ali
DESCRIPTION
okee massTRANSCRIPT
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 1/6
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya.
Bambu memiliki banyak tipe. Bambu termasuk tanaman dengan laju pertumbuhan tercepat
didunia. Dalam sehari bambu dapat tumbuh sekitar 60cm bahkan lebih, tergantung pada
kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Bambu merupakan calon bahan bangunan
masa depan pengganti kayu. Dibanding kayu dengan masa tanam 30-40 tahun, bambu
memiliki masa tanam yang jauh lebih cepat yaitu hanya 3-5 tahun.
Di ndonesia, penggunaan bambu sebagai bahan bangunan sangat potensial karena
dari !400 jenis bambu didunia sekitar !0"nya ada di ndonesia. #ekalipun bambu
mempunyai banyak keunggulan, namun peman$aatannya saat ini masih jauh dari optimum,
karena pada umumnya pemakaian bambu masih secara tradisional.
Kelebihan Bambu
- %empunyai daya lentur yang tinggi sehingga cocok untuk daerah ra&an gempa
seperti indonesia- %empunyai ukuran yang berbeda-beda sehingga mampu disesuaikan dengan
kebutuhan
- 'umbuh cepat, sehingga tidak mengganggu ekosistem lingkungan.
- 'idak mengandung racun, karena langsung diambil dari alam.
- 'idak bersi$at poluti$ karena semua bagian bambu dapat diman$aatkan
- Dengan bentuk dan &arnanya yang alami , bambu sering digunakan langsung tanpa
melalui pengecatan atau pengamplasan
- Bambu cocok dikombinasikan dengan kayu
- (arga ekonomis
- Dapat tumbuh di berbagai lahan
Potensi-potensi bambu
- )euntungan ekonomi dari material bambu yang lebih murah dari komponen baja
sebagai tulangan beton.
- )eberlanjutan bahan bambu yang dapat ditingkatkan dengan teknologi budidaya
yang terintegrasi dengan konser*asi, penga&etan, produksi, pemasangan dan
pera&atan
- )etersediaan berbagai *arietas bambu di ndonesia yang cukup berlimpah
+tergantung pada lokasi
- engenalan bahan dan keterampilan dari tukang-tukang yang dapat dikembangkan
untuk mengolah bambu- otensi pengembangan ekonomi lokal terutama di perkotaan
- otensi penerapan bambu untuk perumahan terjangkau bagi &arga yang
berpenghasilan rendah.
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 2/6
Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu adalah:
! Dendrocalamus asper memiliki nama lokal bambu petungbetung . Bambu ini tumbuh
subur di hampir semua pulau besar di ndonesia. %emiliki dinding yang tebal dan
kokoh serta diameter yang dapat mencapai lebih dari /0 cm. Dapat tumbuh hingga
lebih /5 meter. Bambu petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga
bangunan. uga sering di belah untuk keperluan rengusuk bangunan. Bambu petung
yang paling umum ada dua jenis yakni petung hijau dan petung hitam.
/ Gigantochloa atroviolacea memiliki nama lokal bambu hitam atau bambu &ulung .
Banyak tumbuh di ja&a dan sumatra. enis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga
!4 cm dan tinggi lebih dari /0 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan
perabot bambu karena relati$ lebih tahan terhadap hama.
3 Gigantochloa apus )ur1 memiliki nama lokal bambu apus atau tali .enis ini banyak
digunakan sebagai komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4
hingga !0 cm. uga sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.
4 Bambusa arundinacea memiliki nama lokal bambu 2ri . 'ingginya dapat mencapai
30 m +dinding batang sangat tebal diameter batangnya bisa mencapai !5-! cm +jarak buku /0-40 cm dan biasanya ber&arna hijau muda .
5 Ambusa vulgaris #chard memiliki nama lokal bambu ampel , bambu kuning atau
bambu gading . 'inggi mencapai !0-/0 m +batang berbulu sangat tipis dan tebal
dinding batang -!5 mm diameter dinding bisa mencapai 4-!0 cm +jarak buku /0-45
cm biasanya ber&arna kuning muda bergaris hijau tua.
