abstrak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · bebas...
TRANSCRIPT
i
ii
iii
ABSTRAK
Fajar Munggah Pramdani Profil Komunitas Punk
Komunitas Punk adalah sekelompok remaja yang berkumpul secara bersama-sama dalam satu wadah atau kelompok yang mempunyai gaya hidup, trend, fashion, mengusung slogan kebersamaan (equality,) anti kemapanan, anarkisme, solidaritas sosial, dan anti penindasan di segala bentuk apa pun. Hal yang demikian itu, merupakan bagian dari identinas yang ada pada diri anak-anak punk dan sebagai slogan-slogan anak-anak punk diidentikan melalui perlawanan-perlawanan anak punk atau komunitas terhadap segala bentuk diskriminasi, penindasan, ketidak-adilan yang dilakukan oleh para penguasa, pengusaha, para elit politik dan pemerintah kepada masyarakat. Maka dengan memakai busana, pakaian yang cenderung urakan merupakan bentuk dari perlawanan anak-anak punk terhadap penguasa. Sejarah munculnya komunitas punk berawal dari gejolak ekonomi keuangan, di London Inggris, tepatnya pada tahun 1970. Memaksa anak-anak muda membuat sebuah gerakan yang diawali oleh kelas-kelas pekerja (buruh). Kemudian, Inggris mengalami krisis ekonomi keuangan yang berkepanjangan dengan mengeksploitasi, dan menindas para pekerja pada saat itu yang mengakibatkan terjadinya pengangguran, serta tindakan kriminalitas diakibatkan oleh pemerintah, penguasa, demi pemulihan krisis ekonomi keuangan.
Penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data seperti, wawancara, pengamatan, dan observasi. Dengan melalui metode pendekatan fenomenologi bertujuan agar dapat mewawancarai sumber atau orang yang mengalami langsung berdasarkan pengalaman pribadinya dan memperoleh hasil temuan penelitian sesuai peristiwa atau fenomena yang terjadi, Sedangkan subyek dalam penelitiaan ini adalah 7 anggota komunitas punk yang berada di Lenteng Agung dari 10 orang anggota komunitas punk yang berada di Lenteng Agung. Pemilihan informan utama diambil dengan ciri yaitu sample secara acak. Yang di dalamnya merupakan tekhnik sampling snowball bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh terlebih dahulu, sehing dimulai dari satu lama-kelamaan menjadi semakin banyak.
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan tulisan ini berdasarkan dari beberapa kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan komunitas Punk di antaranya: kegiatan berkumpul, bernyanyi, membuat lirik lagu, membuat sablonan baju, membuat tatto, membuat aksesoris-aksesoris seperti kalung, dan gelang. serta beberapa kegiatan positif komunitas Punk dalam melakukan kegiatan-kegiatan bakti sosial seperti, kegiatan komunitas Punk dalam membersihkan lingkungan sekitar, kegiatan komunitas Punk dalam penggalangan dana amal, kegiatan komunitas Punk dalam merayakan HUT RI, kegiatan komunitas Punk bersama-sama warga bergotong royong, dan kegiatan komunitas punk dengan membagikan sembako kepada warga dan lingkungan sekitar profil komunitas Punk di Lenteng Agung serta faktor yang melatarbelakangi seorang masuk kedalam komunitas Punk diantaranya faktor keluarga, faktor kemiskinan, faktor lingkungan dan faktor pertemanan.
iv
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT nikmat, karunia dan kesempatan mengembangkan potensi diri dan keilmuan, sehingga
skripsi pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif
Hidayatullah selesai dengan baik, Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kehariban
junjungan alam Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan
pengikutnya yang selalu istiqomah dijalannya.
Selanjutnya, berkaitan dengan penyelesaian Skripsi ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika, instansi baik lembaga maupun
perorangan yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan trima kasih
penulis kepada :
Terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan Bapak Dr. Zulkifly, MA selaku Ketua
Jurusan Sosiologi sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah sabar, meluangkan waktu
untuk penulis serta motivasi dan bimbingan beliau hingga pada akhirnya penulis bisa
menyelesaikan skripsi. Ibu Joharutul Jamilah, M.Si selaku sekertaris jurusan, Bapak Muhammad
Ismail, S.Ag selaku dosen pembimbing akademik, dan para dosen sosiologi Fakultas Ilmu Politik
dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kedua orang tua, penulis yang selalu sabar dan tabah dalam menghadapi penulis wabil
khusus ibu penulis Neti Heryati dan Bapak Penulis Sudayat yang selalu menanyakan kepada
penulis kapan penulis dapat menyelesaikan skripsi. Atas doa serta semangat yang telah kedua
orang tua berikan kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi, adik-adik penulis. M.
v
Suparyandi Sanusi dan M. Yusuf Sufian, Apih, Mamih beserta semua keluargaku, sanak
saudaraku yang ada di Sukabumi.
Neng Ida Ros Hayati, yang selalu mengingatkan penulis memberi motivasi, semangat
kepada penulis, untuk dapat menyelesaikan skripsi.
Sahabat-sahabati penulis, Reni Agustina, Epo Nurwahyuni, seluruh anggota paduan suara
Lamyuzard Serta para pembina LamYuzard, para personil fortuna band, dan Mamah Ririn yang
selalu memberikan semangat kepada penulis.
Sahabat-sahabat aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat.
Seluruh senior, alumni dan keluarga besar PMII Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan
Tinggi Umum (KOMFUSPERTUM), PMII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (KOMFISIP).
Teman-teman penulis mahasiswa Sosiologi dan Ilmu Politik Angkatan 2006 (FISIP). Dan teman-
teman ku di rumah Om ilay, Aceng beserta keluarga
Terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada Para Personil komunitas Punk,
Bang Mike, Bob, Ebet, Umar, Sinyo, Riki dan para personil komunitas Punk lainnya yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, semoga mereka semua
mendapat balasan yang mulia dan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya. Terakhir semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi kontribusi bagi khazanah keilmuan Sosiologi, serta
menjadi amal shalih di hadapan Allah Ta’ala. Amiin ya rabbal ’alamin.
Ciputat 23 November 2011
Fajar Munggah Pramdani
vi
vii
OUTLINE
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………... 1
B. Perumusan Masalah ............................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................ 7
E. Tinjauan Pustaka ................................................... 7
F. Metode Penelitian …………….............................. 13
G. Sistematika Penulisan ………………………….... 15
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Sosiologi Tentang Beberapa Faktor Masalah
Sosial............................................................................... 17
1. Faktor Keluarga.......................................................... 17
2. Faktor Pertemanan...................................................... 21
3. Faktor Kemiskinan...................................................... 25
4. Faktor Lingkungan.................................................... 27
BAB III : PROFIL KOMUNITAS PUNK LENTENG AGUNG
A. Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk ……………. 31
viii
B. Keanggotaan Komunitas Punk………………………. 35
C. Identitas Diri Anak Punk Dengan Simbol-simbolnya... 37
D. Tingkat Sosial dan Ekonomi......................................... 40
E. Anak-anak Punk Dalam Aksi Panggung....................... 43
F. Penilaian Masyarakat Terhadap Komunitas Punk......... 45
BAB 1V : KEGIATAN-KEGIATAN DAN FAKTOR PENDORONG MENJADI
KOMUNITAS PUNK
A. Kegiatan Komunitas Punk............................................ 48
1. Kegiatan Punk Dalam Berkumpul ......................... 50
2. Kegiatan Punk Dalam Bermusik ........................... 52
3. Kegiatan Punk Dalam Berwirausaha ..................... 56
4. Kegiatan Punk Dalam Membuat Lirik Lagu ......... 57
5. Kegiatan Punk Membuat Tatto............................... 58
B. Faktor yang Mendorong Menjadi Komunitas Punk
2. Faktor Keluarga ...................................................... 62
3. Faktor Kemiskinan ................................................. 65
4. Faktor Lingkungan.................................................. 68
5. Faktor Pertemanan ................................................. 71
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………… 81
B. Saran……………………………………………… 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
ix
LAMPIRAN
Lampiran 1 hasil Wawancara dan Observasi
Lampiran II Dokumentasi Penelitian
Lampiran III Lirik lagu Komunitas Punk
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Punk merupakan sebuah gaya hidup yang mengusung identitas kebebasan
dan anti kemapanan. Identitas dan anti kemapanan itu diidentikan dengan fashion,
gaya, penampilan, cara berpakaian, seperti menggambarkan sebuah kebebasan,
gejolak terhadap pengusaha, pemerintah, dan para penguasa pada waktu itu. Punk
dalam mengenakan pakaiannya menghasilkan gaya, busana cenderung berlebih-
lebihan. Karena hal tersebut merupakan bagian dari perlawanan Punk terhadap
para penguasa, dengan menunjukan bahwa Punk bukan kaum yang tersisih.1
Dalam sejarahnya Punk, merupakan sub budaya yang lahir di London,
Inggris. Gerakan anak muda yang diawali dari kelas-kelas pekerja ini mengalami
masalah ekonomi keuangan dengan tingkat pengangguran dan kriminalitas yang
tinggi. Pada tahun 1970-an, Inggris mengalami masalah krisis ekonomi sehingga
muncul perkembangan kapitalisme yang telah membuat pemerintah Inggris
mengeksploitasi, menindas, menekan kelas pekerja, demi pemulihan ekonomi.
Kelahiran Punk pada tahun 1970-an dilatar belakangi adanya ketidakpuasan akan
sistem serta aturan yang berlaku di Inggris serta sebagai bentuk ide dan
perlawanan anak-anak muda yang berasal dari kelas-kelas pekerja terhadap
1 Idrus Syatri, Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk, artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini.html
2
pemerintahan yang menerapkan sistem kapitalisme, dengan melakukan berbagai
tindakan eksploitasi, penindasan, dan diskriminasi terhadap para pekerja industri.2
Kemudian gerakan perlawanan yang dipelopori oleh anak-anak muda ini
yang berasal dari kelas pekerja secara cepat masuk ke Amerika yang sedang
mengalami masalah krisis ekonomi dan keuangan yang ditandai dengan
kemerosotan moral, etika, para-para tokoh elit politik negara tersebut, sehingga
dapat memicu adanya tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Oleh
sebab itu, Punk dalam menggunakan budaya perlawanannya diidentikan oleh
fashion, musik, dan bahasa. Budaya perlawanan ini menempatkan pada tekanan-
tekanan politis yang lebih besar dalam bentuk-bentuk simbolis perlawanan, baik
individual, maupun kolektif.3
Dengan perkembangan musik Punk yang semakin pesat pada tahun 1970-
an Punk mulai menyebar dari Eropa sampai dengan Amerika, Asia, bahkan
hampir ke seluruh dunia. Inti dari slogan punk adalah semangat penyesuain diri,
bebas berpendapat, bebas berbicara, bebas berekspresi, dan bebas menyuarakan
pendapat.4
Selanjutnya, Punk mulai dikenal Di Indonesia sejak akhir tahun 1970-an,
tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada tahun 1990-an di Jakarta.
Kemudian lahirlah generasi pertama Punk di Jakarta dengan sebutan Young
Offender (Y.O), yaitu nama komunitas anak-anak muda yang memiliki arti makna
2 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007). 3 Idrus Syatri, “Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk, artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini.html 4 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
3
dari simbol-simbol Punk dan Young Offender (Y.O) tampil sebagai kelompok
Punk bergaya, penampilan, mohawk,5 spiky hair,6 kalung rantai, sepatu boots.7
Dan kebanyakan dari anggota komunitas ini didominasi oleh laki-laki. Komunitas
Punk Young offender (Y.O) adalah suatu kelompok anak-anak muda yang
mayoritas para anggotanya berasal dari kelas menengah berdasarkan status
pendidikannya dan dapat dilihat dari Anak-anak muda yang masih duduk dalam
bangku kuliah pada umumnya. Young Offender (Y.O), juga merupakan sebuah
wadah atau sarana komunikasi antar sesama komunitas Punk untuk bertemu,
bertukar pikiran, bertukar kaset dan kaos antara anggota dan antar sesama
komunitas punk, serta para penggemar musik Punk di Jakarta.8
Ada tiga hal yang perlu dikritisi, Dalam proses perkembangan sejarah
komunitas punk Jakarta pertama, komunitas Punk tidak terlepas dari peranannya
sebagai komunitas punk Jakarta yang didentikan dengan sebuah gerakan
perlawanan counterculture anak-anak muda terhadap pemerintah. Maka gerakan
perlawanan tersebut perlu dipertanyakan, dikarenakan komunitas punk di Jakarta
ikut masuk ke dalam partai politik yang bernama partai rakyat Demokrat (PRD),
pada tahun 1997-1999 dengan mengusuh sebuah gerakan sama-sama peduli
terhadap nasib rakyat serta kondisi sosial, politik saat itu. Kedua, apalagi gerakan
tersebut pada era tahun 1999 ini mulai menemukan puncak kejayaannya, 5 Mohawk adalah rambut Punk bergaya berdiri Simbol keberpihakan Punk terhadap suku Mohakw asli Indian yang dibantai habis-habisan oleh orang kulit putih yaitu Amerika 6 Spike Hair adalah gelang yang mereka pakai pergelangan tangan simbol terpidana mati dengan memakai kursi listrik digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik oleh para diktator orang-orang kulit putih pada saat itu. 7 Sepatu Both yang digunakan oleh anak Punk merupakan bentuk diskriminasi yang dilakukan aparat tentara dan kepolisian atau militer terhadap kaum minoritas 8 Fathun Karib ”Sejarah Komunitas Punk” artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian-1.html
4
kemajuannya didorong oleh arus reformasi yang membuat semua orang dapat
berbicara dengan bebas untuk mengemukakan pendapatnya dimuka umum. Tiga,
komunitas punk ini terjebak dalam situasi dan kondisi politik praktis sehingga
dapat membuat sebagain anggota punk mundur dari kancah perpolitikan.
Dikarenakan banyaknya unsur-unsur politik yang tidak sepaham dengan hati
nuraninya anak punk, serta situasi dan kondisi perpolitikan di Indonesia pada saat
itu mengalami stagnasi terhadap aktivitas politik rill. Pada tahapan (fase) ini juga
di tahun 2001 komunitas mengalami kemunduran dengan melemahnya sikap
politik komunitas punk dan aktivitas politik masyarakat sesudah era reformasi.9
Komunitas Punk ini lebih mementingkan penampilan (pose), dan tidak
menganggap penampilan baik suatu hal penting bagi anak Punk, dengan
berpenampilan compang-camping, urak-urakan, berdandan tidak sewajarnya,
memakai berbagai atribut Punk seperti kalung, rantai besar, gelang, rambut dicat,
gembok, peniti, sepatu both, tindikan, sabuk, dan atribut-atribut lainnya. Atribut
tersebut merupakan simbol-simbol dan identitas komunitas Punk sebagai bentuk
diskriminasi terhadap kelas-kelas pekerja atas kaum penguasa yang dilakukan
secara tidak adil dan berprikemanusiaan. Tidak heran jika sebagian masyarakat
menilai komunitas Punk ini merupakan komunitas jalanan. Terkadang komunitas
Punk tidak terlepas dari prilaku-prilaku menyimpang mulai dari hidup bebas, seks
9 Fathun Karib, Sejarah Komunitas Punk. Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitas-punk-jakarta-bagian-1.html
5
bebas, narkoba, meminum-minuman keras yang mengakibatkan komunitas
tersebut terjerumus pada tindakan-tindakan anarkis dan kriminalitas.10
Pada kenyataannya, keberadaan Punk tidak sepenuhnya dapat diterima
dimasyarakat bahkan masyarakat menilai mereka dengan penilaian negatif. Dalam
pandangan masyarakat, komunitas Punk memiliki prilaku menyimpang, identik
dengan lebel negatif yang mengedepankan gaya, trend, dan fashion. Tidak sebagai
anak Punk yang mahir membuat karya-karya lirik lagu dan bermain musik. Hal
tersebut dipengaruhi oleh citra yang dibangun media dan mereka bergaya anak
Punk tapi tidak mengetahui arti dan makna Punk sebenarnya.11 Kenyataan tersebut
membuat banyak anak Punk terjebak dengan stigma negatif. Karena mereka itu
mengikuti Punk hanya budaya pamer semata, atau tempat pelarian, sehingga
bersembunyi dibalik tirai kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa didasari rasa
tanggung jawab. Hal itu sangat bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh
seorang anak Punk dalam menjalani hidupnya sebagai Punk, yaitu kebebasan
didasarkan dengan tanggung jawab, persaudaraan, solidaritas sosial yang tinggi,
penghargaan terhadap komunitas dan personal.12
Melihat gambaran yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini ingin
mendeskripsi dan menganalisis profil komunitas Punk di Lenteng Agung. Untuk
melihat sebenarnya faktor apa saja yang melatar-belakangi seseorang bergabung
10 Idrus Syatri, Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku anak Punk. Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini.html 11 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007). 12 Erickningrat, Komunitas Punk Siapa Mereka Artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.erickningrat.wordpress.com/2009/01/24%E2%80%A6-kehidupan-atau-pelarian/,
6
dalam komunitas Punk dan untuk melihat dinamika kelompok ini dengan
mengamati kegiatan aktivitas yang mereka lakukan.
B. Perumusan Masalah
Dari permasalahan latar belakang yang muncul di atas, maka masalah
dalam penelitian ini adalah PROFIL KOMUNITAS PUNK DAN FAKTOR
PENDORONG MENJADI PUNK. Dengan pertanyaan penelitian yang akan
dibahas antara lain :
1. Bagaimana Profil komunitas Punk dilokasi penelitian?
2. Kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh komunitas Punk di lokasi
Penelitian?
3. Faktor apa yang mendorong seorang menjadi bagian komunitas Punk?
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut di atas, penulis mengadakan penelitian
ini bertujuan :
1. Untuk mendeskripsikan profil komunitas Punk dilokasi penelitian.
2. Untuk mengemukakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas
Punk dilokasi penelitian.
