case sulit katarak imatur
Post on 14-Apr-2018
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
1/21
1
KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
STATUS ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT MATA DR YAP
Nama : Weny Tandirura
NIM : 11-2012-045
Dr. Pembimbing : Dr. Enni Cahyani P., SpM, Mkes
Fak. Kedokteran : UKRIDA
I. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :
Alamat : Wonosobo
II. ANAMNESIS
Dilakukan Auto Anamnesis pada tanggal 12 Februari 2013 Jam 10.00
Keluhan Utama:
Mata kiri terasa kabur sejak 2 bulan SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
2 bulan SMRS, Os mengeluh mata kirinya kabur dan terasa kabur secara
perlahan-lahan, tanpa disertai mata merah, os mengaku kalau berjalan sering tersandung.
1 minggu SMRS os mengaku penglihatannya menjadi semakin bertambah kabur pada
mata kirinya. Os sudah berobat ke dokter di wonosobo dan didiagnosa katarak oleh
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
2/21
2
dokter dan diberikan obat tetes mata namun tidak ada perbaikan setelah menggunakan
obat tetes mata tersebut. Os juga menyangkal sakit kepala, pusing, mual, dan muntah.
Kondisi ini semakin memberat ketika siang hari dan merasa silau ketika melihat cahaya.
Os masih dapat melihat benda-benda dekat namun kabur. Keluhan mata merah, melihat
pelangi, pusing, mual dan muntah disangkal. Riwayat trauma, penggunaan obat- obat
seperti jamu dan steroid disangkal.
Karena penglihatan semakin kabur dan tidak ada perbaikan, maka os mengikuti saran
dokter di wonosobo untuk melakukan operasi katarak di RS Mata dr.Yap.
Os mengatakan sudah menggunakan kacamata sejak 10 tahun yang lalu, kacamata terdiri
dari kacamata untuk melihat jauh dan kacamata untuk membaca tetapi kacamata tidak
dibawa.
Riwayat Penyakit Dahulu:
a. Umum :- Diabetes Mellitus : tidak ada- Hipertensi : ada- Asma : ada- Gastritis : ada-
Alergi obat : Penicilinb. Mata :
- Riwayat penggunaan kacamata (+)- Riwayat operasi mata (-)
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIKA. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah: 140/90 mmHg
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
3/21
3
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,5C
Kepala : normocephali, rambut hitam dengan distribusi merata
Mata : lihat status oftalmologi
THT : septum deviasi (-), MAE lapang, T1-T1 tenang tidak
hiperemis
Thoraks :suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen : supel, datar, bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
B. STATUS OFTALMOLOGIKUS
OKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)
1. VISUS
Tajam Penglihatan 6/12 6/24Axis Visus - -
Koreksi - -
Addisi - -
Distansia Pupil - -
Kacamata Lama Tidak diketahui Tidak diketahui
2. KEDUDUKAN BOLA MATAEksoftalmos Tidak ada Tidak ada
Enoftalmos Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan Bola Mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
4/21
4
3. SUPERSILIAWarna Hitam Hitam
Simetris Simetris Simetris
4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOREdema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak adaSikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra Tidak ada Tidakada
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
5. KONJUNGTIVA TARSALIS SUPERIOR DAN INFERIORHiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemis Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
6. KONJUNGTIVA BULBISekret Tidak ada Tidak ada
Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
5/21
5
Injeksi
Subkonjungtiva
Tidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pinguekula Tidak ada Tidak ada
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada
7. SISTEM LAKRIMALISPunctum Lakrimalis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
8. SKLERAWarna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
9. KORNEAKejernihan Jernih, terdapat arcus
senilis
Jernih, terdapat arcus
senilis
Permukaan Licin Licin
Ukuran 12mm 12mm
Sensibilitas Baik Baik
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Keratik Presipitat Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak adaPerforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus Senilis Ada Ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
6/21
6
10.BILIK MATA DEPANKedalaman Dalam Dangkal
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak ada Tidak ada
11.IRISWarna Coklat kehitaman Coklat kehitaman
Kripte Jelas Jelas
Sinekia Tiada Tiada
Koloboma Tiada Tiada
12.PUPILLetak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
Refleks Cahaya
Langsung
Positif Positif
Refleks Cahaya Tak
Langsung
Positif Positif
13.LENSAKejernihan Jernih Keruh
Letak Di tengah Di tengah
Shadow Test Negatif Positif
14.BADAN KACAKejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
