulai dengan
menentukan apakah data yang diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
melalui uji Shapiro-Wilk sebagai persyaratan analisis parametrik. Hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi tidak normal.
Pengujian dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan Post-Hoc Mann Whitney
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna atau tidak pada
AUC0-120. Apabila hasil yang didapatkan menunjukkan nilai P0,05
artinya perbedaan tersebut tidak bermakna (Dahlan, 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan biji Persea americana Mill. yang telah
dideterminasi di Laboratorium Farmakognosi Bagian Biologi Farmasi Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor referensi
23.13.5/UN1/FFA/BF/PT/2019. Pada pengujian kadar air serbuk biji Persea
americana Mill. didapatkan hasil 7,430%. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI (2014), syarat kadar air serbuk yang baik adalah ≤10%, sehingga
serbuk biji Persea americana Mill. telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isaac et al. (2014) diketahui
bahwa dalam ekstrak air biji Persea americana Mill. terkandung banyak senyawa
fenolik. Biji Persea americana Mill. merupakan bagian dari tanaman Persea
americana Mill. yang paling banyak mengandung senyawa fitokimia seperti
flavonoid (Vinha et al., 2013).
Tabel I. Hasil uji fitokimia flavonoid dan tanin pada infusa biji Persea
americana Mill.
Uji Fitokimia Warna Hasil
Flavonoid Perubahan warna
menjadi kuning jingga
+ (positif)
Tanin Perubahan warna
menjadi biru-hitam
+ (positif)
Pada hasil pengujian fitokimia (Tabel I), didapatkan hasil positif untuk
pengujian senyawa flavonoid dan tanin sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan
infusa biji Persea americana Mill. memiliki kandungan fitokimia berupa flavonoid
dan tanin. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Figueroa et al. (2018) dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
senyawa fenolik yang paling banyak terkandung dalam biji Persea americana Mill.
adalah tanin dan flavonoid.
Penelitian efek antihiperglikemik infusa biji Persea americana Mill. (IBP)
ini menggunakan metode uji toleransi gula oral (UTGO) dimana hewan uji akan
diberikan beban gula berupa sukrosa sehingga hewan uji akan mengalami
peningkatan kadar gula darah sementara tanpa merusak organ pankreas hewan uji
(Etuk, 2010). Sukrosa merupakan gula disakarida yang terlebih dahulu perlu
dipecah menjadi glukosa dan fruktosa sebelum diserap di saluran pencernaan.
Pemberian dosis sukrosa dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Ali et al. (2013), Yusoff et al. (2015), dan Gunawan-Puteri et
al. (2018). Adapun dosis sukrosa yang digunakan adalah 4 g/kgBB.
Pada penelitian ini digunakan 25 mencit yang dibagi secara acak kedalam
5 kelompok. Sebelum perlakuan dilakukan, hewan uji terlebih dahulu dipuasakan
selama 10-12 jam namun tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk menjaga
stabilitas kadar gula darah mencit dan menghindari adanya perubahan kadar gula
darah akibat adanya asupan makanan (Yusuf et al., 2018).
Gambar 1. Kurva Hubungan antara Waktu dengan Rerata Kadar Gula
Darah
Gambar 1 menunjukkan profil peningkatan kadar gula darah masing-
masing kelompok perlakuan sebelum dan setelah diberikan sukrosa. Kelompok
kontrol sukrosa mengalami puncak peningkatan kadar gula 30 menit setelah
0
50
100
150
200
250
300
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135
Rer
ata
Kad
ar G
ula
Dar
ah (
mg/
dL)
Waktu (menit)
KontrolSukrosaKontrolAkarbosaIBP dosis 0,44g/KgBBIBP dosis 0,88g/KgBBIBP dosis 1,76g/KgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
pemberian sukrosa, kemudian menurun pada menit ke 60, 90, dan 120 setelah
pemberian sukrosa. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusoff
et al. (2015) dimana gula darah akan meningkat sebanyak 2 kali lipat setelah
pemberian sukrosa 4 g/kgBB dan kadar gula darah mencapai maksimum pada menit
ke-30. Dari kadar gula darah yang terukur kemudian dilakukan perhitungan nilai
luas daerah di bawah kurva dari menit ke-0 hingga menit ke-120 dengan metode
trapezoid.
