abmm_ar_2013

460
Laporan Tahunan Annual Report 2013 consolidation for a stronger future

Upload: dewrat

Post on 01-Feb-2016

291 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

abmm

TRANSCRIPT

Page 1: ABMM_AR_2013

Laporan TahunanAnnual Report2013

consolidation fora stronger future

LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT 2013

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

con

solid

atio

n fo

ra

stron

ge

r futu

reLAPO

RAN

TAHU

NAN

ANN

UAL R

EPOR

T2013

PT ABM Investam

a Tbk

Page 2: ABMM_AR_2013

Daftar IsiContents

Ikhtisar Kinerja Keuangan 2013 ........................................32013 Financial Performance Highlights

Sekilas ABM Investama....................................................... 4ABM Investama at a Glance

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan ............................... 6Vision, Mission and Core Values

Bisnis ABM Investama .........................................................8Business of ABM Investama

ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi ...............................................................9ABM Investama is an Integrated Energy Company

Wilayah Operasional ......................................................... 10Operational Areas

Jejak Langkah ...................................................................... 14Milestones

Peristiwa Penting 2013..................................................... 182013 Event Highlights

Penghargaan & Sertifikasi 2013 ..................................... 222013 Awards & Certificates

Ikhtisar Keuangan .............................................................. 24Financial Highlights

Ikhtisar Saham .................................................................... 25Stock Highlights

Ikhtisar Operasional .......................................................... 27Operational Highlights

Page 3: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pertumbuhan ekonomi global yang masih melambat di tahun 2013 menjadi momentum yang tepat bagi ABM Investama untuk melanjutkan proses konsolidasi internal secara menyeluruh. Kami mendorong anak-anak perusahaan untuk terus menyempurnakan proses bisnis, meningkatkan efisiensi di semua lini, mendayagunakan aset secara efektif dan mengelola arus kas dengan cerdas. Prioritas kami adalah membangun sinergi yang kuat untuk bersiap menangkap peluang pertumbuhan kebutuhan energi global yang terus meningkat.

“Consolidation for a Stronger Future” kami pilih sebagai tema Laporan Tahunan 2013, untuk merefleksikan upaya yang telah kami lakukan dalam menciptakan keunggulan operasi demi mencapai performa yang lebih tangguh di masa mendatang.

Slowing global economic growth in 2013 was a right momentum for ABM Investama to continue a comprehensive internal consolidation process. We encourage subsidiaries to continue to refine Company’s business processes, to improve efficiency in all aspects, to utilize assets effectively and to intelligently manage cash flows. Our priority is to build strong synergy to capture growth opportunity of increasing global energy demand.

“Consolidation for a Stronger Future” was chosen as the theme of 2013 Annual Report, to reflect efforts we have made in creating operational excellence in order to achieve a more robust performance in the future.

Consolidation for a Stronger Future“ “

Tinjauan Rencana dan Strategi 2013 ............................ 28Overview of Plans and Strategies in 2013

Laporan Dewan Komisaris .............................................. 34Report from the Board of Commissioners

Laporan Direktur Utama .................................................. 40Report from the Board of Directors

Diskusi dan Analisis Manajemen ................................... 50Management Discussion and Analysis

Sumber Daya Manusia ...................................................148Human Resources

Teknologi Informasi & Komunikasi ..............................156Information & Communication Technology

Tata Kelola Perusahaan .................................................160Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................224Corporate Social Responsibility

Data Perusahaan .............................................................256Corporate Data

Laporan Keuangan Konsolidasian ..............................278Consolidated Financial Statements

Page 4: ABMM_AR_2013

2

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Page 5: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

3

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar Kinerja Keuangan 20132013 Financial Performance Highlights

Laba bruto Gross profit dalam UsD juta / in million UsD

176,03

EbItDa EBitDA dalam UsD juta / in million UsD

149,38

PEnjuaLan Dan PEnDaPatan jasa sALEs AnD sErvicEsdalam UsD juta / in million UsD

777,02

Page 6: ABMM_AR_2013

4

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Sekilas ABM InvestamaABM Investama at a Glance

PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) adalah perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi dengan portofolio yang lengkap mencakup sumber daya, jasa dan infrastruktur. Grup ABM menyediakan solusi energi terintegrasi dengan sinergi bisnis yang berfokus pada tiga unit bisnis utama yaitu produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketenagalistrikan. Ketiga unit bisnis utama tersebut didukung oleh dua komponen penting, yaitu jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.

Perseroan didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Pada tahun 2009, Perseroan berganti nama menjadi PT ABM Investama Tbk dan mengakuisisi mayoritas saham dari beberapa perusahaan di bawah Grup TMT. Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan holding yang kuat yang bertugas memberikan arahan, perencanaan bisnis serta melakukan ekspansi melalui investasi strategis. Dengan demikian, unit-unit usaha dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang tangkas dan tangguh dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang. Sebagai perusahaan induk, ABM Investama terus-menerus mendorong terciptanya sinergi yang kuat untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan meraih pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan.

PT ABM Investama Tbk is an integrated energy company that makes strategic investments in energy-related sectors with comprehensive portfolio covering resources, services and infrastructure. ABM Group provides integrated energy solutions with business synergy that focuses on three main business units, namely coal production, mining contractor and electricity solutions. All three main business units are supported by two key components, which are engineering and integrated logistics services.

The Company was established on June 1, 2006 under the name of PT Adiratna Bani Makmur. In 2009, the Company changed its name to PT ABM Investama Tbk and acquired majority shares of several companies under TMT Group. Such reorganization has made ABM Investama a strong holding company in charge of providing direction, business planning and expansion through strategic investments. Hence, business units can grow into agile and resilient business entities in facing the increasingly tougher and challenging competition. As a holding company, ABM Investama constantly encourages solid synergy to optimize resources and achieve long-term profitable growth.

Menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang.

“ “

Creating more open, more progressive and more responsive business units to cope with a more competitive and challenging business climate.

201320122011

88

,11

74,7

0

95

,11

HasIL PEnILaIan PEnEraPan GCG GcG iMpLEMEntAtion AssEssMEnt rEsULt oleh MUc consulting Group

Page 7: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

5

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

03

ABM Investam

a Annual Report 20133

Perseroan menjadi perusahaan publik pada tanggal 6 Desember 2011 dengan mencatatkan 550,6 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM. Sebagai perusahaan terbuka, nama Perseroan berubah menjadi PT ABM Investama Tbk. Perseroan memiliki lima unit usaha, yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dengan jumlah karyawan lebih dari 8.000 orang.

Terhitung sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Juni 2013, ABM Investama resmi menjadi perusahaan induk operasional. Dengan status baru ini, ABM Investama memiliki keleluasan dalam mencari pendapatan untuk membiayai biaya operasional perseroan secara mandiri. Kegiatan usaha yang akan dijalankan antara lain adalah usaha penyewaan peralatan utama maupun peralatan pendukung pada industri pertambangan dan industri lainnya. Situasi ini akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan terkonsolidasi Grup ABM dan memaksimalkan usaha Perseroan meningkatkan potensi pertumbuhan dari anak-anak usaha.

The Company went public on December 6, 2011 by listing 550.6 million shares on Indonesia Stock Exchange with ticker code ABMM. As a public company, the Company’s name changed to PT ABM Investama Tbk. The Company has five business units, namely PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) and PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) with a total of more than 8,000 employees.

Effective since approval of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) held on June 27, 2013, ABM Investama officially becomes an operational holding company. Having this new status, ABM Investama has flexibility in finding revenue to fund its operational expenses independently. Business activities to be run include main and supporting equipment rental in mining industry and other industries. This situation will have positive impact on ABM Group’s consolidated revenue and maximize the Company’s business to improve growth potential of its subsidiaries.

Page 8: ABMM_AR_2013

6

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Visi, Misi dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission and Core Values

6

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

MisiMission

Secara terus menerus menciptakanlapangan kerja yang layak dan berkualitasbagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.To continually create meaningful and challenging job opportunities for as manyIndonesians as possible.

VisiVision

To be the leading investment company with strategic investments in energy resources, energy services, and energy infrastructures.

Untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

‘ ‘‘ ‘01 03

02 04

Selalu memastikan pertumbuhan bisnisyang berkelanjutan dan menguntungkanyang memaksimalkan nilai pemegangsaham.To ensure sustainable and profitable growththat maximizes shareholder value.

Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilaitambah yang akan mengoptimalkan kepuasanpelanggan.

To provide value-added solutions that willoptimize customer satisfaction.

Secara aktif terlibat dalam masyarakatsebagai warga korporat yang baik.

To actively engage within communities asgood corporate citizen.

Page 9: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

7

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Nilai-Nilai Inti

Sifat-Sifat Kepemimpinan

Core Values

Leadership Traits

INTEGRITASKami senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.

PENGEMBANGAN BERKELANJUTANKami bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kami berikut sumber daya manusianya.

KEUNGGULANKami terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.

PROAKTIFKami terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kami.

TANGGUNG JAWABKami bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kami ambil.

KERJA SAMA KELOMPOKKami mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan menghormati, serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.

Perusahaan menanamkan setiap nilai dalam operasional sehari-hari untuk memperkuat jiwa kepemimpinan.

INTEGRITYWe enforce the highest ethical and moral standards, demonstrating honesty and fairness in all activities.

CONTINUOUS DEVELOPMENTWe are committed to continuously developing both our companies and employees.

EXCELLENCEWe continuously strive to achieve the highest standards of result.

PROACTIVEWe pursue and adopt new techniques and approaches to improve our business quality.

ACCOUNTABILITYWe assume responsibility to shareholders for all decisions and actions taken.

TEAMWORKWe promote and support a multicultural workforce, based on trust and respect, achieving goals by communicating appropriately.

We instill each value in our day-to-day operations to strengthen our leadership.

KOMPETENMenunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.

BERWAWASAN KE DEPANDapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.

MENGINSPIRASIMemperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.

MENGAKTUALISASI DIRITerus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.

JUJUR DAN RENDAH HATISelalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.

COMPETENTDisplay leadership competence in making correct decisions.

VISIONARYSet encompassing goals; have a well-communicated vision that all members of the organization would take into ownership; envision how to succeed and establish priorities based on the Company’s core values.

INSPIRINGExhibit confidence in all interactions; take charge; demonstrate endurance; communicate, inspire and empower others to achieve new heights.

SELF-ACTUALIZINGDevelop self potential and seek new challenges.

HONEST AND HUMBLEBe sincere, modest, reliable, and straightforward in maintaining trustworthiness.

Page 10: ABMM_AR_2013

8

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Bisnis ABM InvestamaBusiness of ABM Investama

8

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

We see our business within the three key business areas of coal production, mining contractor and power solutions, supported by the two crucial components of engineering services and integrated logistics.

Committed to providing a wider range of energy related products and services offering, this integrated business creates synergy and offers end-to-end energy solutions that enable us to provide a more efficient cost structure; increasing profitability; and assuring business sustainability.

Bisnis kami terdiri dari tiga unit bisnis utama yakni produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan dan solusi ketenagalistrikan, yang didukung oleh dua komponen penting yakni layanan jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.

Berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk yang lebih beragam, pola bisnis terpadu ini menciptakan sinergi dan memberikan solusi energi yang menyeluruh, sehingga kami dapat menciptakan struktur biaya yang lebih efisien; meningkatkan profitabilitas, dan menjamin keberlanjutan bisnis.

• Diperkirakan terdapat 221 juta ton* cadangan batubara dan 561 juta ton sumber daya batubara Estimated 221 million tons* of coal reserves and 561 million tons of coal resources

• Kapasitas produksi diharapkan meningkat secara signifikan menjadi 12,5 juta ton dalam jangka sedang

Production capacity is expected to ramp up significantly to 12.5 million tons in the medium term

* JORC Report 2011

• Termasuk salah satu kontraktor terkemuka di Indonesia

One of the leading mining contractors in Indonesia

• Menyediakan layanan penuh jasa pertambangan dari “tambang ke pelabuhan”

Provides full end-to-end “pit to port” mining contractor services

• Perusahaan penyedia listrik temporer terbesar, dengan pangsa pasar 44%* di Indonesia

Leading temporary power provider, with 44%* market share in Indonesia

• Kapasitas pembangkit listrik lebih dari 1 GW

Electricity generation capacity of more than 1 GW

• Memperluas portofolio dengan meningkatkan bisnisnya di sektor Independent Power Production (IPP)

Expand portfolio through leveraging its business in the Independent Power Production (IPP) sector

*by end of 2013

• SSB dan CKB Logistics menyediakan layanan jasa rekayasa dan dukungan logistik terintegrasi untuk grup ABM dan grup TMT

SSB and CKB Logistics to provide engineering services and integrated logistics support to the ABM Group and TMT Group

• Anak perusahaan menyediakan layanan intragroup, sehingga dapat mencapai efisiensi biaya dan meningkatkan dukungan untuk bisnis grup

The Group subsidiaries provide substantial intragroup services, thereby achieving cost efficiency and increasing business support

Page 11: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

9

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Committed to grow in the focused activities of coal production, mining contractor, power solutions,engineering services, and integrated logistics.

Berkomitmen untuk tumbuh dalam kegiatan bisnis yang fokus pada penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, solusi ketenagalistrikan, jasa rekayasa, dan logistik terintegrasi.

ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi TerintegrasiABM Investama is an Integrated Energy Company

99,99% 99,98% 99,96% 99,99%

Valle Verde Pte. Ltd. 55% Public 21%PT Tiara Marga

Trakindo (“TMT”) 24%

Achmad Hadiat Hamami 45%99.4%

Kartika Hamami 0.6%

Rachmat Mulyana Hamami 27,5%

AHK Holdings Pte. Ltd. 75%

Rachmat Sobari Hamami 27,5%

Eldorado Gold Inc. 25%

PT Sumberdaya Sewatama

PT Reswara Minergi Hartama

PT Tunas Inti Abadi

PT Prima Wiguna Parama

PT Alfa Trans Raya

PT Baruna Dirga Dharma

PT Media Djaya Bersama

PT Bara Energi Lestari

PT Mifa Bersaudara

PT Pelabuhan Buana Reja

PT Sanggar Sarana Baja

PT Cipta Krida Bahari

POWER SOLUTIONSINTEGRATED COAL MINING

COAL PRODUCER MATERIAL HANDLING SHIPPING COMPANY

COAL LOGISTICS

SUB HOLDING

COAL PRODUCER

PORT SERVICE/MANAGEMENT

ENGINEERING SERVICES INTEGRATED LOGISTICS

PT Pradipa Aryasatya

IPP-THERMAL ENERGY

PT Nagata Bisma Shakti

IPP-RENEWABLE ENERGY

PT Energi Alam Raya Semesta

IPP-THERMAL ENERGY

PT Meppogen

IPP-GAS

COAL PRODUCER

99,99%

PT Cipta Kridatama

MINING CONTRACTOR

Page 12: ABMM_AR_2013

10

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Wilayah OperasionalOperational Areas

Banda Aceh

Medan

Padang

Pontianak Samarinda

BalikpapanPekanbaru

Tangerang

Jakarta

Surabaya

Denpasar Mataram

Makassar

Palembang

Bengkulu

Jambi

Batam

RESWARA

SUMATERA MDB Project, • BEL, Nagan Raya, Nanggroe Aceh• MIFA, West Aceh, NAD • Darussalam

KALIMANTAN TIA Project • Sebamban, Kec. Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan

CK

SUMATERA • Air Muring - Muko-Muko, Bengkulu • Siambul, Riau• Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam• Musi Banyuasin, South Sumatera

KALIMANTAN • Batulicin, South Kalimantan• Sebambam, South Kalimantan• Separi, East Kalimantan• Loa Janan, Kutai Kartanegara, East Kalimantan• Tenggarong, East Kalimantan• Batu Sopang, East Kalimantan• Berau, East Kalimantan

Page 13: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

11

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Samarinda

Balikpapan

Manado Ternate

Sorong

Ambon

Jayapura

RESWARA : Lokasi Konsesi Pertambangan Mining Concession Sites

CK : Lokasi Kontrak Pertambangan

Mining contractor Peoject Sites

SEWATAMA : Solusi Ketenagalistrikan

Power Solutions Services

CKB Logistics : Kantor Logistik Terintigrasi Integrated Logistics Offices

SSB : Workshop Jasa Rekayasa

Engineering Services Workshop

SEWATAMA

SUMATERA 1. Temporary Power• Nagan Raya, NAD• Tj. Balai Karimun, South Sumatera• Riau, Pekanbaru• Bangka Belitung, Bangka• Bangka Belitung, Pilang• Bandar Lampung, Lampung• Padang, Sumatera Barat

2. Operations & Maintanance• NAD, Banda Aceh• Babel, Pilang

3. Renewable & IPP• NAD, Nagan Raya, Banda Aceh• Palembang, South Sumatera

SEWATAMA

SULAWESI 1. Temporary Power• Minahasa, North Sulawesi• Palu, Central Sulawesi• Gorontalo, Gorontalo• Kendari, Southeast Sulawesi• Bau-bau, Southeast Sulawesi• Raha, Southeast Sulawesi• Wua-wua, Southeast Sulawesi• Bitung, North Sulawesi• Kotamobagu, North Sulawesi• Isimu, North Sulawesi

2. Renewable• Binuang, South Sulawesi• Maiting, South Sulawesi• Sappaya, South Sulawesi

Page 14: ABMM_AR_2013

12

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

SEWATAMA

KALIMANTAN Temporary Power• Pontianak, West Kalimantan• Sambas, West Kalimantan• Ketapang, West Kalimantan• Sanggau, West Kalimantan• Sintang, West Kalimantan• Singkawang, West Kalimantan• Ngabang, West Kalimantan• Putussibau, West Kalimantan• Sidomulyo, West Kalimantan• Kumai, Central Kalimantan• Pagatan, East Kalimantan• Maburai, South Kalimantan• Rantau, South Kalimantan• Kotabaru, South Kalimantan• Trisakti, South Kalimantan• Sangatta, East Kalimantan• Bontang, East Kalimantan• Petung, East Kalimantan• Tanjung Selor, East Kalimantan

Operations & Maintanance• Balikpapan, East Kalimantan

Pillar• Tanjung Selor, North Kalimantan• Samarinda, East Kalimantan• Banjarmasin, South Kalimantan

JAVA Operations & Maintanance• DKI Jakarta

Pillar• DKI jakarta

PAPUA Temporary Power• Timika, Papua• Waena, Papua• Kelapa Lima, Papua• Sanggeng, West Papua• Jayapura, Papua• Sorong, West Papua• Manokwari, West Papua• Sentani, Papua• Yarmokh, Papua• Mimika, Papua

Operations & Maintanance• Jayapura, Papua

NUSA TENGGARA Temporary Power• Bima, West Nusa Tenggara• Sape, West Nusa Tenggara• Lombok, West Nusa Tenggara• Labuhan, West Nusa Tenggara• Taliwang, West Nusa Tenggara

Renewable• Sumba, East Nusa Tenggara

MALUKU Temporary Power• Ternate, North Maluku• Tual, Maluku• Ambon, Maluku

Pillar• Ambon, Maluku

BALI Temporary Power• Bali

SSB

SUMATERA Site ServicesDuri, Riau•

KALIMANTAN Site ServicesTanjung, South Kalimantan• Satui, South Kalimantan• Balikpapan, East Kalimantan• Samarinda, East Kalimantan• Bengalon Sangatta, East Kalimantan•

TransportSatui, South Kalimantan• Balikpapan, East Kalimantan•

RemanufacturingBalikpapan, East Kalimantan•

SULAWESI Site ServicesSoroako, South Sulawesi•

JAVA TransportTangerang• , Banten

RemanufacturingPulogadung, DKI • Jakarta

FabricationPulogadung, DKI • Jakarta

PAPUA Site ServicesKuala Kencana, Papua• Grassberg, Papua•

TransportKuala Kencana, Papua•

RemanufacturingKuala Kencana, Papua•

NUSA TENGGARA Site ServicesBatu Hijau, West Nusa Tenggara•

Page 15: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

13

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

CKB Logistics

SUMATERA CKB Logistics Branches • Batam, Riau Island• Banda Aceh, NAD• Bengkulu, Bengkulu• Duri, Riau• Jambi, Jambi• Medan, North Sumatera• Palembang, South Sumatera• Padang, West Sumatera• Pekanbaru, Riau.

CKB Logistics Warehouse Facilities :• Medan, North Sumatera

Supply Base Location :• Matak, Riau

KALIMANTAN CKB Logistics Branches :• Balikpapan, East Kalimantan• Banjarmasin, South Kalimantan• Batu Kajang, East Kalimantan• Batulicin, South Kalimantan• Muara Teweh, Central Kalimantan• Pangkalan Bun, Central Kalimantan• Pontianak, Central Kalimantan• Tanjung Adaro, East Kalimantan• Tanjung Redeb, East Kalimantan• Tarakan, East Kalimantan• Samarinda, East Kalimantan• Sangatta, East Kalimantan• Satui, South Kalimantan• Senakin, West Kalimantan.

CKB Logistics Warehouse Facilities :• Batakan Facility, Balikpapan, East Kalimantan• Banjarmasin Hub Facility, South Kalimantan• Samarinda Hub Facility, East Kalimantan• Tanjung Adaro Facility, East Kalimantan• Tanjung Redeb Facility, East Kalimantan

CKB Logistics

SULAWESI CKB Logistics Branches : • Makassar, South Sulawesi• Menado, North Sulawesi• Soroako, South Sulawesi

JAVA CKB Logistics Head Office :• Jakarta, DKI Jakarta

CKB Logistics Branches :• Surabaya, East Java

CKB Logistics Warehouse Facilities :• Jakarta Super Hub, Cakung, DKI Jakarta• Taman Niaga Soewarna (TNS), Cengkareng,

Banten• Cilandak Distribution Center (CDC), Cilandak,

DKI Jakarta• Tungya Facility, Surabaya, East Java

Supply Base Location :• Lamongan Shorebase, Lamongan

PAPUA CKB Logistics Branches :• Jayapura, Papua• Sorong, West Papua• Timika, Papua

Supply Base Location :• Tangguh, Papua

NUSA TENGGARA CKB Logistics Branches : • Mataram, West Nusa Tenggara• Batu Hijau

MALUKU CKB Logistics Branches :• Ambon, Maluku• Ternate, Maluku

BALI CKB Logistics Branches :• Denpasar, Bali

Page 16: ABMM_AR_2013

14

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Jejak LangkahMilestones

1970 1992 1997

19971977 2000

AHK Hamami mendirikan PT Trakindo Utama (Trakindo), yang kemudian menjadi satu-satunya distributor resmi dari peralatan berat dan mesin-mesin Caterpillar di Indonesia.

AHK Hamami founded PT Trakindo Utama (Trakindo), which became the sole authorized dealer in Indonesia for Caterpillar heavy equipment and machinery products.

Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT Sanggar Sarana Baja pada tanggal 19 Maret 1977 untuk menyediakan rancangan (desain) dan pelayanan fabrikasi untuk kebutuhan pasar yang berkaitan dengan peralatan berat.

Trakindo established a subsidiary, PT Sanggar Sarana Baja, on 19 March 1977, to provide design and fabrication services for the heavy equipment market.

PT Sumberdaya Sewatama, anak Perusahaan di bawah Trakindo didirikan pada tanggal 27 Maret untuk penyediaan tenaga listrik melalui penyewaan genset untuk berbagai proyek.

PT Sumberdaya Sewatama, (SS), a subsidiary of Trakindo was established on 27 March, to provide power through leasing power generators for all kinds of projects.

Trakindo menjadi sebuah induk perusahaan yang terintegrasi, hal ini ditandai dengan berubahnya PT Trakindo Utama menjadi PT Tiara Marga Trakindo (TMT) pada tanggal 16 Agustus 2000.

Trakindo became an integrated holding company, marked with the change of PT Trakindo Utama to become PT Tiara Marga Trakindo (TMT) on 16 August 2000.

PT Cipta Krida Bahari, sebuah perusahaan freight forwarding didirikan pada tanggal 9 Mei.

PT Cipta Krida Bahari, a freight forwarding company, was established on 9 May.

PT Cipta Kridatama (CK) didirikan pada tanggal 8 April untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap jasa pelayanan sewa alat berat dan kemudian menjadi kontraktor pada industri pertambangan.

PT Cipta Kridatama (CK) was established on 8 April, to fulfill market demand for heavy machinery rentals, subsequently becoming a contractor for the mining industry.

Page 17: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

15

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2006 2007

2006 2009

PT Alfa Trans Raya dibentuk sebagai anak perusahaan dari CKB Logistics pada tanggal 28 November sebagai perusahaan perkapalan yang memberikan pelayanan terutama di sektor yang terkait dengan industri energi, serta membeli kapal pertama yang diberi nama Alfa Trans Satu pada Desember.

PT Alfa Trans Raya was established as a subsidiary of CKB Logistics on 28 November, as a shipping company primarily serving energy-related sectors, and purchased its first ship named Alfa Trans Satu in December.

Pada bulan Desember, PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja mengambil alih PT Tunas Inti Abadi, sebuah konsesi batubara di Kalimantan Selatan.

In December, PT Sumberdaya Sewatama and PT Sanggar Sarana Baja took control of PT Tunas Inti Abadi, which had a coal concession in South Kalimantan.

PT Cipta Krida Bahari memperkenalkan nama dan logo baru sebagai CKB Logistics.

PT Cipta Krida Bahari introduced its new branding and company logo as CKB Logistics.

PT Tiara Marga Trakindo mengambil alih PT Adiratna Bani Makmur pada bulan Agustus dan mengubah nama menjadi PT ABM Investama Tbk (ABM), yang kemudian menjadi pemilik saham mayoritas dari PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Tunas Inti Abadi. ABM juga mengakuisisi saham minoritas di PT Cipta Kridatama.

PT Tiara Marga Trakindo acquired PT Adiratna Bani Makmur in August, and changed its name to PT ABM Investama Tbk (ABM). The company then acquired majority shares in PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT CKB Logistics and PT Tunas Inti Abadi. ABM also acquired minority shares in PT Cipta Kridatama.

2010

Pada bulan Desember, untukmendukung perdaganganCompliant Coal yang diproduksi oleh PT TIA dan batubara lainnya. Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja yang akan menjadi pengelola pelabuhan untuk batubara.

In December, to support PT TIA and other coal trading activities, Reswara established a ports company named PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) to serve the coal industry.

PT ABM Investama Tbk menjadipemilik saham mayoritasatas PT Cipta Kridatama padatanggal 10 Desember.

PT ABM Investama Tbk became the majority shareholders of PT Cipta Kridatama on 10 December.

PT Reswara Minergi Hartama didirikan pada tanggal 16 November, diposisikan sebagai sebuah sub-holding di bidang pertambangan terintegrasi menangani sektor industri yang berkaitan dengan pertambangan batubara.

PT Reswara Minergi Hartama was established on 16 November, taking the position of holding company for all coal mining related businesses.

Pada bulan November, PT Sumberdaya Sewatama membeli saham minoritas di PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan pembangkit listrik yang beroperasi di Sumatera Selatan.

In November, PT Sumberdaya Sewatama acquired minority shares in PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), a power generation company operating in South Sumatra.

Page 18: ABMM_AR_2013

16

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

2011Pada bulan Maret, PT ABM Investama Tbk meningkatkan investasi saham dengan melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi, yang setara dengan 64,7111% saham PT ABM Investama Tbk. Konversi ini dilakukan oleh Valle Verde Ltd, perusahaan berbasis Singapura milik Keluarga Hamami.

In March, PT ABM Investama Tbk increased its equity through conversion of Mandatory Convertible Bonds equal to a value of 64,7111% ownership of PT ABM Investama Tbk by Valle Verde Ltd, a Singaporean-based company owned by The Hamami Family.

Pada tanggal 23 Mei, PT Sumberdaya Sewatama (SS) membentuk 2 anak perusahaan baru dengan nama PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), yangberfokus pada energi terbarukan, dan PT Pradipa Aryasatya (Pradipa)dengan fokus pada energi termal, sejalan dengan rencana ekspansinya ke Pembangkit Tenaga Listrik Independen/Captive.

On 23 May, PT Sumberdaya Sewatama (SS) established 2 new subsidiaries under the names PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), which focuses on renewable energy, and PT Pradipa Aryasatya (Pradipa) which focuses on thermal energy, in line with its expansion plan into Independent/Captive Power Plants.

Pada tanggal 26 Mei, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) memperluas portofolio melalui pendirian PT Baruna Dirga Dharma (BDD), sebuah perusahaan untuk transportasi batubara & layanan tongkang dan kapal tunda.

On 26 May, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) also expanded its portfolio through establishing PT Baruna Dirga Dharma (BDD), a coal transport tug & barge service company.

Pada tanggal 26 Juni PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendirikan PT Prima Wiguna Parama (PWP) untuk mengelola penanganan peralatan yang terkait dengan industri energi.

On 26 June, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) established PT Prima Wiguna Parama (PWP) to manage materials handling for equipment related to the energy industry.

Pada tanggal 28 Juni Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang mengoperasikan dua konsesi batubara di Aceh yaitu PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL).

On 28 June, Reswara acquired PT Media Djaya Bersama (MDB), which operates 2 coal concessions in Aceh namely PT MIFA Bersaudara and PT Bara Energi Lestari (BEL).

Pada tanggal 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) memperkenalkan logo baru perusahaan.

On 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) introduced its new company logo.

Pada tanggal 6 Desember, ABM Investama berhasil melaksanakan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dan resmi menjadi Perusahaan Publik.

On 6 December, ABM Investama held its initial public offering at the Indonesia Stock Exchange and officially become a Public Listed Company.

Page 19: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

17

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

201327 Juni 2013, ABM Investama resmi menjadi perusahaan induk operasional.

27 June 2013, ABM Investama officially becomes an operating holding company.

201229 Agustus 2012 Sewatama mengumumkan akuisisi 70% dari saham perusahaan pembangkit listrik independen PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, anak perusahaan Sewatama yang bergerak di bidang energi termal pada sektor pembangkit listrik independen menjadi sarana akuisisi senilai USD 7 juta.

On 29 August 2012 Sewatama announced a 70 percent acquisition of independent power plant company PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, a Sewatama subsidiary active in thermal energy within the independent power sector served as a vehicle for the acquisition worth USD 7 million.

November 2012 Sewatama menerbitkan surat utang yang terdiri dari obligasi konvensional dan Sukuk Ijarah dengan jumlah Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia.

In November 2012 Sewatama issued bonds consisting of conventional bonds and Sukuk Ijarah for as much as Rp 1 trillion at the Indonesia Stock Exchange

Page 20: ABMM_AR_2013

18

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Peristiwa Penting 20132013 Event Highlights

JanuariJanuary

1 January 2013PT Sumberdaya Sewatama melakukan acara ‘Melak Tangkal’, yaitu reboisasi pohon jati sebanyak 2013 Pohon di Bukit Gintung, Kasepuhan Adat Banten Kidul, Gunung Halimun, yang melambangkan sambutan untuk Tahun Baru 2013.

January 1, 2013PT Sumberdaya Sewatama held an event called ‘Melak Tangkal’, a replanting of 2013 Teak trees program in Bukit Gintung, Kasepuhan Adat Banten Kidul, Gunung Halimun, as a sign in welcoming the new year 2013.

24/05/2013

28 Januari 2013 Divisi Remanufacturing (SSBR) mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang merupakan salah satu komitmen SSBR dalam meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus menjadi kartu akses untuk memasuki area bisnis yang baru di industri minyak dan gas.

January 28, 2013Remanufacturing Division (SSBR) obtained Quality Management System ISO 9001:2008 Certification as one of SSBR commitments to improve customer satisfaction as well as an access card to enter new business area in oil and gas industry.

MaretMarch

Jakarta, 15 Maret 2013Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Penambangan untuk jangka waktu lima tahun senilai USD225 juta antara PT Cipta Kridatama dan PT Realita Jaya Mandiri.

Jakarta, March 15, 2013The signing of a five-year Mining Cooperation Agreement valued of USD225 million between PT Cipta Kridatama and PT Realita Jaya Mandiri.

15/03/2013

30 Januari 2013PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan dari Bea Cukai Banjarmasin sebagai ‘Best Compliance Company’ pada peringatan hari Pabean Internasional ke-61.

January 30, 2013PT Cipta Krida Bahari received award from The Customs of Banjarmasin as the ‘Best Compliance Company’ on the commemoration of the 61st International Customs.

01/01/2013

AprilApril

MeiMay

JuniJune

Jakarta, 30 April 2013PT Cipta Kridatama menerima 4 penghargaan Zero Accident Award yang masing-masing diberikan kepada Site CK TIA, Site CK MSJ, Site CK MHU, dan Site CK KBM dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Jakarta, April 30, 2013PT Cipta Kridatama received 4 Zero Accident Award, each for CK TIA Site, CK MSJ Site, CK MHU Site, and CK KBM Site from the Ministry of Manpower and Transmigration.

24 Mei 2013 PT Cipta Krida Bahari terpilih sebagai ‘Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award’ dalam ajang ‘Agent Nite’ untuk kontribusi sepanjang tahun 2012.

May 24, 2013 PT Cipta Krida Bahari was named as ‘Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award’ in the ‘Agent Nite’ event for its contribution in 2012.

Jakarta, 12 Juni 2013Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Penambangan untuk jangka waktu lima tahun senilai USD428 juta antara PT Cipta Kridatama dan PT Kaltim Jaya Bara.

Jakarta, June 12, 2013The signing of a five-year Mining Cooperation Agreement valued of USD428 million between PT Cipta Kridatama and PT Kaltim Jaya Bara.

22/04/2013

22 April 2013PT Tunas Inti Abadi menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Site Desa Sebambam, Kalimantan Selatan.

April 22, 2013PT Tunas Inti Abadi received Zero Accident Award from the Ministry of Manpower and Transmigration for the Sebambam Village Site, South Kalimantan

Page 21: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

19

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

04/09/2013

JuliJuly

AgustusAugust

SeptemberSeptember

9 Juli 2013 PT ABM Investama Tbk meraih penghargaan dalam ‘Warta Ekonomi Indonesia Best New Emiten 2013’ dari majalah Warta Ekonomi.

July 9, 2013 PT ABM Investama Tbk received award of ‘Warta Ekonomi Indonesia Best New Emiten 2013’ from Warta Ekonomi Magazine.

20 August 2013PT Cipta Krida Bahari memperoleh pembaruan sertifikasi ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.

August 20, 2013PT Cipta Krida Bahari received certificate renewal of ISO 9001:2008 and OHSAS 18001:2007.

4 September 2013PT Cipta Kridatama menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Program Desa Siaga Aktif dengan Pemerintah Aceh Barat yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat.

September 4, 2013PT Cipta Kridatama signed a Memorandum of Understanding on the Program of “Desa Siaga Aktif” with the Local Government

23 September 2013 PT Sumberdaya Sewatama memperoleh sertifikasi Occupational Health & Safety Management System (OHSAS).

September 23, 2013 PT Sumberdaya Sewatama received Occupational Health & Safety Management System (OHSAS).

OktoberOctober

02 Oktober 2013PT Cipta Kridatama menerima penghargaan ‘Silver’ dalam ajang Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013 untuk kategori program Penciptaan Akses Terhadap Air Minum/Bersih dan Sanitasi Lingkungan di Desa Mekarsari, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

October 02, 2013PT Cipta Kridatamareceived ‘Silver’ award during “Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013” for the category of providing access to drinking/clean water and environment sanitation at Desa Mekarsari, sub-district Tanah Bumbu, South Kalimantan.

8-12 oktober 2013Direktur PT Cipta Kridatama, Kemal Djamil Siregar, menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Asia-Pacific Occupational Safety and Health Organization (APOSHO) ke-28 yang diadakan di JI EXPO Kemayoran, Jakarta.

8-12 october 2013Director of PT Cipta Kridatama, Kemal Djamil Siregar, became one of the speakers at the 28th Conference of the Asia-Pacific Occupational Safety and Health Organization (APOSHO) held in JI EXPO Kemayoran, Jakarta.

30 Oktober 2013PT Tunas Inti Abadi menerima Serifikat Clean and Clear dari Dirjen Minerba – Kementrian ESDM.

October 30, 2013PT Tunas Inti Abadi received Clean and Clear Certificate from Directorate General Mineral and Coal – the Ministry of Energy and Mineral Resources.

17 Oktober 2013 PT ABM Investama Tbk menerima penghargaan sebagai Peringkat ke 6 dari 70 peserta untuk Kategori Private Non-Keuangan Listed pada acara Annual Report Award.

October 17, 2013 PT ABM Investama Tbk ranked 6th out of 70 participants in the category of Private Non-Financial Listed in the Annual Report Award.

30 Oktober 2013PT ABM Investama Tbk menerima penghargaan ‘Best Responsibility of The Boards’ dalam Corporate Governance (CG) Award yang diadakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

October 30, 2013PT ABM Investama Tbk received ‘Best Responsibility of The Boards’ award in Corporate Governance (CG) Award held by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

09/07/2013

02/10/2013

30/10/2013

Page 22: ABMM_AR_2013

20

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

12 – 22 November 2013PT Tunas Inti Abadi berhasil memperoleh medali emas dalam ajang Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) untuk kategori High Angle Rescue Technique (HART).

12 – 22 November 2013PT Tunas Inti Abadi won the golden medal in the 2013 Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) for the category of High Angle Rescue Technique” (HART).

DesemberDecember

9 December 2013PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan sebagai Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 dari Frost & Sullivan.

December 9, 2013PT Cipta Krida Bahari was named as Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 from Frost & Sullivan.

7 November 2013 PT Sumberdaya Sewatama menerima penghargaan sebagai ‘Best CSR program’ dalam penghargaan PR Awards yang diselenggarakan oleh majalah SWA.

November 7, 2013 PT Sumberdaya Sewatama received the ‘Best CSR program’ Award during the PR Awards held by SWA Magazine.

NovemberNovember

29 November 2013PT Cipta Kridatama yang diwakili oleh site CK MSJ meraih Penghargaan Utama untuk Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dalam kelompok Kontraktor Utama Jasa Pertambangan.

November 29, 2013PT Cipta Kridatama represented by CK MSJ site won the First Award for the Mine Safety Management in Category of Main Contractor for Mining Services from the Minister of Energy and Mineral Resources.

8 November 2013PT Cipta Krida Bahari menerima penghargaan dari Hay Group sebagai ‘Indonesian Employers of Choice Award’

November 8, 2013PT Cipta Krida Bahari received award from Hay Group as ‘Indonesian Employers of Choice Award’

29 November 2013PT Tunas Inti Abadi meraih penghargaan ‘Utama’ untuk Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dan Penghargaan ‘Pratama’ untuk Pengelolaan Lingkungan Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

November 29, 2013PT Tunas Inti Abadi received the ‘Utama’ award for the Mine Safety Management and ‘Pratama’ award for Mine Environment Management from the Ministry of Energy and Mineral Resources.

07/11/2013

09/12/2013

10 Desember 2013PT Tunas Inti Abadi menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kategori ‘Hijau’ untuk periode 2012-2013 dari Kementrian Lingkungan Hidup.

December 10, 2013PT Tunas Inti Abadi received the Program for Environmental Compliance Performance Rating Award for the Category ‘Green’ for the period 2012-2013 from the Ministry of Environment.

17 Desember 2013PT Tunas Inti Abadi menerima sertifikasi Integrated Management System ISO 9001:2008, ISO 14001: 2004, dan ONHAS 18001: 2007 dari PT SGS Indonesia.

December 17, 2013PT Tunas Inti Abadi Obtained the Certification of Integrated Management System ISO 9001:2008, ISO 14001: 2004, dan ONHAS 18001: 2007 from PT SGS Indonesia.

18 Desember 2013PT ABM Investama Tbk menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar sampai USD 450 juta dengan 3 bank Internasional dan 1 bank BUMN.

December 18, 2013PT ABM Investama Tbk signed a facility agreement with the amount up to USD 450 million with 3 international banks and 1 state-owned bank.

10/12/2013

22/11/2013

Page 23: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

21

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 24: ABMM_AR_2013

22

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Penghargaan & Sertifikasi 20132013 Awards & Certificates

Best Compliance Company

30 Januari / 30 JanuaryCKB Logistics memperoleh penghargaan dari Bea Cukai Banjarmasin sebagai Best Compliance Company di peringatan hari Pabean Internasional ke -61 CKB Logistics received award from Banjarmasin Customs as Best Compliance Company in 61st anniversary of Pabean Internasional on 30 January 2013

Best Emiten

9 Juli / 9 July PT ABM Investama Tbk mendapatkan penghargaan sebagai Best Emiten oleh Majalah Warta EkonomiPT ABM Investama Tbk recevied award as Best Emiten from Warta Ekonomi magazine

Annual Report Award

17 Oktober / 17 Ocober PT ABM investama Tbk mendapatkan Peringkat ke-6 dari 70 peserta untuk Kategori Private Non-Keuangan Listed pada acara Annual Report Award PT ABM Investama Tbk ranked 6th out of 70 participants in the category of Private Non-Financial Listed in the Annual Report Award

Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award

24 Mei / 24 MayCKB Logistics terpilih sebagai Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award di ajang Agent Nite untuk kontribusi sepanjang tahun 2013CKB Logistics elected as Garuda Cargo Top Domestic Revenue Contributor Award in the Agent Nite event for its contribution during 2013

ISO 9001:2008OHSAS 18001:2007

20 August / 20 AugustCKB Logistics menerima Sertifikasi Renewal ISO 9001:2008 & OHSAS 18001:2007CKB Logistics received Renewal Certifications of ISO 9001:2008 & OHSAS 18001:2007

Occupational Health & Safety Management System

23 September / 23 September PT Sumberdaya Sewatama memperoleh sertifikasi Occupational Health & Safety Management System (OHSAS)PT Sumberdaya Sewatama recevied certification of Occupational Health & Safety Management System (OHSAS)

Page 25: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

23

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Best CSR program

7 Nopember / 7 November PT Sumberdaya Sewatama menerima penghargaan sebagai Best CSR program dalam penghargaan PR Awards yang diselenggarakan oleh majalah SWAPT Sumberdaya Sewatama received award as Best CSR program in the event of PR Awards organized by SWA magazine

Indonesian Employers of Choice Award

8 Nopember / 8 NovemberCKB Logistics menerima Penghargaan dari Hay Group sebagai Indonesian Employers of Choice Award CKB Logistics received award from Hay Group as Indonesian Employers of Choice Award

Best Responsibility of the Boards

30 Oktober / 30 October PT ABM investama Tbk menerima Best Responsibility of the Boards dalam Corporate Governance (CG) Award yang di adakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) PT ABM Investama Tbk received “Best Responsibility of the Boards” Award in Corporate Governance (CG) Award held by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)

Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 29 Nopember / 29 November PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih penghargaan “Utama” untuk Pengelolaan Keselamatan PertambanganPT Tunas Inti Abadi (TIA) received award “Utama” for Mining Safety Management

IFRC 2013 kategory High Angle Rescue

12-22 Nopember / 12-22 November TIA mendapatkan emas di IFRC 2013 untuk kategory High Angle Rescue TIA received gold in the IFRC 2013 for category of High Angle Rescue

Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013

9 Desember / 9 December CKB Logistics dianugerahi penghargaan oleh Frost & Sullivan sebagai Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013 CKB Logistics received award from Frost & Sullivan as Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 29 Nopember / 29 November PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih “Pratama” untuk Pengelolaan Lingkungan Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral PT Tunas Inti Abadi (TIA) received “Pratama” for Mining Environmental Management from the Ministry of Energy and Mineral Resources

Page 26: ABMM_AR_2013

24

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

dalam USD Jutakecuali dinyatakan lain

in USD Millionunless otherwise stated

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 2013 2012 2011 CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME

Penjualan dan pendapatan jasa 777,02 886,97 753,83 Sales and services

Laba Bruto 176,03 171,23 158,84 Gross profit

Beban penjualan, umum, dan administrasi (133,34) (112,87) (81,90) Selling, general, and

administration expenses

Pendapatan operasi lainnya 31,00 9,79 8,12 Other operating income

Beban operasi lainnya (17,97) (12,19) (2,31) Other operating expenses

Laba Usaha 55,72 55,96 82,74 Income from operations

EBITDA 149,38 181,87 139,03 EBITDA

EBITDA untuk perjanjian kredit dengan bank 134,04 - - EBITDA related to the credit agreement

with banks

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 3,76 23,07 61,64 Income before income tax

LABA TAHUN BERJALAN 2,07 12,43 55,26 INCOME FOR THE YEAR

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (20,62) 6,77 54,69 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN (LOSS) FOR THE YEAR

Laba tahun berjalan yang dapatdiatribusikan kepada:

Income for the yearattributable to:

- Pemilik entitas induk 4,61 13,64 55,53 Owners of the parent company

- Kepentingan non-pengendali (2,53) (1,21) (0,27) Non-controlling interests

Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Comprehensive income (loss) for the year attributable to:

- Pemilik entitas induk (18,09) 7,98 54,96 Owners of the parent company

- Kepentingan non-pengendali (2,53) (1,21) (0,27) Non-controlling interests

Laba per lembar saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Earnings per share attributable to the owners of the parent company

- Dasar 0,00167 0,00495 0,02561 Basic

- Dilusian - - 0,02345 Diluted

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Total Aset 1.213,13 1.263,40 1.110,93 Total Assets

Total Liabilitas 891,11 917,34 773,82 Total Liabilities

Total Ekuitas 322,03 346,06 337,11 Total Equity

Belanja Modal 188,75 282,46 284,39 Capital Expenditure

Modal Kerja Bersih (10,63) 85,12 125,08 Net Working Capital

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS

Laba Bersih* terhadap Jumlah Aset (%) 0,38 1,08 5,00 Net Income* / Total Asset (%)

Laba Bersih* terhadap Ekuitas (%) 1,43 3,94 16,47 Net Income* / Total Equity (%)

Laba Bersih* terhadap Pendapatan (%) 0,59 1,54 7,37 Net Income* / Sales and Services (%)

Rasio Lancar 0,97 1,23 1,36 Current Ratio

Total Liabilitas / Total Ekuitas 2,77 2,65 2,30 Total Liabilities / Total Equity

Total Liabilitas / Total Aset 0,73 0,73 0,70 Total Liabilities / Total Assets

*yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas induk

*attributable to the ownersof the parent company

Page 27: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

25

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar SahamStock Highlights

KINERJA SAHAM DI TAHUN 2013STOCK PERFORMANCE IN 2012

Harga Tertinggi Harga Terendah Penutupan Volume (Lembar)

2500

3000

3500

4000

Harga/Price (Rp.) Volume (juta/million)

0

4.000

2.000

8.000

6.000

12.000

10.000

Volume dan Harga Saham (Rp)

2013 2012 2011 Volume and Share Price (Rp)

TertinggiHighest

TerendahLowest

TertinggiHighest

TerendahLowest

TertinggiHighest

TerendahLowest

Harga Saham (Rp) Share Price (Rp)

Triwulan Pertama Rp.3.775 Rp.2.725 Rp3.950 Rp3.575 - - First Quarter

Triwulan Kedua Rp. 3.775 Rp. 2.700 Rp3.975 Rp3.375 - - Second Quarter

Triwulan Ketiga Rp. 2.875 Rp. 2.550 Rp3.775 Rp3.450 - - Third Quarter

Triwulan Keempat Rp. 3.000 Rp. 2.575 Rp3.650 Rp2.825 Rp3.900 Rp3.775 Fourth Quarter

Volume Volume

Triwulan Pertama 20.729 945 5.817.000 2.000 - - First Quarter

Triwulan Kedua 1.653 572 6.235.000 51.500 - - Second Quarter

Triwulan Ketiga 2.175 351 4.964.500 500 - - Third Quarter

Triwulan Keempat 13.982 1.942 3.136.000 500 68.047.500 185.000 Fourth Quarter

Struktur Pemilikan SahamShareholders Structure

No Status Pemilik/Owner Status Jumlah Pemegang Saham/Number of Shareholders

Jumlah Saham/Number of Shares % Pemilikan/Ownership

PEMODAL NASIONAL/DOMESTIC INVESTOR

1. Perorangan, Indonesia/Individuals, Indonesian 558 45.599.000 1,65624

2. Karyawan/Employees 49 206.500 0,00750

3. Yayasan/Foundations 2 5.013.500 0,18210

4. Dana Pensiun/Pension Funds 8 1.704.000 0,06189

5. Asuransi/Insurance 1 100.000 0,00363

6. Perseroan Terbatas/Corporations 13 643.239.000 23,36362

7. Reksadana/Mutual Funds 8 33.494.500 1,21658

Jumlah Keseluruhan/Sub Total 639 729.356.500 26,49156

PEMODAL ASING/OVERSEAS INVESTORS

8. Perorangan, Asing/ Individuals, Foreign 7 792.000 0,02877

9. Badan Usaha, Asing/Business Entities, Foreign 18 2.023.016.500 73,47967

Jumlah Keseluruhan/Sub Total 25 2.023.808.500 73,50844

JUMLAH/TOTAL 664 2.753.165.000 100,00000

Page 28: ABMM_AR_2013

26

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2013

Public under 5%

Valle Verde Pte Ltd

CitiBank Singapore A/C BJBS AS Asia

PT Tiara Marga Trakindo

Controlling Shareholders

55,00%

11,4

3%

10,46%

23,11%

Kebijakan DividenBerdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih untuk masa yang akan datang.

Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS, Direksi dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada:

Laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi • keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa mendatang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku • serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.

Berdasarkan hasil keputusan RUPST tahun 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2013 di Jakarta, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2012 atau sebesar USD 3.410.167 atau USD 0,0012383 per saham yang dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 15 Juli 2013.

Shareholders Composition as of 31 December 2013

Dividend PolicyBased on Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, the distribution of dividends shall be conducted based on the Resolution of a General Meeting of Shareholders (GMS) or Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Prior to the end of afiscal year, the interim dividend may be distributed as long as the Company’s Articles of Association allow such distribution and the interim dividend distribution shall not reduce the Company’s assets lower than its issued and fully paid capital as well as its reserve requirements. The interim dividend distribution is determined by the Board of Directors after obtaining approval from the Board of Commissioners.

Following the IPO, commencing in 2013 and based on the 2012 net income, the Company plans to maintain a dividend payment ratio of a maximum 35% of net income into the future.

By also taking into account the resolutions of the GMS, the Directors may, from time to time, amend the Company’s dividend payment policy. Directors may reduce the number of dividends paid or waive dividend payment entirely. Future dividend payments shall depend on a number of factors, including:

Retained earnings, operational and financial performance, • financial condition, liquidity condition, future business prospects, cash flow, business opportunities; and Compliance with prevailing rules and regulations and other • such factors deemed relevant by the Board of Directors.

Based on the resolution of AGMS 2013 held on May 30, 2013 in Jakarta, the Company distributed a cash dividends of 25% of the Company’s net income for financial year 2012 or totally amounted to USD 3,410,167 or USD 0.0012383 per share distributed all at once on July 15, 2013.

Page 29: ABMM_AR_2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

27

ABM Investam

a Annual Report 20133Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar OperasionalOperational Highlights

Production Volume (million tons)

Pertambangan Batubara/Coal Mining

Volume Produksi/Production Volume(juta ton/million tons)

Volume Penjualan/Sales Volume (juta ton/million tons)

Kontraktor Pertambangan/Mining Contractor

Solusi Ketenagalistrikan/Power Solutions

Total Kapasitas Terpasang/Total Installed Capacity (MW)

Penyewaan Alat untuk Pengambilan Batubara/Rental Services(juta ton/million tons)

Produksi Listrik/Electricity Production (KwH)

Pengupasan Lahan/Overburden Removal(juta BCM/million BCM)

201320122011

10109

34

1113

201320122011

42

793

73

6

46

42

201320122011

11,9010

,57

12,5

1

201320122011

130

,01118

,10

89

,04

201320122011

3,9

2

1,91

4,9

7

201320122011

4,6

7

2,14

5,3

2

Page 30: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

28

Overview of Plans and Strategies in 2013Tinjauan Rencana dan Strategi 2013

ABM Investama addresses the dynamics of global economic through appropriate and comprehensive strategies

ABM Investama menyikapi dinamika ekonomi global melalui strategi yang tepat dan komprehensif

“ “

Page 31: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

29Memasuki tahun 2013 perekonomian dunia masih diwarnai tekanan dan ketidakpastian. Sejumlah tantangan berat akan menghadang sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan yang berkepanjangan di sejumlah negara termasuk China dan India yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Kondisi ini berpengaruh ke berbagai sektor usaha. Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang mengelola seluruh rantai pasok mulai dari bisnis batubara, kontraktor pertambangan, solusi ketenagalistrikan, logistik terintegrasi dan jasa rekayasa, ABM Investama harus menyikapi dinamika yang terjadi dengan strategi antisipatif yang tepat dan komprehensif. Dengan demikian, tujuan jangka panjang yaitu pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan akan tetap tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, ABM Investama menerapkan beberapa strategi inti yang terbagi dalam empat perspektif, yaitu:

• Perspektif finansial,• Perspektif pelanggan, • Perpektif proses, dan • Perspektif sumberdaya manusia (SDM) & sistem.

Dari perspektif finansial, di tahun 2013 Perseroan menerapkan strategi investasi yang selektif dan berhati-hati. Perseroan memilih investasi yang diyakini mampu menghasilkan tingkat pengembalian optimal dengan tingkat risiko yang moderat. Strategi berikutnya adalah mengelola arus kas secara cermat yang didukung oleh peningkatan efektivitas produksi dan efisiensi biaya operasional. Salah satu langkah penting dalam rangka efisiensi adalah melakukan divestasi aset anak perusahaan yang tidak produktif. Berlandaskan struktur finansial yang sehat, maka dalam jangka panjang diharapkan Perseroan akan lebih mampu memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Perspektif pelanggan berfokus pada proses pencapaian keunggulan kompetitif yang kuat di masa depan. Hal ini harus didukung oleh basis pelanggan yang kokoh dan berkesinambungan, disertai identitas dan citra perusahaan yang kuat. Pada perspektif ini, Perseroan mengidentifikasi nilai pelanggan dari sudut pandang yang lebih realistis untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling meningkatkan nilai bagi kedua belah pihak.

Entering 2013 the world economy was still shaded by pressure and uncertainty. Various formidable challenges came up from the prolonged slowdown of growth in a number of countries including China and India, which have contributed greatly to growth of the global economy.

These conditions affected various business sectors. As an integrated energy company that manages the entire supply chain ranging from coal business, mining contractors, electricity solutions, integrated logistics and engineering services, ABM Investama must address dynamics with appropriate and comprehensive anticipatory strategies. Hence, the long-term goal of sustainable and profitable growth will be achieved. To achieve the goal, ABM Investama implements several core strategies which are divided into four perspectives, namely:

• Financial perspective,• Customer perspective,• Process perspective, and• People & system perspective.

From financial perspective, in 2013 the Company implemented selective and prudent investment strategy. The Company selected investments that were believed to be able to generate optimal returns with moderate risk level. The next strategy was to manage cash flows carefully supported by improved production effectiveness and operational costs efficiency. One important step in the context of efficiency was to divest subsidiaries’ assets that were not productive. Based on sound financial structure, then in the long run the Company is expected to be able to obtain sustainable and profitable revenue growth.

Customer perspective focuses on process of achieving strong competitive advantage in the future. This should be supported by solid and sustainable customer base, coupled with strong corporate identity and image. In this perspective, the Company identifies customer value from more realistic point of view to establish long-term mutually enhancing values for both parties.

Page 32: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

30

Page 33: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

31Process refinement is part of internal consolidation efforts to re-evaluate, improve and streamline the existing business processes to create operational excellence, especially in terms of cost efficiency. Business process refinement starts with comprehensive and visionary strategic planning, supported by adequate risk management analysis. The Company believes that excellent business processes will be strong foundation for continued growth in an increasingly competitive business environment. Therefore, ABM Investama prioritizes the best standards implementation in every organizational activity in order to achieve effective and efficient process.

Strategies in people & system perspective include efforts to enhance quality of HR, evaluate organization’s effectiveness, programs to increase employee satisfaction and integrate Information and Communication Technology (ICT) system that supports improvement of the Company’s strategic capabilities.

In HR development, the Company continues to invest to create leaders who have leadership skills and core value that meet the agreed upon standards in ABM group. The Company puts its core values as the most important aspect that should be applied to every employee, especially in difficult times. Instead, to retain and / or recruit the best required people, in declining business condition is a challenge for the Company. Therefore ABM Investama strives to continue creating work environment which provides values that nurture employees’ loyalty.

ICT system development is focused on building technology-based system that is able to provide accurate and timely reports to support rapid decision-making process. Reliable ICT system helps achieve operational excellence in running competitive business. The Company strives to optimize development and use of ICT by adopting the best practices. Trainings are always provided to users to ensure optimal operation. In addition, more and more organization’s functions will be involved in order to support the creation of reliable information system.

Pembenahan proses merupakan bagian dari upaya konsolidasi internal untuk melakukan re-evaluasi, penyempurnaan dan perampingan proses bisnis yang telah ada untuk menciptakan keunggulan operasi, terutama dari sisi efisiensi biaya Pembenahan proses bisnis dimulai dari perencanaan strategis yang komprehensif dan visioner, didukung oleh analisis manajemen risiko yang memadai. Perseroan meyakini bahwa proses bisnis yang baik akan menjadi landasan yang kuat untuk terus bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, ABM Investama memprioritaskan penerapan standar-standar terbaik dalam setiap aktivitas organisasi untuk mencapai proses yang efektif dan efisien.

