alginat dan plaster (reza , maya)

6
1. ALGINAT ( HIDROKOLOID IREVERSIBEL) Pada akhir abad yang lalu seorang ahli kimia dari skotlandia memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir yang aneh. Ia menmakannya algin. Substansi alami ini kemudian diidentifikasikan sebagai suatu poliner linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam anhidro-β-dmannuronic (disebut juga asam alginik). Asam alginic serta kebanyakan garam anorganik tidak larut dalam air, tetapi garam yang diperoleh dengan natrium, kalium dan ammonium dapat larut dalam air. A. Komposisi Komponen aktif utama hidrokoloid ireversibel adalah salah satu alginate yang larut air seperti natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Bila alginate yang dapat larut air dicampur dengan air , bahan tersebut akan membentuk sol. Sol sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah alginate yang dapat larut membetuk sol dengan sifat bila bubuk dengan cepat alginate dan air dicampur dengan kuat. Berat molekul dari campuran alginate amat berfariasi, tergantung dari buatan pabrik. Semakin besar berat molekul, semakin kental sol yang terjadi. Bubuk alginate yang diproduksi pabrik mengandung sejumlah komponen. I. Tanah diatoma (butiran silika halus yang dipakai sebagai pasi atau partikel filler dan bahan pemoles). Fungsinya sebagai bahan pengisi, meningkatkan kekuatan dan kekerasan alginat.

Upload: reza-irian-rama

Post on 28-Jun-2015

311 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALGINAT dan PLASTER (REZA , MAYA)

1. ALGINAT ( HIDROKOLOID IREVERSIBEL)

Pada akhir abad yang lalu seorang ahli kimia dari skotlandia memperhatikan bahwa rumput laut tertentu yang berwarna coklat (algae) bisa menghasilkan suatu ekstrak lendir yang aneh. Ia menmakannya algin. Substansi alami ini kemudian diidentifikasikan sebagai suatu poliner linier dengan berbagai kelompok asam karboksil dan dinamakan asam anhidro-β-dmannuronic (disebut juga asam alginik). Asam alginic serta kebanyakan garam anorganik tidak larut dalam air, tetapi garam yang diperoleh dengan natrium, kalium dan ammonium dapat larut dalam air.

A. Komposisi

Komponen aktif utama hidrokoloid ireversibel adalah salah satu alginate yang larut air seperti natrium, kalium, atau alginate trietanolamin. Bila alginate yang dapat larut air dicampur dengan air , bahan tersebut akan membentuk sol. Sol sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah alginate yang dapat larut membetuk sol dengan sifat bila bubuk dengan cepat alginate dan air dicampur dengan kuat. Berat molekul dari campuran alginate amat berfariasi, tergantung dari buatan pabrik. Semakin besar berat molekul, semakin kental sol yang terjadi. Bubuk alginate yang diproduksi pabrik mengandung sejumlah komponen.

I. Tanah diatoma (butiran silika halus yang dipakai sebagai

pasi atau partikel filler dan bahan pemoles). Fungsinya

sebagai bahan pengisi, meningkatkan kekuatan dan

kekerasan alginat.

II. Oksida seng , Fungsinya sebagai bahan pengisi yg

mempengaruhi sifat fisik dan waktu pengerasan gel .

III. Kalsium sulfat: dlm bentuk dihidrat dan hemihidrat)

Fungsi sebagai reaktor , menghasilkan waktu

penyimpanan lebih lama dan kestabilan dimensi gel yang

lebih baik

IV. Fluoride: dlm bentuk kalium titanium fluorid . Fungsinya

mempercepat pengerasan stone , mendapatkan permukaan

model stone yang keras dan padat tehadap cetakan .

Page 2: ALGINAT dan PLASTER (REZA , MAYA)

Tabel formula component bubuk bahan cetak alginat

Komponen Fungsi Persentase berat

Kalium alginate Agar alginate larut dalam air 15

Kalsium sulfat Reactor 16

Oksida seng Partikel pengisi 4

Kalium titanium floride Pemercepat

3

Tanah diatoma Partikel pengisi 60

Natrium fosfat Bahan penghambat 2

B. Lama penyimpanan

Temperature penyimpanan dan kontaminasi kelembapan udara adalah dua factor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginate. Bahan yang sudah disimpan selama 1 bulan pada 65o C tidak dapat digunakan dalam perawatan gigi, karena bahan tersebut tidak dapat mengeras sama sekali atau mengeras terlalu cepat. Bahkan pada temperature 54o C ada bukti kerusakan, karena alginate mengalami depolarisasi.

