pasar bebas
TRANSCRIPT
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 1/23
Pasar Bebas
Oktober 8th, 2005 § 4 Komentar
OSAKATA pasar bebas semakin ramai dibincangkan, terutama sejak praktek ekonomi terencana
menemui kegagalan di bekas negara-negara komunis. Di Indonesia, kosakata ini makin bertambah
ramai khususnya, ketika terjadi krisis ekonomi pada pertengaan tahun 1997.
Beberapa pakar menyebutkan, tidak ada pasar bebas di Indonesia dan itulah penyebab terjadinya
krisis. Mereka menyebut sejumlah kriteria atas pernyataannya itu: banyaknya regulasi yang
membatasi aliran masuk dan keluar barang, jasa, dan uang; dominasi dan monopoli prusahaan
negara (BUMN) pada sektor-sektor strategis; dominasi dan monopoli kapitalis-kapitalis kroni yang
dekat dengan keluarga cendana, dan bank sentral yang tidak independen. Karena itu, perjuangan
untuk menegakkan kebebasan politik (demokrasi liberal) harus seiring sejalan dengan perjuangan
untuk menegakkan kebebasan ekonomi (pasar bebas). Dan itu berarti, harus ada deregulasi yang
sistematis, privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara, bank sentral yang independen, dan
persaingan bebas dalam pasar.
Namun demikian, sejauh itu ide tentang pelaksanaan pasar bebas dinilai masih tidak konsisten. Salah
satunya disebabkan oleh tarik-menarik antara kekuatan politik. Faktor lainnya, karena pasar bebas itu
sendiri dianggap hanya menguntungkan elite.
Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud pasar bebas? Ide pasar bebas, seperti diutarakan Edward L.
Hudgins, berakar pada konsepsi teoritis yang dirumuskan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan
Frederic Bastiat. Intinya, “kebebasan berdagang akan mendatangkan kemakmuran.” Secara lebih
teoritis, pasar bebas mengidealisasikan pasar (Tentang pasar, lihat di sini) sebagai sebuah arena
dimana seluruh keputusan dan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh individu-individu dalam rangka
pergerakan uang, barang dan jasa berlangsung secara sukarela, bebas dari paksaan dan pencurian.
Ide itu sendiri hidup dalam lingkungan kapitalisme, yang kala itu sedang tumbuh mekar di atas
reruntuhan moda produksi feodal. Kalau kita lihat historis kemunculan kapitalisme, ditandai oleh dua
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 2/23
peristiwa besar dalam sejarah umat manusia. Peristiwa pertama, revolusi politik yang terjadi di
Perancis, yang secara dramatis tampak dari tuntutan: liberty (kebebasan), equality (persamaan),
danfraternity (persaudaraan). Peristiwa kedua, adalah penemuan teknologi baru yakni, mesin uap
oleh James Watt, di Inggris, yang secara cepat mempromosikan revolusi industri. Kedua peristiwa ini,
kemudian melahirkan sebuah sistem masyarakat baru yang disebut sistem kapitalisme. Dalam sistem
ini, dikembangkan nilai-nilai baru seperti, kebebasan politik, kesamaan formal di bawah hukum,
kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi, dan persaingan bebas di pasar.
Di bawah sistem baru inilah, Adam Smith memakubumikan nilai-nilai yang dianggapnya merupakan
pondasi teori pasar bebas: (1) kebutuhan manusia tidak terbatas; (2) sumber-sumber ekonomi yang
relatif terbatas; dan (3) pengejaran pemenuhan maksimal kebutuhan individu (utility maximization of
self interest ) yang relatif tidak terbatas. Dari tiga nilai dasar ini, maka perebutan dan pertarungan
untuk pemenuhan kebutuhan manusia mendapatkan pembenarannya. Dari sini kemudian lahir
konsepsi yang membenarkan tentang persaingan individu, dimana kepentingan individu yang bebas
akan memperkuat kepentingan individu bebas yang lain. Dalam kata-kata ekonom dari Mazhab
Austrian, Ludwig von Mises,
seluruh individu adalah produser sekaligus konsumer, dan juga pekerja adalah sekaligus pengusaha.
Dengan demikian, jika pekerja ingin menuai keuntungan lebih dan masyarakat semakin makmur,
mereka harus lebih produktif dan harus menyesuaikan keahliannya pada tuntutan pasar. Pekerja
dengan demikian, seperti para pengusaha, harus menghindari dan menentang pasar yang tidak
bebas (trade protectionism).
Pada tataran ekonomi, nilai dasar Smithian ini kemudian melahirkan apa yang disebut persaingan
bebas. Di mana persaingan bebas itu hanya bisa diwujudkan dalam pasar bebas. Secara logika, kita
bisa mengatakan, “tidak ada persaingan bebas tanpa pasar bebas. Karena itu, keberadaan pasar
bebas menjadi wajib adanya.” Inilah dasarnya, mengapa dalam pasar bebas intervensi pemerintah
harus dibatasi dengan ketat. Jika pemerintah hadir di pasar, maka kehadirannya itu dibatasi sekadar
untuk melindungi partisipan pasar dari tindak pemaksaan, termasuk perlindungan terhadap hak-hak
kepemilikan dan memperkuat kontrak. Esensinya, pasar bebas dapat dipahami sebagai sebuah
permainan dimana para pemainnya bertanding menurut seperangkat aturan umum yang
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 3/23
melindunginya dari paksaan (termasuk pencurian); memperkuat aturan-aturan yang melahirkan wasit
yang netral (pemerintah).
Peran negara minimal ini, ditegaskan lebih lanjut oleh Friedriech August von Hayek, yang
mengatakan, peran negara bukan untuk mengintervensi spontaneous orde yang muncul dalam pasar.
Peran negara justru untuk melindungispontaneous order tersebut dari intervensi manusia, apakah itu
para politisi atau kelompok-kelompok kepentingan seperti serikat buruh.
Menurut Sritua Arief, ada tiga asumsi yang dipercayai sebagai kebaikan dari pasar bebas atau
perdagangan bebas: pertama, sistem perdagangan bebas yang diiringi dengan persaingan bebas
tanpa proteksi akan menghindarkan berkembangnya apa yang disebut X-inefficiency. Dalam alam
kompetisi, pihak produsen akan didorong untuk melaksanakan proses produksi yang efisien dalam
makna, meminimumkan biaya produksi sehingga harga yang dibebankan kepada konsumen menjadi
relatif murah. Kedua, sistem perdagangan internasional yang bebas akan mampu menghindarkan
atau meminimumkan ketidakstabilan ekonomi makro yang menjurus pada “stop-go macroeconomics
cycles.” Kebijaksanaan proteksi yang disertai oleh adanya kurs mata uang yang tidak realistis
(overvalued currency), cenderung mengakibatkan terjadinya “foreign exchange
bottleknecks.”Ketiga, liberalisasi perdangangan internasional akan mendorong berlangsungnya
proses produksi dalam skala penuh dengan memperluas produksi untuk ekspor. Liberalisasi
perdagangan internasional diharapkan menimbulkan situasi produksi yang berciri “increasing return to
scale” sehingga, dapat berkompetisi di pasaran internasional. Situasi produksi ini dapat diraih melalui
ekspansi pasar baik pasar domestik maupun pasar eksternal.***
Kepustakaan:
Hilary Wainwright, “Reclaim The State Experiments In Popular Democracy,” Pluto Press, London,
2003.
