bab i,ii,iii
Post on 15-Jan-2016
8 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan
yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini
sejalan dengan Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang
menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum.
Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia
Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan empat visi
pembangunan kesehatan. Dua diantaranya adalah “mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini dicetuskan
karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,
pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah tanpa
adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, maka tujuan kesehatan tidak dapat tercapai secara optimal.
Sesuai dengan keadaan, masalah, dan kecenderungan yang dihadapi serta
memperhatikan arah, tujuan serta sasaran serta kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan yang pada dasarnya lebih
mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta
memperhatikan pula ketersediaan sumber daya kesehatan di masa depan. Guna
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya upaya perawatan
kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan
komunitas/masyarakat.
1
Di Indonesia dikenal dengan sebutan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas
diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan professional kedepan yang
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (PERKESMAS) yang selanjutnya disebut “ Keperawatan
Komunitas “ merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
keperawatan ilmiah ( scientic nursing progress ) atau praktek keperawatan
professional, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
langsung diberikan kepada komunitas sebagai upaya untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi komunitas dengan mengacu pada standar professional
keperawatan serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama (Prof.
Ma’rifin Husen, 2002).
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat (seni) dalam pencegahan
timbulnya penyakit, usaha memperpanjang masa hidup, kesehatan fisik dan
mental, melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk menciptakan
sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan kesehatan
individual tentang kebersihan diri, pelayanan medic dan keperawatan diagnosa
pencegahan dan penanggulangan penyakit sedini mungkin mengembangkan
kemampuan masyarakat ( kekuatan sosial ) yang ada pada setiap individu
dalam masyarakat dengan suatu standar kehidupan yang adekuat untuk
memelihara kesehatannya.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,
social, cultural, maupun spiritual).
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat
kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap rangkaian
kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara
2
dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam aplikasinya, keperawatan komunitas sangat ditentukan oleh situasi
dan kondisi masyarakat. Dengan demikian kajian keperawatan antara suatu
wilayah dengan wilayah lainnya kemungkinan mempunyai perbedaan.
Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan prinsip-
prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan sebagai
suatu bentuk yang tidak sederhana, maka program pendidikan Praktek
Keperawatan Komunitas III Stikes Bina Putera Banjar, dirancang sebagai
media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan
keterampilannya secara langsung dilapangan, yang dilaksanakan mulai tanggal
10 Juli 2014 sampai dengan 23 Juli 2014 di Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Sebagai output dari praktek keperawatan
komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Komunitas III di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat
diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan
Komunitas di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran
umum pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas kepada masyarakat
RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar.
3
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajuan dan memberikan gambaran tentang
situasi masyarakat di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
b. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan
yang terdapat di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Bajar.
c. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas
yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
khususnya di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
d. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Praktek Keperawatan Komunitas III ini bermanfaat untuk memberikan
informasi mengenai Asuhan Keperawatan Komunitas di wilayah RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Masyarakat
Sebagai masukan dan telaah bagi masyarakat khususnya warga di
wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar dalam mengenal suatu masalah kesehatan.
b. Bagi Mahasiswa
Sebagai salah satu acuan dalam memberikan Asuhan Keperawatan
Komunitas khususnya di bidang kesehatan masyarakat.
4
E. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu
melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat
khususnya di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan data-
data yang menunjang dari pihak Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kepala Desa,
Kepala Dusun Priagung, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun Priagung.
F. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan
dan studi lapangan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan
laporan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
E. Metode Pengumpulan Data
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
5
BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS
BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN
BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB II
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Proses pengkajian data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner,
observasi langsung, wawancara, door to door, data puskesmas dan dari data kader
serta Kepala Dusun yang bersangkutan di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar yang akan dilaksanakan dari
tanggal 10 Juli 2014 sampai dengan 23 Juli 2014.
I. Dimensi Lokasi
A. Batas Komunitas
Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar, pusat pemerintahan desanya terletak di Dusun
Binangun. Jarak dari RT 06 ke kantor kepala desa tersebut ± 3 Km dan
dapat di tempuh dengan menggunakan ojeg ataupun kendaraan roda dua
dan empat pribadi. Batas wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah :
1. Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek
Batas Utara : RT 07
Batas Selatan : RT 01
Batas Barat : RT 05
Batas Timur : Pekarangan milik pribadi
6
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Zona wilayah RT 06 ialah sebagian besar pemukiman
masyarakat dan pekarangan milik pribadi sebelah selatan adalah
RT 01, sebelah timur terdapat pekarangan milik pribadi sebelah
barat dibatasi jalan utama langsung berbatasan dengan wilayah
RT 05. Sebelah utara ialah dibatasi oleh RT 07.
3. Peta wilayah (terlampir)
B. Lokasi Pelayanan Kesehatan
Masyarakat RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar dilalui dengan jalan aspal yang
dapat dilewati kendaraan roda dua dan empat bahkan kendaraan bis
besar sekalipun. Sarana-sarana kesehatan terdekat adalah (…..). cara
mencapai tempat pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat baik ojeg
maupun roda empat kendaraan pribadi.
Table 2.1
Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Sarana Yankes Jarak Keterangan
1
2
3
4
Bidan Praktek
Puskesmas Pataruman
Praktek Dokter / Mantri
RSU Banjar
± 2 Km
± 6 Km
± 1 Km
± 19 Km
Sarana pelayanan
kesehatan dapat
dijangkau dengan ojek /
anggkot dan kendaraan
pribadi.
