ace inhibitor&calcium
TRANSCRIPT
![Page 1: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/1.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 1/9
ACE INHIBITOR
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat
Indonesia bahkan masyarakat dunia. Hipertensi didefinisikan sebagai keadaan dimanakenaikan tekanan darah sistolik 140mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90mmHg atau
lebih dan diukur lebih dari satu kali kesempatan. Hipertensi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi tersebut berkaitan dengan kenaikan
tekanan darah yang tetap (dengan konsekuensi terjadinya perubahan pada sistem vaskular tubuh dan jantung) atau berkaitan dengan artherosclerosis yang menyertai dan dipercepat
karena adanya hipertensi yang lama (long-standing hypertension).
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah penyakit kardiovaskular yangditandai dengan adanya kenaikan tekanan darah yang abnormal. Komplikasi yang berkaitan
dengan jantung adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas dalam hipertensi
esensial, dan mencegahnya merupakan tujuan utama dari terapi. Hipertrofi pada ventrikular
jantung bagian kiri dapat menyebabkan congestive heart failure (CHF), myocardial
ischemia (MI), aritmia ventrikular, dan kematian mendadak.
Gagal jantung ( Heart Failure) merupakan suatu kondisi dimana cardiac output
tidak mencukupi kebutuhan sirkulasi tubuh (pada saat istirahat maupun beraktivitas) atau
dengan kata lain, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Gagal jantung dapat terjadi dari berbagai penyakit yang menurunkan pengisian pembuluh
(disfungsi diastolik) dan/atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik). Jantung dapat
gagal memompa darah dikarenakan preload yang berlebihan seperti pada aliran balik darah(valvular regurgitation) atau afterload yang berlebihan seperti pada penyempitan aorta
dekat jantung (aortic stenosis) atau pada hipertensi yang parah. Fungsi pompa dapat juga
menjadi tidak memadai saat jantung tidak dapat beradaptasi dengan baik terhadap variasi
yang terjadi pada preload , afterload , maupun tempo jantung seperti pada layaknya jantungyang berfungsi dengan normal.
Sasaran dari terapi pada pasien hipertensi dengan gagal jantung adalah
mengurangi/menghilangkan tanda dan gejala dari gagal jantung. Tujuan terapi ini adalahuntuk memperlambat laju keparahan, mengurangi frekuensi perawatan intensif
(hospitalization), dan mengurangi/mencegah mortalitas (memperpanjang usia pasien).
Strategi terapi yang dilakukan adalah meningkatkan perfusi jaringan, menurunkan tekanan pada venous sentral, dan mencegah terjadinya udem.
Obat pilihan yang digunakan dalam terapi farmakologi pasien hipertensi dengan
gagal jantung adalah Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor. ACE inhibitor direkomendasikan sebagai obat pilihan pertama didasarkan pada sejumlah studi yangmenunjukkan penurunan morbiditas dan mortalitas. Akan tetapi, diuretik juga menjadi
bagian dari terapi lini pertama ( first line therapy) karena dapat memberikan penghilangan
gejala udem dengan menginduksi diuresis.
ACE inhibitor memiliki mekanisme aksi menghambat sistem renin-angiotensin-aldosteron dengan menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II sehingga
![Page 2: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/2.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 2/9
menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi retensi sodium dengan mengurangi sekresi
aldosteron. Oleh karena ACE juga terlibat dalam degradasi bradikinin maka ACE inhibitor
menyebabkan peningkatan bradikinin, suatu vasodilator kuat dan menstimulus pelepasan prostaglandin dan nitric oxide. Peningkatan bradikinin meningkatkan efek penurunan
tekanan darah dari ACE inhibitor, tetapi juga bertanggungjawab terhadap efek samping
berupa batuk kering. ACE inhibitor mengurangi mortalitas hampir 20% pada pasien dengangagal jantung yang simtomatik dan telah terbukti mencegah pasien harus dirawat di rumah
sakit (hospitalization), meningkatkan ketahanan tubuh dalam beraktivitas, dan mengurangi
gejala.
