acuan perancah 2

30
Acuan & Perancah II A. Tujuan Praktek 1. Mahasiawa dapat menggunakan alat – alat yang digunakan dalam praktek acuan dan perancah. 2. Mahasiswa dapat merencanakan scaffolding yang akan dibuat dengan benar. 3. Mahasiswa dapat merencanakan serta dapat melaksanakan pekerjaan secara benar dan menghasilkan konstruksi yang baik dan kaku. 4. Mahasiswa dapat melakukuan pembongkaran dengan baik dan benar. Formwork ( Bekisting, acuan & perancah ) adalah suatu konstruksi yg bersifat sementara pada pelaksanaan pekerjaan beton yang berfungsi untuk membuat beton sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Acuan beton dan perancah merupakan pekerjaan penting dan strategis karena akan menentukan posisi, alinyemen, ukuran dan bentuk beton yang dicetak. Sesuai dengan fungsinya maka syarat kekokohan, stabilitas, kerapian acuan dan perancah sangat menentukan keberhasilan pekerjaan beton secara keseluruhan. Meskipun demikian tetap saja pekerjaan ini digolongkan sebagai pekerjaan yang sementara karna acuan berikut perancah akan dibongkar dan disingkirkan setelah beton mengeras. Pekerjaan acuan dimulai dengan merancang berdasarkan pada bentuk beton jadi sesuai dengan gambar detail dan spesifikasi teknis dari dokumen perencanaan. Acuan beton sedapat mungkin dibuat berdasarkan pola rancangan panel-panel baku berukuran standar yang secara luwes dapat dirakit untuk dipakai pada bermacam permukaan bidang cetakan. Persyaratan

Upload: mochamadiqbal

Post on 17-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

acuan perancah

TRANSCRIPT

Acuan & Perancah II

Acuan & Perancah II

A. Tujuan Praktek

1. Mahasiawa dapat menggunakan alat alat yang digunakan dalam praktek acuan dan perancah.2. Mahasiswa dapat merencanakan scaffolding yang akan dibuat dengan benar.3. Mahasiswa dapat merencanakan serta dapat melaksanakan pekerjaan secara benar dan menghasilkan konstruksi yang baik dan kaku.4. Mahasiswa dapat melakukuan pembongkaran dengan baik dan benar.

Formwork ( Bekisting, acuan & perancah ) adalah suatu konstruksi yg bersifat sementara pada pelaksanaan pekerjaan beton yang berfungsi untuk membuat beton sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.Acuan beton dan perancah merupakan pekerjaan penting dan strategis karena akan menentukan posisi, alinyemen, ukuran dan bentuk beton yang dicetak. Sesuai dengan fungsinya maka syarat kekokohan, stabilitas, kerapian acuan dan perancah sangat menentukan keberhasilan pekerjaan beton secara keseluruhan. Meskipun demikian tetap saja pekerjaan ini digolongkan sebagai pekerjaan yang sementara karna acuan berikut perancah akan dibongkar dan disingkirkan setelah beton mengeras. Pekerjaan acuan dimulai dengan merancang berdasarkan pada bentuk beton jadi sesuai dengan gambar detail dan spesifikasi teknis dari dokumen perencanaan. Acuan beton sedapat mungkin dibuat berdasarkan pola rancangan panel-panel baku berukuran standar yang secara luwes dapat dirakit untuk dipakai pada bermacam permukaan bidang cetakan. PersyaratanPerancah formwork harus memenuhi aspek bisnis dan aspek teknologi, oleh karena itu harus dipenuhi hal-hal sebagai berikut ; Ekonomis Kuat dan kokoh Memenuhi persyaratan umum Mudah dipasang dan dibongkar Tidak bocor

Material formwork

Beberapa jenis material yang digunakan untuk pembuatan formworka. KayuMaterial ini paling sering digunakan di Indonesia hingga saat ini. Biasanya dari papan tebal 2-3 cm,yang dirangkai dan diperkuat dengan papan / balok / disebutpanel.

