bab 3 analisis sistem yang sedang berjalanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-1-00213-mnsi-bab...
Post on 03-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
65
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Profil Perusahaan
PT. Pesona Antar Nusa atau yang biasa di kenal dengan sebutan Pana Tour
berdiri pada tanggal oleh Bapak Jimmy Jakobus Hongrius. Pana Tour sendiri
berkedudukan di Ruko Harapan Indah Blok EP No. 6 Bekasi Barat, yang hingga
kini merupakan tempat kantor pusat dari PT. Pesona Antar Nusa. Pana Tour
didirikan berdasarkan akte notaris dan disahkan oleh Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia dengan No.C-13126HT.01.01TH2005 dan mempunyai Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dengan No. 510/059-PERINDAG/PB/V/2005 yang
dikeluarkan di Bekasi. Pana Tour dilayani dan dikerjakan oleh staff yang telah
berpengalaman dibidangnya masing–masing, untuk memberikan pelayanan yang
terbaik untuk seluruh perjalanan yang diinginkan oleh setiap kosumen.
Untuk menjaga dan memberikan pelayanan terbaik, dengan konfirmasi dan
informasi yang cepat mengenai penerbangan, Pana Tour telah didukung oleh sistem
komputer Ticketing and Reservation ABACUS (Penerbangan International) dan
ARGA (Penerbangan Domestik). Pana Tour sangat membantu dan bersahabat
dalam pelayanan dengan tanggung jawab penuh dan pelayanan berkualitas, untuk
dapat memberikan yang terbaik, dalam menciptakan perjalanan yang sukses,
menyenangkan dan tidak akan terlupakan.
66
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
• Visi perusahaan adalah:
“Pana Tour menjadikan diri sebagai tour & travel yang dapat memberikan
pelayanan yang baik dan ramah bagi semua tamu”.
• Misi perusahaan adalah:
“Pana Tour dapat di banggakan dan dipercaya di masyarakat serta menjadi
andalan dan kepercayaan konsumen dalam membuat rencana perjalanannya.
Pana Tour terus bebenah diri dengan meningkatkan SDM yang ada. Serta
membuat terobosan baru dalam dunia Pariwisata Indonesia”.
3.1.3 Lokasi Kantor dan Pelayanan Informasi
Saat ini Pana Tour baru memliki satu kantor saja, dimana tidak menutup
kemungkinan akan membuka kantor cabang untuk di daerah Jakarta pada waktu
dekat. Berikut alamat Pana Tour :
Kantor Pusat :
Bekasi
PT. Pesona Antar Nusa
Ruko Harapan Indah Blok EP No. 6 Bekasi – Barat
Telp. (+62) 021 888 2400, 7020 1998. Fax. (+62) 021 888 2400
Hp. 0818 0877 8433 Reservasi SMS: 021 – 7020 1998
67
Adapun jam kerja dari kantor Pana Tour adalah :
• Senin s/d Jumat : 08.00 – 17.00
• Sabtu : 08.00 – 14.00
• Minggu & hari libur : 09.00 – 14.00
Penghargaan yang pernah diperoleh oleh Pana Tour dalam industri tour
dan travel selama ini antara lain:
• Best seller penjualan tiket domestic airline dari Sriwijaya Airlines.
3.1.4 Pelayanan Pana Tour
Pelayanan yang di berikan oleh Pana Tour adalah:
• Perencanaan dan pengemasan perjalanan wisata.
Pelanggan Pana Tour dapat melakukan perencanan dan pengemasan
perjalanan wisata sesuai apa yang diinginkan oleh para pelanggan, dengan
menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan domestik dan internasional
guna melayani pelanggannya dalam melakukan reservasi dan pembelian tiket ke
tujuan di seluruh dunia. Pana Tour juga dapat melakukan pememesan hotel dari
berbagai tempat tujuan di seluruh Indonesia atau di luar negeri menggunakan
voucher hotel dengan harga yang kompetitif, dengan memiliki jaringan
kerjasama yang sangat baik dengan berbagai hotel / resorts lokal dan luar negeri
mulai dari berbintang dua hingga bintang lima yang mewah.
68
• Penyelenggara dan penjualan Paket Wisata.
Pana Tour juga dapat menyelenggarakan dan menjual paket wisata yang
diinginkan oleh pelanggan atau pun paket yang diselenggarakan oleh pihak Pana
Tour sendiri. Adapun paket wisata yang di buat oleh Pana Tour sebagai berikut:
a) In-bound Tour
Pana Tour menawarkan berbagai macam paket tour baik untuk individual
maupun kelompok ke berbagai tujuan di Indonesia. Paket tour ditawarkan
dengan harga yang bersaing dan pilihan tujuan wisata yang menarik, paket
tour yang ada di Pana Tour yaitu: Regular Tour, Special Package dan Free
and Easy Package.
b) Out-bound Tour
Pana Tour juga menawarkan berbagai macam paket tour baik untuk
individual maupun kelompok ke berbagai tujuan di seluruh dunia. Paket tour
ditawarkan dengan harga yang bersaing dan pilihan tujuan wisata yang
menarik paket tour yang ada di Pana Tour yaitu: Asia Tour, America Tour,
Australia Tour dan Europe Tour.
• Penyediaan Pelayanan Angkutan Wisata.
Pana Tour juga menyediakan angkutan wisata seperti Bus Pariwsata yang
dapat digunakan untuk perjalanan kemana saja khususnya untuk wisata
rombongan.
69
• Pengurusan Dokumentasi Perjalanan.
Pana Tour juga dapat membantu konsumen dalam mengurus dokumen
perjalanan, seperti :
Passport.
Visa.
KITAS.
Dan dokumen lainnya.
• Penyelenggara Perjalanan Ibadah Agama.
• Penyelenggara Perjalanan Insentif.
Pana Tour menawarkan paket perjalanan insentif disesuikan dengan
keinginan pelanggannya berdasarkan permintaan dan anggaran yang disediakan.
Pana Tour juga dapat mengatur tujuan perjalanan untuk kegiatan istimewa.
Insentive tour yang ditawarkan meliputi :
Liburan.
Company outing.
Tour anak sekolah
3.1.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan persyaratan mutlak yang harus
dimiliki oleh suatu perusahaan karena struktur organisasi merupakan alat
manajemen yang dibutuhkan oleh perusahaan agar segala wewenang, tanggung
jawab bagi setiap orang yang terlibat dalam suatu perusahaan dapat dipertanggung
jawabkan. Berikut struktur organisasi dari Pana Tour :
70
Sumber: Pana Tour
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Pana Tour
Tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan yang ada dalam struktur
organisasi Pana Tour yaitu:
1. Komisaris
• Sebagai pimpinan tertinggi yang menetapkan tujuan perusahaan, berotoritas
untuk mengusulkan pergantian dan meminta pertanggung jawaban setiap
kegiatan.
• Menetapkan dan menangani strategi bisnis, menggerakkan aktivitas
perusahaan.
• Memberi nasihat dan persetujuan terhadap aktivitas bisnis yang dilakukan.
MANAGER TOURS and
TRAVEL MANAGER TICKETING
MANAGER KEUANGAN
DIREKTUR UTAMA
KOMISARIS
CASHIER STAFF TICKETING
STAFF TOUR and TRAVEL
71
• Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam
menjalankan Perseroaan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
• Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara, bila
Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
2. Direktur Utama
• Direktur bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
• Mengawasi seluruh kegiatan dari setiap divisi yang ada di dalam
perusahaan.
• Mengontrol manajemen perusahaan dan membuat rencana program kerja.
• Membuat laporan kepada Komisaris selaku pemimpin tertinggi.
3. Manager Tours and Travel
• Mengkoordinasi pelaksanaan Tour.
• Memasarkan dan menjual voucher pemesanan kamar (Hotel).
• Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan tour
• Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama
• Meneliti dan menganalisi perkembangan pasar dalam negeri atau luar negeri.
72
4. Manager Ticketing
• Mengawasi kinerja dari seluruh staff ticketing.
• Menjalin kerja sama dengan para pihak supplier, dalam hal ini maskapai
penerbangan.
• Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ticketing.
• Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama
5. Manager Keuangan
• Menganalisa dan melakukan pengawasan setiap kegiatan keuangan yang
berlangsung dalam hal pemasukan dan pengeluaran
• Membuat anggaran dalam hal pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
• Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu untuk diserahkan kepada
Direktur Utama.
