abortus habitualis adalah terjadinya abortus pada 3 atau lebih kehamilan
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Abortus Habitualis Adalah Terjadinya Abortus Pada 3 Atau Lebih Kehamilan
1/2
Abortus habitualis adalah terjadinya abortus pada 3 atau lebih kehamilan. Banyak hal yang mendasari
terjadinya abortus habitualis, mulai dari kelainan genetik, anatomis, infeksi, dan penyakit autoimun.
Antifosfolipid sidrom merupakan salah satu penyebab abortus habitualis yang terjadi pada 2-4% kasus.
Penangan yang tepat diharapkan akan memberikan hasil kehamilan yang baik.
Sindoma antifosfolipid (APS) dikenal juga sebagai sindrom Hughes, adalah suatu kelainan yangditandai dengan antibodi multipel yang berhubungan dengan trombosis pembuluh darah arteri dan
vena. Antibodi tersebut dihasilkan dari beberapa fosfolipid yang memiliki peranan dalam kaskade
koagulasi. Mekanisme pasti mengenai cara kerja antibodi antifosfolipid dan anticardiolipin bisamemicu keadaan trombofilik masih belum jelas.
Berdasarkan kriteria Sapporo, APS ditegakkan dari adanya 1 kriteria klinis dan 1 kriteria laboratorium.
Kriteria klinis meliputi trombosis arteri, vena atau pembulh darah kecil, morbiditas kehamilan berupa
abortus habitualis sebelum usia kehamilan 10 minggu atau satu atau lebih kematian fetus yang tidakdapat dijelaskan, atau persalinan preterm karena insufisiensi plasenta, eklamsia atau preeklamsia.
Criteria laboratorium adalah titer anticardiolipin IgG atau IgM positif atau adanya lupus anticoagulant
pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak lebih dari 6 minggu.RCOG (2004):
Criteria of APS: 1 clinical criteria & 1 laboratory criteria
Clinical criteria
1. Thrombosis: venous, arterial, small vesel2. Pregnancy morbidity:
A. 3 or more consecutive miscarriage (10 weeks)C. 1 or more preterm birth ( 6 weeks apart
Lupus anticoagulant
2 or more occasions > 6 weeks apartTetapi sebaiknya pemeriksaan ACA sebaiknya diulang setelah 6 minggu untuk memastikan hasilnya.
Terapi APS terutama adalah pemberian antitrombolitik. Recomendasi level IA dari RCOG
menyebutkan bahwa wanita abortus habitualis yang diterapi dengan aspirin dosis rendah akan
menghasilkan angka kelahiran hidup 40% dan akan meningkat menjadi 70% bila dikombinasi denganheparin dosis rendah
-
7/29/2019 Abortus Habitualis Adalah Terjadinya Abortus Pada 3 Atau Lebih Kehamilan
2/2
Manajemen APS
Manajemen APS:
Kombinasi aspirin dan low molecular heparin efektifitasnya lebih baik dibanding pemberian aspirin
saja (Level IA) Pemberian imunoterapi dan imunoglobulin belum menunjukkan hasil yang bermakna (Level IA)
Terapi diberikan pada saat terdiagnosis hamil sampai 34 minggu 6-8 minggu postpartum
low dose aspirin (80 mg/hari) dan unfractionated heparin 15.000-20.000 UI/hari sc Evaluasi efek samping antiplatelet dan antikoagulan
Risiko IUFD, IUGR, fetal distres, solutio placenta, PE - Evaluasi fetal well being USG tiap 3-6
mingguPrognosis
Ibu: baik . terapi aspirin dan antikoagulan dilanjutkan sampai 6-8 postpartum . Diberikan Antibiotik
profilaksis endometritis Kehamilan berikutnya: perlu pemeriksaan ulang TORCH, ACA, Lupus antikoagulan