agiel pondasi (autosaved)
TRANSCRIPT
Tugas Teknik Pondasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di dalam era pembangunan sekarang ini, pembangunan hampir
meliputi dari segala bidang. Pembangunan tersebut dapat dicapai berkat
didukung dengan tersedianya sumber daya manusia. Hampir keseluruhan
pembangunan baik infrastruktur tidak lepas dari pengruh teknologi sebagai
pendukung keberhasilan pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat serta memberikan kesan yang lebih baik pada
wilayah pembangunan tersebut.
Kondisi lahan pembangunan yang ada tidak selamanya sesuai dengan
harapan yang kita inginkan, namum bukan suatu hal yang tidak mungkin
karena dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang serta teknologi
yang semakin canggih maka pelaksanaan pembangunan – pembanguana
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melaksanakan pembangunan, sering kali kita dihadapkan pada
permasalahan terutama pada pembangunan daerah berbukit dimana daerah ini
rawan terhadap longsor. Oleh karena itu, untuk melindungi bangunan di
atasnya maka dibutuhkan suatu struktur dinding penahan yang dapat
menahan tekanan tanah yang ada pada daerah tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam pembuatan dinding penahan tanah ada beberapa permasalahan
yang dihadapi antara lain mengenai kestabilan lereng dari dinding penahan
tanah, dimensi dinding penahan tanah, dll.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penulisan tugas pondasi kali ini yang akan dibahas yaitu
mengenai perhitungan dimensi dan analisa stabilitas dinding penahan tanah
dengan menggunakan metode Rankine.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
1.4. Tujuan
1. Untuk mempelajari cara perhitungan keamanan dinding penahan tanah
dengan melakukan analisa terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah
pada dinding penahan tanah.
2. Untuk menetahui cara pendimensian pembuatan dinding penahan tanah.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Tanah
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan –
endapan yang relative lepas yang terletak di permukaan batuan besar. Ikatan
antara butiran yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat
organic, atau oksida – oksida yang mengendap di antara partikel – partikel.
Ruaang antara partikel – partikel dapat berisi air, udara ataupun keduanya.
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya yang terjadi di dekat
permukaan bumi membentuk tanah. Pembentukan tanah dari batuan
induknya, dapat berupa proses fisik maupun kimia. Proses pembentukan
tanah secara fisik mengubah batuan menjadi partikel – partikel yang lebih
kecil, dapat terjadi akibat adanya pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau
hancurnya partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Partikel –
partikel dapat berbentuk bulat bergerigi maupun bentuk – bentuk diantaranya.
Umumnya, pelapukan proses kimia dapat oleh pengaruh oksigen, karbon
dioksida, air dan proses – proses kimia lainnya.
2.2. Pengertian Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan massa tanah batuan
dengan arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula, karena
pengaruh gravitasi, arus air dan beban luar.
Istilah kedudukan pengenal tipe pergerakan tanah, membantu dalam
menentukan penyebab dan pemilihan cara penanggulangannya. Klasifikasi
gerakan tanah ditetapkan berdasarkan :
a. Jenis material dan dasar batuan di dalam tanah,
b. Jenis gerakan dengan deskripsi mengenai bentuk bidang longsoran.
2.3. Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah
Penyebab terjadinya gerakan tanah dibedakan menjadi 2 bagian,
Gangguan luar dan Gangguan dalam :
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
1. Gangguan luar
a. Gerakan tanah adalah getaran yang ditimbulkan oleh gangguan
antara lain : gempa bumi, ledakan yang dapat menyebabkan getaran
tanah;
b. Pembebanan tambahan, terutama disebabkan oleh aktivitas manusia;
c. Hilangnya tumbuhan penutup dapat menyebabkan timbulnya alur
pada beberapa daerah tertentu, erosi makin meningkat dan akhirnya
terjadi keruntuhan.
