akuntansi%20syariah%20(ijarah).docx

23
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Syari’ah dan Lembaga Keuangan Syari’ah lainnya dalam melayani produk pembiayaan, mayoritas masih terfokus pada produk-produk murabahah (prinsip jual beli). Pembiayaan ijarah memiliki kesamaan dengan pembiayaan murabahah karena termasuk dalam kategori natural certainty contracts dan pada dasarnya adalah kontrak jual beli. Perbedaan antara ijarah dan murabahah terletak pada objek transaksi yang diperjualbelikan yaitu dalam pembiayaan murabahah yang menjadi objek transaksi adalah barang, seperti tanah, rumah, mobil dan sebagainya, sedangkan dalam pembiayaan ijarah, sedangkan dalam pembiayaan ijarah objek transaksi nya adalah jasa, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerja, sehingga dengn ijarah, bank syari’ah dan lembaga keuangan syari’ah lainnya dapat melayani nasabah yang membutuhkan jasa. Bentuk pembiayan ijarah merupakan salah satu teknik pembiayaan ketike kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli aset terpenuhi dan investor hanya membayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk membeli aset tersebut. Secara umum timbulnya ijarah disebabkan oleh adanya kebutuhan akan barang atau manfaat barang oleh nasabah yang tidak memiliki kemampuan keuangan. Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli tapi 1

Upload: lely

Post on 11-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

63...........................................................................BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya dalam melayani produk pembiayaan, mayoritas masih terfokus pada produk-produk murabahah (prinsip jual beli). Pembiayaan ijarah memiliki kesamaan dengan pembiayaan murabahah karena termasuk dalam kategori natural certainty contracts dan pada dasarnya adalah kontrak jual beli.Perbedaan antara ijarah dan murabahah terletak pada objek transaksi yang diperjualbelikan yaitu dalam pembiayaan murabahah yang menjadi objek transaksi adalah barang, seperti tanah, rumah, mobil dan sebagainya, sedangkan dalam pembiayaan ijarah, sedangkan dalam pembiayaan ijarah objek transaksi nya adalah jasa, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerja, sehingga dengn ijarah, bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya dapat melayani nasabah yang membutuhkan jasa.Bentuk pembiayan ijarah merupakan salah satu teknik pembiayaan ketike kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli aset terpenuhi dan investor hanya membayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk membeli aset tersebut.Secara umum timbulnya ijarah disebabkan oleh adanya kebutuhan akan barang atau manfaat barang oleh nasabah yang tidak memiliki kemampuan keuangan.Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan perpindahan kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya barang, sedangkan pada ijarah objek transaksinya adalah barang dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana pengertian akad ijarah?2. Bagaimana jenis akad ijarah?3. Bagaimana dasar syariah ijarah?4. Bagaimana pengakuan dan pengukuran ijarah?5. Bagaimana akuntansi ijarah?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian akad ijarah2. Untuk mengetahui jenis akad ijarah3. Untuk mengetahui dasar syariah ijarah4. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran ijarah5. Untuk mengetahui akuntansi ijarah

1

15

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Akad IjarahMenurut sayyid Sabiq dalam Fikih Sunah, al Ijarah berasal dari kata al Ajru yang berarti al Iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi ijarah dimaksudkan untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa (memperkerjakan seseorang) dengan jalan penggantian (membayar sewa atau upah sejumlah tertentu).Dari pengertian di atas, ijarah sejenis dengan akad jual beli namun yang dipindahkan bukan hak kepemilikannya tapi hak guna atau manfaat dari suatu aset atau dari jasa/pekerjaan.Aset yang disewakan (objek ijarah) dapat berupa rumah, mobil, peralatan, dan lain sebagainya, karena yang ditransfer adalah manfaat dari suatu aset, sehingga segala sesuatu yang dapat ditransfer manfaatnya dapat menjadi objek ijarah. Dengan demikian, barang yang dapat habis dikonsumsi tidak dapat menjadi onjek ijarah, karena mengambil manfaatnya berarti memilikinnya. Bentuk lain dari objek ijarah adalah manfaat dari suatu jasa yang berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.