7/21
7
15.FUNDUS OKULIBatas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Ekskavasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rasio Arteri:Vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan
C/D Ratio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Makula Lutea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Ablasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
16.PALPASINyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli Normal perpalpasi Normal per palpasi
Tonometri Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
17.KAMPUS VISITes Konfrontasi Tidak bisa dinilai Tidak bisa dinilai
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Proyeksi sinar/ proyeksi warna ( PS/PW):
OD : BAIKOS : BAIK
2. LaboratoriumHasil laboratorium tanggal 13 Februari 2013
Ureum : 35,3 mg/dl
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
8/21
8
Creatinin : 1,02 mg/dl
GDS : 102 mg/dl
HBsAg : Negatif
Urine : protein (-)
Reduksi (-)
3. Tonometri Air-Puff:OD : 14 mmhg
OS : 13 mmhg
4. ECG : Normal
V. RESUMEPasien perempuan, berusia 68 tahun, datang dengan keluhan penglihatan mata kiri
kabur sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin lama semakin berat dan
mengganggu aktifitas. Os sudah berobat ke dokter di wonosobo dan didiagnosa katarak oleh
dokter dan diberikan obat tetes mata namun tidak ada perbaikan setelah menggunakan obat
tetes mata tersebut. Os juga menyangkal sakit kepala, pusing, mual, dan muntah. Ada riwayat
menggunakan kacamata, yang terdiri dari kacamata untuk melihat jauh dan untuk membaca.
Pasien memiliki riwayat hipertensi (TD: 140/90mmHg), asma, gastritis.
Pada pemeriksaan fisik ditemukanStatus generalis : Dalam batas normal
Status oftalmologis :
Oculi dextra
Visus 6/12, proyeksi baik, cornea jernih & arcus senilis (+), lensa keruh dan shadow tes (-).
Oculi sinistra
Visus 6/24, cornea jernih & arcus senilis (+), lensa keruh dan shadow tes (+).
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
9/21
9
VI. DIAGNOSIS KERJA1. OS : Katarak Senilis Imatur2. OD : Presbiopia
VII. PEMERIKSAAN ANJURAN1. USG Biometri2. Perimetri Goldman
VIII. PENATALAKSANAANMedika mentosa : Levofloxasin tetes mata 6 x 1 sehari
Nonmedika mentosa : operatif
OS phaco + IOL
IX. PROGNOSISOKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)
Ad Vitam : ad bonam ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam ad bonam
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
10/21
10
TINJAUAN PUSTAKA
KATARAK SENILIS
DEFINISI
Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia diatas 40 tahun. Jenis
katarak yang paling sering dijumpai. Kedua mata dapat terlihat dengan derajat kekeruhan yang
sama ataupun berbeda. Satu-satunya gejala adalah distorsi penglihatan yang semakin kabur.
Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai
hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan.
Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa secara perlahan lahan. Tajam
penglihatan akan menurun secara berangsur
angsur hingga tinggal proyeksi sinar saja. Kataraksenil merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi serat lensa karena proses
penuaan.
EPIDEMIOLOGI
Penelitian mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% pada orang amerika, dan
prevalensi ini meningkat sampai sekitar 50% untuk meraka yang berusia antara 65 dan 74
tahun dan sampai sekitar 70% untuk meraka yang berusia lebih dari 75 tahun
ETIOLOGI
Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui secara pasti, diduga terjadi karena :
Proses pada nucleus :
Oleh karena serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong kearah tengah,
maka serabut-serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus), mengalami dehidrasi,
penimbunan ion calcium, dan sklerosis. Pada nukleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen.
Pada keadaan ini lensa menjadi lebih hipermetrop
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
11/21
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
12/21
12
Stadium imatur
Kekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Kekeruhan ini terutama terdapat
dibagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Pada stadium ini lensa yang
berdegeneratif mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.
Pada stadium ini terjadi pembengkakan lensa yang disebut katarak intumesen. Pada stadium ini
dapat terjadi miopisasi akibat lensa yang cembungf.Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke
depan, bilik mata dangkal, dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Keadaan lensa yang
mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaucoma sekunder.
Pada uji bayangan iris atau shadow testakan terlihat bayangan iris pada lensa sehingga shadow
test(+).
