acara v

20
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH ACARA 5 Komposit Citra Satelit Multispektral Oleh : Muhamad Nurdinansa [ 1207224206 14] FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MALANG Maret 2013

Upload: muhammad-nurdinansa

Post on 17-Oct-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 ACARA V

    1/20

    LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

    ACARA 5

    Komposit Citra Satelit Multispektral

    Oleh :

    Muhamad Nurdinansa [120722420614]

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    ILMU GEOGRAFI

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    Maret 2013

  • 5/27/2018 ACARA V

    2/20

    ACARA V

    KOMPOSIT CITRA SATELIT MULTISPEKTRAL

    1.

    LATAR BELAKANGPenginderaan jauh merupakan pengukuran atau pemerolehan informasi dari

    beberapa sifat obyek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara

    fisik tidak terjadi kontak langsung dengan obyek atau fenomena yang dikaji .

    Selanjutnya Wolf (1993) mengungkapkan bahwa teknologi penginderaan jauh

    meliputi pengukuran dan analisa pantulan radiasi gelombang elektromagnetik dari

    obyek dengan sistem pasif maupun aktif.

    Respon radiasi dari masing-masing spektrum gelombang elektromagnetik

    menunjukkan tipe atau jenis material obyek dan respon masingmasing spektrum

    gelombang elektromagnetik dikumpulkan dalam bentuk citra multispektral. Saat ini

    penyiaman multispektral telah dikembangkan 3 sampai 12 spektral band, seperti

    Landsat Thematic Mapper (TM).Piksel-piksel dalam citra multispektral dianalisis secara random dengan metode

    pengenalan pola secara statistika. Tujuan metode pengenalan pola adalah untuk

    mengklasifikasi dan mendeskripsikan pola atau obyek melalui pengukuran sifat-sifat atau

    ciri-ciri obyek bersangkutan.

    2. TUJUANa. Mahasiswa mampu melakukan proses komposit citra satelit multi spektral

    b. Mahasiswa mampu melakukan proses eksporting data citra dalam berbagaiformat.

    3. ALAT DAN BAHANa. Software ENVI 4.5

    b. Notebookc. Citra satelit Landsat 7 ETM+

    4. DASAR TEORI1. Konsep Komposit Citra Multispektral

    Beberapa cara yang biasa dipakai untuk melihat tampilan citra yaitu

    Psedeucolor, Red, Green and Blue (RGB) dimana semuanya dinamakan sebagai

    tampilan komposisi warna. Dalam ENVI 4.5 pemilihan warna untuk tampilan data

    raster dinamakan dengan color mapping.

    Pada praktikum kali ini, ke-3 cara dalam menampilkan citra akan dicoba

    semua, dan dibandingkan dengan kenampakan yang ada pada masing-masing citra

    yang dihasilkan. Mode Psedeucolor adalah teknik tampilan citra tunggal,

    sedangkan mode RGB adalah teknik komposit. Penyusunan komposit dimaksudkan

    untuk memperoleh gambaran visual yang lebih baik seperti halnya melihat foto

    udara inframerah, sehingga pengamatan objek, pemilihan sampel, dan aspek

    estetika citra diperbaiki. Dalam membuat komposit citra salluran (Band) bisa

    diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis. Citra komposit yang

    demikian disebut citra komposit tak berstandar (false color composit). Sedangkan

  • 5/27/2018 ACARA V

    3/20

    citra komposit yang standar adalah citra yang dibentuk dari perpaduan saluran

    dengan rujukan foto udara inframerah.

    2. Komposit CitraKomposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yangmampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya (Sigit,2011).

    Digunakan komposit citra ini dikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang

    mampu dalam membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan

    pemberian warna.

    Pada citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya

    menampilkan satu saluran saja maka citra yang dihasilkan merupakan gradasi rona.

    Dan mata manusia hanya bisa membedakan objek yang menonjol pada suatu

    saluran, objek yg lain maka kita sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh sebab itu

    pada citra komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudah mengidentifikasi suatu

    objek pada citra.

    Dasar dari pembuatan komposit citra adalah berdasarkan :

    1. Tujuan penelitian yaitu keunggulan di setiap saluran. Contoh, apabila dalampenelitian, kita lebih fokus pada objek air, maka saluran yang kita gunakan

    adalah band 1, band 2 dan band 3. Selain dari band tersebut air memiliki nilai

    0 dalam pemantulannya. Jadi komposit citra yang bisa dibuat adalah citra

    komposit 123, sehingga air akan berwarna merah.