Sumber : Data Primer
7
Interpretasi dan Analisa Data
Berdasarkan data di atas, fasilitas pelayanan kesehatan mudah dijangkau, dapat
menggunakan saranan transportasi umum, tempat pelayanan kesehatan yang
terjangkau dapat menambah motivasi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
tersebut tinggi, terbukti dari hasil pengkajian sebagian besar masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
Wilayah RT 06 RW 02 tergolong daerah yang subur hal ini ditandai
dengan banyak tumbuhnya pohon-pohon seperti rambutan,
pisang,dsb. Hal ini dapat dipengaruhi karena lokasi yang dekat
dengan perbukitan.
2. Kemiringan
Untuk kemiringan tanah ialah sekitar 11-31º
3. Topografi
Wilayah Desa Binangun secara umum adalah perbukitan dengan luas
± 220,178 ha dan daratan ± 29,3 ha
4. Ketinggian Tanah
Ketinggian tanah di Dusun Priagung 45 m diatas permukaan air laut.
D. Iklim
1. Curah Hujan
2. Prakiraan Musim hujan dan musim panas
3. kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis Tanaman
2. Jenis Hewan (ternak dan liar)
8
Sebagian besar warga memiliki hewan ternak, sedangkan binatang
ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat adalah kambing.
Diagram 2.1
Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Penempatan Kandang Ternak di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota BanjarTahun 2014.
20%
80%
jarak kandang ternak < 10 meter
tidak mempunyai kandang ternak
Interpretasi data
Berdasarkan hasil pengkajian dengan observasi dan wawancara terhadap
kepemilikan kandang ternak di wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar diperoleh gambaran bahwa 2 rumah
(20%) mempunyai hewan ternak dengan kandang terpisah dari rumah jarak < 10
meter. Dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan bau dan dapat menjadi
tempat berkembang biaknya kuman penyakit.
Analisa Data
Adapun dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah dapat
mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga, karena jarak kandang
ternak yang sesuai dengan standar kesehatan adlah > 10 meter.
F. Lingkungan Buatan
1. Saranan Olahraga
Di wilayah RT 06 tidak terdapat sarana olahraga seperti lapangan
bulu tangkis maupun lapangan volly ball, tetapi terdapat lapangan
9
sepak bola, yang biasa digunakan para pemuda untuk bermain di
sore hari.
2. Sarana Rekreasi
Tidak terdapat sarana rekreasi disekitar wilayah RT 06 RW 02,
masyarakat menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi
dan mengobrol dengan tetangga lainnya.
3. Lingkungan Pemukiman
Di wilayah RT 06 terdapat 31 rumah yang ditempati 39 kepala
keluarga. Pemukiman di RT 06 RW 02 jaraknya agak berjauhan
sebagian dan sebagiannya lagi berdekatan dan sebagian besar tidak
dibatasi oleh pagar-pagar.
II. Dimensi Populasi
Dimensi populasi yang tercantum dibawah ini merupakan gambaran di
RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar.
A. Ukuran
1. Jumlah Penduduk : 32 jiwa
a. Laki-Laki : 15 jiwa
b. Perempuan : 17 jiwa
2. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
3. Jumlah Pasangan usia subur : 5 pasangan
Dilihat dari jumlah penduduk pada 10 KK di RT 06 RW 02
diketahui berjumlah 32 jiwa dengan jumlah KK 10 dan Jumlah laki-
laki 15 jiwa (46%) dan perempuan yaitu 17 jiwa (54%).
Diagram 2.2
10
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin diwilayah RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
46%
54%
Laki-Laki Perempuan
Interpretasi Data
Dari diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah
jumlah laki-laki yaitu sebanyak 15 orang (46%) sedangkan perempuan berjumlah
17 orang (54%).
Analisa Data
Dapat dilihat bahwa perempuan memiliki frekuensi yang lebih besar dari laki-
laki tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Laki-laki sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga, pemikul tanggung jawab rumah tangga dan sebagai
pendidik generasi muda, masih dapat menunjang berbagai aspek kehidupan
terutama bagi anak-anaknya yang akan menjadi generasi penerus untuk
keluarganya. Adapun perempuan sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-
anaknya untuk menciptakan suatu lingkungan keluarga yang sehat dan dapat
meningkatkan derajat kesehatannya.
B. Kepadatan Penduduk
Penduduk yang mendiami wilayah RT 06 RW 02 termasuk padat
dilihat dari dekatnya jarak antara rumah dilingkungan RT 06 RW 02
dalam hal ini pula dapat memudahkan terjadinya komunikasi antar
masyarakat. Terutama dalam hal yang dapat melibatkan orang banyak.
11
C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
Table 2.2
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Kelompok Umur L P Jumlah %
1 0-11 bulan 0 0 0 0
2 1-4 tahun 0 1 1 3
3 5-6 tahun 0 0 0 0
4 7-14 tahun 1 2 3 9
5 15-49 tahun 10 8 18 56
6 50-60 tahun 2 3 5 16
7 60 tahun ke atas 3 2 5 16
Jumlah 16 16 32 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
3%9%
56%
16%
16%
0-11 bulan
1-4 tahun
5-6 tahun
7-14 tahun
15-49 tahun
50-60 tahun
60 tahun ke atas
12
Interpretasi Data
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar berada pada usia
produktif (15-49 tahun) yaitu sebanyak 18 jiwa (56%).
Analisa Data
Penduduk usia produktif merupakan sumber daya manusia potensial yang dapat
dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada dan memenuhi kebutuhan
keluarga dan kesehatan bagi anggota keluarganya. Adapun masalah kesehatan
yang biasanya timbul adalah jika jenis pekerjaan yang dilakukannya beresiko
terhadap keamanan dan keselamatan dalam kerja, sehingga perlu adanya
pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja.
D. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 Tidak Sekolah 1 3
2 Paud 1 3
3 SD 17 53
4 SMP 7 22
5 SMA 4 13
6 Diploma II 1 3
7 Diploma III 1 3
Jumlah 32 100
13
Sumber : Data Primer
Diagram 2.4
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
3% 3%
53%22%
13%3% 3%
Tidak Sekolah
Paud
SD
SMP
SMA
Diploma II
Diploma III
Interpretasi Data
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa penduduk di RT 06 pendidikan
terbanyak adalah tamat SD yaitu 17 orang ( 53%) dan yang paling rendah ialah
tidak sekolah 1 orang (3%).
Analisa Data
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu
adanya perasaan terhadap masalah kesehatan dan pengambilan keputusan
keluarga terhadap masalah tersebut (Dyer, 1973). Pendidikan juga berpengaruh
dalam pemahaman dan penerimaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan.
Selain itu pendidikan juga memegang peranan penting dalam meningkatkan
kesehatan keluarga atau menghilangkan factor yang tidak sehat seperti pola
makan, cara penyajian makanan dan budaya yang tidak mendukung kesehatan
(Turner, 1989). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan bila
tingkat pendidikan tinggi maka pengetahuan pun tinggi.
14
E. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 2.4
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
No Mata Pencaharian Jumlah %
1 Tidak Bekerja 1 3%
2 Belum Bekerja 9 28%
3 IRT (ibu rumah tangga) 6 19%
4 Pedagang 3 9%
5 Petani/Pekebun 5 16%
6 Wiraswasta 5 16%
7 Honorer 2 6%
8 Pensiunan 1 3%
Jumlah 32 100
Diagram 2.5
Distribusi Jenis Pekerjaan dalam 10 Kepala Keluarga berjumlah 32 orang di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
15
3%28%
19%9%16%
16%6% 3%
Tidak Bekerja
Belum Bekerja
IRT (ibu rumah tangga)
Pedagang
Petani/Pekebun
Wiraswasta
Honorer
Pensiunan
Interpretasi Data
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya di antara 32 orang
dalam 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar adalah belum bekerja 9 orang (28%). Akan tetapi
pekerjaan yang dilakukan ialah Petani/Pekebun dan wiraswasta sebanyak 5 orang
petani/pekebun (16%) dan 5 orang bekerja wiraswasta (16%). Jenis pekerjaan
seseorang menentukan tingkat penghasilan sehingga mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga yang dapat berpengaruh terhadap pemeliharaan
kesehatan (Lukman M, 2003).
Analisa Data
Misalnya pekerjaan yang menghasilkan dana yang tergolong sedikit akan
mempengaruhi terhadap nilai pemenuhan gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Dengan ini dapat diketahui penghasilan dapat mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat dimana jika penghasilan yang didapatkan sedikit maka akan
menyebabkan keengganan berobat jika sakit, dan Jenis pekerjaan tertentu juga
dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang.
F. Budaya Penduduk
16
1. Dari 10 KK yang mendiami RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar semuanya memiliki
latar belakang suku bangsa yang sama yaitu suku bangsa Sunda.
2. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT 06 RW 02,
masyarakat ataupun dari tokoh masyarakat yang dituakan
mengatakan tidak ada data otentik berupa buku mengenai catatan
sejarah budaya penduduk RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
G. Mobilitas Penduduk
1. Jenis Kependudukan
a. Penduduk menetap (domisili) sebanyak 10 KK penduduk yang
menetap diwilayah RT 06.
b. Penduduk Sementara : tidak ada penduduk yang tinggal untuk
sementara, ada beberapa orang yang bekerja di luar kota namun
selalu pulang ke rumahnya.
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
a. Berdasarkan struktur penduduk
Sebanyak 4 KK dapat memanfaatkan waktu mereka dengan baik
berkumpul bersama keluarga.
b. Berdasarkan jenis pekerjaan
Sebanyak 6 KK memanfaatkan waktunya untuk bekrja sesuai
pekerjaannya masing-masing.
Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Waktu oleh 10 Kepala Keluarga di
RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2014.
17
No Pemanfaatan Waktu 10 KK Frekuensi %
1 Bekerja 4 40
2 Rekreasi 2 20
3 Berkumpul dengan Keluarga 4 40
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.6
Distribusi Pemanfaatan Waktu oleh 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 di Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
40%
20%
40%
Bekerja
Rekreasi
Berkumpul Dengan Keluarga
Interpretasi Data
Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar waktu digunakan
keluarga ialah untuk bekerja sebanya 6 Kepala Keluarga dan berkumpul dengan
keluarga sebanyak 4 Kepala Keluarga.
Analisa Data
Dari keterangan diatas dapat di ketahui bahwa kebanyakan penduduk
memanfaatkan waktunya untuk bekerja dan berkumpul dengan keluarga, adapun
jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan adalah bertani sesuai dengan keadaan
wilayah RT tersebut.
III. Dimensi Sistem Sosial
18
A. Sistem Kesehatan
1. Jumlah Orang yang sakit (dalam 1 bulan )
Diagram 2.7
Distribusi Jumlah 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2014.
30%
60%
Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Beli obat di Apotek
Interprestasi Data
Tampak bahwa sebagian besar kepala keluarga yaitu sebanyak 6 KK (60%)
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dan yang beli obat sendiri adalah 3
KK (30%) membeli obat sendiri di Apotek.
Analisa Data
Hal ini merupakan keadaan yang tidak mendukung upaya peningkatan derajat
Kesehatan yang terprogram dari Puskesmas yang bekerja sama dengan pelayanan
kesehatan yang lain. Bagi warga yang memilih untuk beli obat sendiri saat sakit
memerlukan perhatian yang sangat, karena dapat terjadi kesalahan dalam dosis
dan obat yang di berikan. Kadang juga biasanya untuk segala tanda dan gejala
penyakit menggunakan obat yang sama karena merasa cocok dengan pengalaman
sebelumnya.