Sritua Arief, “Negeri Terjajah Menyingkap Ilusi Kemerdekaan,” Resist Book, Yogyakarta, November,
2006.
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 4/23
Kiat menghadapi persaingan bisnis di era PerdaganganBebas ASEAN dan ChinaDiposkan oleh Sudinotakim di Rabu, Februari 10, 2010 Rabu, 10 Februari 2010 Label: tips dan trik bisnis
Sekarang ini Negara kita mulai banjir produk murah dari negeri tirai bambu , negeri
China dikarenakan telah berlakunya perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN dan China . untuk itu para pelaku bisnis
dalam negeri hendaknya mampu mengimbangi persaingan yang semakin ketat ini, agar bisnis yang dibangun tidak
gulung tikar alias bangkrut. Dalam hal persaingan ini dibutuhkan kejelian dan teknik-teknik yang bisa kita ciptakan
sendiri. Contoh kiat-kiat menghadapi persaingan bisnis itu Bisa berupa :
1. Menciptakan produk yang dengan harga yang sama terhadap pesaing, bisa dilakukan dengan mengurangi mutu
bahan produksi atau bisa juga berkarya menciptakan produksi yang bisa memenuhi permintaan pasar dengan harga
stabil tapi dengan menambah semacam bonus atau hadiah bagi konsumen yang tertarik. Misal harga kain dari negeri
china Rp. 120.000 perpotong, sementara produk kita harga Rp.200.000,- perpotong, tentunya orang-orang pasti
memilih yang lebih murah , namun jika kita buat seperti ini” beli 2 kain gratis 1 kain “ maka kemungkinan harga kain kita
yang Rp.200.000 itu bisa bersaing dengan produknya sejenis tanpa kita melakukan spekulasi penurunan harga yang
drastis dan punya efek buat bisnis kita.
2. Membuat semacam garansi yang lebih lama buat para konsumen yang membeli produk kita , karena dengan begitu
bisa menambah kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk kita
3. Membuat semacam gebrakan seperti memproduksi masal produk murah dan membuat semacam ivent kekalayak
ramai , sambil menyelipkan produk yang utama kita untuk ditawarkan pada event tersebut(seperti trik salah satu
propider hp dan jaringan yang baru-baru ini yg menghebohkan dengan menjual hp murah dengan gratis fb setahun ) .
Karena sebagian masyarakat kita paling senang jika mendengar kata “cuci gudang” , serta akan berduyun-duyun
datang untuk membeli, tentunya kita bisa siapkan taktik disaat itu seperti memberi info tentang kehebatan produk utama
kita selain produk produk murah kita tadi
4. Mutu , menurut saya dimasa persaingan ini sangat tipis dapat bersaing, untuk itu buatlah semacam produk yang
mengandalkan tampilan serta trend masyarakat , dari pada membuat produk yang mutunya bagus tapi hanya mengisi
gudang belakang tempat bisnis kita.
Terakhir, 4 point diatas hanya gambaran saja buat para pelaku bisnis kita, mengenai teknik dan cara
terbaiknya menghadapi persaingan dimasa Perdaganga bebas ini hanyalah anda-anda yang berhubungan langsung
dengan dunia bisnis , karena andalah yang paling tahu situasi pasar dan teknik-teknik apa saja yang akan anda buat
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 5/23
untuk menghadapi persaingan bisnis dan ramainya produk negeri china yang mulai menguasai pasaran negeri kita
agar bisnis yang anda bangun bisa bertahan dan makin berkembang kearah yang lebih sukses.
sumbergambar : www.indocashregister.com
HARAPAN DAN TANTANGAN EKONOMI LOKALMENUJU PERDAGANGAN BEBAS
Oleh : Rapma Siahaan
PENDAHULUAN
Sistem pembangunan ekonomi Indonesia yang terpusat (Sentralisasi)
selama ini harus diterima membawa Indonesia pada suasana yang krang
menguntungkan terutama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan republik
Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.Suasana yang kurang
menguntungkan dimaksud diantaranya munculnya ketidakpuasan masyarakat
atas hasil-hasil pembangunan itu terutama bagi wilayah-wilyaha yang memiliki
produk domustik bruto (PDRB) yang surplus, masyarakat bebas merasa tidak
bebas mengaktualisasi diri karena adanya kebijakan dan peraturan yang kurang
berbasis pada tuntutan kebutuhan wilayah.
Untuk menyikapi situasi yang demikian serta berbagai upaya untuk
mencapai tujuan pembangunan ekonomi itu sendiri yaitu tercapainyaketahan
ekonomi nasional menuju terciptanya masyarakat adil dan makmur, maka
pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No. 22 / 1999 dan Undang-
undang No. 25 / 1999 yang disebut sebagai Undang-undang Otonomi Daerah.
Melalui undang-undang ini diharapkan gerak langkah pembangunan
ekonomi dapat semakin terarah dan fokus sesuai dengan tuntutan yang
berkembang menurut masing-masing wilayah, yang secara garis besar dapat
dicapai melalui penekanan terhadap beberapa hal seperti : optimalisasi
penggunaan sumberdaya yang berbasis pada karakteristik wilayah (red. daerah);
pendekatan kelembagaan yang yang berbasis pada sumberdaya masyarakat,
pemerintah daerah dan pelaku ekonomi lokal; pencapaian efektifitas
penanganan sumberdaya melalui deregulasi peraturan dan kebijakan yang
sesuai dengan sumberdaya unggulan wilayah; pencapaian efisiensi melalui
deregulasi peraturan dan kebijkana serta restrukturisasi kelembagaan yang
panjang, mencgah terjadinya pemusatan tenaga potensial dan masyarakat di
wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi yang cukup tinggi.
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 6/23
Undang-undang Otonomi Daerah initentu saja bukan hanya terfokus pada
pengaturan masalah ekonomi, akan tetapi mencakup segenap aspek kehidupan
masyarakat yaitu mengenai ketatanegaraan, pertahanan, sosial dan politik,
sehingga tidak bisa diklaim bahwa keberhasilan pembangunan secara nasional
hanya bertumpu pada pembangunan ekonomi. Namun tidak juga diingkari
bahwa keberhasil pencapaian tujuan pembangunan ekonomi akan mendorong
terciptanya masyarakat adil dan makmur.
Adapun tujuan dan sasaran secara umum dan spesifik Undang-undang
Otonomi Daerah khususnya dalam bidang ekonorni tentu saja telah terrnaktub di
dalam undang-undang tersebut. Tujuan dan sasaran inilah sebagai bahan acuan
bagi masing-masing wilayah untuk menjabarkan dan mengaktualisasikannya
dalarn peraturan perundang-undangan daerah dan petunjuk operasionalnya
(teknis), sehingga apa saja yang menjadi tuntutan utama yaitu pengelolaansumberdaya dan pemanfaatan hasil-hasilnya dapat lebih difokuskan untuk
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan (Wellfare) masyarakat sesuai dengan
peransertanya.
