adhd

9
ADHD(Attention Deficit Hypercactivity Disorder) Gangguan Perkembangan Perilaku dan hiperaktifitas ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi(in attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibat(impulsif) dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya. ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (ketidakberesan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak),Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak/aktif) dan Hyperactif (hiperaktif). Kejadian ADHD di seluruh dunia bisa mencapai 3-5% dan kebanyakan penderita ADHD adalah laki-laki. Beberapa ahli menyatakan bahwa faktor yang sangat berperan dalam timbulnya ADHD adalah faktor genetik.Selainitu gejala ADHD juga dikaitkan dengan lingkungan nonshared (nongenetic), termasuk alkohol dan asap rokok selama kehamilan. Rokok yang mengandung nikotin bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen)untuk janin dalam kandungan Namun ada teori lain yang mengasumsikan konsumsi gula atau zat aditif yang berlebihan sebagai penyebab ADHD.Selain itu asupan gizi, hormonal dan disfungsi metabolism bisa menjadi penyebab ADHD. Gejala ADHD sudah dapat dilihat sejak bayi,seperti sensitive suara dan cahaya, menangis dan suka menjerit dan sulit tidur.Sulit makan ASI dan minum ASI. Tidak suka digendong,

Upload: dodot-besengek-soetomo

Post on 03-Jul-2015

344 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dodot Sayang Autis..

TRANSCRIPT

Page 1: ADHD

ADHD(Attention Deficit Hypercactivity Disorder)

Gangguan Perkembangan Perilaku dan hiperaktifitas

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak

hingga menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang ditandai dengan

gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi(in attention), berbuat dan berbicara

tanpa memikirkan akibat(impulsif) dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya.

ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit

memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (ketidakberesan kecil di otak), Minimal

Brain Damage (kerusakan kecil pada otak),Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak/aktif) dan

Hyperactif (hiperaktif).

Kejadian ADHD di seluruh dunia bisa mencapai 3-5% dan kebanyakan penderita ADHD

adalah laki-laki.

Beberapa ahli menyatakan bahwa faktor yang sangat berperan dalam timbulnya ADHD

adalah faktor genetik.Selainitu gejala ADHD juga dikaitkan dengan lingkungan nonshared

(nongenetic), termasuk alkohol dan asap rokok selama kehamilan. Rokok yang mengandung

nikotin bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen)untuk janin dalam kandungan

Namun ada teori lain yang mengasumsikan konsumsi gula atau zat aditif yang berlebihan

sebagai penyebab ADHD.Selain itu asupan gizi, hormonal dan disfungsi metabolism bisa

menjadi penyebab ADHD.

Gejala ADHD sudah dapat dilihat sejak bayi,seperti sensitive suara dan cahaya, menangis dan

suka menjerit dan sulit tidur.Sulit makan ASI dan minum ASI. Tidak suka digendong, bahkan

seringkali membenturkan kepala dan sering marah yang berlebihan (temper tentrum).Gejala

yang sering terlihat pada anak yang lebih besar, sulit berkonsentrasi(rentang konsentrasi

pendek), sangat aktif dan selalu bergerak, impulsif, cenderung penakut dan terlihat tidak

percaya diri. Pada beberapa anak terlihat sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.

Untuk mempermudah diagnosis pada ADHD harus memiliki tiga gejala utama yang nampak

pada perilaku anak, yaitu:

Inatensi (kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian)

Hiperaktif (perilaku yang tidk bisa diam)

Impulsive (kesulitan untuk menunda respon/dorongan untuk mengatakan atau melakukan

sesuatu yang tidak sabar)

Page 2: ADHD

CIRI-CIRI ANAK ADHD & PROBLEMNYA

Ciri – ciri penderita ADHD

Gampang beralih perhatian / konsentrasi terganggu.

Suka menghisap jari dan menggigit kuku, baju dan selimut.

Impulsif.

Tidak ada perhatian/masa bodoh/cuek.

Gelisah dan kuatir.

Membuat bunyi – bunyian yang tidak semestinya.

Pemarah.

Suka mengamuk, menyendiri, mengeluh.

Mudah tersinggung.

Mudah terserang penyakit.

Hiperaktif.

Problem anak ADHD

Beberapa problem juga ditemukan pada anak dengan ADHD:

Anak dengan tipe ADHD mempunyai problem dalam memperhatikan instruksi.

Seringkali membuat masalah dirumah.

Dijuluki sebagai anak nakal di sekolah.

Sulit menyelesaikan tugas.

Keadaan ini seringkali membuat si anak berpikir bahwa dia tidak baik, yang membuatnya

rendah diri dan tidak percaya diri. Anak yang menderita ADHD baru terasa bermasalah

jika sudah masuk playgroup/sekolah. Penderita ADHD mengalami kesulitan dalam

memusatkan perhatian sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

kepadanya secara baik. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kesulitan dalam bermain

bersama temannya karena tidak memiliki perhatian yang baik. Secara psikologis,

perkembangan kognisi anak-anak yang menderita hiperaktif biasanya termasuk dalam

kategori normal. Jika prestasi akademik mereka rendah, sebenarnya bukan karena

perkembangan kognisinya yang bermasalah, tetapi lebih disebabkan karena

ketidakmampuan mereka untuk konsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di

kelas.

