sistem abs ind

8
Sistem ABS ABS (Anti Lock Break System) adalah suatu sistem pengatur tekanan rem yang mencegah supaya roda-roda tidak memblokir , walaupun direm dengan gaya penuh. Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif. Tujuan ABS adalah : Menstabilkan mobil saat di rem penuh, walaupun konsisi jalan jelek Mobil masih bisa dikemudikan, walaupun tekanan rem penuh Keausan ban kecil Sistem ABS pada suatu rem hidraulis adalah sistem yang mulai bekerja, bila salah satu roda mulai memblokir. Selama roda masih berputar tekanan rem mengalir langsung dari master ke silinder roda.

Upload: chandra-gunawan

Post on 05-Jul-2015

189 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem ABS Ind

Sistem ABS

ABS (Anti Lock Break System) adalah suatu sistem pengatur tekanan rem yang mencegah

supaya roda-roda tidak memblokir , walaupun direm dengan gaya penuh. Sistem ini bekerja

apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda

berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali.

Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk

mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu

berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat

dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Tujuan ABS adalah :

Menstabilkan mobil saat di rem penuh, walaupun konsisi jalan jelek

Mobil masih bisa dikemudikan, walaupun tekanan rem penuh

Keausan ban kecil

Sistem ABS pada suatu rem hidraulis adalah sistem yang mulai bekerja, bila salah satu roda

mulai memblokir. Selama roda masih berputar tekanan rem mengalir langsung dari master ke

silinder roda.

Page 2: Sistem ABS Ind

Komponen-komponen ABS

1. Silinder master

2. Unit kontrol tekanan rem

3. ECU ABS

4. Sensor putaran roda

5. Silinder roda

6. Lampu kontrol

7. Sensor putaran aksel belakang

Fungsi komponen

1. Silinder master :

Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan sopir

Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan

2. Unit kontrol tekanan rem :

Mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah computer

3. ECU ABS :

Mendapat informasi daris ensor putaran roda

Menghitung tekanan ideal untuk setiap roda

Page 3: Sistem ABS Ind

Mengirimkan perintah pengatur ke unit kontrol tekanan rem

Komputer selalu memeriksa fungsi diri secara automatis

Bila fungsinya salah, komputer memberi aliran dengan lampu kontrol kepada sopir

4. Sensor putaran roda :

Menghitung putaran roda secara induktif dan mengirim signal ke ECU ABS

5. Lampu Kontrol

Mengetahui ABS dalam keadaan normal atau tidak.

Cara kerja

1. Saat Rem Bekerja Normal (ABS tidak berfungsi)

Arus listrik menuju solenoid 0 ampere sehingga:

1. Gaya magnet tidak dihasilkan pada Solenoid valve sehingga Anchor tidak tertarik

menuju Solenoid.

2. Inlet port terbuka dan outlet port tertutup

3. Tekanan minyak rem dari master cylinder Iangsung dikirim ke caliper / wheel

cylinder melalui inlet port dari solenoid valve

Page 4: Sistem ABS Ind

4. Saat outlet port dari Solenoid valve tertutup, tekanan minyak rem tidak disalurkan ke

tanki reservoir

2. Saat ABS Bekerja (Tekanan tetap/Roda mulal slip)

Arus listrik menuju solenoid 2 ampere sehingga:

1. Gaya magnet dihasilkan oleh arus 2 ampere menarik Anchor ke posisi dimana Anchor

dan Return Spring diseimbangkan (Jarak aliran kecil)

2. Inlet port dan outlet port tertutup

3. Minyak rem bertekanan dari Master cylinder tidak disalurkan ke Solenoid valve

sehingga tekanan pada caliper /wheel cylinder dapat tertahan

4. Karena outlet port tertutup tekanan minyak rem di caliper / wheel cylinder tidak

disalurkan ke tanki reservoir, demikian juga By pass check valve tertutup sehingga

tekanan minyak rem pada Master cylinder tinggi

3. Saat ABS Bekerja (tekanan menurun / Roda slip secara cepat)

Arus listrik menuju solenoid 5 ampere sehingga:

1. Gaya magnet pada Solenoid meningkat untuk menarik Anchor lebih jauh

2. Inlet Port tetap tertutup dan Outlet Port membuka

Page 5: Sistem ABS Ind

3. Tekanan Minyak Rem master Cylinder tidak bekerja di atas caliper sejak inlet port

dan Solenoid valve tertutup

4. Tekanan Caliper disalurkan ke tanki reservoir melalul outlet port Solenoid valve

sehingga tekanan menurun

5. Arus 5(A) ke Solenoid dikontrol, Motor dan Pompa bekerja secara bersamaan

mengalirkan minyak rem (yang kembali ke reservoir) ke dalam Accumulator sehingga

siap bekerja pada Caliper saat peningkatan tekenan berikutnya

6. Tekanan minyak rem yang terdapat dalam Accumulator lebih tinggi daripada tekanan

minyak rem pada master Cylinder sehingga feeling valve mencegah tekanan minyak

rem kembali ke Master Cylinder. Sehingga dapat mencegah pedal rem “menyentak”

4. Saat ABS Bekerja (tekanan meningkat / Roda slip sesaat)

Arus listrik menuju solenoid 0 ampere sehingga:

1. Arus ke Solenoid valve dipotong sehingga gaya magnet berkurang. Anchor akan

kembali ke tempat semula karena Return spring

2. Solenoid valve terbuka sehingga minyak rem bertekanan tinggi yang terdapat di

dalam Accumulator disalurkan ke caliper / wheel cylinder melalui inlet port dan

Solenoid valve

3. Demikian juga sama dengan saat normal, tekanan minyak rem pada Caliper tidak

disalurkan ke tanki reservoir saat Outlet port dan Solenoid valve tertutup

Page 6: Sistem ABS Ind

5. Saat Rem dilepas

Arus listrik menuju solenoid 0 ampere sehingga:

1. Tekanan minyak rem pada master cylinder menurun sehingga tekanan pada Caliper /

wheel cylinder kembali ke Master cylinder.

2. By pass valve terbuka, karena tekanan minyak rem lebih tinggi daripada tekanan

spring, sampai pada saat tekanan minyak sama dengan tekanan spring

3. By pass valve tertutup. Selanjutnya minyak kembali ke Master cylinder melalui

feeling valve.