ch 16
Post on 21-Dec-2015
15 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
AUDITING THE PRODUCTION AND PERSONNEL SERVICES CYCLE
Disusun Oleh :
Biaini Neli Muna (12502030111098)
Fita Ishfah Aini (125020301111007)
Yogi Dwi S. (125020300111022)
Ismie Dzakky F. (125020307111005)
Ega Akmala El F. (125020307111055)
Untuk Memenuhi Tugas Auditing II
Dosen Pembimbing : Zulfikar Ismail, M.Ak., Ak.
2015
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Substansi Dari Siklus Produksi Dan Jasa Personalia
Pengujian Substantif atas saldo persediaan
Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk
pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik
dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang
relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.
1. Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan
dan tujuan atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Prosedur Awal
a. Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan
signifikansi harga pokok penjualan dan persedian bagi entitas.
b. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan di
uji lebih lanjut.
Prosedur Analitis
a. Menelaah pengalaman dan kecenderungan.
b. Memeriksa analisis perputaran perputaran persediaan.
c. Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,
produksi, dan penjualan terakhir.
d. Membandingkan saldo persediaan dengan volume penjualan
Pengujian Rincian Transaksi
a. memvouching ayat jurnal
b. Menulusuri data
c. Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, perpindahan barang
melalui departemen pabrikasi dan penjualan.
Pengujian rincian saldo
a. Mengamati perhitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.
b. Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.
c. Menguji penetapan harga persediaan.
d. Mengkonfiormasi persediaan pada lokasi diluar entitas.
e. Memeriksa perjanjian dan kontrak Konsinyasi
Penyajian dan Pengungkapan
a. Mengkonfirmasikan perjanjian pinjaman dan penggunaan persediaan.
b. Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan
keuangan dalam menentukan kesesuaiannya dengan GAAP.
Merencanakan audit atas siklus jasa personalia
Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang
berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Kelompok transaksi yang utama
dalam sikus ini adalah transaksi penggajian.
a) Aktivitas pengendalian transaksi penggajian
Dokumen dan catatan yang umum dipakai adalah :
Otorasasi personalia.
Kartu Absen
Tiket Waktu
Register Penggajian
Rekening bank untuk biaya tenaga imprest
Cek gaji
Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
SPT pajak gaji dan upah
File personalia karyawan
File induk data personalia
File induk penghasilan karyawan
b) Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait
Pemrosesan transaksi pengajian melibatkan fungsi-fungsi pengajian berikut ini:
Memulai transaksi penggajian:
- Mengangkat karyawan
- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
Menerima jasa
- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
Pembayaran gaji dan upah
- Membayar gaji dan upah beserta menjaga upah yang belum diambil.
- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
B. Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko inheren untuk asersi eksistensi atau
kejadian serta penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan transaksi pengajian.
a. Merancang pengujian substantif
Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatsi pada
prosedur berikut ini:
Menghitung kembali kewajiban dan upah akrual.
Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.
Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.
Memverifikasi kompensasi pejabat.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh
transaksi persediaan pada perusahaan pabrikasi dapat dinilai sebesar atau mendekati
maksimum karena alasan berikut :
1. Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun biasanya
tinggi, sehingga meningkatkan peluang terjadinya salah saji.
2. Seringkali terjadi masalah yang diperdebatkan seputar identifikasi, pengukuran, dan
alokasi biaya yang dapat dimasukkan dalam persediaan.
3. Sangat beragamnya jenis persediaan terkadang mengharuskan digunakannya prosedur
khusus untuk menentukan kuantitas persediaan.
4. Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi, sehingga menambah kesulitan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pengendalian fisik terhadap pencurian dan
kerusakan.
c. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
1. Lingkungan Pengendalian
Struktur organisasi harus mencakup pejabat yang bertanggungjawab atas
produksi secara keseluruhan. Sementara itu, filosofi dan gaya operasi manajemen harus
berperan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keputusan produksi dan
tingkat persediaan. Kebijakan dan praktek SDM juga harus dapat mempengaruhi penggunaan
dan pertanggungjawaban atas faktor-faktor produksi.
2. Penilaian Risiko
Manajemen harus memperhatikan risiko inheren dan merancang pengendalian
yang sesuai.
