3-isi juknis bos dikmen 2014-b.docx

Post on 17-Jan-2016

35 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, harus diakui bahwa kondisi pendidikan di tanah air belum dapat memenuhi apa yang menjadi harapan semua pemangku kepentingan pendidikan (stakeholders). Kinerja sistem pendidikan di Indonesia belum dapat dibanggakan, walau pun itu hanya pada skala ukuran Asia. Hasil survei lembaga Political and Economic Risk Consultancy (PERC) menempatkan posisi sistem pendidikan di Indonesia adalah terburuk di kawasan Asia. Dari 12 negara yang disurvei oleh PERC, ternyata Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan yang terbaik, disusul Singapura, Jepang dan Taiwan, India, Cina, serta Malaysia, sedangkan Indonesia berada pada urutan ke-12, setingkat di bawah Vietnam.

Selama ini memang telah terjadi kesenjangan (gap) mutu pendidikan di tanah air, yang ditemukan dalam berbagai fenomena permasalahan pendidikan. Berbagai persoalan pendidikan banyak dikeluhan masyarakat luas yang memberi gambaran bahwa kinerja dunia pendidikan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat. Akibatnya, masyarakat menjadi bersikap pesimistik, apatis dan negatif terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Berbagai kesenjangan yang berhubungan dengan aksesibilitas dan mutu pendidikan di tanah air berhubungan dengan ragam persoalan yang menyangkut tingginya tingkat kemiskinan pendudukan, dan tingkat pengangguran penduduk yang menyebabkan terjadinya : (1) rendahnya tingkat aksesibiltas penduduk miskin terhadap pendidikan bermutu, (2) tingginya angka putus sekolah dari masyarakat miskin, (3) rendahnya mutu dan relevansi antara output pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, (4) rendahnya daya saing dan keunggulan mutu lulusan pendidikan nasional di pasar kerja global. (5) produk pendidikan yang memberikan kontribusi pada tingginya angka persoalan sosial yang mengganggu ketertiban/keamanan di masyarakat (seperti kasus anak jalanan, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba/HIV, kriminaltas, dll), (6) produk pendidikan yang kehilangan pada nilai-nilai jati diri, karakter, budaya dan wawasan kebangsaan.

Menjadi tugas dan peran negara melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan maju yang mendorong terwujudnya SDM yang unggul dan berdaya saing, agar mampu berkompetisi dalam lingkungan masyarakat global. Dimensi pengembangan SDM telah menjadi bagian dari cita-cita atau tujuan (goals) bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, yakni : di antaranya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan mempertimbangkan beberap hal tersebut maka ditetapkan Visi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2025 : ”Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Tahun 2025”, melalui penyelenggaraan pembangunan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dengan menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan sebagai pilar, yaitu : (1) Investasi Akses, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya Saing, (3) Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Penyelanggaraan Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional tersebut dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang dan satuan pendidikan, melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan pendidikan.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Barat menjelaskan dalam visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025 yakni : “Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia“. Secara bertahap menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan Provinsi

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 1

Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013 yang disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama tersebut antara lain : 1) Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan bagi semua dan revitalisasi infrastruktur kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar manusia; dan 4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial.

Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya adalah : Peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih efektif, program peningkatan kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan gratis pada jenjang SD, SMP dan SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan paradigma penyelenggaran pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dilaksanakan selama ini dengan dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat, dan Daerah (Kabupaten/Kota).

Penyelenggaraan pembangunan pendidikan di tanah air diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia pada saat ini dan ke depan. Pendidikan diharapkan dapat menciptakan keunggulan dan daya saing bangsa menghadapi globalisasi, serta dapat memenuhi tuntuan proses demokratisasi dan reformasi penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralisasi. Pada era desentralisasi diharapkan pembangunan pendidikan semakin dapat mewujudkan penyelenggaraan layanan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat di Daerah, sesuai asas-asas penyelenggaraan otonomi daerah. Dengan demikian pembangunan pendidikan akan dapat menjadi ”a good public policy” pada era Otonomi Daerah.

Dalam rangka Otonomi Daerah sebagaimana diatur melalui UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah menerbitkan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dalam rangka mengatur pembagian kewenangan dalam rangka desenstralisasi. Dalam Pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antara tingkatan dan/atau susunan pemerintahan. PP No. 38 Tahun 2007 pada Pasal 2 ayat (5) menjelaskan bahwa bidang pendidikan yang menjadi salah satu bidang yang dibagi bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan, maka setiap satuan pendidikan di Daerah, diharuskan memenuhi kebutuhan minimun terhadap 8 (delapan) komponen standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam PP No. 32 Tahun 2013, yang mencakup : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar tenaga pendidikan dan kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Karena itulah,

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 2

maka Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan yang bermutu maka secara bertahap di Jawa Barat, sesuai dengan urusan kewenangan Provinsi yang telah di atur dalam PP No. 38 Tahun 2007, maka pada tahun 2009 berupaya melakukan pemenuhan terhadap standar sarana dan prasarana pendidikan pada semua jenjang satuan pendidikan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mulai tahun 2013 dalam rangka Program Pendidikan Menengah Universal (PMU), telah meluncurkan Program Bantuan Operasional Sekolah Menengah di seluruh Indonesia. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini adalah program utama dari perwujudan program PMU, dengan maksud memberikan bantuan kepada sekolah/ madrasah untuk memenuhi biaya operasional sekolah/madrasah dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.

Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah di atas, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dikmen langsung kepada Sekolah-sekolah, dengan mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomo 20 tahun 2003, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011. yang telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2011, tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Selain itu, Hibah langsung kepada Sekolah-sekolah/madrasah di Jawa Barat terntunya dimaksudkan sebagai upaya untuk semakin mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan pendanaan pendidikan, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dan secara khusus dalam PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

Secara khusus pada jenjang SMK/SMA/MA, pemberian Hibah langsung ke sekolah- sekolah/madrasah dilakukan melalui Kegiatan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah/madrasah (BOS) SMK/SMA/MA Provinsi Tahun 2014, sebagai pelengkap BOS SMK/SMA/MA Pusat Tahun 2014, guna membantu sekolah-sekolah/madrasah memenuhi biaya operasional sekolah. Dalam rangka membangun koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Kegiatan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK/SMA/MA Provinsi Tahun 2014, dengan Pemerintah Pusat, kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jawa Barat, dan sekolah; dengan tetap memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, dan tetap memperhatikan azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, kepatutan dan saling percaya (mutual trust) maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyusun sebuah “Pedoman Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat Tahun 2014”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1400);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 3

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); jo. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

10. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);

11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

13. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

14. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 4

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 Pedoman Pemberian Hibah Dan Batuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.76 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2013.

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks Pelajaran.

22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

23. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian Sekolah,

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 43);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);

28. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 181 Seri E);

29. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 92 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 164 Seri E);

30. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 63 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Pergub Jabar No. 55 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan danPenatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bansos Yang Bersumber Dari APBD

31. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1166-Pdb/2012 tentang Standar Biaya Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014;

32. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

33. Surat Edaran Dirjen Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia No. SE- 02/13)12006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sehubungan dengan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Bendaharawan atau Penanggungjawab Pengelolaan Penggunaan Dana BOS di Masing-Masing Unit Penerima BOS.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 5

C. Pengertian1. BOS SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah program Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat berupa pemberian dana langsung ke SMK/SMA/MA sebagai pendamping BOS Pusat yang diberikan kepada sekolah/madrasah Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

2. Dana BOS SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah bantuan dana untuk membantu sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan dalam membantu memenuhi biaya operasional sekolah;

3. Dana BOS SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat merupakan Hibah yang disalurkan kepada sekolah/madrasah sebagai satuan pendidikan dalam menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan sesuai dengankebutuhan dasar minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan penguatan kelembagaan sekolah.

D. Tujuan1. Tujuan Umum :

Tujuan umum BOS SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah mewujudkan layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU).

2. Tujuan KhususTujuan khusus BOS SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :a. Membantu biaya operasional sekolah;b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara

meringankan biaya sekolah;e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan

pendidikan yang terjangkau dan bermutu;f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan

Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah menengah.

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program adalah SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat. Besar bantuan per sekolah/madrasah diperhitungkan dari jumlah siswa, satuan biaya adalah besaran satuan biaya per siswa per tahun. Prakiraan bantuan Hibah BOS jenjang Dikmen untuk Tahun 2014 sebagai berikut:

Program Jumlah Siswa Satuan Biaya (Rp) Total Alokasi (Rp)BOS SMK Negeri 209.501 300.000 62.850.300.000,-BOS SMA Negeri 358.153 200.000 71.630.600.000,-BOS MA Negeri 50.484 200.000 10.096.800.000,-BOS SMK Swasta 610.351 500.000 305.175.500.000,-BOS SMA Swasta 150.666 400.000 60.266.400.000,-BOS MA Swasta 118.237 400.000 47.294.800.000,-Jumlah 1.493.601 557.314.400.000,-

Bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya BOS SMK/SMA/MA.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 6

Rincian sasaran penerima BOS SMK/SMA/MA di Provinsi Jawa Barat untuk masing- masing kabupaten/kota terlampir.

F. Waktu Penyaluran Dana

Pada tahun Anggaran 2014, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BOS SMK/SMA/MA akan disalurkan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada bula Maret untuk periode Januari-Juni dan pada bulan September untuk untuk periode Juli-Desember.

G. Kriteria Penerima

1. Seluruh SMK/SMA/MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat yang telah memiliki ijin operasional, ijin pendirian atau Surat Keterangan Operasional Sekolah/Madrasah dari Lembaga berwenang;

2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BOS SMK/SMA/MA, sekolah/madrasah diwajibkan untuk membebaskan dan/atau membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah/madrasah dan biaya- biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa;

3. Mengikuti Panduan BOS SMA/SMA/SMK yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;

H. Persyaratan Penerima

1. Telah mengisi data pokok sekolah/madrasah pada masing-masing Kabupaten/Kota;2. Mengajukan Usulan Penerima BOS;3. Menyerahkan kelengakapn administrasi berupa:

a. Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan;b. Surat Pernyataan Tanggungjawab;c. NPWP;d. Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa/Kelurahan setempat;e. Izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;f. Bukti kontrak sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa;g. Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan

sekretaris atau sebutan lain.Persyaratan sebagaimana tersebut pada point I.c s.d. I.g cukup disampaikan hanya satu kali pada saat pengajuan pencairan pertama. Apabila terdapat perubahan, maka pada tahap usulan berikutnya hanya disampaikan dokumen untuk data yang berubah saja.

I. Penolakan Dana Bantuan BOS.Apabila SMK/SMA/MA menolak menerima BOS Provinsi maka harus dibuat Surat

Pernyataan Menolak disertai alasan yang jelas, ditandatangani oleh paling sedikit 10% Orang Tua Siswa, Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan diketahui Kepala Dinas Pendidikan untuk SMK-SMA, serta oleh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk MA, dilaporkan kepada Tim Pengelola BOS di Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada Tim Pengelola BOS Provinsi.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 7

BAB IIPROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMK/SMA/MA

PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. Peranan Program BOS Provinsi Untuk SMK/SMA/MA Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Program BOS SMK/SMA/MA merupakan salah satu program utama pemerintah yang bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dirintis pada tahun 2013. Seluruh stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BOS SMK/SMA/MA yaitu:1. Memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mendapatkan layanan

pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.2. Merupakan sarana panting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah

yang terjangkau dan bermutu.3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah

karena tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakulikuler sekolah.4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat

yang mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin.

B. Program BOS SMK/SMA/MA Dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS yaitu: kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan. Pengelolaan program BOS SMK/SMA/MA Provinsi menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan masyarakat.