    2. OIF (Optimum Index Factor) yaitu kemampuan citra untuk menampilkansuatu objek. OIF semakin tinggi maka semakin banyak objek berbeda yang

    dapat ditampilkan pada citra komposit tersebut. OIF ini digunakan apabila kita

    ingin menonjolkan pengguanaan lahan dari suatu daerah jika diidentifikasi

    dari citra.

    Komposit citra dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

    a. Komposit warna asli yaitu gabungan dari warna merah-hijau-biru. Citra yangdapat menghasilkan komposit warna asli yaitu Landsat, ALOS dll.

    b. Komposit warna tidak asli, terbagi menjadi 2 yaitu :1. Standar yaitu gabungan dari infrared dekat-merah-hijau. Dianggap standar

    karena pada awalnya penginderaan jauh lebih banyak digunakan dalam

    bidang kehutanan jadi komposit warna ini dianggap standar karena citra

    kompositnya lebih menonjolakan objek vegetasi

    2. Tidak standar yaitu dapat dilakukan penggabungan dengan bebas.Dalam konsepnya, citra komposit dibuat oleh 3 saluran, dimana nilai piksel

    pada saluran-saluran tersebut akan direduksi terlebih dahulu yang pada awalnya

    nilai piksel berkisar antara 0 255 menjadi nilai piksel yang berkisar antara 0 5

    yang selanjutnya baru bisa dilakukan komposit. Nilai piksel pada citra komposit

    berkisar antara nilai 0 (hitam)215 ( putih). Untuk penyajian citra komposit, nilai

    piksel citra komposit yang didapatkan dapat mengikuti colour pallet atau Look-up

    table.

  • 5/27/2018 ACARA V

    4/20

    3. Apilkasi Penggunaan Band/SaluranTiap band memiliki panjang gelombang dan karakteristik yang berbeda,

    pengamat dapat menggunakan komposisi band yang berbeda untuk kepentingan

    yang berbeda .Komposit band 542 misalnya biasa digunakan untuk identifikasi

    vegetasi, karena band 5 digunakan untuk pembatasan fenomena tanah, tumbuhan

    dan pemetaan wilayahpemukiman, band 4 untuk spesies vegetasi, biomassa, dan

    kelembaban tanah, sementara band 2 untuk pemetaan vegetasi dan identifikasi

    reflektansi klorofil.

    Untuk kepentingan yang lain, tentu komposisinya pun akan berbeda. Berikut

    contoh aplikasi yang dapat rekan gunakan dari tiap ragam band yang ada pada

    Landsat.

    Band/Saluran

    Contoh Aplikasi

    Band 1 : Pemetaan wilayah pantai dan perairan, pembuatan batimetri,

    pemetaan sedimentasi.

    Band 2 : Pemetaan vegetasi, identifikasi reflektansi klorofil.

    Band 3 : Identifikasi absorbsi klorofil, pembedaan spesies tumbuhan, dan

    biomasa.

    Band 4 : Spesiaes vegetasi, biomasa, kelembaban tanah

    Band 5 : Pembatasan fenomena tanah dan tumbuhan, pemetaan wilayah

    PemukimanBand 6 : Pemetaan evapotranspirasi, pemetaan suhu permukaan, kelembaban

    tanah.

    Band 7 : Geologi, pemetaan tipe batuan dan mineral, pembatasan badan air,

    pemetaan tingkat kelembaban tumbuhan

    5. LANGKAH KERJAA. Membuat Tampilan Psedeucolor

    1. Tampilkan data citra Landsat ETM+ dari menu File > Open Image File >telusuri data sesuai dengan tempat penyimpanan > pilih saluran 1 (Band 1) >

    klik Open.

  • 5/27/2018 ACARA V

    5/20

    2. Sehingga citra akan tampil dalam program ENVI sebagaimana gambar berikutini.

    3. Pilih Mode Psedeucolor (gray scale), pilih salah satu saluran yangdikehendaki, misalnya saluran 1.

    4.

    Klik Load Band, perhatikan tampilan multi window dari saluran 1.