3. Informasi dan Komunikasi
Sistem akuntansi untuk persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan
catatan pendukung seperti file produk atau file induk. Untuk perusahaan pabrikasi, ada
catatan terpisah untuk persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Aktivitas Pengendalian
Pemantauan Pengendalian
d. Mengembangkan Strategi Audit
Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan
kemampuan entitas untuk menghasilkan laba serta arus kas tergantung pada seberapa baik
proses pabrikasi tersebut dikelola. Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi, auditor
biasanya ingin memahami intensivitas modal dari proses pabrikasi. Suatu proses yang bersifat
padat modal, biasanya mempunyai jumlah biaya tetap yang signifikan yang memerlukan
volume yang cukup besar 3 Untuk menjamin profitabilitas. Pemahaman tersebut penting
dalam mengevaluasi kelayakan hasil keuangan yang dilaporkan
e. Pengujian Substantif atas Saldo Persediaan
Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang
dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan
bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki oleh perusahaan. Audit atas
saldo persediaan memerlukan perencanaan yang cermat dan investasi waktu, biaya, dan
upaya audit yang sangat substansial. Guna memastikan bahwa pemeriksaan ini efisien dan
efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi, harus dipertimbangkan secara
cermat penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian
substantif yang sesuai untuk asersi-asersi persediaan.
Adapun tahap-tahap dalam pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas saldo
persediaan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian
b. Merancang pengujian substantif
Merancang pengujian subtantif terdiri dari :
Prosedur awal
Prosedur analitis
Pengujian rincian transaksi
i. Pengujian ayat jurnal atas akun persediaan
ii. Pengujian pisah-batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan.
Pengujian rincian saldo
i. Mengamati perhitungan persediaan fisik klien : pengujian waktu, rencana
pengambilan persediaan, melakukan pengujian(persediaan ditentukan
dengan sampel statistik, mengamati persediaan awal, menguji harga
persediaan, menguji biaya persediaan manufaktur), mengkonfirmasi
persediaan pada lokasi di luar entitas, memeriksa perjanjian konsinyasi dan
kontrak.
ii. Estimasi akuntansi (mengamati persediaan klien dan mengulas laporan
pengendalian internal produksi)
C. Merencanakan Audit Atas Siklus Jasa Personalia
Siklus jasa personalia merupakan suatu entitas yang menyangkut perstiwa dan
aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis
kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam dan insenstif ( borongan ), komisi, bonus, opsi
saham, dan tunjangan karyawan ( misalnya asuransi kesehatan dan uang cuti ). Kelompok
transaksi yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.
Siklus jasa personalia saling berkaitan dengan dua siklus lainnya. Pembayaran gaji
dan upah serta pembayaran pajak gaji dan upah berhubungan dengan transaksi pengeluaran
kas dalam siklus pengeluaran.
Tujuan Audit atas siklus jasa personalia
a. Tujuan Transaksi
• Occurence
Membuktikan keberadaan penggajian dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan penggajian dan personalia yang dicantumkan di neraca. Dalam hal ini pengujian
ditujukan untuk membuktikan apakah beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan
yang tercatat di dalam neraca berhubungan dengan kompensasi untuk jasa yang diberikan
selama periode berjalan. Pengujian juga ditujukan untuk menguji apakah saldo kewajiban gaji
dan upah serta pajak penghasilan menunjukkan jumlah yang terutang pada tanggal neraca.
• Completeness
Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan
kelengkapan saldo utang gaji dan upah serta utang pajak penghasilan yang disajikan dalan
neraca. Audit atas siklus penggajian dan personalia dilakukan salah satunya adalah untuk
membuktikan apakah beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan yang tercatat
mencakup semua beban gaji dan upah serta beban pajak penghasilan yang terjadi untuk jasa
personalia selama tahun berjalan. Dalam hal saldo akun, audit ini bertujuan untuk
membuktikan saldo utang gaji dan upah serta pajak penghasilan telah mencakup semua
jumlah yang terutang kepada personel dan lembaga pemerintah pada tanggal neraca.
