acara v
TRANSCRIPT
-
5/27/2018 ACARA V
1/20
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
ACARA 5
Komposit Citra Satelit Multispektral
Oleh :
Muhamad Nurdinansa [120722420614]
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2013
-
5/27/2018 ACARA V
2/20
ACARA V
KOMPOSIT CITRA SATELIT MULTISPEKTRAL
1.
LATAR BELAKANGPenginderaan jauh merupakan pengukuran atau pemerolehan informasi dari
beberapa sifat obyek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara
fisik tidak terjadi kontak langsung dengan obyek atau fenomena yang dikaji .
Selanjutnya Wolf (1993) mengungkapkan bahwa teknologi penginderaan jauh
meliputi pengukuran dan analisa pantulan radiasi gelombang elektromagnetik dari
obyek dengan sistem pasif maupun aktif.
Respon radiasi dari masing-masing spektrum gelombang elektromagnetik
menunjukkan tipe atau jenis material obyek dan respon masingmasing spektrum
gelombang elektromagnetik dikumpulkan dalam bentuk citra multispektral. Saat ini
penyiaman multispektral telah dikembangkan 3 sampai 12 spektral band, seperti
Landsat Thematic Mapper (TM).Piksel-piksel dalam citra multispektral dianalisis secara random dengan metode
pengenalan pola secara statistika. Tujuan metode pengenalan pola adalah untuk
mengklasifikasi dan mendeskripsikan pola atau obyek melalui pengukuran sifat-sifat atau
ciri-ciri obyek bersangkutan.
2. TUJUANa. Mahasiswa mampu melakukan proses komposit citra satelit multi spektral
b. Mahasiswa mampu melakukan proses eksporting data citra dalam berbagaiformat.
3. ALAT DAN BAHANa. Software ENVI 4.5
b. Notebookc. Citra satelit Landsat 7 ETM+
4. DASAR TEORI1. Konsep Komposit Citra Multispektral
Beberapa cara yang biasa dipakai untuk melihat tampilan citra yaitu
Psedeucolor, Red, Green and Blue (RGB) dimana semuanya dinamakan sebagai
tampilan komposisi warna. Dalam ENVI 4.5 pemilihan warna untuk tampilan data
raster dinamakan dengan color mapping.
Pada praktikum kali ini, ke-3 cara dalam menampilkan citra akan dicoba
semua, dan dibandingkan dengan kenampakan yang ada pada masing-masing citra
yang dihasilkan. Mode Psedeucolor adalah teknik tampilan citra tunggal,
sedangkan mode RGB adalah teknik komposit. Penyusunan komposit dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran visual yang lebih baik seperti halnya melihat foto
udara inframerah, sehingga pengamatan objek, pemilihan sampel, dan aspek
estetika citra diperbaiki. Dalam membuat komposit citra salluran (Band) bisa
diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis. Citra komposit yang
demikian disebut citra komposit tak berstandar (false color composit). Sedangkan
-
5/27/2018 ACARA V
3/20
citra komposit yang standar adalah citra yang dibentuk dari perpaduan saluran
dengan rujukan foto udara inframerah.
2. Komposit CitraKomposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yangmampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya (Sigit,2011).
Digunakan komposit citra ini dikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang
mampu dalam membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan
pemberian warna.
Pada citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya
menampilkan satu saluran saja maka citra yang dihasilkan merupakan gradasi rona.
Dan mata manusia hanya bisa membedakan objek yang menonjol pada suatu
saluran, objek yg lain maka kita sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh sebab itu
pada citra komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudah mengidentifikasi suatu
objek pada citra.
Dasar dari pembuatan komposit citra adalah berdasarkan :
1. Tujuan penelitian yaitu keunggulan di setiap saluran. Contoh, apabila dalampenelitian, kita lebih fokus pada objek air, maka saluran yang kita gunakan
adalah band 1, band 2 dan band 3. Selain dari band tersebut air memiliki nilai
0 dalam pemantulannya. Jadi komposit citra yang bisa dibuat adalah citra
komposit 123, sehingga air akan berwarna merah.