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah

Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejurnlah dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan),(b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi Peserta Didik.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 8

Gambar 1. Skenario Pembiayaan Pendidikan Menengah

Biaya Pengelolaan Pendidikan (Investasi)

Biaya Satuan Pendidikan (Operasional)

Biaya Pribadi Peserta Didik

Biaya Investasi SDM Pengembangan Guru dan

Tenaga Kependidikan

Biaya Investasi Sarana Prasarana Lahan Bangunan Peralatan

Biaya Operasi Personalia Gaji dan Tunjangan Guru

dan Tenaga Kependidikan

Biaya Operasi Non Personalia (Permendiknas No. 59 Tahun 2009) ATK Daya dan Jasa Penerimaan Siswa Baru Barang habis pakai Dan lainnya

Buku dan Alat Tulis

Pakaian dan Perlengkapan

Akomodasi dan Transportasi

Uang Saku

Kursus Tambahan

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana. Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan tunjangan PTK dan biaya operasional non personalia. Adapun biaya pribadi peserta didik merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara berkelanjutan.

Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan siswa. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan Hibah atau Bansos sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Adapun, biaya operasional personalia berusaha dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru. Sementara itu, untuk meningkatkan 'daya beli' siswa terhadap layanan pendidikan SM dan mencegah siswa putus sekolah, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) yang dapat digunakan siswa untuk biaya pribadi peserta didik.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 9

BAB IIIIMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

SMK/SMA/MA PROVINSI JAWA BARAT

A. Peruntukan Dana BOS SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat

1. Peruntukan Dana BOS Provinsi untuk Belanja PersonaliaPenggunaan dana BOS Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 2014 diprioritaskan

untuk belanja Personalia yakni untuk membiayai Kegiatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) di sekolah, antara lain untuk membayar honor bulanan Tenaga Pendidik Honorer yang mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan untuk membayar honor TenagaKependidikan Honorer.

Peruntukan dana BOS Provinsi yag dibayarkan kepada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Honorer adalah sebagai berikut :

No.KelompokPersonal

Peruntukan Dana/Kegiatan Keterangan

a. Tenaga PendidikHonorer

1) Honor mengajar mata pelajaransesuai dengan struktur kurikulum yang digunakan;

2) Honor penyusunan naskah soal untuk ujian semester dan ujian sekolah;

3) Honor Pengawasan & Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah (SMK/SMA/MA) dan Uji Kompetensi Keahlian Praktek (Khusus SMK Kls XII);

4) Honor pembinaan ekstrakurikuler pada kegiatan Pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas.

SK dari KepalaSekolah/Madrasah

b. TenagaKependidikan Honorer

1) Honor Tenaga layananadministrasi/ penatausahaan kegiatan sekolah/ madrasah;

2) Honor Tenaga layanan perpustakaan;

3) Honor Tenaga layanan pembelajaran praktikum/ laboratorium;

4) Honor Tenaga layanan umum (caraka, keamanan, kebersihan).

SK dari KepalaSekolah/Madrasah

Standar pembayaran honorarium disesuaikan dengan standar yang diberlakukan di masing-masing sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan faktor keadilan dan beban kinerja masing-masing personil.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 10

2. Peruntukan Dana BOS Provinsi untuk Belanja Non PersonaliaDana BOS Provinsi Jawa Barat untuk jenjang Dikmen Tahun 2014 dapat pula

digunakan untuk belanja non-Personalia sebagai berikut :a. Peruntukan Dana BOS untuk SMK

No. Peruntukan Dana Penjelasan1. Pembelian/penggandaan

buku teks pelajaranBiaya untuk mengganti buku yang rusakdan menambah referensi buku teks pelajaran

2. Pembelian alat tulis sekolahyang digunakan untuk kegiatan pembelajaran

Pengadaan alat tulis sekolah yangdibutuhkan untuk pengelolaan sekolah dan proses belajar mengajar

3. Penggandaan soal danpenyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian

Meliputi ulangan harlan, ulangan umumdan ujian sekolah.

4. Pembelian bahan habis pakai Meliputi pembelian: bahan praktikumIPA, bahan praktikum IPS, bahan praktikum bahasa, bahan praktikum computer, bahan praktek kejuruan, dan bahan-bahan olah raga/kesenian, tinta dan toner printer.

5. Penyelenggaraan kegiatanpembinaan siswa/ekstrakulikuler

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatanpembinaan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler seperti: Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains, Seni, dan Olahraga.

6. Pemeliharaan dan perbaikanringan sarana prasarana sekolah

Biaya untuk memelihara danmemperbaiki sarana dan prasarana sekolah untuk mempertahankan kualitas sarana dan prasarana sekolah agar layak digunakan. Contoh pengecatan, perbaikan atap, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubelair,perbaikan lantai, perbaikan kamar mandi, perbaikan papan tulis, dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

7. Langganan daya dan jasalainnya

Biaya untuk membayar langganan dayadan jasa yang mendukung kegiatan belajar mengajar seperti: listrik, telefon, air, internet dan lainnya.

8. Kegiatan penerimaan siswabaru

Biaya untuk penggandaan formulirpendaftaran dan administrasi pendaftaran. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsi panitia penerimaan siswa baru.

9. Penyusunan dan pelaporan Biaya untuk menyusun dan mengirimkanlaporan sekolah kepada pihak berwenang. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsi penyusunan laporan.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 11

No. Peruntukan Dana Penjelasan

10. Penyelenggaraan kegiatan ujikompetensi

Biaya untuk penyelenggaraan kegiatanujian kompetensi bagi siswa SMK.

11. Penyelenggaraan praktekkerja industri

Biaya untuk penyelenggaraan praktekkerja industri.

b. Peruntukan Dana BOS untuk SMA/MANo. Peruntukan Dana Penjelasan1. Pembelian/penggandaan buku

teks pelajaranBiaya untuk mengganti buku yang rusak danmenambah referensi buku teks pelajaran

2. Pembelian alat tulis sekolahyang digunakan untuk kegiatan pembelajaran

Pengadaan alat tulis sekolah yangdibutuhkan untuk pengelolaan sekolah dan proses belajar mengajar

3. Penggandaan soal danpenyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian

Meliputi ulangan harian, ulangan umum danujian sekolah.

4. Pembelian bahan habis pakai Meliputi pembelian bahan praktikum IPA,bahan praktikum IPS, bahan praktikum bahasa, bahan praktikum computer, bahanpraktek keterampilan, dan bahan-bahan olahraga/kesenian, kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja, tinta, toner printer.

5. Penyelenggaraan kegiatanpembinaan siswa/ ekstrakulikuler

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatanpembinaan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler seperti: Pramuka, PalangMerah Remaja (PMR), Kegiatan PembinaanOlimpiade Sains, Seni, dan Olahraga.

6. Pemeliharaan dan perbaikanringan sarana prasarana sekolah

Biaya untuk memelihara dan memperbaikisarana dan prasarana sekolah untuk mempertahankan kualitas sarana danprasarana sekolah agar layak digunakan.Contoh pengecatan, perbaikan atap, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubelair,perbaikan lantai, perbaikan kamar mandi, perbaikan papan tulis, dan perawatanfasilitas sekolah lainnya.

7. Langganan daya dan jasalainnya

Biaya untuk membayar langganan daya danjasa yang mendukung kegiatan belajar mengajar seperti: listrik, telefon, air, internet dan lainnya.

8. Kegiatan penerimaan siswa baru Biaya untuk penggandaan formulirpendaftaran dan administrasi pendaftaran. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsipanitia penerimaan siswa baru.

9. Penyusunan dan pelaporan Biaya untuk menyusun dan mengirimkanlaporan sekolah kepada pihak berwenang. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsi penyusunan laporan.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 12

Prioritas BOS Provinsi jenjang Dikmen Tahun 2014 pada Belanja non Personalia, digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrakulikuler antara lain: Pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang dinyatakan dalam bentuk proposal, serta untuk kegiatan uji kompetensi (Format Khusus siswa kelas XII SMK) apabila biaya BOS Pusat belum mencukupi.

3. Penggunaan dana BOS yang tidak diperbolehkan.

a. Belanja Operasional Personalia yang tidak boleh didanai oleh BOS Provinsi antara lain:1) Honor/Insentif/Transport Pengelola Sekolah/Madrasah;2) Honor/Insentif/Transport Pengelola dana BOS;3) Honor/Insentif/Transport Panitia Kegiatan (PSB, Ulangan, Ujian, Pengembangan

Kurikulum, Penyusunan RPP, dsb)4) Transport kegiatan (kegiatan rutin atau insidental)5) Upah pekerja atau non personil sekolah dalam kegiatan rehab, panitia, dsb.6) Dibayarkan kepada siswa7) Honor kelebihan jam mengajar bagi Guru PNS8) Belanja untuk membayar personalia diluar peruntukan yang tercantum pada Bab

III Point A.1. Pedoman ini.

b. Belanja/kegiatan lainnya yang tidak diperbolehkan didanai oleh BOS Provinsi antara lain:1) Biaya Invest/Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah, antara lain :

a) Biaya pengembangan SDM (PTK);b) Rehabilitasi sedang dan berat;c) Membangun gedung/ruangan baru;d) Membeli peralatan pendidikan.

2) Biaya pribadi Peserta Didik, antara lain :a) Membeli Alat Tulis;b) Membeli pakaian, seragam, sepatu bagi siswa;c) Biaya akomodasi dan transportasi;d) Biaya makan minum.

3) Biaya pemeliharaan/perbaikan kendaraan4) Pembelian seragam guru dan pegawai.5) Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.6) Dipinjamkan/dititipkan kepada pihak lain.7) Membeli lembar kerja siswa (LKS)8) Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya

besar, misalnya studi banding, studi tour (Format Karya wisata) dan sejenisnya.9) Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/

Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat atau pihak lainnya.10) Membayar bonus, transportasi rutin untuk guru.11) Menanamkan saham.12) Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi

sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 13

13) Membiyai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/Perpajakan program BOS yang diselenggarakan di luar SKPD pendidikan Provinsi/Kabupaten/kota serta kementerian pendidikan dan kebudayaan.

14) Membiayai kegiatan non personalia lainnya diluar peruntukan yang tercantum pada Bab III point A.2. Pedoman ini.

B. Kebijakan BOS SMK/SMA/MA Provinsi Terhadap Siswa

Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.

Peranan Program BOS SMK/SMA/MA dalam konteks tersebut di atas adalah memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh layanan pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan (fee waive) dan/atau memberikan keringanan (discount fee) tagihan biaya sekolah kepada siswa miskin.

Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini disajikan ilustrasi cara kerja konsepdiscount fee di suatu sekolah.

Gambar 2. Konsep Discount Fee Untuk Sekolah dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa Homogen

Persentaase Y Biaya (%)

Garis Kondisi ideal yang diharapkan dimana seluruh siswa terpenuhi biaya pendidikannya dengan BOS SM

100

Menuju BOS SM dengan75 unit cost yang lebih

mencukupi sehingga dapat mencukupi tagihan

biaya pendidikandi50 sekolah untuk seuruh

siswa

25

0Siswa

Discount Fee

Ilustrasi gambar di atas menggambarkan pelaksanaan konsep memberikan keringanan (discount fee) untuk sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah ditentukan.

Komposisi jumlah siswa miskin yang mendapat pembebasan (fee waive) dan keringanan (discount fee), menjadi diskresi/kewenangan sekolah sesuai dengan konsep MBS. Namun demikian sekolah tetap harus memperhatikan kriteria siswa miskin dan

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 14

faktor lainnya, yaitu: (a) biaya pendidikan per siswa, (b)jumlah siswa miskin dan, (c) dana BOS yang diterima sekolah.

Pelaksanaan konsep membebaskan (fee waive) dan keringanan (discount fee) untuk sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa kaya / semua siswa miskin). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah ditentukan.

Komposisi jumlah siswa yang mendapat bantuan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan sekolah (diskresi). Hal ini memungkinkan sekolah untuk mengubahnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

Peranan pemerintah melalui program BOS SMK/SMA/MA ini adalah:1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang mempunyai minat

dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal kemampuan dan keahlian yang mereka dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga (eskalasi sosial).

2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini, pemerintah mendorong lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.