2.2 Jenis Akad Ijarah Berdasarkan objek yang disewakanBerdasarkan objek yang disewakan, ijarah dapat dibagi menjadi 2, yaitu:1. Manfaat atas aset yang tidak bergerak seperti rumah atau aset bergerak seperti mobil, motor, pakaian, dan sebagainya.2. Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang. Berdasarkan PSAK 107Berdasarkan PSAK 107, ijarah dapat dibagi menjadi 3, namun yang telah dikenal secara luas adalah dua jenis ijarah yang disebutkan pertama, yaitu:1. Ijarah merupakan sewa menyewa objek ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset terkait,dengan atau tanpa waad untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mujir) kepada penyewa (mustajir) pada saat tertentu.2. Ijarah Mnutahiya Bit Tamlik adalah ijarah dengan waad perpindahan kepemilikan aset yang diijarahkan pada saat tertentu. Perpindahan kepemilikan suatu aset yang disewakan dari pemilik kepada penyewa, dalam ijarah Muttahiya Bin Tamlik dapat dilakukan jika seluruh pembayaran sewa atas objek ijarah yang dialihkan telah diselesaikan dan objek ijarah telah diserahkan kembali kepada pemberi sewa. Kemudian untuk perpindahan kepemilikan akan dibuat akad baru, terpisah dari akad ijarah sebelumnya.3. Jual - dan - Ijarah adalah transaksi menjual objek ijarah kepada pihak lain, dan kemudian menyewa kembali objek ijarah tersebut yang telah dijual tersebut. Alasan dilakukannya transaksi tersebut bisa saja si pemilik aset membutuhkan uang sementara ia masih memerlukan manfaat dari aset tersebut.4. Ijarah Lanjut menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa dari pemilik. Jika suatu entitas menyewa objek ijarah untuk disewa-lanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa tangguhan) untuk pembayaran ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah untuk sewa jangka pendek.2.3 Dasar Syariah Sumber hukum akad ijarah:1. Al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT:Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara mereka menghidupkan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan yang lain. Dan rahmat Tuhan-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS 43:32)Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa bagimu apabila kamu membrikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS 2:233)Salah seorang dari kedua wanita itu berkata wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), sesuangguhnya oang yang paling baik untuk bekerja (pada kita)adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (QS 28:26)2. As-SunahDiriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasululah SAW bersabda: Berbekamlah kamu, kemudian berikanlaholehmu upahnya kepada tukang bekam itu. (HR. Bukhari dan Muslim)Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda: Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering. (HR. Ibnu Majah)Barang siaa yang memperkerjakan pekerja, beritahukannlah upahnya (HR. Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu said al-Khudri)Dari Saad bin Abi Waqqash r.a, bahwa Rasulullah bersabda: Dahulu kami menyewa tanah dengan (jalan membayar dari) tanaman yang tumbuh. Lalu Rasulullah melarang kami cara itu dan memerintahkan kami agar membayarnya dengan uang emas atau perak. (HR. Nasai) Rukun dan ketentuan Syariah ijarahRukun ijarah ada tiga macam:1. Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/mujjir dan penyewa/pengguna jasa/lessee/mustajir.2. Objek akad ijarah berupa: manfaat aset/majur dan pembayaran sewa; atau manfaat jasa dan pembayaran upah.3. Ijab kabul/serah terima.Ketentuan syariah:1. Pelaku, harus cakap hukum dan baliqh2. Objek akad ijarah:a. Manfaat aset/jasa adalah sebagai berikut:1) Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak, misalnya sewa komputer, maka komputer itu harus dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan tidak rusak.2) Harus yang bersifat dibolehkan secara syariah (tidak diharamkan); maka ijarah atas objek sewa yang melanggar perintah Allah tidak sah. Misalnya mengupah seseorang untuk membunuh, menyewakan rumah untuk tempat mainjudi atau menjual khamar dan lain sebagainya.3) Daat dialihkan secara syariah, contoh manfaat yang tidak dapat dialihkan secara syariah sehingga tidak sah akadnya:a) Kewajiban shalat, puasa tidak dapat dialihkan karena ia merupakan kewajiban setiap individub) Memperkerjakan seseorang untuk membaca Al-Quran dan pahalanya (manfaatnya) ditujukan untuk orang tertentu, karena pahala/nilai kebaikan akan kembali pada yang membacanya, sehingga tidak ada manfaat yang dapat dialihkan.c) Barang yang dapat habis dikonsumsi tidakk dapat dijadikan objek ijarah karena mengambil manfaat darinya sama saja dengan memilikinya/menguasainya. Misalnya makanan / minuman / buah-buahanatau uang (kas), jika mengambil manfaat darinya berarti menggunakannya.4) Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang dapat menimbulkan sengketa, misalnya kondisi fisik mobil yang disewa. Untuk mengetahui kejelasan manfaat dari suatu aset dapat dilakukan identifikasi fisik.5) Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan dengan jelas, misalnya 2 tahun.b. Sewa dan Upah, yaitu suatu yang dijanjikan dan dibayar penyewa atau pengguna jasa kepada emberi sewa atau pemberi jasa sebagai pembayaran atas manfaat aset atau jasa yang digunakannya.1) Harus jelas besarannya dan diketahui oleh para pihak yang berakad.2) Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang serupa dengan objek akad.3) Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berbeda untuk ukuran waktu, tempat dan jarak serta lainnya yang berbeda.c. Ketentuan syariah untuk Ijarah Muntahiya bit Tamlik1) Pihak yang melakukan Ijarah Muntahiya bit Tamlik harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian, hanya saja dapat dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah.2) Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad ijarah adalah waad, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan keemilikan yang dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah.3. Ijab KabulAdalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern. Berakhirnya Akad Ijarah1. Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat berlaku walaupun dalam perjanjian sudah selesaidengan beberapa alasan.2. Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad ijarah.3. Terjadi kerusakan aset.4. Penyewa tidak dapat membayar sewa.5. Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk meneruskan akad karena memberatkannya.