6. Staff Tour and Travel
• Memasarkan dan menjual produk tour & travel yang ditawarkan oleh Pana
Tour.
• Memasarkan dan menjual voucher pemesanan kamar (Hotel).
• Melayani pengurusan dokumen perjalanan.
• Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan tour.
73
7. Staff Ticketing
• Memasarkan dan menjual tiket pesawat.
• Mencari tiket yang diinginkan oleh pelanggan.
• Melakukan issuing tiket kepada maskapai yang dituju.
• Bertanggung jawab terhadap semua transaksi tiket.
8. Cashier
• Mengatur penerimaan dan pengeluaran kas serta administrasi keuangan
perusahaan.
• Mencetak hasil transaksi.
• Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan.
• Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu untuk diserahkan kepada
Manajer Keuangan.
• Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan.
3.1.6 Analisis Kompetitif Porter
Dengan menggunakan konsep Kompetitif Strategi dari Michael Porter
yang menganalisis persaingan industri berdasarkan lima aspek utama yang disebut
Lima Kekuatan Bersaing, akan diperlihatkan pada Gambar 3.2 yang membahas
mengenai analisis dan situasi bisnis pada Pana Tour.
74
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar 3.2 : Analisis Lima Kekuatan Porter Dalam Industri Jasa Pariwisata
3.1.6.1 Masuknya Pesaing Baru yang Potensial
Dunia pariwisata pada saat ini merupakan suatu bidang industri yang
sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin
Persaingan antar Travel Agency
• Ticketing • Hotel • Paket Tour • Pengurusan
Dokumen
Industry Competitors
• Vayatour • Bayu Buana Tour • Adhikirana • Shabilla Travel • Agung Sedayu • dll
Bargaining Power of Supplier
• Maskapai penerbangan. • Hotel. • Biro jasa dan
pengurusan dokumen perjalanan.
• Rumah makan.
Bargaining Power of Buyer :
• Pelanggan Pana Tourl • Biaya. • Lokasi.
Potential New Entrants • Munculnya perusahaan travel
yang baru. • Globalisasi mendorong
munculnya pendatang baru dari luar negeri.
Subtitute Products or Services:
• Biro jasa pengurusan Visa dan
passport • Penjualan tiket langsung dari
pihak supplier • Agen-agen penjualan voucher
hotel
75
banyaknya perusahaan tour dan travel yang bermunculan. Dimana ada beberapa
alasan mengapa pesaing baru memasuki di industri ini, yaitu:
• Semakin tingginya minat masyarakat khususnya masyarakat perkotaan untuk
melakukan perjalanan wisata baik di dalam negeri maupun ke luar negeri,
dilihat pada musim-musim liburan seperti pada saat liburan sekolah, hari raya
dan akhir tahun.
• Hambatan yang dapat membatasi perusahaan baru untuk masuk kedalam
bisnis tour dan travel dapat dibilang relatif kecil, karena model bisnis ini dapat
sukses dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan yang terbaik.
• Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, maka saat ini
memungkinkan perusahaan asing untuk ikut bersaing dalam industri tour dan
travel di Indonesia. Penjualan produk dan jasa pariwisata melalui internet
merupakan salah satu contoh yang paling jelas.
Sedangkan hambatan bagi pesaing baru untuk memasuki industri ini
yaitu pemilik perusahaan tour dan travel harus mempunyai pengalaman yang
cukup dan harus mengetahui lingkungan usaha dengan baik selain itu karyawan
juga harus mempunyai ketrampilan dan pengalaman yang sesuai dengan
bidangnya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas terdapat asumsi analisa
terhadap kecenderungan perubahan kebiasaan konsumen menjadi:
• Konsumen lebih skeptis dalam memilih dan mencari biro jasa wisata dan tidak
lagi terlalu berpaku pada kesetiaan terhadap satu biro jasa wisata saja. Hal ini
76
dikarenakan keinginan konsumen untuk mendapatkan produk jasa dengan
harga yang murah dan dengan pelayanan yang sangat memuaskan.
• Pergeseran pola kegiatan penyediaan jasa perusahaan dari product-centric
menjadi customer-centric. Hal ini dikarenakan konsumen ingin mencari
produk yang dicari sesuai dengan criteria yang diinginkan dan tetap sesuai
dengan anggaran yang tersedia.
Dengan melihat dari asumsi analisa diatas, maka potensi bagi masuknya
pesaing baru dalam dunia industri biro jasa wisata dapat dikatakan relatif tinggi.
3.1.6.2 Daya Tawar Menawar Pembeli
Pelanggan atau pembeli memiliki daya tawar yang sangat besar dalam
industri tour dan travel. Penyebab utamanya adalah karena ada banyak sekali
perusahaan tour dan travel yang menawarkan produk dan jasanya kepada
masyarakat. Pada saat ini konsumen lebih selektif dalam memilih suatu kebutuhan
akan produk dan jasa pariwisata, yang ditambah berkembangnya teknologi
informasi yang semakin pesat. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan
pembeli dalam memilihnya antara lain biaya, lokasi dari perusahaan itu sendiri,
mutu dan kualitas dari jasa yang di tawarkan dan tentu juga pelayanan dari
perusahaan itu sendiri.
77
3.1.6.3 Ancaman Produk atau Jasa Substitusi
Ancaman produk pengganti juga menjadi perhatian khusus dalam
industri ini, dikarenakan beberapa produk pengganti juga merupakan produk-
produk yang di tawarkan oleh Pana Tour. Produk atau jasa substitusi (pengganti)
dari Pana Tour dapat berupa:
• Biro jasa pengurusan dokumen perjalanan seperti passport, visa.
• Penjualan tiket secara langsung dari pihak supplier, dalam hal ini perusahaan
maskapai penerbangan.
• Agen-agen penjualan voucher hotel.
Peluang adanya substitusi produk dan jasa pariwisata cukup besar karena
pihak pemasok dapat langsung menjual produk dan jasa mereka kepada
pelanggannya.
3.1.6.4 Daya Tawar Menawar Pemasok
Pemasok bagi Pana Tour tidak lain adalah:
• Perusahaan maskapai penerbangan, yang merupakan pemasok bagi produk
dan jasa transportasi udara.
• Hotel, seperti: Hotel Sheraton, Hilton, Mulia Senayan, dan lain sebagainya.
• Perusahaan asuransi, yang biasanya bekerjasama dengan maskapai
penerbangan dalam memberikan jasa perlindungan jiwa.
• Rumah makan.
78
Daya tawar pemasok pada bisnis jasa Pana Tour dapat dikatakan relatif
tidak terlalu kuat, hal ini disebabkan karena:
• Pemasok bagi Pana Tour banyak terdiri atas perusahaan sejenis sehingga
sering terjadi perang tarif harga di antara pemasok. Misalnya untuk maskapai
penerbangan yang semakin banyak jumlahnya baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
• Produk dan jasa yang ditawarkan oleh pemasok umumnya bersifat tidak unik
atau umum. Misalnya hotel yang satu dengan yang lain menawarkan produk
dan jasa yang tidak berbeda jauh.
3.1.6.5 Persaingan di Industri Pariwisata
Pana Tour menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis
baik berukuran besar maupun kecil, seperti Vayatour, Bayu Buana Tour,
Adhikirana, Shabilla Travel, Agung Sedayu dan masih banyak yang lainnya.
Persaingan yang ketat antara perusahaan tour dan travel dapat terjadi karena
faktor-faktor sebagai berikut:
• Jumlah perusahaan tour dan travel yang sangat banyak di Indonesia sebagai
akibat dari pertumbuhan industri pariwisata baik di dalam maupun di luar
negeri.
• Jenis layanan produk dan jasa yang cenderung tertuju pada pangsa pasar yang
sama.
79
• Produk dan jasa yang ditawarkan tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan
biaya pengalihan, sehingga pembeli tidak terikat pada satu perusahaan dan
mudah untuk berpindah dalam melakukan transaksi di perusahaan lainnya.
Jumlah perusahaan tour dan travel lokal dalam negeri merupakan
perusahaan travel yang umumnya memfokuskan target pelayanan konsumennya
pada konsumen dalam negeri. Perusahaan yang paling banyak bermunculan
dikarenakan hambatan yang relatif kecil dalam memasuki wilayah industri ini dan
juga disebabkan oleh jenis produk yang ditawarkan mudah untuk ditiru dengan
variasi dan harga yang kompetitif. Kelompok ini telah memahami bahwa saat ini
secara umum konsumen Indonesia telah memiliki tingkat perpindahan antar
tempat (mobilitas) yang cukup tinggi dan dengan waktu yang terbatas.
