akmenlan 4

6
Puti Ayu Seruni 0551339 Ak-E Pengkosan Berbasis Aktivitas (ABC) 1 Penghitungan produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung. Biaya overhead di lain pihak dibebankan dengan menggunakan penelusuran penggerak dan alokasi. Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya biaya overhead ke produk.Contoh-contoh dari penggerak aktivitas tingkat unit yang pada umumnya digunakan untuk membebankan biaya overhead meliputi: 1. Unit yang diproduksi 2. Jam tenaga kerja langsung 3. Biaya tenaga kerja langsung 4. Jam mesin 5. Biaya bahan baku langsung Plantwide Overhead Costing Perhitungan ini terdiri dari dua tahap. Pertama, biaya overhead yang dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik. Biaya overhead dibebabankan secara langsung ke kesatuan biaya tersebut dengan menambahkan seluruh biaya overhead yang diperkirakan muncul dalam satu tahun. Sewaktu biaya dihitung masuk ke dalam kesatuan biaya ini, tarif

Upload: bayuwira

Post on 23-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tugas akmenlan ke 4

TRANSCRIPT

Page 1: akmenlan 4

Puti Ayu Seruni

0551339

Ak-E

Pengkosan Berbasis Aktivitas (ABC) 1

Penghitungan produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran

langsung. Biaya overhead di lain pihak dibebankan dengan menggunakan penelusuran

penggerak dan alokasi. Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi

menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya biaya

overhead ke produk.Contoh-contoh dari penggerak aktivitas tingkat unit yang pada

umumnya digunakan untuk membebankan biaya overhead meliputi:

1. Unit yang diproduksi

2. Jam tenaga kerja langsung

3. Biaya tenaga kerja langsung

4. Jam mesin

5. Biaya bahan baku langsung

Plantwide Overhead Costing

Perhitungan ini terdiri dari dua tahap. Pertama, biaya overhead yang dianggarkan akan

diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik. Biaya overhead

dibebabankan secara langsung ke kesatuan biaya tersebut dengan menambahkan

seluruh biaya overhead yang diperkirakan muncul dalam satu tahun. Sewaktu biaya

dihitung masuk ke dalam kesatuan biaya ini, tarif keseluruhan pabrik dihitung dengan

menggunakan penggerak tingkat unit (jam tenaga kerja langsung). Terakhir biaya

overhead dibebankan ke produk melalui cara mengkalikan tarif tersebut dengan

jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk.

Contoh penghitungan tarif keseluruhan pabrik digambarkan sebagai berikut. Belring

memproduksi 2 telefon; telefon nirkabel dan model reguler. Data aktual untuk tahun

2006 adalah sbb:

Overhead yang dianggarkan 360000

Aktivitas yang diperkirakan 100000

Aktivitas aktual 100000

Overhead aktual 380000

Page 2: akmenlan 4

Kemudian untuk tahun 2006, tarif berdasarkan jam tenaga kerja langsung yang

diperkirakan dapat dihitung:

Tarif perkiraan overhead = overhead yang dianggarkan/aktivitas yang diharapkan

= 360000/100000

= 3,60 per jam tenaga kerja langsung

Jumlah total overhead yang dibebankan ke produksi tertentu pada titik tertentu dalam

suatu waktu, disebut sebagai overhead yang dibebankan.

Overhead yang dibebankan = tarif overhead x output aktivitas aktual

Maka overhead yang dibebankan untuk satu tahun adalah:

Overhead yang dibebankan = 3,60 x 100000 jam tenaga kerja langsung

= 360000

Departmental Overhead Costing

Tahap pertama biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap

departemen produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.

Selanjutnya pada tahap kedua, overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan

tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen

terakhir. Total overhead yang yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah

jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap departemen.

Contoh, anggap bahwa Belring memiliki dua departemen; pabrikasi dan perakitan.

Belring mendasari tarif overhead departemennya pada jam mesin untuk pabrikasi,

dan pada jam tenaga kerja langsung untuk perakitan.

Tarif pabrikasi = overhead yang dianggarkan/jam mesin yang diharapkan

= 252000/40000

= 6,30 per jam mesin

Tarif perakitan = overhead yang dianggarkan/jam tenaga kerja langsung

= 108000/80000

= 1,35 per jam tenaga kerja langsung

Total overhead yang dibebankan untuk setahun adalah total dari banyaknya overhead

yang dibebankan dalam tiap departemen.

Overhead yang dibebankan = (6,30 x 40000) + (1,35 x 80000)

= 252000 + 108000

= 360000

Page 3: akmenlan 4

Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Berdasarkan Fungsi

Tarif kesuluruhan pebrik dan tarif departemen telah digunakan selama beberapa

dekade dengan sukses, hingga terus dilanjutkan penggunaanya di banyak organisasi.

Tetapi dalam beberapa situasi, tarif-tarif tersebut tidak berfungsi baik dan dapat

menimbulkan dostorsi biaya produk yang besar. Bagi beberapa perusahaan, distorsi

biaya produksi dapat merugikan perusahaan, terutama bagi perusahaan yang yang

dikarakteristikan oleh adanya peningkatan atau ketatnya tekanan bersaing, tekanan

perbaikan berkelanjutan, TQM, kepuasan total pelanggan serta tekanan atas teknologi

canggih. Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif ini

mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem

akuntansi biaya mereka seringkali harus berubah agar dapat sejalan.

Paling tidak terdapat dua faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan tarif

keseluruhan pabrik dan departemen berdasarkan unit untuk membebankan biaya

overhead secara tepat:

1. Proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit terhadap total biaya

overhead adalah besar

Penggunaan tarif keseluruhan pabrik maupun departemen memiliki asumsi bahwa

pemakaian sumber daya overhead berkaitan dengan unit yang diproduksi. Tetapi

jika terdapat aktivitas yang tidak berkaitan dengan jumlah unit –yaitu aktivitas

yang tidak dilakukan setiap kali suatu unti diproduksi?

Contoh, dua aktivitas penyetelan peralatan dan rekayasa teknik produk . Biaya

penyetelan terjadi setiap satu batch produk diproduksi. Satu batch mungkin terdiri

dari 1000 atau 10000 unit , dan biaya penyetelan batch tersebut adalah sama.

Semakin banyak penyetelan dilakukan biaya penyetelan akan meningkat. Jumlah

penyetelan , bukan jumlah unit yang diproduksi adalah ukuran yang lebih baik

untuk pemakaian aktivitas penyetelan. Lebih lanjut, biaya rekayasa teknik produk

bergantung pada jumlah pesanan pekerjaan rekayasa yang berbeda bukan pada

unit yang diproduksi dari setiap produk tertentu.

2. Keanekaragaman Produk

Keberadaan biaya overhead non unit yang signifikan adalah suatu kondisi yang

memang harus ada, tetapi bukan kondisi penentu atas timbulnya kesalahan tarif

keseluruhan pabrik dan departemen. Sebagai contoh, jika produk memerlukan

aktivitas overhead berdasarkan non unit dalam proporsi yang sama dengan

aktivitas overhead berdasarkan unit, maka distorsi dalam perhitungan biaya

Page 4: akmenlan 4

produk tidak akan terjadi. Adanya keanekaragan pun diperlukan. Keanekaragaman

produk berarti bahwa produk mengonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi

yang berbeda. Terdapat beberapa alasan mengapa produk dapat mengonsumsi

overhead dalam proporsi yang berbeda. Sebagai contoh, perbedaan pada ukuran

produk, kerumitan produk, waktu penyetelan, dan besarnya batch, semua dapat

menyebabkan produk mengkonsumsi overhead pada tingkat yang berbeda.