    B. Membuat Citra KompositData penginderaan jauh awal perolehan ada yang sudah terkompositkan dan

    ada pula yang belum. Citra satelit yang sudah terkompositkan antara saluran sudah

    terintregasi jadi satu, sedangkan yang belum antara saluran belum terintregasi yang

    masih berupa file-file yang terpisah. Praktikum ini akan memulai komposit citra dari

    menggabungkan file-file citra yang terpisah menjadi satu file yang terkompositkan.

    Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. :

    1. Bukalah program ENVI 4.52. Bukalah data citra dari menu File > Save File As > ENVI Standard

    3. Selanjutnya muncul kotak dialog New File Builder, pada kotak dialogtersebut klik mennu Import File

  • 5/27/2018 ACARA V

    6/20

    4. Ketika diklik menu Import File munculah kotak dialog baru yaitu CreateNew File Input File

    5. Pada kotak dialog tersebut pilih Open > New File

    6. Proses berikutnya muncul kotak dialog untuk memilih data citra yang akanditampilkan. Perlu diperhatikan bahwa untuk menggabungkan file-file citra

    tersebut silahkan dipilih file citra dari saluran yang tertinggi dulu. Misalnya

    pada citra Landsat 7 ETM+ ada saluran 80,10,20,30,40,50 dan 70. Untuk

  • 5/27/2018 ACARA V

    7/20

    menampilkan dalam program ENVI mulai dari saluran yang tertingi dulu yaitu

    70,50,40,30,20,10. Sedangkan saluran 80 dan 60 pada cira Landsat tidak dapat

    dikompositkan karena berbeda resolusi spasial.

    7. Untuk menampilkan semua data saluran ulangilah langkah pada point 6sebanyak jumlah saluran yang akan ditampilkan, sehingga seperti tampilan

    berikut ini.

    8. Setelah data tampil sebagaimana gambar diatas, selanjutnya Select semua filetersebut > klik Oke sehinga file-file tersebut tampil pada kotak dialog New

    File Builder

  • 5/27/2018 ACARA V

    8/20

    9. Setelah semua file yang akan digabung telah muncul pada kotak dialog NewFile Builder klik Choose> sehingga muncul kotak dialog Output Filename.

    Pada kotak dialog tersebut ketikkan Filename citra dan pilih tempat

    penyimpanan data, setelah selesai klik Open. Selanjutnya proses

    penggabungan file berjalan tunggu beberapa menit.

    10.Setelah file tergabung dalam tampilan ENVI 4.5 akan muncul kotak dialogAvailable Band List. Pada kotak dialog tersebut semua file sudah tergabung

    menjadi satu dengan nama Citra Malang yang terdiri dari beberapa saluran.

    11.Proses selanjutnya klik button RGB Color

    12.Ketika diklik button RGB secara otomatis muncul menu tambahan yaituR,G,dan B. Proses berikutnya menentukan komposit saluran misalnya 432,

    maka silahkan klik saluran 4, saluran 3, dan saluran 2 secara berurutan >

    berikutnya klik Load RGB.

  • 5/27/2018 ACARA V

    9/20

    13.Selanjutnya citra akan tampil sesuai dengan komposit warna yang dipilihsebagaimana gambar berikut ini.

    14.Dengan demikian proses komposit sudah berhasil dan dapat dilanjutkanpada proses berikutnya.

    6. HASIL PRAKTIKUMa. Citra Landsat ETM+ yang telah terkompositkan

    Komposit citra Landsat ETM+ 321,432,452, dan 457

    Citra Landsat ETM+ hasil komposit

  • 5/27/2018 ACARA V

    10/20

    Tabel Hasil Komposit Tiap ObjekObjek Yang

    Dikompositkan

    Citra Komposit

    321,432,452, dan 457

    Vegetasi Rapat

    Vegetasi

    Sedang

    Vegetasi Jarang

  • 5/27/2018 ACARA V

    11/20

    Tanah Basah

    Tanah Kering

    Pemukiman

    Lahan Terbuka

  • 5/27/2018 ACARA V

    12/20

    Lahan Tertutup

    Tubuh Air

    Air Keruh

    Air Jernih

  • 5/27/2018 ACARA V

    13/20

    Batas Daratan

    & Perairan

    Jenis Batuan

    Tabel identifikasi objek pada komposit citra Landsat ETM+Band 321,432,452, dan 457

    No. OBJEK Komposit

    321 432 452 457

    1 Vegetasi Rapat Jelas, tampakberwarna

    hijau tua

    dengan

    tekstur kasar.

