akrolein aldy fix

Upload: debby-pratiwi

Post on 02-Mar-2016

273 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Akrolein

I. Karakteristik Akrolein

Akrolein merupakan senyawa aldehid dengan rumus struktur H2CCHCHO, rumus molekul C3H4O. Zat cair tidak berwarna atau agak kekuningan dan mudah terbakar. Akrolein merupakan senyawa organik yang tidak jenuh karena memiliki satu ikatan rangkap dua pada atom karbon kedua. Akrolein digunakan sebagai bahan pembuat koloidal logam, bahan pembuat plastik dan parfum. Dalam dunia militer akrolein digunakan sebagai gas beracun atau gas air mata karena sifatnya yang iritan pada mata. Selain itu, akrolein juga dipakai untuk bahan herbisida. Gambar Rumus Bangun AkroleinAkrolein tersebar di lingkungan melalui proses fermentasi dan pemasakan, pembakaran hutan, pembakaran senyawa-senyawa organik yang tidak sempurna, dan proses oksidasi fotokimia hidrokarbon di atmosfer. Akrolein juga dikenal sebagai akrilaldehida, akrilik aldehid, allyl aldehid, ethylene aldehid, 2-propenal, dan prop-2-en-1-al. Nama dagang Akrolein meliputi aqualin, aqualine, biocide, magnacide, magnacide B, dan slimicide. Akrolein merupakansenyawa aldehidtak jenuh yang paling sederhana dan banyak terdapat didalammasakan sebagai produk darireaksi dehidrasidarikarbohidrat,minyak nabati,lemakdanasam aminodengan pemanasan.Akrolein akan mengalami oksidasi pada suhu diatas 120oC membentuk asam akrilat atau membentuk senyawa antara berupa radikal akrilat. Kedua senyawa tersebut, dengan adanya sumber nitrogen yang berasal dari sumber makanan yang digoreng dan kondisi yang sesuai, dapat membentuk akrilamida yang bersifat karsinogenik dan neurotoksik.II. Sifat Fisik dan Kimia Akrolein

Pada suhu kamar akrolein merupakan suatu cairan yang tidak berwarna, kekuning-kuningan dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang sangat tajam dan menyengat. Bau akrolein yang sangat tajam dan menyengat membuatnya dapat masuk ke selaput lendir. Nilai-Nilai yang dilaporkan untuk ambang batas bau meliputi 0.21 ppm (0.5 mg/m3) dan 0.16 ppm ( 0.4 mg/m3). Berikut adalah sifat fisik dan kimia akrolein:1. Sifat fisik akrolein:

Zat cair tidak berwarna atau agak kekuningan.

Baunya yang menyengat (tajam) seperti daging yang hangus kebakar. Mudah menguap (volatil).

Berat Molekul (BM) : 56,06 gram/mol.

Titik leleh : -87C (-126F).

Titik didih : 53C (127F).

Titik nyala : -26C (pada tempat tertutup).

Kerapatan (density) : 0.843 g/cm3 pada suhu 20C (udara = 1).

Tekanan uap : 286 mbar atau 220 mmHg (torr) pada suhu 200C.

Gravitasi spesifik : 0,839 m/s. Batas ledakan : 2,8 31 %.

Suhu nyala otomatis : 233C.

2. Sifat kimia akrolein:

Stabil, tetapi mudah mengalami polimerisasi dengan hebat jika bereaksi dengan asam atau basa kuat (contoh asam kuat adalah HCl, contoh basa kuat adalah NaOH).Polimerisasi terjadi bukan pada suhu kamar (di atas suhu 370C). Proses polimerisasi akan menghasilkan residu berupa koloid kuning yang berbau busuk. Penambahkan 0,1 % hidrokuinon dapat menstabilkan akrolein supaya tidak mengalami polimerisasi.

Mudah terbakar (flammable).

Tidakcompatibledengan senyawa pengoksidasi (misalnya bereaksi dengan senyawa yang mengandung unsur oksigen) karena akan menyebabkan kebakaran.

Tidak cocok juga dengan senyawa pereduksi.

Sangat reaktif dengan banyak senyawa kimia.

Sedikit larut dalam air.

Larut dalam etanol dan dietil eter hingga 20%.

Sangat beracun (toksik).

Mudah menguap.

Acrolein dengan konsentrasi 2 ppm berbahaya bagi kesehatan tubuh.

III. Toksikokinetik Akrolein1. Absorpsi InhalasiKonsentrasi penyerapan akrolein antara 172 - 262 ppm dalam periode waktu (1-3 menit) dapat diserap oleh saluran pernapasan keseluruhan di tingkat 6-20 pernapasan / menit dengan rata-rata 80-85% dari dosis inhalasi. Retensi independen dari tingkat pernapasan adalah sekitar 20% dari dosis inhalasi yang telah mencapai saluran pernapasan. IngestiDiberikan dosis gavage 15 mg / kg [2,3-14oC] akrolein untuk pria dan wanita. Mereka diberikan dosis sebanyak 2,5 mg / kg dan diserap secara ekstensif. Sebanyak 12-15% dari dosis awal ditemukan dalam tinja. Pada kelompok dosis tinggi, sebanyak 28-31% dari dosis awal ditemukan dalam tinja. DermalLD50 untuk akrolein lebih rendah apabila diberikan dalam bentuk mineral jika dibandingkan dengan pemberian dalam bentuk air. Hal ini dikarenakan sifat permeabilitas kulit yang lebih besar dibanding akrolein dalam bentuk mineral.2. Distribusi

Akrolein terkonjugasi metabolit S-carboxyethylmercapturic asam yang teridentifikasi terdapat dalam urin setelah pemberian oral dosis tunggal 10 mg / kg akrolein. Hal ini menunjukkan bahwa akrolein didistribusikan ke hati dan ginjal, di mana tempat konjugasi kemungkinan besar terjadi.3. Metabolisme

Dalam skema metabolisme ini, akrolein adalah dimetabolisme menjadi asam akrilat dengan pembentukan dari metil ester, yang kemudian terkonjugasi dengan glutathione untuk membentuk asam S-carboxyethylmercapturic ester metil.4. Ekresi

Akrolein diekskresi dalam bentuk metabolitnya melalui ginjal dan hati berupa urin dan feses, dan sebagian kecil melalui keringat. IV. Toksikodinamik Akrolein Pekerja yang terpapar uap akrolein dengan konsentrasi yang tinggi di tempat kerja selama