perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sosialisasi e-ktp .../sosi... · ktp melalui media massa...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SOSIALISASI E-KTP MELALUI MEDIA MASSA
OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA
Oleh :
NAMA : TRI HANDOKO P
NIM : D1609084
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai persyaratan Dalam Memperoleh
Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN
NAMA : TRI HANDOKO PRASETYO
NIM : D1609084
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “SOSIALISASI E-
KTP MELALUI MEDIA MASSA OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA
SURAKARTA” adalah betul – betul karya sendiri. Hal – hal yang bukan karya
saya,dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan di tunjukan dalam daftar
pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan sya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya
peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, 20 Juni 2012
Yang membuat Pernyataan
TRI HANDOKO PRASETYO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka
bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
(Martin Vanbee)
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
(Schopenhauer)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAAN
Saya Persembahkan Karya ini untuk :
1. Ayahanda dan Ibunda tersayang akan segala doa, asa, pengorbanan, dukungan
serta curahan kasih sayang yang tiada pernah henti.
2. Kakak – kakakku tersayang yang telah memberikan doa dan motivasinya.
3. Semua keluargaku yang telah memberi doa dan dukungannya.
4. Sahabat – sahabatku yang memberi semangat dan motivasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan, kesabaran
dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Tugas Akhir Kuliah Kerja Media ini. Adapun penyusunan Laporan Tugas
Akhir merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Diploma III pada
konsentrasi program studi Public Relations di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan,
dukungan dan bantuan dari berbagi pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa
adanya bimbingan serta dukungan tersebut, penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini akan mengalami banyak hambatan. Atas bantuan dan bimbingan yang
telah diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Drs.H.Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III Komunikasi
Terapan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Tanti Hermawati, S. Sos, M.Si selaku dosen pembimbing, terima kasih
atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
4. Bapak Drs. Sutardja MM selaku pembimbing di Pemkot Surakarta yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan KKM
(Kuliah Kerja Media).
5. Seluruh pegawai dan staf Pemkot Surkarta terima kasih atas bimbingannya
selama ini “ Pengalaman adalah Guru yang paling Berharga”.
6. Ibuku, Bapakku dan Kakakku terima kasih untuk cinta dan dukungannya
7. Teman-temanku Public Relations ’09, terima kasih atas dukungan kalian.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Penulis
menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga
Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, 20 Juni 2012
Tri Handoko Prasetyo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... viii
BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................. . 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................ 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 6
A. Komunikasi ........................................................................................................ 6
B. Media Massa ...................................................................................................... 10
C. Public Relations.................................................................................................. 12
D. Humas Pemerintahan.......................................................................................... 21
E. Sosialisasi ........................................................................................................... 25
BAB III : DISKRIPSI INSTANSI ....................................................................................... 27
A. Sejarah dan Perkembangan Pemerintah Kota Surakarta .................................... 27
B. Visi, Misi, dan Lambang Pemkot Surakarta ...................................................... 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta ........................................................ 32
D. Struktur Organisasi............................................................................................. 34
E. Uraian Tugas Pokok Masing – Masing Bagian.................................................. 35
F. Panduan Proses Pelayanan E-KTP..................................................................... 36
BAB IV : PELAKSANAAN MAGANG.............................................................................. 43
A. Tempat Pelaksaan Magang ................................................................................ 43
B. Pelaksanaan Magang ......................................................................................... 43
C. Waktu Pelaksanaan Magang ............................................................................. 44
D. Penanggung Jawab Magang .............................................................................. 44
E. Kegiatan KKM di Bagian Humas dan Protokol
Setda Kota Surakarta.......................................................................................... 45
F. Sosialisasi E-KTP melalui Media Massa ........................................................... 47
G. Kendala Magang ................................................................................................ 51
H. Kemajuan Magang ............................................................................................. 52
BAB V : PENUTUP ............................................................................................................ 53
A. Kesimpulan......................................................................................................... 53
B. Saran dan Penutup.............................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 57
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas
(PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa
kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan
kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program
terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga
tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai
target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas
dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga
mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Public relations atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang
baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan
sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam
bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan
dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk
mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama,
public relations merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini,
dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang
industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi,
politik perburuan dan sebagainya.
Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas
bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan
kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang
cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana
dengan baik, padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang
lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi,
dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan
tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata
sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro
Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi
oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk
mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai
metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan
kota masih diperlukan.
Seperti dalam Pemerintah Kota Surakarta ini, mengingat lingkup tugas
Walikota yang cukup luas, maka tidak mungkin seorangWalikota akan
menangani semua kegiatan humas secara langsung. Dengandemikian, sesuatu
yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi dan yang ingin dilakukan
oleh Walikotadalam hubungannya dengan publik, harus dilakukan olehbagian
Humas. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan informasikepada
masyarakat melalui kegiatan – kegiatan sosial dan sekaligus menjadi jembatan
komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Untuk memperlancar
kegiatan tersebut, maka Pemerintah Kota Suarakarta melalui peraturan daerah
yang baru telah menetapkan Bagian Humas, dan Protokol sebagai bagian yang
menangani masalah Kehumasan di Kota Surakarta. Bagian Humas dan
Protokol tersebut dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu, Sub Bagian
Pemberitaan, Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi dan Sub
Bagian Protokol. Masing - masing bagian ini mempunyai tugas danfungsi
yang berbeda, namun merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi.
Dalam pelaksanaan magang di Bagian Humas dan Protokol,penulis tidak
dapat mengikuti seluruh kegiatan humas yang ada, untuk itu penulisharus
memilih salah satu dari sub bagian tersebut, yakni Sub Bagian Pengumpulan
dan Distribusi Informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Di era globalisasi yang telah memengaruhi pola pikir masyarakat
Indonesia untuk meciptakan sesuatu yang baru. Hal ini terutama di dorong
dengan diluncurkannya teori good governance menjadi tujuan utama
pelaksanaan pemerintahan di dunia, termasuk Indonesia.Pemerintahan di
berbagai Negara berbondong-bondong untuk mewujudkan good governance
atau pemerintahan yang baik). Salah satu cara yang kini ditempuh oleh
pemerintah pusat Indonesia adalah inovasi pelayanan publik dengan metode e-
government yaitu penerapan e- KTP atau KTP berbasis sistem informasi.