b. Polywood / multiplekMaterial jenis ini digunakan karena tuntutan kwalitas permukaan beton yang dihasilkan, ditambah pertimbangan bahwa material papan cukup mahal. Saat ini banyak digunakan untuk kntruksi kolom, balok, dinding, terutama untuk plat. Pemakaian polywod juga harus memperhatikan arah serat permukaannya , karena berpengaruh terhadap lendutan yang terjadi akibat beban. Arah balok perkuatan harus tegak lurus terhadap seratnya.c. Plat bajaMaterial jenis ini biasanya diproduksi di pabrik dalam bentuk dan design khusus. Sering di gunakan untuk formwork beton / plat lantai dan memiliki keunggulan berupa kemampuan menahan beton basah.

PelaksanaanDipengaruhi oleh beberapa factor ;a) Bahan-bahan yang tersediab) Kwalitas tenaga kerjac) Alat-alat yangtersediad) Tuntutan kwalitase) Biayaf) Cara pengerjaan

Factor-faktor tersebut dipertimbangkan dengan sasaran pokok, yaitu ; Biaya Kwalitas Waktu

Bagian-bagian formwork Papan penahan Gelagar => untuk menahan Tiang => untuk menyokong acuan Skur diagonal Skur horizontal Landasan dasar Klem

Pembongkaran bekisting Seluruh acuan harus dibongkar , dalam rangka penyelesaian struktur bangunan dengan pertimbangan cuaca dan waktu ikat beton. Hanya boleh dibongkar, apabila beton telah kuat menahan beban beton tersebut dan beban lain. Dengan hati-hati agartidak menimbulkan getas pada beton , pengelupasan dan lain-lain Setelah dibongkar, harus tetap diberikan perawatan

B. Macam macam FormworkAgar memenuhi syarat syarat maka formwork di bagi menjadi 3 yaitu:1. Bekisting semi systemBahan dasarnya dibuat dengan system pabrikasi yang ukurannya sesuai dengan bentuk beton yang diinginkan.Acuan : multiplek : standar, film platPerancah : - Scaffolding ( baja yang dipabrikasikan )2. Bekisting konvensionalBahan dasarnya dapat di pergunakan kembaliAcuan : - papanPerancah : - Dolken - Kaso - Bambu 3. Bekisting Full system- Bersifat full universal : dapat digunakan berbagai macam bangunan dan dapat di pakai berulang kali- Bahan acuan & perancah : sudah dirangkai, dan pada saat pekerjaan bekisting alat alat dapat dipakai langsung.

ALAT DAN BAHAN

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam formwork ini adalah :1. Acuan.. Biasanya menggunakan multiplek dengan ukuran standar ;. Tebal 6,9,12,15,18 mm. Panjang dan lebar 2440x1220 mm.

2. Gelagar.. Bahan yang digunakan adalah kasau yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran yang ada, antar 4/6,5/7,5/10,4/12,6/12,8/12.. Kekuatan kayu bervariasi tergantung dari jenis kayu dan kelasnya.

3. Skur.. Ada 2 jenis skur, yaitu :. Skur horizontal, dan. Skur diagonal.

4. Tiang Perancah.. Peralatannya adalah scaffolding

5. Panel. Yang biasa digunakan adalah ukuran 40cmx240cm. Terdiri dari papan multiplek dengan tebal 12mm dan kasau 5/7. Papan multiplek sebagai acuan dan kasau sebagai klem.