Accuracy
Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat dan
dihitung secara tepat
Cut off
Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat pada
periode akuntansi
Classification
Kompensasi karyawan, keuntungan serta beban pajak penghasilan telah dicatat dan
diklasifikasikan pada laporan laba rugi
b. Tujuan Saldo
Existence
Completeness
Right and obligations
Valuation and allocation
c. Tujuan pengungkapan
Occurence and Right and obligations
Completeness
Classifications and understanability
Accuracy and valuation
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Untuk
Mengembangkan Strategi Audit
Waktu dan upaya audit yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia akan bervariasi
dari satu industri ke industri lainnya. Audit jasa personalia merupakan hal yang sangat
penting bagi keberhasilan audit atas sebuah sekolah, karena 80% hingga 90% dari anggaran
tahunannya mungkin dihabiskan untuk jasa dan tunjangan personalia.
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, penting bagi auditor untuk memahami :
1. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas ( misalnya, apakah entitas bersifat
padat karya atau padat modal )
2. Sifat kompensasi , karena kompesasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang
berbeda dengan kompensasi gaji
3. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi
saham, serta perjanjian pensiun
Materialitas, Risko Bawaan, Dan Prosedur Analitis Pada Audit Personalia
1. Materialitas
Berdasarkan ISA 320 alinea 8:
Tujuan Auditor adalah menerakan secara tepat konsep materialitas dalam perencanaan dan
pelaksanaan audit
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia
biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa
personalia pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat
pada perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja,
sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang
material. Di lain pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu
signifikan, namun pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun
biasanya merupakan pengungkapan yang material.
2. Risko Bawaan (Inherent risk)
ISA 200.13:
Risiko bawaan adalah kerentanan asersi mengenai jenis transaksi, saldo akun atau
pengungkapan terhadap alah saji yang dapat bersifat material, secara terpisah/sendiri-
sendiri atatu secara tergabung/agregat dengan salah saji lainnya, sebelum memperhitunkan
pengendalian terkait
ISA 315.25
Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan:
Tingkat laporn keuangan dan tngkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan
pnungkapan, sebagai dasar untk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus
personalia, karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada
majikannya jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi
keberadaan atau keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi
pembayaran tenaga kerja bisa cukup tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan
upah kotor bisa berupa waktu dan atau jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa
menjadi masalah yang kompleks dan risiko bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian
bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi
untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan
pengungkapan.
Contoh penilaian Risiko Bawaan
Sumber Risiko Implikasi Faktor Risiko Asersi
Imbalan bagian penjualan berupa komisi penjualan
Potensi penjualan fiktif, pencatatan penjualan dalam periode yang salah, manipulasi penjualan, upaya lain untuk mendapatkan bonus
Exixtence, Accuracy
Hubungan istimewa yang dirahasiakan
Pembayaran upah berlebih pada pegawai tertentu
Pervasive
Meminimalkan beban pajak
Mencatat beban gaji terlalu tinggi, jurnal umum tanpa otorisasi
Pervasive
3. Prosedur Analitis(Analytical Procedure)
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial
seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang
diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawai berdasar kategori pegawai,
dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Contoh Prosedur analitis
PROSEDUR ANALITIS SALAH SAJI YANG MUNGKIN
Membandingkan saldo akun beban penggajian dengan tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
Salah saji akun beban penggajian
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai persentase dari penjualan dengan tahun – tahun sebelumnya
Salah saji tenaga kerja langsung dan persediaan
Membandingkan beban komisi sebagai persentase dari penjualan dengan tahun – tahun sebelumnya
Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi
Membandingkan beban pajak penggajian sebagai persentase dari gaji dan upah dengan tahun – tahun sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan tarif pajak
Salah saji beban pajak penggajian dan kewajiban pajak penggajian
Membandingkan akun pajak penggajian akrual dengan tahun – tahun sebelumnya
Salah saji pajak penggajian akrual dan beban pajak penggajian
4. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
ISA 315.29
Jika auditor sudah menetukan adanya risiko signifikan, auditor wajib memperoleh
pemahaman mengenai pengendalian entitas, termasuk kegiatan pengendalian yang relevan
dengan risiko tersebut.
