clinic science session -- terapi oksigen.ppt

Post on 08-Dec-2015

31 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

CLINIC SCIENCE SESSION “TERAPI OKSIGEN”

oleh :YULISMI

G1A211040

KEPANITERAAN KLINIK SENIORBAGIAN/SMF NEUROLOGI RSUD RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI

2014

Pendahuluan

• Oksigen suatu molekul berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau

• Rumus kimia O2

• Oksigen diperlukan oleh sel hidup sebagai bahan bakar untuk mendapatkan energi.

Sejarah

• Ditemukan pertama kali Joseph Priestley (1775)

• Diberi nama Lavoisier

• Suplemen oksigen dievaluasi Baruch dkk terapi oksigen

Anatomi dan Fisiologi Respirasi

Fisiologi Respirasi

Terapi Oksigen

Terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat, meningkatkan persentase oksigen pada udara inhalasi yang akan meningkatkan konsentrasi oksigen pada alveoli dan kenaikan tekanan oksigen di dalam darah, serta meminimalkan asidosis respiratorik.

Jenis Terapi Oksigen

• Short-term Oxygen Therapy

• Long-term Oxygen Therapy

Short-term Oxygen Therapy

• terapi yang dibutuhkan pada pasien-pasien dengan hipoksemia akut

• segera diberikan dengan adekuat kecacatan

• dengan FiO2 60-100% dalam waktu pendek sampai kondisi membaik

• terapi yang spesifik diberikan.

Indikasi yang sudah direkomendasi :

•Hipoksemia akut (PaO2 < 60 mmHg; SaO2 < 90%)•Henti jantung dan henti napas•Hipotensi (Tekanan darah sistolik < 100 mmHg)•Curah jantung yang rendah dan asidosis metabolic (bikarbonat <18 mmol/L)•Respiratory distress (frekuensi pernapasan > 24 kali/menit)

Indikasi yang masih dipertanyakan :

•Infark miokard tanpa komplikasi

•Sesak napas tanpa komplikasi

•Krisis sel sabit

•Angina

Long-term Oxygen Therapy

• memperbaiki harapan hidup.

• hipoksemia (PaO2 < 55 mmHg atau saturasi oksigen < 88%

• awal pemberian oksigen harus dengan konsentrasi rendah (FiO2 24-28 %)

• ditingkatkan bertahap berdasarkan hasil pmeriksaan analisa gas darah

• dievaluasi ulang

IndikasiPemberian oksigen secara kontinyu

•PaO2 istirahat ≤ 55 mmHg atau saturasi oksigen ≤ 88%

•PaO2 istirahat 56-59 mmHg atau saturasi oksigen 89% pada salah satu keadaan :

– Edema yang disebabkan karena CHF– P pulmonal pada pemeriksaan EKG

(gelombang P > 3 mm pada lead II, III, aVF)

•Eritrositemia (hematocrit > 56%)

•PaO2 > 59 mmHg atau saturasi > 89%

Pemberian oksigen tidak kontinyu

•Selama latihan : PaO2 ≤ 55 mmHg atau saturasi oksigen ≤ 88%

•Selama tidur : PaO2 ≤ 55 mmHg atau saturasi oksigen ≤ 88% dengan komplikasi seperti hipertensi pulmoner, somnolen, dan aritmia

Kontra Indikasi

Terapi oksigen tidak drekomendasi pada :•pasien dengan keterbatasan jalan napas yang berat dengan keluhan utama dispneu, tetapi dengan PaO2 ≥ 60 mmHg, dan tidak mempunyai hipoksemia kronik•pasien yang merokok, karena kemungkinan prognosis yang buruk dan dapat meningkatkan resiko kebakaran.•Pasien yang tidak menerima terapi adekuat

Metode Pemberian

• Sistem arus rendah (low flow)

• Sistem arus tinggi (high flow)

Sistem arus rendah (low flow)1. Katater Nasal

Kateter nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.

•Keuntungan :

pemberian O2 stabil,

pasien bebas bergerak,

makan dan berbicara,

murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

Kerugian :

• Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%

• tehnik memasuk kateter nasal lebih sulit• distensi lambung• iritasi selaput lendir nasofaring• aliran dengan lebih dari 6 L/mnt dapat

menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung,

• kateter mudah tersumbat.

2. Kanula Nasal

• Kanula nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal.

Keuntungan :

• pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur

• mudah memasukkan kanul dibanding kateter

• pasien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir pasien dan nyaman.

Kerugian :• tidak dapat memberikan

konsentrasi O2 lebih dari 44%

• suplai O2 berkurang bila pasien bernafas lewat mulut

• mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm

• mengiritasi selaput lendir.

3. Sungkup muka sederhana• Sungkup muka sederhana merupakan alat pemberian

O2 kontinu atau selang seling 5 – 8 L/mnt dengan konsentrasi O2 40 – 60%.

Keuntungan :

• konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal

• system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar

• dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.

Kerugian :• tidak dapat memberikan

konsentrasi O2 kurang dari 40%

• dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah

4. Sungkup muka dengan kantong rebreathing (RM)

• Sungkup muka dengan kantong rebreathing merupakan suatu tehinik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan aliran 8 – 12 L/mnt

Keuntungan :• Konsentrasi O2 lebih tinggi dari

sungkup muka sederhana• tidak mengeringkan selaput

lendir

Kerugian :

• tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah

• jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2,

• kantong O2 bisa terlipat.

5. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing (NRM)

• Sungkup muka dengan kantong non rebreathing

merupakan tehinik pemberian O2 dengan Konsentrasi

O2 mencapai 99% dengan aliran 8 – 12 L/mnt dimana

udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi

Keuntungan :

• konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%

• tidak mengeringkan selaput lendir.

Kerugian : kantong O2 bisa terlipat.

a) kanan : Rebrething Mask (RM) b). Kiri : Non Rebreting Mask(NRM)

Sistem arus tinggi (high flow)

• Suatu tehnik pemberian O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebih tepat dan teratur

1. High flow, low konsentrasi

- sungkup muka dengan ventury

- flow dapat diatur : 4-14 liter/menit

- konsentrasi 24-50%

2. High flow, high konsentrasi

Bag valve Mask/ ambubag•Digunakan untuk meberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti nafas atau nafasnya yang tidak adekuat. •Gas flow 12-15 liter •selama resusitasi buatan, hiperinflasi/bagging•kantong resusitasi dengan reservoir oksigen 74-100%

3. Ventilator

• Merupakan suatu sistem alat bantuan hidup yang dirancang untuk menggantikan atau menunjang fungsi pernafasan normal.

Manfaat pemasangan ventilator :

• Mengatasi hipoksemia

• Mengatasi asidosis respiratory akut

• Mengatasi distress pernafasan

• Mencegah dan mengatasi atelektasi paru

• Mengatasi kelelahan otot bantu pernafasan

Efek Samping dan Pencegahan

• Kebakaran dan ledakan • Jangan merokok atau menggunakan api

ketika sedang menggunakan oksigen.• Hypoventilasi• Atelektase• Iritasi Lokal• Keracunan oksigen• kerusakan retina pada neonatus

(retrorental fibroplasia).

TERIMAKASIH

top related