pasar bebas

23
 Pasar Bebas Oktober 8th, 2005 § 4 Komentar  OSAKATA pasar bebas semakin ramai dibincangkan, terutama sejak praktek ekonomi terencana menemui kegagalan di bekas negara-negara komunis. Di Indonesia, kosakata ini makin bertambah ramai khususnya, ketika terjadi krisis ekonomi pada pertengaan tahun 1997. Beberapa pakar menyebutkan, tidak ada pasar bebas di Indonesia dan itulah penyebab terjadinya krisis. Mereka menyebut sejumlah kriteria atas pernyataa nnya itu: banyaknya regulasi yang membatasi aliran masuk dan keluar barang, jasa, dan uang; dominasi dan monopoli prusahaan negara (BUMN) pada sektor-sektor strategis; dominasi dan monopoli kapitalis-kapi talis kroni yang dekat dengan keluarga cendana, dan bank sentral yang tidak independen. Karena itu, perjuangan untuk menegakkan kebebasan politik (demokrasi liberal) harus seiring sejalan dengan perjuangan untuk menegakkan kebebasan ekonomi (pasar bebas). Dan itu berarti, harus ada deregulasi yang sistematis, privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara, bank sentral yang independen, dan persaingan bebas dalam pasar. Namun demikian, sejauh itu ide tentang pelaksanaan pasar bebas dinilai masih tidak konsisten. Salah satunya disebabkan oleh tarik-menarik antara kekuatan politik. Faktor lainnya, karena pasar bebas itu sendiri dianggap hanya menguntungkan elite. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud pasar bebas? Ide pasar bebas, seperti diutarakan Edward L. Hudgins, berakar pada konsepsi teoritis yang dirumuskan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan Frederic Bastiat. Intinya, “kebebasan berdagang akan mendatangkan kemakmuran.” Secara lebih teoritis, pasar bebas mengidealis asikan pasar (Tentang pasar, lihat di sini) sebagai sebuah arena dimana seluruh keputusan dan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh individu-individu dalam rangka pergerakan uang, barang dan jasa berlangsung secara sukarela, bebas dari paksaan dan pencurian. Ide itu sendiri hidup dalam lingkungan kapitalisme, yang kala itu sedang tumbuh mekar di atas reruntuhan moda produksi feodal. Kalau kita lihat historis kemunculan kapitalisme, ditandai oleh dua

Upload: wira-anggraini

Post on 13-Jul-2015

425 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 1/23

Pasar Bebas

Oktober 8th, 2005 § 4 Komentar  

OSAKATA pasar bebas semakin ramai dibincangkan, terutama sejak praktek ekonomi terencana

menemui kegagalan di bekas negara-negara komunis. Di Indonesia, kosakata ini makin bertambah

ramai khususnya, ketika terjadi krisis ekonomi pada pertengaan tahun 1997.

Beberapa pakar menyebutkan, tidak ada pasar bebas di Indonesia dan itulah penyebab terjadinya

krisis. Mereka menyebut sejumlah kriteria atas pernyataannya itu: banyaknya regulasi yang

membatasi aliran masuk dan keluar barang, jasa, dan uang; dominasi dan monopoli prusahaan

negara (BUMN) pada sektor-sektor strategis; dominasi dan monopoli kapitalis-kapitalis kroni yang

dekat dengan keluarga cendana, dan bank sentral yang tidak independen. Karena itu, perjuangan

untuk menegakkan kebebasan politik (demokrasi liberal) harus seiring sejalan dengan perjuangan

untuk menegakkan kebebasan ekonomi (pasar bebas). Dan itu berarti, harus ada deregulasi yang

sistematis, privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara, bank sentral yang independen, dan

persaingan bebas dalam pasar.

Namun demikian, sejauh itu ide tentang pelaksanaan pasar bebas dinilai masih tidak konsisten. Salah

satunya disebabkan oleh tarik-menarik antara kekuatan politik. Faktor lainnya, karena pasar bebas itu

sendiri dianggap hanya menguntungkan elite.

Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud pasar bebas? Ide pasar bebas, seperti diutarakan Edward L.

Hudgins, berakar pada konsepsi teoritis yang dirumuskan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan

Frederic Bastiat. Intinya, “kebebasan berdagang akan mendatangkan kemakmuran.” Secara lebih

teoritis, pasar bebas mengidealisasikan pasar (Tentang pasar, lihat di sini) sebagai sebuah arena

dimana seluruh keputusan dan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh individu-individu dalam rangka

pergerakan uang, barang dan jasa berlangsung secara sukarela, bebas dari paksaan dan pencurian.

Ide itu sendiri hidup dalam lingkungan kapitalisme, yang kala itu sedang tumbuh mekar di atas

reruntuhan moda produksi feodal. Kalau kita lihat historis kemunculan kapitalisme, ditandai oleh dua

Page 2: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 2/23

peristiwa besar dalam sejarah umat manusia. Peristiwa pertama, revolusi politik yang terjadi di

Perancis, yang secara dramatis tampak dari tuntutan: liberty (kebebasan), equality (persamaan),

danfraternity (persaudaraan). Peristiwa kedua, adalah penemuan teknologi baru yakni, mesin uap

oleh James Watt, di Inggris, yang secara cepat mempromosikan revolusi industri. Kedua peristiwa ini,

kemudian melahirkan sebuah sistem masyarakat baru yang disebut sistem kapitalisme. Dalam sistem

ini, dikembangkan nilai-nilai baru seperti, kebebasan politik, kesamaan formal di bawah hukum,

kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi, dan persaingan bebas di pasar.

Di bawah sistem baru inilah, Adam Smith memakubumikan nilai-nilai yang dianggapnya merupakan

pondasi teori pasar bebas: (1) kebutuhan manusia tidak terbatas; (2) sumber-sumber ekonomi yang

relatif terbatas; dan (3) pengejaran pemenuhan maksimal kebutuhan individu (utility maximization of 

self interest ) yang relatif tidak terbatas. Dari tiga nilai dasar ini, maka perebutan dan pertarungan

untuk pemenuhan kebutuhan manusia mendapatkan pembenarannya. Dari sini kemudian lahir 

konsepsi yang membenarkan tentang persaingan individu, dimana kepentingan individu yang bebas

akan memperkuat kepentingan individu bebas yang lain. Dalam kata-kata ekonom dari Mazhab

Austrian, Ludwig von Mises,

seluruh individu adalah produser sekaligus konsumer, dan juga pekerja adalah sekaligus pengusaha.

Dengan demikian, jika pekerja ingin menuai keuntungan lebih dan masyarakat semakin makmur,

mereka harus lebih produktif dan harus menyesuaikan keahliannya pada tuntutan pasar. Pekerja

dengan demikian, seperti para pengusaha, harus menghindari dan menentang pasar yang tidak 

bebas (trade protectionism).

Pada tataran ekonomi, nilai dasar Smithian ini kemudian melahirkan apa yang disebut persaingan

bebas. Di mana persaingan bebas itu hanya bisa diwujudkan dalam pasar bebas. Secara logika, kita

bisa mengatakan, “tidak ada persaingan bebas tanpa pasar bebas. Karena itu, keberadaan pasar 

bebas menjadi wajib adanya.” Inilah dasarnya, mengapa dalam pasar bebas intervensi pemerintah

harus dibatasi dengan ketat. Jika pemerintah hadir di pasar, maka kehadirannya itu dibatasi sekadar 

untuk melindungi partisipan pasar dari tindak pemaksaan, termasuk perlindungan terhadap hak-hak

kepemilikan dan memperkuat kontrak. Esensinya, pasar bebas dapat dipahami sebagai sebuah

permainan dimana para pemainnya bertanding menurut seperangkat aturan umum yang

Page 3: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 3/23

melindunginya dari paksaan (termasuk pencurian); memperkuat aturan-aturan yang melahirkan wasit

yang netral (pemerintah).