Perbedaan Ijarah dengan LeasingNo.KeteranganIjarahLeasing

1.ObjekManfaat barang atau jasaManfaat barang saja

2.Metode pembayaranTergantung atau tidak tergantung pada kondisi barang atau jasa yang disewaTidak tergantung pada kondisi barang yang disewa

3.Perpindahan kepemilikana. IjarahTidak ada perpindahan kepemilikanb. IMBTJanji untuk menjual /menghibahkan di awal akada. Sewa Guna Operasi:Tidak ada transfer kepemilikanb. Sewa Guna dengan Opsi:Memiliki opsi membeli atau tidak membeli di akhir masa sewa

4.Jenis leasing lainnyaa. Lease PurchaseTidak dibolehkan karena akadnya gharar, yakni antara sewa dan belib. Sale and Lease BackDibolehkana. Lease PurchaseDibolehkanb. Sale and Lease BackDibolehkan

2.4 Pengakuan dan Pengukuran Ijarah Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mujir)1. Biaya diperoleh, untuk objek ijarah baik aset berwujud maupun tidak berwujud, diakui saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Aset tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut, danb. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal.Jurnal:Aset IjarahxxxKas / Utangxxx2. Penyusutan, jika aset ijarah tersebut dapat disusutkan/diaortisasi maka penyusustan atau amortisasinya diperlakukan sama untuk aset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomisnya). Jika aset ijarah untuk akad jenis IMBT maka masa manfaat yang digunakan untuk menghitung penyusutan adalah periode akad IMBT.Jurnal:Biaya PenyusutanxxxAkumulasi Penyusutanxxx3. Pendapatan sewa, diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa pada akhir periode laporan. Jika manfaat telah diserahkan tapi perusahaan belum menerima uang, maka akan diakui sebagai piutang pendapatan sewa dan diukur sebesar nilai yang dapat direalisasi.Jurnal:Kas / Piutang SewaxxxPendapatan Sewaxxx4. Biaya Perbaikan Objek Ijarah, adalah tanggungan pemilik, tetapi pengeluarannya dapat dilakukan oleh pemilik secara langsug atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik.a. Jika perbaikan rutin yang dilakukan oleh penyewa dengan persetujuan pemilik maka diakui sebagai beban pemilik pada saat terjadinya.Jurnal:Biaya PerbaikanxxxUtangxxxb. Jika perbaikan tidak rutin atas objek ijarah yang dilakukan oleh penyewa diakui pada saat terjadinya.Jurnal:Biaya PerbaikanxxxKas / Utang / Perlengkapanxxxc. Dalam Ijarah Muntahiya bit Tamlik melalui penjualan secara bertahap, biaya perbaikan objek ijarah yang dimaksud dalam point (a) dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing atas objk ijarah.Jurnal:Biaya PerbaikanxxxKas / Utang / Perlengkapanxxx5. Perpindahan kepemilikan objek ijarah Muntahiya bit Tamlik dapat dilakukan dengan cara:a. Hibah, maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban.Jurnal:Beban IjarahxxxAkumulasi PenyusutanxxxKas Ijarahxxxb. Penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sebesar sisa cicilan sewa atu jumlah yang disepakati, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.Jurnal:Kas / PiutangxxxAkumulasi PenyusutanxxxKerugian*xxxKeuntungan **xxxAset Ijarahxxx*jika nilai buku lebih besar dari harga jual**jika nilai buku lebih kecil dari harga jualc. Penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antar harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.Jurnal:KasxxxKerugian*xxxAkumulasi PenyusutanxxxKeuntungan**xxxAset Ijarahxxx*jika nilai buku lebih besar dari harga jual**jika nilai buku