Peralatan yang digunakan pada formwork ini antara lain :Scaffolding, yang terdiri dari :

a. Jack Base :Dapat diatur dengan tinggi max 40cm dan diatur dari tingginyayang dapat dipakai 5-20cm, berfungsi sebagai :1. Memudahkan pembongkaran2. Mengatur ketinggian3. memperluas bidang tekan

b. FrameSebagai tiang atau perancah dengan jarak lebar 120cm, dan tinggi40,50,60,90,120,150,170,190cm.Ada beberapa tipe frame, yaitu :1. Door Type framea. MM-101b. MM-101Ac. MM-104d. MM-102e. MM-103f. MM-105

2. Stair Type Framea. MM-106b. MM-107c. MM-108d. MM-110e. MM-1093. Bracket FrameMM-1214. Walking FrameMM-201,202,203

c. Join PinSebagai alat sambung scaffolding arah vertical d. Arm ClockSebagai pengunci scaffoldinge. U HeadSebagai dudukan gelagar

f. Gelagar Yang memanjang dan melintang

g. Cross BraceMenjaga kestabilan frame sebagai perancah dan sebagi skurdiagonal

h. Right Angels ClampUntuk mengikat antara scaffolding dengan pipa galvanis denganarah horizontal dengan sudut 90 derajat

2. Tie RodBerfungsi untuk menjaga keseimbangan acuan akibat adanya beban arahhorizontal.

3. Pipa GalvanisUntuk menjaga kekakuan perancah dalam formwork

4. Steel PropsSebagai ukur diagonal

5. Palu BesiUntuk memukul dan melepaskan paku dari kayu

6. Unting-UntingUntuk mengukur ketegakan bangunan

7. GergajiUntuk memotong kayu dan papan

8. Meteran atau RollmeterUntuk mengukur dimensi panjang, tinggi dan lebar

9. SikuUntuk mengukur siku dan membentuk sudut 45 dan 90 derajat

10. kapurUntuk menandai atau memperjekas tanda pada kayu yang akan dibentuk

11. LinggisUntuk mencabut paku

12. PakuSebagai alat pengokoh kayu

13. BenangUntuk pembuat profil

JOB IKOLOMTujuanDiharapkan dalam praktek ini mahasiswa dapat ;a) Membuat dan membongkar formwork betonb) Mengetahui bagian-bagian formwork kolomc) Memehami fungsi formwork kolomd) Menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan e) Memahamidan memperaktekkan gambar kerja yang diberikan

Alat dan bahan yang digunakanAlatbahan yang digunakan1. Meteran1. Balok beton2. Benang2. paku3. Palu3. kaso4. Watterpass4. Papan panel5. Unting-unting6. Penggaris siku7. Kapur8. Terod9. Skur besi

Bentuk penampang kolom ada yang berbentuk bulat, persegi panjang, atau bentuk sisi yang tidak beraturan. Dalam kolom yang perlu di perhatikan yaitu: tinggi pengecoran, waktu dan kecepatan pengecoran.

xh Dimana : = Berat jenis beton ( Kg / m )h = tinggi ( m)

JOB II

DINDING

TujuanDiharap kan dalam praktek ini mahasiswa dapat ; Memahami dan mempraktekkan gambar kerja yang di berikan Menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan Mengenal dan mengetahui komponen formwork dinding

Alat dan bahanAlat yang digunakan ;bahan yang d gunakan ; Meteran1. Balok beton Benang2. paku Palu3. kaso Watterpass4. balok Terod 5. panel Pipa penahan Bor mesin Gergaji mesin Unting-unting Pipa gavanis Kapur tulis

Fungsi dinding adalah :

- sebagai penghubung antara pondasi dengan bagian atas ( balok, lantai)- sebagai penyekat antar ruangan

Wall Formwork - A proprietary formwork wall tie rod system. Here is the outer face of a liftwell under construction. The double vertical soldiers have been stood up loosely in position, and the horizontals are yet to be slipped in behind the

JOB III

TANGGA

Tangga berfungsi sebagai penghubung l;alu lintas dari satu lantai ke lantai berikutnya. Tangga memiliki bentuk konstruksi antara lain : lurus, tangga bordes berbelok arah (bentuk L), tangga bordes lengan berbelok arah (bentuk Z), tangga putar, dll.