Tabel II. Data Rerata Nilai AUC0-120 dari Tiap Kelompok Perlakuan
Kelompok Perlakuan Rerata Nilai AUC0-120 (mg.menit/dL) ± SE
% penghambatan
(%)
Kontrol Sukrosa 22.800,0 ± 686,6 -
Kontrol Akarbosa 13.426,5 ± 532,6 41,1
IBP dosis 0,44 g/kgBB 12.879,0 ± 336,7 43,5
IBP dosis 0,88 g/kgBB 18.194,0 ± 129,9 20,2
IBP dosis 1,76 g/kgBB 14.920,0 ± 178,8 34,6
Keterangan:
SE : Standard error
IBP : Infusa biji Persea americana Mill.
Tabel III. Hasil Uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 Kadar Gula Darah
Mencit
Kontrol
Sukrosa
Kontrol
Akarbosa
IBP dosis
0,44
g/kgBB
IBP dosis
0,88
g/kgBB
IBP dosis
1,76
g/kgBB
Kontrol
Sukrosa BB BB BB BB
Kontrol
Akarbosa BB BTB BB BTB
IBP dosis
0,44
g/kgBB
BB BTB BB BB
IBP dosis
0,88
g/kgBB
BB BB BB BB
IBP dosis
1,76
g/kgBB
BB BTB BB BB
Keterangan:
BB : Berbeda bermakna (p0,05)
IBP : Infusa biji Persea americana Mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
1. Kelompok kontrol sukrosa
Kontrol sukrosa dalam penelitian ini ditambahkan aquadest yang bertujuan
untuk mengetahui kadar gula darah tanpa agen yang memiliki efek dalam
menurunkan gula darah. Tabel II menunjukkan rata-rata nilai AUC0-120 masing-
masing kelompok perlakuan. Rata-rata nilai AUC0-120 untuk kelompok kontrol
sukrosa adalah 22.800,0 ± 686,6 mg.menit/dL. Aquadest tidak memiliki efek dalam
menurunkan gula darah, hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anggraeni (2006) dan Yusoff et al. (2015).
2. Kelompok kontrol akarbosa
Kontrol akarbosa yang digunakan dalam penelitian ini adalah akarbosa
dengan dosis 80 mg/kgBB. Akarbosa merupakan penghambat α-glukosidase dan α-
amilase pankreas yang memberikan aktivitas antihiperglikemik dengan membatasi
peningkatan kadar gula darah post-prandial (Hanefeld, 2007). Nilai rata-rata AUC0-
120 pada pemberian kontrol akarbosa yaitu 13.426,5 ± 532,6 mg.menit/dL. Tabel III
menunjukkan hasil uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 kadar gula darah mencit.
Hasil pengujian statistik antara kontrol akarbosa dengan kontrol sukrosa
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna yang berarti bahwa pemberian
kontrol akarbosa mampu memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah
pada mencit jantan galur Swiss yang terbebani sukrosa, dengan rata-rata %
penghambatan sebesar 41,1%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ali et al. (2013), Yusoff et al. (2015), dan Gunawan-Puteri et al.
(2018) mengenai efek akarbosa dalam menurunkan kadar gula darah hewan uji
yang terbebani sukrosa oral.
3. Kelompok perlakuan infusa biji Persea americana Mill.
Kelompok perlakuan dilakukan untuk melihat dan membandingkan efek
penurunan kadar gula darah dari 3 peringkat dosis infusa biji Persea americana
Mill. yang dibuat. Peringkat dosis yang digunakan didasarkan pada penelitian yang
telah dilakukan oleh Anggraeni (2006) mengenai efek antihiperglikemik infusa biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Persea americana Mill. pada hewan uji yang terbebani glukosa. Peringkat dosis
yang digunakan adalah 0,44; 0,88; 1,76 g/kgBB.
Nilai rata-rata AUC0-120 dan % penghambatan kelompok IBP dosis 0,44
g/kgBB secara berturut-turut adalah 12.879,0 ± 336,7 mg.menit/dL dan 43,5%.
Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan kontrol sukrosa secara statistik
didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
antara kelompok perlakuan IBP dosis 0,44 g/kgBB dengan kelompok kontrol
sukrosa. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian IBP dosis
0,44 g/kgBB dapat memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah pada
mencit jantan yang terbebani sukrosa. Nilai AUC0-120 tersebut apabila dibandingkan
dengan kelompok kontrol akarbosa maka didapatkan hasil p=0,602 yang berarti
bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna secara statistik antara kelompok
kontrol akarbosa dengan kelompok IBP dosis 0,44 g/kgBB. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa efek pemberian IBP dosis 0,44 g/kgBB setara dengan
akarbosa 80 mg/kgBB.