2. Jumlah Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas, Bidan
Desa atau Mantri dan Rumah Sakit.
19
Dusun Priagung adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6
Jumlah Pelayanan Kesehatan yang Dapat di jangkau Oleh Penduduk di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Jenis Yan Kes Jumlah %
1 Puskesmas 1 25
2 Bidan Desa 1 25
3 Praktek Dokter/Mantri 1 25
4 RSUD Kota Banjar 1 25
Jumlah 4 100
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel di atas jumlah pelayanan kesehatan yang dapat di jangkau
oleh Penduduk RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar yaitu : Puskesmas, Bidan Desa, Praktek Dokter/Mantri,
RSUD Kota Banjar masing-masing 1 buah.
3. Kondisi Kesehatan Penduduk
Hasil pengkajian terhadap warga masyarakat berikut
menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat yang dilihat dari
jenis penyakit yang di derita.
a. Jumlah orang sakit 1 bulan yang lalu : 4 orang (12.5%)
b. Kondisi kesehatan penduduk
Tabel 2.7
20
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi kesehatan penduduk di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Penduduk Frekuensi yang sakit %
1 Bayi 0 0
2 Balita 0 0
3 Anak 0 0
4 Remaja 2 17
5 Ibu Hamil 0 0
6 Ibu Menyusui 0 0
7 Kelompok
pekerja/dewasa
9 75
8 Lansia 1 8
Jumlah 12 100
Diagram 2.8
Distribusi Jumlah Penduduk yang tidak Sehat Berdasarkan Usia di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
17%
75%
8%
Remaja Dewasa Lansia
Interprestasi Data
Dari diagram di atas, dapat di ketahui bahwa usia dewasa 9 orang (75%)
merupakan jumlah penduduk yang tidak sehat berdasarkan usia dan peringkat
21
kedua yaitu remaja sebanyak 2 orang (17%) peringkat ketiga yaitu lansia 1 orang
(8%).
Analisa Data
Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada usia dewasa, ditunjang
dengan jenis pekerjaan yang beragam dapat memungkinkan terjadinya berbagai
penyakit. Dan pada usia remaja menalami kondisi yang mudah lelah, pada usia
lansia terjadi penurunan dari berbagai fungsi tubuh sehingga dapat menurunkan
angka sehat bagi golongan umur tersebut.
Diagram 2.9
Distribusi Lansia Menurut Kondisi Kesehatan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
90%
10%
Sehat Tidak Sehat
Interprestasi Data
Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar lansia yang ada di RT
06 RW 02 Dusun Priagung Kota Banjar dalam kondisi sehat yaitu 9 orang (90%)
sedangkan lansia yang berada dalam kondisi tidak sehat berjumlah 1 orang (10%).
Analisa Data
Hal ini merupakan suatu tanda dari adanya ketelitian dalam cara
memperhatikan kesehatan yang didapatkan dari asupan makanan, kegiatan yang
dilakukan lansia, terutama sangat memperhatikan kesehatan fisik lansia tersebut.
4. Porposi Penyakit ( dalam 1 bulan )
1. Magh Kronis : 1
2. Influenza : 3
22
Diagram 2.10
Distribusi 2 Besar Penyakit Berdasarkan Jenis Penyakit yang di temukan di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
25%
75%
Magh Kronis Influenza
Interprestasi Data
Dari diagram diatas, dapat di ketahui bahwa dari 4 orang yang memiliki
penyakit di peroleh data bahwa, penyakit Magh Kronis 1 orang (25%) dan
peringkat pertama yaitu Influenza sebanyak 3 orang (75%).
Analisa Data
Influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari
familia Orthomyxoviridae, gejala yang paling umum adalah menggigil, demam,
nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak
nyaman secara umum.
5. Jenis Pembiayaan Kesehatan
Diagram 2.11
23
Distribusi Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Sehat di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
20%
80%
Memiliki Kartu Sehat
Tidak Memiliki Kartu Sehat
Interprestasi Data
Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar masyarakat di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar tidak
memiliki kartu sehat yaitu sebanyak 8 KK (80%) da yang memiliki kartu sehat
sebanyak 2 KK (20%).
Analisa Data
Sehingga yang terbanyak adalah yang tidak memiliki kartu sehat hal tersebut
merupakan sesuatu hal yang dapat menghambat terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan. Karena dengan adanya penggunaan kartu sehat / ASKES dapat
memperingan biaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
6. Kematian Dalam 1 Tahun yang lalu :
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kematian dalam 1 Tahun di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Kematian Jumlah Tempat tinggal/Alamat
1 Umum 0 -
2 Bayi 0 -
3 Balita 0 -
4 Ibu bersalin 0 -
24
jumlah 0 -
Sumber : data primer
Interprestasi Data
Di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota
Banjar tidak ada yang meninggal dalam 1 tahun terakhir.
7. Sistem Pelayanan Kesehatan
a) Pelayanan Keluarga Berencana
a. PUS (15-49 Tahun) : 0 Pasang
b. PUS ber-KB (Akseptor) : 1 Pasang
c. PUS tidak ber-KB : 9 Pasang
Diagram 2.12
Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
10%
90%
PUS ber-KB PUS tidak ber-KB
Interprestasi Data
25
Dari Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 pasang PUS yang ikut
serta menjadi Akseptor KB sebanyak 1 pasang dan tidak menjadi anggota KB 9
pasang.
Analisa Data
Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam merencanakan kelahiran melalui
keikutsertaan akseptor KB akan mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera.