Peran negara minimal ini, ditegaskan lebih lanjut oleh Friedriech August von Hayek, yang

mengatakan, peran negara bukan untuk mengintervensi spontaneous orde yang muncul dalam pasar.

Peran negara justru untuk melindungispontaneous order tersebut dari intervensi manusia, apakah itu

para politisi atau kelompok-kelompok kepentingan seperti serikat buruh.

Menurut Sritua Arief, ada tiga asumsi yang dipercayai sebagai kebaikan dari pasar bebas atau

perdagangan bebas: pertama, sistem perdagangan bebas yang diiringi dengan persaingan bebas

tanpa proteksi akan menghindarkan berkembangnya apa yang disebut X-inefficiency. Dalam alam

kompetisi, pihak produsen akan didorong untuk melaksanakan proses produksi yang efisien dalam

makna, meminimumkan biaya produksi sehingga harga yang dibebankan kepada konsumen menjadi

relatif murah. Kedua, sistem perdagangan internasional yang bebas akan mampu menghindarkan

atau meminimumkan ketidakstabilan ekonomi makro yang menjurus pada “stop-go macroeconomics

cycles.” Kebijaksanaan proteksi yang disertai oleh adanya kurs mata uang yang tidak realistis

(overvalued currency), cenderung mengakibatkan terjadinya “foreign exchange

bottleknecks.”Ketiga, liberalisasi perdangangan internasional akan mendorong berlangsungnya

proses produksi dalam skala penuh dengan memperluas produksi untuk ekspor. Liberalisasi

perdagangan internasional diharapkan menimbulkan situasi produksi yang berciri “increasing return to

scale” sehingga, dapat berkompetisi di pasaran internasional. Situasi produksi ini dapat diraih melalui

ekspansi pasar baik pasar domestik maupun pasar eksternal.***

Kepustakaan:

Hilary Wainwright, “Reclaim The State Experiments In Popular Democracy,” Pluto Press, London,

2003.

Sritua Arief, “Negeri Terjajah Menyingkap Ilusi Kemerdekaan,” Resist Book, Yogyakarta, November,

2006.

Page 4: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 4/23

Kiat menghadapi persaingan bisnis di era PerdaganganBebas ASEAN dan ChinaDiposkan oleh Sudinotakim di  Rabu, Februari 10, 2010  Rabu, 10 Februari 2010 Label: tips dan trik bisnis

Sekarang ini Negara kita mulai banjir produk murah dari negeri tirai bambu , negeri

China dikarenakan telah berlakunya perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN dan China . untuk itu para pelaku bisnis

dalam negeri hendaknya mampu mengimbangi persaingan yang semakin ketat ini, agar bisnis yang dibangun tidak

gulung tikar alias bangkrut. Dalam hal persaingan ini dibutuhkan kejelian dan teknik-teknik yang bisa kita ciptakan

sendiri. Contoh kiat-kiat menghadapi persaingan bisnis itu Bisa berupa :

1. Menciptakan produk yang dengan harga yang sama terhadap pesaing, bisa dilakukan dengan mengurangi mutu

bahan produksi atau bisa juga berkarya menciptakan produksi yang bisa memenuhi permintaan pasar dengan harga

stabil tapi dengan menambah semacam bonus atau hadiah bagi konsumen yang tertarik. Misal harga kain dari negeri

china Rp. 120.000 perpotong, sementara produk kita harga Rp.200.000,- perpotong, tentunya orang-orang pasti

memilih yang lebih murah , namun jika kita buat seperti ini” beli 2 kain gratis 1 kain “ maka kemungkinan harga kain kita

yang Rp.200.000 itu bisa bersaing dengan produknya sejenis tanpa kita melakukan spekulasi penurunan harga yang

drastis dan punya efek buat bisnis kita.

2. Membuat semacam garansi yang lebih lama buat para konsumen yang membeli produk kita , karena dengan begitu

bisa menambah kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk kita

3. Membuat semacam gebrakan seperti memproduksi masal produk murah dan membuat semacam ivent kekalayak

ramai , sambil menyelipkan produk yang utama kita untuk ditawarkan pada event tersebut(seperti trik salah satu

propider hp dan jaringan yang baru-baru ini yg menghebohkan dengan menjual hp murah dengan gratis fb setahun ) .

Karena sebagian masyarakat kita paling senang jika mendengar kata “cuci gudang” , serta akan berduyun-duyun

datang untuk membeli, tentunya kita bisa siapkan taktik disaat itu seperti memberi info tentang kehebatan produk utama

kita selain produk produk murah kita tadi

4. Mutu , menurut saya dimasa persaingan ini sangat tipis dapat bersaing, untuk itu buatlah semacam produk yang

mengandalkan tampilan serta trend masyarakat , dari pada membuat produk yang mutunya bagus tapi hanya mengisi

gudang belakang tempat bisnis kita.

Terakhir, 4 point diatas hanya gambaran saja buat para pelaku bisnis kita, mengenai teknik dan cara

terbaiknya menghadapi persaingan dimasa Perdaganga bebas ini hanyalah anda-anda yang berhubungan langsung

dengan dunia bisnis , karena andalah yang paling tahu situasi pasar dan teknik-teknik apa saja yang akan anda buat

Page 5: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 5/23

untuk menghadapi persaingan bisnis dan ramainya produk negeri china yang mulai menguasai pasaran negeri kita

agar bisnis yang anda bangun bisa bertahan dan makin berkembang kearah yang lebih sukses.

sumbergambar : www.indocashregister.com

HARAPAN DAN TANTANGAN EKONOMI LOKALMENUJU PERDAGANGAN BEBAS

Oleh : Rapma Siahaan

 

PENDAHULUAN

Sistem pembangunan ekonomi Indonesia yang terpusat (Sentralisasi)

selama ini harus diterima membawa Indonesia pada suasana yang krang

menguntungkan terutama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan republik

Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.Suasana yang kurang

menguntungkan dimaksud diantaranya munculnya ketidakpuasan masyarakat

atas hasil-hasil pembangunan itu terutama bagi wilayah-wilyaha yang memiliki

produk domustik bruto (PDRB) yang surplus, masyarakat bebas merasa tidak

bebas mengaktualisasi diri karena adanya kebijakan dan peraturan yang kurang

berbasis pada tuntutan kebutuhan wilayah.

Untuk menyikapi situasi yang demikian serta berbagai upaya untuk

mencapai tujuan pembangunan ekonomi itu sendiri yaitu tercapainyaketahan

ekonomi nasional menuju terciptanya masyarakat adil dan makmur, maka

pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No. 22 / 1999 dan Undang-

undang No. 25 / 1999 yang disebut sebagai Undang-undang Otonomi Daerah.