Apabila kesempatan ini telah tercipta maka keketahanan ekonomi daerah
akan tercapai dan tentu saja mcrupakan dasar dalam mencapai ketahanan ekonomi
nasional.
KONDISI RIEL Tanpa adanya rasa pesimistis akan keberhasilan pencapaian sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Otonomi Daerah ini
khususnya dalam bidang ekonomi rasanya perlu dikemukakan beberapa hat
sebagai bahan kajian lebih lanjut di antaranya: pemilikan faktor-faktor strategis
yang tidak merata antara wilayah meliputi sumberdaya manusia, alam,
penguasan teknologi, pemilikan modal, topografi / demografi wilayah dan kondisi
iklim yang tidak sarna. Ketidakmerataan pemilikan faktor-faktor strategis,
khususnya sumberdaya alam kalau memang itu sudah kondisi nyata berarti
harus diterima (given) sebagai tantangan bersama, akan tetapi yang menjadi
perhatian adalah apabila ketidakmerataan tersebut merupakan salah satu
kelemahan yang diakibatkan oleh sistem pembangunan ekonomi yang terpusat
yang dianut di masa lalu.
Situasi yang nyata selama ini adalah bahwa dalam menentukan dan
menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi lebih didasarkan alas
perhitungan jangka pendek atau dengan kata lain, dalam menetapkan skala
prioritas lebih didasarkan pada pertimbangan usaha-usaha atau sektor-sektor
yang dapat menjanjikan keuntungan yang besar dan cepat diperoleh. Hal initercermin dalam distribusi dan alokasi dana dalam Anggaran Pembangunan
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 7/23
Nasional di masing-masing sektor dan subsektor (APBN) dan Anggaran
Pembangunan Daerah (APBD).
Terjadinya ketidakseimbangan alokasi dan distribusi anggaran per
masing-masing sektor dan subsektor ini mengakibatkan eksploitasi yang kurang
seimbang terhadap sumber-sumber alam. Akibatnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia tidak rentan terhadap gejolak pertumbuhan ekonomi dunia yang
memang memiliki konjungtur naik-turun. Kita selalu direpotkan dengan
terjadinya gejolak harga pasar dunia atas bahan bakar minyak (Migas) yangg
semenjak masa merdeka sampai akhir pemerintahan orde baru devisa kita
menggantungkan diri pada hasil migas. Pemusatan harapan pada sektor ini
mengakibatkan tertinggalnya sektor non migas. Juga terjadinya pemusatan
pembangunan industri skala besar dan berteknologi tinggi secara umum,
mengakibatkan tertinggalnya subsektor industri kecil dan kerajinan, sektorpertanian dan perikanan.
Pemusatan perhatian terhadap industri berskala besar dan teknologi tinggi
ini bahkan pula mengakibatkan tertinggalnya industri yang memiliki keunggulan
komparatif seperti hortikultur, subsektor perkebunan serta subsektor lainnya
seperti peternakan. Akibatnya pada saat terjadinya kondisi dan situasi ekunomi
yang sangat sulit, hampir semua sektor riel terjebak dalam kesulitan yang
sangat berkepanjangan. Ditambah lagi dengan kesulitan yang terjadi di sektor
non riel seperti keuangan dan perbankan. lronisnya dalam situasi ekonomi
nasional yang sulit seperti saat ini kita dihadapkan pada komitmen pelaksanaan
kebijakan perdagangan lnternasional yaitu menu pasar bebas.
Masing-masing negara telah sepakat mengurangi dan bahkan
menghapuskan hambatan-hambatan (bordering) yang dialami suatu negara
dalam memasuki pasar bebas seperti hambatan tarif, penetapan jenis dan
jumlah barang, penentuan tujuan pasar atau penentuan batasan pasar sasaran
produk, serta hambatan-hambatan lainnya seperti peraturan / kebijakan suatu
negara yang bertujuan untuk melakukan perlindungan (protected) bagi barang /
produk dalam negeri baik yang langsung maupun tidak.
Masing-masing negara / produk bebas memasuki pasar dunia khususnya
yang terikat da komitmen tersebut. Bebas memasuki pasar berarti juga bahwa
segala sesuatunya yang menyangkut distribusi dan alokasi produk sepenuhnya
diatur oleh mekanisme pasar dunia.
Apabila campurtangan atau perlindul pemerintah tidak lagi diperbolehkan,
maka dapat tidaknya suatu produk bersaing dalam pasar dunia sepenuhnya
tergantung pada produsen. Dengan kata kunci bahwa produsen yang dapat dan
mampu menghasilkan barang, adalah yang mempunyai daya saing yang cukuptinggilah yang dapat eksis dalam pasar bebas.
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 8/23
Kata kunci inilah yang menjadi tantanganpelaku usaha atau produsen
dalam negeri.
Apabila dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana kesiapan atau
kesanggupan produsen kita untuk menjawab pertanyaan tersebut akan
mendapat kajian dalam uraian ini. Berdasar pada kajian evaluatif terhadap
performa kinerja pelaku-pelaku usaha kita khususnya usaha kecil dan menengah
(UKM).
Mengapa harus UKM yang menjadi sorotan utama, dalam uraian ini, tentu
didasarkan atas beberapn alasan yang ditemukan melalui pengamatan nyata
dan kajian / penelitian oleh berbagai pihak (pemerintah dan swasta, perguruan
tinggi) yang menyatakan:
• Usaha kecil dan menegah memiliki populasi, penyebaran
menurut wilayah dan sektor / sub-sektor yang relatif lebihbesar dibanding usaha besar.
• Input produksinya bertumpu pada sumber daya alam lokal.
• Pada umumnya menghasilkan barang-barang substitusi
barang impor dan bersifat barang-barang konsumsi serta
berpotensi ekspor. Kenyataan yang dapat dilihat, dimana
dalam kurun waktu 4 tahun (tahun 1997 -2001) terjadi
peningkatan total ekspor Pengusaha kecil dan menengah,
serta koperasi dari sebesar Rp. 3,29 uiliun tahun 1997meningkat menjadi Rp. 27,66 triliun pacta tahun 2001
(sumber : Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha.
Kantor Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
tahun 2001).
• Prosesingnya 89,9 % membutuhkan teknologi sederhana
dan bersifat padat karya. Terbukti Usaha Kecil dan
Menengah serta Koperasi mampu menyerap 99,4 % dari
angkatan kerja.• Lebih tahan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang
terjadi, seperti halnya dalam masa-masa kriisis saat ini
dimana industri besar banyak mengalami kejatuhan,
sedangkan industri kecil dan menengah terbukti dapat
bertahan dan bahkan bertumbuh yang ditunjukkan dengan
pertambahan nilai ekspor oleh usaha kecil menengah
hampir tiga kali lipat (276%). Sedangkan usaha besar hanya
tumbuh 197% (Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha,
Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM tahun 2001).
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 9/23
• Peranan usaha kecil dan menengah dalam pembentukan
Produk Domestik Bruto cukup strategis.
Beberapa alasan yang disebut ini penulis mengartikannya sebagaimasukan (input) bagi UKM dalam usahanya untuk memposisikan dirinya dalam
era perdagangan bebas.