Program e-KTP telah diterapkan diberbagai wilayah di Indonesia,
salah satunya di Kota Surakarta.Penerapan e-KTP telah dilaksanakan hampir
di seluruh kecamatan yang ada di Kota Surakarta. Tentunya harapan
pemerintah kotaSurakarta dan pemerintah Pusat adalah pelayanan publik di
bidang pencatatan sipil dapat lebih baik dan masyarakat lebih antusias lagi
untuk mendaftarkan mereka ke dinas kependudukan dan catatan sipil.Dari
masalah tersebut diatas penulis mengambil judul :”SOSIALISASI E-KTP
MELALUI MEDIA MASSA OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA
SURAKARTA”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
II. TUJUAN
Adapun tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum :
a. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
b. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang
sudahdidapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.
c. Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan profesionalisme agar
mampubersaing di era globalisasi yang akan datang.
d. Untuk memperoleh wawasan dan gambaran mengenai peranan humas
dalam membentuk, citra yang baik di Pemerintah Kota Surakarta
e. Untuk membina hubungan yang baik antara pihak fakultas /
universitasdengan instansi terkait yang digunakan mahasiswa untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Media.
2. Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui peran Humas dalam mensosialisasikan program E-KTP
kepada seluruh masyarakat khususnya kota Surakarta melalui media
massa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
Istilah kata komunikasi atau communicationdalam bahasa Inggris
berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico,
communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata
komunikasi, yang merupakan akar dari kata – kata Latin lainnya yang mirip.
Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang
juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. (Prof. Deddy Mulyana, MA,
Ph.D , 2007 : 46)
Menurut Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Komunikasi (2007 : 68-69) menerangkan tentang beberapa
definisi komunikasi menurut para ahli antara lain :
1. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner
Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol –
simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut
komunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Theodore M. Newcomb
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi
informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber
kepada penerima.
3. Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang –
lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
(komunikate).
4. Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu
pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima.
5. Harold Lasswell
(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut).Who says what in
which channel to whom with what effect ?atau siapa mengatakan
apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?
Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai cara,
baik secaraverbal (dalam bentuk kata-kata, lisan atau tulisan) ataupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
nonverbal (tidak dalam bentuk kata – kata seperti tingkah laku, gambar, dan
bentuk lainnya yang mengandung arti). Komunikasi juga dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung.Komunikasi tidak langsung yaitu tindkan
komunikasi yang dilakukan tidak secara perorangan melainkan melalui
medium atau alat perantara tertentu. Misalnya menyampaikan informasi
melalui surat kabar, majalah, radio, televisi daan lainnya.
Beberapa tingkat komunikasi yang diesepakati banyak pakar komunikasi
yaitu:
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berfikir.
(Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 80)
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
adalah komunikasi diantara orang – orang secara tatap muka
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
nonverbal.(Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 81)
3. Komunikasi Kelompok adalah sekumpulan orang mempunyai
tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama(adanya saling ketergantungan),
mengenal satu sama lainnyadan memandang mereka sebagai
bagian dari kelompok tersebut.(Prof. Deddy Mulyana, MA,
Ph.D , 2007 : 82)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
4. Komunikasi Publik (Public Communication) adalah
komunikasi antara seseorang pembicara dengan sejumlah besar
orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu. (Prof.
Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 82)
5. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
terjadi dalam organisasi yang bersifat formal dan juga informa,
dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada
komunikasi kelompok. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D ,
2007 : 83)
6. Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi
yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah) atau elektronik(radio, televisi) berbiaya relatif mahal
yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang
yang tersebar di banyak tempat. (Prof. Deddy Mulyana, MA,
Ph.D , 2007 : 83)
Dari berbagai pendapat atau definisi komunikasi yang dikemukakan
oleh para ahli jelas bahwa komunikasi mempunyai arti yang sangat penting
dalam kehidupan manusia.Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan
informasi, pikiran, pendapat, perasaan, pengalaman, pengetahuan maupun
harapannya. Komunikasi dilakukan tidak hanya untuk memberikan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
agar orang lain menjadi tahu, tetapi komunikasi juga bertujuan untuk
mencapai kesepakatan bersama, pengertian bersama dan untuk mengubah
sikap, pendapat dan tingkah laku orang lain.
B. Media massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-
pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-
alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. (Cangara,
1998:134).
Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku
khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses
imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa
memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001: 207).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan,
dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media
massa yaitu media yang berorentasi pada aspek :
(1) Penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak.
(2) Pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal.
(3) Pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat
verbal, visual vokal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio,
televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi
dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan.
Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa
media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima
oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan
informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat
dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa
mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas.
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana
hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama
media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang
menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu
tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan
hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang
diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh
petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi.
C. Public Relations
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi
yang meliputi berbagai teknik komunikasi.Dimana didalam kegiatannya
terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara
suatu badan / perusahaan dengan publiknya.Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management.
Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi
yang menyenangkan bagi suatu lembaga / perusahaan disuatu pihak dengan
public dipihak lain.
Public Relations (PR), yang kadang-kadang disebut humas (Hubungan
Masyarakat) adalah sebuah alat manajemen yang sering dipahami dan
disepelekan. Bagi kebanyakan orang, PR hanya dipandang sebagai bentuk
lainiklan, sementara yang lain meremehkan PR dengan hanya menganggapnya
sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan mengirimkan siaran
pers(press release). Pada kenyataannya, PR bisa memainkan peranan pokok
dalamusaha mencapai tujuan spesifik pada semua tingkat pekerjaan
organisasi, denganmemfokuskan memperkuat dan mengkomunikasikan pesan
secara efektif.Jikadigunakan secara mestinya, PR merupakan metode yang
bagus sekali dan efektif di segi pengeluaran untuk meningkatkan citra seorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
individu, sebuah organisasiatau suatu produk. Dalam suatu perusahaan, Public
Relations adalah mediator antara top managemen dengan publiknya. Sehingga
diharapkan akan terjadi two ways commmunication yang sehat dan seimbang
antara lembaga dan khalayak. Disini proses menerima, mengorganisir dan
mengkoordinasi, serta mendistribusikan informasi dilakukan karena hal
tersebut dapat mengakibatkan suatu kegiatan komunikasi yang terarah bagi
Public Relations.
Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk
komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan
pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai
permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling
mendukung.
