agroklimatologi dan tantangan perubahan iklim global pdf
DESCRIPTION
Presentasi ini memberikan gambaran tentang peran klimotologi terhadap pertanian dalam kontek perubahan iklim globalTRANSCRIPT
Gusti Rusmayadi
082149746633
02152154549
Pertemuan I. Agroklimatologi
dan Tantangan Perubahan Iklim
Global
I S I1. Penjelasan Kontrak Belajar
2. Ruang Lingkup Agroklimatologi
3. Agroklimatologi dan Tantangan Perubahan Iklim Global
4. Nilai Ekonomi Prakiraan Iklim
5. Peranan Informasi Iklim Dan Cuaca Untuk Perdagangan Komoditas
Pertanian
6. Pengertian S O I
6.1. Hubungan SOI (Indeks Oskilasi Selatan) dengan produksi
pertanian
6.2. Mengakses data SOI dan produksi pertanian
6.3. Anomali iklim dan produksi pertanian
6.4. Contoh aplikasi SOI untuk penentuan awal musim
6.5. Contoh aplikasi analisis data cuaca/iklim (mis, anomali iklim
dengan anomali produksi)
I. Pendahuluan• Kenaikan suhu udara global sudah dimulai
sejak awal revolusi industri (Gambar 1).
• Kenaikan suhu global ini disebabkan olehpeningkatan konsentrasi gas rumah kaca(tiga gas rumah kaca utama):
– CO2, CH4, dan N2O) di atmosfer akibat:
• aktivitas manusia (antropogenic)seperti pembakaran bahan bakarfosil dan kegiatan industri sertapembukaan hutan atau konversilahan.
1954 1994
peningkatan 0.2-
0.3 ºC
peningkatan 0.3-
0.6 ºC
GRK
Konsentrasi
Awal revolusi
industri1994
CO2 280 ppmv 358 ppmv
CH4 700 ppbv 1720 ppbv
N2O 275 ppbv 312 ppbv
(IPCC, 1996)
Akhir abad 19
I. PENDAHULUAN
1. Peningkatan GRK di
atmosfer akan tergantung
pada aktivitas manusia yang
terkait dengan emisi GRK
tersebut:
1) tingkat pertumbuhan
penduduk,
2) perkembangan kondisi
sosial-ekonomi, dan
3) perubahan teknologi.
2. Apabila CO2 ↑ 2 x, maka:
1) suhu global ↑ 1,3 –
2,7ºC dan
2) tinggi permukaan air
laut naik antara 25
sampai 100 m (IPCC,
2006).
perubahan sistem
iklim global akibat
perubahan proses
fisika yang terjadi
antara laut dan
atmosfer (AO)
II. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP IKLIM DAN ATMOSFER
Peningkatan Muka Laut•PONTIANAK
•0
•100
•200
•300
•400
•500
•600
•1 •2 •3 •4 •5 •6 •7 •8 •9 •10 •11 •12
Unsur Iklim; Suhu udara, . . .
Perubahan
Pola Hujan
Dampak pada . . .
Spesies dan
Kawasan alami
Kepunahan
spesies dan
kerusakan habitat
Kawasan pesisir
Perubahan fungsi
Kawasan pesisir
Sumberdaya Air
Penurunan
kuantitas &
kualitas air
KehutananPertanianKesehatan
Wabah Penyakit,
mis: Malaria & DB
Penurunan Luas
Lahan dan
Produktivitas Pangan
Perubahan
Tataguna dan
Fungsi Hutan
2.1. DAMPAK TERHADAP IKLIM
Gas rumah
kaca
Pendugaan
besaran
dampak
dibanding
CO2*
Konsentrasi
saat ini, ppm
(1991)
Laju
peningkatan
(%/tahun)
Resistensi di
atmosfer
(tahun)
Karbondioksida 1 353 0,5 50-200
Metana 60 1,7 0,9 10
Nitrous oxide 270 0,3 0,2 150
Ozone 2000 100 ppb 1 0,1
CFC-11 4500 0,3 ppb 4 65
CFC-12 7000 0,5 ppb 4 130
HCFC-12** 4100 n.a n.a 15
* Berdasarkan atas perbandingan terhadap kontribusi relatif selama 20 tahun
per kg gas
** Salah satu subsitusi potensial dari CFCs
2.2. DAMPAK TERHADAP ATMOSFER
(Source: Kiehl & Trenberth, 1997.)
