pengenalan alat agroklimatologi

34
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT PENGAMATAN CUACA (IKLIM) Oleh: Atika Nur Soliha NIM A1L014029 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: nikmatul-qoriah

Post on 31-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pengenalan alat-alat agroklimatologi

TRANSCRIPT

Page 1: pengenalan alat agroklimatologi

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

PENGENALAN ALAT PENGAMATAN CUACA (IKLIM)

Oleh:

Atika Nur Soliha

NIM A1L014029

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: pengenalan alat agroklimatologi

A. TUJUAN

1. Mengenal peralatan yang digunakan untuk pengamatan cuaca.

2. Mengetahui tata letak alat pengamatan cuaca di stasiun cuaca.

3. Mengetahui prinsip dasar kerja alat pengamatan cuaca

B. ALAT DAN BAHAN

Alat pengamatan cuaca yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kamera,

alat tulis, kertas kosong dan bahan-bahan yang digunakan adalah Campbell stock,

Higrometer, Termometer permukaan tanah, Anemometer, Termometer suhu

maksimum dan minimum, Termometer kedalaman tanah, dan Ombrometer tipe

Observatorium dan tipe Hellman.

C. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan satu alat pengamatan cuaca.

2. Diamati alat pengamatan cuaca tersebut pada stasiun cuaca dan digambar

secara sekhematik bagian– bagianalat pengamatan cuaca.

Page 3: pengenalan alat agroklimatologi

3. Digambar dan diberi keterangan bagian alat pengamatan cuaca yang

diamati.

4. Dijelaskan prinsip kerja alat.

5. Dilakukan dengan cara yang sama untuk alat pengamat cuaca lainnya.

Page 4: pengenalan alat agroklimatologi

D. . HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

No Nama Alat Gambar Keterangan Prinsip Kerja Manfaat1 Campbell

Stocka. Bola kaca masifb. Penjpit bolac. Mangkuk tempat

kertas biasd. Mur pengatur

dudukane. Kertas piasf. Penjepit bola masif

Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus di buat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias (Campbell. 2008).

Mengukur radiasi matahari

a

b

c

d

e

e

Page 5: pengenalan alat agroklimatologi

2 Higrometer (digital)

a. Angka penunjuk suhu

b. Angka penunjuk kelembaban

c. Tombol resetd. Tombol max/min

Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (Freed and Scoot. 2001).

Mengukur suhu dan kelembaban

3 Termometer Permukaan Tanah

a. Skala termometerb. Batang logam

yang ditancapkan ketanah

c. Tabung vakum

Prinsip kerja berdasarkan kepekaan zat cair terhadap perubahan suhu. Cara kerja alat ini yaitu jika suhu naik air raksa mengembang dan panjang kolom air raksa dalam tabung bertambah, sebaliknya jika penurunan suhu air raksa mengerut dan kolom dalam air raksa memendek (Freed and Scoot. 2001).

Mengukur suhu permukaan tanah

a

b

a

b

c

c

d

Page 6: pengenalan alat agroklimatologi

4 Anemometer a. Cup counter

b. Penentu arah angin (wind vone)

c. Kertas piasd. Penggores tinta

1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian baling-baling yang berbentuk cekung (mangkuk).2. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo kecil.4. Bila baling-baling berputar maka akan terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan putaran.5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan kecepatan dalam knots, m/detik, atau km/jam (Freed and Scoot. 2001).

Mengukur kecepatan angin dan menentukan arah angin

5 Termometer Maximum – Minimum

a. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max).

b. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min)

c. Bulb

d. Bore

e. Air Raksa

Prinsip kerja termometer maksimum adalah termometer dengan kapiler berisi air raksa. Kapiler dekat reservoir ada penyempitan sehingga air raksa dapat keluar bila memuai tetapi tidak bisa kembali bila suhu turun. Prinsip kerja termometer minimum adalah termometer dengan kapiler berisi alkohol, di dalam alkohol dengan miniskus ada indeks. Bila suhu turun indeks didorong mendekati reservior atau suhu terendah dan apabila suhu naik indeks tetap pada tempatnya tidak naik. Suhu paling rendah diukur dengan termometer minimum yang dipasang diatas

Mengukur suhu

a

b

c

a

b

c

d

d

e

Page 7: pengenalan alat agroklimatologi

rumput. Dalam pembacaan termometer hindari adanya kesalahan paralax, bila ragu ulangi pembacaan. (Freed and Scoot. 2001)