Kelompok IBP dosis 0,88 g/kgBB memiliki nilai rata-rata AUC0-120
sebesar 18.194,0 ± 129,9 mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 20,2%. Secara
statistik apabila dibandingkan dengan kontrol sukrosa maka menghasilkan nilai
p=0,09 dimana hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
antara IBP dosis 0,88 g/kgBB dengan kontrol sukrosa. Apabila dibandingkan
dengan kontrol akarbosa didapatkan nilai p=0,009 yang diartikan sebagai adanya
perbedaan bermakna antara kelompok kontrol akarbosa dengan kelompok
perlakuan IBP dosis 0,88 g/kgBB. Hasil ini menunjukkan bahwa IBP dosis 0,88
g/kgBB memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah mencit jantan yang
terbebani sukrosa dengan efek hipoglikemik yang lebih rendah apabila
dibandingkan dengan akarbosa dosis 80 mg/kgBB.
Nilai rata-rata AUC0-120 yang dimiliki oleh kelompok IBP dosis 1,76
g/kgBB adalah 14.920,0 ± 178,8 mg.menit/dL dengan % penghambatan sebesar
34,6%. Berdasarkan hasil analisis statistik antara kelompok IBP dosis 1,76 g/kgBB
dengan kelompok kontrol sukrosa didapatkan hasil p=0,009 (berbeda bermakna)
dan apabila dibandingkan dengan kontrol akarbosa didapatkan hasil p=0,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
(berbeda tidak bermakna). Dari hasil analisis statistik tersebut dapat disimpulkan
bahwa IBP dosis 1,76 g/kgBB dapat memberikan efek menurunkan kadar gula
darah dimana efek yang diberikan setara dengan efek akarbosa dosis 80 mg/kgBB.
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antar kelompok perlakuan,
yaitu kelompok IBP dosis 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB. Tujuan dari dilakukannya
perbandingan ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan efek yang
ditimbulkan masing-masing dosis IBP dalam menurunkan kadar gula darah hewan
uji yang diberi beban sukrosa. Dari hasil analisa statistik yang didapatkan dari
perbandingan antara IBP dosis 0,44 g/kgBB terhadap IBP dosis 0,88 g/kgBB
didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
antara kedua dosis IBP tersebut dimana dosis 0,44 g/kgBB memiliki efek yang lebih
baik dalam menurunkan kadar gula darah mencit terbebani sukrosa dengan %
penghambatan sebesar 43,5% dibandingkan IBP dosis 0,88 g/kgBB yang hanya
20,2%.
Nilai rata-rata AUC0-120 yang dimiliki oleh kelompok IBP dosis 0,88
g/kgBB apabila dibandingkan secara statistik dengan IBP dosis 1,76 g/kgBB
didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
antara kedua dosis tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa IBP dosis 1,76
g/kgBB memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah mencit terbebani
sukrosa yang lebih baik dibandingkan IBP dosis 0,88 g/kgBB. Hal ini juga dapat
dilihat dari nilai % penghambatan yang dimiliki oleh IBP dosis 1,76 g/kgBB yaitu
sebesar 34,6%.
Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2006) mengenai efek infusa
biji Persea americana Mill. terhadap tikus jantan yang terbebani glukosa
mengungkapkan bahwa diantara ketiga dosis yang digunakan dalam penelitian
(0,315; 0,63; 1,26 g/kgBB), hanya dosis terendah dan tertinggi yang dapat
memberikan efek penurunan kadar gula darah sedangkan dosis tengah tidak
memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah. Pada penelitian ini terlihat
bahwa semua peringkat dosis IBP memiliki efek untuk menurunkan kadar gula
darah mencit jantan yang terbebani sukrosa, namun IBP dosis tengah (0,88 g/kgBB)
memiliki efek paling rendah dalam menurunkan kadar gula darah. Dosis efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
pemberian IBP adalah dosis 0,44 g/kgBB dimana dosis tersebut merupakan dosis
terkecil diantara ketiga peringkat dosis dengan efek penurunan kadar gula darah
paling baik yang ditunjukkan dengan nilai AUC terendah yang berbeda bermakna
secara statistik dengan 2 dosis lainnya. Selain itu IBP dosis 0,44 g/kgBB juga
memiliki % penghambatan tertinggi apabila dibandingkan dengan 2 dosis IBP
lainnya. Penelitian oleh Kasabri et al. (2011) mengenai efek antihiperglikemik
dengan metode Uji Toleransi Glukosa Oral menunjukkan bahwa beberapa tanaman
mengalami fenomena dimana efek hipoglikemik yang diberikan akan menurun atau
bahkan berbalik seiring dengan meningkatnya dosis. Penelitian oleh Prince et al.
