2. filsafat pancasila (acuan 2006)
TRANSCRIPT
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 11
PENDIDIKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN
Bagian KeduaBagian Kedua
Filsafat PancasilaFilsafat PancasilaPengertian Filsafat Pengertian Filsafat Pancasila sebagai Sistem Pancasila sebagai Sistem FilsafatFilsafatPancasila sebagai Ideologi Pancasila sebagai Ideologi NegaraNegaraPeriodisasi Penerapan Periodisasi Penerapan PancasilaPancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 22
Pengertian FilsafatPengertian Filsafat Dari bahasa Yunani : Philein: cinta/hasrat besar yg berPhilein: cinta/hasrat besar yg ber--kobarkobar22 & sungguh & sungguh22
Sophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguhSophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguh 22..
Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki. Pengertian ini kemudian berkembang : Pengertian ini kemudian berkembang : Secara etimologis Filsafat : cinta akan kebijaksanaan Filsafat : cinta akan kebijaksanaan ingin menjadi ingin menjadi
orang yg arif bijaksana.orang yg arif bijaksana. Filsafat : mendambakan pengetahuan Filsafat : mendambakan pengetahuan selalu meng selalu meng--
harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati. harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati. Secara terminologis Filsafat : pandangan hidup Filsafat : pandangan hidup a assas/pendirian yg as/pendirian yg
kebekebe--narannya telah diterima & diyakini utk dijadikan narannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lanlan--dasan dasar penyelesaian masalahdasan dasar penyelesaian masalah22 hidup hidup
Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam ilmu yg ilmu yg meme--nyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti nyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejatisejati))
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 33
Manfaat FilsafatManfaat Filsafat
1.1. Pembentuk pribadi Pembentuk pribadi menjadi orang bijak dlm menjadi orang bijak dlm arti sebenarnya arti sebenarnya
2.2. Kebenaran sejati Kebenaran sejati membangkitkan hasrat membangkitkan hasrat manusia utk mendapatkan kebenaran sejati.manusia utk mendapatkan kebenaran sejati.
3.3. Berpkir kritis dan logis.Berpkir kritis dan logis.4.4. Penelitian ilmiah.Penelitian ilmiah.5.5. Cakrawala pandangan.Cakrawala pandangan.6.6. Siap menghadapi dinamika kehidupan.Siap menghadapi dinamika kehidupan.7.7. Membangun sifat toleransi.Membangun sifat toleransi.8.8. Sadar kedudukanSadar kedudukan..9.9. Merupakan petunjuk arahMerupakan petunjuk arah..10.10.KetakwaanKetakwaan..
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 44
Hal-hal yg Mendorong Hal-hal yg Mendorong Orang BerfilsafatOrang Berfilsafat
• Ketakjuban : Takjub thd alam semesta : Takjub thd alam semesta berusaha utk memikirkan & menyelidiki berusaha utk memikirkan & menyelidiki
rara-- hasia alam semestahasia alam semesta
• Kesangsian : Menyangsikan atas sesuatu : Menyangsikan atas sesuatu berusaha utk menyelidikinya secara berusaha utk menyelidikinya secara seksamaseksama hingga mendapat kepastianhingga mendapat kepastian• Kesadaran akan keterbatasan : Merasa : Merasa
bahwa dirinya : makhluk yg serbabahwa dirinya : makhluk yg serba keter-keter- babatasan tasan memikirkan kekuatan gaib di memikirkan kekuatan gaib di
luar dirinyaluar dirinya
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 55
Ciri-ciri Kegiatan BerfilsafatCiri-ciri Kegiatan Berfilsafat (1)(1)
RadikaRadikal l berpikir sampai ke akar berpikir sampai ke akar2nya nya sampai mendapatkan sesuatu dgn segala sampai mendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensikonsekwensi
DeskriptifDeskriptif menguraikan secara rinci menguraikan secara rinci hal penting secara realitahal penting secara realita..
SistematisSistematis berpikir logis, bergerak berpikir logis, bergerak dgn langkahdgn langkah22 yg urut yg urut && runtut serta saling runtut serta saling ber-ber- hubungan yg teratur hubungan yg teratur
SpekulatifSpekulatif upaya perekayasaan utk upaya perekayasaan utk jadi landasan dasar lebih lanjut.jadi landasan dasar lebih lanjut.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 66
Ciri-ciri berpikir yg bersifatCiri-ciri berpikir yg bersifat (2)(2)
Kritik/analitKritik/analitikik analisis pengertian dgn analisis pengertian dgn istilah yg jelasistilah yg jelas
Evaluatif/normatifEvaluatif/normatif menilai utk menilai utk temukan normatemukan norma
SistematikSistematik tersusun secara runtut dlm tersusun secara runtut dlm satu kesatuan keseluruhan yg bulat satu kesatuan keseluruhan yg bulat && utuh utuh
UniversalUniversal berpikir yg mencakup berpikir yg mencakup keseluruhkeseluruh--an yg bersifat umum, tidak an yg bersifat umum, tidak terbatas oleh ruang terbatas oleh ruang && waktu. waktu.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 77
Fungsi Filsafat (1)
Ditinjau dari Aspek SejarahDitinjau dari Aspek Sejarah : : MMulanya berfungsi sbg Induk dari segala ulanya berfungsi sbg Induk dari segala
Ilmu Pengetahuan.Ilmu Pengetahuan. KiniKini berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner : berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :
Sebagai penghubung Sebagai penghubung && tempat tempat bertemunya bertemunya berbagai disiplinberbagai disiplin ilmu yg spesifik ilmu yg spesifik && yg yg telah telah terpisah dari filsafat.terpisah dari filsafat. Pendalaman lebih lanjut ilmuPendalaman lebih lanjut ilmu22 itu akan itu akan kembali lagi ke filsafat.kembali lagi ke filsafat.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 88
Fungsi Filsafat (2)
Ditinjau dari Aspek KemanfaatannyaDitinjau dari Aspek Kemanfaatannya : : Fungsi secara TeoritikFungsi secara Teoritik Merupakan Merupakan
Sumber Bahan Sumber Bahan && Pemberi Asas serta Pemberi Asas serta Metode,Metode, Pemberi Dasar, Prasangka Pemberi Dasar, Prasangka && Pemersatu, Pemersatu, Petunjuk Petunjuk && Penafsir bagi Ilmu Pengetahuan Penafsir bagi Ilmu Pengetahuan lain.lain.