Strategi dalam perspektif people & sistem mencakup upaya peningkatan kualitas SDM, evaluasi efektivitas organisasi, program-program untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan integrasi sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mendukung peningkatan kapabilitas strategis Perseroan.

Dalam pengembangan SDM, Perseroan terus berinvestasi untuk menciptakan pemimpin yang memiliki leadership skill serta core value yang memenuhi standar yang sudah disepakati di lingkungan grup ABM. Perseroan menempatkan nilai-nilai inti sebagai aspek terpenting yang harus diterapkan setiap karyawan terutama di masa sulit. Sebaliknya, mempertahankan dan/atau merekrut orang-orang terbaik yang diperlukan, dalam kondisi bisnis yang sedang menurun merupakan tantangan tersendiri bagi Perseroan. Oleh karenanya ABM Investama berusaha terus menciptakan lingkungan kerja yang memberikan nilai-nilai yang mampu menumbuhkan loyalitas karyawan.

Pengembangan sistem TIK difokuskan untuk membangun sistem berbasis teknologi yang mampu menyediakan laporan yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang cepat. Sistem TIK yang handal membantu pencapaian keunggulan operasional dalam menjalankan bisnis yang kompetitif. Perseroan terus mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan TIK dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik. Pelatihan untuk para pengguna terus dilanjutkan untuk memastikan pengoperasian yang optimal. Selain itu, semakin banyak fungsi organisasi akan dilibatkan guna mendukung terciptanya sistem informasi yang handal.

Page 34: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

32

Tinjauan Rencana dan Strategi 2013Overview of Plans and Strategies in 2013

“ABM Investama mendorong tumbuhnya semangat efisiensi dan peningkatan efektifitas proses bisnis menjadi budaya kerja di Perseroan

ABM Investama encourages growing spirit of efficiency and effectiveness of business processes to be the Company’s work culture

Implementasi Strategi Agar strategi yang telah dirumuskan di awal tahun dapat terlaksana dengan baik, diperlukan komitmen penuh dari seluruh karyawan dan anak usaha ABM Investama untuk mendukung dan mengarahkan inisiatif strategi pada bidang tanggung jawabnya masing-masing. Perseroan mendorong tumbuhnya semangat efisiensi dan peningkatan efektivitas proses bisnis dengan terus melakukan sosialisasi tiga aspek penting yang harus menjadi budaya kerja di lingkungan ABM Investama, yaitu:

• Keunggulan Operasi – Memenuhi Standar Praktik Terbaik Secara terus-menerus memperbaiki dan memastikan

bahwa seluruh proses bisnis terlaksana dengan seefisien dan seefektif mungkin, dan memastikan seluruh proses bisnis telah dilengkapi dengan prosedur operasi standar yang efisien.

• Efisiensi – Meningkatkan Produktivitas dan Meminimalisasi limbah

Melaksanakan efisiensi di seluruh proses bisnis dengan tetap memastikan konsistensi kualitas hasil kerja dan produksi sesuai harapan pelanggan. Efisiensi dapat dilakukan melalui pemotongan biaya atau mengoptimalkan biaya dengan memaksimalkan produktivitas kerja.

• Pengelolaan Arus Kas Memastikan kesetimbangan antara arus pemasukan

(cash-in) dengan arus pengeluaran (cash-out) untuk mengoptimalisasikan penggunaan dana modal kerja Perseroan.

Strategy ImplementationIn order for the strategy formulated at the beginning of the year can be implemented well, it requires full commitment of all ABM Investama employees and subsidiaries to support and direct strategic initiatives under their respective responsibilities. The Company encourages growing spirit of efficiency and effectiveness of business processes by socializing three important aspects that should be the work culture in ABM Investama environment, as follows:

• Operational Excellence - Demonstrating the Best Practice Standards

Continuously improve and ensure that all business processes are as efficient and effective as possible and ensure that all business processes are equipped with efficient standard operating procedures.

• Efficiency – Improving Productivity and Minimizing Waste Implement efficiency in all business processes while

ensuring consistency of quality of works and productions according to customers’ expectations. Efficiency can be done by cutting costs or optimizing costs by maximizing work productivity.

• Cash Flow Management Ensure the balance between cash-in and cash-out to

optimize the utilization of the Company’s working capital.

Page 35: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

33

Page 36: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

34

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris UtamaPresident Commissioner

Langkah strategis Perseroan berhasil mendorong pencapaian kinerja operasional dan organisasional yang baik

THE COMPANY’S STRATEGIC MEASURES SUCCESSFULLY ENCOURAGE TO ACHIEVE SATISFACTORY OPERATIONAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE

Para pemegang saham yang terhormat,

Ijinkan saya mengawali dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, ABM Investama mampu melewati tahun yang penuh tantangan dengan berbagai kendala yang mewarnai perjalanan usaha Perseroan di sepanjang tahun 2013.

Memasuki tahun 2013, Perekonomian dunia belum menunjukkan perbaikan yang berarti. Pertumbuhan ekonomi dunia masih berjalan lambat dan terus dibayangi oleh berbagai risiko dan ketidakpastian. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,1%. Akibatnya, permintaan

Dear Valued Shareholders,

Kindly let me start by praising our gratitude to God Almighty, for all blessing to ABM Investama, which was able to get through a challenging year considering the various constraints depicting the Company’s business journey throughout 2013.

Entering 2013, the world economy had not shown significant improvement. The world economic growth was still slow and overshadowed by various risks and uncertainties. Last year, global economic growth was only 2.1%. As a result, the global

Page 37: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

35pasar global untuk beberapa jenis komoditas termasuk batubara terus menurun, termasuk di pasar Asia Pasifik. Dengan menurunnya permintaan, terjadi kelebihan pasokan di pasar sehingga harga rata-rata batubara di pasar global merosot tajam. Kondisi di pasar global pada akhirnya juga mempengaruhi harga batubara di pasar domestik.

Di dalam negeri, faktor-faktor seperti depresiasi nilai tukar Rupiah yang mencapai sekitar Rp 12.081 per USD per 31 Desember 2013, kenaikan BI Rate dari 5,75% menjadi 7,5%, kebijakan pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kenaikan signifikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sangat memberatkan kinerja dunia industri.

Kinerja 2013Sebagai perusahaan energi terintegrasi dimana sebagian besar bisnis anak-anak perusahaan ABM Investama bergerak dan bersinggungan dengan industri pertambangan khususnya batubara, maka dampak dari kondisi eksternal tersebut cukup berat bagi Perseroan.

Pada akhir tahun 2013, Grup ABM mencatat pendapatan bersih sebesar USD 777,02 juta, menurun dibandingkan dengan pendapatan tahun 2012 sebesar USD 886,97 juta. Namun demikian, Perseroan masih mampu membukukan laba kotor sebesar USD 176,03 juta, naik 2,2% dari USD 172,27 di tahun 2012.

Walaupun kinerja finansial masih landai, langkah-langkah strategis yang telah ditempuh oleh Perseroan berhasil mendorong pencapaian kinerja operasional dan organisasional yang baik. Pencapaian strategis dari bisnis temporary power dan Operation and Maintenance memberikan kontribusi bermakna bagi struktur pendapatan Perseroan.

Dewan Komisaris sangat berbesar hati bahwa Pemegang Saham mempunyai visi yang sama bagi pertumbuhan Perseroan terutama di masa-masa sulit ini. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 Juni 2013 telah menyetujui perubahan kegiatan usaha ABM Investama menjadi perusahaan induk operasional. Dengan demikian, Perseroan dapat lebih mengembangkan kreativitas bisnisnya untuk mencari sumber pendapatan untuk membiayai operasional Perseroan tanpa tergantung dari anak perusahaan. Dalam pandangan kami, perubahan ini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan konsolidasi dan memberikan ruang bagi anak perusahaan untuk fokus pada bisnis intinya.

Pelaksanaan Tugas PengawasanSepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris terus melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat dan saran atas berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam mengelola Perseroan. Rapat konsultasi antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara rutin sehingga Dewan Komisaris dapat selalu memantau sejauh mana kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil oleh Direksi.

market demand for some types of commodities including coal continued to decline, including in the Asia Pacific market. With declining demand, there was over supply in the market so that average coal price in the global market dropped sharply. The global market condition ultimately affects the price in the domestic market.

Domestically, factors such as Rupiah depreciation which reached approximately Rp 12,081 per USD per December 31, 2013, increasing BI Rate from 5.75% to 7.5%, the government’s policy to reduce fuel subsidies and significant increase of Provincial Minimum Wage (UMP) were very wearisome to the industrial world’s performance.

Performance in 2013As an integrated energy company with most of businesses of ABM Investama’s subsidiaries are in and related to mining industry particularly coal, the impact of the aforementioned external conditions was quite burdensome to the Company.

At the end of 2013, ABM Group recorded net income of USD 777.02 million, a decrease compared to revenue in 2012 which amounted to USD 886.97 million. However, the Company was able to record gross profit of USD 176.03 million, increased by 2.2% from USD 172.27 million in 2012.

Although financial performance was still tedious, strategic measures taken by the Company had managed to encourage achievement of satisfactory operational and organizational performances. Strategic achievement of temporary power and Operation and Maintenance businesses contributed significantly to the Company’s revenue structure.

Board of Commissioners is deeply heartened that Shareholders have the same vision for the Company’s growth, especially in these difficult times. Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 27, 2013 approved changes in ABM Investama’s business activities to become operational holding company. Accordingly, the Company can further develop its business creativity to find sources of revenue to finance the Company’s operations without dependency on its subsidiaries. In our point of view, this change will have positive impact on consolidated revenue and provide space for subsidiaries to focus on their core businesses.

Supervisory RoleThroughout 2013, the Board of Commissioners continued to perform supervision and provided guidance and advices on various policies and measures taken by the Board of Directors in managing the Company. Consultation meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors were held on a regular basis so that the Board of Commissioners could always monitor the extent of policies and measures taken by the Board of Directors.

Page 38: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

36

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris IndependenIndependent Commissioner

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris UtamaPresident Commissioner

MIVIDA HAMAMIKomisaris Commissioner

Kiri ke kananleft to right

Page 39: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

37Menghadapi berbagai dinamika yang terjadi sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris senantiasa mendorong Perseroan untuk mempertimbangkan secara seksama risiko dan peluang yang ada. Perseroan harus terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas demi mengendalikan biaya seoptimal mungkin untuk menyikapi biaya produksi yang terus meningkat. Direksi hendaknya terus mencari peluang-peluang pasar potensial yang masih mengalami pertumbuhan.

Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan Direksi yang mengarahkan seluruh anak perusahaan untuk memperkuat sinergi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses serta mengoptimalkan pembiayaan dan produktivitas sebagai strategi yang tepat dalam menyikapi kondisi yang ada. Kami meyakini, semua langkah tersebut akan menjadikan Perseroan memiliki fundamental yang lebih kokoh untuk menyongsong pertumbuhan. Kami terus mendukung setiap upaya pengembangan usaha Perseroan secara selektif di masa mendatang. Baik dengan meningkatkan kapasitas unit bisnis yang ada, maupun melalui diversifikasi usaha untuk mengurangi ketergantungan pada satu portofolio bisnis tertentu.

Dengan melihat pencapaian kinerja ABM Investama secara komprehensif, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menjalankan perannya dengan baik dan mengambil keputusan serta langkah yang tepat dalam menjaga performa Perseroan guna mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan menguntungkan di masa depan.

Tata Kelola PerusahaanDewan Komisaris terus berupaya meningkatkan kualitas dan efektivitas fungsi pengawasan dan praktik tata kelola yang baik. Secara rutin Dewan Komisaris menelaah laporan-laporan kinerja Perseroan dan membahasnya dalam rapat bersama Direksi yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali. Pada rapat tersebut Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi untuk peningkatan kinerja perusahaan. Dewan Komisaris juga mengkaji laporan Komite Audit dan meminta Dewan Direksi untuk menindaklanjutinya.

Komite Audit telah melaksanakan tugasnya memberikan masukan bagi Dewan Komisaris atas laporan-laporan manajemen, khususnya laporan keuangan, menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal, melakukan analisa efektivitas pengendalian internal bekerja sama dengan auditor internal serta menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Internal Audit untuk menelaah temuan audit dan memantau tidak lanjut rekomendasi audit atas temuan. Agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, di tahun 2013 Komite Audit telah merevisi Piagam Komite Audit.

Facing various dynamics that occurred during 2013, the Board of Commissioners consistently encouraged the Company to thoroughly consider the existing risks and opportunities. The Company should continue to improve efficiency and productivity in order to optimally control costs to address the increasing production costs. The Board of Directors should continue to look for potential market opportunities that are still growing.

The Board of Commissioners fully supports the Board of Directors’ policy that directs all subsidiaries to strengthen synergies, improve effectiveness and efficiency of processes and optimize financing and productivity as the appropriate strategy to address the existing conditions. We believe, all these measures will make the Company have more solid fundamental to embrace growth. We continue to support each of the Company’s selective business development efforts in the future both by increasing capacity of the existing business units, as well as diversifying business to reduce dependency on one particular business portfolio.

By looking at ABM Investama’s performance achievement comprehensively, the Board Commissioners believes that the Board of Directors has performed its functions competently and made appropriate decisions and measures to maintain the Company’s performance in order to achieve sustainable and profitable growth in the future.

Corporate GovernanceThe Board of Commissioners continues to improve quality and effectiveness of supervisory function and good corporate governance practices. The Board of Commissioners regularly reviews the Company’s performance report and discusses the report with the Board of Directors on a quarterly basis. At the meeting the Board of Commissioners provides input to the Board of Directors to improve the Company’s performance. The Board of Commissioners also reviews Audit Committee’s report and requires the Board of Directors to follow up.

Audit Committee has carried out its duties to provide input to the Board of Commissioners on management reports, particularly financial statements, review independency and objectivity of external auditors, analyze effectiveness of internal control in cooperation with internal auditors and review the Company’s compliance with the applicable regulations in capital markets and other laws and regulations. Audit Committee intensively holds meetings with Internal Audit to review audit findings and monitor follow-up of audit recommendations on the findings. In order to carry out its duties effectively, in 2013 Audit Committee revised the Audit Committee Charter.

Page 40: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

38Keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi yang baru dibentuk tahun sebelumnya semakin melengkapi perangkat Dewan Komisaris untuk memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi berjalan efektif dan sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Rekomendasi Komite merupakan salah satu bahan pertimbangan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Mei 2013 mengenai penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Selain itu, Komite Investasi yang juga baru dibentuk pada tahun 2012, telah menjalankan fungsinya secara aktif. Komite telah memberikan pandangan dan kajian dari berbagai aspek atas setiap proposal investasi, mencakup target benefit, risiko dan kesiapan sumber daya.

Di tahun 2013, beberapa anak perusahaan telah memiliki Komite Audit dan Unit Internal Audit. Dengan demikian, sinergi fungsi pengawasan dan pengendalian internal dengan anak perusahaan akan semakin meningkat.

Untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) dan membentuk Tim WBS yang diketuai oleh Komisaris Independen. Kami meyakini, mekanisme WBS akan memperkuat sistem deteksi dini dan melindungi Perseroan dari potensi pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian baik secara finansial maupun reputasi perusahaan.

Kami turut bangga dan memberi apresiasi atas keberhasilan ABM Investama meraih penghargaan “Best Responsibility of the Boards” dan masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik selama tahun 2012 oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Pencapaian ini merupakan pengakuan atas upaya Perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di setiap kegiatan usahanya. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)Perseroan memiliki tanggung jawab untuk memberikan perhatian dan empati terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar, di manapun kegiatan operasional Perseroan berada. Melalui program CSR yang difokuskan pada empat bidang prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dewan Komisaris mendukung kreativitas manajemen untuk merancang dan melaksanakan berbagai aktivitas sosial dan pengembangan komunitas yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dewan Komisaris yakin, dengan program CSR yang baik akan terbangun hubungan yang harmonis dan saling membutuhkan antara ABM Investama dengan komunitas sekitar yang akan mendukung kesinambungan usaha Perseroan.

The existence of Nomination and Remuneration Committee which was just established in the previous year has complemented the Board of Commissioners’ instruments to ensure that nomination and remuneration processes are effectively implemented and in line with GCG principles. The Committee’s recommendation was one consideration in resolution of Annual General Meeting of Shareholders dated May 30, 2013 regarding determination of salary/honorarium and other allowances for the Board of Commissioners and the Board of Directors.

In addition, Investment Committee which was also recently established in 2012, has been actively carrying out its functions. The Committee has provided insights and reviews of various aspects of each investment proposal, including targeted benefits, risks and readiness of resources.

In 2013, several subsidiaries had incorporated Audit Committees and Internal Audit Units. Hence, synergy of supervisory and internal control functions with subsidiaries will improve.

To enhance quality of GCG implementation, the Board of Commissioners established Whistleblowing System (WBS) policy and formed WBS Team chaired by an Independent Commissioner. We believe, WBS mechanism will strengthen early warning system and protect the Company from potential violations that may result in losses both financially and reputation of the Company.

We are honored and appreciate ABM Investama’s accomplishment to achieve the award “Best Responsibility of the Boards” and be included in the top 20 public companies which have the best GCG performance during 2012 by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). This achievement is recognition of the Company’s efforts in applying good governance principles in all its business activities.

Corporate Social Responsibility (CSR)The Company has responsibility to provide care and empathy for social and economic conditions of the surrounding communities wherever the Company operates through CSR programs that are focused on four priority areas, namely education, health, environment and community empowerment. The Board of Commissioners supports management’s creativity to design and implement various social and community development activities that benefit the local communities. The Board of Commissioners believes, excellent CSR programs will build harmonious and mutual need relationship between ABM Investama and the surrounding communities that will support sustainability of the Company’s business.

Page 41: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

39Prospek ke DepanABM Investama telah mampu melewati tahun 2013 dengan segala konsekuensinya. Sisi positifnya, Perseroan menjadi lebih siap dalam menghadapi tahun 2014 yang juga diprediksi akan bergejolak. Faktor-faktor risiko baru telah diperhitungkan, belajar dari pengalaman tahun 2013.

Jangka panjang, kami tetap optimis bahwa bisnis Perseroan akan terus tumbuh dengan melihat prospek kebutuhan energi global yang terus meningkat. Disamping menjaga pelanggan yang telah ada, Perseroan harus aktif mencari peluang pasar-pasar baru. Peluang pasar di kawasan Asia Pasifik masih terbuka lebar karena beberapa negara tengah giat membangun fasilitas PLTU berbahan bakar batubara seperti India, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Vietnam. Dengan kerja keras, kami optimis bahwa ABM Investama akan mampu menjawab tantangan dan menangkap berbagai peluang, serta memantapkan kedudukannya sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka.

PenutupAkhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan PT ABM Investama Tbk. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Direksi Perseroan dan anak perusahaan, manajemen dan seluruh karyawan yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi yang akan memperkuat Perseroan dalam menghadapi tantangan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

Future ProspectsABM Investama has been able to get through the year 2013 with all its consequences. The positive side, the Company can be better prepared for the year 2014 which is also predicted to be volatile. New risk factors have been considered, learnt from experience in 2013.

For a long-term, we remain optimistic that the Company’s business will continue to grow considering prospect of the increasing global energy demand. In addition to maintaining the existing customers, the Company should actively seek new market opportunities. Market opportunities in the Asia Pacific region are still wide open because some countries keen to build coal-fired power plant facilities such as India, Malaysia, Thailand, Myanmar and Vietnam. With hard work, we are optimistic that ABM Investama will be able to overcome challenges and capture various opportunities, as well as affirm its position as a leading integrated energy company.

Closing RemarksFinally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my gratitude for support and trust given by the shareholders and all stakeholders of PT ABM Investama Tbk. Our truthful appreciation goes to the Board of Directors, management and all employees of the Company and its subsidiaries who have worked with full sincerity and dedication that will strengthen the Company in facing challenges and embracing the better future.

Jakarta, April 2014Atas Nama Dewan Komisaris

On Behalf of the Board of Commissioners

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama

President Commissioner

Page 42: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

40

Para pemegang saham yang terhormat,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, ABM Investama telah melalui tahun 2013 yang penuh tantangan dengan sejumlah pencapaian penting yang akan menjadi landasan kokoh untuk menyongsong peluang pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.

Dear Valued Shareholders,

Praise and gratitude we pray to God Almighty, because of His mercy and grace, ABM Investama has been through the challenging year 2013 with a number of significant accomplishments that build solid foundation to embrace the Company’s growth opportunities in the future. On behalf of the Board of Directors, kindly let me report the summary of the Company’s performance for the year ended December 31, 2013.

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur UtamaPresident Director

Sinergi Grup ABM menunjukkan hasil yang positif dalam mendukung pencapaian di berbagai aspek organisasi Perseroan.

ABM GROUP’S SYNERGY

SHOWED POSITIVE RESULTS IN

SUPPORTING ACHIEVEMENTS IN

VARIOUS ASPECTS WITHIN THE

COMPANY’S ORGANIZATION

Laporan Direktur UtamaReport from the Board of Directors

Page 43: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

41Kondisi perekonomian dunia pada tahun 2013 masih belum sesuai dengan harapan. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi global berkisar 2,1%, krisis ekonomi global yang terjadi sejak tahun 2008 belum sepenuhnya pulih. Perlambatan ekonomi dunia telah menekan pertumbuhan beberapa negara yang selama ini dikenal sebagai motor penggerak Industri terbesar dunia seperti China dan India. Padahal, China dan India merupakan negara pengimpor batubara terbesar dunia.

Namun sebagai negara yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, diyakini China masih memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Perlambatan yang terjadi lebih disebabkan perubahan kebijakan perekonomian China dari berorientasi ekspor menjadi fokus ke pasar domestik. Hal ini berdampak pada perkembangan di kawasan Asia. Pertumbuhan di negara-negara berpendapatan menengah besar seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand melemah disebabkan laju investasi yang menurun, harga komoditas global yang semakin terpuruk, dan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari yang diharapkan.

Di tengah kondisi ini, ABM Investama mengalami masa penuh tantangan. Melemahnya harga komoditas pertambangan, khususnya harga batubara thermal, mempengaruhi kinerja di anak perusahaan. Mengacu pada Newcastle Export Index (NEX) Australia , harga jual batubara Australia pada 31 Desember 2013 sebesar USD 84,34, turun 9,2% dibandingkan USD 92,88 pada posisi 31 Desember 2012 (YoY). Dengan biaya produksi yang terus meningkat, tidak ada pilihan bagi Perseroan selain menjalankan operasinya secara lebih ketat.

Untuk mengantisipasi kondisi moneter ketat sebagai dampak kebijakan tapering off Bank Sentral AS pada awal 2014, ABM Investama segera mengambil berbagai langkah strategis seperti mengelola arus kas secara ketat, menerapkan efisiensi biaya serta melakukan konsolidasi pendanaan yang didukung oleh skema pendanaan baru sebesar USD 450 juta pada akhir 2013. Skema ini memungkinkan Perseroan untuk mengkonsolidasi pinjaman anak perusahaan ke dalam buku ABM Investama sehingga meningkatkan kemampuan Perseroan dalam memperkuat arus kas, meningkatkan solvabilitas perusahaan sekaligus mengurangi eksposur terhadap risiko liabilitas. Dengan masa tenggang untuk pokok pinjaman selama dua tahun pertama, Perseroan dapat mengurangi beban biaya dan menghemat arus kas untuk tahun-tahun mendatang.

Langkah efisiensi juga dilaksanakan melalui disiplin belanja modal yang ketat untuk menjaga arus kas, melakukan divestasi aset non-produktif untuk menghasilkan arus kas serta menerapkan berbagai inisiatif penghematan baik di lingkungan ABM Investama maupun di semua anak perusahaan. Selain itu, kami juga terus melakukan pembenahan proses bisnis, meningkatkan efektivitas sistem dan mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan memimpin serta nilai inti yang memenuhi standar Perseroan. Langkah-langkah tersebut terbukti menjadi faktor yang mendukung upaya Perseroan menghadapi saat-saat menantang dengan tetap optimis.

The world economy condition in 2013 was not as expected. With global economic growth rate of about 2.1%, the global economic crisis that began in 2008 has not fully recovered. Slowing growth of the world economy has pressured some countries which are known as the drivers of the world’s largest industries, such as China and India. In fact, China and India are the world’s largest coal importing countries.

Yet, as a country with the largest foreign-exchange reserves in the world, China has strong economic resilience. This slowdown is due to changes in China’s economic policy from export-oriented to domestic market-oriented. This has had an impact on sluggish development in the Asian region. Growth in middle-income countries such as Indonesia, Malaysia and Thailand deteriorated due to declining investment rate, global commodity prices and export growth which was lower than expected rates.

In the midst of these conditions, ABM Investama experienced challenging times. Weakening commodity prices, especially thermal coal prices, affected the subsidiaries’ performances. Based on New Castle Export Index (NEX) Australia, average coal sales price on December 31, 2013 was USD 84.34, decreased by 9.2% compared to USD 92.88 on December 31, 2012 (YoY). With increasing production, there was no option for the Company other than to run its operations more efficiently.

In anticipation of tighter monetary conditions as a result of the Federal Reserve’s tapering off policy in early 2014, ABM Investama immediately takes strategic measures such as managing tight cash flow, implementing cost efficiencies and consolidating funds supported by new funding scheme of USD 450 million at the end of 2013. This scheme allows the Company to consolidate subsidiaries’ loans into ABM Investama’s book thus increasing the Company’s ability to strengthen cash flow, improve its solvability while reducing exposure to liability risks. With a grace period for loan principal during the first two years, the Company may reduce costs and save cash flows for the years to come.

Efficiency measures were also implemented through strict discipline of capital expenditure to maintain cash flows, divestment of non-productive assets to generate cash flows and implementation of saving initiatives both within ABM Investama and in all subsidiaries. In addition, we also continue to refine business processes, improve system effectiveness and develop HR that have leadership skills and core values that meet the Company’s standards. The aforementioned measures are proven to be contributing factors of the Company’s efforts to remain optimistic in facing the challenging moments.

Page 44: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

42

Laporan Direktur UtamaReport from the Board of Directors

YOVIE PRIADIDirektur Strategi KorporatCorporate Strategy Director

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur UtamaPresident Director

Kiri ke kananleft to right

SYAHNAN POERBADirektur Layanan Pendukung KorporatCorporate Support Services Director

WILLY A. ADIPRADHANADirektur KeuanganFinance Director

Page 45: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

43Satu langkah penting yang dilakukan Perseroan pada tahun 2013 adalah melakukan perubahan kegiatan usaha dari perusahaan induk non-operasional menjadi perusahaan induk operasional melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2013. Dengan perubahan bentuk kegiatan usaha, ABM Investama memiliki keleluasaan dalam mencari sumber-sumber pendapatan lain untuk membiayai operasional Perseroan secara mandiri.

Penambahan kegiatan usaha akan dilakukan antara lain melalui usaha penyewaan peralatan utama maupun peralatan pendukung pada industri pertambangan dan dapat dikembangkan lebih lanjut pada industri lainnya. Untuk maksud tersebut, Perseroan akan menambah satu divisi operasional di bawah Direktur Strategi Korporat.

Ikhtisar Kinerja 2013Tekanan berkepanjangan di sektor batubara berdampak pada melemahnya kinerja beberapa anak perusahaan. Sejumlah pelanggan anak perusahaan bahkan telah berusaha untuk merestrukturisasi kewajibannya. Melihat kebelakang, kondisi ini sudah kami prediksi sejak 2012. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, sinergi Grup ABM teruji dan mampu menunjukkan kelebihannya sebagai perusahaan yang terintegrasi dengan berbagai bisnis. Meskipun sedikit terhambat pada aspek kinerja, kami berhasil mencapai kemajuan nyata dalam aspek lainnya. Kami berusaha untuk lebih selektif dalam bisnis kami selama tahun 2013. Kami juga memilih pelanggan secara lebih selektif, mengurangi mereka yang rentan terhadap dampak negatif dari kondisi pasar.

Kami bekerja lebih efisien sehingga operasi pertambangan dapat didorong untuk meningkatkan volume saat margin menjadi lebih ketat. Melalui inisiatif pengelolaan arus kas yang lebih efisien, proyek tambang batubara Aceh dapat dilanjutkan sesuai komitmen. Efisiensi biaya operasional juga dicapai melalui divestasi beberapa alat berat menganggur sehingga meniadakan biaya operasionalnya. Sedangkan untuk memacu pendapatan di tahun 2013, kami berkonsentrasi pada bisnis solusi ketenagalistrikan karena ini adalah usaha yang paling menguntungkan.

Pada akhir tahun 2013, berdasarkan hasil keuangan non-audited, ABM Investama membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD 777,02 juta dan EBITDA sebesar USD 149,38 juta. Pendapatan turun 12,4% dibandingkan USD 886,97 juta di tahun 2013 dan EBITDA turun 17,9% dibandingkan USD 181,87 juta pada tahun 2012.

Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan Melalui PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), ABM Investama memiliki beberapa konsesi tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara thermal dengan kandungan abu (ash) dan sulfur rendah. Pada tahun 2013, kinerja bisnis Reswara ditunjang oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai anak perusahaan yang telah beroperasi penuh.

One important step made by the Company in 2013 was to shift business activities from non-operating holding company to operating holding company according to Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 27, 2013. With the changing business activities, ABM Investama has more discretions in finding other revenue sources to finance the Company’s operations independently.

Additional business activities will be in form of main and supporting equipment rental in mining industry and can be further developed in other industries. For this purpose, the Company will add one operating division under the Corporate Strategy Director.

2013 Performance SummaryThe prolonged pressure on coal sector resulted in weakening performance of several subsidiaries. Some subsidiaries’ customers had even attempted to restructure their obligations. Looking back, we had predicted this condition since 2012.

In unfavorable condition, ABM Group’s synergy was proven and able to demonstrate its advantages as integrated companies with various businesses. Though slightly hampered in performance aspect, we managed to achieve real progress in other aspects. We strove to be more selective in our businesses during 2013. We were also more selective in approaching customers, by reducing those who were vulnerable against negative impact of market conditions.

We worked more efficiently so that mining operations could be encouraged to increase volume when margins became tighter. With more efficient cash flow management initiative, Aceh coal mining project could be progressed according to the commitment. Operational cost efficiencies were also achieved through divestment of some unused heavy equipment hence negating the respective operational costs. While to boost revenue in 2013, we concentrated on electricity solution business as the most profitable business.

At the end of 2013, based on non-audited financial results, ABM Investama recorded consolidated revenue of USD 777.02 million and EBITDA of USD 149.38 million. Revenue fell by 12.4% compared to USD 886.97 in 2013 and EBITDA decreased by 17.9% from USD 181.87 million in 2012.

Mining and Mining ContractorsThrough PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), ABM Investama has several coal mining concessions in Indonesia which produce thermal coal with low-ash and low-sulfur content. In 2013, Reswara’s business performance was supported by PT Tunas Inti Abadi (TIA) as fully operating subsidiary.

Page 46: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

44Setelah beroperasi selama dua tahun, pada tahun 2013 TIA berhasil mencapai target volume produksi. Bahkan dengan tekanan harga batubara termal tahun lalu, TIA terus mencapai rekor volume produksi yang mencapai 4,6 juta ton pada 2013. Dari segi harga, batubara TIA mampu mempertahankan harga premium karena kualitasnya yang telah dikenal sebagai batubara “branded”. Keberadaan TIA sebagai salah satu operasi pertambangan skala menengah cukup diperhitungkan sebagai salah satu yang terbaik di dalam negeri karena kehandalan operasi dan kualitas produknya serta komitmennya kepada pelanggan. Oleh karena itu, meskipun harga batubara lainnya masih tertekan pada tahun 2013, harga batubara TIA tetap berada pada tingkat yang menguntungkan. Hal ini menyebabkan tren pendapatan yang tetap lebih baik jika dibandingkan dengan penurunan harga batubara global. Karena sekitar 30% dari pendapatan konsolidasi ABM Investama berasal dari kontribusi pendapatan Reswara, keadaan ini juga berdampak pada struktur pendapatan konsolidasi.

Perkembangan anak perusahaan Reswara lainnya, PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh belum mencapai target operasional. Kondisi cuaca yang ekstrem menjadi kendala utama terhambatnya pencapaian sasaran operasional di tahun 2013. Namun segera setelah kendala cuaca teratasi, diprediksi MDB akan segera meraih kemajuan dan dapat memulai produksi komersialnya pada bulan Juli 2014.

Mengingat perkembangan harga pasar batubara yang belum memenuhi harapan, Perseroan melakukan penyesuaian target produksi MDB dengan mencanangkan target gradual hingga situasi membaik. Perseroan akan secara bertahap meningkatkan pencapaian produksi dimulai dari 2 juta ton per tahun dan menunggu waktu yang tepat untuk segera menggandakan produksi. Sementara itu, Perseroan terus mempersiapkan infrastruktur dan kapasitas produksi secara memadai.

Kami tetap optimis untuk melakukan akselerasi proyek Aceh mengingat dampak ekonomi ikutan yang sangat besar bagi pertumbuhan daerah dan masyarakat Aceh. Saat ini kegiatan pertambangan MDB telah menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Ke depan, dengan tersedianya sumber energi, akan tumbuh industri-industri lainnya yang akan menyerap tenaga kerja dan membangkitkan perekonomian Aceh.

Fluktuasi harga batubara merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja produksi seluruh perusahaan pertambangan pada tahun 2013. Salah satu komponen biaya terbesar adalah biaya untuk kontraktor pertambangan. Ketika bisnis melambat, kontraktor pertambangan terkena dampak secara langsung. Faktor lain yang dihadapi perusahaan tambang yang menjadi pelanggan CK seperti masalah pembebasan lahan belum tuntas, jalan tambang (hauling road) belum memadai, fasilitas pelabuhan belum siap dan perijinan yang belum lengkap, juga berdampak menghambat kinerja CK sehingga target-target operasional belum tercapai dan

After operating for two years, in 2013 TIA managed to achieve its targeted production volume. Even with pressure of thermal coal prices last year, TIA continued to achieve production volumes record of 4.6 million tons in 2013. In terms of price, TIA’s coal was able to maintain premium price because of its quality known as “branded” coal. TIA’s existence as one of the medium-scale mining operations is considered as one of the best in the country because of its operating reliability, quality products and commitment to customers. Therefore, although coal prices were still depressed in 2013, TIA’s coal prices remained at profitable levels. This led to better revenue trend compared to the declining global coal prices. As approximately 30% of ABM Investama’s consolidated revenue was derived from Reswara’s revenue contribution, this situation also affected the consolidated revenue structure.

Development of other Reswara’s subsidiary, PT Media Djaya Bersama (MDB) in Aceh had not reached operational targets. Extreme weather condition was the main constraint that hampered achievement of operational targets in 2013. However as soon as the weather constraint is resolved, MDB is predicted to progress and start commercial production in July 2014.

Considering trend of coal market price that did not meet expectations, the Company made adjustments to MDB’s production targets by setting gradual targets until the situation improves. The Company will gradually increase the production achievement started from 2 million tons per year and wait for the right time to immediately double the production. Meanwhile, the Company continues to prepare adequate infrastructure and production capacity.

We remain optimistic to accelerate the Aceh project considering the significant trickle-down economics impact on development of Aceh’s region and people. Currently MDB’s mining activities have encouraged the community’s economic activities. Looking ahead, with availability of energy sources, will grow other industries that will provide employment and revitalize Aceh’s economy.

Fluctuation in coal prices was the main factor affecting production performance of all mining companies in 2013. One of the biggest cost components was related to mining contractors. When business slows, mining contractors are directly affected. Other factors faced by mining companies which were CK’s customers included unfinished land acquisition, insufficient road hauling, unready port facilities and incomplete licensing, also hindered CK’s performance so that operational targets were not achieved and affected revenue and cash flows. However, although revenue decreased by approximately 30% compared to 2012, CK still managed

Laporan Direktur UtamaReport from the Board of Directors

Page 47: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

45mempengaruhi pendapatan dan arus kas. Namun demikian, walaupun pendapatan menurun sekitar 30% dibandingkan tahun 2012, CK tetap berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 10,214 juta dan memberikan kontribusi bagi ABM Investama.

Sebagai langkah untuk menghadapi isu-isu yang menantang tersebut, CK telah meluncurkan beberapa inisiatif seperti menjual aset alat-alat tidak terpakai (idle) sehingga dapat menambah arus kas, menutup operasi di daerah-daerah yang sedang sulit, dan menerapkan restrukturisasi selektif piutang para pelanggannya. Selain itu, kompetensi inti CK di earthmoving business membuka peluang diversifikasi usaha ke sektor jasa konstruksi. Untuk itu CK mulai mengembangkan kapabilitas dan organisasi untuk melakukan diversifikasi usahanya sebagai strategi untuk terus bertumbuh.

Jasa dan ManufakturSegmen bisnis jasa dari ABM Investama dijalankan oleh tiga perusahaan, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB), dimana masing-masing menyediakan jasa solusi ketenagalistrikan, jasa logistik dan jasa engineering.

Sewatama mengoperasikan tiga lini bisnis, yaitu Daya Sementara (Temporary Power), Operasional dan Pemeliharaan (O&M) dan pillar (Efisiensi Energi dan Optimasi Daya). Di tahun 2013, ketiga unit bisnis Sewatama berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangan dengan baik. Pendapatan tumbuh sekitar 16% dengan net income positif. Bisnis Temporary Power masih memberi kontribusi sekitar 90% dari struktur pendapatan Sewatama.

Pencapaian penting Sewatama di 2013 diantaranya adalah divisi Temporary Power memenangkan tender sewa pembangkit 20 MW di Kalimantan Selatan dengan mesin-mesin yang berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) yang merupakan pengalaman baru karena selama ini Sewatama menangani mesin berbahan bakar HSD (High Speed Diesel). Sedangkan divisi Operation & Maintenance (O&M) mencatat keberhasilan mendapatkan kontrak dengan PT Meppo-Gen untuk operasional dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) 110 MW Gunung Megang, Muara Enim milik PT Meppo-Gen. Mandat ini merupakan sebuah pencapaian strategis divisi O&M Sewatama yang sebelumnya kapabilitasnya adalah mengoperasikan mesin diesel genset/reciprocating engine, telah dipercaya menangani PLTGU 110 MW combined cycle. Hal ini menjadi titik loncatan bagi divisi O&M di bidang di luar HSD melengkapi kompetensi divisi O&M yang telah mengoperasikan PLTU Energi Alamraya Semesta (EAS) di Meulaboh, Aceh Barat.

Sewatama terus berupaya memperkuat basis pendapatannya dari semula hanya bersumber pada pelanggan lokal dimana 80% bersumber dari kontrak PLN, untuk mulai menjajaki peluang jasa penyediaan daya lsitrik/solusi kelistrikan di luar indonesia. Langkah awal sudah dilakukan, seperti melakukan

to record net income of USD 10.214 million and provided contribution to ABM Investama.

As a measure to deal with the challenging issues, CK launched several initiatives such as selling unused (idle) equipment assets so as to increase cash flows, shut down operations in difficult areas and applying selective restructuring of receivables from customers. In addition, CK’s core competency in earthmoving business opened business diversification opportunities for construction service sector. Therefore CK began to develop capability and organization to diversify its business as a strategy to continue to grow.

Services and ManufacturingABM Investama’s services business segment is run by three companies, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) and PT Sarana Baja (SSB), which respectively provide electricity solutions, logistics and engineering services.

Sewatama operates three business lines, namely Temporary Power, Operational and Maintenance (O&M) and pillar (Energy Efficiency and Power Optimization). In 2013, the three business units of Sewatama satisfactorily managed to maintain operational and financial performances. Revenue grew about 16% with positive net income. Temporary Power business still contributed approximately 90% of Sewatama’s revenue structure.

Amongst Sewatama’s key achievements in 2013 was when Temporary Power division won the 20 MW power plant rental tender in South Kalimantan with MFO (Marine Fuel Oil) fueled machines which was a new experience because previously Sewatama handled HSD (High Speed Diesel) fueled machines. While Operation & Maintenance (O&M) division recorded success of obtaining contract with PT Meppo-Gen for operational and maintenance of Steam and Gas Power Plant (PLTGU) 110 MW Gunung Megang, Muara Enim owned by PT Meppo-Gen. This mandate was a strategic achievement of Sewatama’s O&M division whose previous capability was operating diesel generator set/reciprocating engines, was entrusted to handle 110 MW Combined Cycle PLTGU. This has become a stepping point for O&M division in fields other than HSD to complement O&M division’s competencies which had operated Energi Alamraya Semesta (EAS) Steam Power Plant in Meulaboh, West Aceh.

Sewatama continues to strengthen its revenue basis from only counting on local customers where 80% come from PLN contracts, to begin exploring opportunities for provision of electricity power/solutions outside Indonesia. The initial step has been performed, such as searching potential customers

Page 48: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

46pencarian calon pelanggan dan membangun relasi bisnis dengan pihak-pihak di luar Indonesia. Diharapkan Sewatama dapat melakukan diversifikasi sumber pendapatan dan menumbuhkan bisnis-bisnis temporary power solution di luar PLN (non-utility) mengingat permintaan pasar non-utility terus meningkat setiap tahunnya.

Sewatama telah menunjukkan komitmennya mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan untuk solusi kelistrikan jangka panjang. Di tahun 2013, Sewatama melalui anak perusahaan PT Nagata Bisma Shakti membentuk perusahaan patungan bersama PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) yaitu PT Nagata Dinamika yang fokus pada pengembangan pembangkit-pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM). Pada tahun 2013 Nagata Dinamika telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mendirikan Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 5,2 MW di Kecamatan Bongaya, Kabupaten Gowa, Selatan. Pembangunan PLTM ini direncanakan selesai pada tahun 2016.

Setidaknya, ada 8 proyek PLTM yang telah dan akan digarap oleh Nagata Dinamika dengan kapasitas total 50 MW. Dengan semakin terasahnya kompetensi Sewatama di bisnis solusi kelistrikan jangka panjang terutama yang memanfaatkan energi baru terbarukan, kontribusi sumber pendapatan di luar bisnis temporary power akan semakin meningkat.

Kinerja CKB Logistics sebagai penyedia jasa logistik terintegrasi sepanjang tahun 2013 secara keseluruhan cukup baik. CKB Logistics telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi berlanjut dari harga batubara yang tertekan dan melakukan langkah-langkah strategis sejak 2012 untuk menghadapinya. Salah satu langkah strategis adalah melakukan diversifikasi pasar, tidak hanya fokus ke pertambangan batubara tetapi juga ke pasar minyak dan gas dan lainnya. Hasil langkah ini sudah terlihat dari turunnya pasar tambang menjadi sekitar 60% dan akan terus berkurang. Sementara, porsi pasar minyak dan gas terus bertumbuh hingga sekitar 120% dibandingkan tahun 2012. CKB Logistics juga sudah mulai masuk ke pasar tenaga listrik (power) dan bersinergi dengan anak perusahaan ABM lainnya untuk bidang ini.

Tantangan utama yang dihadapi CKB Logistics selama 2013 adalah masalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Biaya dari kenaikan BBM ini tidak begitu saja dapat dibebankan pada nilai harga jasa CKB Logistics untuk para pelanggannya. Sebagai akibatnya, meskipun pendapatan masih mampu tumbuh pada tingkat 12%, profitabilitas sedikit tertahan oleh tekanan harga pokok produksi serta biaya bunga dan depresiasi yang berjalan.

Pada 2013, CKB Logistics juga fokus pada keunggulan operasional untuk meningkatkan efisiensi dan merencanakan ekspansi di masa depan. Prestasi penting CKB Logistics yang dicapai di tengah berbagai tantangan tersebut adalah menjadi salah satu top 5 “Best Employer of Choice” oleh majalah SWA

and building business relationships with parties outside Indonesia. Sewatama is expected to diversify revenue sources and grow temporary power solution business beyond PLN (non-utility) considering that non-utility market demand continues to increase every year.

Sewatama has demonstrated its commitment to develop and utilize renewable energy sources for long-term electricity solution. In 2013 , Sewatama through its subsidiary PT Nagata Bisma Shakti established a joint venture with PT Jaya Dynamics Geohidro Energy (JDGE) namely PT Nagata Dinamika which is focused on development of mini hydro power plant (PLTM). In 2013 Nagata Dinamika entered into cooperation agreement with the Government of Gowa Regency to build Mini Hydro Power Plant (PLTM) with a capacity of 5.2 MW in Bongaya District, Gowa Regency, South Sulawesi. The PLTM construction is planned to be completed in 2016.

At least, Nagata Dinamika has worked and will work on 8 PLTM projects with a total capacity of 50 MW. With the improving competence of Sewatama in long-term electrical solution business particularly that utilizes renewable energy, contribution of revenue sources other than temporary power business will increase.

CKB Logistics overall performance as a provider of integrated logistics services throughout 2013 was satisfactory. CKB Logistics had prepared to face continuing condition of depressed coal prices and performed strategic measures since 2012 to overcome the condition. One of the strategic measures was to diversify market, not only focused on coal mining but also oil and gas and other markets. The result of this measure was reflected on declining mining market to around 60% and will continue to decrease. Meanwhile, portion of oil and gas market continued to grow by approximately 120% compared to 2012. CKB Logistics also began to enter electricity (power) market and synergize with other ABM’s subsidiaries for this field.

The main challenge faced by CKB Logistics during 2013 was increasing prices of fossil fuel (BBM). The cost of increased fossil fuel price could not be simply charged on CKB Logistics service prices to its customers. As a result, although revenue was able to grow at a rate of 12%, profitability was slightly restrained by pressure of production, and interest and running depreciation costs.

In 2013, CKB Logistics also focused on operational excellence to improve efficiency and to plan future expansion. CKB Logistics key accomplishment achieved in the midst of these challenges was to become one of the top 5 “Best Employer of Choice” by SWA magazine and Hay Group. In addition, Frost

Laporan Direktur UtamaReport from the Board of Directors

Page 49: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

47dan Hay Group. Selain itu, Frost & Sullivan juga menganugerahi CKB Logistics sebagai “Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013” yang telah diraih selama dua tahun berturut-turut.

SSB menjalankan bisnis di bidang jasa dan di bidang remanufaktur. Selama tahun 2013, menyikapi lesunya industri pertambangan, SSB fokus pada industri minyak dan gas untuk site services dan berhasil membukukan hasil yang baik pada kuartal pertama tahun 2013. Namun seiring dengan keputusan Mahkamah Konstitusi membubarkan BP-MIGAS, para pelaku industri mengambil sikap menunggu. Akibatnya, terjadi penundaan sejumlah kontrak untuk SSB yang kemudian mempengaruhi kualitas penagihan piutangnya walaupun pada kuartal ketiga bisnis sudah mulai bangkit kembali dan kontrak-kontrak mulai mengalir lagi.

Tantangan lain yang dihadapi SSB adalah kenaikan biaya tenaga kerja yang mencapai 40% selama periode 2012-2013. Masalah ini belum pernah terjadi sebelumnya dan berdampak besar pada industri terutama industri fabrikasi yang relatif padat karya. Dengan semua tantangan yang dihadapi, SSB tetap dapat membukukan laba bersih positif, walaupun hanya 60% target penjualan dapat terpenuhi. Segmen Transportasi bahkan berhasil membukukan laba bersih yang melebihi target. Pencapaian ini memberikan dorongan bagi SSB untuk terus menjalankan Proyek Peningkatan Produktivitas yang telah dimulai pada tahun 2012 untuk meningkatkan proses bisnis secara keseluruhan.

Pendapatan SSB dari Site Services dan Remanufacturing cukup stabil. Pada tahun 2013, layanan Remanufacturing melakukan konsolidasi dengan berinvestasi di segmen lain. SSB menginstal SAP untuk menghubungkan semua lokasi sehingga proses pengumpulan data dan linking menjadi online. Bisnis ini mendatangkan pendapatan dan laba bersih positif bagi SSB. Site Services juga memberikan performa kinerja yang baik meskipun menghadapi tantangan besar dalam industri pertambangan. Segmen ini membukukan pendapatan dan laba bersih yang menunjukkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Prestasi besar bagi SSB adalah pelunasan utang dalam mata uang USD pada awal tahun.

Sumber Daya ManusiaABM Investama selalu memberikan perhatian besar pada sumber daya manusia. Kami memprioritaskan pendekatan pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan sebagai bagian dari nilai-nilai kami.

Pada 2013, ABM Investama fokus pada strategi pendekatan sumber daya manusia yang bersifat “mendapatkan sesuai yang diperlukan” pada semua tingkatan organisasi. Hal ini sejalan dengan strategi efisiensi biaya di seluruh Perseroan. Jumlah SDM tahun ini turun 4,7%, sehingga jumlah karyawan menjadi 8.604 orang.

& Sullivan also awarded CKB Logistics as “Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year 2013” which had been achieved for two consecutive years.

SSB runs business in services and remanufacturing sectors. During 2013, addressing sluggish mining industry, SSB focused on oil and gas industry for site services and managed to record pleasing result in the first quarter of 2013. Yet in line with Constitutional Court’s decision to dissolve BP-Migas, industry players were in a position to wait. As a result, there were a number of delayed contracts for SSB which then affected collectability of its accounts receivable although business in the third quarter started to rise again and contracts began to flow.

Another challenge faced by SSB was increase in labor costs up to 40% during 2012-2013. This issue was unprecedented and had profound impact on industries, particularly fabrication industry which is relatively labor intensive. With all of those challenges, SSB’s recorded net income which remains positive, although only 60% of sales targets were met. Transportation segment’s booked net income even exceeded the target. These achievements encouraged SSB to continue running Productivity Improvement Project which was initiated in 2012 to improve the overall business processes.

SSB’s revenue from Site Services and Remanufacturing was quite stable. In 2013, Remanufacturing services consolidated by investing in other segments. SSB installed SAP to connect all locations so that data collection and linking processes became online. The business brought positive revenue and net income to SSB. Site Services also showed satisfactory performance despite facing major challenge in mining industry. This segment recorded increasing revenue and net income from the previous year. A great achievement for SSB was repayment of debt denominated in USD at the beginning of the year.

Human ResourcesABM Investama always pays great attention to human resources. We prioritize sustainable human resource development approach as part of our values.

In 2013, ABM Investama focused on human resource strategies that were “to obtain as required” at all organization levels. This was in line with cost efficiency strategy throughout the Company. Number of HR decreased by 4.7% this year, bringing total number of 8,604 employees.

Page 50: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

48Kami terus fokus pada pengembangan pemimpin yang berkarakter baik, mengadvokasi untuk perbaikan prosedur sumber daya manusia baik di perusahaan induk maupun pada anak perusahaan. Kami juga terus mengikuti survei gaji dan terus memotivasi para talent utama kami. Dengan usia rata-rata 35 tahun bagi para eksekutif di sebagian besar anak perusahaan kami, kami yakin bahwa mereka akan terus menjadi kontributor utama untuk waktu yang lama pada masa yang akan datang.

Tata Kelola PerusahaanDalam ABM Investama, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah tertanam dalam budaya kerja Perseroan dan kegiatan operasional sejak awal. Ini merupakan warisan dari para pendiri TMT Group dan terus diimplementasikan di semua lini organisasi.

Sejalan upaya kami untuk terus menjadi perusahaan dengan tata kelola dengan baik, kami telah menyelesaikan kodifikasi nilai-nilai yang sudah tertanam dalam budaya perusahaan untuk dituangkan ke dalam pedoman seperti Pedoman Tata Kerja Dekom dan Direksi, Pedoman Etika dan Perilaku, Piagam Komite Audit dan Peraturan Perusahaan. Sosialisasi dan penandatanganan Kode Etik telah diselesaikan di tingkat holding dan telah diteruskan kepada seluruh anak perusahaan pada awal tahun 2013.

Di tahun 2013 pula, kami memperketat proses investasi serta pengangkatan pemimpin di grup kami. Kami mengaktifkan Komite Investasi untuk mengawal proses investasi. Sementara Komite Nominasi dan Remunerasi berfungsi untuk memberikan standar kriteria pemimpin di grup ABM serta menjadi alat pengawasan untuk lebih menjamin sistem penghargaan yang adil.

Pada tahun 2013, ABM Investama meraih penghargaan sebagai “Best Responsibility of the Boards” dalam ajang 5th IICD Corporate Governance Award sekaligus masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik. Penilaian dilakukan oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) atas 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Standar pengukuran yang digunakan adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard yang mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

ASEAN Corporate Governance Scorecard memberikan standar pengukuran kinerja tata kelola perusahaan publik di negara-negara ASEAN. Dengan demikian, penghargaan ini menunjukkan bahwa upaya Perseroan yang berkesinambungan dalam menerapkan praktik-praktik tata kelola terbaik berada pada jalur yang tepat untuk menuju keunggulan bersaing tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di lingkup regional.

We continue focusing on developing leaders with excellent characters, advocating for improvement of human resources procedure in both parent company and subsidiaries. We also continue following salary survey and motivating our top talents. With an average age of 35 years for executives at most of our subsidiaries, we are confident that they will continue to be significant contributors for a long time in the future.

Corporate GovernanceIn ABM Investama, implementation of good corporate governance (GCG) has been embedded in work culture of the Company and its operations since its establishment. It is a legacy of the founders of TMT Group and continues to be implemented across all organizational lines.

In line with our efforts to continue to be a company with good governance, we have completed codification of values that have been embedded in corporate culture to be incorporated in guidelines such as the Company’s Board Manual, Code of Ethics and Conduct, Audit Committee Charter and Regulations. Socialization and endorsement of Code of Ethics were resolved at holding level and passed on to all subsidiaries in early 2013.

Also in 2013, we tightened investment process and appointment of leaders within our group. We enabled Investment Committee to oversee the investment process. While Nomination and Remuneration Committee served to provide standard criteria for leaders within ABM group as well as supervision tool to better ensure fair reward system.

In 2013, ABM Investama was awarded “Best Responsibility of the Boards” in the 5th IICD Corporate Governance Award event as well as included in the top 20 public companies which have the best GCG performance. The assessment was conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) on top 100 public companies with the largest market capitalization in Indonesia. The used measurement standard is ASEAN Corporate Governance Scorecard which refers to governance principles developed by Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

ASEAN Corporate Governance Scorecard provides standard measurement of corporate governance performance of public companies in ASEAN countries. Hence, this award shows that the Company’s continuous efforts in implementing the best governance practices are on the right track to toward competitive advantage not only in Indonesia, but also in the regional scope.

Laporan Direktur UtamaReport from the Board of Directors

Page 51: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

49Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai warga korporasi yang baik, ABM Investama memahami arti dari interaksi positif dengan masyarakat sekitar daerah operasional anak perusahaan. Secara prinsip, ABM Investama mendukung anak perusahaan dalam melakukan tindakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitar mereka.

Peran ABM Investama dalam CSR tidak hanya diwujudkan melalui dukungan untuk pengembangan kemasyarakatan, tetapi juga berkaitan dengan praktek-praktek yang berhubungan dengan tenaga kerja, perlindungan konsumen, serta Keselamatan dan Kesehatan kerja. Kami berusaha untuk membuat program yang lebih cocok untuk masyarakat lokal. Hal ini membantu untuk memastikan pemahaman yang lebih baik antara masyarakat dengan Perseroan atau anak perusahaan dalam situasi dan operasional lokal. Sejauh ini, kami telah berhasil mendefinisikan strategi yang jelas untuk CSR di daerah operasional tertentu, seperti di Aceh.

Prospek Masa Depan Kami percaya bahwa peningkatan populasi global akan menciptakan peningkatan permintaan energi yang berkesinambungan. Prospek ini menawarkan kesempatan bagi ABM Investama dan anak perusahaan untuk fokus pada segmen sumber daya energi, infrastruktur dan lainnya. Kami juga memprediksi bahwa permintaan batubara untuk keperluan domestik dan ekspor akan terus berlanjut di masa mendatang. Bahkan dengan fluktuasi siklus, kami percaya bahwa potensi peningkatan harga tetap ada.

ApresiasiAkhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan. Saya sampaikan penghargaan kepada seluruh karyawan ABM Investama dan anak perusahaan yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Saya yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang Perseroan akan semakin meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham, memberi kontribusi yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat.

Corporate Social ResponsibilityAs a good corporate citizen, ABM Investama understands the true meaning of positive interaction with the surrounding community in subsidiaries’ operational areas. Fundamentally, ABM Investama supports all subsidiaries in performing beneficial actions to improve health, education and social-economic welfare of the surrounding community.

ABM Investama’s important role in CSR is not only performed by supporting community development, but also practices related to employees, customer protection and occupational safety and health. We strive to establish more suitable programs for the local community. This helps ensure better understanding between the community and the Company or its subsidiaries in local situations and operations. So far, we have managed to define clear strategy for CSR in certain operational regions, such as in Aceh.

Future ProspectWe believe that the increasing global population will create sustainable increasing demand for energy. This prospect offers big opportunity to ABM Investama and its subsidiaries to focus on energy resources, infrastructure and other segments. We also predict that coal demand for domestic and export needs will continue growing in the future. Even with cyclic fluctuation, we believe that potential of price increase remains.

AppreciationFinally, I would like to express my gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, Business Partners and other Stakeholders for their continuous supports and trusts. I highly appreciate all employees of ABM Investama who have shown dedication and professionalism at work and consistency in maintaining the Company’s values. I believe with supports of all parties, in the future the Company will further enhance values for the Shareholders, provide valuable contribution to the country and community.