Melalui undang-undang ini diharapkan gerak langkah pembangunan

ekonomi dapat semakin terarah dan fokus sesuai dengan tuntutan yang

berkembang menurut masing-masing wilayah, yang secara garis besar dapat

dicapai melalui penekanan terhadap beberapa hal seperti : optimalisasi

penggunaan sumberdaya yang berbasis pada karakteristik wilayah (red. daerah);

pendekatan kelembagaan yang yang berbasis pada sumberdaya masyarakat,

pemerintah daerah dan pelaku ekonomi lokal; pencapaian efektifitas

penanganan sumberdaya melalui deregulasi peraturan dan kebijakan yang

sesuai dengan sumberdaya unggulan wilayah; pencapaian efisiensi melalui

deregulasi peraturan dan kebijkana serta restrukturisasi kelembagaan yang

panjang, mencgah terjadinya pemusatan tenaga potensial dan masyarakat di

wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi yang cukup tinggi.

Page 6: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 6/23

Undang-undang Otonomi Daerah initentu saja bukan hanya terfokus pada

pengaturan masalah ekonomi, akan tetapi mencakup segenap aspek kehidupan

masyarakat yaitu mengenai ketatanegaraan, pertahanan, sosial dan politik,

sehingga tidak bisa diklaim bahwa keberhasilan pembangunan secara nasional

hanya bertumpu pada pembangunan ekonomi. Namun tidak juga diingkari

bahwa keberhasil pencapaian tujuan pembangunan ekonomi akan mendorong

terciptanya masyarakat adil dan makmur.

Adapun tujuan dan sasaran secara umum dan spesifik Undang-undang

Otonomi Daerah khususnya dalam bidang ekonorni tentu saja telah terrnaktub di

dalam undang-undang tersebut. Tujuan dan sasaran inilah sebagai bahan acuan

bagi masing-masing wilayah untuk menjabarkan dan mengaktualisasikannya

dalarn peraturan perundang-undangan daerah dan petunjuk operasionalnya

(teknis), sehingga apa saja yang menjadi tuntutan utama yaitu pengelolaansumberdaya dan pemanfaatan hasil-hasilnya dapat lebih difokuskan untuk

pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan (Wellfare) masyarakat sesuai dengan

peransertanya.

Apabila kesempatan ini telah tercipta maka keketahanan ekonomi daerah

akan tercapai dan tentu saja mcrupakan dasar dalam mencapai ketahanan ekonomi

nasional.

 

KONDISI RIEL Tanpa adanya rasa pesimistis akan keberhasilan pencapaian sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Otonomi Daerah ini

khususnya dalam bidang ekonomi rasanya perlu dikemukakan beberapa hat

sebagai bahan kajian lebih lanjut di antaranya: pemilikan faktor-faktor strategis

yang tidak merata antara wilayah meliputi sumberdaya manusia, alam,

penguasan teknologi, pemilikan modal, topografi / demografi wilayah dan kondisi

iklim yang tidak sarna. Ketidakmerataan pemilikan faktor-faktor strategis,

khususnya sumberdaya alam kalau memang itu sudah kondisi nyata berarti

harus diterima (given) sebagai tantangan bersama, akan tetapi yang menjadi

perhatian adalah apabila ketidakmerataan tersebut merupakan salah satu

kelemahan yang diakibatkan oleh sistem pembangunan ekonomi yang terpusat

yang dianut di masa lalu.

Situasi yang nyata selama ini adalah bahwa dalam menentukan dan

menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi lebih didasarkan alas

perhitungan jangka pendek atau dengan kata lain, dalam menetapkan skala

prioritas lebih didasarkan pada pertimbangan usaha-usaha atau sektor-sektor

yang dapat menjanjikan keuntungan yang besar dan cepat diperoleh. Hal initercermin dalam distribusi dan alokasi dana dalam Anggaran Pembangunan

Page 7: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 7/23

Nasional di masing-masing sektor dan subsektor (APBN) dan Anggaran

Pembangunan Daerah (APBD).

  Terjadinya ketidakseimbangan alokasi dan distribusi anggaran per

masing-masing sektor dan subsektor ini mengakibatkan eksploitasi yang kurang

seimbang terhadap sumber-sumber alam. Akibatnya pertumbuhan ekonomi

Indonesia tidak rentan terhadap gejolak pertumbuhan ekonomi dunia yang

memang memiliki konjungtur naik-turun. Kita selalu direpotkan dengan

terjadinya gejolak harga pasar dunia atas bahan bakar minyak (Migas) yangg

semenjak masa merdeka sampai akhir pemerintahan orde baru devisa kita

menggantungkan diri pada hasil migas. Pemusatan harapan pada sektor ini

mengakibatkan tertinggalnya sektor non migas. Juga terjadinya pemusatan

pembangunan industri skala besar dan berteknologi tinggi secara umum,

mengakibatkan tertinggalnya subsektor industri kecil dan kerajinan, sektorpertanian dan perikanan.

Pemusatan perhatian terhadap industri berskala besar dan teknologi tinggi

ini bahkan pula mengakibatkan tertinggalnya industri yang memiliki keunggulan

komparatif seperti hortikultur, subsektor perkebunan serta subsektor lainnya

seperti peternakan. Akibatnya pada saat terjadinya kondisi dan situasi ekunomi

yang sangat sulit, hampir semua sektor riel terjebak dalam kesulitan yang

sangat berkepanjangan. Ditambah lagi dengan kesulitan yang terjadi di sektor

non riel seperti keuangan dan perbankan. lronisnya dalam situasi ekonomi

nasional yang sulit seperti saat ini kita dihadapkan pada komitmen pelaksanaan

kebijakan perdagangan lnternasional yaitu menu pasar bebas.

Masing-masing negara telah sepakat mengurangi dan bahkan

menghapuskan hambatan-hambatan (bordering) yang dialami suatu negara

dalam memasuki pasar bebas seperti hambatan tarif, penetapan jenis dan

 jumlah barang, penentuan tujuan pasar atau penentuan batasan pasar sasaran

produk, serta hambatan-hambatan lainnya seperti peraturan / kebijakan suatu

negara yang bertujuan untuk melakukan perlindungan (protected) bagi barang /

produk dalam negeri baik yang langsung maupun tidak.

Masing-masing negara / produk bebas memasuki pasar dunia khususnya

yang terikat da komitmen tersebut. Bebas memasuki pasar berarti juga bahwa

segala sesuatunya yang menyangkut distribusi dan alokasi produk sepenuhnya

diatur oleh mekanisme pasar dunia.

Apabila campurtangan atau perlindul pemerintah tidak lagi diperbolehkan,

maka dapat tidaknya suatu produk bersaing dalam pasar dunia sepenuhnya

tergantung pada produsen. Dengan kata kunci bahwa produsen yang dapat dan

mampu menghasilkan barang, adalah yang mempunyai daya saing yang cukuptinggilah yang dapat eksis dalam pasar bebas.

Page 8: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 8/23

Kata kunci inilah yang menjadi tantanganpelaku usaha atau produsen

dalam negeri.

Apabila dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana kesiapan atau

kesanggupan produsen kita untuk menjawab pertanyaan tersebut akan

mendapat kajian dalam uraian ini. Berdasar pada kajian evaluatif terhadap

performa kinerja pelaku-pelaku usaha kita khususnya usaha kecil dan menengah

(UKM).

Mengapa harus UKM yang menjadi sorotan utama, dalam uraian ini, tentu

didasarkan atas beberapn alasan yang ditemukan melalui pengamatan nyata

dan kajian / penelitian oleh berbagai pihak (pemerintah dan swasta, perguruan

tinggi) yang menyatakan:

• Usaha kecil dan menegah memiliki populasi, penyebaran

menurut wilayah dan sektor / sub-sektor yang relatif lebihbesar dibanding usaha besar.

• Input produksinya bertumpu pada sumber daya alam lokal.

