acara 1
Post on 06-Dec-2014
59 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
PENGENALAN ALAT-ALAT PENGUKUR UNSUR IKLIM/CUACA
Oleh :
Wawan Heri SantosoNIM AIH009045
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2010
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang
dapat hidup. Begitu juga tanaman, penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak
kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan.
Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air tanaman diberikan
oleh koefisien tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara Eto dan ET
tanaman (Ettanaman = kc . Eto). Nilai-nilai kc beragam dengan jenis tanaman,
fase pertumbuhan tanaman, musim pertumbuhan dan kondisi cuaca yang ada.
Analisis kebutuhan air irigasi merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan
dalam perencanaan dan pengelolaan sistern irigasi. Kebutuhan air tanaman
didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman pada suatu
periode untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal. Kebutuhan air nyata
untuk areal usaha pertanian meliputi evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang
dibutuhkan untuk pengoperasian secara khusus seperti penyiapan lahan dan
penggantian air, serta kehilangan selama pemakaian.
B. Tujuan
1. Melatih mahasiswa agar mengetahui cara pengukuran kebutuhan air tanaman
secara langsung dan empiris.
2. Melatih mahasiswa menghitung kebutuhan air tanaman dengan rumus empiris
berdasarkan data unsur iklim/cuaca tersedia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) adalah jumlah air yang
diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi tanaman
yang bebas penyakit, tumbuh di areal pertanian pada kondisi cukup air dari
kesuburan tanah dengan potensi pertumbuhan yang baik dan tingkat lingkungan
pertumbuhan yang baik. Evapotranspirasi merupakan evaporasi dengan medium
yang berbeda, oleh karena itu pendekatannya sama dengan evaporas. Faktor yang
mempengaruhi evapotranspirasi adalah :
a. Faktor metereologis (matahari = 95% transpirasi terjadi pada siang hari,
sedangkan malam hari sel-sel stomata tertutup).
b. Jenis tumbuhan (menentukan ketersediaan air dalam tumbuhan dan ukuran
stomata, semakin besar kemampuan menyerap air dan ukuran maka
transpirasi akan semakin besar).
c. Jenis tanah (akan membatasi ketersediaan air dalam tanah).
Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh Eto
(evapotranspirasi tanaman referensi) yaitu laju evapotranspirasi dari permukaan
luas setinggi 8-15 cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif, secara
lengkap menaungi permukaan tanah dan tidak kekurangan air. Empat metode
yang dapat digunakan adalah Blaney-Criddle, Radiasi, Penman dan Evaporasi
Panci, dimodifikasi untuk menghitung Eto dengan menggunakan data iklim harian
selama periode 10 atau 30 hari.
Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air tanaman diberikan
oleh koefisien tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara Eto dan ET
tanaman (Ettanaman = kc . Eto). Nilai-nilai kc beragam dengan jenis tanaman,
fase pertumbuhan tanaman, musim pertumbuhan dan kondisi cuaca yang ada.
Penggunaan konsumtif
Penggunaan air untuk kebutuhan tanaman (consumtive use) dapat didekati dengan
menghitung evapotranspirasi tanaman, yang besarnya dipengaruhi oleh jenis
tanaman, umur tanaman dan faktor klimatologi. Nilai evapotranspirasi
merupakan jumlah dari evaporasi dan transpirasi. Yang dimaksud dengan
evaporasi adalah proses perubahan molekul air di permukaan menjadi molekul air
di atmosfir. Sedangkan transpirasi adalah proses fisiologis alamiah pada
tanarnan, dimana air yang dihisap oleh akar diteruskan lewat tubuh tanaman dan
diuapkan kembali melalui pucuk daun. Nilai evapotranspirasi dapat diperoleh
dengan pengukuran di lapangan atau dengan rumus-rumus empiris. Untuk
keperluan perhitungan kebutuhan air irigasi dibutuhkan nilai evapotranspirasi
potensial (Eto) yaitu evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air.
Kebutuhan air untuk tanaman adalah nilai Eto dikalikan dengan suatu koefisien
tanaman.
ET = kc x Eto......................................................................................(4.7)
keterangan :
ET = Evapotranpirasi tanaman (mm/hari)
ETo = Evaporasi tetapan/tanarnan acuan (mm/hari)
kc = Koefisien tanaman
Kebutuhan air konsumtif ini dipengaruhi oleh jenis dan usia tanaman
(tingkat pertumbuhan tanaman). Pada saat tanaman mulai tumbuh, nilai kebutuhan
air konsumtif meningkat sesuai pertumbuhannya dan mencapai maksimum pada
saat pertumbuhan vegetasi maksimum. Setelah mencapai maksimum dan
berlangsung beberapa saat menurut jenis tanaman, nilai kebutuhan air konsumtif
akan menurun sejalan dengan pematangan biji. Pengaruh watak tanaman terhadap
kebutuhan tersebut dengan faktor tanaman (kc).
Nilai koefisien pertumbuhan tanaman ini tergantung jenis tanaman yang
ditanam. Untuk tanaman jenis yang sama juga berbeda menurut varietasnya.
Sebagai contoh padi dengan varietas unggul masa tumbuhnya lebih pendek dari
padi varietas biasa. Pada Tabel 4.1 disajikan harga-harga koefisien tanaman padi
dengan varietas unggul dan varitas biasa menurut Nedeco/Prosida dan FAO.