Jakarta, April 2014Atas Nama Direksi

On Behalf of the Board of Directors

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama

President Director

Page 52: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

50

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Efisien dan selektif dalam menjalankan bisnis

Efficient and selective in conducting business

Page 53: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

51

Page 54: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

52I. PEREKONOMIAN GLOBAL

Setelah krisis keuangan global tahun 2008, perekonomian dunia masih berjuang untuk pulih. Walaupun terdapat sinyal-sinyal perbaikan dalam indikator pertumbuhan global, perekonomian dunia masih mengalami perlambatan hampir sepanjang tahun. Menurut Bank Dunia dalam laporan “World Economic Situation and Prospect” yang dirilis pada Januari 2014, ekonomi dunia hanya tumbuh 2,1%, tidak lebih baik dari kondisi tahun 2012 yang masih mampu mencapai 2,4%. Negara-negara maju mulai menunjukkan percepatan dalam pertumbuhan ekonominya, tetapi sebaliknya negara-negara berkembang cenderung mengalami perlambatan.

Kinerja ekonomi global tahun ini juga menunjukkan betapa kebijakan moneter negara maju memiliki dampak yang sangat luas bagi negara berkembang. Pada pertengahan tahun, Amerika Serikat mengumumkan penghentian secara bertahap program ekspansi moneter atau quantitative easing (QE) yang telah dilakukan sejak 2008. Kebijakan The Fed yang dikenal sebagai “Tapering Off” ini direspon dengan kepanikan di pasar uang dan saham dunia. Akibatnya terjadi penarikan investasi dari investor global dan terjadi depresiasi mata uang seperti yang dialami Thailand, Malaysia, India dan Indonesia. Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga terpukul akibat larinya dana asing seiring dengan meningkatnya ekspektasi investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang selama ini diperkirakan.

Mendekati akhir tahun, ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pemulihan walaupun tidak signifikan dan masih belum melampaui angka pertumbuhan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya mencapai 1,6% dibandingkan 2,8% pada tahun sebelumnya. Tetapi beberapa indikator ekonomi makro Amerika Serikat sudah menunjukkan perbaikan, meski belum semuanya menguat.

Zona Euro yang terdiri dari 17 negara mulai merangkak keluar dari resesi. Kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah 0,25% pada bulan November berhasil mengurangi dampak resesi di kawasan dan menstabilkan pasar finansialnya. Pertumbuhan ekonomi sudah mulai terlihat, walaupun masih sangat lemah. Setelah 18 bulan mengalami tekanan, perekonomian Zona Euro perlahan pulih menjadi -0,5% dibandingkan -0,7% pada tahun 2012. Membaiknya pertumbuhan di Zona Euro akan menguntungkan perekonomian global secara keseluruhan karena secara kolektif, Uni Eropa merupakan pusat kegiatan perekonomian terbesar dunia.

I. GLOBAL ECONOMY

After the 2008 global financial crisis, the world economy is still struggling to recover. Although there are recovery signals in the global growth indicators, the world economy experiences slowdown for almost throughout the years. According to the World Bank in “World Economic Situation and Prospect” report released in January 2014, the world economy grew only 2.1%, not better than 2012 condition that reached 2.4%. The developed countries began to show acceleration in economic growth, on the contrary developing countries tend to experience slowdown.

Performance of the global economy this year also indicated how the monetary policy of developed countries have very broad impact on developing countries. By mid-year, the United States announced gradual discontinuation of monetary expansion program or quantitative easing (QE) which has been conducted since 2008. This policy of the Fed, known as “Tapering Off” was responded with panic in the world money markets and stock markets. The result was investment withdrawals by global investors and currency depreciations as experienced by Thailand, Malaysia, India and Indonesia. Similar to the other developing countries, Indonesia was also hit by the flight of foreign funds in line with the increase in investors’ expectations that The Fed will raise interest rates sooner than had been expected.

Towards the end of the year, the United States’ economy showed recovery signals, although not significant and still not exceeding the growth rate of the previous year. The United States’ economic growth was only 1.6% compared to 2.8% in the previous year. Some macroeconomic indicators in the United States showed improvement, although not all rose.

Euro Zone consisting of 17 countries began to crawl out of recession. Policy of European Central Bank (ECB) to cut its referral rate to the lowest record of 0.25% in November managed to reduce the recession impact in the region and stabilize financial markets. Economic growth has appeared, although still very weak. After 18 months of pressure, Euro Zone economy slowly recovered to -0.5% compared to -0.7% in 2012. The improved growth in the Euro Zone will benefit the overall global economy because Collectively, the European Union is the largest economy in the world.

Page 55: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

53Sementara itu, Jepang masih berjuang untuk keluar dari kebuntuan ekonomi yang telah mendera selama dua dekade. Tahun lalu pemerintah Jepang meluncurkan paket stimulus ekonomi yang ambisius yang dikenal dengan nama “Abenomics”. Di antara kebijakannya adalah Bank Sentral Jepang (BoJ) meluncurkan pelonggaran moneter secara agresif dan menetapkan target inflasi 2% untuk menyokong target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 2%. Meskipun program stimulus ini telah membantu melemahkan nilai tukar Yen sehingga meningkatkan daya saing Jepang untuk ekspor, tetapi karena masih banyak masalah sruktural yang belum teratasi, pertumbuhan ekonomi Jepang tetap bertahan di angka 1,9%.

Ekonomi China selama lebih dari satu dekade menjadi magnet yang kuat untuk konsumsi komoditas karena pertumbuhan ekonomi dua digitnya. Namun sejak tahun 2011 pertumbuhannya juga terus melambat. Dari rata-rata pertumbuhan 10,8% selama periode 2007–2010, menjadi 9,3% pada tahun 2011 dan hanya 7,7% di dua tahun terakhir (2012-2013). Tetapi sebagai negara yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, China memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Selain itu, tingkat suku bunga di China saat ini masih berada di level 6% sehingga masih ada cukup ruang bagi bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan. Tampaknya pemerintah China sengaja menahan akselerasi pertumbuhan ekonominya untuk mencegah overheating yang akan menciptakan gelembung aset (asset bubble) terutama di sektor properti.

II. PEREKONOMIAN INDONESIA

Perlambatan yang terjadi di berbagai kawasan yang selama ini menjadi pasar tujuan ekspor negara-negara industri Asia berdampak pada perkembangan di kawasan Asia yang mulai melambat. Pertumbuhan di negara-negara berpendapatan menengah besar seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand melemah disebabkan laju investasi yang menurun, harga komoditas global yang terpuruk, dan pertumbuhan ekspor yang lebih rendah dari yang diharapkan.

Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan terendah dalam 4 tahun terakhir. PDB Indonesia di akhir tahun 2013 hanya tumbuh 5,8%, turun dari 6,2% pada tahun 2012. Penyebab perlambatan ekonomi selain karena melemahnya ekspor, juga dipicu lesunya tingkat konsumsi domestik, baik dari konsumsi swasta maupun investasi. Pelemahan ekspor menyebabkan semakin melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit), yang pada gilirannya telah membuat Rupiah terdepresiasi cukup tajam sejak bulan Mei. Menurut data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD terhadap

Meanwhile, Japan was still struggling to get out of the stagnancy that has plagued the economy for over two decades. Last year, the Japanese government launched the ambitious economic stimulus package known as “Abenomics”. One the policies was Bank of Japan (BoJ) to launch an aggressive expansionary monetary policy and targeted inflation rate of 2% to support the real Gross Domestic Product (GDP) growth target of 2%. Although the stimulus program has helped weaken Yen exchange rate so as to improve competitiveness of Japanese exports, but since there are still many structurally unresolved problems, Japan’s economic growth remained at 1.9%.

China’s economy for more than a decade has become a powerful magnet for consumption of commodity due to its two-digit economic growth. However, since 2011 the growth has also continued to slowdown. From average growth of 10.8% during the period 2007-2010, to 9.3% in 2011 and only 7.7% in the last two years (2012-2013). Yet, as a country with the largest foreign-exchange reserves in the world, China has strong economic resilience. In addition, interest rate in China is still at the level of 6% so there is still enough space for China’s central bank, People’s Bank of China (PBOC) to cut the rate if needed. Apparently the Chinese government deliberately restrains acceleration of economic growth to prevent overheating which will create asset bubble, particularly in property sector.

II. INDONESIAN ECONOMY

The slowdowns occurred in many regions which are the export market destinations of Asian industrialized countries have impact on development in the Asian region which is starting to slow down. The growth in middle-high income countries such as Indonesia, Malaysia and Thailand fell due to declining investment rate, deteriorated global commodity prices and export growth that is lower than expected.

Indonesian recorded the lowest economic growth in the last 4 years. Indonesia GDP at the end of 2013 grew only 5.8%, a decrease from 6.2% in 2012. The driver of economic slowdown in addition to weakening exports, also triggered by sluggish domestic consumption level, both private and investment consumptions. The weakening exports led to widening current account deficit, which in turn has depreciated Rupiah quite sharply since May. According to Bank Indonesia middle rate data, the USD exchange rate against Rupiah per December 31, 2012 was Rp9,670 whilst per December 31, 2013 reached

Page 56: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

54

Page 57: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

55Rupiah per 31 Desember 2012 adalah Rp9.670 sementara per 31 Desember 2013 mencapai Rp12.081, sehingga Rupiah telah terdepresiasi sekitar 25%.

Sedangkan penurunan sektor konsumsi domestik dipicu oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara agresif menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate) untuk meredam impor dan mempertahankan nilai tukar Rupiah. Sejak bulan Mei 2013 tercatat BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali dengan total kenaikan sebesar 175 basis poin (bps). Efeknya, bunga pinjaman juga naik sehingga berdampak ke sektor investasi. Kredit perbankan ke sektor investasi berkurang akibat naiknya bunga kredit.

Keputusan pemerintah mengurangi subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga bensin premium sebesar 44% dan solar sebesar 22% di pertengahan tahun mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan tarif listrik serta memicu laju inflasi yang naik cukup signifikan yaitu sebesar 7,6% dibandingkan 4,3% pada tahun 2012.

Rp12,081, hence Rupiah had depreciated by approximately 25%.

While the decline in domestic consumption sector was triggered by Bank Indonesia (BI) policy that aggressively raised BI referral interest rate (BI Rate) to reduce import and maintain Rupiah exchange rate. Since May 2013 BI has raised interest rates 5 times with a total increase of 175 basis points (bps). The effect was interest on loan also rose and affected investment sector. Bank loans to investment sector were reduced due to rising loan interest.

The government’s decision to reduce fuel subsidies has lifted the prices of premium gasoline by 44% and diesel by 22% in the middle of this year which resulted in increased transportation costs and electricity tariffs and triggered the inflation rate to rise significantly to 7.6% compared to 4.3% in 2012.

Page 58: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

56

Tinjauan IndustriIndustry Overview

Indonesian coal production still shows increasing trend of 9.1% over the course of 2013

Produksi batubara Indonesia masih meningkat sebesar 9,1% di tahun 2013

“ “

Page 59: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

57I. TAMBANG BATUBARA DAN KONTRAKTOR TAMBANG

BATUBARA

Badan Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat dalam “the Energy Outlook 2013” yang dirilis 25 Juli 2013 memprediksi peningkatan konsumsi energi dunia akan mencapai 56% dalam 3 dekade mendatang, terdorong oleh lonjakan permintaan di negara-negara berkembang. EIA memperkirakan bahwa total penggunaan energi dunia meningkat menjadi 630 kuadriliun (quads) btu pada 2020 dan 820 quads pada 2040 dibandingkan 524 quads pada 2010. Konsumsi energi di negara-negara di luar Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) diperkirakan melonjak 90%, didukung oleh pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang kuat. Untuk negara-negara anggota OECD, kenaikan ini diperkirakan hanya 17% akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Mengutip laporan “BP Statistical Review of World Energy 2013”, minyak bumi tetap menjadi sumber energi utama yang menyumbangkan 33,1% dari produksi energi global, tetapi pertumbuhannya cenderung datar dalam 25 tahun terakhir. Sebaliknya, meskipun terus tertekan oleh isu lingkungan, pangsa pasar batubara yang menempati peringkat kedua sebagai sumber energi utama terus tumbuh hingga mencapai sekitar 30% dari total konsumsi energi pada tahun 2012.

A. Prospek Permintaan Batubara“Annual Medium-Term Coal Market Report” yang dirilis Badan Energi Internasional (IEA) pada Desember 2013 menyatakan bahwa konsumsi batubara diprediksi akan terus tumbuh pada tingkat rata-rata 2,3% per tahun hingga 2018. Batubara tetap dibutuhkan dalam jangka waktu yang lama karena harganya relatif murah dengan cadangan berlimpah. Bahan bakar ini akan tetap menjadi sumber energi yang dominan untuk pembangkitan listrik, terutama di negara-negara berkembang. Konsumsi batubara dunia pada 2017 diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar ton. Permintaan batubara akan meningkat di semua wilayah di dunia, kecuali Amerika Serikat yang menggunakan gas alam.

China akan mengambil porsi hampir 60% dari kebutuhan batubara global selama lima tahun ke depan, walaupun pemerintah China mendorong efisiensi energi dan diversifikasi pembangkit listrik yang dipastikan akan berdampak menahan laju permintaan global. Permintaan dari negara-negara Asia lainnya diperkirakan akan tetap tinggi. Konsumsi India dan negara-negara Asia Tenggara akan meningkat dan India akan menyaingi China sebagai importir terbesar.

Meskipun pertumbuhan permintaan terkonsentrasi di negara-negara non-OECD, permintaan negara OECD juga akan tetap naik seperti Jepang dan Korea yang masing-masing akan naik rata-rata sebesar 1,3% dan 3,0% per tahun rata-rata selama periode proyeksi.

I. COAL MINE AND COAL MINING CONTRACTOR

Energy Information Administration (EIA) of the United States in “the Energy Outlook 2013” released on July 25, 2013 predicts that increase in world energy consumption will reach 56% within the next 3 decades, driven by surging demand from developing countries. EIA estimates that total world energy use will increase to 630 quadrillion (quads) btu by 2020 and 820 quads by 2040 compared to 524 quads in 2010. Energy consumption in countries outside Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) is expected to surge 90%, supported by strong long-term economic growth. For OECD member countries, this increase is estimated to be only 17% due to the slow economic growth.

Citing “BP Statistical Review of World Energy 2013” report, oil remains the main source of energy which contributed 33.1% of global energy production, but the growth has been flat in the last 25 years. In contrast, despite continued pressure of environmental issues, coal market share which ranks second as the main energy source continues to grow until it reached approximately 30% of total energy consumption in 2012.

A. Coal Demand ProspectThe “Annual Medium-Term Coal Market Report” released by International Energy Agency (IEA) in December 2013 states that coal consumption is expected to continue to grow at an average rate of 2.3% per year until 2018. Coal is still needed in the long term because it is relatively cheap with abundant reserves. This fuel will remain as dominant energy source for power plants, especially in developing countries. World coal consumption in 2017 is expected to reach 1.2 billion tons. Coal demand will increase in all regions of the world, except the United States that uses natural gas.

China will account for nearly 60% of global coal demand over the next five years, although the Chinese government encourages energy efficiency and diversification of power plants these will certainly have impact on curbing global demand. Demands from other Asian countries are expected to remain high. Consumption of India and Southeast Asian nations will rise and India will compete against China as the largest importer.

Although the demand growth is concentrated in non-OECD countries, OECD countries’ demands will also continue to rise such as Japan and Korea, respectively will rise on average by 1.3% and 3.0% per year over the forecast period.

Page 60: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

58Menurut Wood Mackenzie dalam Coal Market Service terbitan November 2013, permintaan batubara seaborne di pasar global pada tahun 2013 diprediksi akan mencapai 961 juta ton. Sementara itu, pada tahun 2014, walaupun perekonomian global masih lemah, permintaan batubara seaborne di pasar global diperkirakan tetap tumbuh hingga 985 juta ton. Peningkatan ini seiring dengan mulai beroperasinya beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di kawasan Asia. Dipicu oleh tingginya kebutuhan negara-negara Asia, permintaan batubara global di kawasan Pasifik akan terus tumbuh jauh meninggalkan kawasan Atlantik seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1: Tren pertumbuhan permintaan batubara di kawasan Atlantik dan Pasifik.Figure 1: Trend of coal demand growth in Atlantic and Pacific region.

2.500

Mt

2.000

1.500

1.000

500

2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 20340

PasificAtlantic

Dari segi kualitas, permintaan batubara kalori rendah tumbuh lebih tinggi dibandingkan batubara kalori tinggi dengan tren yang terus meningkat seperti ditunjukkan pada gambar 2. Jika lima tahun lalu pasar ekspor menyerap batubara dengan kalori 5.000-5.500 kilokalori per kilogram (kCal/kg), saat ini permintaan ekspor bergeser ke batubara dengan kalori rendah berkisar 3.800-4.200 kCal/kg. Sejumlah negara mulai mempersiapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap yang dirancang menggunakan batubara kalori rendah, mengingat harga yang lebih ekonomis dan ketersediaannya yang menjamin pasokan bagi pembangkit listrik di negara-negara tersebut dalam 10-20 tahun ke depan. Gambar 2 menunjukkan pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah pada beberapa negara Asia.

According to the Wood Mackenzie in Coal Market Service published in November 2013, seaborne coal demand in the global market in 2013 was predicted to reach 961 million tons. Meanwhile, in 2014, although the global economy is still weak, seaborne coal demand in the global market is expected to keep growing to 985 million tons. This increase is in line with operation commencement of some new steam power plants in the Asian region. Triggered by high demands from Asian countries, global coal demand in the Pacific region will continue to grow far beyond the Atlantic region as shown in Figure 1.

In terms of quality, low-calorie coal demand grows higher than the high-calorie coal with an increasing trend as shown in Figure 2. If five years ago the coal export market absorbed coal with 5,000-5,500 kilocalories per kilogram (kcal/kg), the current export demand shifted to coal with low-calorie ranging between 3,800-4,200 kCal / kg. A number of countries began to prepare for construction of steam power plants that are designed to use low-calorie coal, considering economical price and guaranteed availability of supply for power plants in these countries in the next 10-20 years. Figure 2 shows the growth in demand for high-calorie and low-calorie coals in some Asian countries.

Page 61: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

59

Gambar 2: Pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah di kawasan

Figure 2: Growth in demand for high and low calorie coals in Asian region

2013

500

500

1.000

1.500

2.000

2.500

2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 2035

Mt

Source: Wood Mackenzie Coal Market Service

Japan, S Kor, Taiwan high Japan, S Kor, Taiwan low All others high All others low

China high China low India high India low

Di kawasan Asia Tenggara, permintaan dari Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan akan tumbuh signifikan dalam jangka panjang. Bahkan konsumsi batubara Malaysia yang saat ini sekitar 42 juta ton/tahun akan meningkat lagi pada tahun 2017 seiring telah beroperasinya PLTU baru 1.000 MW.

Negara-negara pengekspor seperti Indonesia, Australia dan Afrika Selatan masih menjadi pemasok utama batubara termal dunia, sekaligus menjadi produsen utama batubara global. Di lapis kedua ada Kolombia, Amerika Serikat dan Rusia. Produsen-produsen baru, seperti Mozambik juga akan tumbuh menjadi produsen batubara yang penting di tahun-tahun

In the Southeast Asia, demands from Malaysia, the Philippines, Thailand and Vietnam are expected to grow significantly in the long run. Even the Malaysian coal consumption which is currently around 42 million tons / year will further increase in 2017 along with commenced operation of a new power plant of 1,000 MW.

The exporting countries such as Indonesia, Australia and South Africa are still the world’s major suppliers of thermal coal, as well as the world’s major coal producers. In the second tier there are Colombia, the United States and Russia. New producers, such as Mozambique will also grow into significant coal producers in the coming years. However Indonesia is

Page 62: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

60mendatang. Tetapi Indonesia diprediksi masih menjadi negara pengekspor terbesar di bisnis batubara termal dunia hingga 20 tahun ke depan, di atas Australia, Rusia, Kolombia, dan Afrika Selatan (gambar 3).

Gambar 2: Pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah di kawasan

Figure 2: Growth in demand for high and low calorie coals in Asian region

Source: Wood Mackenzie Coal Market Service

Australia Bostwana Canada China ColombiaGermany Indonesia Mozambique North Korea NorwayPoland Russia South Africa United Kingdom USAVenezuela Vietnam

2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 20350

500

1000

1500

2000

2500

Mt

Produksi batubara termal kalori rendah dari Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan batubara kalori rendah, terutama permintaan dari India yang produksi domestiknya tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan batubara dari dalam negeri.

Indonesia akan menjadi pemasok batubara utama di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasifik. Hal ini didorong oleh cadangan batubara Indonesia yang memadai serta biaya produksi yang bersaing. Data Badan Geologi Nasional tahun 2011 menunjukkan Indonesia memiliki sumber daya batubara terkira (resources) sebesar 161 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang (reserves) sebesar 28 miliar ton. Dari potensi tambang batubara nasional tersebut sebanyak 53% berada di Sumatera dan 47% sisanya berada di Kalimantan.

B. Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia.Produksi batubara Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat sebagaimana laporan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan APBI (Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia) yang menyebutkan produksi batubara Indonesia tahun 2013 mencapai 421 juta ton, atau naik sebesar 9,1% dari 286 juta ton yang diproduksi pada tahun 2012. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke pasar global. Sisanya digunakan untuk kebutuhan domestik terutama sebagai bahan bakar PLTU milik PT PLN Persero dan

still predicted to be the largest exporter of thermal coal in the world thermal coal business up to the next 20 years, over Australia, Russia, Colombia and South Africa (Figure 3).

The production of low-calorie thermal coal in Indonesia is also expected to continue to increase in the coming years in line with the increasing demand of low-calorie coal, especially demand from India which can not meet its increasing domestic coal demand.

Indonesia will become a major coal supplier in the global market, particularly in the Asia Pacific region. It is driven by Indonesia’s sufficient coal reserves and competitive production costs. Data of National Geological Agency in 2011 showed that Indonesia had estimated coal resources of 161 billion tons and mineable reserves of 28 billion tons. Of the national coal mining potentials, 53% are in Sumatra and the remaining 47% are in Kalimantan.

B. Indonesian Coal Production and Consumption.Indonesian coal production still shows increasing trend as reported by the Directorate General of Mineral and Coal and ICMA (Indonesian Coal Mining Association) which mentions that Indonesian coal production in 2013 reached 421 million tons, or increased by 9.1% from 286 million tonn produced in 2012. The majority of Indonesian coal production is exported to the global market. The rest is used for domestic needs, especially as fuel for power plants owned by PT PLN Persero and its subsidiaries (PLN Group) and Independent

Page 63: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

61

anak perusahaannya (Grup PLN) dan produsen listrik swasta atau IPP (Independent Power Producer). Pada tahun 2013 volume ekspor mencapai 333 juta ton, naik 9,5% dari 304 juta ton pada tahun 2012. Sisanya sebanyak 88 juta ton dipasok untuk konsumsi domestik, naik 7,3% dari 82 juta ton pada tahun sebelumnya.

Permintaan pasokan batubara di dalam negeri diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang melihat tren yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan di saat volume ekspor diprediksi menurun, kebutuhan domestik akan terus naik. Selain terkait dengan proyek PLTU 10.000 MW tahap pertama dan kedua, kebutuhan batubara untuk sektor industri juga meningkat.

Power Producers (IPP). In 2013 the export volume reached 333 million tons, increased by 9.5% from 304 million tons in 2012. The remaining 88 million tons are supplied for domestic consumption, increased by 7.3% from 82 million tons in the previous year.

The demand in domestic coal supply is predicted to continue to increase in the coming years considering the trend during the last few years. Even when export volume was forecast to decline, domestic demand continued to rise. Besides associated with the first and second phases of the 10,000 MW power plant project, demand of coal for industrial sector also increased.

Page 64: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

62

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

106,095,588,082,079,667,056,353,561,5

163,0191,4 198,4

208,0272,7

304,0

333,0304,5

284,0

400,0 390,0

PrediksiRealisasi

421,0386,0

353,4

275,2256,6240,2

216,9

0

100

200

300

400

500

600Produksi

Ekspor

Domestik

Gambar 4: Produksi dan Penjualan Batubara NasionalFigure 4: National coal production and sales

Proyeksi Produksi dan Penjualan Batubara Nasional

Untuk konsumsi pasar domestik, jenis batubara yang digunakan untuk PLTU cenderung menggunakan batubara kalori rendah. Hal ini terjadi karena sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah yang berlimpah sehingga pasokan lebih terjamin. Dengan asumsi pembangunan PLTU seperti telah ditetapkan dalam rencana pembangunan pembangkit PLTU 10.000 MW tahap pertama maupun tahap kedua berjalan lancar, total kebutuhan batubara domestik pada masa-masa mendatang akan meningkat cukup signifikan. Konsumsi pasar domestik tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 8,5% menjadi 95,5 juta ton sesuai target pemerintah. Peningkatan ini terjadi untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU IPP yang diperkirakan mencapai 7,5 juta ton.

C. Perkembangan dan Proyeksi Harga Batubara Peningkatan pasokan dari Australia, Kolombia dan Afrika Selatan serta melemahnya pertumbuhan permintaan Asia (China dan negara berkembang) telah mendorong terjadinya oversupply batubara dunia. Di tengah kondisi seperti ini, produsen batubara lainnya juga diperkirakan tidak akan mengurangi atau menghentikan produksi, bahkan cenderung akan meningkatkan volume guna menekan biaya produksi dan mempertahankan arus kas. Kondisi kelebihan pasokan dan melemahnya perekonomian dunia berdampak pada penurunan harga batubara. Sejak tahun 2011 lalu harga batubara terus menurun dan turun tajam pada pertengahan 2012 sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5.

For domestic market consumption, the type of coal for power plants tends to use low-calorie coal. This happens because resources and reserves of low-calorie coal are abundant so that the supply is more secured. Assuming that power plant construction is as planned for the first and second phases of the 10,000 MW power plant runs smoothly, the total domestic coal demand in the future will increase significantly. Domestic market consumption in 2014 is expected to increase by 8.5% to 95.5 million tons according the government’s target. This increase is related to the need for IPP coal-fired power plants which are estimated to reach 7.5 million tons.

C. Trend and Projection of Coal PricesIncreased supply from Australia, Colombia and South Africa as well as weakening demand growth in Asia (China and developing countries) encouraged the world coal oversupply. In the midst of these conditions, other coal producers are also not expected to reduce or cease productions, and even tend to increase their production volumes in order to reduce production costs and maintain cash flows. The world coal oversupply and weak economy conditions have impact on the world coal prices. Since 2011 coal prices have continued to decline and fell sharply in mid-2012 as shown in Figure 5.

Page 65: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

63

FOB Newcastle @ 6,322 kcal/kg GAR, JPU Contract FOB Newcastle @ 6,300 kcal/kg GAR, MarketFOB HA Newcastle @ 5,000 kcal/kg NAR FOB Richards Bay @ 6,300 kcal/kg GARFOB Indonesia EnviroCoal @ 5,000 kcal/kg GAR FOB Indonesia EcoCoal @ 4,200 kcal/kg GARFOB Bolivar @ 6,300 kcal/kg GAR

2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034

$20

$40

$60

$80

$100

$120

$140

$160

US$

/t, R

eal 2

013

(ori

gina

l ene

rgy

valu

es)

Gambar 5: Tren harga batubara duniaFigure 5: Trend of world coal prices

Sebagaimana harga batubara di pasar dunia, harga batubara Indonesia juga terus menurun sampai menjelang akhir tahun 2013 indeks batubara Indonesia (Indonesian Coal Index – ICI) mengalami sedikit penguatan seiring dengan mulainya musim dingin di Eropa dan Asia Utara. Secara year to date, indeks ICI-1 telah mengalami penurunan sebesar 7,64%, ICI-2 turun sebesar 5,64%, ICI-3 turun sebesar 0,19%, ICI-4 naik sebesar 0,97% dan ICI-5 turun sebesar 1,85% (Gambar 6)

Gambar 6: Indeks ICI tahun 2013Figure 6: ICI Index in 2013

100

90

80

70

6050

40

3020

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei Jun Jul

Agus

t

Sept

Okt

Nov Des

ICI 6500Gar ICI 5800Gar ICI 5000Gar ICI 4200Gar ICI 3400Gar

In line with the weak world economy and the continued coal oversupply, Indonesian coal prices continued to decline until the end of 2013 Indonesian Coal Index (ICI) experienced a slight strengthening due to onset of winter in Europe and North Asia. Year to date, ICI-1 index decreased by 7.64%, ICI-2 decreased by 5.64%, ICI-3 decreased by 0.19%, ICI-4 increased by 0.97% and ICI- 5 decreased by 1.85% (Figure 6).

Page 66: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

64II. INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK

A. Lingkungan UsahaIndustri ketenagalistrikan nasional diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (UU 30/2009). Sesuai amanat UU 30/2009, pemerintah dalam hal ini kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). RUKN berisikan tentang kebijakan ketenagalistrikan nasional, arah pengembangan penyediaan tenaga listrik ke depan, kondisi kelistrikan saat ini, rencana kebutuhan dan penyediaan tenaga listrik untuk kurun waktu dua puluh tahun ke depan, potensi sumber energi primer di berbagai provinsi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik serta kebutuhan investasinya.

Berdasarkan RUKN, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab di sektor kelistrikan nasional menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUTPL). RUPTL terkini adalah RUTPL 2013 – 2022 yang telah disahkan oleh Menteri ESDM pada 31 Desember 2013. RUPTL memuat proyeksi kebutuhan tenaga listrik, rencana pengembangan kapasitas pembangkit, rencana pengembangan transmisi dan gardu induk, serta pengembangan distribusi. Proyeksi kebutuhan tenaga listrik dibuat rinci per provinsi dan per sistem tenaga listrik, termasuk sistem kelistrikan yang tersendiri di pulau-pulau terpencil. Rencana pengembangan kapasitas pembangkit, transmisi dan gardu induk juga dibuat rinci hingga proyek-proyeknya.

Secara umum perencanaan penyediaan tenaga listrik dalam RUPTL ini telah mempertimbangkan perencanaan penyediaan tenaga listrik yang ada dalam RUKN 2008 – 2027 dan RUKN 2012 – 2031. RUKN telah mengakomodasi diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non-BBM dan peningkatan pengembangan energi baru terbarukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga listrik.

B. Kondisi Kelistrikan Saat IniDalam lima tahun terakhir, yaitu antara tahun 2008 dan 2012, penjualan listrik PLN meningkat dari 128 TWh pada 2008 menjadi 172 TWh pada 2012. Jumlah pelanggan meningkat dari 39 juta pada 2008 menjadi 50 juta pada 2012 dan rasio elektrifikasi meningkat dari 62,3% pada 2008 menjadi 75,9% pada 2012.

Hingga September 2013 kapasitas terpasang pembangkit PLN dan IPP di Indonesia adalah 40.533 MW yang terdiri dari 31.815 MW di Jawa – Bali dan 8.718 MW di Sumatera dan Indonesia Timur, tidak termasuk pembangkit sewa sebanyak 2.933 MW. Kapasitas pembangkit di Sumatera dan Indonesia Timur tersebut pada dasarnya belum menyediakan cadangan

II. INDUSTRIAL POWER PLANT

A. Business EnvironmentThe national electricity industry is regulated in the Law No. 30 of 2009 concerning Electricity (Law 30/2009). As mandated by the Law 30/2009, the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) establishes National Electricity General Plan (RUKN). The RUKN contains national electricity policy, development direction of future electricity supply, current electricity condition, electricity demand and supply plans for the next twenty years, potential source of primary energy in various provinces that can be utilized for power plants and investment needs.

Based on the RUKN, State Electricity Company (PLN) as a State Owned Enterprise (SOE) that is responsible in national electricity sector for preparing Electricity Supply Business Plan (RUTPL). Recent RUPTL is RUTPL 2013 - 2022 which was approved by the Minister of Energy and Mineral Resources on December 31, 2013. RUPTL contains projected electricity demand, generation capacity expansion plan, transmissions and substations expansion plan and distribution development. Projected electricity demand is prepared in details by province and electricity system, including electricity system isolated on remote islands. Development plans of plants capacity, transmission and substation are also prepared in details to the projects.

In general, electricity supply plan in this RUPTL has electricity supply plan in RUKN 2008 - 2027 and RUKN 2012-2031. RUKN accommodates energy diversification for power plants to non-fuel and renewable new energy development in order to meet electricity demand.

B. Current Electricity ConditionIn the last five years, between 2008 and 2012, sales of PLN electricity increased from 128 TWh in 2008 to 172 TWh in 2012. Number of customers increased from 39 million in 2008 to 50 million in 2012 and electrification ratio increased from 62.3% in 2008 to 75.9% in 2012.

As of September 2013 the installed capacity of PLN and IPP power plants in Indonesia is 40,533 MW consisting of 31,815 MW in Java - Bali and 8,718 MW in Sumatra and eastern Indonesia, excluding 2,933 MW rented power plants. Power plant capacities in Sumatra and eastern Indonesia basically

Page 67: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

65yang memadai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga dapat mengalami defisit jika ada sebuah pembangkit yang terganggu atau menjalani pemeliharaan rutin. Sebagai contoh, sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sehingga sering mengalami defisit dan harus mengoperasikan banyak pembangkit berbahan bakar minyak. Hal yang serupa terjadi di Sistem Sumatera Bagian Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Minahasa-Gorontalo, Palu, Lombok, Ambon, Ternate dan Jayapura.

Masalah penyediaan tenaga listrik yang mendesak adalah upaya memenuhi listrik pada daerah-daerah yang kekurangan pasokan listrik dan mengganti pembangkit berbahan bakar minyak dengan bahan bakar non-minyak serta menjangkau daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik. Solusi jangka pendek yang dilakukan di wilayah Indonesia Barat dan Timur meliputi sewa pembangkit, pembelian energi listrik dari IPP skala kecil, bermitra/kerjasama operasi pembangkit dengan Pemda setempat, pembelian excess power, percepatan pembangunan PLTU batubara PerPres 71/2006, membangun saluran transmisi, mengamankan kontinuitas pasokan energi primer dan memasang beberapa PLTS secara terbatas.

C. Prakiraan Kebutuhan Tenaga ListrikAntara tahun 2013 dan 2022 pemakaian tenaga listrik Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 189 TWh menjadi 386 TWh dengan pertumbuhan rata-rata 8,4% per tahun seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Jumlah pelanggan juga meningkat dari 54 juta menjadi 77 juta pada tahun 2022 atau bertambah rata-rata 2,7 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio elektrifikasi dari 79,6% menjadi 97,7%. Pada tahun 2012, rasio elektrifikasi di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur adalah yang terendah yaitu masing-masing 67,5% dan 54%.

Secara regional, kebutuhan listrik Jawa – Bali diperkirakan akan meningkat dari 144 TWh menjadi 275 TWh, atau tumbuh rata-rata 7,6% per tahun. Indonesia Timur tumbuh lebih cepat, meningkat dari 18 TWh menjadi 46 TWh atau tumbuh rata-rata 11,2% per tahun. Wilayah Sumatera tumbuh dari 26 TWh menjadi 66 TWh atau tumbuh rata-rata 10,6% per tahun. Pada sistem Jawa – Bali kelompok pelanggan industri mempunyai porsi yang cukup besar, yaitu rata-rata 38,5% dari total penjualan. Sedangkan di Indonesia Timur dan Sumatera rata-rata porsi pelanggan industri relatif kecil, yaitu masing-masing hanya 11% dan 15,8%. Pelanggan residensial masih mendominasi penjualan hingga tahun 2022, yaitu 62% untuk Indonesia Timur dan 55% untuk Sumatera.

have not provided sufficient reserves to meet customers’ needs, so it can be in deficit if there is disrupted power plant or undergoing routine maintenance. For example, electricity system in Northern Sumatra almost throughout the year does not have backup operation, so it is often in deficit and has to operate many oil-fired power plants. Similar condition happens in South Sumatra, East Kalimantan, South Kalimantan, Southeast Sulawesi, Minahasa-Gorontalo, Palu, Lombok, Ambon, Ternate and Jayapura Systems.

The urgent problem of electricity supply is effort to meet electricity needs in areas that lack of electricity and replace oil-fired power plants with non oil-fired and reach areas with no electricity supply. Short-term solutions carried out in the western and eastern parts of Indonesia include rented power plants, purchase of electricity from small-scale IPP, power plant partnership/cooperation with local government, purchase of excess power, acceleration of coal-fired power plant construction Perpres 71/2006, building transmission lines, securing continuity of primary energy supply and installing limited solar power plants.

C. Estimated Demand of ElectricityBetween 2013 and 2022 Indonesian electricity consumption is expected to increase from 189 TWh to 386 TWh with average growth of 8.4% per year as shown in Figure 7. Number of customers will increase from 54 million to 77 million in 2022 or on average increase by 2.7 million per year. The increased customers will improve electrification ratio from 79.6% to 97.7%. In 2012, electrification ratios in Sulawesi and Eastern Indonesia were the lowest at 67.5% and 54%, respectively.

Regionally wise, the electricity need for Java - Bali is expected to increase from 144 TWh to 275 TWh, or on average grow by 7.6% per year. The eastern Indonesia grows more rapidly, increasing from 18 TWh to 46 TWh or an average of 11.2% per year. Sumatra grows from 26 TWh to 66 TWh or an average of 10.6% per year. In Java - Bali system the industrial customers group has quite a large portion, which is on average 38.5% of total sales. While in Eastern Indonesia and Sumatra generally the portion of industrial customers is relatively small, respectively only 11% and 15.8%. Residential customers still dominate sales until 2022, which is 62% for Eastern Indonesia and 55% for Sumatra.

Page 68: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

66

Gambar 7: Perkiraan pertumbuhan tenaga listrik Indonesia 2013 - 2022Figure 7: Electricity demand forecast 2013 - 2022

(Sumber/Source: RUTPL 2013-2022)

D. Rencana Penambahan PembangkitUntuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik tersebut, diperlukan tambahan kapasitas pembangkit sebanyak 59,5 GW untuk seluruh Indonesia hingga tahun 2022, atau pertambahan kapasitas rata-rata mencapai 6 GW per tahun. Dari kapasitas tersebut, PLN dan swasta (dengan pola IPP – Independent Power Producers) telah berkomitmen untuk membangun masing-masing 16,9 GW dan 25,5 GW dengan kontribusi IPP semakin ditingkatkan (gambar 8). Sedangkan sebanyak 17,1 GW masih merupakan proyek unallocated, yaitu proyek yeng belum ditetapkan pengembang maupun sumber pendanaannya. Proyek unallocated merupakan peluang bisnis yang masih terbuka bagi swasta dengan pola IPP.

D. Additional Power Plants PlanTo meet the growing electricity needs, it takes additional capacity of 59.5 GW for across Indonesia by 2022, or increased average capacity of 6 GW per year. From the mentioned capacity, PLN and private (with IPP – Independent Power Producers scheme) are committed to building respectively 16.9 GW and 25.5 GW in which IPP contribution is further increased (Figure 8). While 17.1 GW is still unallocated project, developers and funding sources have not been determined. Unallocated project is an open business opportunity for private with IPP scheme.

Page 69: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

67

Gambar 8: Rencana kebutuhan kapasitas pembangkitFigure 8: power plant capacity demand forecast

(Sumber/Source: RUTPL 2013-2022)

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 20220

2.518

2.908

96

1.0262.084

7292.003

1.506

2.0132.919

1.869

2.013

729

96

55

90

2.003

1.244

6.410

3.948

1.391

1.535

2.689

3.435

1.954

3.274

878314

- -

Uncallocated

IPP

PLN

Berdasar jenis pembangkit, PLTU batubara akan mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun, yaitu mencapai 37,9 GW atau 63,8%. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap) yang direncanakan berkapasitas 5 GW atau 8,4%, energi terbarukan sebesar 6,5 GW atau 11,0% yang sebagian besar adalah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan 6,0 GW atau 10,2% adalah panas bumi (PLTP). Dari kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Indonesia Bagian Barat adalah sekitar 16,6 GW dan di Indonesia Bagian Timur adalah sekitar 11,5 GW. Untuk sistem Jawa – Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 31,5 GW atau rata-rata 3,2 GW per tahun, termasuk Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 353 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 50 MW.

Rencana pembangunan pembangkit listrik berdasarkan jenis pembangkit setiap tahunnya ditunjukkan pada gambar 9:

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 20220

3.032

3.900

5.062

6.986

9.590

2.891

5.410 5.364

9.790

7.523

PLTU PLTA PLTP PLTGU PLTG PL Lain Total

Gambar 9: Rencana kebutuhan berdasarkan jenis pembangkitFigure 9: Demand forecast by the type of power plant

(Sumber/Source: RUTPL 2013-2022)

By type of plants, the coal-fired power plant will dominate the type of plants to be built, reaching upto 37.9 GW, or 63.8%. Gas-Steam Power Plants are planned to have capacity of 5 GW or 8.4%, renewable energy of 6.5 GW or 11.0% which is mostly hydroelectric (hydro power plants), and 6.0 GW or 10.2% are geothermal (PLTP). Of the capacities, additional power plants in Western Indonesia are about 16.6 GW in Eastern Indonesia are around 11.5 GW. For Java - Bali system, additional power plants are about 31.5 GW, or an average of 3.2 GW per year, including distributed small scaled Mini Hydro Power Plants (PLTM) of 353 MW and Wind Power Plant of 50 MW.

The annual power plant installation plan by the type of plant is shown in Figure 9:

Page 70: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

68E. Peluang Bisnis Temporary PowerPLN berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup kepada masyarakat di seluruh Indonesia secara terus menerus, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, di mana kapasitas pembangkit PLN masih terbatas karena proyek-proyek pembangkit belum sepenuhnya selesai, PLN akan memenuhi permintaan tenaga listrik dengan menyewa pembangkit sebagai solusi sementara (temporary power). Selain itu, temporary power juga masih dibutuhkan di pulau-pulau atau daerah terpencil yang belum atau tidak bisa dijangkau oleh jaringan transmisi. Instalasi pembangkit listrik berukuran kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mudah dimobilisasi merupakan satu-satunya solusi jangka pendek.

Rasio elektrifikasi di wilayah Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur yang masih di angka 67,5% dan 54% pada tahun 2012, hingga saat ini belum memungkinkan untuk segera ditingkatkan secara signifikan mengingat keterbatasan jaringan dan pembangkit. Sebagai wilayah kepulauan, investasi kelistrikan bagi daerah terpencil bukanlah hal yang mudah, sementara menghubungkan ke grid regional dengan kabel transmisi investasinya sangat mahal.

F. Peluang Bisnis Pembangkit Listrik SwastaKepemilikan proyek-proyek pembangkit listrik yang direncanakan dalam RUPTL disesuaikan dengan kemampuan pendanaan PLN. Mengingat kebutuhan investasi sektor ketenagalistrikan yang sangat besar, PLN tidak dapat membangun seluruh kebutuhan pembangkit baru sendiri. Dengan demikian sebagian proyek pembangkit akan dilakukan oleh pihak swasta sebagai independent power producer (IPP) maupun pihak ketiga non-IPP dengan model bisnis tertentu seperti power wheeling, kerja sama excess power, penetapan wilayah usaha tersendiri dan sebagainya.

RUPTL 2013-2022 menyebutkan kebutuhan investasi kelistrikan pada 2014 mencapai 9,4 miliar dolar AS atau setara Rp100 triliun. Total investasi itu berasal dari PLN sebesar USD 7,1 miliar dan swasta dengan skema IPP sebesar USD 2,3 miliar. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi baik PLN dan IPP untuk 10 tahun ke depan mencapai USD 125,2 miliar dengan porsi partisipasi swasta 54,1 miliar dolar atau 43% dari kebutuhan investasi.

Permasalahan dalam pengembangan listrik swasta adalah mundurnya financial close, government guarantee, pembebasan lahan dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam memilih pengembang listrik swasta dibutuhkan proses pengadaan yang dapat mendapatkan pengembang yang betul-betul mampu melaksanakan proyek dengan baik. Secara umum kesempatan bagi listrik swasta telah dibuka cukup besar oleh pemerintah untuk bersama-sama PLN mengembangkan ketenagalistrikan di Indonesia.

E. Temporary Power Business OpportunityPLN is obliged to provide electrical power in sufficient quantities to the people throughout Indonesia continuously, both in short and long terms. In short term, in which the capacity of PLN power plants is still limited because power plant projects have not been fully completed, PLN will meet the demand for electric power by renting power plants as a temporary solution (temporary power). In addition, temporary power is still needed on isolated islands or in remote areas that have not been or can not be reached by network transmissions. Installation of small power plants such as Diesel-fired Power Plant (PLTD) which are easily mobilized is the only short-term solution.

Electrification ratios in Sulawesi and Eastern Indonesia are still at the rate of 67.5% and 54% in 2012, until now it has not been possible to immediately and significantly improve given the limitations of networks and plants. As an archipelago, the investment in electricity for remote areas is not easy, while connecting to regional grids with transmission cables is a very expensive investment.

F. Private Power Plant Business OpportunityThe ownership of power plant projects planned in the RUPTL is adjusted according to PLN funding capability. Given the investment needs of electricity sector is very large, PLN can not build the entire new power plants by itself. Therefore some projects will be undertaken by private parties as independent power producer (IPP) or third-party non-IPP with certain business models such as power wheeling, excess power cooperation and establishment of separate business areas and so forth.

The RUPTL 2013-2022 mentions the need for electricity investment in 2014 reaching 9.4 billion US dollars, or equivalent to Rp100 trillion. The total investment was derived from PLN of USD 7.1 billion and private with IPP scheme of USD 2.3 billion. Overall, the investment needs of both PLN and IPP for the next 10 years reach USD 125.2 billion with private participation portion of 54.1 billion dollars, or 43% of the total required investments.

Problems in private electricity development are delayed financial close, government guarantee, land acquisition and so forth. Therefore selection of private power plant developers requires procurement process to get developers who are really capable of executing projects well. In general, opportunity for private electricity is quite wide open by the government to jointly develop electricity in Indonesia with PLN.

Page 71: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

69G. Peluang Pembangkit Listrik Energi Baru dan

TerbarukanSejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk lebih optimal lagi dalam memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 mengenai penugasan Pemerintah kepada PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 02/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 15/2010 jo Peraturan Menteri ESDM No. 01/2012 jo Peraturan Menteri ESDM No. 21/2013, maka PLN akan memprioritaskan pengembangan panas bumi dan tenaga air. Kedua jenis energi baru ini dapat masuk ke sistem tenaga listrik kapan saja mereka siap, walaupun dengan tetap memperhatikan kebutuhan demand dan adanya rencana pembangkit yang lain.

RUPTL telah merencanakan pengembangan EBT diantaranya adalah pembangkit tenaga air skala besar, menengah dan kecil serta EBT skala kecil tersebar berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLT Bayu, biomasa, biofuel dan gasifikasi batubara (energi baru). PLN juga mendorong penelitian dan pengembangan EBT lain seperti thermal solar power, arus laut, OTEC (ocean thermal energy conversion) dan fuel cell.

PLN telah menyusun rencana pengembangan EBT tersebar sebagai berikut:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikro Hidro (PLTMH): PLN mendorong pengembangan PLTMH terutama oleh swasta atau masyarakat untuk melistriki kebutuhan setempat dan juga untuk disalurkan ke grid atau sistem kelistrikan PLN;

2. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB): Karena potensi energi angin di Indonesia sangat terbatas, maka pengembangannya akan terbatas di daerah yang memiliki potensi;

3. Biomassa: PLN bermaksud untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa apabila PLN dapat mempunyai kendali atas pasokan biomassanya. Karena itu PLN sedang menjalin kerja sama dengan beberapa pemerintah kabupaten untuk merintis industri biomasa;

4. Energi kelautan: Walaupun potensi energi kelautan diduga sangat besar, namun mengingat teknologi dan keekonomiannya masih belum diketahui, PLN baru akan melakukan uji coba skala kecil sebagai proyek penelitian dan pengembangan;

5. Biofuel: Tergantung kepada kesiapan pasar biofuel, PLN siap untuk memanfaatkan biofuel apabila tersedia;

6. PLTS: PLN akan mengembangkan program PLTS di 1.000 lokasi/pulau terutama di wilayah yang terluar maupun yang terisolasi untuk mempercepat rasio elektrifikasi.

G. New and Renewable Energy Power Plants Opportunity

In line with the Government’s policy to be more optimal in utilizing new and renewable energy (EBT) as defined in the Presidential Regulatio No. 4 of 2010 concerning assignment of the Government to PLN to accelerate construction of power plants using renewable energy, coal and gas as well as Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 02/2010 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 15/2010 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 01/2012 jo Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 21/2013, PLN will prioritize development of geothermal energy and hydropower. Both types of new energy can enter into the power system whenever they are ready, although by considering demand and plan of other additional power plants.

The RUPTL plans EBT development including large-scale, medium-scale and small-scale hydropowers as well as small-scale distributed EBT in form of Solar Power Plant (PLTS), Wind Power Plant, biomass, biofuels and coal gasification (new energy). PLN also encourages research and development of other EBT such as thermal solar power, ocean current, OTEC (ocean thermal energy conversion) and fuel cell.

PLN prepared EBT development plan as follows:

1. Mini/Micro Hydro Power Plant (PLTMH): PLN encourages development of PLTMH especially by private or public to provide electricity for local needs and also to be distributed to grid or PLN electricity systems;

2. Wind power plant (PLTB): Because the potential of wind energy in Indonesia is very limited, the development will be limited to areas that have the potential;

3. Biomass: PLN intends to build biomass power plant if PLN has control over the supply of biomass. Therefore PLN is cooperating with several regential governments for biomass industry pioneers;

4. Marine Energy: Despite the potential of marine energy is supposedly very large, but given the technology and the economics are still unknown, PLN will conduct small-scale trials as research and development projects;

5. Biofuels: Depending on readiness of biofuels market, PLN is ready to take advantage of biofuels whenever available;

6. PLTS: PLN will develop PLTS program on 1,000 locations/islands, especially in the outer and isolated areas to accelerate electrification ratio.

Page 72: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

70III. INDUSTRI LOGISTIK

Sebagai negara kepulauan, kebutuhan logistik di Indonesia sangat tinggi. Sektor logistik Indonesia menangani, menyimpan dan memindahkan barang dan komoditas dengan volume dan nilai yang cukup besar dengan pertumbuhan yang signifikan. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) melaporkan hingga akhir tahun 2013, nilai bisnis logistik menembus angka USD 150 miliar atau Rp 1.722 triliun. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan pada tahun 2014 industri logistik dapat mencapai angka USD 170 miliar atau Rp 1.951 triliun. Prospek bisnis yang tinggi menarik pemain jasa logistik multinasional untuk berinvestasi ke dalam negeri membuat kompetisi semakin keras. Terlebih lagi di tahun 2015 akan ada pasar bebas ASEAN.

Bagi penyedia jasa logistik terpadu (integrated logistics solution), terdapat beberapa ceruk pasar yang potensial untuk dijadikan sumber pendapatan. Sektor pengangkutan migas masih berpotensi cukup besar, karena pemainnya belum banyak. Sektor industri pengolahan non migas serta beberapa sektor pertanian dan perdagangan juga menjanjikan. Di tahun 2013 potensi nilai pasar logistik industri makanan dan minuman diperkirakan sebesar Rp 99,7 triliun, diikuti industri peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi Rp 78,3 triliun. Selain itu, masih ada industri pupuk, kimia, dan karet senilai Rp 34 triliun, serta industri tekstil Rp 25,5 triliun.

Dari sektor pertanian, potensi nilai pasar logistik terbesar datang dari produk tanaman dan bahan makanan yang diperkirakan memberikan kontribusi ke jasa logistik sebesar Rp 91,9 triliun, diikuti perikanan sebesar Rp 43,1 triliun. Tanaman perkebunan memberikan pendapatan kepada pemain logistik sebanyak Rp 25,9 triliun dan peternakan Rp 24,4 triliun.

Industri logistik semakin diramaikan oleh pemain-pemain yang berasal dari perusahaan jasa kiriman ekspres, ekspedisi (delivery services), dan pengiriman kargo (freight forwarding) yang mulai memasuki jasa logistik terpadu. Persaingan pun menjadi semakin ketat, tak hanya dengan sesama pelaku di dalam negeri tapi juga perusahaan asing. Mulai dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan efisiensi dan efektivitas penyimpanan dan aliran barang dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Di tahun 2013 tercatat dua perusahaan asing mengakuisisi perusahaan logistik nasional dengan skema private equity dan tiga perusahaan investasi asing juga tengah memproses pembelian perusahaan logistik nasional. Pemain global yang ikut meramaikan pasar domestik diantaranya adalah DHL, FedEx, TNT, dan UPS. Sebagian perusahaan multinasional ini

III. LOGISTICS INDUSTRY

As an archipelago, Indonesia’s logistics need is very high. Indonesian logistics sector handles, stores and moves goods and commodities in quite large volume and value with significant growth. The Indonesian Logistics Association (ALI) reported by the end of 2013, business logistics value exceeded USD 150 billion or Rp 1,722 trillion. Based on these data, it is estimated that in 2014 the logistics industry will reach USD 170 billion or Rp 1,951 trillion. High business prospects attract multinational logistics players to invest in the country making tougher competition. Moreover in 2015 there will be ASEAN free trade area.

For providers of integrated logistics solution, there are some potential niche markets as source of revenue. Transport of oil and gas sector is potentially quite large, because there have not been many players. Non-oil manufacturing as well as some agriculture and trading sectors are also promising. In 2013 potential market value of food and beverage logistics industry is estimated of Rp 99.7 trillion, followed by industrial equipment, machinery and transportation equipment of Rp 78.3 trillion. In addition, there are fertilizers, chemicals and rubber industries worth Rp 34 trillion and textile industry of Rp 25.5 trillion.

Of the agricultural sector, the largest potential market value of logistics comes from plants and food products which are expected to contribute to the logistics of Rp 91.9 trillion, followed by fisheries of Rp 43.1 trillion. Plantation crops provide revenue to the logistic players of Rp 25.9 trillion and farming of Rp 24.4 trillion.

The logistics industry is getting crowded by players who come from express delivery service companies, delivery services and freight forwarding, which began to enter into integrated logistics solution. Competition becomes increasingly tougher, not only with his local peers but also foreign companies. Starting from supply chain process that serves to plan, implement and control efficiency and effectiveness of storage and flow of goods from point of origin to point of consumption to meet customers’ needs.

In 2013 there were two foreign companies that acquired national logistics company with private equity scheme and three foreign investors were also in process of acquiring national logistics company. Global players enliven the domestic market include DHL, FedEx, TNT and UPS. Most of the multinational companies do not stand alone, but cooperate

Page 73: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

71tak berdiri sendiri, tetapi bekerja sama dengan perusahaan logistik lokal seperti Fedex yang bermitra dengan RPX, dan DHL yang menggandeng PT Birotika Semesta untuk menangani aktivitas logistiknya. Perusahaan logistik multinasional tersebut memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia, yakni hingga 60%. Sisanya sebesar 40% diperebutkan oleh para pemain dalam negeri seperti Tiki JNE, Pandu Siwi, dan Nusantara Card Semesta (NCS) terutama untuk pasar retail.

Perusahaan pengiriman ekspres asing yang beroperasi di Indonesia seperti DHL Express, TNT, United Parcel Services (UPS), atau Federal Express (FedEx), semula hanya dikenal sebagai perusahaan jasa kurir atau titipan kiriman ekspres. Pada perkembangannya, perusahaan tersebut mulai memasuki berbagai segmen layanan jasa kiriman, termasuk kargo, muatan kontainer, jasa pergudangan, dan logistik dalam satu atap. Layanan logistik meliputi integrasi informasi, custom clearance, transportasi, inventori, pergudangan, reserve logistics, pemaketan, hingga pengiriman.

Bisnis pengiriman dan logistik diperkirakan semakin bergairah karena potensi pasarnya memang masih menjanjikan. Terlebih dengan makin tingginya volume arus barang di era pasar global, baik untuk ekspor impor, maupun domestik. Saat ini banyak pelaku usaha industri manufaktur, ritel dan consumer good yang memilih pola outsourcing, yaitu menyerahkan penanganan distribusi barang ke perusahaan lain yang memang ahli di bidangnya. Sehingga mereka bisa lebih fokus menjalankan bisnis intinya. Bagi produsen consumer good, perusahaan ritel, di mana masalah pengiriman harus on time delivery (tepat waktu) untuk kelancaran pasok barang, sangat penting. Itulah makanya, walaupun memiliki divisi distribusi, namun banyak yang tetap memperkuat dengan pola outsourcing.

with local logistics companies such as Fedex partners with RPX and DHL partners with PT Birotika Semesta to handle logistics activities. The multinational logistics companies have considerable market share in Indonesia, which is up to 60%. The remaining 40% is shared among domestic players such as Tiki JNE, Pandu Siwi and Nusantara Card Semesta (NCS) especially for the retail market.

The foreign express delivery companies operating in Indonesia such as DHL Express, TNT, United Parcel Services (UPS), or Federal Express (FedEx), previousy were known simply as courier or express shipment companies. In the development, the companies begin to enter various segments of shipment services, including cargo, container cargo, warehousing and logistics under one roof. The logistics services include information integration, custom clearance, transportation, inventory, warehousing, reserve logistics, packaging and delivery.

