alkali tanah

30
TUGAS MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK 2 (ACHE 243 ) UNSUR LOGAM ALKALI TANAH Dosen : Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Pd Disusun oleh : Kelompok 11 Fadlyansyah (A1C308026) M. Irfan (A1C308062) Rezky Maulana (A1C308032) Sogandi (A1C308045) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2010

Upload: afifitriyan

Post on 13-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

  • TUGAS MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK 2

    (ACHE 243 )

    UNSUR LOGAM ALKALI TANAH

    Dosen :

    Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Pd

    Disusun oleh :

    Kelompok 11

    Fadlyansyah (A1C308026)

    M. Irfan (A1C308062)

    Rezky Maulana (A1C308032)

    Sogandi (A1C308045)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BANJARMASIN

    2010

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

    Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan

    penulisan Bahan Materi Kuliah untuk mata kuliah Kimia Anorganik 2 yang

    berjudul Unsur Alkali Tanah ini.

    Penulisan Bahan Materi Kuliah ini merupakan untuk pemenuhan

    tugas mata kuliah Kimia Anorganik 2 ( AKKC 343).

    Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. St. H.

    Nurdiniah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Kimia Anorganik 2 yang telah

    berperan dalam penulisan Bahan Materi Kuliah ini. Disamping itu juga

    untuk semua pihak yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk

    membantu dalam penyelesaian Bahan Materi Kuliah ini.

    Diharapkan kritik dan saran oleh kami untuk perbaikan Bahan Materi

    Kuliah ini dari pembaca. Akhirnya, semoga Bahan Materi Kuliah ini dapat

    bermanfaat bagi kita.

    Banjamasin, Mei 2010

    Penyusun

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang

    termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),

    Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat

    sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika

    direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan

    banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah alkali tanah

    biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.

    Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan

    VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya

    konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan

    yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena,

    elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.

    Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam

    bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang

    ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.

    Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun

    kurang reaktif dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan

    dapat menghantar panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah

    memberikan warna yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali akan

    memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal adanya

    logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg memberikan warna spektrun pada daerah

    gelombang elektromagnet, sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan

    menimbulkan warna nyala yang sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr

    merah ungu dan Ba kuning kehijauan.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    A. ALKALI TANAH

    Logam alkali tanah ,yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas Berilium (Be),

    Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-

    unsur II A umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga

    disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal).

    Seperti logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di alam.

    Logam alkali tanah dalam sistem periodik terletak pada golongan IIA. Atom logam-

    logam ini memiliki dua elektron valensi. Pada pembentukan ion positif kedua elektron

    valensinya dilepaskan, sehingga terbentuk ion logam bermuatan +2.

    Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir

    bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral

    beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].

    Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak

    bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi

    Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan

    Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].

    Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak

    bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan

    3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],

    Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].

    Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam

    strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.

    Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat

    membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].

  • B. Sifat Sifat Logam Alkali Tanah

    Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:

    Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah

    Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba

    Nomor Atom 4 12 20 38 56

    Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s

    2 [Ar] 4s

    2 [Kr] 5s

    2 [Xe] 6s

    2

    Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987

    Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913

    Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22

    Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35

    Energi Ionisasi I (KJ mol-1

    ) 900 740 590 550 500

    Energi Ionisasi II (KJ mol-1

    ) 1800 1450 1150 1060 970

    Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89

    Potensial Elektrode (V)

    M2+

    + 2e M

    -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90

    Massa Jenis (g mL-1

    ) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6

    Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,

    1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai

    elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan

    logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan

    energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.

    2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari

    alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan

    logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih

    stabil sebagai ion M2+

    .

    3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar

    mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih

  • rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan

    massa jenisnya lebih tinggi.

    4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan

    yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan

    cenderung membentuk ikatan kovalen.

    5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang

    rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan

    reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai

    daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.

    6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan.

    Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu

    ruangan.

    a. Sifat-sifat fisis logam alkali tanah

    Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara beraturan.

    Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan

    keelektronegatifan. Potensial elektroda juga meningkatkan dari kalsium ke

    barium, akan tetapi berilium menunjukan penyimpangan karena potensial

    elektrodanya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat

    pertama + tingkat kedua ) yang relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung

    menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan, dan

    kekerasan, logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali

    seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi

    sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

    b. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah

    Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta

    ini sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari

    atom bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan

    berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk

    senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,

    yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi

  • magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa

    berilium bersifat kovalen.

    Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi

    logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium

    kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan

    terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali

    tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali

    tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu

    berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.

    Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali,

    namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter.

    Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat

    Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif,

    meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga

    memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan

    baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

    Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi

    yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin

    besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan

    teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang

    semakin kuat dari Berilium ke Barium.

    C. Perbedaan Alkali Tanah dengan Alkali

    Logam alkali tanah lebih keras dari alkali karena memiliki dua elektron valensi.

    Kerapatannya lebih tinggi, titik lebur lebih tinggi.

    Berbilangan oksidasi +2 (bandingkan data energi bebas untuk reaksi logam kalsium

    dengan asam menghasilkan Ca+

    dan Ca2+

    ) walaupun energi ionisasi kedua untuk ion

    alkali tanah lebih tinggi dari yang pertama.

    Kelarutan dalam air relatif lebih sukar, khususnya yang memiliki anion berbilangan

    oksidasi -2.

    D. Sumber Alkali Tanah

  • Sumber terbanyak alkali tanah, berbentuk mineral oksida, karbonat, silikat, sulfat

    dan fosfat. Contoh mineral :

    Magnesia mengandung magnesium oksida disebut juga sebagai batu tahan api, ini

    digunakan sebagai bahan pembuatan tungku atau funance.

    Calcite (kalsium karbonat) terdapat sebagai batuan gunung (batu kapur atau

    limestone, marmer). Terbentuknya dari proses alam yang dikenal sebagai stalagtit

    dan stalagmit. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku semen, keramik, bahan

    bangunan dan juga bahan baku pupuk. Dolomit adalah campuran magnesium dan

    kalsium karbonat juga digunakan sebagai bahan komposit dan keramik.

    Garam epsom mengandung MgSO4 ditemukan di salah satu desa di Inggris. Gypsum

    mengandung kalsium sulfat hidrat juga dari batu gunung, bahan ini digunakan pada

    bidang medis antara lain sebagai penyangga tulang yang patah, juga sebagai bahan

    penyekat bangunan dan bahan atap yang disebut gypsum board.

    E. Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah

    Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan

    dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2,

    sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam

    yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif,

    bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin

    ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan

    bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air

    unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

    a. Reaksi dengan air

    Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium

    bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam

    Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat

    bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung

    sebagai berikut,

    Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

  • b. Reaksi dengan Oksigen atau udara

    Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar

    di udara membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg

    dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut

    dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada

    permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi

    dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi

    lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa

    peroksida (BaO2)

    2Mg(s) + O2 (g) 2MgO(s)

    Ba(s) + O2(g) (berlebihan) BaO2(s)

    Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan

    dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)

    4Mg(s) + O2(g) + N2 (g) MgO(s) + Mg3N2(s)

    Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3

    Mg3N2(s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

    c. Reaksi dengan hidrogen

    Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi

    dengan hidrogen membentuk senyawa hidrogen.

    M(s) + H2(g) MH2(s)

    d. Reaksi dengan Nitrogen

    Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa

    oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara

    bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh,

    3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)

  • e. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen

    Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat

    membentuk garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium

    mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida

    berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi ion Be2+

    terhadap pasangan

    elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali

    tanah yang lain berikatan ion. Contoh,

    Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)

    f. Reaksi dengan Asam dan Basa

    Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL)

    membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.

    M(s) + 2HCL(aq) MCl2(aq) + H2(g)

    Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium

    selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.

    Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) Na2Be(OH)4 + H2 (g)

    BeO(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l) Na2Be(OH)4(aq)

    Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq) Na2Be(OH)4(aq)

    g. Reaksi dengan belerang

    Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.

    M(s) + S(s) MS (s)

    F. Identifikasi Alkali Tanah

    Seperti ion logam alkali, maka ion logam alkali tanah dapat diidentifikaikan

    dengan metode reaksi nyala. Selain itu, logam alkali tanah dapat diidentifikasikan

  • dengan reaksi pengendapan, menggunakan dasar perbedaan hail kali kelarutan,

    identifikasi ini dilakakukan dengan pereaksi ion kromat, ion sulfat dan ion oksalat.

    Tabel reaksi nyala warna pada logam alkali tanah

    Lambang unsur Nama unsur Warna nyala

    Be Berilium Putih

    Mg Magnesium Putih

    Ca Kalsium Jingga-merah

    Sr Stronsium Merah

    Ba Barium Hijau

    G. Kegunaan Logam Alkali Tanah

    Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan

    listrik, dan pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom.

    Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam cluralumin ( Mg 0,5

    %, Cu 4 %, Mn 0,5 %, Al 95 % ) dan magnalinum (campuran Mg dan Al yang

    ringan dan tahan korosi).

    Kalsium, digunakan sebagai elektrode, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan

    membentuk proses pembekuan darah.

    Barium, digunakan sebagai logam campuran ( Ba + Ni ) untuk membuat tabung

    volume.

    Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.

    H. UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH

    Sebagaimana telah disebutkan di atas, golongan alkali tanah terdiri atas Berilium

    (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).

    Pada bab ini kami akan membahas semua unsur tersebut secara satu persatu.

    Berilium

    Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai

    simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, bervalensi

    2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah

    pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan

    utamanya adalah sebaga i bahan penguat dalam aloy

    (khususnya tembaga berilium).

  • 1. Sejarah

    Nama berilium berasal dari bahasa Yunani beryllos, beril. Berilium pernah

    dinamakan glucinium (dari Yunani glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Unsur

    ini ditemukan oleh Louis Vauquelin dalam tahun 1798 dalam bentuk oksida dalam beril

    dan dalam zamrud. Friedrich Whler dan A. A. Bussy masing-masing berhasil

    mengasingkan logam pada tahun 1828 dengan mereaksikan kalium dengan berilium

    klorida.

    2. Sifat-sifat Berilium

    Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan.

    Modulus kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium

    mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam

    nitrat. Berilium juga mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia

    dihantam oleh partikel alfa (seperti radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-

    neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi

    apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan

    oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).

    3. Kegunaan Berilium

    Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium (Be

    dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam

    berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan

    tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig

    (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: elektroda pengelasan bintik,

    pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.

    Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar,

    alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan

    sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru

    berpandu, kapal terbang, dan satelit komunikasi.

    Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis

    cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.

    Dalam bidang litografi sinar-X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu

    mikroskopik.

    Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan

    logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.

    Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam

    tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan

    dimensi.

  • Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang memerlukan

    konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik

    lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.

    Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen,

    tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar

    terancam bahaya beriliosis.

    4. Pengaruh kesehatan

    Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektifannya tergantung kepada

    kandungan yang dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di

    udara sangat tinggi (lebih dari 1000 g/m), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini

    menyerupai pneumonia dan disebut penyakit berilium akut. Penetapan udara komunitas

    dan tempat kerja efektif dalam menghindari kerusakan paru-paru yang paling akut.

    Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang

    ini akan mengalami keradangan pada sistem pernafasan. Keadaan ini disebut penyakit

    berilium kronik (CBD), dan dapat terjadi setelah pemaparan bertahun-tahun terhadap

    tingkat berilium diatas normal (diatas 0.2 g/m). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa

    lemah dan keletihan, dan juga sesak nafas. CBD dapat menyebabkan anoreksia,

    penyusutan berat badan, dan dapat juga menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung

    dan penyakit jantung dalam kasus-kasus tingkat lanjut. Sebagian orang yang sensitif

    kepada berilium mungkin atau mungkin tidak akan mendapat simptom-simptom ini.

    Kebanyakan penduduk pada umumnya jarang mendapat penyakit berilium akut atau

    kronik karena kandungan berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-0.0002

    g/m).

    Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam

    darah atau air kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama

    seseorang telah terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel

    paru-paru dan kulit. Satu lagi ujian darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test

    (BeLPT), mengukur pasti kesensitifan terhadap berilium dan memberikan jangkaan

    terhadap CBD.

    Magnesium

    Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan

    nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan

    yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak

    pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy)

    untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau

    "magnelium".

  • 1. Ciri Utama Magnesium

    Magnesium berwarna putih keperakan dan mempunyai

    permukaan pelindung lapisan tipis oksida serta merupakan

    logam yang agak kuat, ringan (1/3 lebih ringan daripada

    aluminium). Jadi ia tidak bisa bersentuhan dengan air

    meskipun kemungkinannya sangat kuat, kecuali bila amalgam.

    Meskipun demikian, ia mudah larut dalam asam encer.

    Nama: Magnesium

    Simbol: Mg

    Nomer atom: 12

    Massa atom: 24.305 amu

    Titik leleh: 650.0 C (923.15 K, 1202.0 F)

    Titik didih: 1107.0 C (1380.15 K, 2024.6 F)

    Jumlah proton/elektron: 12

    Jumlah neutron:12

    Golongan: alkali tanah

    Struktur kristal: heksagonal

    Massa jenis (pada suhu 293 K): 1.738g/cm3

    Warna: Grayish

    Jumlah tingkat energi: 3

    Konfigurasi elektron: 2 8 2

    Ditemukan tahun: 1808

    Penemu: Sir Humphrey Davy

    Nama asli: dari nama kota Magnesia

    Didapat dari: air laut

    Sejarah

    Nama magnesium berasal dari bahasa

    Yunani untuk sebuah daerah di Thessaly disebut

    magnesium oksida. Hal ini terkait dengan

    magnetite dan mangan, yang juga berasal dari

    daerah ini, dan diperlukan diferensiasi sebagai zat

    terpisah.