Jumlah perusahaan jasa travel lokal asing merupakan perusahaan jasa
travel yang didirikan untuk mengakomodasi perjalanan wisatawan dari negara
asalnya menuju suatu negara dengan daerah tujuan wisata tertentu. Perusahaan ini
didirikan dengan mempertimbangkan banyaknya konsumen yang menggunakan
perusahaan jasa travel dan peluang yang bisa diperoleh apabila perusahaan
mendirikan pada negara tujuan tersebut.
80
3.1.7 Gambaran Sistem yang Sedang Berjalan.
3.1.7.1 Prosedur Pemesanan dan Penjualan Tiket Pesawat
Sumber: Pana Tour
Gambar 3.3 : Prosedur Pemesanan dan Penjualan Tiket Pesawat
1. Pada pemesanan dan penjualan tiket pesawat, dimana konsumen atau
pelanggan dapat melalui telepon ataupun secara datang langsung ke kantor
Pana Tour, kemudian akan dilayani oleh staff ticketing.
2. Staff tersebut akan mencari apa yang di inginkan oleh pelanggan seperti
kemana tujuan yang di inginkan yaitu waktu keberangkatan, waktu
kepulangan, jumlah orang yang akan melakukan perjalanan. Kemudian staff
juga akan mencari tiket pesawat yang di maksud oleh pelanggan (sesuai
dengan keinginan pelanggan).
3. Staff akan mencarinya dengan menggunakan komputer perusahaan dimana
komputer perusahaan akan terhubung dengan pihak ketiga (ABACUS,
AGRA) untuk melihat ketersediaan tiket pesawat & maskapai yang
diinginkan.
4. Karyawan Pana Tour kemudian akan memberitahu kepada pelanggan pilihan-
pilihan penerbangan yang tersedia sesuai dengan pesanan pelanggan tersebut,
maka secara otomatis tempat yang masih tersedia akan berkurang.
81
5. Setelah proses pemesanan selesai, pelanggan melakukan transaksi pembayaran
kepada pihak Pana Tour atas transaksi penerbangan yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak.
3.1.7.2 Prosedur Penjualan Voucher Hotel
Sumber: Hasil Pana Tour
Gambar 3.4: Prosedur Penjualan Voucher Hotel
1. Pelanggan bertanya baik melalui telepon ataupun secara langsung datang
menanyakan kepada staff tours and travel mengenai hotel yang tersedia pada
daerah yang diinginkan customer, nama hotel, kategori hotel, fasilitas hotel,
harga dari setiap jenis kamar.
2. Staff akan mengecek status ketersediaan dari hotel yang diinginkan customer
dan menghubungi pihak hotel untuk status ketersediaan pemesanan hotel.
3. Apabila tersedia, maka customer dapat melakukan pemesanan hotel dan staff
dapat menerbitkan dokumen transaksi pemesanan hotel, kemudian customer
dapat melakukan pembayaran kepada staff tours and travel.
82
3.1.7.3 Prosedur Penjualan Paket Tour
Sumber: Hasil Pana Tour
Gambar 3.5: Prosedur Penjualan Paket Tour
1. Pelanggan datang ke kantor Pana Tour, kemudian dilayani oleh staff tours and
travel. Karyawan Pana Tour akan menanyakan jenis dan tujuan tour yang
diinginkan oleh pelanggan. Selanjutnya karyawan Pana Tour akan
memberikan pilihan-pilihan paket wisata tour yang tersedia.
2. Pelanggan dapat melakukan konsultasi untuk menyanyakan semua informasi
yang ingin diketahuinya mengenai paket tour yang ditawarkan kepadanya.
Setelah pelanggan setuju untuk memilih paket tour yang diinginkannya, maka
karyawan Pana Tour akan mencatat informasi yang dibutuhkan seperti jumlah
peserta dan data diri dari masing-masing peserta tour untuk kemudian
didaftarkan dalam paket tour yang dimaksud.
3. Pelanggan kemudian membayar sejumlah uang muka sebagai tanda jadi
pemesanan paket tour. Setelah itu pelanggan akan dihubungi apabila paket
tour yang dipesan telah memenuhi kuota (jumlah peserta).
83
4. Selanjutnya pelanggan akan melunasi sisa pembayaran dan dilakukan
pengurusan dokumen perjalanan bagi masing-masing peserta tour oleh Pana
Tour.
3.1.7.4 Perumusan Masalah pada Sistem yang Sedang Berjalan
Pada sistem yang berjalan saat ini dari hasil melakukan wawancara
terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan, yaitu:
• Konsumen atau pelanggan harus datang ke counter agent untuk mengetahui
lebih banyak tentang produk yang ditawarkan, terutama mengenai produk tour
dan termasuk kegiatan lainnya. Banyaknya calon konsumen atau pelanggan
yang datang ke counter agent yang bertujuan untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai produk yang ditawarkan dapat menyebabkan kerja pegawai counter
tidak efisien karena harus melayani semua pelanggan dengan pertanyaan yang
sama.
• Upaya untuk meningkatkan volume pemesanan produk saat ini belum
didukung oleh kegiatan promosi dan pemasaran yang terpadu sehingga banyak
konsumen yang belum mengetahui produk apa saja yang ditawarkan oleh Pana
Tour dan kelebihan yang dapat di tawarkan. Kebanyakan dari konsumen yang
pada umumnya hanya memilih produk-produk yang dapat dikatakan standard
seperti produk tiket maskapai dan produk pemesanan voucher hotel,
sedangkan masih banyak produk-produk lain yang ditawarkan yang memiliki
keunggulan dan dapat memberikan kemudahan pada konsumen tetapi
dikarenakan kurang maksimalnya kegiatan promosi dan pemasaran yang
84
dilakukan perusahaan terhadap produk-produk jasanya, maka konsumen tidak
memiliki pengetahuan yang lebih mengenai produk-produk apa saja yang
ditawarkan oleh perusahaan.
• Kegiatan untuk penyampaian konfirmasi akan produk masih memerlukan jalur
kovensional (telepon), sehingga ada kemungkinan pada saat travel agent ingin
mengubungi pelanggan, pelanggan tidak ada ditempat. Dengan penyampaian
konfirmasi melalui e-mail, maka pihak perusahaan tidak perlu sibuk lagi untuk
menghubungi ulang konsumen dan juga dapat mengatasi kelalaian petugas
yang lupa untuk menghubungi ulang konsumen dalam penyampaian
konfirmasi yang disebabkan oleh kesibukan lain yang dikerjakannya.
85
3.2 Analisis dan Hasil Penelitian
3.2.1 Evaluasi Faktor Ekternal
Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Utama Pana Tour dan studi
pustaka dari beberapa buku yang membahas mengenai kondisi lingkungan usaha
dalam industri, kemudian dapat diperoleh informasi mengenai persaingan yang
terjadi antara perusahaan tour dan travel, perkembangan teknologi informasi saat
ini, kondisi politik dan ekonomi. Melalui informasi-informasi tersebut maka dapat
diketahui faktor eksternal yang menjadi peluang serta ancaman bagi Pana Tours,
kategori faktor tersebut akan di bahas secara lebih rinci pada sub bab selanjutnya.
3.2.1.1 Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal
Ancaman (Threat) adalah hambatan yang dapat timbul dalam suatu
kegiatan bisnis perusahaan. Adapun faktor-faktor eksternal yang dikenali sebagai
ancaman bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
Kondisi ekonomi di dalam negeri yang masih labil sering kali
membuat iklim bisnis di Indonesia masih tidak menentu. Inflasi yang tinggi
merupakan salah satu tanda dari kondisi perekonomian di Indonesia yang
belum stabil. Akibat dari inflasi yang tinggi maka hampir seluruh sektor dunia
bisnis akan terkena dampaknya, tak terkecuali bisnis tour dan travel.
Selain itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang sering
sekali mengalami penurunan juga memberikan dampak yang negatif bagi
industri tour dan pariwisata. Dampak dari penurunan nilai tukar rupiah bagi
86
industri tour dan travel jelas sangat besar, karena sebagian besar transaksi
dalam industri tour dan travel berpatokan pada mata uang asing khususnya
Dollar Amerika Serikat ($USD). Bila nilai tukar rupiah turun maka harga dari
produk pariwisata yang ditawarkan perusahaan tour dan travel semakin tinggi.
2. Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam.
Kegiatan aksi terrorisme seperti peledakan bom, baik yang terjadi di
dalam negeri maupun luar negeri telah mengurangi minat konsumen untuk
bepergian. Selain itu, dikeluarkannya peringatan travel warning kepada
Indonesia oleh beberapa negara kepada warga negaranya telah memberikan
citra buruk bagi Indonesia sehingga menimbulkan dampak langsung bagi
perusahaan-perusahaan agen perjalanan. Pengaruh bencana alam yang besar
seperti banjir besar, gunung meletus, wabah penyakit, gempa, dan lain
sebagainya juga telah mengurangi keinginan konsumen untuk bepergian
menuju daerah-daerah tertentu.
Selain itu aksi terorisme juga menyebabkan warga negara Indonesia
masuk dalam kategori “daftar hitam” di beberapa negara. Hal tersebut
menyebabkan warga Indonesia sulit untuk memperoleh visa, terutama visa
untuk negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Australia, dan negara-
negara Uni Eropa, ketika hendak berpergian ke negara lain. Kondisi ini tentu
tidak kondusif bagi industri tour dan travel.
3. Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif.
Dalam masa seperti ini, persaingan harga menarik, murah dan berbagai
macam produk penjualan sesama biro wisata, sangat mempengaruhi penjualan
87
produk kepada segmen pasar lokal. Selain itu, nama perusahaan yang belum
dikenal masyarakat turut mempengaruhi, sulit untuk dapat membuat
persaingan terhadap produk lain dalam waktu dekat.
4. Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia
Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan ancaman
yang sangat kuat karna peraturan dan kebijakan dari pemerintah Indonesia,
khususnya mengenai industri pariwisata, dapat dijadikan sebagai ancaman.
Sebagai contoh pencabutan fasilitas visa berkunjung singkat bagi warga
negara asing yang hendak masuk ke Indonesia. Hal tersebut tentu memberikan
iklim yang tidak kondusif bagi industri pariwisata di Indonesia. Oleh karena
itu kebijakan dan keputusan pemerintah merupakan ancaman yang sangat
besar, tidak hanya bagi lingkungan dalam perusahaan, namun juga bagi
lingkungan luar perusahaan.
Tabel 3.1 : Faktor Ancaman terhadap Pana Tour
No. Faktor Ancaman Perusahaan
T-1 Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
T-2 Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam
T-3 Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif
T-4 Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia
Sumber: Hasil Penelitian
88
3.2.1.2 Evaluasi Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal
Peluang (Opportunity) adalah kesempatan yang ada pada pasar, yang
dapat diusahakan perusahaan menjadi keunggulan dan keuntungan bagi
perusahaan atau sebuah faktor besar dalam membentuk suatu strategi perusahaan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang dikenali sebagai peluang bagi perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar.
Semakin besarya pertumbuhan penduduk Indonesia merupakan pasar
yang sangat potensial bagi industri tour dan travel. Biaya perjalanan pariwisata
yang semakin terjangkau dan ditambah lagi dengan semakin banyak dan
panjang musim liburan, sehingga makin banyak orang tertarik melakukan
perjalanan wisata. Apalagi persaingan harga yang sekarang mudah di jangkau
oleh konsumen. Sebagai contoh musim libur Hari Raya Idul Fitri (Lebaran),
Natal & Tahun Baru, dimana pada musim liburan tersebut konsumen
memanfaatkannya dengan liburan bersama keluarga, yang masing-masing
biasanya berkisar satu minggu lamanya atau lebih untuk menghabiskan masa
liburan.
2. Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk melalui Internet.
Di jaman teknologi informasi ini sudah umum orang berkomunikasi
dan berinteraksi menggunakan internet. Perkembangan infrastruktur teknologi
informasi yang relevan dan komunikatif dalam melakukan pemasaran dan
penjualan melalui internet diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.
Dalam hal ini masih diperlukan sarana penunjang untuk mempromosikan
89
penjualan produk perusahaan kepada market lokal, baik melalui
advertising/iklan, website server, dan lainnya, agar dapat menunjang
peningkatan nilai jual perusahaan dimasa mendatang. Pemanfaatan teknologi
internet untuk menjangkau pelanggan baru sekaligus mempertahankan
pelanggan yang ada menjadi lebih baik sehingga hubungan jangka panjang
dengan pelanggan dapat terbina. Misalnya dengan membuat situs web yang
mendukung layanan terhadap pelanggan. Terutama apabila kesan positif yang
dialami pelanggan dapat ditampilkan di dalam situs web, maka secara tidak
langsung juga akan menjadi media pemasaran online bagi perusahaan.
3. Biaya transportasi makin murah.
Pada saat ini biaya transportasi bisa di jangkau oleh masyarakat
khususnya transporatasi melalui udara. Hal ini disebabkan karena semakin
banyak muncul perusahaan penerbangan komersial baik dalam negeri maupun
asing, sehingga terjadi persaingan harga diantara para penyedia maskapai.
Akibatnya harga tiket pesawat semakin terjangkau oleh masyarakat, bahkan
seringkali dapat kita lihat bahwa harga tiket pesawat lebih murah
dibandingkan dengan harga tiket kereta atau harga bus untuk tujuan yang
sama.
4. Adanya kecendrungan peningkatan trend bepergian ke negera-negara tertentu
pada saat ini, seperti Chinna dan Malaysia.
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan
berpergian, baik untuk keperluan berlibur maupun untuk urusan bisnis ke
negara seperti China. Hal ini terjadi karena di tengah kemajuan perekonomian
90
yang pesat dan perubahan di dalam negeri yang cepat, dimana akan
mendorong perkembangan sektor pariwisata di negara tersebut. Sehingga
mereka gencar melakukan promosi untuk menarik minat wisatawan dalam
maupun luar negeri. Selain itu, mereka memberikan insentif yang menarik
seperti kemudahan dalam kepengurusan dokumen perjalanan dan lain
sebagainya.
Tabel 3.2 : Faktor Peluang terhadap Pana Tour
No. Faktor Peluang Perusahaan
O-1 Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar.
O-2 Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk melalui internet.
O-3 Biaya transportasi makin murah.
O-4 Adanya kecendrungan peningkatan trend bepergian ke negera-negara
tertentu pada saat ini, seperti Chinna dan Malaysia.
Sumber: Hasil Penelitian
3.2.2 Evaluasi Faktor Internal
Untuk melakukan evaluasi faktor internal, kegiatan pengumpulan data-
data diperoleh dari hasil wawancara dengan Direktur Utama Pana Tour dan studi
pustaka dari beberapa buku yang membahas mengenai kondisi lingkungan usaha
dalam industri. Dikarenakan adanya batasan-batasan untuk memperoleh data-data
internal yang didasarkan oleh kebijakan perusahaan menyangkut kekuatan dan
kelemahan perusahaan, maka data-data yang dapat disajikan bersifat penyampaian
91
deskriptif yang dianggap dapat menggambarkan secara umum dan terbatas dari
kondisi internal perusahaan.
3.2.2.1 Evaluasi Kelemahan (Weaknesses) Faktor Internal
Kelemahan adalah beberapa hal dimana suatu perusahaan memiliki
kekurangan atau mengerjakan suatu kegiatan yang kurang baik atau suatu kondisi
yang meletakkan perusahaan pada kondisi yang tidak menguntungkan. Adapun
faktor-faktor internal teridentifikasi sebagai keunggulan perusahaan sebagai
berikut :
1. Promosi kurang gencar
Kegiatan yang dilakukan oleh Pana Tour, apabila dibandingkan dengan
travel-travel agent yang lain masih belum banyak dilakukan seperti yang
dilakukan oleh pesaing-pesaingnya (vayatour, bayu buana, wita tour dan lain
sebagainya).
Hingga saat ini kegiatan promosi hanya sebatas mengadakan
mengikuti event pameran produk wisata, menyebarkan selebaran, dan
memasang iklan. Akibatnya sulit bagi konsumen untuk memperoleh informasi
mengenai produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh Pana Tour.
2. Belum menjangkau pelanggan di luar daerah
Pana tour saat ini masih belum bisa menjangkau pelanggan-pelanggan
yang berada diluar daerah, dimana di daerah-daerah tersebut Pana Tour belum
mempunyai cabang seperti halnya pelanggan yang berada di Jakarta saat ini.