3. Untuk menjelaskan faktor yang mendorong seorang menjadi bagian dari
komunitas Punk.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat,
sumbangan informasi dan menambah khazanah pustaka. Secara teoretis, penulis
mengharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan dalam
7
pengembangan “Profil Komunitas Punk Dan Faktor Pendorong Menjadi Punk”
serta pengembangan ilmu dalam bidang sosiologi.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mengubah citra terhadap
masyarakat yang menilai bahwa anak Punk merupakan anak jalanan, anak urakan,
anak pergaulan bebas, anak berpakaian tidak sopan, anak dengan tidak
mempunyai cara tatakrama, semaunya sendiri tanpa menghiraukan batasan-
batasan, dan norma-norma terhadap aturan yang seharusnya dipatuhi oleh
komunitas Punk.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasaarkan dengan kajian tentang komunitas Punk, penulis menemukan
beberapa penelitian sejenis yang berupa hasil dari skripsi, tesis dan disertasi,
antara lain :
Skripsi ini ditulis oleh Murti, dengan judul “Keberagamaan Komunitas
Punk” dengan Mengkaji tentang realitas dan fakta sosial dalam keberagamaan
komunitas Punk dilihat dari lebel negatifnya seperti Punk diidentikkan dengan
anak jalanan, urakan mengkonsumsi seks bebas, minum-minuman keras, narkoba
kerusuhan, dan prilaku menyimpang lainnya. 13
Isi dari penelitian ini adalah aspek agama yang tercermin terhadap prilaku
kehidupan komunitas Punk yang menganut sistem anti kemapanan, dipersepsikan
oleh masyarakat dari sisi negatif. Biasanya apa yang mereka peroleh dari agama
tidak memuaskan keingintahuan, jawaban-jawaban atas segala persolan hidup
yang mereka hadapi atau sebaliknya. Akan tetapi, pada implementasinya agama
13 Murti, Keberagamaan Komunitas Punk, (Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
8
tidak menjadi pedoman dasar yang kuat bagi sebagian komunitas Punk ini dan
juga sebagian anak Punk menganggap agama sebagai dasar untuk memotivasi
dirinya agar tetap berusaha berprilaku baik, mencegah perbuatan yang buruk serta
menjauhi segala larangannya dan menjalankan apa yang telah diperintahkan
agama kepada pemeluknya.14
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengaruh agama sangat besar dalam
proses seorang menjadi komunitas Punk dan agama sangat berperan penting untuk
mencegah dari perbuatan anak Punk dari dosa. Tetapi bagi sebagian anak lain
mengatakan bahwa agama tidak mempunyai pengaruh “apa-apa” di dalam
kehidupan, yang ada hanyalah kebebasan tanpa adanya aturan.
Kemudian, tesis yang ditulis oleh Bambang Hernawan dengan judul
“Wacana Kritik Lirik Musik Rock”. Mengkaji tentang dibalik sebuah realitas
kepentingan ekonomi sebagai alat kapitalisme, dalam sebuah teks musik dan lirik
lagu musik rock itu diproduksikan untuk dapat mendistribusikan hasil dari lirik
lagu kepada para penjual. Kemudian lirik lagu musik rock sangat diidentikan
dengan nada dan kritik sebagai counter hegemoni (yang menyuarakan kebebasan).
Padahal di dalam lirik tersebut sangat memboyong suatu kepentingan kapitalisme
yang di dalam musik rock selalu terjadi ketimpangan yang artinya, bahwa pada
dasarnya musik rock dan lirik lagunya tidak bisa dikatakan sebagai bentuk suatu
realitas sosial, melainkan lebih kepada harga atau nilai yang terakum dalam selara
pasar dan bisa disebut sebagai market.15
14 Ibid., h. 8. 15 Bambang Hernawan, Wacana kritik Lirik Musik Rock Studi Analisis Wacana kritikal Musik Undergraound, (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Jakarta, 2003). h. 10-15.
9
Isi dari penelitian adalah pemahaman musik rock di balik kata perlawanan
merupakan bahasa dalam musik rock, yang diidentikan dengan menyuarakan
kebebasan melalui kritikan berupa lirik lagu bercerita kondisi sosial masyarakat
yang ada dan menggambarkan lirik lagu
Kesimpulannya dari penelitian ini adalah musik sangat berkembang pesat
pada tahun 1950 sebagai sebuah musik populer yang disebut aliran musik rock
(musik yang dimainkan dengan nada dan irama keras), yang merupakan sebuah
industri sangat kecil di dalam ruang lingkupnya. Namun, pada perkembangannya
musik ini beralih fungsi dahulunya anti kemapanan, merubah bentuk menjadi
sebuah aliran musik dengan gaya hidup anak muda cenderung hedonisme. Aliran
musik rock juga bukanlah dianggap sebagai aliran musik yang benar, dan juga
bukanlah aliran musik yang menunjukan kritik yang sesungguhnya. Di balik itu
semua musik memang mempunyai suatu kepentingan pemilik modal bahwa musik
adalah suatu industri yang masuk di dalamnya tertanam nilai-nilai pasar.16
Selanjutnya, penelitian yang ditulis oleh Fransiska Titiwening berjudul
Punk: Masalah Identitas Dalam Metode Antropologi, yang mengkaji tentang
komunitas punk juga merupakan hasil dari pembentukan media yang selalu
berubah-ubah dalam waktu singkat, sehingga media juga menjadi permasalahan
identitas paling penting dengan membawa pengaruh besar bagi kehidupan
komunitas Punk dimasyarakat. Media juga dapat menyediakan banyak pilihan
sekaligus dapat merubah identitas hasil bentukan media itu sendiri. Dalam hal ini
16 Ibid., h. 164-172.
10
bahwa media juga mempunyai “batas” yang selalu berubah ubah, dimana
komunitas punk juga merupakan hasil dari bentukan media.17
Isi dari penelitian tersebut adalah identitas menjadi permasalahan penting
di dalam pembentukan karakter setiap individu komunitas Punk sehingga konflik
antar komunitas Punk yang kerap terjadi saat ini dapat membentuk batasan
identitas bagi komunitas Punk.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media selalu menawarkan
pandangan yang membentuk berbagai macam gaya hidup yang punya ruang sosial
tersendiri didalam membentuk identitas dan media sangat berperan penting
menentukan karakter anak Punk.
Skripsi yang berjudul “Perkembangan Musik Punk di Amerika” yang di
tulis oleh Ahmad Fikri Hadi Mengkaji tentang masalah perkembangan musik
Punk di Amerika pada periode 1974-1980. Pada tahun tersebut merupakan awal
dari perkembangan musik Punk di Amerika yang ditandai munculnya grup band
The Ramones sebagai grup band pertama beraliran musik Punk di Amerika. 18
Isi dari penelitian ini adalah perkembangan musik Punk tidak lahir sebagai
sebuah aliran musik baru, melainkan sebuah gaya hidup anak Punk di Amerika
dan sangat berkembang dalam bentuk perlawanan dinilai dari sikap anti
kemapanan dalam lirik-lirik lagu yang mengkritik keadaan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya pada saat itu. Musik punk juga dikenal sebagai musik yang
sangat agresif dikarenakan musik punk identik dengan perlawanan anak muda
17 Fransiska Titiwening,: “Punk Masalah Identitas Dalam Metode Penelitian Antropologi,” (Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta, 2001). 18 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk di Amerika. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008).
11
terhadap sebuah aturan dan norma-norma yang ada. Hal itu dapat terlihat dari
gaya anak punk seperti orang kriminal, dan mencerminkan anak-anak muda yang
pemberontak.
Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah Amerika sebagai kiblat
perkembangan musik populer. Di antara beberapa perkembangan aliran-aliran
musik yang populer pada saat itu adalah blue jazz, pop, rock, dan masih banyak
aliran-aliran musik yang berkembang pada saat itu. Selanjutnya, perkembangan
aliran musik tersebut terjadi kerena revolusi dalam dunia musik, revolusi tersebut
diawali dengan dalam bentuk teknis seperti permainan, sound, dan media yang
mendukung pada saat itu televisi, radio dan majalah, mulai berkembang setelah
perang dunia II. Kemudian muncullah perkembangan musik khususnya Rock and
Roll sekitar tahun 1960 ditandai dengan berbagai pergaulan bebas kaum remaja
pada saat itu seperti, sex bebas, minum-minuman alkohol, penggunaan obat-obat
terlarang. 19
Dari hasil beberapa penelitiaan di atas, maka ada pembedaan dengan hasil
penelitian yang penulis lakukan, penulis menemukan kajian keberagamaan
komunitas punk, studi kasus komunitas Punk di Bintaro dengan hasil studi yaitu
pada penelitiaan pertama di atas. Akan tetapi, penelitian tersebut melihat
sejauhmana komunitas Punk dan anak-anak Punk memahami agama itu sendiri
yang tercermin dari pola perilaku kehidupan anak-anak punk yang dianggap dan
dipersepsikan oleh sebagian masyarakat mempunyai lebel negatif bahkan anti
agama. Sedangkan penelitiaan yang dilakukan penulis adalah menggambarkan
19 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik di Amerika. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008).h. 6.
12
profil komunitas Punk dan faktor pendorong menjadi Punk studi kasusnya
komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung melalui berbagai kegiatan-
kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Punk seperti, kegiatan komunitas
Punk di dalam bermain musik, kegiatan komunitas Punk dalam membuat lirik
lagu, kegiatan komunitas Punk dalam berkumpul, kegiatan komunitas Punk dalam
berwirausaha, dan kegiatan komunitas punk dalam membuat tatto serta masih
banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Punk Lenteng
Agung. Dan Penulis juga menggambarkan adanya identitas diri komunitas punk
melalui cara berpakaian anak-anak punk dalam berbagai atribut-atribut, aksesoris
yang digunakan dan dipakai sebagai simbol-simbol yang ada pada komunitas
Punk.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
pendekatan fenomenologi. Fenomenologi adalah fakta yang disadari, masuk ke
dalam pemahamanan manusia dapat dibedakan dari suatu yang sudah menjadi,
atau disiplin ilmu dengan menjelaskan dan mengkalisifikasikan sebuah fenomena
yang terjadi tampak di depan kita. 20
Fenomenologi memahami bagaimana manusia mengkonstruksi dan
konsep-konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Karena pemahaman
tentang intersubjektivitas dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain.
Kemudian makna yang kita ciptakan dapat ditelusuri berupa karya, pengalaman,
20 Engkus Kuswarno, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian Penelitian Fenomena Pengemis kota Bandung, (Bandung: Widya Padjajaran. 2009). h. 1-2
13
tindakan karya dan aktivitas yang kita lakukan. Akan tetapi, ada peranan orang
lain di dalamnya.21
1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah 7 orang anggota komunitas Punk yang
berada di Lenteng Agung, dari 10 orang jumlah anak-anak punk yang
berada di bescem komunitas Punk Lenteng Agung. Pemilihan Informan
utama diambil dengan ciri yaitu sample secara acak tidak berurutan. Yang
di dalamnya merupakan tekhnik sampling snowball bertujuan memperluas
informasi sebanyak-banyaknya dan dapat dipilih untuk mendapatkan
informasi yang diperoleh terlebih dahulu, sehingga dimulai dari satu
menjadi makin lama semakin banyak dan sample ini tidak dapat
ditentukan dengan berapa jumlahnya seorang responden.22
2. Jenis Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara kepada anggota komunitas Punk dengan meneliti profil
komunitas Punk dari berbagai jenis. Di antaranya adalah jenis
kelamin, jenis usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis
kegiatan, dan jenis aksesoris Punk. Sedangkan latar belakang
komunitas Punk dapat dilihat dari faktor yang melatar belakangi
seorang masuk ke dalam komunitas Punk dengan melalui beberapa
faktor diantaranya sebagai berikut: faktor keluarga, faktor
kemiskinan, faktor pertemanan, dan faktor lingkungan.
21 Ibid., h. 2. 22 Lexy J. Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Rosda, 2006). h. 186.
14
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan
sebagai pendukung dari data primer seperti, artikel, koran, majalah,
sebagai sumber tertulis lainnya yang dibahas dalam penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang diambil dari penelitian ini dikumpulkan dengan
teknik sebagai berikut: pengamatan (Observation), wawancara dan
dokumentasi.
a. Pengamatan (observation) yaitu pencatatan secara sistematis
terhadap suatu fenomena-fenomena yang diselidiki dan dengan
melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan mendatangi
narasumber.
b. Wawancara adalah percakapan berupa tanya jawab berhadapan
langsung dengan responden untuk mendapatkan keterangan atau
pendirian secara lisan dari responden. Wawancara ini dilakukan
secara mendalam artinya suatu wawancara dan fokus permasalahan
dalam penelitian ini.
4. Analisis dan Interpretasi Data
Dalam penelitian fenomenologi analisis data merupakan salah satu
langkah paling penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian
dengan mendeskripsikan peristiwa atau fenomena yang dialami langsung
oleh informan secara menyeluruh melalui wawancara dan pengalaman
agar orang-orang dapat memahami topik dari setiap pernyataan-pernyataan
yang memiliki nilai setara, sehingga pernyataan-pernyataan tersebut akan
15
menjadi unit-unit bermakna yang kemudian mengelompokan setiap unit
makna ke dalam tema-tema tertentu.
G. Sistematika Penulisan
Supaya penulisan mendapat hasil penelitian secara objektif dan mudah
untuk dipahami, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang materi yang
terkandung di dalam skripsi ini. Penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
Pada Kesatu, ini membahas pendahuluan yang mencakup tentang latar
belakang masalah. Pembatasan masalah dan perumusan masalah. Tujuan
penelitian. Tinjauan Pustaka, kegunaan penelitian, secara teoritis dan praktis, serta
Sistematika penelitian.
Bab kedua, ini membahas tentang landasan teori definisi fenomenologi.
Sejarah fenomenologi, tinjauan sosiologi tentang beberapa faktor masalah sosial
seperti, faktor keluarga, faktor pertemanan, faktor kemiskinan dan faktor
lingkungan.
Bab ketiga, ini membahas profil komunitas Punk Lenteng Agung, Sejarah
terbentuknya komunitas Punk, keanggotaan komunitas Punk, Identitas diri anak
Punk dengan simbol-simbolnya, Tingkat sosial dan ekonomi, komunitas Punk
dalam aksi panggung, penilaian masyarakat terhadap komunitas Punk.
Bab keempat, ini membahas hasil penelitian komunitas Punk, kegiatan-
kegiatan positif komunitas Punk, berupa kegiatan-kegiatan Punk dalam bermusik,
kegiatan Punk dalam membuat lirik lagu, kegiatan Punk dalam berwirausaha, dan
kegiatan Punk dalam berkumpul dan kegiatan punk membuat tatto dan faktor yang
16
mendorong seseorang menjadi komunitas Punk seperti, faktor keluarga, faktor
lingkungan, faktor kemiskinan dan faktor pertemanan.
Bab kelima, ini membahas penutup yang berisikan kesimpulan dan saran
untuk pengembangan lebih lanjut.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Sosialogi Tentang Beberapa Faktor Masalah Sosial
1. Faktor Keluarga
Keluarga terdiri dari Ibu, Bapak, Saudara kandung dan dapat
mencakup Nenek, Kakek, Paman, Bibi dan lain-lainnya yang merupakan
agen sosial. Menurut Gertrude Jacger (1977) dengan mengatakan bahwa di
era modern ini suatu peranan yang paling penting dalam agen sosial terletak
pada kedua orang tua terhadap anak itu sendiri. Bagaimana orang tua dan
keluarga dapat membuat situasi dan kondisi dirumah lebih nyaman bagi
perkembangan anak.23
Kemudian, keluarga juga adalah suatu kelompok masyarakat yang
mempunyai hubungan emosional, kekerabatan, perkawinan dan hubungan
darah baik berkaitan dengan Bapak, dan Ibu. Keluarga juga dapat
menentukan hubungan baik dengan sesama anggotanya jika kebahagian
serta kemakmuran, akan selalu tetap terjaga dan selalu ada disetiap anggota
dalam ikatan keluarga. Keluarga juga sangat mempunyai jaringan sosial
yang lebih besar, dikarenakan pengawasan dari orang, tua, dan saudara-
saudara kita untuk dapat memberikan perhatian, kritik, saran, perintah,
23 Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004), h. 26.
18
pujian, rayuan dan peringatan atau ancaman, agar kita sebagai anak-anaknya
dapat menunaikan segala kewajiban yang telah di amanatkan kedua orang.24
Selanjutnya beberapa fungsi keluarga yang telah diidentifikasikan
oleh Horton dan Hunt adalah sebagai berikut:
1. Keluarga dapat berfungsi sebagai pengatur dorongan seks, dalam
artian bahwa tidak ada satu pun anak yang melakukan hubungan
seks dan memperbolehkan hubungan seks. Tanpa adanya status
perkawinan.
2. Kelurga berperan penting untuk mengawasi dan mengatur anak
di dalam menuntukan sifat, dan karekter bagi itu sendiri
3. Keluarga berfungsi untuk memberikan perhatian, cinta kasih dan
kasih yang tulus kepada anak-anaknya dan jika keluarga tidak
dapat memberikan kasih sayang serta perhatian kepada anak,
maka yang ada anak dapat melakukan berbagai tindakan
penyimpangan
4. Keluarga berfungsi untuk memberikan rasa nyaman, aman dan
perlindungan terhadap anak-anaknya
5. Keluarga juga berfungsi untuk memberikan keturunan anak.
6. Keluarga berfungsi untuk memberikan status sosial kepada anak
dan hubungan kekerabatan. 25
24 William J. Goode. Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum Hasyim (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 2-4. 25 Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004), h. 66.
19
Menurut tokoh sosiologi yang bernama Plato ada beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya masalah dan penyimpangan di dalam
sebuah keluarga pertama, bahwa masing-masing individu dalam keluarga
dapat mengembangkan sikap dan tingkah lakunya dirinya sendiri dalam
sistem keluarga yang mapan, hal tersebut mereka tidak dapat mengatasi
dan menyelesaikan segala permasalahan dengan baik dan tidak dapat
menyesuaikan diri dari apa yang dihadapinya di dalam kehidupan. Kedua,
adanya sebuah konflik pertikaian dan pertengkaran di antara keluarga
sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan baru dalam kedua belah
pihak yang membuat adanya perubahan di dalam sistem keluarga.26
Carut marut dan kekacauan dikeluarga juga mempengaruhi
seseorang dalam satu unit keluarga berikut ini adalah beberapa macam
kekacauan yang di alami keluarga di antaranya:
1. Ketidaksahan yang berarti pada dasarnya suami sebagai kepala
rumaha tangga tidak dapat menjalankan tugasnya serta
kewajibannya yang sesuai pada peranannya.