    Jelas, tampak

    berwarna

    merah tua

    dengan

    tekstur kasar.

    Jelas, tampak

    dengan warna

    orange tua

    dengn tekstur

    kasar.

    Tampak

    berwarna

    coklat

    kegelapan

    dengan tekstur

    kasar.

    2 Vegetasi Sedang Jelas, tampakberwarna

    hijau muda

    dengan

    tekstur agak

    halus.

    Jelas, tampakberwarna

    merah dengan

    tekstur agak

    halus.

    Jelas, tampakberwarna

    orange

    dengan

    tekstur agak

    kasar.

    Tampakberwarna

    kecoklatan

    dengan tekstur

    agak kasar.

    3 Vegetasi Jarang Jelas, tidakbergerombol

    pada lahan

    terbuka

    dengan

    tekstur halus.

    Jelas, tampak

    berwarna

    merah muda

    dengan

    tekstur halus.

    Jelas, tampak

    dengan warna

    orange pudar

    diselingi

    warna biru

    muda.

    Tampak

    berwarna

    coklat pudar

    diselingi warna

    biru muda.

  • 5/27/2018 ACARA V

    14/20

    4 Tanah Basah Jelas,berwarna

    abu-abu

    gelap.

    Jelas, Tanah

    basah

    berwarna

    hijau tua

    (gelap).

    Jelas, tampak

    berwarna nila.

    Tampak

    berwarna

    coklat gelap.

    5 Tanah Kering Jelas,berwarna

    coklat terang

    atau

    kemerahan.

    Jelas, Tampakberwarna biru

    muda cerah.

    Jelas, tampakberwarna biru

    muda cerah.

    Jelas, tampakberwarna biru

    muda cerah.

    6 Pemukiman Samar-samar,

    berwarna

    putih cerah

    dan tampak

    seperti titik-

    titik.

    Samar-samar,

    tampak

    berwarna biru

    cerah dan

    seperti titik-

    titik.

    Samar-samar,

    terlihat

    berwarna

    hijau muda.

    Samar-samar,

    terlihat

    berwarna biru

    muda dan

    cerah.

    7 Lahan Terbuka Jelas, tampakberwarna

    coklat

    terang.

    Jelas, tampak

    berwarn biru

    muda cerah.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hijau

    kekuning-

    kuningan.

    Jelas, tampak

    berwarna biru

    muda cerah.

    8 Lahan

    Terbangun

    Tampak

    berwarna

    coklat serta

    terdapat

    titik-titik

    putih.

    Tampak

    berwarna biru

    muda/cerah.

    Tampak

    berwarna

    hijau muda.

    Tampak

    berwarna biru

    muda cerah.

    9 Tubuh Air Jelas,berwana biru

    tua seperti

    warna lautan

    pada

    umumnya.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hijau tua.

    Jelas, tampak

    berwarna biru

    tua dan

    cenderung

    gelap.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hitam (gelap).

    10 Air Keruh Jelas, tampakberwarna

    biru muda

    karena

    tercampurmateri pasir.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hijau muda.

    Jelas, tampak

    berwarna biru

    tua agak

    terang.

    Tidak jelas,

    berwarna

    hitam seperti

    tubuh air.

    11 Air Jernih Jelas,berwarna

    biru seperti

    air pada

    umumnya.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hijau tua.

    Jelas, tampak

    berwarna biru

    tua.

    Jelas, tampak

    berwana hitam

    sengan tekstur

    halus.

    12 Batas Daratan &

    Perairan

    Jelas,

    ditandai

    dengan

    deburan

    ombakberwarna

    Jelas, tampak

    berwarna

    hijau dan

    pantai

    berwarnahijau tua.

    Jelas, tampak

    berwarna biru

    gelap dan

    pantai

    berwarnahijau gelap.

    Jelas, tampak

    berwarna

    hitam dan

    pantai

    berwarna hijaugelap.

  • 5/27/2018 ACARA V

    15/20

    putih.

    13 Jenis Batuan Tampakberwarna

    abu-abu

    gelap hingga

    kehitaman,terlihat pada

    dinding

    tebing.

    Tampak

    berwarna

    hijau gelap,

    terlihat pada

    dindingtebing.