ACE inhibitor harus diberikan pertama kali dalam dosis yang rendah untuk menghindari resiko hipotensi dan ketidakmampuan ginjal. Fungsi ginjal dan serum
potassium harus diawasi dalam 1-2 minggu setelah terapi dilaksanakan terutama setelah
dilakukan peningkatan dosis. Salah satu obat yang tergolong dalam ACE inhibitor adalahCaptopril yang merupakan ACE inhibitor pertama yang digunakan secara klinis.
Nama Generik : Captopril
Nama Dagang :
Acepress : Tab 12,5mg, 25mg
Capoten : Tab 12,5mg, 25mg
Captensin : Tab 12,5mg, 25mg
Captopril Hexpharm : Tab 12,5mg, 25mg, 50mg
Casipril : Tab 12,5mg, 25mg
Dexacap : Tab 12,5mg, 25mg, 50mg
Farmoten : Tab 12,5mg, 25mg
Forten : Tab 12,5mg, 25mg, 50mg
Locap : Tab 25mg
Lotensin : Kapl 12,5mg, 25mg
Metopril : Tab salut selaput 12,5mg, 25mg; Kapl salut selaput 50mg
Otoryl : Tab 25mg
Praten : Kapl 12,5mg
![Page 3: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/3.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 3/9
Scantensin : Tab 12,5mg, 25mg
Tenofax : Tab 12,5mg, 25mg
Tensicap : Tab 12,5mg, 25mg
Tensobon : Tab 25mg
Indikasi :
1. Hipertensi esensial (ringan sampai sedang) dan hipertensi yang parah.2. Hipertensi berkaitan dengan gangguan ginjal (renal hypertension).
3. Diabetic nephropathy dan albuminuria.
4. Gagal jantung (Congestive Heart Failure).5. Postmyocardial infarction
6. Terapi pada krisis scleroderma renal.
Kontraindikasi :
7. Hipersensitif terhadap ACE inhibitor.8. Kehamilan.
9. Wanita menyusui.
10. Angioneurotic edema yang berkaitan dengan penggunaan ACE inhibitor
sebelumnya.11. Penyempitan arteri pada salah satu atau kedua ginjal.
Bentuk sediaan : Tablet, Tablet salut selaput, Kaplet, Kaplet salut selaput.
Dosis dan aturan pakai captopril pada pasien hipertensi dengan gagal jantung :
Dosis inisial : 6,25-12,5mg 2-3 kali/hari dan diberikan dengan pengawasan yang tepat.Dosis ini perlu ditingkatkan secara bertingkat sampai tercapai target dosis.
Target dosis : 50mg 3 kali/hari (150mg sehari)
Aturan pakai : captopril diberikan 3 kali sehari dan pada saat perut kosong yaitu
setengah jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Hal ini dikarenakan absorbsi
captopril akan berkurang 30%-40% apabila diberikan bersamaan dengan makanan.
Efek samping :
1. Batuk kering
2. Hipotensi
3. Pusing4. Disfungsi ginjal
5. Hiperkalemia
![Page 4: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/4.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 4/9
6. Angioedema
7. Ruam kulit
8. Takikardi9. Proteinuria
Resiko khusus :
10. Wanita hamil.
Captopril tidak disarankan untuk digunakan pada wanita yang sedang hamil karena
dapat menembus plasenta dan dapat mengakibatkan teratogenik. Hal ini juga dapatmenyebabkan kematian janin. Morbiditas fetal berkaitan dengan penggunaan ACE
inhibitor pada seluruh masa trisemester kehamilan. Captopril beresiko pada
kehamilan yaitu pada level C (semester pertama) dan D (semester kedua danketiga).
11. Wanita menyusui.
Captopril tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang menyusui karena
bentuk awal captopril dapat menembus masuk dalam ASI sekitar 1% darikonsentrasi plasma. Akan tetapi tidak diketahui apakah metabolit dari captopril
juga dapat menembus masuk dalam ASI.
