alkohol.doc

6
ALKOHOL, FENOL DAN ETER I. KEGUNAAN Alkohol: - campuran minuman keras - sebagai pelarut - Sebagai zat pembunuh kuman - Campuran methanol-etanol dikenal sebagai spiritus (bahan bakar) Eter: - sebagai pelarut - obat bius Fenol: -bahan dasar sintesis senyawa aromatik II. RUMUS UMUM DAN STRUKTUR Alkohol dan eter merupakan isomer satu sama lain(isomer fungsional) III. TATA NAMA DAN PENGGOLONGAN ALKOHOL IUPAC: Alkanol → “na” / alkana diganti “nol” TRIVIAL: Alkil alkohol IUPAC: etanol 2-propanol 2,2-dimetil etanol TRIVIAL: etil alkohol isopropil tersier butil

Upload: eka-yana-putri-yani

Post on 28-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: ALKOHOL.doc

ALKOHOL, FENOL DAN ETER

I. KEGUNAAN Alkohol: - campuran minuman keras

- sebagai pelarut

- Sebagai zat pembunuh kuman

- Campuran methanol-etanol dikenal sebagai spiritus (bahan bakar)

Eter: - sebagai pelarut

- obat bius

Fenol: -bahan dasar sintesis senyawa aromatik

II. RUMUS UMUM DAN STRUKTUR

Alkohol dan eter merupakan isomer satu sama lain(isomer fungsional)

III.TATA NAMA DAN PENGGOLONGAN ALKOHOL

IUPAC: Alkanol → “na” / alkana diganti “nol”TRIVIAL: Alkil alkohol

IUPAC: etanol 2-propanol 2,2-dimetil etanolTRIVIAL: etil alkohol isopropil alkohol tersier butil alkoholGolongan: primer sekunder tersier

POLI ALKOHOL

Etanadiol PropanatriolEtilena glikol Gliserol

Page 2: ALKOHOL.doc

PRIORITAS TATA NAMA

Contoh:

IV. TATA NAMA ETERIUPAC: Alkoksi alkanaTRIVIAL: Alkil-alkil eterContoh:

metoksi etana 2-isopropoksi propana 1,2 dimetoksisikloheksanaetil metil eter diisopropil eter

ETER SIKLIK- IUPAC: Oksirana- TRIVIAL: Etilena Oksida

Contoh:

V. SIFAT FISIKA ALKOHOL DAN ETER

1. Kepolaran

Page 3: ALKOHOL.doc

2. Titik Didih

3. Kelarutan dalam air

Rumus alkohol Kelarutan dalam H2OCH3OH ∞ (bercampur)CH3CH2OH ∞CH3CH2CH2OH ∞CH3CH2CH2 CH2OH 8,39/100 ml(CH3)3C-OH ∞

IV. REAKSI KIMIA ALKOHOL

1. Keasaman Alkohol

Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. Fenol relative lebih asam disbanding

dengan alkohol.

Karena: - Pada ion alkoksida ; muatan (-) pada atom O-nya hanya terpusat

pada O, tidak terdelokalisasi ke R (-CH3 ; -CH2CH3)

- Pada ion fenoksida ; muatan (-) pada atom O-nya

terdelokalisasi ke cincin benzen, sebagai energinya relative lebih rendah,

lebih stabil dari pada alkoksida.

Page 4: ALKOHOL.doc

Reaksi:

Pembuatan alkoksidaa) Direaksikan dengan basa yang lebih kuat dari (-)OH, seperti (-)NH2

b) Direaksikan dengan logam alkali (Na, K)

2. Reaksi Subtitusi

- Ion halida (Cl-, Br-, I-) merupakan basa yang cukup lemah, sehingga merupakan

gugus pergi (Leaving group) yang baik dan mudah digantikan

- Ion –OH merupakan basa kuat, sehingga dalam suasana basa atau netral, -OH

dari suatu alkohol merupakan gugus pergi yang buruk, sulit digantikan. Oleh

karena itu, reaksi subtitusi dan eliminasi alkohol dilakukan dalam suasana asam.

Campuran HCl pekat + ZnCl2 disebut pereaksi lugas, gunanya untuk membedakan

alkohol 10, 20, 30.

ZnCl2 sebagai katalis, membantu pemutusan –OH dari R-OH, karena Zn dapat menerima

pasangan electron dari O, Zn mempunyai orbital d.

Pada substitusi alcohol juga terjadi PENATAAN ULANG

3. Reaksi Eliminasi (Dehidrasi Alkohol)

Reaksi alkohol dengan H2SO4 pekat dengan penghilangan H2O menghasilkan alkena

Page 5: ALKOHOL.doc

Produk yang dihasilkan pada eliminasi adalah alkena yang tersubtitusi tinggi (aturan saytseff).

VI. REAKSI ETER