2. Adanya perceraian di antara suami dan istri membuat salah satu
di antara mereka tersebut memutuskan untuk berpisah dan
meninggalkan sehingga adanya sebuah kewajiban dan
peranannya yang berhenti diakibatkan perceraian.
3. Keluarga yang satu sama lain tidak ada hubungan interaksi,
saling tegur sapa dan dalam setiap anggota-anggotanya masih
26 William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007). h. 10-11.
20
tetap tinggal dalam satu rumah membuat tidak adanya
hubungan emosianal satu sama lainnya.
4. Adanya di antara keluarga suami dan istri yang terpecah belah
satu sama lainnya yang disebabkan salah satu dari mereka telah
meninggal dunia, berpisah karena terkena kasus yang
mengakibatkan salah satu di antara mereka dipenjara, depresi,
dan bencana.
5. Adanya suatu peran yang sangat tidak diinginkan bagi hampir
masing-masing keluarga yang disebabkan karena sakit jiwa,
keterbelakangan mental dan penyakit yang sangat parah dan
terus menerus.27
Sebaliknya, jika perpecahan di antara keluarga atau (disorganisasi)
yang diakibatkan adanya konflik pertikaian antara suami dan istri yang
mengakibat terjadinya perceraian di antara kedua belah pihak akan
menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan kondisi anak sehingga
anak mencari pelarian sebagai bentuk kekecewaan terhadap kedua orang tua
dan disorganisasi di dalam keluarga terjadi karena adanya konflik peranan
sosial yang berbeda atas dasar perbedaan, ras, agama dan fakto ekonomi.28
Jika di antara suami dan istri dalam sebuah keluarga menemukan
kebahagian di dalam rumah tangganya dengan cara membesarkan anak,
maka anak akan mempunyai kebahagian dalam keadaan rumah tangga orang
27 William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),h. 184-185. 28 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 324.
21
tua dan kemungkinan besar anak akan tumbuh sehat bahagia secara
psikologis. Akan tetapi, jika seandainya anak yang dilahirkan dari kondisi
keluarga yang dilatarbelakangi karena perceraian antara Ibu dan Bapaknnya.
Maka kehidupannya pun akan mengalami banyak perubahan membuat
remaja atau anak akan menentukan pilihan hidupnya sendiri dan kebanyakan
para anak-anak remaja pada saat ini ditujukan dengan kenakalan remaja
yang disebabkan hubungan rumah tangga kedua orang tuanya mengalami
perceraian, tetapi ada juga kenakalan yang diakibatkan bukan terjadinya
perceraian di antara kedua orang tua melainkan lalainya orang tua
mengawasi anak-anak remajanya dalam pergaulan.29
2. Faktor Pertemanan
Persahabatan atau pertemanan adalah sebuah kelompok yang
mempunyai ketergantungan hubungan antar individu yang satu dengan yang
lainnya di tandai adanya hubungan emosioonal, keakraban saling percaya,
mencurahkan hati perasaan, pemikiran, pengalaman dan dapat saling
menerima satu sama lainnya. Dan teman juga dapat melakukan berbagai
kegiatan-kegiatan secara bersama-sama dalam suatu kelompok untuk
mengembangkan keterampilan, bakat dan kemampuan, potensi diri, harga
diri, dan berbagai kegiatan lainnya yang mengasah bakat dan potensi yang
teman lain dapat memiliki serta pertemanan dan persahabatan juga akan
memperoleh dukungan, semangat, bantuan, curahan dari teman-teman
29 William J. Goode. Hasyim Sosiologi Keluarga. Penerjemah Lailahanoum (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 204.
22
lainnya apabila ada seorang teman yang sedang mengahadapi
permasalahan.30
Menurut tokoh yang bernama Gottman dan Parker menjelaskan
fungsi persahabatan antara lain sebagai berikut:
1. Dalam sebuah persahabatan teman selalu dapat menemani
dalam berbagai kegiatan-kegiatan teman lainnya.
2. Adanya motivasi dari sahabat jika seorang teman remaja
sedang mengalami permasalahan yang membuat teman
menjadi motivator untuk memberikan bantuan, saran-saran,
arahan untuk mencapai pemecahan masalah yang sedang
dihadapi oleh teman
3. Pengorbanan sahabat sangat dibutuhkan dalam pertemanan
baik itu pengorbanan uang, waktu, tenaga, pikiran, terhadap
seorang sahabatnya ketika sahabatnya membutuhkan bantuan
dan pertolongan teman.
4. Saling perhatian antara sahabat agar terciptanya keutuhan
dalam membina pertemanan
5. Persahabatan juga bisa dijadikan oleh seorang remaja untuk
mengeluarkan bakat serta kemampuan yang ada dalam
dirinya untuk dapat mengembangkan potensi sesuai keahlian
yang dimiliki sehingga jika ada kekurangan dalam diri
30 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004). h. 101-103.
23
seorang remaja teman dapat dijadikan bahan evaluasi untuk
merubah dirinya berbuat lebih baik darapada sebelumnya.
6. Persahabatan juga dapat selalu memberikan rasa aman,
nyaman keakraban, kepercayaan, hubungan emosiaonal yang
lebih dekat lagi agara dalam suasan keakraban tersebut dapat
mengungkapkan berbagai perasaan, pemikiran dan
pengalaman masing-masing individu.31
Terkadang persahabatan dan pertemanan juga dapat menimbulkan
pengaruh positif dan negatif bagi perkembangan remaja itu sendiri.
Seorang remaja jika tidak bisa memanfatkan waktu untuk melakukan
berbagai kegiatan positif maka yang ada adalah seorang remaja akan
terjerumus masuk ke dalam perilaku dan tindakan negatif yang melanggar
norma-norma sosial, pada akhirnya remaja tersebut memalukan nama baik
keluarga itu sendiri.
Contohnya dari perilaku dan tindakan remaja yang mengara kepada
hal-hal negatif seperti, sex bebas, pergaulan bebas, dan remaja sering
memakai narkoba serta meminum-minuman keras. Dan jika seorang
remaja memanfaatkan waktu luang dengan berbagai kegiatan-kegiatan
positif seperti, bernyanyi, bermain gitar, membaca buku, mendengarkan
musik menonton film, dan berolah raga baik itu dalam suatu kelompok
remaja maupun antar individu remaja itu sendiri. Maka remaja tersebut
31 Ibid., h. 102-103
24
dapat mengembakan potensi dirinya sesuai bakat dan kemampuan yang
ada pada dirinya.
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan
remaja antara lain:
a. Kondisi keluarga yang carut marut mengakibatkan terjadinya
konflik, perceraian, pertengkaran di dalam keluarga.
b. Kurangnya rasa perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap
anaknya.
c. Status sosial ekonomi kedua orang tua yang notebenenya
berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah.
d. Tidak adanya penerapan aturan tata tertib atau disiplin yang
diperlakukan orang tua terhadap anak.32
Teman juga merupakan faktor terpenting di dalam menentukan
segala bentuk pergaulan apalagi teman umur, dan seangkatan bagi anak
remaja. Baik teman bermain, teman bergaul maupun teman disekolah.
Kebanyakan anak remaja saat ini suka bergaul dengan teman seumur secara
bersama-sama atau ngumpul disuatu tempat beramai-ramai, berkelompok
antar teman yang satu dan yang lainnya sama-sama mempunyai motif serta
peran yang sama dalam penyesuaian diri. Teman juga dapat mempengaruhi
seorang teman yang lain untuk mengikuti ajakan bergabung kedalam suatu
kelompok.33
32 Ibid., 109-111. 33 Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitas-punk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/.
25
3. Faktor Kemiskinan
Kemiskinan dapat digambarkan dengan taraf hidup rendah yang
artinya bahwa penghasilan dan pendapatan rendah tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, dan
papan. Sedangkan kemiskinan dikatakan menurut beberapa tokoh di antaranya
sebagai berikut: pertama, Emil Salim mengatakan bahwa seseorang, keluarga
dapat dikatakan miskin apabila kebutuhan untuk memenuhi kehidupannya
sangat rendah seperti kebutuhan pangan, kebutuhan papan, kebutuhan,
pakaian, kebutuhan tempat tinggal dan lain-lainnya. Sedangkan yang kedua,
menurut Suparlan ia mengatakan bahwa kemiskinan dapat dikatakan sebagai
suatu standar kebutuhan hidup yang sangat rendah. Dikarenakan keluarga,
masyarakat atau seseorang yang mengalami kemiskinan tingkat ekonominya
rendah dibandingkan standar kebutuhan ekonomi masyarakat pada umumnya.
Taraf hidup rendah dan standar kebutuhan hidup rendah sangat berpengaruh
bagi kesehatan, kehidupan moral dan harga diri yang dapat dikategorikan
meraka yang miskin.34
Beberapa aspek yang melatarbelakangi kemiskinan di dalam suatu
kehidupan masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu aspek sosial
dan ekonomi. Aspek sosial dapat dikategorikan sebagai adanya ketidaksamaan
dan perbedaan status sosial antar sesama warga dan masyarakat misalnya,
perbedaan jenis usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa berdasarkan dari
34 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991). h. 326-328
26
pelapisan sosial yang berada di masyarakat pada umumnya. Ada tiga unsur
faktor penyebab kemiskinan menurut pendapat umum adalah sebagai berikut:
1. Kemiskinan yang disebabkan karena mental seseorang atau
aspek badaniah yang artinya seseorang yang tidak sehat
jasmanninya (cacat). Mereka melakukan pekerjaannya dengan
cara mengemis, dan meminta-minta hal tersebut mereka
lakukan untuk berprofesi dan bekerja agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan kemiskinan yang disebabkan mental
seseorang dikarenakan mereka malas untuk bekerja..
2. Kemiskinan disebabkan bencana alam artinya bahwa seseorang
atau masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam,
mereka sudah tidak mempunyai tempat tinggal dan harta benda
lagi.
3. Kemiskinan buatan yang artinya kemiskinan itu dipandang oleh
orang sebagai takdir dari tuhan serta menerima apa adanya
yang diberikan tuhan tanpa didasari dengan usaha.
Selanjutnya, faktor kemiskinan diidentikan dengan faktor ekonomi di
mana kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang
tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan
seseorang tersebut, tidak dapat memelihara dirinya sendiri sesuai dengan
taraf kehidupannya serta tidak mampu memanfaatkan keahlian, kemampuan,
tenaga maupun fisiknya. Kemiskinan dianggap sebagai suatu masalah sosial
yang sangat krusial muncul dalam masyarakat pada umumnya. Seseorang
27
bisa dikatakan miskin bukan karna ia kurang makan, pakaian, bahkan
mempunyai rumah. Akan tetapi, seseorang dapat diakatakan miskin karena
pemilikan hartanya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Jakarta. Seorang dianggap miskin karena tidak memiliki radio,
kulkas, televisi, motor, rumah, komputer dan lain-lainya sehingga lama-
kelamaan benda-benda sekunder tersebut dijadikan tolak ukur bagi keadaan
sosial-ekonomi seseorang.35
Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan pada intinya kemiskinan
sangat berkaitan langsung dengan struktur ekonomi, budaya, sosial dan
politik sehingga mereka yang miskin harus dapat diberikan pekerjaan yang
layak dan penghasilan yang cukup.36
4. Faktor Lingkungan
Dalam tinjauan sosiologis yang lebih memusatkan perhatiannya
pada lingkungan sekitar dan menyoroti berbagai peranan penting
lingkungan dalam mempengaruhi tumbuhnya motivasi serta keberhasilan
anak-anak remaja. Diantara berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi
Lingkungan-lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :
i. Orang tua, saudara-saudara, dan kerabat dekat
ii. Kelompok sepermainan
iii. Kelompok pendidik (sekolah)37
35 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 320. 36 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991).h. 329. 37 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 386.
28
Orang tua, saudara, dan kerabat merupakan salah satu lingkungan
paling dekat yang sangat berhubungan dengan anak, dalam lingkungan
keluarga anak dapat mengenal lebih jauh lagi tentang pergaulan hidup dan
dunia yang ada disekitarnya serta anak dapat bersosialisasi, berinteraksi
dengan lingkungan keluarga berdasarkan atas kasih sayang yang diberikan
keluarga dan anak didik oleh lingkungan keluarga untuk mengenal nilai-
nilai, seperti, nilai ke disiplinan, nilai ketertiban dan ketentraman, nilai
keakhlakan dan nilai-nilai lainnya. Sebaliknya jika lingkungan kelurga
tidak mengajarkan apa-apa terhadap anak, maka akan berakibat buruk bagi
pengaruh perkembangan psikologis anak, sehingga anak dapat berpaling
dari lingkungan keluarga ke lingkungan yang lainnya.38
Teman seusia, sebaya, sepermainan juga sangat mempengaruhi
perilaku kehidupan remaja saat ini dalam lingkungan sepermainan
walaupun dalam masa itu seorang remaja sudah mempunyai sahabat-
sahabat, teman-teman dekat. Sahabat dekat itu adalah, anak tetangga, anak
kerabat dan seterusnya. Biasanya dalam lingkungan sepermainan anak-
anak remaja selalu berkumpul bersama-sama membuat sebuah kelompok
pertemanan berjumlah 3 sampai dengan 5 orang, serta lingkungan
sepermainan dalam kelompok remaja mempunyai pengaruh positif dan
negatif yang sangat besar dalam menentukan pilihan hidupnya, sikap dan
tingkah laku bagi remaja itu selalu sendiri datang dari teman sebaya,
seusia dan teman sepermainan. Contoh peranan positif lingkungan
38 Ibid., h. 386-387.
29
sepermainan bagi prilaku remaja seperti, remaja dapat mengembangkan
potensi, keahlian dan bakatnya yang dimiliki untuk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan teman sepermaian dan lain-lainnya. Sedangkan
peranan negatif bagi perkembangan remaja dalam lingkung sepermainan
sebagai berikut, adanya pengaruh dari teman-teman sepermainan untuk
mencoba dan melakukan hal-hal negatif cenderung mengarah kepada
pergaulan bebas, minum-minuman keras, sex bebas dan lainnya.39
Peranan lingkungan sekolah atau pendidik sangatlah mempunyai
peran yang sangat lebih luas di dalam membentuk sebuah karakter anak
didik seperti, anak didik dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada
pada dirinya, anak didik dapat membentuk sikap-sikap dan kebiasaan-
kebiasaan yang dianggap baik, anak didik dapat belajar bekersama
bersama-sama teman-temannya serta kelompoknya, anak didik dapat
memperoleh pengajaran yang baik dari lingkungan sekolah dan para
gurunya terhadap segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh para
pendidik agar anak didik dapat berkembang dan berfikir maju.40
Menurut Jackson guru mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mendidik siswa-siswa agar dapat memajukan siswa-siswanya di
dalam perkembangan anak didik dibandingkan organisasi sekolah yang di
mana guru selalu bertemu dengan anak didiknya pada waktu guru
mengajar di kelasnya.41
39 Ibid., h. 389-390. 40 W.A. Gerungan. Psikologi Sosial,(Bandung: PT Refika Aditma, 2004). h. 205-207. 41 Ibid., 208.
30
Sedangkan menurut Hetzer bahwa peranan seorang guru
menggunakan metode-metode pengajarannya terhadap anak didiknya,.
dengan mengajarkan metode-metode yang digunakan oleh guru untuk
mengajak anak-anak didiknya agar selalu bekerja, dan lain-lainnya. Dapat
menjamin anak didiknya akan kemajuan dan perkembangan jiwa bagi anak
didik itu sendiri.42
. Jika anak sudah memasuki masa sekolah SMP dan SMA peranan
Guru sebagai pengajar dan pendidik dibatasi dengan berbagai peranan
anak didik. Akan tetapi, nasehat serta bimbingan guru masih sangat
berperan terhadap anak didik, agar anak didik dapat menyelesaikan
pendidikannya dengan sebaik-baik mungkin. Pada tahapan inilah anak
didik mulai menemukan jati dirinya dimasa remaja dengan membentuk
sifat, karakter, perilaku dan tindakan kepribadiannya menuju kearah lebih
mandiri. Pada tahapan ini juga anak didik mulai mencoba sesuatu hal-hal
baru dalam dunia kehidupannya dengan apa yang diinginkan oleh remaja.
Bahkan, jika menurut pemahaman guru yang tidak sepaham dengan
dirinya anak didik mencoba untuk memberanikan diri dengan mengkritik
guru tersebut.43
42 Ibid., h. 208. 43 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 391.
31
BAB III
PROFIL KOMUNITAS PUNK LENTENG AGUNG
A. Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk
Mike dan beberapa teman-teman lainnya adalah seseorang
mahasiswa yang duduk dalam bangku kuliah, Jurusan dan Univesitas
Grafika Jakarta sama. Tepatnya tahun 1996, mereka juga aktif sebagai
aktivis mahasiswa diberbagai organisasi pergerakan mahasiswa pada saat
itu yang bernama AFRA (Anti Fasis dan Rasisme).
Mike dan beberapa teman-teman lainnya juga memutuskan untuk
keluar dari AFRA (Anti Fasis Dan Rasis) tepatnya sekitar tahun 1997.
Dikarenakan organisasi tersebut sudah tidak sepaham lagi, serta orientasi
dan cita-cita organisasi sudah keluar dari batasan-batasasan dan nilai-nilai
perjuangan aktivis pergerakan pada saat itu. Yang ada adalah organisasi
tersebut selalu memperebutkan kepentingan-kepentingan politik praktis,
baik kepentingan organisasinya maupun kepentingan individu. Kemudian,
setelah Mike dan beberapa teman lainnya keluar dari organisasi AFRA
mereka mencoba membentuk organisasi baru yang bernama JAFA NUS
(Jaringan Anti Fasis Nusantara), berideologikan sebuah persamaan,
kesamaan, visi misi melihat suatu ideologi anarkisme yang sangat
berkaitan erat dengan ideologi sosialisme.44
Seiring dengan berjalannya waktu selanjutnya, Mike dan beberapa
teman lainnya juga tidak dapat bertahan lama dalam tubuh organisasi 44 Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011.