Fungsi secara PraktisFungsi secara Praktis Menjadikan orang Menjadikan orang dapat berpikir secara logis dapat berpikir secara logis && hidup secara hidup secara harmonis, serta bersikap maupun bertindak harmonis, serta bersikap maupun bertindak secara bijaksana dlm batsecara bijaksana dlm bataas norma s norma kehidupan yg berlaku dlm masyarakat.kehidupan yg berlaku dlm masyarakat.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 99
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(1)
1.1.MetafisikaMetafisika (Filsafat tentang yg ada) (Filsafat tentang yg ada) bagianbagian2
Ontologia (Filsafat umum)Ontologia (Filsafat umum)Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala sesuatusesuatu
Kosmologia (Filsafat Alam)Kosmologia (Filsafat Alam)Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur alam semesta)alam semesta)
Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan) Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan) spontan & reflektifspontan & reflektif
Pluralisme Pluralisme sesuatu banyak & saling sesuatu banyak & saling berhu-bungan biasanya bersifat empirikberhu-bungan biasanya bersifat empirik
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1010
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(2)2.2. LogikaLogika (Filsafat Budi) (Filsafat Budi)
Masalah penalaran atau Cara Berpikir TepatMasalah penalaran atau Cara Berpikir Tepat merupa-kan cabang aksiologi ilmu pengetahuanmerupa-kan cabang aksiologi ilmu pengetahuan
3.3. EtikaEtika (Filsafat Keindahan (Filsafat Keindahan perilaku perilaku)) Manusia Manusia ditinjau dari sudut tingkah lakuditinjau dari sudut tingkah laku : :
Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme, vitalisme,
4.4. EstetikaEstetika (Filsafat Keindahan (Filsafat Keindahan fisik fisik) ) Masalah Masalah Indah tidaknya suatu Indah tidaknya suatu mmenurut enurut nnormaorma22 Objektif Objektif
5. 5. TheodiceTheodice (Filsafat Ada Mutlak) (Filsafat Ada Mutlak)Masalah zat mutlak yaitu TuhanMasalah zat mutlak yaitu Tuhan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1111
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (1)
RasionalismeRasionalisme : pendiriannya adalah akal pikiran : pendiriannya adalah akal pikiran yg merupakan :yg merupakan :
Dasar utk mengetahui sesuatu.Dasar utk mengetahui sesuatu. Petunjuk utk mencapai kenyataan.Petunjuk utk mencapai kenyataan. Alat utk mencapai pengetahuan.Alat utk mencapai pengetahuan. Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap
sering menyesatkansering menyesatkan
EmpirismeEmpirisme : : Mendewakan pengalaman (empirisme) yg Mendewakan pengalaman (empirisme) yg
dianggap memegang peranan sangat penting dianggap memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan, satubagi pengetahuan, satu22nya dasar serta sumber nya dasar serta sumber pengetahuan.pengetahuan.
Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti && benar adalah diperoleh orang melalui benar adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.penginderaannya.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1212
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (2)
KritismeKritisme : : Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi
&& menjelaskan tentang dimungkinkannya menjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuan budi ini.pengetahuan budi ini.
Berusaha mendamaikan pertentangan antara Berusaha mendamaikan pertentangan antara filsafat rasionalisme dgn empirisme.filsafat rasionalisme dgn empirisme.
IdealismeIdealisme : : Segala sesuatu yang ada itu tergantung pada Segala sesuatu yang ada itu tergantung pada kesa-kesa-
daran manusia.daran manusia. Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran
ilham. ilham. Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu. Segala benda pada hakikatnya idea belaka.Segala benda pada hakikatnya idea belaka.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1313
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (3)
Positivisme : : Orang hendaknya memperhatikan halOrang hendaknya memperhatikan hal22 yg positif, yg positif,
&& apa apa22 yg sungguh yg sungguh22, serta akibat, serta akibat22 yg sudah yg sudah ditentukan secara pasti ditentukan secara pasti && positif. positif.
Mengutamakan kenyataan yg senyataMengutamakan kenyataan yg senyata22nya nya && ttiiddaak dapat diingkari lagi.k dapat diingkari lagi.