Sampai saat ini Pana Tour baru mempunyai cabang di Bekasi saja belum
92
membuka cabang-cabang diluar daerah dan sebenarnya masih banyak daerah
yang sebetulnya mempunyai pelanggan potensial yang belum bisa dilayani
oleh Pana Tour.
3. Database pelanggan belum ada
Dengan adanya Database pelanggan yang menyimpan seluruh
informasi pelanggan, perusahaan akan merasa dimudahkan dalam pencariann.
Contohnya dengan adanya database tersebut, dapat dibuatkan laporan maupun
statistik untuk mengetahui dari daerah mana saja pelanggan Pana Tour berasal
dan lokasi tujuan pariwisata apa yang saat ini paling banyak dituju oleh
pelanggan Pana Tour dan apabila pelanggan sering melaukan transaksi di Pana
Tour maka nantinya akan dibuatkan suatu Rewards.
4. Tidak dapat melakukan transaksi selama 24 jam
Kegiatan bisnis dan operasional pelayanan pada Pana Tour berakhir
setelah jam pulang kantor. Hal ini membatasi peluang perolehan pemesanan
dan penjualan dari produk jasa yang dimiliki oleh Pana Tour, dimana yang
mungkin bisa diperoleh seandainya perusahaan melakukan kegiatan
operasional selama 24 jam.
93
Tabel 3.3: Faktor Kelemahan terhadap Pana Tour
No. Faktor Kelemahan Perusahaan
W-1 Promosi kurang gencar.
W-2 Belum menjangkau pelanggan di luar daerah.
W-3 Database pelanggan belum ada.
W-4 Tidak dapat melakukan transaksi selama 24 jam.
Sumber: Hasil Penelitian
3.2.2.2 Evaluasi Kekuatan (Strength) Faktor Internal
Kekuatan adalah suatu keunggulan yang dimiliki perusahan atau suatu
karakteristik yang memberikan perusahaan peningkatan kemampuan dalam
persaingan di dalam suatu bisnis. Adapun faktor-faktor internal teridentifikasi
sebagai keunggulan perusahaan sebagai berikut :
1. Memiliki staf berpengalaman
Kegiatan operasional dan pelayanan yang dilakukan oleh Pana Tour
saat ini mempunyai staf yang berpengalaman di bidangnya dan siap membantu
pelanggannya dengan memberikan informasi dan pelayanan yang maskimal.
Kemampuan mereka terlihat pada saat melayani dan meyakinkan dengan baik
semua golongan pelangan. Di masa sekarang ini, pelanggan merupakan aset
perusahaan yang harus dijaga selamanya. Kepuasan pelanggan merupakan
salah satu cara dalam mempertahankan pelanggan yang telah ada serta
memperoleh pelanggan baru. Dengan memiliki karyawan yang berpengalaman
dalam industri tour dan travel diharapkan kepuasan pelanggan Pana Tour
dapat terpenuhi.
94
2. Produk dan jasa ditawarkan dengan harga kompetitif
Produk dan jasa Pana Tour beragam jumlahnya dan ditawarkan kepada
konsumennya dengan harga yang kompetitif. Hal tersebut sangat penting
mengingat persaingan antara perusahaan tour dan travel yang sangat ketat,
sehingga membuat konsumen akan memilih perusahaan tour dan travel yang
menawarkan produknya dengan harga lebih menarik dibandingkan perusahaan
lainnya.
3. Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok.
Pana Tour selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada semua pihak, baik terhadap supplier, pelanggan, maupun
pihak-pihak terkait. Karenanya Pana Tour dapat menawarkan produk dan jasa
pariwisata yang beragam, menarik dan memiliki pengendalian mutu yang baik
kepada konsumennya. Pana Tour selalu berusaha untuk menjalin hubungan
kerja sama yang baik dengan para suppliernya, hal ini dilakukan agar
perusahana dapat membangun suatu kerja sama strategis sehingga dapat saling
menguntungkan kedua belah pihak.
4. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
Efektifitas, supel, keramahan, pelayanan yang sifatnya kekeluargaan
dimana dapat memberikan pelayanan yang nyaman bagi pelanggan dan
merasa mendapatkan pelayanan secara personal (one-to-one). Selain itu,
kekuatan pada fasilitas pelayanan, baik reservasi (pembukuan), untuk
penerbangan domestic atau internasional, serta pembukuan hotel.
95
Tabel 3.4: Faktor Kekuatan terhadap Pana Tour
No. Faktor Kekeuatan Perusahaan
S-1 Memiliki staf berpengalaman.
S-2 Produk dan jasa ditawarkan dengan harga kompetitif.
S-3 Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok.
S-4 Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.
Sumber: Hasil Penelitian
96
3.2.3 Tahap Masukan
3.2.3.1 Matriks EFE
Berdasarkan hasil identifikasi dari analisis evaluasi faktor lingkungan
eksternal perusahaan, dapat disebutkan beberapa ancaman dan peluang yang ada.
Sehingga faktor-faktor tersebut dapat dimasukkan dan dihitung nilai EFE-nya.
Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan nilai pembobotan pada setiap faktor
sesuai pengaruh relatif bagi kesuksesan perusahaan dalam industri jasa pariwisata
dengan perincian dari nilai sebagai berikut:
• Nilai bobot 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting).
• Kemudian setiap faktor akan dinilai atau di-ranking sesuai dengan penilaian
yang dilakukan perusahaan untuk menjawab kesesuaian faktor yang
disebutkan, yakni dengan perincian:
4 = respon luar biasa
3 = respon diatas rata-rata
2 = rata-rata
1 = dibawah rata-rata/jelek
Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai
masing-masing faktor, yang kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai total
dari matrik EFE.
97
Tabel 3.5: Matrik EFE
Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot
Faktor Ancaman Perusahaan
T-1 Kondisi ekonomi Indonesia masih belum
stabil.
0,099 2 0,198
T-2 Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam 0,100 2 0,200
T-3 Persaingan Variasi Produk dan Harga yang
Kompetitif
0,167 1 0,167
T-4 Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia 0,052 2 0,104
Total Threats 0,669
Faktor Peluang Perusahaan
O-1 Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin
besar.
0,181 4 0,724
O-2 Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk
melalui Internet.
0,120 4 0,480
O-3 Biaya transportasi makin murah. 0,065 4 0,260
O-4 Adanya kecendrungan peningkatan trend
bepergian ke negera-negara tertentu pada saat
ini, seperti China dan Malaysia.
0,216 4 0,864
Total Opportunities 2,328
Total Threats dan Opportunities 1,000 2,997 Sumber : Hasil Analisis
98
3.2.3.2 Matriks CPM
Tabel 3.6: Matrik CPM
PT. Pesona Antar Nusa Vayatour Agung Sedayu
Faktor Penentu Keberhasilan
Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
Mutu Layanan 0.10 3 0.30 4 0.4 3 0.30
Daya Saing Harga 0.25 4 1.00 3 0.75 3 0.75
Loyalitas Pelanggan 0.25 4 1.00 4 1 3 0.75
Pangsa Pasar 0.10 3 0.30 4 0.4 2 0.20
Diversifikasi Layanan 0.10 2 0.20 3 0.3 2 0.20
Manajemen 0.05 4 0.20 4 0.2 4 0.20
Sumber Daya Manusia 0.10 3 0.30 4 0.4 3 0.30
Teknologi Informasi 0.05 3 0.15 4 0.2 3 0.15
Jumlah 1.00 3.45 3.65 2.85
Keterangan: 4 = kekuatan besar, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan besar
Sumber : Hasil Analisis
99
3.2.3.3 Matriks EFI
Setelah melakukan analisis lingkungan internal sehingga
teridentifikasikan beberapa kelemahan dan kekuatan dari perusahaan, maka
faktor-faktor tersebut dapat dihitung nilai EFI-nya. Nilai tersebut diperoleh
dengan melakukan nilai pembobotan pada setiap faktor sesuai pengaruh relatif
bagi kesuksesan perusahaan dalam industri jasa pariwisata dengan perincian dari
nilai sebagai berikut:
• Nilai bobot 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting)
• Kemudian setiap faktor akan dinilai atau di-ranking sesuai dengan penilaian
yang dilakukan perusahaan untuk menjawab kesesuaian faktor yang
disebutkan, yakni dengan perincian:
4 = kekuatan utama
3 = kekuatan kecil
2 = kelemahan kecil
1 = kelemahan utama
Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai
masing-masing faktor, yang kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai total
EFI.