32
JAFA NUS (Jaringan Anti Fasis Nusantara). Dengan mencoba berkumpul,
berinisiatif untuk membuat sebuah kelompok atau komunitas yang
bernama komunitas Punk. Mike beserta teman-teman lainnya mempunyai
motif, tujuan, harapan, semangat yang sama untuk membentuk sebuah
komunitas atau kelompok yang bernama Punk. Diidentikan sebagai anak
muda yang haus akan segala bentuk ketidakadilan, kekejaman, kekerasan,
dari segala bentuk penindasan, diskriminasi lainnya yang dilakukan oleh
penguasa, aparat TNI/PORLI, serta pemerintah terhadap masyarakat pada
saat itu.45 Komunitas Punk ini muncul pada 22 Desember 1997 yang
bertepatan dengan memperingati hari Ibu pada saat itu.46
Sebenarnya antara AFRA, JAFA NUS, mempunyai sebuah
perbedaan-perbedaan, visi, dan misi serta tujuan yang sangat berbeda satu
sama lainnya. Sehingga wajar saja jika perbedaan dan perdebatan yang
sangat panjang dalam tubuh kedua organisasi tidak menjadikan halangan
dan perpecahaan diantara kedua organisasi tersebut. Perbedaan dan
perdebatan itu dianggap sebuah bentuk kepercayaan, dinamika kehidupan,
dan menumbuhkan solidaritas sosial yang tinggi diantara kedua organisasi
tersebut untuk bersama-sama membangun sebuah organisasi yang
menganut paham-paham Ideologi anarkisme, dan kebebasan. Walaupun
perdepatan-perdepatan panjang selalu muncul ditubuh kedua organisasi
tersebut. Akan tetapi, dari sebuah perbedaan dan perdebatan yang ada di
dalam kedua organisasi tidak selalu ingin menghancurkan semangat kedua
45 Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011. 46 Wawancara dengan Dede, Lenteng Agung, 23 Juni 2011.
33
organisasi di dalam berorganisasi untuk melakukan sebuah pergerakan-
pergerakan.47
Tabel 1 Profil Singkat Anak Punk Informan
No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan
Lama Menjadi Anggota Punk
1 Umam Laki-laki 31 SMA Wirausaha
Mengenanya pada masa SMA Tahun 1996
2 Dede Laki-laki 20 SMP Pengangguran Tahap Sekolah Dasar
3 Riswan Laki-laki 14 SD Pengamen 2010
4 Ambon Laki-laki 17 SMP Pengamen Dari Tahun 2001
5 Ebeth Laki-laki 21 SMP Seniman Dari Usia 6 Tahun
6 Sinyo Laki-laki 32 SMA Wirausaha Dimulai dari 2007
7 Mike Laki-laki 34 SMA Wiraswasta Pada Tahun 1997 Sumber : Wawancara dan pengamatan 10 Juni-31 Juli 2011
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah diteliti
penulis dari 10 orang anggota komunitas Punk. penulis hanya dapat di
mewawancari 7 orang anak Punk yang beraada di Lenteng agung seperti
digambarkan singkat pada tabel tersebut beberapa data tentang anak-anak
punk informan terdiri dari jenis kelamin dan usia anak-anak punk yang
berusia di atas 30 tahun berkisar 3 orang, 20 tahun 2 orang dan sisanya
berkisar di bawah 20 tahun, 2 orang.
47 Fajar Redite Syamsi. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006). h . 39.
34
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan informan
seperti digambarkan singkat pada tabel di atas, dapat disimpulkan
beberapa data tentang anak-anak Punk yang mengenyam pendidikan di
atas rata-rata seperti, 3 orang informan mengenyam pendidikan SMA, 3
orang informan mengenyam pendidikan SMP, dan 1 orang informan
mengenyam pendidikan SD.
Kemudian, jenis usia, dan pendidikannya seorang anak punk juga
akan mempengaruhi dari tingkat keahlian dan keterampilan anak-anak
tersebut dilihat dari pekerjaan sehari-hari anak Punk berdasarkan hasil
pengamatan dan wawancara penulis di antaranya 2 orang sebagai
wirausaha, 1 orang sebagai wiraswasta, 2 orang sebagai pengamen 1 orang
sebagai pengangguran dan 1 orang sebagai seniman.
Selanjutnya, seorang anak-anak Punk berdasarkan tabel di atas
dilihat dari lamanya menjadi anggota komunitas Punk di antaranya sebagai
berikut: 3 orang di atas 10 tahun dan 1 orang 10 tahun menjadi anggota
komunitas Punk, dan sisinya 3 orang menjadi anggota komunitas Punk di
atas 1 tahun sampai dengan 5 tahun menjadi anggota komunitas Punk.48
B. Keanggotaan Komunitas Punk
Pada awal berdirinya komunitas Punk Jakarta yang bernama (YO),
mereka menerapkan penerimaan anggota baru melalui kegiatan-kegiatan
seperti, ospek yang diadakan dikampus mereka. Dengan sistem proses
kaderisasi atau sering disebut sebagai perekrutan yang berarti setiap orang
48 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
35
wajib mendoktrin, mengajak mahasiswa dan mahasiswi yang berada
dikampus tersebut untuk masuk ke dalam sebuah komunitas Punk.
Seiring berjalannya waktu proses kaderisasi yang digunakan oleh
komunitas punk Jakarta (YO), tidak dapat menuai hasil yang memuaskan,
dikarenakan seleksi penerimaan anggota yang sangat ketat dan aturan yang
diberlakukan pada saat itu dalam proses kaderisasi terlalu selektif dan
banyak aturan, sehingga membuat sebagaian orang tidak mau mengikuti
proses kaderisasi serta membuat para anggotanya yang sudah masuk ke
dalam komunitas punk berinisiatif untuk keluar dari komunitas Punk
Jakarta (YO), kemudian anggota anak-anak Punk yang keluar dari
komunitas punk (YO) membuat sebuah komunitas Punk baru.49
Setelah komunitas Punk Jakarta sudah tidak membuat perekrutan
anggota baru dengan proses kaderisasi yang baik dan struktur organisasi
yang jelas. Setiap komunitas Punk pada saat ini mencoba untuk merubah
struktur tidak terarah bagi masing-masing anggota kelompoknya.
Dikarenakan Punk juga bukan merupakan kelompok yang lebih
menginginkan setiap anggotanya untuk merekrut, mendoktrin dan
mengajak orang banyak untuk masuk kedalam suatu komunitas punk.
Dalam kelompok komunitas punk ini bukan sebuah kelompok organisasi-
organisasi kemahasiswaan, atau organisasi ektra dan intra kampus yang
selalu memprioritaskan proses pendidikan atau regenerasi kepada semua
orang yang ingin masuk dalam dunia punk tidak seperti komunitas Punk 49 Fathun Karib ”Sejarah Komunitas Punk” artikel ini diakses pada 26 Desember 2010 dari Http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian-2.html
36
Jakarta yang pada saat itu komunitas punk Jakarta membuat proses
kaderisasi.
Walaupun komunitas Punk ini tidak mempunyai struktur yang jelas
dan tidak memakai sistem kaderisasi dalam suatu kelompoknya, seperti
organisasi-organisasi dan komunitas-komunitas lainnya pada umumnya
mempunyai struktur dan pembagian kerja yang jelas pada setiap
anggotanya. Akan tetapi, anak-anak Punk dan komunitas-komunitas Punk
ini sudah mempunyai pembagian kerja yang sangat jelas bagi masing-
masing anak-anak Punk. hal itu dapat dilihat sesuai kemampuan,
keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap anak-anak Punk dalam
bidang tertentu. Komunitas Punk dan anak-anak Punk ini sangat
menjunjung tinggi salah satu orang yang merasa dituakan, dihargai, dan
dihormati oleh para anggota komunitas Punk baik komunitas punk ini
maupun komunitas Punk lainnya. Komunitas punk ini beranggotakan 8-10
orang anggota komunitas Punk. Seperti yang telah dituturkan oleh seorang
informan.
“8-10 Orang anggota komunitas punk, Mike yang mempelopori terbentuknya komunitas punk”. 50
Para personil komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung
berkisar rata-rata 8 sampai dengan 10 orang, bahkan di antara jumlah di
atas tersebut, ada sebagaian anak-anak punk yang tidak menetap di bascem
(tempat tinggal komunitas Punk). Bisa jadi jumlah tersebut melebihi dari
50 Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011.
37
10 orang dikarenakan silih bergantinya dan ada yang datang maupun ada
yang pergi meninggalkan bascem tersebut. Terkadang ada juga jumlah
komunitas Punk yang berada di Lenteng Agung yang berdomisili di daerah
Lenteng Agung di mana sebagian anak-anak punk tersebut menetap dan
bertempat tinggal masih dalam satu lingkungan dengan komunitas
Punknya.
C. Identitas Diri Anak Punk Dengan Simbol-simbolnya
Komunitas Punk dalam berpakaiannya merupakan suatu identitas
dirinya dengan menunjukan solidaritas terhadap sesama kaum yang masih
tertindas dengan cara berpakain yang mereka kenakan juga adalah bentuk
dari simbol keberpihakan Punk pada kaum tertindas, sehingga wajar saja
jika identitas diri anak Punk ditunjukan pada berbagai atribut yang
digunakan di dalam tubuh masing-masing anak Punk. Diantara simbol-
simbol anak Punk adalah sebagai berikut :
1. Rambut bergaya Mohawaks adalah rambut yang dibuat berbentuk
seperti duri keatas. Gaya ini merupakan pengadopsian dari asli
suku Indian yang dibantai habis oleh orang kulit putih di Amerika,
serta cermin dari keberpihakan dalam memperjuangkan hak-hak
Punk terhadap suku Indian di Amerika.51
2. Spike kulit yang mereka kenakan dipakai pada pergelangan tangan
adalah sebagai simbol pengikat tangan terpidana mati pada kursi
51 Fajar Redite Syamsi. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006).
38
listrik digunakan untuk mengeksekusi para aktivis yang diculik
oleh diktator di negara-negara barat pada masa itu.
3. Sepatu Boots yang mereka selalu dipakai oleh anak-anak Punk,
biasanya dipakai juga oleh prajurit tentara dan kepolisian sebagai
bentuk dari arogansi militer terhadap kaum minoritas. Oleh karena
itu sepatu boots diidentikan dengan simbol-simbol bahwa
komunitas Punk akan siap menghadapi segala rintangan apapun
termasuk hukuman dan kesulitan secara ekonomi.
4. Rantai dan gembok adalah simbol dari bentuk dari rasa solidaritas
antar sesama anak-anak Punk dan kekuatan komunitas Punk untuk
melawan segala bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh para
penguasa. Sebagai bentuk simbol kesatuan yang utuh antara
komunitas Punk. Faktanya komunitas ini sangat kuat tidak
diskriminasi dengan membeda-bedakan, suku, ras dan kelas baik
kelas menengah maupun kelas bawah itu sendiri.
5. Celana Jeans Ketat yang diidentikan simbol dari himpitan
komunitas Punk terhadap lingkungan dengan menghalang-halangi
mereka pada saat aksi panggung dan merupakan sebuah simbol
tentang kemerdekaan, kebebasan gerak, berekspresi dan ide para
komunitas Punk.
6. Tatto adalah simbol kekuasaan atau kekuatan terhadap fisik bagi
setiap anak-anak Punk yang menggunakan tatto di dalam tubuhnya.
39
Selanjutnya, anak-anak Punk percaya bahwa lewat tatto mereka
memiliki kekuasaan penuh terhadap tubuh. Selain itu, tatto juga
menyimbolkan sebagai bagian dari citra rasa seni yang mayoritas
kaum berasal dari kaum menengah kebawah dan menengah.
7. Pierching biasa yang disebut dengan (tindikan) adalah sebagai
simbol kekuatan atas tubuh dan merupakan perlawanan penderitaan
terhadap rasa sakit yang mereka kenakan di dalam tubuh mereka.
8. Eye shadow adalah sebuah simbol dari berbagai pemahaman yang
ada dilihat dari cara pandang anak-anak Punk melihat masa depan
yang suram. Bagi anak-anak Punk masa depan terlihat suram,
seakan-akan mereka akan menjadi golongan kelas bawah sampai
pada akhir hidupnya.52
Berbagai Atribut-atribut diatas yang digunakan oleh anak punk
seperti kalung, gelang, rantai, gelang, rambut bergaya mohawks, celana
jeans ketat, pierching (tindikan), gembok, peneti, sepatu booth, sabuk, eye
shadow, merupakan sebagai bentuk simbol-simbol dan identitas anak-anak
Punk dalam berpenampilan serta sebagai bentuk perlawanan, anak-anak
Punk terhadap para penguasa yang dilakukan secara tidak adil dan
berprikemanuasiaan.53
D. Tingkat Sosial Dan Ekonomi
52 Giam Nurill, “This Is Punk,” artikel diakses pada 10 November 2011 dari Http://www.penahitam.web.id/2011/04/this-is-punk.htm1. 53 Murti, “Keberagamaan Komunitas Punk,” (Skripsi S1 Fakultas ushuludin dan Filsafat Universitas Islam Negri Jakarta, 2007).
40
Punk merupakan sebuah kelompok anak muda yang mengajarkan
sikap toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai satu sama
lainnya. Baik antar individu maupun antar sesama kelompok komunitas
Punk. Tingkatan sosial komunitas punk diidentikan dengan adanya sebuah
kebersamaan (equality), dan solidaritas sosial yang tinggi antar sesama
anak Punk untuk menghilangkan segala bentuk perbedaaan sikap,
pandangan, perilaku sehingga akan terwujudnya tatanan kehidupan dalam
dunia Punk yang harmonis dan dinamis.
Hal ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan untuk sama-
sama saling menciptakan sebuah komunitas yang memiliki persamaan visi
dan misi yang sama serta tujuan yang akan dicapai oleh anak-anak punk.
Oleh karena tingkat sosial punk ditunjukan dengan berbagai cara
komunitas Punk melakukan kegiatan-kegiatan sosial baik antar sesama
komunitas Punk maupun dengan masyarakat itu sendiri. Diantaranya
berbagai kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan anak-anak Punk adalah
sebagai berikut :
a. Kerja bakti antara warga dan komunitas punk.
b. Membagikan Sembako kepada warga dan lingkungan
sekitar.
c. Bersama-sama warga dan komunitas punk bergotong
royong membersihkan lingkungan sekitar.54
54 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
41
Dari berbagai kegiatan-kegiatan sosial anak-anak Punk baik antar
sesama warga dan lingkungan sekitar yang di atas merupakan sebuah
kepedulian anak-anak Punk terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar
itu sendiri. Selanjutnya, Anak-anak komunitas Punk dalam dunia ekonomi
dapat menghasikan sebuah produk penjualan dari hasil karyanya sendiri
seperti, menjual aksesoris gelang, kalung dan dompet yang terbuat dari
sisa sampah-sampah dikemas menjadi bahan daur ulang, menjual baju,
stiker, menjual CD, DVD, yang berisikan musik-musik Punk, pin, tas
terbuat dari aqua, serta anak-anak punk juga dapat membuat tatto, tindik
(pierching) bagi setiap orang yang menginginkan jasanya. 55
Dalam penjualan produknya anak-anak Punk tidak mematok harga
yang lebih tinggi, murah dan mudah terjangkau bagi siapa pun yang ingin
membeli hasil produksinya. Bahkan, jika ada pembeli menawar harga
produksi anak-anak Punk lebih murah dari harga yang ditawarkan maka,
dengan rendah hati anak Punk tersebut rela menjual hasil produksinya
kepada pembeli, berapa pun hasil produksi yang dijualnya terkadang bagi
anak-anak Punk itu sendiri tergantung bagaimana para pembeli
menyanggupi harga yang ingin ditawarkannya serta bagaimana para
pembeli yang menginginkan dan berminat membeli hasil produksi anak-
anak Punk dalam membuat aksesoris dengan menghargai hasil karya-karya
anak-anak Punk dan jasanya.56
55. Hentakun, “Komunitas Punk Siapa Mereka,” artikel diakses pada 10 November 2011 dari http://www.borneotribune.com/Pandora/komunitas-punk-siapa-mereka.html. 56 Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
42
Bagi anak-anak Punk menghasilkan sebuah karya dan produksi
merupakan bagaian dari kreatifitas, inovasi serta keterampilan anak-anak
Punk atau komunitas punk yang dimiliki didalam memberikan kontribusi
yang sangat besar baik untuk komunitasnya maupun untuk diri pribadi
anak Punk tersebut. Seperti yang telah dituturkan oleh informan :
“Per-minggu berkisar Rp.250.000-300.000 tapi kadang tidak menentu juga, Penghasilan perbulan Rp 1.200.000 bahkan bisa lebih dan kurang dari segitu ”.57
E. Anak-anak Punk Dalam Aksi Panggung
Pada dasar anak-anak Punk selalu menyelenggarakan berbagai
efent pertunjukan musik, acara festival, yang diperuntukan khusus anak-
anak punk dan berbagai kegiatan-kegiatan efent fesitival anak-anak Punk
selalu diadakan pada hari sabtu dan minggu. Dikarenakan sebagaian anak-
anak Punk itu sendiri ada yang berprofesi sebagai pekerja, mempunyai
kesibukan dan berbagai aktivitasnya yang sering dilakukannya. hanya
dihari sabtu dan minggu mereka meluangkan waktunya untuk hadir
diberbagai di efent pertunjukan festival musik Punk itu pun jika ada
pertunjukan musik Punk.58
Di atas panggung sebagian anak-anak Punk ikut larut dalam
kegembiraan bernayanyi bersama-sama para personil grup band Punk
lainnya bersuka cita menyanyikan lagu-lagu Punk serta mempunyai
kenikmatan dan kebangganan tersendiri bagi para penonton dan anak-anak
57 Wawancara dengan Sinyo, Lenteng Agung, 01 Juli 2011. 58 Fransiska Titiwening, Punk, Punker, Ngepunk Masalah Identitas Dalam Ilmu Antropologi (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok 2001).
43
Punk atas penampilan (perfomence) grup-grup band anak-anak Punk
dalam memainkan alat-alat musik dan menyayikan lagu bernyanyi
bersama-sama menikmati lantunan musik keras.