Materialisme : : Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran
yg sah.yg sah. Mengutamakan benda atau materi Mengutamakan benda atau materi &&
mengabaikan jiwa mengabaikan jiwa && roh. roh. Jiwa Jiwa && roh dianggap berasal dari materi. roh dianggap berasal dari materi.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1414
Beberapa Aliran dlm Filsafat Beberapa Aliran dlm Filsafat BaratBarat (4)(4)
PragmatismePragmatisme : : Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi
kehidup-kehidup-an manusia.an manusia. Yg penting adalah apaYg penting adalah apa2 2 yg yg berguna bagi kehidupan manusia.berguna bagi kehidupan manusia.
UtilitarismeUtilitarisme : : Tujuan hidup manusia adalah membentuk Tujuan hidup manusia adalah membentuk
masyarakat yg sangat makmur masyarakat yg sangat makmur && tanpa tanpa kesusahan serta bermandikan kesenangan belaka.kesusahan serta bermandikan kesenangan belaka.
EksistensialismeEksistensialisme : Individu merupakan : Individu merupakan subyek konkrit dlm menghadapi manusia subyek konkrit dlm menghadapi manusia && benda-bendabenda-benda lain.lain.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1515
DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS
Pemikiran ttg negara Pemikiran ttg negara bangsa, masyarakat & bangsa, masyarakat & manusiamanusia
DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS
Pemikiran ttg negara Pemikiran ttg negara bangsa, masyarakat & bangsa, masyarakat & manusiamanusia
DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS Sbg suatau pengetahuan Sbg suatau pengetahuan intern struktur logis & intern struktur logis & konsisten konsisten implementasinyaimplementasinya
DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS Sbg suatau pengetahuan Sbg suatau pengetahuan intern struktur logis & intern struktur logis & konsisten konsisten implementasinyaimplementasinya
DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS Yg terkandung di Yg terkandung di dlmnya, hierarkhi & dlmnya, hierarkhi & struktur nilai di dlmnya struktur nilai di dlmnya konsep etika yg konsep etika yg terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya
DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS Yg terkandung di Yg terkandung di dlmnya, hierarkhi & dlmnya, hierarkhi & struktur nilai di dlmnya struktur nilai di dlmnya konsep etika yg konsep etika yg terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya
PANCASILA PANCASILA SBGSBG
SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT
PANCASILA PANCASILA SBGSBG
SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1616
DASAR DASAR ONTOLOGISONTOLOGIS
DASAR DASAR ONTOLOGISONTOLOGIS
ESENSI FILSAFAT ESENSI FILSAFAT PANCASILAPANCASILA
ESENSI FILSAFAT ESENSI FILSAFAT PANCASILAPANCASILA
ESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARA
SUBYEK PENDUKUNG SUBYEK PENDUKUNG NEGARANEGARA
SUBYEK PENDUKUNG SUBYEK PENDUKUNG NEGARANEGARA
HUBUNGAN NEGARA HUBUNGAN NEGARA dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA
HUBUNGAN NEGARA HUBUNGAN NEGARA dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1717
DASAR DASAR EPISTEMOLOGISEPISTEMOLOGIS
DASAR DASAR EPISTEMOLOGISEPISTEMOLOGIS
SUMBERSUMBER
PENGETAHUANPENGETAHUANSUMBERSUMBER
PENGETAHUANPENGETAHUAN
SISTEM SISTEM PENGETAHUANPENGETAHUAN
SISTEM SISTEM PENGETAHUANPENGETAHUAN
DASAR KEBENARAN DASAR KEBENARAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
DASAR KEBENARAN DASAR KEBENARAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
CARA CARA MENDAPATKAN MENDAPATKAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
CARA CARA MENDAPATKAN MENDAPATKAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1818
DASAR DASAR AKSIOLOGIAKSIOLOGI
SS
DASAR DASAR AKSIOLOGIAKSIOLOGI
SS
HAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAI
SUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAI
STRUKTUR NILAISTRUKTUR NILAISTRUKTUR NILAISTRUKTUR NILAI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1919
ASAL USUL FALSAFAH BANGSA ASAL USUL FALSAFAH BANGSA (1)(1)
DARI BUDAYA BANGSA Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan
Timur, Sumatera Selatan, dan Jawa Tengah Timur, Sumatera Selatan, dan Jawa Tengah
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900 Kerajaan KUTAIKerajaan KUTAI
Prasasti Yupa Prasasti Yupa Nilai sosial, politik & ketuhanan Nilai sosial, politik & ketuhanan dlm bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada dlm bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada brahmanabrahmana
Kerajaan SRIWIJAYAKerajaan SRIWIJAYASistem pemerintahan teratur Sistem pemerintahan teratur nilai keagamaan nilai keagamaan ter-gambar adanya kerjasama rohaniwan dgn ter-gambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawai kerajaan. pegawai kerajaan. CitaCita2 2 negara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya negara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa” siddhayatra subhiksa” cita cita22 negara Sriwijaya negara Sriwijaya yg adil & makmuryg adil & makmur
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2020
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (2)(2)
Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja Erlangga)Erlangga) sila I dgn toleransi beragamasila I dgn toleransi beragama sila IV dgn musyawarah & tradisi istanasila IV dgn musyawarah & tradisi istana sila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyatsila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyat
Kerajaan MAJAPAHITKerajaan MAJAPAHITPancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra-Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra- panca) panca) ““Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular) dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular) walaupun walaupun
berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yg memiliki Tuhan yg berbedaagama yg memiliki Tuhan yg berbedaSumpah “Palapa” Gajah Mada Sumpah “Palapa” Gajah Mada cita cita2 2 mempersa- mempersa- tukan nusantaratukan nusantara
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2121
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA
(3)(3)
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900PERIODE SEBELUM TAHUN 1900 Masa Kerajaan Islam tidak banyak yg Masa Kerajaan Islam tidak banyak yg
ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila) Masa Penjajahan Portugis & Belanda Masa Penjajahan Portugis & Belanda
para Pemimpin Lokal (raja/sultan) para Pemimpin Lokal (raja/sultan) disibukkan utk melawan orangdisibukkan utk melawan orang2 2 EropaEropa
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2222
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (4)
Bangkitnya Kesadaran KebangsaanBangkitnya Kesadaran Kebangsaan
R. A. KARTINI (1904) R. A. KARTINI (1904) Emansipasi perempuan : Emansipasi perempuan : cerminan sila IIcerminan sila II
BOEDI OETOMO (1908) BOEDI OETOMO (1908) Kemandirian, martabat Kemandirian, martabat bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada kebudayaan : cerminan sila II & III.kebudayaan : cerminan sila II & III.
SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) Persamaan Persamaan
derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama & sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama & perdagangan : cerminan sila I, III, & V,perdagangan : cerminan sila I, III, & V,
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2323
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (5)
Bangkitnya Kesadaran PolitisBangkitnya Kesadaran Politis
INDISCHE PARTIJ (1912) INDISCHE PARTIJ (1912) ingin capai ingin capai kemerdekaan dan membangun patriotisme kemerdekaan dan membangun patriotisme kaum “Hindia”, persamaan derajat, kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas, keadilan sosial ; cerminan sila solidaritas, keadilan sosial ; cerminan sila III & VIII & V
Gerakan PemudaGerakan Pemuda22 di Indonesia di Indonesia cita cita22 persatuan dgn dasar nasionalisme menuju persatuan dgn dasar nasionalisme menuju Indonesia Raya : cerminan sila IIIIndonesia Raya : cerminan sila III
PNI & partai politik lain PNI & partai politik lain memperjoangkan memperjoangkan kemerdekaan dgn semangat nasionalisme kemerdekaan dgn semangat nasionalisme & patriotisme : cerminan sila III & IV& patriotisme : cerminan sila III & IV
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2424
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (6)
Bangkitnya Kesadaran IdeologisBangkitnya Kesadaran Ideologis Kongres Pemuda 1928 Kongres Pemuda 1928 “Sumpah “Sumpah
Pemuda”, satu tanah air, bangsa & Pemuda”, satu tanah air, bangsa & bahasa cerminan : sila III, IV dan Vbahasa cerminan : sila III, IV dan V
Dikenal sbg hari lahir bangsa Dikenal sbg hari lahir bangsa Indonesia sbg nasionIndonesia sbg nasion
Poespowardojo, 1989: 100Poespowardojo, 1989: 100
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2525
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (7)
Sidang BPUPKI Sidang BPUPKI 3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam, 3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam, Barat Moderen Sekuler.Barat Moderen Sekuler.
Kelompok Kebangsaan : Kelompok Kebangsaan : 5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan RakyatRakyat Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“ Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“ negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg mengatasi seluruh golonganmengatasi seluruh golongan22nya dlm lapangan nya dlm lapangan apapun”apapun”
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2626
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (8)
Kelompok KebangsaanKelompok Kebangsaan
Soekarno : Nasionalisme atau Soekarno : Nasionalisme atau KebangsaanKebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau Peri Indonesia, Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,
Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg
Berkebudayaan Berkebudayaan Ke- Ke-Tuhanan yg Tuhanan yg
Maha Esa Maha Esa Pancasila Pancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2727
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (9)
Kelompok IslamKelompok Islam Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg
agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli yg beragama Islamyg beragama Islam Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban
menja- menja- lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”
Kelompok Barat Moderen SekulerKelompok Barat Moderen Sekuler Urusan agama dipisahkan dgn urusan negaraUrusan agama dipisahkan dgn urusan negara Demokrasi yg mengarah pada faham individualistikDemokrasi yg mengarah pada faham individualistik Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan
kekuasaankekuasaan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2828
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (1)(1)
Destut de Tracy : “science of idea” Destut de Tracy : “science of idea” penget. ttg penget. ttg gagasan : benar/kesalahan gagasan : benar/kesalahan melalui proses berfikir melalui proses berfikir kritis.kritis.
Berkembang Berkembang
1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,
perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese- perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese-
luruhan sehingga menjasi suatu sistem.luruhan sehingga menjasi suatu sistem.
2.2.“ “ pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan
tindaktindak22 politik” politik” Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis & faktual Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis & faktual
dlm melemparkan idedlm melemparkan ide22nyanya
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2929
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (2)(2)
Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd politikpolitik
Masa ini pertarungan antara penguasa & pemikirMasa ini pertarungan antara penguasa & pemikir2 2
ygyg mengembangkan ide egalitermengembangkan ide egaliter Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham
rasion-alisme, empirisme, individualismerasion-alisme, empirisme, individualisme Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan
bentuk faham sbg reaksi atas perkembangan bentuk faham sbg reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis. masyarakat kapitalis. lebih mengutamakan lebih mengutamakan masasalah komunalmasasalah komunal
Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif yg disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa yg disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait, sejarah & budaya) & wilayah(terkait, sejarah & budaya) & wilayah
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3030
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA
(3)(3) Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara : Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :
mencerminkan cara berfikir masyarakat, mencerminkan cara berfikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju citamembentuk masyarakat menuju cita22
Merupakan sumber motivasi & semangat Merupakan sumber motivasi & semangat bangsabangsa
Hendaknya bersifat terbuka, reformatif & Hendaknya bersifat terbuka, reformatif & dinamis.dinamis.