6 Gigantochloa atter memiliki nama lokal bambu ater atau legi . Batang bambu ater
ber&arna hijau sampai hijau gelap dengan diameter 5 - !0 cm dan tebal dinding
batang kurang lebih mm. anjang ruasnya antara 40 - 50 cm dan tinggi tanaman
dapat mencapai // m.
o. ama 'inggi batang
maksimal +m
anjang ruas
+cm
Diameter
batang +cm
'ebal batang
+mm
!. Bambu oriduri /5 - 30 /0 - 40 5 - !5 !0 - /0
/. Bambu ampel !0 - /0 /0 - 45 4 - !0 - !5
3. Bambu petung /0 - /5 40 - 50 7 /0 8 /0
4. Bambu apus // /0 - 60 4 - !5 8 !5
5. Bambu aterlegi // 40 - 50 5 - !0 8
6. Bambu &ulung !5 - /0 40 - 50 6 - !4 8
PERAWATAN BAB!
• )etika ditebang, kumbang bubuk akan segera mengin$eksi bambu, oleh sebab itu
sangat dianjurkan untuk langsung menga&etkan bambu.
• Bambu yang bersentuhan langsung dengan tanah dalam &aktu lama, akan mangalami
pelapukan dan mengundang serangan serangga, hal ini juga terjadi pada kayu. 2lehsebab itu sturktur bambu harus menghindari kontak langsung dengan tanah.
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 3/6
• #ama seperti kayu, bambu yang kering sangat mudah terbakar, oleh sebab itu sangat
dianjurkan untuk menga&etkan bambu dengan bahan penga&et yang dapat
meningkatkan tingkat fire retardant bambu.
• Banyak tukang yang sulit mengerjakan bahan bambu karena ukuran diameter bambu
dari pangkal ujung seringkali tidak sama, demikian pula ketebalannya. amun para perajin dan tukang yang berpengalaman menangani bambu tidak ada kesulitan dengan
kondisi ini. 9rtinya diperlukan pelatihan bagi yang belum mengenal karakteristik
bambu.
• )onstruksi bambu yang baik membutuhkan keahlian khusus dalam hal sambungan
dan ikatan. 9plikasi yang salah akan mengurangi kekuatan struktur dan juga
keindahan bangunan bambu. Diperlukan peningkatan keterampilan bagi yang baru
mulai bekerja dengan bambu.
• era&atan bambu yang paling baik dilaksanakan langsung pada tempatnya, Batang
bambu yang baru dipotong sebaiknya disandarkan dalam keadaan berdiri pada bambu
yang belum dipotong +ditempat yang teduh. Batang bambu tersebut dilindungi
terhadap kelembapan tanah yang akan naik, sebaiknya dengan menggunakan sebuah
batu di ba&ah batang yang telah dipotong. Batang ini dibiarkan dalam keadaan
demikian selama !-/ bulan.
PEN"AWETAN BAB!
Penga#etan bambu se$ara non-kimia
%etode non kimia +tradisional telah digunakan sejak lama di daerah pedesaan. )elebihan
metode ini yaitu tidak membutuhkan biaya dan dapat dilakukan sendiri tanpa penggunaanalat-alat khusus. %etode non-kimia misalnya curing,pengasapan,pelaburan,perendaman
dalam air dan perebusan.
%& 'uring
%ula-mula batang bambu dipotong pada bagian ba&ah tetapi cabang dan daunnya
tetap disisakan. )emudian , selama &aktu tertentu rumpun bambu tersebut disimpan di dalam
ruang khusus. )arena proses asimilasi daun masih berlangsung , kandungan pati ruas bambu
akan berkurang.