    Magnesium merupakan unsur ketujuh paling

    berlimpah dalam kerak bumi oleh massa dan

    kedelapan oleh molarity. Hal ini ditemukan dalam

    jumlah besar dari deposito magnesite, dolomit, dan

    Logam magnesium

  • mineral, dan air mineral, di mana magnesium ion yang larut. Joseph Black dari England

    mengenal pasti magnesium sebagai sejenis unsur pada tahun 1755.

    Kemudian pada tahun 1808, Sir Humphrey Davy mengasingkan logam

    magnesium secara elektrolisis dari campuran magnesia dan HgO dan berhasil

    menemukan unsur magnesium. Sementara A.A.B.Bussy telah juga berhasil

    menyediakannya dalam bentuk koheren pada tahun 1831.

    2. Senyawa dari Magnesium

    Magnesium di alam terdapat sebagai senyawa-senyawa berikut :

    a. Sebagai karbonat, magnesit (MgCO3), dolomit (MgCO3.CaCO3)

    b. Sebagai sulfat, kiserit (MgSO4.H2O), kainit (KCl. MgSO4. 3H2O) garam Epsom

    (MgSO4. 7H2O) (disebut juga garam Inggris)

    c. Sebagai silikat, olivine (Mg2SiO4), asbestos (CaMg2(SiO3)s)

    3. Pembuatan Magnesium

    Cara yang paling murah untuk membuat magnesium adalah dengan proses

    elektrolitik. Pada masa Perang Dunia II, magnesium dibuat juga dengan dua proses lain,

    yaitu proses silikotermik atau proses ferosilikon dan proses reduksi karbon. Proses

    reduksi karbon ternyata tidak pernah dapat beroperasi secara memuaskan, sehingga sejak

    lama tidak lagi dipakai. Proses silikotermik masih banyak digunakan saat ini.

    a. Elektrolisis Magnesium Klorida

    Magnesium klorida yang diperlukan diperoleh dari air garam dan reaksi

    magnesium hidroksida (dari air laut atau dolomit) dengan asam klorida. Produsen

    perintis magnesium, yaitu Dow Chemical Co. di Freeport dan Velasco, Texas, membuat

    magnesium dengan mengelektrolisis magnesium klorida dari air laut, dimana gamping

    yang diperlukan diperoleh dari kulit kerang. Kulit kerang yang seluruhnya terdiri dari

    kalsium karbonat yang hampir murni, dibakar sehingga menjadi gamping, dijadikan

    slake, dan dicampur dengan air laut sehingga magnesium hidroksida mengendap.

    Magnesium hidroksida ini dipisahkan dengan menyaringnya dan direaksikan dengan

    asam klorida yang dibuat dengan klor yang keluar dari sel. Dari sini terbentuk larutan

    magnesium klorida yang lalu diuapkan menjadi magnesium klorida padat di dalam

    evaporator dengan pemanasan langsung dan diikuti dengan pengeringan di atas rak.

    Klorida ini cenderung terdekomposisi pada waktu pengeringan. Setelah dehidrasi (proses

    penghilangan air), magnesium klorida tersebut diumpankan ke sel elektrolisis, dimana

    bahan ini terdekomposisi menjadi logam dan gas klor.

  • b. Proses Silikotermik atau Proses Ferosilikon

    Langkah-langkah proses silikotermik terdiri dari pencampuran dolomit gilingan

    yang dijadikan slake dengan ferosilikon sebanyak 70-80% dan fluorspar 1% dan

    kemudian dijadikan pelet. Pelet itu diumpankan ke dalam tanur. Tanur kemudian

    divakumkan dan dipanaskan sampai 1170 derajat celsius. Kalsium oksida (CaO) yang

    terdapat di dalam dolomit bakaran itu membentuk dikalsium silikat yang tak melebur

    dan dikeluarkan dari reaktor pada akhir proses. Reaksi pokok proses silikotermik ini

    adalah sebagai berikut.

    2(MgO.CaO) + 1/6FeSi6 --> 2Mg + (CaO)2SiO2 + 1/6Fe

    Pada akhir proses, tanur didinginkan sedikit dan magnesium dikeluarkan dari

    kondensor dengan suatu prosedur yang berdasarkan atas perbedaan kontraksi antara

    magnesium dan baja.

    4. Kegunaan Mg dan Senyawa Mg

    Membuat logam campur, misalnya paduan Mg dan Al yang sering disebut

    magnelium sebagai komponen pesawat terbang, rudal, baik truk dan sebagainya.

