betul
Post on 03-Dec-2015
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perhatian dunia kesehatan terhadap radikal bebas dan
oksidan makin meningkat. Perhatian ini terutama ditimbulkan oleh
kesadaran bahwa radikal bebas dan oksidan dapat menimbulkan
kerusakan sel. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit diawali oleh
adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Inilah yang
menjadi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologik seperti
penyakit kardiovaskuler, penyakit respiratorik, gangguan sistem tanggap
kebal, karsinogenesis (kanker), bahkan dicurigai ikut berperan dalam
proses penuaan (aging) (Suryohudoyo, 1993).
Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital
luarnya. Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa
tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan
mengikat elektron yang berada disekitarnya sehingga dapat memicu
terjadinya penyakit (Sunarni, 2007).
Senyawa radikal bebas tersebut timbul akibat berbagai proses kimia
kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau
pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernapas, metabolisme
sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar
polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan
pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis (Karyadi, 1997).
Makanan tertentu seperti makanan cepat saji (fastfood), makanan
kemasan, makanan kalengan juga berpotensi meninggalkan racun dalam
tubuh karena kandungan lemak, pengawet serta sumber radikal bebas
(Sibuea, 2004).
Namun, reaktivitas radikal bebas itu dapat dihambat oleh sistem
antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh. Antioksidan adalah
suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan
oksidatif akibat radikal bebas (Wulansari dan Chairul, 2011).
Di sisi lain, terjadi booming produk makanan dan minuman yang
berlabel antioksidan dan dikatakan dapat melawan kerja radikat bebas.
Produk-produk antioksidan itu dijual dengan harga cukup mahal. Padahal,
komponen antioksidan terdapat di alam secara melimpah, yang
terkandung di dalam tumbuh-tumbuhan, seperti sayur-sayuran maupun
buah-buahan (Winarsi, 2007).
Untuk mengatasi peningkatan konsentrasi radikal bebas dalam tubuh
tersebut, maka diperlukan asupan antioksidan dari luar tubuh. Antioksidan
dikenal dua jenis yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan alami.
Antioksidan sintetik yang popular digunakan adalah komponen fenol
seperti butylated hydroxyanisol (BHA), butylated hydroxytoluena (BHT),
tersier butylhidroquinone (TBQH), dan ester dari asam galat, contohnya
propil galat (PG). Antioksidan sintetik telah sepenuhnya diuji reaksi
toksisitasnya, tapi beberapa menjadi toksik setelah penggunaan dalam
waktu lama, data toksikologi menentukan beberapa peringatan dalam
penggunaannya. Dalam hal ini produk alami tampak lebih sehat dan aman
daripada antioksidan sintetik. Antioksidan alami ditemukan pada sebagian
besar tanaman (Pokorny, et al., 2001).
Salah satunya yaitu tanaman umbi bawang dayak. Berdasarkan
uraian tersebut, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui golongan
senyawa fitokimia apa yang terdapat dalam ekstrak umbi bawang dayak
(Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif sebagai antioksidan. Karena
bawang dayak dipercaya mengandung terpenoid, polifenol, tanin, alkaloid,
saponin, fenolik, dan flavanoid yang memilki bioaktivitas sebagai
antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat didalam sel vakuola
dalam bentuk glikosida (Babula, et al., 2005).
B. Perumusan Masalah
Golongan senyawa kimia apa yang terdapat dalam ekstrak umbi
bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif sebagai
antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan oksidan yang saat ini
menjadi permasalahan penting bagi dunia kesehatan ?
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan pada
ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.).
2. Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data
ilmiah dan informasi tentang golongan senyawa kimia yang aktif
sebagai antioksidan dari ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine
bulbosa (Mill.)Urb.)
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat dijadikan
sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang senyawa fitokimia
ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) yang aktif
sebagai antioksidan.
DAFTAR PUSTAKA
Babula, P., Mikelova, R., Patesil, D., Adam, V., Kizek, R., Havel, L., et al, 2005, Simultaneos Determination of 1,4 Naphtoquinone, Lawsone, Juglone and Plumbgin by Liquid Chromathography with UV Detection, Biomed Paper 149:25
Brady, James. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid I, ed. ke-V Jakarta: Erlangga.
Cahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik. Semarang: UNDIP Press
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), Jilid 2, Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan., 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan., 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Dungira, S.G., Katjaa, D.G., Kamu, V.S., 2012, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Jurusan Kimia FMIPA UNSRAT Manado, Indonesia.
Dwiyana, U.D., 2012, Penentuan Aktivitas Antibakteri Umbi Bawang Mekah (Eleutherine americana (L.) Merr), terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli beserta Profil KLT , Skripsi, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Gandjar, G.I., dan Rahman, A., 2008, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta.
Galingging, R.Y., 2007, Potensi Plasma Nutfah Tanaman Obat Sebagai Sumber Biofarmaka di Kalimantan Tengah. J Pengkajian dan Pengambangan Teknologi Pertanian 10: 76-83
Galingging, R.Y., 2009, Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 15(3) 10-16.
Halliwell, B., and Gutterridge, J.M.C., 2000, Free Radicals in Biology and Medicine, Oxford University Press, Oxford.
Hara, H., Maruyama, N., Yamashita, S., Hayashi, Y., Lee, K.H., Bastow,K.F., et al., 1997, Elecenacin, a Novel new naphthoquinon from the bulb of Eleutherine americana, Chem Pharm Bull, 45: 1714-1716
Harbone, J.R., 1987, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Mengekstraksi Tumbuhan, Terjemahan Padmawinata, Edisi ke-II, ITB, Bandung.
Hosettmann, K., 1995, Cara Kromatografi Preparatif, Penerbit ITB, Bandung.
Ifesan, B.O.T., Ibrahim, D., and Voravuthikunchai, S.P., 2010, Antimicrobial Activity of Crude Ethanolic Extract from Eleutherine americana, J. Food-Agri, 8(3) 1233-1236.
Kasim, S., 2001, Analisis Farmasi Instrumentasi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kuntorini, E.M., dan Astuti, M.D., 2010, Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.). Sains dan Terapan Kimia. Volume 4, Nomor 1, Halaman 15-22.
Khopkar, S.M., 2010, Konsep dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Kosman, R., Ningsih, R., Najib, A., Effendi, N., 2007, Bahan Ajar Kimia Fisika, Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Mangan, T., 2009, Solusi Mencegah Kanker, Agromedia Pustaka, Jakarta, Halaman 64
Nur, A.M., 2011, Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Dalam Bentuk Segar, Simplisia, dan Keripik, Pada Pelarut Nonpolar, Semipolar dan Polar, Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Panji, T., 2012, Teknik Spektroskopi untuk Elusidasi Struktur Molekul, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Pine, A.T., Alam, G., Attamin, F., 2011, Standarisasi mutu dan ekstrak daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) dan Uji Efek Antioksidan dengan metode DPPH, Makassar : Universitas Hasanuddin.
Pokorny, J., Yanishlieva, N., Gordon, M., 2001, Antioxidants in Food, Practical application, DC : Woodhead Publishing Limited.
Pratiwi, D., 2012, The Test of Antioxidant Activity from Bawang Mekah Leaves (Eleutherine bulbosa (Mill.)Urb.) using DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil) Method, Volume 18, Nomor 1, hal 9-16.
Rohman, A., 2009. Kromatografi Untuk Analisa Obat, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Saptowalyono,C.A., 2007, Bawang Dayak, Tanaman Obat Kanker yang Belum Tergarap. www.kompas.com [15 juni 2007].
Sarker., Zahid, L., Gray, A., 2006, Natural Product Isolation, edisi II, Human Press Inc, Totowa.
Silalahi, J., 2006, Makanan Fungsional, Kanisius, Yogyakarta.
Sudjadi, H.S., 1987, Metode Pemisahan, Kanisius, Jakarta.
Sunarni, T., Suwidjiyo, P., dan Ratna, A., 2007, Flavanoid Antioxidant Penangkap Radikal dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook f. & Th.), Majalah Farmasi Indonesia, Volume 18, Nomor 3, Halaman 111-116
Sutrisno, R.B.,1993, Pereaksi KLT, Fakultas Farmasi Universiats Pancasila, Jakarta.
Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta.
Wulansari,D. dan Chairul, 2011, Penapisan Aktivitas Antioksidan dan Beberapa Tumbuhan Obat Indonesia Menggunakan Radikal 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH), Majalah Obat Tradisional, 16(1)22-28
top related