Pada PUS dengan usia <20 tahun dan >35 tahun akan beresiko tinggi terhadap
kehamilan ataupun melahirkan.
d. Kontrasepsi Yang Digunakan
MOW / MOP : 0 pasang (0%)
IUD / Spiral : 0 pasang (0%)
Susuk : 0 pasang (0%)
Pil : 1 pasang (10%)
Kondom : 0 pasang (0%)
Lain-lain : 0 pasang (0%)
Diagram 2.13
Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Akseptor KB di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
26
10%
MOW/MOP IUD/Spiral
Susuk Pil
Kondom Lain-lain
Interprestasi Data
Dari Diagram diatas tampak bahwa jenis alat kontrasepsi yang banyak
digunakan oleh Akseptor KB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah jenis KB PIL sebanyak 1 pasang
(10%).
Analisa Data
Penggunaan KB suntik kemungkinan untuk terjadinya adalah 1 dari 100 wanita.
Menurut Hartanto (2002). Penggunaan KB suntik sangat efektif dibandingkan
dengan penggunaan kontrasepsi oral dan IUD. Penggunaan IUD dan susuk perlu
adanya pemeriksaan terhadap alat kontrasepsi, karena dapat terjadi komplikasi
dari alat tersebut. KB suntik berisi hormone-hormon yang dapat mengentalkan
secret vagina, dan penggunaannya memiliki jangka waktu tertentu.
8. Kondisi Kesehatan Lingkungan
a. Perumahan
Tabel 2.9
27
Distribusi Frekuensi Kondisi Kesehatan Lingkungan di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Perumahan Frekuensi %
1 Layak-sehat 7 70
2 Tidak layak-sehat 3 30
Jumlah 10 100
Sumber : data primer
Diagram 2.14
Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Rumah di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
70%
30%
Layak-sehat Tidak layak-sehat
Interprestasi Data
Dari Diagram diatas dapat di ketahui bahwa warga memiliki perumahan yang
layak sebanyak 7 KK (70%) dan tidak sebanyak 3 KK (30%).
Analisa Data
Dengan ini menyatakan bahwa kebanyakan warga memiliki rumah yang layak
dan untuk perumahan yang tidak atau kurang layak sebaiknya dapat di tata dengan
baik dan setidaknya bersih dari kotoran penyebab timbulnya penyakit.
b. Sumber Air
28
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Sumber Air di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Sumber Air Frekuensi %
1 Mata Air 0 0
2 Sumur Umum 0 0
3 Sumur Keluarga 7 70
4 PAM 3 30
Jumlah 10 100
Sumber : data primer
Diagram 2.15
Distribusi Rumah dari 10 Kepala Keluarga Menurut Penggunaan Sumber Air
Minum di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahu 2014.
70%
30%
Mata Air Sumur Umum Sumur Keluarga
PAM
Interprestasi Data
Berdasarkan Diagram di atas terdapat 7 KK (70%) penggunaan sumur keluarga
sebagai sumber air minum masyarakat, dan sebanyak 3 KK (30%) menggunakan
PAM sebagai sumber air minum.
Analisa Data
29
Hal tersebut menunjukan bahwa di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar mempunyai sumur keluarga yang
baik, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakannya sebagai sumber air
minum.
c. Penampungan Air Kotor
Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Penampungan Air Kotor di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Penampungan Air Kotor Jumlah %
1 SPAL 8 80
2 Sistem Peresapan Terbuka 2 20
3 Selokan 0 0
4 Tanpa Saluran 0 0
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.16
Distribusi Penampungan Air Kotor 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
80%
20%
SPAL Sistem Peresapan Terbuka
Selokan Tanpa Saluran
Interprestasi Data
Berdasarkan Diagram di atas 10 KK (100%) membuang air kotor ke SPAL.
30
Analisa Data
Di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota
Banjar pada 10 Kepala Keluarga semuanya membuang air kotor ke SPAL sehingga
hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sadar akan kesehatan lingkungan
sekitarnya.
d. Jendela Rumah
Tabel 2.12
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ventilasi (Jendela Rumah) pada 10 Kepala
Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2014.
No Klasifikasi Jendela Rumah Frekuensi %
1 Baik 7 70
2 Cukup 2 20
3 Kurang 1 10
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.17
Distribusi Kepemilikan Ventilasi (jendela) dalam 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
31
70%
20%
10% Baik Cukup
Kurang
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa rumah yang memiliki ventilasi
atau jendela yang baik sebanyak 7 KK (70%), yang mempunyai ventilasi dengan
klasivikasi cukup baik sebanyak 2 KK (20%) dan yang kurang baik klasivikasi
ventilasi rumahnya sebanyak 1 KK (10%).
Analisa Data
Dari data diatas kebanyakan masyarakat RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar mempunyai jendela rumah dengan
klasivikasi baik. Hal ini tidak beresiko meningkatkan penyakit akibat lingkungan
seperti ISPA, TBC, Asthma. Untuk jendela rumah yang sesuai standar kesehatan
meliputi 10% dari luas tanah.
e. Genteng Kaca Dalam Rumah
Tabel 2.13
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Genteng Kaca
Rumah di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2014.
No Genteng Kaca Frekuensi %
1 Ada 2 20
32
2 Tidak Ada 8 80
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Interprestasi Data
Dari tabel diatas menunjukan bahwa 10 rumah Kepala Keluarga yang
mempunyai genteng kaca di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar sebanyak 2 KK (20%) sedangkan rumah yang
tidak memiliki genteng kaca sebanyak 8 KK (80%).