6 Termometer Tanah

a. Ujung sensor

b. Pipa kapiler berisi air raksa atau alkohol

c. Skala

d. Pipa Kapiler

Termometer ditancapkan ke dalam tanah dan didiamkan sekitar 5 menit, baru kemudian dicabut kembali untuk mengetahui skala yang ditunjukkan oleh termometer terhadap suhu tanah. (Freed and Scoot. 2001)

Mengukur suhu dalam tanaha

b

c

d

Page 8: pengenalan alat agroklimatologi

7 Ombrometer Type Observatorium

a. Mulut penakar seluas 100 cm2

b. Leher penakarc. Gelas ukurd. pijakan

Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang tertampung pada alat dan diukur dengan gelas ukur. (Freed and Scoot. 2001)

Mengukur curah hujana

b

c

d

Page 9: pengenalan alat agroklimatologi

8 Ombrometer Type Helman

a. Bibir atau mulut corong

b. Kertas piasc. Tangkai penad. Selange. Tempat air

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) penaakan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan

Mengukur curah hujan

b

a

d

c

d

Page 10: pengenalan alat agroklimatologi

dengan menghitung garis-garis vertical (Freed and Scoot. 2001).

Page 11: pengenalan alat agroklimatologi

2. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan pada alat-alat yang digunakan

untuk mengamati cuaca dan suhu seperti Campbell stock, Higrometer,

Termometer Permukaan Tanah, Anemometer, Termometer Maksimum dan

minimum, Termometer Kedalaman Tanah, Ombrometer tipe Observation, dan

Ombrometer tipe Hellman.

Cuaca adalah dinamika atmosfer bumi dalam ruang dan waktu yang

pendek, sedangkan iklim adalah hasil pengamatan cuaca yang berlangsung dalam

waktu yang cukup panjang. Batas antara iklim dan cuaca tidak terlalu jelas dan

bergantung pada pengertian kedua gejala ini (Admiranto, 2009).

1. Cambell Stock

Campbell stokes adalah alat untuk mengukur lamanya durasi penyinaran

matahari. Lamanya penyinaran matahari selama sehari yang diukur dengan

memanfaatkan pergerakan semu matahari atau garis edar semu yang dimiliki oleh

matahari dari timur ke barat dan sinar matahari yang datang menuju permukaan

bumi, yaitu dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari yang jatuh

pada sekeliling permukaan bola kaca pejal sedemikian rupa hingga fokus sinar

matahari tersebut tepat mengenai permukaan kertas pias yang telah dimasukan ke

celah kerangka cekung dibawah bola pejal tersebut dan meninggalkan jejak pias

yang terbakar sesuai posisi matahari saat itu (Samantha, 2008).

Dipergunakannya bola kaca pejal dimaksudkan agar alat tersebut dapat

dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus, tanpa

Page 12: pengenalan alat agroklimatologi

terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang

konsentrik dengan bola pejal dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias

(Samantha, 2008).

Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan

diperoleh jejak kertas pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari

bersinar terputus – putus (misalnya terhalang awan, ada hujan, dan sebagainya),

maka jejak pias pun akan terputus – putus. Dengan menjumlahkan bagian –

bagian (jejak) yang terbakar akan diperoleh dan dipakai sebagai lamanya matahari

bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit). Lamanya diukur 8 jam yaitu dari jam

00.00 UTC – 16.00 UTC ( di Indonesia ). Dengan asumsi bahwa penyinaran

matahari berlangsung mencakup semua wilayah di Indonesia selama waktu diatas

(Samantha, 2008).

Kertas pias dibentuk dalam 3 model dan disesuaikan dengan arah

pergerakan semu matahari agar sinar matahari yang terfokus dapat selalu

mengenai kertas pias walaupun matahari berada di BBU / BBS / equator. antara

lain :

a. Pias lengkung panjang, dipasang antara tanggal 15 Oktober sampai 28

Februari

b. Pias lurus, dipasang antara tanggal 1 Maret – 11 April dan 3 September – 14

Oktober

c.Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 12 April – 2 September

2. Termohigrometer

Page 13: pengenalan alat agroklimatologi

Termohigrometer dapat digunakan secara lebih praktis untuk mengukur

suhu sekaligus kelembaban nisbi dalam satu alat ukur.Satuan yang tertera pada

alat ukur ini adalah oC pada skala penunjuk suhu dan % pada skala penunjuk

kelembaban nisbi. Spiral dwi logam pada alat ini berfungsi sebagai sensor suhu

sedangkan untuk sensor kelembaban nisbinya menggunakan spiral benda

higroskopis.Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban suatu tempat,

digunakan pada waktu melakukan riset tentang lingkungan.Dengan alat ini dapat

menunjukkan banyaknya organisme pada ekosistem.Karena salah satu faktor

eksteral dari suatu ekosistem adalah kelembaban (Lakitan, 2002).