Bersiafat terbuka mengandung nilaiBersiafat terbuka mengandung nilai2 2 ::- Nilai Dasar- Nilai Dasar- Nilai Instrumental- Nilai Instrumental- Nilai Praksis- Nilai Praksis
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3131
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (4)(4)
Ideologi Negara (dalam arti citaIdeologi Negara (dalam arti cita22 negara) : menjadi negara) : menjadi basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat & bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu & bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :asas kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :
1.1. Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraankebangsaan dan kenegaraan
2.2. Yuridis Kenegaraan Yuridis Kenegaraan utk mewujudkan suatu asas utk mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe-doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, pe-doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal-kan, dilestarikan kepada generasi diamal-kan, dilestarikan kepada generasi berikutnya serta diperjuangkan & dipertahanakan berikutnya serta diperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaan berkorban.dgn kesediaan berkorban. (Prof (Prof Notonagoro) Notonagoro)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3232
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (1) (1)
Rumusan SoekarnoRumusan Soekarno1.1. KebangsaanKebangsaan2.2. Internasionalisme Internasionalisme
atau Peri atau Peri KemanusiaanKemanusiaan
3.3. Mufakat atau Mufakat atau DemokrasiDemokrasi
4.4. Kesejahteraan SosialKesejahteraan Sosial5.5. Ketuhanan Yang Ketuhanan Yang
Maha EsaMaha Esa
Rumusan Rumusan Muh.YaminMuh.Yamin
1.1. Peri KebangsaanPeri Kebangsaan2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan
3.3. Peri KetuhananPeri Ketuhanan4.4. Peri KerakyatanPeri Kerakyatan5.5. Kesejahteraan rakyatKesejahteraan rakyat
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3333
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (2) (2)
Rumusan Piagam Rumusan Piagam JakartaJakarta
1.1.Ketuhanan dgn Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknyapemeluk- pemeluknya
2.2.Kemanusiaan yang adil & Kemanusiaan yang adil & beradabberadab
3.3.Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia4.4.Kerakyatan yang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dipimpin oleh hikmat kebijaksa-naan dalam kebijaksa-naan dalam permusyawa-ratan/perwpermusyawa-ratan/perwakilanakilan
5.5.Keadilan Sosial bagi Keadilan Sosial bagi seluruh takyat Indonesiaseluruh takyat Indonesia
Rumusan UUD-1945Rumusan UUD-19451.1.Ketuhanan Yang Maha Ketuhanan Yang Maha EsaEsa
2.2.Kemanusiaan yang adil Kemanusiaan yang adil & beradab& beradab
3.3.Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia4.4.Kerakyatan yang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dipimpin oleh hikmat bijaksanaan dalam bijaksanaan dalam permusyawaratan/ permusyawaratan/ perwakilanperwakilan
5.5.Keadilan sosial bagi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiaseluruh rakyat Indonesia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3434
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (3) (3)
Rumusan Rumusan Konstitusi RISKonstitusi RIS
1.1. Ketuhanan yang Ketuhanan yang Maha EsaMaha Esa
2.2. PerikemanusiaanPerikemanusiaan3.3. KebangsaanKebangsaan4.4. KerakyatanKerakyatan5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial
Rumusan UUDSRumusan UUDS
1.1. Ketuhanan Yang Ketuhanan Yang Maha EsaMaha Esa
2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan3.3. KebangsaanKebangsaan4.4. KerakyatanKerakyatan5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial
Setneg, tt: 67Setneg, tt: 67
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3535
NILAINILAI22 HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS
YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945
NILAINILAI22 HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS
YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945
HUKUM KODRATHUKUM KODRATHUKUM ETISHUKUM ETIS
CITA-CITA CITA-CITA KEMERDEKAANKEMERDEKAAN
HUKUM TUHANHUKUM TUHANHUKUM ETISHUKUM ETIS
HUKUM KODRATHUKUM KODRATHUKUM ETISHUKUM ETIS
CITA-CITA CITA-CITA KEMERDEKAANKEMERDEKAAN
HUKUM TUHANHUKUM TUHANHUKUM ETISHUKUM ETIS
HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS(PANCASILA)(PANCASILA)
HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS(PANCASILA)(PANCASILA)
HUKUM POSITIVHUKUM POSITIVDANDAN
PELAKSANAANNYAPELAKSANAANNYA
HUKUM POSITIVHUKUM POSITIVDANDAN
PELAKSANAANNYAPELAKSANAANNYA
PELAKSANAANPELAKSANAANNEGARANEGARA
INDONESIAINDONESIA
PELAKSANAANPELAKSANAANNEGARANEGARA
INDONESIAINDONESIAPELAKSANAANPELAKSANAAN
NEG. INDONESIANEG. INDONESIAPELAKSANAANPELAKSANAAN
NEG. INDONESIANEG. INDONESIA
SUMBER BENTUKSUMBER BENTUKDAN SIFATDAN SIFAT
SUMBER BENTUKSUMBER BENTUKDAN SIFATDAN SIFAT
SUMBER BAHANSUMBER BAHAN
DANDAN
SUMBER NILAISUMBER NILAI
SUMBER BAHANSUMBER BAHAN
DANDAN
SUMBER NILAISUMBER NILAI
ALINEA IALINEA I
ALINEA IIALINEA II
ALINEA IIIALINEA III
ALINEA IVALINEA IV
ALINEA IALINEA I
ALINEA IIALINEA II
ALINEA IIIALINEA III
ALINEA IVALINEA IV
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3636
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
Pandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi Pandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi RISRIS
Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :
1. Mengesahkan Pembukaan UUD1. Mengesahkan Pembukaan UUD
2. Mengesahkan UUD2. Mengesahkan UUD
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh 4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh
sebuah Komite sebuah Komite Nasional.Nasional.