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian
internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan
pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas
masalah personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau
tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya
bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji,
upah, serta tunjangan. Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk
kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam
pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor
bendahara.
Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik
dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai
masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian
gaji dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.
Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :
a. Lingkungan pengendalian
Sangat dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan
sistem penggajian ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh
setempat. Dalam masalah penggajian ini manager personalia menghadapi masalah
yang sangat pelik karena pada dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap saat
bersamaan dengan operasinya perusahaan.
b. Sistem akuntansi
Mencerminkan proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi
perusahaan. Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani
transaksi jasa-jasa tenaga kerja beserta aspek pengendaliannya
c. Prosedur pengendalian
Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern
dalam operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai,
dokumen dan buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan
oleh pihak yang independent
5. Preliminary Audit Strategic
Pengujian substantif fokus pada pengujian atas transaksi dan pengujian atas saldo
pada tanggal interim. Pada akhirnya, pengujian harus dilakukan mengenai keuntungan,
pengungkapan rencana pensiun, dan opsi saham.
D. Aktivitas Pengendalian-Transaksi Penggajian
Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat
mencatat transaksi penggajian :
a. Otorisasi personalia
b. Kartu absen/clock card
c. Tiket waktu/time ticket
d. Register penggajian
e. Rekening bank untuk penggajian imprest
f. Cek gaji
g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
h. SPT pajak gaji dan upah
i. File personalia karyawan
j. File induk data personalia
k. File induk penghasilan karyawan
Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut :
a. Memulai transaksi penggajian yang mencakup
- Mengangkat karyawan
- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
b. Penerimaan jasa, mencakup :
- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
c. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :
- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
- Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
Substansi dari siklus produksi dan jasa personalia
Pengujian Substantif atas saldo persediaan
Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk
pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik
dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang
relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.
a. Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo persediaan
dan tujuan atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan asersi itu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Prosedur Awal
a) Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan
signifikansi harga pokok penjualan dan persedian bagi entitas.
b) Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan di
uji lebih lanjut.
- Prosedur Analitis
a) Menelaah pengalaman dan kecenderungan.
b) Memeriksa analisis perputaran perputaran persediaan.
c) Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,
produksi, dan penjualan terakhir.
d) Membandingkan saldo persediaan dengan volume penjualan
- Pengujian Rincian Transaksi
a) memvouching ayat jurnal
b) Menulusuri data
c) Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, perpindahan barang
melalui departemen pabrikasi dan penjualan.
d) Pengujian rincian saldo
e) Mengamati perhitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.
f) Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.
g) Menguji penetapan harga persediaan.
h) Mengkonfiormasi persediaan pada lokasi diluar entitas.
i) Memeriksa perjanjian dan kontrak Konsinyasi
- Penyajian dan Pengungkapan
a) Mengkonfirmasikan perjanjian pinjaman dan penggunaan persediaan.
b) Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep laporan
keuangan dalam menentukan kesesuaiannya dengan GAAP.
Merencanakan audit atas siklus jasa personalia
Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang
berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Kelompok transaksi yang utama
dalam sikus ini adalah transaksi penggajian.
Aktivitas pengendalian transaksi penggajian
Dokumen dan catatan yang umum
a. Otorasasi personalia.
b. Kartu Absen
c. Tiket Waktu
d. Register Penggajian
e. Rekening bank untuk biaya tenaga imprest
f. Cek gaji
g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
h. SPT pajak gaji dan upah
i. File personalia karyawan
j. File induk data personalia
k. File induk penghasilan karyawan
Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait
Pemrosesan transaksi pengajian melibatkan fungsi-fungsi pengajian berikut ini:
Memulai transaksi penggajian:
a) Mengangkat karyawan
b) Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
Menerima jasa
a) Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
b) Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
Pembayaran gaji dan upah
a) Membayar gaji dan upah beserta menjaga upah yang belum diambil.
b) Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
E. Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko inheren untuk asersi eksistensi atau
kejadian serta penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan transaksi pengajian.
1) Merancang pengujian substantif
Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatsi pada
prosedur berikut ini:
1. Menghitung kembali kewajiban dan upah akrual.
2. Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.
3. Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.
4. Memverifikasi kompensasi pejabat.
top related