    Tampak

    berwarna

    hijau tua,

    terlihat pada

    dindingtebing.

    Tampak

    berwarna biru

    tua, terlihat

    pada dinding

    tebing.

    b. Bentuk-bentuk komposit citra Landsat ETM+1. Komposit 321

    Keterangan :

    1. Warna hijau untuk vegetasi2. Warna biru untuk air3. Putih untuk awan dan deburan air4. Coklat untuk tanah/lahan5. Abu-abu atau gelap untuk batuan

    2. Komposit 432Keterangan :

    1.

    Warna merah untuk vegetasi2. Warna hijau untuk air3. Warna putih untuk awan dengan

    warna hijau muda ditepinya

    4. Warna hijau untuk tanah/lahan5. Warna hijau tua untuk batuan

    3. Komposit 452Keterangan :

    1. Warna orange untuk vegetasi2. Warna biru tua untuk air3. Warna putih untuk awan dengan

    warna biru muda dan merah muda

    ditepinya

    4. Warna hijau kekuningan (cerah)untuk tanah/lahan

    5. Warna hijau tua untuk batuan

  • 5/27/2018 ACARA V

    16/20

    4. Komposit 457Keterangan :

    1. Warna coklat untuk vegetasi2.

    Warna hitam untuk air

    3. Warna putih dan orange pudar untukawan dengan biru muda ditepinya

    4. Warna biru muda (cerah) untuktanah/lahan

    5. Berwarna biru tua untuk batuan7. PEMBAHASAN

    Dalam penginderaan jauh, ada 2 tipe visualisasi citra, yakni Psedeucolordan

    Komposit citra. Tampilan dari psedeucolor adalah monokromatik sedangkan

    komposit merupakan perpaduan dari 3 warna dasar yakni, biru hijau dan merah. Citra-

    citra saluran tunggal sering kali ditampilkan dengan representasi tingkat keabuan

    (grey scale). Dengan cara ini , mata manusia dengan mudah (dan secara kualitatif)

    memahami tingkat pantulan atau pancaran spektral objek yang terekam pada setiap

    piksel. Tampilan inilah yang disebut monokromatik atau gradasi keabuan. Gradasi

    keabuan mewakili nilai kecerahan yang mewakili kekuatan pantulan pada spektrum

    tertentu. Citra saluran tunggal biasa direkam pada wilayah spektrum panjang

    gelombang tertentu, misalnya biru (julat 0,4-0,5 m), hijau (0,5-0,6 m), merah (0,6-

    0,7), inframerah dekat (0,7-1,1 m), dan seterusnya.

    Tampilan visualisasi citra Psedeucolor dan Komposit Warna

    Dalam praktikum penginderaan jauh 5 ini membahas tentang Komposit Citra

    Satelit Multispektral ini diperlukan pemahaman mengenai bentuk komposit citra

    satelit Landsat ETM+. Dalam komposit citra nantinya akan digabungkan 3 saluran

    sekaligus sehingga akan tampak variasi rona dan warna objek yang diamati sesuai

    saluran yang dikompositkan.

    Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda

    dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispektral

    umumnya dibuat dengan saluran sempit. Dengan menggunakan sensor multispectral,

    maka kenampakan yang diindera akan menghasilkan citra dengan berbagai saluran.

  • 5/27/2018 ACARA V

    17/20

    Citra dengan saluran yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    kenampakan-kenampakan objek tertentu, karena saluran-saluran tersebut memiliki

    karaktersitik tertentu terkait dengan kepekaan terhadap suatu kenampakan objek.

    Untuk melakukan komposit citra satelit Landsat ETM+ dapat dilakukan

    dengan menggunakan program ENVI 4.5. Komposit citra merupakan penggabungan 3saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran

    penyusunnya.Warna dasar dalam komposit citra adalah biru, hijau dan merah. Warna

    lain muncul sebagai kombinasi dari warna-warna dasar tersebut. Pengertian ini

    didasari dari Teori Kubus Warna dimana warna merah, hijau dan biru diletakkan

    berturut-turut pada sumbu merah, hijau, dan biru. Komposit citra berguna dalam

    membantu pengidentifikasian objek yang tampak pada citra karena mata manusia

    memiliki keterbatasan dan hanya mampu mengidentifikasi objek yang tampak

    menonjol saja.