5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-
tang Tubuh & tang Tubuh & PenjelasanPenjelasan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3737
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
Pemikiran Pancasila sbg citaPemikiran Pancasila sbg cita22 hukum & cita hukum & cita22 kenega-kenega-raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-merdekaan & eksistensi bangsa.merdekaan & eksistensi bangsa.
Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin-tahan sipil & menuntut penjahat perang ke pemerin-tahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilan pengadilan AFNEI masuk wilayah yg telah AFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkan konflikmerdeka, timbulkan konflik
Faktor Interen : power struggle & ideological Faktor Interen : power struggle & ideological struggle struggle berdampak pada pelaksanaan cita berdampak pada pelaksanaan cita2 2 hukum & citahukum & cita2 2 kenegaraankenegaraan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3838
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
Maklumat Wakil Presiden No X :Maklumat Wakil Presiden No X : Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR
kekuasaan legislatif & menetapkan GBHN kekuasaan legislatif & menetapkan GBHN Pelaksana BP KNIPPelaksana BP KNIP
Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :
Ideologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRIIdeologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRI Ideologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKIIdeologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKI Ideologi Persatuan & Kebangsaan : PNIIdeologi Persatuan & Kebangsaan : PNI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3939
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950
Masa Berlakunya Pemerintah RISMasa Berlakunya Pemerintah RIS Pembukaan Konstitusi RIS :Pembukaan Konstitusi RIS : Alinea I Alinea I kesadaran kebangsaan, konstatasi kesadaran kebangsaan, konstatasi
seja-seja- rah perjuangan, citarah perjuangan, cita22 & & niat “menduduki niat “menduduki hak bangsa merdeka”hak bangsa merdeka”
Alinea IIAlinea II pengakuan & ucapan syukur kpd pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan, Tuhan, konstatasi situasi konkrit pd masa itukonstatasi situasi konkrit pd masa itu
Alinea IIIAlinea III Republik Federasi, Dasar Negara Republik Federasi, Dasar Negara Pancasila Pancasila
Alinea IVAlinea IV tujuan “mewujudkan kebahagiaan tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese-kese- jahteraan, perdamaian & jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”, kemerdekaan”, ttg negara hukum ttg negara hukum
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4040
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950
Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD 1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan), 1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan), namun alam pikiran & sistem pemerintahan namun alam pikiran & sistem pemerintahan banyak berbeda.banyak berbeda.
UUD 1945 UUD 1945 didukung secara penuh ideologi didukung secara penuh ideologi kebangsaankebangsaan
Konstitusi RIS Konstitusi RIS alam pikiran Barat Moderen alam pikiran Barat Moderen Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya hakhak22 & kebebasan dasar manusia,serta asas& kebebasan dasar manusia,serta asas22 dasar. dasar.
Masa ini ada :Masa ini ada : Pemberontakan baik bersifat petualangan Pemberontakan baik bersifat petualangan
maupun ideologismaupun ideologis Gerakan kearah negara kesatuan Gerakan kearah negara kesatuan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4141
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1950 – 1959 Periode 1950 – 1959 (1)(1)
Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan ideologi di sekitar Pancasila.ideologi di sekitar Pancasila.
Mukadimah UUDS 1950Mukadimah UUDS 1950Alinea IAlinea I ttg kemerdekaan & penemuan ttg kemerdekaan & penemuan kembalikembali ProklamasiProklamasiAlinea IIAlinea II konstatasi jalannya perjuangan konstatasi jalannya perjuanganAlinea IIIAlinea III pernyataan syukur kepada Tuhan pernyataan syukur kepada TuhanAlinea IVAlinea IV neg yg berbentuk republik, dasar neg. neg yg berbentuk republik, dasar neg. Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-
giaan, kesejahteraan, perdamaian & giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke- ke- merdekaan dlm masyarakat & neg merdekaan dlm masyarakat & neg Hukum Hukum
Indonesia MerdekaIndonesia Merdeka
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4242
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1950 – 1959 Periode 1950 – 1959 (2)(2)
Garuda PancasilaGaruda Pancasila, , dgn perisai tanda dgn perisai tanda gambar dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” gambar dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan th 1951disyahkan th 1951
Perkembangan umum luar negeri Perkembangan umum luar negeri pengakuan & ikut berperanserta dlm pengakuan & ikut berperanserta dlm politik duniapolitik dunia
Perkembangan politik dalam negeriPerkembangan politik dalam negeri krisis & gejolak krisis & gejolak instabilitas Pem. instabilitas Pem.
Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< Sosialisme (tripolar)Sosialisme (tripolar)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4343
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1950 – 1959 Periode 1950 – 1959 (3)
Ideologi Keagamaan Ideologi Keagamaan - Masyumi : menegakkan kedaulatan negara & - Masyumi : menegakkan kedaulatan negara & Islam serta citaIslam serta cita22 Islam Islam- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain22 berasaskan keislaman.berasaskan keislaman.- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se-- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se- luasluas22nyanya- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt - Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt firman Tuhanfirman Tuhan- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran - PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran KatholikKatholik
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4444
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1950 – 1959 Periode 1950 – 1959 (4)(4)
Ideologi KebangsaanIdeologi Kebangsaan- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian - PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian abadiabadi- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong - PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong royong)royong)- Partai- Partai22 lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat- lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat-
an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In- an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In- donesiadonesia- Partai- Partai22 yg bersifat kerakyatan tercampur juga paham yg bersifat kerakyatan tercampur juga paham sosialisme khususnya Marxismesosialisme khususnya Marxisme
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4545
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (5) Ideologi SosialismeIdeologi Sosialisme Dipengaruhi ide negara Barat Dipengaruhi ide negara Barat
Moderen SekularModeren Sekular
- PKI ; Marxisme Leninisme - PKI ; Marxisme Leninisme masyarakat sosialistis masyarakat sosialistis
Indonesia Indonesia alat alat22 produksi dimiliki oleh/dan diper- produksi dimiliki oleh/dan diper-
dipergunakan utk kepentingan masy.dipergunakan utk kepentingan masy.
- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels
- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme & - P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &
perjuangan aksi Murba yg teraturperjuangan aksi Murba yg teratur
- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4646
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (6) (6)
Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)(LN)
1.1.Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasar negara & menolak Pancasila atau Islamdasar negara & menolak Pancasila atau Islam
2.2.Golongan yg menghendaki Islam & menolak Golongan yg menghendaki Islam & menolak Pancasila serta sosial ekonomi menjadi dasar.Pancasila serta sosial ekonomi menjadi dasar.
3.3.Golongan yg mempertahankan Pancasila & Golongan yg mempertahankan Pancasila & menolak sosial ekonomi & Islam utk dijadikan menolak sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.negara.
KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt berperan di duniaberperan di dunia
Usul kembali ke UUD 1945Usul kembali ke UUD 1945
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4747
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
Periode ini dikenal sbg Periode Demokrasi TerpimpinPeriode ini dikenal sbg Periode Demokrasi Terpimpin LangkahLangkah22 Presiden SoekarnoPresiden Soekarno - Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.
- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan - Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan monopolimonopoli penjelasan Pancasila oleh Pem.penjelasan Pancasila oleh Pem.
Atas desakan PartaiAtas desakan Partai22 Politik Politik Pancasila = NASAKOM Pancasila = NASAKOM Menolak NASAKOM = menolak PancasilaMenolak NASAKOM = menolak Pancasila Pancasila menjadi tertutup thp kritikPancasila menjadi tertutup thp kritik2 2 kabur kabur
statusnya statusnya Tema sentral : Revolusi Tema sentral : Revolusi Pol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian BaratPol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian Barat Pol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar duniaPol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar dunia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4848
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
Sidang MPRSSidang MPRS- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World - Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World Anew” & pedoman Manipol.Anew” & pedoman Manipol.- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/ - Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/ Pangti/PBR utk laksanakan keputusanPangti/PBR utk laksanakan keputusan22 MPRSMPRS- - LembagaLembaga22 Negara dibawah Presiden (dgn Ketuanya Negara dibawah Presiden (dgn Ketuanya setingkat Menteri.setingkat Menteri.
Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955) Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955) DPR GR DPR GR
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4949
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
Pemikiran Presiden Soekarno ttg PancasilaPemikiran Presiden Soekarno ttg Pancasila-- Revolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian Revolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian
mengenai sosialisme Indonesia. mengenai sosialisme Indonesia. - Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.