1. Fenomena ENSO sangat berpengatuh terhadapkeragaman iklim di Indonesia
1) El-Nino berasosiasi dengan hujan bawahnormal kemarau panjang (kekeringan)
2) La-Nina berasosiasi dengan hujan tinggiatau atas normal (banjir)
2. ENSO telah menimbulkan kerugian yang besarbaik tingkat global maupun nasional
3. Pemanasan global diperkirakan akanmeningkatkan frekuensi dan intensitaskejadian iklim ekstrim
4. Perlu memahami:
1) Proses pembentukan fenomena ENSO
2) Sebaran dan besar pengaruh ENSO thdkeragaman iklim Indonesia
3) Model Peramalan ENSO
5. Jadi, perhatian diarahkan pada:
1) masalah peningkatan kemampuanberadaptasi terhadap keragamaniklim saat ini, dan
2) kemampuan beradaptasi terhadapkemungkinan perubahan iklim dimasa datang
Kehutanan
73%
Pertanian
24%
Perhubungan
3%
Total kerugian akibat El-Nino
97/98: 375 juta US$
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Ker
ugia
n A
kiba
t
El-N
ino
82/8
3(M
ilya
r U
S$)
Global Indonesia
IV. Nilai Ekonomi Prakiraan Iklim
V. Peranan Informasi Iklim Dan Cuaca Untuk
Perdagangan Komoditas Pertanian
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998
Imp
or (
juta
to
n)
25.0
26.0
27.0
28.0
29.0
30.0
31.0
32.0
33.0
34.0P
rod
uk
si b
era
s (ju
ta to
n)
Baned
using 57
pesticides
Release of HY var., increase of rice price
Withdraw
subsidy for
Pesticide
El-Nino
Release of HY var.
and extensification
of planting area to
plantation areas
El-Nino
El-Nino
Improve
technology and
extensification
Withdraw subsidy, political dirsis
crash program for
irrigation, increase of
rice price, upland rice
Imp
ort
(M
illi
on
Ton
nes
)
Kejadian ENSO diperkirakan meningkat apabila
terjadi pemanasan global
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
7 1
978
10 1
980
13 1
981
16 1
983
19 1
984
22 1
986
25 1
987
28 1
989
31 1
990
34 1
992
37 1
994
40 1
995
Umur (Semester dan Tahun)
Tan
dan
Bu
ah
Seg
ar
(kg
/ha)
El-Nino: 1982, 1986, 1991, 1994
Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi Jarak Pagar
(Rusmayadi, 2009)
(I: CH ↓5%;↑1oC, II: CH ↓10%;↑2oC, III: CH ↓15%;↑3oC)
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Tanam
Bio
massa (
t ha-
1)
AGB
AGB-Skenario I
AGB-Skenario II
AGB-Skenario III
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Tanam
Hasil
bij
i (t
ha-1
)
Biji
Biji-Skenario I
Biji-Skenario II
Biji-Skenario III
(a) (b)
Simulasi biomasa (a) dan hasil biji jarak di Bogor-Jawa Barat yang ditanam tanggal 14 setiap
bulan, pada kodisi curah hujan sekarang dan akan datang dengan 3 skenario.
20%
44%
78%
17%
41%
74%
Indonesia
Indonesia
6. Pengertian SOI
ENSO ialah pendeskripsian secara keseluruhan Osilasi Selatan beserta peningkatan suhu muka laut (warming) dan penurunan suhu muka laut (cooling) apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata jangka panjang.Istilah ini sering merujuk pada:
kejadian El Niño saja (warm event), pemanasan suhu muka laut di kawasan tengah dan timur ekuator laut pasifik.