12. Penyakit ginjal.
Penggunaan captopril (ACE inhibitor) pada pasien dengan gangguan ginjal akan
memperparah kerusakan ginjal karena hampir 85% diekskresikan lewat ginjal
(hampir 45% dalam bentuk yang tidak berubah) sehingga akan memperparah kerjaginjal dan meningkatkan resiko neutropenia. Apabila captopril digunakan pada
pasien dengan gangguan ginjal maka perlu dilakukan penyesuaian dosis dimana berfungsi untuk menurunkan klirens kreatininnya.
![Page 5: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/5.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 5/9
Calcium channel blocker (CCB)
Calcium channel blocker atau sering disebut penyakat-kanal-kalsium adalah
sekelompok obat yang bekerja dengan menghambat masuknya ion Ca²+ melewati slow
channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema). Berdasarkan struktur kimianya, CCB
dapat dibedakan atas 5 golongan obat: (1) Dyhidropyridine (DHP) : Amilodipine,
Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine, Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine. (2)
Dyphenilalkilamine : Verapamil dll (3) Benzotiazepin : Diltiazem dll, (4) Piperazine :
Sinarizine dll, (5) lain-lain : Bepridil dll.
Beberapa tipe penyakat-kanal-kalsium adalah tipe L (tempat ditemukan:
Otot,saraf), tipe T (tempat ditemukan : jantung, saraf), tipe N (tempat ditemukan : saraf),
tipe P (tempat ditemukan saraf purkinje serebral).
Cara kerja kanal kalsium tipe L merupakan tipe yang dominan pada otot jantung
dan otot polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor obat. Telah dibuktikan bahwa
ikatan nifedipine dan dyhidropyridine lainnya terdapat pada satu situs, sedangkan
verapamil dan diltiazem diduga mengadakan ikatan pada reseptor yang berkaitan erat,
tetapi tidak identik pada regio lainnya. Ikatan obat pada reseptor verapamil atau diltiazem
juga mempengaruhi pengikatan dyhidropyridine. Region reseptor tersebut bersifatstereoselektif, karena terdapat perbedaan yang mencolok baik dalam afinitas pengikatan
stereoisomer maupun potensi farmakologis pada enansiomer verapamil, diltiazem dan
kongener nifedipin yang secara optis aktif.
Penyakatan oleh obat tersebut menyerupai penyakatan pada kanal natrium oleh
anastetika local : obat tersebut bereaksi dari sisi dalam membrane dan mengikat lebih
efektif pada kanal di dalam membrane yang terdepolarisasi. Pengikatan obat tersebut
diduga mengubah cara kerja kanal, dari terjadinya pembukaan secara konsisten setelah
depolarisasi, ke cara lain yang jarang terjadi pembukaan tersebut. Hasilnya adalah
penurunan mencolok pada arus kalsium transmembran yang dihubungkan dengan relaksasi
otot polos yang berlangsung lama dan di dalam otot jantung dengan penurunan
kontraktilitas di seluruh jantung dan penurunan kecepatan pacemaker pada nodus sinus dan
![Page 6: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/6.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 6/9
penurunan kecepatan konduksi pada nodus atrioventrikuler. Respons otot polos terhadap
aliran masuk kalsium melalui kanal kalsium yang dioperasikan reseptor juga menurun pada
penggunaan obat tersebut, tetapi tidak begitu mencolok. Penyekatan tersebut berubah
secara parsial dengan peningkatan konsentrasi kalsium,meskipun kadar kalsium yang
diperlukan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Penyakatan juga dapat berubah secara
parsial dengan penggunaan obat yang dapat meningkatkan aliran kalsium transmembran,
seperti simpatomimetika.
Tipe kanal kalsium lainnya kurang sensitive terhadap penyakatan oleh penyakatan
kanal kalsium. Oleh karena itu, jaringan dengan tipe kanal tersebut memainkan peran
utama- neuron dan sebagian besar kelenjar sekresi-kurang dipengaruhi oleh obat tersebut
dibandingkan dengan otot jantung dan otot polos.
Preparat yang tersedia :
1. Amilodipine
Nama Generik: Amlodipine tablet 5mg, 10mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina.
Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap dyhidropiridine.
Efek samping: sakit kepala, udema, letih, somnolensi, mual, nyeri perut, kulit
memerah, palpitasi, pening.