Analisa Data
Dari data diatas kebanyakan masyarakat tidak mempunyai penerangan sinar
matahari pada waktu siang hari, sehingga ada rumah yang gelap. Dan dapat
menyebabkan tempat tersebut lembab yang memudahkan perkembangbiakan
kuman.
f. Pembuangan Sampah
Tabel 2.14
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Pembuangan Sampah di RT
06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2014.
No Pembuangan Sampah Frekuensi %
1 Dibakar 8 80
2 Ditimbun 2 20
3 Daur Ulang 0 0
4 Dibuang Ke Sungai 0 0
5 Diangkut Dinas Kebersihan 0 0
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
33
Diagram 2.18
Distribusi Pembuangan Sampah 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
80%
20%
Dibakar Ditimbun
Daur Ulang Dibuang Ke Sungai
Diangkut Dinas Kebersihan
Interprestasi Data
Dari tabel diatas menunjukan bahwa penduduk di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar dalam hal
pengelolaan sampah sudah memenuhi syarat kesehatan yaitu 8 KK (80%)
membuang sampah dengan cara di bakar, di timbun sebanyak 2 KK (20%) tidak
ada KK yang membuang dengan cara di daur ulang, dibuang ke sungai dan di
angkut dinas kebersihan.
Analisa Data
Menurut slamet soemirat (1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh
langsung dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah
pembusukan sehingga dapat menyebabkan racun yang bersifat pathogen,
sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah sampah menjadi tempat
bersarangnya vector penyakit dan menyebabkan banjir.
g. Halaman Pekarangan
34
Tabel 2.15
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kebiasaan membersihkan
Halaman Pekarangan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Halaman Pekarangan Frekuensi %
1 1x sehari 0 0
2 2x sehari 4 40
3 Lebih Dari 2x sehari 4 40
4 Tidak teratur 2 20
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.19
Distribusi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Kebiasaan membersihkan Halaman
Pekarangan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
40%
40%
20% 1x sehari 2x sehari
Lebih dari 2x sehari Tidak teratur
Interprestasi Data
Dari diagram diatas menunjukan bahwa rumah yang pekarangannya
dibersihkan 1x sehari (0%), 2x sehari 4 KK (40%), lebih dari 2x sehari 4 KK
(40%), dan tidak teratur 2 KK (20%).
Analisa Data
35
Dari data diatas terlihat bahwa rumah yang pekarangannya dibersihkan lebih
banyak dari pada jumlah kepala keluarga yang pekarangannya dibersihkan 1x
sehari dan tidak teratur, hal tersebut bisa meningkatkan derajat kesehatan anggota
keluarga dalam 10 KK tersebut.
h. Lalat
Tabel 2.16
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Lalat di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Jumlah Lalat Frekuensi %
1 Tidak ada 6 60
2 Ada 1-5 ekor 3 30
3 Ada 6-10 ekor 0 0
4 Ada > 10 ekor 1 10
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.20
Distribusi Jumlah Lalat Pada 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
60%
30%
10%
Tidak ada
Ada 1-5 ekor
Ada 6-10 ekor
Ada > 10 ekor
36
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah lalat yang ada dalam 10 KK
di setiap rumah di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah lalat 1-5 ekor sebanyak 3 KK (30%), 6-10
ekor tidak ada, lebih dari 10 ekor sebanyak 1 KK (10%), sebagian besar yaitu 6
KK (60%) tidak ada lalat di rumahnya.
Analisa Data
Banyaknya jumlah lalat dalam rumah mencerminkan kebersihan yang buruk
sehingga akan menimbulkan timbulnya gangguan kesehatan. Tetapi dalam 10 KK
di atas tingkat kebersihan rumahnya baik karena dalam 10 KK ada 6 KK yang di
dalam rumahnya tidak terdapat lalat.
i. Jentik Nyamuk
Tabel 2.17
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Nyamuk di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Jumlah Nyamuk Frekuensi %
1 Tidak ada 5 50
2 Ada 1-5 ekor 1 10
3 Ada 6-10 ekor 3 30
4 Ada > 10 ekor 1 10
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
37
Diagram 2.21
Distribusi Jumlah Nyamuk Berdasarkan 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
50%
10%
30%
10% Tidak ada Ada 1-5 ekor
Ada 6-10 ekor Ada > 10 ekor
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah nyamuk yang ada dalam 10
rumah KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan
Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah nyamuk 1-5 ekor sebanyak 1 KK (10%), 6-10
ekor sebanyak 3 KK (30%), Lebih dari 10 ekor sebanyak 1 KK (10%).
Analisa Data
Dengan adanya frekuensi jumlah nyamuk lebih dari 10 ekor dapat beresiko
terjadinya penyakit Cikungunnya, DBD, dan Malaria karena nyamuk merupakan
vector yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.
B. Sistem Keluarga
(1) Tipe Keluarga
Nuclear family : 7 Keluarga
Ektended family : 1 Keluarga
Single parent : 2 Keluarga
Diagram 2.22
38
Distribusi Penduduk dalam 10 Kepala Keluarga menurut Tipe Keluarga di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
70%
10%
20% Nuclear family Ektended family
Single parent
Interprestasi Data
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat dalam
10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar merupakan tipe keluarga Nuclear Family yaitu sebanyak 7 KK (70%).
Analisa Data
Tipe keluarga mempengaruhi terhadap koping individu dalam menghadapi
berbagai masalah terutama masalah kesehatan.
(2) Pola Hidup Sehat Keluarga
o Perilaku Mandi
Frekuensi
Tabel 2.18
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Mandi Dalam Sehari di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Frekuensi Mandi Jumlah %
1 1x sehari 0 0
39
2 2-3x sehari 8 80
3 >3x sehari 2 20
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.23
Distribusi Kebiasaan Mandi 32 Orang dalam 10 Kepala Keluarga dalam Sehari di
RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2014.
