Download - pengenalan alat agroklimatologi
LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
PENGENALAN ALAT PENGAMATAN CUACA (IKLIM)
Oleh:
Atika Nur Soliha
NIM A1L014029
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
A. TUJUAN
1. Mengenal peralatan yang digunakan untuk pengamatan cuaca.
2. Mengetahui tata letak alat pengamatan cuaca di stasiun cuaca.
3. Mengetahui prinsip dasar kerja alat pengamatan cuaca
B. ALAT DAN BAHAN
Alat pengamatan cuaca yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kamera,
alat tulis, kertas kosong dan bahan-bahan yang digunakan adalah Campbell stock,
Higrometer, Termometer permukaan tanah, Anemometer, Termometer suhu
maksimum dan minimum, Termometer kedalaman tanah, dan Ombrometer tipe
Observatorium dan tipe Hellman.
C. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan satu alat pengamatan cuaca.
2. Diamati alat pengamatan cuaca tersebut pada stasiun cuaca dan digambar
secara sekhematik bagian– bagianalat pengamatan cuaca.
3. Digambar dan diberi keterangan bagian alat pengamatan cuaca yang
diamati.
4. Dijelaskan prinsip kerja alat.
5. Dilakukan dengan cara yang sama untuk alat pengamat cuaca lainnya.
D. . HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
No Nama Alat Gambar Keterangan Prinsip Kerja Manfaat1 Campbell
Stocka. Bola kaca masifb. Penjpit bolac. Mangkuk tempat
kertas biasd. Mur pengatur
dudukane. Kertas piasf. Penjepit bola masif
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus di buat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias (Campbell. 2008).
Mengukur radiasi matahari
a
b
c
d
e
e
2 Higrometer (digital)
a. Angka penunjuk suhu
b. Angka penunjuk kelembaban
c. Tombol resetd. Tombol max/min
Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (Freed and Scoot. 2001).
Mengukur suhu dan kelembaban
3 Termometer Permukaan Tanah
a. Skala termometerb. Batang logam
yang ditancapkan ketanah
c. Tabung vakum
Prinsip kerja berdasarkan kepekaan zat cair terhadap perubahan suhu. Cara kerja alat ini yaitu jika suhu naik air raksa mengembang dan panjang kolom air raksa dalam tabung bertambah, sebaliknya jika penurunan suhu air raksa mengerut dan kolom dalam air raksa memendek (Freed and Scoot. 2001).
Mengukur suhu permukaan tanah
a
b
a
b
c
c
d
4 Anemometer a. Cup counter
b. Penentu arah angin (wind vone)
c. Kertas piasd. Penggores tinta
1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian baling-baling yang berbentuk cekung (mangkuk).2. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo kecil.4. Bila baling-baling berputar maka akan terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan putaran.5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan satuan kecepatan dalam knots, m/detik, atau km/jam (Freed and Scoot. 2001).
Mengukur kecepatan angin dan menentukan arah angin
5 Termometer Maximum – Minimum
a. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max).
b. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min)
c. Bulb
d. Bore
e. Air Raksa
Prinsip kerja termometer maksimum adalah termometer dengan kapiler berisi air raksa. Kapiler dekat reservoir ada penyempitan sehingga air raksa dapat keluar bila memuai tetapi tidak bisa kembali bila suhu turun. Prinsip kerja termometer minimum adalah termometer dengan kapiler berisi alkohol, di dalam alkohol dengan miniskus ada indeks. Bila suhu turun indeks didorong mendekati reservior atau suhu terendah dan apabila suhu naik indeks tetap pada tempatnya tidak naik. Suhu paling rendah diukur dengan termometer minimum yang dipasang diatas
Mengukur suhu
a
b
c
a
b
c
d
d
e
rumput. Dalam pembacaan termometer hindari adanya kesalahan paralax, bila ragu ulangi pembacaan. (Freed and Scoot. 2001)
6 Termometer Tanah
a. Ujung sensor
b. Pipa kapiler berisi air raksa atau alkohol
c. Skala
d. Pipa Kapiler
Termometer ditancapkan ke dalam tanah dan didiamkan sekitar 5 menit, baru kemudian dicabut kembali untuk mengetahui skala yang ditunjukkan oleh termometer terhadap suhu tanah. (Freed and Scoot. 2001)
Mengukur suhu dalam tanaha
b
c
d
7 Ombrometer Type Observatorium
a. Mulut penakar seluas 100 cm2
b. Leher penakarc. Gelas ukurd. pijakan
Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang tertampung pada alat dan diukur dengan gelas ukur. (Freed and Scoot. 2001)
Mengukur curah hujana
b
c
d
8 Ombrometer Type Helman
a. Bibir atau mulut corong
b. Kertas piasc. Tangkai penad. Selange. Tempat air
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) penaakan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan
Mengukur curah hujan
b
a
d
c
d
dengan menghitung garis-garis vertical (Freed and Scoot. 2001).
2. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan pada alat-alat yang digunakan
untuk mengamati cuaca dan suhu seperti Campbell stock, Higrometer,
Termometer Permukaan Tanah, Anemometer, Termometer Maksimum dan
minimum, Termometer Kedalaman Tanah, Ombrometer tipe Observation, dan
Ombrometer tipe Hellman.
Cuaca adalah dinamika atmosfer bumi dalam ruang dan waktu yang
pendek, sedangkan iklim adalah hasil pengamatan cuaca yang berlangsung dalam
waktu yang cukup panjang. Batas antara iklim dan cuaca tidak terlalu jelas dan
bergantung pada pengertian kedua gejala ini (Admiranto, 2009).
1. Cambell Stock
Campbell stokes adalah alat untuk mengukur lamanya durasi penyinaran
matahari. Lamanya penyinaran matahari selama sehari yang diukur dengan
memanfaatkan pergerakan semu matahari atau garis edar semu yang dimiliki oleh
matahari dari timur ke barat dan sinar matahari yang datang menuju permukaan
bumi, yaitu dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari yang jatuh
pada sekeliling permukaan bola kaca pejal sedemikian rupa hingga fokus sinar
matahari tersebut tepat mengenai permukaan kertas pias yang telah dimasukan ke
celah kerangka cekung dibawah bola pejal tersebut dan meninggalkan jejak pias
yang terbakar sesuai posisi matahari saat itu (Samantha, 2008).
Dipergunakannya bola kaca pejal dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus, tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola pejal dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias
(Samantha, 2008).
Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan
diperoleh jejak kertas pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari
bersinar terputus – putus (misalnya terhalang awan, ada hujan, dan sebagainya),
maka jejak pias pun akan terputus – putus. Dengan menjumlahkan bagian –
bagian (jejak) yang terbakar akan diperoleh dan dipakai sebagai lamanya matahari
bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit). Lamanya diukur 8 jam yaitu dari jam
00.00 UTC – 16.00 UTC ( di Indonesia ). Dengan asumsi bahwa penyinaran
matahari berlangsung mencakup semua wilayah di Indonesia selama waktu diatas
(Samantha, 2008).
Kertas pias dibentuk dalam 3 model dan disesuaikan dengan arah
pergerakan semu matahari agar sinar matahari yang terfokus dapat selalu
mengenai kertas pias walaupun matahari berada di BBU / BBS / equator. antara
lain :
a. Pias lengkung panjang, dipasang antara tanggal 15 Oktober sampai 28
Februari
b. Pias lurus, dipasang antara tanggal 1 Maret – 11 April dan 3 September – 14
Oktober
c.Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 12 April – 2 September
2. Termohigrometer
Termohigrometer dapat digunakan secara lebih praktis untuk mengukur
suhu sekaligus kelembaban nisbi dalam satu alat ukur.Satuan yang tertera pada
alat ukur ini adalah oC pada skala penunjuk suhu dan % pada skala penunjuk
kelembaban nisbi. Spiral dwi logam pada alat ini berfungsi sebagai sensor suhu
sedangkan untuk sensor kelembaban nisbinya menggunakan spiral benda
higroskopis.Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban suatu tempat,
digunakan pada waktu melakukan riset tentang lingkungan.Dengan alat ini dapat
menunjukkan banyaknya organisme pada ekosistem.Karena salah satu faktor
eksteral dari suatu ekosistem adalah kelembaban (Lakitan, 2002).