2. Gangguan dalam
a. Naiknya berat massa batuan;
b. Naiknya muka air pada dinding penahan tanah;
c. Kecepatan deformasi semakin bertambah seiring dengan
penambahan bebannya.
2.4. Teori Terjadinya Longsor
Kebanyakan dari kasus terjadinya longsor disebabkan karena faktor
alam, tetapi ada pula disebabkan karena ulah manusia, misalnya penebangan
pohon / tumbuhan – tumbuhan pada tebing atau lereng – lereng tinggi.
Kemantapan terhadap kemungkinan terjadinya longsoran tergantung dari
kondisi tanah dasar ( jenis perlapisan dan kuat geser ), tinggi dan sudut lereng
timbunan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi atau menanggulangi longsor ini
maka digunakan dinding penahan sebagai solusi.
Tekanan tanah timbul selama pergeseran tanah ( atau selama
peragangan ) tetapi sebelum tanah tersebut mengalami keruntuhan, maka
tegangan – tegangan ( stresses ) tersebut tidak mempunyai harga tertentu.
Tegangan – tegangan tersebut juga belum tentu terdapat pada bagian yang
runtuh karena sangat sukar untuk menghasilkan keadaan kesetimbangan
plastic secara serempak dimana – mana di dalam massa tanah. Hal ini
biasanya merupakan peristiwa yang progresif. Walaupun demikian, hal ini
pada prakyeknya sudah dianalisa sebagai suatu kejadian keadaan yang ideal,
baik untuk mempermudah persoalannya maupun dari segi pembahasan
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
ketelitiannya dalam menentukan parameter – parameter tanah yang
diperlukan.
2.5. Pengertian Dinding Penahan Tanah
Dinding yang dipergunakan untuk pengturan dua permukaan tanah
yang tidak sama tinggi dinamakn dinding penahan. Pada bagian dimana
permukaan tanah lebih tinggi dari pada dinding penahan tanah dinamakan
backfill ( urukan di belakang tembok / dinding ).
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi penahan agar tanah
tidak longsor. Konstruksi ini digunakan untuk tebing yang agak curam / tegak
yang tanpa dinding penahan tebing tersebut akan longsor. Dinding penahan
tanah ini juga digunakan bila suatu jalan dibangun beerbatasan dengan
sungai, danau atau tanah rawa.
Berdasarkan bentuk konstruksinya, dinding penahan tanah dapat
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
1. Dinding gravitasi, sesuai dengan namanya, stabilitasnya tergantung pada
beratnya.
Gambar 1.1 Dinding Grafitasi
2. Dinding konsol ( cantilever ), adalah dinding beton bertulang yang
menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada di belakang
dinding dari kemiringan alami yang terjadi. Sebagian stabilitas dinding
ini dicapai dari berat tanah yang ada di atas bagian tumit plat dasar.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Gambar 1.2 Dinding Kantilever
3. Dinding penahan pertebalan belakang ( counterfort retaining wall ),
serupa dengan dinding penahan konsol, kecuali dinding penahan tersebut
digunakan untuk konsol panjang atau untuk tekanan – tekanan yang
sangat tinggi dibelakang dinding dan mempunyai pertebalan belakang,
yang mengikat dinding dan dasar bersama – sama, yang dibangun pada
interval – interval sepanjang dinding untuk mengurangi momen –
momen lentur dan geser.
Gambar 1.3 Dinding penahan pertebalan belakang
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
4. Dinding penahan pertebalan depan ( buttressed retaining wall ), serupa
dengan dinding pertebalan belakang, bedanya batang desaknya ( bracing
) berada di depan dinding dan batang desak tersebut mengalami
kompresi sebagai ganti dari tarikan.
Gambar 1.4 Dinding penahan pertebalan depan
5. dinding penahan kisi ( crib walls ), merupakan bagian – bagian yang
dibangun dari potongan – potongan beton pracetak ( precast concrete ),
logam atau kayu dan didukung potongan – potongan angker ditanam di
dalam tanah untuk mencapai stabilitas, dan dinding – dinding semi
gravitasi, yakni dinding – dinding yang sifatnya terletak diantara sifat
dinding gravitasi sebenarnya dan sifat dinding konsol.