Peringatan: ganguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan dan menyusui, anak-anak dan
orang tua.
Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet 5mg atau 10mg; Angina dosis awal 1x sehari
2,5mg, dosis maksimum 1x sehari 10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
2. Diltiazem
![Page 7: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/7.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 7/9
Nama Generik: Diltiazem tablet 30mg, 60mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris.
Kontraindikasi: gagal ginjal parah, wanita hamil,hipersensitivitas, hipotensi, bradikardia, Sick Siannus Syndrome, A-V Blok
Efek samping: -
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: Angina Pectoris 3x sehari 1 tablet 30mg, Herbesser 3x sehari 1
tablet dapat ditingkatkan menjadi 60mg (3x sehari 1 tablet) Herbesser 90 SR : 2x sehari
1 kapsul; Herbesser 180 SR : 1x sehari 1 kapsul; Herbesser CD: Hipertensi esensial
ringan sampai sedang : 100-200 sekali sehari; angina pectoris,angina pectoris tipe
varian : 100mg sekali sehari, Herbesser injection dewasa bolus injeksi iv 10mg selama
1-3menit, kemudian dilanjutkan dengan drop infuse iv; takiaritmia dan angina tidak
stabil: 1-5mcg/kgBB permenit; 5-15 mcg/kgBB permenit.
Bentuk sediaan obat : Tablet dan Injeksi.
3. Felodipine
Nama Generik: Felodipine tablet 2,5mg, 5mg, 10mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris.
Kontraindikasi: Wanita menyusui, kehamilan termasuk tahap dini.
Efek samping: -
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet, dosis awal mulai 2,5mg selanjutnya 5-10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
![Page 8: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/8.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 8/9
4. Nifedipine
Nama Generik: Nifedipine tablet 5mg, 10mg.
Indikasi: terapi dan propilaksi gangguan koroner, terutama angina pectoris, hipertensi,insufisiensi koroner kronik
Kontraindikasi: wanita hamil dan menyusui, syok kardiogenik, hipersensitivitas,
Efek samping: ringan dan hanya sementara, rasa panas, rasa berat kepala, mual dan
pusing, udem subcutan, hipotensi dan palpitasi.
Peringatan: dapat meningkatkan aktivitas sediaan yang menurunkan tekanan darah dan
penghambat beta reseptor.
Dosis dan aturan pakai: diberi dosis tunggal atau 3x sehari 5mg-10mg sebelum makan;
Angina dosis awal 1x sehari 2,5mg, dosis maksimum 1x sehari 10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
5. Nimodipine
Nama Generik: Nimodipine tablet 30mg.
Indikasi: Antagonis kalsium diindikasikan untuk terapi defisit neurologik iskemik pada
pendarahan subaraknoid traumatik dan spontan.
Kontraindikasi: -
Efek samping: -
Peringatan: -
![Page 9: Ace Inhibitor&Calcium](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5572000f49795991699eb836/html5/thumbnails/9.jpg)
5/15/2018 Ace Inhibitor&Calcium - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ace-inhibitorcalcium 9/9
Dosis dan aturan pakai: 6x sehari1-2 tablet selama 21 hari atau infuse 2,5 ml perjam
selama 5-7 hari lalu dilanjutkan tablet 6x sehari sampai hari ke-21infus: 0,5mg (2,5ml
larutan infuse) per jam selama 2 jam bila toleransi baik, dosis ditingkatkan menjadi
1mg (5ml larutan infuse) per jam
Bentuk sediaan obat : Tablet dan Infus.
6. Verapamil
Nama Generik: Verapamil tablet 80mg.
Indikasi: Angina pectoris
Kontraindikasi: hipotensi atau syok kardiogenik, gangguan konduksi(AV blok tingkat 2
dan 3, SA blok), sick sinus syndrome, penderita dengan atrialflutter atau fibrasi atrial
dan accessory by pass tract, misalnya wolf Parkinson.
Efek samping: ortostastik hipotensi, musl, konstipasi, sakit kepala, gelisah.
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: dewasa 3x sehari 1 tablet ½ jam sebelum makan
Bentuk sediaan obat : Tablet.