2. OIF (Optimum Index Factor) yaitu kemampuan citra untuk menampilkansuatu objek. OIF semakin tinggi maka semakin banyak objek berbeda yang
dapat ditampilkan pada citra komposit tersebut. OIF ini digunakan apabila kita
ingin menonjolkan pengguanaan lahan dari suatu daerah jika diidentifikasi
dari citra.
Komposit citra dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Komposit warna asli yaitu gabungan dari warna merah-hijau-biru. Citra yangdapat menghasilkan komposit warna asli yaitu Landsat, ALOS dll.
b. Komposit warna tidak asli, terbagi menjadi 2 yaitu :1. Standar yaitu gabungan dari infrared dekat-merah-hijau. Dianggap standar
karena pada awalnya penginderaan jauh lebih banyak digunakan dalam
bidang kehutanan jadi komposit warna ini dianggap standar karena citra
kompositnya lebih menonjolakan objek vegetasi
2. Tidak standar yaitu dapat dilakukan penggabungan dengan bebas.Dalam konsepnya, citra komposit dibuat oleh 3 saluran, dimana nilai piksel
pada saluran-saluran tersebut akan direduksi terlebih dahulu yang pada awalnya
nilai piksel berkisar antara 0 255 menjadi nilai piksel yang berkisar antara 0 5
yang selanjutnya baru bisa dilakukan komposit. Nilai piksel pada citra komposit
berkisar antara nilai 0 (hitam)215 ( putih). Untuk penyajian citra komposit, nilai
piksel citra komposit yang didapatkan dapat mengikuti colour pallet atau Look-up
table.
-
5/27/2018 ACARA V
4/20
3. Apilkasi Penggunaan Band/SaluranTiap band memiliki panjang gelombang dan karakteristik yang berbeda,
pengamat dapat menggunakan komposisi band yang berbeda untuk kepentingan
yang berbeda .Komposit band 542 misalnya biasa digunakan untuk identifikasi
vegetasi, karena band 5 digunakan untuk pembatasan fenomena tanah, tumbuhan
dan pemetaan wilayahpemukiman, band 4 untuk spesies vegetasi, biomassa, dan
kelembaban tanah, sementara band 2 untuk pemetaan vegetasi dan identifikasi
reflektansi klorofil.
Untuk kepentingan yang lain, tentu komposisinya pun akan berbeda. Berikut
contoh aplikasi yang dapat rekan gunakan dari tiap ragam band yang ada pada
Landsat.
Band/Saluran
Contoh Aplikasi
Band 1 : Pemetaan wilayah pantai dan perairan, pembuatan batimetri,
pemetaan sedimentasi.
Band 2 : Pemetaan vegetasi, identifikasi reflektansi klorofil.
Band 3 : Identifikasi absorbsi klorofil, pembedaan spesies tumbuhan, dan
biomasa.
Band 4 : Spesiaes vegetasi, biomasa, kelembaban tanah
Band 5 : Pembatasan fenomena tanah dan tumbuhan, pemetaan wilayah
PemukimanBand 6 : Pemetaan evapotranspirasi, pemetaan suhu permukaan, kelembaban
tanah.
Band 7 : Geologi, pemetaan tipe batuan dan mineral, pembatasan badan air,
pemetaan tingkat kelembaban tumbuhan
5. LANGKAH KERJAA. Membuat Tampilan Psedeucolor
1. Tampilkan data citra Landsat ETM+ dari menu File > Open Image File >telusuri data sesuai dengan tempat penyimpanan > pilih saluran 1 (Band 1) >
klik Open.
-
5/27/2018 ACARA V
5/20
2. Sehingga citra akan tampil dalam program ENVI sebagaimana gambar berikutini.
3. Pilih Mode Psedeucolor (gray scale), pilih salah satu saluran yangdikehendaki, misalnya saluran 1.
4.
Klik Load Band, perhatikan tampilan multi window dari saluran 1.