(& Pengasapan
Bambu diletakkan di atas rumah perapian +tungku selama &aktu tertentu sampai pengaruh asap menghitamkan batang bambu. roses pemanasan menyebabkan terurainya
senya&a pati dalam jaringan parenkim. Di jepang bambu mentah disimpan dalam ruang
pemanas pada suhu !/0-!50 derajat :ecius selama /0 menit. erlakuan ini cukup e$ekti$
untuk mencegah serangan serangga. ;$ek negati*e metode ini adalah kemungkinan terjadinya
retak yang dapat mengurangi kekuatan bambu.
)& Pelaburan
%etode ini lebih ditujukan untuk mendapatkan e$ek hiasan ketimbang man$aat
penga&etannya . batang bambu untuk konstruksi perumahan dilaburi dengan kapur tohor.
'ujuannya untuk memperlambat penyerapan air, sehingga daya tahan bambu terhadap jamur
menjadi lebih tinggi
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 4/6
*& Perendaman dalam air
erendaman bambu dalam air adalah salah satu metode penga&etan tradisional yang
sudah dikenal secara luas oleh masyarakat pedesaan. Batang bambu direndam selama satu bulan didalam air ta&ar, air payau atau air laut yang tenang atau mengalir sehingga kanji
didalam bambu hilang. erendaman bambu sebaiknya dilakukan setelah bambu dikeringkan
dalam keadaan berdiri ditempat yang teduh, baru kemudian direndam seluruhnya. Bambu
yang telah direndam dalam air harus ber&arna pucat +tidak kuning hijau atau hitam dan
berbau asam yang khas , sedangkan bila dibelah bagian dalam dari ruas tidak boleh terdapat
bulu dalam seperti terdapat didalam bambu yang belum direndam. metode ini lebih cocok
diterapkan pada bambu yang digunakan untuk bahan bangunan.
+& Perebusan
erebusan bambu pada suhu 55-60 derajat celcius selama !0 menit akan meyebabkan
pati mengalami gelat inisasi sempurna yaitu menjadi amilosa yang larut dalam air
+matangaran, !<. erebusan pada !00 derajat celcius selama ! jam cukup e$ekti$ untuk
mengurangi serangan kumbang bubuk.
Penga#etan se$ara kimia
%etode penga&etan secara kimia biasanya menggunakan bahan penga&et. Bahan
penga&et yang terkenal adalah :opper-:hrome-9rsanic +::9. %etode kimia relati*e mahal
tetapi menghasilkan perlindungan yang lebih baik. )eberhasilan metode ini sangat tergantung
pada ketepatan konsentrasi larutan penga&et yang diberikan. %etode kimia misalnya
metode bu$$ treatment , metode tangki terbuka , dan metode boucherie.
%& etode Bu,, Treatment
Bagian ba&ah batang bambu yang baru dipotong diletakkan dalam tangki yang berisi
larutan penga&et. :abang dan daun pada batang tetap disisakan. =arutan penga&et tersebut
akan mengalir kedalam pembuluh batang karena proses transpirasi daun masih berlangsung.
)arena prosesnya memakan &aktu yang lama, metode ini hanya tepat diterapkan pada batang
bambu yang pendek dan berkadar air tinggi
(& etode Bou$herie
%ula-mula bambu dipotong menurut ukuran tertentu. )emudian bambu dimasukkan
ke dalam mesin Boucherie. =e&at bagian khusus mesin itu, cairan penga&et dengankonsentrasi tertentu dialirkan masuk kedalam bambu dengan tekanan 0.-!.5 kgm/ . roses
tersebut dianggap selesai bila konsentrasi cairan yang keluar dari bambu sama dengan
konsentrasi bahan penga&et di tambang konsentrasi air.
#esudah melakukan penga&etan, batang atau bilah bambu dikeringkan sampai kadar
airnya mencapai !0-!5". #etelah itu bambu dicat dengan 1at penolak serangga, seperti sari
daun pohon imbau yang mengandung insektisida alam.