The shipping and logistics business is estimated to be more exciting because the potential market is still promising especially with the higher volume of goods flow in the global market era, both for export - import and domestic. Today there are many players of manufacturing, retail and consumer goods industries that choose outsourcing scheme, which assigns the handling of goods distribution to other companies who are experts in their field so that they can focus more on running their core businesses. For consumer goods manufacturers, retailers, where shipping should be on time delivery for the smooth supply of goods, it is very important. That is why, despite having their own distribution divisions, but many of them reinforce the outsourcing scheme.

Page 74: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

72IV. INDUSTRI REMANUFAKTUR

Remanufaktur adalah proses mengembalikan produk yang mencapai akhir masa pakainya menjadi sama dengan kondisi “baru” dalam lingkungan manufaktur. Remanufaktur berfungsi sebagai pertukaran “satu-dapat-satu”, yaitu produk yang habis masa pakainya dikembalikan untuk mendapatkan produk remanufaktur sehingga meminimalkan kebutuhan material mentah untuk menghasilkan produk baru. Jasa remanufakturing dapat menghemat biaya, mengurangi downtime unit dan berkontribusi terhadap lingkungan karena dapat mengurangi limbah.

Jasa remanufaktur di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan telah diubah beberapa kali dengan Permendag Nomor 59/M-DAG/PER/9/2012 tentang Perubahan Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Angka Pengenal Importir tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan terakhir diubah dengan Permendag Nomor 84/M-DAG/PER/12/2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir.

Kebijakan tersebut membedakan Angka Pengenal Impor (API) ke dalam dua golongan yaitu API Produsen dan API Umum, sehingga satu perusahaan hanya boleh memiliki satu pengenal API. API Umum hanya dibolehkan untuk mengimpor barang yang berada di dalam satu bagian dari daftar dalam sistem klasifikasi barang. API Produsen diperbolehkan untuk mengimpor barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang terkait dengan proses produksinya. Di samping itu, API Produsen juga dibolehkan mengimpor barang jadi untuk 2 kepentingan yaitu untuk kepentingan pasar dan pelengkap.

Dengan adanya peraturan tersebut, pengawasan perdagangan nasional arus impor semakin ketat sehingga barang yang masuk ke Tanah Air dapat terseleksi lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar. Kondisi ini mendorong pengusaha dalam negeri dalam memproduksi barang jadi dengan mendapat komponen suku cadang dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor barang jadi penunjang. Dalam jangka panjang hal ini akan membangun industri yang mandiri yang menunjang pasar domestik.

IV. REMANUFACTURING INDUSTRY

Remanufacturing is the process of returning product that has reached the end of its useful life be in the same condition as the “new” condition in manufacturing environment. The function of remanufacturing is as “one-to-one” exchange, in which the product with out of date lifetime is returned to get remanufactured so as to minimize the need for raw materials to produce new products. Remanufacturing can save costs, reduce unit downtime and contribute to the environment because it reduces wastes.

Indonesian remanufacturing services are supported by the government through Regulation of the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identification Number Provision and has been amended several times with Regulation of the Minister of Trade No. 59/M-DAG/PER/9/2012 concerning Amendment to Regulation the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identity Number Provision and lastly amended with Regulation of the Minister of Trade No. 84/M-DAG/PER/12/2012 concerning Second Amendment to Regulation of the Minister of Trade No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning Importer Identification Number Provision.

The policy categorizes Import Identification Number (API) into two groups namely Manufacturer API and Common API so that one company can only have one API identity. Common API is only allowed to import goods which are in one part of the list in goods classification system. Manufacturer API is allowed to import capital goods, raw materials and supporting materials associated with the production process. In addition, Manufacturer API is also allowed to import finished goods for two interests which are market and complementary interests.

Given these regulations, the monitoring of national import trading is increasingly stringent so that the goods coming into the country are better selected and suitable with the market needs. These conditions encourage the domestic businessmen to produce finished goods with support of local spare part components, so there is no need to import supporting finished goods. In the long term this will build independent industries that support the domestic market.

Page 75: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

73

Tinjauan OperasionalOperational Analysis

Synergy through effective and integrated strategies

Sinergi melalui strategi yang efektif dan terintegrasi

“ “

Page 76: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

74 “

2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri batubara dan berdampak langsung terhadap kinerja ABM Investama

2013 was a challenging year for coal industry, and had direct impact on ABM Investama performance

Page 77: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

75

Melalui PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama memiliki wilayah usaha tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah. Reswara memiliki hak wilayah usaha untuk pertambangan batubara dan produksi melalui PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan PT Mifa Bersaudara (“MIFA”) serta PT Bara Energi Lestari (“BEL”) yang beroperasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. MIFA dan BEL merupakan anak perusahaan dari PT Media Djaya Bersama (MDB). TIA melakukan penambangan terbuka (open cut) batubara low rank. Batubara TIA saat ini dipasarkan sebagai “TIA Compliant Coal” yang dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik baik di pasar domestik dan luar negeri seperti India, Cina, Thailand dan Filipina untuk digunakan sebagai batubara campuran. TIA memiliki area konsesi seluas 2.074 hektar dan diperkirakan memiliki 52 juta ton cadangan batubara dan 106 juta ton sumber daya batubara berdasarkan laporan JORC September 2011. TIA juga menjalankan bisnis trading batubara dengan membeli sejumlah batubara tertentu dari produsen lain yang kemudian dipasarkan sebagai “TIA Traded Coal”.

Berdasarkan laporan cadangan batubara untuk MDB pada Juli 2011, wilayah usaha MIFA dan BEL diperkirakan memiliki 169 juta ton cadangan batubara dan 455 juta ton sumber daya batubara. Saat ini, MDB sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur untuk logistik batubara termasuk jalan baru yang sudah mencapai 80% penyelesaian. Direncanakan produksi komersial akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2014.

A. Kinerja 2013Tahun 2013 masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri batubara. Krisis berkepanjangan yang berdampak langsung pada pasar batubara yang menyebabkan harga batubara terutama yang berkalori rendah, terus berfluktuasi negatif.

Secara operasional, Reswara mencatat pencapaian kinerja yang cukup baik. TIA telah mencapai tingkat produksi yang stabil. Total volume produksi dan penjualan TIA selama tahun 2013 masing-masing mencapai 4,6 juta ton dan 5,0 juta ton. Sedangkan MDB masih fokus pada persiapan produksi.

Through PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama has coal mining concessions in Indonesia which produce thermal coal with low ash and low sulfur contents.Reswara has concession rights for coal mining and production through PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) operating in the South Kalimantan Province and PT Mifa Bersaudara (“MIFA”) and PT Bara Energi Lestari (“BEL”) operating in the Nanggroe Aceh Darussalam Province. MIFA and BEL are subsidiaries of PT Media Djaya Bersama (MDB). TIA conducts open pit mining for its low rank. TIA coal is currently marketed as “TIA Compliant Coal” required by power plant companies in both domestic and overseas markets such as India, China, Thailand and the Philippines for use as blended coal. TIA has a concession area of 2,074 hectares and is estimated to have 52 million tons of coal reserves and 106 million tons of coal resources based on JORC report on September 2011. TIA also runs coal trading business by buying a certain amount of coal from other producers which are then marketed as “TIA Traded Coal”.

Based on the coal reserves report for MDB per July 2011, MIFA and BEL concession areas have an estimated 169 million tons of coal reserves and 455 million tons of coal resources. Currently, MDB is under construction for coal logistics infrastructure including new road which has reached 80% of completion. Commercial production is planned to commence in the second quarter of 2014. MDB has two subsidiaries, namely PT Mifa Bersaudara (MIFA) and PT Bara Energi Lestari (BEL). A. Performance in 2013The year 2013 was a challenging year for coal industry. The prolonged crisis which had direct impact on coal market prices that led to negative fluctuation of coal prices, especially low calorie coal.

Operationally, Reswara recorded satisfactory performance achievement. TIA has reached stable production level. TIA total production and sales volume during 2013 was 4.6 million tonsand 5.0 million tons respectively. While MDB did not provide meaningful contribution because it still focused on the preparation for production.

ProduksiBatubaraCoal Production

Page 78: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

76Sebagaimana pada produsen batubara lainnya, merosotnya harga batubara global mempengaruhi pencapaian kinerja keuangan Reswara. Total nilai penjualan tahun 2013 yang mencapai USD 206,78 juta atau naik 5,4% dari tahun 2012 sebesar USD 196,07 juta. Kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh naiknya volume penjualan dari 4,66 juta ton pada tahun 2012 menjadi 5,32 juta ton pada tahun 2013 atau kenaikan sebesar 14,32%.

Volume Produksi dan Penjualan Batubara (dalam ribu ton) Reswara: Coal Production and Sales Volume

(dalam jutaan ton) 2013 2012 2011 (in million tons)

Volume Produksi Production Volume

TIA 4,61 3,78 1,91 TIA

MDB 0,37 0,14 - MDB

Total 4,97 3,92 1,91 Total

Volume Penjualan Sales Volume

TIA 5,03 4,56 2,14 TIA

Harga jual rata-rata batubara TIA mencapai USD 39,6 per ton di tahun 2013, turun 6,3% dibandingkan harga jual rata-rata sebesar USD 42,2 per ton di tahun 2012. Sekitar 89,5% dari penjualan batubara berasal dari produksi sendiri sedangkan sisanya sebesar 10,5% dari aktivitas perdagangan batubara. Pada tahun 2013, sebagian besar batubara TIA dijual ke pasar batubara termal internasional yakni ke China (88,5% dari total) dan India (9,6% dari total). Produksi batubara MIFA dan BEL seluruhnya dijual kepada pembeli domestik. Gambar berikut menunjukkan komposisi penjualan batubara TIA pada tahun 2013.

B. PenghargaanAtas aktivitas pertambangan yang secara konsisten memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja, pada tahun 2013 TIA berhasil memperoleh penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Penghargaan Utama serta Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. PROPER Hujau merupakan pengakuan bahwa Perseroan telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan yang meliputi aspek pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL/UPL), aspek pengendalian pencemaran air dan udara, aspek pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan aspek penanggulangan kerusakan lingkungan yang khusus diberlakukan bagi kegiatan pertambangan. Suatu prestasi tersendiri mengingat TIA merupakan perusahaan yang relatif baru. Penghargaan ini menunjukkan bahwa TIA adalah suatu usaha yang berkelanjutan.

As in other coal producers, the decline in global coal prices affected financial performance of Reswara. Total sales value in 2013 reached USD 206.78 million or increased by 5.4% from 2012 which amounted to USD 196.07 million. The increase was contributed mainly by the increased sales volume from 4.66 million tons in 2012 to 5.32 million tons in 2013 or increase of 14.32%.

Average selling price of TIA coal reached USD 39.6 per ton in 2013, decreased by 6.3% compared to average selling price of USD 42.2 per ton in 2012. Approximately 89.5% of sales were derived from sits own coal mine while the remaining 10.5% were from coal trading activities. In 2013, most of TIA coal were sold to international thermal coal markets including to China (88.5% of total) and India (9.6% of total). MIFA and BEL coal production were entirely sold to domestic buyers. The following figure shows composition of TIA coal sales in 2013.

B. AwardsIn regard to the mining activities that consistently pay attention to the managerial aspects of environment and safety, in 2013 TIA successfully received Green PROPER Award from the Ministry of Environment and Prime Award and Pratama from the Ministry of Energy and Mineral Resources. Green PROPER is a recognition that the Company has performed environmental management beyond requirements including aspects of environmental documentations (AMDAL/UKL/UPL), air and water pollution control, hazardous and toxic materials (B3) wastes management and environmental damage prevention specifically applied to mining activities. This is an outstanding achievement given that TIA is a relatively new company. This award shows that TIA is an ongoing effort.

Page 79: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

77C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil

Operasi Tambang BatubaraHarga batubara dan volume penjualan menentukan penjualan dan pendapatan jasa Grup Reswara. Meskipun harga jual rata-rata yang dicapai di tahun 2013 lebih rendah, permintaan untuk batubara low rank masih sangat tinggi karena kualitas kandungan abu dan sulfurnya yang rendah. Permintaan untuk batubara Reswara, terutama produk TIA, tetap tinggi, tercermin dalam volume penjualan batubara TIA di tahun 2013. Harga jual batubara TIA menurun sebesar 6,3% dibandingkan dengan harga patokan batubara Newcastle yang turun sebesar 6,7% di tahun 2013.

Produksi batubara di tiap entitas anak Reswara bergantung pada kinerja dari masing-masing kontraktor tambangnya, rantai suplai batubara dari pit tambang ke pelabuhan dan dari pelabuhan ke titik transshipment, dan juga faktor-faktor yang tidak terkendali seperti cuaca dan peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Lokal.

D. Strategi UsahaDi tahun 2013 Reswara fokus pada dua sasaran, Pertama adalah terus mengembangkan TIA hingga menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan. Yang kedua adalah fokus pada komitmen menyelesaikan proyek Aceh. Kedua sasaran tersebut menjadi program utama Reswara di tahun 2013 sebagai bagian dari rencana jangka panjang 5 tahun ke depan.

Sebagai kontributor pendapatan terpenting dari Reswara, TIA terus diarahkan sebagai produsen batubara “branded” dengan harga premium. Dengan posisi yang baik di pasar, TIA akan dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Menyikapi volatilitas pasar yang terjadi di tahun 2013, Reswara telah menetapkan strategi di awal tahun yang fokus pada 4 aspek, yaitu:1. Persiapan, di mana Reswara telah menempatkan semua

fasilitas teknis dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk produksi di TIA dan MDB.

2. Ekspansi Pasar, di mana Reswara memperluas basis pelanggan tradisional dari India, China dan pasar domestik untuk lebih mencakup negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Filipina.

3. Stabilitas Keuangan, di mana Perseroan akan mengambil langkah-langkah efisiensi lebih ketat dan juga mengeksplorasi kemungkinan renegosiasi kontrak yang dipilih.

4. Efisiensi produksi, di mana Perseroan menurunkan biaya melalui upaya efisiensi di semua tingkatan, sehingga dapat memperbesar marjin laba.

C. FactorsAffectingCoalMiningBusinessandOperatingResults

Coal prices and sales volume determine the sales and services of the Reswara Group. Although average selling price achieved in 2013 was lower, demand for low-rank coal was still very high because of the low ash and low sulfur contents. Demand for Reswara coal, especially TIA products remained high, reflected in TIA coal sales volume in 2013. Selling price of TIA coal decreased by 6.3% compared to Newcastle coal price benchmark which fell by 6.7% in 2013.

Coal production of each Reswara subsidiary depends on the performance of its mining contractors, coal supply chain from pit to port and from port to transshipment point, as well as uncontrolled factors such as weather and regulations of the Central Government and / or Local Government.

D. Business StrategyIn 2013 Reswara focused on two objectives, the first was to continue into developing TIA to be a sustainable business entity. The second was focus on commitment to complete the Aceh project. These objectives were the main programs of Reswara in 2013 as part of its long term plan for the next 5 years.

As the most important revenue contributor of Reswara, TIA continues to be a “branded” coal producer with premium price given its consistent quality. With good market positioning, in the long term TIA many gain more market share.

Dealing with market volatility in 2013, Reswara has set strategies at the beginning of the year that focus on four aspects, namely:1. Preparation, in which Reswara has put all technical facilities

and infrastructure required for production in TIA and MDB.2. Market Expansion, in which Reswara expands its traditional

customer base of India, China and domestic markets to further cover other countries such as South Korea and the Philippines.

3. Financial Stability, in which the Company will take more stringent efficiency measures and also explore renegotiation possibility of selected contracts.

4. Production Efficiency, in which the Company’s lowers costs through efficiency efforts at all levels, in order to increase profit margins.

Page 80: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

78E. Aspek PemasaranKegiatan Pemasaran Reswara memasok batubara ke pasar Cina, India dan pasar domestik. Penjualan ke pasar internasional dilakukan langsung kepada pengguna maupun melalui perusahaan trading yang pada umumnya memasok batubara kepada pembangkit listrik sebagai pengguna akhir. Beberapa perusahaan trading yang menjadi pelanggan Perseroan termasuk AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham dan Sinar Energi Alam yang memasok batubara ke Cina dan India.

Strategi pemasaran Reswara di tahun 2013 adalah sebagai berikut:1. Mengimplementasikan strategi yang kokoh dan seimbang

untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan peningkatan dan juga untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah serta untuk mengetahui kesempatan-kesempatan lain.

2. Memastikan bahwa kehandalan operasional dilaksanakan secara benar agar kualitas batubara yang stabil dan konsisten dapat tercapai.

3. Memelihara dan membangun hubungan kerja yang sangat baik dengan para pembeli dan calon pembeli.

4. Secara berkala turut berpartisipasi dalam acara dan konferensi batubara seperti Coaltrans Asia, Coaltrans India & Asia, Indonesia Coal Summit dan acara internasional lainnya.

5. Secara aktif mencari kesempatan lain untuk mengekspor batubara Reswara ke pasar-pasar baru.

6. Menambah peralatan dan memperbaiki jadwal pengapalan/pengiriman untuk menekan biaya.

7. Memperbaiki dan meningkatkan alur komunikasi antara tim pemasaran dengan operasional penjualan.

8. Mengimplementasikan strategi penentuan harga yang index-linked agar tercapai transparansi.

Persaingan UsahaBisnis yang dijalankan Reswara sangat kompetitif. Pesaing utama Reswara adalah perusahaan-perusahaan batubara yang memiliki produk dengan kualitas sejenis serta cadangan yang cukup dan operasional yang stabil. Untuk mempertahankan daya saing, Reswara menjalin hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan produksi dan standar operasional dengan tujuan menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.

Reswara memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produsen batubara lainnya di Kalimantan bahkan di Australia untuk memberikan pasokan ke Cina dan terutama India karena tingkat Delivered Energy Units (DEUs) per satuan waktu dari produk Reswara relatif tinggi.

E. Marketing AspectMarketing ActivitiesReswara supplies coal to China, India and the domestic markets. Sales to the international markets are made directly to users or through trading companies that generally supply coal to the power plants as the end users. Some trading companies which are customers of the Company include AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham and Sinar Energi Alam that supply coal to China and India.

Reswara is marketing strategies in 2013 are as follows:

1. Implemented solid and balanced strategies to identify elements that need improvement as well as identify and prevent problems and to explore other opportunities.

2. Ensured that operational execution was properly implemented to acieve steady and consistent quality coal.

3. Maintained and built good relationships with buyers and prospective buyers.

4. Regularly participated in the coal events and conferences such as Coaltrans Asia, Coaltrans India & Asia, Indonesia Coal Summit and other international events.

5. Actively looked for other opportunities to export Reswara’s coal to the new markets.

6. Added equipment and improved shipment/delivery schedule to reduce costs.

7. Improved and enhanced the communication team between the marketing team and the operational sales team.

8. Implemented index-linked pricing strategy to achieve transparency.

Business CompetitionReswara’s business is very competitive. Reswara’s main competitors are coal companies which have similar coal quality, sufficient reserves and steady production. To maintain its competitiveness, Reswara establishes good relationships with its customers, improves production and operational standards to become a top mining company in Indonesia.

Reswara has many competitive advantages among other coal producers in Kalimantan even in Australia to supply to China and especially India because of Reswara’s products relatively high Delivered Energy Units (DEUs) level per time unit of time.

Page 81: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

79Kontrak Jangka Menengah dan Panjang yang Diperoleh Tahun 2013Sepanjang tahun 2013, Reswara melalui TIA berhasil menandatangani beberapa kontrak jangka menengah dan panjang jual beli batubara sebagai berikut:

No Pihak/ Parties Jumlah/Quantity (MT) Periode/Period

1 Avra Commodities Pte. Ltd 2.270.036,20 Jan - Dec 2013

2 China Railway Export and Import 255.006,00 Aug - Oct 2013

3 GS Global Corp. 232.166,00 Feb, March, May, June 2013

4 Hongkong Dexin Trading Limited 78.206,00 Des-13

5 Huaneng Trading Co., Ltd. 264.663,00 Jan - June 2013

6 Mitra Maju Sukses, PT 30.204,79 Sep-13

7 DPR, PT 46.078,13 Jan - Mar 2013

8 PT Holcim Indonesia Tbk 22.196,88 Feb - Apr 13

9 Shanghai Chen Hao Industrial Co.,Ltd 330.399,00 May - Jul 13

10 Subham Corporation Pte Ltd 353.813,00 Mar - Jun 13

11 TAJ Asia Trading Ltd 51.424,00 Nop-13

12 Trafigura Pte Ltd 202.831,00 Oct - Dec 13

13 Xiamen C&D 994.823,00 May - Dec 13

14 PT Lafarge Cement Indonesia 204.120,15 Jan - Dec 2013

15 PT Energi Alamraya Semesta 86.240,84 Jan - Dec 2013

Negara Tujuan dan Pelanggan UtamaSepanjang tahun 2013, Cina masih merupakan pasar tujuan utama pasokan batubara Reswara dengan pengiriman batubara sebesar kira-kira 88% dari total pengapalan, selanjutnya sekitar 10% dipasarkan ke India, dan sisanya untuk ke pelanggan domestik.

PenjualanbatubaraTIAberdasarkangeografisdi2013

9,6%1,9%

88,5%

India

China

Indonesia

Medium and Long-Term Contracts in 2013

During 2013, Reswara, through TIA, successfully signed several medium and long-term coal sale and purchase contracts as follows:

Destination Countries and Key CustomersThroughout 2013, China was still the main market destination for Reswara’s coal with approximately 88% from total shipments, about 10% were sold to India and the rest to domestic customers.

TIA coal sales in 2013 based on geography

Page 82: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

80F. ProfilAnakPerusahaan

PT TUNAS INTI ABADI (TIA)Tahun 2013 adalah tahun komersial kelima bagi TIA. TIA mencatat peningkatan penjualan di tahun 2013, di mana penjualan batubara mencapai 5,03 juta ton. Pertumbuhan produksi TIA didukung oleh infrastruktur yang menunjang peningkatan kapasitas produksi.

TIA memiliki area wilayah usaha tambang sebesar 3.074 hektar di Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kualitas batubara yang diproduksi TIA antara 5.600-5.400 Kkal/Kg (air dried basis/ADB). Di tahun 2013 TIA memproduksi 1 juta ton untuk diekspor ke China, India, dan pemenuhan pasar domestik. Jumlah ini meningkat seiring bertambahnya permintaan batubara di tahun 2013 ini.

Lokasi yang strategis merupakan keunggulan lain yang dimiliki TIA. Batubara ditambang di site TIA dan diangkut melalui jalan hauling sepanjang 27 kilometer ke pelabuhan untuk dipindahkan ke tongkang di Bunati. Dengan jarak ke pelabuhan yang relatif dekat, frekuensi pengapalan dapat ditingkatkan dengan biaya lebih murah. TIA mampu mengangkut batubara menggunakan tongkang rata-rata 15.000 metrik ton per hari.

FasilitasKelengkapan fasilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi TIA. Beberapa fasilitas yang dimiliki perusahaan ini termasuk Crushing Plant dengan kapasitas terpasang sebesar menghancurkan 1.500 metrik ton batubara per jam serta tersedianya stockpile untuk kapasitas 120.000 metrik ton.

F. ProfilesofSubsidiaries

PT TUNAS INTI ABADI (TIA)The year 2013 was the fifth commercial year for TIA. TIA recorded coal sales increase during 2013 achieving 5.03 million tons. TIA’s production growth was supported by infrastructure to sustain the increase in production capacity.

TIA has a mining area of 3,074 hectares in Loban River and Kusan Hulu, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. Quality of TIA’s coal is between 5,600-5,400 Kkal/Kg (air dried basis /ADB). In 2013, TIA produced 1 million tons which were exported to China, India, and fulfillment of domestic market. This increase is in line with rising coal demand in 2013.

Strategic location is another advantage of TIA. Coal is mined at TIA’s site and transported through hauling along 27 kilometers to the port to be loaded to barges in Bunati. With the relatively close distance, shipnent frequency can be increased at lower costs. TIA is able to transport coal using barges with an average capacity of 15,000 metric tons of coal per day.

FacilitiesCompleteness of facilities is a crucial factor for TIA to run its business smoothly. Some of the facilities owned by the Company are Crushing Plant which can fully operate to destroy 1,500 metric tons of coal per hour and also availability of stockpiles with a capacity of 120,000 metric tons.

Page 83: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

81TIA juga memiliki pelabuhan sendiri sehingga secara logist TIA dapat beroperasi menggunakan fasilitasnya sendiri. Untuk melengkapi fasilitas tersebut, TIA sudah memiliki pula laboratorium batubara (Lab) untuk menganalisa kualitas batubara yang diproduksi.

PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB)Perkembangan MDB di tahun 2013 belum mencapai target. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian target penyelesaian proyek infrastruktur yang mundur ke akhir kuartal kedua di 2014 sebagian akibat dari cuaca ekstrim, kendala teknis serta adanya perubahan dalam perhitungan nilai ekonomis proyek terkait kondisi industri dan nilai tukar Dolar Amerika yang berfluktuasi. Hingga akhir 2013 pencapaian pembangunan infrastruktur untuk proyek di Aceh telah mencapai 80% Selain melengkapi infrastruktur dan membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas setempat, Reswara juga tengah mempersiapkan pembeli produk batubara di Aceh untuk jangka waktu 5-10 tahun yang akan datang.

Selama ini Reswara membidik pasar India sebagai pasar utama bagi batubaranya yang berasal dari Aceh karena kedekatan jarak dibandingkan wilayah lain di Indonesia. India dipilih sebagai pasar utama operasi di Aceh karena biaya pengiriman batubara ke India jauh lebih murah dibandingkan dari Kalimantan. MDB menargetkan untuk memperluas jangkauannya ke pasar selain India.

Anak perusahaan MDB, yaitu MIFA memiliki luas wilayah usaha tambang sebesar 3.134 hektar di Kabupaten Aceh Barat. Bersebelahan dengan wilayah MIFA adalah wilayah usaha tambang BEL seluas 1.495 hektar yang masuk Kabupaten Nagan Raya. Kedua wilayah usaha tambang tersebut terletak di Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tahun 2013, MIFA masih dalam tahap proyek pengembangan. Oleh karena itu MIFA masih menggunakan fasilitas-fasilitas umum seperti jalan-jalan dan pelabuhan yang dimiliki oleh Pemerintah lokal untuk menunjang aktivitas operasionalnya. MIFA menargetkan tahap produksi komersial dapat dimulai di bulan Juli 2014. Sementara itu, semua batubara yang ditambang di BEL didedikasikan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap berkapasitas 15 MW, yang dimiliki oleh PT Energi Alam Semesta, anggota dari Grup ABM di bawah PT Sumberdaya Sewatama, yang lokasinya berdekatan dengan tambang BEL.

TIA also owns its port which enables TIAby logistics to operate its own facilities. To complement the facilities, TIA owns its coal laboratory (lab) as well to analyze the quality of its coal.

PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB)MDB’s development in 2013 had not achieved its target. This was due to the adjustment of infrastructure project completion target to the second quarter of 2014 partially on the back of extreme weather, technical problems and adjustments in project’s economical values calculation considering industrial conditions and USD exchange rate fluctuation. Until the end of 2013 the completion of infrastructure development in the Aceh project reached 80%. In addition to completing infrastructure and maintaining better relationship with the neighboring community, Reswara is also preparing customers of coal products in Aceh for the next 5-10 years.

So far, Reswara has been targetting India as the main market of its Aceh coal due to its close proximity compared to other areas in Indonesia. India is selected as the primary market of Aceh operation since the coal delivery costs to India is much cheaper than from Kalimantan. MDB aims at widening its market coverage outside India.

MDB’s subsidiary, MIFA, has a mining area of 3,134 hectares in West Aceh Regency. Adjoined MIFA’s to area is BEL’s mining area of 1,495 hectares located in the Nagan Raya Regency. Those two mining business areas are located in Nanggroe Aceh Darussalam. In 2013, MIFA was still in development project. Therefore MIFA still used public facilities such as local government’s road and port to support its operations. MIFA targets commercial production phase to commence by July 2014. Meanwhile, all of BEL coals are dedicated to a coal-fined power plant with a of 15 MW capacity owned by PT Energi Alam Semesta, a member of ABM Group under PT Sumberdaya Sewatama, which is located nearby BEL’s mining area.

Page 84: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

82Peta MIFA dan BEL

Produksi batubara MIFA di 2013 mencapai 236 ribu ton atau naik lebih dari 7 kali lipat dari volume produksi di tahun 2012 sebesar 30 ribu ton. BEL memproduksi 129 ribu ton batubara di tahun 2013, naik 21,3% dari 107 ribu ton yang dihasilkan di 2012.

FasilitasSetelah pertengahan 2014, MDB akan memasuki tahap komersial bertepatan dengan rampungnya semua infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk fasilitas pendukung seperti kantor, workshop dan base camp, pabrik pengolahan batubara, crusher dan stockpiles, jalan angkut utama serta overland conveyor belt, fasilitas penanganan batubara dan fasilitas pelabuhan khusus untuk transhipment dan pengiriman batubara.

Dengan memiliki fasilitas sendiri termasuk fasilitas pelabuhan, maka banyak keuntungan yang diperoleh MDB. Diantaranya adalah tidak memiliki ketergantungan pada pihak luar, dapat menentukan sendiri kapasitas (lebar jalan, besar kendaraan, banyaknya muatan kendaraan, dan kapasitas transhipment hingga ke mother vessel) sesuai kebutuhan, dan dapat mengontrol semua proses produksi secara menyeluruh.

MIFA coal production volume reached 236 thousand tons in 2013 or increased by more than 7 times compared to30 thousand tons achieved in 2012. BEL produced 129 thousand tons of coal in 2013, an increased of 21.3% from 107 thousand tons in 2012.

FacilitiesAfter mid 2014, MDB will enter commercial phase concurrently with the completion of required infrastructure, including supporting facilities such as office, workshop and base camp, coal processing factory, crusher and stockpiles, main transport road and overland conveyor belt, coal handling facilities and special port facilities for coal transshipment and shipment.

By having its own facilities including port facilities, MDB has many advantages. Among others are being independent from external parties, capable of determining its own capacity (road width, vehicle size, vehicle loading capacity and transshipment capacity to mother vessel) as required and capable to controlling the overall production processes.

Page 85: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

83G. Prospek UsahaDalam jangka pendek industri batubara masih akan mengalami tekanan berat. Tetapi bagaimanapun batubara masih tetap menjadi komoditas penting dalam pertumbuhan energi domestik maupun regional Asia hingga tahun 2020-2030 yang akan datang.

Permintaan batubara produksi Reswara diperkirakan tetap tinggi di tahun-tahun mendatang, namun pemulihan industri tambang dan harga batubara merupakan isu penting yang akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Reswara. Harga batubara diyakini akan membaik, walaupun untuk kembali ke harga puncak mungkin akan perlu waktu lebih panjang. Dalam kondisi seperti ini, Reswara harus terus melakukan konsolidasi internal, meningkatkan keunggulan kompetitif dan menerapkan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya.

Reswara akan fokus pada akselerasi proyek MDB di Aceh untuk dapat memenuhi target produksi pada pertengahan 2014 sementara TIA telah mencapai tahap kesiapan organisasi dan kestabilan produksi dan diharapkan segera memacu profitabilitasnya. Selanjutnya Reswara akan fokus pada penambahan portofolio. Dibutuhkan sedikitnya dua aset batubara dengan figur kalori yang lebih tinggi agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan menambah sumber pendapatan.

G. Business ProspectsIn short-term, coal industry will still be under pressure. Nevertheless coal is still crucial commodity in the domestic and Asian regional energy growth up to 2020-2030.

Demand for Reswara’s coal remain high in the up coming years, however recovery of mining industry and coal prices is crucial issue that will significantly affect Reswara’s business development. Coal prices are expected to recover, stil to regain its peak may take a longer time. In such condition, Reswara needs to continue its internal consolidation, enhance its competitive advantages and implement measures to improve cost efficiency.

Reswara will focus on the acceleration of the MDB project in Aceh to achieve production target by mid 2014 while TIA has reached the phase of steady organization and production stability and it’s expected to boost its profitability. Subsequently Reswara will focus on portfolio expansion. At least two more coal assets with higher caloric figure to increase growth and add enhance its sources of revenues.

Page 86: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

84 “

Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, ABM Investama telah merumuskan strategi yang taktis dan fokus pada pertumbuhan ke depan

In order to achieve sustainable growth, ABM Investama has formulated a tactical strategy and focus on future growth

Page 87: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

85

PT Cipta Kridatama (CK) saat ini merupakan salah satu pemain utama jasa kontraktor pertambangan di Indonesia yang menyediakan jasa kontraktor tambang “dari tambang ke pelabuhan” (pit to port) yang meliputi jasa eksplorasi, perencanaan pertambangan, pemindahan pengupasan tanah, sewa alat berat untuk produksi batubara, transportasi dan pemrosesan hingga rehabilitasi dan reklamasi untuk produsen batubara di Indonesia.

CK memiliki alat berat dan peralatan pertambangan yang lengkap untuk operasi penambangan dan produksi batubara seperti excavator, truk, dozer, grader, wheel loader, compactor dan mesin pengeboran. Perusahaan menerapkan sistem pengelolaan armada untuk memantau tingkat kinerja armada dan peralatan melalui data komunikasi dan teknologi GPS (global positioning system). CK sebagai bagian dari Grup TMT yang juga memiliki PT Trakindo Utama memberikan keunggulan kompetitif tersendiri bagi CK karena tidak semua kontraktor tambang memiliki kemudahan akses ke alat berat. CK juga menjalin aliansi yang erat dengan produsen dan pemasok alat berat lainnya.

A. Kinerja 2013Tahun 2013 masih merupakan kelanjutan dari keadaan yang penuh tantangan dari tahun 2012. Harga batubara yang masih tertekan membuat banyak perusahaan pertambangan menghentikan operasinya atau melakukan pengurangan biaya. Karena biaya kontraktor tambang adalah komponen biaya terbesar dari usaha pertambangan batubara, maka CK sebagai akibatnya terkena dampak langsung dari keadaan tersebut. Faktor lain yang dihadapi perusahaan tambang yang menjadi pelanggan CK seperti masalah pembebasan lahan belum tuntas, jalan tambang (hauling road) belum memadai, fasilitas pelabuhan belum siap dan perijinan yang belum lengkap, juga berdampak menghambat kinerja CK sehingga target-target operasional belum tercapai dan mempengaruhi pendapatan dan arus kas.

PT Cipta Kridatama (CK) is currently one of the major mining contractors in Indonesia that provides mining contractor services “pit to port” covering exploration, mine planning, overburden removal, heavy equipment rental for coal production, transportation, processing, rehabilitation and reclamation for coal producers in Indonesia.

CK has complete heavy equipment and mining equipment for coal mining operations and production such as excavators, trucks, dozers, graders, wheel loaders, compactors and drilling machines. The Company implemented a fleet management system (jigSaw) to monitor performance level of fleet and equipment through communication data and GPS (global positioning system) technology. Strong historical relationship with Trakindo Utama is a distinct competitive advantage for CK because not all mining contractors have an easy access to heavy equipment. CK also builds strong alliances with manufacturers and other heavy equipment suppliers.

A. Performance in 2013The year 2013 was a sequel of challenging condition in 2012. Coal prices was under heavy pressure forcing many mining companies to stop their operations or reduce their costs. As mining contractor cost is the largest cost component of a coal mining business, CK was therefore directly affected by such condition. Other factors that CK’s customers faced included land acquisition, hauling road, port facilities as well as permit and license. Additionally, this effected CK’s performance. As a result, that its operational targets were not achieved and that affected revenue and cash flows.

Kontraktor PertambanganMining Contractor

Page 88: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

86Proyek-proyek yang dikerjakan pada tahun 2013 antara lain adalah:

Nama Pelanggan / name Customer Lokasi / Location

PT Mahakam Sumber jaya Kalimantan Timur / East Kalimantan

PT Multi Harapan Utama Kalimantan Timur / East Kalimantan

PT kaltim jaya Bara Kalimantan Timur / East Kalimantan

PT Rinjani kartanegara Kalimantan Timur / East Kalimantan

PT Tunas Muda jaya Kalimantan Timur / East Kalimantan

PT Arutmin Indonesia Kalimantan Selatan / South Kalimantan

PT Tunas Inti Abadi Kalimantan Selatan / South Kalimantan

PT Riau Bara Harum Riau

PT Realita Jaya Mandiri Sumatera Selatan / South Sumatera

PT Titan Wijaya Bengkulu

Di tahun 2013 and 2012, CK masing-masing melakukan pengupasan tanah sebanyak 89,04 juta BCM dan 130,01 juta, turun 31,51% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012. CK menyewakan unit-unit alat berat kepada para pelanggannya untuk memproduksikan masing-masing 12,51 juta ton dan 11,90 juta ton batubara di tahun 2013 dan 2012, naik 5,10% di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.

CK: Pengupasan Tanah dan Jasa Penyewaan Alat CK: Overburden Removal and Rental Services

2013 2012 2011

PRODUCTION VOLUME

Pengupasan Tanah (juta BCM) / Overburden Removal (million BCM) 89,04 130,01 -31,51

Jasa Penyewaan Alat (juta ton) / Rental Services (million tons) 12,51 11,90 5,10

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Kontraktor Tambang

Harga batubara sangat mempengaruhi bisnis kontraktor tambang. Kondisi pasar batubara termal yang menantang mempengaruhi kemampuan arus kas dan profitabilitas dari produsen batubara, sehingga memaksa produsen untuk melakukan negosiasi harga dan persyaratan jasa kontraktor tambang dengan kontraktor tambang. Untuk menjaga tetap mampu menghasilkan laba, produsen batubara harus memangkas biaya produksi. Biaya kontraktor tambang merupakan komponen terbesar dalam struktur biaya tambang batubara. Upaya produsen batubara untuk mengoptimalkan tambang dengan menargetkan volume produksi tertentu pada tingkat stripping ratio yang lebih rendah mempengaruhi aktivitas pengupasan tanah dari kontraktor tambang. Hal ini terjadi di CK. Sebagai dampaknya, CK mencatat volume pengupasan tanah yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.

Karena penjualan dan pendapatan jasa CK dihasilkan terutama dari jumlah volume dan harga untuk aktivitas pengupasan tanah dan produksi batubara, turunnya volume pengupasan tanah membawa dampak yang besar terhadap kinerja

Projects undertaken in 2013 include:

In 2013 and 2012, CK removed 89.04 million BCM and 130.01 million BCM of over burden respectively a decreased of 31.51% in 2013 over to 2012. CK rented its heavy equipment units to customers to produce 12.51 million tons and 11.90 million tons of coal in 2013 and 2012, respectively, and increase of 5.10% in 2013 over to 2012.

B. FactorsAffectingBusinessandOperatingResultsofMining Contractor

The coal price significantly influenced the mining contractors’ business. Challenging thermal coal market condition affected coal producers’ cash flow generation and profitability, forcing them to negotiate for the price and terms of the services with the mining contractor. To keep profitable, coal producers have to cut their production costs and the mining contractor cost is the biggest component in the coal mining cost structure. Coal producer’s effort to optimize its mine by targeting certain production volume at a lower stripping ratio at the coal mine affected the overburden activity of a mining contractor. This happened in CK. As a result, CK recorded lower overburden removal volume in 2013 over 2012.

Given that CK’s sales and services derived primarily from the amount and price of overburden removal and coal production activities, the decline in overburden removal volume brought significant impact to CK financial performance in 2013. The

Page 89: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

87keuangan CK di tahun 2013. Harga dari jasa kontraktor tambang CK mengikuti Indeks yang dapat disesuaikan sebagiannya atas beberapa faktor termasuk harga batubara, nilai tukar, consumable prices, dan biaya tenaga kerja. Harga yang lebih kompetitif yang diminta oleh pelanggan juga memberi dampak penurunan pendapatan. Terlebih lagi, akibat dari kondisi pasar yang sedang sulit, beberapa pelanggan melakukan penundaan pembayaran sehingga menekan arus kas CK.

Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja CK adalah: ketersediaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan peralatan berat dan tenaga terlatih, kondisi dari rantai suplai batubara pelanggan termasuk fasilitas untuk coal handling dan infrastruktur, dan kemampuan pelanggan untuk memperoleh izin-izin dan persetujuan tertentu yang berkaitan dengan aspek-aspek operasi tambang, infrastruktur, dan lingkungan hidup. Cuaca yang tidak bersahabat juga dapat mengganggu kinerja operasional peralatan berat.

C. Strategi UsahaUntuk menjamin tercapainya pertumbuhan yang menguntungkan dan berkesinambungan, di tahun 2013 CK merumuskan strategi yang terbagi dalam dua fokus, yaitu fokus pada kondisi yang terjadi pada tahun 2013 dan fokus pada pertumbuhan CK ke depan.

Strategi pertama adalah untuk mengatasi berbagai kendala yang terjadi dengan melakukan langkah-langkah taktis sebagai berikut:1. Melakukan penjualan aset alat-alat yang tidak terpakai (idle)

sehingga dapat menambah arus kas.2. Mengurangi dan/atau menutup operasional di

daerah-daerah yang sedang sulit atau memang tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi.

3. Melakukan restrukturisasi pembayaran dan piutang dari para pelanggan yang mengalami kesulitan dengan cara memberikan fasilitas cicilan dan juga membantu mereka untuk melakukan negosiasi dengan para krediturnya.

4. Memelihara hubungan baik dengan para pemilik medium concession dengan memberikan harga yang bersaing dan tim operasional yang sangat handal.

5. Melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan cermat dan meningkatkan produktivitas.

6. Melaksanakan Production, Planning & Control (PP&C) yang lebih detil dan matang.

Strategi kedua adalah melakukan pemetaan ulang seluruh proses bisnis dan merancang restrukturisasi rantai nilai yang dimiliki agar CK dapat terus bertumbuh. CK telah membuat cetak biru untuk 3 tahun ke depan yang memberikan arah yang jelas bagaimana CK akan tumbuh dan siap mengantisipasi keadaan yang akan datang.

price of CK’s mining contractors services are linked to Index which may be partially adjusted to several factors including coal price, exchange rate, consumable prices, and labor cost. Competitive rate requested by customers also had an impact to CK. Furthermore, due to difficult market condition, delayed payment by customers affected CK’s cash flow.

Other factors that could affect CK’s performance are: availability of and costs related to the heavy equipment and skilled labor, the condition of the customers’ coal supply chain including its coal handling facilities and infrastructure, and the customers’ ability to obtain specific license and/or permits related to mining operations, infrastructure, and environmental aspects. Unfriendly weather may also disturb the performance of its mobile heavy equipment.

C. Business StrategyTo ensure the achievement of profitable and sustainable growth, in 2013 CK formulated strategies that were divided into two focuses, which focused on conditions in 2013 and focused on CK’s future growth.

The first strategy was to overcome the current problems by executing tactical steps such as follows:1. Sales of unused (idle) assets to increase cash flows.2. Reduction of and close operations in the areas which were

difficult or simply no longer possible to operate.3. Restructuring of payments and receivables the customers

who faced difficulty by providing installment term and also assist them in the negotiation with their creditors.

4. Maintain of good relationship with owners of medium size concessions by providing competitive prices and highly reliable operational team.

5. Prudent cost efficiency and productivity improvement measures.

6. More detailed and advanced Production, Planning & Control (PP&C).

The second strategy was re-map the entire business processes and to design the restructuring of existing value chain so CK could continue its growth. It has prepared blueprint for the next 3 years which provides clear direction of how CK will grow and be ready to anticipate future situation.

Page 90: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

88Kompetensi inti CK di earthmoving business membuka peluang untuk dikembangkan tidak hanya di kontraktor pertambangan, tetapi juga di sektor konstruksi. Untuk itu CK mulai membangun organisasi dan mengembangkan kapabilitas untuk melakukan diversifikasi usahanya.

Terkait dengan restrukturisasi organisasi, proses bisnis akan dikembangkan dengan konsep desentralisasi, di mana CK akan memiliki unit-unit bisnis strategis (SBU) yang bertanggung jawab atas proyek yang didapatnya dan dioperasikan secara end-to-end. SBU tersebut memiliki otoritas untuk mengelola P & L (profit and loss management) sendiri. Untuk mendukung rencana tersebut, maka perlu dilakukan pembenahan proses bisnis dan organisasi secara menyeluruh.

D. Aspek Pemasaran

Kegiatan PemasaranCK telah memetakan kembali target pelanggan yang akan dicapai yaitu terdiri dari 3 sektor, PKP2B, IUP dan Anchor Client. Target pemasaran layanan jasa CK meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Selama tahun 2013 CK melakukan kegiatan pemasaran dengan secara konsisten mengirim dan menyebarluaskan informasi mengenai Perseroan (Company Profile dan informasi melalui web) kepada para pemilik konsesi pertambangan. CK juga aktif berpartisipasi pada Coal Trans Asia, menjadi anggota di Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Asosiasi Kontraktor Batubara Indonesia, serta mengikuti seminar-seminar untuk membina jaringan kerja dan mengidentifikasi prospek-prospek yang ada dari pertemuan-pertemuan tersebut.

Persaingan UsahaBisnis kontraktor pertambangan bersifat padat modal dan padat teknologi. Jumlah kontraktor pertambangan di Indonesia sendiri sangat banyak, membuat persaingan dalam bisnis ini sangat ketat. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Dharma Henwa, PT Petrosea, PT Saptaindra Sejati (SIS) dan PT Madhani.

Pelanggan UtamaPasar potensial CK adalah perusahaan-perusahaan produsen batubara yang melakukan kegiatan penambangan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia terdapat 10 produsen batubara terbesar yang produksinya mencapai sekitar 60% dari total produksi batubara dalam negeri, di antaranya adalah PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Kideco Jaya Agung, PT Arutmin Indonesia, dan PT Berau Coal.

CK’s core competency in the earthmoving business opened opportunities to be developed not only in the mining contractor, but also in the in the construction sector. Therefore CK began to build organization and develop capabilities to diversify its business.

In regard to the to organization’s restructuring, business processes will be developed with decentralization concept, where CK will have strategic business units (SBU) that will be responsible for its projects and its end -to-end operation. Those SBU have authority in its own profit and loss management. To support the plan, it is necessary to reform the overall business processes and organization.

D. Marketing Aspect

Marketing ActivitiesCK has remapped its targeted customers to, which consists of three sectors, PKP2B, IUP and Anchor Client. CK’s marketing covers almost all areas of Indonesia. During 2013 CK conducted marketing activities by consistently sending and distributing information regarding the Company (Company Profile and information via web) to mining concession owners. CK also actively participated in Coal Trans Asia, became member of Indonesian Coal Mining Association, Indonesian Coal Contractor Association, and participated in seminars to build networks and identify potential prospects from these meetings.

Business CompetitionMining contractor business is a capital and technology intensive. There are many mining contractors in Indonesia hence, competition in this business is very tight. Some of major players in the mining contractor services in Indonesia are PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA), PT Leighton Contractors Indonesia, PT Dharma Henwa, Petrosea, PT Saptaindra Sejati (SIS) and PT Madhani.

Major CustomersCK’s potential market is coal producer companies which have perform mining activities in various regions in Indonesia. In Indonesia there are 10 largest coal producers whose productions reached approximately 60% of total local coal production, such as PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Kideco Jaya Agung, PT Arutmin Indonesia, and PT Berau Coal.

Page 91: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

89CK memiliki sepuluh pelanggan yaitu PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Multi Harapan Utama, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Bara Harum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Jaya Bara, dan PT Realita Jaya Mandiri. Secara berkala, CK mengadakan pertemuan dengan para pelanggan untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan menindaklanjuti masalah yang muncul. CK mengutamakan solusi yang cepat, tepat dan terintegrasi.

Kontrak-kontrak Baru Selama 2013Selama 2013, CK telah berhasil mendapatkan kontrak-kontrak baru yang cukup berarti. Diantaranya adalah:

No. Pelanggan

Kontrak

LokasiVolume Overburden

(BCM)Nilai (juta)

1. Kaltim Jaya Bara 14 USD 428 Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

2. Mifa Bersaudara 33 USD 234 Meulaboh, Aceh

3. Multi Harapan Utama 9 USD 206 Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

E. Prospek UsahaPerkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara di tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini di tahun 2014 diperkirakan masih akan menantang seperti periode sebelumnya.

Menghadapi hal ini, CK akan mempertajam langkah-langkah dengan senantiasa meningkatkan produktivitas dan utilisasi aset, melakukan pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan program efisiensi biaya yang sebelumnya telah diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang diperlukan.

Selain itu, CK juga sedang menjajaki pasar bidang konstruksi merupakan pasar yang sangat potensial bagi CK. Baik proyek konstruksi yang masih terkait industri tambang seperti pembuatan akses tambang ke pelabuhan, maupun yang di luar industri tambang sehingga dapat mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki.

Hal terpenting adalah memastikan bahwa CK memiliki anchor client yang memadai. Anchor client adalah pelanggan yang sangat setia dan mendukung penuh operasional CK. Dengan adanya anchor clients, maka sebagian dari sumber pendapatan CK terjamin dan ini memberi kemampuan lebih pada CK untuk menumbuhkan usahanya. Ke depan, CK berupaya mendapatkan anchor client secara independen untuk memperluas sebaran risiko pendapatan.

CK has ten major customers, namely PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Multi Harapan Utama, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Bara Harum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Jaya Baru and PT Realita Jaya Mandiri. Periodically, CK holds meeting with the customers to understand the customer’s needs on the ground situation and to follow up on outstanding issues. CK prioritize immediate, precise and integrated solutions.

New Contracts during 2013During 2013, CK secured significant new contracts. Among them are:

E. Business ProspectsThe development of coal mining contractor business in the up coming years will be strongly influenced by recovery of coal industry. As coal price in the near future may not return to the previous price level, the coal business condition in 2014 accordingly may remain challenging.

To face this situation, CK will sharpen its measures to continuously improve productivity and asset utilization, develop human resources, continue cost efficiency programs that have previously been applied and execute necessary internal consolidation.

In addition, CK is also exploring the construction market which is a potential market for CK. Both construction projects related to the mining industry such as construction of mining access to the port, as well as those not related to the mining industry will optimize utilization of its existing assets.

The most important thing is to ensure that CK has adequate anchor client. Anchor client is a very loyal customer and it fully support CK’s operations. With anchor clients, majority of CK’s sources of revenue will be secured and this provides more ability to CK to grow its business. Currently, 20-25% of the CK’s total clients come from TMT Group. Looking forward, CK seeks to get independent anchor clients to widen the distribution of revenue risk.

Page 92: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

90 “

Strategi pengembangan peluang bisnis baru memberikan percepatan pertumbuhan bagi ABM Investama

Development strategy of new business opportunity stipulates growth acceleration for ABM Investama

Page 93: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

91

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) telah menjalankan bisnis penyewaan generator set sejak lebih dari 20 tahun lalu. Bisnis inti penyediaan daya listrik sementara (temporary power) sudah berkembang mencakup penyewaan peralatan dan jasa pemeliharaan, konsultasi, perencanaan dan pelaksanaan.

Saat ini Sewatama memiliki tiga divisi yaitu:• Divisi Temporary Power, yang menyediakan jasa

sewa pembangkit listrik temporary, pembangkit listrik emergency, tenaga listrik segera, tenaga listrik standby/back-up, tenaga listrik jangka panjang, tenaga listrik sementara dan tenaga listrik tidak terinterupsi.

• Divisi Operational & Maintenance (O&M), yang berfokus menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan end-to-end pembangkit listrik. Target pelanggan adalah penyedia kelistrikan pemerintah dan swasta/independen, industri minyak dan gas serta pertambangan.

• Divisi Pillar, yang menyewakan pompa sentrifugal untuk kegiatan dewatering terutama kepada pelanggan yang melakukan operasi pertambangan dan kegiatan Sewatama dalam bidang efisiensi energi, consulting dan optimasi. Pelanggan Divisi Pillar sebagian besar adalah perusahaan kontraktor pertambangan, termasuk PT Cipta Kridatama (CK), yang juga merupakan salah satu anak perusahaan grup ABM.

Sewatama juga memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT Pradipa Aryasatya, yang fokus di pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti yang fokus untuk pengembangan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mini hidro dan potensi energi terbarukan lainnya seperti panel surya, angin dan geothermal.

A. Kinerja 2013Di tahun 2013, unit bisnis solusi ketenagalistrikan di bawah Sewatama berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangan dengan baik. Pendapatan tumbuh sekitar 16% dengan net income positif. Pertumbuhan diprediksi bisa lebih tinggi, namun tertahan karena proyek-proyek yang dimenangkan sebagian besar diperoleh pada pertengahan tahun sehingga pendapatan baru didapat pada kuartal keempat 2013.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) has run its power rental business for more than 20 years ago. The core business of providing temporary power has been grown to include equipment rental and maintenance, consulting, planning and implementation services.

Currently Sewatama has three divisions, namely:• Temporary Power Division, which provides temporary

power rental, emergency power generator, immediate power, standby / back-up power, long-term power, temporary power and uninterrupted power services.

• Operational & Maintenance (O&M) Division, which provides end-to-end power generator operation and maintenance services . Target customers are government and private/independent power providers, oil and gas and mining industries.

• Pillar Division, which rents centrifugal pumps for dewatering activity primarily to customers who do Sewatama mining operations and activities in energy efficiency, consulting and optimization . The customers of Pillar Division are mostly mining contractors, including PT Cipta Kridatama (CK), which is also a subsidiary of ABM group.

Sewatama also has two subsidiaries, namely PT Pradipa Aryasatya, which focuses on thermal power generation such as coal and gas and PT Nagata Bisma Shakti which focuses on development of renewable energy power generation such as mini-hydro and other potentials such as solar panels, wind and geothermal.

A. Performance in 2013In 2013, the power solutions business unit under Sewatama managed to maintain operational and financial performances. Revenue grew approximately 16% with positive net income. Growth was initially predicted to be higher, but held back as projects were mostly won in mid-year so that hence revenues were generated in the fourth quarter of 2013.

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Page 94: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

92Pendapatan jasa dari Temporary Power dalam Rupiah menyumbangkan 90,5% dari total penjualan dan pendapatan jasa Sewatama di tahun 2013, turun tipis dibandingkan dengan 91,8% di tahun 2012.

Sewatama: Kapasitas Terpasang Generator Pembangkit Tenaga untuk Temporary Power

Sewatama: Installed Capacity for Temporary Power’s

2013 2012 %

(dalam MW ) 1113 1010 10,2- ( in MW)

Sewatama: Produksi listrik dari Temporary Power

Sewatama: Electricity production from Temporary

Power

2013 2012 %

(dalam juta KwH) 4642 4279 8,48 (dalam juta KwH)

Didukung oleh total kapasitas terpasang temporary power dari generator pembangkit tenaga sebesar 1.113MW, Sewatama berhasil memproduksi tenaga listrik dari jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik sebesar 4.642 juta KwH di 2013. Hal ini mencerminakan kenaikan sebesar 8,5% dari 4.279 juta KwH di 2012. Lease rate untuk jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik temporary power di tahun 2013 mencapai Rp274,0 per KwH, datar bila dibandingkan dengan Rp273,3 per KwH di 2012.

Bisnis Pillar berfokus pada penyewaan pump set dan dewatering solution terutama ke industri pertambangan. Pada akkhir tahun 2013 bisnis pumping dan asetnya disinergikan untuk dikelola oleh ABM Investama. Hingga transaksi difinalisasikan di akhir tahun, bisnis pumping berjalan dengan sangat baik. Pendapatan, biaya operasi dan perolehan laba dan utilisasinya mencapai target sehingga secara keseluruhan bisnis pumping adalah bisnis yang menguntungkan. Namun Sewatama ingin divisi Pillar hanya fokus pada bisnis yang relevan dengan solusi ketenagalistrikan, terutama terkait dengan teknologi efisiensi energi dan optimalisasi daya. Pada akhir tahun 2013, divisi Pillars berhasil mendapatkan beberapa proyek solusi efisiensi energi dengan melakukan penggantian peralatan-peralatan yang mengkonsumsi listrik tinggi dengan peralatan yang lebih efisien.

Di tahun 2013, Sewatama melalui anak perusahaan PT Nagata Bisma Shakti membentuk perusahaan patungan bersama PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) yaitu PT Nagata Dinamika untuk mengembangkan bisnis solusi kelistrikan jangka panjang (IPP) yang fokus pada pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM). Pada tahun 2013 Nagata Dinamika telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa untuk mendirikan Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 5,2 MW di Kecamatan Bongaya,

Revenue of Temporary Power in Rupiah contributed 90.5% of total sales and services of Sewatama in 2013, slightly decreased compared to 91.8% in 2012.

Backed by temporary power installed capacity of its power generators of 1,113MW, Sewatama managed to generate electricity output from the temporary power engine rental services of 4,642 million KwH in 2013. This reflected an 8.5% increase from 4,279 million KwH in 2012. Lease rate for temporary power engine rental services in 2013 amounted IDR274.0 per KwH, flat compared to IDR273.3 per KwH in 2012.

Pillar business focuses on the pump sets leasing and dewatering solutions, primarily to mining industry. At the end of 2013, pumping business and its asssets were synergized to be managed by ABM Investama. Until the transaction was finalized at the end of the year, pumping business has been very profitable. Achievement of revenue, operating expenses and income and utilization met targets so that overall pumping is a lucrative business. However Sewatama wanted the Pillar division to focus only on the business solutions that are relevant to the power solutions, mainly related to the energy efficiency technology and power optimization. At the end of 2013, Pillar division managed to get some energy efficiency solutions projects to perform the replacement of equipment that consume high electricity with more efficient equipment.