Selanjutnya penulis akann mencoba mengemukakan beberapa isu kritis
bagi UKM yang juga dapat mempengaruhi kinerja Usaha Kecil Menengah.
• Dengan berlakunya UU.No.22 / 1999 dan UU.No.25 / 1999
aknn dapat menambah tajamnya persaingan dalam
pemanfaatan sumberdaya antar usaha domestik, sehinggameningkatkan biaya transformasi sumberdaya antar
regional. Bagi wilayah yang potensi sumberdayanya kurang
memiliki nilni ekonomis atau bahkan kurnng atau tidak
memiliki tentunyn aknn mempengaruhi kinerja produk yatlg
ditatlgnni oleh wilayah tersebut.
• Bagi wilayah yang telah memiliki sumberdaya yang selama
ini belum atau kurang dieksploitir berarti dalatn rencana
pemanfaatannya masih harus memerlukan upaya-upaya
yang sangat mendasar dan berkelanjutan. Hal ini
akan membutuhkan dana yang cukup besar serta hasilnya
tidak untuk jangka pendek.
• Penguasaan teknologi produksi yang relatif sangat beragam
akan dapat mempengaruhi produktivitas. Kelemahan dalmn
teknologi produksi ini akan dapat
mempengaruhi kemampuan untuk mencapai skala ekonomis
disamping pengaruh keterbatasan input produksi berupa
bahan baku dan modal.• Kurangnya capital yang dimiliki oleh pemerintah daerah
yang akan dipergunakan dalam menciptakan iklim yang
kondusif bagi pertumbuhan usahn melalui penyediaan
sarana dan prasarana yang bersifat supporting dan
penanganan usaha-usahn yang memerlukan capital yang
cukup besar dinllina usaha kecil dan menengah tidak
mampu mengelolanya.
•
Masih kurang tertariknya rninat sumberdaya manusia yangtelah terdidik dan memiliki kemampuan (keahlian) ymlg
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 10/23
terpusat di kota- kota besar untuk kembali ke daerah
disebabkan insentif yang kurang menjanjikan dari daerah.
Masa perdagangan bebas bukan berarti menjadi momok atau ganjalanyang harus ditakuti oleh pelaku usaha, akan tetapi UKM sebagai usahawan harus
mampu melihat masa itu sebagai peluang dan sekaligus menjadi tantangan.
Memang diakui bahwa perdagangan bebas akan membawa konsekuensi logis
bagi setiap negara, produsen atau bagi setiap pelaku usaha sebab perdagangan
bebas akan menuju terciptanya era "Persaingan Liberalisasi" (Competitive
Liberalization), dimana masing-masing negara, pengusaha atau pelaku bisnis
masing-masing akan bekerja secara produktif, efisien dan efektif agar dapat
bersaing di pasar bebas. Pelaku bisnis yang kurang atau tidak mampu
mengakomodirnya atau mereka yang tidak mampu menjawab tantangantersebut, perdagangan bebas dapat menjadi ancaman.
Kembali pada persoalan dan bahasan pokok, "bagaimana atau sejauh
mana" prospektif UKM unluk dapat menghadapi tantangan dan peluang tersebut
hingga dapat berkompetisi dan dapat memenangkan pasar global.
REFERENSI TEORITIS
Proses liberalisasi perdagangan dunia akhir-akhir ini baik secara regional
(lokal) maupun internasional menyebabkan persaingan global yang semakin
ketal dan bahkan dapat menuju"hyper competitive". Persaingan yang ketatpun
antara negara-negara sedang berkembang sudah dan sedang tcrjadi. khususnya
untuk produk-produk industri ringan seperti tekstil, sepatu, agro industri dan
lainnya. Adapun negara-negara yang telah eksis dipasar dalam negeri adalah
Korea, China, Thailand, Malaysia di samping produk-produk dari negara Jepang
yang memang sudah lebih dulu unggul, tcrutama produk-produk
elektronik, otomotif dan lainnya.
Sebagai landasan bahasan guna menghasilkan sesuatu sebagaisumbangan pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi UKM
dalam pertarungmmya di pasar global sebagaimana yang dikemukakan oleh M.
Porter. Thn. 1997. Porter menawarkall kata kunci dalam memenm1gkan
persaingan global yaitu
"Competitive Adventage of Nation"
Keunggulan bersaing suatu bangsa yang ditunjang oleh 4 faktor penentu yaitu:
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 11/23
a. Factor Condition. Yaitu sumber daya(resources) yang
dimiliki oleh suatu negara meliputi: Sumber Daya
Manusia (human resources), Sumber Daya Alam (physical
resources),Ilmu Pengetahuan dnn
Teknologi (knowledge resoulrces), Permodalan (capitall
resources) dan Prasarana (infrastructure resources)
b. Demand Condition. Permintaan sebagai salah sarli faktor
penting dalam menunjang keunggulan daya saing, dan
kondisi permintaan dimaksud meliputi : Konsumsi dalam
negeri, Skala dan jumlah permintaan dalam negeri,
pertumbuhan pasar, dan trend permintaan pasar
internasionalc. Related & Supporting Industry. Yaitu menjaga hubungan
antara produsen dan pemasok (supplier) dengan menjaga
dall mempertahankan lulai-nilai hubungan yang saling
menguntungkan (value chain).
d. Firm Strategy. Yaitu strategi yang mcnyangkut struktur
kelembagaan dan pennodalan serta kondisi persaingan.
Kondisi persaingan termasuk persaingan dalam negeri.
Bagaimana keempat faktor ini saling berinteraksi, saling bergantung dan
saling mempengaruhi dapat dilihat dalam gambar berkut :
IMPLIKASI TEORITIS DAN TINJAUAN PRESPEKTIF
Dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Porter diatas berikut penulisakan melakukan bahasan tentang bagaimana faktor-faktor kunci tersebut dapat
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 12/23
dipahami, diarbsobsi dan diberlakukan oleh pelaku usaha (UKM) yangdihubungkan dcngan kondisi riilnya.
a. FAKTOR CONDITIONS
Sumberdaya
Kualitas pengelolaan usaha oleh sumberdaya manusia yang berkiprah
dalam dunia usaha kecil menurut hasil survey yang dikemukakan oleh Tim
Lembaga Penelitian IPB dalanl Lokakarya Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
Lokal Oalam Rangka Otonomi Daerall, di Jakarta pacta bulan Pebruari 2001
dinyatakan dalam kategori baik. Yang perlu mendapat perhatian adalah tentang
adanya perilaku bisnis yang kurang mendukung. Tentunya solusi untuk itu
adalah perlunya lembaga pelatihan yang dapat merubah dan mengarahkan
perilaku agar sesuai dengan tuntutan bisnis.
Selain dari sisi kualitas tenaga kerja sisi kuantitas atau jumlah tenaga kerja yangtersedia juga sanggat mendukung peningkatan usaha-usaha yang bersifat padatkarya. Faktor ini juga turut mempengaruhi kcputusan investor asing untuk
bcrkiprah dalam dunia usaha di Indonesia, dengan memperhatikan biaya produksiyang ikut mendukung pcncapaian keunggulan komperative.