(1998) melaporkan bahwa ekstrak tanaman dengan konsentrasi yang tinggi dapat
menghasilkan auto-inhibisi efek hipoglikemik. Hal ini diduga akibat adanya
komponen lain dalam sediaan yang memiliki mekanisme berlawanan dengan
komponen yang berperan dalam memberikan efek antihiperglikemik, seperti
epigallocatechin gallate dan reseveratrol yang bekerja dengan menghambat
pelepasan insulin (Szkudelski, 2007).
Hasil uji skrinning fitokimia menunjukkan bahwa IBP mengandung
senyawa flavonoid dan tanin. Adanya aktivitas antihiperglikemik dari IBP
dimungkinkan oleh adanya kedua senyawa tersebut. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Figueroa et al. (2018), diketahui bahwa senyawa flavonoid yang
terkandung pada biji Persea americana Mill. adalah kuersetin, sedangkan tanin
yang terkandung adalah procyanidin. Flavonoid dan tanin telah banyak dipelajari
sebagai salah satu agen yang dapat membantu dalam menurunkan kadar gula darah
yang bekerja sebagai penghambat α-amilase pankreas dan α-glukosidase di saluran
pencernaan (Kunyaga et al., 2011; Zhu et al., 2019). Menurut Isaac et al. (2014),
enzim α-amilase dan α-glukosidase merupakan enzim yang membantu dalam
memecah gula kompleks menjadi gula yang lebih sederhana sehingga dapat
diabsoklrpsi di saluran pencernaan dan dilepaskan ke sirkulasi darah. Flavonoid dan
tanin yang dapat berperan sebagai penghambat α-amilase pankreas dan α-
glukosidase akan menghambat pemecahan gula kompleks tersebut sehingga
memperlambat absorpsi gula di saluran pencernaan dan menyebabkan penurunan
kadar gula postprandial (Isaac et al., 2014). Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
senyawa fitokimia yang memiliki aktvitas antihiperglikemik pada infusa biji Persea
americana Mill. ini adalah flavonoid dan tanin, namun pada penelitian ini belum
dilakukan uji flavonoid dan tanin secara kuantitatif sehingga tidak diketahui
seberapa besar kadar flavonoid dan tanin yang terkandung dalam sediaan yang
dibuat sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kadar flavonoid dan
tanin dalam sediaan infusa biji Persea americana Mill.
KESIMPULAN
Hasil penelitian membuktikan bahwa infusa biji Persea americana Mill.
memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan terbebani
sukrosa. Dosis efektif pemberian sediaan infusa biji Persea americana Mill. adalah
dosis 0,44 g/kgBB dengan nilai rata-rata AUC0-120 sebesar 12.879,00 ± 336,74
mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 43,51%.
SARAN
Perlu dilakukan pengujian kadar secara kuantitatif terhadap kandungan
fitokimia yang bertanggung jawab dalam memberikan efek penuruan kadar gula
darah dari sediaan infusa biji Persea americana Mill. yaitu flavonoid dan tanin.
DAFTAR PUSTAKA
Alhassan, A.J., Sule, M.S., Atiku, M.K., Wudil, A.M., Abubakar, H., and
Mohammed, S.A., 2012. Effects of Aqueous Avocado Pear (Persea
americana) Seed Extract on Alloxan Induced Diabetes Rats. Greener
Journal of Medical Sciences, 2(1), 5-11.
Ali, R.B., Atangwho, I.J., Kuar, N., Ahmad, M., Mahmud, R., and Asmawi, M.Z.,
2013. In Vitro and In Vivo Effect of Standardized Extract and Fractions
of Phaleria marcocarpa Fruits Pericarp on Lead Carbohydrate Digesting
Enzymes. BMC Complementary and Alternative Medicine. 13(19), 1-11.