C. Program BOS SMK/SMA/MA Dan Konsep Pembiayaan Partisipatif

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasionl megamanatkan bahwa Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini memungkinkan adanya dana partisipatif dari masyarakat termasuk dari orang tua siswa untuk menjadi salah satu potensi bagi satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Mekanisme pembiayaan partisipatif memungkinkan sekolah untuk mendapatkan sumber pembiayaan tambahan dari orang tua siswa yang mampu secara ekonomi. Secara langsung hal ini berakibat pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding lurus dengan kualitas sekolah.

Pemerintah dan masyarakat menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada peserta didik. Tuntutan tersebut berimplikasi pada kebutuhan biaya pendidikan sekolah yang tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan bermutu.

Pembiayaan partisipatif yang didapat dari sumber-sumber potensial diatur dan disepakati bersama antara sekolah/madrasah dengan Komite Sekolah, orang tua siswa, serta pihak pemberi biaya lainnya. Biaya tersebut merupakan dana pendidikan yang harus dimasukan kedalam perhitungan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) bersama dengan pembiayaan lainnya yang berasal dari Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 15

BAB IV ORGANISASI PELAKSANA

A. Tim Pengarah

1. Tingkat Provinsia. Gubernurb. Wakil Gubernurc. Sekretaris Daerah

2. Tingkat Kabupaten/Kotaa. Bupati/Walikotab. Sekretaris Daerah

B. Tim Pengelola BOS Provinsi

1. Tim Provinsia. Penanggungjawab

1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi2) Kepala Kanwil Depag Provinsi

b. Tim Pelaksana1) Ketua Tim/Kuasa Pengguna Anggaran2) Sekretaris/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan3) Seksi Pendataan4) Seksi Monev dan Penyelesaian Masalah5) Seksi Publikasi/Humas

Tim Pengelola BOS Provinsi tingkat Provinsi ditetapkan melalui SK Gubernur.

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BOS Provinsia. Mempersiapkan sekretariat dan perlengkapannya di Kantor Dinas Pendidikan

Provinsi;b. Menyusun Pedoman Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi Jawa Barat untuk

Jenjang Pendidikan Menengah yang disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;

c. Memvalidasi dan meneruskan usulan penerima BOS Provinsi dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama tiap kabupaten/kota kepada Gubernur ProvinsiJawa Barat;

d. Menyelenggarakan sosialisasi program BOS Provinsi jenjang Dikmen;e. Mengajukan pencairan dana BOS Provinsi kepada Gubernur melalui Biro Keuangan

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat sesuai jumlah alokasi Dana tiap Kabupaten/Kota;

f. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BOS Provinsi;

g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;h. Membuat laporan pengelolaan yang mencakup :

1) Daftar penerima BOS Provinsi dari tiap kabupaten/kota;2) Hasil Penyerapan Dana BOS Provinsi;3) Hasil Monitoring dan Evaluasi;4) Penanganan Pengaduan Masyarakat;5) Kegiatan Lainnya.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 16

C. Tim Pengelola BOS Kabupaten/Kota

1. Tim Kabupaten/Kotaa. Tim Pengarah

1) Bupati/Walikotab. Penanggungjawab

1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota2) Kepala Kandepag Kabupaten/Kota

c. Tim Pelaksana Pengelola BOS Provinsi ditingkat Kabupaten/Kota terdiri dari1) Ketua Tim Manajemen BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota2) Sekretaris3) AnggotaPengelola BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota dan atau unsur Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota dan untuk Tim Pelaksana Pengelola dapat ditetapkan oleh Kepala SKPD Pendidikan.

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota dan Kandepag Kabupaten/Kotaa. Mengusulkan alokasi penerima bantuan BOS untuk setiap sekolah/madrasah;b. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kepada sekolah/madrasah penerima BOS

Provinsi;c. Melakukan koordinasi dengan Tim Pengelola BOS Provinsi dan lembaga penyalur

dana, serta dengan sekolah/madrasah dalam rangka penyaluran dana;d. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BOS

Provinsi;e. Mengumpulkan data dan laporan dari sekolah/madrasah dan lembaga penyalur dana;f. Melaporkan pelaksanaan program kepada Tim pengelola BOS Provinsi di Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat;g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;h. Menindaklanjuti kasus penyalahgunaan dana BOS Provinsi di tingkat

sekolah/madrasah;i. Melaporkan kegiatan pengelolaan BOS Provinsi yang dilakukan di Kabupaten/Kota

kepada Tim Pengelola BOS tingkat Provinsi dan instansi terkait.

D. Tingkat Sekolah/madrasah

1. Penanggungjawaba. Kepala Sekolah/Madrasah/Ketua Komite Sekolah.b. Kepala Sekolah/Madrasah menunjuk Panitia Pengelola BOS SMK/SMA/MA

Provinsi yang terdiri dari :a. Ketuab. Bendahara

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 17

2. Tugas dan Tanggungjawab Sekolah/Madrasah.a. Membuat usulan penerima BOS kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui Tim

Pengelola BOS Provinsi di Kabupaten/Kota;b. Membuat Rencana Penggunaan Dana BOS Provinsi bersama-sama dengan Komite

Sekolah atau unsur terkait lainnya;c. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila

jumlah dana yang diterima melebihi dari data siswa sesungguhnya, maka kelebihan dana tersebut tetap di simpan di rekening sekolah. Selanjutnya sekolah harus melaporkan kelebihan dana yang diterima kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota. Kelebihan dana akan diperhitungkan pada penyaluran BOS provinsi triwulan/semester berikutnya;

d. Bersama-sama dengan Komite Sekolah/madrasah, mengidentifikasi siswa miskinyang akan dibebaskan dari segala jenis iuran;

e. Mengelola dana BOS Provinsi secara bertanggungjawab sesuai dengan Pedoman BOS Povinsi jenjang Pendidikan Menengah;

f. Bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah/madrasah;g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;h. Melaporkan penggunaan dana BOS Provinsi kepada Tim Pengelola BOS Provinsi

melalui Tim Pengelola BOS di tingkat Kabupaten/Kota.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 18

BAB V MEKANISME PELAKSANAAN

A. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev.

Gambar 3. Bagan Mekansime Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev BOS.

Pendataan PenetapanUsulan Pencairan, Pemindahbukuan

& Penggunaan Dana BOS Monev Pelaporan

SetdaSK

GubernurPenatausahaan& Pemindahbukuan

Monev Laporan

Tim BOS Provinsi

Form Data BOS

Usulan Penerima BOS

NPHD Usulan Pencairan

Monev Laporan

Tim BOS Kab/Kota

Hasil Verifikasi

Data

Usulan Penerima BOS

Monev Laporan

Tim BOS Sekolah/ Madrasah

Input Data

Pencairan dan Penggunaan Dana BOS

Laporan

Keterangan :1. Sekolah/madrasah Penerima BOS Provinsi menyampaikan data sekolah/madrasah

termasuk jumlah siswa ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Madrasah ke Kantor Kemenag Kab/Kota.

2. Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Tingkat Kabupaten/Kota membuat Daftar Sekolah/madrasah Penerima BOS Provinsi yang memuat nama sekolah, jumlah siswa, dan identitas sekolah lainnya sesuai format yang ditentukan, untuk diusulkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Tim Pengelola BOS Provinsi membuat usulan Penerima BOS jenjang Dikmen kepada Gubernur sebagai bahan terbitnya SK Gubernur tentang Hibah BOS jenjang Dikmen.

4. Tim Pengelola BOS Provinsi dan Tim Pengelola BOS di Tingkat Kabupaten/Kota membuat NPHD BOS yang tediri dari :a. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BOS yang ditanda tangani oleh Kepala

Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan Kepala Dinas Pendidikan yang mewakili Satuan Pendidikan SMK dan SMA, dan dengan Kepala Kantor Kementerian Agama yang mewakili Satuan Pendidikan MA sebagai penerima BOS di masing-masing Kabupaten/Kota. NPHD dialmpiri dengan Daftar Sekolah/Madrasah Penerima Hibah BOS.

b. NPHD BOS yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan Kepala SMK dan SMA serta NPHD BOS yang ditanda tangani oleh Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dengan Kepala MA.

2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Surat Permohonan Pencairan Dana BOS Provinsi kepada Gubernur Jawa Barat melalui Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat sesuai jumlah yang tercantum dalam NPHD masing-masing kabupaten/Kota

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 19

dengan dilampiri Daftar Sekolah/madrasah Penerima BOS Provinsi yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk SMK dan SMA serta oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk MA, disertai dokumen lain yang diperlukan untuk pencairan.

3. Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat melakukan penatausahaan keuangan dan pemindah bukuan Dana BOS Provinsi ke Rekening masing-masing sekolah/madrasah di tiap Kabupaten/Kota.

4. Penyaluran dana BOS Provinsi dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke sekolah/madrasah penerima dilaksanakan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Pengambilan dana BOS oleh Sekolah/Madrasah dilakukan setelah terjadi transfer/pemindahbukuan dana dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke sekolah/madrasah penerima melalui rekening penerima yang telah ditentukan pada usulan pencairan.

6. Penggunaan dana BOS oleh sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan RKAS dan dibukukan sebagaimana tersebut pada BAB VII Pedoman ini.

7. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Setda Provinsi Jawa Barat, Tim Pengelola BOS Provinsi dan Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupaten/kota.

8. Pelaporan dilakukan oleh Sekolah/Madrasah penerima BOS kepada Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupatebn/Kota, dari Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupatebn/Kota kepada Tim Pengelola BOS Provinsi, dan dari Tim Pengelolas BOS Provinsi kepada Biro Admbang Setda Provinsi Jawa Barat.

1. Kelengkapan Usulan Penerima BOSKelengkapan Dokumen usulan Penerima BOS Provinsi dibuat oleh Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupaten/kota dan disampaikan kepada Tim Pengelola BOS Provisi berupa:a. Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BOS (Format A1)b. Usulan Data Bantuan BOS SMK/SMA/MA (Format A2)c. Lampiran Usulan Data Bantuan BOS SMK/SMA/MA (Format A3)Data sebagaimana tersebut pada point a, b dan c ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk SMK dan SMA serta oleh Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk MA. Data usulan penerima BOS didapat melalui Sistem Pengelolaan Data Sekolah/Madrasah yang digunakan di masing-masing Kabupaten/Kota atau langsung dari masing-masing Sekolah/Madrasah.

2. Kelengkapan Usulan PencairanKelengkapan usulan pencairan yang harus dilengkapi adalah :a. Dokumen dari Sekolah/Madrasah ke Tim Pengelola Kab/Kota

1) Surat Permohonan Penerima BOS (Form.E) (2 rangkap);2) Surat Pernyataan Tanggungjawab (Format K-7a) (2 rangkap);3) RKAS (Form K-1) (2 rangkap);4) RKAS (Form K-2) (2 rangkap);5) Rencana Penggunaan Dana BOS Provinsi (Form K-2b) (2 rangkap);6) Kuitansi Penerimaan Dana BOS bermaterai cukup (4 rangkap).7) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BOS yang ditandatangani Kepala

SMK dan SMA dengan Kepala Dinas Pendidikan serta NPHD BOS yang ditandatangani Kepala Madrasah dengan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota yang bersangkutan (2 rangkap).