C. Proses Gelasi

Reaksi khas sol-gel dapat digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginate larut air dengan kalsium sulfat dengan pembentukan gel kalsium alginate yang tidak larut. Kalsium sulfat bereaksi dengan cepat untuk membentuk kalsium alginate tidak larut dari kalium atau netrium alginate dalam suatu larutan cair. Produksi kalsium alginate ini begitu cepat sehingga tidak menyediakan cukup waktu kerja. Jadi suatu garam larut air ketiga, seperti trinatrium fosfat ditambahkan pada larutan untuk memperpanjang waktu kerja. Strateginya adalah kalsium fosfat akan lebih suka bereaksi dengan garam alin dibandingkan dengan alginate larut air. Jadi, reaksi antara kalsium sulfat dan alginate larut air dapat dicegah asalkan ada natriumm fosfat yang tidak bereaksi. Garam yang ditambahkan dikenal sebsgai bahana memperlambat dikenal sebagai bahan memperlambat (retarder). Ada sejumlah garam larut air yang dapat digunakan, seperti natrium atau kalium fosfat, kalium okasalat, atau kalium karbonat, trinatrium fosfat, natrium tripolifosfat dan tetranatrium pirofosfat. Jumlah bahan memperlambat harus disesuaikan denga hati-hati

Page 3: ALGINAT dan PLASTER (REZA , MAYA)

untuk mndapatkan waktu gelasi yang tepat. Umumnya, bila kira-kira 15 gr bubuk dicampur dengan 45 ml air, gelasi akan terjadi dalam waktu sekitar 3-4 menit pada temperature ruang.

Waktu gelasi diukur dari mulai pengadukan sampai mulai terjadinya gelasi, harus menyediakan cukup waktu bagi dokter gigi untuk mengaduk bahan pengisi sendok cetak., dan meletakannya didalam mulut pasien.metode praktis untuk menentukan waktu gelasi adalah dengan mengamati waktu dari mulai pengadukan sampai bahan tersebut tidak lagi kasar atau lengket bila disentuh dengan ujung jari bersih, kering dan bersarung tangan. Waktu gelasi optimal adalah 3-4 menit pada temperature ruangan. Normalnya pabrik jenis aliginat yang mengeras dengan cepat (1-2 menit), dan yang mengeras dengan kecepatan normal (2,5-4 menit).

D. Manipulasi

Alginate digunakan sebagai cetakan awal untuk membuat sendok cetak perorangan untuk mendapat cetakan kedua yang lebih akurat atau untuk membuat model studi yang membantu dalam pembuatan rencana perawatan dan diskusi dengan pasien.

E. Sifat Alginat

Viskoelastisitas hidrokoloid adalah bahan yang tergantung pada kecepatan - regangan, jadi

ketahanan terhadap robekan bertambah bl cetakan diklrkan dg sentakan tiba- tiba (gerakan cpt

disesuaikan dengan kenyamanan pasien). Hindari gerakan memutar atau mengungkit dlm upaya

mengeluarkannya dg cepat. Keakuratannya kurang mampu mereproduksi detail yang halus .

2. IMPRESSION PLASTER

Bahan ini merupakan hasil pengapuran sulfat dihidrat atau gypsum. Secara komersial gypsum dihaluskan dan dipaparkan terhadap temperature 110O -120 O C untuk mengeluarkan bagian air dari kristalisasi. Ini berhubungan dengan tahap pertama dala reaksi. Begitu temperature semakin ditingkatkan, sisa air dari kristalisasi dikeluarkan dan terbentuk produk sesuai yang diinginkan.

A. Komposisi

Impression plaster terbentuk dari calcium sulfat hemihidrat (CaSO4)2 H2O. Dengan reaksi

β-calcium sulphate hemihydrate + H2O calcium sulphate dihydrate. Dan

menggunakan retarder berupa boraks. Aseleratornya berupa kalsium sulfat

B. Sifat

Bahan cetak ini mempunyai sifat mucostatik . dan tidak digunakan dalam under cut.

Page 4: ALGINAT dan PLASTER (REZA , MAYA)

C. Reaksi pengerasan

Berbagai hidrat memiliki kelarutan yang relative rendah dengan perbedaan nyata dalam

kelarutan dihidrat dan hemihidrat. Hemihidrat mempunyai sifat 4 kali lebih larut dari air

dibanding dihidrat pada temperature ruangan (20O C). Jadi reaksi pergeseran dapat

dimengerti sebagai berikut :

1. Ketika hemihidrat diaduk dengan air terbentuk suatu suspensi cair dan dapat dimanipulasi

2. Hemhidrat melarut sampai terbentuk larutan jenuh

3. Laruatan jenuh hemihidrat ini amat jenuh dengan dihidrat sehingga dihidrat mengendap

4. Begitu dihidrat mengendap, larutan tidak lagi jenuh dengan hemihidrat, jadi terus melarut