B. Membuat Citra KompositData penginderaan jauh awal perolehan ada yang sudah terkompositkan dan
ada pula yang belum. Citra satelit yang sudah terkompositkan antara saluran sudah
terintregasi jadi satu, sedangkan yang belum antara saluran belum terintregasi yang
masih berupa file-file yang terpisah. Praktikum ini akan memulai komposit citra dari
menggabungkan file-file citra yang terpisah menjadi satu file yang terkompositkan.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. :
1. Bukalah program ENVI 4.52. Bukalah data citra dari menu File > Save File As > ENVI Standard
3. Selanjutnya muncul kotak dialog New File Builder, pada kotak dialogtersebut klik mennu Import File
-
5/27/2018 ACARA V
6/20
4. Ketika diklik menu Import File munculah kotak dialog baru yaitu CreateNew File Input File
5. Pada kotak dialog tersebut pilih Open > New File
6. Proses berikutnya muncul kotak dialog untuk memilih data citra yang akanditampilkan. Perlu diperhatikan bahwa untuk menggabungkan file-file citra
tersebut silahkan dipilih file citra dari saluran yang tertinggi dulu. Misalnya
pada citra Landsat 7 ETM+ ada saluran 80,10,20,30,40,50 dan 70. Untuk
-
5/27/2018 ACARA V
7/20
menampilkan dalam program ENVI mulai dari saluran yang tertingi dulu yaitu
70,50,40,30,20,10. Sedangkan saluran 80 dan 60 pada cira Landsat tidak dapat
dikompositkan karena berbeda resolusi spasial.
7. Untuk menampilkan semua data saluran ulangilah langkah pada point 6sebanyak jumlah saluran yang akan ditampilkan, sehingga seperti tampilan
berikut ini.
8. Setelah data tampil sebagaimana gambar diatas, selanjutnya Select semua filetersebut > klik Oke sehinga file-file tersebut tampil pada kotak dialog New
File Builder
-
5/27/2018 ACARA V
8/20
9. Setelah semua file yang akan digabung telah muncul pada kotak dialog NewFile Builder klik Choose> sehingga muncul kotak dialog Output Filename.
Pada kotak dialog tersebut ketikkan Filename citra dan pilih tempat
penyimpanan data, setelah selesai klik Open. Selanjutnya proses
penggabungan file berjalan tunggu beberapa menit.
10.Setelah file tergabung dalam tampilan ENVI 4.5 akan muncul kotak dialogAvailable Band List. Pada kotak dialog tersebut semua file sudah tergabung
menjadi satu dengan nama Citra Malang yang terdiri dari beberapa saluran.
11.Proses selanjutnya klik button RGB Color
12.Ketika diklik button RGB secara otomatis muncul menu tambahan yaituR,G,dan B. Proses berikutnya menentukan komposit saluran misalnya 432,
maka silahkan klik saluran 4, saluran 3, dan saluran 2 secara berurutan >
berikutnya klik Load RGB.
-
5/27/2018 ACARA V
9/20
13.Selanjutnya citra akan tampil sesuai dengan komposit warna yang dipilihsebagaimana gambar berikut ini.
14.Dengan demikian proses komposit sudah berhasil dan dapat dilanjutkanpada proses berikutnya.
6. HASIL PRAKTIKUMa. Citra Landsat ETM+ yang telah terkompositkan
Komposit citra Landsat ETM+ 321,432,452, dan 457
Citra Landsat ETM+ hasil komposit
-
5/27/2018 ACARA V
10/20
Tabel Hasil Komposit Tiap ObjekObjek Yang
Dikompositkan
Citra Komposit
321,432,452, dan 457
Vegetasi Rapat
Vegetasi
Sedang
Vegetasi Jarang
-
5/27/2018 ACARA V
11/20
Tanah Basah
Tanah Kering
Pemukiman
Lahan Terbuka
-
5/27/2018 ACARA V
12/20
Lahan Tertutup
Tubuh Air
Air Keruh
Air Jernih
-
5/27/2018 ACARA V
13/20
Batas Daratan
& Perairan
Jenis Batuan
Tabel identifikasi objek pada komposit citra Landsat ETM+Band 321,432,452, dan 457
No. OBJEK Komposit
321 432 452 457
1 Vegetasi Rapat Jelas, tampakberwarna
hijau tua
dengan
tekstur kasar.