Pengukuran Kebutuhan Air Tanaman
Pendugaan Evapotranspirasi dapat dengan persamaan empiris :
a. Metode Blaney Criddle
b. Metode Radiasi
c. Metode Penman
d. Metode Panci Evaporasi
Tingkat ketelitian data tergantung kepada jumlah data, semakin banyak
maka tingkat ketelitiannya semakin tinggi. Metode Blanney Criddle satu-satunya
pendugaan evaporasi dengan periode selama sebulan dengan kesalahan 15%.
Metode Radiasi merupakan metode yang paling ekstrem kesalahan 20% pada
musim panas. Metode Penman (terbaik) kemungkinan kesalahan musim panas
10%, 20% lebih besar pada kondisi evaporasi rendah. Metode Panci 15%
(tergantung kondisi lokasi panci).
Metode Blaney Criddle
ET0 = c {p(0,46 T + 8)}
Faktor koreksi dinyatakan dalam grafik dalam grafik dari p(0,46 T + 8)
sebagai sumbu x dan nilai ET0 sebagai sumbu y ET0 = evapotranspirasi potensial
(mm/hari) c = faktor koreksi (merupakan fungsi dari kelembaban relatif
minimum, lama penyinaran, kecepatan angin) p = presentase lama penyinaran
harian rata-rata (dugaan berdasarkan bulan bulan dan letak tempat) T = suhu rata-
rata harian (oC).
Metode Radiasi
ET0 = c (W x Qs)
Keterangan :
ET0 = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
c = faktor koreksi berdasarkan kelembaban udara
W = faktor pemberat berdasarkan ketinggian tempat dan suhu rata-rata
(Lamp)
Cs = radiasi gelombang pendek yang diterima oleh permukaan bumi
Qs = Qa (0,29 + 0,59 n/D)
Qa = radiasi gelombang pendek yang diterima oleh permukaan bumi
Qa = radiasi extrateressial (mm/hari)
n = lama penyinaran nyata (jam)
D = lama penyinaran maksimum (jam)
Metode Penman
ET0 = c {W . Qn + (1 – W) f(u) (ew - ea)}
Keterangan:
ET0 = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
c = faktor koreksi
W = faktor pemberat
Qn = radiasi netto(mm/hari)
f(u) = fungsi kecepatan angin
(ew – ea) = perbedaan tekanan uap air jenuh dan tekanan uap air nyata (mbar)
Qn = Qs (1-r) – Qc
Qn = radiasi netto (mm/hari)
Qs = radiasi gelombang pendek yang diterima oleh permukaan bumi (mm/hari)
Jika tidak ada data gunakan Qs persamaan radiasi.
R = nilai albedo (0,25)
Qs = radiasi gelombang panjang dipancarkan kembali
Metode Panci evaporasi
Metode Panci evaporasi mempunyai bentuk persamaan sbb. (Dorenboss,
et. Al. 1977) :
Eto = Kp * Epanci
keterangan :
Eto = Evapotranspirasi Potensial (mm/hari)
Kp = Koefisien Panci
Epanci = Evaporasi Panci (mm/hari)
Kpanci tergantung kepada lingkungan lokasi panci (1) Rhrelatif rata-rata, (2)
Kondisi tanaman pada lokasi (3) Kecepatan angin Harian (km/hari) dan (4) Jarak
tanaman atau permukaan tanpa tanaman yang diukur searah dengan datangnya
angin.
Pengukuran langsung evapotranspirasi dapat dilakukan dengan
menggunakan panci evaporasi yang dikalibrasi dengan faktor koreksi tanaman dan
lisinmeter. Lisin meter merupakan stimulasi model pendekatan neraca air yang
terbentuk bejana dan diisi dengan tanah yang ditanami dengan tanaman yang
sesuai. Jumlah air yang menguap dihitung berdasarkan persamaan perimbangan
air sebagai berikut :
C + S = E + P + DP
keterangan :
C = Curah hujan
S = Air siraman waktu Rs yang dimaksudkan
E = Evapotranspirasi
Pk = Air perkolasi
DP = Jumlah air untuk penjenuhan tanah sampai kapasitas lapang
Untuk mengetahui besaran Pk diperlukan ruang penampung air perlokasi
dibagian dasarnya. Evapotranspirasi umumnya disebut lisinmeter (Lysinmeter);
dari bahasa Yunani, lysis berarti pelepasan, yang berarti dalam hal ini adalah
pelepasan air ke atmosfer.
III.METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Bolpoint
Kertas
Penggaris
B. Cara Kerja
1. Mendengarkan penjelasan asisten untuk mencari jurnal ilmiah
tentang kebutuhan air tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. http://www.acehblogger.org/Air_dan_tanaman. diakses tanggal 15 mei
2010.
Anonym.2010.http://yanessipil.wordpress.com/2010/03/28/kebutuhan-air-untuk-
tanaman/. diakses tanggal 15 mei 2010.
Anonym.http://www.kebonkembang.com/serba-serbi-rubrik-44/151-dasar-
pengetahuan-kebutuhan-air-pada-tanaman.html. diakses tanggal 15 mei
2010.
Kartasapoetra, AG.1986.Klimatologi Pengatuh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman.Jakarta: Bumi Aksara.
Masrukhi. 2010. Panduan Praktikum Agroklimatologi. Fakultas Pertanian.
Universitas Jendal Soedirman: Purwokerto
top related