• Pada umumnya menghasilkan barang-barang substitusi

barang impor dan bersifat barang-barang konsumsi serta

berpotensi ekspor. Kenyataan yang dapat dilihat, dimana

dalam kurun waktu 4 tahun (tahun 1997 -2001) terjadi

peningkatan total ekspor Pengusaha kecil dan menengah,

serta koperasi dari sebesar Rp. 3,29 uiliun tahun 1997meningkat menjadi Rp. 27,66 triliun pacta tahun 2001

(sumber : Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha.

Kantor Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

tahun 2001).

• Prosesingnya 89,9 % membutuhkan teknologi sederhana

dan bersifat padat karya. Terbukti Usaha Kecil dan

Menengah serta Koperasi mampu menyerap 99,4 % dari

angkatan kerja.• Lebih tahan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang

terjadi, seperti halnya dalam masa-masa kriisis saat ini

dimana industri besar banyak mengalami kejatuhan,

sedangkan industri kecil dan menengah terbukti dapat

bertahan dan bahkan bertumbuh yang ditunjukkan dengan

pertambahan nilai ekspor oleh usaha kecil menengah

hampir tiga kali lipat (276%). Sedangkan usaha besar hanya

tumbuh 197% (Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha,

Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM tahun 2001).

Page 9: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 9/23

• Peranan usaha kecil dan menengah dalam pembentukan

Produk Domestik Bruto cukup strategis.

 

Beberapa alasan yang disebut ini penulis mengartikannya sebagaimasukan (input) bagi UKM dalam usahanya untuk memposisikan dirinya dalam

era perdagangan bebas.

Selanjutnya penulis akann mencoba mengemukakan beberapa isu kritis

bagi UKM yang juga dapat mempengaruhi kinerja Usaha Kecil Menengah.

 

• Dengan berlakunya UU.No.22 / 1999 dan UU.No.25 / 1999

aknn dapat menambah tajamnya persaingan dalam

pemanfaatan sumberdaya antar usaha domestik, sehinggameningkatkan biaya transformasi sumberdaya antar

regional. Bagi wilayah yang potensi sumberdayanya kurang

memiliki nilni ekonomis atau bahkan kurnng atau tidak

memiliki tentunyn aknn mempengaruhi kinerja produk yatlg

ditatlgnni oleh wilayah tersebut.

• Bagi wilayah yang telah memiliki sumberdaya yang selama

ini belum atau kurang dieksploitir berarti dalatn rencana

pemanfaatannya masih harus memerlukan upaya-upaya

yang sangat mendasar dan berkelanjutan. Hal ini

akan membutuhkan dana yang cukup besar serta hasilnya

tidak untuk jangka pendek.

• Penguasaan teknologi produksi yang relatif sangat beragam

akan dapat mempengaruhi produktivitas. Kelemahan dalmn

teknologi produksi ini akan dapat

mempengaruhi kemampuan untuk mencapai skala ekonomis

disamping pengaruh keterbatasan input produksi berupa

bahan baku dan modal.• Kurangnya capital yang dimiliki oleh pemerintah daerah

yang akan dipergunakan dalam menciptakan iklim yang

kondusif bagi pertumbuhan usahn melalui penyediaan

sarana dan prasarana yang bersifat supporting dan

penanganan usaha-usahn yang memerlukan capital yang

cukup besar dinllina usaha kecil dan menengah tidak

mampu mengelolanya.

Masih kurang tertariknya rninat sumberdaya manusia yangtelah terdidik dan memiliki kemampuan (keahlian) ymlg

Page 10: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 10/23

terpusat di kota- kota besar untuk kembali ke daerah

disebabkan insentif yang kurang menjanjikan dari daerah.

 

Masa perdagangan bebas bukan berarti menjadi momok atau ganjalanyang harus ditakuti oleh pelaku usaha, akan tetapi UKM sebagai usahawan harus

mampu melihat masa itu sebagai peluang dan sekaligus menjadi tantangan.

Memang diakui bahwa perdagangan bebas akan membawa konsekuensi logis

bagi setiap negara, produsen atau bagi setiap pelaku usaha sebab perdagangan

bebas akan menuju terciptanya era "Persaingan Liberalisasi" (Competitive

Liberalization), dimana masing-masing negara, pengusaha atau pelaku bisnis

masing-masing akan bekerja secara produktif, efisien dan efektif agar dapat

bersaing di pasar bebas. Pelaku bisnis yang kurang atau tidak mampu

mengakomodirnya atau mereka yang tidak mampu menjawab tantangantersebut, perdagangan bebas dapat menjadi ancaman.

Kembali pada persoalan dan bahasan pokok, "bagaimana atau sejauh

mana" prospektif UKM unluk dapat menghadapi tantangan dan peluang tersebut

hingga dapat berkompetisi dan dapat memenangkan pasar global.

 

REFERENSI TEORITIS

Proses liberalisasi perdagangan dunia akhir-akhir ini baik secara regional

(lokal) maupun internasional menyebabkan persaingan global yang semakin

ketal dan bahkan dapat menuju"hyper competitive". Persaingan yang ketatpun

antara negara-negara sedang berkembang sudah dan sedang tcrjadi. khususnya

untuk produk-produk industri ringan seperti tekstil, sepatu, agro industri dan

lainnya. Adapun negara-negara yang telah eksis dipasar dalam negeri adalah

Korea, China, Thailand, Malaysia di samping produk-produk dari negara Jepang

yang memang sudah lebih dulu unggul, tcrutama produk-produk

elektronik, otomotif dan lainnya.

Sebagai landasan bahasan guna menghasilkan sesuatu sebagaisumbangan pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi UKM

dalam pertarungmmya di pasar global sebagaimana yang dikemukakan oleh M.

Porter. Thn. 1997. Porter menawarkall kata kunci dalam memenm1gkan

persaingan global yaitu

 

"Competitive Adventage of Nation"

 

Keunggulan bersaing suatu bangsa yang ditunjang oleh 4 faktor penentu yaitu:

Page 11: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 11/23

 

a. Factor Condition.  Yaitu sumber daya(resources) yang

dimiliki oleh suatu negara meliputi: Sumber Daya

Manusia (human resources), Sumber Daya Alam (physical

resources),Ilmu Pengetahuan dnn

 Teknologi (knowledge resoulrces), Permodalan (capitall

resources) dan Prasarana (infrastructure resources)

b. Demand Condition. Permintaan sebagai salah sarli faktor

penting dalam menunjang keunggulan daya saing, dan

kondisi permintaan dimaksud meliputi : Konsumsi dalam

negeri, Skala dan jumlah permintaan dalam negeri,

pertumbuhan pasar, dan trend permintaan pasar

internasionalc. Related & Supporting Industry.  Yaitu menjaga hubungan

antara produsen dan pemasok (supplier) dengan menjaga

dall mempertahankan lulai-nilai hubungan yang saling

menguntungkan (value chain).

d. Firm Strategy.  Yaitu strategi yang mcnyangkut struktur

kelembagaan dan pennodalan serta kondisi persaingan.

Kondisi persaingan termasuk persaingan dalam negeri.

 

Bagaimana keempat faktor ini saling berinteraksi, saling bergantung dan

saling mempengaruhi dapat dilihat dalam gambar berkut :

 

IMPLIKASI TEORITIS DAN TINJAUAN PRESPEKTIF

Dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Porter diatas berikut penulisakan melakukan bahasan tentang bagaimana faktor-faktor kunci tersebut dapat

Page 12: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 12/23

dipahami, diarbsobsi dan diberlakukan oleh pelaku usaha (UKM) yangdihubungkan dcngan kondisi riilnya.