Jelas, tampak
berwarna
merah tua
dengan
tekstur kasar.
Jelas, tampak
dengan warna
orange tua
dengn tekstur
kasar.
Tampak
berwarna
coklat
kegelapan
dengan tekstur
kasar.
2 Vegetasi Sedang Jelas, tampakberwarna
hijau muda
dengan
tekstur agak
halus.
Jelas, tampakberwarna
merah dengan
tekstur agak
halus.
Jelas, tampakberwarna
orange
dengan
tekstur agak
kasar.
Tampakberwarna
kecoklatan
dengan tekstur
agak kasar.
3 Vegetasi Jarang Jelas, tidakbergerombol
pada lahan
terbuka
dengan
tekstur halus.
Jelas, tampak
berwarna
merah muda
dengan
tekstur halus.
Jelas, tampak
dengan warna
orange pudar
diselingi
warna biru
muda.
Tampak
berwarna
coklat pudar
diselingi warna
biru muda.
-
5/27/2018 ACARA V
14/20
4 Tanah Basah Jelas,berwarna
abu-abu
gelap.
Jelas, Tanah
basah
berwarna
hijau tua
(gelap).
Jelas, tampak
berwarna nila.
Tampak
berwarna
coklat gelap.
5 Tanah Kering Jelas,berwarna
coklat terang
atau
kemerahan.
Jelas, Tampakberwarna biru
muda cerah.
Jelas, tampakberwarna biru
muda cerah.
Jelas, tampakberwarna biru
muda cerah.
6 Pemukiman Samar-samar,
berwarna
putih cerah
dan tampak
seperti titik-
titik.
Samar-samar,
tampak
berwarna biru
cerah dan
seperti titik-
titik.
Samar-samar,
terlihat
berwarna
hijau muda.
Samar-samar,
terlihat
berwarna biru
muda dan
cerah.
7 Lahan Terbuka Jelas, tampakberwarna
coklat
terang.
Jelas, tampak
berwarn biru
muda cerah.
Jelas, tampak
berwarna
hijau
kekuning-
kuningan.
Jelas, tampak
berwarna biru
muda cerah.
8 Lahan
Terbangun
Tampak
berwarna
coklat serta
terdapat
titik-titik
putih.
Tampak
berwarna biru
muda/cerah.
Tampak
berwarna
hijau muda.
Tampak
berwarna biru
muda cerah.
9 Tubuh Air Jelas,berwana biru
tua seperti
warna lautan
pada
umumnya.
Jelas, tampak
berwarna
hijau tua.
Jelas, tampak
berwarna biru
tua dan
cenderung
gelap.
Jelas, tampak
berwarna
hitam (gelap).
10 Air Keruh Jelas, tampakberwarna
biru muda
karena
tercampurmateri pasir.
Jelas, tampak
berwarna
hijau muda.
Jelas, tampak
berwarna biru
tua agak
terang.
Tidak jelas,
berwarna
hitam seperti
tubuh air.
11 Air Jernih Jelas,berwarna
biru seperti
air pada
umumnya.
Jelas, tampak
berwarna
hijau tua.
Jelas, tampak
berwarna biru
tua.
Jelas, tampak
berwana hitam
sengan tekstur
halus.
12 Batas Daratan &
Perairan
Jelas,
ditandai
dengan
deburan
ombakberwarna
Jelas, tampak
berwarna
hijau dan
pantai
berwarnahijau tua.
Jelas, tampak
berwarna biru
gelap dan
pantai
berwarnahijau gelap.
Jelas, tampak
berwarna
hitam dan
pantai
berwarna hijaugelap.
-
5/27/2018 ACARA V
15/20
putih.
13 Jenis Batuan Tampakberwarna
abu-abu
gelap hingga
kehitaman,terlihat pada
dinding
tebing.
Tampak
berwarna
hijau gelap,
terlihat pada
dindingtebing.
Tampak
berwarna
hijau tua,
terlihat pada
dindingtebing.