8) SK Pengelola BOS (Disesuaikan dengan format Sekolah/Madrasah);

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 20

9) Daftar Siswa (Format K2-a);10) Profile Sekolah;11) Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang

dipersamakan;12) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Sekolah/Madrasah;13) Surat keterangan domisili lembaga dari Desa/Kelurahan setempat;14) Ijin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;15) Bukti kontrak sewa gedung/bangunan (Bagi lembaga yang kantornya

menyewa);16) Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama Kepala

Sekolah/Madrasah/Ketua Tim Pengelola BOS;Dokumen tersebut pada point 2.a.10) sampai dengan 2.a.16) cukup

disampaikan hanya satu kali pada saat pengajuan pencairan pertama. Apabila terdapat perubahan, maka pada tahap usulan berikutnya hanya disampaikan dokumen untuk data yang berubah saja.

b. Dokumen dari Tim Pengelola BOS Kab/Kota ke Tim BOS Provinsi1) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BOS yang ditanda tangani oleh

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan Kepala Dinas Pendidikan yang mewakili Satuan Pendidikan SMK dan SMA, dan dengan Kepala Kantor Kementerian Agama yang mewakili Satuan Pendidikan MA sebagai penerima BOS di masing-masing Kabupaten/Kota. NPHD dilampiri dengan Daftar Sekolah/Madrasah Penerima BOS;

2) Dokumen dari Sekolah berupa Form E, K7a, K1, K2 dan K2b masing-masing 1 rangkap dan Kuitansi sebanyak 3 rangkap (rangkap 1 bermetarai cukup).

3. Kelengkapan Penggunaan Dana BOSDana BOS yang sudah diterima oleh sekolah/madrasah digunakan sesuai dengan rencana yang tertuang pada RKAS/RAB. Dokumen yang dipergunakan untuk pembukuan penggunaan dana BOS sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

4. Kelengkapan PelaporanPelaporan penggunaan dana BOS memuat pelaporan keuangan, kegiatan dan pelaporan personil. Dokumen yang dipergunakan untuk pelaporan penggunaan dana BOS sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

B. Prinsip PengelolaanPengelolaan program BOS SMK/SMA/MA provinsi mengacu pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management) yang mengandung arti, yaitu:1. Swakelola dan Partisipatif

Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan rnelibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. TransparanPengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program.

3. AkuntabelPengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang sudah disepakati.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 21

4. DemokratisPenyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan EfisienPemanfaatan dana harus efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang ada.

6. Tertib Administrasi dan PelaporanSekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan basil pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan.

7. Saling PercayaPemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebutdengan memegang amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik.

C. Pengambilan dana BOS Provinsi

1. Dana BOS Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.

2. Dana BOS Provinsi yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah/madrasah sebagaimana tertuang dalam RKAS.

3. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah/madrasah pada akhir tahun anggaran maka dana tersebut tetap menjadi hak sekolah dan dapat dipergunakan pada tahun anggaran berikutnya.

4. Jika terdapat perbedaan jumlah dana yang diterima, maka perbedaan tersebut harus segera dilaporkan kepada Tim Pengelola BOS Provinsi tingkat Kabupaten/Kota dan Tim Pengelola BOS Provinsi tingkat Provinsi untuk dijadikan dasar pengurang atau penambahan dana BOS Provinsi pada penyaluran berikutnya.

5. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah/madrasah lain pada semeser berjalan, maka dana BOS Provinsi siswa tersebut menjadi milik sekolah yang ditinggalkan.

6. Kelengkapan dokumen administrasi pada saat sekolah penerima melakukan pengambilan dari bank antara lain :a. Untuk Sekolah/Madrasah Negeri:

1) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara2) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara3) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan

b. Untuk Sekolah/Madrasah Swasta:1) SK/Akta pendirian dan atau Surat Ijin Operasional dan atau Surat Keterangan

bermaterai 6000 dari Lembaga Berwenang di KabKota tentang kebenaran adanya SMK/SMA/MA tersebut

2) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara3) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara4) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 22

BAB VI MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BOS. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana BOS diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.

Komponen utama yang dimonitor antara1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan2. Penyaluran dan penggunaan dana3. Pelayanan dan penanganan pengaduan4. Administrasi keuangan5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BOS.

Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan pengaduan, sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, monitoring pengaduan dapat dilakukan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta, menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan mendokumentasikan.

Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi, dan Tim Manajeman BOS Kabupaten/Kota.

A. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Provinsi

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan Tim Manajemen BOS Sekolah.

3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat penyaluran dana, pasca penyaluran dana dan pada saat penggunaan dana.

4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.5. Supervisi dapat dilakukan oleh Tim Pengelola BOS Provinsi terhadap Tim Pengelola

BOS di Kabupaten/Kota atau terhadap sekolah/madrasah.

B. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orang tua murid.3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring dilakukan

secara terpadu dengan program lain selain program BOS.5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan

pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah.6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.7. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota agar memanfaatkan pengawas sekolah yang

bertanggungjawab untuk membantu melakukan monitoring.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 23

BAB VIIPELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BOS, masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihat terkait.

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

A. PELAPORAN

1. Pengelolaan Dokumen di Tingkat Sekolah

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/RKAS (Formulir BOS-K1, K2 dan K2b)1) RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus untuk

sekolah swasta ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran, namun demikian perlu dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap semester. Format RKAS mengacu pada format K1 dan K2

3) RKAS dilengkapi dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB)/Rencana Penggunaan Dana BOS Provinsi (Form K2b).

b. PembukuanSekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah

untuk program BOS Provinsi. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.1) Buku Kas Umum mengacu pada format -K3

Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga:a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BOS atau sumber dana lain),

penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank.b) Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya administrasi

bank, pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut

terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat didalam Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) Buku Pembantu Kas mengacu pada format -K4Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh

Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 24

diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

3) Buku Pembantu Bank mengacu pada format -K5Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (Bank cek, giro maupun

tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

4) Buku Pembantu Pajak mengacu pada format -K6Buku pembantu pajak mempunyai fungsi untuk mencatat semua transaksi

yang harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BOS, sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan

dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan dilakukan dengan komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan dan menatausahakan hasil cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu bulanan yang telah ditandatangi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.

2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.

3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 ( Sepuluh) juta.4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari

jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita Acara Serah Terima.

5) Laporan dibuat setiap semester dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab (Format K7-b) yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai Usulan Pencairan dan NPHD BOS. Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima Hibah selaku obyek pemeriksaan

c. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana mengacu pada format BOS-K7 dan BOS-K8

Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Format K3) dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode tertentu.

Format K7 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran yang memuat seluruh dana yang dikelola di sekolah pada semester tertentu. Sedangkan Format K8 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Bos Provinsi Menurut Peruntukan.

d. Bukti Pengeluaran1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah;2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang

cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp 250.000,- tidak dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai nominal di atas Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 25

materai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-

3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya;

4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi;

5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar oleh Bendahara;

6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BOS sebagai bahan bukti dan bahan laporan.

e. Arsip Data KeuanganSeluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan setiap saat.

f. Penyusunan Dokumen Pengelolaan BOS yang harus ada di sekolah1) Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format B3) (jika ada)2) Buku Kas Umum (Format K3)3) Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri Copy rekening bank (setiap

pengambilan)4) Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri :

a) Bukti Pembayaran Belanja Personalia(1) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Pendidik Honorer(2) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Kependidikan Honorer

b) Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia(1) Bukti Pengeluaran/Kuitansi(2) Faktur

5) Buku Pembantu Pajak (Format K6), dilampiri :a) SSPb) Faktur Pajak

6) Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (Format K7)7) Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)8) Lampiran-lampiran antara lain :

a) SK Tenaga Pendidik dan Kependidikan,b) Dokumen Pelaksanaan Kegiatan, Proposal, atau Panduan.c) Arsip Dokumen Usulan Pencairan :

2. Pelaporan dari Sekolah kepada Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupaten/Kota.Dokumen pelaporan yang disampaikan oleh sekolah/madrasah kepada Tim Pengelola BOS Provinsi di Kabupaten Kota adalah :a. Surat Pengantar Laporan (Format B2)b. Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)c. Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format B3) (jika ada)d. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Kegiatan (Format K7) (dengan soft file

format exel)e. Realisasi Penggunaan Dana Menurut Peruntukan BOS (Format K8) (dengan soft file

format exel)f. Buku Kas Umum (Format K3)

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 26

g. Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri : Copy rekening bank (setiap pengambilan)

h. Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri :1) Salinan Bukti Pembayaran Belanja Personalia

a) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Kependidikan Honorerb) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Pendidik Honorer

2) Salinan Bukti Pembayaran Belanja Non-Personaliaa) Bukti Pengeluaran/Kuitansib) Faktur

i. Buku Pembantu Pajak (Format K6) dilampiri salinan SSP da Faktur PajakBentuk laporan disesuaikan dengan Petunjuk Teknis Pelaporan Penggunaan dana

BOS Provinsi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman ini. Laporan dari sekolah/madrasah diverifikasi oleh Tim Pengelola BOS Kabupaten/Kota.

3. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS Kabupaten/Kota ke Tim Pengelola BOS provinsi.Dokumen yang memuat laporan BOS yang disampaikann oleh Tim Manajemen BOSdi Kabupaten/Kota kepada Tim Pengelola BOS Provinsi antara lain :a. Pengantar Laporan Penggunaan BOS (Format B4)b. Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMK/SMA/MA (Format K9) (dengan soft file

format exel)c. Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format K10) (dengan soft file

format exel)d. Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BOS Provinsi (Format

K11) (dengan soft file format exel), dilampiri dengan Surat Pernyataan Kepala Sekolah, Komite dan Orang Tua Siswa, diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk SMK/SMA dan Kepala Kemenag untuk MA.

e. Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang antara lain berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemampuan penanganan, dan status penyelesain.

f. Dokumen pelaporan dari sekolah/madrasah 1 (satu) rangkap yang sudah diverifikasi oleh Tim Pengelola BOS Kabupaten/Kota.

4. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS ProvinsiPada setiap akhir tahun, Tim Manajemen BOS Provinsi harus melaporkan semua

kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program BOS Provinsi, sejauh mana pelaksanaan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apa yangtelah dikerjakan dan apa yang belum/tidak dikerjakan, hambatan apa raja yang terjadi dan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, serta rekomendasi untuk perbaikan program di masa yang akan datang, baik program yang sama maupun program lain yang sejenis.

Lampiran laporan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi adalah:a. Nama sekolah penerima BOS Provinsi dari tiap kabupaten/kota yang disertai dengan

jumlah siswa dan jumlah dana dari masing-masing sekolah.b. Hasil Penyerapan Dana BOS Provinsi

Berisikan tentang dana BOS Provinsi yang disalurkan per kabupaten/kota untuk setiap jenjang pendidikan, jenis sekolah, sttaus sekolah, serta berapa yang sudah terserap. Tim Manajemen BOS Provinsi menyusun laporan berdasarkan data/informasi yang diperoleh dari Tim Manajemen BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota. Laporan ini mengacu pada Formulir K10.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 27

c. Hasil Monitoring dan EvaluasiLaporan monitoring adalah laporan pelaksanaan kegiatan monitoring oleh Tim

Manajemen BOS Provinsi. Laporan ini berisi tentang jumlah responden, waktu pelaksanaan, hasil monitoring, analisis data, kesimpulan serta saran dan rekomendasi. Laporan monitoring harus sudah selesai dibuat paling lambat 45 hari setelah pelaksanaan monitoring.

d. Penanganan Pengaduan MasayarakatTim Manajemen BOS Provinsi merekapitulasi hasil penanganan pengaduan

masyarakat dan perkembangannya baik yang telah dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi maupun Tim Manajemen BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota. Laporan ini berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status penyelesaian.

e. Kegiatan LainnyaTim Manajemen BOS Provinsi harus membuat laporan kegiatan yang berkaitan

dengan pelaksanaan program BOS Provinsi, seperti: sosialisasi, pelatihan, pengadaan barang/jasa, dan kegiatan lainnya.

B. PERPAJAKAN

Ketentuan peraturan perpajakan dlam penggunaan dana BOS diatur sebagai berikut.1. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk pembelian

ATK/bahan/penggandaan dan lain-lain pada kegiatan penerimaan siswa baru; kesiswaan; ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa; pembelian bahan-bahan habis pakai, seperti buku tulis, kapur tulis, pensil dan bahan praktikum; pengembangan profesi guru; pembelian bahan-bahan untuk perawatan/perbaikan ringan gedung sekolah.a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Negeri atas penggunaan dana

BOS sebagaimana tersebut di atas adalah:1) Tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%2) Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.Namun untuk nilai ditambah PPN-nya jumlahnya tidak hasil melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah- pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum. Pemungut PPN dalam hal ini bendaharawan pemerintah tidak perlu memungut PPN atas pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

b. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah bukan negeri adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN. Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada BOS untuk belanja barang sebagaimana tersebut diatas adalah:1) Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak termasuk

sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22.2) Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena Pajak).