Katarak Matur
Pada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini biasa
terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Tekanan cairan di dalam lensa sudah seimbang
dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Bilik mata
depan kedalaman normal kembali. Pada uji bayangan iris pada lensa tidak ada ataushadow test-
Katarak Hipermatur
Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut dapat menjadi keras atau lembek dan
mencair. Masa lensa berdegerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil,
berwarna kuning dan kering. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal
maka korteks yang berdegerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan
bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nucleus yang terbenam di dalam korteks lensa
karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak morgagni. Pada stadium ini juga terjadi
degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa atau korteks lensa yang cair keluar dan masuk kedalam bilik mata depan. Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan
uvea berupa uveitis. Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga
menimbulkan glaucoma fakolitik. Pada stadium hipermatur akan terlihat lensa yang lebih kecil
dari normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans dan bilik mata depan terbuka. Pada uji
bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga pada stadium ini
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
13/21
13
disebut uji bayangan iris pseudopositif. Bayangan iris yang terbentuk pada kapsul lensa anterior
yang telah keruh dengan lensa yang mengecil.
Perbedaan stadium katarak senile
Insipien Immatur Matur Hipermatur
KekeruhanRingan Sebagian Seluruh Masif
Besar lensa Normal Lebih Besar Normal Kecil
Cairan Lensa Normal Bertambah
( Air masuk)
Normal Berkurang
(Air + massa
lensa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka
Penyulit - Glukoma - Uveitis,glaucoma
Visus (+) <
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
14/21
14
Persiapan operasi katarak :
1. Tidak ada infeksi disekitar mata seperti keratitis, konjungtivitis, blefaritis, hordeolum dankalazion
2. Tekanan bola mata normal atau tidak ada glaucoma3. Keadaan umum harus baik4. Tidak batuk, terutama pada saat pembedahan5. Fungsi retina harus baik, yang diperiksa dengan tes proyeksi sinar, dimana penderita dapat
menentukan semua arah sinar yang menyinari retina.
Pemeriksaan sebelum operasi :
1. Gula darah2. Tekanan darah3. Elektrokardiografi4. Pernafasan5. Riwayat alergi obat6. Pemeriksaan rutin medik lainnya dan bila perlu konsultasi untuk keadaan fisik prabedah7. Tekanan bola mata8. Uji Anel9. Uji Ultrasonografi sken A untuk mengukur panjang bola mata.Pada pasien tertentu
kadang kadang terdapat perbedaan lensa yang harus ditanam pada kedua mata. Dengan
cara ini dapat ditentukan ukuran lensa yang akan ditanam untuk mendapatkan kekuatan
refraksi pascabedah.
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
15/21
15
10.Kelengkungan kornea dapat menentukan kekuatan lensa intraokular yang akan ditanam.Keratometri yaitu mengukur kelengkungan kornea dan bersama pemeriksaan
Ultrasonografi dapat menentukan kekuatan lensa yang akan ditanam.
Bedah katarak senilis dibedakan dalam bentuk ekstraksi lensa intrakapsular dan
ekstraksi lensa intrakapsular
Ekstraksi Lensa Intrakapsular
Mengeluarkan lensa secara bersama-sama dengan kapsul lensa. Penyulit pada saat
pembedahan yang dapat terjadi adalah :
1. Kapsul lensa pecah sehingga lensa tidak dapa dikeluarkan bersama-sama kapsulnya. Padakeadaan ini terjadi ekstraksi lensa ekstrakapsular tanpa rencana karena kapsul posterior akan
tertinggal
2. Prolap badan kaca pada saat lensa dikeluarkan
Ekstraksi Ekstrakapsular
Dilakukan dengan merobek kapsul anterior lensa dan mengeluarkan nucleus lensa dan
korteks. Katarak ekstraksi ekstrakapsular dilakukan pada katarak senile bila tidak mungkin
dilakukan intrakapsular misal pada keadaan terdapatnya banyak sinekia posterior bekas suatu
uveitis sehingga bila kapsul ditarik akan mengakibatkan penarikan kepada iris yang akan
menimbulkan perdarahan. Ekstrakapsular sering dianjurkan pada katarak dengan myopia tinggi
untuk mencegah mengalirnya badankaca yang cair keluar, dengan meninggalkan kapsul kapsul
posterior untuk menahannya. Pada saat ini ekstrakapsular lebih dianjurkan pada katarak senile
untuk mencegah degenerasi macula pasca bedah.
