contoh kasus

Post on 24-Nov-2015

31 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Contoh kasus

TRANSCRIPT

A. Rangkuman KasusKeluhan utama: seorang pasien wanita datang dengan keluhan bicara pelo. Keluhan dirasakan sejak setelah pasien terjatuh beberapa jam yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan berupa ngegliyer dan lemas. Riwayat demam, kejang, mual/ muntah serta keluhan lain disangkal. Pasien mengaku belum pernah mengalami gejala serupa. Riwayat asma (+), sedangkan riwayat sakit DM, sakit jantung, hipertensi disangkal. Didalam keluarga tidak ada yang mengalami gejala serupa, riwayat asma dalam keluarga (+).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan:Keadaan umum: Sedang, compos mentisVital sign: Tensi: 130/ 80Suhu: 36, 5

Nadi: 85 kali/menitRespirasi: 20 kali/ menit

Status generalisKepala: Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-);

Leher:Simetris, tak teraba pembesaran kelenjar

Thorak:Simetris, retraksi (-), dbn

Jantung: s1, s2 (+/+) dbn

Paru: vesikuler (+/+), wheezing (+/+), ronkhi (-)

Abdomen:Tak tampak/ teraba massa, NT (-), bising usus (+)

EkstremitasSimetris, akral hangat, nadi kuat angkat

Pemeriksaan Penunjang:Hb:10,2

Al:51

Golongan Darah:B

PPT:12,6

APTT:33,5

HbsAg:(-)

GDS:183

Head CT-scan:Meningioma cerebri dextra

Pada tanggal 19 April 2014, pasien menjalani operasi craniotomy. Sebelum operasi, pasien dipuasakan dan disiapkan transfusi darah WB 1 colf.

B. Perasaan Terhadap PengalamanSaya penasaran, pada pemeriksaan pre-operasi apa saja yang perlu diperhatikan?

C. Evaluasi Pemeriksaan pre-operasi adalah semua pemeriksaan ( anamnesa, pem. Fisik, Lab, Radiologi, dll) sebelum penderita diberikan anestesi/dilakukan operasi. Pemeriksaan ini dilakukan minimal 1 hari sebelum operasi pada operasi elektif , sedangkan pada operasi emergensi dilakukan dengan waktu terbatas sebelum operasi

Pemeriksaan pre-op diantaranya:1. Pengumpulan Dataa. Data Subjektif : - Anamnesa dan Heteroanamnesab. Data Objektif : - Pem. Fisik ditujukan dengan 6 B (Breathing, bleeding, brain, bladder, bowel, bone)- Pem. Lab dan radiologis: Hb (darah lengkap) LFT : Bilirubin, SGOT,SGPT. RFT : BUN, Serum creatinine Radiologi : Ro.Thorax c. Pemeriksaan pelengkap ( Atas indikasi) : Umur 40 thn : - EKG dan KGD Operasi besar :- Faal Hemostasis- Elektrolit- Albumin- Clearance creatinine- AGDA- CT- Scan- Fungsi Paru (spirometri)

2. Menentukan masalah yang adaMasalah medic:- Asma bronkiale- DM- Ggn faal ginjal, hepar- Miokard infark- Shock, TIK me, dll

Masalah bedah:- Tumor besar- Operator- Lokasi operasi

Masalah Anastesi:- Tergantung pd operasi & lokasi operasi- Penyakit penyertamisal : - Struma : toxic , Ca, besarnya, perdarahan, umur, intubasi, posisi- Sectio Caesaria : Dx

3. Meramalkan penyulit yang mugkinPenyulit Pernafasan:Penyulit SC dengan fetal distress

Penyulit kardiovaskular:Eklampsia atau preeclampsia berat

Penyulit system saraf pusat:Kesadaran menurun, sulit bangun (trauma kepala)

Penyulit SC dgn Fetal distress:Bayi beresiko mati

Eklampsia / PE berat :

- Stroke kandungan- Edema Paru- Bayi bisa mati

4. Melakukan persiapan utk mencegah penyulit yang terjadiAsma bronkiale:Anestesi : Halothan, Regional anestesiObat : - Aminophyllin- Dexamethasone- Anti histamine

Operasi Emergency (Resiko Aspirasi):Kosongkan lambung :- Puasa- NGT- Antasida (netralisir asam lambung)Anestesi : - Intubasi- k/p Regional

Pada operasi tumor otak/ trauma kepala ,cara mencegah TIK meningkat dengan :

- Posisi Kepala ditinggikan- Obat anestesi- Cegah hypoxia, hiperkarbi- cairan diturunkan

5. Menentukan status fisik pasien :ASA 1Seorang pasien yang normal dan sehat fisik sdan mental.

ASA 2Seorang pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang.

ASA 3Seorang pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terbatas..

top related