American Diabetes Association, 2018. ADA-Standards of Medical Care in
Diabetes. The Journal of Clinical and Applied Research and Education,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
41 (January), 513-514, 579.
Anggraeni, A.D., 2006. Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea
americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang
Diberi Beban Glukosa. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Semarang.
Ariambi, D. and Yuwono, H.S., 2016. pH of Wound Fluids Treated Using Coffee
Powder and Bacitracin-Neomycin Powder. Global Journal of Surgery,
4(1), 9-11.
Arukwe, U., Amadi, B., Duru, M., Agomuo, E., Adindu, E., Odika, P., Lele, K.C.,
Egejuru, L., and Anudike, J., 2012. Chemical Composition of Persea
americana Leaf, Fruit, and Seed. IJRRAS, 11(2), 346-349.
Azizah, N., Suarsini, E., dan Prabaningtyas, S., 2014. Analisis Kandungan Kimia
Infusa Tanaman Sangket (Basilicum polystachyon (L.) Moench) dan Uji
Efekktivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket Terhadap
Penghambatan Pertumbhan Candida albicans Secara In Vitro. Skripsi,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Chaudhury, A., Duvoor, C., Dendi, V.S.R., Kraleti, S., Chada, A., Ravilla, R.,
Marco, A., Shekhawat, N.S., Montales, M.T., Kuriakose, K., Sasapu, A.,
Beebe, A., Patil, N., Musham, C.K., Lohani, G.P., and Mirza, W., 2017.
Clinical Review of Antidiabetic Drugs: implications for Type 2 Diabetes
Mellitus Management. Frontiers in Endocrinology, 8(6), 1-12.
Dabas, D., Shegog, R.M., Ziegler, G.R., and Lambert, J.D., 2013. Avocado
(Persea americana) Seed as a Source of Bioactive Phytochemicals.
Current Pharmaceutical Design, 19(34), 6133-6140.
Dahlan, M. S., 2008. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Jakarta:
Salemda Medika.
Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume 5. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Etuk, E.U., 2010. Animals models for studying diabetes mellitus. Agriculture and
Biology Journal of North America, 1(2), 130-134.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Figueroa, J. G., Borrás-Linares, I., Lozano-Sánchez, J., and Segura-Carretero, A.
2018. Comprehensive characterization of phenolic and other polar
compounds in the seed and seed coat of avocado by HPLC-DAD-ESI-
QTOF-MS. Food Research International, 105, 752-763.
Gunawan-Puteri, M.D.P.T., Rustandi, F., and Hendra, P., 2018. Spray Dried
Aqueous Extract of Lemongrass (Cymbopogon citratus) Exhibits in Vitro
and in Vivo Anti Hyperglycemic Activities. Jurnal Farmasi Sains dan
Komunitas, 15(2), 55-61.
Guo, X., Shao, H., Hu, W., Gao, W., and Chen, X., 2010. Tannin and Polyacrylic
Acid Polarity and Structure Influence on the Performance of
Polyvinylchloride Ultrafiltration Membrane. Desalination, 250(2), 740-
744.
Hamad, A., Jumitera, S., Puspawiningtyas, E., and Hartanti, D., 2017. Aktivitas
Antibakteri Infusa Kemangi (Ochimum basilicum L.) pada Tahu dan
Daging Ayam Segar. Inovasi Teknik Kimia, 2(1), 1-8.
Isaac A.T., Ganiyu, O., Akinyemi, A.J., Ajani, R.A., and Olanrewaju, B.O., 2014.
Avocado Pear Fruits and Leaves Aqueous Extracts Inhibit α-amylase and
Snp Induced Lipid Peroxidation-N Insight Into Mechanisms Involve In
Management Of Type 2 Diabetes. Int J Appl Nat Sci, 3, 21-34.
Kasabri, V., Afifi, F.U., and Hamdan, I., 2011. In Vitro and In Vivo Acute
Antihyperglycemic Effects of Five Selected Indigenous Plants from
Jordan Used in Traditional Medicine. Journal of Ethnopharmacology.
133(2011), 888-896.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014. Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakartra:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Kristanti, C.D., Simanjuntak, F.P.J., Dewi, N.K.P.A., Tianri, S.V., and Hendra, P.,
2017. Aktivitas Antiinflamasi dan Analgesik Biji Alpukat (Persea
americana Mill.). Jurnal Farmasi Sains dan Teknologi, 14(2), 104-111.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Kunyanga, C.N., Imungi, J.K., Okoth, M., Momanyi, C., Biesalski, H.K., and
Vadivel, V., 2011. Antioxidant and Antidiabetic Properties of Condensed
Tannins in Acetonic Extract of Selected Raw and Processed Indigenous
Food Ingredients from Kenya. Journal of Food Science, 76(4), 560-567.