Penggunaannya yang praktis membuat pengukuran dengan alat ini lebih
hemat waktu dan tenaga dan pengamatannya lebih mudah dibandingkan
menggunakan termohigrograf karena temperature dan kelembaban nisbi dapat
langsung terbaca dari jarum penunjuk skala masing-masing anasir secara
terpisah.Kelemahan dari pengggunaan alat ukur ini adalah kerentanannya terhadap
pengaruh sinar matahari dan tetesan air hujan secara langsung saat digunakan di
lapangan terbuka tanpa pelindung sehingga kurang fleksibel. Keakuratannya pun
lebih rendah dibanding termohigrograf karena pengamatan dengna alat ini
biasanya hanya dilakukan seminggu sekali (Attaqy, 2008).
3. Termometer Tanah
Termometer tanah merupakan alat untuk mengukur suhu tanah pada
beberapa kedalaman yang telah ditentukan. Kedalaman tanah yang diukur
meliputi kedalaman tanah 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm.
Termometer tanah terbagi dua yaitu termometer tanah berumput dan termometer
tanah gundul. Termometer tanah berumput merupakan sebagai sampel untuk
tanah yang memiliki vegetasi, sedangkan termometer tanah gundul merupakan
sampel untuk tanah yang tidak memiliki vegetasi (Tjasyono, 2004).
a. Bagian – bagian Alat
Termometer tanah terdiri dari bagian sebagai berikut :
Enam buah termometer tanah ( termometer yang didisain khusus untuk mengukur
suhu tanah )
b) Lima buah besi penyangga ( untuk termometer pada kedalaman 0 cm – 20
cm)
c) Dua buah pipa pelindung dan paraffin wax ( untuk termometer pada
kedalaman 50 cm – 100 cm )
b. Prinsip Kerja Alat
Cara kerja termometer tanah sama dengan termometer bola kering,
perbedaannya hanya pada sumber kalornya. Pada termometer bola kering
kalornya bersumber dari udara, sedangkan pada termometer tanah berasal dari
kalor tanah. Sehingga suhu tanah dapat diketahui (Tjasyono, 2004).
4. Anemometer
Anemometer merupakan alat non recording. Cup counter anemometer
digunakan untuk mengukur kecepatan rata – rata angin pada ketinggian yang
ditentukan. Data yang dihasilkan berupa kecepatan rata – rata angin pada
ketinggian tersebut dalam satuan km / jam. Di stasiun klimatologi sicincin
dipasang tiga buah cup counter anemometer dengan ketinggian 0,5 meter, 2 meter
dan 10 meter. Namun sebenarnya anemometer ini ada dua tipe yaitu anemometer
putaran dan anemometer tabung tekanan. Pada umumnya alat pengukur kecepatan
angina tipe putaran adalah anemometer mangkuk. Tiga buah atau lebih bentuk
mangkuk dipasang simetris dan dipancangkan tegak lurus pada sumbu vertical.
a. Bagian – bagian Alat
Cup counter anemometer terdiri tiga bagian utama yaitu :
Tiga buah mangkok sebagai baling – baling yang dibatasi sudut 123 derajat
cup Counter
Tiang
b. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja anemometer adalah dengan adanya hembusan angin yang
mengenai baling- baling pada perangkat tersebut. Putaran dari baling-baling
tersebut akan di konversi menjadi sebuah besaran dalam bahasa matematika.
Baling-baling pada anemometer digunakan sebagai alat reseptor atau yang
menangkap suatu rangsangan berupa hembusan angin. Setelah baling-baling
berputar maka hal ini akan menggerakan sebuah alat yang akan mengukur
kecepatan angin yang berhembus melalui putaran dari baling-baling pada
anemometer (Prawirowardoyo, 1996).