ENSO merupakan singkatan dari El Niño-Southern Oscillation, di mana El Niño merupakan fenomena lautan dan Southern Oscillation merupakan fenomena atmosfer
S O I
• Indeks Osilasi Selatan (Southern Oscillation
Index, SOI) dibuat untuk memonitor Osilasi
Selatan dengan menggunakan nilai perbedaan
antara tekanan atmosfer di atas permukaan laut
di Darwin (Australia) dan Tahiti (Pasifik Selatan).
Tekanan di stasiun cuaca lain kadang-kadang
juga digunakan.
• Semakin negatif nilai SOI berarti semakin kuat
kejadian panas (warm event), sebaliknya
semakin positif nilai SOI semakin kuat kejadian
dingin (cold event atau La Niña).
Trend
NINO-4 NINO-3 Nino2
Nino1
Keragaman Hujan di
Indonesia erat
kaitannya dengan
kondisi SML antara
Nino 3 dan 4
Trend
SOI graph and archives.mht, 2011
Eq
30oLS
90oBB 0o 90oBT 180o 90oBB
Eq
30oLS
90oBB 0o 90oBT 180o 90oBB
DJF Normal
DJF El Nino
0
100
200
300
400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
100
200
300
400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
100
200
300
400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0
100
200
300
400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tipe Lokal
Tipe Equatorial
Tipe MonsoonPengaruh ENSO kuat pada wilayah tipe
Monsoon, lemah pada tipe equatorial
dan tidak jelas pada tipe lokal
Annual Rainfall (A) 1931-1960 and (B) 1961-1990
(Source: Kaimudin, 2000)
6.3. Anomali iklim dan produksi
pertanian
Average DS rice growing area affected by drought in El-
Nino years by district (1989-2006), Boer & Las, 2008
In El-Nino years, rice growing
area affected by drought increase
tremendously
Level of vulnerability of
Indonesian DS rice production
system to drought is high
Average DS rice growing area affected by drought in La-
Nina years by district (1989-2006) Boer & Las, 2008
The increase in DS rainfall during La-
Nina years reduce DS rice growing
area affected by drought in most of the
vulnerable districts
6.4. Contoh aplikasi SOI untuk penentuan awal musim
Periode Mar April May June July
D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3 D 1 D 2 D 3
Urut dkd 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1978 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 16 7 13 34 90
1979 125 51 16 89 27 40 44 2 32 87 151 27 74 85 12
1980 42 72 69 39 106 75 68 16 119 103 168 26 6 33 3
1981 43 71 34 59 173 60 111 94 86 0 50 96 329 117 131
1982 143 68 31 110 67 48 0 79 91 53 145 75 8 3 6
1983 6 3 35 4 0 11 173 66 97 71 115 14 52 137 79
1984 34 18 92 36 56 139 87 86 128 0 0 0 16 93 73
1985 51 63 99 21 136 17 8 113 45 45 88 70 76 58 112
1986 84 95 30 94 30 30 48 6 5 107 91 33 0 13 86
1987 159 22 76 39 0 42 127 3 179 53 36 2 0 0 3
1988 0 0 0 173 5 177 131 28 10 95 106 58 63 73 50
1989 0 0 0 40 30 5 83 24 12 4 122 40 49 83 23
1990 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1991 16 12.3 25.8 52.9 25.5 90.1 26 19.1 60.3 54 11.4 5.4 12 11.3 1.9
1992 20 37 0 98 34 27 18.8 9.5 4.3 48 38 32 47 16 61
1993 16.2 58.9 37 12.6 34.4 11.5 0 0 0 0 0 0 50.5 26.8 0
1994 0 0 0 25.2 76.6 41.2 45.2 41.5 59.1 41.1 16.5 52.5 57.3 4.7 1.5
1995 103.1 55.6 35.5 41.5 40.9 17.4 45.7 25.5 7.1 88.6 38.7 14.1 120.1 14.8 22.9