    Fokus dalam praktikum multispektral

    ini adalah pengamatan objek citra pada

    komposit 321, 432, 452, dan 457. Pada

    komposit 321, kenampakan objek seperti

    wujud aslinya. Komposit ini disebut juga

    dengan komposit Natural Color atau True

    Color. Saluran pada komposit ini terletak

    pada spektrum tampak, dimana hasil

    visualisasi yang dihasilkan sama atau sesuai

    dengan gelombang elektromagnetik yang

    mampu dilihat oleh mata manusia. Sehingga warna pada komposit ini dikatakan samaseperti aslinya (natural). Objek-objek seperti vegetasi, tanah, lahan, air dan

    pemukiman akan tampak jelas pada saluran ini dan pengamat mudah membedakan

    antar objek karena warnanya yang sama seperti yang biasa dilihat. Komposit asli ini

    bermanfaat untuk studi yang berkaitan dengan tata wilayah kota maupun pengamatan

    hidrologi.

    Komposit 432 disebut juga dengan

    komposit False Color. Jenis komposit ini

    sering digunakan untuk identifikasi vegetasi

    karena gelombang inframerahnya dapatmendeteksi daun dengan baik. Pigmen daun

    yang mengandung klorofil akan menyerap

    gelombang inframerah, sehingga vegetasi

    akan tampak berwarna merah. Tingkat

    kegelapan atau cerahnya warna merah

    tergantung pada bentuk dan lebar daun,

    pigmen daun, kandungan air, dan kandungan material organik. Selain itu keadaan

    tumbuhan juga mempengaruhi warna merah yang dihasilkan, tumbuhan yang sehat

    warnanya tampak merah gelap. Pada daerah padang rumput mauapun lahan dengan

    vegetasi jarang, akan tampak berwarna merah muda. Pemukiman pada komposit ini

  • 5/27/2018 ACARA V

    18/20

    ditunjukkan dengan warna biru muda dan air berwarna biru tua. Tanah atau lahan

    akan tampak berwarna kehijau-hijauan dan batuan berwarna hijau tua.

    Pada komposit 452 ini vegetasi

    ditandai dengan warna orange. Vegetasi yang

    lebat dan sehat akan tampak berwarna orangetua. Pada komposit ini lahan basah akan

    mudah di identifikasi dengan objek yang

    disekitarnya karena warnannya yang lebih

    gelap (berwarna nila) karena kemampuan air

    dalam menyerap inframerah. Kenampakan

    jenis dan kondisi tumbuhan ditampilkan

    dengan variasi rona atau warna orange,

    coklat, dan hijau muda. Batuan di

    visualisasikan dengan warna hijau tua. Komposit ini bermanfaat untuk

    mengidentifikasi perbedaan embun, analisa lahan dan kondisi- kondisi tumbuhan.

    Komposit 457 menampilkan objek air jernih yang dalam dengan warna sangat

    hitam. Vegetasi divisualisasikan dengan warna coklat, orange dan kuning cerah.

    Lahan-lahan basah tampak berwarna coklat gelap, sedangkan pada umumnya lahan

    divisualisasikan dengan warna biru muda,

    hijau dan coklat kemerahan. Kondisi tersebut

    dipengaruhi oleh kondisi tanah pada daerah

    terebut. Warna biru mengindikasikan bahwa

    pada lahan itu adalah lahan kosong atau habis

    tanam, sedangkan pada daerah yang kemerah-merahan menunjukkan adanya vegetasi yang

    baru tumbuh, misalnya seperti padang rumput.

    Komposit ini dapat digunakan untuk

    pengamatan Geologi batuan.

    Penyimpanan Data Citra

    Data citra memiliki ukuran file yang besar sehingga kurang efisien. Kebutuhan

    akan sistem penyimpanan yang efisien semakin terasa dengan digunakannya sensormultisaluran. Melalui sensor semacam ini, beberapa citra yang menggambarkan objek

    yang sama dihasilkan, namun menyajikan variasi rona/nilai pksel yang berbeda.

    Variasi ini tergantung pada saluran yang digunakan. Format penyimpanan digital

    diantaranya adalah Band Sequential (BSQ), Band Interleaved by Line (BIL), dan

    Band Interleaved by Pixel (BIP).