 

a. FAKTOR CONDITIONS

 Sumberdaya

Kualitas pengelolaan usaha oleh sumberdaya manusia yang berkiprah

dalam dunia usaha kecil menurut hasil survey yang dikemukakan oleh Tim

Lembaga Penelitian IPB dalanl Lokakarya Pengembangan Kelembagaan Ekonomi

Lokal Oalam Rangka Otonomi Daerall, di Jakarta pacta bulan Pebruari 2001

dinyatakan dalam kategori baik. Yang perlu mendapat perhatian adalah tentang

adanya perilaku bisnis yang kurang mendukung. Tentunya solusi untuk itu

adalah perlunya lembaga pelatihan yang dapat merubah dan mengarahkan

perilaku agar sesuai dengan tuntutan bisnis.

Selain dari sisi kualitas tenaga kerja sisi kuantitas atau jumlah tenaga kerja yangtersedia juga sanggat mendukung peningkatan usaha-usaha yang bersifat padatkarya. Faktor ini juga turut mempengaruhi kcputusan investor asing untuk 

 bcrkiprah dalam dunia usaha di Indonesia, dengan memperhatikan biaya produksiyang ikut mendukung pcncapaian keunggulan komperative.

Akan tetapi perlu kita renungkan kembali terjadinya eksodus tenaga kerja

padat karya secara besar-besaran ke berbagai negara padat karya ke berbagainegara, yang merupakan salah satu aset yang selama ini kita andalkan telah

berkurang. Bagaimana pemerintah daerah dapat menyikapi fenomena ini tentu

termasuk juga mempengaruhi kesiapannya dalam menjalankan peningkatan

ekonomi wilayah. Sebagai bahan pembanding boleh kita melihat bagaimana

kemajuan industri padat karya yang dilakukan oleh negara China, dimana

menurut realita bahwa produk-produk (tekstil, elektronik dan sepeda motor)

yang membanjiri pasar Indonesia saat ini adalah merupakan hasil industri padat

karya. Sumber daya alam Indonesia pada umumnya masih berupa sumber daya

alam murni yang masih harus memerlukan olahan lebih lanjut untuk

mendapatkan dan menambah nilai ekonomis. Sumberdaya alam mumi selama

ini lebih banyak digunakan sebagai input produksi bagi industri-industri besar

termasuk logamn dan kimia, yang selama ini Indonesia mengekspomya dalam

bentuk murni sedangkan pengolahan selanjutnya dilakukan di negara lain.

Sebagai contoh, Sumberdaya Alam Migas, Kimia dan hasil tambang lainnya

seperti yang dilakukan oleh Freeport, Pertamina dan sebagian usaha perikanan.

Akibatnya kita kurang dan bahkan tidak mendapatkan nilai tambah dan nilai

garda (multyflier effect) atas olahan tersebut. Sedangkan sumberdaya yang

Page 13: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 13/23

selama ini dikelola oleh industri kecil dan menengah lebih banyak sumberdaya

yang bersifat hasil ikutan dari industri besar.

Hal lain yang berhubungan dengan sumber daya alam ini yaitu terjadinya

keragaman pemilikan sumberdaya alam di masing-masing wilayah (daerah)

sehingga diperlukan kejelian dalam menetapkan usaha strategis atau produk

unggulan di masing-masing wilayah, agar tercipta kondisi kompetisi yang saling

menguntungkan. karena masing-masing wilayah memproduksi barang yang

ekonomis. Dengan kata lain masing- masing wilayah harus menyadari apakah

lebih baik memproduksi atau membeli tentunya dengan dasar pertimbangan

yang disebut di atas.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mengandung makna yang tidakterpisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan ilmu pengetahuan.

Harus kita terima bahwa faktor Iptek masih memerlukan perjuangan yang sangat

panjang. Kelemahan yang ada selama ini, adalah pembangunan Iptek dilakukan

hanya untuk mengejar prestige di mata Internasional. Terjadinya pengerahan

dana yang sangat besar untuk pemilikan peralatall modal tidak rnendukung

input produksi industri kecil. Sehingga produk-produk yang kita miliki yang

tadinya memiliki keunggulan komparative tidak tereksploitir seperti argo industri

pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan, juga industri kerajinan.

Persoalan lain juga sarna seperti pemilikan surnberdaya alam yang

dikemukakan di atas, yaitu penyebaran atau distribusi Iptek di wilayah-wilayah

  juga bervariasi menurut kuantitas dan frekuensi aktivitas pembangunan yang

telah berjalan di rnasing-masing wilayah.

 

Permodalan

Untuk menghindari rasa apriori tentang permasalahan permodalan ini,

maka penulis lebih memfokuskan uraian mengenai kondisi permodalan yang ada

di daerah nota benepemerintah daerah. Sumber kapital yang dimiliki oleh

pemerintah daerah selama ini lebih banyak bersumber dari pemerintah pusat,

yang jumlahnya dilakukan atas dasar pendekatan aktivitas pembangunan

daerah.

Data yang diperoleh dari pusat ini secara rational tidak akan mungkin

dapat menghasilkan simpanan karena penetapan besarnya dilakukan melalui

pcndekatan biaya. Artinya bahwa jumlah dana y.Ulg diterim.l tersebut akan

dialokasikan untuk mcmbiayai aktivitas yang telall ditetapkan dCllgUll prinsip

bcrimbm1g. Rasionalnya bahwa Silllpullan pemerilltah daeral1. bersumber daripen- dapi:ltun dacral1 yallg diperolel1 alas penyediaan bi:lri:mg dun ji:lSi:l. Akall

Page 14: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 14/23

tetapi sesuai dcngm1 sistem yi:Ulg di.lllut, bi:l!lWi:l pencrimaan d.lcrah yang

bersumbcr dari barang dan jasa ini tersentralisir di l>lIS.ll dUll didistribusik.lll lagi

ke daeral1 mclalui aktivitas riel dm1 pelayanan masyarakat berupa penyediaan

infrastruktur dml dana lainnya sepe11i fasilitas umurn dan sosial.

Dengan dernikian sudah dapat diperkirakan kondisi capital daerah secara

umurn saat ini, apabila dihubungkan dengan tuntutm1 pernbangunan ekonorni

daerah. Seyogyanya pcrananlembaga keuangan clan perbankan dapat menjadi

tumpuan dalanl rnengatasi kendala perrnodalan ini, ak..m tetapi kondisi lcrnbaga

keuangan clan perbankan saat ini sarna halnya dcngan yang dialami oleh sektor

riel. A11inya bahwa untuk menj,umlkan fungsinya sebagai lembaga penarik dan

penyalurkan dana akan bertindak sangat selektif dengan prinsip nyaman dan

cepat kembali.

Alternatif lain yang menjadi harapan untuk rnendapatkan danapenyanggah (revolving fund) dml penggerak (starting fttnd) bagi aktivitas

ekonomi di daerah adalah maslllg-rnasing daeral1 l1arus rnenciptakan kondisi

ekonorni menjadi menalik (favorable) bagi investor/penanam modal aslllg (H.

Hady. 1996). Menarik berarti bukan l1anya dari segi substansi bisnis akan tetapi

lebil1 me- nyangkut kenyamanan menyeluruh sebagaimmla yang tersebut dalam

indikator Country Risk sebagai salah satu pertirnbangan bagi investor asing.