    Membuat kembang api dan lampu blitz.

    Melapisi tanur dan pembakaran semen.

    Bahan obat maag.

    Untuk menghapus belerang dari besi dan baja.

    Untuk memperbaiki titanium dalam proses Kroll.

    Untuk photoengrave piring di industri percetakan.

    Untuk menggabungkan di alloys, dimana logam ini sangat penting untuk pesawat

    dan peluru konstruksi.

    Dalam bentuk turnings atau kendali, untuk mempersiapkan Grignard reagents,

    yang berguna dalam sintesis organik.

    Alloying sebagai agen, meningkatkan mekanis, pemalsuan dan welding

    karakteristik aluminium.

    Sebagai tambahan agen di propellants konvensional dan produksi dalam grafit

    nodular besi cor.

  • KALSIUM

    1. Sejarah

    (Latin: calx, kapur) Walau kapur telah digunakan

    oleh orang-orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium

    belum ditemukan sampai tahun 1808. Setelah mempelajari

    Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran

    air raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara

    mengelektrolisis kapur di dalam air raksa, Davy berhasil

    mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium murni.

    2. Sumber-sumber

    Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini

    merupakan bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur.

    Kalsium tidak pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia

    banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat

    atau klorofosfat kalsium.

    3. Senyawa

    Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya. Kapur

    mentah (CaO) merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan banyak

    kegunaan. Jika dicampur dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran plester

    dengan mengambil karbon dioksida dari udara. Kalsium dari batu kapur juga merupakan

    unsur penting semen. Senyawa-senyawa penting lainnya adalah: karbid, klorida,

    sianamida, hipoklorida, dan sulfida.

    4. Kegunaan

    Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi

    metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.

    Berikut adalah beberapa kegunaan kalsium:

    Mengaktifkan saraf

    Melancarkan peredaran darah

    Melenturkan otot

    Menormalkan tekanan darah

    Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

    Menjaga keseimbangan cairan tubuh

  • Mencegah osteoporosis (keropos tulang)

    Mencegah penyakit jantung

    Menurunkan resiko kanker usus

    Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik

    Mengatasi keluhan saat haid dan menopause

    Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui

    Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

    Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan

    Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah

    Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

    STRONTIUM

    Strontium adalah unsur kimia yang termasuk

    golongan alkali tanah dengan simbol Sr dan nomor atom

    38. Strontium adalah logam halus berwarna perak putih

    atau logam kuning yang sangat reaktif secara kimiawi.

    Logam strontium berubah menjadi kuning jika terpapar

    udara. Di alam biasanya terdapat sebagai mineral celestit

    dan strontianit. Isotopnya yang 90

    Sr terdapat sebagai

    jatuhan radioaktif dan memiliki waktu paruh 29,1 tahun.

    Isotop 90

    Sr dinamakan strontian, yang sebenarnya

    merupakan nama sebuah desa di Skotlandia, karena

    ditemukan di dekat desa tersebut.

    1. Karakteristik

    Karena reaktifitasnya yang sangat tinggi terhadap air dan oksigen, unsur ini

    hanya dapat ditemukan di alam dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya di

    dalam mineral strontianit dan celestit.

    Logam strontium berwarna abu-abu/perak, lebih halus daripada kalsium dan

    lebih reaktif terhadap air, yang mana jika bereaksi dengan air akan menghasilkan

    strontium hidroksida dan gas hidrogen. Pembakaran

    strontium di udara akan menghasilkan strontium

    oksida dan strontium nitrida, tapi karena strontium

    tidak akan bereaksi dengan nitrogen di bawah suhu

    380oC, maka pada suhu kamar, yang dihasilkan

    hanyalah oksida (secara spontan). Strontium harus

    Nyala api strontium

  • disimpan di dalam kerosin untuk mencegah terjadinya oksidasi; logam strontium yang

    terkena udara akan bereaksi dengan cepat membentuk oksida dengan warna kuning.

    Serbuk logam strontium akan terbakar secara spontan pada suhu kamar. Garam

    strontium yang mudah menguap akan memberikan warna api merah tua, dan garam ini

    dapat digunakan dalam pembuatan petasan. Di alam, strontium merupakan hasil

    campuran empat isotopnya yang stabil.

    2. Sejarah

    Mineral strontianit dinamakan setelah penduduk desa Strontian di desa

    Skotlandia menemukannya di sebuah tambang terpencil pada tahun 1787. Adair

    Crawford mengenali bahwa mineral tersebut berbeda dengan mineral-mineral barium

    lainnya pada tahun 1790. Strontium itu sendiri baru ditemukan pada tahun 1798 oleh

    Thomas Charles Hope, dan logam strontium berhasil dipisahkan oleh Sir Humphry Davy

    pada tahun 1808 menggunakan elektrolisis dan diumumkan olehnya sendiri pada sebuah

    acara perkuliahan Royal Society pada tanggal 30 Juni 1808.