Keberadaan Public Relations dalam suatu organisasi atau perusahaan
memang sangat diperlukan karena sebagai jembatan antara perusahaan dengan
konsumen, yaitu misalnya seorang Public Relations harus bisa menyelesaikan
permasalahan yang berhubungan dengan konsumennya dengan cepat dan hasil
yang baik, selain itu Public Relations juga bagian yang penting dalam
kegiatan promosi yang dapat mempertahankan image yang baik tentang
organisasi atau perusahaannya dihadapan publik atau khalayak. (Rosady
Ruslan, 2005: 38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Public Relations dapat menjadi suatu alat atau saluran untuk
memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai
informasi yang dibuat oleh instansi lewat kerjasama melalui pihak pers, media
cetak maupun media elektronik.
International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi
PR karena pada tahun 1960 sudah muncul ribuan definisi.Jumlahnya tidak
kurang dari 2000 buah definisi yang tercatat. Justru karena begitu banyak
definisi akan dapat mengaburkan pengertian PR itu sendiri. Pada bulan Mei
1960 anggota IPRA berkumpul di Den Haag Belanda. Mereka bersepakat
untuk menerima rumusan definisi PR sebagai berikut :
“Public Relations is a management function, of a continuingand planned character, through which public and privateorganizations and institutions seek to win and retain theunderstanding, sympathy, and support of those with whom there are ormay be concerned by evaluating public opinion abaout themselves, inorder to correlate, as far as possible their own policies andprocedures, to archive by planned and widespread informationmoreproductive corporation and more efficient fulfillment of their commoninterest.”
Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut : “PublicRelations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yangdirencanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi– organisasi, lembaga – lembaga umum dan pribadi dipergunakanuntuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dandukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan adakaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka dengan tujuansedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan,guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhikepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
yang terencana dan tersebar luas.” (Maria Assumpta Rumanti, 2005 :10-11)
Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Relations adalah
menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan public diluar
lembaga, sehingga akan menciptakan opini public yang baik.
Tujuan Public Relation menurut beberapa pendapat para ahli :
1. Charles S. Steinberg
Menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.
2. Frank Jeffkins
Meningkatkan image yang baik dan mengurangi/mengikis habis
sama sekali unfovarable image yang buruk terhadap organisasi.
3. Dimock Marshall CS
Secara posisitif :
Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan
goodwill suatu organisasi.
Secara defensif :
Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang
bernada negatif, bila diserang dan serangan itu kurang wajar
padahal organisasi kita salah (hal ini bisa terjadi akibat
kesalahpahaman).Dengan demikian tindakan ini adalah salah satu
aspek penjagaan/pertahanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Selain tujuan Public Relations diatas yang diungkapkan oleh para ahli,
ada juga tujuan Public Relations berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara
teoritis, adapun pembagian kegiatan Public Relations tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Tujuan berdasarkan kegiatan Internal
a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku
dan opini publik terhadap perusahaan.
b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap
kebijaksanaan yang sedang dijalankan.
c. Memberikan perbaikan kepada publik karyawan mengenai
suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta
menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan.
d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi
penugasan kegiatan yang bersifat internal Public Relations
dalam perusahaan tersebut.
2. Tujuan berdasarkan kegiatan Eksternal
a. Memperluas langganan/pemasaran.
b. Memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi/gagasan yang
berguna bagi publik dalam arti luas.
c. Mencari dan mengembangkan modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat
masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang
positif.
Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh seorang Public Relations sesuai dengan kedudukannya. Secara
garis besar fungsi dari Public Relationsadalah :
a. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,
baik publik Intern maupun ekstern.
b. Melayani kepentingan public dengan baik.
c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Mengenai fungsional Humas atau Public Relations menurut Scott M
Cutlip dan Allen Center (1999) adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili
publik-publik suatu organisasi sehingga kebijaksanaan beserta
operasionalisasi organisasi diperoleh dengan ragam kebutuhan dan
pandangan publik-publik tersebut.
2. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyususn
kebijaksanaan dan operasionalisasi untuk organisasi adar dapat
diterima secara maksimal oleh publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat
menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.
Untuk mencapai tujuan itu, diantaranya ialah mengembangkan good
will dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama
berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public
relations harus dikerahkan kedalam dan keluar.
Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal
PublicRelations dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukan keluar disebut
Eksternal PublicRelations.
a. Internal Public Relations
“Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah
tujuan Internal Public Relations”, kata Grisworld.Ini dapat
diciptakan bila pimpinan memperhatikan kepentingan-kepentingan
para pegawai baik ditinjau dari segi ekonomi, sosial maupun
psycologis.
Didalam usaha-usaha untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam badan itu dan bagi keuntungan badan itu,
komunikasi yang bersifat “two-way communication penting sekali
dan mutlak harus ada, yaitu komunikasi antara pimpinan dengan
bawahan dan antara bawahan dengan pimpinan, yang merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
“feed back”, yang berdasarkan pada “good human relations” sesuai
dengan prinsip semua public relations.
Dengan demikian maka seorang Public Relations harus
mengetahui dan memahami tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan kepentingan atau kebutuhan para karyawan
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok, dan kepentingan
inisiatif/lembaga itu.
Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan tiap
karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan
tingkat, pendidikan, dan lain-lain. Tapi bertindak adil, tidak
memihak sesuatu golongan, jujur dan bijaksana; sebab tiap
anggota mulai dari pemimpin sampai dengan pesuruh merupakan
bagian dari keseluruhan badan itu.
b. External Public Relations
Salah satu tujuan External Public Relations adalah untuk
mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar badan/instansi
hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan
itu.
Bagi suatu perusahaan hubungan-hubungan dengan publik diluar
perusahaan itu merupakan suatu keharusan di dalam usaha-usaha
untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. memperluas langganan
b. memperkenalkan produksi
c. mencari modal dan hubungan
d. memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh,
mencegah pemogokan-pemogokan dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang cakap, efektif dan produktif dalam
kerjanya
e. memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan
yang sedag dihadapi, dan lain-lain
Berdasarkan itu, tugas penting External Public Relations adalah
mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif
dan persuasif, yang ditujukan kepada publik diluar badan itu.
Tugas yang harus dilaksanakan dalam External Public Relations
atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian dan
kepercayaan dari publik luar (external publik), menciptakan
kesediaan kerja sama dari publik, adalah:
a. Menilai sikap dan opini publik terhadap para pegawai dan
metode yang digunakan:
b. Memberi advices dan counsel pada pimpinan tentang segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan Public Relations
mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan,dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar
publik tetap informed tentang segala aktivitas dan
perkembangna badan itu
d. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.