Tampak
berwarna biru
tua, terlihat
pada dinding
tebing.
b. Bentuk-bentuk komposit citra Landsat ETM+1. Komposit 321
Keterangan :
1. Warna hijau untuk vegetasi2. Warna biru untuk air3. Putih untuk awan dan deburan air4. Coklat untuk tanah/lahan5. Abu-abu atau gelap untuk batuan
2. Komposit 432Keterangan :
1.
Warna merah untuk vegetasi2. Warna hijau untuk air3. Warna putih untuk awan dengan
warna hijau muda ditepinya
4. Warna hijau untuk tanah/lahan5. Warna hijau tua untuk batuan
3. Komposit 452Keterangan :
1. Warna orange untuk vegetasi2. Warna biru tua untuk air3. Warna putih untuk awan dengan
warna biru muda dan merah muda
ditepinya
4. Warna hijau kekuningan (cerah)untuk tanah/lahan
5. Warna hijau tua untuk batuan
-
5/27/2018 ACARA V
16/20
4. Komposit 457Keterangan :
1. Warna coklat untuk vegetasi2.
Warna hitam untuk air
3. Warna putih dan orange pudar untukawan dengan biru muda ditepinya
4. Warna biru muda (cerah) untuktanah/lahan
5. Berwarna biru tua untuk batuan7. PEMBAHASAN
Dalam penginderaan jauh, ada 2 tipe visualisasi citra, yakni Psedeucolordan
Komposit citra. Tampilan dari psedeucolor adalah monokromatik sedangkan
komposit merupakan perpaduan dari 3 warna dasar yakni, biru hijau dan merah. Citra-
citra saluran tunggal sering kali ditampilkan dengan representasi tingkat keabuan
(grey scale). Dengan cara ini , mata manusia dengan mudah (dan secara kualitatif)
memahami tingkat pantulan atau pancaran spektral objek yang terekam pada setiap
piksel. Tampilan inilah yang disebut monokromatik atau gradasi keabuan. Gradasi
keabuan mewakili nilai kecerahan yang mewakili kekuatan pantulan pada spektrum
tertentu. Citra saluran tunggal biasa direkam pada wilayah spektrum panjang
gelombang tertentu, misalnya biru (julat 0,4-0,5 m), hijau (0,5-0,6 m), merah (0,6-
0,7), inframerah dekat (0,7-1,1 m), dan seterusnya.
Tampilan visualisasi citra Psedeucolor dan Komposit Warna
Dalam praktikum penginderaan jauh 5 ini membahas tentang Komposit Citra
Satelit Multispektral ini diperlukan pemahaman mengenai bentuk komposit citra
satelit Landsat ETM+. Dalam komposit citra nantinya akan digabungkan 3 saluran
sekaligus sehingga akan tampak variasi rona dan warna objek yang diamati sesuai
saluran yang dikompositkan.
Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda
dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispektral
umumnya dibuat dengan saluran sempit. Dengan menggunakan sensor multispectral,
maka kenampakan yang diindera akan menghasilkan citra dengan berbagai saluran.
-
5/27/2018 ACARA V
17/20
Citra dengan saluran yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kenampakan-kenampakan objek tertentu, karena saluran-saluran tersebut memiliki
karaktersitik tertentu terkait dengan kepekaan terhadap suatu kenampakan objek.
Untuk melakukan komposit citra satelit Landsat ETM+ dapat dilakukan
dengan menggunakan program ENVI 4.5. Komposit citra merupakan penggabungan 3saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran
penyusunnya.Warna dasar dalam komposit citra adalah biru, hijau dan merah. Warna
lain muncul sebagai kombinasi dari warna-warna dasar tersebut. Pengertian ini
didasari dari Teori Kubus Warna dimana warna merah, hijau dan biru diletakkan
berturut-turut pada sumbu merah, hijau, dan biru. Komposit citra berguna dalam
membantu pengidentifikasian objek yang tampak pada citra karena mata manusia
memiliki keterbatasan dan hanya mampu mengidentifikasi objek yang tampak
menonjol saja.