In 2013, Sewatama through its subsidiary PT Nagata Bisma Shakti established a joint venture with PT Jaya Dinamika Geohidro Energy (JDGE) namely PT Nagata Dinamika to develop long-term energy solution (IPP) business which focuses on mini-hydro power plant (PLTM). In 2013 Nagata Dinamika entered into cooperation agreement with the Government of Gowa Regency to develop Mini Hydro Power Plant (PLTM) with a capacity of 5.2 MW in Bongaya District, Gowa Regency, South Sulawesi. The completion of this PLTM is planned by

Page 95: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

93Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pembangunan PLTM ini direncanakan selesai pada tahun 2016. Termasuk PLTM Gowa, Nagata Dinamika telah memperoleh komitmen pembangunan 8 (delapan) proyek PLTM dengan kapasitas total 50 MW. Dengan semakin terasahnya kompetensi Sewatama di bisnis IPP terutama yang memanfaatkan energi baru terbarukan, kontribusi sumber pendapatan di luar bisnis temporary power akan semakin meningkat.

Kontrak baru selama 2013

Divisi/Division Klien/Client Volume/Capacity

TP PLN 50 MW

Indonesia Power 100 MW

PLN

PLN

O&M PT. EAS 15 MW PLTU

Pemda boven Digul 2 MW PLTD

Shell, fuel station total 1,5 MW Diesel

PILLAR PUMP AND DEWATERING PT Titan Wijaya -

PT. Bara Dinamika Muda Sukses -

PT. Energi Batu Bara Lestari -

PT. Megah Karya -

PT. Moriss Energi -

PT. Indomining -

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

Meskipun kondisi pasar sewa mesin pembangkit tenaga listrik temporary power sangat kompetitif, permintaan masih tetap tinggi. Populasi yang meningkat dan pertumbuhan aktivitas ekonomi menciptakan permintaan terus meningkat yang harus dipenuhi oleh PLN.

Jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik dari temporary power merupakan fungsi sederhana dari jumlah tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit dan harga yang telah disetujui untuk jasa ini (lease rate) dalam masa kontrak tertentu. Sewatama memiliki berbagai kontrak dengan jangka waktu bulanan sampai dengan tahunan. Oleh karena itu, kapasitas dan ketersediaan generator pembangkit tenaga Sewatama sangat kritikal untuk penjualan dan pendapatan jasanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas dan ketersediaan dari generator pembangkit tenaga ini mencakup pemeliharaan besar yang terjadwal dan tidak terjadwal serta perbaikan.

C. Strategi UsahaStrategi utama Sewatama adalah mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti sekaligus mengembangkan peluang-peluang bisnis baru. Sebagian bisnis Sewatama fokus pada sisi

2016. Including PLTM Gowa, Nagata Dinamika has obtained commitments to develop 8 (eight) PLTM projects with a total capacity of 50 MW. With increased competence of Sewatama in the IPP business mainly by utilizing renewable energy, the contribution of its revenue sources apart from temporary power business will increase.

New Contract Won in 2013

B. FactorsAffectingBusinessandOperatingResultsofPower Engine Rental Service

Despite a highly competitive environment in the domestic temporary power engine rental market, the demand remained solid. Rising population and growth in economic activities stimulated huge demand for electricity, which PLN until now is struggling to catch up.

Power engine rental service of temporary power is a simple function of amount of power generated by power generator and lease rate for this service for certain contract period. Sewatama has various contracts with periods ranging from monthly to annually. Therefore, capacity and availability of Sewatama’s power generators are critical for its sales and services revenues. Factors that may affect capacity and availability of power generators include scheduled and non-scheduled major maintenance and repairs.

C. Business StrategySewatama’s main strategy is to maintain and grow its core business and develop new business opportunities. Some of Sewatama’s businesses focus on the demand side under

Page 96: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

94kebutuhan (demand side) seperti yang dilakukan Temporary Power dan O&M. Sedangkan bisnis IPP dan BD fokus pada sisi pasokan (supply side), bagaimana bisa membangkitkan listrik sebanyak-banyaknya. Sedangkan Pillar diarahkan untuk memastikan efisiensi dari pemakaian listrik tersebut. Dengan demikian, Sewatama masuk pada dua segmen yang belum banyak dikerjakan kompetitor, yaitu mengelola dua sisi bisnis, sisi pasokan (supply) dan sisi permintaan (demand). Dengan struktur seperti itu, Sewatama diharapkan akan menjadi perusahaan operasional yang solid, tumbuh dan memiliki posisi kuat.

D. Persaingan UsahaBisnis Temporary Power menunjukkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dengan munculnya nama-nama pemain baru, terutama yang berasal dari luar negeri. Di segment utility, pesaing besar secara nasional yang juga merupakan pemain multinasional adalah: Aggreko, APR Energy, APAC Energy dan Max Power (Navigat Group). Sedangkan untuk skala nasional masih didominasi pemain yang telah ada sebelumnya, yaitu Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu dan Kertabumi Teknindo. Sejalan dengan strategi mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti, Sewatama akan mempertahankan pangsa pasar yang saat ini masih menguasai sekitar 45% di sektor utility.

Sedangkan untuk sektor Non-Utility swasta non-PLN, banyak pemain yang beroperasi secara regional. Namun demikian, ada juga yang dapat menjangkau secara nasional. Para pemain Temporary Power untuk Non-Utility di antaranya: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel dan yang lain-lain.

Divisi O&M memiliki dua tantangan yang unik. Pertama adalah usia yang masih relatif muda, menjadikan divisi ini belum terlalu dikenal kehandalannya di masyarakat dan kalangan pebisnis Indonesia, dan kedua adalah sifat pebisnis yang terbentuk selama ini, yaitu menggunakan jasa OEM (Original Equipment Manufacturer).

Karakteristik kompetisi yang terjadi di bisnis O&M secara umum juga dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu segmen Utility untuk PLN maupun IPP dan juga segmen Non-Utility yang terdiri dari bisnis Industrial dan Ritel. Pemain besar O&M di segmen Utility adalah perusahaan-perusahaan juga milik PLN seperti PT PJB Services dan PT Indonesia Power. Sedangkan O&M untuk pembangkit yang dimiliki sendiri oleh IPP swasta termasuk PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur dan PT IPMOMI. Untuk segmen Industrial dan Ritel, pesaing utama justru datang

the Temporary Power and the O&M. While the IPP and BD’s businesses focus on the supply side, how to generate power as much as possible. While Pillar is directed to ensure the efficiency of power usage. Hence, Sewatama entered in two segments that have not done by many competitors, managing two business sides, the supply side and the demand side. With such structure, Sewatama is expected to be a solid and growing operating company and has a strong position.

D. Business CompetitionTemporary Power business shows more intense competition level with the entrance of new players, especially overseas players. In utility segment, domestic large competitors which are also multinational players are: Aggreko, APR Energy, APAC Energy and Max Power (Navigat Group). While the national scale is still dominated by the existing players, namely Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu and Kertabumi Teknindo. In line with the strategy to maintain and grow the core business, Sewatama will maintain the current market share, which still controls approximately 45% of utility sector.

As for private Non-Utility non-PLN sector, many players operate regionally. However, some can also cover nationwide. Players in Temporary Power for Non-Utility include: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel and others.

O & M Division has two unique challenges. The first is a relatively young age, making this division is not well known for its reliability in Indonesian community and businessmen, and the second is the current nature of businessmen, which is using OEM (Original Equipment Manufacturer) service.

The characteristics of competition in the O&M business in general can be divided into two major parts, namely the Utility segment for PLN and IPP and the Non-Utility segment consisting of the Industrial and the Retail businesses. Major O&M players in the Utility segment are companies owned by PLN such as PT PJB Services and PT Indonesia Power. While the O&M for plants owned by private IPP include PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur and PT IPMOMI. For the Industrial and Retail segments, main competitors come from companies owning OEM brands,

Page 97: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

95dari perusahaan pemilik merek OEM, di antaranya Wartsila, Doosan, Mitsubishi dan Siemens. Sedangkan perusahaan seperti PT Bhumi Phala Perkasa dan PT Daun Biru Engineering bermain di segmen Industrial.

E. Prospek UsahaDengan berbagai regulasi yang menawarkan imbal hasil dan insentif yang menarik, Pemerintah semakin mendorong pihak swasta untuk berinvestasi di sektor pembangkitan listrik. Hal ini menciptakan peluang sangat besar bagi Sewatama untuk memperluas jangkauan bisnis. Sewatama memiliki potensi besar untuk turut mensukseskan program pemerintah melalui private partnership dalam membangun bisnis captive power di Indonesia.

Hingga tahun 2021, berdasarkan RUPTLN PLN 2012-2021, Indonesia masih memerlukan tambahan kapasitas terpasang sebesar 57,2 GW atau rata-rata sekitar 5,7 GW per tahun. Dari sumber yang sama, upaya Pemerintah memenuhi kebutuhan ini melalui “Program Percepatan 10.000 MW” yang dicanangkan sejak tahun 2006 diketahui tertinggal cukup jauh dari jadwal yang direncanakan, karena berbagai kendala struktural dan teknis. Selain itu, PLN masih memegang monopoli dalam distribusi listrik di Indonesia dan masih memiliki sumber daya yang terbatas untuk memperluas jaringannya melalui solusi energi permanen. Kondisi ini merupakan peluang usaha bagi pemain-pemain swasta dalam penyediaan energi melalui solusi temporer di masa yang akan datang.

Peluang usaha di bidang optimalisasi energi di Indonesia yang mencapai 200 TWh di Indonesia dan 297 TWh di ASEAN hingga 2020 di ASEAN, berdasarkan laporan Eurocham 2011 “Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia”, menjadikan bisnis ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang.

Di bidang operasi dan pemeliharaan, Sewatama akan terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan OEM (Original Equipment Manufacturer) sehingga para pelanggan dapat menggunakan jasa yang ditawarkan walaupun tidak mengageni peralatan-peralatan dengan merek tertentu. Ke depan, diharapkan perusahaan-perusahaan pertambangan dan perminyakan akan mengalihdayakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan kepada perusahaan yang berpengalaman dalam industri pembangkit tenaga listrik seperti Sewatama.

including Wartsila, Doosan, Mitsubishi and Siemens. While companies such as PT Bhumi Phala Perkasa and PT Daun Biru Engineering involved in the Industrial segment.

E. Business ProspectsWith various regulations that offer attractive returns and incentives, the Government will encourage the private sector to invest in the power generation sector. This creates huge opportunity for Sewatama to expand its business coverage. Sewatama has great potential to contribute to the success of government programs through private partnership in building the captive power business in Indonesia.

Until 2021, based on the RUPTLN PLN 2012-2021, Indonesia still requires additional installed capacity of 57.2 GW, or an average of approximately 5.7 GW per year. From the same source, the Government’s efforts to meet this need through the “10,000 MW Acceleration Program” launched since 2006 is quite far behind schedule, due to various structural and technical constraints. In addition, PLN still holds monopoly in the power distribution in Indonesia and it still has limited resources to expand its network with permanent power solution. This condition is a business opportunity for private players in power provider with temporary solution in the future.

Business opportunities in the power optimization in Indonesia that reaches 200 TWh in Indonesia and 297 TWh in ASEAN by 2020, according to Eurocham report 2011 “Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia”, make this business has high growth potential in the future.

In operation and maintenance, Sewatama will continue to improve business relationship with OEM (Original Equipment Manufacturer) so that customers can use the offered services, although not being an agent of equipment with particular brands. In the future, mining and petroleum companies may outsource the operations and maintenance services to companies that are experienced in power generator industry such as Sewatama.

Page 98: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

96 “

ABM Investama menerapkan langkah strategis melalui diversifikasi pasar selain pertambangan batubara, yaitu ke pasar minyak dan gas

ABM Investama applies strategic measures through market diversification besides coal mining, by penetrating oil and gas market

Page 99: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

97

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics Logistics) adalah penyedia jasa layanan logistik terpadu (Total Solution Logistics) dengan fokus pada pelanggan di sektor energi. CKB Logistics Logistics memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan terkait logistik melalui 6 (enam) portofolionya, yaitu:

1. Integrated Logistics Services (ILS), yang menyediakan jasa freight-forwarding yang mencakup jasa kepabeanan dan pengiriman kargo biasa melalui darat, laut dan udara.

2. Warehouse Management (WHM), dengan lokasi penyimpanan berada di kota-kota yang merupakan pusat bisnis seperti Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda. Melalui layanan ini, CKB Logistics Logistics memberikan solusi penyimpanan barang dan mempersiapkannya untuk didistribusikan lebih lanjut ke lokasi yang diinginkan pelanggan.

3. Project Logistics (PLS), yang menyediakan jasa yaitu jasa transportasi khusus untuk pengiriman kargo ekstra berat dan besar (over weight over size – OWOS) seperti alat berat, mesin, peralatan pabrik dan pembangkit listrik hingga ke lokasi terpencil.

4. Shorebase Management (SBM), yang melayani perusahaan minyak dan gas dalam melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi dan produksi yang membutuhkan base atau lokasi untuk menyimpan sementara peralatan yang akan disuplai ke anjungan. Jasa ini meliputi penanganan penyimpanan, pelabuhan, pengiriman dan bongkar muat.

5. Industrial Shipping melalui anak perusahaannya, yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR) yang menyewakan kapal sesuai kebutuhan pelanggan di sektor pertambangan dan energi.

6. Coal Logistics, melalui anak perusahaannya yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang menjalani bisnis layanan pengiriman batubara, melakukan transshipment batubara dari stockpile ke mother vessel di tengah laut dengan menggunakan tongkang.

Usaha logistik adalah usaha yang berbasis kepercayaan yang harus dibangun melalui pengalaman yang memadai. CKB Logistics telah berhasil membangun kepercayaan yang sangat baik yang dapat dilihat dari dari nilai-nilai proyek yang diberikan oleh para pelanggannya. Dimulai dari proyek-proyek bernilai kecil hingga sekarang telah meningkat kepada proyek-proyek dengan nilai cukup signifikan.

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics Logistics) is an integrated logistics services provider (Total Solution Logistics) with focus on customers in energy sector. CKB Logistics Logistics provides services tailored to customers’ needs related to logistics through 6 (six) portfolio, namely:

1. Integrated Logistics Services (ILS), which provides freight-forwarding service including customs and regular cargo delivery services by land, sea and air.

2. Warehouse Management (WHM), with storage located in cities which are business centers such as Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan and Samarinda. With this service, CKB Logistics Logistics provides goods storage solution and prepare them for further distribution to customer’s desired locations.

3. Project Logistics (PLS), which provides specialized transportation services for over weight over size (OWOS) cargo delivery such as heavy equipment, factory and plant equipment to remote locations.

4. Shorebase Management (SBM), which serves oil and gas companies in drilling, exploration and production activity that require base or location to temporarily store the equipment to be supplied to the rig. This service includes handling of storage, port, shipping and loading and unloading.

5. Industrial Shipping through its subsidiary, namely PT Alfa Trans Raya (ATR), which rents boats suitable to customers’ needs in mining and energy sectors.

6. Coal Logistics, through its subsidiary, namely PT Baruna Dirga Dharma (BDD) which performs coal delivery business, conducts coal transshipment from stockpile to mother vessel at sea using barges.

Logistics business is a business that is based on trust which must be built with adequate experience. CKB Logistics has managed to build very high confidence as reflected in the project values awarded by customers. Starting from projects with small values up to now has been increased to projects with significant values.

Logistik TerintegrasiIntegrated Logistics

Page 100: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

98Semua pencapaian CKB Logistics sangat bergantung pada kualitas SDM yang dimilikinya. Umur median karyawan adalah 35 tahun, yang membuat Perseroan menjadi tempat kerja dinamis. CKB Logistics juga memiliki sistem manajemen sumber daya insani yang selanjutnya akan semakin disinkronisasikan dengan sistem ABM secara menyeluruh. Dengan demikian, CKB Logistics akan sanggup dan siap menghadapi perkembangan bisnis ke depan.

A. Kinerja 2013Selama tahun 2013, secara keseluruhan pasar logistik cukup baik. CKB Logistics mencatat total berat meningkat hingga 696,50 ribu ton dari 610,66 ribu ton di tahun 2012, atau naik sebesar 14,1% meskipun terjadi penurunan dalam Delivery Advice (DA), jumlah pieces, dan jumlah pengapalan terkonsolidasi (manifest). CKB Logistics mencapai total DA, pieces, dan manifest masing-masing sebesar 369.503, 649.763, dan 155.855 di tahun 2013, lebih rendah daripada pencapaian di tahun 2012 sebesar 380.042, 697.849, dan 160.450. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengapalan dan pieces yang ditangani oleh CKB Logistics turun di 2013, CKB Logistics berhasil mencapai kenaikan dalam total tonase, yang dicerminkan dalam kenaikan total berat.

Pencapaian kinerja operasional Grup CKB Logistics selama 3 (tiga) tahun terakhir ditunjukkan melalui angka-angka pencapaian volume, baik dalam jumlah DA (Delivery Advice), jumlah koli, jumlah berat yang ditangani dan jumlah manifes.

2011 2012 2013

Total DA 339,104 380,042 369,503

Total Koli / Total Collies 1,029,225 697,849 694,763

Total Berat (ribu kg) / Total Weight (thousand kgs) 431,100 610,660 696,535

Total Manifest 190,793 160,450 155,855

Pada akhir 2013, entitas anak CKB Logistics yang menangani pelayaran industri, ATR mengoperasikan total 19 unit kapal yaitu 12 unit kapal milik sendiri dan 7 unit kapal pandu dan tongkang yang dimiliki oleh BDD. Sedangkan pada tahun 2012 ATR mengoperasikan total 16 unit kapal, yaitu 9 unit kapal milik sendiri dan 7 unit kapal pandu dan tongkang dari BDD.

BDD, entitas anak dari CKB Logistics yang menangani logistik terkait dengan batubara, melaporkan total aktivitas operasional untuk penanganan batubara mencapai 6,51 juta ton di tahun 2013, atau naik sebesar 42,1% dari 4,58 juta ton yang ditangani selama tahun 2012. Pencapaian ini sejalan dengan kenaikan aktivitas pertambangan batubara di TIA, MDB, dan pelanggan-pelanggan lainnya.

All CKB Logistics achievements depend heavily on quality of its human resources. The median age of employees is 35 years, making the Company a dynamic workplace. CKB Logistics also has human resource management system which will be more synchronized comrehensively with the ABM system. Hence, CKB Logistics will be able and ready to face the development of its future businessin the future.

A. Performance in 2013During 2013, the overall logistics market was quite good. CKB Logistics recorded total weight that increased to 696.50 thousand tons from 610.66 thousand tons in 2012, an increase of 14.1% despite downturn in Delivery Advice (DA), number of pieces and number of consolidated manifest. CKB Logistics reached DA, pieces and manifest of respectively 369,503, 649,763 and 155,855 in 2013, lower than achievements in 2012 which reached 380,042, 697,849 and 160,450. This achievement showed that although number of shipments and pieces handled by CKB Logistics decreased in 2013, CKB Logistics managed to achieve an increase in total tonnage, which is reflected in the increase in total weight.

The achievement of CKB Logistics Group’s operational performance for the last 3 (three) years is demonstrated by the numbers of achieved volume, in numbers of DA (Delivery Advice), bale, weight handled and manifest.

At the end of 2013, CKB Logistics’s subsidiary that handles shipping industry, ATR operated 19 ships consisting of 12 owned ships with 7 tug and barges owned by BDD. While in 2012 ATR operated 16 ships consisting of 9 owned ships with 7 tug and barges owned by BDD.

BDD, CKB Logistics’s subsidiary which handles logistics related to coal, reported total operating activities for coal handling that reached 6.51 million tons in 2013, an increase of 42.1% from 4.58 million tons handled during 2012. This achievement was in line with increase in coal mining activities in TIA, MDB and other customers.

Page 101: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

99B. PenghargaanBeberapa pencapaian lain yang berhasil diperoleh adalah CKB Logistics pada tahun 2013 diantaranya adalah:- Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year

oleh Frost & Sullivan di ajang Indonesia Excellence Award 2013.

- Indonesian Employers of Choice Award oleh Hay Group & Majalah SWA

- Most Compliance Company, Pabean Tingkat Madya Banjarmasin untuk Cabang Banjarmasin

C. Armada PendukungArmada pendukung operasional perusahaan terdiri dari armada truk, peralatan, kapal dan tongkang yang jumlahnya pada akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Armada Truk:130 truk kapasitas 0.5T – 12T Truk20’ & 40’ Flat Bed TrailersLow Loader kapasitas 20T – 80T

Peralatan Berat:Forklift kapasitas 2,5T, 5T, 30THeavy Duty Loader: Multi Axle Commetto (10 axles)Hydraulic Roller dan Jacking Tools

Kapal

Nama KapalName of Vessel

Tipe KapalType of Vessel

Bobot Mati/Kapasitas AngkutDeadweight/Load Capacity

Alfa Trans Satu Cargo Vessel (Gear) 78 TEUS

Alfa Trans Dua LCT (Gear + Container) 1500 DWT / 46 TEUS

Adinda Azula LCT 1000 DWT

Adinda Bella LCT (Container) 2000 DWT / 100 TEUS

Adinda Celinna LCT (Container) 2000 DWT / 100 TEUS

Adinda Diza LCT (Container) 2300 DWT / 140 TEUS

Adinda Ema LCT (Side Board) 4500 DWT

Adinda Fadila LCT (Side Board) 4500 DWT

Adinda Gitta LCT 1800 DWT

Adinda Hira LCT 1800 DWT

Adinda Izora Cargo Vessel (Gearless) 102 TEUS

SDS 46 / SMS 3001 Tug + Barge 300 ft

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Logistik Terpadu dan Sewa Kapal

Di tengah kondisi menantang yang dihadapi oleh sektor pertambangan dan alat berat, sektor-sektor lain seperti pembangkit tenaga listrik serta minyak dan gas menjadi penyelamat dengan membuka jendela peluang bagi bisnis logistik CKB Logistics di tahun 2013. Pada saat yang sama, penjualan batubara TIA yang tetap tinggi mendukung bisnis

B. AwardsSome other awards received by CKB Logistics in 2013 among others are: - Indonesia Domestic Logistics Service Provider of the Year

by Frost & Sullivan in Indonesia Excellence Award 2013.

- Indonesian Employers of Choice Award by Hay Group & SWA Magazine

- Most Compliance Company, Customs at Banjarmasin Madya level for Banjarmasin Branch.

C. Supporting VehiclesThe Company’s supporting operational vehicles consist of trucks, equipment, ships and barges with total number by the end of 2013 as follows:

Truck Fleet:130 units truck capacity 0.5T – 12T20’ & 40’ Flat Bed TrailersLow Loader capacity 20T – 80T

Heavy Equipment:Forklift capacity 2,5T, 5T, 30THeavy Duty Loader: Multi Axle Commetto (10 axles)Hydraulic Roller dan Jacking Tools

Vesel

D. FactorsAffectingBusinessandOperatingResultsofIntegrated Logistics and Vessel Rental

In the middle of challenging conditions faced by mining and heavy equipment sectors, other sectors such as power plant and oil and gas became the saviors by opening opportunity for CKB Logistics logistics business in 2013. At the same time, TIA coal sales that remained high supported coal logistics business in BDD. In addition to industrial situation of CKB

Page 102: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

100logistik batubara di BDD. Selain situasi industri dari para pelanggan CKB Logistics, ketersediaan armada, ruang, dan tenaga kerja terlatih dapat secara umum mempengaruhi kinerja CKB Logistics. Besar dan durasi kontrak menentukan penjualan dan pendapatan jasa CKB Logistics, terutama untuk project logistics. Faktor-faktor yang tidak terkendali seperti pembatalan atau penundaan proyek-proyek milik pelanggan, cuaca, bencana alam, dan harga minyak dapat mempengaruhi pencapaian target CKB Logistics. Biaya bahan bakar dan tenaga kerja adalah komponen biaya yang penting bagi CKB Logistics dan segenap entitas anaknya. Kapal-kapal memiliki pemeliharaan yang terjadwal maupun tidak terjadwal dan perbaikan.

E. Strategi UsahaCKB Logistics telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi berlanjut dari harga batubara yang tertekan dan melakukan langkah-langkah strategis sejak 2012 untuk menghadapinya. Salah satu langkah strategis adalah melakukan diversifikasi pasar, tidak hanya fokus ke pertambangan batubara tetapi juga ke pasar minyak dan gas dan lainnya. Hasil langkah ini sudah terlihat dari meningkatnya porsi pasar minyak dan gas terus bertumbuh hingga sekitar 120% dibandingkan tahun 2012. CKB Logistics juga sudah mulai masuk ke pasar tenaga listrik (power) dan bersinergi dengan anak perusahaan ABM lainnya untuk bidang ini.

Tahun 2013 juga memberikan cakrawala baru bagi CKB Logistics. Melihat fakta bahwa beberapa pelanggan berasal dari luar negeri, maka CKB Logistics memanfaatkan peluang ini dengan memperluas kehadirannya di Singapura, Malaysia dan Thailand.

CKB Logistics telah menetapkan, sasaran jangka panjang untuk 5 tahun ke depan adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi logistik terintegrasi di sektor energi. Langkah-langkah strategis dan target finansial tahunan telah di formulasikan. Pola bisnis, kebutuhan pelanggan dan arah pasar selalu mendasari keputusan strategis pembelian aset kritikal. Menggunakan aset milik sendiri akan memberikan dampak positif pada bottom line Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan secara bertahap akan menambah aset seperti gudang, truk dan kapal.

Memperluas basis pelanggan adalah visi Perusahaan yang berkeinginan untuk tumbuh berkembang bersama pelanggan. Perusahaan merencanakan proporsi pendapatan dari luar grup harus jauh lebih besar daripada pendapatan internal.

Logistics’s customers, availability of vehicles, space and skilled labor can generally affect CKB Logistics’s performance. Amount and duration of contracts determine CKB Logistics’s sales and services revenues, particularly for project logistics. The uncontrolled factors such as cancellation or delay of customers’ projects, weather, natural disasters and oil price can affect CKB Logistics’s target achievement. Fuel and labor costs are important cost components to CKB Logistics and its subsidiaries. The vessels have scheduled and unscheduled maintenance and repair.

E. Business StrategyCKB Logistics has prepared itself to face the prolonged situation of depressed coal prices and has taken strategic measures since 2012 to face it. One of the strategic measures was market diversification which not only focused on coal mining but also oil and gas and others as well. The result had been reflected in increasing portion of oil and gas than grew up to approximately 120% compared to 2012. CKB Logistics also penetrated into power market and synergized with other ABM subsidiaries in this sector.

2013 also gave a new horizon to CKB Logistics. Given the facts that some of its customers are overseas, CKB Logistics took advantage of this opportunity by expanding its presence in Singapore, Malaysia and Thailand.

CKB Logistics has determined the long-term goal for the next 5 years is to become the leading integrated logistics solution company in the energy sector. Strategic measures and annual financial targets have been formulated. Business scheme, customer needs and market direction are always considered in making strategic decisions for critical assets procurement. Utilizing owned assets will give positive impact on the Company’s bottom line. Therefore, the Company will gradually acquire assets such as warehouses, trucks and vessels.

Widening customer base is the Company’s vision that aims to grow together with the customers. The Company plans revenue proportion from the external to be larger than revenues from the internal group.

Page 103: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

101Rencana strategis yang telah dilaksanakan selama tahun 2013 adalah:1. Dengan adanya penurunan harga komoditas khususnya

tambang selama tahun 2012-2013 yang berpengaruh terhadap performa perusahaan, perlu dilakukan perubahan-perubahan strategi jangka pendek sebagai upaya mengurangi eksposure resiko yang ada, seperti melaksanakan strategi efisiensi biaya di setiap departemen maupun divisi khususnya operation dan selektif dalam strategi investasi untuk optimalisasi pendapatan.

2. Perubahan juga dilakukan pada struktur organisasi dengan adanya penambahan CAO (Chief Administration Officer) yang menunjang pencapaian strategi perusahaan dalam mengembangkan human capital, baik di induk organisasi maupun dua unit bisnis lainnya. Diharapkan dengan adanya restrukturisasi ini, perusahaan akan lebih fokus dalam pengembangan aset dasar perusahaan yang nantinya akan meningkatkan kinerja dari masing-masing individu dan berdampak langsung terhadap perusahaan.

3. Melakukan inisiatif perbaikan proses sebagai langkah awal dalam menghadapi perubahan kondisi pasar, dengan menitik beratkan pada process excellence melalui implementasi Green Sky Project dengan harapan dapat meningkatkan kamampuan sistem dan aplikasi kegiatan logistik terintegrasi di CKB Logistics secara umum. Perbaikan ini akan menjaga kebutuhan pelanggan termasuk kemampuan berkolaborasi dan terintegrasi dengan sistem yang digunakan oleh pelanggan. Melalui Green Sky Project akan meningkatkan kinerja baik dari segi produktivitas maupun efisiensi, serta mengurangi tingkat kompleksitas dalam pengaturan sistem dan aplikasi pada sisi operation di CKB Logistics. Dengan adanya proyek ini, maka komitmen perusahaan dalam menjawab tantangan organisasi di tahun-tahun sebelumnya mengenai permasalahan invoicing dan collection dapat dikurangi dan menuju ke arah yang lebih baik.

F. Aspek Pemasaran Kompetensi CKB Logistics Logistics semakin teruji dan terasah dengan melayani pelanggan pelanggan sektor energi yang membutuhkan jasa pengiriman alat berat, material dan mesin ke daerah daerah terpencil. Basis pelanggan tidak hanya berasal dari perusahaan-perusahaan satu group tetapi juga perusahaan pertambangan, minyak dan gas multinasional serta dealer alat-alat berat Patria, Komatsu dan Hitachi. Saat ini, sekitar 60% armada ATR terikat kontrak satu sampai empat tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor ekplorasi dan produksi minyak & gas bumi dan 40% kapasitas kapal armada ATR lainnya digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics dari CKB Logistics Logistics. Sementara jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan ConocoPhilips sepanjang tahun 2010-2013.

Strategic plans conducted in 2013 as follow:1. With regard to the decrease in commodity prices especially

mining during 2012-2013 that affected the Company’s performance, changes in short-term strategy to reduce the existing risks exposure were required, such as undertaking cost efficiency strategy in each department and division especially operation and being more selective in investment strategy for revenue optimization.

2. Changes in the organization structure appointing Chief Administration Officer (CAO) that supports achievement of the Company’s strategy in developing human capital, both in holding organization and other two business units. With this restructuring the Company more would focused on the development of its restructuring basic assets which could further improve each individual’s performance and have direct impact on the Company.

3. Undergo the process improvement initiatives as initial measures in facing the changes in the market condition, by stressing on the process excellence through Green Sky Project implementation which was expected to generally improve the system’s capability and the integrated logistics activities application in CKB Logistics. This improvement will maintain the customers’ needs the including capability in collaborating and integrating with systems used by customers. Through Green Sky Project the performance will be improved both in productivity and efficiency, as well as to reduce the complexity of level in system and application settings on the operation side of CKB Logistics. With this project, the Company’s commitment to address the organization challenges in the previous years related to invoicing and collection problems can be reduced and move toward better direction.

F. Marketing AspectThe competence of CKB Logistics Logistics is proven and enhanced by serving customers in the energy sector who need the delivery services for heavy equipment, materials and machinery to remote areas. The customer base does not only originate from companies within one group but also mining, multinational oil and gas companies and heavy equipment dealers such as Patria, Komatsu and Hitachi. Currently, approximately 60% of ATR vehicles are committed to contracts for one to four years to be used by the customers in the oil and gas exploration and production sectors and the rest 40% are used to support the cargo shipment and the project logistics business of CKB Logistics Logistics. Meanwhile the shorebase management service had been utilized by BP and ConocoPhilips during 2010-2013.

Page 104: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

102Dalam pasar bisnis logistik, keenam portofolio perusahaan memperoleh laba kotor yang berbeda. Bisnis integrated logistics atau jasa freight-forwarding berada pada kompetisi yang ketat dan margin yang rendah. Sementara segmen usaha shipping mampu mendapatkan laba kotor yang bagus namun di sisi lain menuntut belanja modal yang tinggi. Demikian juga warehouse, belanja modalnya juga tinggi, tetapi dapat menghasilkan laba kotor yang baik untuk layanan gudang terintegrasi sampai dengan jasa pengiriman ke lokasi proyek. Project logistic yang menawarkan solusi bagi pelanggan yang ingin mengirim Over Weight and Over size cargo (OWOS) ke lokasi yang jauh, sulit, dan berisiko tinggi, dapat menghasilkan pendapatan premium karena di tawarkan adalah akurasi, konsistensi dan kehandalan dalam pengiriman. Hal ini kemudian membuat portofolio perusahaan berimbang.

Persaingan UsahaPersaingan dalam industri logistik cukup tinggi, dengan pesaing yang berasal dari dalam maupun luar negeri (DHL, Fedex, Altus, Meratus). Namun dengan mempertahankan keunggulan layanan, ketepatan waktu, konsistensi dalam aktivitas, dan standar keamanan yang tinggi, CKB Logistics Logistics mampu bersaing bahkan lebih dari perusahaan-perusahaan jasa asing. Selain memiliki personel yang kompeten, CKB Logistics juga menggunakan SAP, yang mengintegrasikan sistem mulai sejak berhubungan dengan pelanggan hingga penagihan. Seluruh cabang CKB Logistics di seluruh wilayah Indonesia terhubung secara online, sehingga setiap saat pelanggan dapat memonitor posisi barangnya.

Persaingan dalam industri perkapalan dan pengangkutan batubara relatif lebih terbatas mengingat tuntutan permodalan yang tinggi. Pesaing utama BDD adalah Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), sedangkan ATR adalah Wintermar.

Pelanggan UtamaSegmen pasar CKB Logistics Logistics meliputi perusahaan-perusahaan dalam satu grup (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) maupun diluar grup yang bergerak dalam sektor energi (migas dan pertambangan), industri (alat berat, pabrik pupuk), infrastruktur (PLN, kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC), truk dan alat berat, dan industri lain yang membutuhkan penanganan khusus dan distribusi ke area terpencil.

Dari seluruh armada ATR yang ada, sekitar 60% telah terikat kontrak 1-4 tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor energi dan migas, sedangkan sekitar 40% sisanya digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics dari CKB Logistics Logistics. Jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan ConocoPhilips sejak tahun 2010.

In the logistics business market, all of the Company’s six portofolio earned different gross profits. Integrated logistics business or freight-forwarding service are in tight competition with low margin. While the shipping business segment could earn adequate gross profit but on the other hand it requires high capital expenditure. And this is similar for the warehouse: capital expenditure is high, but it could gain adequate gross profit for the integrated warehouse services up to the delivery service to the project location. The project logistics which offer solutions to customers who need to deliver Over Weight and Over Size (OWOS) Cargo to remote, difficult and high-risk areas, can contribute premium revenue because it offers accuracy, consistence and reliability in delivery. This can then balance the Company’s portofolio.

Business CompetitionThe Competition in the logistics industry is intense, with competitors from the domestic and the overseas players (DHL, Fedex, Altus, Meratus). However, by maintaining service excellence, accurate timing, consistency in activities and high security standard, CKB Logistics could compete even better than the foreign competitors. In addition to having competent personnel, CKB also uses SAP, which integrates the system from contacting customers to billing. All CKB branches throughout Indonesia are connected online, so that at any time customers can monitor positions of their goods.

The Competition in the coal shipping and transport industry is relatively more limited considering the high capital investment needs. BDD’s main competitor is Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), while ATR’s is Wintermar.

Key CustomersThe market segment of CKB Logistics includes companies within one group (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) and external parties that engaged in the energy sector (oil and gas and mining), the industry (heavy equipment, fertilizer factory), the infrastructure (PLN, Engineering, Procurement, and Construction (EPC) contractor), the trucks and heavy equipment and other industries that require special handling and distribution to remote areas.

Of all existing ATR vehicles, approximately 60% are committed to contracts for 1-4 years to be used by customers in the energy and the oil and gas sectors, while the rest 40% are used to support the cargo shipment business and the project logistics of CKB Logistics. The shorebase management service has been utilized by BP and ConocoPhilips since 2010.

Page 105: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

103Untuk coal logistics, BDD telah mendapatkan kontrak volume dari pelanggan dengan periode kontrak selama 5 tahun untuk transshipment di Kalimantan Selatan dengan total volume 4 Juta Metric Ton per tahunnya.

G. ProfilAnakPerusahaan

PT ALFA TRANS RAYA (ATR)Alfa Trans Raya adalah anak perusahaan CKB Logistics yang bergerak dalam bidang usaha transportasi laut dan secara terintegrasi merupakan pemilik maupun operator dari kapal-kapal berjenis LCT dan pengangkut muatan lainnya yang melayani industri energi dan pertambangan di wilayah Asia. Didirikan pada tahun 2006, ATR semula hanya memiliki 1 (satu) unit kapal, Alfa Trans Satu. Saat itu ATR hanya sebagai pemilik kapal, sedangkan armada yang dimilikinya dioperasikan oleh pihak ketiga.

Tahun 2009 ATR mulai mengoperasikan sendiri armadanya dan menambah 1 unit armada, Alfa Trans Dua, dilanjutkan dengan penambahan Adinda Azula pada tahun 2011. Di tahun 2011 juga, ATR melakukan perluasan pelayanan dengan melakukan ship management untuk kapal-kapal milik Baruna Dirga Dharma (BDD) yang juga merupakan anak perusahaan dari CKB Logistics.

Untuk melayani kebutuhan pelanggan, ATR juga menyewa dan mengoperasikan kapal milik perusahaan lain dengan sistim back to back charter sehingga pada akhir 2013, ATR mengoperasikan 12 unit kapal milik dan 20 unit kapal lain yang terdiri dari 6 unit armada back to back dan 14 unit armada milik BDD.

PT BARUNA DIRGA DHARMA (BDD)Didirikan pada bulan Mei 2011, BDD merupakan anak perusahaan CKB Logistics yang menyediakan pelayanan “One Stop Solution” untuk solusi rantai pengiriman batubara. Pada awal nya PT BDD didirikan untuk memberikan pelayanan pengiriman batubara bagi grup perusahaan, tapi sejalan dengan waktu dan pengembangan kemampuan operasional, BDD kini juga melayani pelanggan eksternal. Saat ini BDD meningkatkan kemampuannya dengan menyediakan berbagai alat transportasi dan peralatan untuk logistik batubara seperti tongkang dan floating crane. Dengan mengoperasikan 11 set tongkang dan 2 unit floating crane termasuk alat penunjang seperti dozer dan wheel loader, BDD semakin mampu untuk masuk ke pasar eksternal diluar grup.

For the coal logistics, BDD has received volume contract from customer with 5-year contract for transshipment in South Kalimantan with total volume of 4 million metric tons per year.

G. ProfilesofSubsidiaries

PT ALFA TRANS RAYA (ATR)Alfa Trans Raya is a subsidiary of CKB engaged in the sea transportation business and integratedly is owner and operator of LCT ships and other loading transportation serving energy and mining industry in Asia region. Established in 2006, ATR originally owned only 1 (one) vessel, Alfa Trans Satu. At that moment ATR was only vessel owner, while the vessel was operated by third party.

In 2009 ATR started to operate its vessel and added 1 more unit, Alfa Trans Dua, followed by adding Adinda Azula in 2011. Still in 2011, ATR expanded its service by conducting vessel management for vessels belonging to Baruna Dirga Dharma (BDD), another subsidiary of CKB.

To meet customers’ needs, ATR also rented and operated other companies’ vessels with back to back charter so that at the end of 2013, ATR operated 12 owned vessels and 20 other vessels consisting of 6 back to back vessels and 14 BDD vessels.

PT BARUNA DIRGA DHARMA (BDD)Established in May 2011, BDD is a subsidiary of CKB which provides “One Stop Solution” for coal shipping chain solution. At first BDD was established to provide coal shipping service to the Group companies, but as time went by and due to development of its operational capability, BDD now also serves external customers. Currently BDD is improving its capability by providing various transportation means and equipment for coal logistics such as barges and floating cranes. By operating 11 barges and 2 floating cranes including supporting devices such as dozer and wheel loader, BDD is even more capable of penetrating external market outside the Group.

Page 106: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

104H. Prospek UsahaKondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan keterbatasan infrastruktur yang tersedia akan membuat industri logistik dan perkapalan selalu dibutuhkan untuk menunjang mobilitas material maupun peralatan perusahaan pertambangan. Di sisi lain, kemampuan dari para penyedia jasa logistik dalam mengimbangi persyaratan keselamatan pada industri pertambangan dan migas masih belum memadai. Hal ini menjadi peluang bagi CKB Logistics yang telah 16 tahun mengkhususkan diri untuk melayani pertambangan dan energi secara umum, sehingga sudah menjadikan keselamatan sebagai budaya kerja sehari-hari.

Industri minyak dan gas termasuk industri yang tahan terhadap krisis. Oleh karena itu CKB meyakini bidang usaha logistik dan perkapalan sebagai penunjang industri minyak dan gas masih potensial untuk berkembang. Kebutuhan kapal-kapal pendukung diperkirakan meningkat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menaikkan produksi migas dan diberlakukannya asas cabotage sejak tahun 2011. Di tengah kondisi industri pertambangan batubara yang melemah, CKB Logistics harus semakin intensif memperluas pasar, melakukan konsolidasi internal serta meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat arus kasnya.

H. Business ProspectsIThe geographical condition of Indonesia as an archipelago and limited available infrastructure will make logistics and shipping industry always in needsto support the mobility of materials and equipment of the mining companies. On the other side, the capability of logistics service provider in balancing the safety requirement in the mining and the oil and gas industries is not sufficient. This becomes an opportunity to CKB Logistics which has been in 16 years specializing in serving the general mining and energy sectors, so safety is a day-to-day culture.

The oil and gas industry is resilient to crisis. Therefore CKB believes that the logistics and shipping business as a support to oil and gas industry has high growth potential. The need for supporting ships is expected to increase in line with the government’s effort to increase oil and gas production and the application of cabotage principles since 2011. In the middle of weakening condition of coal mining industry, CKB Logistics needs to be more intensive in expanding market, performing internal consolidation as well as improving cost efficiency and strengthening its cash flows.

Page 107: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

105

PT Sanggar Sarana Baja, yang dikenal sebagai SSB, didirikan di Jakarta pada tahun 1977 dan telah memposisikan diri sebagai perusahaan jasa rekayasa baja terkemuka di Indonesia dengan bidang keahlian meliputi: Desain, Fabrikasi, Industri, Remanufaktur dan Site Services. SSB melayani industri minyak dan gas (migas), petrokimia dan pembangkit listrik selain juga tetap memperkuat bisnis inti di industri pertambangan. Saat ini SSB mempunyai empat divisi yang siap memberikan solusi engineering untuk berbagai kebutuhan industri.

Divisi Fabrikasi (SSBF)SSBF menyediakan jasa fabrikasi yang menyeluruh, mulai dari rancangan, pembuatan peralatan, pemasangan di lokasi dan penyediaan solusi bagi peralatan proses. Sektor yang dilayani mulai dari sektor pertambangan, minyak dan gas (migas), industri dan infrastruktur.

Divisi Site Services (SSBS)SSBS memberikan jasa dan perbaikan teknis di lokasi proyek atau di workshop terdekat yang dimilikinya. Jasa yang diberikan SSBS meliputi:• Pengelasan dan pekerjaan permesinan seperti perakitan

bak truk tambang, perbaikan keretakan pada struktur, pengelasan struktural, jasa fabrikasi, dan jasa crack failure analysis.

• Solusi masalah alignment seperti perbaikan sasis dan bak truk tambang

• Modifikasi alat penunjang seperti pelapisan dengan liner wear plate untuk melindungi bak truk tambang.

• Rancangan dan pabrikasi khusus (customized) untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.

Divisi Remanufacturing (SSBR)SSBR menawarkan jasa perbaikan dan remanufaktur komponen utama alat berat yang digunakan di industri pertambangan.

Divisi Transport Equipment (SSBT)SSBT mempunyai spesialisasi pada peralatan transportasi khusus yang biasa digunakan pada industri pertambangan maupun sektor lainnya. SSBT merancang, memproduksi dan mendistribusikan produk untuk transportasi personil (manhaul bus) dan pemindahan material. SSBT memproduksi dan mendistribusikan produk yang sangat beragam untuk

PT Sanggar Sarana Baja, known as SSB, was incorporated in Jakarta in 1977 and has positioned itself as a leading steel engineering services company in Indonesia with areas of expertise include: Design, Fabrication, Industrial, Remanufacturing and Site Services. SSB serves the oil and gas, petrochemical and power plant industries as well as continues to strengthen its core business in the mining industry. Currently SSB has four divisions that are ready to provide engineering solutions for various industrial needs.

Fabrication Division (SSBF)SSBF provides comprehensive fabrication services, ranging from design, equipment manufacture, onsite installation and providing solutions for process equipment. The sectors that SSB serves include mining, oil and gas, industry and infrastructure.

Site Services Division (SSBS)SSBS provides technical services and repairs at project locations or the nearest workshops that they own. Services offered by SSBS include:• Welding and machinery works such as assembly of mining

trucks’ dump body, repair of structural cracks, structural welding, fabrication services and crack failure analysis service.

• Solutions to alignment-related issues such as repair of mining truck chassis and open-back beds.

• Modification of supporting tools such as coating with liner wear plate to protect dump body of mining trucks.

• Customized design and manufacturing to meet customers’ specific needs.

Remanufacturing Division (SSBR)SSBR offers repair and remanufacturing services for major components of heavy equipment used in mining industry.

Transport Equipment Division (SSBT)SSBT provides highly specialized services related to specific transport equipment targeted at mining industry and other sectors. SSBT designs, manufactures and distributes products for personnel transportation (man-haul bus) and materials removal. SSBT manufactures and distributes various products for transport equipment, covering specially designed equipment including aviation fuel tank vehicle used for aviation

Jasa RekayasaEngineering Services

Page 108: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

106 “ ABM Investama fokus pada strategi penguatan organisasi dan mempersiapkan landasan yang kuat untuk memenangkan persaingan

ABM Investama focuses on strategy to strengthen the organization and prepare a solid foundation to achieve competitive advantage

Page 109: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

107peralatan transportasi, termasuk peralatan yang dirancang khusus termasuk kendaraan tangki bahan bakar aviasi yang digunakan untuk pengisian bahan bakar aviasi di pesawat udara. Keunggulan produk SSBT adalah pada light weight body, yaitu penggunaan material untuk badan truk pengangkut yang kuat namun ringan sehingga tidak mengurangi kapasitas daya angkut muatan truk.

A. Kinerja 2013Tahun 2013 awalnya memberikan gambaran optimis bagi SSB karena beberapa kontrak yang didapat pada kuartal keempat 2012 terutama dari sektor migas dan transportasi masih dalam proses penyelesaian. Pasar sektor migas memberikan prospek pertumbuhan di saat sektor pertambangan melemah sejak pertengahan 2012.

Namun, pembubaran BP MIGAS pada bulan November 2012 telah menyebabkan pelaku industri migas bersikap “menunggu dan melihat”. Banyak kontrak yang diharapkan terjadi pada kuartal 1 dan 2 dibatalkan. Lebih dari 30 tender yang diikuti SSB tertunda hingga akhirnya pasar mulai membaik pada kuartal ketiga 2013. Ditambah dengan adanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang cukup tinggi, tahun 2013 menjadi periode yang sangat menantang bagi SSB, khususnya untuk kesinambungan operasional pabrik Pulogadung.

Menyikapi situasi ketidakpastian eksternal, SSB memanfaatkannya dengan melakukan konsolidasi ke dalam khususnya pada aspek-aspek peningkatan produktivitas dan pengembangan SDM. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengkaji proses bisnis dan prosedur satu-persatu, untuk meringkas alur produksi. Proses ini membutuhkan waktu banyak agar SSB dapat memperbaiki profitabilitasnya.

SSB juga melakukan investasi dalam pengembangan soft skill dan teknologi informasi termasuk menerapkan SAP sehingga proses pengumpulan data menjadi lebih handal dan dapat berlangsung secara real time. Implementasi perangkat lunak SAP yang sebelumnya hanya online di site utama Jakarta dan Balikpapan, digelar di semua site. Kini komunikasi data telah online di semua lini, lebih solid dan real time sehingga sistem SSB semakin kuat.

Peningkatan kualitas tata kelola perusahaan juga dilakukan secara serius selama 2013 termasuk melakukan assessment GCG oleh pihak independen. Hasilnya cukup memuaskan untuk sebuah perusahaan non-publik, mampu mencapai skor 89,13, yang meningkat jauh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 68,66.

refueling of aircraft. SSBT products’ advantage is light weight body, which is the use of material for transport truck bodies that is strong yet lightweight so it does not reduce capacity of truck haulage.

A. Performance in 2013The year 2013 initially gave optimistic picture for SSB because some contracts acquired in the fourth quarter of 2012 particularly from oil and gas and transportation sectors were still in completion process. Oil and gas market provided growth prospect in time of weak mining sector since mid-2012.

However, the termination of BP Migas in November 2012 prompted the oil and gas industry to be in “wait and see” position. Many contracts that were expected to occur in 1st quarter and 2nd quarter were canceled. More than 30 tenders participated by SSB were delayed until the market finally began to improve in the third quarter of 2013. Coupled with quite high increase in provincial minimum wage (UMP), 2013 then became a very challenging period for SSB, particularly for the operational sustainability of the Pulogadung factory.

Responding to external uncertainty, SSB utilized it by consolidating internally particularly on the productivity improvement and Human Resources development aspects. Productivity improvement was done by reviewing business processes and procedures one by one, to simplify production flow. This process requires a lot of time for SSB in order to restore its profitability.

SSB also invested in development of soft skills and information technology including implementing SAP so the data collection process became more reliable and real time. Implementation of the SAP software that was previously only online at main sites in Jakarta and Balikpapan, conducted at all sites. Currently data communication is online at all lines, more solid and real time so the SSB system is stronger.

Improvement of the Company’s corporate governance quality was also performed seriously during 2013 including the GCG assessment by independent party. The result was quite good for a non-public company, by achieving score of 89.13, an increase compared to previous year’s 68.66.

Page 110: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

108Di awal tahun, SSB juga melakukan suatu inisiatif revaluasi aset selektif, dengan menjual salah satu aset di Pulo Gadung. Hasil dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membayar utang sehingga memperingan arus kas dan memperkuat posisi keuangan. Keputusan strategis ini telah menurunkan beban utang secara signifikan dan berhasil menghindarkan SSB dari potensi rugi kurs yang sangat besar akibat depresiasi Rupiah yang terjadi beberapa bulan kemudian.

Divisi Remanufacturing (SSBR) dan Divisi Site Services (SSBS) relatif mencatat kinerja yang stabil. SSBR mengalami pertumbuhan pendapatan sesuai target serta profitabilitas positif walaupun belum seperti yang diharapkan. Di tahun 2013, pelanggan jasa site services mencakup PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT Kaltim Prima Coal.

SSBS sekali lagi menjadi motor pertumbuhan dengan pendapatan yang cukup signifikan walaupun profitabilitas menurun. Pendapatan mencapai sekitar 7% di bawah anggaran namun lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Beberapa pelanggan utama yang melakukan efisiensi biaya operasional cukup berdampak bagi SSBR dan SSBS.

Divisi Transport Equipment (SSBT) telah mengalami masa penuh tantangan di sepanjang tahun 2012 karena pasarnya masih terkonsentrasi pada manufaktur peralatan transportasi untuk industri pertambangan. Di tahun 2013, SSBT telah mulai melakukan diversifikasi dan penetrasi ke pasar lain yang masih tumbuh. Sebagai langkah awal diversifikasi, pencapaian 60% dari target pendapatan merupakan prestasi tersendiri bagi SSBT. Pencapaian ini dilengkapi dengan keberhasilan SSBT menyumbangkan laba bersih sebagai bukti keberhasilan upaya efisiensi biaya operasional dan investasi “Productivity Improvement Project” yang dilakukan pada tahun 2012.

Kontrak besar yang diperoleh di tahun 2013 diantaranya adalah:• Kontrak Jangka Panjang dengan KPC senilai Rp 94,99 miliar

dan USD 493.000.• Proyek PT Pertamina Aviation senilai USD 19,2 juta.• Supporting Equipment untuk PT Freeport Indonesia senilai

USD 5,4 juta.• Memenangi tender kompetitif untuk body standar truk PT

HINO dan PT EDJS• Ekspor produk ke UBE Jepang.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Site Services dan Jasa Remanufaktur

Sebagian besar dari pelanggan SSB untuk site services dan jasa remanufaktur berasal dari industri pertambangan. Melemahnya harga komoditas pertambangan secara langsung memberikan dampak yang berat terhadap kinerja SSB.

At the beginning of the year, SSB also performed an initiative to revaluate selective assets, by selling one asset in Pulogadung. Proceeds from the sale were then used to repay debts hence easing its cash flow and strengthen financial position. This strategic decision reduced debt burden significantly and SSB managed to avoid huge potential losses due to Rupiah depreciation a few months later.

Remanufacturing Division (SSBR) and Site Services Division (SSBS) relatively recorded stable performance. SSBR experienced revenue growth as targeted and positive profitability although not as expected. In 2013, the customer of site services included PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, and PT Kaltim Prima Coal.

SSBS once again became the growth driver with significant income despite slightly lower profitability. Revenue reached approximately 7% below budget but higher than last year. Some key customers performed operating cost efficiency that had quite an impact on SSBR and SSBS.

Transport Equipment Division (SSBT) experienced challenging period throughout 2012 as the market was still concentrated on manufacturing of transportation equipment for mining industry. In 2013, SSBT started to diversify and penetrate into other growing markets. As initial diversification step, an achievement of 60% of revenue target was SSBT’s accomplishment. This achievement was coupled with success of SSBT to contribute net income as evidence of successful operating cost efficiency and investments “Productivity Improvement Project” conducted in 2012.

Major contracts won in 2013 include:

• Long-term contracts with KPC worth Rp 94.99 billion and USD 493 000.

• PT Pertamina Aviation project worth USD 19.2 million.• Supporting Equipment for Freeport worth USD 5.4 million.• Competitive tender for standard truck body of PT HINO

and PT EDJS• Export products to UBE Japan.

B. FactorsAffectingBusinessandOperatingResultsofSite Services and Remanufacturing

Most of SSB customers for site services and remanufacturing come from the mining industry. The weakening mining commodity prices has directly affected SSB’s performance.

Page 111: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

109Terlebih lagi, karena bisnis site services merupakan bisnis yang padat karya, ketersediaan dan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja terlatih dapat mempengaruhi kinerja site services dari SSB. SSB juga menghadapi fakta bahwa masing-masing Pemerintah lokal di Indonesia memiliki kebijakan tersendiri untuk upah minimum.

Untuk remanufaktur, jasa ini adalah berdasarkan baik kontrak tahunan dengan biaya jasa tertentu atau secara kasus per kasus tergantung pada permintaan pelanggan. Permintaan untuk jasa remanufaktur dapat dipengaruhi oleh kondisi harga komoditas pertambangan yang sedang lemah. Bahan material dan komponen tertentu yang dibutuhkan yang diimpor juga dapat mempengaruhi struktur biaya SSB mengingat nilai tukar Rupiah yang bergejolak terhadap Dollar AS.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Manufaktur

Besar dan durasi kontrak untuk transport equipment dan fabrikasi dapat mempengaruhi penjualan dan pendapatan jasa di segmen ini. Profitabilitas bergantung pada ketersediaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan bahan baku, suku cadang komponen, dan tenaga kerja terlatih yang dapat mempengaruhi struktur biaya. Karena bahan baku dan komponen yang dibutuhkan sebagian harus diimpor, nilai tukar dapat mempengaruhi biaya di SSB. Penyelesaian pekerjaan yang tertunda dapat menyebabkan SSB terkena denda penalti, sedangkan penundaan pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan dapat mempengaruhi arus kas SSB.

D. Strategi UsahaPada tahun 2013 SSB telah mencanangkan strategi yang difokuskan pada penguatan organisasi, mempersiapkan landasan yang kuat untuk mencapai keunggulan bersaing. Strategi ini akan terus berlangsung hingga tahun 2014 secara bertahap dengan pencapaian yang terukur. Aspek utama yang mendapat perhatian adalah:• Memperbaiki tingkat profitabilitas.• Fokus pada keunggulan operasi (operational excellence).• Revitalisasi manusia dan organisasi.• Memperbaharui dan memperkuat landasan pertumbuhan.

E. Aspek Pemasaran

Kegiatan PemasaranStrategi pemasaran dan komunikasi terpadu SSB selama tahun 2013 adalah:• Re-segmentasi beberapa produk SSB untuk mengikuti

dinamika pasar.

Moreover, as the site services business is labor intensive, the availability and costs related to skilled labors may affect the performance of SSB. SSB is also facing the fact that each local Government in Indonesia has its own policy on minimum wage.

For remanufacturing, this service is based on annual contract with certain or case by case service cost depending on customers’ needs. The demand for remanufacturing service may be affected by the weakening condition of mining commodity prices. Certain imported required materials and components may also affect SSB’s costs structure given fluctuative Rupiah exchange rate against USD.