80%
20%
1x sehari 2-3x sehari
>3x sehari
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa frekuensi mandi penduduk di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar,
dalam sehari adalah 2-3x sehari sebanyak 8 KK (80%), dalam sehari >3x sehari
sebanyak 2 KK (20%).
Analisa Data
Dari data diatas menunjukan bahwa kepedulian masyarakat akan kebersihan
diri sangat tinggi.
Tempat Mandi
Tabel 2.19
40
Distribusi Frekuensi 10 Kepala Keluarga Berdasarkan Tempat Mandi di RT 06 RW
02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
No Tempat Mandi Frekuensi %
1 Kamar Mandi Sendiri 10 100
2 PAM 0 0
3 Kamar Mandi Umum 0 0
4 Kolam 0 0
5 Sungai 0 0
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.24
Distribusi Tempat Mandi 10 Kepala Keluarga di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
100%
Kamar Mandi Sendiri PAM
Kamar Mandi Umum Kolam
Sungai
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tempat mandi 10 KK (100%) di RT
06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
menggunakan kamar mandi sendiri sebagai tempat mandi keluarganya.
Analisa Data
41
Penggunaan tempat mandi sangat berhubungan dengan status ekonomi
penduduknya. 10 KK ini sadar akan kenyamanan, privasi dan sanitasi
lingkungannya.
Penggunaan Sabun
Tabel 2.20
Distribusi Frekuensi 32 Orang dalam 10 KK Berdasarkan Penggunaan Sabun
Mandi di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2014.
No Penggunaan Sabun Frekuensi %
1 Ya 32 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.25
Distribusi 32 Orang dalam 10 KK Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 06
RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2014.
100%
Ya Tidak
Interprestasi Data
42
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh penduduk dalam 10 KK di RT
06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
menggunakan sabun mandi yaitu sebanyak 32 orang 10 KK (100%). Hal ini
menunjukan bahwa masyarakat sadar akan kebersihan dirinya.
Analisa Data
Penggunaan sabun ketika mandi membantu membersihkan tubuh dari
mikroorganisme yang menempel pada kulit, sehingga menghindari terjadinya
penyakit kulit.
Perilaku BAB
Tabel 2.21
Distribusi Frekuensi 10 KK Berdasarkan Tempat BAB di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Tempat Buang Air Besar Frekuensi %
1 Angsatrin 10 100
2 Cemplung 0 0
3 Kolam Ikan 0 0
4 Sembarang Tempat 0 0
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.26
Distribusi 10 KK Berdasarkan Tempat BAB di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa
Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
43
100%
Angsatrin Cemplung
Kolam Ikan Sembarang Tempat
Interprestasi Data
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 10 KK (100%) yang ada di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
menggunakan angsatrin sebagai tempat BAB anggota keluarganya.
Analisa Data
Pembuangan tinja yang tidak saniter menyebabkan berbagai macam penyakit.
Hal ini dimulai dari tinja yang terinfeksi mencemari air tanah atau air permukaan.
Air yang terkontaminasi bibit penyakit yang berasal dari tinja kemudian diminum
oleh manusia dan menyebabkan penyakit. Penyakit-penyakit ini seperti tifus
abdominalis, cholera, disentri basiler maupun amuba dapat disebabkan lewat tinja
(Machfoedz Irchham, 2004).
Tabel 2.22
Jumlah Kadarzi 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
No Keluarga Jumlah %
1 Sadar Gizi 9 90
2 Tidak Sadar Gizi 1 10
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer
44
Diagram 2.27
Jumlah Kadarzi 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2014.
90%
10%
Sadar Gizi Tidak Sadar Gizi
Interprestasi Data
Berdasarkan tabel diatas di ketahui 9 KK (90%) yang sadar gizi, dan 1 KK
(10%) tidak sadar akan gizi.
Analisa Data
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarga sadar gizi diantaranya
faktor pendidikan dan faktor ekonomi.
C. Sistem Kesejahteraan
1. Program pengentasan kemiskinan
Tidak ada kriteria keluarga miskin dalam 10 KK di wilayah RT
06 RW 02 Dusun Priagung. Meskipun ada keluarga yang
mendapatkan fasilitas program JPS berupa kartu sehat, tetapi
mereka lebih memilih tidak menggunakannya.
2. Kegiatan gotong royong
45
Kegiatan gotong royong 10 KK di RT 06 RW 02 Dusun
Priagung ini sangat lah tinggi, terdapat kegiatan yang dilakukan
oleh warga setiap seminggu sekali berupa gotong royong
membersihkan lingkungan sekitar RT 06 RW 02, bila ada warga
yang membutuhkan bantuan maka warga lain akan ikut membantu
dengan sesegera mungkin.
D. Sistem Ekonomi
1. Mata Pencaharian
Sebagian besar warga RT 06 RW 02 Dusun Priagung terutama
kepala keluarganya mempunyai mata pencaharian sebagai
Petani/pekebun, ada pula yang bekerja wiraswasta.
2. Sumber Daya Alam
Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung merupakan daerah
pemukiman. Hampir semua warga Dusun Priagung memiliki
pekarangan di belakang rumahnya, memanfaatkan pekarangan
untuk tanaman seperti buah rambutan, pisang, dan tanaman hias
seperti bunga.
3. Industry rumah tangga (home industry)
Wilayah RT 06 RW 02 Dusun Priagung tidak memiliki industry
rumah tangga apapun.
E. Sistem Politik
1. Pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)
Pemilihan tokoh masyarakat di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
dilakukan secara bermusyawarah secara langsung oleh warga
masyarakat setempat.