Syarat syarat tangga yang baik

- Jumlah anak tangga ( optride )=beda tinggi lantai / tinggi uk.optride - tinggi optride untuk rumah tinggal maksinal = 20 cm - tinggi optride untuk bangunan umum = 17cm - mengontrol tangga = 2 optride + 1 antride = 58-64cm (1 langkah naik ) - mengontrol kemiringan tangga : Tg @ = ukuran optride / ukuran antr - lebar tangga : Untuk rumah tinggal = 80-120cm Untuk bangunan umum = > 120cm

Dasar teoriTangga => bagian bangunan ( gedung ) yangberfungsi untuk menghubungkan antara lantai yang satu ke lantai yang lain ( sarana trnsportasi ).

Bahan tangga => pasangan bata , kayu , beton.Syarat-syarat tangga, yaitu ;1. Mampu menopang beton yang ada ( berat sendiri dan berat luar )2. Nyaman dilalui3. Mudah ditemui dam strategis4. Mendapatkan penerangan yang cukupBentuk-bentuk tangga ;1. Tangga lurus => dengan bordes / tanpa bordes2. Tangga siku3. Tangga lengkung => lengkung tunggal dan ganda4. Tangga putarPembuatan formwork Gaya dan beban yang diperhitungkan adalah gaya vertical dan horizontal. Pada perencanaan umumnya menitik beratkan pada lendutan yang terjadai. Lendutan yang direkomendasikan max 1/300 x L (tidak melebihi 450 mm)1. Gaya verticalMeliputi ; =>

1. Beban tetap ; berat sendiri formwork , baja tulangan, dan beton basah2. Beban tidak tetap ; berat peralatan, tenaga kerja, dan barang-barang berada diatas

Dasar perhitungan sebagai berikut ;a. Beton + tulangan = 150 lembar percuftb. Formwork= 10 15 psfc. Beban hidup= 50 psfAngka-angka tersebut berlaku untuk konstruksi . untuk litertur dari singapure, jerman, dan Australia , umumnya memberikan rekomendasi yanglebih kecil dari AC 1, yaitu ;a. Beton + tulangan = 2400 kg/mb. Formwork = 30 70 kg/mc. Beban hidup= 150 250 kg/mSehingga beban-beban terkhir ini dapat dipakai sebagai dasar perhitungan untuk pembebanan formwork2. Gaya horizontal Biasanya terjadi pada dinding formwork saat pengecoran berlangsung sebagai akibat tekanan hidrostatis beton basah + gaya getar pengaruh vibratorPada saat betn mulai mengeras seiring dengan hal itu maka teknan horizontal semakin berkurang , oleh karena itu tekanan terhadap dinding formwork dipengaruhi oleh mortar beton dan proses pengecoran.

Mortar beton ; berat volume mortar ,plastisitas mortar, kecepatan pengerasan mortar Proses pengecoran ; temperature lapangan, kecepatan pengecoran, metode pengecoran, cara pemadatan beton Formwork ; tinggi formwork, tebal beton, bentuk formwork Kondisi tulangan ; kerapatan tulangan

Penyederhanaan gaya horizontal Mengingat gaya horizontal pada dinding formwork banyak dipengaruhi oleh factor diatas maka dilakukan penyederhanaan rumus sesuai dengan penerapan di lapangan dengan membagi beban horizontal , yaitu :

1. Beban horizontal rendahBeban max 3000 kg/m pada pengecoran dengan vbrator pada kondisiKecepatan max 1 m/hTinggi dinding max 3 mTebal dinding < 20 cm

2. Beban horizontal sedangBeban max 5000 kg/m pada pengecoran dengan vbrator pada kondisiKecepatan max 4 5 m/hTinggi dinding max 6 mTebal dinding max 20 cm3. Beban horizontal tinggi Beban max 10000 kg/m pada pengecoran dengan vibrator pada kondisiKecepatam max 6 m/hTinggi jatuh mortar > 2m