C. FactorsAffectingBusinessandOperatingResultsofManufacturing

Amount and duration of contract for transport equipment and fabrication may affect the sales and services in this segment. Profitability depends on the availability and costs related to raw materials, spare part components and skilled labor that may affect the costs structure. Because some of required raw materials and components must be imported, the exchange rate may affect SSB’s costs. Delayed work completion may impose penalty on SSB, while the delayed payment for completed work may affect SSB’s cash flows.

D. Business StrategyIn 2013 SSB launched a strategy focusing on strengthening organization, to prepare solid foundation for competitive advantage. This strategy will continue gradually until 2014 with measurable achievement. The main aspects of concern are:

• Improvement of profitability level.• Focus on operational excellence.• Revitalization of human and organization.• Renewing and strengthening growth foundation.

E. Marketing Aspect

Marketing ActivitiesSSB’s marketing strategy and integrated communication during 2013 are:• Re-segmentation of SSB’s multiple products to follow the

the market’s dynamics.

Page 112: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

110• Mengembangkan produk baru untuk penetrasi ke segmen

pasar baru.• Memperkuat intelijen pasar dan memastikan kepuasan

pelanggan dengan melakukan survei. Dalam memasarkan jasanya, SSB menggunakan sarana pemasaran seperti buletin, brosur dan alat promosi lainnya yang dikirim ke pelanggan secara berkala untuk memberikan informasi terkini mengenai produk dan layanan SSB. SSB juga berpartisipasi dalam beberapa pameran seperti Construction Equipments, Components & Parts Exposition, promosi di jurnal Energi dan Pertambangan, memperbaharui informasi di website dan sebagainya.

Persaingan UsahaDi segmen Fabrikasi, SSBF adalah pemain di ceruk pasar high end yang merupakan pasar yang berorientasi pada kualitas dan faktor safety. Hal tersebut bukan merupakan hambatan bagi SSB mengingat keunggulan kompetitif yang dimiliki, baik dari segi pengalaman, kompetensi engineering, kualitas produk serta sertifikasi teknis yang dimiliki. Di pasar ini SSB langsung menghadapi vendor-vendor asing seperti dari Amerika Serikat, Australia atau Korea Selatan.

Di tahun 2013 terjadi penurunan di pasar low end dan medium end, sehingga pemain-pemain di pasar tersebut masuk ke pasar high end dan langsung menjadi pesaing keras SSB terutama di sisi harga. Namun demikian tidak semua pasar SSB dapat dimasuki oleh pemain lokal, terutama sektor migas yang mempunyai persyaratan ketat adanya sertifikasi keahlian yang sesuai dengan pekerjaan yang ditangani.

Pasar Transport Equipment (SSBT) di sektor pertambangan masih berat. Oleh karena itu SSBT harus memperluas jangkauan pasar dan diversifikasi produk. Produk SSBT yang mempunyai banyak keunggulan karena menggunakan material pilihan, tidak sulit berkompetisi di pasar yang memberi perhatian lebih pada aspek safety.

Remanufacturing dan Site Service berada di pasar yang relatif stabil walaupun pelanggan utama seperti Newmont Indonesia dan Freeport Indonesia melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan melakukan sendiri beberapa pekerjaan yang biasanya ditangani SSB.

Pelanggan UtamaSSB memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri maupun multinasional yang beroperasi di Indonesia di bidang industri pertambangan, migas, petrokimia dan pembangkit listrik.

• Develop new products to penetrate into new market segments.

• Strengthen market intelligence and ensure customer satisfaction by conducting survey.

In marketing its services, SSB uses marketing tools such as bulletins, brochures and other promotional tools that are delivered to customers periodically to provide the latest information regarding SSB’s products and services. SSB also participates in several exhibitions such as Construction Equipments, Components & Parts Exposition, promotion on Energy and Mining journal, updated information on website and so forth.

Business CompetitionIn the Fabrication segment, SSBF is a niche player in the high-end market which focuses on quality and safety factors. This is not an issue to SSB considering its competitive advantage, in terms of experience, engineering competence, product quality and technical certifications that it has. In this market SSB directly competes against foreign vendors such as from the U.S., Australia or South Korea.

In 2013, the low-end and medium-end markets decreased, so that the players in these markets entered into the high-end market and instantly became SSB’s tough competitor particularly in terms of pricing. However, not all SSB’s markets could be entered by the local players, especially oil and gas sector which has strict requirements of expertise certification in accordance with the handled works.

Transport Equipment (SSBT) market in mining sector was still tough. Therefore SSBT should extend market coverage and product diversification. SSBT’s products that have many advantages for using the materials of choice, had not difficulties to compete in the market that pays more attention to the safety aspect.

Remanufacturing and Site Services are in relatively stable market despite key customers such as Newmont Indonesia and Freeport Indonesia undertook costs efficiency measures by doing by themselves several works that were usually handled by SSB.

Key CustomersSSB provides services to the domestic and multinational companies operating in Indonesia in mining, oil and gas, petrochemical and power plant industries.

Page 113: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

111Di antara pelanggan utama SSB adalah:

SSBR SSBS SSBT SSBF

Medco Trakindo Utama Freeport Indonesia Conoco Phillip

Kayan Putra Utama Coal Kaltim Prima Coal Chakra Jawara Pertamina

Kaltim Prima Coal FMI Grasberg Hino Motor Sales Indonesia Total EP

Trakindo Utama Freeport Indonesia Ekadharma Jaya Sakti Petronash Carigali Ketapang II

Cipta Kridatama Asahimas Chemical Indonesia Sumberdaya Sewatama

Sumberdaya Sewatama Pertamina Aviation

UBE

Sumberdaya Sewatama

GS Engineering

Cipta Kridatama

Cipta Krida Bahari

F. Prospek UsahaTahun 2013 SSB telah berhasil menyelesaikan sebagian besar masalah arus kasnya dan memperbaiki sisi kehandalan operasional (operational excellence). Selama 2013, SSB juga telah lebih mendalami segmen transport equipment yang diyakini merupakan suatu segmen usaha sangat menjanjikan. Beberapa pembenahan internal masih harus dilanjutkan di tahun 2014 seperti meninjau kembali model bisnisnya agar dapat lebih fokus untuk menangkap peluang di pasar-pasar yang masih tumbuh. Dengan demikian, SSB akan dapat memperbaiki profitabilitas dan melakukan diversifikasi pasar yang lebih luas lagi.

Untuk pelanggan-pelanggan yang telah ada baik di bidang pertambangan maupun migas, selain memberikan jasa site services, SSB mencoba menawarkan jasa lainnya termasuk fabrikasi. Target berikutnya dalam jangka panjang adalah menyediakan solusi engineering dalam skala yang jauh lebih besar dan dalam bentuk yang lebih mendalam untuk fabrikasi, remanufaktur, peralatan transport dan site services.

Hingga saat ini, sebagian besar material untuk kebutuhan manufaktur dan konstruksi masih diimpor dari prinsipal. Sejalan dengan penghematan devisa dan tingginya nilai tukar USD, Pemerintah akan terus mendorong industri domestik untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memberikan berbagai insentif. Kondisi ini adalah kesempatan yang sangat luas bagi SSB untuk memenuhi permintaan tersebut. SSB memiliki kompetensi engineering yang cukup dan diakui secara internasional. SSB juga memiliki SDM yang berpengalaman dan siap menghadapi tantangan ke depan.

SSB’s main customers include:

F. Business ProspectsIn 2013 SSB succeeded to manage partially its cash flow problems and improved its operational excellence. During 2013, SSB also penetrated further the transport equipment segment which is believed to be very promising business segment. Some internal improvements still needed to continue in 2014 such as reviewing the business model in order to be more focused to capture opportunities in the growing markets. Hence, SSB will be able to improve the profitability and broaden its market diversification.

For the existing customers in both mining and oil and gas sectors, in addition to site services, SSB attempts to offer other services including fabrication. The next target in the long term is to provide engineering solutions in a much larger scale and in a more in-depth form for the fabrication, the remanufacturing, the transport equipment and the site services.

Until now, most of materials for manufacturing and construction needs are imported from the principal. Along with the savings of foreign exchange and high USD exchange rate, the Government will continue to encourage domestic industries to meet these needs by providing various incentives. This is a very big opportunity for SSB to fulfill the demand. SSB has considerable an established and internationally recognized engineering competence. SSB also has experienced human resources and is ready to face challenges in the future.

Page 114: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

112

Tinjauan KeuanganFinancial Review

ABM Investama continues to initiate cash flow management more efficiently

ABM Investama terus melakukan inisiatif pengelolaan arus kas yang lebih efisien

“ “

Page 115: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

113TINJAUAN KEUANGAN

Pembahasan keuangan berikut ini harus dibaca bersama-sama dengan data keuangan dan operasional tertentu serta laporan keuangan konsolidasi dan catatan atas laporan keuangannya yang terdapat di dalam laporan tahunan ini. Pembahasan ini berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi PT ABM Investama Tbk dan entitas anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (perusahaan Indonesia anggota dari Ernst and Young Global Limited).

Ringkasan Laba Rugi Perseroan TheCompany’sProfit&LossHighlight

2013 2012 Δ(%)

USD juta USD million

Penjualan dan pendapatan jasa 777,02 886,97 (12,40) Sales and Services

Laba bruto 176,03 171,23 2,80 Gross Profit

Laba usaha 55,72 55,96 (0,43) Income from Operations

Laba sebelum pajak penghasilan 3,76 23,07 (83,71) Income before Income Tax

Laba (rugi) bersih yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas

induk

4,61 13,64 (66,22) Net Profit (Loss) Attributable to the

Owners of the Parent

EBITDA 149,38 181,87 (17,86) EBITDA

1. PERTUMBUHAN USAHA

Perseroan mengklasifikasikan usahanya menjadi 3 segmen usaha, yaitu:1. Kontraktor tambang dan tambang batubara.2. Jasa, yang terdiri dari:

a. Sewa mesin pembangkit listrik.b. Site Service dan Remanufaktur.c. Logistik terintegrasi dan sewa kapal.

4. Manufaktur.

Di tengah kondisi pasar batubara thermal yang menantang, segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara tetap memberikan kontribusi terbesar bagi Penjualan dan Pendapatan Jasa dari pelanggan eksternal Perseroan yakni USD451,17 juta di tahun 2013, meskipun turun dibandingkan dengan USD536,08 juta yang dicapai di tahun 2012. Kenaikan volume penjualan batubara dari Reswara, terutama dari TIA, mampu untuk menutupi penurunan volume pengupasan tanah di CK.

Depresiasi mata uang Rupiah mempengaruhi Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dibukukan oleh segmen Jasa karena sebagian besar entitas anak di segmen ini memiliki pencatatan laporan keuangan dalam Rupiah sedangkan

FINANCIAL REVIEW

The following discussion should be read together with certain financial and operational data as well as consolidated financial statements and notes to financial statements contained in this annual report. This discussion is based on Consolidated Financial Statements of PT ABM Investama Tbk and its subsidiaries for the years ended December 31, 2013 and 2012, which were audited by Purwantono, Suherman & Surja (Indonesian member firm of Ernst & Young Global Limited).

I. BUSINESS GROWTH

The Company classifies its businesses into three business segments, namely:1. Mining contractor and coal mining.2. Services, which consist of:

a. Power engine rental service.b. Site Service and Remanufacturing.c. Integrated logistics and vessel rental.

3. Manufacturing.

In the midst of the challenging thermal coal market condition, Mining Contractor and Coal Mining segment still provides the largest contribution to Sales and Services Revenues from external customers of the Company which amounted to USD451.17 million in 2013, although decreased from USD536.08 million in 2012. Increase in coal sales volume of Reswara, mainly from TIA, was able to offset decline in stripping volume of CK.

The currency depreciation affected Sales and Services Revenues recorded by the Services segment because most subsidiaries in this segment recorded their financial statements in Rupiah ABM Investama’s consolidated financial

Page 116: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

114pencatatan laporan keuangan konsolidasian ABM Investama dalam Dolar AS. Akibatnya, segmen Jasa dalam dolar AS hanya membukukan Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal sebesar USD285,38 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD284,50 juta di tahun 2012.

segmen Manufaktur sebagai segmen yang terpukul oleh melemahnya kondisi industri pertambangan mencatat Penjualan dan Pendapatan Jasa yang paling kecil di antara seluruh segmen Perseroan dengan Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal sebesar USD40,46 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan pencapaian sebesar USD66,39 juta di tahun 2012.

Pendapatan usaha Perseroan dari masing-masing segmen usaha dan perbandingannya dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Hasil per Segmen Kontraktor

Tambang dan Tambang

Batubara /Mining

Contractors and Coal Mining

Jasa/Services Manufaktur/Manufacturing Lain-lain/Others Eliminasi/Elimination Neto/Net

(dalam USD juta) 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 (in USD million)

Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Pelanggan Eksternal

451,17 536,08 285,38 284,50 40,46 66,39 - - - - 777,02 886,97 Sales and Services from external

customers

Penjualan dan Pendapatan Jasa antar segmen

91,52 84,81 34,68 36,69 0,49 0,74 - - (126,69) (122,24) - - Sales and Services inter-segment

Penjualan dan Pendapatan Jasa

542,70 620,90 320,06 321,19 40,95 67,13 - - (126,69) (122,24) 777,02 886,97 Sales and Services inter-segment

Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa

442,00 544,68 246,15 230,59 38,37 62,56 - - (125,53) (122,09) 600,99 715,74 Cost of Goods Sold and Services

Laba Bruto 100,70 76,22 73,91 90,60 2,58 4,56 - - (1,17) (0,15) 176,03 171,23 Gross Profit

ProfitabilitasperSegmenProfitabilitas per segmen untuk bisnis Perseroan ditunjukkan oleh Laba Kotor (sebelum eliminasi) dan Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) yang diungkapkan oleh tabel di bawah ini. Segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara menghasilkan bagian laba kotor (sebelum eliminasi) terbesar bagi Perseroan yaitu USD100,70 juta di tahun 2013, naik 32,1% dibandingkan dengan USD76,22 juta di tahun 2012. Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) mencapai 22,32% untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 14,22% untuk tahun 2012.

Segmen Jasa dan segmen Manufaktur masing-masing melaporkan laba kotor (sebelum eliminasi) sebesar USD73,91 juta dan USD2,58 juta di tahun 2013 atau turun 18,4% dan 43,4% dibandingkan dengan pencapaian mereka masing-

statements are in USD. Consequently, the Services segment in USD only recorded Sales and Services Revenues from External Customers of USD285.38 million in 2013 compared to USD284.50 million in 2012.

As a segment hit by weakening mining industry, the Manufacturing segment recorded the smallest Sales and Services Revenues among all segments of the Company with Sales and Services Revenues from External Customers amounted to USD40.46 million in 2013 compared to USD66.39 million in 2012.

The Company’s revenues from operations of each business segment and comparison with the year 2012 are as follows:

Result by Segment

ProfitabilitybySegmentProfitability by segment for the Company’s business shown by Gross Profit (before elimination) and Gross Margin (before elimination) is illustrated the following table. Mining Contractor and Coal Mining segment generated the largest portion of gross profit (before elimination) for the Company which amounted to USD100.70 million in 2013, increased by 32.1% compared to USD76.22 million in 2012. Gross Margin (before elimination) reached 22.32% for 2013 compared to 14.22% for 2012.

The Services and Manufacturing segments respectively reported gross profit (before elimination) of USD73.91 million and USD2.58 million in 2013, or decreased by 18.4% and 43.4% compared with their respective achievements of

Page 117: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

115masing sebesar USD90,60 juta dan USD4,56 juta di tahun 2012. Akibatnya, Marjin Laba Kotor (sebelum eliminasi) segmen Jasa untuk tahun 2013 mencapai 25,90% dibandingkan 31,85% di tahun 2012. Untuk Manufaktur dilaporkan sebesar 6,37% untuk tahun 2013 dibandingkan 6,87% di tahun 2012.

ProfitabilitasperSegmen ProfitabilitybySegment

Kontraktor Tambang dan

Tambang Batubara /

Mining Contractors and

Coal Mining

Jasa/Services Manufaktur/Manufacturing Lain-lain/Others Eliminasi/Elimination Neto/Net

(dalam USD juta) 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 (in USD million)

Laba Bruto 100,70 76,22 73,91 90,60 2,58 4,56 - - (1,17) (0,15) 176,03 171,23 Gross Profit

Marjin Laba Bruto 22,32% 14,22% 25,90% 31,85% 6,37% 6,87% - - - - 22,65% 19,31% Gross Profit Margin

II. LAPORAN LABA RUGI

A. Penjualan dan Pendapatan JasaPerseroan mencapai total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD777,02 juta di tahun 2013, turun sebesar 12,40% dibandingkan dengan tahun 2012.

Dari total Penjualan dan Pendapatan Jasa di tahun 2013, Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara memberikan kontribusi sebesar 58,06%, Jasa 36,73%, dan Manufaktur 5,21%.

Kontribusi Penjualan dan Pendapatan Jasa per Segmen

2013 2012

USD jutaUSD million

KontribusiContribution

%

USD jutaUSD million

KontribusiContribution

%

Kontraktor Tambang dan Tambang

Batubara

451,17 58,06 536,08 60,44 Mining Contractors and Coal Mining

Jasa 285,38 36,73 284,50 32,08 Services

Manufaktur 40,46 5,21 66,39 7,49 Manufacturing

Total 777,02 100,00 886,97 100,00 Total

Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Kontraktor Tambang dan Tambang BatubaraTotal Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara di tahun 2013 mencapai USD451,17 juta, turun 15,84% dibandingkan dengan USD536,08 juta di tahun 2012. Penurunan ini lebih disebabkan oleh volume pengupasan tanah yang menurun, di mana volume pengupasan tanah di tahun 2013 mencapai 89,16 juta BCM dibandingkan 130,01 juta BCM di tahun 2012 atau turun sebesar 31,42%.

USD90.60 million and USD4.56 million in 2012. Consequently, Gross Margin (before elimination) of Services segment for 2013 reached 25.90% compared to 31.85% in 2012. For Manufacturing reported at 6.37% for 2013 compared to 6.87% in 2012.

II. STATEMENTS OF INCOME

A. Sales and Services RevenuesThe Company achieved total sales and services revenues of USD777.02 million in 2013, a decrease of 12.40% compared to 2012.

Of total Sales and Service Revenues in 2013, Mining Contractor and Coal Mining, Services and Manufacturing respectively accounted for 58.06%, 36.73% and 5.21%.

Sales and Services Contribution per Segment

Sales and Services Revenues of Mining Contractor and Coal Mining SegmentTotal Sales and Services Revenues of Mining Contractor and Coal Mining in 2013 reached USD451.17 million, decreased b 15.84% compared to USD536.08 million in 2012. The decrease was due to declining stripping volume, volume of stripping land in 2013 reached 89.16 million BCM compared to 130.01 million BCM in 2012, a decrease of 31.42%.

Page 118: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

116Akibatnya, Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dikontribusikan oleh Kontraktor Tambang di tahun 2013 turun 28,12% dibandingkan tahun 2012 menjadi USD244,39 juta. Tambang Batubara memberi kontribusi Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD206,78 juta, naik 5,47% yang ditunjang oleh meningkatnya volume penjualan batubara.

Penjualan dan Pendapatan Jasa: Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

Sales and Services : Mining Contractor and Coal Mining

2013 2012 Δ(%)

USD juta /USD million USD juta /USD million

Kontraktor Tambang 244,39 340,01 (28,12) Mining Contractor

Tambang Batubara 206,78 196,07 5,47 Coal Mining

Total 451,17 536,08 (15,84) Total

Total volume penjualan batubara di tahun 2013 adalah 5,32 juta ton, naik 14,32% dibandingkan dengan 4,66 juta ton di tahun 2012. Hal ini memberikan kompensasi atas turunnya harga jual rata-rata batubara (Average Selling Price atau ASP). Untuk tahun 2013, ASP mencapai USD38,83 per ton, 7,69% lebih rendah dibandingkan USD42,06 per ton untuk tahun 2012. Atas hasil tersebut, segmen Tambang Batubara dapat mencapai kinerja Penjualan dan Pendapatan jasa yang lebih tinggi di 2013 dibandingkan dengan 2012.

Penjualan dan Pendapatan Jasa dari Segmen JasaSegmen Jasa mencapai total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD285,38 juta di tahun 2013, naik tipis 0,31% dibandingkan dengan USD284,50 juta di tahun 2012. Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Jasa dikontribusikan oleh tiga sub-segmen: sewa mesin pembangkit tenaga listrik, logistik dan sewa kapal, dan site services dan remanufaktur.

Kinerja Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen Jasa stabil di tahun 2013 disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor seperti:1. Depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS2. Kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang

tertunda 3. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan

Untuk tahun 2013, Rupiah berakhir di 12.189 per USD dibandingkan 9.670 per USD di akhir 2012. Sebagian besar dari entitas anak Perseroan di dalam segmen Jasa melaporkan posisi keuangan mereka dalam Rupiah karena pendapatan mereka yang berbasis Rupiah. ABM Investama, sebagai perusahaan Induk, menggunakan Dolar AS sebagai mata uang pelaporan. Perbedaan dalam mata uang pelaporan ini di saat memburuknya kinerja Rupiah terhadap Dolar AS mempengaruhi kinerja dan posisi keuangan dari segmen Jasa.

As a result, Sales and Services Revenues contributed by Mining Contractor in 2013 fell by 28.12% compared to 2012 to USD244.39 million. Coal Mining contributed Sales and Services Revenues of USD206.78 million, increased 5.47%, supported by increased coal sales volume.

Total coal sales volume in 2013 was 5.32 million tons, increased by 14.32% compared to 4.66 million tons in 2012. This compensated the declining Average Selling Price (ASP) of coal. For 2013, ASP reached USD38.83 per ton, 7.69% lower than USD42.06 per ton for 2012. On these results, Coal Mining segment could achieve higher performance of Sales and Services Revenues in 2013 compared to 2012.

Sales and Services Revenues of Services SegmentServices segment reached total Sales and Services Revenues of USD285.38 million in 2013, a slight increase of 0.31% compared to USD284.50 million in 2012. Sales and Services Revenues of Services segment were contributed by three sub-segments: power engine rental service, integrated logistics and vessel rental and site service and remanufacturing.

Sales and Services Revenues performance of Services segment was stable in 2013 due to a combination of several factors such as:1. Depreciation of Rupiah against USD2. Increased competition and delayed projects3. Prolonged slowdown in mining industry

For 2013, Rupiah ended at 12,189 per USD compared to 9,670 per USD at end of 2012. The majority of the Company’s subsidiaries in Services segment reported their financial positions in Rupiah because their income is Rupiah based. ABM Investama, as the holding company, uses USD as its reporting currency. Difference in reporting currencies during the time of worsening performance of Rupiah against USD affected performance and financial position of Services segment.

Page 119: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

117Kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang tertunda mempengaruhi target besar dan durasi proyek-proyek dan kontrak-kontrak untuk menghasilkan penjualan dan pendapatan jasa di segmen Jasa, terutama di sewa mesin pembangkit tenaga listrik dan logistik. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan mempengaruhi permintaan untuk logistik terutama untuk pengangkutan alat-alat berat, site services, dan jasa remanufaktur.

Penjualan dan Pendapatan Jasa : Jasa Sales and Services : Services

2013 2012 Δ(%)

USD juta /USD million USD juta /USD million

Sewa mesin pembangkit tenaga listrik 132,93 133,33 (0,30) Power engine rental

Logistik dan sewa kapal 101,30 99,93 1,37 Logistics and vessel rental

Site services dan remanufaktur 51,15 50,50 1,30 Site services and remanufacturing

Total 285,38 283,76 0,57 Total

Sewa mesin pembangkit tenaga listrik mencapai total penjualan dan pendapatan jasa sebesar USD132,93 juta, turun tipis 0,30% dibandingkan dengan USD133,33 juta di tahun 2012. Depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS sangat mempengaruhi penjualan dan pendapatan jasa dari sewa mesin pembangkit tenaga listrik di tahun 2013. Selain itu, Perseroan juga menghadapi kenyataan makin ketatnya kompetisi di pasar sewa mesin pembangkit tenaga listrik di tahun 2013. Oleh karena itu, perbaikan yang kontinyu di kualitas jasa dan efisiensi biaya akan diperkuat.

Total Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dihasilkan dari Logistik dan Sewa Kapal di tahun 2013 adalah USD101,30 juta, 1,37% lebih tinggi dibandingkan USD99,93 juta di tahun 2012. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan yang menurunkan permintaan untuk alat berat, pada gilirannya mempengaruhi kinerja bisnis logistik. Pendapatan dari jasa logistik turun 11,25% menjadi USD84,07 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD94,72 juta di tahun 2012. Hal ini tidak dapat diimbangi oleh pendapatan dari jasa sewa kapal yang meningkat 230,72% dari USD5,21 juta di tahun 2012 menjadi USD17,21 juta di tahun 2013. Di samping itu, kompetisi yang meningkat dan proyek-proyek yang tertunda mempengaruhi target besar dan durasi proyek-proyek dan kontrak-kontrak untuk bisnis logistik.

Site Services dan Jasa Remanufaktur melaporkan total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD51,15 juta, 1,30% lebih tinggi dari tahun 2012. Perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan secara tidak langsung menurunkan tingkat utilisasi alat berat. Selain itu, untuk efisiensi biaya, beberapa pelanggan mulai melakukan sendiri beberapa pekerjaan engineering yang sebelumnya diserahkan kepada Perseroan. Kedua hal tersebut menjadi faktor turunnya permintaan untuk site services dan jasa remanufaktur.

Increased competition and delayed projects affected large targets and durations of projects and contracts to generate sales and services revenues in Services segment, particularly in power engine rental service and logistics. Prolonged slowdown in mining industry affected demand for logistics, especially for transport of heavy equipment, site services and remanufacturing services.

Power engine rental service achieved total sales and services revenues of USD132.93 million, slightly decreased by 0.30% compared to USD133.33 million in 2012. Depreciation of Rupiah against USD significantly affected sales and services revenues of power engine rental service in 2013. Additionally, the Company also faced the tougher competition in power engine rental service market in 2013. Therefore, continuous improvement in service quality and cost efficiency will be strengthened.

Total Sales and Services Revenues generated by Integrated Logistics and Vessel Rental in 2013 was USD101.30 million, 1.37% higher than USD99.93 million in 2012. Prolonged slowdown in mining industry which reduced demand of heavy equipment, in turn affected performance of integrated logistics business. Revenue from logistics services fell 11.25% to USD84.07 million in 2013 compared to USD94.72 million in 2012. This could not be offset by increase in revenue from vessel rental service of 230.72% from USD5.21 million in 2012 to USD17.21 million in 2013. Moreover, tougher competition and delayed projects affected large targets and durations of projects and contracts for logistics business.

Site Services and Remanufacturing reported total Sales and Services Revenues of USD51.15 million, 1.30% higher than in 2012. Prolonged slowdown in mining industry indirectly lowered utilization rate of heavy equipment. In addition, for cost efficiency, some customers began doing by themselves some engineering works which were previously assigned to the Company. These two are factors of falling demand of site services and remanufacturing.

Page 120: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

118Penjualan dan Pendapatan Jasa dari segmen ManufakturSegmen Manufaktur menghasilkan total Penjualan dan Pendapatan Jasa sebesar USD40,46 juta, turun 39,06% dari USD66,39 juta di tahun 2012. Turunnya permintaan untuk jasa manufaktur yang disebabkan oleh perlambatan yang berkelanjutan di industri pertambangan, terutama sektor batubara, dan ditundanya beberapa proyek di sektor minyak dan gas sangat mempengaruhi kinerja segmen ini di tahun 2013.

B. Beban Pokok Penjualan dan JasaBeban Pokok Penjualan dan Jasa Perseroan di tahun 2013 adalah sebesar USD600,99 juta, turun 15,91% dibandingkan dengan USD714,70 juta di tahun 2012. Hal ini diakibatkan oleh turunnya beban pokok penjualan dan jasa (setelah eliminasi) di segmen Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara dan segmen Manufaktur masing-masing sebesar 24,50% dan 38,67% dari tahun 2012.

Beban Pokok Penjualan dan Jasa Cost of Goods Sold and Services

2013

USD juta/USD million2012

USD juta/USD million Δ(%)

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara 326,40 432,30 24,50 Mining Contractor and

Coal Mining

Jasa 236,22 219,84 (7,46) Services

Manufaktur 38,37 62,56 38,67 Manufacturing

Total 600,99 714,70 15,91 Total

Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Kontraktor Tambang dan Tambang BatubaraBeban pokok penjualan dan jasa di segmen kontraktor tambang dan tambang batubara menurun sebesar 24,50% di tahun 2013 yakni mencapai USD326,40 juta dibandingkan USD423,30 juta di tahun 2012. Penurunan ini disebabkan oleh aktivitas pengupasan tanah yang lebih rendah oleh Kontraktor Tambang. Aktivitas pengupasan tanah yang lebih sedikit mempengaruhi penggunaan bahan bakar, pelumas, suku cadang, perlengkapan penunjang lainnya, tenaga kerja, dan sub-contractor.

Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen JasaBeban Pokok Penjualan dan Jasa dari segmen Jasa adalah USD236,22 juta di tahun 2013, lebih tinggi 7,46% dibandingkan USD219,84 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh beban depresiasi yang lebih tinggi di sub-segmen Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik serta Logistik dan Sewa Kapal. Peningkatan beban depresiasi ini berkaitan dengan kegiatan bisnis dan akuisisi aset tetap di sub-segmen ini.

Sales and Services Revenues of Manufacturing SegmentManufacturing segment generated total Sales and Services Revenues of USD40.46 million, decreased by 39.06% from USD66.39 million in 2012. The declining demand of manufacturing services was caused by prolonged slowdown in mining industry, particularly coal sector, and some delayed projects in oil and gas sector significantly affected performance of this segment in 2013.

B. Cost of Goods Sold and ServicesCost of Goods Sold and Services of the Company in 2013 amounted to USD600.99 million, decreased by 15.91% compared to USD714.70 million in 2012. This was caused by decrease in cost of goods sold and services (after elimination) in Mining Contractor and Coal Mining segment and Manufacturing segment of respectively 24.50% and 38.67% from 2012.

Cost of Goods Sold and Services of Mining Contractor and Coal Mining segmentCost of goods sold and services of mining contractor and coal mining segment decreased by 24.50% in 2013, reached USD326.40 million compared to USD423.30 million in 2012. The decline was caused by lower stripping activity by Mining Contractor. Lower stripping activity affected the use of fuel, lubricants, spareparts and other supporting equipment, labor and sub-contractor.

Cost of Goods Sold and Services of Services segmentCost of Goods Sold and Services of Services segment was USD236.22 million in 2013, 7.46% higher than USD219.84 million in 2012. This was mainly due to higher depreciation expense in Power Engine Rental Service and Integrated Logistics and Vessel Rental sub-segments. The increase in depreciation expense was related to business activities and fixed assets acquisition in these sub-segments.

Page 121: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

119Beban Pokok Penjualan dan Jasa segmen ManufakturBeban Pokok Penjualan dan Jasa segmen Manufaktur adalah USD38,37 juta di tahun 2013, lebih rendah 38,67% dari USD62,56 juta di tahun 2012. Beban yang lebih rendah ini disebabkan oleh turunnya jumlah pengerjaan di segmen Manufaktur akibat permintaan untuk Alat-alat Transportasi dan Fabrikasi yang sedang melemah, terutama dari sektor pertambangan. Jumlah pekerjaan yang menurun tersebut akhirnya berdampak pada turunnya penggunaan tenaga kerja dan volume material dan perlengkapan.

Rasio Beban Pokok Penjualan dan Jasa terhadap Penjualan dan Pendapatan JasaRasio Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan untuk tahun 2013 mencapai 77,35% dibandingkan dengan 80,58%. Lebih rendahnya rasio ini untuk 2013 disebabkan oleh turunnya Beban Pokok Penjualan dan Jasa (sebesar USD114,75 juta) yang lebih tinggi dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Jasa (sebesar USD109,95 juta).

C. Laba Kotor dan Marjin Laba KotorLaba Kotor Perseroan naik sebesar 2,80% di tahun 2013 menjadi USD176,03 juta dibandingkan dengan USD171,23 juta di tahun 2012. Berdasarkan segmen, Laba Kotor dari Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara mencapai USD124,78 juta, diikuti Jasa USD49,16 juta, dan Manufaktur USD2,09 juta.

Laba Kotor per Segmen GrossProfitbySegment

2013USD juta/USD million

2012USD juta/

USD million Δ(%)

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara

124,78 103,78 20,23 Mining Contractor and Coal Mining

Jasa 49,16 64,66 (23,97) Services

Manufaktur 2,09 3,83 (45,41) Manufacturing

Total 176,03 172,27 2,18 Total

Naik tipisnya Laba Kotor Perseroan menyebabkan Marjin Laba Kotor mencapai 22,65% di tahun 2013 dibandingkan 19,42% di tahun 2012.

D. Beban UsahaPerseroan mencatat total Beban Usaha sebesar USD120,31 juta di tahun 2013, naik sebesar 4,37% dari tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi dan Beban Operasi Lainnya yang lebih tinggi, yang tidak dapat diimbangi oleh Pendapatan Operasi Lainnya. Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi dan Beban Operasi Lainnya di tahun 2013 mencapai USD133,34 juta dan USD17,97 juta, masing-masing menunjukkan kenaikan sebesar 18,13% dan

Cost of Goods Sold and Services of Manufacturing segmentCost of Goods Sold and Services of Manufacturing segment was USD38.37 million in 2013, 38.67% lower than USD62.56 million in 2012. The lower cost was due to decrease in number works in Manufacturing segment because demand of Transport and Fabrication Tools weakened, especially in mining sector. The declining number of works eventually led to decline in labor utilization and material volume and equipment.

Ratio of Cost of Goods Sold and Services to Sales and Services RevenuesThe Company’s Ratio of Cost of Goods Sold and Services to Sales and Services Revenues for 2013 reached 77.35% compared to 80.58%. The lower ratio for 2013 was due to decline in Cost of Goods Sold and Services (of USD114.75 million) which was higher than decline in Sales and Services Revenues (of USD109.95 million).

C. GrossProfitandGrossProfitMarginGross Profit of the Company increased by 2.80% in 2013 to USD176.03 million compared to USD171.23 million in 2012. By segment, Gross Profit of Mining Contractor and Coal Mining reached USD124.78 million, followed by Services of USD49.16 million and Manufacturing of USD2.09 million.

The slight increase of the Company’s Gross Profit Margin caused Gross Profit to reach 22.65% in 2013 compared to 19.42% in 2012.

D. Operating ExpensesThe Company recorded total Operating Expenses of USD120.31 million in 2013, an increase of 4.37% from 2012. This was mainly due to Selling, General and Administrative and Other Operating Expenses which were higher, and that could not be offset by Other Operating Income. Selling, General and Administrative and Other Operating Expenses in 2013 reached USD133.34 million and USD17.97 million, respectively showing increases of 18.13% and 47.39% from 2012. Other Operating

Page 122: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

12047,39% dari tahun 2012. Pendapatan Operasi Lainnya Perseroan adalah sebesar USD31,00 juta dibandingkan dengan USD9,79 juta, menunjukkan kenaikan sebesar 216,56% dari tahun 2012.

Beban Penjualan, Umum, dan AdministrasiBeban Penjualan, Umum, dan Administrasi Perseroan (Beban PAU) adalah sebesar USD133,34 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD112,87 juta di tahun 2012. Lima beban terbesar di dalam Beban PAU di tahun 2013 adalah: gaji dan kesejahteraan karyawan, biaya penjualan, penyisihan kerugian penurunan nilai piutang, jasa profesional dan sewa. Beban-beban ini memberikan kontribusi sebesar 79,53% dari total Beban PAU di tahun 2013 dibandingkan dengan 74,11% di tahun 2012.

Lima Besar Beban di Beban Penjualan, Umum dan Administrasi (Beban PAU)

Top Five Largest Expenses in Selling, General and Administrative Expenses (SGA Expenses)

2013USD juta/

USD million

2012USD juta/

USD million Δ(%)

Gaji dan kesejahteraan karyawan 46,25 45,09 2,57 Salaries and Employees’ Benefits

Biaya penjualan 32,68 25,88 26,26 Selling Expenses

Penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang

11,86 0,93 1.176,26 Provision for Impairment Losses on

Account Receivable

Jasa profesional 9,48 6,22 52,32 Professional Fees

Sewa 5,78 5,54 4,33 Rental

Total Top 5 Terbesar Beban 106,04 83,66 26,76 Total 5 Largest Expenses

Total Beban PAU 133,34 112,87 18,13 Total SGA Expenses

Top 5 Terbesar Beban / Total Beban

PAU

79,53 74,11 - 5 Largest Expenses / Total SGA

Expenses (%)

Beban PAU/Penjualan dan Pendapatan Jasa

0,17 0,13 - 5 Largest Expenses/ Sales and Services

Kondisi bisnis yang memburuk terutama di industri pertambangan batubara menyebabkan Perseroan untuk membukukan provisi untuk kerugian penurunan nilai di piutang usaha sebesar USD11,86 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD0,93 juta di tahun 2012.

Rasio Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi terhadap Penjualan dan Pendapatan JasaBeban Penjualan, Umum, dan Administrasi Perseroan mencapai 17,16% dari total Penjualan dan Pendapatan Jasa di tahun 2013, lebih tinggi dari 12,73% di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh provisi untuk kerugian penurunan nilai piutang yang berkaitan dengan sub-segmen kontraktor tambang dan biaya penjualan yang lebih tinggi seiring dengan naiknya aktivitas coal handling yang mengikuti volume penjualan batubara di entitas anak operasional Perseroan yang lebih tinggi.

Income of the Company amounted to USD31.00 million compared to USD9.79 million, showing an increase of 216.56% from 2012.

Selling, General and Administrative ExpensesSelling, General and Administrative Expenses (SGA Expenses) of the Company amounted to USD133.34 million in 2013 compared to USD112.87 million in 2012. The top five expenses in PUA expenses in 2013 were: salaries and employees’ benefits, selling expense, allowance for impairment losses on receivables, professional fees and rental. These expenses accounted for 79.53% of total SGA expenses in 2013 compared to 74.11% in 2012.

The worsening business condition especially in coal mining industry caused the Company to record provision for impairment losses on trade receivables of USD11.86 million in 2013 compared to USD0.93 million in 2012.

Ratio of Selling, General and Administrative Expenses to Sales and Services RevenuesSelling, General and Administrative Expenses of the Company achieved 17.16% of total Sales and Services Revenues in 2013, higher than 12.73% in 2012. This was mainly due to provision for impairment losses on receivables related to mining contractor sub-segment sales and higher selling expense due to rising coal handling activities that followed higher coal sales volume of the Company’s operating subsidiaries.

Page 123: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

121Pendapatan Operasi Lainnya dan Beban Operasi LainnyaPendapatan Operasi Lainnya meningkat lebih dari 200% menjadi USD31,00 juta di tahun 2013. Kenaikan ini ditimbulkan dari:• Laba dari penjualan aset tetap (net) sebesar USD16,94 juta • Pendapatan sewa hauling road sebesar USD3,58 juta

Total Beban Operasi Lainnya di tahun 2013 adalah USD17,97 juta, naik sebesar 47,39% dari USD12,19 juta di tahun 2012. Kenaikan di Beban Operasi Lainnya terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang berkaitan dengan aktivitas operasional Perseroan dan provisi pajak yang berkaitan dengan sub-segmen Kontraktor Tambang.

E. Laba Usaha Dan Marjin Laba UsahaAkibat naiknya Total Beban Usaha di tahun 2013 sebesar 4,37% yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan di Laba Kotor sebesar 2,80%, Laba Usaha Terkonsolidasi Perseroan di tahun 2013 mencapai hanya USD55,72 juta, mendatar dibandingkan dengan USD55,96 juta di tahun 2012.

Hal ini menyebabkan rasio untuk mengukur Laba Usaha Perseroan terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasanya atau Marjin Laba Usaha mencapai sebesar 7,17% untuk tahun 2013 dibandingkan 6,31% untuk tahun 2012. Rasio yang lebih tinggi ini disebabkan oleh Laba Usaha yang mendatar dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dicapai oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.

F. Bagian Laba Neto Entitas AsosiasiBagian Laba Neto Entitas Asosiasi adalah sebesar USD1,82 juta di tahun 2013, naik sangat besar dari USD94,17 ribu yang dilaporkan di tahun 2012. Hal ini mencerminkan porsi laba bersih Perseroan dari entitas asosiasi yaitu PT Meppo-Gen, yang bergerak di bisnis pembangkit tenaga listrik. Pada 31 Desember 2013, Perseroan mempertahankan kepemilikan 20% saham di PT Meppo-Gen.

G. Pendapatan Keuangan dan Biaya KeuanganPendapatan Keuangan Perseroan mencapai USD5,83 juta di tahun 2013, turun sebesar 40,13% dibandingkan USD9,74 juta di tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh pendapatan bunga yang dihasilkan dari simpanan Perseroan di Bank yang menurun. Setelah pembayaran utang jatuh tempo dan pengeluaran untuk barang modal di 2013, posisi kas Perseroan di bank mencapai USD29,23 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan USD45,39 juta per 31 Desember 2012.

Biaya Keuangan di tahun 2013 naik sebesar 39,55% dari tahun 2012 di mana Perseroan melaporkan USD59,62 juta di tahun 2013 dibandingkan USD42,72 juta di tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi dari beban keuangan lainnya

Other Operating Income and Other Operating ExpensesOther operating income increased by more than 200% to USD31.00 million in 2013. The increase was generated by:

• Profit from sale of fixed assets (net) of USD16.94 million• Hauling road rental income of USD3.58 million

Total Other Operating Expenses in 2013 was USD17.97 million, an increase of 47.39% from USD12.19 million in 2012. The increase in Other Operating Expenses was primarily due to foreign exchange losses related to the Company’s operational activities and tax provision related Mining Contractor sub-segments.

E. Operating Income and Operating Income MarginDue to the increase in total operating expenses in 2013 of 4.37% which was higher than the increase in gross profit of 2.80%, the Company’s Consolidated Operating Income in 2013 only reached USD55.72 million, flat compared to USD55.96 million in in 2012.

This causes ratio to measure the Company’s Operating Income to Sales and Services Revenues or Operating Income Margin reached 7.17% for 2013 compared to 6.31% for 2012. The higher ratio was due to the flat Operating Income compared to the decrease in Sales and Services Revenues achieved by the Company in 2013 compared to that in 2012.

F. Equity in Net Income of an Associated EntityEquity in Net Income of an Associated Entity was USD1.82 million in 2013, significantly increased from USD94.17 thousand reported in 2012. This reflected net income portion of an associated entity, namely PT Meppo-Gen, which is engaged in power generation business. On December 31, 2013, the Company maintained a 20% ownership stake in PT Meppo-Gen.

G. Finance Income and Finance ChargesThe Company’s finance income reached USD5.83 million in 2013, a decrease of 40.13% compared USD9.74 million in 2012. This was mainly due to declining interest income from the Company’s bank deposits. After payment of matured debts and capital expenditure in 2013, the Company’s cash position at bank reached USD29.23 million as of December 31, 2013 compared to USD45.39 million as of December 31, 2012.

Finance charges in 2013 increased by 39.55% from 2012, the Company reported USD59.62 million in 2013 compared to USD42.72 million in 2012. The increase was caused by a combination of other finance charges and administrative fees

Page 124: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

122dan biaya administrasi yang berkaitan dengan pinjaman Perseroan dan kerugian nilai tukar yang terkait dengan aktivitas pembiayaan Perseroan.

Perseroan memulai konsolidasi pembiayaan di Desember 2013, dengan tujuan untuk menkonsolidasi pinjaman-pinjaman dari entitas operasionalnya, kecuali Sewatama dan entitas anaknya. Pada tanggal 18 Desember 2013, ABM Investama menandatangani perjanjian pinjaman 5 tahun dengan grup OCBC (OCBC Bank Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk), DBS Bank Ltd, PT Bank ANZ Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah sampai dengan USD450 juta dengan grace period selama 2 tahun untuk pembayaran pokok pinjaman dengan term sebagai berikut:• Tahun ke 3 dibayar 20% dari pokok pinjaman• Tahun ke 4 dibayar 25% dari pokok pinjaman• Tahun ke 5 dibayar 55% dari pokok pinjaman

H. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Kombinasi dari kenaikan pada total Beban Usaha dan Biaya Keuangan menghasilkan penurunan di Laba Sebelum Pajak Perseroan di tahun 2013 dari tahun 2012. Laba Sebelum Pajak Penghasilan di tahun 2013 adalah USD3,76 juta, turun 83,71% dibandingkan USD23,07 juta yang dicapai di tahun 2012.

Rasio Laba Sebelum Pajak Penghasilan terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa mencapai 0,48% di tahun 2013 dibandingkan dengan 2,60% di tahun 2012 karena terjadi penurunan di Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan.

I. Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Perseroan terdiri dari Pajak Penghasilan Kini dan Pajak Penghasilan Tangguhan. Beban Pajak Penghasilan Kini dan Pendapatan dari Pajak Penghasilan Tangguhan di tahun 2013 masing-masing adalah USD2,56 juta dan USD0,88 juta, yang mengakibatkan total Beban Pajak Penghasilan sebesar USD1,68 juta dibandingkan dengan total Beban Pajak Penghasilan sebesar USD10,65 juta di tahun 2012.

Dibandingkan dengan beban pajak penghasilan kini sebesar USD6,61 juta di tahun 2012, beban pajak penghasilan kini sebesar USD2,56 juta di tahun 2013 mencerminkan penurunan sebesar 61,17%. Hal ini berkaitan dengan memburuknya kinerja entitas-entitas anak Perseroan di 2013 dibandingkan 2012.

Manfaat pajak tangguhan di tahun 2013 adalah USD0,88 juta dibandingkan beban pajak tangguhan sebesar USD4,04 juta di tahun 2012.

associated with the Company’s loans and exchange rate losses associated with financing activities of the Company.

The Company started to consolidate financing in December 2013, with the aim to consolidate loans from its operating entities, except for Sewatama and its subsidiaries. On December 18, 2013, ABM Investama signed a 5-year loan agreement with OCBC group (OCBC Bank Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk), DBS Bank Ltd, PT Bank ANZ Indonesia and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a limit up to USD450 million and 2-year grace period for principal repayment with terms as follows:

• 3rd year to repay 20% of loan principal• 4th year to repay 25% of loan principal• 5th year to repay 55% of loan principal

H. Income before Income TaxThe combination of increase in total Operating Expenses and Finance Charges led to the Company’s declining Income before Income Tax in 2013 from that in 2012. Income before Income Tax in 2013 was USD3.76 million, decreased by 83.71% compared to USD23.07 million achieved in 2012.

Ratio of Income before Income Tax to Sales and Services Revenues reached 0.48% in 2013 compared to 2.60% in 2012 due to a decline in the Company’s Income before Income Tax.

I. Income Tax ExpenseIncome Tax Expense of the Company consists of Current Income Tax and Deferred Income Tax. Current Income Tax Expense and Income from Deferred Income Tax in 2013 were respectively USD2.56 million and USD0.88 million, resulting in total Income Tax Expense of USD1.68 million compared to total Income Tax Expense of USD10.65 million in 2012.

Compared to current income tax expense of USD6.61 million in 2012, current income tax expense of USD2.56 million in 2013 represented a decrease of 61.17%. This related to deteriorating performance of the Company’s subsidiaries in 2013 compared to 2012.

Deferred tax income in 2013 was USD0.88 million compared to deferred tax expense of USD4.04 million in 2012.

Page 125: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

123J. Rugi Komprehensif LainPerseroan membukukan Rugi Komprehensif Lain sebesar USD22,70 juta di tahun 2013 dibandingkan USD5,66 juta di tahun 2012 karena selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan. Depresiasi mata uang yang disebabkan oleh kinerja Rupiah yang melemah terhadap Dolar AS di tahun 2013 mempengaruhi entitas-entitas anak operasional yang menggunakan Rupiah untuk pelaporan keuangannya sedangkan ABM Investama menggunakan Dolar AS untuk pelaporan keuangan konsolidasian.

K. Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Karena performa yang tidak menggembirakan di tahun 2013, Perseroan membukukan Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD4,61 juta, turun sebesar 66,22% dari USD13,64 juta di tahun 2012.

Turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan menyebabkan rasio Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Penjualan dan Pendapatan Jasa turun menjadi 0.59% di tahun 2013 dibandingkan dengan 1,54% di tahun 2012.

L. Rugi Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Perseroan membukukan Rugi Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar USD2,53 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD1,21 juta di tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan rugi bersih di salah satu entitas anak yang bergerak di Tambang Batubara.

M. Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Kombinasi dari menurunnya kinerja Perseroan dan depresiasi mata uang di tahun 2013 menyebabkan Perseroan membukukan Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD18,09 juta di tahun 2013, dibandingkan Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD7,98 juta di tahun 2012.

N. Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali

Di tahun 2013, Perseroan membukukan Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar USD2,53 juta dibandingkan USD1,21 juta di tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh kenaikan rugi komprehensif di salah satu entitas anak Perseroan yang bergerak di Tambang Batubara.

J. Other Comprehensive LossThe Company posted Other Comprehensive Loss of USD22.70 million in 2013 compared to USD5.66 million in 2012 due to foreign exchange differences from translation of financial statements. Currency depreciation caused by the weakening performance of Rupiah against USD in 2013 affected its operating subsidiaries that use Rupiah for financial reporting while ABM Investama uses USD for consolidated financial reporting.

K. Income Attributable to Owners of the Parent CompanyBecause of the unfavorable performance in 2013, the Company recorded Income Attributable to Owners of the Parent Company of USD4.61 million, a decrease of 66.22% from USD13.64 million in 2012.

The decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company caused ratio of Income Attributable to Owners of the Parent Company to Sales and Services Revenues dropped to 0.59% in 2013 compared to 1.54% in 2012.

L. Net Loss Attributable to Non-Controlling InterestThe Company recorded Net Loss Attributable to Non-Controlling Interest of USD2.53 million in 2013 compared to USD1.21 million in 2012, primarily due to higher net loss in one subsidiary engaged in Coal Mining.

M. Comprehensive Income (Loss) Attributable to Owners of the Parent Company

The combination of declining performance of the Company and currency depreciation in 2013 caused the Company to record Comprehensive Loss Attributable to Owners of the Parent Company of USD18.09 million in 2013, compared to Comprehensive Income Attributable to Owners of the Parent Company of USD7.98 million in 2012.

N. Comprehensive Loss Attributable to Non-Controlling Interest

In 2013, the Company recorded Comprehensive Loss Attributable to Non-Controlling Interest of USD2.53 million compared to USD1.21 million in 2012. This was caused by an increase in comprehensive loss in one of the Company’s subsidiaries engaged in Coal Mining.

Page 126: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

1243. RASIO PROFITABILITAS

Rasio-rasio profitabilitas Perseroan yang menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 ditunjukkan tabel di bawah ini.

Rasio-RasioProfitabilitas ProfitabilityRatios

2013 2012

Marjin Laba Bruto 22,65% 19,31% Gross Profit Margin

Marjin EBITDA 19,22% 20,50% EBITDA Margin

Marjin Laba Usaha 7,17% 6,31% Operating Profit Margin

Marjin Laba Bersih 0,59% 1,54% Net Profit Margin

Imbal Hasil atas Aset 0,37% 1,15% Return on Asset

Imbal Hasil atas Ekuitas 1,38% 4,00% Return on Equity

Rasio marjin laba kotor diukur dengan cara membagi Laba Kotor Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa. Rasio marjin laba kotor mencapai 22,65% di tahun 2013 lebih tinggi daripada 19,31% di tahun 2012 karena penurunan Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa yang melebihi penurunan Penjualan dan Pendapatan Jasa.

Rasio marjin EBITDA diukur dengan cara membagi EBITDA Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perserroan. Untuk EBITDA, definisi Perseroan untuk EBITDA yang digunakan untuk menghitung marjin EBITDA ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Rekonsiliasi EBITDA Reconciliation of EBITDA

2013USD juta/USD million

2012USD juta/USD million

Laba sebelum pajak penghasilan 3,76 23,07 Income (Loss) before tax expense

Dikurangi: Pendapatan keuangan (5,83) (9,74) Minus: Finance income

Ditambah: Biaya keuangan 59,62 42,72 Plus: Finance costs

Dikurangi: Pendapatan Operasi Lainnya* (31,00) (9,79) Minus: Other operating income*

Ditambah: Beban Operasi Lainnya** 31,55 13,12 Plus: Other operating expenses**

Dikurangi: Bagian laba neto entitas asosiasi (1,82) (0,09) Minus: Equity in net income of associates

Ditambah: Depresiasi dan Amortisasi 93,11 122,58 Plus: Depreciation and Amortization

EBITDA 149,38 181,87 EBITDA

* termasuk laba dan rugi kurs (netto), laba dan rugi penjualan aset tetap (neto)

** termasuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar USD13,58

juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD0,93 juta di 2012

3. PROFITABILITY RATIOS

The Company’s profitability ratios that show its ability to generate earnings in 2013 compared to 2012 are shown in the table below.

Gross profit margin ratio is measured by dividing Gross Profit of the Company with total Sales and Services Revenues. Gross profit margin ratio reached 22.65% in 2013, 19.31% higher than in 2012 due to decrease in Cost of Goods Sold and Services Revenues that exceeded decline in Sales and Services Revenues.

EBITDA margin ratio is measured by dividing EBITDA of the Company’s with total Sales and Services Revenues. For EBITDA, the Company’s definition of EBITDA used in calculating EBITDA margin is shown in the table below.

* Includes gain and loss on foreign exchange (net), gain and loss on sale of fixed

assets (net)

** Includes allowance for impairment losses on trade receivables of USD13.58

million in 2013 compared to USD0.93 million in 2012

Page 127: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

125Rekonsiliasi EBITDA menurut perjanjian kredit dengan Bank***

Reconciliation of EBITDA related to the Credit Agreement with Bank ***

2013USD juta/USD million

Laba Usaha 55,72 Income from Operations

ditambah: add:

Depresiasi 90,88 Depreciation

Amortisasi 0,47 Amortization

Beban Operasi Lainnya 17,97 Other Operating Expenses

dikurangi less:

Pendapatan Operasi Lainnya (31,00) Other Operating Income

EBITDA 134,04 EBITDA

***Perjanjian per tanggal 18 Desember 2013

Perseroan mencatat rasio marjin EBITDA sebesar 19,22% di tahun 2013 dibandingkan dengan 20,50% di tahun 2012 karena penurunan EBITDA yang dihasilkan dari kinerja operasional Perseroan.

Rasio marjin laba usaha diukur dengan cara membagi Laba Usaha Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Penurunan tipis di Laba Usaha yang dihasilkan oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Pendapatan Jasa mengakibatkan rasio marjin Laba Usaha yang lebih tinggi di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012.

Rasio marjin laba bersih diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Perseroan mencatat rasio marjin laba bersih yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 karena total Beban Usaha dan Biaya Keuangan yang lebih tinggi.

Rasio Imbal Hasil atas Aset (ROA) diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Total Asetnya. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROA yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012 akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk.

Rasio Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Ekuitasnya (neto dari Kepentingan Non-Pengendali). Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROE yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012, akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk.

*** Agreement as at December 18, 2013

The Company recorded EBITDA margin ratio of 19.22% in 2013 compared to 20.50% in 2012 due to a decline in EBITDA resulted from the Company’s operational performance.

Operating income margin ratio is measured by dividing total operating income of the Company with Sales and Services Revenues. Slight decline in operating income generated by the Company in 2013 compared with falling Sales and Services Revenues resulting higher operating income margin ratio in 2013 compared to 2012.

Net income margin ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with total Sales and Services Revenues of the Company. The Company recorded lower net income margin ratio in 2013 compared to 2012 due to higher total of Operating Expenses and Finance Charges.

Return on Assets (ROA) ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Total Assets. As shown in the table, the Company generated lower ROA in 2013 compared to 2012 due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company.

Return on Equity (ROE) ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Equity (net of Non-Controlling Interest). As shown in the table, the Company generated lower ROE in 2013 compared to 2012, due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company.

Page 128: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

1264. LAPORAN KOSOLIDASIAN POSISI KEUANGAN

A. ASET

Total Aset Perseroan per 31 Desember 2013 mencapai USD1,21 miliar, yang terdiri dari Aset Lancar sebesar USD374,93 juta (30,91% dari total) dan Aset Tidak Lancar sebesar USD838,20 juta (69,09% dari total). Total Aset per 31 Desember 2013 turun sebanyak 50,27 juta dollar AS atau 3,98% dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar 1,26 miliar dollar AS. Hal ini disebabkan oleh Aset Lancar yang turun sebesar 86,81 dollar AS atau 18,80% lebih rendah dari tahun sebelumnya.

a. Aset Lancar Total Aset Lancar per 31 Desember 2013 adalah

USD374,93 juta, menurun sebanyak 86,81% dari USD461,74 juta per 31 Desember 2012. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi pada penurunan Aset Lancar Perseroan adalah Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha yang turun sebesar masing-masing USD20,06 juta dan USD29,54 juta sehubungan dengan kondisi industri pertambangan terutama batubara yang memaksa beberapa pelanggan untuk menunda pembayaran dan turunnya Kas dan setara Kas serta Aset Keuangan Lancar lainnya masing-masing sebesar USD18,39 juta dan USD5,35 juta terutama untuk pembayaran utang dan belanja modal.