Penggunaannya yang praktis membuat pengukuran dengan alat ini lebih

hemat waktu dan tenaga dan pengamatannya lebih mudah dibandingkan

menggunakan termohigrograf karena temperature dan kelembaban nisbi dapat

langsung terbaca dari jarum penunjuk skala masing-masing anasir secara

terpisah.Kelemahan dari pengggunaan alat ukur ini adalah kerentanannya terhadap

pengaruh sinar matahari dan tetesan air hujan secara langsung saat digunakan di

lapangan terbuka tanpa pelindung sehingga kurang fleksibel. Keakuratannya pun

lebih rendah dibanding termohigrograf karena pengamatan dengna alat ini

biasanya hanya dilakukan seminggu sekali (Attaqy, 2008).

3. Termometer Tanah

Termometer tanah merupakan alat untuk mengukur suhu tanah pada

beberapa kedalaman yang telah ditentukan. Kedalaman tanah yang diukur

Page 14: pengenalan alat agroklimatologi

meliputi kedalaman tanah 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm.

Termometer tanah terbagi dua yaitu termometer tanah berumput dan termometer

tanah gundul. Termometer tanah berumput merupakan sebagai sampel untuk

tanah yang memiliki vegetasi, sedangkan termometer tanah gundul merupakan

sampel untuk tanah yang tidak memiliki vegetasi (Tjasyono, 2004).

a.    Bagian – bagian Alat

Termometer tanah terdiri dari bagian sebagai berikut :

Enam buah termometer tanah ( termometer yang didisain khusus untuk mengukur

suhu tanah )

b) Lima buah besi penyangga ( untuk termometer pada kedalaman 0 cm – 20

cm)

c) Dua buah pipa pelindung dan paraffin wax ( untuk termometer pada

kedalaman 50 cm – 100 cm )

b.   Prinsip Kerja Alat

Cara kerja termometer tanah sama dengan termometer bola kering,

perbedaannya hanya pada sumber kalornya. Pada termometer bola kering

kalornya bersumber dari udara, sedangkan pada termometer tanah berasal dari

kalor tanah. Sehingga suhu tanah dapat diketahui (Tjasyono, 2004).

4. Anemometer

Page 15: pengenalan alat agroklimatologi

Anemometer merupakan alat non recording. Cup counter anemometer

digunakan untuk mengukur kecepatan rata – rata angin pada ketinggian yang

ditentukan. Data yang dihasilkan berupa kecepatan rata – rata angin pada

ketinggian tersebut dalam satuan km / jam. Di stasiun klimatologi sicincin

dipasang tiga buah cup counter anemometer dengan ketinggian 0,5 meter, 2 meter

dan 10 meter. Namun sebenarnya anemometer ini ada dua tipe yaitu anemometer

putaran dan anemometer tabung tekanan. Pada umumnya alat pengukur kecepatan

angina tipe putaran adalah anemometer mangkuk. Tiga buah atau lebih bentuk

mangkuk dipasang simetris dan dipancangkan tegak lurus pada sumbu vertical.

a.    Bagian – bagian Alat

Cup counter anemometer terdiri tiga bagian utama yaitu :

Tiga buah mangkok sebagai baling – baling yang dibatasi sudut 123 derajat

cup Counter

Tiang

b.   Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja anemometer adalah dengan adanya hembusan angin yang

mengenai baling- baling pada perangkat tersebut. Putaran dari baling-baling

tersebut akan di konversi menjadi sebuah besaran dalam bahasa matematika.

Baling-baling pada anemometer digunakan sebagai alat reseptor atau yang

menangkap suatu rangsangan berupa hembusan angin. Setelah baling-baling

berputar maka hal ini akan menggerakan sebuah alat yang akan mengukur

Page 16: pengenalan alat agroklimatologi

kecepatan angin yang berhembus melalui putaran dari baling-baling pada

anemometer (Prawirowardoyo, 1996).