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 28

2. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk pembelian/penggandaan buku teks pelajaran/atau mengganti buku teks yang sudah rusak.a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada sekolah negeri atau penggunaan dana

BOS untuk pembelian/penggandaan buku teks pelajaran dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak adalah:1) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran

agama, tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%1.2) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran

agama, PPN yang terutang dibebaskan.3) Memunggut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa buku- buku yang bukan buku pelajaran umum, kitab suci dan buku¬buku pelajaran agama. Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-nya jumlahnya tidak melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah, PPh yang terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

b. Bendaharawan/ pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidka termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai Pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN. Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri yang terkait dengan pembelian/penggandaan buku teks pelajaran dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak adalah:1) Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak termasuk

sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22.2) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran

agama, PPN yang terutang dibebaskan.3) Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena Pajak) atas

pembelian buku yang bukan buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku- buku pelajaran agama.

3. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan pemberian honor pada kegiatan penerimaan siswa baru, kesiswaan, pengembangan profesi guru, penyusunan laporan BOS dan kegiatan pembelajaran pada SMP Terbuka. Semua bendaharawan/penanggung jawab dana BOS baik pada sekolah negeri maupun sekolah bukan negeri:a. Bagi guru/pegawai non PNS sebagai peserta kegiatan, harus dipotong PPh Pasal 21

dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh sebesar 5% dari jumlah bruto honor.b. Bagi guru/pegawai PNS diatur sebagai berikut:

1) Golongan I dan II dengan tarif 0% (nol persen).2) Golongan III dengan tarif 5% (lima persen) dari penghasilan bruto.3) Golongan IV dengan tarif 15% (lima belas persen) dari penghasilan bruto.

4. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS dalam rangka membayar honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yang dibiayai dari Pemerintahan Pusat dan atau Daerah yang dibayarkan bulanan diatur sebagai berikut:a. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan

Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sampai dengan Rp 2.025.000,- (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tidak terhutang PPh Pasal 21.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 29

b. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan penghasilan sebulan. Dengan perhitungan sebagai berikut.1) Pengahasilan sebulan...................................................................................XX2) Penghasilan netto setahun (x 12).................................................................XX3) Dikurangi PTKP*)......................................................................................XX4) Penghasilan Kena Pajak..............................................................................XX5) PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst..................XX6) PPh Pasal 21 sebulan (:12)..........................................................................XX

Besarnya Penghasilan Kena Pajak (PTKP), adalah:a) Status sendiri Rp. 24,30 jutab) Tambahan status kawin Rp. 2,025 jutac) Tambahan tanggungan keluarga, maks 3 orang @ Rp. 2,025 juta

5. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS, baik pada Sekolah Negeri, Sekolah Swasta, untuk membayar honor kepada tenaga kerja lepas orang pribadi yang melaksanakan kegiatan perawatan atau pemeliharaan sekolah harus memotong PPh Pasal 21 dengan ketentuan sebagai berikut:*)a. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima tidak melebihi Rp

150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah yang diterima dalam buku takwim yang bersangkutan belum melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), maka tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong.

b. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima tidak melebihi Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah), namun jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan telah melebihi Rp 1.320.000,¬(satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka pada saat jumlah seluruh upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) harus dipotong PPh Pasal 21 sebesar 5% atas jumlah bruto upah setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sebenarnya;

c. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima lebih dari Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan belum melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka harus dipotong PPh Pasal 21 sebesar 5% dari jumlah upah harian atau rata-rata upah harian di atas Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

d. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima lebih dari Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah yang diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan belum melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka pada saat jumlah seluruh upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), harus dihitung kembali jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong dengan menerapkan tarif 5% atas jumlah bruto upah setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sebenarnya.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 30

BAB VIII PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pengawasan

Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat.1. Pengawasan Melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada

bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah. Prioritas utama dalam program BOS adalah pengawasan yang dilakukan oleh SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota kepada sekolah.

2. Pengawasan Fungsional Internal oleh Inspektorat Jenderal Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi yang akan diaudit.

3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit.

4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan.5. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparasi pelaksanaan program BOS oleh

unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi dam Pusat. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelolaan BOS, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya.

A. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau sekolah dan/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran, dapat diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya:1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang

berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).2. Penerapan tuntunan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOS Provinsi yang

terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada satuan pendidikan atau kas daerah provinsi.

3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOS.

4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya kepada kabupaten/kota/sekolah penerima, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 31

BAB IX PENUTUP

Sekolah sebagai sebuah entitas organisasi harus mampu mengelola dana BOS secara profesional untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana BOS yang diterima oleh sekolah dikelola secara mandiri melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dari sisi keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memper¬tanggungjawabkan pengelolaan dana secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang baik tidak terlepas dari prinsip ekonomis, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, kejujuran dalam pengelolaan dan pengendalian.

Penggunaan dana BOS Pusat dan BOS Provinsi hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar serta transparan dan didukung oleh bukti- bukti yang sah.

Buku Pedoman BOS Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat dijadikan acuan khususnya dalam pengelolaan BOS SMK/SMA/MA Provinsi baik pada tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Sekolah, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik dan benar.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 32

LAMPIRAN FORMAT

USULAN PENERIMA BOS

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 33

Logo DinasPendidikan

KOP DINAS PENDIDIKAN

Format A1-a

Nomor :Lampiran : 1 file FORMAT-A2 (isian data berbentuk soft copy Microsoft Excel)

1 file FORMAT-A3 (lampiran nama Sekolah dan jumlah siswa calon penerima bantuan BOS berbentuk soft copy Excel)

Hal : Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BOS Tahun 2013

KepadaYth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

U.p. Tim Pengelola BOS SMA/MA/SMK Provinsi Jawa Barat Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung 40171di Bandung

Dengan hormat, kami sampaikan usulan SMK/SMA*) calon penerima BOS beserta jumlah siswa yang telah kami tetapkan sesuai dengan keadaan data riil yang dapat dipertanggungjawabkan, yakni :

No. JenjangJumlah

Sekolah Siswa (Org)1. SMK2. SMA

Jumlah

Rincian data sekolah sebagaimana terlampir pada FORMAT A2 dan FORMAT A3.

Demikian surat ini disampaikan untuk diproses lebih lanjut sebagai dasar penetapan penerima dana bantuan BOS Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 2013.

............................, ..... ............. 2013Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota

.......................................... NIP

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 34

Logo KemenagKabkota

KANTOR KEMENAG KAB/KOTA

Format A1-b

Nomor :Lampiran : 1 file FORMAT-A2 (isian data berbentuk soft copy Microsoft Excel)

1 file FORMAT-A3 (lampiran nama Sekolah dan jumlah siswa calon penerima bantuan BOS berbentuk soft copy Excel)

Hal : Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan BOS Tahun 2013

KepadaYth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

U.p. Tim Pengelola BOS SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Barat Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung 40171di Bandung

Dengan hormat, kami sampaikan usulan MA calon penerima BOS beserta jumlah siswa yang telah kami tetapkan sesuai dengan keadaan data riil yang dapat dipertanggungjawabkan, yakni :

No. JenjangJumlah

Sekolah Siswa (Org)1. MA

Jumlah

Rincian data sekolah sebagaimana terlampir pada FORMAT A2 dan FORMAT A3.

Demikian surat ini disampaikan untuk diproses lebih lanjut sebagai dasar penetapan penerima dana bantuan BOS Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 2013.

............................, ..... ............. 2013Kepala Kankemenag Kab./Kota

.......................................... NIP

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 35

isi nom

or

uru

t

Format A2 Usulan Data Bantuan BOS SMK/SMA

Kode Akses Dinas Pend.Kab/Kota isilah dengan kode akses Dinas Pendidikan Kab./Kota yang dikirim oleh Bid. Dikmenti

Nama Dinas Pend. Kab./Kota isilah nama Dinas Pendidikan Kab./Kota

Alamat Dinas Pend. Kab/kota isilah nama serta nomor jalan Dinas Pendidikan Kab,/Kota

No. Telepon Dinas Pend. Kab/kota isilah Nomor Telepon lengkap dengan kode wilayah Dinas Pendidikan Kab,/Kota

No. Fax Dinas Pend. Kab./Kota isilah Nomor Fax Dinas Pendidikan Kab./Kota

Alamat Email Dinas Pend. Kab/Kota isilah alamat email Dinas Pendidikan Kab,/Kota

Kode Pos isilah kode POS Dinas Pendidikan Kab./Kota

SK PENGANGKATANNO IJIN TANGGAL IJIN

NO NPSN NAMA SEKOLAH STATUS

NAMA KEPALA SEKOLAHNIP KEPALA KEPSEK (OLEH, OPERASIONA OPERASIONA NO SK TGL SK TAHUN PENANDA TANGAN/TTD

N/S SEKOLAH NOMOR DAN

TANGGAL)L SEKOLAH L SEKOLAH

PENDIRIAN PENDIRIAN BERDIRI SK PENDIRIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13isi Nomor NPSN Sekolah isi nama sekolah isi N isi nama Kepala Sekolah yang isi NIP Kepala isi SK Pengangkatan isi Nomor Ijin isi tanggal ijin isi nomor SK isi tanggal SK isi tahun isi nama pejabat penanda

untuk masih aktif, lengkap dengan Sekolah yang masih secara lengkap dan Operasional operasional Pendirian Pendirian berdiri tangan SK pendirianSekolah

Negeri, S untuk

Swasta

gelar akademik aktif benar (nama pejabat penanda tangan SK,

nomor dan tanggal SK) sesuai SK asli

Sekolah Sekolah Sekolah

DILARANG MERUBAH FORMAT FILE INI, KECUALI MENYISIPKAN BARIS UNTUK KEPENTINGAN MENAMBAH ISIAN DATA, DENGAN BATAS SEBELUM TANDA " EOF"

-> sisipkan baris disini untuk menambah data

JALAN RT RW DESAKODE POS

KECAMATAN TELP FAX e-mail

JUMLAH SISWA PER

SEKOLAH/MADRASAHBANK

Tk. 1

Tk. 2

Tk. 3

Tk. 4

Total Nama Bank (bjb) Nomor Rekening Kantor Cabang/KCP Atas Nama

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31isilah Identitas Sekolah secara lengkap mulai nama jalan, RT, RW, Desa, Kode Pos, Kecamatan, Nomor Telepon, Nomor Fax dan e-mail dimana

Sekolah berada, diisi dengan data terakhir.lakukan validasi dengan data pokok yang telah ditulisakan pada kolom

tersebut, jika tidak sesuai isilah dengan data yang

benar pada masing-masing tingkat atau kelas, pada

kolom Total akan menjumlah secara

otomatis.

isilah identitas secara lengkap data-data Rekening Sekolah (bukan rekening Kepala Sekolah) yang masih aktif, mulai dari Nama Bank (bjb), Nomor Rekening, Kantor Cabang/KCP, serta Nama Rekening yang tertera di buku tabungan dengan benar

----------

- - - - -

............. , ............................ 2014Kepala Dinas Pendidikan Kab./kota *)....................................................................

...............................................................NIP. .......................................................