 

Prasarana

Penyiapilll prasarana merupakan partisipasi pemerintah dalam upaya mendorong

lancarrrya aktivitas ekonomi terutama nenYill1gkut pembu- k.'1an jalilll-jalan ke

sentl'a-sentra produksi pasar. Kemudallan akses yang ditunjang oleh keter-

sediaan jalan dilll alat tl'ansportasi ak.'1n memper- lancar penyaluran daD

distribusi bahan daD hasil- basil Olal1illl. Untuk kedua fasilitas ini kerjasama

antar pemerintah daD swasta sangat dibutullkan.

Penyediaan jalan lebih diharapkan kepada pemerintah sedangkan transportasi

biasanya ditangani oleh swasta. Pembukaan jalan penghu- bung illltara sentraproduksi dilll pasar hendak11ya dapat memperhatikan mallfaat ganda terhadap

mullculnya aktivitas ekonoll1i masyarakat disepanjLtng jalan tersebut, yang

berarti memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpLiftisipasi dalatn

peningkatatl ekonomi sesuai dengilll batas kemampuan masing-masing. Hasil

survei menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi prasarana jalan dan alat

komunikasi sudah menmdai terutama antar kota/propinsi, akan tetapi perlu

ditingkatkan mengingat pertambahan jurnlall alat transportasi yang kurang

seimbang dengan kapasitas jalan yang tersedia.

 

Page 15: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 15/23

b. DEMAND CONDITIONS

Pennintaan merupakan nafas kehidupan bagi semua usalla (industri). Kalau

diaIlalogkan dengan sistem anatomi manusia, walaupun semua organ- organ

tubuh dalam kondisi siap untuk menjalankan fungsi masing-masing, akan tetapi

semuanya itu menjadi tidak berarti apabila nafas sudah berhenti. Bahkan dalam

bahasa pasamya sering kita dengar dun mungkin kita juga ikut menyebutnya

bahwa mati itu diartikan berhenti bemafas. Demikian halnya dengan industri

atau dunia usaha, akan menjadi sia-sia kesiapan semua faktor-fator produksinya

apabiia permintaan sudah tidak ada lagi. Dengan demikian Salall satu tolok ukur

kinerja us alIa adalah besm"an permintaan yang selillljutnya dinyatakan dalam

besaran pangsa pasar. Semakin besar permintaan berarti semakin besar pangsa

pasam)'a.

Pennintaan dapat dilihat dari dua sisi YaIlg sekaligus menjadi sasaran pasar bagipelaku usaha, yaitu pemlintaan dalam negeri dml permintaan pasaI" luar negeri.

Setiap pengusaha akan diper- hadapkan kepada pemikiran dalam pengambilan

keputusan atau pilihan; Apakah memilih meme- nulli permintaan dalam negeri

dan luar negeri (dua-duanya) atau Apakah memilih salah satu. Dasar

pertimbanganya tentu didasarkan atas besar- kecilnya penerimaan dari jenis

pasar tersebut.

Dalam kesempatan ini penulis tidak akan membahas bagaimana nilai-nilai itu

didapatkan dan metode menetapkan pililmn, akan tetapi lebih diarahkan pada

kondisi nyata tentmlg permintaan yang sedang berjalan dan dihadapi UKM.

Angka-angka statistik mcnyatakan bahwa UKM tclah ikut ambil bagian dalam

mengisi pasar atau permintaaIl lum" ncgeri dengan menycdiakan

bahal1 i::loi oal1 hah~111 nl~lh~II1AII~l1v~ '"\PI"\inalcnt~n

nilai, fisik dan rupiah yang diperoleh dapa1 merupakan indikator semakin

baiknya posisi UK1v1 dalam pasar dunia. Yang perlu mendapatperhatiar adalah

apabila terjadi peningkatan ekspol diberbagai sektor, bagaimana dengan

impornya Karena perdagangan bebas bukan hanya kita liha1 dari satu sisi akantetapi kedua sisi (ekspor-impor).

  Thjuan yang ingin dicapai oleh setiap negal"c dalam memasuki pasar dunia

adalah untu) mendapatkan manfaat perdagangan internasiona (gain from trade).

Untuk itu pemenuhan ak.'\n kebutuhan dalan negeri melalui swasembada tetap

menjadi faktol pertimbangan. Kembali pacta kala kunci yaitl keunggulan

kompetitive yang berarti dipasar duni. kita boleh unggul akan tetapi juga hams

diimbang dengan penyediaan barang dalam memenuh pennintaan dalaln negeri.

Sebagai contoh konkt"it nya dan masih hangat diperdebatkan tentan! rencana

Page 16: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 16/23

masuknya palla ayam dari negal"a USA kl Indonesia dengan harga yang sangat

rendal dibanding dengan harga daging dalam negeri.

Dalam perhitungan bisnis kita saat ini tidal akan bisa menyediakan harga seperti

ran! ditawal"kan USA yang juga didukung oleh kwalita: dan higenisnya. Dengan

berbagai alas an ran! sangat diplomatis kita menolak. akan tetapi suatl saat

alasan apapUl1 yang kita akan buat ranI bertujuan untllk melindungi usalla

dalam negeI baik secara langsung maupun tidak itu. tela] melanggar komitmen

perdagangan bebas. Dal akibatnya kita akan mendapatkan sal1ksi rani resikonya

  jauh lebih besar dibanding resiko rani kita dapatkan apabila kita menerima

tawaral

.impor tadi. Artinya kalau kita nenerima masuknya pall; ayam dari pasar Iuar 

resikonya hanya terjadi pad; produsen daging ayam. Asumsi kita produseJ belum

siap beral1i belum mampu menciptakal produk yang kompetitive. Solusinya actaduG pertama produsen harus berusaha agar tercipt. barang yang mampu bersaing

dalam hal"ga. Keduc pengusalla tersebut keluar dari pasar dan mencal usaha yang

 bisa menghasilkan produk ran kompetitive. Keputusan seperti ini adalai

111prlll'\"~"'1 ~nl""I3~III3""'; Inn;" ,t"r; ";,,i-o ..."'""

yang terbuka atau bebas. Akan tetapi, apabila kita tolak dengan alasan diatas,

maka semua produk kita yang masuk dalaIll pasar internasional akan

mendapatkan sanksi.

c. RELATED & SUPPORTING CONDITIONS

Hubungan Industri industri dengan pamasok

bahan baku sangat menemukan keIangsungan

prosesingnya. Hubungan yang dimaksud adalah hubungill1 yang dapat

memberikan rasa nyaman

terhadap pemasoknya. Rasa nyaman ini dapat

berupa adanya jaminan harga clan kontuinitas permintaan terhadap bal1ill1

baku. Masih dapat kita ingat munculnya kasus-kasus Yill1g dialami usaha kecilbaik sebagai individu maupun sebagai kelompok yang tergabung dalam

kelompok- kelompok usal1a sepe11i peternak sapi perah, PIR kelapa sawit, TRI,

petani cengkeh, petm1i jeruk.

Penllisok pemasok yang disebut ini memiliki posisi tawar yang sangat lemah

yang secara semu tercipta oleh kekuatan yang dimiliki industri skala besar.

Usaha-usaha perlindungan daTi pemerintah dengan menerbitkan berbagai

kebijakc'ln seperti pola-pola kemitraan tak pemah menyelesaikan permasalahan.