Akan tetapi perlu kita renungkan kembali terjadinya eksodus tenaga kerja
padat karya secara besar-besaran ke berbagai negara padat karya ke berbagainegara, yang merupakan salah satu aset yang selama ini kita andalkan telah
berkurang. Bagaimana pemerintah daerah dapat menyikapi fenomena ini tentu
termasuk juga mempengaruhi kesiapannya dalam menjalankan peningkatan
ekonomi wilayah. Sebagai bahan pembanding boleh kita melihat bagaimana
kemajuan industri padat karya yang dilakukan oleh negara China, dimana
menurut realita bahwa produk-produk (tekstil, elektronik dan sepeda motor)
yang membanjiri pasar Indonesia saat ini adalah merupakan hasil industri padat
karya. Sumber daya alam Indonesia pada umumnya masih berupa sumber daya
alam murni yang masih harus memerlukan olahan lebih lanjut untuk
mendapatkan dan menambah nilai ekonomis. Sumberdaya alam mumi selama
ini lebih banyak digunakan sebagai input produksi bagi industri-industri besar
termasuk logamn dan kimia, yang selama ini Indonesia mengekspomya dalam
bentuk murni sedangkan pengolahan selanjutnya dilakukan di negara lain.
Sebagai contoh, Sumberdaya Alam Migas, Kimia dan hasil tambang lainnya
seperti yang dilakukan oleh Freeport, Pertamina dan sebagian usaha perikanan.
Akibatnya kita kurang dan bahkan tidak mendapatkan nilai tambah dan nilai
garda (multyflier effect) atas olahan tersebut. Sedangkan sumberdaya yang
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 13/23
selama ini dikelola oleh industri kecil dan menengah lebih banyak sumberdaya
yang bersifat hasil ikutan dari industri besar.
Hal lain yang berhubungan dengan sumber daya alam ini yaitu terjadinya
keragaman pemilikan sumberdaya alam di masing-masing wilayah (daerah)
sehingga diperlukan kejelian dalam menetapkan usaha strategis atau produk
unggulan di masing-masing wilayah, agar tercipta kondisi kompetisi yang saling
menguntungkan. karena masing-masing wilayah memproduksi barang yang
ekonomis. Dengan kata lain masing- masing wilayah harus menyadari apakah
lebih baik memproduksi atau membeli tentunya dengan dasar pertimbangan
yang disebut di atas.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mengandung makna yang tidakterpisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan ilmu pengetahuan.
Harus kita terima bahwa faktor Iptek masih memerlukan perjuangan yang sangat
panjang. Kelemahan yang ada selama ini, adalah pembangunan Iptek dilakukan
hanya untuk mengejar prestige di mata Internasional. Terjadinya pengerahan
dana yang sangat besar untuk pemilikan peralatall modal tidak rnendukung
input produksi industri kecil. Sehingga produk-produk yang kita miliki yang
tadinya memiliki keunggulan komparative tidak tereksploitir seperti argo industri
pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan, juga industri kerajinan.
Persoalan lain juga sarna seperti pemilikan surnberdaya alam yang
dikemukakan di atas, yaitu penyebaran atau distribusi Iptek di wilayah-wilayah
juga bervariasi menurut kuantitas dan frekuensi aktivitas pembangunan yang
telah berjalan di rnasing-masing wilayah.
Permodalan
Untuk menghindari rasa apriori tentang permasalahan permodalan ini,
maka penulis lebih memfokuskan uraian mengenai kondisi permodalan yang ada
di daerah nota benepemerintah daerah. Sumber kapital yang dimiliki oleh
pemerintah daerah selama ini lebih banyak bersumber dari pemerintah pusat,
yang jumlahnya dilakukan atas dasar pendekatan aktivitas pembangunan
daerah.
Data yang diperoleh dari pusat ini secara rational tidak akan mungkin
dapat menghasilkan simpanan karena penetapan besarnya dilakukan melalui
pcndekatan biaya. Artinya bahwa jumlah dana y.Ulg diterim.l tersebut akan
dialokasikan untuk mcmbiayai aktivitas yang telall ditetapkan dCllgUll prinsip
bcrimbm1g. Rasionalnya bahwa Silllpullan pemerilltah daeral1. bersumber daripen- dapi:ltun dacral1 yallg diperolel1 alas penyediaan bi:lri:mg dun ji:lSi:l. Akall
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 14/23
tetapi sesuai dcngm1 sistem yi:Ulg di.lllut, bi:l!lWi:l pencrimaan d.lcrah yang
bersumbcr dari barang dan jasa ini tersentralisir di l>lIS.ll dUll didistribusik.lll lagi
ke daeral1 mclalui aktivitas riel dm1 pelayanan masyarakat berupa penyediaan
infrastruktur dml dana lainnya sepe11i fasilitas umurn dan sosial.
Dengan dernikian sudah dapat diperkirakan kondisi capital daerah secara
umurn saat ini, apabila dihubungkan dengan tuntutm1 pernbangunan ekonorni
daerah. Seyogyanya pcrananlembaga keuangan clan perbankan dapat menjadi
tumpuan dalanl rnengatasi kendala perrnodalan ini, ak..m tetapi kondisi lcrnbaga
keuangan clan perbankan saat ini sarna halnya dcngan yang dialami oleh sektor
riel. A11inya bahwa untuk menj,umlkan fungsinya sebagai lembaga penarik dan
penyalurkan dana akan bertindak sangat selektif dengan prinsip nyaman dan
cepat kembali.
Alternatif lain yang menjadi harapan untuk rnendapatkan danapenyanggah (revolving fund) dml penggerak (starting fttnd) bagi aktivitas
ekonomi di daerah adalah maslllg-rnasing daeral1 l1arus rnenciptakan kondisi
ekonorni menjadi menalik (favorable) bagi investor/penanam modal aslllg (H.
Hady. 1996). Menarik berarti bukan l1anya dari segi substansi bisnis akan tetapi
lebil1 me- nyangkut kenyamanan menyeluruh sebagaimmla yang tersebut dalam
indikator Country Risk sebagai salah satu pertirnbangan bagi investor asing.
Prasarana
Penyiapilll prasarana merupakan partisipasi pemerintah dalam upaya mendorong
lancarrrya aktivitas ekonomi terutama nenYill1gkut pembu- k.'1an jalilll-jalan ke
sentl'a-sentra produksi pasar. Kemudallan akses yang ditunjang oleh keter-
sediaan jalan dilll alat tl'ansportasi ak.'1n memper- lancar penyaluran daD
distribusi bahan daD hasil- basil Olal1illl. Untuk kedua fasilitas ini kerjasama
antar pemerintah daD swasta sangat dibutullkan.
Penyediaan jalan lebih diharapkan kepada pemerintah sedangkan transportasi
biasanya ditangani oleh swasta. Pembukaan jalan penghu- bung illltara sentraproduksi dilll pasar hendak11ya dapat memperhatikan mallfaat ganda terhadap
mullculnya aktivitas ekonoll1i masyarakat disepanjLtng jalan tersebut, yang
berarti memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpLiftisipasi dalatn
peningkatatl ekonomi sesuai dengilll batas kemampuan masing-masing. Hasil
survei menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi prasarana jalan dan alat
komunikasi sudah menmdai terutama antar kota/propinsi, akan tetapi perlu
ditingkatkan mengingat pertambahan jurnlall alat transportasi yang kurang
seimbang dengan kapasitas jalan yang tersedia.