lebih kecil dari harga juald. Penjualan objek ijarah secara bertahap, maka:1) Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian.Jurnal:KasxxxKerugian*xxxAkumulasi PenyusutanxxxKeuntungan**xxxAset Ijarahxxx*jika nilai buku lebih besar dari harga jual**jika nilai buku lebih kecil dari harga jual2) Bagian objek Ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.Jurnal:Aset Lancar / Tidk LancarxxxAkumulasi PenyusutanxxxAset Ijarahxxx6. Penyajian, pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebaginya.7. Pengungkapan, pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik, tetapi tidak terbatas pada:a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:1) Keberadaan waad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada waad pengalihan kepemilikan);2) Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut;3) Agunan yang digunakan (jika ada)b. Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aset ijarah; danc. Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada). Akuntansi untuk Penyewa (Mustajir)1. Beba sewa, diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset telah diterima.Jurnal:Beban SewaxxxKas / Utang xxxUntuk pengakuan sewa diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang telah diterima2. Biaya pemeliharaah objek ijarah yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan penyewa diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Sedangkan dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan objek ijarah secara bertahap, biaya pemeliharaan objek iarah yang menjadi beban penyewa akan menigkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan objek ijarah.Jurnal:Beban Pemeliharaan IjarahxxxKas / Utang / PerlengkapanxxxJurnal pencatatan atas biaya pemeliharaan yang menjadi tanggungan pemberi sewa tapi dibayarkan terlebih dahulu oleh penyewa.Jurnal:PiutangxxxKas / Utang / Perlengkapanxxx3. Pemindahan kepemilikan, dalam ijarah muntahiya bit tamlik dapat dilakukan dengan cara:a. Hibah, maka penyewa mengakui aset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang diterima.Jurnal:Aset Nonkas (Eks Ijarah)xxxKasxxxb. Pembelian sebelum masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.Jurnal:Aset Nonkas (Eks Ijarah)xxxKasxxxc. Pembelian setelah masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran yang disepakati.Jurnal:Aset Nonkas (Eks Ijarah)xxxKasxxxd. Pembelian objek ijarah secara bertahap, maka penyewa mengakui aset sebesar biaya perolehan objek ijarah yang diterima.Jurnal:Aset Nonkasm(Eks Ijarah)xxxKasxxxUtangxxx4. Jika suatu entitas / penyewa menyewakan kembali aset ijarah lebih lanjut pada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa, maka ia harus menerapkan perlakuan akuntansi untuk pemilik dan akuntansi penyewa dalam PSAK ini.5. Pengungkapan, penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik, tetapi tidak terbatas pada:a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:1) Total pembayaran2) Keberadaan waad pemilik untuk pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada waad pemilik untuk pengalihan kepemilikan)3) Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut4) Agunan yang digunakan (jika ada)b. Keberadaan transaksi jual dan ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada transaksi jual dan ijarah)2.5 Ilustrasi Akuntansi Akad Ijarah Kasus IjarahTransaksi (dalam ribuan rupiah)Pemberi SewaPenyewa