Aset Lancar Current Assets

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Kas dan setara kas 90,07 24,02 108,45 23,49 (18,39) Cash and Cash Equivalents

Aset keuangan lancar lainnya 14,24 3,80 19,60 4,24 (5,35) Other Current Financial

Assets

Piutang usaha - neto 174,77 46,61 194,83 42,19 (20,06) Trade Receivables - Net

Piutang non-usaha - neto 3,23 0,86 32,77 7,10 (29,54) Non-Trade Receivables - Net

Wesel tagih 23,97 6,39 - - 23,97 Note Receivable

Jasa pertambangan dalam

proses

8,18 2,18 23,79 5,15 (15,61) Mining Services in Process

Persediaan - neto 32,09 8,56 45,96 9,95 (13,88) Inventories - Net

Uang muka 4,34 1,16 8,93 1,93 (4,58) Advances

Beban dibayar di muka 5,18 1,38 3,42 0,74 1,76 Prepaid Expenses

Pajak dibayar di muka 14,06 3,75 14,41 3,12 (0,35) Prepaid Taxes

Aset lancar lainnya 4,80 1,28 9,58 2,07 (4,78) Other Current Assets

Total Aset Lancar 374,93 100,00 461,74 100,00 (86,81) Total Current Assets

4. CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

A. ASSETS

The Company’s total assets at December 31, 2013 reached USD1.21 billion, which consisted of Current Assets of USD374.93 million (30.91% of total) and non-current assets of USD838.20 million (69.09% of total). Total assets per December 31, 2013 fell by USD50.27 million or 3.98% from December 31, 2012 which amounted to USD1.26 billion. This was caused by Current Assets which decreased by USD86.81 million, or 18.80% lower than the previous year.

a. Current Assets Total Current Assets as at 31 December 2013 was

USD374.93 million, decreased by 86.81% from USD461.74 million as at December 31, 2012. Factors contributing to the decline in the Company’s Current Assets were Trade Receivables and Non-Trade Receivables which decreased by USD20.06 million and USD29.54 million respectively in connection with mining industry condition, especially coal that forced some customers to defer payments and decreases in Cash and Cash Equivalents and Other Current Financial Assets of USD18.39 million and USD5.35 million which were mainly for debt repayment and capital expenditure.

Page 129: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

127Kas dan setara KasKomposisi Kas dan setara Kas Perseroan per 31 Desember 2013 ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Kas 0,15 0,16 0,18 0,16 (0,03) Cash on Hand

Bank - Bank

Rupiah 6,81 7,56 12,43 11,46 (5,62) Rupiah

Dollar AS 22,36 24,83 32,88 30,32 (10,52) US Dollar

Mata uang lainnya 0,06 0,07 0,08 0,07 (0,01) Other Currencies

Total Bank 29,23 32,45 45,39 41,85 (16,16) Total Bank

Kas dan Bank 29,38 32,62 45,56 42,01 (16,19) Cash and Bank

Deposito Berjangka Time Deposits

Rupiah 44,13 48,99 61,29 56,51 (17,16) Rupiah

Dollar AS 16,56 18,39 1,60 1,48 14,96 US Dollar

Total Deposito Berjangka 60,69 67,38 62,89 57,99 (2,20) Total Time Deposits

Total Kas dan Setara Kas 90,07 100,00 108,45 100,00 (18,39) Total Cash and Cash

Equivalents

Total Kas dan setara Kas per 31 Desember 2013 adalah USD90,07 juta, turun sebesar USD18,39 juta dari posisi 31 Desember 2012 sebesar USD108,45 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran kewajiban utang oleh Perseroan dan juga pengeluaran untuk belanja modal.

Komposisi Mata Uang dalam Kas dan Setara Kas

Currency Composition in Cash and Cash Equivalents

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Rupiah 51,08 56,71 73,87 68,12 (22,79) Rupiah

Dollar AS 38,93 43,22 34,50 31,81 4,42 US Dollar

Mata Uang Lainnya 0,06 0,07 0,08 0,07 (0,01) Other Currencies

Total 90,07 100,00 108,45 100,00 (18,39) Total

Piutang UsahaPer 31 Desember 2013, Piutang Usaha (neto) Perseroan mencapai USD174,77 juta. Dibandingkan dengan posisi Piutang Usaha (neto) pada 31 Desember 2012 sebesar USD194,83 juta, Perseroan mencatatkan penurunan sebesar USD20,06 juta.

Cash and Cash EquivalentsComposition of Cash and Cash Equivalents of the Company per December 31, 2013 is shown in the table below.

Total Cash and Cash Equivalents as at 31 December 2013 was USD90.07 million, a decrease of USD18.39 million from December 31, 2012 which amounted to USD108.45 million. This was mainly due to debt repayment by the Company and capital expenditure.

Trade ReceivablesAs of December 31, 2013, Trade Receivable (net) of the Company reached USD174.77 million. Compared to Trade Receivables (net) position as of December 31, 2012 which amounted to USD194.83 million, the Company recorded a decrease of USD20.06 million.

Page 130: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

128Komposisi Piutang Usaha (neto) per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Pihak ketiga (neto) sebesar USD161,61 juta (92,47% dari total) dan Pihak berelasi (neto) sebesar USD13,16 juta (7,53% dari total).

Komposisi Piutang Usaha Composition of Trade Receivables

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Pihak ke-3, neto 161,61 92,47 180,21 92,50 (18,59) Third Party, net

Pihak berelasi, neto 13,16 7,53 14,62 7,50 (1,47) Related Party, net

Total 174,77 194,83 (20,06) Total

Kondisi yang memburuk di industri pertambangan terutama batubara yang dihadapi oleh Perseroan di 2013 menyebabkan terjadinya pembayaran yang tertunda oleh beberapa pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan mencatatkan kenaikan dalam penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar USD10,07 juta untuk pihak ketiga dan USD1,10 juta untuk pihak berelasi di tahun 2013. Perseroan juga mencatatkan piutang usaha jangka panjang sejumlah total USD20,17 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan nihil per 31 Desember 2012.

Piutang Usaha Trade Receivables

2013USD juta/

USD million

2012USD juta/

USD million

ΔUSD juta/

USD million

Pihak ke-3 194,94 183,29 11,65 Third Party

Dikurangi: Penyisihan kerugian

penurunan nilai

(13,15) (3,09) (10,07) Less: Allowance for Impairment Losses

Dikurangi: bagian jangka panjang (20,17) - (20,17) Less: Long-term maturity

Porsi lancar, neto 161,61 180,21 (18,59) Net, current portion

Pihak berelasi 14,26 14,62 (0,36) Related Party

Dikurangi: Penyisihan kerugian

penurunan nilai

(1,10) - (1,10) Less: Allowance for Impairment Losses

Porsi lancar, neto 13,16 14,62 (1,47) Net, current portion

Total Piutang Usaha, neto 174,77 194,83 (20,06) Total Trade Receivables, net

b. Aset Tidak Lancar Per 31 Desember 2013, total Aset Tidak Lancar

Perseroan mencapai USD838,20 juta dibandingkan USD801,65 juta per 31 Desember 2012. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar USD36,65 juta. Sebagian besar dari kenaikan ini disebabkan oleh Aset Tetap (neto) yang naik sebesar USD29,51 juta dan Piutang Usaha Jangka Panjang sebesar USD20,17 juta, dikompensasikan oleh turunnya komponen-komponen

Composition of Trade Receivable (net) per December 31, 2013 es as follows: Third parties (net) amounted to USD161.61 million (92.47% of total) and related parties (net) amounted to USD13.16 million (7.53% of total).

Deteriorating condition in mining industry especially coal faced by the Company in 2013 led to delayed payments by some customers. Therefore, the Company recorded increase in allowance for impairment losses of USD10.07 million for third parties and USD1.10 million for related parties in 2013. The Company also recorded long-term trade receivables amounted to USD20.17 million as of December 31, 2013 compared to nil as of December 31, 2012.

b. Non-Current Assets As of December 31, 2013, the Company’s total Non-

Current Assets reached USD838.20 million compared to USD801.65 million as of December 31, 2012. This showed an increase of USD36.65 million. Most of the increase was due to Fixed Assets (net), which grew by USD29.51 million and Long-Term Trade Receivables of USD20.17 million, partially offset by decreases in other components of Current Assets such as Estimated

Page 131: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

129lain di Aset Tidak Lancar seperti Taksiran Tagihan Pajak yang turun sebesar USD7,82 juta, Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar USD5,79 juta, dan Properti Pertambangan (neto) sebesar USD4,66 juta.

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Investasi pada entitas

asosiasi

7,38 0,88 6,74 0,84 0,64 Investment in associated

companies

Piutang usaha jangka

panjang

20,17 2,41 - - 20,17 Long-term trade receivables

Aset pajak tangguhan 23,57 2,81 18,73 2,34 4,85 Deferred tax assets

Aset tetap - neto 613,64 73,21 584,13 72,87 29,51 Fixed assets - net

Taksiran tagihan pajak 28,65 3,42 36,47 4,55 (7,82) Estimated claims for tax

refund

Properti pertambangan -

neto

107,06 12,77 111,72 13,94 (4,66) Mining properties - net

Goodwill 18,52 2,21 18,87 2,35 (0,35) Goodwill

Aset tidak lancar lainnya 19,21 2,29 25,00 3,12 (5,79) Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 838,20 100,00 801,65 100,00 36,55 Total Non-Current Assets

Aset TetapAset Tetap (neto) Perseroan mencapai USD631,64 juta per 31 Desember 2013 yang menunjukkan kenaikan sebesar USD29,51 juta dari posisi per 31 Desember 2012 sebesar USD584,13 juta. Sebagian besar dari kenaikan aset tetap berasal dari Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik yang menambah kapasitas generator pembangkit tenaga untuk temporary business dan Tambang Batubara sebagai bagian dari peningkatan kapasitas produksi untuk tambang batubara di Kalimantan Selatan dan pengembangan proyek batubara di Aceh.

B. LIABILITAS

Total Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2013 adalah USD891,11 juta, menurun sebesar USD26,23 juta atau 2,86% dibandingkan dengan USD917,34 juta per 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan oleh posisi Liabilitas Jangka Panjang yang turun sebesar USD31,17 juta, mengimbangi kenaikan pada Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD8,93 juta. Total Liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2013 terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD385,56 juta (43,27% dari total) dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar USD505,55 juta (56,73% dari total).

Claims for Tax Refund of USD7.82 million, Other Non-Current Assets of USD5.79 million and Mining Properties (net) of USD4.66 million.

Fixed AssetsFixed Assets (net) of the Company reached USD631.64 million per December 31, 2013 which showed an increase of USD29.51 million from the position per December 31, 2012 which amounted to USD584.13 million. Most of the increase in fixed assets came from Power Machinery Lease that added power generator capacity for temporary business and Coal Mining as part of increase in production capacity for coal mines in South Kalimantan and development of coal project in Aceh.

B. LIABILITIES

The Company’s total Liabilities as of December 31, 2013 was USD891.11 million, a decrease of USD26.23 million or 2.86% compared to USD917.34 million as of December 31, 2012. This was caused by the position of Long Term Liabilities which decreased by USD31.17 million, offsetting increase in Current Liabilities which amounted to USD8.93 million. Total Liabilities of the Company as of December 31, 2013 consisted of Current Liabilities of USD385.56 million (43.27% of total) and Long Term Liabilities of USD505.55 million (56.73% of total).

Page 132: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

130a. Liabilitas Jangka Pendek Per 31 Desember 2013, total Liabilitas Jangka Pendek

Perseroan adalah USD385,56 juta, naik sebesar USD8,93 juta dibandingkan dengan USD376,63 juta per 31 Desember 2012. Hal ini disebabkan oleh kenaikan Utang Usaha dan Utang Non-Usaha masing-masing sebesar USD12,81 juta dan USD6,85 juta dan kenaikan porsi Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Utang Bank Jangka Panjang sebesar USD7,93 juta.

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Utang bank jangka pendek 50,60 13,12 54,01 14,34 (3,41) Short-term bank loans

Utang usaha 181,92 47,18 169,10 44,90 12,81 Trade payables

Utang non-usaha 14,34 3,72 7,50 1,99 6,85 Non-trade payables

Utang pajak 3,16 0,82 5,23 1,39 (2,07) Taxes payables

Beban akrual 15,84 4,11 13,91 3,69 1,93 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja

jangka pendek

6,69 1,74 6,34 1,68 0,35 Short-term employee benefit

liability

Uang muka pelanggan 2,26 0,59 2,17 0,58 0,08 Advances from customers

Provisi untuk kewajiban

restorasi lingkungan

0,30 0,08 0,26 0,07 0,04 Provision for environmental

restoration obligation

Liabilitas jangka panjang

yang jatuh tempo dalam satu

tahun:

Current maturities of long-

term debts:

Utang bank 62,75 16,28 54,82 14,56 7,93 Bank loans

Utang sewa pembiayaan 47,71 12,37 63,29 16,80 (15,58) Finance lease payables

Total Liabilitas Jangka Pendek

385,56 100,00 376,63 100,00 8,93 Total Current Liabilities

b. Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Perseroan per 31 Desember

2013 adalah USD505,55 juta, turun sebesar USD35,17 juta dibandingkan dengan USD540,71 juta per 31 Desember 2012. Hal ini sehubungan dengan penurunan di Utang Sewa Pembiayaan sebesar USD42,76 juta dan adanya efek translasi mata uang (karena depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS) yang mempengaruhi pencatatan Obligasi yang berdenominasi Rupiah dan Sukuk Ijarah yang berdenominasi Rupiah masing-masing sebesar USD16,87 juta dan USD4,22 juta, karena Perseroan menggunakan Dolar AS untuk laporan keuangan konsolidasian.

a. Current Liabilities As per December 31, 2013, the Company’s total

Current Liabilities was USD385.56 million, increased by USD8.93 million compared to USD376.63 million as per December 31, 2012. This was caused by increases in Trade Payable and Non-Trade Payables respectively amounted to USD12.81 million and USD6.85 million and increase in the portion of Current Maturities of Long-Term Debts of USD7.93 million.

b. Non-Current Liabilities Non-Current Liabilities of the Company as per December

31, 2013 was USD505.55 million, decreased by USD35.17 million compared to USD540.71 million as per December 31, 2012. This was due to decrease in Finance Lease Payables of USD42.76 million and currency translation effects (due to depreciation of Rupiah against USD) that affected the recording of Rupiah denominated Bonds and Sukuk Ijarah respectively amounted to USD16.87 million and USD4.22 million, as the Company uses USD in consolidated financial statements.

Page 133: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

131Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Liabilitas jangka panjang -

neto:

Long-term debts - net:

Utang bank 277,15 54,82 260,66 48,21 16,49 Bank loans

Utang sewa pembiayaan 95,65 18,92 138,40 25,60 (42,76) Finance lease payables

Utang usaha jangka panjang 9,18 1,82 - - 9,18 Long-term trade payables

Utang obligasi 65,24 12,90 82,11 15,19 (16,87) Bonds payable

Sukuk ijarah 16,31 3,23 20,53 3,80 (4,22) Sukuk ijarah

Liabilitas pajak tangguhan 28,79 5,69 26,14 4,83 2,64 Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja

jangka panjang

13,24 2,62 12,87 2,38 0,36 Long-term employee benefit

liability

Total Liabilitas Jangka Panjang

505,55 100,00 540,71 100,00 (35,17) Total Non-Current Liabilities

Utang BankTotal Utang Bank Perseroan (termasuk yang akan jatuh tempo dalam satu tahun) berjumlah USD339,90 juta per 31 Desember 2013, naik sebesar USD24,42 juta dibandingkan dengan USD315,48 juta per 31 Desember 2012. Hal ini berkaitan dengan pembiayaan belanja barang modal dan proyek-proyek yang masih berjalan di entitas-entitas anak.

Bank LoansTotal Bank Loans of the Company (including those that would mature within one year) amounted to USD339.90 million as per December 31, 2013, increased by USD24.42 million compared to USD315.48 million as per December 31, 2012. This was related to financing of capital expenditure and projects that were still running in subsidiaries.

Page 134: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

132Komposisi Utang Bank Composition of Bank Loans

2013 2012 Δ

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Rupiah Long-term debts - net:

PT Bank ICBC Indonesia 20,12 5,92 20,84 6,60 (0,71) PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank DBS Indonesia 17,89 5,26 18,52 5,87 (0,63) PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30,24 8,90 40,13 12,72 (9,89) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dollar AS US Dollar

Qatar National Bank Ltd -

syndicated loan

125,27 36,85 - - 125,27 Qatar National Bank Ltd -

syndicated loan

ANZ Banking Group Limited -

syndicated loan

68,16 20,05 95,38 30,23 (27,23) ANZ Banking Group Limited -

syndicated loan

DBS Bank Ltd 57,00 16,77 76,98 24,40 (19,98) DBS Bank Ltd

PT Bank OCBC NISP Tbk 11,51 3,39 21,15 6,70 (9,64) PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank DBS Indonesia 7,10 2,09 13,36 4,23 (6,25) PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,62 0,77 29,12 9,23 (26,51) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Total 339,90 100,00 315,48 100,00 24,42 Total

Dikurangi bagian yang jatuh

tempo dalam satu tahun

(62,75) (54,82) (7,93) Less current maturities

Porsi jangka panjang 277,15 260,66 16,49 Long-term portion

Neto dari bagian jatuh tempo dalam satu tahun, total utang bank per 31 Desember 2013 adalah sebesar USD277,15 juta dibandingkan dengan USD260,66 juta atau naik sebesar USD16,49 juta.

Utang ObligasiSewatama, salah satu dari entitas anak Perseroan, menerbitkan dua seri Obligasi dalam Rupiah pada 31 November 2012, sejumlah total Rp800 miliar. Obligasi yang diterbitkan terdiri dari Seri A yang akan jatuh tempo pada 30 November 2015 sejumlah Rp219 miliar dengan kupon 8,6% per tahun dan Seri B yang akan jatuh tempo pada 30 November 2017 sejumlah Rp581 miliar dengan kupon 9,6% per tahun. Lembaga Rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan rating “idA” untuk Obligasi ini per 3 September 2013.

Sukuk IjarahSelain Obligasi, Sewatama juga menerbitkan Sukuk Ijarah dalam Rupiah dengan tempo 5 tahun sebesar Rp200 miliar dengan yield sebesar Rp19,2 miliar per tahun pada 30 November 2012. Sukuk Ijarah ini akan jatuh tempo pada 30 November 2017. Lembaga Rating Pefindo memberikan rating “idA (sy)” untuk Sukuk Ijarah ini per 3 September 2013.

Net of current maturities, total bank loans as of December 31, 2013 amounted to USD277.15 million compared to USD260.66 million or an increase of USD16.49 million.

Bonds PayableSewatama, one of the Company’s subsidiaries, issued two series of bonds in Rupiah on November 31, 2012, a total of Rp800 billion. Bonds issued consisted of Serie A which would mature on November 30, 2015 worth Rp219 billion with coupon rate of 8.6% per year and Serie B which would mature on November 30, 2017 worth Rp581 billion with coupon rate of 9.6% per year. Rating agency Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) rated “idA” for these bonds as of September 3, 2013.

Sukuk IjarahBesides Bonds, Sewatama also issued Sukuk Ijarah in Rupiah with 5-year maturity worth Rp200 billion with yield of Rp19.2 billion per year on November 30, 2012. Sukuk Ijarah would mature on November 30, 2017. Rating agency Pefindo rated “idA (sy)” for Sukuk Ijarah per September 3, 2013.

Page 135: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

133C. EKUITAS

Total ekuitas termasuk kepentingan non-pengendali per 31 Desember 2013 berjumlah USD322,03 juta dibandingkan dengan USD346,06 juta per 31 Desember 2012. Hal ini menunjukkan penurunan sebesar USD24,03 juta yang disebabkan oleh kenaikan Rugi Komprehensif Lain Perseroan. Perseroan membukukan posisi Rugi Komprehensif Lain sebesar USD27,64 juta per 31 Desember 2013, dibandingkan dengan USD4,95 juta per 31 Desember 2012. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai kurs dalam translasi laporan keuangan karena beberapa dari entitas anak Perseroan menggunakan mata uang Rupiah dalam pelaporan keuangan mereka sedangkan Perseroan menggunakan mata uang Dolar AS dan selama tahun 2013 Rupiah mengalami depresiasi yang besar terhadap Dolar AS.

Ekuitas Equity

2013 2012 Δ

USD juta/USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

KontribusiContribution

%

USD juta/ USD million

Modal ditempatkan dan disetor

penuh

146,55 45,51 146,55 42,35 - Issued and fully paid capital

Tambahan modal disetor - neto 121,49 37,73 121,49 35,11 - Additional paid-in capital - net

Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan

penggunaannya

0,21 0,07 0,11 0,03 0,10 Appropriated

Belum ditentukan

penggunaannya

82,84 25,72 81,74 23,62 1,10 Unappropriated

Rugi komprehensif lain (27,64) (8,58) (4,95) (1,43) (22,70) Other comprehensive loss

Sub-total 323,45 100,44 344,95 99,68 (21,50) Sub-total

Kepentingan non-pengendali (1,42) (0,44) 1,11 0,32 (2,53) Non-controlling interests

Total Ekuitas 322,03 100,00 346,06 100,00 (24,03) Total Equity

5. ARUS KAS

Kondisi industri pertambangan yang memburuk terutama batubara thermal mempengaruhi arus kas Perseroan, terutama akibat Pelanggan menunda pembayaran mereka. Pada saat yang bersamaan pula, Perseroan harus memenuhi kewajiban pembayaran utang yang terjadwal. Untuk merespon atas hal ini, Perseroan melakukan optimalisasi atas asset untuk menghasilkan kas termasuk divestasi aset tetap yang tidak produktif di entitas-entitas anak dan mengurangi pengeluaran untuk barang modal. Akibatnya, hal ini mengurangi Kas dan Setara Kas Perseroan sebesar USD18,93 juta di tahun 2013. Posisi Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2013 adalah USD90,07 juta dibandingkan USD108,45 juta per 31 Desember 2012.

C. EQUITY

Total equity including non-controlling interest per December 31, 2013 amounted to USD322.03 million compared to USD346.06 million per December 31, 2012. This showed a decrease of USD24.03 million due to increase in Other Comprehensive Loss of the Company. The Company recorded Other Comprehensive Loss position of USD27.64 million as per December 31, 2013, compared to USD4.95 million as per December 31, 2012. The increase was caused by difference exchange rates in financial statements translation because several subsidiaries of the Company use Rupiah currency in their financial statements while the Company uses USD and during 2013 Rupiah experienced a quite large depreciation against USD.

5. CASH FLOWS

The deteriorating condition of mining industry especially thermal coal affected the Company’s cash flows, primarily as a result of customers delaying their payments. At the same time, the Company must meet scheduled debt repayments. To respond to this, the Company optimized assets to generate cash, including divestment of unproductive fixed assets in subsidiaries and reducing capital expenditure. As a result, the Company’s Cash and Cash Equivalents decreased by USD18.93 million in 2013. Cash and Cash Equivalents position as per December 31, 2013 was USD90.07 million compared to USD108.45 million as per December 31, 2012.

Page 136: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

134Arus Kas Cash Flow

2013USD juta/

USD million

2012USD juta/

USD million

ΔUSD juta/

USD million

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 103,94 133,33 (29,39) Cash flow from Operating Activities

Arus Kas untuk Aktivitas Investasi (77,11) (210,68) 133,57 Cash flow for Investment Activities

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas

Pendanaan

(31,91) 6,68 (38,59) Cash flow from (for) Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) neto Kas dan

Setara Kas

(5,08) (70,66) 65,59 Net increase (decrease) in Cash and

Cash equivalents

Dampak neto perubahan nilai tukar

atas

(13,31) (4,90) (8,41) Net effect of changes in exchange

rates

Kas dan Setara Kas on Cash and Cash equivalents

Kas dan Setara Kas awal tahun 108,45 184,02 (75,56) Cash and Cash Equivalents at the

beginning of year

Kas dan Setara Kas akhir tahun 90,07 108,45 (18,39) Cash and Cash Equivalents at the end

of year

A. Arus Kas dari Aktivitas OperasiPerseroan menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi sebesar USD103,94 juta, turun sebesar USD29,39 juta dibandingkan dengan USD133,33 juta yang dihasilkan di tahun 2012. Sebagian dari penurunan ini disebabkan oleh kondisi sektor pertambangan batubara yang sulit yang dihadapi oleh entitas anak yang bergerak di Kontraktor Tambang karena beberapa pelanggannya menunda pembayaran mereka.

B. Arus Kas digunakan untuk Aktivitas InvestasiPerolehan aset tetap menurun dari USD189,80 juta di tahun 2012 menjadi USD103,54 juta di tahun 2013 seiring dengan usaha Perseroan untuk lebih disiplin dalam pembelanjaan di saat situasi yang sulit. Pada saat yang bersamaan, divestasi aset tetap non-produktif telah diintensifkan, yang membuahkan hasil penjualan aset tetap sebesar USD41,51 juta di tahun 2013 dibandingkan USD3,84 juta di tahun 2012. Sebagai hasilnya, Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi turun menjadi USD77,11 juta dari USD210,68 juta atau turun sebesar USD133,57 juta selama tahun 2013.

C. Arus Kas untuk Aktivitas PendanaanPerseroan memperoleh pendanaan utang bank jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sejumlah USD49,74 juta dan USD143,35 juta di tahun 2013 sedangkan pada saat bersamaan melunasi utang bank jangka panjang USD109,56 juta, utang sewa pembiayaan USD60,07 juta, dan utang bank jangka pendek USD51,96 juta. Selain itu, Perseroan mendistribusikan dividen tunai sebesar USD3,41 juta dari kinerja tahun 2012. Semua hal tersebut menyebabkan arus kas

A. Cash Flows from Operating ActivitiesThe Company generated cash flows from operating activities of USD103.94 million, decreased by USD29.39 million compared to USD133.33 million resulted in 2012. Part of this decrease was because of difficult condition of coal mining faced by subsidiaries engaged in Mining Contractor because some customers delayed their payments.

B. Cash Flows used in Investing ActivitiesFixed assets acquisition decreased from USD189.80 million in 2012 to USD103.54 million in 2013 in line with the Company’s effort to be more disciplined in expenditure during difficult situation. At the same time, non-productive fixed assets divestment was intensified, resulting in proceeds from fixed assets sales of USD41.51 million in 2013 compared to previous USD3.84 million in 2012. As a result, Cash Flows used in Investing Activities decreased to USD77.11 million from previous USD210.68 million or as much as USD133.57 million during 2013.

C. Cash Flows used in Financing ActivitiesThe Company obtained short-term and long-term bank loans respectively of USD 49.74 million and USD 143.35 million in 2013 and meanwhile repaid long-term bank loans of USD 109.56 million, finance lease payables of USD 60.07 million and current maturities of long-term debts of USD 1.96 million. In addition, the Company distributed cash dividend of USD3.41 million from 2012 performance. All of which caused cash flows used in the Company’s funding activities in 2013 reached

Page 137: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

135untuk aktivitas pendanaan Perseroan di tahun 2013 mencapai USD31,91 juta dibandingkan dengan USD6,68 juta yang dihasilkan di tahun 2012.

6. RASIO-RASIO UTAMA

Likuiditas dan SolvabilitasSituasi industri pertambangan yang kian memburuk khususnya sektor batubara thermal memaksa beberapa pelanggan Perseroan untuk menunda pembayaran mereka dan entitas-entitas anak dari Perseroan memperpanjang utang dagang yang mempengaruhi posisi likuiditas Perseroan di tahun 2013. Aset lancar Perseroan turun sebesar USD86,81 juta sedangkan liabilitas jangka pendek meningkat sebesar USD8,93 juta per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 2012. Hal ini menyebabkan rasio Lancar yang dihitung dengan cara membagi Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka Pendek menjadi hanya 0,97x di tahun 2013 dibandingkan dengan 1,23x di tahun 2012. Quick ratio yang dihitung dengan cara membagi kombinasi antara Kas dan Setara Kas, Aset Keuangan Lancar Lainnya, dan Piutang Dagang (neto) dengan Liabilitas Jangka Pendek menunjukkan hasil sebesar 0,72x di tahun 2013 dibandingkan dengan 0,86x di tahun 2012.

Meskipun menghadapi situasi tersebut, Perseroan tetap secara kontinyu memenuhi komitmennya untuk melunasi pinjaman utang yang telah terjadwal. Dalam laporan arus kas Perseroan, pembayaran kas bersih untuk utang Perseroan yang jatuh tempo, termasuk utang sewa pembiayaan, berjumlah USD28,54 juta di tahun 2013.

Untuk posisi keuangan, total Utang berbunga Perseroan yang terdiri dari Utang Berbunga Jangka Pendek (termasuk Utang Sewa Pembiayaan) dan Utang Berbunga Jangka Panjang (termasuk Utang Sewa Pembiayaan) berjumlah USD615,39 juta per 31 Desember 2013, turun sebesar USD58,42 juta dari USD673,82 juta per 31 Desember 2012.

Sementara itu, per 31 Desember 2013, Perseroan memiliki total Kas dan Setara Kas sejumlah USD90,07 juta dan Aset Keuangan Lancar Lainnya sejumlah USD14,24 juta, dibandingkan dengan masing-masing USD108,45 juta dan USD19,60 juta per 31 Desember 2012.

Dengan demikian, jumlah total Utang Berbunga Perseroan per 31 Desember 2013 dan 2012 melampaui kombinasi dari total Kas dan Setara Kas dan Aset Keuangan Lancar Lainnya, menghasilkan posisi Utang Berbunga Bersih sebesar masing-masing USD511,08 juta dan USD545,77 juta. Dengan total Ekuitas sebelum kepentingan non-pengendali per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD323,45

USD31.91 million compared to previous USD6.68 million resulted in 2012.

6. KEY RATIOS

Liquidity and SolvabilityThe deteriorating mining industry situation, especially thermal coal sector, forced some of the Company’s customers to delay their payments and the subsidiaries of the Company lengthened their trade payable which affected the Company’s liquidity in 2013. Current assets of the Company decreased by USD86.81 million while current liability increased by USD8.93 million per December 31, 2013 compared to 2012. This caused Current ratio calculated by dividing Current Assets with Current Liability of only 0.97x in 2013 compared to 1.23x in 2012. Quick ratio calculated by dividing combination of Cash and Cash Equivalents, other Current Financial Assets and Trade Receivables (nett) with Current Liabilities showed a result of 0.72x in 2013 compared to 0.86x in 2012.

Despite the situation, the Company continuously meets its commitment to fully repay the scheduled debts. In the Company’s statements of cash flows, net cash payment of the Company’s matured debts, including finance lease payables, amounted to USD28.54 million in 2013.

For financial position, the Company’s total interest-bearing debts consisted of Short-Term Interest Bearing Debts (including Finance Lease Payables) and Long-Term Interest Bearing Debts (including Finance Lease Payables) amounted to USD615.39 million as per December 31, 2013, decreased by USD58.42 million from USD673.82 million as per December 31, 2012.

Meanwhile, as per December 31, 2013, the Company had total Cash and Cash Equivalents of USD90.07 million and Other Current Financial Assets of USD14.24 million, compared to respectively USD108.45 million and USD19.60 million per December 31, 2012.

Hence, total amount of the Company’s Interest Bearing Debts as per December 31, 2013 and 2012 exceeded total combination of Cash and Cash Equivalents and Other Financial Assets, resulting in Net Interest Bearing Debts of respectively USD511.08 million and USD545.77 million. With total Equity before non-controlling interest per December 31, 2013 and 2012 respectively amounted to USD323.45 million and

Page 138: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

136juta dan USD346,06 juta, hal ini menghasilkan rasio Utang Berbunga per Ekuitas sebesar 1,90x dan Utang Berbunga Bersih per Ekuitas sebesar 1,58x di tahun 2013, dibandingkan dengan 1,95x dan 1,58x di tahun 2012. Kedua rasio tersebut di atas 1,50x karena sebagian besar investasi yang dilakukan oleh Perseroan dan entitas anak di 2011-2013 dibiayai secara eksternal dengan pinjaman.

Solvabilitas Solvability

2013 2012

Rasio Utang berbunga terhadap Ekuitas (x) 1,90 1,95 Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)

Rasio Utang berbunga Neto terhadap Ekuitas (x) 1,58 1,58 Net Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)

Utang berbunga Neto terhadap EBITDA (x) 3,42 3,00 Net Interest-bearing Debts to EBITDA (x)

EBITDA terhadap Beban Bunga (x) 3,11 4,26 EBITDA / Interest Expense (x)

Utang berbunga Neto terhadap EBITDA (x)* 4,88 - Net Interest-bearing Debts to EBITDA (x)*

Rasio Utang berbunga Neto terhadap Ekuitas (x)** 1,24 - Net Interest-bearing Debts to Equity Ratio (x)**

* Semua Utang Berbunga di luar PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak dan Utang Sewa Pembiayaan dari Pihak Berelasi, EBITDA dihitung berdasarkan perjanjian kredit Bank per tanggal 18 Desember 2013 (lihat rekonsiliasi EBITDA)

** Semua Utang Berbunga di luar PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak dan Utang Sewa Pembiayaan dari Pihak Berelasi, Total Ekuitas termasuk Pihak Non pengendali

Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap EBITDA Perseroan mencapai 3,42x di tahun 2013 dibandingkan dengan sebesar 3,00x di tahun 2012 karena rendahnya EBITDA yang dihasilkan oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. EBITDA per Beban Bunga (neto dari laba rugi kurs) mencapai 3,11x di tahun 2013 dibandingkan 4,26x di tahun 2012. Namun, berdasarkan perjanjian kredit dengan bank per tanggal 18 Desember 2013, Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap EBITDA dan Rasio Utang Berbunga Bersih terhadap Ekuitas per tanggal 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar 4,88x dan 1,24x.

KolektabilitasPeriode koleksi piutang dagang Perseroan dalam satuan hari meningkat dari 80 hari di 2012 menjadi 82 hari di 2013, menunjukkan efek dari penundaan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan Perseroan, sebagian besar terkait dengan bisnis kontraktor tambang. Perseroan menghitung kolektabilitas piutang dagangnya dengan cara membagi Piutang Dagang (neto) dengan Penjualan dan Pendapatan Jasa konsolidasi dan mengalikan hasilnya dengan jumlah hari dalam satu tahun (365 hari).

USD346.06 million, this resulted in Interest Bearing Debts to Equity ratio of 1.90 x and Net Interest Bearing Debts to Equity of 1.58 x in 2013, compared to 1.95 x and 1.58 x in 2012. Both ratios were above 1.50x because most of investments made by the Company and its subsidiaries in 2011-2013 were externally funded with loans.

* All Interest Bearing Debts except for PT Sumberdaya Sewatama and Subsidiary Debt and Finance Lease Payables to Related Parties, EBITDA was calculated based on Bank loan agreement as per December 18, 2013 (see EBITDA reconciliation).

** All Interest Bearing Debts except for PT Sumberdaya Sewatama and Subsidiary and Finance Lease Payables to Related Parties, Total Equity including Non-Common Controlling Parties.

The Company’s Net Interest Bearing Debts to EBITDA ratio reached 3.42 x in 2013 compared to 3.00x in 2012 due to the lower EBITDA generated by the Company in 2013 compared to 2012. EBITDA per Interest Expense (net of foreign exchange gain) reached 3.11x in 2013 compared to 4.26x in 2012. However, based on loan agreement with the bank as per December 18, 2013, Net Interest Bearing Debts to EBITDA ratio and Net Interest Bearing Debts to Equity ratio as per December 31, 2013 were respectively 4.88x and 1.24x.

CollectibilityThe Company’s trade receivables collection period in days increased from 80 days in 2012 to 82 days in 2013, showed the effect of delayed payments by customers of the Company, mainly associated with mining contractor business. The Company calculates its trade receivables collectability by dividing Trade Receivables (nett) with consolidated Sales and Services Revenues and multiplying the result with number of days in a year (365 days).

Page 139: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

1377. STRUKTUR MODAL

Tabel di bawah ini menunjukkan struktur modal Perseroan per 31 Desember 2013 dan 2012. Turunnya total Utang Berbunga di tahun 2013 dari 2012 menghasilkan rasio Utang Berbunga per Ekuitas (sebelum kepentingan non-pengendali) yang lebih rendah di 1,90x untuk tahun 2013 dibandingkan dengan 1,95x untuk tahun 2012.

Struktur Modal Capital Structure

2013USD juta/

USD million

2012USD juta/

USD million

ΔUSD juta/

USD million

Utang bank jangka pendek 50,60 54,01 (3,41) Short-term bank loans

Bagian yang jatuh tempo dalam satu

tahun dari:

Current maturities of:

Utang bank jangka panjang 62,75 54,82 7,93 Long-term Bank Loans

Sewa pembiayaan 47,71 63,29 (15,58) Finance Lease Payables

Utang bank jangka panjang 277,15 260,66 16,49 Long-term bank loans

Sewa pembiayaan 95,65 138,40 (42,76) Finance Lease Payables

Obligasi 65,24 82,11 (16,87) Bonds

Sukuk Ijarah 16,31 20,53 (4,22) Sukuk Ijarah

Total Utang berbunga 615,39 673,82 (58,42) Total Interest-bearing Debts

Ekuitas 323,45 346,06 (22,61) Equity

Total modal yang diinvestasikan 938,84 1.019,88 (81,03) Total Invested Capital

Kebijakan Manajemen untuk Struktur ModalPerseroan berusaha untuk menjaga posisi keuangannya tetap sehat dan memenuhi batasan keuangan yang telah ditargetkan oleh kreditor-kreditornya. Meskipun rasio total Utang Berbunga terhadap Ekuitas (sebelum kepentingan non-pengendali) telah berhasil diturunkan dari 1,95x untuk tahun 2012 menjadi 1,90x untuk tahun 2013, angka rasio ini masih relatif tinggi. Per 31 Desember 2013, Perseroan juga memiliki total Utang Berbunga sebesar USD615,39 juta, yang mencapai 50,73% dari total Aset. Oleh karena itu, karena rasio-rasio Utang Berbunga terhadap Ekuitas (sebelum kepentingan non-pengendali) dan terhadap Aset masih relatif tinggi, Perseroan mempertimbangkan untuk melakukan usaha yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi posisi pengungkit ini dengan cara mengurangi utang dengan beban pinjaman yang lebih rendah.

7. CAPITAL STRUCTURE

The table below shows capital structure of the Company as per December 31, 2013 and 2012. The decrease of Total Interest Bearing Debts in 2013 from 2012 resulted in lower ratio of Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) at 1.90x in 2013 compared to 1.95x in 2012.

Management Policy for Capital StructureThe Company strives to maintain its sound financial position and meet financial constraints targeted by its creditors. Although the ratio of total Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) was managed to be reduced from 1.95x for 2012 to 1.90x for 2013, this ratio was still relatively high. As per December 31, 2013, the Company also had total Interest Bearing Debts of USD615.39 million, reached 50.73% of total assets. Therefore, because the ratio of Interest Bearing Debts to Equity (before non-controlling interest) to Assets was still relatively high, the Company took necessary actions to be able to reduce the leverage by reducing debts with lower interest expenses.

Page 140: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

1388. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Salah satu dari entitas tidak langsung Perseroan, PT Mifa Bersaudara (MIFA), perusahaan tambang batubara untuk proyek tambang batubara berlokasi di Aceh di bawah Reswara, menandatangani kontrak pada tanggal 10 Mei 2012 dengan Bangun Arta Hutama, kontraktor pihak ketiga, untuk konstruksi Barge Loading Conveyor System dengan nilai kontrak sebesar USD40,87 juta (sebelum PPN). Pada 31 Desember 2013, penyelesaian konstruksi telah mencapai sekitar 73,80% dan MIFA telah membayar sekitar USD29,61 juta. Untuk membiayai penyelesaian dari proyek MIFA, ABM Investama telah mengalokasikan dana internal dan eksternal.

9. INFORMASI MATERIAL SETELAH TAHUN PELAPORAN

Perseroan memiliki informasi material setelah Tahun Pelaporan seperti berikut:

Sehubungan dengan perjanjian pinjaman yang Perseroan tandatangani dengan berbagai bank pada Desember 2013, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman atas Term Loan Facility sebesar USD312 juta pada 20 Januari 2014 dan telah mentransfer pinjaman tersebut ke entitas-entitas anak untuk melunasi pinjaman mereka ke bank. Kemudian, pada tanggal 28 Februari 2014, Perseroan telah melakukan penarikan atas Working Capital Facility sebesar USD12 juta.

Pada tanggal 18 Februari 2014, PT Alfa Trans Raya (ATR), entitas anak di bawah CKB menandatangani perjanjian “Memorandum of Agreement” dengan the Maritime Company for Navigation atas nama Al Blagha Holding Group untuk melakukan transaksi penjualan kapal “Adinda Bella”, “Adinda Gitta”, dan “Adinda Hira” dengan total harga jual sebesar USD15,67 juta. Transaksi penjualan ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2014.

10. PROSPEK BISNIS

Pergeseran struktural di perekonomian China akhir-akhir ini tidak boleh hanya dipandang sebagai resiko, namun ia juga memiliki kesempatan yang besar. Meskipun proses pergeseran ini akan memakan waktu, populasi yang bertambah dan perekonomian yang terus tumbuh akan menjaga permintaan untuk produk dan jasa untuk energi semakin tinggi. India juga merupakan pasar untuk energi yang bertumbuh pesat. Sebagai negara dengan populasi terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menarik permintaan yang besar untuk energi dan jasa-jasa untuk energi.

8. MATERIAL COMMITMENTS ON CAPITAL INVESTMENTS

One of the Company’s indirect entities, PT Mifa Bersaudara (MIFA), a coal mining company for coal project located in Aceh under Reswara, signed a contract on May 10, 2012 with Bangun Arta Hutama, third party contractor, for construction of Barge Loading Conveyor System with contract value of USD40.87 million (before VAT). On December 31, 2013, the construction completion reached about 73.80% and MIFA paid approximately USD29.61 million. To finance the completion of MIFA project, ABM Investama has allocated internal and external funds.

9. MATERIAL INFORMATION AFTER REPORTING DATE

The Company has material information after reporting date as follows:

In connection with loan agreement which the Company signed with several banks in December 2013, the Company withdrew Term Loan Facility of USD312 million on January 20, 2014 and the loan has been transferred to subsidiaries to repay their loans to the bank. Then, on February 28th, 2014, the Company withdrew Working Capital Facility of USD12 million.

On February 18, 2014, PT Alfa Trans Raya (ATR), a subsidiary under CKB signed “Memorandum of Agreement” with the Maritime Company for Navigation on behalf of Al Blagha Holding Group to conduct sale transactions on “Adina Bella”, “Adina Gitta” and “Adina Hira” vessels for a total selling price of USD15.67 million. The sale transaction was executed on February 28th, 2014.

10. BUSINESS PROSPECTS

Structural shift in China’s economy these days should not be simply considered as risk, but it also has great opportunity. Although the shifting process will take time, growing population and economy will increase demand for products and services for energy. India is also rapidly growing energy market. As a country with the largest population in Southeast Asia, Indonesia also attracts great demand for energy and services for energy.

Page 141: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

139ABM Investama sebagai pemain energi terintegrasi berada di urutan terdepan untuk menangkap peluang-peluang prospektif ini. Dengan lini bisnis energi yang beragam dan pengembangan proyek yang sedang berlangsung, Perseroan akan memiliki kekuatan untuk mengeksplorasi tumbuhnya permintaan atas energi tidak hanya untuk di Indonesia namun juga di luar Indonesia. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan nilai bagi seluruh pemegang saham Perseroan.

A. Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Usaha global untuk energi yang lebih bersih bukan

langsung berarti akhir bagi batubara. Hal ini karena jumlah batubara yang sangat besar dan secara geopolitik aman, serta pembangkit listrik tenaga uap dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem tenaga listrik yang sudah ada. Adanya kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit tenaga uap mulai mendapatkan jawabannya dalam bentuk teknologi baru pembangkit listrik tenaga uap super critical yang dapat menghemat karbon.

Di samping itu, kemajuan teknologi hilir batubara seperti konversi batubara untuk menghasilkan gas alam sintetis dan bahan bakar cair akan menjadi perubah permainan untuk batubara. China telah memulai proyek-proyek skala besar untuk memproduksi gas alam sintetis dan bahan bakar cair dari batubara. Pada saatnya bila terbukti secara komersial dalam skala besar, hal ini akan menciptakan banyak kesempatan bisnis bagi batubara.

Entitas anak, Reswara dan entitas-entitas anaknya, memproduksi batubara low rank. Selama empat tahun terakhir (2009-2013), PT Tunas Inti Abadi (TIA) telah mampu meningkatkan volume produksi dan penjualan batubara thermalnya, bahkan dalam kondisi pasar yang lebih berat sekalipun seperti di tahun 2013. Hal ini menunjukkan permintaan untuk batubara TIA tetap besar. Meskipun berkualitas low rank, batubara MIFA tetap memiliki tempatnya di pasar, yang dibuktikan dengan kontrak penjualan dengan Lafarge Cement Indonesia, anggota dari grup Lafarge, salah satu pemain semen raksasa dunia. Oleh karena itu, produk-produk batubara Perseroan tetap marketable di pasar dunia dan domestik.

Bisnis kontraktor tambang adalah bagian dari pertambangan batubara. Di saat harga batubara yang masih rendah, hal ini akan menjadi tes kekuatan bagi pemain riil di dalam bisnis ini. Konsolidasi di dalam bisnis ini amat mungkin terjadi. CK dengan pengalamannya dan dukungan yang diberikan tidak hanya dari ABM Investama namun juga grup TMT akan memiliki kesempatan untuk mengembalikan kinerjanya meski di tengah tantangan ke depan.

ABM Investama as an integrated energy player is at the forefront to capture this prospective opportunities. With a diversified energy business lines and ongoing development projects, the Company will have capacity to explore the growing demand for energy not only in Indonesia but also outside Indonesia. This in turn will create value for all shareholders of the Company.

A. Mining Contractor and Coal Mining Global efforts for cleaner energy do not immediately

mean the end for coal. This is because very large number of coal and geopolitically secure, as well as steam power plant which is easily integrated with the existing electricity system. The need to reduce carbon emissions from steam power plants begins to get the answer in form of new technology of super-critical steam power plant which is able to save carbon.

In addition, coal downstream technology advancements such as coal conversion to produce synthetic natural gas and liquid fuels will be a game changer for coal. China has initiated large-scale projects to produce synthetic natural gas and liquid fuels from coal. In time, if it’s commercially proven on a large scale, it will create various business opportunities for coal.

Subsidiaries, Reswara and its subsidiaries, produce low-rank coal. Over the last four years (2009-2013), PT Tunas Inti Abadi (TIA) had been able to increase the volume of thermal coal production and sales, even in more severe market condition like in 2013. This shows demand for TIA coal remains high. Despite the low rank quality, MIFA coal still has its place in the market, as proven with the sales contract with Lafarge Cement Indonesia, a member of the Lafarge group, one of the world’s giant cement players. Therefore, the Company’s coal products remain marketable in the world and domestic markets.

Mining contractor business is part of coal mining. While coal prices are still low, this will be a test of power for real players in this business. Consolidation in this business is very likely to occur. CK with its experience and support provided not only by ABM Investama but also TMT group will have opportunity to restore its performance despite the challenges ahead.

Page 142: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

140B. Jasa Permintaan untuk listrik di daerah perkotaan maupun

terpencil di Indonesia tetap tinggi. Dengan skala dan pengalamannya, Sewatama tetap menjadi salah satu pemain temporary power yang terdepan di Indonesia. Generator tenaga pembangkit Marine Fuel Oil (MFO) akan memberikan kesempatan bisnis baru untuk bisnis temporary power. Proyek-proyek pembangkit listrik yang masih berlangsung ketika terwujud nantinya akan menjadi bagian bab baru untuk pertumbuhan Sewatama.

Bisnis logistik tumbuh seiring dengan naiknya aktivitas perekonomian di Indonesia. Pemerintahan baru yang terpilih untuk periode 2014-2019 akan memfokuskan dirinya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi amat berpotensi untuk menyuburkan permintaan untuk jasa logistik. Dengan jaringan yang telah lama terbentuk, armada, dan tim yang berpengalaman, CKB akan mampu untuk menangkap pertumbuhan di bisnis logistik. Perkembangan di dalam bisnis batubara Perseroan juga akan ditopang oleh entitas anak CKB.

Jasa rekayasa terutama jasa remanufaktur di bawah SSB akan tetap memiliki masa depan yang positif, didukung oleh tumbuhnya permintaan untuk produk-produk yang diremanufaktur di dalam negeri yang didukung oleh peraturan Pemerintah di pertengahan tahun 2012 yang membatasi impor untuk produk-produk yang telah di-remanufaktur. Sebagai tambahan, diversifikasi produk SSB seperti Duo Cone Seal, yang merupakan satu-satunya fasilitas di Asia Tenggara, akan memberikan kesempatan bisnis yang lebih prospektif kepada SSB untuk rekondisi dan memperpanjang umur Duo Cone Seal bekas.

C. Manufaktur Sektor non-tambang seperti minyak dan gas adalah area

yang memungkinkan untuk dieksplorasi lebih dalam lagi oleh segmen Manufaktur di saat industri pertambangan yang sedang kurang bergairah. Usaha kontinyu dari Indonesia untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak dan gasnya akan menciptakan pertumbuhan bagi jasa manufaktur SSB.

B. Services Demand for electricity both in urban and remote areas

in Indonesia remains high. With its scale and experience, Sewatama remains one of the leading players of temporary power in Indonesia. Marine Fuel Oil (MFO) power generator will provide new business opportunities for business temporary power. Power generation projects which are still in progress will become part of a new chapter for Sewatama’s growth whenever realized in the future.

Logistics business grows along with the rising economic activity in Indonesia. The new government elected for the period 2014-2019 will focus itself to accelerate economic growth in Indonesia. Hence, the higher the economic growth is sifnificantly potential to enrich the demand for logistics services. With a long-established network, fleet and experienced team, CKB will be able to capture growth in logistics business. Development in the Company’s coal business will also be supported by CKB’s subsidiaries.

Engineering services particularly remanufacturing service under SSB will still have positive future, supported by growing demand for remanufactured products in the country supported by the Government regulation in mid-2012 that limits import for remanufactured products. In addition, SSB product diversification like Duo Cone Seal, which is the only facility in Southeast Asia, will provide more prospective business opportunities to SSB for reconditioning and extending the life of used Duo Cone Seal.

C. Manufacturing Non-mining sectors such as oil and gas are probable areas

to be explored more deeply by Manufacturing segment while mining industry is less passionate. Indonesia’s continuous efforts to maintaining or increase oil and gas production will create growth for SSB manufacturing services.

Page 143: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

14111. PENCAPAIAN TARGET 2013 DAN TARGET UNTUK

TAHUN DEPAN

Tantangan demi tantangan yang berkelanjutan di industri pertambangan, terutama batubara thermal, mempengaruhi usaha Perseroan untuk mencapai target-target di 2013. Pasar batubara thermal menjadi lebih menantang di tahun 2013, tercermin dalam lebih rendahnya harga jual batubara yang diterima oleh entitas operasional Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan di tahun 2012. Terlebih lagi, dampak dari harga batubara yang lebih rendah tersebut mempengaruhi kinerja kontraktor tambang, dalam hal volume pengupasan lahan akibat permintaan pelanggan untuk mengurangi stripping ratio sedangkan arus kas amat terpengaruh oleh penundaan pembayaran oleh pelanggan. Selain itu, gejolak nilai tukar mengakibatkan translasi keuangan akibat depresiasi hebat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS selama tahun 2013. Pada akhirnya, atas segala faktor tersebut, Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dibukukan oleh Perseroan mencatatkan penurunan sebesar 12,40% di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. Hal tersebut dibandingkan dengan target pertumbuhan sebesar 13% di tahun 2013.

Di tengah kondisi sulit di industri pertambangan, Perseroan mampu mencapai EBITDA sebesar USD149,38 juta di tahun 2013, yang memberikan marjin EBITDA sebesar 19,22%. Hal ini masih di bawah target awal di mana marjin EBITDA ditargetkan di 25%.

12. RENCANA 2014

Dengan keadaan pasar batubara thermal dunia yang masih kelebihan suplai, pemulihan harga batubara thermal sepertinya terlihat amat sulit. Harga batubara patokan Newcastle masih tetap rendah, yakni di bawah USD80 per ton di akhir bulan Maret 2014.

Sebagai pemain energi terintegrasi, ini adalah kenyataan dan tantangan yang akan terus dihadapi Perusahaan. Oleh karena itu, untuk menghadapi kondisi ini, ABM Investama berupaya untuk memperkuat proses bisnis internal, sistem, dan keuangannya. Usaha-usaha untuk diversifikasi ke sektor energy lainnya terus diintensifkan di beberapa entitas anak operasional Perseroan.

11. 2013 TARGET ACHIEVEMENTS AND NEXT YEAR TARGET

Ongoing challenge after challenge in mining industry, especially thermal coal, affected the Company’s efforts to achieve targets in 2013. Thermal coal market was becoming more challenging in 2013, reflected in lower coal selling prices of the Company’s operating entities in 2013 compared to 2012. Moreover, the impact of the lower coal prices affected mining contractor’s performance, in terms of volume of stripping land due to customers’ demands to reduce stripping ratio, while cash flows are very much affected by delayed payment by customers. In addition, exchange rate fluctuations resulted in financial translation due to severe depreciation of Rupiah against USD during 2013. Ultimately, of all these factors, Sales and Services Revenues recorded by the Company decreased by 12.40 % in 2013 compared to 2012. This was compared to target growth of 13% in 2013.

In the middle of difficult conditions in mining industry, the Company was able to achieve EBITDA of USD149.38 million in 2013, which gave EBITDA margin of 19.22%. It was still below the initial target where the targeted EBITDA margin was at 25%.

12. 2014 PLAN

With the condition of the world thermal coal market which still exceeds supply, price recovery of thermal coal seems to look not very easy. Newcastle coal price benchmark remains low, below USD80 per ton at end of March 2014.

As an integrated energy player, this is reality and challenge the Company will face. Therefore, to deal with this condition, ABM Investama seeks to strengthen internal business processes, systems and finances. Attempts to diversify into other energy sectors continue to be intensified in some of the Company’s operating subsidiaries.

Page 144: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

142Pertumbuhan populasi yang pesat akan secara nyata menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk energi. Bank Dunia, IMF, dan lembaga-lembaga yang bereputasi baik melihat pasar negara-negara yang berkembang terutama Timur termasuk Asia akan menkonsumsi energi lebih besar lagi di dekade yang mendatang. Meskipun saat ini kondisi masih sulit, masa depan sektor energi akan tetap positif, oleh karena itu pemain-pemain di sektor ini termasuk ABM Investama memiliki kesempatan untuk menangkap potensi pertumbuhan yang besar.

Untuk tahun 2014, Perseroan menetapkan target Penjualan dan Pendapatan Jasa untuk tumbuh antara 8% - 10%. Marjin EBITDA untuk tahun 2014 ditargetkan di kisaran 15% - 20%. ABM Investama berencana untuk berinvestasi barang modal sebesar USD130 juta– USD150 juta dengan fokus di pengembangan proyek pembangkit tenaga listrik yaitu Pembangkit Tenaga Listrik Independen (IPP) dan penyelesaian proyek tambang batubara MIFA di Aceh. Pertambangan skala besar di MIFA ditargetkan akan dimulai secara komersial pada semester ke-2 tahun 2014.

13. STRATEGI PEMASARAN

Sebagai pemain energi terintegrasi, strategi pemasaran Perseroan adalah berdasarkan platform sinergi di antara entitas-entitas anak di grup ABM dalam mengeksplorasi dan mengeksekusi peluang-peluang bisnis yang ada. Dengan demikian, entitas-entitas anak operasional Perseroan dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih dalam, berbagi modal, biaya, serta pengalaman, dan mengurangi resiko di antara mereka untuk menghasilkan bisnis yang berkelanjutan dan hasil yang menguntungkan.

Kontraktor Tambang dan Tambang BatubaraCK berupaya untuk penetrasi lebih lanjut di perusahaan-perusahaan batubara pemegang Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), untuk memastikannya dalam memiliki cukup pelanggan inti. Selain itu, CK juga akan mencari kesempatan bisnis baru yang berkaitan dengan tambang atau pengerjaan konstruksi lainnya, yang dapat juga dilakukan lewat sinergi dengan entitas anak lainnya. Entitas tambang batubara di bawah Reswara berupaya untuk mendiversifikasi basis pelanggannya serta tujuan pasar, termasuk partisipasi dalam tender untuk suplai batubara ke PLN.

The rapid population growth will obviously create higher growth for energy. World Bank, IMF and other reputable institutions see the markets of developing countries especially Eastern including Asia will consume even more energy in the coming decades. Although current condition is still difficult, the future of energy sector will remain positive, therefore players in this sector including ABM Investama have opportunity to capture the huge growth potential.

For 2014, the Company sets target of Sales and Services Revenues to grow between 8% - 10%. EBITDA margin for 2014 is targeted in the range of 15% - 20%. ABM Investama plans to invest in capital goods of USD130 million – USD150 million with focus on development of power plant projects, which is Independent Power Producer (IPP) and completion of MIFA coal mine project in Aceh. The large-scale mining in MIFA is targeted to commence commercially in the 2nd half of 2014.

13. MARKETING STRATEGY

As an integrated energy player, the Company’s marketing strategy is based on synergy platform among subsidiaries within ABM group in exploring and executing the existing business opportunities. Hence, subsidiaries of the Company can perform deeper market penetration, share capital, costs, as well as experiences and reduce risks among them to create sustainable business and favorable outcome.