5. Termometer Maksimum dan Minimum
Termometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi yang
terjadi dalam periode waktu 24 jam ( 1 hari ). Termometer maksimum termasuk
alat non recording dan terpasang dalam sangkar meteorologi.Data yang dihasilkan
dinyatakan dalam satuan oC. Spesifikasi dari termometer maksimum adalah
terdapatnya celah sempit bagian antara bola termometer dan kolom raksa pada
skala, untuk menghambat kembalinya air raksa yang telah masuk ke kolom raksa
kembali ke bola termometer saat terjadinya penyusutan oleh penurunan
suhu.Termometer maksimum dipasang dengan kemiringan 50 dari garis
horizontal. Setelah dilakukan pembacaan suhu maksimum, alat ini diayunkan
sehingga menunjukkan suhu yang sama dengan suhu bola termometer bola kering.
a. Bagian – bagian Alat
Termometer maksimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
1. Bola termometer
2. Air raksa
3. Skala suhu
4. Celah sempit
b. Prinsip Kerja Alat
Apabila terjadi kenaikan suhu udara, kalor yang merambat dalam bola
termometer akan menyebabkan air rakasa memuai. Pemuaian air raksa akan
mengakibatkan pertambahan volume air raksa ke skala yang lebih besar. Saat
terjadi penurunan suhu, air raksa yang terdapat pada bola termometer akan
menyusut. Akan tetapi air raksa yang telah masuk ke kolom raksa pada skala tidak
bisa kembali ke bola raksa karena terhambat celah sempit.Sehingga dapat
diketahui suhu tertingi yang terjadi, suhu ini diamati pada pukul 19.00
malamTermometer ini bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat
bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya
pemuaian. Saat suhu turun, air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali
ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat
membaca temperatur maksimum selama waktu yang telah ditentukan. Untuk
mengembalikan fungsinya, termometer harus diayun dengan keras
(Prawirowardoyo, 1996).
Termometer minimum merupakan alat non recording.Alat ini digunakan
untuk mengukur suhu yang terendah yang terjadi dalam periode waktu 24
jam.Data yang didapat dinyatakan dalam satuan 0C.Termometer minimum
terpasang dalam sangkar meteorologi. Spesifikasi dari alat ini adalah termometer
minimum tidak menggunakan air raksa, akan tetapi menggunakan alkohol. Alasan
penggunaan alkohol adalah alkohol mempunyai titik beku yang rendah dan
merupakan penghantar yang baik.
a. Bagian – bagian Alat
Termometer minimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
a) Bola termometer
b) Alkohol
c) Skala suhu
d) Indeks
b. Prinsip Kerja Alat
Saat terjadi penurunan suhu, alkohol dalam bola termometer akan
menyusut. Penyusutan tersebut menyebabkan penurunan kolom alkohol pada
skala dan menggeser indeks yang terdapat pada kolom alkohol ke skala yang lebih
kecil. Saat terjadi kenaikan suhu, alkohol dalam bola termometer akan memuai.
Pemuaian tersebut akan menaikkan permukaan alkohol dalam kolom alkohol akan
tetapi kenaikan tersebut tidaak mempengaruhi posisi indeks ( indeks tidak
bergerak). Sehingga dapat diketahui suhu terendah yang terjadi (Prawirowardoyo,
1996).
6. Termometer Kedalaman Tanah
Thermometer kedalaman tanah merupakan termometer yang mengatur kedalaman
tanah dalam kedalaman tertentu. Cara penggunaan alat ini adalah dengan cara
menancapkan alat tersebut hingga lingkar pembatas. Tunggu beberapa saat hingga
indikator air raksa menunjukan suhu dan setelah itu dapat diketahui berapa suhu
dalam tanah tersebut.
Prinsip termometer kedalaman tanah adalah pada pemuaian air raksa.
Kelebihannya yaitu mudah dan praktis dibawa, sederhana dalam
pengoperasiannya hanya saja tanah yang akan diukur udaranya harus ditata
terlebih dahulu. Kekurangannya yaitu kemampuannya terbatas hanya untuk
mengukur suhu di atas permukaan tanah.
7. Ombrometer tipe Observatorium
Ombrometer tipe Observatorium adalah alat pengukur atau penakar hujan.
Alat ini digunakan pada stasiun dan laboratorium. Secara umum prinsip
pengukuran hujan yaitu dengan mengukur tinggi air hujan yang jatuh pada
permukaan horisontal berupa alat penakar hujan. Cara penggunaan Ombrometer
manual adalah dengan menampung hujan yang terjadi kemudian pada setiap jam
pengamatan alat dilepas dan air hujan ditakar dengan menggunakan gelas ukur.
Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang tertampung pada
alat dan diukur dengan gelas ukur. Pengukuran dengan ombrometer manual
dilakukan setiap hari jam 07.00 pagi (Lakitan, 2002).