Penyulit yang mungkin timbul pada waktu melakukan operasi katarak adalah :
1. Perdarahan2. Prolaps iris
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
16/21
16
3. Prolaps badan siliarPenyulit yang timbul setelah operasi adalah :
1. Pada hari pertama dapat timbul peradangan2. Udara yang dimasukkan untuk membentuk COA masuk ke belakang iris sehingga COA
menjadi dangkal
3. Prolaps iris4. Ablasi retina apabila prolaps ini dibiarkan pada hari ke 4 5 dapat menyebabkan COA
dangkal.
5. Sesudah prolaps iris, bila dibiarkan pada hari ke 4 5, dapat menyebabkan COA dangkal,kemudian dapat timbul ablasi retina, alibat badan siliar ke depan.
Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi
Dengan irigasi atau aspirasi (atau keduanya) adalah teknik ekstrakapsular yang
menggunakan getaran getaran ultrasonic untuk mengangkat nucleus dan korteks melalui insisi
limbus yang kecil (mm) sehingga mempermudah penyembuhan luka pasca operasi.
Pada perjalanan katarak dapat terjadi penyulit. Yang tersering adalah glaukoma, yang
terjadi karena proses :
a. FakotopikBerdasarkan kedudukan lensa, iris terdorong kedepan, sudut coa dangkal, aliran coa tak
lancar sedang produksi terus berlangsung, sehingga tekanan intraokuler meninggi dan
menimbulkan glaukoma.
b. Fakolitik
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
17/21
17
1. Lensa yang keruh, jika kapsulnya menjadi rusak, substansi lensa yang keluar akandiresorbsi oleh serbukan fagosit atau makrofag yang banyak di COA dan menyebabkan
glaukoma.
2. Penyumbatan dapat terjadi pula oleh substansi lensa sendiri yang menumpuk disudutCOA, terutama bagian kapsul lensa.
c FakotoksikSubstansi lensa di COA merupakan zat yang toksis bagi mata (protein asing) sehingga terjadi
reaksi alergi dan timbulah uveitis. Uveitis ini dapat menyebabkan glaukoma.
Penglihatan setelah pembedahan katarak :
Bila lensa yang keruh telah dikeluarkan maka diperlukan lensa pengganti untuk
memusatkan sinar ke dalam mata. Diperlukan nasihat medis mengenai cara memperbaiki
penglihatan setelah lensa dikeluarkan.
Jenis lensa pengganti dapat dengan lensa afakik atau kacamata yang terletak didepan
mata; lensa kontak, lensa yang menempel pada mata; lensa intraokular, yaitu lensa yang
ditanamkan pada mata.
Pada mata yang telah dikeluarkan lensanya akibat katarak akan mengalami mata tidak
dapat melihat dekat atau berakomodasi.
Untuk menentukan pilihan apa yang direncanakan sebagai pengganti lensa mata dengan
katarak maka sebaiknya dibicarakan dengan dokter pembedah sebelum dilakukannya
pembedahan. Semua keuntungan dan kerugian pemakaian lensa ini sebaiknya diketahui sebelum
pembedahan katarak.
Kacamata pascabedah
Sebelum tahun 1960 dipergunakan lensa katarak (afakik) setelah bedah katarak.
Kacamata ini sangat sederhana, aman dipergunakan dan tidak mahal. Memakai kacamata ini
memerlukan penyesuaian dahulu akibat dari sifat lensa yang memperbesar bayangan 30 %.
Penglihatan seakan- akan melihat dekat.
Kaca mata yang tebal ini memberi efek seakan akan melihat melalui corong sehingga
untuk melihat ke samping diperlukan mengarahkan kepala ke arah benda yang dilihat. Bila satu
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
18/21
18
mata normal sedang mata yang sebelahnya telah dibelah katarak maka kacamata yang
dipergunakan akan membingungkan akibat pembesaran benda yang dilihat mata sebelahnya.
Didalam hal ini kacamata afakik masih lebih tebal dibandingkan kacamata biasanya.
Kacamata ini akan sangat tebal dan berat. Bahan plastik dapat dipergunakan untuk mengurangi
berat kacamata.