6. Tumpuan – tumpuan jembatan ( bridge abutments ), sering kali
merupakan dinding – dinding penahan dengan perluasan dinding
tumpuan untuk menahan urukan jalan masuk dan merupakan proteksi
untuk menahan erosi.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Gambar 1.5 Tumpuan – tumpuan penahan
2.6. Perencanaan Dinding Penahan Tanah
a. Langkah – langkah dalam perencanaan dinding penahan tanah meliputi :
1. tipe dinding penahan tanah,
2. penetapan dimensi awal dinding penahan tanah,
3. perhitungan gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah,
4. pengontrolan stabilitas dinding penahan tanah.
b. Beban – beban yang dipakai untuk perencanaan :
1. berat sendiri dari konstruksi yang terdiri atas berat dinding penahan
tanah ditambah dengan berat tanah urug diatasnya,
2. tekanan tanah,
3. beban luar terjadi apabila permukaan tanah di belakang dinding akan
digunakan untuk jalan raya atau lainnya, maka beban tersebut harus
diperhitungkan.
c. Kemantapan dinding penahan tanah :
1. dinding harus aman terhadap guling,
2. dinding harus aman terhadap geser,
3. dinding harus aman terhadap daya dukung tanah,
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
4. tergantung pada situasi lapangan dan ukuran dari dinding penahan,
seluruh system dinding penahan dan tanah di belakang ( dinding )
harus aman terhadap kelongsoran lereng.
2.7. Ukuran Dinding Penahan Tanah
Menurut zainal N ( 1995 ), perencanaan dinding penahan tanah
berlangsung dengan pemilihan dimensi – dimensi tetap, kemudian dianalisa
dari segi persyaratan stabilitas dan persyaratan konstruksi agar dapat
diperbaiki jika ada kekurangan sehingga memenuhi persyaratan. Karena ini
merupakan sebuah proses percobaan ( trial process ). Dimensi – dimensi
dinding penahan harus sesuai dengan stabilitas konstruksi dan memenuhi
persyaratan bangunan setempat.
Dalam perencanaan dinding penahan tanah, tipe dinding ditentukan
sesuai dengan kondisi keadaan lapangan, maka ukuran dinding perlu
diperkirakan sebelumnya, kelayakan ukuran yang diperlukan dinding
penahan tanah mempunyai pengaruh besar dalam efisiensi pekerjaan
perancanaan. Oleh karena itu, sebagai acuan untuk menentukan ukuran awal
dinding penahan tanah menurut Zainal N ( 1995 ) adalah sebagai berikut :
A. Untuk Dinding Gravitasi
Gambar 2.1 Ukuran dinding gravitasi
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
D
B
H
B’
Tugas Teknik Pondasi
Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
D = Tinggi tumit pondasi
B’ = Lebar kolom
H = Tinggi pondasi
Dimana :
Lebar plat B adalah 0,5 – 0,7 H.
Lebar bagian puncak B’ diambil 0,30 meter dan biasanya dipakai 0,30 meter.
Tebal D diambil H/8.
B. Untuk Dinding Kantilever
Gambar 2.2 Ukuran dinding kantilever
Kemeringan muka dinding minimum 1 : 15 ( 1 : m ).
Lebar plat B adalah 0,5 – 0,8 H tebal plat ujung adalah H/8.
B’, C1 dan C2 diambil 30 cm.
Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
C1, C2 = Tinggi tumit pondasi
B’ = Lebar kolom
H = Tinggi pondasi
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
B
C1 C2
B1 D B2
B
Tugas Teknik Pondasi
C. Untuk Dinding dengan Penopang ( counterfort )
Gambar 2.3 ukuran dinding penopang
Keterangan :
B = Lebar tumit pondasi
H = Tinggi pondasi
Dimana :
- Lereng minimum adalah 1 : 5
- Lebar plat B adalah 0,5 – 0,8H
- Tebal plat ujung adalah H/12 – H/10
- Lebar B’ adalah B/3
- B’ diambil > 30 cm
- Jarak counterfort 0,3 – 0,5 H
- Tebal counterfort 30 cm
2.8. Tekanan Tanah Lateral
Menurut Das B. M ( 1995 ) untuuk merencanakan dinding penahan
tanah harus memperhatikan tekanan tanah yang bekerja pda dinding menurut
Rankine. Tekanan tanah dapat dibedakan menjadi dua keadaan yaitu :
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
H/12-H/10
B’
B2H
B=0,5 s/d 0,7 H
Tugas Teknik Pondasi
1. Tekanan tanah aktif
Tekanan tanah aktif terjadi apabila dinding penahan tanah bergerak
menjauhi massa tanah secara perlahan – lahan.
H Pa = 1/2 KaγH²
Ka.γ.H
Pa = ½ Ka γ H² ……………………………………………….( 2.1 )
Keterangan :
Pa = Tekanan tanah aktif ( kN/m )
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif ( Ka = σa / σv tan² [ 45 – θ/2 ] )
γ = Berat isi tanah ( kN/m³ )
H = Kedalaman tanah ( m )
2. Tekanan tanah pasif
Tekanan tanah pasif terjadi apabila dinding penahan didorong
secara perlahan – lahan kearah massa tanah.
Pp = ½ Kp γ H² ………………………………………………...( 2.2 )
Keterangan :
Pp = Tekanan tanah pasif ( kN/m )
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
1/2KpγH²
H
Tugas Teknik Pondasi
Kp = Koefisien tanah pasif ( Kp = tan² [ 45 + θ/2 ] )
γ = Berat isi tanah ( kN/m³ )
H = Kedalaman tanah ( m )
2.9. Teori Rankine
Untuk mengevaluasi tekanan tanah aktif dan tanah pasif, Rankine
( 1857 ) menyelidiki keadaan tegangan di dalam tanah yang berada pada
kondisi keseimbangan plastis. Yang dimaksud dengan keseimbangan plastis (
plastic equilibrium ) di dalam tanah adalah suatu keadaan yang menyebabkan
tiap – tiap titik di dalam massa tanah menuju proses kesuatu keadaan runtuh.
Kondisi aktif menurut Rankine
Pada kondisi aktif sembarang elemen tanah akan sama seperti benda
uji dalam alat triaksial yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang
dikurangi, sedangkan tekanan aksial tetap konstan. Ketika tekanan horizontal
dikurangi pada suatu tekanan tertentu, kuat geser tanah akan sepenuhnya
berkembang dan tanah akan mengalami keruntuhan. Gaya horizontal yang
menyebabkan keruntuhan ini merupakan tekanan tanah aktif dan nilai
banding tekanan horizontal dan vertical pada kondisi ini, merupakan
koefisien tekanan tanah aktif atau Ka.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tanah 1 :Ø1, γ1, Ka1C1 = 0
m. a. t
Tanah 2 :Ø2, γ2, Ka2C2 = 0
Pa1
q.Ka1
h’
h’’
H
Pa3
Pa4
h1γka1
Pa5Pw
Pa2
q (t/m²)
Tugas Teknik Pondasi
Gambar 2.6 Diagram tekanan tanah aktif Rankine. (Hirdayatmo, HC. Tahun
1994
Kondisi Pasif Menurut Rankine
Suatu massa tanah yang dibatasi oleh tembok dengan permukaan licin,
dipasang hingga kedalaman tak terhingga. Apabila tembok tersebut didorong
secara perlahan – lahan masuk ke dalam massa tanah, maka tegangan utama
σh akan bertambah secara terus menerus. Akhirnya akan didapatkan suatu
kondisi dimana tanah menjadi runtuh.