Hal ini dikarenakan kebijakan yang ada tersebut kurang menyentuh

per~nasalahan yang sm1gat mendasar. Pendekatm1 yang dilakukan lebih

Page 17: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 17/23

didasarkan atas kepentingan kelangsungan industri. Kasus yang pernah terjadi

hendaknya menjadi perhatian selanjutnya lnisalnya; untuk menjaga stabilitas

harga pasokan susu terjadi pembuangan susu hasil produksi petani. Terjadinya

gejolak harga cengkeh, terjadi instruksi pene- bangan pohon cengkeh, terjadinya

spekulasi harga jeruk oleh penaInpung/pemasar tunggal, terjadinya pembusukan

 jeruk daTi pet ani. Demikian halnya yang terjadi di pabrik gula, kelapa sawit dan

kasus- kasus lainnya termasuk penetapan harga dasar gabah yang sampai saat

ini tetap menjadi permasalahan yang tak pernah tUfltas.

Hubungan yang nyaman antara pemasok input produksi dengan pihak

industri bukan persoalan sesaat, akan tetapi jauh ke depan. Sungguh akan bisa

menjadi pennasalal1an barn apabila di era perdagangan bebas ini, input

produksi yang kita miliki juga harus menjadi komoditi ekspor karena terciptanya

peluang bagi pemasok untuk mencari pasaI' yang kompetitive.

Persyaratan Strategi Fokus 

Konsep Potier yang selalu didasarkan atas aplikasi teori dengan praktek

bisnis tidak diragukan lagi, dimana salah satunya adalah menyangkut hubungan

antara pemasok dengan pihak industri yang digambarkan dalam bentuk rantai

nilai (value chain) dia menekankan adanya nilai-nilai yang disepakati untuk

dipertahankml dan dijaga kelangsungannya oleh kedua belah pihak (muttually). 

d. FIRM STRATEGY 

Kita sekarang sedang berada pada masa yang penuh dinamika dengan

pergerakan yang sangat tinggi dan cepat yang terjadi dalam semua aspek

kehidupan. John Naisbitt menyebutnya sebagai the most exciting decade,

sedangkan Ravi Batra menyebutnya sebagai the cade of great depression. Dunia

usaha saat ini telah bergerak menjadi satu pasar dunia dengan ciri pasar yang

efisien dan transparan mencakup daerah antar daerah dan negara antar negara.

Daerah atau negara yang tidak dapat efisien dan transparan akan terlindas oleh

dinamika yang berjalan begitu cepatnya.

Untuk itu kembali Porter menawarkan tiga strategi pilillan yang disebut

strategi generik (Generic strategies) dalam menghadapi posisi yang demikian.

Penulis mengangkat satu dari strategi tersebut yang dianggap relevan dalam

menghadapi persaingan di pasar dunia dan dunia usaha kita mempunyai

kapasistas untuk mencapainya. Strategi tersebut adalah strategi fokus.

Strategi ini mengandung dua varian yaitu fokus

biaya (overall cost leadership) dan diferensiasi (differentiation), dengan

memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan ini merupakan pilihan bagi setiap

satuan pelaku bisnis baik pemerintah daerah dalam perannya sebagai pelaku

Page 18: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 18/23

usaha dalam perusahaan yang dikelola pemerintah daerah ataupun dalam

menjalankan perannya sebagai lembaga / instansi sebagai stimulator dan

supporting bagi aktivitas ekonomi daerah secara umum.

KESIMPULAN

a. Perbedaan yang terjadi dalam urutan waktu sekaligus

memperlihatkan terjadinya perubahan yang hakiki dalam

berbagai aspek kehidupan ternlasuk ideologi, politik, sosial

budaya. Khususnya dalam aspek ekonomi perubahan yang

terjadi telah membawa konsekuensi logis pada dunia usaha.

Apabila diurut kronolgisnya bahwa perubahan ini bermula

dari reformasi inforrnasi dan globalisasi yang tergambar

dalam lintas ruang dan waktu. Akibatnya terjadi persaingan

yang ketat bukan hanya antar negara tetapi juga antardomestik. Hampir semua negara telah menyikapinya baik

secara bersama-sama rnelalui AFTA, APEC dan WTO dengan

peningkatan kerjasama dalam dunia perdagangan ekspor

dan impor, maupun masing-rnasing negara berusaha

rnemposisikan dirinya untuk rnenghadapi perubahan yang

dirnaksud.

Setiap negara dalam usaha memposisikan dirinya tentu saja berturnpu padakeunggulan komparative yang dimilikinya sebagai dasar rnencapai keunggulan

kornpetitive. Kesadaran setiap lembaga usaha mutlak diperlukan untuk rnenyikapi perubahan tersebut secara positif dan rnenerirnanya.

b. Indonesia terrnasuk salah satu negara yang telah

rnenyikapinya secara positif dengan rnasuknya rnenjadi

anggota AFTA, yang hams disikapi juga oleh pelaku-pelaku

usaha dalam negeri secara bersmna-sama berpartisipasi

dalam mencapai Competitive Adventage of  

Nation. Dalarn menghadapi persaingan bebas

kekuatan ekonorni wilayah merupakan modal utama dalam

rnencapai kekuatan ekonomi nasional sebagai satu

kesatuan. Apabila semua pelaku usaha khususnya Usaha

Kecil Menengah yang rnenyebar di seluruh wilayah dan

berperan dalmn hampir sernua sektor dengan jumlah yang

cukup besar merupakan kekuatan utama. Persaingan antar

wilayah menjadi positif apabila semua pelakunya bertindak

rational.

c. Optimalisasi sumberdaya, akomodatif terhadap .dinamika

permintaan (komposisi, jumlah, pertumbuhan dankecederungan, menjaga dan menjamin terciptanya

Page 19: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 19/23

hubungan yang nyaman antar industri dengan pemasok

input produksi, serta pemilihan strategi yang tepat mutlak

dimiliki oleh UKM sebagai kekuatan dalam menghadapi

membanjirnya produk-produk impor di pasar dalam negeri

yang tidak terbendung lagi.

d. Peran pemerintah pusat mutlak diperlukan dalam

menciptakan iklim yang kondusif bagi gerak langkah

ekonomi, pelaksanaan otonomisasi secara keseluruhan.

Penciptaan peraturan dan kebijakan agar dapat berperan

sebagai payung bagi peraturan dan kebijakan daerah.

Kebijakan dalam menghadapi dunia

intemasional, keamanan, kepastian hukum, komitmen

terhadap deregulasi perbankan, keuangan dan perpajakan. 

Akhirnya gerak langkah kita dalam memasuki dan menjalani era

perdagangan bebas tetap bertumpu pada kekuatan yang kita miliki . Pelaku-

pelaku ekonomi yang didalamnya ada Usaha Kecil Menengah kepadanya diberi

kesempatan yang sebesar-besarnya diberi ruang dan iklim yang kondusif untuk

dapat berpacn dalam waktu menuju pencapaian keunggulan bersaing disemua

lini, sektor maupun wilayah dengan satu prinsip dan tekad menyongsong era

perdagangan bebas sebagai harapan dan tantangan.

 

KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS

 

Era "Free Trade" telah didepan mata, namun Indonesia tak kunjung sehat dari sakitnya.Dengan situasi ini mau tidak mau Indonesia harus mempersiapkan diri dengan berbagai"doping" yang sudah tentu tidak bagus bagi tubuh dan jiwanya. Dalam menghadapi

 perdagangan bebas tidak hanya pemerintah yang dituntut siap, namun pengusaha/ swasta

dan masyarakatpun harus mengalami dan menerima segala resiko dan manfaatnya.Sehubungan dengan hal tersebut berikut disebutkan beberapa pertanyaan yang tersimpandibalik perdagangan bebas bagi Indonesia.