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 15/23
b. DEMAND CONDITIONS
Pennintaan merupakan nafas kehidupan bagi semua usalla (industri). Kalau
diaIlalogkan dengan sistem anatomi manusia, walaupun semua organ- organ
tubuh dalam kondisi siap untuk menjalankan fungsi masing-masing, akan tetapi
semuanya itu menjadi tidak berarti apabila nafas sudah berhenti. Bahkan dalam
bahasa pasamya sering kita dengar dun mungkin kita juga ikut menyebutnya
bahwa mati itu diartikan berhenti bemafas. Demikian halnya dengan industri
atau dunia usaha, akan menjadi sia-sia kesiapan semua faktor-fator produksinya
apabiia permintaan sudah tidak ada lagi. Dengan demikian Salall satu tolok ukur
kinerja us alIa adalah besm"an permintaan yang selillljutnya dinyatakan dalam
besaran pangsa pasar. Semakin besar permintaan berarti semakin besar pangsa
pasam)'a.
Pennintaan dapat dilihat dari dua sisi YaIlg sekaligus menjadi sasaran pasar bagipelaku usaha, yaitu pemlintaan dalam negeri dml permintaan pasaI" luar negeri.
Setiap pengusaha akan diper- hadapkan kepada pemikiran dalam pengambilan
keputusan atau pilihan; Apakah memilih meme- nulli permintaan dalam negeri
dan luar negeri (dua-duanya) atau Apakah memilih salah satu. Dasar
pertimbanganya tentu didasarkan atas besar- kecilnya penerimaan dari jenis
pasar tersebut.
Dalam kesempatan ini penulis tidak akan membahas bagaimana nilai-nilai itu
didapatkan dan metode menetapkan pililmn, akan tetapi lebih diarahkan pada
kondisi nyata tentmlg permintaan yang sedang berjalan dan dihadapi UKM.
Angka-angka statistik mcnyatakan bahwa UKM tclah ikut ambil bagian dalam
mengisi pasar atau permintaaIl lum" ncgeri dengan menycdiakan
bahal1 i::loi oal1 hah~111 nl~lh~II1AII~l1v~ '"\PI"\inalcnt~n
nilai, fisik dan rupiah yang diperoleh dapa1 merupakan indikator semakin
baiknya posisi UK1v1 dalam pasar dunia. Yang perlu mendapatperhatiar adalah
apabila terjadi peningkatan ekspol diberbagai sektor, bagaimana dengan
impornya Karena perdagangan bebas bukan hanya kita liha1 dari satu sisi akantetapi kedua sisi (ekspor-impor).
Thjuan yang ingin dicapai oleh setiap negal"c dalam memasuki pasar dunia
adalah untu) mendapatkan manfaat perdagangan internasiona (gain from trade).
Untuk itu pemenuhan ak.'\n kebutuhan dalan negeri melalui swasembada tetap
menjadi faktol pertimbangan. Kembali pacta kala kunci yaitl keunggulan
kompetitive yang berarti dipasar duni. kita boleh unggul akan tetapi juga hams
diimbang dengan penyediaan barang dalam memenuh pennintaan dalaln negeri.
Sebagai contoh konkt"it nya dan masih hangat diperdebatkan tentan! rencana
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 16/23
masuknya palla ayam dari negal"a USA kl Indonesia dengan harga yang sangat
rendal dibanding dengan harga daging dalam negeri.
Dalam perhitungan bisnis kita saat ini tidal akan bisa menyediakan harga seperti
ran! ditawal"kan USA yang juga didukung oleh kwalita: dan higenisnya. Dengan
berbagai alas an ran! sangat diplomatis kita menolak. akan tetapi suatl saat
alasan apapUl1 yang kita akan buat ranI bertujuan untllk melindungi usalla
dalam negeI baik secara langsung maupun tidak itu. tela] melanggar komitmen
perdagangan bebas. Dal akibatnya kita akan mendapatkan sal1ksi rani resikonya
jauh lebih besar dibanding resiko rani kita dapatkan apabila kita menerima
tawaral
.impor tadi. Artinya kalau kita nenerima masuknya pall; ayam dari pasar Iuar
resikonya hanya terjadi pad; produsen daging ayam. Asumsi kita produseJ belum
siap beral1i belum mampu menciptakal produk yang kompetitive. Solusinya actaduG pertama produsen harus berusaha agar tercipt. barang yang mampu bersaing
dalam hal"ga. Keduc pengusalla tersebut keluar dari pasar dan mencal usaha yang
bisa menghasilkan produk ran kompetitive. Keputusan seperti ini adalai
111prlll'\"~"'1 ~nl""I3~III3""'; Inn;" ,t"r; ";,,i-o ..."'""
yang terbuka atau bebas. Akan tetapi, apabila kita tolak dengan alasan diatas,
maka semua produk kita yang masuk dalaIll pasar internasional akan
mendapatkan sanksi.
c. RELATED & SUPPORTING CONDITIONS
Hubungan Industri industri dengan pamasok
bahan baku sangat menemukan keIangsungan
prosesingnya. Hubungan yang dimaksud adalah hubungill1 yang dapat
memberikan rasa nyaman
terhadap pemasoknya. Rasa nyaman ini dapat
berupa adanya jaminan harga clan kontuinitas permintaan terhadap bal1ill1
baku. Masih dapat kita ingat munculnya kasus-kasus Yill1g dialami usaha kecilbaik sebagai individu maupun sebagai kelompok yang tergabung dalam
kelompok- kelompok usal1a sepe11i peternak sapi perah, PIR kelapa sawit, TRI,
petani cengkeh, petm1i jeruk.
Penllisok pemasok yang disebut ini memiliki posisi tawar yang sangat lemah
yang secara semu tercipta oleh kekuatan yang dimiliki industri skala besar.
Usaha-usaha perlindungan daTi pemerintah dengan menerbitkan berbagai
kebijakc'ln seperti pola-pola kemitraan tak pemah menyelesaikan permasalahan.
Hal ini dikarenakan kebijakan yang ada tersebut kurang menyentuh
per~nasalahan yang sm1gat mendasar. Pendekatm1 yang dilakukan lebih
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 17/23
didasarkan atas kepentingan kelangsungan industri. Kasus yang pernah terjadi
hendaknya menjadi perhatian selanjutnya lnisalnya; untuk menjaga stabilitas
harga pasokan susu terjadi pembuangan susu hasil produksi petani. Terjadinya
gejolak harga cengkeh, terjadi instruksi pene- bangan pohon cengkeh, terjadinya
spekulasi harga jeruk oleh penaInpung/pemasar tunggal, terjadinya pembusukan
jeruk daTi pet ani. Demikian halnya yang terjadi di pabrik gula, kelapa sawit dan
kasus- kasus lainnya termasuk penetapan harga dasar gabah yang sampai saat
ini tetap menjadi permasalahan yang tak pernah tUfltas.