TANGGA BERBELOK ARAH

JOB IVBALOK DAN LANTAIPlat lantai adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai lantai pijakan diatas lantai dibawahnya.Plat lantai biasanya menggunakan tulangan rangkap oleh karena nantinya pada saat pengecoran akan di tekan dan menerima beban yang besar maka acuan dan perancah harus kuat.1. LantaiBeban yang diperlu di perhatikan : Berat beban sendiri Kemungkinan berkumpulnya beton pada suatu tempat Beban hidup akibat pekerja, mesin, dll.Secara sistematis, pembebanan untuk cetakan lantai :W = x 1.5d + 150 ( Kg / cm )Dimana :W = Beban ( Kg / cm ) = Berat jenis beton ( Kg / m )d = Tebal plat ( m )2. BalokBeban yang di perhatikan : Berat sendiri beton Kemungkinan numpuknya beton pada suatu tempatSecara sistematis, pembebanan untuk cetakan balok :W = x 1.5dDimana :W = Beban ( Kg / cm ) = Berat jenis beton ( Kg / m )d = Tebal plat ( m )Rumus DasarBerdasarkan Kekuatan

MM = 1/10. q.l2s = WW = 1/6 b.h2Dimana : = tegangan lentur kayu M = Momen lentur yg terjadi W = Momen perlawanan dr penampang

Berdasar kekakuan 5.q.l4f = perletakan di atas dua tumpuan 384.E.I

2,5.q.l4f = perletakan di atas tiga tumpuan 384.E.I

Contoh perhitungan bekisting Lantai

Suatu lantai beton dengan ketebalan 150 mm, bahan cetakan dari multipleks sedang balok dan tiang memakai kayu kelas II, dengan ketentuan : Multipleks tebal 15 mm, E = 95.000 kg/cm2 Kayu Kls II : slt = 10 MPa (100 kg/cm2) ; E = 100.000 kg/cm2 stk = 2,5 MPa (25 kg/cm2) ; t = 12 kg/cm2 Dimensi balok kayu 6/12 400 (cm) Berat satuan volume beton = 2400 kg/m3 Lendutan yg diijinkan 1/400 l Beban pelaksanaan = 1,5 kN/m2 1. Menentukan beban terbagi rata

> berat lantai beton 0,15 x 24 = 3,6 kN/m2> berat bekisting = 0,2 kN/m2> Beban pelaksanan = 1,5 kN/m2 q = 5,3 kN/m2 = 530 kg/m2

Beban per cm adalah q = 530 kg/m2 x 100 cm = 5,3 kg/cm

2. Menentukan jarak l1

W = 1/6.b.h2 = 1/6 x 100 x 1,52 = 37, 5 cm3 M = 0,1.q.l2 = 0,1 x 5,3 x l2 = 0,53 l2 I = 1/12.b.h3 = 1/12 x 100 x 1,53 = 28,125 cm4

M s W

0,53 l2100 37, 5

l2 3750 : 0,53 l sqrt (7075,47) l 84,11 cm

2,5.q.l4f 384.E.I

2,5 x 5,3 x l41/400.l 384 x 95.000 x 28,125

5300 x l3 10,26 x 108 l3 193584,91 l 57,85 cm

Dipakai l yg paling kecil yaitu 55 cm 3. Menentukan l2 c-t-c 55 cm

Beban terbagi rata q = 55 cm x 540 kg/m2 = 2,97 kg/cmW = 1/6.b.h2 = 1/6 x 6 x 122 = 144 cm3M = 0,1.q.l2 = 0,1 x 2,97 x l2 = 0,297. l2I = 1/12.b.h3 = 1/12 x 6 x 123 = 864 cm4

M s W

1,08.l2100 144

1,08. l2 14400 l2 13333,33 l 115,5 cm

2,5.q.l4f 384.E.I

2,5 x 10,8 x l41/400.l 384 x 100.000 x 864

10800 x l3 3,318 x 1010 l3 3072000 l 145,37 cm

BEKISTING BALOK DAN LANTAI

PRAKTEKACUAN DAN PERANCAH II

POLITEKNIK NEGERI JAKARTADEPOK2010