Fokus dalam praktikum multispektral
ini adalah pengamatan objek citra pada
komposit 321, 432, 452, dan 457. Pada
komposit 321, kenampakan objek seperti
wujud aslinya. Komposit ini disebut juga
dengan komposit Natural Color atau True
Color. Saluran pada komposit ini terletak
pada spektrum tampak, dimana hasil
visualisasi yang dihasilkan sama atau sesuai
dengan gelombang elektromagnetik yang
mampu dilihat oleh mata manusia. Sehingga warna pada komposit ini dikatakan samaseperti aslinya (natural). Objek-objek seperti vegetasi, tanah, lahan, air dan
pemukiman akan tampak jelas pada saluran ini dan pengamat mudah membedakan
antar objek karena warnanya yang sama seperti yang biasa dilihat. Komposit asli ini
bermanfaat untuk studi yang berkaitan dengan tata wilayah kota maupun pengamatan
hidrologi.
Komposit 432 disebut juga dengan
komposit False Color. Jenis komposit ini
sering digunakan untuk identifikasi vegetasi
karena gelombang inframerahnya dapatmendeteksi daun dengan baik. Pigmen daun
yang mengandung klorofil akan menyerap
gelombang inframerah, sehingga vegetasi
akan tampak berwarna merah. Tingkat
kegelapan atau cerahnya warna merah
tergantung pada bentuk dan lebar daun,
pigmen daun, kandungan air, dan kandungan material organik. Selain itu keadaan
tumbuhan juga mempengaruhi warna merah yang dihasilkan, tumbuhan yang sehat
warnanya tampak merah gelap. Pada daerah padang rumput mauapun lahan dengan
vegetasi jarang, akan tampak berwarna merah muda. Pemukiman pada komposit ini
-
5/27/2018 ACARA V
18/20
ditunjukkan dengan warna biru muda dan air berwarna biru tua. Tanah atau lahan
akan tampak berwarna kehijau-hijauan dan batuan berwarna hijau tua.
Pada komposit 452 ini vegetasi
ditandai dengan warna orange. Vegetasi yang
lebat dan sehat akan tampak berwarna orangetua. Pada komposit ini lahan basah akan
mudah di identifikasi dengan objek yang
disekitarnya karena warnannya yang lebih
gelap (berwarna nila) karena kemampuan air
dalam menyerap inframerah. Kenampakan
jenis dan kondisi tumbuhan ditampilkan
dengan variasi rona atau warna orange,
coklat, dan hijau muda. Batuan di
visualisasikan dengan warna hijau tua. Komposit ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi perbedaan embun, analisa lahan dan kondisi- kondisi tumbuhan.
Komposit 457 menampilkan objek air jernih yang dalam dengan warna sangat
hitam. Vegetasi divisualisasikan dengan warna coklat, orange dan kuning cerah.
Lahan-lahan basah tampak berwarna coklat gelap, sedangkan pada umumnya lahan
divisualisasikan dengan warna biru muda,
hijau dan coklat kemerahan. Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh kondisi tanah pada daerah
terebut. Warna biru mengindikasikan bahwa
pada lahan itu adalah lahan kosong atau habis
tanam, sedangkan pada daerah yang kemerah-merahan menunjukkan adanya vegetasi yang
baru tumbuh, misalnya seperti padang rumput.
Komposit ini dapat digunakan untuk
pengamatan Geologi batuan.
Penyimpanan Data Citra
Data citra memiliki ukuran file yang besar sehingga kurang efisien. Kebutuhan
akan sistem penyimpanan yang efisien semakin terasa dengan digunakannya sensormultisaluran. Melalui sensor semacam ini, beberapa citra yang menggambarkan objek
yang sama dihasilkan, namun menyajikan variasi rona/nilai pksel yang berbeda.
Variasi ini tergantung pada saluran yang digunakan. Format penyimpanan digital
diantaranya adalah Band Sequential (BSQ), Band Interleaved by Line (BIL), dan
Band Interleaved by Pixel (BIP).