    3. Senyawa

    Berikut adalah senyawa- senyawa strontium yang diketahui:

    Strontium titanat

    Strontium karbonat

    Strontium nitrat

    Strontium sulfat

    Strontium aluminat

    Strontium klorida

    Strontium oksida

    Strontium ranelat

    4. Kegunaan

    Strontium titanat memiliki indeks bias dan penyebaran optikal yang jauh lebih

    baik dari pada berlian, membuatnya memiliki banyak kegunaan dalam berbagai

    jenis alat-alat optik.

    Strontium karbonat, strontium nitrat, dan strontium sulfat biasanya digunakan

    dalam pembuatan kembang api untuk menghasilkan warna merah.

    Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.

    Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas lapisan

    keramik.

    Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis

  • BARIUM

    Barium adalah unsur kimia dengan simbol Ba, dan

    nomor atom 56. Barium bersifat lunak dan termasuk unsur

    golongan alkali tanah. Barium murni tidak pernah

    ditemukan di alam karena dapat bereaksi dengan udara.

    Oksidanya dikenal sebagai baryta, tetapi dapat bereaksi

    dengan air dan karbon dioksida dan tidak ditemukan

    sebagai mineral. Mineralnya yang paling banyak

    ditemukan di alam adalah barium sulfat (BaSO4) yang

    sangat susah untuk dilarutkan, dan barium karbonat

    (BaCO3). Benitoite adalah sebuah permata langka yang

    mengandung barium.

    Logam barium digunakan dalam keperluan insutri. Senyawa barium memberikan

    nyala api yang berwarna hijau dan sering digunakan untuk membuat kembang api.

    Barium sulfat digunakan karena beratnya, memiliki sifat tidak mudah larut, dan tidak

    dapat ditembus oleh sinar-X. Salah satu kegunaan barium sulfat adalah untuk

    pengeboran minyak. Senyawa barium yang dapat larut bersifat racun karena melepas

    ion-ion barium, dan digunakan sebagai racun tikus. Telah ditemukan fungsi barium yang

    baru: yaitu sebagai bahan esensial pada pembuatan superkonduktor YBCO.

    1. Karakteristik

    Logam barium mirip dengan kalsium dan strontium secara kimiawi, tapi lebih

    reaktif. Logam ini sangat mudah teroksidasi jika terpapar udara dan sangat reaktif

    dengan air atau alkohol, menghasilkan gas hidrogen. Pembakaran barium di udara tidak

    hanya menghasilkan barium oksida (BaO), tapi juga peroksida. Senyawa yang paling

    sederhana dari unsur ini bahkan memiliki berat jenis yang tinggi. Hal ini dapat dilihat

    dari barium sulfat yang memiliki tingkat densitas yang tinggi (4.5 g/cm3).

    2. Sejarah

    Barium (Yunani bary, yang berarti "berat")

    pertama kali diidentifikasi pada tahun1774 oleh Carl

    Scheele dan berhasil diekstraksi pada tahun 1808 oleh

    Sir Humphry Davy di Inggris. Oksida barium pertama

    kali disebut barote, yang mana kemudian diganti

    menjadi barita oleh Antoine Lavoisier dari kata

    barium untuk menjelaskan sifat logamnya.

    Nyala api barium

  • 3. Isotop

    Kelimpahan barium di alam merupakan campuran dari tujuh isotopnya yang

    stabil. Ada dua puluh isotop barium yang diketahui, tapi kebanyakan bersifat sangat

    radioaktif dan memiliki waktu paruh yang sangat pendek. Contoh isotop barium antara

    lain adalah 133

    Ba yang memiliki waktu paruh 10,51 tahun dan 137

    Ba yang memiliki

    waktu paruh 2,55 menit.

    4. Kegunaan

    Barium memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri:

    Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang sangat penting

    dalam industri minyak bumi. Barit digunakan dalam pengeboran sumur minyak.

    Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat digunakan dalam

    pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat akan melarut di dalam perut,

    sehingga menjadi racun bagi tubuh. .

    Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi, yang

    dapat melepaskan elektron.

    Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya, barium dapat

    meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.

    Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.

    RADIUM

    Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor

    atom 88. Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika terekspos

    kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas

    yang tinggi.

    Radium termasuk jenis radioaktif alam yang

    mempunyai isotop Ra-226, Ra-224 dan Ra-228.