Komunikasi dengan external publik dapat diselenggarakan
diantaranya dengan :
a. Personal contact
b. Press release
c. Press Relations
d. Press Conference and pres breafing
e. Publicity
f. Radio dan televisi
g. Film
h. Media komunikasi informasi dan lainnya
D. Humas Pemerintahan
Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu
keharusanfungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang
kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat.Humas
pemerintah merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana
mempunyai kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan
mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung
jawaban yang diberikan.
Saat ini peran humas di institusi-institusi pemerintahan tidak bisa
dipandang sebelah mata.Seiring dengan tuntutan reformasi termasuk
reformasi dibidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan
aktifitasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas pemerintahan yang
baik.“Transparancy” menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan
pemerintahan.Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat
dan pelaku kebijakan.
Mengutip definisi humas oleh Joice J Gordon yang diintisarikan dalam
buku Effective Public Relationhumas seharusnya memiliki fungsi dan peran
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik. Gordon merangkum tugas-tugas seorang humas pemerintah
sebagai berikut:
1. Memberi informasi konstituen tentang aktivitas agen pemerintah.
2. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting,
curbside recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-
kewajiban menggunakan sabuk pengaman, aturan dilarang
merokok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang
ditetapkan; sensus, program pengawasan keamanan lingkungan,
kampanye penyadaran akan kesehatan personal, bantuan untuk
upaya pertolongan bencana.
4. Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah;
menyampaikan opini publik kepada pembuat keputusan, mengelola
isu publik didalam organisasi serta meningkatkan aksesibilitas
publik ke pejabat administrasi.
5. Mengelola informasi internal, menyiapkan newsletter organisasi,
pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi
untuk karyawan.
6. Memfasilitasi hubungan media-menjaga hubungan dengan pers
lokal, bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media;
memberitahu pers tentang organisasi dan praktiknya serta
kebijakannya.
7. Membangun komunitas dan bangsa menggunakan kampanye
kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program
keamanan publik lainnya serta mempromosikan berbagai program
sosial dan pembangunan.
Humas dipemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan menjadi
pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
pemerintah dan masyarakat.Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah
agen dari masyarakat itu sendiri.Masyarakat memberikan haknya untuk
diwakilkan kepada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan
dengan sebaik-baiknya.Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap
terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung
kehidupan masyarakat.Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang
harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.
Rosady Ruslan mengemukakan empat macam tugas pokok humas
pemerintah adalah sebagai berikut :
a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan
dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.
b. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi
apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah
seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya.
c. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan
memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para
aparat pemerintahan.
d. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah
diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang
bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
E. Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana
seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara
hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat
agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi
menurut para ahli :
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar
dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir
kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan
kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya
sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya
sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada
warga masyarakat yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Maka dapat disimpulkan tentang pengertian sosialisasi adalah proses
yang memungkinkan seseorang belajar tentang sikap-sikap, nilai-nilai,
tindakan-tindakan yang di anggap tepat oleh suatu masyarakat atau oleh satu
kebudayaan tertentu.
Proses sosialisasi memungkinkan orang berpikiran sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku bagi masyarakat sehingga terhindar dari prilaku
asosial. Prilaku asosial adalah prilaku yang bertentangan dengan nilai dan
norma masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
DISKRIPSI INSTANSI
A. Sejarah dan Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta
Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta.
Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota
Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,
sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.
Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan
Pemerintah tahun 1946 Nomor 16 /SD, yang diumumkan pada tanggal 15
Juli.Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor histories sebelumya, tanggal
16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.
Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta adalah :
1. Periode Pemerintah Daerah Surakarta 16 Juni 1946 sampai
berlakunya undang- undang Nomor 16 Tahun 1947.
2. Periode Pemerintah Harminte Surakarta. Berlakunya undang-
undang Nomor 16 Tahun 1947 sampai berlakunya undang-undang
Nomor 22 Tahun 1948.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3. Periode Pemerintah Daerah Surakarta. Berlakunya undang-undang
Nomor 22 Tahun 1948 sampai berlakunya undang-undang Nomor
1 Tahun 1957.
4. Periode Pemerintah Daerah Kotapraja Surakarta. Berlakunya
undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 sampai berlakunya undang-
undang Nomor 18 Tahun 1965.
5. Periode Pemerintah Kotamadya Surakarta. Berlakunya undang-
undang Nomor 5 Tahun 1974 sampai dengan berlakunya undang-
undang Nomor 22 Tahun 1999.
6. Periode Pemerintah Kota Surakarta. Berlakunya undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 32
Tahun 2004, sampai sekarang.
Walikota Kepala Daerah yang pernah menjabat Di Surakarta:
1. Mr. ISKAQ TJOKROHADISOERJO (15 Juli 1946 s/d 14
November 1946)
2. SJAMSOERIDJAL (14 November 1946 s/d 13 Januari 1949)
3. SOEDJATMO SOEMOWERDOJO (24 Januari 1949 s/d 1 Mei
1950)
4. SOEHARJO SOERJO PRANOTO (Juni 1949 s/d 1 Mei 1950)
5. K. Ng. SOEBEKTI POESPONOTO (1 Mei 1950 s/d 1 Agustus
1951)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
6. MUHAMMAD SALEH WERDISASTRO (1 Agustus 1951 s/d 1
Oktober 1955 dan s/d 17 Pebruari 1958)
7. OETOMO RAMELAN (17 Pebruari 1958 s/d 23 Oktober 1965)
8. TH. J. SOEMANTHA (23 Oktober 1965 s/d 11 Januari 1968)
9. R.KOESNANDAR (1968 s/d 1975)
10. SOEMARI WONGSOPAWIRO (1975 s/d 1980)
11. SOEKATMO PRAWIROHADISEBROTO, SH (1980 s/d 1985)
12. H.R. HARTOMO ( 1985 s/d 1995)
13. IMAM SOETOPO (1995 s/d 2000)
14. SLAMET SURYANTO (2000 s/d 2005)
15. Ir. H. JOKO WIDODO (2005 s/d sekarang
B. Visi, Misi, dan Lambang Daerah Pemerintahan Kota Surakarta
Visi dan Misi Kota Surakarta berdasarkan peraturan daerah Kota
Surakarta Nomor 10 Tahun 2001, Tanggal 13 Desember 2001 adalah :
Visi :
Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi
Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.