Modak, M., Dixit, P., Londhe, J., Ghaskadbi, S., and Devasagayam, T.P.A., 2007.
Indian Herbs and Herbal Drugs Used for the Treatment of Diabetes. J.
Clin. Biochem. Nutr., 40(3), 163–173.
Monica, F., 2006. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Serbuk Biji Alpukat (Persea
americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar. Artikel
Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Semarang.
Mustikasari, K. and Ariyani, D., 2008. Studi Potensi Binjai (Mangifera caesia)
dan Kasturi (Mangifera casturi) Sebagai Antidiabetes Melalui Skrining
Fitokimia pada Akar dan Batang. Sains dan Terapan Kimia, 2(2), 64 – 73.
Packialakshmi, N. and Naziya, S., 2014. Phytochemical and Animmicrobial of the
Polar and Non-polar Solvent Stem Extract of Caralluma fimbriyata. Int.
J. Pure App. Biosci, 2(4), 32-37.
PERKENI, 2015. Konsensus : Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia, Indonesia: PB. Perkeni.
Rao US, M., 2018. Phytochemical Screening and In Vitro Antioxidant and Anti-
Diabetic Potentials of Persea americana Mill. (Lauraceae) Fruit Extract.
Universal Journal of Pharmaceutical Research, 3(5), 38-45.
Sarian, M.N., Ahmed, Q.U., Mat So’Ad, S.Z., Alhassan, A.M., Murugesu, S.,
Perumal, V., and Latip, J., 2017. Antioxidant and antidiabetic effects of
flavonoids: A structure-activity relationship based study. BioMed
Research International, 2017, 1-14.
Szkudelski, T., 2007. Resveratrol-induced inhibition of insulin secretion from rat
pancreatic islets: evidence for pivotal role of metabolic disturbances.
American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism, 293,
E901-907.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
Tabeshpour, J., Razavi, B.M., and Hosseinzadeh, H., 2017. Effects of Avocado
(Persea americana) on Metabolic Syndrfelianaome: A Comprehensive
Systematic Review. Phytotherapy Research, 31(6), 819-837.
Vinha, A.F., Moreira, J., and Barreira, S.V.P., 2013. Physicochemical Parameters,
Phytochemical Composition and Antioxidant Activity of the Algarvian
Avocado (Persea americana Mill.). Journal of Agriculturan Science,
5(12), 100-109.
Wongnawa, M., Tohkayomatee, R., Bumrungwong, N., and Wongnawa, S., 2014.
Alpha-glucosidase Inhibitory Effect and Inorganic Constituents of
Phyllanthus amarus Schum. & Thonn. Ash. Songklanakarin J. Sci.
Technol, 36(5), 541-546.
World Health Organization, 2016. Global Reports on Diabetes. France:World
Health Organization.
Yusuf, M.I., Wahyuni, Susanty, S., Ruslan, and Fawwaz, M., 2018., 2018.
Antioxidant and Antidiabetic Potential of Galing Stem (Cayratia trifolia
Domin). Pharmacogn J., 10(4), 686-689.
Yusoff, N.A., Ahmad, M., Hindi, B., Widyawati, T., Mun, F.Y., Mahmud, R.,
Razak, K.N.A., and Asmaw, M.Z., 2015. Aqueous Extract of Nypa
fruticans Wurmb. Vinegar Alleviates Postprandial Hyperglycemia in
Normoglycemic Rats. Nutrients, 7, 7012-7026.
Zhu, J., Chen, C., Zhang, B., and Huang, Q., 2019. The Inhibitory Effects of
Flavonoids on α-amylase and α-glucosidase. Critical Reviews in Food
Science and Nutrition, 1-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medican and Health Research Ethnics
Committee Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Persea americana Mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Lampiran 3. Surat Legalitas Analisis Data oleh Pusat Kajian Clinical Epidemiolgy
& Biostatics Unit Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Lampiran 4. Perhitungan Dosis
1. Dosis aquadest
D x BB = C x V
D x 30 g = 1 g/1 mL x 1 mL
D = 33,33 mg/gBB
2. Dosis infusa biji Persea americana Mill.
Penetapan peringkat dosis infusa biji Persea americana Mill. didasarkan
pada penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2006) pada tikus jantan galur
Wistar. Peringkat dosis yang digunakan adalah 0,315; 0,63; dan 1,26 g/kgBB.