Jika sudah di atas panggung sebelum atau sesudah bermain musik,
salah satu personil Punk selalu berorasi memprovokasi anak-anak punk
yang sedang menonton aksi panggung serta selalu memberikan pesan,
motivasi bahwa anak Punk juga layak dapat diterima dimasyarakat untuk
itu anak-anak Punk harus menunjukan diri kepada masyarakat dan orang-
orang banyak dengan berkratifitas, berkarya, bekerja, agar anak-anak Punk
selalu dapat diterima seperti masyarakat pada umumnya. Orasi seperti itu
sering dilakukan oleh anak-anak Punk sebagai bentuk kepedulian terhadap
nasib sesama anak-anak Punk. 59
Aksi panggung dalam efent festival musik Punk sering diwarnai
aksi anarkis antar sesama komunitas Punk yang satu dengan yang lainnya
dan diidentikan dengan keributan, pertengkaran dan kekacauan akibat anak
Punk yang satu sama lainnya tidak dapat mengontrol emosi, dan kesenggol
sedikit langsung marah, berkelahi. Hal tersebut sudah tidak aneh lagi jika
kita melihat gaya berjoget ala anak Punk yang mempunyai ciri khusus
dalam berjoget dibandingkan gaya berjoget anak-anak band pada
umumnya.60
59 Observasi yang dilakukan oleh Penulis di Tanggerang ketika acara festival musik Punk Pada 27 Juni 2011. 60 Fransiska Titiwening, Punk, Punker, Ngepunk Masalah Identitas Dalam Ilmu Antropologi (Skripsi si Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok 2001).
44
Selain itu, faktor kesenggol di dalam berjoget yang menyebabkan
terjadinya keributan, perkelahian dan kekacauan dikarenakan salah satu
faktor anak Punk mengkonsumsi minuman-minuman keras, drugs dan
obat-obatan terlarang pun sangat mempengaruhi kondisi emosi seseorang
anak Punk dalam menghayati dan menikmati lantunan musik yang sangat
begitu keras dinyanyikan. Apalagi jika anak Punk mengkonsumsi minum-
minuman keras terlalu berlebihan membuat kondisi fisik semakin lemah
dan cepat tersinggung sehingga mengakibatkan terjadinya pertengkaran
antar sesama anak punk. 61
Selain menonton komunitas Punk dalam aksi panggung, ada juga
sebagaian anak-anak Punk yang berjualan aksesoris, kaos, kaset-kaset dan
stiker pada acara festival musik anak punk. Ajang festival musik anak-
anak Punk selalu dimanfaatkan oleh sebagian anak punk atau komunitas
Punk untuk dijadikan sebagai ajang tali silaturahmi antar sesama
komunitas, berkumpul bersama-sama, bertukar informasi, bertukar fikiran
dan berdiskusi mengenai Punk.
F. Penilaian Masyarakat Terhadap Komunitas Punk
Keberadaan komunitas Punk memang tidak sepenuhnya dapat
diterima oleh masyarakat pada umumnya karena komunitas Punk, anak-
anak Punk diidentikan dengan berbagai perilaku dan tindakan yang
cenderung mengarah kepada prilaku negatif dan menyimpang. Itu bisa
dilihat dengan berbagai gaya anak Punk dalam berpakain, trend dan 61 Observasi yang dilakukan oleh Penulis di Tanggerang ketika acara festival musik Punk Pada 27 Juni 2011.
45
busana urakan, ala anak-anak Punk seperti yang telah dituturkan oleh
seorang informan.
“Negatif sampah masyarakat”.62 Hal serupa juga dikatakan oleh seorang informan
“Berawal dari tanggapan negatif dengan anak punk membuktikan diri kepada masyarakat lama-kelamaan masyarakat beranggapan baik terhadap komunitas punk”.63
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aksesoris dan gaya berpakaian
yang digunakan anak-anak Punk seperti celana jiens ketat, rantai, gelang,
kalung, rambut bergaya mohawks, sepatu boots, tatto, tindikan (pierching)
diidentikan mengarah kepada tindakan dan perilaku menyimpang sehingga
pandangan masyarakat terhadap komunitas Punk diidentikan dengan lebel
negatif.
Wajar saja jika memang keberadaan komunitas Punk dianggap
sebelah mata oleh masyarakat dilihat dari hanya sudut pandangan berbeda
satu sama lainnya. Karena masyarakat beranggapan dengan melihat anak-
anak Punk sebagai anak yang selalu mengganggu ketertiban umum. Hal
itu terjadi karena anak-anak Punk sering berkumpul bersama-sama dengan
cara bergerombolan di jalan-jalan trotoar, pusat pertokoan, di bawah
jembatan layang, gedung-gedung bertingkat, dan di pinggiran rambu-
rambu lalu lintas, sehingga membuat masyarakat menganggap anak-anak
Punk adalah anak yang mengganggu ketertiban umum.
62 Wawancara dengan AM, Lenteng Agung, 24 Juni 2011. 63 Wawancara dengan SN, Lenteng Agung, 01 Juli 2011.
46
Terkadang pembentukan opini media serta pemberitaan yang
sangat berlebih-lebihan kepada masyarakat tentang anak-anak Punk
jalanan serta berbagai aksi tindakan kriminal yang dilakukan oleh anak-
anak Punk sangat menimbulkan pengaruh besar kepada masyarakat,
sehingga opini yang dibentuk oleh media menjadi lebel stigma negatif bagi
komunitas punk itu sendiri. Pada kenyataannya ada juga anak-anak remaja
yang sering berkumpul dipinggir-pinggir jalanan, bergaya seolah-olah
sebagai bagaian dari komunitas punk dan mengaku sebagai anak punk
tetapi, mereka tidak mengatahui makna Punk yang sebenarnya akhirnya
anak-anak tersebut terjebak dengan stigma negatif.
Padahal dalam kenyataan yang sebenar-benarnya ada dua sisi yang
berbeda tentang penilaian masyarakat terhadap anak Punk yaitu sisi positif
dari berbagai kegiatan-kegiatan anak-anak Punk dan sisi negatif dari gaya
hidup yang bebas, bernampilan urakan, serta menghiraukan batasan-
batasan dan norma-norma yang ada di negri ini. 64
64 Idrus Syatri, “Sejarah Anak Punk: Jangan Ngaku Anak Punk,” artikel diakses pada 26 Desember 2010. dari Http://www.wangapu.com/
47
BAB IV
HASIL PENELITIAAN
A. Kegiatan-Kegiatan Komunitas Punk
Kegiatan-kegiatan merupakan suatu rutinitas keseharian di dalam
menjalankan berbagai kegiatan-kegiatan kehidupan. Di mana anak-anak
Punk mempunyai inisiatif, keahlian sesuai kemampuan dalam bidang
tertentu untuk menyibukan diri dengan berbagai kegiatan positif, sehingga
kegiatan positif tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang
banyak. Walaupun terkadang tidak ada yang menyuruh anak-anak punk
untuk dapat bekerja dan mempunyai kegiatan positif di dalam menjalankan
rutinitas kesehariannya. Akan tetapi, anak-anak punk harus memiliki
keterampilan, dan keahlian dalam segala bidang apapun untuk dapat
membuktikan diri kepada masyarakat, lingkungan sekitar agar anak-anak
Punk juga layak diterima dihadapan masyarakat. Mungkin anak-anak Punk
di dalam menjalankan kehidupannya identik dengan berbagai perilaku dan
tindakan yang cenderung menyimpang. Melainkan anak-anak Punk dapat
membuktikan dirinya kepada lingkungan dan masyarakat untuk berkreasi
serta menghasilkan sesuatu yang berguna untuk dirinya serta lingkungan
pada umumnya seperti yang dituturkan oleh seorang informan:
“Bakti sosial, kerja bakti, setiap tahun merayakan HUT RI”.65
Hal serupa juga dituturkan oleh seorang informan :
65 Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011.
48
“Bereksperimen membuat tempat korek, ukiran kayu, stiker, pin, dan jimbal”.66
Berikut ini diantara berbagai macam kegiatan positif yang
dilakukan anak Punk baik antar sesama komunitas Punk maupun dengan
warga lingkungan sekitar adalah sebagai berikut :
1. Membuat sablonan Baju.
2. Membuat aksesoris seperti gelang, kalung, dompet yang terbuat
dari sampah-sampah plastik.
3. Bernyanyi, serta membuat lirik lagu yang mudah dimengerti
bagi orang banyak.
4. Membuat Tatto, temporer dan permanen.
5. Membuat album rekaman yang diperuntukan untuk komunitas
Punk.
6. Jualan Koran.
7. Menjahit Baju.
8. Membuat stiker.
9. Komunitas Punk bersama-sama masyarakat dan lingkungan
sekitar rutin merayakan hari ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengadakan berbagai
perlombaan-perlombaan setiap tanggal 17 Agustus.
66 Wawancara dengan Ebeth, Lenteng Agung , 30 Juni 2011.
49
10. Komunitas Punk dalam berkumpul baik sesama komunitas
Punk maupun antar komunitas punk selalu berdiskusi, sheering
bareng baik diskusi tentang situasi nasional, ilmu pengetahuan
maupun cerita tentang komunitas punk, pengalaman hidup
masing-masing anak Punk.67
B. Kegiatan Punk Dalam Berkumpul
Dalam menjalankan berbagai kegiatan dan rutinitas kesehariannya
disela-sela waktu luang anak-anak Punk mencoba untuk selalu berkumpul
bersama-sama, menghilangkan kejenuhan dan kepenatan sesaat, dalam
beraktivitas. Yang dikarenakan padatnya aktivitas berbagai kegiatan-
kegiatan positif yang dilakukan anak Punk.
Dengan berkumpul secara bersama-sama, seperti bersenda gurau,
bernyanyi secara bersama-sama, dan menceritakan aktivitas yang sudah
dilakukannya pada saat itu, terkadang membuat anak-anak Punk dapat
menghilangkan kejenuhan kepenatan di dalam menjalankan aktivitas yang
ada. Biasanya, berkumpul juga bisa mencurahkan segala permasalahan
yang ada pada anak Punk antara satu sama lainnya dan mencari solusi
terbaik bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak-anak punk
tersebut. Jika memang ada waktu luang yang panjang yang senggang
untuk berkumpul, maka berkumpul selalu dijadikan anak Punk untuk
diskusi bareng, baik diskusi mengenai sejarah bangsa Indonesia, sejarah
67 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
50
komunitas punk itu sendiri, diskusi politik, agama, hokum, sosial,
kebudayaan ekonomi maupun situasi dan kondisi yang dihadapi Negara
Indonesia pada saat ini. Bahkan dalam berkumpul juga merupakan bagian
kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan komunitas Punk.68
Biasanya berkumpul juga merupakan ajang bertukar pikiran,
bertukar pendapat, saling mencurahkan isi hatinya, melalui pendekatan diri
dengan cara bersilaturahmi antar sesama komunitas Punk serta dapat
berbagi ilmu pengetahuan, baik berbagai pengalaman-pengalaman pribadi
anak-anak punk dan diskusi mengenai usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan
yang dilakukan anak-anak punk beserta komunitas Punk lain untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup pribadi anak Punk maupun memenuhi
kebutuhan hidup komunitas Punk itu sendiri. Ajang berkumpul juga sering
dilakukan antar komunitas Punk dengan komunitas punk lain diberbagai
kegiatan-kegiatan komunitas Punk seperti, berkumpul pada saat pegelaran
musik punk, berkumpul pada acara festival musik Punk, acara seminar,
workshop, bakti sosial, dan berkunjung ke bescem komunitas Punk.
Selain itu berkumpul juga dapat mencairkan suasana dan membuat
seseorang untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Apalagi di
dalam berkumpul baik antar sesama komunitas Punk maupun yang bukan
antar sesama komunitas punk dapat memupukan tali persaudaraan dan
pendekataan emosional di antara mereka sehingga segala perbedaan-
perbedaan yang ada baik perbedaan usia, pendidikan, pekerjaan, maupun
68 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
51
perbedaan suku antar sesama anak-anak Punk dapat dijadikan sebuah
keragaman untuk bersatu dalam sebuah wadah atau komunitis Punk. 69
C. Kegiatan Komunitas Punk Dalam Bermain Musik
Musik adalah bahasa yang sangat universal, musik juga dapat
disebut sebagai alat komunikasi atau media propaganda kepada khalayak
banyak yang mendengarkan musiknya. Yang diidentikan mengandung
berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya, percintaan,
maupun aspek politik di dalam syair dan lirik lagunya.
Musik Punk memang sangat berkembang pesat dewasa ini
khususnya dikalangan remaja yang diidentifikasi sebagai sebuah jenis
musik baru setelah mencapai bentuk yang utuh. Menurut pendapat Ronald
Byrniside dia mengatakan bahwa “Jenis musik biasanya mengikuti pola
perkembangan zaman yang terdiri dari atas tahap pembentukan, kemajuan,
dan kristalisasi. Selama berada dalam masa pembentukan, perbedaan
antara jenis musik yang baru dengan jenis musik yang lama (para
pendahulunya) masih belum tampak jelas”. Kemudian, di dalam tahapan
ini pula musik cenderung melewati sebuah pembentukan dimana di
dalamnya mereka ingin melepaskan diri dari para pendahulunya. Lama-
kelamaan setelah musik melewati tahap kristalisasi, barulah jenis musik
yang baru tersebut secara sadar diakui dan kenal sebagai sebuah jenis yang
berbeda alirannya.70
69 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011. 70 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008).
52
Musik Punk memang musik yang sangat sederhana di dalam
memainkan instrumennya, dikarenakan musik Punk tidak diperuntukan
dan dihasilkan untuk memproduksi dan menghasilkan sebuh musik yang
“asik” diperdengarkan oleh banyak orang, melainkan musik punk hanya
diperuntukan bagi komunitas punk itu sendiri sebagai bentuk ekspresi
dirinya.
Di dalam memainkan musik anak-anak dan komunitas-komunitas
punk tidak membutuhkan alat musik yang banyak. Melainkan alat-alat
yang dipergunakannya pun hanya gitar, gitar bass dan drum. Musik Punk
juga sebagai musik yang sangat cepat dimainkannya, dalam artian bahwa
setiap lagu yang dibawakan oleh band-band punk baik secara tempo lagu
maupun secara durasi lamanya waktu dalam satu lagu. Di bandingkan
dengan jenis musik lainnya yang selalu dimainkan sangat cepat durasi
waktunya.
Musik Punk juga bisa dikatakan sebagai musik yang sangat agresif,
karena musik Punk diidentikan dengan perlawanan-perlawanan kaum
muda terhadap penguasa, pemerintah, dan perlawanan anak punk terhadap
aturan serta norma-norma yang ada. Dari segala bentuk perlawanan anak
punk diapresiasikan kedalam gaya hidup, tingkah laku musisi Punk dan
penggemar Punk yang cenderung urakan. Perilaku anak Punk terlihat dari
tindakan anak Punk seperti mencerminkan seorang, pemberontak dan
seperti orang kriminal. Selain itu lirik-lirik lagu musik Punk juga
mencerminkan keagresifan kaum Punk dari musik yang dimana lirik-lirik
53
lagu nya mengandung unsur kritik terhadap berbagai kebijakan para elit
politik, dan pemerintah terhadap masyarakat.71 Pada dasarnya tidak dapat
dipungkiri lagi jika kita melihat dari kenyataan yang ada dalam komunitas
punk tidak semua anak punk dapat bermain musik dan membuat hasil
karya-karya musik. Akan tetapi ada juga sebagian anak-anak punk yang
dapat bernyanyi, bermain musik agar dapat menghasilkan karya musik
Seperti yang telah dituturkan oleh Informan
“Ada hasil, karya musik”.72 Pada dasarnya musik Punk juga sama seperti musik lainnya yaitu
sebagai pembawa pesan dari musisi kepada para penikmat musik Punk,
pesan yang ditujukan kepada para penikmat berbagai macam-macam tema,
baik kekejaman aparat, carut marutnya birokrasi, kekerasan, politik,
maupun realitas sosial, situasi kondisi masyarakat saat ini. Terkadang lirik
lagu Punk mengandung unsur pesan yang disampaikan lewat lagu bisa
berdampak positif atau pun dapat berdampak negatis terhadap para
penikmat, pendengar, dan penggemar musik punk, tergantung dari isi dan
makna yang disampaikannya. Dengan musik cara menyanyikan lagu akan
isi penayampaian pesan pun akan mudah diingat oleh para penggemar
musik Punk.
Musik Punk yang mengusung berbagai tema seperti tema, sosial,
kesenjangan sosial, antara kelas-kelas baik kelas menengah ke bawah,
menengah ke atas maupun menengah, sexy bebas, penggunaan minuman- 71 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008). 72 Wawancara dengan, Ambon Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
54
minuman keras, obat-obat terlarang, kebebasan berekspresi, serta tema
politik, budaya, kekerasaan, pendidikan dan kondisi masyarakat terkini
didentikan dengan sebuah gejolak sosial serta perlawanan komunitas Punk
terhadap aturan-aturan, norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Hampir
setiap tulisan, kalimat dalam lirik lagu musik Punk menggunakan bahasa
yang lebih cenderung kasar, sederhana, agar dapat dimengerti, dipahami
langsung oleh para penikmat musik, dan tidak mengunakan bahasa-bahasa
indah, puitis dan romantis.73
Musik Punk dimaknai sebagai musik yang syarat akan makna-
makna sosial serta kondisi kehidupan masyarakat di negri ini ditengah-
tengah berbagai permasalahan-permasalahan, bencana yang melanda negri
ini. Musik juga dapat memberikan pesan-pesan moral dan sosial sehingga
menghasilkan sebuah komunikasi kepada masyarakat dan media untuk
membangun image positif kepada masyarakat agar berkesan, tertarik serta
juga musik diidentikan sebagai hiburan, pesta rakyat bagi komunitas punk
itu sendiri.
Dibeberapa efent festival dan pergelaran musik yang diperuntukan
antar sesama komunitas musik Punk, komunitas punk ini sering di undang
sebagai pengisi acara serta bintang tamu dalam acara-acara tersebut. Dan
Bahkan efent kemanusiaan seperti penggalangan dana untuk bantuan
korban-korban bencana alam serta masih banyak lagi efent-efent sosial.
Dimana komunitas ini terlibat sebagai pengisi acara tersebut.