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 36

isi nom

or

uru

t

Format A2 Usulan Data Bantuan BOS MA

Kode Akses Kankemenag Kab/Kota isilah dengan kode akses KanKemenag Kab./Kota yang dikirim oleh Bid. Dikmenti

Nama Kepala KanKemenag Kab./Kota isilah nama Kepala KanKemenag Kab./Kota

Alamat KanKemenagKab/kota isilah nama serta nomor jalan KanKemenag Kab,/Kota

No. Telepon KanKemenag Kab/kota isilah Nomor Telepon lengkap dengan kode wilayah KanKemenag Kab,/Kota

No. Fax KanKemenag Kab./Kota isilah Nomor Fax KanKemenag Kab./Kota

Alamat Email KanKemenag Kab/Kota isilah alamat email KanKemenag Kab,/Kota

Kode Pos isilah kode POS KanKemenag Kab./Kota

NO NPSNNAMA STATUS

NAMA KEPALA MADRASAH NIP KEPALA

SK PENGANGKATAN KEPSEK (OLEH,

NO IJIN OPERASIONAL

TANGGAL IJIN OPERASIONAL

NO SK TGL SK TAHUN PENANDA TANGAN/TTDMADRASAH N/S MADRASAH NOMOR DAN

TANGGAL)MADRASAH MADRASAH

PENDIRIAN PENDIRIAN BERDIRI SK PENDIRIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13isi Nomor NPSN Madrasah isi nama isi N untuk isi nama Kepala Madrasah isi NIP Kepala isi SK Pengangkatan isi Nomor Ijin isi tanggal ijin isi nomor SK isi tanggal SK isi tahun isi nama pejabat penanda

Madrasah Madrasah Negeri, S

untuk Swasta

yang masih aktif, lengkap dengan gelar akademik

Madrasah yang masih aktif

secara lengkap dan benar (nama pejabat penanda tangan SK,

nomor dan tanggal SK) sesuai SK asli

Operasional Madrasah

operasional Madrasah

Pendirian Pendirian berdiri Madrasah

tangan SK pendirian

DILARANG MERUBAH FORMAT FILE INI, KECUALI MENYISIPKAN BARIS UNTUK KEPENTINGAN MENAMBAH ISIAN DATA, DENGAN BATAS SEBELUM TANDA " EOF"

-> sisipkan baris disini untuk menambah data

JALAN RT RW DESAKODE

POSKECAMATAN TELP FAX e-mail

JUMLAH SISWA PER MADRASAH/MADRASAH

BANK

Tk.1 Tk.2 Tk.3 Tk.4 Total Nama Bank (bjb) Nomor Rekening Kantor Cabang/KCP Atas Nama

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

isilah Identitas Madrasah secara lengkap mulai nama jalan, RT, RW, Desa, Kode Pos, Kecamatan, Nomor Telepon, Nomor Fax dan e-mail dimana

Madrasah berada, diisi dengan data terakhir.

lakukan validasi dengan data

pokok yang telah ditulisakan

pada kolom tersebut, jika tidak

sesuai isilah dengan data yang

benar pada masing-masing

tingkat atau kelas, pada kolom

Total akan menjumlah secara

otomatis.

isilah identitas secara lengkap data-data Rekening Madrasah (bukan rekening Kepala

Madrasah) yang masih aktif, mulai dari Nama Bank (bjb), Nomor Rekening, Kantor

Cabang/KCP, serta Nama Rekening yang tertera di buku tabungan dengan benar

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

- - - - -

............. , ............................ 2014Kepala Kankemenag Kab./kota *)....................................................................

...............................................................NIP. .......................................................

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 37

FORMAT A3 : Lampiran Usulan Data Bantuan BOS SMK/SMA

Nama Dinas Pend. Kab./KotaAlamat Dinas Pend. Kab/kotaNo. Telepon Dinas Pend. Kab/kotaNo. Fax Dinas Pend. Kab./KotaAlamat Email Dinas Pend. Kab/KotaKode PosNama Provinsi

NO NAMA SEKOLAHALAMAT EMAIL

SEKOLAH

JUMLAH SISWA PER SMK

Tk.1 Tk.2 Tk.3 Tk.4 Total

-----------

Jumlah Total - - - - -

............. , ............................ 2014Kepala Dinas Pendidikan Kab./kota....................................................................

...............................................................NIP. .......................................................

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 38

FORMAT A3 : Lampiran Usulan Data Bantuan BOS MA

Nama Kankemenag Kab./KotaAlamat Kankemenag Kab/kotaNo. TeleponNo. FaxAlamat EmailKode PosNama Provinsi

NO NAMA SEKOLAHALAMAT EMAIL

MADRASAHJUMLAH SISWA PER MA

Tk.1 Tk.2 Tk.3 Total-----------

Jumlah Total - - - -

............. , ............................ 2014Kepala Kantor Kemenag Kab./kota....................................................................

...............................................................NIP. .......................................................

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 39

LAMPIRANFORMAT

USULAN PENCAIRAN BOS

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 40

NPHD Provisi dengan Disdik/Kemenag Kab/Kota

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

PROVINSI

ANTARA GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN

KEPALA SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH KAB/KOTA*) ....

Nomor :...,. (pihak kesatu)

.... (pihak kedua)

Pada hari ini, .... tanggal .... bulan .... tahun Dua Ribu .... masing- masing, yaitu :

1. Nama : Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA.NIP : 195708071986011001Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

selaku Penanggungjawab Tim Manajemen BOS ProvinsiAlamat : Jl. Radjiman No. 6 Bandungdalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berdasarkanKeputusan Gubernur Jawa Barat Nomor. 955/Kep.119-Keu/2012, tentang Penunjukan Kuasa Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut Pemberi Hibah,

2. Nama :NIP :Jabatan : Kepala ....

Alamat

:

Kab/Kota*) .....

dalam jabatan dan kedudukan sebagaimana tersebut di atas bertindak mewakili Kepala Satuan Pendidikan Menengah (SMK dan SMA/MA*) Negeri dan Swasta di wilayah Kabupaten/Kota*)... yang selanjutnya disebut Penerima Hibah.

menyepakati bahwa Pemberi Hibah menyalurkan BOS Provinsi Periode bulan .... sampai dengan .... Tahun Anggaran .... kepada Penerima Hibah, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 41

Pasal 1TUJUAN PEMBERIAN HIBAH BOS

Pemberian BOS Provinsi bertujuan meningkatkan layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU) dengan mekanisme sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Pedoman Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi Jenjang Pendidikan MenengahTahun .....

Pasal 2JUMLAH HIBAH DANA BOS

Pemberi Hibah menyalurkan BOS Provinsi Tahun .... langsung kepada satuan pendidikan menengah (SMK dan SMA/MA*)) di wilayah kerja Penerima Hibah, dengan jumlah uang sebesar Rp ......... (...........) berdasarkan jumlah .... (....) siswa pada .... (....) SMK dan .... (....) siswa pada .... (....) SMA/.... (....) siswa pada .... (....) MA*), dengan rincian nama satuan pendidikan menengah sebagaimana terlampir.

Pasal 3HAK DAN KEWAJIBAN PEMBERI HIBAH

(1) Pemberi Hibah berhak menerima laporan dan pertanggungjawaban atas penggunaan BOS dari Penerima Hibah.

(2) Pemberi Hibah berkewajiban menyalurkan BOS Provinsi kepada satuan pendidikan menengahsesuai dengan jumlah siswa yang tercantum dalam lampiran NPHD ini.

Pasal 4HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA HIBAH

(1) Penerima Hibah berhak menerima laporan penggunaan dana BOS Provinsi dari Satuan Pendidikan Penerima Hibah.

(2) Penerima Hibah berkewajiban membina dan mengawasi penyaluran dana BOS Provinsi dari Pemberi Hibah kepada Satuan Pendidikan Menengah Penerima Hibah.

(3) Satuan pendidikan menengah berkewajiban menyampaikan surat pernyataan tanggungjawab kepada SKPD Pendidikan Kabupaten/kota.

(4) Satuan pendidikan menengah berkewajiban melaksanakan dan bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Hibah BOS Provinsi.

(5) Satuan pendidikan menengah selaku obyek pemeriksaan berkewajiban menyimpan dokumenbukti-bukti penggunaan dana BOS yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 5 PENYALURAN

(1) Penyaluran BOS Provinsi dilakukan setiap semester.(2) Penyaluran BOS Provinsi dilakukan dengan mentransfer dana dari rekening kas umum daerah

provinsi ke rekening kas masing-masing satuan pendidikan menengah penerima hibah BOS.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 42

Pasal 6 LAIN – LAIN

(1) Dalam hal terdapat perubahan jumlah siswa pada satuan pendidikan menengah yang berpengaruh terhadap jumlah hibah, maka dilakukan penyesuaian jumlah BOS Provinsi pada satuan pendidikan menengah dimaksud.

(2) Perubahan jumlah BOS Provinsi pada satuan pendidikan menengah dicantumkan dalam Addendum NPHD BOS Provinsi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NPHD ini.

(3) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD BOS ini dapat diatur lebih lanjut dalam Addendum NPHD BOS.

(4) NPHD BOS ini dibuat paling sedikit rangkap 3 (tiga), lembar pertama dan kedua masing- masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama.

(5) Setiap satuan pendidikan menengah yang tercantum dalam lampiran NPHD BOS Provinsimendapat salinan NPHD BOS.

Kepala .... Kepala Dinas PendidikanKab/Kota*) .... Provinsi Jawa Barat

PENERIMA HIBAH PEMBERI HIBAH

Meterai 6.000

........................... Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA. NIP. .............. Pembina Utama Madya

NIP. 195708071986011001

Kepala .... Kepala Dinas PendidikanKab/Kota*) .... Provinsi Jawa Barat

PENERIMA HIBAH PEMBERI HIBAH

Meterai 6.000

........................... Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA. NIP. .............. Pembina Utama Madya

NIP. 195708071986011001

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 43

LAMPIRAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH BOS PROVINSI TAHUN 20...NO. : / TANGGAL :

KABUPATEN/KOTA*) ....JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

No. Nama SekolahStatus

N/SAlamat Nomor Rekening Jumlah Siswa

ALOKASI DANA BOSSEMESTER I SEMESTER II

SMK ...

Jumlah untuk SMK di Kabupaten/Kota ....

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, KABUPATEN/KOTA*) ....

........................................ Prof. Dr . H. Moh. Wahy udin Zarkasy i.CPA. NIP. ............................... NIP.195708071986011001

LAMPIRAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH BOS PROVINSI TAHUN 20...NO. : / TANGGAL :

KABUPATEN/KOTA*) ....JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

No. Nama SekolahStatus

N/SAlamat Nomor Rekening Jumlah Siswa

ALOKASI DANA BOS

SEMESTER I SEMESTER IISMA ...

Jumlah untuk SMK di Kabupaten/Kota ....

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, KABUPATEN/KOTA*) ....

........................................ Prof. Dr . H. Moh. Wahy udin Zarkasy i.CPA. NIP. ............................... NIP.195708071986011001

LAMPIRAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH BOS PROVINSI TAHUN 20...NO. : / TANGGAL :

KABUPATEN/KOTA*) ....JENJANG MADRASAH ALIYAH (MA)

No. Nama SekolahStatus

N/S Alamat Nomor Rekening Jumlah SiswaALOKASI DANA BOS

SEMESTER I SEMESTER IIMA ....

Jumlah untuk SMK di Kabupaten/Kota ....

KEPALA KANTOR KEMENAG KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, KABUPATEN/KOTA*) ....

........................................ Prof. Dr . H. Moh. Wahy udin Zarkasy i.CPA. NIP. ............................... NIP.195708071986011001

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 44

Surat Permohonan Pencairan Belanja Hibah (Form. E.)

(Format KOP SEKOLAH/MADRASAH)

…………,……………………..20XX

Nomor : Lampiran :Perihal : Permohonan Pencairan

Belanja Hibah BOS

Kepada Yth. Gubernur Jawa Baratdi Bandung

Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor ......................................tanggal .............................. tentang Hibah Untuk Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Menengah, bersama ini kami mengajukan permohonan pencairan belanja hibah berupa uang sebesar Rp ................................ (.........................................................................................................................) denganrincian rencana penggunaan sebagaimana terlampir.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sampaikan persyaratan pencairan belanja hibah sesuai dengan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Demikian permohonan kami, atas perkenan dan bantuan Bapak diucapkan terima kasih.