100
Tabel 3.7: Matrik EFI
Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot
Faktor Kelemahan Perusahaan
W-1 Promosi kurang gencar. 0,107 2 0,214
W-2 Belum menjangkau pelanggan di luar daerah. 0,116 1 0,116
W-3 Database pelanggan belum ada. 0,068 2 0,136
W-4 Tidak dapat melakukan transaksi selama 24
jam.
0,196 2 0,392
Total Weaknesses 0,858
Faktor Kekuatan Perusahaan
S-1 Memiliki staf berpengalaman. 0,080 4 0,320
S-2 Produk dan jasa ditawarkan dengan harga
kompetitif.
0,174 4 0,696
S-3 Hubungan kerjasama yang baik dengan
pemasok.
0,136 4 0,544
S-4 Memberikan pelayanan yang maksimal kepada
pelanggan.
0,123 4 0,492
Total Strengths 2,052
Total Weaknesses dan Strengths 1,000 2,910
101
3.2.4 Tahap Pencocokan
3.2.4.1 Matriks TOWS
Nilai total yang dihasilkan dari tabel diatas, 2,997 (EFE) dan 2,910
(EFI), dipergunakan untuk mengetahui posisi relatif Pana Tour dibandingkan
dengan perusahaan pesaing untuk menentukan bagaimana strategi Pana Tour
terhadap faktor internal dan faktor eksternalnya. Setelah mengumpulkan semua
data yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, dirumuskan strategi
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengurangi ancaman dan
kelemahan yang ada pada perusahaan.
Setelah nilai total diketahui maka disusun diagram TOWS untuk
mengetahui posisi relatif Pana Tour dibandingkan perusahaan pesaing dengan
cara:
1. Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada opportunities dan threats
dijumlahkan untuk mendapatkan titik Y.
Opportunities = 2,328
Threats = 0,669
Titik Y = Opportunities + Threats
= 2,328 + 0,669 = 2,997
2. Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada strengths dan weaknesses
dijumlahkan untuk mendapatkan titik X.
Strengths = 2,052
Weaknesses = 0,858
Titik X = Strengths + Weaknesses
102
= 2,052 + 0,858 = 2,910
Maka kondisi Pana Tour terletak pada koordinat (2,997 : 2,910), yaitu
pada kuadran pertama (gambar 3.6). Suatu kondisi dimana perusahaan memiliki
strengths yang dapat menjadi keunggulan dalam meraih dan merebut
opportunities/peluang yang ada. Sthrengts dan opportunities tersebut dapat
diformulasikan menjadi strategi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan.
4 Opportunities
EFE (2,997)
1 4
Weaknesses (2,5 ; 2,5) EFI (2,910) Strengths
Threats
1
Gambar 3.6: Posisi Relatif yang Dirancang
Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan matriks TOWS (tabel 3.8),
maka dapat diidentifikasikan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan.
103
Tabel 3.8: Matrik TOWS
Threats –T
1. Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
2. Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam.
3. Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif.
4. Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia
Opportunities – O
1. Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar.
2. Promosi, pengenalan dan penjualan produk melalui internet.
3. Biaya transportasi makin murah.
4. Adanya kecenderungan peningkatan trend bepergian ke negara-negara tertentu pada saat ini, seperti ke negara China dan Malaysia.
Weaknesses – W
1. Promosi kurang gencar. 2. Belum menjangkau
pelanggan di luar daerah. 3. Database pelanggan belum
ada. 4. Tidak dapat melakukan
kegiatan pemasaran dan penjualan selama 24 jam
Strategi WT
1. Membuat database dan memelihara pelanggan yang sudah ada (W2, W3, T3).
2. Melakukan inovasi produk yang bersifat insentif menarik, seperti free and easy package, diskon pada produk jasa perjalanan tertentu, menyediakan paket perjalanan murah dan lain sebagainya. (W1, W2, T1, T2, T3, T4).
3. Melakukan promosi produk di media massa, iklan dengan banner atau spanduk, dan melalui media lain. (W1,W2,W4,T2)
Strategi WO
1. Tingkatkan market share untuk market lokal/pasar Indonesia (W2, O1, O2).
2. Merancang web (W2, W3, O1, O2, O3, O4).
3. Melakukan kegitan promosi dengan lebih banyak dan efektif untuk meraih pelanggan baru (W1, O1, O3).
4. Membuka kantor cabang baru di wilayah strategis (W2, O4)
Strengths –S
1. Memiliki staf berpengalaman. 2. Produk dan jasa ditawarkan
dengan harga kompetitif. 3. Hubungan kerjasama yang
baik dengan pemasok. 4. Memberikan pelayanan yang
maksimal kepada pelanggan.
Strategi ST
1. Kerjasama dengan pemasok membuat event khusus dan promosi harga (S1, S2, S3, T1, T2, T3).
2. Memperbanyak dan memperbaiki kualitas produk dan jasa yang ditawarkan (S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3, T4).
3. Melakukan kerjasama dengan satu/beberapa pesaing dalam penyediaan paket-paket perjalanan khusus. (S1,T1,T2)
Strategi SO
1. Membangun suatu website e-commerce untuk menyebarkan informasi dan untuk mendukung kegiatan pemesanan dan penjualan produk tour dan travel (S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3).
2. Membuat diskon khusus menjelang high seasons (S1, S2, S3, O1, O3, O4)
Sumber: Hasil Penelitian
104
3.2.4.2 Matriks SPACE
Tabel 3.9: Matriks SPACE
Kekuatan Keuangan (FS) Peringkat
Laba bersih yang meningkat setiap tahunnya 3.0
Pendapatan yang meningkat setiap tahunnya 2.0
ROI yang stabil 3.0
8.0
Kekuatan Industri (IS)
Kerja sama dengan pihak pemasok 6.0
Mutu layanan yang sangat baik 4.0
10.0
Stabilitas Lingkungan (ES)
Keadaan politik yang tidak stabil -1.0
Keadaan ekonomi perusahaan di Indonesia yang mulai pulih -3.0
-4.0
Keunggulan Kompetitif (CA)
Menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan mutu yang baik -5.0
Keunggulan teknologi informasi yang digunakan -3.0
-8.0
Sumber: Hasil Penelitan
105
Kesimpulan:
Rata-rata Kekuatan Keuangan (FS): +8,00 : 3 = +2,67
Rata-rata Kekuatan Industri (IS): +10,00 : 2 = +5,00
Rata-rata Stabilitas Lingkungan (ES): -4,0 : 2 = -2,0
Rata-rata Keunggulan Kompetitif (CA): -8,0 : 2 = -4,0
Koordinat vektor arah sumbu x: +5,00 + (-4,0) = +1,00
Koordinat vektor arah sumbu y: +2,67 + (-2,0) = +0,67
FS
(+1, +0. 67)
CA IS
ES
Sumber: Hasil Penelitian
Gambar 3.7: Posisi Relatif Pana Tour dengan Metode SPACE
PT Pesona Antar Nusa berada dalam posisi yang baik sekali untuk
menggunakan kekuatan internalnya untuk: memanfaatkan peluang eksternal,
mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal.
106
3.3 Pembahasan Kuisioner
3.3.1 Penyajian Kuisioner
Teknik pengambilan sampel untuk pengisian kuisioner menggunakan
metode Nonprobability Sampling. Kuisioner dibagikan kepada pelanggan yang
datang ke perusahaan PT. Pesona Antar Nusa (Pana Tour) terhitung mulai tanggal 1
Juni 2006 sampai dengan tanggal 1 Juli 2006 (30 hari). Dari populasi yang ada
sebanyak 120 orang, diambil sample sejumlah 90 orang sehingga kuisioner yang
berhasil terkumpul adalah 90 kuisioner.