Gambar 2.7 Diagram tekanan tanah pasif Rankine. (Hardiyatmo, HC. Tahun
1994).
2.10. Pengaruh Tanah Berkohesi Terhadap Dinding Penahan Tanah
Untuk tanah urugan berkohesi atau nilai C tidak nol, tekanan tanah
aktif pada sembarang kedalaman dinding penahan gambar 2.8a diberikan
oleh persamaan :
…………………………………….( 2.3 )
Variasi Pa menurut kedalamannya dapat dilihat pada gambar 2.8b, seperti
yang sudah dipelajari nilai , dimana untuk kondisi
undrained ( tanpa drainase ), dimanan θ = 0, = 1, dan , maka
.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Pp1
Pp2
Pp5
Tanah 1 : Ø1, γ1, kp1C1= 0
Tanah 2 :Ø2, γ2, kp2C2= 0
m. a. t
h’
h”
H
h’.γ.Kp1
Pp3Pp4
PpW
Tugas Teknik Pondasi
Tekanan tanah aktif total per satuan lebar dinding penahan dengan
tinggi H, adalah :
………………………………..( 2.4 )
Untuk kondisi θ = 0,
……………………………………..( 2.5 )
Karena tidak ada kontak antara tanah dan dinding sampai pada kedalaman
hc sampai H saja yang diperhitungkan. Pada kondisi ini, tekanan aktif total
persatuan panjang dinding H adalah :
……………..( 2.6 )
Gambar diagram tekanan tanah aktifnya dapat dilihat pada gambar 2.8
Untuk kondisi sudut gesek dalam θ = 0,
…………………………..( 2.7 )
Tekanan tanah pasif terhadap dinding setinggi H gambar 2.9a, dapat
dihitung dengan persamaan :
……………………………………...( 2.8 )
Pada permukaan tanah urugan H = 0, maka
………………………………………………( 2.9 )
Variasi tekanan tanah pasir dengan kedalamannya, dapat dilihat pada
gambar 2.9b. Tekanan tanah pasif total per satuan lebar dinding penahan
tanah setinggi H, adalah :
……………………………….( 2.10 )
Untuk θ = 0, nilai Kp = 1, maka
………………………………………( 2.11 )
2.11. Analisa Stabilitas
1. Kontrol terhadap geser
Gaya Pah mendapat perlawanan dari tekanan tanah S dan tekanan
tanah pasif Pph
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
……………………………..( 2.12 )
Keterangan :
Fk = Faktor keamanan
S = Tahanan gesek tanah ( kN/m² )
Pp = Tekanan tanah pasif
Pah = Tekanan tanah aktif komponen horizontal ( kN )
Pav = Tekanan tanah aktif komponen vertical ( kN )
2. Kontrol terhadap guling
……………………………………….( 2.13 )
Keterangan :
Mt = Momen tahanan ( kNm )
Mg = Momen guling ( kNm )
Fk = Faktor keamanan
P = Tekanan dari atas
M = Momen ( kNm )
B = Lebar ( m )
3. Kontrol terhadap daya dukung tanah
qult = c.Nc + q.Nq + 0,5.γ.B.Nγ …………………………..( 2.14 )
… ………………………………( 2.15 )
…………………………………………….( 2.16 )
……………………………………..( 2.17 )
Keterangan :
C = Kohesi ( ton/m² )
q = Beban pusat ( ton/m² )
γ = Berat isi tanah ( ton/m³ )
B = Lebar pondasi ( m )
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung terzaghi, tergantung dari sudut
geser θ
Tabel 2.1 Koefisien daya dukung dari Terzaghi.