Hormat kami, Pemohon,

Tembusan:1. Yth. Kepala Biro Keuangan

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 45

Surat Pernyataan Tanggungjawab (Format K-7a)

Formulir BOS-K7a Diisi Kepala Penerima BOSDikirm ke Tim BOS Kab/Kotai

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah in:

Nama :Jabatan : Kepala SMK/SMA/MA ............ Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa:1. Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan digunakan dalam rangka mendukung

operasional sekolah sesuai dengan peruntukan yang tercantum pada Pedoman BOS Provinsi dan tidak untuk keperluan pribadi.

2. Rencana Penggunaan Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah sebagai berikut:

No. WaktuPenerimaan

(Rp)

RencanaPenggunaan

(Rp)Saldo (Rp)

1. Bulan ......2. Bulan ......3. Bulan ......4. Bulan ......5. Bulan ......6. Bulan ......

Jumlah (Rp)

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi dan/atau tuntutan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

............, ..................................... 201....Kepala Sekolah/Madrasah,

Materai Rp.6.000

(nama lengkap & stempel)

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 46

RKAS (Form K-1)Formulir BOS-K1

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :

PENERIMAAN PENGELUARAN

No. Urut No. Kode Uraian Jumlah No. Urut No. Kode Uraian JumlahI 1 SISA TAHUN LALU 1 PROGRAM SEKOLAH

1,1 Pengembangan Kompetensi LulusanII 2 PENDAPATAN RUTIN 1,2 Pengembangan Standar Isi

2,1 Gaji PNS i 1,3 Pengembangan Standar Proses2,2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1,4 Pengembangan Standar pendidik dan tenaga kependidikan2,3 Belanja Barang dan Jasa 1,5 Pengembangan Standar sarana dan PRASARANA2,4 Belanja Pemeliharaan 1,6 Pengembangan Standar pengelolaan2,5 Belanja Lain-lain 1,7 Pengembangan Standar pembiayaan

1,8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaianIII 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

3,1 BOS pusat 2 BELANJA LAINNYA3,2 BOS Provinsi 2,1 Belanja ….3,2 BOS Kabupaten/Kota 2,2 Belanja ….

2,3 Belanja ….IV 4 BANTUAN

4,1 Dana Dekonsentrasi4,2 Dana Tugas Pembantuan4,3 Dana Alokasi Khusus4,4 Lain-lain (bantuan luar negeri/hibah)*

V 5 SUMBER PENDAPATAN LAINNYAJUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN

Mengetahui : Menyetujui :Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara/Penanggungjawab Kegiatan

……………………………………… ………………………………………

………………………………………NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 47

RKAS (Form K-2)

Formulir BOS-K2

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SETIAP KEGIATANPERIODE BULAN : .....s.d. .....

TAHUN PELAJARAN : ...............Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :

No. Kode

Uraian Kegiatan Jumlah (Rp)

Rencana Anggaran per Sumber Dana

RutinBantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan

Lain

Sumber Pendapatan

LainnyaPusat Provinsi Kab/Kota

I Penerimaan

II Penggunaan Dana :Program Sekolah

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan1,1 Penyusunan Kompetensi

Ketuntasan Minimal1,2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas1,3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN1,4 dst....2 Pengembangan Standar Isi

2,1 Penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

2,2 Penyusunan program tahunan2,3 Penyusunan program semester2,4 Penyusunan RPP, Bahan ajar, dll2,5 dst. ...3 Pengembangan Standar Proses

3,1 Kegiatan pengelolaan prosespembelajaran :

3,1,1 Pengadaan sarana penunjang (ATK)3,1,2 Pembelian buku teks pelajaran3,1,3 dst. ...3,2 Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

3,2,1 Bahan praktik3,2,2 Laporan praktik kerja3,2,3 Penilaian3,3 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

3,3,1 Formulir Pendaftaran (fotocopy, konsumsi panitia, dll)

3,4 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrajkurikuler

3,4,1 Kegiatan Pramuka3,4,2 Kegiatan PMR3,4,3 Kegiatan Olimpiade Sains3,4,4 Kegiatan Kesenian3,4,5 Kegiatan Olah Raga3,4,6 Kegiatan LKS3,4,7 Kegiatan Pembinaan Pendidikan Karakter3,4,8 Kegiatan Pembinaan

Pendidikan kebangsaan3,4,9 Kegiatan Pembinaan Kewirausahaan3,4,10 Kegiatan Pembinaan

penaggulangan HIV/Narkoba3,4,11 Kegiatan pembinaan

penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas3,4,12 dst. ...

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4.1 Pengembangan Profesi Guru4.2 Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah4.3 Pembinaan tenaga ketatausahaan4.4 Pembinaan tenaga perpustakaan4.5 Pembinaan Teknisi bengkel praktik4.6 dst.

5 Pengembangan Sarana Prasarana

5,1 Pembelian peralatan pendidikan5,1,1 Pembelian peralatan praktikum IPA5,1,2 Pembelian peralatan praktikum IPS5,1,3 Pembelian peralatan praktikum Bahasa5,1,4 Pembelian peralatan komputer5,1,5 Pembelian peralatan ringan (handtools)5,1,6 Pembelian peralatan kesenian/olah raga

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 48

5,2 Pembelaian bahan habis pakai5,2,1 Pembelian bahan praktikum IPA5,2,2 Pembelian bahan praktikum IPS5,2,3 Pembelian bahan praktikum Bahasa5,2,4 Pembelian bahan praktikum komputer5,2,5 Pembelian bahan praktik kejuruan5,2,6 Pembelian bahan kesenian/olah raga5,2,7 Pembelian tinta/toner5,3 Pemeliharaan dan Perbaikan

Ringan sarana prasarana sekolah5,3,1 Pengecatan, perbaikan atap bocor5,3,2 Perbaikan pintu dan jendela5,3,3 Perbaikan meubelair5,3,4 Perbaikan lantai5,3,5 Perbaikan kamar mandi5,3,6 Perbaikan papan tulis5,3,7 Perawatan fasilitas sekolah lainnya.

6 Pengembangan Standar Pengelolaan6,1 Penyusunan Visi Misi6,2 Penyusunan Profil Sekolah6,3 Penyusunan program ketatausahaan6,4 Pengadaan sarana pendukung perkantoran

6,5 Pengembangan sistem infromasi manajemen

7 Pengembangan Standar pembiayaan7,1 Langganan daya dan jasa lainnya

7,1,1 Listrik7,1,2 Telepon7,1,3 Air7,1,4 Internet7,1,5 Jasa lainnya7,2 Kegiatan rumah tangga sekolah

7,2,1 Konsumsi rapat guru/pegawai7,2,2 Konsumsi tamu7,2,3 dst. ...7,3 Pembayaran Honor Pendidik dan

tenaga Kependidikan7,3,1 Honorarium Bulanan Guru Honorer7,3,2 Honorarium Bulanan Tenaga

Kependidikan Honorer

8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

8,1 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban

8,1,1 Ulangan harian8,1,2 ulangan umum8,1,3 Ujian sekolah8,1,4 dst. ...

8,2 Penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi

8,2,1 Bahan ujian kompetensi8,2,2 Pemindaian & Scorring8,2,3 Sertifikasi kompetensi8,2,4 dst. ...

9 Penyusunan dan Pelaporan9,1 Konsumsi penyusunan laporan9,2 Fotocopy dan penggandaan laporan

Sub Total Pengunaan Dana (II)

III Penggunaan Dana lainnya1 Belanja ....2 Belanja ....3 Belanja ....

Sub Total Pengunaan Dana

Total Penggunaan Dana (II+III)

Sisa Dana (I-II-III)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..............................Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Ketua Pengelola, Bendahara,

……………………………………… ……………………………… ……………………………… ………………………………………NIP. NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 49

Formulir BOS-K2b

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN DANA BOS PROVINSIPERIODE BULAN : .....s/d/. .....

TAHUN PELAJARAN : ...............Nama Sekolah :Alamat :Kabupaten/Kota :Jumlah Siswa :Jumlah Dana BOS Diterima :

No. Kode

Belanja/Anggaran Volume/UraianJumlah (Rp)

KeteranganPenerimaan Pengeluaran Saldo

I Penerimaan ... Siswa x Rp ....

II PengeluaranA Belanja Personalia1 Tenaga Pendidik Honorer ... Bulan x Rp ...2 Tenaga Kependidikan Honorer ... Bulan x Rp ...B Belanja Non Personalia1 Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran2 Pembelian alat tulis sekolah yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran3 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan

ulangan dan ujian4 Pembelian bahan habis pakai5 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrakulikuler6 Pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana prasarana sekolah7 Langganan daya dan jasa lainnya8 Kegiatan penerimaan siswa baru9 Penyusunan dan pelaporan10 Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi11 Penyelenggaraan praktek kerja industri

Jumlah (Rp)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 50

Kuitansi Penerimaan Dana BOS

K U I T A N S ISUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARATBANYAKNYA UANG : Rp................................,-UNTUK PEMBAYARAN : Bantuan Hibah BOS Periode bulan .... s.d. .... Tahun .... bagi SMK/SMA/MA*)

............................. , Kab/Kota*) .................. sebanyak : .......... siswa x Rp. ....,- = Rp.

......................... ,- .

TERBILANG :........................................... RUPIAH

....., ..... 20...Yang Menerima Uang

Kepala .........................................,

Meterai6000

........................................................NIP

K U I T A N S ISUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARATBANYAKNYA UANG : Rp................................,-UNTUK PEMBAYARAN : Bantuan Hibah BOS Periode bulan .... s.d. .... Tahun .... bagi SMK/SMA/MA*)

............................., Kab/Kota*) .................. sebanyak : .......... siswa x Rp. ....,- = Rp.

.........................,- .

TERBILANG :........................................... RUPIAH

....., ..... 20...Yang Menerima Uang

Kepala .........................................,

........................................................NIP

*) Dituli sesuai data real

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 51

Daftar Siswa (Format K2-a)

Formulir BOS-K2-a

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

DAFTAR SISWA

Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Alamat :

No. Nama Siswa NISKelahiran

L/P Tingkat KeteranganTempat Tanggal

..............., ............... 20....Kepala Sekolah,

………………………………………

NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 52

LAMPIRANFORMAT

PENGGUNAAN DANA BOS

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 53

Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format B3)

(Format KOP SEKOLAH/MADRASAH)

PERNYATAAN KELEBIHAN PENERIMAAN DANA BOS PROVINSINomor :

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :Jabatan : KepalaAlamat :Kabupaten/Kota :

Dengan ini menyatakan telah menerima kelebihan dana BOS Provinsi untuk periode bulan .... s.d. .... tahun .... dengan rincian sebagai berikut :

No.Jumlah Siswa

Dana BOS yang digunakan (Rp)

Kelebihan Dana BOS (Rp)Tingkat Seharusnya

JumlahBantuan

Kelebihan

XXIXIIXIII

Jumlah

Kelebihan dana sebagaimana dimaksud, kami simpan pada rekening nomor :.................. pada bank bjb kantor cabang .................. atas nama .......................

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan tindak lanjutnya diucapkan terima kasih.

Hormat kami, Kepala Sekolah/Madrasah,

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

Tembusan:1. Yth. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 54

Buku Kas Umum (Format K3)

Formulir BOS-K3

Diisi oleh Bendahara Disimpan di Sekolah

BUKU KAS UMUMNama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 55

Buku Pembantu Kas (Format K4)

Formulir BOS-K4

Diisi oleh Bendahara Disimpan di Sekolah

BUKU PEMBANTU KASBulan : ...................

Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 56

Buku Pembantu Bank (Format K5)

Formulir BOS-K5

Diisi oleh Bendahara Disimpan di Sekolah

BUKU PEMBANTU BANKBulan : ...................

Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 57

Buku Pembantu Pajak (Format K6)

Formulir BOS-K6

Diisi oleh Bendahara Disimpan di Sekolah

BUKU PEMBANTU PAJAKBulan : ...................

Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :

Tanggal No. Kode No. Bukti UraianPenerimaan (Rp) Pengeluaran

(Rp)Saldo (Rp)

PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................

Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 58

Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (Format K7)

Formulir BOS-K7

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

REALISASI PENGGUNAAN DANA TIAP JENIS ANGGARAN PERIODE BULAN : .....s/d/. .....

TAHUN PELAJARAN : ...............Nama Sekolah :Desa/Kelurahan :Kabupaten/Kota :Provinsi :

Penggunaan Dana per Sumber DanaNo.

Kode Uraian Kegiatan Jumlah (Rp) Rutin

Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Pusat Provinsi

Kab/Kota

Bantuan Lain

Sumber Pendapatan

Lainnya

I Penerimaan

II Penggunaan Dana : Program Sekolah

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan1,1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan

Minimal1,2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas 1,3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN 1,4 dst....2 Pengembangan Standar Isi

2,1 Penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

2,2 Penyusunan program tahunan 2,3 Penyusunan program semester 2,4 Penyusunan RPP, Bahan ajar, dll 2,5 dst. ...3 Pengembangan Standar Proses

3,1 Kegiatan pengelolaan proses

pembelajaran :3,1,1 Pengadaan sarana penunjang (ATK) 3,1,2 Pembelian buku teks pelajaran3,1,3 dst. ...3,2 Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

3,2,1 Bahan praktik3,2,2 Laporan praktik kerja 3,2,3 Penilaian3,3 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

3,3,1 Formulir Pendaftaran (fotocopy, konsumsi panitia, dll)

3,4 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrajkurikuler

3,4,1 Kegiatan Pramuka3,4,2 Kegiatan PMR3,4,3 Kegiatan Olimpiade Sains 3,4,4 Kegiatan Kesenian3,4,5 Kegiatan Olah Raga 3,4,6 Kegiatan LKS3,4,7 Kegiatan Pembinaan Pendidikan Karakter 3,4,8 Kegiatan Pembinaan Pendidikan

kebangsaan3,4,9 Kegiatan Pembinaan Kewirausahaan 3,4,10 Kegiatan Pembinaan penaggulangan

HIV/Narkoba3,4,11 Kegiatan pembinaan penanggulangan

kenakalan remaja/kriminalitas3,4,12 dst. ...

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4.1 Pengembangan Profesi Guru4.2 Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah4.3 Pembinaan tenaga ketatausahaan4.4 Pembinaan tenaga perpustakaan4.5 Pembinaan Teknisi bengkel praktik4.6 dst.

5 Pengembangan Sarana Prasarana 5,1 Pembelian peralatan pendidikan 5,1,1 Pembelian peralatan praktikum IPA 5,1,2 Pembelian peralatan praktikum IPS 5,1,3 Pembelian peralatan praktikum Bahasa 5,1,4 Pembelian peralatan komputer5,1,5 Pembelian peralatan ringan (handtools)5,1,6 Pembelian peralatan kesenian/olah raga5,2 Pembelaian bahan habis pakai

5,2,1 Pembelian bahan praktikum IPA 5,2,2 Pembelian bahan praktikum IPS 5,2,3 Pembelian bahan praktikum Bahasa5,2,4 Pembelian bahan praktikum komputer5,2,5 Pembelian bahan praktik kejuruan 5,2,6 Pembelian bahan kesenian/olah raga 5,2,7 Pembelian tinta/toner

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 59

5,3 Pemeliharaan dan Perbaikan Ringan sarana prasarana sekolah

5,3,1 Pengecatan, perbaikan atap bocor5,3,2 Perbaikan pintu dan jendela5,3,3 Perbaikan meubelair5,3,4 Perbaikan lantai5,3,5 Perbaikan kamar mandi5,3,6 Perbaikan papan tulis5,3,7 Perawatan fasilitas sekolah lainnya.

6 Pengembangan Standar Pengelolaan6,1 Penyusunan Visi Misi6,2 Penyusunan Profil Sekolah6,3 Penyusunan program ketatausahaan6,4 Pengadaan sarana pendukung perkantoran

6,5 Pengembangan sistem infromasi manajemen

7 Pengembangan Standar pembiayaan7,1 Langganan daya dan jasa lainnya

7,1,1 Listrik7,1,2 Telepon7,1,3 Air7,1,4 Internet7,1,5 Jasa lainnya7,2 Kegiatan rumah tangga sekolah

7,2,1 Konsumsi rapat guru/pegawai7,2,2 Konsumsi tamu7,2,3 dst. ...7,3 Pembayaran Honor Pendidik dan tenaga

Kependidikan7,3,1 Honorarium Bulanan Guru Honorer7,3,2 Honorarium Bulanan Tenaga Kependidikan

Honorer

8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

8,1 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban

8,1,1 Ulangan harian8,1,2 ulangan umum8,1,3 Ujian sekolah8,1,4 dst. ...

8,2 Penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi

8,2,1 Bahan ujian kompetensi8,2,2 Pemindaian & Scorring8,2,3 Sertifikasi kompetensi8,2,4 dst. ...

9 Penyusunan dan Pelaporan9,1 Konsumsi penyusunan laporan9,2 Fotocopy dan penggandaan laporan

Sub Total Pengunaan Dana (II)

III Penggunaan Dana lainnya1 Belanja ....2 Belanja ....3 Belanja ....

Sub Total Pengunaan Dana

Total Penggunaan Dana (II+III)

Sisa Dana (I-II-III)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..............................Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Ketua Pengelola, Bendahara,

……………………………………… ……………………………… ……………………………… ………………………………………NIP. NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 60

Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)

Formulir BOS-K8

Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

REALISASI PENGGUNAAN DANA BOS MENURUT PERUNTUKANPERIODE BULAN : .....s/d/. .....

TAHUN PELAJARAN : ...............

Nama Sekolah :Alamat :Kabupaten/Kota :Jumlah Siswa :Jumlah Dana BOS Diterima :

No.Kode

Belanja/AnggaranJumlah (Rp)

KeteranganPenerimaan Pengeluaran Saldo

I Penerimaan

II PengeluaranA Belanja Personalia1 Tenaga Pendidik Honorer2 Tenaga Kependidikan Honorer

B Belanja Non Personalia1 Pembelian/penggandaan buku

teks pelajaran2 Pembelian alat tulis sekolah

yang digunakan untuk kegiatanpembelajaran

3Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian

4 Pembelian bahan habis pakai5 Penyelenggaraan kegiatan

pembinaan siswa/ekstrakulikuler6 Pemeliharaan dan perbaikan

ringan sarana prasarana sekolah7 Langganan daya dan jasa lainnya

8 Kegiatan penerimaan siswa baru

9 Penyusunan dan pelaporan

10 Penyelenggaraan kegiatan ujikompetensi

11 Penyelenggaraan praktek kerjaindustri

Jumlah (Rp)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 61

LAMPIRAN FORMAT

PELAPORAN

BOS

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 62

Surat Pengantar Laporan (Format B2)

(Format KOP SEKOLAH)

…………,……………………..20XX

Nomor : Lampiran :Perihal : Laporan Penggunaan

Dana BOS

Kepada Yth. Gubernur Jawa Baratup. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Baratdi Bandung

Kami sampaikan Laporan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada :

Nama Sekolah :Alamat :Kabupaten/Kota :Jumlah Dana BOS yang diterima : RpWaktu Penggunaan : Bulan .... s.d.......20..

dengan dokumen laporan terlampir :1. Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)2. Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format B3)3. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Kegiatan (Format K7) (dengan soft file)4. Realisasi Penggunaan Dana Menurut Peruntukan BOS (Format K8) (dengan

soft file)5. Buku Kas Umum (Format K3)6. Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri Copy rekening bank;7. Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri Salinan Bukti Pembayaran Belanja

Personalia dan Salinan Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia8. Buku Pembantu Pajak (Format K6) dilampiri salinan bukti pembayaran pajak

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,Kepala Sekolah/Madrasah/Ketua

Tim Pengelola BOS,

Tembusan:1. Yth. Kepala Biro Keuangan

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupatn/Kota ....

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 63

Surat Pertanggungjawaban (Format K7b)

Formulir BOS-K7b Diisi Kepala Penerima BOSDikirm ke Tim BOS Kab/Kotai

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah in:

Nama :Jabatan : Kepala SMK/SMA/MA*) ............ Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa:1. Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah digunakan dalam rangka mendukung

operasional sekolah sesuai dengan peruntukan yang tercantum pada Pedoman BOS Provinsi dan tidak untuk keperluan pribadi.

2. Realisasi Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah sebagai berikut:

No. WaktuPenerimaan

(Rp)Penggunaan

(Rp)Saldo (Rp)

1. Bulan ......2. Bulan ......3. Bulan ......4. Bulan ......5. Bulan ......6. Bulan ......

Jumlah (Rp)

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi dan/atau tuntutan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

............, ..................................... 201....Kepala Sekolah/Madrasah,

Materai Rp.6.000

(nama lengkap & stempel)

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 64

Pengantar Laporan Penggunaan BOS (Format B4)

(Format KOP DINAS PENDIDIKAN)

…………,……………………..20XX

Nomor : Lampiran :Perihal : Laporan Penggunaan Dana

BOS

Kepada Yth. Gubernur Jawa Baratu.p. Tim Pengelola BOS Provinsi Jawa Barat jenjang Dikmendi Bandung

Kami sampaikan Laporan Rekapitulasi Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada :

Kabupaten/Kota*) :Alamat :Jumlah Sekolah/Madrasah : ..... (...) SMK dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) SMA dengan siswa sejumlah .... (....) orang

..... (...) MA dengan siswa sejumlah .... (....) orang Waktu Penggunaan : Bulan .... s.d. ....Tahun 20...

dengan dokumen laporan terlampir :1. Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMK/SMA/MA (Format K9) (dengan soft file)2. Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format K10) (dengan soft file)3. Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BOS Provinsi (Format K11)

(dengan soft file)

Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

Hormat kami,Kela Dinas Pendidikan/Ketua Tim

Pengelola BOS,

Tembusan:1. Yth. Kepala Biro Keuangan2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 65

Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMK/SMA/MA (Format K9)

Formulir BOS-K9

Diisi Tim BOS Kab/Kota Dikirm ke Tim BOS Provinsi

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH SMA/MA/SMKKABUPATEN/KOTA : .....................

PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............:

No. Nama Sekolah/MadrasahKode Peruntukan Penggunaan Dana BOS/Jumlah Penggunaan Dana BOS Provinsi

JumlahA1 A2 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11

Jumlah

......................., ..................................Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BOS Kabupaten .....Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………NIP. NIP.

Keterangan :Kode A1 s.d. B11 lihat Format K8

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 66

Rekapitulasi Kelebihan Penerimaan Dana BOS (Format K10)

Formulir BOS-K10

Diisi Tim BOS Kab/Kota Dikirm ke Tim BOS Provinsi

REKAPITULASI KELEBIHAN PENERIMAAN DANA BOS SMA/MA/SMKKABUPATEN/KOTA : .....................

PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............

No. Nama Sekolah/MadrasahJumlah Siswa Seharusnya Jumlah Bantuan (Rp)

KeteranganTk X Tk XI Tk XII Tk XIII Jumlah Seharusnya Diterima Kelebihan

Jumlah

Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BOS Kabupaten .....

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 67

Rekapitulasi Sekolah/Madrasah yang menolak menerima BOS Provinsi (Format K11)

Formulir BOS-K11

Diisi Tim BOS Kab/Kota Dikirm ke Tim BOS Provinsi

REKAPITULASI SMA/SMK/MA YANG MENOLAK BOS PROVINSIKABUPATEN/KOTA : .....................

PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............

No. Nama Sekolah/Madrasah AlamatJumlah Siswa

Jumlah Dana BOS (Rp)

PernyataanKeterangan

Ada Tidak

Jumlah

Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BOS,

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………

NIP. NIP.

Pedoman BOS Dikmen Provinsi Jawa Barat Thun 2014 68

top related