1996 0 7.3 20.5 29.1 25.6 31.7 43.6 3.4 63.2 72.3 9.2 32.2 96.2 40 10.7
1997 0 5.1 34.2 24.8 10 35 30 0 0 0 7.5 40.5 19.9 5.5 14
1998 1 0 0 32 31 0 20 115 31 51 0 43 15 20 20
1999 0.0 5.1 24.0 12.0 34.0 0.0 78.0 0.0 76.0 28.0 0.0 19.0 0.0 0.0 0.0
Hari ke- 69 79 90 100 110 120 130 140 151 161 171 181 191 201 212
y = -0.6854x + 94.446
R2 = 0.011
0
50
100
150
200
250
300
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15
SOI Maret
Aw
al M
H (
ha
ri k
e-)
y = 0.1759x + 9.9224
R2 = 0.0939
0
5
10
15
20
25
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15
SOI MaretL
am
a M
H (
de
ka
de
ke
-)
Akhir
Maret Lama MH,
3.1 bln
6.4. Contoh aplikasi SOI untuk penentuan awal musim
6.5. Contoh aplikasi analisis data cuaca/iklim (mis,
anomali iklim dengan anomali produksi)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
Anomali produktivitas (ku ha -1)
Pelu
an
g t
erl
am
pau
i
Kemana Mencari Informasi Cuaca
• BMKG
• LAPAN & BPPT
• Laboratorium Klimatologi di PT
• BPS
• BPTPH
• Internet:– http://www.pmel.noaa.gov/toga-tao/el-nino/forcasts.html
– http://iri.uscd.edu/forcast/net_asmt
– http://www.bom.gov.au/bmrc/mrlr/rzk/forecasts.html
– http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/analysis_monitoring/bulletin/forecast.html
PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN DAMPAK
PADA IKLIM DAN ATMOSFER
• Penanganan dampak pada iklim dikategorikan
ke dalam dua bentuk pendekatan yaitu kegiatan
mitigasi dan adaptasi.
– Kegiatan mitigasi yaitu kegiatan yang bertujuan untuk
memperlambat terjadinya perubahan iklim lebih
lanjut, yaitu dengan cara mengurangi emisi GRK ke
atmosfer atau kegiatan yang menyerap GRK.
– Kegiatan adaptasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan
iklim yang telah terjadi
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
KLH, 2009
Adaptasi Perubahan Iklim
KLH, 2009
PENUTUP• Fenomena ENSO merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh besar pada keragaman hujan di Indonesia
dan berdampak pada berbagai sektor, diantaranya
pertanian
• Penanganan dampak pada iklim
dikategorikan ke dalam dua bentuk
pendekatan yaitu kegiatan mitigasi dan
adaptasi.
Referensi
Boer R & Las I. 2008. Climate Change Adaptation and Mitigation ofIndonesia Food Crop Sector. Centre for Climate Risk andopportunity Management in South East Asia and Pacific (C-CROM-SEAP).
KLH-Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2009. Bahan AjarPelatihan Penilaian Amdal Dampak Iklim dan Atmosfer.
Las I, A. Unadi Rontonuwu E, & Amien L, 2008. Strategy & Road Map ToCope With Climate Change In Agricltural Sector. Indonesian Agency OfAgricultural Research And Development (Iaard) Ministry OfAgriculture.
Linda O. Mearns. 2007. Environmental and Societal Impacts Group,National Center for Atmospheric Research*, PO Box 3000,Boulder, CO 80307, USA.
Raja Reddy K & Hodges HF. 2000. Climate Change and Global CropProductivity: an Overview) di dalam Climatic Change andVariability.
Rusmayadi G. 2009. Pemodelan Pertumbuhan Dan PerkembanganTanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Disertasi. IPB Bogor.