73 Ahmad Fikri Hadi, Perkembangan Musik Punk Di Amerika Tahun 1974-1980 ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sejarah Depok, Desember 2008).
55
E. Kegiatan Punk Dalam Berwirausaha
Anak-anak Punk (para personil komunitas punk), dalam menjalani
berbagai kegiatan-kegiatan positif selalu didik untuk dapat memberikan
kontirbusi yang besar baik dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya
dan didik untuk mandiri tanpa tergantung oleh siapun orangnya agar
menjadi seorang yang mampu mampu cekatan, punya inovasi-inovasi baru
untuk menghasilkan sebuah hasil karya dan kreativitas ciptaanya sendiri.
Walaupun mereka, dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam segala bidang
apapun yang lainnya sesuai keahliannya para personil komunitas punkl.
Walaupun demikian, setidaknya. Mereka para personil komunitas
Punk dapat membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan pengalaman
pribadinya, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri.
Dari hasil karyanya di segala bidang termasuk berwirausaha. Dengan
berwirausaha para personil komunitas Punk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dan menafkahi keluarga dan anak-anaknya.74
Diantara contoh-contoh bentuk wirausaha komunitas Punk adalah
sebagai berikut antara lain :
1) Membuat sablonan baju komunitas Punk dengan tulisan-tulisan,
kalimat-kalimat, kata-kata, dan gambar yang bernadakan kritik
terhadap element-elemen penting di Negara.
74 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
56
2) Membuat tatto, mengedit hasil musik, dan membuat rekaman
musik anak Punk.
3) Usaha pembuatan aksesoris daur ulang sampah sisa-sisa bungkus
kopi, dan minuman kemasan yang disulup dari tangan mereka
menjadi aksesoris gelang, yang terbuah dari sisa-sisa sampah.
4) Membuat aksesoris gelang yang terbuat dari bahan dasar benang
wol dan bahkan, aqua botol bisa disulap menjadi tas kecil
dipergunakan untuk menaruh carger hp.
5) Membuat emblem (logo), stiker, pin, kartu nama, korek gas
dibungkus dengan sampul batik.75
F. Kegiatan Punk Dalam Membuat Lirik Lagu
Pengalaman-pengalaman pribadi para anak-anak Punk dituangkan
kedalam syair dan lirik lagu. Sehingga menghasilkan sebuah karya musik
yang bernadakan kritik, pesan, kemarahan, terhadap para penguasa,
birokrasi, aparat penegak hukum negri ini, sosok marsinah dan kondisi
kondi sosial, ekonomi, politik, yang carut marut dinegri ini serta beberapa
pengalaman pribadi para personil komunitas Punk didalam mencari proses
pencarian jati dirinya. agar mereka layak dapat diterima dilingkungan
masyarakat, di mana ia bertempat tinggal. Seperti yang dituturkan
Informan.
“Iya, bagi saya dan komunitas saya lirik lagu sangat mengandung pesan, perlawanan, dan kritik yang
75 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
57
mengandung makna sosial, saya tuangkan ke dalam lirik lagu.76
Lirik lagu Punk yang diciptakan mudah dimengerti oleh para
komunitas punk dan mampu menghasilkan maha karya lirik lagu yang
mempunyai makna dan arti dalam kehidupan sosial maupun pengalaman
pribadi seorang anak Punk. Walaupun bukan setiap hari membuat lirik
lagu. Ketika ada keinginan untuk membuat lirik lagu maka, hari itu pun
dibuatnya pada selembar kertas. lirik lagu hasil ciptaan anak-anak Punk,
lirik lagu yang dituangkan didalam gaya bermain musik komunitas Punk
sehingga, muncullah gaya bermain musik yang dimainkannya dengan nada
dan irama musik (Rock), wajar jika sebagian anak remaja menyukai aliran
musik rock Punk, dikarenakan dalam lirik lagu tersebut muncul sebuah
kesan, dan pesan yang di nyanyikan sesuai realitas sosial pada saat ini.77
G. Kegiatan Punk Membuat Tatto
Tatto adalah sebuah kreativitas karya seni menggambar dalam
sebuah lukisan-lukisan yang bergambarkan disekitar tubuh manusia
banyak aneka ragam bentuk tatto berupa jenis, kartun, hewan, (Kepala
banteng, kupu-kupu, bebek, burung, ular) benda-benda, (bangku, Lampu,
pisau), tengkorak, naga dan lain-lainnya. Serta tulisan atau kalimat-kalimat
tertentu Jenis-jenis tatto, dapat dilihat diberbagai media seperti majalah,
dan komik kartun.
76 Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011 77 Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
58
Jika seseorang ingin melukiskan tubuhnya dengan tatto maka
dalam dirinya haruslah menjiwai makna seni tatto dan yakin bahwa orang
itu harus siap menerima situasi dan kondisi apapun yang menerpa dirinya
seperti pandangan sebelah mata atau image negatif masyarakat terhadap
orang-orang yang menggunakan tatto serta keheranan, kemarahan dan rasa
pesimistis kedua orang tua kepada anaknya, jika anaknya benar-benar
menggunakan tatto serta orang-orang bertatto dapat memberi penjelasan
kepada kedua orang tua, lingkungan, keluarga untuk membuktikan bahwa
mereka juga layak dihargai, dihormati seperti anak lainnya pada
umumnya. Selain itu, orang-orang bertatto juga harus bisa menghasilkan
sebuah hasil karya-karya baik karya seni maupun karya-karya yang
menghasilkan sesuatu yang berharga untuk orang banyak, sehingga tidak
tertutup kemungkinangan masyarakat yang berawal menilai orang bertatto
mempunyai penilaian negatif dengan membuktikan dirinya kepada
masyarakat maka penilaian negatif itu sendiri akan berubah menjadi image
positif .78
Tatto yang dibuat dalam sekitar tubuh merupakan bentuk dari
kesadaran diri masing-masing individu akan cipta rasa seni keindahan dan
hiasan dalam tubuh orang-orang bertatto. Tatto bagi komunitas Punk
sebagai bagaian dari bentuk identitas diri komunitas Punk dan juga sebagai
simbol-simbol kekuasaan terhadap fisik. Sebagaian anak punk percaya
78 Yusuf Rohmiwanto, “Tattoo, Seni Atau Identitas Diri,” artikel diakses pada 02 November dari http://cahisisolo.com/artikel/seni/tattoo-seni-atau-identitas-diri-html.
59
bahwa memakai tatto dapat menimbulkan rasa kepercayaan diri yang
berlebihan tatto juga dapat menjadi sebuah sarana komunikasi kepada
masyarakat sebagai bentuk rasa kepercayaan dirinya dengan menggunakan
tatto seorang dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya. Serta juga
memiliki unsur-unsur kekuasaan penuh terhadap tubuhnya. Selain itu tatto
juga sebagai bagian dari suatu karya seni yang mayoritas pengguna tatto
adalah kaum menengah dan menengah kebawah.
Bob adalah salah satu personil punk yang memiliki kemampuan
menggambar dalam membuat tatto. Ia pun sering memberikan arahan
tentang bagaimana membuat tatto kepada komunitas punk lainnya
diberbagai efent baik efent seminar maupun efent workshop. Selain Bob
ada juga salah satu personil anak punk bernama Ebet ia juga mempunyai
kemampuan membuat tatto temporer (tatto yang dapat hilang berkisar 2
minggu sampai satu bulan). Ilmu serta pengalaman yang Bob dapatkan
dalam membuat tatto ditularkan, atau di transfer ilmunya kepada Ebet.
Ebet banyak menimba ilmu dan mengetahui bagaimana cara untuk
membuat tatto. Itu pun karena jasa Bob yang selalu mengajarkan, melatih
Ebet membuat tatto.79
Banyak teman-temannya, sahabat dan orang lain baik dari
komunitas punk maupun anak remaja lainnya tertarik pada hasil karyanya
personil komunitas punk (Bob). Dalam pekerjaannya sebagai pembuat
tatto Bob selalu selalu tetap ulet, teliti dan professional terhadap kegiatan-
79 Observasi yang dilakukan oleh Penulis Pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
60
kegiatan atau pekerjaannya dimana ia tetap ramah, santun tidak
menunjukan adanya perbedaan kelas menengah kebawah, menengah dan
menengah keatas kepada siapapun orangnya yang menginginkan hasil
karya seni membuat tatto, serta bagian tubuh mana yang menurut
seseorang itu pass untuk digambar. Kegiatan ini sering dilakukan oleh Bob
sebagai bagian dari rutinitasnya kesehariannya demi memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Terkadang dikesahariannya ada saja anak remaja dan komunitas
punk yang ingin di tatto oleh Bob terkandung mereka semua membikin
janji dengan Bob. Hari dan waktunya jika Bob ada waktu luang maka hari
itu juga dikerjakan, sedangkan jika memang Bob mempunyai kerjaaan lain
untuk menyelesaikan rekaman, membuat album Punk terbaru serta
kegiatan-kegiatan positif lain yang lebih penting maka pekerjaan membuat
tatto bisa diundur keesokan harinya. Biasanya dengan kesibukan Bob yang
begitu padat, dalam membuat tatto itu sudah ada jadwal kegiatannya yang
ditulis dipapan pengumuman, jadwal Bob untuk membuat tatto adalah hari
rabu dan kamis.80
Di antara berbagai bentuk kegiatan-kegiatan positif anak-anak
punk di atas merupakan bagaian dari aktivitas di dalam menjalankan
rutinitas kehidupannya serta untuk dapat menunjukan kepada masyarakat
dan lingkungan sekitar agar anak-anak Punk dapat diterima dan layak
seperti anak-anak lainnya pada umumnya, sehingga persepsi dan penilaian
80 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011.
61
negatif masyarakat akan dapat merubah citra dan pandangan masyarakat
terhadap anak-anak punk itu sendiri. Dengan membuktikan dirinya bahwa
anak-anak punk juga bukan sekedar anak yang suka gaya, bergaya hidup
bebas atau urakan melainkan anak-anak punk dapat berkreativitas, dan
mempunyai bakat serta kemampuan yang dimiliki di dalam dirinya. Agar
adanya perubahan citra negatif masyarakat terhadap anak Punk dapat
berubah menjadi sesuatu yang positif.
H. Faktor Yang Mendorong Menjadi Bagian Dari Komunitas Punk
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga memang sangat mempengaruhi kondisi kehidupan
anak beranjak dewasa atau anak remaja masa kini. Perhatian kedua orang tua
kita serta memberikan penghidupan yang layak bagi anak merupakan hal
paling penting yang dibutuhkan oleh anak selain orang tua bersikap tegas,
bijaksana, memberikan contoh yang baik dan memberikan kasih sayang
yang tulus bagi anak, serta tingkah laku orang tua dalam keluarga dan
mendidik anak dengan sebaik-baik mungkin pun, dapat dijadikan contoh
suri teladan bagi anak. Dengan demikian pendidikan dan kasih sayang orang
tua kepada anaknya akan selalu membekas dihati anak, mengingat nasehat
orang tua, contoh sauri teladan orang tua bagi anaknya serta jasa-jasa orang
tua terhadap anak itu sendiri.81
81 Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitas-punk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/.
62
Broken Home merupakan faktor yang sangat krusial bagi keadaan
psikologis anak Membuat anak tidak betah dirumah, kemudian anak
dilantarkan begitu saja, lalu orang tua selalu ribut didalam rumah
tangganya sendiri, tanpa memikirkan situasi dan kondisi anak, sehingga
orang tua lalai mengawasi perkembangan anak remaja. Membuat anak
dapat menentukan pilihan hidupnya sendiri dan lari dari permasalahan
yang menimpa keluarganya. Hal itu wajar saja jika memang anak
menentukan pilihan hidupnya dan bergaul dengan sebebas-bebasnya
sebagai bentuk pelarian diri anak terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi kedua orang tua.
Seperti yang telah dituturkan oleh informan:
“Bagaimana dia mau peduli saya, mengurusi saya tidak mau. Keluarga saya, nenek, kakek dan saudara-saudara saya masih mengurusi saya dari kecil. Nenek, kakek, saudara-saudara saya berjasa banget bagi diri saya. Sampai saat ini merasa cuek, tidak tahu dan tidak peduli nasib orang tua saya. ibu meninggalkan saya pada saat waktu saya SD. dia menitipkan saya kepada nenek saya. ibu saya lebih mementingkan dirinya. dibandingkan mementingkan anaknya sendiri. Pengennya saya sih diberikan materi yang cukup, perhatian dan kasih sayang ibu terhadap anaknya kayak anak lain. saya mulai mencari, teman, tempat yang enak, dan bebas melakukan apa-apa. Saya mengenal komunitas punk mulai dari melihat anak-anak punk di jalanan hidup bebas mengikuti hati nuraninya sendiri, saya coba untuk berkenalan mencari teman dari anak punk. saya tertarik masuk punk karena orang tua saya sudah tidak mempedulikan diri saya lagi”.82 Hal serupa juga dituturkan oleh seorang informan :
“Kedua orang tua saya saling bertengkar, ribut terus antara Ibu dan bapak saya. akhirnya kedua orang tua saya bercerai. saya coba lari dari permasalahan dihadapi kedua orang tua saya, saya mencari tempat curhat, tempat melepas segala permasalahan-
82 Wawancara dengan EH, Lenteng Agung, 30 Juni 2011.
63
permasalahan yang saya hadapi. Punk bagi saya pelarian diri dari masalah yang ada. Saat saya masuk kedalam Punk, keluarga dan orang tua saya memang merasa ada yang beda, heran, terhadap berubahannya perilaku saya. saya menunjukan kepada mereka, memakai anting, gelang, kalung, tindik, saya tidak mau dinasehati dan diatur. Keluarga saya selalu memberikan nasehat kepada saya supaya saya kembali ke jalan benar, melepaskan diri dari atribut-atribut punk yang saya gunakan saya, saya tidak mau lepas dari punk.Menurut saya punk kelompok kebersamaan, punya solidaritas sosial anak-anak punk sangat menjiwai diri saya. Saya juga membuktikan kepada orang-orang banyak, lingkungan, keluarga dengan membuka usaha toko kecil (distro), jualan T-shirt, baju dan aksesoris punk. kehidupan saya menjadi anak punk tidak terlepas dari permasalahan hidup orang tua saya bercerai.”83
Jika keadaan keluarga yang carut marut, berantakan, sering
bertengkar dan banyak menimbulkan konflik, apalagi mengakibatkan kedua
orang tua memutuskan untuk berpisah (bercerai) sehingga membuat seorang
anak itu lari dari berbagai permasalahan yang dihadapi keluarganya serta
kedua orang tuanya. Maka yang ada adalah anak mencari sebuah
perlindungan atau tempat yang membuat hati dan perasaannya nyaman dan
kemungkinan besar anak coba untuk mencari solusi dengan bergaul
bersama-sama teman, sahabat, seusia, sebaya, sepermaian dan teman yang
dapat mengisi, saling menerima, serta dapat mencurahkan isi hatinya di
dalam berbagai permasalahan yang dihadapinya.
Kemudian seandainya anak tidak menemukan tempat yang nyaman,
teman, yang mau berbagi dengan dirinya untuk melepaskan semua
permasalahan yang dihadapinya. Maka anak akan mencari sesuatu hal yang
baru atau kegiatan-kegiatan yang membuatnya ia akan sibuk dan lupa
tentang berbagai permasalahan yang dihadapi kedua orang tuanya sehingga
83 Wawancara dengan SO, Lenteng Agung, 01 Juli 2011.
64
memungkinkan anak mencari suatu pelarian baik itu kegiatan yang bersifat
positif maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif
Sebaliknya, jika kondisi rumah tangga kedua orang tua baik-baik
saja, tidak menimbulkan pertengkaran dan perceraian. Selanjutnya, anak pun
akan menganggap kedua orang tua menjadi pelindung, penasehat bahkan
dapat menjadi teman dan orang tua yang baik bagi anak itu sendiri. Dan
anak pun akan mengikuti apa yang dinasehatkan orang tua, diajarkan orang
tua, dan diperintahkan orang tua untuk tidak berbuat kepada hal-hal yang
bersifat negatif membuat dirinya terjerumus ke dalam pergaulan bebas,
narkoba, sex bebas dan lain-lainnya, yang mencemarkan nama baik kedua,
mencorengkan citra baik kedua orang tua di masyarakat dan merugikan anak
itu sendiri dari sifat dan prilakunya.
2. Faktor Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu faktor penting masuknya seorang
anak-anak remaja ke dalam suatu komunitas Punk dan kemiskinan juga
diidentikan dengan salah satu faktor yaitu faktor ekonomi. Faktor ekonomi
ini kemudian dikategorikan masuk ke dalam situasi kondisi seseorang atau
keluarga yang di mana mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari. kemiskinan bukan berarti mereka tidak makan, maupun tidak
bisa bertahan hidup. Akan tetapi kemiskinan di sini diartikan kepada mereka
atau orang-orang berdasarkan kelas ekonomi menengah kebawah yang
bertaraf hidup rendah dan berpenghasilan rendah serta pendidikan keluarga
seperti anak, istri, dan suami berpendidikan rendah sehingga dapat dikatakan
65
miskin, kemiskinan juga dianggap sebagai masalah sosial dikarenakan
adanya perbedaan-perbedaan status kedudukan eknomis antar warga
masyarakat.84
Dengan demikian kemiskinan pada keluarga dapat mempengaruhi
anak untuk mencari suatu lapangan pekerjaan dengan berbagai cara, seperti
berdagang asongan, mengemis, mengamen dan lain-lainnya agar anak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa meminta kepada kedua orang tua dan
bahkan anak lebih mempunyai sifat kemandiran untuk membantu kedua
orang tua dengan cara mengamen, menjadi anak Punk.