Alat ini memiliki bagian-bagian, dianataranya :
1. Corong
2. Tabung ukur
3. Keran
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak
dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
Bak tempat penampungan air hujan.
Kaki yang berbentuk tabung silinder.
Gelas penakar hujan.
Ombrometer dipasang di tanah lapang dan sebaiknya tegak lurus di atas
kayu dengan pondasi kuat dan permukaan corong rata (datar). Ombrometer
manual mempunyai beberapa kerugian, antara lain pada waktu hujan lebat,
kemungkinan air akan meluber sehingga hasil pengukuran tidak menunjukkan
pengukuran sebenarnya, sejumlah air di dalam tabung kemungkinan bukan berasal
dari air hujan tetapi dari kondensasi, serta intensitas hujan tidak dapat diukur.
8. Ombrometer type Hellman
Ombrometer tipe Hellman bekerja secara otomatis letaknya lebih rendah
dari manual. Curah ujan diukur setiap jam 7 pagi dengan mengamati gelas ukur.
Angka kurang dari 0,5 mm dibulatkan ke bawah dan jika > atau = 0,5 mm dapat
dianggap nol (Sofendi, 2000). Alat ini memiliki bagian-bagian, diantaranya :
1. Corong luar.
2. Tutup.
3. Pena pencatat.
4. Batang pencatat.
5. Pengunci tromol.
6. Pompa.
7. Selang sambungan.
8. Panci penampung air.
9. Pemutar jam
10. Selang corong
Prinsip kerja alat ini adalah Jika hujan turun, air hujan masuk melalui
corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini
menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai
pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai
pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung
hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai
atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar
sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan
demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung
jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Prosedur kerja alat ini adalah :
1. Dipasang pada lapangan terbuka
2. Air yang masuk menyebabkan pena bergerak dan mencatat
pada pias yang digulung silinder
3. Jika air sudah mencapai titik maksimum, air dalam tabung
akan keluar
4. Jumlah curah hujan dapat dihitung / ditentukan dengan menghitung
jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Penakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe
observatorium. Semua alat penakar hujan yang beragam bentuknya atau yang
otomatis dibandingkan dengan alat penakar hujan otomatis (OBS) ( Sofendi,
2000).
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan penjelasan diatas, kita dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan cuaca yaitu: Campbell stock,
Higrometer, Termometer permukaan tanah, Anemometer, Termometer suhu
maksimum dan minimum, Termometer kedalaman tanah, Ombrometer tipe
Observatorium dan tipe Hellman.
2. Cambpell Stokes adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamapenyinaran
matahari. Lama penyinaran matahari ditunjukkan oleh panjang pias.
Higrometer adalah alat pengukur suhu dan kelembapan udara. Thermometer
permukaan tanah adalah merupakan thermometer yang mengatur kedalaman
tanah dalam kedalaman tertentu. Anemometer adalah merupakan alat yang
digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. Thermometer minimum dan
maksimum adalah thermometer yang didalamnya mengandung alkohol
sedangkan termometer maksimum adalah thermometer yang didalamnya
mengandung air raksa. Thermometer kedalaman tanah adalah thermometer
yang digunakan untuk mengukur suhu pada tanah, baik tanah berumput
maupun tanah gundul. Apabila suhu meningkat, maka air raksa dalam
thermometer akan mengembang dan akan meningkatkan tinggi thermometer.
Ombrometer type observatorium adalah digunakan untuk mengukur
banyaknya curah hujan pada suatu wilayah. Jumlah air yang tertampung akan
diukur setiap harinya menggunakan gelas ukur. Ombrometer type hellman
adalah penakar hujan yang sering disebut sebagai penakar hujan otomatis yang
dapat mencatat sendir
DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, Gunawan. A. 2009. Menjelajahi Tata Surya. Kanisius. Yogyakarta.
Attaqy, Rosich. 2008. Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Basoeki, M. 2004. Pengantar Meteorologi. Faperta UNSOED, Purwokerto.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar Klimatologi Cetakan ke -2. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Samantha, Olivia. 2008. Alat-alat Pengukuran Meteorologi. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta
Sofendi . 2000. Ilmu Geografi. Akademika Pressindo, Jakarta.
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Institut Teknologi Bandung,
Bandung.