abs trak
DESCRIPTION
ABSTRAK EKONOMITRANSCRIPT
ABSTRAK
Resume :
A. PENGERTIAN ABSTRAK
Secara umum abstrak bisa dikatakan adalah versi mini dari sebuah karya ilmiah.
Menurut Houghton (1975) abstrak didefinisikan sebagai rangkuman informasi yang
terdapat dalam sebuah dokumen. Menurut American National Standards Institute
(1977) abstrak yang dipersiapkan dengan baik akan memungkinkan pembaca dapat
mengidentifikasi materi inti dari sebuah dokumen secara cepat dan akurat tanpa
harus membaca keseluruhan isi dokumen.
Sebuah abstrak harus menyajikan rangkuman singkat dari tiap bagian penting
dalam karya ilmiah. Day (1993) engemukakan bahwa abstrak karya ilmiah harus
memaparkan :
1. Tujuan utama dan ruang lingkup.
2. Bahan dan metode yang digunakan.
3. Memberikan ringkasan hasil
4. Kesimpulan untuk hal-hal mendasar.
Sedangkan Weisberg dan Buker (1990)menyebutkan bahwa abstrak laporan
penelitian pada intinya terdiri dari, latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan
simpulan.
Karena abstrak adalah ringkasan dari sebuah tulisan maka panjang abstrak
pada umumnya tidak melebihi 250 kata. Selain itu dalam penulisan abstrak harus
memperhatikan bahwa abstrak harus dituliskan sebagai laporan mengenai penelitian
atau kegiatan yang telah dilakukan. Abstrak berisi informasi esensial yang telah
dipaparkan, maka penulisan abstrak selalu dilakukan pada akhir sebuah penulisan.
B. JENIS ABSTRAK
Menurut Day (1993) abstrak yang dikenal dalam sebuah penulisan karya
setidaknya ada dua jenis, yaitu abstrak informatif dan abstrak deskriptif.
Abstrak informatif merupakan ringkasan dan memuat hal-hal pokok yang asli dalam
sebuah karya ilmiah. Pada umumnya abstrak informatif dirancang untuk merangkum
sebuah karya ilmiah yang harus memaparkan permasalahan, metode penelitian, data
utama/hasil penelitian, dan simpulan. Sesuai isinya abstrak informatif sering mampu
menggantikan kebutuhan pembaca untuk membaca karya ilmiah secara utuh.
Dengan membaca abstrak informatif, para ilmuwan dapat memperluas wawasan
mereka terhadap informasi tentang jenis-jenis penelitian yang telah dilakukan
ilmuwan lainnya. Dengan karakteristik seperti ini, abstrak informatif lebih tepat
digunakan sebagai heading.
Abstrak deskriptif dirancang untuk menunjukkan subjek atau bahasan dari
sebuah karya ilmiah yang memudahkan calon pembaca untuk memutuskan apakah
akan membaca keseluruhan karya tersebut atau tidak. Abstrak ini tidak dapat
menggantikan karya ilmiah yang utuh. Abstrak jenis ini biasanya digunakan dalam
publikasi berbentuk review materi, laporan seminar, dan biasanya berguna bagi
pustakawan dalam memperluas koleksinya.
Penulis sering kali dihadapkan dengan maslah menyeimbangkan antara
pemaparan yang singkat versus terperinci, dan antara pemaparan informatif versus
deskriptif, maka kombinasi abstrak informatif dan deskriptif digunakan.
C. KEGUNAAN ABSTRAK
Abstrak dalam karya ilmiah bisa diterbitkan bersama-sama dengan naskah aslinya,
tetapi bisa juga diterbitkan terpisah. Bila abstrak diterbitkan bersamaan naskah
aslinya, maka abstrak dapat berfungsi sebagai petunjuk depan atau heading. Dengan
membaca abstrak, pembaca mengetahui isi tulisan tersebut sehingga dengan cepat
bisa menarik kesimpulan apakah dia perlu membaca keseluruhan atau tidak.
Kegunaan lain dari abstrak adalah dengan membaca abstrak, pembaca dapat
mengetahui perkembangan ilmu dalam bidang tertentu yang ingin diketahui secara
garis besar.
D. PENYUSUNAN ABSTRAK KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN
Dalam menyusun abstrak, bagian pertama yang harus ditulis adalah latar
belakang. Latar belakang berisi informasi penting yang mendasari pelaksanaan
penelitian secara singkat. Penulisan tujuan juga harus dituliskan secara singkat,
namun tidak mengurangi esensi tujuan penelitian. Informasi lain yang harus dituliskan
dalam abstrak adalah metode dan hasil penelitian. Semuanya harus ditulis dengan
singkat dan jelas. Bagian terakhir dalam penyusunan abstrak adalah penulisan
simpulan dan rekomendasi.
Selain struktur penyusunan yang benar, hal yang juga harus diperhatikan adalah
penggunaan dan pemilihan kata yang tepat. Karena abstrak harus ditulis secara
singkat dan tidak diperlukan bibliografi, gambar, dan tabel. Walaupun abstrak ditulis
secara singkat jangan menggunakan singkatan. Namun bila singkatan tersebut
digunakan berkali-kali dalam penulisan maka singkatan dapat digunakan setelah
untuk pertama kalinya deberikan dalam versi lengkapnya.
Dalam penulisan abstrak kadang masih dihadapkan jika abstraknya masih terlalu
panjang. Jika hal ini terjadi penulis harus membaca kembali abstraknya dengan
cermat untuk kemudian mengurangi hal-hal yang tidak begitu penting. Menurut
Weisberg & Buker (1990) dalam proses pengurangan atau memperpendek abstrak
pada dasarnya hanya dapat mengurangi dua atau tiga elemen dengan memfokuskan
abstrak pada hasil penelitian. Hal pertama yang dapat dikurangi adalah latar
belakang. Kemudian dapat pula dilakukan penyatuan antara tujuan dan metode
penelitian yang digunakan. Pada bagian terakhir simpulan atau rekomendasi juga
dapat dipadatkan dalam satu atau dua kalimat saja.
Salah satu proses memperpendek abstrak dapat dilakukan dengan cara
menyatukan metode serta mengintegrasikan simpulan dan rekomendasi.
Penulisan abstrak biasanya diikuti dengan penulisan kata-kata kunci yang
digunakan dalam penyajian makalah. Kata kunci dalam penyajian suatu makalah
pada umumnya dipilih dari kata yang paling mewakili atau mencerminkan isi dari
uraian yang dituliskan dalam makalah tersebut. Ini dimaksudkan untuk
mempermudah pencarian makalah yang membahas hal tersebut.
RESUME
MODUL 3MENULIS KARYA ILMIAH
OLEH :
1. SARNO ( 823074439 )
2. LAMIN ( 822944281 )
3. SUMARNI ( 323074446 )
PROGRAM STUDY S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TH. 2012