Hubungan yang nyaman antara pemasok input produksi dengan pihak
industri bukan persoalan sesaat, akan tetapi jauh ke depan. Sungguh akan bisa
menjadi pennasalal1an barn apabila di era perdagangan bebas ini, input
produksi yang kita miliki juga harus menjadi komoditi ekspor karena terciptanya
peluang bagi pemasok untuk mencari pasaI' yang kompetitive.
Persyaratan Strategi Fokus
Konsep Potier yang selalu didasarkan atas aplikasi teori dengan praktek
bisnis tidak diragukan lagi, dimana salah satunya adalah menyangkut hubungan
antara pemasok dengan pihak industri yang digambarkan dalam bentuk rantai
nilai (value chain) dia menekankan adanya nilai-nilai yang disepakati untuk
dipertahankml dan dijaga kelangsungannya oleh kedua belah pihak (muttually).
d. FIRM STRATEGY
Kita sekarang sedang berada pada masa yang penuh dinamika dengan
pergerakan yang sangat tinggi dan cepat yang terjadi dalam semua aspek
kehidupan. John Naisbitt menyebutnya sebagai the most exciting decade,
sedangkan Ravi Batra menyebutnya sebagai the cade of great depression. Dunia
usaha saat ini telah bergerak menjadi satu pasar dunia dengan ciri pasar yang
efisien dan transparan mencakup daerah antar daerah dan negara antar negara.
Daerah atau negara yang tidak dapat efisien dan transparan akan terlindas oleh
dinamika yang berjalan begitu cepatnya.
Untuk itu kembali Porter menawarkan tiga strategi pilillan yang disebut
strategi generik (Generic strategies) dalam menghadapi posisi yang demikian.
Penulis mengangkat satu dari strategi tersebut yang dianggap relevan dalam
menghadapi persaingan di pasar dunia dan dunia usaha kita mempunyai
kapasistas untuk mencapainya. Strategi tersebut adalah strategi fokus.
Strategi ini mengandung dua varian yaitu fokus
biaya (overall cost leadership) dan diferensiasi (differentiation), dengan
memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan ini merupakan pilihan bagi setiap
satuan pelaku bisnis baik pemerintah daerah dalam perannya sebagai pelaku
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 18/23
usaha dalam perusahaan yang dikelola pemerintah daerah ataupun dalam
menjalankan perannya sebagai lembaga / instansi sebagai stimulator dan
supporting bagi aktivitas ekonomi daerah secara umum.
KESIMPULAN
a. Perbedaan yang terjadi dalam urutan waktu sekaligus
memperlihatkan terjadinya perubahan yang hakiki dalam
berbagai aspek kehidupan ternlasuk ideologi, politik, sosial
budaya. Khususnya dalam aspek ekonomi perubahan yang
terjadi telah membawa konsekuensi logis pada dunia usaha.
Apabila diurut kronolgisnya bahwa perubahan ini bermula
dari reformasi inforrnasi dan globalisasi yang tergambar
dalam lintas ruang dan waktu. Akibatnya terjadi persaingan
yang ketat bukan hanya antar negara tetapi juga antardomestik. Hampir semua negara telah menyikapinya baik
secara bersama-sama rnelalui AFTA, APEC dan WTO dengan
peningkatan kerjasama dalam dunia perdagangan ekspor
dan impor, maupun masing-rnasing negara berusaha
rnemposisikan dirinya untuk rnenghadapi perubahan yang
dirnaksud.
Setiap negara dalam usaha memposisikan dirinya tentu saja berturnpu padakeunggulan komparative yang dimilikinya sebagai dasar rnencapai keunggulan
kornpetitive. Kesadaran setiap lembaga usaha mutlak diperlukan untuk rnenyikapi perubahan tersebut secara positif dan rnenerirnanya.
b. Indonesia terrnasuk salah satu negara yang telah
rnenyikapinya secara positif dengan rnasuknya rnenjadi
anggota AFTA, yang hams disikapi juga oleh pelaku-pelaku
usaha dalam negeri secara bersmna-sama berpartisipasi
dalam mencapai Competitive Adventage of
Nation. Dalarn menghadapi persaingan bebas
kekuatan ekonorni wilayah merupakan modal utama dalam
rnencapai kekuatan ekonomi nasional sebagai satu
kesatuan. Apabila semua pelaku usaha khususnya Usaha
Kecil Menengah yang rnenyebar di seluruh wilayah dan
berperan dalmn hampir sernua sektor dengan jumlah yang
cukup besar merupakan kekuatan utama. Persaingan antar
wilayah menjadi positif apabila semua pelakunya bertindak
rational.
c. Optimalisasi sumberdaya, akomodatif terhadap .dinamika
permintaan (komposisi, jumlah, pertumbuhan dankecederungan, menjaga dan menjamin terciptanya
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 19/23
hubungan yang nyaman antar industri dengan pemasok
input produksi, serta pemilihan strategi yang tepat mutlak
dimiliki oleh UKM sebagai kekuatan dalam menghadapi
membanjirnya produk-produk impor di pasar dalam negeri
yang tidak terbendung lagi.
d. Peran pemerintah pusat mutlak diperlukan dalam
menciptakan iklim yang kondusif bagi gerak langkah
ekonomi, pelaksanaan otonomisasi secara keseluruhan.
Penciptaan peraturan dan kebijakan agar dapat berperan
sebagai payung bagi peraturan dan kebijakan daerah.
Kebijakan dalam menghadapi dunia
intemasional, keamanan, kepastian hukum, komitmen
terhadap deregulasi perbankan, keuangan dan perpajakan.
Akhirnya gerak langkah kita dalam memasuki dan menjalani era
perdagangan bebas tetap bertumpu pada kekuatan yang kita miliki . Pelaku-
pelaku ekonomi yang didalamnya ada Usaha Kecil Menengah kepadanya diberi
kesempatan yang sebesar-besarnya diberi ruang dan iklim yang kondusif untuk
dapat berpacn dalam waktu menuju pencapaian keunggulan bersaing disemua
lini, sektor maupun wilayah dengan satu prinsip dan tekad menyongsong era
perdagangan bebas sebagai harapan dan tantangan.
KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS
Era "Free Trade" telah didepan mata, namun Indonesia tak kunjung sehat dari sakitnya.Dengan situasi ini mau tidak mau Indonesia harus mempersiapkan diri dengan berbagai"doping" yang sudah tentu tidak bagus bagi tubuh dan jiwanya. Dalam menghadapi
perdagangan bebas tidak hanya pemerintah yang dituntut siap, namun pengusaha/ swasta
dan masyarakatpun harus mengalami dan menerima segala resiko dan manfaatnya.Sehubungan dengan hal tersebut berikut disebutkan beberapa pertanyaan yang tersimpandibalik perdagangan bebas bagi Indonesia.
1. Apakah Indonesia secara keseluruhan (Pemerintah dan aparatnya, pengusaha/ swastadan masyarakat) telah memahami secara benar tentang "Perdagangan Bebas" itu?