Faktor konversi tikus 200 g ke mencit 20 g = 0,14
Dosis untuk mencit 20 g = dosis untuk tikus 200 g x nilai konversi
Sehingga dapat diketahui dosis infusa biji Persea americana Mill. untuk
mencit 20 g adalah sebagai berikut:
Dosis untuk tikus 200 g = 1,26 g/kgBB x 0,2 kg = 0,252 g
Dosis untuk mencit 20 g = 0,252 g x 0,14 = 0,03528 g
Dosis untuk mencit = 1,764 g/kgBB
Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis yang telah
didapatkan, sehingga didapatkan 3 peringkat dosis yaitu:
0,44 g/kgBB: dosis rendah
0,88 g/kgBB: dosis tengah
1,76 g/kgBB: dosis tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Lampiran 5. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Persea americana Mill. dari
Mencit ke Manusia
Faktor konversi mencit 20 g ke manusia 70 kg = 387,9
Dosis untuk manusia70 kg = dosis untuk mencit 20 g x nilai konversi
Sehingga dapat diketahui dosis infusa biji Persea americana Mill. untuk manusia
adalah sebagai berikut:
1. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 0,44 g/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 0,44 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0088 g
Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0088 g x 387,9 = 3,41 g
Dosis untuk manusia = 3,41 g/70 kgBB = 0,05 g/kgBB
2. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 0,88 g/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 0,88 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0176 g
Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0176 g x 387,9 = 6,83 g
Dosis untuk manusia = 6,83 g/70 kgBB = 0,10 g/kgBB
3. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 1,76 g/kgBB
Dosis untuk mencit 20 g = 1,76 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0352 g
Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0352 g x 387,9 = 13,65 g
Dosis untuk manusia = 13,65 g/70 kgBB = 0,20 g/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Lampiran 6. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.
Gambar 2. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Lampiran 7. Serbuk dan Infusa Biji Persea americana Mill.
Gambar 3. Serbuk biji Persea americana Mill.
Gambar 4. Infusa Biji Persea americana Mill. Konsentrasi 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Lampiran 8. Hasil Uji Tabung Fitokimia
(A)
(B)
Gambar 5. Uji Flavonoid pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum
(A) dan Sesudah Pengujian (B)
(A)
(B)
Gambar 6. Uji Tanin pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum (A)
dan Sesudah Pengujian (B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Lampiran 9. Pengukuran Kadar Gula Darah pada Ekor Mencit Jantan Galur Swiss
menggunakan Glukometer
Gambar 7. Pengambilan dan Pengukuran Kadar Gula Darah dari Ekor
Mencit Menggunakan Glukometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Lampiran 10. Uji Statistik Data AUC0-120 Kadar Glukosa Darah pada Tiap
Kelompok Perlakuan
Descriptives
KELOMPOK Statistic Std. Error
AUC Kontrol
sukros
a
Mean 22800.0000 686.63719
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 20893.5895
Upper Bound 24706.4105
5% Trimmed Mean 22760.4167
Median 21930.0000
Variance 2357353.125
Std. Deviation 1535.36742
Minimum 21435.00
Maximum 24877.50
Range 3442.50
Interquartile Range 2835.00
Skewness .731 .913
Kurtosis -2.187 2.000
Kontrol
akarbo
sa
Mean 13426.5000 532.58133
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 11947.8172
Upper Bound 14905.1828
5% Trimmed Mean 13424.1667
Median 13320.0000
Variance 1418214.375
Std. Deviation 1190.88806
Minimum 12142.50
Maximum 14752.50
Range 2610.00
Interquartile Range 2366.25
Skewness .106 .913
Kurtosis -2.804 2.000
IBP
0,44
g/kgBB
Mean 12879.0000 336.74415
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 11944.0483
Upper Bound 13813.9517
5% Trimmed Mean 12866.6667
Median 12465.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Variance 566983.125
Std. Deviation 752.98282
Minimum 12255.00
Maximum 13725.00
Range 1470.00
Interquartile Range 1432.50
Skewness .560 .913
Kurtosis -3.254 2.000