Lensa kontak pascabedah
Lensa kontak dengan ukuran tertentu dapat dipergunakan sebagai pengganti lensa mata
untuk melihat jauh. Lensa kontak akan mengapung pada permukaan selaput bening, sehingga
akan mengurangi beberapa keluhan yang terdapat pada pemakaian kacamata katarak.
Mempergunakan lensa kontak akan memberikan beberapa kesukaran, seperti :
penyimpanan yang selamanya harus bersih, steril pemakaiannya, menyimpan lensa dalam
keadaan bersih.
Semua hal ini sukar bagi lansia untuk mebuka secara bersih. Sering orang yang telah
lanjut usia disertai pula dengan parkinson, tremor, arthritis sehingga pemakaian lensa kontak
akan menjadi sukar. Pada keadaan tertentu tidak dapat dipergunakan seperti pada mata sakit,
merah, berair,dan silau.
Lensa kontak lembut pakai lama yang dapat dipakai selama 12 jam ataupun 2 4
minggu. Lensa kontak sebagai lensa pengganti setelah katarak dikeluarkan akan lebih bermanfaat
untuk penglihatan akan tetapi pemasangannya pada mata orang usia lanjut akan mendapat
kesukaran.
Lensa tanam intraokular
Biasanya setelah lensa dikeluarkan maka ditanam lensa pengganti ke dalam mata. Lensa
ini dinamakan lensa tanam intraokular.
Pada waktu belakangan ini dipergunakan lensa yang ditanamkan ke dalam mata sebagai
pengganti lensa mata yang keruh pada bedah katarak. Pemasangan lensa dalam mata ini akan
memberikan beberapa keuntungan, seperti :
- tidak perlu dibersihkan karena dimasukkan ke dalam mata- dilakukan hanya satu kali pada saat pembedahan
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
19/21
19
- segera dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan karena lensa intraokularmenggantikan kedudukan lensa katarak yang dikeluarkan.
Pemasangan lensa intraokular tidak dianjurkan pada :
1. Anak yang terlalu kecil (dibawah 3 tahun)2. Uveitis menahun3. Retinopati diabetik proliferatif berat4. Glaukoma neovaskular
Perbandingan pemakaian lensa koreksi setelah pembedahan
Lensa tanam Lensa kontak Kacamata
Luas pandangan
Pembesaran benda
Benda melengkung
Pemakaian 24 jam/hari
Lihat serentak 2 mata
Penglihatan kedalaman
Kerja berdebu
Dipasang
Penyulit pemakaianPasien tremor
Habilitasi peglihatan
Aman pakai
Penampilan wajah
Penuh
Normal
Tidak
Ya
Ya
85 %
dapat
saat bedah
tidak adadapat
segera
sedang
tidak berubah
Penuh
7
10 %
tidak
tidak
kadang
50 %
tidak dapat
saat kerja
harus bersihtidak dapat
2 bulan
kurang
biasa
Terbatas
25
30 %
ya
tidak
tidak
30 %
tidak dapat
saat kerja
beratsukar
2 bulan
baik
kacamata tebal
Pada pasien yang telah mengalami pembedahan katarak selain diperlukan lensa pengganti
seperti kacamata katarak, lensa kontak, atau lensa intraokular yang ditanamkan masih
diperlukan kacamata untuk melihat dekat karena mata ini tidak mempunyai daya akomodasi.
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
20/21
20
Perawatan pascabedah
Segera setelah pembedahan, pasien akan diberi obat untuk :
- Mengurangi rasa sakit- Antibiotik mencegah infeksi- Mata ditutup dengan pelindungSelanjutnya
- Obat tetes mata steroid, untuk mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah- Obat tetes yang mengandung antibiotik
Mata akan ditutup atau dibebat paling lama 1 minggu. Untuk mendapatkan kacamata
pascabedah sebaiknya menunggu 8 minggu.
Terdapat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Hal yang boleh dilakukan setelah pembedahan :
- Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan- Pakai penutup mata seperti yang dinasihatkan- Melakukan pekerjaan yang tidak berat
Hal yang jangan dilakukan :
- Jangan menggosok mata- Jangan bungkuk terlalu dalam- Jangan menggendong yang berat- Jangan membaca berlebih-lebihan dari pada biasanya- Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar- Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedaH- Jangan sampai terkena air
-
7/30/2019 Case Sulit Katarak Imatur
21/21
top related