2. Apakah masing-masing pihak telah menunjukkan usaha untuk mempersiapkannyadalam menghadapinya?
3. Apakah regulasi yang telah ada dan akan ditetapkan terutama di bidang perdagangan
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 20/23
telah sesuai dengan era perdagangan bebas?
4. Apakah pengusaha Indonesia secara umum telah siap menghadapi persaingan dengan pengusaha asing dalam mengais rejeki di dalam dan luar negeri?
5. Apa hambatan terbesar yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas?
6. Klausul-klausul dalam WTO/GATT manakah yang paling memberatkan Indonesiasaat ini?
7. Apa yang harus dilakukan Pemerintah untuk mempersiapkan pengusaha nasionaldalam menghadapi persaingan dalam perdagangan bebas?
Pertanyaan-pertanyaan diatas hanya mewakili berbagai pertanyaan lain yang munculseputar kesiapan Indonesia dalam menghadapi era perdagangan bebas. Semoga urun
pendapat dalam bentuk Forum ini dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan.
Terima kasih atas perhatian dan pemikirannya.
RedaksiBack
http://www.indoregulation.com is Beta ReleaseCopyright © 2001 Indoregulation.com, All rights reserved.
06:27
PENGERTIAN PASAR BEBAS
Diposkan oleh tugaspkfarida3ea06
PERDAGANGAN BEBAS TAHUN 2010
Sejarah Perkembangnya
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 21/23
Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan international memfokuskan
dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan yang makmur
sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis
rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara
berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil
di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan
bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa
di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa beberapa
kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya, menunjukkan kepada peningkatan
perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti MesirYunani, dan
Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran
Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan
merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa
abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilisme, proteksionisme, komunisme,
dan kebijakan lainnya sepanjang abad.
Pengertian
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa
pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan
yang berada di negara yang berbeda.
Perdagangan Internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan
pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semuha
hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya,
perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini justru
sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut
sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.
Hadapi Perdagangan Bebas, Indonesia Perketat Standar Nasional
Indonesia akan memperketat persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna menghadapi serbuan
produk impor dari Cina menyusul diberlakukannya tarif bea masuk nol persen untuk produk manufaktur
berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-Cina 2010 .
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, Standar Nasional diperlukan untuk menerapkan
persaingan sehat antara produk impor dan produk dalam negeri. "Jadi tidak sembarang produk murah
bisa masuk, kualitas barang juga yang masuk juga harus dijaga," ujarnya di Departemen Perdagangan,
Jakarta.
Selain itu Indonesia juga akan tegas menindak persaingan tidak sehat yang mungkin terjadi. "Instrumen
safeguard dan antidumping sudah disepakati dalam perjanjian," kata Mari. Tiga langkah tersebut juga
telah disepakati oleh kalangan pengusaha dalam rapat terbatas Departemen Perdagangan dan Kamar
Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). "Kami sudah bicara dan mereka minta kita melakukan
pengamanan," tambahnya.
Menurut dia, Indonesia tidak mampu mengalahkan Cina dalam produk manufaktur karena negeri
Tiongkok tersebut memproduksi barang dalam skala yang jauh lebih besar dari Indonesia. "Mereka
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 22/23
sangat kuat di manufaktur. Susah kita bersaing karena skala produksi kita kalah dari mereka," tambah
Mari.
Meski demikian Mari optimistis perdagangan bebas ASEAN-Cina mampu mendongkrak ekspor Indonesia
ke Cina terutama untuk komoditi minyak gan gas. Selain itu ekspor produk nonmigas seperti minyak
sawit mentah (crude palm oil /CPO) dan batu bara juga akan meningkat, karena permintaan dari Cina
terus meningkat. "Keunggulan kita memang lebih ke sumber-sumber alam," kata dia.
Walaupun Indonesia memperketat standar nasional Indonesia tetap saja banyak pengusaha terancam
gulung tikar. Seperti di daerah Bandung saja para pengusaha tekstil sudah banyak yang menutup
usahanya hal ini di sebabkan karena sulitnya mendapatkan pinjaman modal baik dari bank maupun dari
pemerintah.
Jika kita bangsa Indonesia ingin dapat bertahan dari perdagangan bebas sekarang ini yg sudah di
berlakukan, kita harus sungguh-sungguh dalam usaha meningkatkan kualitas hasil produksi yang ada.
Selain itu juga harus lebih di sosialisasikan cinta produk indonesi, seperti selogan yang sudah ada yaitu
aku cinta 100% Indonesia harus lebih di tingkatkan lagi.
Referensi :
http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_esapunya14/id_8995/title_perdagangan-
bebas-di-indonesia/
Sebelum membahas masalah ekspor dan impor Indonesia,terlebih dahulu makalah ini akan membahas definisi dari
ekspor dan impor dan pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia.
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya
dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional, lawannya adalah impor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya
dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara
lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara
pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor(Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
KONDISI EKSPOR INDONESIA
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatiandalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri
substitusi impor ke industri promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri
membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.Selain
harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar atau meningkat 26,92
persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau
meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan
lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total
ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin
atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak,
dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.
Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,80
5/12/2018 PASAR BEBAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pasar-bebas-55a4d246cd693 23/23
persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71
persen terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang
pada Januari-Oktober 2008 sebesar 41,20 persen.
Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD11,80 miliar (12,80 persen), diikuti
Amerika Serikat dengan nilai USD10,67 miliar (11,57 persen), dan Singapura dengan nilai USD8, 67 miliar (9,40
persen).
Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari-Oktober tahun 2008
dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan
lainnya masing-masing meningkat 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen.
Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah
sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi
ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10
persen.
Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis
finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat
mengalami penurunan 2,15 persen atau menjadi USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun,
secara year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53 persen.
KONDISI IMPOR INDONESIA
Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan penggunaan barang, peranan impor
untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan
sebelumnya yaitu masing-masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen.
Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen.
Sedangkan dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per
pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen, diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 15,15
persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik
sebesar 5,54 persen, plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari besi dan baja sebesar 3,27
persen.
Selain itu, tiga golongan barang berikut diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu pupuk sebesar 2,43 persen,
serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama
mencapai 67,70 persen dari total impor nonmigas dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan.
Data terakhir menunjukkan bahwa selama Oktober 2008 nilai impor nonmigas Kawasan Berikat (KB/kawasan bebas
bea) adalah sebesar USD1,78 miliar. Angka tersebut mengalami defisit sebesar USD9,3 juta atau 0,52 persen
dibanding September 2008.
Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama periode tersebut sebesar USD64,62 miliar atau 76,85
persen berasal dari 12 negara utama, yaitu China sebesar USD12,86 miliar atau 15,30 persen, diikuti Jepang sebesar
USD12,13 miliar (14,43 persen). Berikutnya Singapura berperan 11,29 persen, Amerika Serikat (7,93 persen), Thailand
(6,51 persen), Korea Selatan (4,97 persen), Malaysia (4,05 persen), Australia (4,03 persen), Jerman (3,19 persen),
Taiwan (2,83 persen), Prancis (1,22 persen), dan Inggris (1,10 persen). Sedangkan impor Indonesia dari ASEANmencapai 23,22 persen dan dari Uni Eropa 10,37 persen