5. Termometer Maksimum dan Minimum

Termometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi yang

terjadi dalam periode waktu 24 jam ( 1 hari ). Termometer maksimum termasuk

alat non recording dan terpasang dalam sangkar meteorologi.Data yang dihasilkan

dinyatakan dalam satuan oC. Spesifikasi dari termometer maksimum adalah

terdapatnya celah sempit bagian antara bola termometer dan kolom raksa pada

skala, untuk menghambat kembalinya air raksa yang telah masuk ke kolom raksa

kembali ke bola termometer saat terjadinya penyusutan oleh penurunan

suhu.Termometer maksimum dipasang dengan kemiringan 50 dari garis

horizontal. Setelah dilakukan pembacaan suhu maksimum, alat ini diayunkan

sehingga menunjukkan suhu yang sama dengan suhu bola termometer bola kering.

a.    Bagian – bagian Alat

Termometer maksimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu :

1. Bola termometer

2. Air raksa

3. Skala suhu

4. Celah sempit

b.   Prinsip Kerja Alat

Page 17: pengenalan alat agroklimatologi

Apabila terjadi kenaikan suhu udara, kalor yang merambat dalam bola

termometer akan menyebabkan air rakasa memuai. Pemuaian air raksa akan

mengakibatkan pertambahan volume air raksa ke skala yang lebih besar. Saat

terjadi penurunan suhu, air raksa yang terdapat pada bola termometer akan

menyusut. Akan tetapi air raksa yang telah masuk ke kolom raksa pada skala tidak

bisa kembali ke bola raksa karena terhambat celah sempit.Sehingga dapat

diketahui suhu tertingi yang terjadi, suhu ini diamati pada pukul 19.00

malamTermometer ini bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat

bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya

pemuaian. Saat suhu turun, air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali

ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat

membaca temperatur maksimum selama waktu yang telah ditentukan. Untuk

mengembalikan fungsinya, termometer harus diayun dengan keras

(Prawirowardoyo, 1996).

Termometer minimum merupakan alat non recording.Alat ini digunakan

untuk mengukur suhu yang terendah yang terjadi dalam periode waktu 24

jam.Data yang didapat dinyatakan dalam satuan 0C.Termometer minimum

terpasang dalam sangkar meteorologi. Spesifikasi dari alat ini adalah termometer

minimum tidak menggunakan air raksa, akan tetapi menggunakan alkohol. Alasan

penggunaan alkohol adalah alkohol mempunyai titik beku yang rendah dan

merupakan penghantar yang baik.

a.    Bagian – bagian Alat

Page 18: pengenalan alat agroklimatologi

Termometer minimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu :

a)      Bola termometer

b)      Alkohol

c)      Skala suhu

d)     Indeks

b.   Prinsip Kerja Alat

Saat terjadi penurunan suhu, alkohol dalam bola termometer akan

menyusut. Penyusutan tersebut menyebabkan penurunan kolom alkohol pada

skala dan menggeser indeks yang terdapat pada kolom alkohol ke skala yang lebih

kecil. Saat terjadi kenaikan suhu, alkohol dalam bola termometer akan memuai.

Pemuaian tersebut akan menaikkan permukaan alkohol dalam kolom alkohol akan

tetapi kenaikan tersebut tidaak mempengaruhi posisi indeks ( indeks tidak

bergerak). Sehingga dapat diketahui suhu terendah yang terjadi (Prawirowardoyo,

1996).

6. Termometer Kedalaman Tanah

Thermometer kedalaman tanah merupakan termometer yang mengatur kedalaman

tanah dalam kedalaman tertentu. Cara penggunaan alat ini adalah dengan cara

menancapkan alat tersebut hingga lingkar pembatas. Tunggu beberapa saat hingga

indikator air raksa menunjukan suhu dan setelah itu dapat diketahui berapa suhu

dalam tanah tersebut.

Page 19: pengenalan alat agroklimatologi

Prinsip termometer kedalaman tanah adalah pada pemuaian air raksa.

Kelebihannya yaitu mudah dan praktis dibawa, sederhana dalam

pengoperasiannya hanya saja tanah yang akan diukur udaranya harus ditata

terlebih dahulu. Kekurangannya yaitu kemampuannya terbatas hanya untuk

mengukur suhu di atas permukaan tanah.

7. Ombrometer tipe Observatorium

Ombrometer tipe Observatorium adalah alat pengukur atau penakar hujan.

Alat ini digunakan pada stasiun dan laboratorium. Secara umum prinsip

pengukuran hujan yaitu dengan mengukur tinggi air hujan yang jatuh pada

permukaan horisontal berupa alat penakar hujan. Cara penggunaan Ombrometer

manual adalah dengan menampung hujan yang terjadi kemudian pada setiap jam

pengamatan alat dilepas dan air hujan ditakar dengan menggunakan gelas ukur.

Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang tertampung pada

alat dan diukur dengan gelas ukur. Pengukuran dengan ombrometer manual

dilakukan setiap hari jam 07.00 pagi (Lakitan, 2002).

Alat ini memiliki bagian-bagian, dianataranya :

1.  Corong

2.  Tabung ukur

3.   Keran

Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak

dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :

Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.