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 5/6
Kontruksi Bambu
)ontruksi bambu paling umum adalah menggunakan tali ijuk atau pasakbaut. Bambu
sebagai bahan bangunan sebenarnya tidak kalah dari kayu maupun baja. Bambu dengankualitas tinggi bahkan lebih kuat dari baja. amun kelebihan ini tidak ditunjang dengan
konstruksi yang memadahi. Banyak bangunan bambu yang hanya disambung dengan
menggunakan tali ijuk atau pasak dengan teknik yang kurang memadahi yang memberikan
kesan bangunan sementara yang tidak kokoh. %aka dari itu penelitian lebih lanjut untuk
menemukan sambungan kontruksi bambu yang lebih baik perlu dilakukan.
Penggunaan Bambu sebagai Bahan bangunan
eruntukan enis Bambu Diameter
)olom struktur Betungpetung !4-!5 cm
)uda-kuda >ombongandong !/ cm
>ording =egi !0 cm
)asau 'aliapus 6 cm
?eng 'aliapus 6 cm +dibelah /
Dinding +utuh atau anyaman 'aliapus 6 cm
BAAN BAN"!NAN .AR/ BAB!
Pengolahan Bambu enjadi Pelupuh
Bahan dasarnya adalah batangan bambu yang ruasnya dibelah dengan kapak atau parang.
)emudian bambu dibelah sepanjang batang pada satu sisi dan selanjutnya celah
direntangkan. #ekat rongga pada masing-masing ruas dihilangkan sampai dinding batang
bambu dapat dipukul-pukul, diratakan menjadi pelupuh +papan bambu.
Anyaman Bambu
%enganyam berarti menghubungkan bilah atau tutu bambu tanpa alat bantu sehingga
tidak saling terlepas. ada anyaman terdiri dari lusi +bilah bambu yang berdiri dan pakan
+bilah bambu yang berbaring, dibuat susunan yang kaku dan stabil yang kemudian dapat
diplester sebagai dinding rumah.
Bambu Plester
'eknologi bambu plester sebenarnya sama halnya dengan kontruksi bangunan
sederhana. :uma bahan utama yang digunakan adalah bambu. 'etapi &alaupun
menggunakan bambu sebagai bahan utama, pondasi bangunan tersebut tetap menggunakan
pondasi pada umumnya +batu kali, $ootplate, dll.
ada dasarnya terdapat 3 tahap kontruksi rumah bambu plester , yaitu
!. perakitan modul-modul bangunan dan pondasi di lapangan
7/17/2019 Ali
http://slidepdf.com/reader/full/ali563db8ab550346aa9a95d4f2 6/6
/. pemasangan atau pendirian rumah dari modul-modul bangunan tersebut
3. pemlesteran dinding bambu tersebut menjadi dinding plester
Bambu 0aminating
Bambu laminating merupakan ja&aban dari semua masalah atau kekurangan bambu.
Dengan bambu laminasi , bambu akan dibuat rata seperti kayu sehingga memudahkan untuk
disusun maupun membuat sambungannya. amun dibalik kelebihan tersebut bambu laminasi
menyimpan satu kekurangan yaitu masalah harganya yang mahal. Di ndonesia dikarenakan
keterbatasan alat , harga per m3 sampai menyentuh kisaran !3 juta rupiah. #angat berbeda
dengan jepang yang sudah mulai mengembangkan bambu laminasi sejak lama dan
ketersedian alat yg memadai, sehingga harga kisaran bambu laminasi bisa ditekan menjadi
juta rupiah per m3. Bambu yang sering digunakan untuk bambu laminasi adalah bambu
petung dikarenakan diameter dan tebal dinding yang cukup besar.
roses
!. bambu dibelah menjadi bilah-bilah sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
/. rendam dalam larutan penga&et +e@ atrium 'etraborat , Borac-Boric
3. jemur hingga kadar airnya tinggal !5"
4. bambu diserut untuk mendapatkan ketebalan yang sama
5. olesi perekat +e@ Area ormaldehyde +nterior , olymer sosyanate +;ksterior
6. bambu dipresdirekatkan
. dijemur / jam
. rapikan ujung-ujung yang tidak rata
<. $inishing