Page 3: ADHD

Cara Menanggulangi / Terapi pada anak ADHD.

Beberapa cara untuk menanggulangi anak ADHD, antara lain :

1. Mencari dokter yang baik.

Seorang dokter atau terapis yang mengkhususkan diri dalam ADHD bisa merupakan. Dokter

keluarga anda dan jika dokter keluarga tidak sanggup, dia akan memberikan referensi seorang

dokter lain. Kelompok pendukung (Support Group) di area anda ñanda bisa mendapatkan

alamatnya dari teman atau guru. Perusahaan Asuransi Pendidikan- bukan hanya memberikan

layanan asuransi pendidikan, tetapi juga mempunyai daftar dokter ahli ADHD Rumah Sakit

Anak- bisa merupakan tempat bertanya mengenai berbagai tenaga ahli yang praktik disana.

Apa yang Akan Ditanyakan Pada Terapis

Dibawah ini ada daftar pertanyaan yang dapat diajukan pada pertemuan pertama:Latar

belakang- meliputi: pendidikan, pengalaman dan bidang khusus yang ditangani.Pengalaman

dengan ADHD- jumlah anak / orang tua yang pernah

ditangani dengan pelatihan yang diterapkan. Cara menangani ADHD- Apa yang menjadi

tujuan / goal dalam menangani, lamanya dan cara-cara / metoda yang dipakai (tingkah laku,

lingkungan, kognitif, pengobatan).

Pelayanan yang tersedia- pelayanan apa saja yang diberikan Apa yang diharapkan dari

pertisipasi anda- jelaskan mengenai keikut sertaan anda dalam terapi: apakah anda akan

menjadi peserta yang pasif atau aktif, dan bagaimana hasilnya nanti ñ apakah akan ada

perubahan dalam tingkah laku si anak (mis.: mengubah pola makan).

2. Berbicara dengan anak anda.

a. Katakan keadaan yang sebenarnya

Tanpa mengatakan keadaan si anak yang sebenarnya dapat menimbulkan persoalan di masa

yang akan datang karena dia mungkin akan sadar bahwa dia berbeda dengan anak lain. Dia

akan mengatakan tidak percaya kepada anda kalau anda mengatakan tidak ada apa-apa.

b. Jangan membuat sesuatu menjadi sulit

Pada saat kita membicarakan keadaan si anak, kita tidak perlu menjelaskan apa ADHD secara

mendetil. Mungkin dia ingin mengetahui proses terapi yang akan dilakukan. Jelaskan dengan

memakai analogi, misalnya kalau ada kesulitan dengan mata, tulisan menjadi kabur dsb.,

maka kita harus pergi ke dokter mata dan mungkin pengobatannya adalah dengan memakai

kacamata

Page 4: ADHD

c. Beri motivasi.

Anda seharusnya tidak memakai ADHD sebagai suatu alasan si anak tidak usah melakukan

seperti anak normal, jadi anda sebaiknya memberi penjelasan dan semangat untuk bisa

mengatasi keadaan ini. Gunakan contoh-contoh dalam penjelasan, misalnya: Otak kamu sama

seperti sebuah kereta api cepat yang sedang rusak. Contoh lain: gunung berapi, robot atau

pahlawan yang gagah perkasa yang butuh pertolongan untuk mengontrol tenaga mereka.

d. Jelaskan spesifikasi keadaan anak.

Dengan menjelaskan contoh-contoh spesifkasi persoalan anak akan membuat anak lebih

mengerti. Ketika membicarakan tentang kata hati, jangan hanya mengatakan kamu bertindak

tanpa dipikir dulu, tetapi katakan Kamu tadi lari ke jalan tanpa melihat ke kiri dan ke kananî.

Memberikan contoh-contoh spesifik bisa membantu si anak merasa bahwa ada orang yang

memperhatikan dan mengerti apa yang sedang mereka alami.

e. Perbanyak pengetahuan mengenai ADHD.

Khususnya bagi anak yang lebih besar, berdiskusi dengan seorang tenaga ahli kesehatan atau

dengan anggota kelompok lain lebih mudah dibandingkan dengan berdiskusi dengan seorang

anggota keluarga. Berikan si anak buku- buku tentang ADHD.

3. Memberi Tahu Saudara Sekandung

Kakak atau adik dari anak dengan ADHD adalah orang yang paling terkena dengan kondisi

ini. Mungkin si kakak atau adik akan merasa tidak mendapat perhatian orangtua karena

mereka lebih memperhatikan adik atau kakak dengan ADHD. Ada saudara sekandung yang

mengeluh mereka mendapat kesulitan akibat ulah adik atau kakak dengan ADHD. Mereka

juga harus berusaha keras menghadapi adik atau kakak dengan ADHD ini karena cepat

marah, ngambek dan tidak dapat mengikuti permainan-permainan. Penting sekali untuk

menjelaskan mengenai ADHD kepada anak-anak lain dalam keluarga sehingga mereka

mengerti akan keadaan adik atau kakaknya. Kita harus lebih sabar menanggapi keluhan

mereka. Keluhan mereka merupakan reaksi yang wajar dan harus ditanggapi dengan positif.