Pada kuisioner terdapat 17 pertanyaan. Pertanyaan dibagi dalam dua jenis
yaitu:
1. Pertanyaan yang tidak memiliki bobot nilai (Pertanyaan no 1-5).
2. Pertanyaan yang memiliki bobot nilai (Pertanyaan no 6-17).
3.3.2 Hasil Kuisioner
Dari hasil kuisioner maka data tersebut dapat diolah dan dapat ditunjukkan
pada pie chart untuk kemudian diambil suatu kesimpulan untuk setiap
pertanyaannya. Pembahasannya adalah sebagai berikut:
107
1. Domisili Pelanggan
8%12%
52%
9%
19%Bekasi UtaraBekasi SelatanBekasi BaratBekasi TimurLain-lain
Gambar 3.8: Domisili pelanggan (Hasil Kuisioner)
Dari melihat data hasil kuisioner untuk lokasi pelanggan, sebagian besar
lokasi pelanggan tersebar secara merata khususnya untuk daerah di Bekasi,
namun untuk pelanggan di luar Bekasi masih sedikit yaitu hanya 8% yang terdiri
dari daerah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Pana Tour membutuhkan suatu strategi promosi untuk meraih pasar yang lebih
luas yaitu pasar di Luar Bekasi.
2. Pekerjaan Pelanggan
41%
14%
27%
18%
SwastaPemerintahWiraswastaLainnya
Gambar 3.9: Pekerjaan pelanggan (Hasil Kuisioner)
108
Dari melihat data hasil kuisioner untuk pekerjaan para pelanggan,
sebagian besar pelanggan yang melakukan transaksi pemesanan adalah mereka
yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 37 orang (41%),mereka yang
bekerja di pemerintah 13 orang (14%) dan mereka yang bekerja sebagai
wiraswasta sebanyak 24 orang (27%). Sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi dalam membuat system baru
yang berbasiskan website adalah dengan menyediakan layanan bertransaksi
selama 24 jam penuh, karena mengingat jam kerja yang mempengaruhi waktu
luang mereka.
3. Rata-rata pengeluaran dalam satu bulan (Rupiah)
14%
27%
47%
12%
<300 ribu300-500 ribu500 ribu-1 juta>1 juta
Gambar 3.10: Rata-rata pengeluaran pelanggan dalam satu bulan
(Hasil Kuisioner)
Dari melihat data hasil kuisioner untuk rata-rata pengeluaran para
pelanggan, sebagian besar pelanggan yang melakukan transaksi pemesanan dan
penjualan jasa perjalanan adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran
dalam satu bulan berkisar antara 500 ribu sampai dengan 1 juta rupiah, yaitu
109
sebanyak 42 orang (47%) dan mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran
dalam satu bulan sebesar lebih dari 1 juta rupiah sebanyak 11 orang (12%).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu
strategi untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan yang berpotensial,
agar mereka dapat terus menggunakan jasa perjalanan dari perusahaan.
4. Pengunaan internet oleh pelanggan.
86%
14%
PernahTidak Pernah
Gambar 3.11: Penggunaan Internet (Hasil Kuisioner)
Dari data hasil kuisioner untuk penggunaan internet oleh pelanggan
didapat jumlah persentase 77 orang (86%) bahwa semua pelanggan pernah
menggunakan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan
perusahaan adalah pelanggan yang sudah mengenal dan mengetahui cara
penggunaan internet.
110
5. Jenis layanan perusahaan yang sering digunakan
40%
26%
26%
8%
Tiket MaskapaiVoucher HotelPaket TourDokumen Perjalanan
Gambar 3.12: Jenis layanan perusahaan yang sering digunakan (Hasil Kuisioner)
Dari melihat data hasil kuisioner untuk jenis layanan yang sering
digunakan para pelanggan, sebagian besar pelanggan melakukan transaksi untuk
pemesanan Tiket Maskapai sebanyak 37 orang (40%) dan pelanggan melakukan
transaksi untuk pemesanan voucher hotel sebanyak 23 orang (26%). Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi untuk
memberitahukan kepada pelanggan yang lain bahwa ada berbagai produk
pelayanan yang di tawarkan. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah
dengan menyediakan layanan berupa transaksi pemesanan dan penjualan jasa
perjalanan secara online (ditayangkan di website). Cara ini dapat menjadi
sumber pendapatan baru bagi perusahaan.
111
Untuk pembahasan hasil kuisioner dari no 6-17 merupakan hasil
perhitungan yang memiliki bobot sebagai berikut:
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 X 90 = 450 (Skor tertinggi)
Jumlah skor terendah = 1 X 90 = 90
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.13: Daerah Penilaian Bobot Kuisioner
6. Tingkat kebutuhan pemakaian internet oleh pelanggan.
16%
47%
30%
7% 0%
Sangat PentingPentingBiasa sajaTidak PentingSangat Tidak Penting
Gambar 3.14: Tingkat kebutuhan pemakaian internet oleh pelanggan.
(Hasil Kuisioner)
112
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Penting = 14 X 5 = 70
Penting = 43 X 4 = 172
Biasa saja = 27 X 3 = 81
Tidak Penting = 6 X 2 = 12
Sangat Tidak Penting = 0 X 1 = 0
Jumlah = 335
Berdasarkan jumlah skor yaitu 335 yang berada di daerah setuju, hal ini
berarti bahwa tingkat kebutuhan pelanggan terhadap penggunaan internet cukup
tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan sudah terbiasa dalam
melakukan kegiatan bisnis dengan menggunakan internet.
7. Lama waktu pelanggan menggunakan jasa perusahaan.
11%
13%
22%34%
20%6 Bulan9 Bulan1 Tahun>1 ThunBaru Pertama Kali
Gambar 3.15: Lama Waktu Pelanggan (Hasil Kuisioner)
113
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
6 Bulan = 10 X 5 = 50
9 Bulan = 12X 4 = 48
1 Tahun = 20 X 3 = 60
>1 Tahun = 30 X 2 = 60
Baru Pertama Kali = 18 X1 = 18
Jumlah = 236
Berdasarkan jumlah skor yaitu 236 yang berada di daerah setuju maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan
cukup baik, pelanggan haruslah dijaga hubungan baiknya dengan perusahaan
agar tidak dapat dengan mudah berpindah ke perusahaan yang lain apabila
pelayanan yang diberikan perusahaan tidak sebaik dengan perusahaan lain.
Sehingga dengan hasil ini maka perusahaan harus mempertahankan kualitas
pelayanan dan juga harus mengembangkan strategi layanan yang lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan lain agar pelanggan dapat secara terus
menerus memakai jasa perusahaan.
8. Penyajian informasi mengenai produk secara cepat.
16%
28%
34%
18%4%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.16: Penyajian informasi mengenai produk secara cepat (Hasil Kuisioner)
114
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 14 X 5 = 70
Setuju = 25 X 4 = 100
Ragu-ragu = 31 X 3 = 93
Tidak Setuju = 16 X 2 = 32
Sangat Tidak Setuju = 4 X 1 = 4
Jumlah = 299
Berdasarkan jumlah skor yaitu 299 yang berada di daerah setuju maka
dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
akan informasi mengenai produk jasa perjalanan secara optimal. Sehingga
dengan hasil ini maka perusahaan pada website yang akan dirancang harus
menyediakan layanan informasi yang cepat agar dapat menghasilkan suatu
informasi yang berguna bagi pelanggan.
9. Kualitas pelayanan perusahaan baik
27%
24%22%
19%8%
Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.17: Kualitas pelayanan perusahaan baik
115
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 24 X 5 = 120
Setuju = 22 X 4 = 88
Ragu-ragu = 20 X 3 = 60
Tidak Setuju = 17 X 2 = 34
Sangat Tidak Setuju = 7 X 1 = 7
Jumlah = 309
Berdasarkan jumlah skor yaitu 309 yang berada di daerah setuju maka
dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah dapat melayani para pelanggannya
secara optimal. Sehingga dengan hasil ini maka perusahaan dalam merancang
sistem baru yang berbasiskan website haruslah menyediakan fasilitas-fasilitas
yang dapat melayani pelanggan secara optimal, dan juga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan umum yang biasa ditanyakan oleh para pelanggan dalam
hal pemesanan dan penjualan jasa perjalanan.
10. Respon perusahaan terhadap keluhan baik dan cepat
18%
29%31%
14%8%
Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.18: Respon perusahaan terhadap keluhan baik dan cepat
(Hasil Kuisioner)
116
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 16 X 5 = 80
Setuju = 26 X 4 = 104
Ragu-ragu = 28 X 3 = 84
Tidak Setuju = 13 X 2 = 26
Sangat Tidak Setuju = 7 X 1 = 7
Jumlah = 301
Berdasarkan jumlah skor yaitu 301 yang berada di daerah setuju maka
dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah dapat merespon pertanyaan-
pertanyaan para pelanggannya tetapi belum cukup optimal. Sehingga dengan
hasil ini maka perusahaan dalam merancang sistem baru yang berbasiskan
website haruslah menyediakan fasilitas yang dapat menampung keluhan-keluhan
para pelanggan. Dengan keluhan-keluhan tersebut maka perusahaan dapat
melihat kekurangan-kekurangan yang masih dimiliki perusahaan dan dapat
segera memperbaikinya dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
117
11. Perubahan proses transaksi dari sistem tradisional ke sistem yang didukung
dengan teknologi informasi. (sistem tradisional: konsumen harus datang
langsung ke counter agent).