Page 20: pengenalan alat agroklimatologi

Bak tempat penampungan air hujan.

Kaki yang berbentuk tabung silinder.

Gelas penakar hujan.

Ombrometer dipasang di tanah lapang dan sebaiknya tegak lurus di atas

kayu dengan pondasi kuat dan permukaan corong rata (datar). Ombrometer

manual mempunyai beberapa kerugian, antara lain pada waktu hujan lebat,

kemungkinan air akan meluber sehingga hasil pengukuran tidak menunjukkan

pengukuran sebenarnya, sejumlah air di dalam tabung kemungkinan bukan berasal

dari air hujan tetapi dari kondensasi, serta intensitas hujan tidak dapat diukur.

8. Ombrometer type Hellman

Ombrometer tipe Hellman bekerja secara otomatis letaknya lebih rendah

dari manual. Curah ujan diukur setiap jam 7 pagi dengan mengamati gelas ukur.

Angka kurang dari 0,5 mm dibulatkan ke bawah dan jika > atau = 0,5 mm dapat

dianggap nol (Sofendi, 2000). Alat ini memiliki bagian-bagian, diantaranya :

1. Corong luar.

2.  Tutup.

3.  Pena pencatat.

4.  Batang pencatat.

5.  Pengunci tromol.

6. Pompa.

7. Selang sambungan.

8. Panci penampung air.

Page 21: pengenalan alat agroklimatologi

9.  Pemutar jam

10. Selang corong

Prinsip kerja alat ini adalah Jika hujan turun, air hujan masuk melalui

corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini

menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai

pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai

pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada

silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung

hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai

atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar

sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena

turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan

demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung

jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.

Prosedur kerja alat ini adalah :

1.  Dipasang pada lapangan terbuka

2.  Air yang masuk menyebabkan pena bergerak dan mencatat

pada pias yang digulung silinder

3.  Jika air sudah mencapai titik maksimum, air dalam tabung

akan keluar

4.  Jumlah curah hujan dapat dihitung / ditentukan dengan menghitung

jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.

Page 22: pengenalan alat agroklimatologi

Penakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe

observatorium. Semua alat penakar hujan yang beragam bentuknya atau yang

otomatis dibandingkan dengan alat penakar hujan otomatis (OBS) ( Sofendi,

2000).

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan penjelasan diatas, kita dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan cuaca yaitu: Campbell stock,

Higrometer, Termometer permukaan tanah, Anemometer, Termometer suhu

maksimum dan minimum, Termometer kedalaman tanah, Ombrometer tipe

Observatorium dan tipe Hellman.

2. Cambpell Stokes adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamapenyinaran

matahari. Lama penyinaran matahari ditunjukkan oleh panjang pias.

Higrometer adalah alat pengukur suhu dan kelembapan udara. Thermometer

permukaan tanah adalah merupakan thermometer yang mengatur kedalaman

tanah dalam kedalaman tertentu. Anemometer adalah merupakan alat yang

digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. Thermometer minimum dan

Page 23: pengenalan alat agroklimatologi

maksimum adalah thermometer yang didalamnya mengandung alkohol

sedangkan termometer maksimum adalah thermometer yang didalamnya

mengandung air raksa. Thermometer kedalaman tanah adalah thermometer

yang digunakan untuk mengukur suhu pada tanah, baik tanah berumput

maupun tanah gundul. Apabila suhu meningkat, maka air raksa dalam

thermometer akan mengembang dan akan meningkatkan tinggi thermometer.

Ombrometer type observatorium adalah digunakan untuk mengukur

banyaknya curah hujan pada suatu wilayah. Jumlah air yang tertampung akan

diukur setiap harinya menggunakan gelas ukur. Ombrometer type hellman

adalah penakar hujan yang sering disebut sebagai penakar hujan otomatis yang

dapat mencatat sendir

Page 24: pengenalan alat agroklimatologi

DAFTAR PUSTAKA

Admiranto, Gunawan. A. 2009. Menjelajahi Tata Surya. Kanisius. Yogyakarta.

Attaqy, Rosich. 2008. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Basoeki, M. 2004. Pengantar Meteorologi. Faperta UNSOED, Purwokerto.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar Klimatologi Cetakan ke -2. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Page 25: pengenalan alat agroklimatologi

Samantha, Olivia. 2008. Alat-alat Pengukuran Meteorologi. Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta

Sofendi . 2000. Ilmu Geografi. Akademika Pressindo, Jakarta.

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Institut Teknologi Bandung,

Bandung.