Tgl. 2 Januari 2007Pemberi sewa dan penyewa menandatangani akad ijarah 3 tahun. Disepakati bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar Rp. 12.500

Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar Rp. 150.000 dari PT B.Saat pembelian aset dari PT B:Aset Ijarah 150.000 Kas 150.000

Saat menerima pendapatan dari PT B:Kas 12.500 Pend. Sewa 12.500

Beban Sewa 12.500 Kas 12.500

Setiap penerimaan pendapatan sewa pada bulan awal.Kas 12.500 Pend. Sewa 12.500Beban Sewa 12.500 Kas 12.500

Pada akhir periode dilakukan alokasi untuk beban depresiasi selama 5 tahun sesuai masa manfaat mobil dengan metode garis lurus.Beban Peny. 30.000 Akm. Peny. 30.000

Penyajian pada akhir tahun pertama untuk aset ijarahAset Ijarah 150.000Akm. peny. 30.000 120.000

Pada saat akhir kontrak aset ijarah dikembalikan kepada pemberi sewa, sehingga dibuatkan ayat jurnal reklasifikasi.Aset Nonkas(Eks Ijarah) 150.000 Aset Ijarah 150.000

Kasus Ijarah Muntahiya bit TamlikTransaksi (dalam ribuan rupiah)Pemberi sewaPenyewa

Tgl. 2 januari 2007Pemberi sewa dan penyewa menandatangani akad ijarah atas mobil selama 3 tahun. Disepakati bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar Rp. 12.500

Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar Rp. 150.000 dari PT B dan disepakati bahwa pada akhir masa sewa dibeli oleh penyewa.Saat pembelian aset dari PT BAset Ijarah 150.000 Kas 150.000

Saat menerima pendapatan dari penyewa:Kas 12.500 Pend. Sewa 12.500

Beban Sewa 12.500 Kas 12.500

Setiap penerimaan pendapatan sewa pada awal bulan.Kas 12.500 Pend. Sewa 12.500Beban Sewa 12.500 Kas 12.500

Pada akhir periode dilakukan alokasi untuk beban depresiasi selama 5 tahun sesuai masa manfaat mobil dengan metode garis lurus.Beban Peny. 30.000 Akm. Peny. 30.000

Penyajian pada akhir tahun untuk aset ijarah, jurnal untuk tahun ke-2 dan ke-3 sama dengan pencatatan di atas.Aset Ijarah 150.000Akm. Peny. 30.000 120.000

Pada daat akhir kontrak aset ijarah dijual kepada pemberi sewa secara tunai Rp. 65.000. dilakukan dengan akad jual beli.Kas 65.000Akm. Peny. 90.000 Aset Ijarah 150.000 Keunt. Penj. 5.000Aset Nonkas 65.000 Kas 65.000

Apabila pada saat akhir kontrak aset ijarah dihibahkan dari pemberi sewa kepada penyewa dan nilai wajar Rp. 40.000Beban IjarahAkm. Peny. Aset IjarahAset Nonkas 40.000 Keuntungan 40.000

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanIjarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat, jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual-beli. Perbedaannya terletak pada obyek transaksinya, bila pada jual-beli transaksinya barang maka pada ijarah bisa berupa jasa, baik manfaat atas barang maupun manfaat atas tenaga kerja. Setelah kontrak berakhir, penyewa mengembalikan barang tersebut kepada pemilik.IjarahMuntahiya Bit Tamlik(IMBT) adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada waktu tertentu sesuai dengan akad sewa.Dengan kata lain, IMBT adalah akad yang semula berupa akad sewa-menyewa namun pada diakhirnya menjadi akad jual beli, dengan harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.

3.2 SaranSetelah disusunnya makalah mengenai Akuntansi Basis Syariah Ijarah, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah akuntansi Akuntansi Basis Syariah. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

63...........................................................................16