Misi :
1. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat
dalam semua bidang pembangunan , serta perekatan kehidupan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-
nilai “Sala Kota Budaya”.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang
berlandas kan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
3. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai pemacu
tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi,
serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang
akrab lingkungan.
4. Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi
Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya
para penyelenggara pemerintahan.
Lambang Daerah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Arti Lambang :
Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan hitam
melukiskan nafsu diantara beberapa nafsu manusia.Semuanya berarti hidup
harus dapat menguasai nafsunya.
Makna Dari Lukisan :
1. Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.
2. Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan kebangsaan.
3. Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.
4. Panah berarti selalu waspada.
5. Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.
6. Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti
kesejahteraan.
7. Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat.
8. Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti : Do'a
kearah kemakmuran
9. Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6, jumlah 16
dari buah padi berarti tanggal 16
10. Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta dan
Sidomukti mengandung arti do'a keluhuran
Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya sangkala
memet:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti " rinaras" dan
berwatak enam.
2. Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan berwatak empat
3. Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus
berarti " terus " dan berwatak sembilan
4. Tugu lilin berarti "manunggal" dan berwatak satu
Secara lengkap berbunyi : "RINARAS DADI TERUS MANUNGGAL"
yang berarti tahun 1946.
C. Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta
Peran kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak
saat ini, tetapi satu hal yang tidak menguntungkan apabila dalam tata
informasitidak memiliki lembaga yang kompeten untuk menjalankan tugas –
tugas kehumasan.
Demikian pula dengan tugas – tugas di bidang keprotokolan sudah
saatnya memperbaiki pola piker untuk tidak sekedar mengatur dan mendesain
acara – acara resmi keprotokolan, tetapi harus menyentuh kepentingan public
dan promosi – promosi pengembangan potensi daerah. Pola piker
keprotokolan harus diubah dan harussiap sedia menampung aspirasi dan
complain dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi dalam
mengembangkan daerahnya. Peran humas dan keprotokolan sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dibutuhkan dengan membentuk sebuah unit kerja yang tidak hanya sekedar
meneruskan informasi dari pimpinan atau menanggapi berita – berita
sumirnamun lebih dikembangkan agar lebih proaktif untuk mampu mengemas
informasi sesuai fakta yang benar dan berimbang sehingga dapat membentuk
opini public yang proposional. Penataan peranan kehumasan dan keprokolan
serta para perangkatnya memerlukan strategi khusus sehingga memungkinkan
unit kehumasan dan keprotokolan dapat bekerja secara lebih efektif dan
efisien dalam melaksanakan fungsinya dengan memperhatikan prinsip
pengorganisasian dengan membagi tugas yang ada, sehingga setiap pegawai
ada tempatnya .
Melalui Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 tahun 2008
dibentuklah Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta
sebagai salah satu perangkat daerah dilingkungan Pemerintahan Kota
Surakarta yang ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
berdasarkan prinsip otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab secara
efektif dan efisien dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan umum
maupun kesejahteraan masyarakat dibidang informasi dan komunikasi.
Visi :
Optimalisasi pelayanan umum, pemberdayaan dan peran serta masyarakat di
bidang informasi dan komunikasi melalui reformasi dan revitalisasi peran
kehumasan dan keprotokolan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Misi :
1. Mengkomunikasikan strategi kehumasan dan keprotokolan secara
efektif kepada internal maupun eksternal.
2. Menyelaraskan implementasi strategi kehumasan dan keprokolan.
3. Menciptakan citra kepemerintahan yang positif.
4. Menumbuhkan kepercayaan seluruh elemen masyarakat terhadap
Pemerintahan Daerah.
D. Struktur Organisasi
Kepala Bagian Humas danProtokol
Kepala SubBagian Protokol
Kepala Sub bagianPengumpulan dan
Distribusi Informasi
Kepala SubBagian
Pemberitaan
PenyusunanNaskah
Sambutan PengelolaanKepegawaian
PengemudiKantor
PetugasDokumentas
i
PengelolaanBarang
Caraka
AdministrasiSurat
PenyusunanKliping
BendaharaPengeluaran
Pembantu Gaji
PengelolaanKeprotokolan
BendaharaPembantu
Pengeluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
E. Uraian Tugas masing - masing Bagian
Dasar :
Peraturan Walikota Surakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas
pokok, fungsi dan Tata Kerja Sekretariat daerah Kota Surakarta.
1. Kepala Bagian Humas dan Protokol
Kepala Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan
hubungan masyarakat dan keprotokolan, menyusun perumusan kebijakan
pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas pernagkat daerah,
pembinaan dan fasilitas serta pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang publikasi,
pengelolaan informasi, analisis media, informasi acara protocol dan
pelayanan umum.
2. Kepala Sub Bagian Pemberitaan
Kepala Sub bagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
perumusan kebijakan Pemerintah daerah, pengkoordinasi tugas perangkat
daerah, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemerintah
Daerah dan melakukan pemberitaan diberbagai media yang meliputi
penyiapan naskah sambutan dan makalah, publikasi dan penerbitan serta
peliputan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3. Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi
Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi mempunyai
tugas penyiapan penyusunan perumusan kebijakan pemerintah daerah,
pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pembinaan dan
fasilitas, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintahan daerah di bidang pengelolaan sistem informasi, pengelolaan
data dan informasi dan distribusi informasi.
4. Kepala Sub Bagian Protokol
Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas menyusun rincian kerja
Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi berdasarkan Program
Kerja Bagian Humas dan Protokol, memeriksa hasil kerja bawahan untuk
mengetahui kesulitan dan hambatan serta memberi jalan keluarnya,
menghimpun dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan
urusan keprotokolan dan perjalanan dinas pimpinan serta menyiapkan
acara penyelenggaraan upacara – upacara, pelantikan, rapat – rapat dinas
dan pertemuan – pertemuan dinas lainnya.
F. Panduan Proses Pelayanan E-KTP
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang
memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi redaksi 01istrasi
ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan
nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK).NIK merupakan identitas
tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.
E-KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP nasional dengan
sistem pengamanan khusus yg berlaku sebagai identitas resmi yang
diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab/Kota.