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
Pemilihan tokoh masyarakat informal dilakukan langsung oleh
RT 06 RW 02 Dusun Priagung.
46
3. Cara penetapan peraturan
Dalam penetapan peraturan di RT 06 RW 02 Dusun Priagung
digunakan peraturan formal (yang ditetapkan pemerintah) dan
menggunakan peraturan hasil musyawarah masyarakat setempat.
4. Struktur pemerintahan
RT 06 RW 02 dipimpin oleh seorang Ketua RT yang berada
dibawah pemerintahan Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Jawa Barat.
F. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi penduduk
Penduduk biasa rekreasi ke Kota Banjar, mereka bermain di Taman
ataupun di Alun-alun Kota, adapula yang sekedar berbelanja
kebutuhan Rumah Tangga Di Toserba Padjajaran ataupun Yogya.
2. Saranan rekreasi
Untuk saranan hiburan rata-rata warga mempunyai Televisi di
rumahnya.
G. Sistem Komunikasi
1. Komunikasi penduduk
Dalam berinteraksi antar warga, komunikasi dijalankan dengan
saling mengunjungi dan kadang-kadang berkumpul di warung
tetangga terdekat.
2. Alat/media komunikasi
Alat yang dapat digunakan untuk komunikasi berupa pengeras
suara yang ditempatkan di Mesjid. Untuk memperoleh informasi
dari luar, warga rata-rata mempunyai televisi. Sedangkan cara yang
biasa digunakan dalam menyebarkan informasi adalah dengan
mulut ke mulut dan menggunakan pengeras suara Mesjid. Warga
masih menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi misalnya
47
saja untuk mengumpulkan warga bila akan mengadakan kerja
bakti.
3. Sistem keagamaan
1) Aktivitas keagamaan penduduk
Terdapat aktifitas rutin keagamaan di wilayah Dusun Priagung
berupa pengajian setiap Rabu pada sore hari dan Minggu pada
pagi harinya.
2) Organisasi keagamaan
Terdapat organisasi keagamaan di lingkungan wilayah Dusun
Priagung seperti DKM, MUI, BKR Pengajian RT.
3) Sistem Legal
Dalam menentukan suatu keputusan bersama, warga terlebih
dahulu mengadakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat
dengan Peraturan/Ketentuan. Dalam menjaga keamanan warga
menggunakan sistem RT, RW, Desa, keamanan swakarsa
dengan melakukan ronda.
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Analisa Data
Proses penganalisaan data hasil pengkajian terhadap warga di wilayah RT
06 RW 02 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 20014 dilakukan bersama dengan masyarakat melalui suatu Musyawarah
Masyarakat RT (MMR) yang dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 10 Juli
2014 (pre planning dan laporan kegiatan tercantum di lampiran).
Adapun hasil dari analisa tersebut adalah :
48
No Data dan Analisa Data Masalah Kesehatan
1. - Berdasarkan kelompok umur
dewasa merupakan peringkat
kedua setelah usia lansia yaitu
sebanyak 9 orang (75%).
- Jumlah usia dewasa yang sakit 3
orang (9%) angka kejadian
Influenza sebanyak 3 orang
(9%), sebagian kecil dewasa
masih melakukan aktivitas kerja
- Berdasarkan hasil pendataan,
terdapat besar penyakit di RT 06
RW 02 Dusun Priagung yaitu :
Influenza 3 orang, Magh Kronis
1 orang.
Resiko tinggi terjadinya penularan virus
influenza pada setiap kalangan usia.
Skala Prioritas
1. Resiko tinggi terjadinya penularan virus influenza pada setiap kalangan
usia.
No Masalah Kesehatan Kriteria Score
1. Kesadaran masyarakat akan
adanya masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
2. Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah.
Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3
3. Kemampuan perawat untuk
mempengaruhi dalam
penyelesaian masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
4. Ketersediaan keahlian yang Tinggi 3/3 x 7 = 7
49
relevan.
5. Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan.
Sedang 2/3 x 8 = 16/3
6. Percepatan penyelesaian
masalah yang dapat dicapai.
Rendah 1/3 x 8 = 8/3
Total Score 30 5/3
B. Prioritas Masalah
No Prioritas Masalah Keperawatan Score Akhir
1 1 Resiko tinggi terjadinya penularan virus
influenza pada setiap kalangan usia
30 5/3
Keterangan :
1. Resiko tinggi terjadinya penularan virus influenza pada setiap kalangan usia.
Pada saat dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik pada seluruh
kalangan usia, beberapa usia dewasa mengalami penyakit Influenza dan demam
dimana sebagian besar dari mereka tidak pernah pergi ke dokter ataupun sarana
kesehatan setempat. Beberapa kalangan dewasa sering berinteraksi dengan
kalangan pekerja lain yang berada di tempat kerjanya dan juga sering
berkomunikasi dengan tetangga terdekat, namun para penderita influenza
mereka tidak segera berobat. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran virus
influenza yang lebih luas jika penderita tidak secepatnya berobat.
C. Diagnosa Keperawatan Komunitas
Prioritas Masalah Kesehatan Diagnosa Keperawatan
1 Resiko tinggi terjadinya Resiko tinggi terjadinya penularan
50
penularan virus influenza pada
setiap kalangan usia.
virus influenza di RT 06 RW 02
Dusun Priagung Desa Binangun
Kecamatan Pataruman Kota Banjar
dengan :
- Kurangnya pengetahuan keluarga
tentang virus influenza
- Ketidak mampuan masyarakat
mengenal masalah penyakit
influenza
- Kurangnya penanganan serius atas
penyakit influenza
- Masyarakat menganggap influenza
itu sebagai penyakit yang ringan.
51
top related