29%
41%
18%
9% 3%Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.19: Perubahan Proses Pemesanan dan Penjualan (Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 26 X 5 = 130
Setuju = 37 X 4 = 148
Ragu-ragu = 16 X 3 = 48
Tidak Setuju = 8 X 2 = 16
Sangat Tidak Setuju = 3 X 1 = 3
Jumlah = 345
Berdasarkan jumlah skor yaitu 345 yang berada di daerah setuju maka
dapat disimpulkan bahwa pelanggan setuju akan perubahan proses pemesanan
dan penjualan dari sistem tradisional ke sistem yang didukung dengan
teknologi informasi
118
12. Penggunaan website dapat menunjang pelayaan dalam proses transaksi
20%
37%24%
11%8%
Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.20: Tingkat Kepercayaan Pelanggan terhadap Pembuatan website
(Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 18 X 5 = 90
Setuju = 33 X 4 = 132
Ragu-ragu = 22 X 3 = 66
Tidak Setuju = 10 X 2 = 20
Sangat Tidak Setuju = 7 X 1 = 7
Jumlah = 315
Berdasarkan jumlah skor yaitu 315 yang berada di daerah setuju hal ini
berarti bahwa pelanggan setuju bahwa perancangan website oleh perusahaan
akan menunjang pelayanan perusahaan kepada setiap pelanggannya. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada website perusahaan harus menyediakan layanan yang
dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pelanggan.
119
13. Tampilan website yang dirancang sederhana dengan waktu respon yang cepat
61%
31%
8%0%
0%Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.21: Tingkat Penilaian Pelanggan Terhadap
Kriteria Website yang Baik dari Segi Tampilan dan Waktu Respon
(Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 55 X 5 = 275
Setuju = 28 X 4 = 112
Ragu-ragu = 7 X 3 = 21
Tidak Setuju = 0 X 2 = 0
Sangat Tidak Setuju = 0 X 1 = 0
Jumlah = 408
Berdasarkan jumlah skor yaitu 408 yang berada di daerah sangat setuju
hal ini berarti bahwa pelanggan sangat setuju bahwa perancangan website yang
baik adalah website yang memiliki tampilan sederhana dan memiliki waktu
respon yang cepat.
120
14. Website yang baik adalah yang memiliki sarana untuk berinteraksi dengan user
57%32%
11%0%
0%Sangat setujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Gambar 3.22: Tingkat Penilaian Pelanggan Terhadap Kriteria Website yang Baik
dari Segi Interaksi dengan User (Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Setuju = 51 X 5 = 255
Setuju = 29 X 4 = 116
Ragu-ragu = 10 X 3 = 30
Tidak Setuju = 0 X 2 = 0
Sangat Tidak Setuju = 0 X 1 = 0
Jumlah = 401
Berdasarkan jumlah skor yaitu 401 yang berada di daerah sangat setuju
hal ini berarti bahwa pelanggan sangat setuju bahwa perancangan website yang
baik adalah website yang dinamis yaitu website yang menyediakan sarana bagi
user dalam hal ini adalah pelanggan untuk dapat berinteraksi dengan
perusahaan.
121
15. Tingkat kebutuhan informasi yang up to date.
51%39%
9%
1%
0%Sangat PentingPentingBiasa sajaTidak PentingSangat Tidak Penting
Gambar 3.23: Tingkat kebutuhan pemakaian internet oleh pelanggan.
(Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Penting = 46 X 5 = 230
Penting = 35 X 4 = 140
Biasa saja = 8 X 3 = 24
Tidak Penting = 1 X 2 = 2
Sangat Tidak Penting = 0 X 1 = 0
Jumlah = 396
Berdasarkan jumlah skor yaitu 396 yang berada di daerah sangat setuju,
hal ini berarti bahwa pelanggan sangat setuju bahwa perancangan website yang
baik adalah website yang selalu menyediakan informasi secara up to date.
122
16. Informasi mengenai produk perjalanan dan travel dokumen membantu
pelanggan dalam bertransaksi.
53%37%
10%0%
0%Sangat PentingPentingBiasa sajaTidak PentingSangat Tidak Penting
Gambar 3.24: Tingkat kebutuhan pelanggan terhadap produk perjalanan dan
travel dokumen (Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Penting = 48 X 5 = 240
Penting = 33 X 4 = 132
Biasa saja = 9 X 3 = 27
Tidak Penting = 0 X 2 = 0
Sangat Tidak Penting = 0 X 1 = 0
Jumlah = 399
Berdasarkan jumlah skor yaitu 399 yang berada di daerah sangat setuju,
hal ini berarti bahwa pelanggan sangat membutuhkan informasi mengenai
produk perjalanan dan travel dokumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada sistem layanan yang akan dibuat oleh perusahaan dibutuhkan tersedianya
123
informasi jenis produk (produk perjalanan) dan harga dari produk-produk yang
ditawarkan.
17. Informasi status transaksi dalam website akan membantu pelanggan dalam
memantau history transaksinya.
43%
40%
17%0%
0%Sangat PentingPentingBiasa sajaTidak PentingSangat Tidak Penting
Gambar 3.25: Tingkat kebutuhan pelanggan terhadap informasi history transaksi
(Hasil Kuisioner)
Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner:
Sangat Penting = 39 X 5 = 195
Penting = 36 X 4 = 144
Biasa saja = 15 X 3 = 45
Tidak Penting = 0 X 2 = 0
Sangat Tidak Penting = 0X 1 = 0
Jumlah = 384
Berdasarkan jumlah skor yaitu 384 yang berada di daerah sangat setuju,
hal ini berarti bahwa pelanggan sangat membutuhkan informasi mengenai
history transaksi dari produk tiket maskapai, voucher hotel dan paket tour yang
124
pernah dilakukannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada sistem layanan
yang akan dibuat oleh perusahaan dibutuhkan informasi mengenai history
transaksi dari produk tiket maskapai, voucher hotel dan paket tour.
3.3.3 Kesimpulan Hasil Kuisioner
Dari penyajian hasil kuisioner khususnya untuk pertanyaan yang memiliki
bobot nilai yaitu pertanyaan no 6-17 maka dapat dijumlahkan secara keseluruhan
total dari jumlah nilai tiap pertanyaan untuk dibagi dengan jumlah pertanyaan yang
ada untuk didapatkan suatu kesimpulan. Perhitungan total jumlah nilainya dapat
dilihat pada Tabel 3.10.
No Pertanyaan Total Nilai
6 335
7 236
8 299
9 309
10 301
11 345
12 315
13 408
14 401
15 396
16 339
17 384
Jumlah 4068
N 12
Jumlah / N 4068 / 12 = 339
Tabel 3.10 Perhitungan Total Nilai Kuisioner
125
Dari perhitungan jumlah nilai kuisoner maka didapat angka 339 yang
berarti berada di daerah setuju, sehingga dari penyajian kuisioner kepada pelanggan
dapat disimpulkan bahwa:
• Tingkat kecepatan waktu dalam memberikan informasi kepada pelanggan masih
belum cepat dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan
masih berada di posisi rata-rata sehingga perusahaan harus meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan khususnya dalam hal memberikan informasi
kepada pelanggan.
Pelanggan telah terbiasa menggunakan internet dalam menjalankan
transaksi bisnis dan pelanggan membutuhkan suatu sistem pelayanan informasi
yang berbasiskan internet. Fitur yang dibutuhkan oleh pelanggan adalah
berupa layanan informasi yang diberikan secara up to date terutama mengenai
informasi jenis produk (produk perjalanan) dan harga dari produk-produk yang
ditawarkan secara online, pertanyaan- pertanyaan umum serta jawabannya yang
sering ditanyakan oleh para pelanggan (FAQ), serta informasi mengenai history
transaksi dari setiap pemesanan produk-produk yang ada di Pana Tour.
top related