Sesuai amanat UU Nomor 23 tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor
Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 10 bahwa Penerapan KTP Elektronik paling
lambat akhir tahun 2011.Kota Surakarta sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13 / 4141 / SJ tanggal 13 Oktober 2010,
masuk dalam prioritas penerapan e-KTP pada tahun 2011.Sehubungan
dengan hal tersebut, maka perlu adanya panduan proses pelayanan e-KTP,
yang dapat dijadikan pedoman khususnya bagi para Ketua RT.
1. Dasar Hukum
a) Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan.
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Undang Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi Kependudukan.
c) Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 yang telah di ubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 Tentang
Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk
Kependudukan Secara Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
d) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
2. Fungsi dan Kegunaan E-KTP
Fungsi dan kegunaan e-KTP adalah :
a. Sebagai identitas jati diri
b. Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP
lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan
sebagainya.
c. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP, Terciptanya
keakuratan data penduduk untuk mendukung program
pembangunan.
3. Manfaat E-KTP
Negara :
Untuk perencanaan pembangunan, akses pelayanan publik, data dan
statistik kependudukan, keamanan negara, demokrasi (pemilu dan
pilkada), dan mencegah penyalah gunaan dokumen kependudukan,
tindak terorisme dan pekerja ilegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Penduduk :
Sebagai dasar penerbitan dokumen lain seperti; Paspor, SIM,
NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah, Dokumen
Identitas lainnya (sesuai dengan Pasal 101 UU 23 Tahun 2006).
4. Tanggung Jawab Pemerintah dan Penduduk
Pemerintah :
Melakukan sosialisasi, mobilisasi penduduk, mengalokasikan
anggaran dan menyiapkan sarana prasarana (mesin sidik jari, rekam
foto, blangko e-KTP) dan memberikan pelayanan e-KTP.
Penduduk :
Memenuhi undangan rekam sidik jari, rekam foto dan pengambilan
e-KTP sesuai dengan hari, tanggal dan jam pelayanan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
5. Mekanisme Pelayanan E-KTP
a) Setiap Wajib KTP yang ada di database hasil kegiatan
pemutakhiran data kependudukan Tahun 2010, akan
menerima undangan untuk rekam sidik jari dan foto dari
Camat setempat.
b) Wajib KTP dengan membawa undangan dan KTP, hadir
secara pribadi (tidak boleh mewakilkan) sesuai hari,
tanggal dan jam pelayanan di temapat pelayanan (kantor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
kecamatan) untuk melakukan proses rekam sidik jari dan
foto.
c) Bagi Wajib KTP yang tidak terdapat dalam database / belum
mendapatkan undangan, akan diberikan pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta dengan
membawa Surat Keterangan Lurah setempat.
d) Setelah e-KTP selesai di cetak dan dikirim oleh Pemerintah
Pusat, maka Wajib KTP akan mendapatkan undangan
pengambilan e-KTP (dengan terlebih dahulu dilakukan
proses pemadanan sidik jari bagi wajib KTP).
e) Penyerahan e-KTP oleh Petugas Pelayanan e-KTP kepada
Wajib KTP dengan cara menukarkan KTP lama.
6. Hal – Hal Penting Yang harus Dilakukan Penduduk
a) Undangan hanya diberikan kepada Wajib KTP yang sudah
masuk dalam database Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Surakarta.
b) Wajib KTP harus hadir sendiri (tidak boleh mewakilkan)
sesuai dengan hari, tanggal dan jam pelayanan untuk proses
perekaman sidik jari dan rekam foto.
c) Wajib KTP harus membawa undangan dan KTP saat hadir
saat melakukan proses perekaman sidik jari dan rekam foto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
d) Pelayanan e-KTP dilakukan secara online dan pencetakan e-
KTP dilakukan di Jakarta, maka distribusi e-KTP diberikan
kepada wajib KTP menunggu pengiriman e-KTP dari
Jakarta.
e) KTP lama masih tetap berlaku sampai dengan digantinya
dengan e-KTP yang diterima oleh penduduk / wajib KTP.
f) Pelayanan e-KTP Tahun 2011 tidak dipungut biaya
(GRATIS).
g) Semua wajib KTP termasuk KTP yang berlaku seumur
hidup di Kota Surakarta pada tahun 2011 harus mengganti
dengan e-KTP.
h) Proses pengurusan e-KTP setelah tahun 2011, semua akibat
biaya yang timbul menjadi tanggung jawab pribadi wajib
KTP yang bersangkutan.
i) Bagai Wajib KTP yang belum mendapatkan undangan
rekam sidik jari dan foto agar segera menghubungi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dengan
membawa Surat Pengantar Lurah setempat.
j) Pemerintah Kota Surakarta sangat mengharapkan
berpartisipasi aktif dari Wajib KTP untuk datang ke tempat
pelayanan e-KTP (di kantor kecamatan) untuk menghindari
permasalahan kepemilikan e-KTP di kemudian hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
7. Mekanisme Penerbitan E-KTP
Ditempat PelayanPetugas Operatormelakukanpenyimpananrekaman data WKdi server tempatpelayanan &mengirim datasecara online kePusat
Hasil identifikasidihasilkan dataIdentitas Tunggal
Selanjutnya dilakukanproses identifikasiketunggalan jati diriseseorang melaluiMesin dan/atauManual (ajudikasi)
Data yang dikirm daritempat pelayanan,diterima dan disimpandalam database AFIS
Berdasarkan dataIdentitas Tunggal,
dilakukanpersonalisasi e-KTP
e-KTP yg sdh diperson,disampaikan ke dinas
Kab/Kota, utk disortir per Kece-KTP disortir, di terima olehKec (tempat pelayanan), utk
diverifikasi sebelumdiserahkan kepada penduduk
Penduduk datangke tempatpelayananberdasarkan srtpanggilan II utkmendptkan e-KTP
Verifikasi jati dirimelalui
pemadanan sidikjari 1 : 1
e-KTP diserahkankepada penduduk
(jika datanyasama)
Hasil identifikasidihasilkan dataIdentitas Ganda
a
b
1 2
3
4
5
6
6a
6b
7
Blangko e-KTPdicetak dipabrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Tempat Pelaksanaan Magang
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di Pemerintahan Kota
SurakartaBagian Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta yang beralamat di
Jalan Jemdral Sudirman No. 2 Surakarta selama 2 Bulan mulai tanggal 1
Februari 2012 – 30 Maret 2012.