Pada format BSQ citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai
berkas atau file yang terpisah. Urut penyimpanan data pun dilakukan mulai dari baris
pertama saluran 1, baris kedua, baris ketiga, dan seterusnya hingga baris terakhir.
Data ini disimpan sebagai file saluran 1. Kemudian mulai dari baris pertama untuk
saluran 2 sampai dengan baris terakhir. Jadi pada sistem 3 saluran dihasilkan 3 berkas
citra.
-
5/27/2018 ACARA V
19/20
Pada format BIL, penyimpanan dilakukan muai dari baris pertama saluran 1,
kemudian dilanjutkan dengan baris pertama saluran 2,...baris pertama saluran n.
Setelah itu, dilanjutkan dengan baris kedua saluran 1,baris kedua saluran 2...baris
kedua saluran n. Begitu seterusnya sampai baris terakhir saluran n selesai disimpan.
Dengan format BIL, seluruh data citra pada n saluran akan disimpan sebagai satuberkas. Format BIL untuk saluran tunggal (n=1) dengan demikian akan sama dengan
format BSQ.
Pada prinsipnya, format BIP ini mempunyai kemiripan dengan format BIL.
Hanya saja selang-selingnya bukan lagi perbaris, melainkan per piksel. Penyimpanan
dimulai dari piksel pertama (pojok kiri atas) baris pertama saluran 1, piksel pertama
baris pertama saluran 2,...piksel pertama baris saluran n. Begitu seterusnya, sampai
pada piksel terakhir baris terakhir saluran 1, piksel terakhir baris terakhir saluran
2,...piksel baris terakhir saluran n. Sama halnya dengan BIL, disini seluruh data citra
pada n saluran disimpan sebagai satu berkas.
Pada dasarnya format penyimpanan BSQ, BIP dan BIL memiliki cara masing-
masing dan tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan. Format BSQ memiliki
kapasitas memory paling besar dari format yang lain, karena setiap band disimpan
dalam bagian tersendiri dengan header sendiri, namun data yang tersimpan tidak
mudah rusak. Misalnya, jika terdapat kerusakan salah satu nilai piksel pada salah satu
band, maka band lain masih dapat terbaca dengan baik, karena disimpan dalam bagian
tersendiri.
Untuk format penyimpanan BIL dan BIP hampir sama, file nya ringan karena
disimpan dalam satu bagian. Akan tetapi apabila terdapat salah satu nilai piksel yang
rusak atau tidak terbaca, maka citra akan rusak karena piksel yang rusak tadi akandimasuki piksel selanjutnya, sehingga informasi yang tersimpan menjadi bergeser
semua.
8. KESIMPULANDalam penginderaan jauh, ada 2 tipe visualisasi citra, yakni Psedeucolordan
Komposit Warna citra. Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran
jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar,
citra multispektral umumnya dibuat dengan saluran sempit. Komposit citra adalahcitra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan keunggulan
dari saluran-saluran penyusunnya. Komposit citra berguna dalam membantu
pengidentifikasian objek yang tampak pada citra karena mata manusia memiliki
keterbatasan dan hanya mampu mengidentifikasi objek yang tampak menonjol saja.
Kebutuhan akan sistem penyimpanan yang efisien semakin terasa dengan
digunakannya sensor multisaluran. Untuk itu dikembangkan format penyimpanan
digital, diantaranya yaitu Band Sequential (BSQ), Band Interleaved by Line (BIL),
dan Band Interleaved by Pixel (BIP
-
5/27/2018 ACARA V
20/20
DAFTAR RUJUKAN
Danoedoro, Projo.2012.Pengantar Penginderaan Jauh Digital.Yogyakarta :
Penerbit Andi
Lillesand, dan Kiefer.1990.Penginderaan Jauh Dan Interpretasi Citra.Yogyakarta :
Gajah Mada University Press
Quinn, James W. .2001.Band Combination.(online)
(http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.html, Diakses pada tanggal
02 Maret 2013 )
Suryadi, Indrawan.2008.Kombinasi Band Landsat-7. (online)
(http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399, Diaksespada tanggal 03 Maret 2013)
http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.html