Seperti yang dituturkan oleh seorang informan
“Orang tua saya, orang yang ga punya, saya ga sekolah, ga ada biaya untuk terus sekolah. Saya jajan aja hasil dari ngamen. Ga apa-apa saya ga sekolah, yang penting adik saya sekolah. Dari ngamen saya bisa ngasih uang sama orang tua saya, saya bisa nabung dari hasil ngamen”.85
Faktor kemiskinan jika ditelisik lebih jauh lagi merupakan faktor
yang sangat krusial bagi seorang untuk menjalani rutinitas kehidupan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Demi membiayai keluarganya
seorang anak punk rela untuk mengamen dijalan, trotoar, bus, angkutan
umum dan pinggiran lampu merah. Penyebab kemiskinan diidentikan juga
dengan faktor ekonomi, dan pendidikan kedua orang tua yang sangat rendah
sehingga anak terkena imbasnya, dikarenakan orang tua sudah tidak mampu
84 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 320. 85 Wawancara dengan Ao, Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
66
lagi membiayai anak-anaknya untuk dapat mengenyam pendidikan. Dan
Ada juga sebagaian orang tua yang bekerja sebagai pembantu, tukang
bangunan, buruh serabutan, pedagang asongan dan pekerjaan lainnya.
Walaupun, mereka harus melepaskan pendidikannya demi membantu
keluarga dan orang tuanya anak Punk jalanan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan cara mengamen.
Sebaliknya, anak-anak Punk yang berada di jalanan sering mereka
lakukan untuk mengamen, dengan cara mengamen mereka bisa makan,
membutuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya dan bahkan anak-anak Punk
tersebut bisa menyisihkan sebagian uang hasil dari ngamen untuk menabung
dan berbagi kepada para pengemis, anak-anak jalanan dan lain-lainnya itu
dilakukan atas dasar sebagai bentuk rasa kepedulian, simpati, kasih sayang
mereka terhadap sesama manusia dan saling membantu antar sesama
manusia. Atas dasar sebagai bentuk-bentuk solidaritas sosial anak-anak
Punk terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan pertolongan
mereka.
Walaupun faktor kemiskinan juga sangat mempengaruhi kehidupan
anak-anak Punk serta pendidikan yang rendah juga berpengaruh penting
dalam pola mereka mencari pekerjaan dan mencari uang untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akan tetapi, hal seperti itu tidak
menurunkan semangat berjuang mereka mencari uang, tetap selalu bertahan
hidup serta dapat berkreatifitas dengan menghasilkan uang yang halal
asalkan mereka tidak melakukan sesuatu perbuatan-perbuatan yng mengarah
67
pada tindakan-tindakan yang bersifat kriminal seperti, maling, rampok, dan
berbagai jenis tindakan-tindakan kriminal lainnya. Walupun terkadang
sebagian anak-anak punk pun tidak terlepas dari gaya hidup yang bebas,
mengkonsumsi minum-minuman keras, obat-obat terlarang, narkoba dan sex
bebas.86
3. Faktor Lingkungan
Dalam Tinjauan Sosiologi ada beberapa faktor yang mempengaruhi
seorang remaja dalam pergaualan lingkungan di antaranya :
1. Lingkungan Keluarga meliputi orang tua, kaka, adik, dan
saudara yang merupakan salah satu faktor paling utama
mempengaruhi anak remaja di dalam membentuk karakter
dan sifat bagi remaja itu sendiri. Dalam lingkungan
keluarga selalu mengajarkan anak tentang mempelajari,
sopan santun, cara berinteraksi, bersosialisai, etika, nilai-
nilai keagamaan, nilai ke disiplinan dan lain-lainnya
sehingga anak remaja akan selalu menuruti apa yang
keluarga ajarkan. Apabila lingkungan remaja merasa acuh,
tidak peduli terhadap anak remajanya maka yang ada
adalah anak akan dapat berpaling dari lingkungan keluarga
ke lingkungan yang lainnya.
2. Lingkungan Sepermainan meliputi, teman seusia dan teman
sebaya. Lingkungan sepermainan dalam satu pergaulan juga
86 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
68
akan menimbulkan dapat positif dan negatif bagi
perkembangan seorang remaja itu sendiri apalagi biasanya
ajakan teman seusia dan sebaya tidak dapat terelakan lagi
bagi seorang remaja. Dalam lingkungan sepermainan
remaja beserta teman-teman lainnya juga sering berkumpul
bersama-sama teman lainnya untuk membuat sebuah
kelompok teman sepermainan
3. Lingkungan Sekolah meliputi guru. Guru sebagai pendidik
untuk selalu membimbing, mengajarkan anak didiknya
kepada sesuatu hal-hal yang baik, menasehati, memberikan
semangat kepada anak didiknya serta guru juga dapat
berperan penting untuk dapat mengubah dan membentuk
prilaku anak didiknya agar anak didiknya dapat
menyelesaikan studinya.87
Beberapa penjabaran di atas merupakan salah satu faktor
lingkungan yang sangat mempengaruhi pergaulan remaja pada saat ini,
terhadap tingkah laku dan tindakan remaja. Selain lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan sepermainan, dan lingkungan di mana
anak remaja bertempat tinggal. Lingkungan tersebut sangat menentukan
prilaku, tindakan-tindakan anak-anak remaja untuk dapat bergaul,
bersosialiasi, berinteraksi agar dapat membentuk sifat dan karakter bagi
87 Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 386-391.
69
remaja itu sendiri baik bersikap maupun bertindak sesuai kehendak para
remaja pada umumnya.88
Seperti yang telah dituturkan oleh seorang Informan:
“Dari anak Punk marginal, dari mulai mendengarkan lagu dan lingkungan sekitar”.89
Biasanya dalam pergaulan anak remaja Punk di lingkungan sekitar
baik itu lingkungan di mana anak remaja Punk berkumpul, nongkrong
bareng, maupun itu di mana remaja Punk bersama-sama teman Punk
lainnya dapat mencurahkan isi hatinya di dalam sebuah komunitas, atau
wadah organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi keberadaan remaja itu
sendiri baik berupa kegiatan-kegiatan anak remaja Punk yang positif
maupun berbagai kegiatan-kegiatan anak remaja Punk yang bersifat
negatif dan dapat menjerumuskan seorang remaja ke dalam tindakan-
tindakan dan prilaku cenderung mengarah kepada prilaku negatif, sex
bebas, narkoba dan berbagai jenis-jenis perilaku menyimpang lainnya.
Faktor Pertemanan
Setelah anak merasa dapat berpergian, pulang ke rumah sendiri
tanpa diantar bahkan tidak dijemput sama kedua orang tua. Di sinilah
letaknya agen sosialisasi seperti teman bermain yang terdiri dari kerabat,
tetangga, teman seusia dan teman disekolah. Di dalam sebuah pertemanan,
anak dapat mempelajari sesuatu hal yang dianggapnya baru dan mulai
mengasah kemampuannya. Pada tahapan inilah anak dapat berinterakasi 88 Adiy Anugrahadi, “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja,” artikel diakses Pada 10 November 2011 dari Http://Siswa.UnivPancasila.ac.id/Musik/2010/12/01/pengaruh-komunitas-punk-terhadap-prilaku-remaja-indoensia/. 89 Wawancara dengan Dede pada 23 Juni 2011.
70
dengan teman-temannya baik teman di sekolah maupun teman sebaya.
Dan pada masa ini juga anak mulai mempelajari bentuk-bentuk keadilan,
serta dan dapat mengatur peranannya sesuai dengan orang yang
kedudukannya sederajat atau bahkan lebih tinggi darinya.90
Berikut ini adalah peranan positif kelompok remaja antara teman
seusia, sebaya antara sebagai berikut :
1. Rasa aman, tentram, dianggap paling penting dalam
menentukan kondisi perkembangan remaja terhadap sebuah
kelompok.
2. Di dalam kelompok seorang remaja dapat menyalurkan
rasa gembira, rasa tawa, rasa sedih, rasa suka, rasa duka, rasa
khawatir, dan kecewa, dengan mendapatkan tanggapan, saran, dan
nasehat yang wajar dari teman-temannya.
3. Kelompok memungkinkan bagi setiap remaja untuk
mengembangkan bakat kemampuan, serta keterampilan yang setiap
remaja miliki sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan.
4. Kelompok mempunyai pola perilaku dan kaidah-kaidah
tertentu untuk mendorong remaja bertindak bersikap dewasa.
5. Rasa aman, nyaman. dan tentram bagi kelompok yang
ditimbulkan karena remaja dapat diterima didalam pergaulannya,
90 Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi (Jakarta: Edisi ke tiga penerbit, Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004.) h. 26.
71
membuat remaja bersikap mandiri (tidak tergantung kepada orang
lain).
Di antara berbagai peranan positif teman di atas ini, baik teman
seusia, teman sebaya, dan teman sepermainan ada juga faktor pertemanan
yang membuat seseorang masuk ke dalam komunitas Punk adalah sebagai
berikut :
1. Biasanya teman juga selalu mengajak teman seusia,
teman sebaya, dan teman sepermainan untuk ikut
bergabung ke dalam komunitas Punk
2. Adanya sifat saling ketergantungan antara teman yang
satu dengan teman yang lainnya sehingga membuat
seorang mau mengikuti apa yang dilakukan dan
dikerjakan oleh temannya.
3. Di dalam pergaulan keseharian, di berbagai tempat-
tempat lainnya yang seorang itu dapat berkumpul atau
sering disebut “nongkrong” yang dimana seorang teman
dapat memperkenal berbagai kegiatan-kegiatan yang ada
di dalam komunitas punk dan berbagai atribut-atribut
yang dikenakan sangat menarik perhatian teman lainnya
untuk masuk ke dalam komunitas Punk.91
Biasanya, jika seorang teman atau remaja yang mempunyai suatu
kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, ideologi, agama, tingkat
91 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
72
sosio-ekonomi dan pengalaman-pengalamannya. Akan lebih cenderung
mempunyai hubungan emosional yang sangat kuat sehingga bisa menjalin
sebuah persahabatan, pertemanan dan seakan-akan menjadi daya tarik bagi
seorang remaja itu sendiri untuk dapat mengajak bahkan mempengaruhi
kepada hal-hal yang positif maupun negatif. Ini dikarenakan adanya
hubungan emosional yang sangat kuat antar sesama remaja atas dasar
sebuah persamaan dan kesamaan di dalam tubuh remaja itu sendiri.92
Seperti yang telah dituturkan oleh informan :
“teman yang memperkenalkan komunitas punk.”93
Selanjutnya, di dalam kelompok pertemanan, teman dianggap
sangat mempunyai pengaruh penting dalam membentuk prilaku serta
pandangan hidup untuk mengajak dan mengajarkan kepada perbuatan baik
dan buruk bagi seseorang remaja. Bahkan, terkadang teman juga selalu
menjerumuskan teman lainnya agar dapat mengikuti contoh-contoh prilaku
yang mengarah kepada tindakan kriminal dan perbuatan buruk kepada
seorang remaja. Akan tetapi, ada pula teman yang selalu menasehati,
memberikan motivasi, dan bimbingan kepada temannya dikala seorang
teman itu membutuhkan nasehat atau pendapat terhadap berbagai
permasalahan-permasalahan yang dihadapi teman tersebut, dan ada juga
teman yang selalu berbagi baik suka maupun duka, baik susah atau pun
senang, serta masih banyak teman-teman yang selalu mengajarkan
92 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 110-111 93 Wawancara dengan Riswan, Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
73
kebaikan, cinta sesama manusia dan suka menolong terhadap teman yang
membutuhkan pertolongannya.94
94 Observasi yang dilakukan oleh Penulis pada 10 Juni sampai dengan 31 Juli 2011
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profil komunitas Punk Lenteng Agung dilihat dari berbagai jenis seperti,
jenis kelamin, jenis usia, jenis pendidikan, jenis pekerjaan, jenis kegiatan-kegiatan
positif, dan jenis aksesoris Punk yang dipakai oleh anak-anak Punk sebagai
bentuk identitas diri anak-anak Punk.
Selanjutnya, di antara berbagai macam kegiatan-kegiatan positif yang
dilakukan oleh komunitas Punk dan anak-anak Punk adalah sebagai berikut:
1. Komunitas Punk bersama-sama masyarakat dan lingkungan sekitar rutin
merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI)
dengan mengadakan perlombaan-perlombaan setiap tanggal 17 Agustus.
2. Komunitas Punk bersama-sama warga sekitar lingkungannya dimana
komunitas punk tinggal mengadakan bakti sosial, kerja bakti gotong
royong membersihkan sampah, saluran air dan lain-lainya.
3. Komunitas Punk dalam berkumpul baik sesama komunitas Punk maupun
antar komunitas Punk selalu berdiskusi, sheering bareng baik diskusi
tentang situasi nasional, ilmu pengetahuan maupun cerita tentang
komunitas Punk, pengalaman hidup masing-masing anak Punk.
4. Anak-anak Punk atau komunitas punk dalam membuat lagu selalu
mengandung makna kehidupan dan sebuah realitas sosial yang ada
dimasyarakat, serta didalam lirik lagu komunitas Punk mengandung
75
berbagai kritik, saran, pesan, terhadap para penguasa, pemerintah,
pengusaha, Aparat TNI/PORLI, birokrasi, dan lain-lainnya.
5. Punk dalam bermain musik diidentikan dengan musik keras (rock).
Berbagai acara musik festival serta pagelaran musik anak Punk diartikan
sebagai ajang silaturahmi antar sesame komunitas Punk, hiburan bagi
komunitas Punk itu sendiri.
6. Ada juga anak-anak Punk yang mempunyai kemampuan membuat tatto,
7. Membuat aksesoris-aksesoris yang terbuat dari limbah-limbah plastik
disulap menjadi gelang, dan dompet yang bahan dasarnya adalah plastik.
Aksesoris tersebut dijual untuk menunjang kehidupan anak Punk itu
sendiri.
8. Anak Punk juga mahir dalam membuat sablonan baju, yang di jual kepada
antar sesama anak Punk atau pun bukan dari komunitas Punk itu sendiri,
melainkan anak-anak remaja yang membeli hasil karya komunitas Punk
untuk di perjual belikan lagi.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi seseorang atau sebagian anak
remaja masuk kedalam sebuah wadah komunitas punk diantaranya sebagai
berikut:
1. Faktor lingkungan, sangat mempengaruhi seorang anak remaja untuk dapat
bergabung pada komunitas Punk baik itu lingkungan di mana ia bergaul,
lingkungan keluarga, maupun dilingkungan sekolah.
76
2. Faktor pertemanan juga sangat mempengaruhi seseorang ikut bergabung
dengan komunitas Punk baik itu teman sebaya, teman seangkatan, dan
teman sekolah.
3. Faktor keluarga juga memang sangat mempengaruhi kondisi psikologis
anak didalam mengarungi kehidupan anak muda masa kini.
4. Faktor kemiskinan salah satu faktor seorang anak Punk untuk bekerja
sebagai pengamen jalanan.
B. Saran
Untuk melengkapi akhir tulisan penelitian skripsi ini, agar dapat
memberikan kritik dan beberapa saran perlunya diberikan rekomendasi sebagai
berikut:
Agar dapat memperoleh perbedaan antara anak-anak yang bergaya seolah-
olah menjadi anak Punk tetapi tidak mengetahui arti dan makna yang sebenarnya
agar bisa membedakan mana anak Punk yang sebenarnya dan mana anak Punk
yang hanya bergaya saja mengunakan atribut Punk.
Agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar sesama anak
Punk, setiap anak-anak Punk di dalam komunitas Punk diperlukan pendidikan
jangka panjang seperti contoh yang baik dari para pemimpin dan pendidik serta
agar dapat meningkatkan kreatifitas, keterampilan dan kemampuan berfikir anak
punk sangat diperlukannya pengajar baik bersifat kelompok maupun individu.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Dkk. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : Rineka Cipta, 1988.
Atang, Abdul Hakim dan Saebeni Beni Ahmad. Filsafat Umum Dari Mitologi
Sampai Teofilosofi, Bandung : Pustaka Setia, 2008. Craib, Ian. Teori-Teori Sosial Modern, Jakarta : CV. Rajawali, 1986.
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor : Ghalia Indonesia,
2004.
Gerungan. W.A. Psikologi Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2004.
Goode, William. Sosiologi Kekeluargaan, Penerjemah Lailahanoum Hasyim,
Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.
Jones, Pip. Pengantar Teori-Teori Sosial Dari Teori Fungsionalisme Hingg Post-
Modernisme, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2009.
Kuswarno, Engkus. Fenomologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian.
Widya Padjajaran, 2009.
Razak Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar, Jakarta : Labaoratorium Sosiologi
Agama, 2008
Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2001.
Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Syam, Nina W, Sosiologi Komunikasi, Bandung : Perpustakaan Nasional Dalam
Terbitan (KDT), 2009.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2006.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, 5th ed. Jakarta: CV. Rajawali
Pers, 1990.
REFRENSI SKRIPSI, DAN TESIS
78
Fikri Hadi Ahmad, “Perkembangan Musik di Amerika”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2008.
Hernawan Bambang, “Wacana kritik Lirik Musik Rock Studi Analisis Wacana
kritikal Musik Undergraound.”Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia Jakarta, 2003.
Murti. “Keberagamaan Komunitas Punk.” Skripsi S1 Fakultas Ushuludin dan
Filsafat, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Redite Syamsi Fajar. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam
Pembentukan Opini Publik Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammdiyah Yogyakarta. 2006
Titiwening Fransiska, “Punk Masalah Identitas Dalam Metode Antropologi,”
Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta,
2001.
REFERENSI INTERNET :
Ady Anugrahadi. “Pengaruh Komunitas Punk Terhadap Prilaku Remaja”. Artikel
ini diakses Pada 02 November 2011 dari
http://siswa.univpancasila.ac.id/musik/2010/12/01/ pengaruh- komunitas-
punk-terhadap-perilaku-remaja-indonesia/
Erickningrat. “Jalanan Kehidupan Atau Pelarian”. Artikel diakses pada 26
Desember 2011 dari
http://www.erickningrat.wordpress.com/2009/01/24%E2%80%A6-
kehidupan-atau-pelarian.
79
Hentakun. “Komunitas Punk Siapa Mereka”. Artikel Ini diakses pada 10
November 2011 dari http://www.borneotribune.com/Pandora/komunitas-
punk-siapa-mereka.html
Nuriil, Giam. “This Is Punk Artikel ini diakses pada 10 November 2011”. dari
Http://www.penahitam.web.id/2011/04/this-is-punk.htm1.
Karib, Fathun. “Sejarah Komunitas Punk Jakarta”. Artikel diakses pada 26
Desember 2010 dari http://www.jakartabeat.net/musik/kanal-
musik/ulasan/147-sejarah-komunitaspunk-jakarta-bagian-1.html.