    Pada format BSQ citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai

    berkas atau file yang terpisah. Urut penyimpanan data pun dilakukan mulai dari baris

    pertama saluran 1, baris kedua, baris ketiga, dan seterusnya hingga baris terakhir.

    Data ini disimpan sebagai file saluran 1. Kemudian mulai dari baris pertama untuk

    saluran 2 sampai dengan baris terakhir. Jadi pada sistem 3 saluran dihasilkan 3 berkas

    citra.

  • 5/27/2018 ACARA V

    19/20

    Pada format BIL, penyimpanan dilakukan muai dari baris pertama saluran 1,

    kemudian dilanjutkan dengan baris pertama saluran 2,...baris pertama saluran n.

    Setelah itu, dilanjutkan dengan baris kedua saluran 1,baris kedua saluran 2...baris

    kedua saluran n. Begitu seterusnya sampai baris terakhir saluran n selesai disimpan.

    Dengan format BIL, seluruh data citra pada n saluran akan disimpan sebagai satuberkas. Format BIL untuk saluran tunggal (n=1) dengan demikian akan sama dengan

    format BSQ.

    Pada prinsipnya, format BIP ini mempunyai kemiripan dengan format BIL.

    Hanya saja selang-selingnya bukan lagi perbaris, melainkan per piksel. Penyimpanan

    dimulai dari piksel pertama (pojok kiri atas) baris pertama saluran 1, piksel pertama

    baris pertama saluran 2,...piksel pertama baris saluran n. Begitu seterusnya, sampai

    pada piksel terakhir baris terakhir saluran 1, piksel terakhir baris terakhir saluran

    2,...piksel baris terakhir saluran n. Sama halnya dengan BIL, disini seluruh data citra

    pada n saluran disimpan sebagai satu berkas.

    Pada dasarnya format penyimpanan BSQ, BIP dan BIL memiliki cara masing-

    masing dan tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan. Format BSQ memiliki

    kapasitas memory paling besar dari format yang lain, karena setiap band disimpan

    dalam bagian tersendiri dengan header sendiri, namun data yang tersimpan tidak

    mudah rusak. Misalnya, jika terdapat kerusakan salah satu nilai piksel pada salah satu

    band, maka band lain masih dapat terbaca dengan baik, karena disimpan dalam bagian

    tersendiri.

    Untuk format penyimpanan BIL dan BIP hampir sama, file nya ringan karena

    disimpan dalam satu bagian. Akan tetapi apabila terdapat salah satu nilai piksel yang

    rusak atau tidak terbaca, maka citra akan rusak karena piksel yang rusak tadi akandimasuki piksel selanjutnya, sehingga informasi yang tersimpan menjadi bergeser

    semua.

    8. KESIMPULANDalam penginderaan jauh, ada 2 tipe visualisasi citra, yakni Psedeucolordan

    Komposit Warna citra. Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran

    jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar,

    citra multispektral umumnya dibuat dengan saluran sempit. Komposit citra adalahcitra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan keunggulan

    dari saluran-saluran penyusunnya. Komposit citra berguna dalam membantu

    pengidentifikasian objek yang tampak pada citra karena mata manusia memiliki

    keterbatasan dan hanya mampu mengidentifikasi objek yang tampak menonjol saja.

    Kebutuhan akan sistem penyimpanan yang efisien semakin terasa dengan

    digunakannya sensor multisaluran. Untuk itu dikembangkan format penyimpanan

    digital, diantaranya yaitu Band Sequential (BSQ), Band Interleaved by Line (BIL),

    dan Band Interleaved by Pixel (BIP

  • 5/27/2018 ACARA V

    20/20

    DAFTAR RUJUKAN

    Danoedoro, Projo.2012.Pengantar Penginderaan Jauh Digital.Yogyakarta :

    Penerbit Andi

    Lillesand, dan Kiefer.1990.Penginderaan Jauh Dan Interpretasi Citra.Yogyakarta :

    Gajah Mada University Press

    Quinn, James W. .2001.Band Combination.(online)

    (http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.html, Diakses pada tanggal

    02 Maret 2013 )

    Suryadi, Indrawan.2008.Kombinasi Band Landsat-7. (online)

    (http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399, Diaksespada tanggal 03 Maret 2013)

    http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.htmlhttp://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://tech.groups.yahoo.com/group/rsgisforum-net/message/10399http://web.pdx.edu/~emch/ip1/bandcombinations.html