B. Pelaksanaan Magang
Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan
pada Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi Pemerintahan Kota
Surakarta.Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi terdiri dari 5
Bagian yaitu Bagian Penyusunan Kliping, Pengelolaan Kepegawaian,
Administrasi Surat, Pengelolaan Barang, dan Caraka. Di sini, penulis tidak
dapat mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing sub
bagian, untuk itu penulis memilih bagian penyusunan kliping.Penulis
menganggap bahwa di dalam kehumasan banyak sekali hal-hal untuk
dipelajari dan menambah pengalaman di bidang kehumasan.Namun demikian,
penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan mempelajari kegiatan yang ada
pada sub bagian yang lain, dalam hal ini adalah Pengelolaan Kepegawaian,
Administrasi Surat, Pengelolaan Barang, dan Caraka.Selama masa KKM,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
penulis diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan
dengan PR dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan di bagian Bagian
Pengumpulan dan Distribusi Informasi.Mengenai pembagian atau pemberian
tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan karena
senatiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan
Bagian Humas dan Protokol.
C. Waktu Pelaksanaan Magang
Aktivitas kegiatan kuliah kerja media dilakukan sesuai dengan jam
kerja yang berlaku di Sekretariat Daerah PemerintahanKota Surakarta, yakni 5
hari kerja selama dua bulan pada jam kerja yakni :
- Hari senin sampai kamis dari pukul 07.15 WIB – 15.30 WIB.
- Hari jum’at pukul 07.15 WIB – 11.00 WIB.
D. Penanggung Jawab Kuliah Kerja Media ( KKM )
Penanggung jawab kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) di bagian
Humasdan Protokol adalah Kepala Bagian Humas dan Protokol itu sendiri,
yakni Drs. Sutardja MM. Berkat bantuan yang cukup besar dari beliau dan
staf kantor yang lain, maka penulis dapat melaksanakan semua tugas yang
diberikan serta mendapatkan banyak pengalaman di bidang kehumasan dan
protokol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
E. Kegiatan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas dan Protokol Setda Kota
Surakarta.
Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penyusun banyak
mempelajari tentang seluk beluk Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta.
Adapun bidang yang dipelajari antara lain Sub Bagian Pengumpulan dan
Distribusi Informasi, adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh
penyusun selama Kuliah Kerja Media tersebut adalah :
1. Apel Pagi
Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap
hari yang dimulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 07.30 di
Pemerintahan Kota Surakarta.Kegiatan ini diikuti oleh seluruh
pegawai Pemerintah Kota Surakarta.
2. Kliping Berita
Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub
bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data
untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa
yang terjadi di kota Surakarta baik terkait kebijakan, pembangunan
atau masalah yang ada di masyarakat kemudian di sajikan untuk
kepentingan pengambilan kebijakan selanjutnya. Saat ini ada enam
media masa yang di jadikan sumber kliping 2 media nasional 2 media
regional dan 2 media lokal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
No Media Keterangan
1 Kompas Nasional
2 Jawa pos Nasional
3 Suara merdeka Regional
4 Solo pos Lokal
5 Joglosemar Lokal
Kliping tersebut di kelompokan dalam dua katagori sosial dan politik
setelah proses pembuatan kliping selesai kemudian kliping tersebut di
serahkan kepada Sekretaris Daerah Kota Surakarta.
3. Press Release
Dalam hal ini, penulis dibimbing dan dilatih bagiamana menulis
sebuahpress release yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk
membuatpress relese tentang pemberitaan sekitar daerah Kota
Surakarta. Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas
adalah mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah
baik yang di lakukan oleh Walikota, Wakil Walikota, satker maupun
unit teknis lainnya yang di pandang perlu dan penting untuk diketahui
masyarakat sehingga menunjang pembentukan citra positif Pemerintah
Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4. Menganalisis berita, data dari pendapat umum mengenai hal-hal yng
barumengenai Kota Surakarta untuk dilaporkan kepada Walikota
Surakarta
5. Melakasanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan Kota
Surakarta.
Disini penulis membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan
mengambil gambar tentang kegiatan di Pemkot Surakarta dengan
menggunakan fasilitas kamera yang ada di kantor Humas Pemkot
Surakarta
F. Sosialisasi E-KTP melalui Media Massa
Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi
yangmenjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yang
samadapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa terdiri dari
mediacetak (surat kabar, brosur, baleho, buku, majalah, tabloid) dan
mediaelektronik (radio, televisi, video, film, piringan hitam, kaset,
CD/DVD).Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang
berpengaruhpula terhadap perilaku masyarakat. Pesan-pesan yang
ditayangkan melalui media elektronik dapatmengarahkan masyarakat ke arah
perilaku prososial.Penayangan berkesinambungan mengenai berita mengenai
sosialisasi E-KTP yang ada di wilayah kota Surakarta.Media massa diyakini
dapat menggambarkan realitas sosial dalamberbagai aspek kehidupan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Meskipun untuk itu, informasi atau pesan(message) yang ditampilkannya
sebagaimana dapat dibaca di surat kabaratau majalah, didengarkan di radio,
dilihat di televisi atau internet telahmelalui suatu saringan (filter) dan seleksi
dari pengelola media itu untukberbagai kepentingannya.
Terlepas dari berbagai kepentingan yang melatarbelakangi
pemunculansuatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa,
kiranya tidakdapat dipungkiri lagi bahwa pada masa kini pertemuan orang
dengan mediamassa sudah tidak dapat dielakkan lagi. Tidaklah berlebihan
kiranya apabilaabad ke-21 disebut sebagai abad komunikasi massa.
Pesatnyaperkembangan media informasi dan komunikasi, akan membawa
perubahanperanan sebagai penyampai pesan/informasi.
Dalam sosialisasi E-KTP yang dilakukan oleh Humas Pemerintahan
Kota Surakarta menggunakan media massa seperti surat kabar, radio dan
televisi khususnya televisi lokal (TATV).Surat kabar yang bekerja sama
dengan Pemkot Surakarta dalam mensosialisasikan E-KTP kepada masyarakat
kota Surakarta adalah Joglo Semar, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Solo.
Dan Radio yang bekerjasama dalam proses sosialisasi E-KTP adalah Radio
Metta FM yang ditayangkan pada season berita Metta FM dan radi RRI Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dalam sosialisasi E-KTP melalui media massa surat kabar dapat
diliput dengan berbagai artikel antara lain :
1. Surat kabar “Joglo Semar” meliput artikel dalam proses sosialisasi
tentang E-KTP sebagai berikut :
Tanggal 2 Februari 2012 artikel tentang “E-KTP Rampung
93%”.