……………………………………………..( 2.18 )
………………………………………..( 2.19 )
…………………………………………( 2.20 )
Keterangan :
Fk = Faktor keamanan
q ult = Daya dukung tanah maksimum ( kN/m² )
q maks = Tekanan kontak antara tanah dengan dasar dinding (
kN/m² )
q min = Tekanan kontak antara tanah dengan dasar dinding (
kN/m² )
Dimana :
= Jumlah momen guling
My = Momen horizontal
A = Lebar bawah pondasi
Wy = Jumlah beban
2.12. Pasangan Batu
Pada konstruksi dinding penahan tanah yang menggunakan
pasangan batu tidak terlalu banyak mengalami kesulitan karena posisi
tidak terkukuhkan oleh ketahanan monolit seperti halnya pada tembok
penahan beton, tetapi dengan sifat saling mengikat tiap batu. Apabila suatu
sebab keseimbangan tersebut hilang, akan terjadi penggembungan
permukaan tembok atau copotnya batu dan akhirnya berakibat terjadinya
keruntuhan.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Pada tembok penahan jenis ini terpaksa harus digunakan bahan
timbunan sebagai pencegahan terhadap peningkatan tekanan di bagian
belakang tembok penahan dikarenakan tekanan air.
BAB III
PERHITUNGAN
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Dik : q = 15 kN/m² P = 21 kN γ beton = 2400 kg/m³ f = 0,85 γ1 = 18 kN/m³ C1 = 20 kN/m³ Ø1 = 17˚ γ2 = 18,4 kN/m³ C2 = 22 kN/m³ Ø2 = 18˚
Dit : Gambar desain retaining wall. Hitung faktor keamanan ( FK ) Guling ≥ 1,5. Hitung faktor keamanan ( FK ) Geser ≥ 1,5.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Hitung faktor keamanan ( FK ) Daya Dukung ≥ 3,0.
Jawab :
Gambar desain retaining wall.
FAKTOR KEAMANAN ( FK ) GULING1. Tekanan tanah aktif 1 ( ka1)
2. Tekanan tanah aktif 2 (Ka2)
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Pq
1 m 1 m1,5 m 1,5 m
0,5 m
4,10 m
7 m
1,5 m 1,5 m
Tugas Teknik Pondasi
3. Tekanan tanah pasif 1 ( kp1 ).
4. Tekanan tanah pasif 2 ( kp2 ).
5. Menghitung akibat q, C dan Ɣ.
a. Akibat Beban Merata
b. Akibat Kohesi
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
c. Akibat berat isi dan sudut geser tanah
6. Menghitung akibat beban titik ( beban P )
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Z = 1 m
Z = 2 m
Z = 3 m
Z = 4 m
Z = 5 m
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Z = 6 m
Z = 7 m
Akibat beban titik
v Z n h H
24 1 0.14 0.477 7
24 2 0.29 0.794 7
24 3 0.43 0.621 7
24 4 0.57 0.389 7
24 5 0.71 0.232 7
24 6 0.86 0.141 7
24 7 1.00 0.088 7
Mencari titik berat akibat beban titik ( beban P )
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Tabel titik berat akibat beban titik ( beban P )No. H A Xi = 1/2 h Ai . Xi
1 0.477 0.000 A1 0.238 6.5θ 1.549
2 0.477 0.000 A2 0.477 5.67 2.703
3 0.794 0.477 A3 0.158 5.5 0.871
4 0.621 0.000 A4 0.621 4.67 2.898
5 0.794 0.621 A5 0.086 4.5 0.389
6 0.389 0.000 A6 0.389 3.67 1.427
7 0.621 0.389 A7 0.116 3.5 0.406
8 0.232 0.000 A8 0.232 2.67 0.621
9 0.389 0.232 A9 0.078 2.5 0.196
10 0.141 0.000 A10 0.141 1.67 0.235
11 0.232 0.141 A11 0.046 1.5 0.06912 0.088 0.000 A12 0.088 0.67 0.059
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
13 0.141 0.088 A13 0.006 0.5 0.003∑ P8 2.676 11.425
Contoh perhitungan no.1
A = ½ .tinggi.alas
= ½.1.0,477
= 0,238
Xi= titik berat
= 6,5
Ai.Xi= 0,238. 6,5
= 1.549
P8 = = 4.269
=
1. Menghitung Momen Mengguling ( MG )
Akibat Momen Mengguling ( MG )
BEBAN P Ai X Xi MG = Ai.