Syatri, Idrus. “Sejarah Punk: Jangan Ngaku Anak Punk Sebelum Baca Tulisan
Ini”. Artikel diakses pada 26 Desember 2010 dari
http://www.waingapu.com/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-
baca-tulisan-ini.html1.
Rohmiwanto, Yusuf. “Tattoo, Seni Atau Identitas Diri”. Artikel diakses pada 02
November 2011 dari http://cahisisolo.com/artikel/seni/tattoo-seni-atau-
identitas-diri-.html.
WAWANCARA
Wawancara dengan Dede, Lenteng Agung, 23 Juni 2011.
Wawancara dengan Ambon, Lenteng Agung 24 Juni 2011.
Wawancara dengan Riswan, Lenteng Agung 24 Juni 2011.
Wawancara dengan Ebeth, Lenteng Agung, 30 Juni 2011.
Wawancara dengan Sinyo, Lenteng Agung, 01 Juli 2011.
Wawancara dengan Umam, Lenteng Agung, 06 Juli 2011.
Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011.
Lampiran 1
No Nama Tempat Tanggal Lahir
Pendidikan Pekerjaan
1. Amirul Umam Pekalongan 16 Maret 1980
SMA Wirausaha
2. Dede Setiawan (Pampam) Cilacap 22 Juni 1991
SMP Pengangguran
3. Riswan (Rodun) Jakarta 16 Maret 1997
SD Pengamen
4. Ambon Jakarta22 November 1994
SMP Pengamen
5. Rizki (Ebeth) Jakarta 3 Juli 1990
SMP Seniman, Wirausaha
6.
Sinyo Jakarta 5 November 1979
SMA Wirausaha
7 Mike Jakarta 20 April 1977
SMA Wiraswasta
Menjadi Anggota Punk
Daya Tarik Komunitas Punk
Alasan Bergabung Dengan Komunitas Punk
Siapa yang Mengenalkan Punk
Proses Menjadi Bagian Komunitas Punk
Mengenalnya pada masa SMA tahun 1996
Pengenalan lewat teman dan banyak teman
Karena Pengenalan Jati Diri
Teman Bertentangan dengan keluarga. Tp lama kelamaan keluarga mendukung
Tahap sekolah dasar (SD)
Musik Punk bermakna sesuai dengan lirik dan realita kehidupan
Karna Punk mempunyai kebersamaan yang tinggi, tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin. Semua itu sama dan semua itu saudara
Dari marginal, dari mulai mendengarkan lagu dan lingkungan sekitar
Pertemuan sesama anak Punk
2010 Solidaritas Kebersamaannya.
Punk sebagai idola dan Favorit
Teman yang memperkenalkan komunitas Punk
Berawal dari ikut-ikutan
Dari Tahun 2001
Susah seneng bareng dalam komunitas Punk
Dapat teman banyak
Sendiri Berawal dari pertemuan sesama anak Punk
Dari Usia 6 tahun
Kreasi, aktivitas pergaulan, komunikasi, (style)
Berawal dari ikut-ikutan
Sendiri Berawal dari sikap, kelakuan sifat saling menghormati
Dimulai dari 2007
Kebebasan (freedom)
Sebuah wadah komunitas persamaan visi dan misi didalam komunitas punk
Teman Tekanan dari keluarga
Saat aktif sebagai mahasiswa tahun 1997
Persamaan ideologi dan mempunyai rasa solidiratas sosial yang tinggi
Punk tidak mengenal perbedaan dengan kepentingan politik
Bersama-sama teman
Mempunyai motif, harapan, tujuan dan smangat bersama teman-teman aktifis membuat komunitas Punk
Makna Simbol-simbol Punk
Yang Mempelopori Terbentuknya Komunitas Punk
Adakah sejarah Dari Komunitas Punk
Berapa Banyak Anggota Komunitas Punk
Tanggal dan Terbentuknya Komunitas Punk
Yang Diketahui dari Ideologi Punk
Bahwa simbol-simbol bentuk dari perlawanan punk terhadap rezim penguasa
Bang Mike Ada hari ibu 22 desember
8-10 Orang Hari Ibu 22 desember tahun 1997
Kebebasan dan kenali diri sendiri
Anarki (anti kekerasan), Equality (kebersamaan), DIY (berdikari)
Bang Mike and taring babi
Ada 10 orang atau lebih
22 desember bertepatan dengan hari Ibu
Kebersamaan, persatuan dan Freedom (kebebasan)
Tidak Tahu Bang Mike Ada 20 orang 1 juli 2006 Tidak Tahu
Tau simbol-simbol anak Punk dengan memakai sepatu Both jiwa dan hati nurani punk menyatu
Bang Mike Ada Berawal dari 2 orang
20 orang 1 Juli 2006 Kebebasan
Bentuk dari pemberontakan untuk menentukan perubahan dan
Mike Ada berawal dari berbagai bentuk kegiatan, membentuk
10 orang Hari Ibu 14 tahun sudah terbentuk sampai saat ini
Kebersamaan, tenggang rasa, komunikasi
menyampaikan pesan
komunikasi yang baik dan membuktikan diri kepada masyarakat.
Simbol perjuangan Punk melawan ketidakadilan
Mike Ada 10 orang bahkan bisa lebih
22 Desember pada hari ibu
Kebebasan
Smangat perjuangan melambangkan orang yang termarjinal karena sistem
Saya bersama teman saya
iya ada Sekitar 8 hingga10 orang
Pada tanggal 22 Desember 1997
Anarkisme, solidaritas sosial
Membuat lirik lagu yang bernadakan tentang masalah sosial
Hasil karya musik anda
Adakah hasil karya selain membuat lirik lagu
Anda dapat bermain musik
Kegiatan-kegiatan dari komunitas Punk yang belum dilakukan
Belum Belum Bikin Sablonan Baju
Tidak Ga Ada
Bisa Belum (bikin lagu)
Aksesoris gelang Sedikit (ukulele) Membuat Tatto
Bisa Ada Tidak Ada Iya bermain Gitar Ada membuat rekaman
Bisa membuat lirik lagu
Ada hasil, karya musik
Membuat aksesoris dan peralatan dari palaron
Bisa Iya ingin membuat rekaman
Untuk komunitas ada tp kl untuk pribadi belum
Ada Bereksperimen membuat tempat korek, ukiran kayu, stiker, pin dan jimbal
Iya jimbe atau perkusi
Membuat ternak sapi
Bisa Ada Ada mendaur ulang sampah-sampah menjadi aksesoris gelang
Bisa (Gitar) Mencari inspirasi baru untuk mendaur ulang sampah-sampah,
selain membuat aksesoris
Iya, bagi saya dan komunitas saya lirik lagu sangat mengandung pesan, perlawanan dan kritik, yang mengandung makna sosial, saya tuangkan ke dalam lirik lagu.
Ada, menciptakan lirik lagu punk
Ada sablonan baju, dan aksesoris
Iya bisa, musik (gitar)
Ke depannya saya dan teman anak punk punya keinginan untuk membuat ternak sapi
Pendapatan per-minggu dalam menjual aksesoris
Pengasilan per-bulan
Aliran dana dari donatut untuk membiayai komunitas punk anda
Sponsor yang membiayai komunitas punk
Siapakah yang membiayai kegiatan komunitas Punk
Rp. 300.000 Rp 1.200.000 Tidak Ada Tidak Ada Bareng-bareng
Tidak ada baru buat dan merintis
Belum ada Tidak Ada Berdiri Sendiri
Tidak Ada Kolektif
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Ada Dari hasil ngamen
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Ada Membiayai sendiri hasil dari ngamen
Tidak menentu Biasa untuk keberlangsungan hidupberkisar 1 juta atau lebih karna bukan PT atau kantor disini tempat belajar
Ga ada Ga ada berdiri sendiri
Kebersamaan dan kesadaran dari hasil produksi masal
Berkisar Rp 250.000-300.000 tp kadang tidak menentu juga
Rp. 1.200.000 bisa lebih dan kurang dari segitu
Tidak ada Tidak Ada Hasil dari kerja anak-anak punk
Tidak bisa ditentukan
Tidak bisa ditentukan
Tidak ada Tidak ada Bersama anak punk dan kelompok
Sisi positif dari kegiatan komunitas Punk
Kegiatan yang sering dilakukan dalam komunitas Punk
Memakai Drugs atau meminum-minuman keras
Kegiatan antar komunitas punk yang satu dengan yang lainnya
Kegiatan komunitas punk dalam melaksanakan bakti sosial
Kegiatan komunitas punk tentang wirausaha
Ada, bakti sosial, kerja bakti, merayakan HUT RI pada tanggal 17 agustus
Bakti sosial, kerja bakti, setiap tahun merayakan HUT RI
Tidak Ada, Pagelaran Musik Punk dan membagikan sembako kepada warga
Ada, Kerja Bakti, sembako membagi makanan
Ada berupa usaha batik
Saling belajar, memberikan ilmu pengetahuan satu sama lain
Berkarya, menjalin silaturahmi, bernyayi bersama
Minum-minuman (ia), tp kl narkoba Tidak)
Festival musik, bakti sosial
Ada Ada,
Ada Ngamen, nongkrong, bernyanyi
Ia suka minuman keras
Ngamen bareng dan makan bareng
Pernah melaksanakan bakti sosial
Ada dengan membuat aksesoris, gambar
Ada sisi positif memberi makan kepada anak jalanan dari hasil ngamen
Ngamen, bermain musik
Hanya sebatas Minuman
Ada, Ngamen bareng
Ada Ada
Berbaur dengan masyarakat, masak bareng, komunikasi dengan lingkungan sekitar
Bermain musik, melukis, diskusi, mendaur ulang sampah
Drugs, tidak Kalau minuman keras untuk membawa diri masing-masing
Dimusik, pameran emblem, lukisan
Pernah gotong royong dengan warga
Ada
Ada membuat workshop, seminar tentang kewirausahaan
Berwirausaha, menghadiri acara festival musik, bakti sosial
Minuman saja
Workshop, pelatihan tentang kewirausahaan, daur ulang sampah, membuat aksesoris
Ada membersihkan lingkungan sekitar
Ada
Ada dengan masyarakat, dan lingkungan dapat duduk bersama
Berkumpul bermain musik diskusi,
Saya pribadi tidak, tapi itu tergantung komunitas punk sendiri
Bakti sosial. dengan Penggalangan dana, menghadiri festival musik Punk
Ada Penggalangan dana untuk korban bencana alam banjir gempa bumi
Iya ada, mengajarkan anak punk membuat usaha aksesoris, tatto
Tanggapan masyarakat tentang komunitas Punk
Penilaian masyarakat tentang komunitas punk
Masyarakat selalu menganggap anda meresahkan ketertiban umum
Masyarakat mengetahui keberadaan komunitas anda
Masyarakat menerima keberadaan komunitas Punk
Ada yang positif (baik) dan ada yang negatif (buruk)
Tidak Mengetahui
Ada yang pro dan kontra terhadap komunitas punk
Baik dan negatif tergantung orang itu sendiri memandang Punk itu apa
Tidak Iya
Menurut masyarakat Punk gembel serem
Ada yang negatif dan ada yang positif
Iya yang penting ga nyolong
iya mengetahui
Bagi masyarakat mereka menilai komunitas punk itu sama sederajat. Ada sebagian masyarakat yang mendukung komunitas punk
Negatif sampah masyarakat
Iya
Mengetahui, ada juga sebagain masyarakat yang mau ikut gabung dengan komunitas punk ini
Untuk saat ini masyarakat menganggap positif dari komunitas ini
Menilai kayak anak sendiri dan masyarakat menilai komunitas ini sebagai keluarga
Tidak hanya kesadaran masing-masing atau inisiatif sendiri
Ia pasti ada
Berawal dari tanggapan negatif dengan anak punk membuktikan diri kepada masyarakat lama-kelamaan masyarakat beranggapan baik terhadap komunitas punk
Bermacam-macam ada yang positif dan ada juga yang negatif
Tidak Mengetahui
Masyarakat menganggap anak punk sebelah mata mereka melihat anak punk dari negatifnya saja Tapi ada juga masyarakat menganggap positf kegiatan anak punk
Masyarakat punya penilaian sendiri bagi anak punk tentunya positif dan negatif
Iya, itu hanya sebagian masyarakat saja menganggap anak Punk selalu meresahkan
Iya sangat mengetahui keberadaan komunitas punk kami
Yang melatarbelakangi Konflik antar Komunitas Punk
Sejauhmana anda menyikapi tentang masalah konflik sosial, dan politik antar komunitas Punk
Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik
Konflik antar komunitas Punk
Yang menyebabkan terjadinya konflik itu terjadi
Salah paham Kalau masalah sosial dan politik tidak
Salah Paham Ada Salah paham
Masalah minuman keras, masalah wanita, dan karna keegoisan y terlalu keras.
Ada masalah konflik sosial dikarenakan adanya perbedaan sikap satu sama
Faktor Ugal-ugalan dalam berjoget faktor gaya
Ada Rebutan wanita
lainnya antar komunitas punk
Menghina, bercanda
Tidak tahu Minuman Ada Salah paham
Mengejek satu sama lain
Tidak mengetahui
Faktor Minuman
Ada Biasanya punk yang bergaya seolah-olah menjadi anak punk, sehingga melecehkan komunitas punk satu sama lainnya.
Belum menemukan konflik antar komunitas punk
Tidak ada Tidak ada faktor konflik. Kalau kemungkinan punk lainnya ada
Tidak ada Tidak ada
Adanya perbedaan pandangan antar komunitas punk yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan sifat, pandangan hidup, perbedaan pendapat
Faktor perbedaan pandangan, pemikiran, dan persepsi
ada Perbedaan pandangan dan persepsi antar komunitas punk
Perbedaan pemahaman anti kemapanan, membuat antar komunitas punk berbeda mendefinisikan anti kemapanan.
Konflik bagian dari dinamika kehidupan erat kaitannya pada masalah sosial, politik, saat ini konflik politik sudah tidak ada antar komunitas punk untuk konflik sosial hnya mencakup perbedaan gaya hidup dan
Perbedaan pemahaman mengenai ideologi punk menimbulkan konfilk sesama komunitas punk
Iya pasti ada Perbedaan pemahaman mengenai ideologi punk terjebak ke situasi dan opini media berkembang saat ini menimbulkan konflik antar sesama komunitas Punk
ideologi saja
Catatan Lapangan No Tempat Lokasi Hari/Tanggal Pukul Keterangan
1.
Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 10 Juni 2011
11:30-14:30 Observasi dan
Silaturahmi dengan
komunitas Punk.
2. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Kamis 16 Juni 2011
13:30-18:30 Mengenal lebih dekat
lagi komunitas punk,
serta melihat dan
mendokumentasikan
salah satu anak punk
yang bernama Bob
dalam membuat
Tatto
3. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 17 Juni 2011
14:30-17:30 Observasi Tentang
Kegiatan-kegiatan
komunitas punk
diantaranya :
1. Membuat
Sablonan
Baju
2. Bermain
Gitar
3. Bernyanyi
4. Bermain
Kartu Remi
4. Tv. One
Menyiarkan siaran
tentang komunitas
Punk diacara Jejak
malam
Jakarta Minggu 19 Juni 2011
01:30-02:00 Siaran yang
diayangkan Tv One
mengupas Tuntas
pandangan dan
penilian masyarakat
mengenai komunitas
punk dilihat dari sisi
positif dan negatif
anak punk
5. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Selasa 21 Juni 2011
14:00-20:00 Observasi penulis
terhadap komunitas
punk dalam bentuk
kegiatan-kegiatan
positif diantaranya:
Memasak, mencuci
piring, dan membuat
Font untuk sample
sablonan Baju
6. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Kamis 23 Juni 2011
14:00-18:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas punk yang
bernama
Dede
7. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 24 Juni 2011 14:00-18:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas punk yang
bernama
Ambon dan Riswan
8. Tanggerang Tanggerang Minggu 26 Juni 2011 14:00-01:00 Observasi penulis
bersama-sama
komunitas punk
untuk menghadiri
acara festival musik
punk
9. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Kamis 30 Juni 2011 15:00-19:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas Punk yang
bernama Ebeth
10. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 01 Juli 2011 14:00-18:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas punk yang
bernama Sinyo
11. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Rabu 06 Juli 2011 16:30-23:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas punk yang
bernama Umam
12 Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 15 Juli 2011 15:00-22:00 Diskusi bareng
dengan salah satu
anak punk yang
bernama Mike
13 Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Kamis 21 Juli 2011
14:00-17:00 Penulis mengambil
data-data berupa
Punk
foto-foto dan artikel.
14 Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Jum’at 29 Juli 2011 20:00-00:00 Observasi yang
dilakukan penulis
dengan melihat
berbagai kegiatan
komunitas punk
dimalam hari
15. Lenteng Agung,
Depok
Bascem
komunitas
Punk
Sabtu 30 Juli 2011 09:00-17:00 Wawancara penulis
dengan salah satu
komunitas punk yang
bernama mike untuk
menanyakan profil
komunitas punk
Lampiran III
Lirik Lagu Komunitas Punk
Bumi Manusia
Bangkit dan merdesa
Buka mata hati kita
Menembus sgala arah rona-rona
Menyapa seisi dunia
Bersilah turasa
Tumbuh suburkan
Rasa bersaudara
Singkirkan Kelas-kelas diantara kita
Songsong masa kan dating
Dengan nalar dan rasa
Dimana manusia saling
Memanusiakan manusia
Damai di bumi damai di jiwa
Damai di hati damailah kita semua
Damai di bumi damai di jiwa
Damai di hati damailah bumi manusia
Sarendo-rendo damailah kita semua
Sarendo-rendo damailah bumi manusia
IBUMI
Jayalah slalu untuk dirimu
Yang senantiasa berjasa
Tak pernah ada hentinya
Dalam sejarah manusia
Ia pula yang tak jemu-jemu
Tuk mengasuh
Ia pula yang tak henti-henti
Tuk memberi
Itulah ibu
Ibuku ibumu ibumi kita semua
Tanpa ia tak kan pernah ada
Sejarah akan manusia
Itulah ibu
Ibuku ibumu ibumi kita semua
Tanpa ia tak kan pernah ada
Sejarah akan dunia