Tanggal 25 Februri 2012 artikel tentang “Mei, Bikin E-
KTP bayar” dan “Pekan Depan, sisir wajib E-KTP”
Tanggal 26 Februari 2012 artikel tentang “Warga Binaan
Rutan Solo membuat E-KTP”.
2. Surat kabar “Suara Merdeka” meliput artikel dalam proses
sosialisasi tentang E-KTP sebagai berikut :
Tanggal 28 Februari 2012 artikel tentang “Denda KTP
dikeluhkan Warga” dan “Warga Binaan Rutan jadi Sasaran
Pendataan E-KTP Solo”
3. Surat kabar “Solopos” meliput artikel dalam proses sosialisasi
tentang E-KTP sebagai berikut :
Tanggal 8 Februari 2012 artikel tentang “Denda Berlaku,
Sosialisasi nanti dulu”. Dan “Denda E-KTP dan KK
ditargetkan Rp. 400 Juta”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tanggal 24 Februari 2012 artikel tentang “Rekam Data E-
KTP Sasar Rutan”
4. Surat kabar “Radar Solo” meliput artikel dalam proses sosialisasi
tentang E-KTP sebagai berikut :
Tanggal 2 Februari 2012 artikel tentang “Capaian E-KTP
Solo Peringkat Tertinggi”.
Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Humas Pemkot Surakarta
melalui media massa Radio, Pemkot Surakarta bekerja sama dengan radio
Metta FM dan Radio RRI Solo. Dalam proses sosialisasi tersebut diliput
dalam season Berita yang disiarkan tiap pagi pukul 06.00 WIB dan sore pukul
15.00 WIB pada Radio Metta FM, dan pada Radio RRI Solo disiarkan tiap
saat pada berita karena radio RRI lebih banyak menyiarkan tentang berita,
dalam berita tersebut diadakan season tanya jawab yag nanti para pendengar
rado dapat bertanya tentang apa saja yang meliputi E-KTP.
Serta dalam proses sosialisasi E-KTP yang ditayangkan oleh televisi
lokal Solo yaitu TATV. Sosialisasi tentang E-KTP di tayangkan dalam berita
TATV yang ditayangkan tiap pukul 21.00 – 21.30 WIB.Dalam berita tersebut
meliput mengenai E-KTP di Surakarta.karena di Solo hanya ada satu stasion
TV lokal yaitu TATV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dengan media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat
dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga
pesaninformasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat
dariberbagai sumberterutama dari media media massa.Sehingga akan terjalin
komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat
Surakarta.
Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan membuat
press release tentang E-KTP yang mencakup apa manfaat dari E-KTP, dan
mekanisme pembuatan E-KTP akan disajikan lengkap dalan surat kabar, radio
maupun Televisi (TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui
tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio
dan melihat televisi.
Selain itu Humas Pemkot Surakarta juga memberi fasilitas
Dispendukcapil dalam menyelenggarakan program E-KTP, dengan begitu
proses pembuatan E-KTP akan berjalan dengan lancar dan akan cepat
terselesaikan.
G. Kendala – Kendala Magang
Didalam Pelaksanaan KKM, penulis hanya mengalami kendala
magang pada awal – awal proses magang berlangsung seperti pada minggu
pertama kesulitan dalam menjalankan tugas,karena penulis tidak tahu kinerja
dan tugas-tugas seluruh jajaran staff di bagian Humas dan Protokol dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
kesulitan yang lain adalah dalam membuat press release.Pada minggu ke tiga
kesulitan yang penulis alamiadalah pada saat menganalisis berita.
H. Kemajuan yang dicapai selama Magang
Didalam pelaksanaan KKM, penulis banyak mengalami kemajuan dan
mendapat banyak manfaat yaitu penulis sudah lebih mengetahui peran/tugas
dari Humas dan Protokoler di pemerintah Surakarta dan penulis sudah bisa
membuat press release dengan benar, bisa memahami dan mengetahui maksud
inti berita dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Pemerintah Kota Surakarta,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Humas dalammensosialisasikan
program E-KTP dilakukan dengan cara :
1. Mensosialisasikan program E-KTP melalui media massa yang
meliputi :
- Surat Kabar
Surat kabar yang digunakan dalam sosialisasi E-KTP
antara lain Joglo Semar, Solopos, Suara Merdeka, dan
Radar Solo, karena surat kabar tersebut paling banyak
peminat pembacanya khusunya di wilayah Surakarta.
- Radio
Radio yang digunakan untuk menyiarkan berita tentang
sosialisasi E-KTP adalaha radio Metta FM dan Radio
RRI Solo yang disiarkan pada saat acara berita di radio
dan diadakan season tanya jawab antara masyarakat
dengan pihak radio, yang pihak radio tersebut juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
menampung saran – saran dari masyarakat yang
nantinya disampaikan kepada pihak Pemkot Surakarta.
- Televisi
Mediamassa televisi yang menyiarkan tentang
sosialisasi program E-KTP khususnya di wilayah
Surakarta adalah station TV Lokal yaitu TATV yang
pada jam penayangan berita selalu membahas tentang
E-KTP di Surakarta.
2. Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan
membuat press release tentang E-KTP yang mencakup apa
manfaat dari E-KTP, dan mekanisme pembuatan E-KTP akan
disajikan lengkap dalan surat kabar, radio maupun Televisi
(TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui
tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar,
mendengarkan radio dan melihat televisi.
3. Media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat
dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara
luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat dari berbagai sumber terutama dari media
media massa. Sehingga akan terjalin komunikasi yang efektif
antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
C. Saran – Saran
Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti
kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta
a) Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun
prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas
dan kegiatan protokol di Pemerintah Kota Surakarta.
b) Pemerintah Kota Surakarta perlu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas
humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan
yang berkaitan dengan humas dan protokol.
c) Bagian Humas dan Protokol diharapkan lebih
memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan
kepada masyarakat, dalam hal ini adalah Bulletin maupun
Majalah.
d) Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis
kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa
menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada
Pemerintah Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2. Bagi Pihak Kampus
a) Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun
jam praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti
dapat bersaing dalam dunia kerja.
b) Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian
yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM
dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan
agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari
pelaksanaan KKM.
c) Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan
yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak
memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan
tempat untuk melaksanakan KKM.
d) Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku
tentang kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku
yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.
Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis
susun.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.