XiP1 8.22 33.702 X1 4.95 166.825P2 7.92 22.968 X2 1.45 33.304P3 -29.61 -121.401 X3 4.95 -600.935P4 -31.97 -92.713 X4 1.45 -134.434P5 40.44 82.902 X5 4.27 707.430P6 39.83 115.507 X6 1.45 167.485P7 28.17 40.847 X7 0.97 78.970P8 4.269 2.676 11.425
∑MG 430.070
Contoh Perhitungan no.1
Ai = P1.tinggi perlapisan tanah
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Ai
XiAi
.
Tugas Teknik Pondasi
= 8,22 . 4,1
= 33,702
Xi = tinggi titik berat
= 2,9 + (4,1/2)
= 4,95
MG = Ai.X,i
= 33,702.4,95
MG = (A1.X1) + (A2.X2) - (A3.X3) - (A4.X4) + (A5.X5) + (A6.X6). (A7.X7) +
(A8.X8)
=( 33.702.4,95) + (22.968. 1.45) - (-29.61. 4.95) - (-92.713. 1.45) + (82.902.
4.27) + (115.507. 1.45). (40.847. 0.97) + (4.284. 2.320)
= 430.070
Akibat Momen Tahanan / Menahan ( MT )
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
x ( q ) A Y Yi WiMT = Wi .
Yix1 15.0 1.5 Y1 7.25 22.5 163.125x2 18.0 6.15 Y2 4.95 110.7 547.965x3 18.4 3.6 Y3 1.70 66.24 112.608x4 24.0 1.25 Y4 0.25 30 7.500x5 24.0 6.5 Y5 3.75 156 585.000x6 24.0 4.33 Y6 2.55 104 265.200x7 24.0 1.75 Y7 0.25 42 10.500
∑MT 1691.898
Contoh perhitungan no.1q = beban merata
= 15
A= alasx.tinggi=1,5.1=1,5
Yi = jarak titik berat x= 7,25
Wi = a.q =15.15=22,5
MT= wi.yi= 22,5.7.25= 1691.898
MT = (W1.Y1)+ (W2. Y 2)+ (W3. Y 3)+ (W4. Y 4)+ (W5. Y 5)+ (W6.
Y6).
= (163.125. 7.25). (547.965. 4.95). (112.608. 1.70). (7.500. 0.25). (585.
3.75). (265.2. 2.55). (10.5. 0.25)
= 1463,522
Mengecek Stabilitas Guling
SF = Konstruksi Aman
2. Mengecek Stabilitas Geser
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Wi Pi V HW1 22.500 P1 8.22 22.500 8.22W2 110.700 P2 7.92 110.700 7.92W3 66.240 P3 -29.61 66.240 -29.61W4 30.000 P4 -31.97 30.000 -31.97W5 156.000 P5 40.44 156.000 40.44W6 104.000 P6 39.83 104.000 39.83W7 42.000 P7 28.17 42.000 28.17
Total (∑ ) 531.440 6.300
fK =
=
= 71,702 1,5 Konstruksi Aman
Daya dukung Tanah
B=1m
Θ=18° Nc=18
Nq=16
Nɣ=1
Po = (Q.l)+ ɣ1.D1+ ɣ2.D1
= (15.1,5)+(18.4,1)+(18,4.2,9)
= 149,66
Qu = C.Nc + Po.Nq+0,5B. ɣ.Nɣ= 22.18+(149,66).16+0,5.1.18,4.1= 2799,76
Q ijin=
=
= 933,25
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
3. Kelongsoran Lapisan 1Berat tanah (G)G1= ɣ.A.118.(
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024