 

1.  Apakah Indonesia secara keseluruhan (Pemerintah dan aparatnya, pengusaha/ swastadan masyarakat) telah memahami secara benar tentang "Perdagangan Bebas" itu?

 

2.  Apakah masing-masing pihak telah menunjukkan usaha untuk mempersiapkannyadalam menghadapinya?

 3.  Apakah regulasi yang telah ada dan akan ditetapkan terutama di bidang perdagangan

Page 20: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 20/23

telah sesuai dengan era perdagangan bebas?

 

4.  Apakah pengusaha Indonesia secara umum telah siap menghadapi persaingan dengan pengusaha asing dalam mengais rejeki di dalam dan luar negeri?

 

5.  Apa hambatan terbesar yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas?

 

6.  Klausul-klausul dalam WTO/GATT manakah yang paling memberatkan Indonesiasaat ini?

 

7.  Apa yang harus dilakukan Pemerintah untuk mempersiapkan pengusaha nasionaldalam menghadapi persaingan dalam perdagangan bebas?

 

Pertanyaan-pertanyaan diatas hanya mewakili berbagai pertanyaan lain yang munculseputar kesiapan Indonesia dalam menghadapi era perdagangan bebas. Semoga urun

 pendapat dalam bentuk Forum ini dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

 

Terima kasih atas perhatian dan pemikirannya.

 

RedaksiBack

http://www.indoregulation.com is Beta ReleaseCopyright © 2001 Indoregulation.com, All rights reserved.

06:27

PENGERTIAN PASAR BEBAS

Diposkan oleh tugaspkfarida3ea06

PERDAGANGAN BEBAS TAHUN 2010

Sejarah Perkembangnya

Page 21: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 21/23

Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan international memfokuskan

dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan yang makmur

sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis

rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara

berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil

di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan

bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa

di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.

Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa beberapa

kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya, menunjukkan kepada peningkatan

perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti MesirYunani, dan

Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran

Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan

merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa

abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilisme, proteksionisme, komunisme,

dan kebijakan lainnya sepanjang abad.

Pengertian

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa

pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.

Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang

diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan

yang berada di negara yang berbeda.

Perdagangan Internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan

pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semuha

hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya,

perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini justru

sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut

sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.

Hadapi Perdagangan Bebas, Indonesia Perketat Standar Nasional

Indonesia akan memperketat persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menghadapi serbuan

produk impor dari Cina menyusul diberlakukannya tarif bea masuk nol persen untuk produk manufaktur

berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-Cina 2010 .

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, Standar Nasional diperlukan untuk menerapkan

persaingan sehat antara produk impor dan produk dalam negeri. "Jadi tidak sembarang produk murah

bisa masuk, kualitas barang juga yang masuk juga harus dijaga," ujarnya di Departemen Perdagangan,

Jakarta.

Selain itu Indonesia juga akan tegas menindak persaingan tidak sehat yang mungkin terjadi. "Instrumen

safeguard dan antidumping sudah disepakati dalam perjanjian," kata Mari. Tiga langkah tersebut juga

telah disepakati oleh kalangan pengusaha dalam rapat terbatas Departemen Perdagangan dan Kamar

Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). "Kami sudah bicara dan mereka minta kita melakukan

pengamanan," tambahnya.

Menurut dia, Indonesia tidak mampu mengalahkan Cina dalam produk manufaktur karena negeri

Tiongkok tersebut memproduksi barang dalam skala yang jauh lebih besar dari Indonesia. "Mereka

Page 22: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 22/23

sangat kuat di manufaktur. Susah kita bersaing karena skala produksi kita kalah dari mereka," tambah

Mari.

Meski demikian Mari optimistis perdagangan bebas ASEAN-Cina mampu mendongkrak ekspor Indonesia

ke Cina terutama untuk komoditi minyak gan gas. Selain itu ekspor produk nonmigas seperti minyak

sawit mentah (crude palm oil /CPO) dan batu bara juga akan meningkat, karena permintaan dari Cina

terus meningkat. "Keunggulan kita memang lebih ke sumber-sumber alam," kata dia.

Walaupun Indonesia memperketat standar nasional Indonesia tetap saja banyak pengusaha terancam

gulung tikar. Seperti di daerah Bandung saja para pengusaha tekstil sudah banyak yang menutup

usahanya hal ini di sebabkan karena sulitnya mendapatkan pinjaman modal baik dari bank maupun dari

pemerintah.

Jika kita bangsa Indonesia ingin dapat bertahan dari perdagangan bebas sekarang ini yg sudah di

berlakukan, kita harus sungguh-sungguh dalam usaha meningkatkan kualitas hasil produksi yang ada.

Selain itu juga harus lebih di sosialisasikan cinta produk indonesi, seperti selogan yang sudah ada yaitu

aku cinta 100% Indonesia harus lebih di tingkatkan lagi.

Referensi :

http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_esapunya14/id_8995/title_perdagangan-

bebas-di-indonesia/

Sebelum membahas masalah ekspor dan impor Indonesia,terlebih dahulu makalah ini akan membahas definisi dari

ekspor dan impor dan pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia.

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya

dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau

komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya

membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari

perdagangan internasional, lawannya adalah impor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya

dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara

lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara

pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor(Dari

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

KONDISI EKSPOR INDONESIA

Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatiandalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri

substitusi impor ke industri promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri

membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.Selain

harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar atau meningkat 26,92

persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau

meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan

lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total

ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin

atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak,

dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.

Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,80

Page 23: PASAR BEBAS

5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 23/23

persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71

persen terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang

pada Januari-Oktober 2008 sebesar 41,20 persen.

Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD11,80 miliar (12,80 persen), diikuti

Amerika Serikat dengan nilai USD10,67 miliar (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai USD8, 67 miliar (9,40

persen).

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari-Oktober tahun 2008

dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan

lainnya masing-masing meningkat 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah

sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi

ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10

persen.

Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis

finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat

mengalami penurunan 2,15 persen atau menjadi USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun,

secara year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53 persen.

KONDISI IMPOR INDONESIA

Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor 

untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan

sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen.

Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen.

Sedangkan dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per 

pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen, diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 15,15

persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik

sebesar 5,54 persen, plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari besi dan baja sebesar 3,27

persen.

Selain itu, tiga golongan barang berikut diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu pupuk sebesar 2,43 persen,

serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama

mencapai 67,70 persen dari total impor nonmigas dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan.

Data terakhir menunjukkan bahwa selama Oktober 2008 nilai impor nonmigas Kawasan Berikat (KB/kawasan bebas

bea) adalah sebesar USD1,78 miliar. Angka tersebut mengalami defisit sebesar USD9,3 juta atau 0,52 persen

dibanding September 2008.

Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama periode tersebut sebesar USD64,62 miliar atau 76,85

persen berasal dari 12 negara utama, yaitu China sebesar USD12,86 miliar atau 15,30 persen, diikuti Jepang sebesar 

USD12,13 miliar (14,43 persen). Berikutnya Singapura berperan 11,29 persen, Amerika Serikat (7,93 persen), Thailand

(6,51 persen), Korea Selatan (4,97 persen), Malaysia (4,05 persen), Australia (4,03 persen), Jerman (3,19 persen),

Taiwan (2,83 persen), Prancis (1,22 persen), dan Inggris (1,10 persen). Sedangkan impor Indonesia dari ASEANmencapai 23,22 persen dan dari Uni Eropa 10,37 persen