absorpsi usus halus

Upload: claudia-dadlani

Post on 20-Jul-2015

674 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Absorpsi Usus Halus Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ilieum. a. Penyerapan Garam dan Air Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya melalui osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk ke dalam ruang paraseluler. Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida, damana ion klorida bermuatan negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif ion natrium. 7 b. Penyerapan Karbohidrat Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi. 7 a. Penyerapan Protein Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus. Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta kotransportasi Na. 7 b. Penyerapan Lemak Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas, keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-

zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel empedu tetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi monogliserida dan asam lemak. 7

c. Penyerapan Vitamin Vitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama air, sedangkan yang larut dalam lemak diabsorpasi secara pasif dengan produk akhir pencernaan lemak. 7 d. Penyerapan Besi dan Kalsium Absorpsi besi dan kalsium tergantung pada kebutuhan tubuh akan elektrolit tersebut. 7

A. ENZIM DAN HORMON PENCERNAANPencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan. Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu antara lain sebagai berikut:8

a. Enzim pencernaan di mulut: 1. Enzim amilase saliva

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa. 8 2. Enzim lipase lingual Enzim ini disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner), tetapi menurut penelitian enzim tidak mempunyai arti bermakna pada manusia. 9

b. Enzim pencernaan di lambung 1. Enzim pepsin Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah. 2 2. Enzim renin Enzim ini berasal prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah menjadi renin. Renin memiliki peranan penting pada proses pencernaan oleh bayi karena mencegah susu melintas secara cepat dari dalam lambung. Dengan adanya kalsium, renin mengubah kasein di dalam susu menjadi parakasein. Pepsin kemudian bekerja parakasein ini. Renin dilaporkan tidak ada pada lambung orang dewasa. 2,9

3. Enzim lipase

Lambung mensekresikan lipase lambung (lipase gastrik) yang pada manusia merupakan lipase praduodenal utama. Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemecahan molekul lipid dengan cara hidrolisis. Enzim lipase bekerja secara optimum pada pH antara 5,5 - 7,5 dan demikian dalam lambung tidak bekerja secara efektif dan optimal. Namun lipase tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat asam dan juga dapat

melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasilgliserol atau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang. 2,9

c. Enzim pencernaan dalam usus Berasal dari cairan empedu: 1. Enzim tripsin Enzim tripsin dihasilkan oleh sel-sel pancreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang dihasilkan dalam usus. Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel. Tripsin bekerja spesifik untuk ikatan peptida asam amino dasar. 2,8 2. Enzim kimotripsin Kimotripsin adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis protein. Enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk kimotripsinogen. Kimotripsinogen diubah menjadi kimotripsin oleh adanya tripsin. Kimotripsin mempunyai daya mengendapkan protein susu lebih besar daripada tripsin. Baik tripsin maupun kimotripsin

mampu menghidrolisis protein, pepton, dan preteosa menjadi polipeptida dan mempunyai pH optimum 8 9. 2 3. Enzim peptidase Hasil hidrolisis protein, pepton, protease oleh enzim tripsin dan kimotripsin adalah polipeptida. Polipeptida ini kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim-enzim peptidase. Enzim-enzim yang berperan adalah: a. Karboksipeptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang mempunyai gugus karbosilat. b. Aminopeptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang memiliki gugus amina. 2 4. Enzim Lipase Enzim lipase dalam cairan pankreas mempunyai fungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol,

monoasilgliserol dan diasilgliserol. Oleh karena lemak adalah suatu trigliserida, maka diasilgliserol adalah digliserida dan monoasilgliserol adalah monogliserida. Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7 8,8. Lipase ini bekerja lebih baik apabila lemak (substrat) mengandung asam lemak yang panjang atau yang mempunyai bobot molekul besar dan mempunyai banyak ikatan rangkap. 2 5. Enzim amilase Amilase yang terdapat dalam cairan pankreas ini sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi maltosa. Enzim yang mempunyai pH 6,9 dapat bekerja pada pH 6,5 7,2 dan sebagai aktivator diperlukan Cl- . Hidrolisis amilum, dekstrin atau glikogen dalam usus ini dapat berjalan dengan cepat sebab maltosa yang dihasilkan segera dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim maltase yang terdapat dalam cairan usus. 2 6. Nukleodepolimerase

Enzim ini berfungsi untuk memecah nukleat menjadi mononukleotida. Ada dua macam neukleodepolimerase yaitu ribonuklease dan

deoksiribonuklease yang masing-masing berfungsi untuk memecah RNA dan DNA. Enzim ini bekerja secara optimal pada pH = 7. 2

Berasal dari cairan usus: 1. Karbokhidrase, enzim pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat cairan usus ini adalah enzim maltase, sukrase, dan laktase. Maltase adalah enzim memecah maltosa menjadi glukosa, sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan laktase memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. 2 2. Peptidase, yaitu enzim pemecah ikatan peptida. Enzim yang penting dalam cairan usus ialah amino peptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptide pada ujung yang mempunyai gugus NH2. Di samping itu terdapat juga tripeptidase yang memecah molekul tripeptida dan dipeptidase yang memecah molekul dipeptida. 2 3. Nukleotidase, yang berfungsi memecah nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat. 2 4. Nukleosidase, yang berfungsi memecah nukleotida menjadi basa purin atau basa pirimidin dan ribosa atau deoksiribosa. 2 5. Enterokinase, yang berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Enzim ini diproduksi oleh sel-sel duodenum. 2 6. Fosfatase, yaitu enzim yang memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat organic, misalnya heksosafosfat, gliserofosfat dan nukleotida. 2 7. Fosfolipase, yang terdapat dalam cairan usus berfungsi sebagai enzim yang memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan kolin. 2