Mereka juga harus mendapat perhatian orangtua, sediakan waktu khusus untuk mereka.

4. Anggota keluarga yang lain.

Jika ada anggota keluarga lain di dalam rumah, keputusan ada pada anda untuk

memberitahukan tentang anak dengan ADHD. Jika mereka tinggal dalam waktu yang lama di

rumah anda, sebaiknya anda ceritakan tentang keadaan anak anda dengan ADHD tersebut.

Jika ada anggota keluarga yang bisa menjadi tempat untuk berbagi, ceritakan tentang ADHD.

5. Guru

Penting sekali menceritakan tentang kondisi anak dengan ADHD kepada kepala sekolah dan

Page 5: ADHD

guru karena mereka sangat berpengaruh dalam pengalaman bersekolah si anak. Untuk

keterangan lebih lanjut lihat halaman 12 mengenai Hal-hal yang harus diperhatikan di

sekolah.

6. Orang Lain

Andai ada seseorang lain yang sering berada dengan anak dengan ADHD dan orangtua dari

teman, konselor pada saat berkemah, babysitter dan lebih baik diberitahu mengenai kondisi si

anak. Jika mereka diberitahu mengenai disiplin, pujian dan aktivitas yang diterapkan pada si

anak, akan sangat berguna. Buku pegangan mengenai ADHD ini atau bacaan lain ada

baiknya juga diberikan kepada mereka.

Penyebab ADHD

Sayang sekali penyebab sebenarnya tidak diketahui. Teori lama mengatakan penyebabnya antara lain adalah keracunan, komplikasi pada saat pernikahan, dan kerusakan pada otak pada anak dengan ADHD, sistem kerja otaknya berbeda. Otak penderita ADHD tidak mempunyai kegiatan kimiawi yang cukup untuk mengatur dan mengendalikan apa yang si penderita lakukan atau pikirkan. Pengobatan akan menaikkan aktivitas otak dan memberikan tambahan energi pada otak untuk mengendalikan pikiran dan tingkah laku. ADHD juga ada hubungannya dengan genetika seorang anak. Bukan berarti kalau salah seorang orang tua menderita ADHD, si anak juga akan menderita ADHD. ADHD si anak bukan berarti kesalahan ada pada anda. Kadang kadang anda merasa sebagai orang tua yang tidak baik yang tidak dapat mengatur si anak, atau mungkin ada orang lain atau seorang guru yang mengatakan bahwa anda bukanlah orang tua yang baik. Yakinkan bahwa anda melakukan yang terbaik untuk anak anda.

Pengertian ADHD

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang

pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian),

Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak/aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif).

Menurut American National Insitute of Health, pada tahun 2000 ditemukan sekitar 3 – 5 %

anak- anak usia sekolah menderita ADHD. Studi lain mengatakan bahwa di Indonesia, di

temukan sekitar 2-4% anak yang menderita ADHD. Namun di kota-kota besar, seperti

Jakarta, persentasenya bisa lebih tinggi lagi. Minimal ada lebih dari 10% anak penderita

ADHD. Dan yang agak memprihatinkan adalah, diperkirakan akan ada sekitar 7.000

kasus baru setiap tahunnya!.

Page 6: ADHD

Gambaran Klinis Penderita ADHD

Gambaran Klinis1. Gangguan pemusatan perhatian (inattention)a. Jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas.b. Mainan, dll sering tertinggal.c. Sering membuat kesalahan.d. Mudah beralih perhatian (terutama oleh rangsang suara).

e. Sulit menyelesaikan tugas atau pekerjaan sekolah.

2. Hiperaktivitasa. Banyak bicara.b. Tidak dapat tenang/diam, mempunyai kebutuhan untuk selalu bergerak.c. Sering membuat gaduh suasana.d. Selalu memegang apa yang dilihat.e. Sulit untuk duduk diam.f. Lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan mereka yang seusia.

3. Impulsivitya. Sering mengambil mainan teman dengan paksa.b. Tidak sabaran.c. Reaktif.d. Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.

4. Sikap menentang

a. Sering melanggar peraturan.b. Bermasalah dengan orang-orang yang memiliki otoritas.c. Lebih mudah merasa terganggu, mudah marah (dibandingkan dengan mereka yang seusia).

5. Cemas

a. Banyak mengalami rasa khawatir dan takut.b. Cenderung emosional.c. Sangat sensitif terhadap kritikan.d. Mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang tidak familiar.e. Terlihat sangat pemalu dan menarik diri.

6. Problem sosial

a. Hanya memiliki sedikit teman.b. Sering memiliki rasa rendah diri dan tidak percaya diri.