    Radium adalah radionuklida yang terbentuk dari

    peluruhan uranium dan thorium. Sebagian besar Ra-

    226 berasal dari peluruhan uranium alam (U-238),

    sedangkan Ra-228 dan Ra-224 berasal dari

    peluruhan Th-232. Radium-226 merupakan isotop

    yang biasa dimanfaatkan, memancarkan radiasi alfa

    dan gama dengan waktu paro 1600 tahun,

    sedangkan Ra-228 merupakan pemancar beta

    dengan waktu paro 5,75 tahun dan Ra-224 mempunyai waktu paro 3,66 hari. Isotop-

    isotop radium meluruh menjadi isotop-isotop radon yang berlainan, misalnya Ra-226

  • meluruh menjadi Ra-222 dan Ra-228 meluruh menjadi Ra-224 sebelum akhirnya

    membentuk gas radon (Ra-220).

    Ra-226 merupakan radionuklida berumur panjang dan dalam masa peluruhannya

    mengeluarkan gas radon yang berbahaya bagi kesehatan. Kondisioning sumber bekas

    Ra-226 diawali dengan reduksi volume, dilanjutkan dengan immobilisasi dalam

    kontainer khusus untuk mengatasi masalah emanasi gas radon yang timbul dari

    peluruhan Ra-226. Dipilih kontainer Stainless Steel berbentuk kapsul yang ditutup

    dengan cara dilas. Kapsul ini kemudian dimasukkan ke dalam Long Term Storage Shield

    (LTSS) yang terbuat dari Pb untuk meminimalkan paparan radiasi yang cukup tinggi.

    1. Sejarah

    Radium ditemukan oleh Marie Sklodowska-Curie dan suaminya, Pierre, pada

    tahun 1898 dari bijih uranium di Bohemia Utara, Republik Czech. Ketika sedang

    mempelajari bijih uranium, Marie berhasil memisahkan uranium dari bijihnya, dan

    menemukan bahwa ternyata bijih tersebut masih bersifat radioaktif. Mereka kemudian

    memisahkan sebuah campuran radioaktif, yang kebanyakan terdiri atas barium, yang

    dapat menghasilkan nyala api berwarna hijau yang sangat terang dan garis spektral

    berwarna merah, yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Penemuan ini

    diumumkan Curie dan suaminya ke Akademi Sains di Prancis pada 26 Desember 1898.

    Pada tahun 1902, Curie dan Andre-Louis Debierne berhasil memisahkan radium

    sebagai logam murni, dengan cara mengelektrolisis radium klorida murni menggunakan

    katoda merkuri, kemudian didistilasi pada atmosphere gas hidrogen.

    2. Karakteristik

    Radium merupakan logam alkali tanah terberat dengan intensitas radioaktivitas

    besar, dan mirip dengan barium secara kimiawi. Sejumlah kecil logam ini terdapat pada

    bijih-bijih uranium, dan berbagai jenis mineral uranium lainnya. Radium menghasilkan

    tiga jenis radiasi yaitu, partikel alfa, partikel beta, dan sinar gamma.

    Logam radium murni berwarna putih bersih, tapi berubah menjadi hitam jika

    terpapar udara (kemungkinan dikarenakan adanya pembentukan nitrida). Radium

    bereaksi hebat dengan air dan minyak membentuk radium hidroksida, dan sedikit lebih

    mudah menguap dibandingkan dengan barium. Fase radium adalah padat pada suhu

    normal.

    3. Senyawa

    Karena waktu paruhnya yang pendek dan intensitas radioaktifitasnya yang besar,

    senyawa radium cukup jarang ditemukan, kebanyakan terdapat di dalam bijih uranium.

    Adapun senyawa-senyawa radium antara lain:

    a. Radium fluorida (RaF2)

    b. Radium klorida (RaCl2)

    c. Radium bromide (RaBr2)

  • BAB III

    EKSTRAKSI & SENYAWA LOGAM ALKALI TANAH

    A. Ekstraksi Senyawa Logam

    Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah

    dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan

    dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.

    Seperti halnya logam alkali, logam alkali tanah juga tidak bisa dibuat dengan

    elektrolisis larutan garamnya melainkan dengan elektrolisis lelehan garamnya. Hal ini

    karena potensial elektroda yang besar dan negatif.Namun, untuk unsur berilum karena

    potensial elektrodanya agak kecil (-1,70 V ), dapat dibuat dari elektrolisis garam

    floridanya dengan pereduksi magnesium kalsium, strontium, dan barium dibuat dengan

    elektrolisis lelehan garam kloridanya.

    a. Ekstraksi Berilium (Be)

    Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.

    Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan

    Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.