IBP 0,88
g/kgBB
Mean 18194.0000 129.87638
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 17833.4054
Upper Bound 18554.5946
5% Trimmed Mean 18195.6944
Median 18277.5000
Variance 84339.375
Std. Deviation 290.41242
Minimum 17797.50
Maximum 18560.00
Range 762.50
Interquartile Range 518.75
Skewness -.268 .913
Kurtosis -.341 2.000
IBP
1,76
g/kgBB
Mean 14920.5000 178.81799
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 14424.0217
Upper Bound 15416.9783
5% Trimmed Mean 14910.8333
Median 14760.0000
Variance 159879.375
Std. Deviation 399.84919
Minimum 14482.50
Maximum 15532.50
Range 1050.00
Interquartile Range 678.75
Skewness .913 .913
Kurtosis .748 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Tests of Normality
KELOMPOK
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol
sukrosa .315 5 .119 .847 5 .184
Kontrol
akarbosa .221 5 .200* .890 5 .357
IBP 0,44
g/kgBB .309 5 .134 .761 5 .037
IBP 0,88
g/kgBB .213 5 .200* .974 5 .899
IBP 1,76
g/kgBB .256 5 .200* .932 5 .611
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Kruskal-Wallis Test
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank
AUC Kontrol
sukrosa 5 23.00
Kontrol
akarbosa 5 6.40
IBP 0,44
g/kgBB 5 5.00
IBP 0,88
g/kgBB 5 18.00
IBP 1.76
g/kgBB 5 12.60
Total 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Test Statisticsa,b
AUC
Chi-Square 21.490
df 4
Asymp. Sig. .000
Mann-Whitney Test
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
sukrosa 5 8.00 40.00
Kontrol
akarbosa 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
sukrosa 5 8.00 40.00
IBP 0,88
g/kgBB 5 3.00 15.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Mann-Whitney Test
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
sukrosa 5 8.00 40.00
IBP 0,88
g/kgBB 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
sukrosa 5 8.00 40.00
IBP 1,76
g/kgBB 5 3.00 15.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
akarbosa 5 6.00 30.00
IBP 0,44
g/kgBB 5 5.00 25.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 10.000
Wilcoxon W 25.000
Z -.522
Asymp. Sig. (2-tailed) .602
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
akarbosa 5 3.00 15.00
IBP 0,88
g/kgBB 5 8.00 40.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol
akarbosa 5 3.40 17.00
IBP 1,76
g/kgBB 5 7.60 38.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 2.000
Wilcoxon W 17.000
Z -2.200
Asymp. Sig. (2-tailed) .028
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC IBP 0,44
g/kgBB 5 3.00 15.00
IBP 0,88
g/kgBB 5 8.00 40.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC IBP 0,44
g/kgBB 5 3.00 15.00
IBP 1,76
g/kgBB 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
AUC IBP 0,88
g/kgBB 5 8.00 40.00
IBP 1,76
g/kgBB 5 3.00 15.00
Total 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Efek Antihiperglikemik
Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.) pada Mencit
Jantan Galur Swiss yang Terbebani Sukrosa” memiliki
nama lengkap Karin Clarita, merupakan anak pertama
dari dua bersaudara. Penulis lahir di Pontianak, pada
tanggal 22 Juni 1998 dari pasangan Antonius Lou dan
Susanti Lim. Pendidikan formal yang telah ditempuh
yaitu TK Karya Yosef (2002-2004), SD Karya Yosef
(2004-2010), SMP Katolik Santu Petrus (2010-2013),
SMA Katolik Santu Petrus (2013-2016). Pada tahun 2016, penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Semasa menempuh kuliah penulis aktif berpartisipasi dalam mengikuti kepanitiaan
dan organisasi seperti anggota sie P3K PEPTIDA Pharmacy 3on3 and Dance
Competition (2016), anggota sie Pendamping Kelompok dan Steering Committee
TITRASI (2017&2018), Koordinator sie P3K Pharmalympic (2017), Sekretaris
FACTION (2017&2018), anggota sie Liaison Officer Pharmacy Performance
(2018), dan BEMF periode 2017/2018 sebagai anggota divisi Intrakampus. Selain
itu, penulis juga aktif sebagai asisten praktikum yaitu praktikum Farmakologi
Toksikologi (2018 dan 2019), Komunikasi Farmasi (2019), dan Pharmaceutical
Care 2 (2019).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related