abs trak

2
Erupsi Gunung Gamalama pada Tahun 2012 merupakan erupsi terbesar yang terjadi sebelumnya, jutaan material piroklastik dari Gunung Gamalama berpotensi terjadinya bahaya banjir lahar. Bahaya banjir lahar merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, tetapi dapat diminimalkan. Risiko bahaya banjir lahar mengakibatkan fungsi lahan terganggu, khususnya pada permukiman. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasiseberapabesarrisikobahayabanjir lahar pada permukiman dan mengidentifikasi rekayasa pengelolaan daerahrawanbencanabahayabanjir lahar padapermukiman. Penelitian ini dilakukan di Desa Tubo, Kota Ternate Utara, Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei, pemetaan, wawancara dan metode scoring. Metode survei berfungsi untuk mengetahui kondisi daerah penelitian. Metode pemetaan berfungsi untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko banjir lahar di daerah penelitian. Metode wawancara berfungsi untuk memperkuat dan mengecek parameter didaerah penelitian. Metode scoring berfungsi untuk menilai keadaan dengan menggunakan skor, semakin tinggi skor yang dinilai semakin berpengaruh oleh bencana banjir lahar. Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh risiko bahaya banjir lahar pada permukiman terdapat dua tingkatan yaitu risiko bahaya rendah dan sedang. Luas pada permukiman berisiko rendah yaitu 2.62 Ha atau 14.80 % dan luas pada permukiman berisiko sedang yaitu 15.10 Ha atau 85.20 % dari luas daerah penelitian. Rekayasa pengelolaan daerah rawan bencana bahaya banjir lahar pada permukiman di daerah penelitian dengan Pemasangan menara pemantau dan pendeteksi banjir lahar, normalisasi sungai dan merelokasi permukiman yang berada dipinggi sungai. Kata kunci : Risiko, Bahaya, Bencana, Lahar, Permukiman

Upload: thia-usman

Post on 14-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Abs Trak

TRANSCRIPT

  • Erupsi Gunung Gamalama pada Tahun 2012 merupakan erupsi terbesar yang terjadi sebelumnya,jutaan material piroklastik dari Gunung Gamalama berpotensi terjadinya bahaya banjir lahar.Bahaya banjir lahar merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, tetapi dapat diminimalkan.Risiko bahaya banjir lahar mengakibatkan fungsi lahan terganggu, khususnya pada permukiman.Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuanmengidentifikasiseberapabesarrisikobahayabanjir lahar pada permukiman dan mengidentifikasirekayasa pengelolaan daerahrawanbencanabahayabanjir lahar padapermukiman. Penelitian inidilakukan di Desa Tubo, Kota Ternate Utara, Provinsi Maluku Utara.

    Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei, pemetaan, wawancara dan metodescoring. Metode survei berfungsi untuk mengetahui kondisi daerah penelitian. Metode pemetaanberfungsi untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko banjir lahar di daerah penelitian.Metode wawancara berfungsi untuk memperkuat dan mengecek parameter didaerah penelitian.Metode scoring berfungsi untuk menilai keadaan dengan menggunakan skor, semakin tinggi skoryang dinilai semakin berpengaruh oleh bencana banjir lahar.

    Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh risiko bahaya banjir lahar pada permukiman terdapatdua tingkatan yaitu risiko bahaya rendah dan sedang. Luas pada permukiman berisiko rendahyaitu 2.62 Ha atau 14.80 % dan luas pada permukiman berisiko sedang yaitu 15.10 Ha atau 85.20% dari luas daerah penelitian. Rekayasa pengelolaan daerah rawan bencana bahaya banjir laharpada permukiman di daerah penelitian dengan Pemasangan menara pemantau dan pendeteksibanjir lahar, normalisasi sungai dan merelokasi permukiman yang berada dipinggi sungai.

    Kata kunci : Risiko, Bahaya, Bencana, Lahar, Permukiman

  • Eruption of Mount Gamalama in the year 2012 is the largest eruption that happened, millions ofpyroclastic material from Mount Gamalama became risk lava flood. Hazard from lava flood isunperdictable, but can be minimized. Lava flood risk resulting of disturbed areas, exatly inresidence. So, because that do research with the aim indentification how much of lava flood riskto residence and how about engineering management for disaster area (residence). This researchin Tubo distrik, North Ternate, North Maluku Province.

    The method used in research is a survey, mapping, interview and scoring. Survey method is usedto determine the codition of research. Mapping method function to determine the extent of lavaflood risk in research area. Interview method serves to info and check all parameters of research.Scoring method is used to assess the sata by using the score, the higher the score is consideredmore influential by lava flood.

    Based on the research results obtained from the lava flood risk to residence, there are hare twolevels of low risk and moderate risk. Low risk of residence have an area 2,62 Ha or 14,80% andmoderate risk of residence have an area 15,10 Ha or 85,20 % from the research area. Engineeringmanagement of residence, for example with posted installation of a watchtower and lava flooddetection, nomalization of the river and relocate residence in bordered river.

    Keywords: Disaster, Hazard, Disaster, Lahar, Residence