    BeF2 + Mg MgF2 + Be

    Metode Elektrolisis

    Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan

    BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan

    listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :

    Katoda : Be2+

    + 2e- Be

    Anode : 2Cl-

    Cl2 + 2e-

    b. Ekstraksi Magnesium (Mg)

  • Metode Reduksi

    Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit

    [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat

    menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.

    lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.

    2[ MgO.CaO] + FeSi 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

    Metode Elektrolisis

    Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan

    mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :

    CaO + H2O Ca2+

    + 2OH-

    Mg2+

    + 2OH- Mg(OH)2

    Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2

    Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O

    Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk

    mendapatkan magnesium

    Katode : Mg2+

    + 2e- Mg

    Anode : 2Cl- Cl2 + 2e

    -

    c. Ekstraksi Kalsium (Ca)

    Metode Elektrolisis

    Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).

    Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar

    terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :

    CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

  • Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan

    kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :

    Katoda ; Ca2+

    + 2e- Ca

    Anoda ; 2Cl- Cl2 + 2e

    -

    Metode Reduksi

    Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau

    dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.

    Reduksi CaO oleh Al

    6CaO + 2Al 3 Ca + Ca3Al2O6

    Reduksi CaCl2 oleh Na

    CaCl2 + 2 Na Ca + 2NaCl

    d. Ekstraksi Strontium (Sr)

    Metode Elektrolisis

    Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan

    elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit

    [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr).

    Reaksi yang terjadi:

    katode : Sr2+

    +2e- Sr

    anoda : 2Cl- Cl2 + 2e

    -

    e. Ekstraksi Barium (Ba)

    Metode Elektrolisis

  • Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah

    diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.

    Reaksi yang terjadi :

    katode ; Ba2+

    +2e- Ba

    anoda ; 2Cl- Cl2 + 2e

    -

    Metode Reduksi

    Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh

    Al. Reaksi yang terjadi :

    6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6.

    B. Senyawa Logam Alkali Tanah

    a. Alkali tanah oksida.

    Senyawa logam golongan II A dengan oksigen disebut oksida alkali tanah (LO),

    yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.

    2L(s) + O2(g) 2LO(s) (L= Mg, Ca, Sr, Ba)

    Atau penguraian garam karbonatnya.

    LCO3(s) LO(s) + CO2(g)

    Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan energi bebes pembentukannya

    bertanda negatif.

    b. Alkali tanah hidroksida.

    Alkali tanah hidroksida L(OH)2 darpat dibuat dengan mereaksikan oksidanya

    dengan air.

    LO(s) + H2O(l) L(OH)2(s) (L = Ca, Cr, Ba)

    Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke

    bawah dalam sistem periodik.

  • c. Alkali tanah halida.

    Semua logam alkali tanah dapat membentuk halida (LX2) langsung dari

    unsurnya.

    L + X2 LX2

    Sifat fisika berilium klorida berbeda jauh dari halida yang klain. Hal ini

    menunjukkan bahwa berilium kurang bersifat logam dibandingkan dengan unsur

    alkali tanah yang lain. Tidak ada bukti kuat bahwa ada ion bebas Be2+ dalam

    BeCl2, tetapi menunjukkan sifat kovalenhal ini disokong oleh bukti bahwa

    larutan senyawa ini tidak menghantar listrik dan tidak dapat di elektrolisis.

    d. Alkali tanah sulfat.

    Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan makin

    kecil dari kalsium ke berium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih kertas

    fotografi dan pembuat polimer. Dalam diagnosis dengan sinar X, dipakai BaSO4

    untuk mencari ketidakteraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO4 akan

    dapat dipotret, karena senyawa ini tidak tembus sinar X.

    e. Alkali tanah karbonat.

    Senyawa kalsium karbonat (CaCO3) terdapat dalam batu kapur dan marmer ,

    sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3. Kalsium karbonat adalah

    bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat

    penting dalam industri, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut ,

    seperti siput, lokan, dan penyu terbuat dari kalsium karbonat.

  • Daftar Pustaka

    Belajar Kimia.Net Blog Archive Unsur Magnesium (Mg).mht

    Cotton, Albert. Wilkinson, Geofrey. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas

    Indonesia.

    Keenan. Kleinferter. Wood. 1993. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

    Nahadi. 2007. Intisari Kimia SMA. Bandung : Pustaka Setia.

    Prabawa, Hadi. Jayaprana, Sandya. 1997. ILMU KIMIA untuk SMU. Jakarta : Erlangga.

    Purba,michael, 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

    Syukri,S. 2000. Kimia Dasar Jilid 2.Bandung : Penerbit ITB.

    Tim Penyusun.2004.Kimia 3b Kelas 3 SMA Semester 2.Klaten:Intan Pariwara.