Peranan PKIPeranan PKI-- Makin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg MenteriMakin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg Menteri- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao - Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao merupakan pergumulan politikmerupakan pergumulan politik
Seminar Hukum Nasional 1963Seminar Hukum Nasional 1963 : :
Pancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum NasionalPancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum Nasional
Politik = PanglimaPolitik = Panglima
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5050
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
Dikenal sebagai Orde BaruDikenal sebagai Orde Baru Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI,
pe-rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)pe-rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi) Front Pancasila (beberapa partai & ormas) Front Pancasila (beberapa partai & ormas)
penata-an kembali kehidupan kenegaraan sesuai penata-an kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasila & UUD-1945dgn Pancasila & UUD-1945
Super Semar Super Semar Presiden Soekarno memberi Presiden Soekarno memberi mandat kepada Letjen TNI Suhartomandat kepada Letjen TNI Suharto
Pemegang Super Semar Pemegang Super Semar Bubarkan PKI Bubarkan PKI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5151
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
Sidang Umum MPRS 1966Sidang Umum MPRS 1966 Penugasan Super Semar membentuk Kabinet AmperaPenugasan Super Semar membentuk Kabinet Ampera Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar
Revolusi sbg Presiden seumur hidup.Revolusi sbg Presiden seumur hidup. Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI & Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &
tata urut per-undangtata urut per-undang22an.an. Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan &
kekaryaan.kekaryaan. Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di
wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme) embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5252
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
Sidang Umum Istimewa MPRS 1967Sidang Umum Istimewa MPRS 1967 Pres Soekarno tdk dpt memenuhi Pres Soekarno tdk dpt memenuhi
pertanggungjawaban konstusional & tdk pertanggungjawaban konstusional & tdk menjalankan haluan serta putusan MPRSmenjalankan haluan serta putusan MPRS
Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacara pengangkatan Pejabat Presiden hingga tatacara pengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnya Presiden oleh MPR (hasil pemilu)dipilihnya Presiden oleh MPR (hasil pemilu)
Sidang Umum MPR 1973Sidang Umum MPR 1973 Memilih Presiden & Wakil PresidenMemilih Presiden & Wakil Presiden GBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde BaruGBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde Baru
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5353
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
Sidang Umum MPR 1978Sidang Umum MPR 1978 : : Pengukuan Pancasila melalui Program P4 Pengukuan Pancasila melalui Program P4 penuntun penuntun
& pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia& pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia Sidang Umum MPR 1983Sidang Umum MPR 1983 : : Pancasila sbg satuPancasila sbg satu22nya asas bagi organisasi politik & nya asas bagi organisasi politik &
organisasi masa organisasi masa Sidang Umum MPR 1988Sidang Umum MPR 1988 : : Pembangunan sebagai pengamalan PancasilaPembangunan sebagai pengamalan Pancasila Masa OrbaMasa Orba Pancasila menjadi alat memperkokoh Pancasila menjadi alat memperkokoh
kekuasaan orba kekuasaan orba kekuasaan eksekutif makin sulit kekuasaan eksekutif makin sulit dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5454
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini
Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”globalisasi”
Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu entitasentitas
Globalisasi Globalisasi perubahan struktural dlm kehidupan perubahan struktural dlm kehidupan berbangsa & bernegaraberbangsa & bernegara
Globalisasi (ekonomi & iptek) Globalisasi (ekonomi & iptek) imbas ; politik, sosial, imbas ; politik, sosial, budaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminalbudaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminal
Blok liberal tdk ada yg mengimbangi Blok liberal tdk ada yg mengimbangi benturan benturan budaya budaya pecah pecah neg. neg. nasionalnasional neg. neg. etniketnik
Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi Liberalisme subur Liberalisme subur politisi enggan bicara Pancasila politisi enggan bicara Pancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5555
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPeriode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini
UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya kurikulum/silabi “kurikulum/silabi “learning to belearning to be” yg dijabarkan ” yg dijabarkan menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.
Indonesia harus tetap konsisten dgn Tunas Indonesia harus tetap konsisten dgn Tunas paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.
Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam Sila II : dasar moralitas pengembangan IptekSila II : dasar moralitas pengembangan Iptek Sila III : komplementasi universal & internasionalSila III : komplementasi universal & internasional Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia
dikritik dikritik Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan
keadilan dlm kehidupan manusia keadilan dlm kehidupan manusia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5656
RENUNGAN MASA DEPANRENUNGAN MASA DEPAN Globalisasi menyeret kita kearah Globalisasi menyeret kita kearah
liberalisme liberalisme faham individualisme faham individualisme Negara kita mengarah menjadi negara Negara kita mengarah menjadi negara
federal (sistem bi-kameral pada badan federal (sistem bi-kameral pada badan legislatif)legislatif)
UU otonomi daerah akan mengarah ke UU otonomi daerah akan mengarah ke federalis & individualis federalis & individualis
Beberapa pasal dlm UUD malah saling Beberapa pasal dlm UUD malah saling bertentangan (Pembukaan mengarah pd bertentangan (Pembukaan mengarah pd negara persatuan, batang tubuh meng-negara persatuan, batang tubuh meng-arah pada faham individualis)arah pada faham individualis)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5757
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Pancasila, Perjalanan Sebuah Pancasila, Perjalanan Sebuah Ideologi, Jakarta, Ideologi, Jakarta, Grasindo, FKN-alumni GMNI.Grasindo, FKN-alumni GMNI.
Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Perubahan UUD 1945Perubahan UUD 1945, , Jakarta.Jakarta.
Kaelan, H., Drs,MSKaelan, H., Drs,MS,,2002,2002, Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila, , Edisi Edisi Reformasi 2002, Yogyakarta, Paradigma.Reformasi 2002, Yogyakarta, Paradigma.
Kattsoff, Louis O., 2004, Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar Filsafat Pengantar Filsafat (terjemahan (terjemahan Soejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara WacanaSoejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara Wacana
Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Pancasila secara ilmiah Pancasila secara ilmiah PopulerPopuler, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta
Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Pancasila Dasar negara Pancasila Dasar negara Republik Indonesia, Malang, Republik Indonesia, Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang,
Poespowardoyo, DR.SoerjantoPoespowardoyo, DR.Soerjanto, , Filsafat Pancasila,Filsafat Pancasila, Gramedia,Gramedia, Jakarta 1989Jakarta 1989
Simbolon, Parakitri T., 1995Simbolon, Parakitri T., 1995 Mejadi Indonesia IMejadi Indonesia I : : Akar-akar Akar-akar Kebangsaan IndonesiaKebangsaan Indonesia, Jakarta, Kompas-Grasindo , Jakarta, Kompas-Grasindo
Sunoto, 1981, Sunoto, 1981, Mengenal Filsafat PancasilaMengenal Filsafat Pancasila, , YogyakartaYogyakarta,,Bag Bag Penerbitan FE UIIPenerbitan FE UII