Mining Contractor and Coal MiningCK seeks to perform further penetration in coal companies holding Coal Mining Cooperation Agreement (PKP2B), to ensure adequate core customers. In addition, CK will also find new business opportunities related to mining or other construction works, which can also be done in synergy with other subsidiaries. Coal mining entities under Reswara seek to diversify their customer base and market destinations, including participation in the tender for coal supply to PLN.

Page 145: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

143JasaUntuk sewa mesin pembangkit tenaga listrik yang menghadapi kompetisi yang sudah ketat, Sewatama akan mengadopsi segmentasi produk dengan fokus di bisnis ritel, pengembangan produk dengan menawarkan temporary service berbasis MFO kepada pelanggan, dan eksplorasi pasar yang lebih luas ke area terpencil domestik dan pasar luar negeri. Bisnis logistik di bawah CKB akan mencari kesempatan bisnis baru di sektor non-tambang dengan bermodalkan pengalaman, jaringannya, serta sinergi dengan entitas anak lainnya. Untuk jasa remanufaktur dan site services, SSB akan menargetkan pengembangan produk baru dan kontinyu untuk mengeksplorasi pasar baru.

ManufakturDiversifikasi pelanggan adalah fokus di manufaktur seiring dengan usaha SSB untuk dapat mengurangi ketergantungannya pada sektor tambang. Hal ini juga akan diikuti oleh perbaikan dalam kualitas jasa, ketepatan, dan keberhasilan untuk menyelesaikan proyek.

14. KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan prospektus Perseroan, dividen tunai maksimum ditetapkan 35% dari laba bersih Perseroan. Perseroan membagikan dividen tunai final sebesar USD3,4 juta atau USD0,0012383 per saham di tahun 2013, yang mana mencerminkan Rasio Dividend Payout sebesar 25% dari laba bersih tahun 2012. Dividen ini telah dibagikan di bulan Juli 2013. Perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2011.

15. PENGGUNAAN DANA IPO

ABM Investama mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011 setelah mendapatkan tanggal efektif pada tanggal 24 November 2011. Saat itu, Perseroan menawarkan 550.633.000 lembar saham (termasuk 137.468.000 lembar saham pendiri) dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 per lembar.

Hasil bersih dari IPO adalah sebesar Rp1,48 triliun. Dari jumlah tersebut, per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk hal-hal sebagai berikut:• Peningkatan modal investasi dan pinjaman kepada entitas

anak sebesar total Rp923,40 miliar• Pelunasan utang bank sebesar total Rp344,77 miliar• Modal kerja sebesar total Rp58,95 miliar

Sisa dana hasil IPO disimpan di bank-bank milik negara dan swasta dalam negeri dalam bentuk mata uang Rupiah dengan bunga berkisar 9,25% - 11% untuk Deposito Berjangka di tahun 2013.

ServicesFor power engine rental service that is already facing tight competition, Sewatama will adopt products segmentation with focus on retail business, product development by offering MFO-based temporary service to customers and broader market exploration to domestic remote areas and overseas markets. Logistics business under CKB will seek new business opportunities in non-mining sector with experience, network and synergy with other subsidiaries. For remanufacturing and site services, SSB will target new products development and continue to explore new markets.

ManufacturingCustomer diversification is focused on manufacturing in line with SSB’s effort to reduce its dependence on mining sector. It will also be followed by improvement in service quality, accuracy and accomplishment in project completion.

14. DIVIDEND POLICY

According to the Company’s prospectus, the maximum cash dividend is determined to be 35% of the Company’s net income. The Company distributed final cash dividend of USD3.4 million or USD0.0012383 per share in 2013, reflecting Payout Dividend Ratio of 25% of net income in 2012. The dividend was distributed in July 2013. The Company did not distribute dividend from net income in 2011.

15. USE OF IPO FUNDS

ABM Investama initially listed its shares on Indonesia Stock Exchange on December 6, 2011 after obtaining effective date on November 24, 2011. At that moment, the Company offered 550,633,000 shares (including 137,468,000 shares of founders) with offering price of Rp3,750 per share.

The proceeds received from IPO amounted to Rp1.48 trillion. Of this amount, as per December 31, 2013, the Company had used the IPO funds for the following purposes:• Increasing investment capital and loans to subsidiaries

amounted to a total of Rp923.40 billion• Settlement of bank loans amounted to a total of Rp344.77

billion• Working capital amounted to a total of Rp58.95 billion

The remaining IPO funds are deposited in state-owned and private domestic banks in Rupiah with interest rates ranging from 9.25% - 11% for Time Deposits in 2013.

Page 146: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

14416. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI,

EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL YANG MELIBATKAN BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK TERAFILIASI

Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Club Deal sebesar USD450 juta dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), di mana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBC-NISP bertindak sebagai Security Agent. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman terhutang dan modal kerja Perseroan, kecuali Sewatama dan entitas anaknya (“Grup Sewatama”).

Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu:a. Term Loan Facility (“TLF Facility”) dengan fasilitas pinjaman

maksimum USD312 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 60 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dengan tenggat waktu selama 27 bulan sejak tanggal penarikan. TLF Facility akan digunakan untuk membiayai seluruh pinjaman Perseroan di luar Grup Sewatama.

b. Working Capital Facility (“WCF Facility”) dengan fasilitas pinjaman maksimum USD78 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 3 tahun sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dan dapat diperpanjang menjadi 5 tahun. WCF Facility akan digunakan untuk membiayai keperluan korporasi dan modal kerja Perseroan di luar Grup Sewatama.

c. Tranches tambahan (“the Additional Debts”) dengan nilai total pinjaman tidak melebihi USD450 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 5 tahun setelah tanggal pelunasan TLF Facility. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Perseroan dan akuisisi yang diperbolehkan dan semua biaya terkait dengan akuisisi yang diperbolehkan.

Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat bunga LIBOR ditambah dengan marjin tertentu. Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan belum menggunakan fasilitas-fasilitas pinjaman ini.

16. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING INVOLVING CONFLICT OF INTERESTS AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

The Company signed loan facility agreement Club Deal amounting to USD450 million with Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), in which OCBC acting as Agent and OCBC-NISP acting as Security Agent. This loan will be used to finance the Company’s interest bearing debts and working capital, except for Sewatama and its subsidiaries (“Sewatama Group”).

This loan consists of three loan facilities, which are:a. Term Loan Facility (“TLF Facility”) with maximum loan facility

of USD312 million and will mature in 60 months since the first loan withdrawal with 27 months grace period from the withdrawal date. TLF Facility will be used to finance the entire loans of the Company except for Sewatama Group.

b. Working Capital Facility (“WCF Facility”) with maximum loan facility of USD78 million and will mature in 3 years since the first loan withdrawal and can be extended to 5 years. WCF Facility will be used to finance corporate needs and working capital of the Company except for Sewatama Group.

c. Additional Tranches (“the Additional Debts”) with total loan value not exceeding USD450 million and will mature in 5 years since the date of TLF settlement. This loan facility will be used to finance the Company’s capital expenditure and allowed acquisition and other expenses related to the allowed acquisition.

The above facilities will be charged with LIBOR interest rate plus certain margin. As per December 31, 2013, the Company had not used these loan facilities yet.

Page 147: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

145Seluruh aset yang dijaminkan atas pinjaman yang ada akan dialihkan sebagai jaminan untuk fasilitas ini pada tanggal pembiayaan dilakukan. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perseroan kecuali Sewatama diwajibkan untuk memenuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio Consolidated Net Debt to EBITDA maximum 3,75:1 • sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan 3,5:1 setelah tanggal 31 Desember 2015Rasio Consolidated Net Debt to Equity maximum atau • sama dengan 1,5:1 hingga saat berakhirnya fasilitas tersebut

17. PERUBAHAN DALAM REGULASI

Di tahun 2013, tidak ada perubahan regulasi yang secara material mempengaruhi bisnis Perseroan.

18. PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI

Sejak tanggal 1 Januari 2013, CK, entitas anak, menghitung penyusutan mesin dan peralatan tertentu, dengan metode durasi pemakaian sehingga mesin dan peralatan tertentu disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin dan peralatan tertentu antara 12.000 jam – 48.000 jam.

All collateralized assets for the existing loans will be transferred as collateral for these facilities on the financing date. Based on the loan agreement, the Company except for Sewatama is required to meet certain restrictions related to the Company’s business and other activities as well as financial ratios as follows:

Consolidated Net Debt to EBITDA Ratio at maximum 3.75:1 • before December 31, 2015 and 3.5:1 after December 31, 2015.Consolidated Net Debt to Equity Ratio at maximum or • equal to 1.5:1 up to maturity date of the facilities.

17. CHANGES IN REGULATIONS

In 2013, there was no regulation materially affecting the Company’s business.

18. CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

Since January 1, 2013, CK, a subsidiary, has been calculating depreciation of certain machinery and equipment, with hours-of-service method so that certain machinery and equipment are depreciated precisely considering benefits and expenses. Estimated hours-of-service of the certain machinery and equipment are between 12,000 hours - 48,000 hours.

Page 148: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

146

Penunjang BisnisBusiness Support

Pertumbuhan bisnis didukung SDM dan teknologi informasi

“Business growth is supported by human resources and technology information

Page 149: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

147

Page 150: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

148 SumberDayaManusiaHuman Resources

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

“ “

Pengembangan sumber daya manusia difokuskan untuk mendukung arah strategi bisnis jangka panjang Perseroan

Human resources development focuses on supporting the Company’s long-term business strategy direction

Page 151: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

149

TOTAL WAKTU PELATIHAN

Sejalan dengan visi menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi, ABM Investama membutuhkan pemimpin dan karyawan yang berkualitas, berintegritas, profesional dan memiliki kompetensi kelas dunia untuk menjalankan roda bisnis serta mendukung berbagai rencana pengembangan usaha.

Sebagai perusahaan induk, ABM Investama fokus pada upaya membentuk pemimpin yang sejalan dengan CVLT (Core Values & Teadership Traits) Grup TMT. Selain itu Perseroan juga terus berupaya untuk mengembangkan dan mempertahankan orang-orang terbaik (talent) yang dimiliki. Bagi Perseroan dalam Grup TMT, pemimpin yang memiliki CVLT sangat penting bagi Perseroan baik dalam menghadapi berbagai situasi bisnis.

Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di ABM Investama saat ini memberikan perhatian lebih pada program-program pengembangan tingkat eksekutif, baik di perusahaan induk maupun anak-anak perusahaan. Selain untuk para eksekutif, pengembangan juga diberikan kepada para talent. Mereka disiapkan untuk mengisi posisi-posisi strategis di Grup ABM di masa depan. Untuk memastikan program tersebut diimplementasikan, ada pembagian peran dengan pengelola SDM di anak perusahaan. Pengelolaan pengembangan SDM di tingkat Senior Manager ke bawah diserahkan pada pengelola SDM di masing-masing anak perusahaan. Koordinasi strategis dilakukan agar bisa selalu mendukung bisnis perseroan. Pengelolaan SDM di anak perusahaan juga menangani operasional kepegawaian, pelatihan, rekrutmen dan hubungan industrial di masing-masing unit.

Untuk mendukung sistem pengelolaan dan pengembangan SDM di Perseroan, Departemen SDM mendapat dukungan Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) menyediakan layanan SDM berbasis Teknologi Informasi seperti : Human Resource Information System (HRIS); aplikasi Employee Opinion Survey (EOS), aplikasi 360o CVLT online survey, dan database SDM dalam SAP. Dengan sistem ini, informasi terkait SDM dapat diperoleh secara online dengan lebih cepat dan aktual.

In line with the vision of becoming a leading investment company with strategic investments in energy resources, energy services and energy infrastructure, ABM Investama needs leaders and employees with quality, integrity, professionalism and world-class competencies to run business and support various development plans.

As a holding company, ABM Investama focuses on developing leaders who comply with CVLT (Core Values & Leadership Traits) of TMT Group. The Company also continues its efforts to develop and retain the best talents. For the Company in TMT Group, a leader who has CVLT is very valuable for the Company in facing various business situations.

Human Resources (HR) management in ABM Investama currently pays more attention to development programs for executive level, both in holding company and subsidiaries. In addition to executives, development is also provided to the talents. They are prepared to fill strategic positions in ABM group in the future. To ensure the program is implemented, roles there share with HR in subsidiaries. People development for at Senior Manager level and below is responsibility to HR in each subsidiary. Strategic coordination is set to ensure the program Company’s business. HR managements in subsidiaries also handle operational staffing, training, recruitment and industrial relations in each business unit.

To support HR management system and development in the Company, HR Department with strong support fromInformation & Communication Technology (ICT) Department to provide information technology-based HR services such as: Human Resource Information System (HRIS); Employee Opinion Survey (EOS), 360o CVLT online survey application and HR database in SAP. With this system, HR-related information can be retrieved online with faste and accurate.

Page 152: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

150Strategi Sumber Daya Manusia (SDM)Pengembangan organisasi dan karyawan untuk mendukung strategi bisnis merupakan upaya yang dilakukan dalam jangka panjang. Untuk itu Departemen SDM terus melakukan upaya dengan fokus dan sejalan dengan arah strategi bisnis.

RekrutmenPerseroan memprioritaskan pengisian posisi-posisi yang kosong dari talent pool internal. Rekrutmen untuk posisi eksekutif ditangani oleh Direksi ABM Investama yang difasilitasi oleh Departemen SDM. Perseroan memastikan proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan prosedur, kriteria dan kebijakan yang ada di ABM Grup. Pemilihan kandidat melalui tahapan-tahapan seleksi yang ketat, adil dan transparan yang melibatkan konsultan untuk memastikan bahwa kandidat terpilih telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan memberikan perlakuan dan kesempatan yang setara kepada semua orang tanpa membedakan suku, agama, ras dan jender.

Pengelolaan KinerjaPengelolaan kinerja dilakukan secara objektif dengan menerapkan konsep Balanced Scorecard dan Key Performance Indicators (KPI) dan Performance Review. Setiap pemimpin di Grup ABM menjalankan bisnis dengan berpedoman kepada pencapaian KPI akan dievaluasi secara periodik, per kuartal dan di akhir tahun. KPI disepakati dan ditandatangani di awal tahun dalam suatu pertemuan khusus yang membahas rencana kerja dan anggaran perusahaan. Para pemimpin menyepakati sasaran apa yang harus dicapai - termasuk anggarannya - selama satu tahun ke depan. Selanjutnya, setiap kemajuan pencapaian kinerja dipantau secara reguler (bulanan, paling minimum 3 bulan sekali) melalui Performance Review. Untuk menjalankan Performance Review telah menggunakan QPR System suatu software aplikasi yang menggunakan prinsip Balanced Scorecard. QPR System sudah diterapkan selama dua tahun terakhir.

Selain menggunakan sistem terintegrasi seperti QPR, ABM Investama juga melakukan performance review & monitoring dengan cara mengadakan pertemuan yang khusus membahas rencana kerja dan pencapaiannya. Salah satu contohnya adalah dengan “One on One” Meeting. “One on One” Meeting dengan anak perusahaan dilakukan setiap bulan, dimana Direksi ABM Investama yang bertindak sebagai Dewan Komisaris anak perusahaan bertemu dengan Direksi anak perusahaan untuk mendiskusikan kemajuan implementasi rencana strategis anak perusahaan dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Pertemuan ini tidak semata-mata dimaksudkan sebagai forum penilaian kinerja, tetapi

Human Resources (HR) StrategiesOrganization and people development to support business strategy is a long-term effort. Therefore, HR department continues to strive with focus and aligned with the direction of business strategy.

RecruitmentThe Company prioritizes fulfillment of vacant positions from internal talent pool. Recruitment for executive position is handled by ABM Investama Board of Directors facilitated by HR Department. The Company ensures recruitment process is carried out in accordance with procedures, criteria and policies applied in the Group. Selection of candidates through selection stages that are rigorous, fair and transparent involving consultant to ensure that the selected candidates meet the required criteria. In recruitment process, the Company provides equal treatment and opportunity to all persons regardless of ethnic, religion, race and gender.

Performance ManagementPerformance management is carried out objectively by applying Balanced Scorecard concept, Key Performance Indicators (KPI) and Performance Review. Every leader in ABM Group runs the business based on KPI. KPI achievement will be evaluated on a periodic basis, quarterly and at end of the year. KPI is agreed and signed at the beginning of the fiscal year in a special meeting to discuss the Company’s work plan and budget. The leaders agreed on targets to achieve - including budget - for the next year. Furthermore, every progress of performance achievement is monitored with Performance Review. Performance Review uses QPR System, a software application for Balanced Scorecard principles. QPR System has been implemented for the last two years.

In addition integrated system such as QPR, ABM Investama also conducts performance reviews and monitoring by holding special meeting to discuss work plan and its achievement. For example the “One on One” Meeting. “One on One” Meeting with subsidiaries is conducted every month, in this meeting ABM Investama Board of Directors is accompanied by members of Board of Commissioners to meet Board of Directors of subsidiaries to discuss development strategy implementation progress of subsidiaries and find out solutions to solved the problems. This meeting is not solely intended as a forum for performance appraisal, but rather coaching element to improve soft skills and leadership. From the

Page 153: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

151lebih kepada unsur pembinaan untuk mengasah softskill dan kepemimpinan. Disamping keputusan bisnis, juga dihasilkan rencana pengembangan selanjutnya (individual development plan) yang diperlukan bagi para pimpinan unit bisnis.

Individual Development Plan (IDP)Perseroan menggunakan beberapa perangkat untuk melakukan evaluasi kinerja untuk memastikan bahwa semua yang dilakukan karyawan selama satu tahun selaras dengan tujuan Perusahaan. Kinerja karyawan menentukan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memberikan perhatian penting terhadap rencana pengembangan karyawan yang tercantum dalam Individual Development Plan (IDP). Dasar IDP adalah pencapaian kinerja, kekuatan dan area pengembangan serta aspirasi karyawan.

Untuk mengetahui kekuatan dan area pengembangan diperoleh baik melalui proses assessment konvensional maupun menggunakan perangkat asesmen berbasis web seperti Harrison Assessment Talent Solution (HATS). HATS merupakan penilaian untuk mengukur kecocokan (suitability) dan kemampuan (eligibility) seseorang, termasuk sejauh mana internalisasi nilai-nilai inti perusahaan. Hasil penilaian digunakan untuk memetakan kebutuhan pengembangan bagi masing-masing individu dalam IDP.

Penilaian juga dilakukan melalui survei yang disebut Multirater Feedback Review atau 360-Degree Feedback Appraisal. Metode penilaian ini dilakukan oleh banyak pihak sehingga hasil yang diperoleh diharapkan lebih jujur, adil dan tepat sasaran. Pengembangan seorang karyawan ditentukan berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang mempunyai hubungan kerja dengan yang bersangkutan, seperti atasan, rekan kerja, bawahan, mitra dan pelanggan. Mulai tahun 2013, Direksi harus memilih 40 orang asesor untuk menilai dirinya dari sebelumnya hanya 20 orang asesor, sedangkan karyawan harus memilih 20 orang asesor untuk menilai dirinya. Penilaian dilakukan melalui sistem secara online. Hasil masukan para asesor akan menjadi acuan untuk program pengembangan yang bersangkutan di tahun berikutnya.

Pengembangan KompetensiPengembangan Eksekutif lebih ditujukan pada pengembangan kemampuan manajerial dan kepemimpinan (soft skills). Salah satu program pengembangan wajib adalah program Professional Directorship Program yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan directorship, yang ditujukan bagi Direktur atau GM Senior yang diproyeksikan menjadi Direktur atau Direktur Utama. Selain meningkatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan, para anggota manajemen

discussions, Board of Directors and Board of Commissioners can formulate required individual development plans for business unit leaders.

Individual Development Plan (IDP)The Company uses several tools for performance evaluations to ensure that performances of employees during the year are in line with the Company’s objectives. Performance of employees determines performance of the Company. Therefore the Company has strong attention on people development written in Individual Development Plan (IDP). IDP is prepared based on performance achievement, strengths and area of improvement as well as employee aspirations.

Information of strengths and area of improvement is carry out from assessment as well as web-based assessment tools such as Harrison Assessment Talent Solution (HATS). HATS is assessment to measure suitability and eligibility of a person, including the extent of internalization of the Company’s core values. Assessment results are used to map development needs in Individual Development Plan.

Assessment is also done through a survey called Multirater Feedback Review or 360-Degree Feedback Appraisal. This appraisal method is carried out by many parties so that the results are expected to be honest, fair and on target. Development direction of an employee is determined based on feedback from every one who has working relationship with the respective employee, including superiors, peers, subordinates, partners and customers. Starting in 2013, each individual should select 40 assessors to appraise him/her from previously only 20 assessors. Assessment is done with online system. Input from assessors is reference for development program of the respective employee in the next year.

Competency DevelopmentExecutive Development is focus on development of managerial and leadership capabilities (soft skills). One of the mandatory development programs is Professional Directorship Program that aimed to improve directorship ability, which is intended for Director or Senior GM that is projected to be Director or President Director. In addition to enhancing managerial and leadership capabilities, management members of the Company are also provided with good corporate governance

Page 154: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

152perusahaan juga dibekali dengan pemahaman tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Perseroan bekerja sama dengan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) untuk mengadakan workshop program directorship secara berkala setiap tahun.

Untuk pengembangan kompetensi karyawan lainnya, Perseroan memberikan berbagai pelatihan yang pelaksanaannya dilakukan di masing-masing anak perusahaan, terutama ditujukan untuk pengembangan ketrampilan teknis dan fungsional (hard skills). Sepanjang tahun 2013 total pengeluaran biaya pelatihan dan pengembangan Grup ABM mencapai sekitar Rp 8,52 miliar, masing-masing untuk pelatihan dan pengembangan staf (non-eksekutif) sebesar Rp 8,07 miliar dan eksekutif sebesar Rp 455juta. Total waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 101.201 jam, dengan rincian sebanyak 100.091 jam untuk staf dan 1.110 jam untuk eksekutif.

Pelatihan Non-Eksekutif Tahun 2013 Non-Executive Training in 2013

No. Perusahaan / Company Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours Total Investasi / Total Investment (Rp)

1 ABM 1.712 413.872.750

2 SS 25.540 2.976.735.103

3 SSB 55.530 1.003.222.870

4 CKB 1.016 1.112.993.010

5 ATR 2.137 115.462.184

6 BDD 176 27.441.127

7 CK 7.944 1.962.192.449

8 ESWARA 932 170.071.300

9 TIA 2.400 195.573.000

10 MDB 2.704 93.326.061

TOTAL 100.091 8.070.889.854

Pelatihan Eksekutif Tahun 2013 Executive Training in 2013

No. Perusahaan / Company Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours Total Investasi / Total Investment (Rp)

1 ABM 232 201.471.545

2 SS 88 70.614.000

3 SSB 54 35.771.940

4 CKB 72 66.315.000

5 ATR 24 3.022.190

6 CK 232 43.779.730

7 RESWARA GROUP 408 34.391.000

TOTAL 1.110 455.365.405

comprehension. The Company cooperates with Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) to hold directorship program workshops every year.

For other employee competence development, the Company provides various trainings run in each of its subsidiaries, primarily aimed at development of technical and functional skills (hard skills). During 2013 total training and development cost of ABM Group reached approximately Rp 8.52 billion, respectively for training and development of staff (non-executive) of Rp 8.07 billion and executive of Rp 455 million. Total time spent on these activities was 101,201 hours, consisting of 100,091 hours for staff and 1,110 hours for executives.

Page 155: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

153Kepuasan KerjaPerseroan secara rutin melaksanakan survei untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan dalam Grup melalui Employee Opinion Survey (EOS) yang dilakukan di Perseroan dan di semua anak perusahaan. Dalam survei tersebut, setiap karyawan memberikan penilaian atas 9 parameter seperti aspek kepemimpinan, kepuasan kerja, kualitas hidup dan sumberdaya, Pendidikan dan pengembangan, Visi, Misi & Budaya Perusahaan, kompensasi dan benefit dan sebagainya. Semua penilaian mempunyai skor kuantitatif dan dilaksanakan melalui sistem secara online. Tujuan pelaksanaan EOS adalah untuk mendapatkan masukan karyawan atas hal-hal terkait kepemimpinan manajemen, kepuasan kerja, sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, Selain memberikan penilaian sesuai dengan parameter yang telah ditentukan,karyawan juga diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan untuk perbaikan sesuai dengan parameter di atas.

Hasil survei ditindaklanjuti oleh sebuah komite yang dibentuk oleh manajemen untuk merumuskan rekomendasi yang berisi tindak lanjut dan perbaikan sesuai hasil EOS. Komite secara berkala memaparkan rekomendasinya kepada manajemen. Implementasi rekomendasi perbaikan sesuai dengan masukan karyawan dikomunikasikan pada pertemuan manajemen dengan karyawan (town hall meeting).

Talent managementPerusahaan yang unggul dikelola oleh SDM yang unggul. Untuk itu ABM Investama sudah memulai penerapan prinsip praktek talent management sejak 2013. ABM Investama harus memastikan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki akan ditransformasikan untuk memberikan nilai tambah yang optimal. Strategi talent management dilakukan untuk menyiapkan orang-orang yang tepat untuk mengelola setiap unit bisnis perusahaan. Dengan sistem rekrutmen yang ketat dan sistematis, Perseroan meyakini bahwa SDM yang dimiliki telah memenuhi persyaratan, baik secara administrasi, rekam jejak, kompetensi dan integritas. Selanjutnya, Perseroan membuat talent inventory dan melakukan pemetaan untuk memastikan bahwa posisi-posisi yang strategis telah ditempati oleh orang yang tepat (the right man in the right place).

Identifikasi talent dilakukan dengan cara melihat potensi dan kinerja (potential and performance) karyawan yang ada. Salah satu alat yang digunakan adalah Harrison Assessment Talent Solution (HATS). Database yang dimiliki Perseroan dapat digunakan untuk identifikasi talent. Salah satu perhatian penting saat identifikasi talent, selain memiliki kompetensi, tetapi juga berkomitmen dan berkontribusi bagi

Job SatisfactionThe Company regularly conducts survey to measure satisfaction level of employees in the Group with Employee Opinion Survey (EOS) which run by the Company and all subsidiaries. In the survey, each employee rates 9 parameters such as aspects of leadership, job satisfaction, quality of life and resources, education and development, Vision, Mission & Corporate Culture, compensation and benefits and so forth. All ratings have quantitative score and conducted through online system. The aim of EOS is to obtain input from employees on matters related to management leadership, job satisfaction, according to predetermined parameters. In addition to providing assessment according to predetermined parameters, employees are also provided with opportunity to submit input for improvement in accordance with the aforementioned parameters.

The survey results are followed up by a committee formed by management to formulate recommendations containing follow-up and improvement in accordance with the EOS results. Committee periodically presents its recommendations to management. Implementation of recommendations for improvements in accordance with input from employees is communicated in management meeting with employees (town hall meeting).

Talent managementExcellence Company is managed by excellence people. Therefore ABM Investama has started applying principles of talent menagement practice since 2013. ABM Investama should ensure that every available resource will be transformed to provide optimum value added. Talent management strategy is implemented to prepare right people to manage every business unit of the Company. With rigorous and systematic recruitment system, the Company believes that the existing people have met the requirements, such as administration, track record, competence and integrity. Furthermore, the Company prepares talent inventory and mapping to ensure that strategic positions are fulfilled by right people (the right man in the right place).

Talent identification is conducted by observing potential and performance of the existing employees. One of the tools used is Harrison Assessment Talent Solution (HATS). The Company’s database can be used to identify talent. One of crucial concerns when identifying talent, in addition to competence, is commitment and achievement of the Company’s performance. (3C: Competence, Commitment, Contribution). With the talent

Page 156: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

154pencapaian kinerja Perseroan (3C : Competence Commitment, Contribution). Dengan program talent management perusahaan bisa memastikan ketersediaan talent untuk mengisi posisi-posisi kunci. Dalam jangka panjang, Perseroan telah memiliki fundamental yang kuat untuk menjalankan bisnisnya. RemunerasiABM Investama memberlakukan sistem remunerasi yang kompetitif dengan mempertimbangkan tingkat pengupahan pada industri sejen is,undang-undang ketenagakerjaan, peraturan upah minimum provinsi (UMP) serta kemampuan perusahaan. Perusahaan memastikan bahwa besaran upah minimum yang diberikan kepada semua karyawan berada di atas upah minimum provinsi. Selain itu, tidak ada kebijakan remunerasi yang membedakan perlakuan terhadap karyawan laki-laki dan perempuan di seluruh level jabatan.

Remunerasi yang kompetitif akan mempertahankan karyawan yang mempunyai kompetensi tinggi. Perseroan telah mengembangkan sistem remunerasi berbasis kompetensi dan kinerja. Remunerasi diberikan kepada karyawan berdasarkan hasil pencapaian Key Performance Indicator (KPI).

Media Komunikasi KaryawanPerseroan menyediakan berbagai media komunikasi internal baik secara online maupun berupa medai cetak seperti majalah “inside”, pertemuan 3 bulanan dengan manajemen yang dihadiri seluruh karyawan (town hall meeting), dan dan kotak-kotak saran (drop-box).

Kegiatan KaryawanABM Investama mendukung penyelenggaraan kegiatan karyawan baik dalam bidang CSR, budaya, olah raga, dan keagamaan. Beberapa kegiatan juga melibatkan anggota keluarga karyawan. Kegiatan karyawan yang ada meliputi olah raga renang, golf di driving range, dan yoga, kegiatan musik, dan kegiatan lain yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan dan menciptakan kebersamaan antar karyawan seperti ABM Fun Day. Perseroan memberikan apresiasi bagi karyawan yang loyal kepada perseroan melalui Service Year Award yang diselenggarkan setiap tahun. Perseroan juga mendorong rasa kepedulian karyawan dengan memfasilitasi aktivitas kesukarelawanan yang diintegrasikan dalam kegiatan CSR Perseroan.

Profil SDMJumlah karyawan Grup ABM per 31 Desember 2013 sebanyak 8.604 orang dengan demografi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

management program, company is able to ensure talents availability to fill key positions. In the long run, the Company has strong fundamental to run its business.

RemunerationABM Investama applies competitive remuneration system by considering salary level in similar industry, labor laws, provincial minimum wage (UMP) regulation and the Company’s capability. The Company ensures that minimum wage given to all employees is above the provincial minimum wage. In addition, there is no remuneration policy that differentiates treatment of male and female employees at all position levels.

Competitive remuneration will retain employees with high competence. The Company developed competency and performance-based remuneration system. Remunerations are granted to employees based on result of Key Performance Indicators (KPI) achievement.

Employee Communication MediaThe Company provides various internal communication media, including online and printed media such as “inside” magazine, quarterly meeting with management attended by all employees (town hall meeting) and suggestion boxes (drop-box).

Employee ActivitiesABM Investama supports employee activities in CSR, culture, sports and religious. Some activities also involve family members of employees. Available employee activities include swimming, golf and yoga sports, music events and other activities conducted to promote relationship and build unity among employees. The Company also encourages employees’ awareness to facilitate voluntary activities integrated into the Company’s CSR activities.

HR ProfileThe number of ABM Group employees per December 31, 2013 was 8,604 people with demographics as shown in the following table.

Page 157: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

155Demografi Sumber Daya Manusia Grup ABM ABM Group Human Resources Demography

FUNGSI BISNISBusiness Function

SS SSB CK CKB RESWARA ABM Total ABM Group

Manajemen/Management 6 94 6 9 9 4 128

Pendukung/Support 199 761 179 157 176 56 1528

Penjualan Pemasaran/Sales Marketing 30 84 0 103 13 – 230

Operasional/Operation 1359 1444 3035 687 193 – 6718

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

JENJANG MANAJEMENManagement Level

Direktur/Director 6 3 1 5 8 4 27

General Manager & Senior Manager 19 6 8 16 10 12 71

Manajer/Manager 28 95 49 50 55 21 298

Staff & Non Staff 1541 2279 3162 885 318 23 8208

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

KELOMPOK USIA

< 25 tahun/year 573 368 629 123 55 4 1752

26 - 45 tahun/year 957 1774 2453 775 303 47 6309

46 - >55 tahun/year 64 241 138 58 33 9 543

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

TINGKAT PENDIDIKANEducation Level

SD/Elementary School

1404 2026 2851

498 187

3 6969SMP/Junior High – –

SMA/High School – –

D1, D2, D3/Diploma – –

S1/Bachelor 168 345 357 430 181 37 1518

S2/Post Graduate 22 12 12 28 23 20 117

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

STATUS KARYAWANEmployment Status

Tetap/Permanent 834 1810 2667 522 313 54 6200

Kontrak/Contract 760 573 553 434 78 6 2404

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

MASA KERJALength of Service

< 8 tahun/years 1100 1827 2943 878 391 60 7199

8 - 16 tahun/years 80 225 272 78 – – 655

17 - 24 tahun/years 414 250 4 – – – 668

25 - 32 tahun/years – 76 – – – – 76

>32 tahun/years – 5 1 – – – 6

TOTAL 1594 2383 3220 956 391 60 8604

CATATAN: Data Demografi Karyawan per 31 Desember 2013 di atas jumlahnya dengan data karyawan yang tertera di Laporan Keuangan 2013. Perbedaan tersebut karena data Laporan Keuangan mengutip perhitungan Biro Pusat Aktuaria yang menggunakan data jumlah karyawan per 30 Oktober 2013.

NOTE: The number of employees in Demographics Data per December 31, 2013 is different from employee data presented in Financial Report 2013. The difference is because Financial Report data refer to Biro Pusat Akturia which is using calculation using number of employees per October 30, 2013

Page 158: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

156 TeknologiInformasi &KomunikasiInformation & CommunicationTechnology

Teknologi Informasi & KomunikasiInformation & Communication Technolology

“ “

ABM Investama menyediakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses bisnis yang efektifABM Investama provides information technology and communication to support effective business process

Page 159: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

157Untuk menjadi perusahaan energi yang memiliki keunggulan kompetitif, ABM Investama membutuhkan sistem dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mampu mendukung proses bisnis yang efektif. Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang tepat guna akan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang berdaya saing tinggi. TIK yang handal akan membantu proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.

Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem layanan teknologi informasi agar senantiasa sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan yang dinamis. Bersama-sama dengan perwakilan TIK anak perusahaan yang tergabung dalam Komite TIK, Departemen TIK menyusun rencana strategis teknologi informasi yang selaras dengan rencana strategis Perseroan.

Penggunaan aplikasi System Application Product and Data Processing (SAP) sebagai perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) terus disempurnakan untuk memberi layanan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan operasional. Pada tahun 2013 perbaikan/penyesuaian sistem yang dilakukan adalah:• Menyesuaikan modul pajak dengan peraturan pajak baru sesuai Peraturan Direktur Jendral Pajak

Nomor PER - 24/PJ/2012, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28 /PMK.06/2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK No. 194/PMK.02 Tahun 2013.

• Menyesuaikan proses approval untuk dokumen purchase request dan purchase order sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi.

• Notifikasi melalui email untuk dokumen yang memerlukan approval.• Pembenahan fungsi down payment.

To become an energy company with competitive advantage, ABM Investama requires information and communication technology system and infrastructure capable of supporting effective business processes. Appropriate information and communication technology (ICT) solutions will improve work efficiency, effectiveness and productivity so that the Company will be able to produce highly competitive products and services. Reliable ICT will help prompt and accurate decision-making process.

Information and Communication Technology Department continuously improves and refines information technology service system to always fit the needs of the Company’s dynamic business. Together with ICT representatives of subsidiaries joined in ICT Committee, ICT Department prepares information technology strategic plan that is aligned with the Company’s strategic plan.

The use of System Application Product and Data Processing (SAP) as Enterprise Resource Planning (ERP) software continues to be refined to provide services to all interested parties to support operational activities. System improvements/refinements made in 2013 are:

Adjusted tax module with new tax regulations in accordance with Regulation of Director General of Tax • No. PER-24/PJ/2012, Regulation of the Minister of Finance No. 28/PMK.06/2013 and Regulation of the Minister of Finance No. PMK.194/PMK .02 of 2013.Customized approval process for purchase request and purchase order documents in connection with • a change in organizational structure.Email notification for documents that require approval.• Refined down payment function.•

Page 160: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

158

Teknologi Informasi & KomunikasiInformation & Communication Technology

Continuing priorities in 2012, ICT Department continued to develop modules to complement system that supports the Company’s consolidated financial reporting. After completing New General Ledger (New GL) module, in 2013 Business Planning & Consolidation (BCP) application had been fully implemented upon activation of Business Planning (Budgeting) function. In addition, several modules related to financial reporting had been developed including:

Optimizing aging AR (Accounts Receivable) and AP • (Accounts Payable) reporting in all subsidiaries.Enabling and optimizing cash flows reporting in • subsidiaries.Enabling asset depreciation reporting based on unit hour.• Enabling reporting of detailed allocation of withholding • Income Tax (PPh) slip and Income Tax return (SSP).

Investments made in ICT at holding company level during 2013 reached approximately Rp 1 billion.

ICT HR DevelopmentICT HR currently consists of four permanent employees supported by eight permanent consultants to assist ICT development in financial, logistics and technical applications. To ensure that employees’ competence is appropriately developed according to job requirements, the Company assigns employees to participate in various supporting trainings. In addition to general soft skill training, trainings held during 2013 including among others operations starting from purchasing process until payment and accounting business processes.

Future PlansIn 2014, work plans of ICT Department which are among others to continuously optimize SAP as the Company’s supporting tool in running business processes, executing ICT Policy and periodic monitoring of the entire devices to ensure reliability. In addition, the Company also plans to implement Business Intelligence application to facilitate management in decision making process. Development of ICT HR’s competencies is continuously conducted and training on SAP system for users will also be continued periodically.

Melanjutkan prioritas tahun 2012, Departemen TIK terus mengembangkan modul-modul untuk melengkapi sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Setelah merampungkan modul New General Ledger (New GL), pada tahun 2013 aplikasi Business Planning & Consolidation (BPC) telah dapat diimplementasikan penuh dengan diaktifkannya fungsi Business Planning (Budgeting). Selain itu, beberapa modul telah dikembangkan terkait pelaporan keuangan adalah:

Mengoptimalkan pelaporan • aging AR (Account Receivable) dan AP (Account Payable) di seluruh anak perusahaan.Mengaktifkan dan mengoptimalkan pelaporan arus kas di • anak perusahaan.Mengaktifkan pelaporan depresiasi aset berdasarkan • unit hour.Mengaktifkan pelaporan detail alokasi bukti potong PPh • (Pajak Penghasilan) dan SSP (Surat Setor Pajak).

Investasi yang dikeluarkan di bidang TIK pada tingkat induk perusahaan selama tahun 2013 mencapai sekitar Rp 1 miliar.

Pengembangan SDM TIKSDM TIK saat ini terdiri dari empat orang karyawan tetap yang diperkuat oleh delapan orang konsultantetap untuk membantu pengembangan TIK di bidang keuangan, logistik, dan aplikasi teknis. Untuk memastikan bahwa kompetensi karyawan mendapat pengembangan yang sesuai tuntutan pekerjaan, maka Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam berbagai pelatihan yang menunjang. Selain berbagai pelatihan soft skill umum, pelatihan yang diikuti selama tahun 2013 antara lain adalah pengoperasian dari proses pembelian sampai pembayaran dan proses bisnis akutansi.

Rencana Ke DepanDi tahun 2014, rencana kerja Departemen TIK diantaranya adalah terus mengoptimalkan SAP sebagai alat bantu Perseroan dalam menjalankan proses bisnis, menjalankan Kebijakan TIK dan memantau secara berkala seluruh perangkat untuk menjamin kehandalannya. Selain itu, Perseroan berencana untuk mengimplementasikan aplikasi Business Intelligence untuk memudahkan manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Pengembangan kompetensi SDM TIK terus dilakukan dan pelatihan menggunakan sistem SAP untuk pengguna juga akan dilanjutkan secara berkala.

Page 161: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

159

Page 162: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

160

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Penerapan GCG mendukung pertumbuhan perusahaan

GCG implementation supports company growth

Page 163: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

161

Page 164: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

162

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

ABM Investama senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsip GCG di setiap organ perusahaan

ABM Investama always upholds the value of integrity and applies GCG principles within the company’s organs

Page 165: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

163Dalam proses membangun identitas dan reputasi perusahaan yang kuat untuk mencapai keunggulan kompetitif, ABM Investama senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) di setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola sesuai peraturan perundang-undangan dan etika bisnis telah melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap karyawan yang tercermin dalam nilai-nilai inti perusahaan yaitu Integritas, Pengembangan Berkelanjutan, Keunggulan, Proaktif, Tanggung Jawab dan Kerja Sama Kelompok. Penerapan GCG diyakini dapat mendukung tercapainya tujuan Perseroan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas maupun keberlangsungan usaha jangka panjang.

Prinsip dan kebijakan tata kelola ABM Investama berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), praktik-praktik terbaik di dunia bisnis serta nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh dan telah mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu Grup TMT.

PEDOMAN DAN KEBIJAKAN GCGABM Investama telah memiliki berbagai perangkat pedoman dan kebijakan (soft structure) untuk melaksanakan GCG yang telah diterapkan di lingkungan perusahaan. Sebagai pedoman utama adalah Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) yang merupakan sebuah sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi dan berkedudukan sebagai induk dari semua kebijakan turunannya (elemen GCG) yang terdiri dari:1. Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethics

& Conduct/COEC). 2. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan

Direksi (Board Manual).3. Peraturan Perusahaan (Company

Regulation).4. Kebijakan Perusahaan (Company Policies).

In the process of building a vigorous corporate identity and reputation to achieve competitive advantage, ABM Investama continues to maintain and uphold integrity values and apply the Good Corporate Governance (GCG) principles in each of its business activities. Governance practices which are aligned with the applicable laws and regulations and business ethics have been inherent in attitude, behavior, point of view and performance of each employee, which are reflected on the Company’s core values which are Integrity, Sustainable Development, Excellence, Proactive, Accountability and Teamwork. GCG implementation is believed to support achievement of the Company’s goals in terms of business growth, profitability and long-term business continuity.

ABM Investama’s governance principles and policies are based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, General Guidelines of Good Corporate Governance Indonesia issued by National Committee of Governance Policy (KNKG), regulations of Indonesia Stock Exchange (IDX) and Financial Services Authority (FSA), the best practices in business world as well as core values and leadership qualities that are growing and have been entrenched in environment of the holding company which is TMT Group.

GCG GUIDELINES AND POLICIESABM Investama has various guidelines and policies (soft structure) to implement GCG that have been applied in the Company’s environment. As the main guideline is GCG Charter which is a system of holistic and integrated policies and serves as the foundation of all derivative policies (GCG elements) which consist of:

1. Code of Ethics & Conduct (COEC).2. Board Manual.3. Company Regulation.4. Company Policies.

Page 166: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

1645. Prosedur Perusahaan (Company Procedures/

Standard Operating Procedures).6. Penilaian GCG (GCG Rating/Assessment).

Agar dapat menerapkan praktek terbaik GCG, seluruh aturan, pedoman dan kebijakan yang berhubungan dengan penataan dan pengelolaan organisasi dikaji dan diperbaharui secara berkala agar senantiasa sesuai dengan kondisi terkini.

A. Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter)Untuk dapat meningkatkan kinerja dan kepatuhan terhadap implementasi prinsip-prinsip GCG, Perseroan telah menyusun Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) yang menjadi pedoman utama bagi pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan termasuk para pemangku kepentingan. GCG Charter diberlakukan melalui Keputusan Direksi No. 002/ABM-BOC-CIR/I/2013 tanggal 31 Januari 2013 yang ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan Komisaris. GCG Charter merupakan kristalisasi prinsip-prinsip GCG, peraturan perundangan yang berlaku, nilai-nilai perusahaan, visi, misi serta praktik-praktik tata kelola terbaik serta memuat arahan strategis Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan perseroan sekaligus menjadi payung dalam penyusunan kebijakan serta peraturan teknis lainnya di Perseroan. Seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan Perseroan harus merujuk kepada GCG Charter sebagai standar dan pedoman dasar dalam pembentukannya.

Pemberlakuan GCG Charter juga untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perseroan disusun dengan pendekatan yang diarahkan untuk mendorong manajemen mampu melakukan check and balance pada setiap proses bisnis di tiap level atau fungsi manajemen berdasarkan prinsip-prinsip GCG. GCG Charter akan terus dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal sebagai upaya Perseroan untuk mencapai standar kinerja terbaik.

5. Company Procedures/Standard Operating Procedures.

6. GCG Rating/Assessment.

In order to apply the best GCG practices, all regulations, guidelines and policies related to administration and management of organization are reviewed and updated regularly to always conform to current conditions.

A. GCG CharterIn order to improve performance and compliance with implementation of GCG principles, the Company established GCG Charter as the main reference for GCG implementation in the Company’s environment including stakeholders. GCG Charter was ratified based on Decision of Board of Directors No. 002/ABM-BOC-CIR/I/2013 dated January 31, 2013, jointly signed by Board of Directors and Board of Commissioners.

GCG Charter is crystallization of GCG principles, the applicable laws and regulations, the Company’s values, vision, mission, the best governance practices and strategic directions of Board of Directors and Board of Commissioners related to corporate management principles as well as serves as an umbrella in preparing policies and other technical regulations in the Company. All regulations, decisions or policies issued by the Company should refer to GCG Charter as standards and basic foundation in preparation.

GCG Charter implementation is also aimed to ensure that every policy in the Company is prepared with approaches that are directed to encourage management to be able to perform check and balance in every business process at every level or management function based on GCG principles. GCG Charter will continue to be reviewed periodically to adapt to development and internal and external issues as the Company’s efforts to achieve the best performance standards.

Page 167: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

165

Page 168: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

166B. Pedoman Etika dan Perilaku Sejak 21 Oktober 2011 Perseroan telah memberlakukan Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethic and Conduct – “COEC”) sebagai salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam implementasi GCG. Pedoman ini memuat kumpulan komitmen-komitmen yang terdiri dari etika bisnis ABM Investama dan etika kerja anggota ABM Investama yang disusun sesuai dengan nilai-nilai inti serta sifat-sifat kepemimpinan Perusahaan untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya perusahaan dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. COEC berlaku untuk anggota ABM Investama, yang mencakup seluruh karyawan, Direksi dan Komisaris ABM Investama serta untuk dijalankan pula oleh seluruh pemangku kepentingan ABM Investama. Seluruh anggota ABM Investama diwajibkan untuk menandatangani dan memperbarui komitmen pribadi secara tahunan.

Pada tanggal 31 Januari 2013, Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama telah menandatangani dan memberlakukan COEC yang baru, sebagai pengganti dan penyempurnaan dari COEC terdahulu setelah disesuaikan dengan perkembangan kondisi terkini.

C. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)

Selain diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dipertegas dan diperinci dalam Board Manual yang mengatur praktik GCG khusus untuk Dewan Komisaris dan Direksi. Board Manual berisi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing organ Perseroan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ Perseroan, menerapkan asas-asas GCG serta membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Board Manual dikeluarkan melalui Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama Nomor: 004/ABM-BOC BOD/XII/2011 pada akhir tahun 2011.

D. Peraturan Perusahaan Peraturan Perusahaan (PP) adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan di Indonesia yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003. PP memuat: 1) Hak dan kewajiban pengusaha, 2) Hak dan dan kewajiban pekerja, 3) Syarat kerja, 4) Tata tertib perusahaan, dan 5) Jangka waktu berlakunya. Peraturan Perusahaan ABM Investama telah disusun sesuai ketentuan peraturan perundangan

B. Code of Ethics and ConductSince October 21, 2011 the Company has imposed Code of Ethics and Conduct (“COEC”) as one of the Company’s commitments to GCG implementation. This guideline contains compiled commitments consisting of ABM Investama’s business ethics and work ethics of ABM Investama’s members which were prepared in accordance with the Company’s core values and leadership qualities to influence, shape, organize and transform behaviors in order to achieve consistent and conformed output to corporate culture in achieving the Company’s vision and mission. COEC is applied to ABM Investama’s members, which cover all ABM Investama’s employees, Board of Directors and Board of Commissioners and to be also implemented by all ABM’s stakeholders. All ABM Investama’s members are required to sign and renew their personal commitments on an annual basis.

On January 31, 2013, Board of Commissioners and Board of Directors of PT ABM Investama Tbk signed and imposed an updated COEC, as a replacement and refinement of the prior COEC after being conformed to development of current conditions.

C. Board Manual

Besides stipulated in the Company’s Articles of Association, duties and authorities of Board of Commissioners and Board of Directors are affirmed and detailed in Board Manual which governs specific GCG practices for Board of Commissioners and Board of Directors. Boards Manual contains agreement between Board of Directors and Board of Commissioners regarding duties, authorities and responsibilities of each organ of the Company to improve quality and effectiveness of work relationship among the Company’s organs, apply GCG principles, build independence in decision making and perform their respective duties and responsibilities in accordance with expectations of shareholders and other stakeholders. Boards Manual was stipulated based on Decision of Board of Commissioners and Board of Directors of PT ABM Investama Tbk No. 004/ABM-BOC BOD/XII/2011 at the end of 2011.

D. Company RegulationCompany Regulation (PP) is a document that should be prepared by every company in Indonesia to meet requirements as stipulated in Labor Law No. 13 of 2003. PP contains: 1) Rights and obligations of employer, 2) Rights and obligations of employees, 3) Employment conditions, 4) Corporate rules and 5) Validity period. ABM Investama’s Company Regulation was prepared in accordance with the applicable laws and regulations and in line with the Company’s core values.

Page 169: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

167yang berlaku serta sejalan dengan nilai-nilai inti perusahaan. Dokumen tersebut telah disahkan melalui Surat Keputusan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 229/2013 tanggal 20 Maret 2013 yang berlaku untuk jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.

E. Kebijakan Perusahaan Kebijakan perusahaan merupakan penjabaran dari hukum, peraturan, dan sasaran yang ditetapkan oleh Direksi sebagai pegangan manajemen dalam melakukan kegiatan usaha. Produk kebijakan-kebijakan strategis Perseroan mencerminkan komitmen ABM Investama untuk menerapkan GCG dalam segala aktivitasnya. Kebijakan Perusahaan yang diambil selalu memperhatikan nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan perusahaan.

F. Prosedur PerusahaanSistem pengendalian intern Perseroan dan anak perusahaan diimplementasikan melalui penerapan Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure/SOP) yang menjadi dasar bagi seluruh karyawan dalam menjalankan aktivitas operasional. Sejak tahun 2013 Perseroan mulai melakukan pengkajian dan upaya standarisasi atas seluruh SOP Perseroan dan anak-anak perusahaan. Hasilnya adalah seluruh dokumen internal yang telah ditetapkan proses pengendaliannya di anak-anak perusahaan telah terdokumentasi di Perseroan sebagai perusahaan induk. Selain MDB, BDD, dan Divisi Transport Equipment dari SSB yang masih dalam tahap melengkapi dan mengembangkan SOP nya, Perseroan dan anak-anak perusahaan lainnya terus-menerus melakukan pengkinian dan pemusnahan dokumen lama SOP yang dianggap sudah tidak relevan, serta melakukan penyusunan SOP baru yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis saat ini.

Dari sekitar 1,217 SOP Perseroan dan anak perusahaan yang terdokumentasi pada tahun 2013, sebanyak 890 SOP telah dikaji ulang dan disetujui.

G. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System – WBS)

Sejak tanggal 1 April 2013, ABM Investama telah memiliki kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 tentang Pemberlakuan Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Surat Keputusan ini diikuti dengan Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama. Nomor 014/ABM-BOC-RES/IV/2013 tentang Pengangkatan Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) yang mengangkat Erry Riyana Hardjapamekas selaku Komisaris Independen sebagai Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Perseroan.

The document was approved by Decision of the Ministry of Manpower and Transmigration No. 229/2013 dated March 20, 2013 which is valid for a period of two years from the date of its enactment.

E. Company PoliciesThe Company’s policies are translation of the laws, regulations and objectives set by Board of Directors as reference for management in performing business activities. Products of the Company’s strategic policies reflect ABM Investama’s commitment to implement GCG in all its activities. The applied Company Policies always consider the Company’s core values and leadership qualities.

F. Company ProceduresInternal control system of the Company and its subsidiaries are implemented through the application of Standard Operating Procedures (SOP) as a basis for all employees in carrying out operational activities. Since 2013 the Company has evaluated and standardized the whole SOPs of the Company and its subsidiaries. The result is the whole internal document that has been defined for internal control processes in subsidiaries have been documented in the Company as the parent company. Except MDB, BDD, and SSB Transport Division which are still engaged in completing and developing their SOPs, the Company and other subsidiaries constantly updating and destroying the old SOP documents considered not relevant, andpreparing new document required to support current business processes.

From approximately 1,217 SOPs of the Company and its subsidiaries documented in 2013, some 890 SOPs have been reviewed and approved.

G. Whistleblowing System (WBS)Since April 1, 2013, ABM Investama has had Whistleblowing System (WBS) based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 concerning Enforcement of Whistleblowing System. This Decision was followed by Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 014/ABM-BOC-RES/IV/2013 concerning Appointment of Whistleblowing System Team Leader that appointed Erry Riyana Hardjapamengkas, Independent Commissioner, as Whistleblowing System Team Leader in the Company.

Page 170: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

168Uraian lebih lanjut mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) disajikan pada bagian akhir dari pembahasan GCG ini.

KEGIATAN GCG

SosialisasiSebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Panduan Pelaksanaan GCG (GCG Charter) dan Pedoman Etika dan Perilaku (COEC) yang baru pada tanggal 31 Januari 2013, Perseroan melakukan internalisasi dan sosialisasi GCG Charter dan COEC yang diselenggarakan sebanyak dua kali kegiatan di tahun 2013. Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG, seluruh anggota ABM Investama telah menandatangani Pernyataan Komitmen/Pakta Integritas Anggota ABM Investama sebagai pernyataan telah membaca dan memahami isi Pedoman Etika dan Perilaku (COEC) dan komitmen untuk mematuhi COEC dalam upaya meningkatkan dan memaksimalkan hasil pekerjaan untuk kemajuan Perseroan.

Seminar GCGSebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman terhadap GCG serta implementasinya, pada tanggal 23 September 2013 ABM mengundang Prof. Dr. Sidharta Utama Ph.D, salah seorang anggota Dewan Pengawas (Board of Trustee) IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship), dan Chandra M. Hamzah, SH, yang merupakan mantan wakil ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) periode tahun 2007 – 2011, untuk memberikan materi-materi terkait GCG dihadapan pimpinan dan manajemen Grup ABM. Prof. Sidharta menyampaikan materi mengenai “Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard”, dimana dalam pemaparannya Prof. Sidharta menyampaikan bahwa dengan menggunakan perangkat ASEAN CG Scorecard sebagai parameter pelaksanaan GCG secara konsisten, maka potensi terjadinya tindak pidana penipuan, penggelapan ataupun korupsi dapat diminimalisasi. Sedangkan Chandra M. Hamzah memberikan materi tentang tindak pidana korupsi dimata KPK, sehingga diharapkan anggota Grup ABM lebih memahami dan menghindari unsur/tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi tersebut.

Asesmen Penerapan GCGUntuk mengetahui dan mendapatkan gambaran kualitas penerapan GCG, Perseroan telah melakukan assessment secara berkala dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Penilaian dan evaluasi penerapan GCG tersebut dilakukan secara mandiri (self assessment) dengan menggunakan jasa konsultan independen MUC Consulting Group. Penilaian dilakukan melalui penyebaran kuesioner, review atas dokumen dan wawancara untuk menghasilkan kesimpulan berdasarkan metodologi assessment MUC GCG Scorecard yang mencakup enam aspek pokok pengukuran yaitu:

Further descriptions of Whistleblowing System is presented at the end of GCG discussion.

GCG ACTIVITIES

SocializationAs a follow up on GCG Charter and Code of Ethics and Conduct (COEC) that were recently issued on January 31, 2013, the Company conducted internalization and socialization of GCG Charter and COEC which were held twice in 2013. As concrete measure of commitment to GCG implementation, all members of ABM Investama signed Statement of Commitment/Integrity Pact of ABM Members as statement that they have read and comprehended the contents of Code of Ethics and Conduct (COEC) and commitment to adhere to COEC in an effort to improve and maximize work results for the Company’s development.

GCG SeminarAs one of the efforts to improve GCG understanding and implementation, on September 23, 2013 ABM invited Prof. Dr. Sidhartha Utama Ph.D, a member of Board of Trustee of IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship) and Chandra M. Hamzah, SH, who is former deputy chairman of KPK (Corruption Eradication Commission) for the period 2007 – 2011, to present materials related to GCG to ABM Group’s leaders and management. Prof. Sidhartha delivered material pertaining to “Mitigating Fraud & Corruption from the Perspective of ASEAN CG Scorecard”, in his presentation Prof. Sidhartha mentioned that by using the ASEAN CG Scorecard tool as GCG parameter consistently, then potential for criminal fraud, misappropriation or corruption can be minimized. While Chandra M. Hamzah presented materials concerning corruption crime in the KPK’s perspective, so that expectantly ABM Group members better understand and avoid elements/actions that can be categorized such corruption crime.

CG Implementation AssessmentTo find out and get a picture GCG implementation quality, the Company has conducted periodic assessment for the last 3 (three) years. Assessment and evaluation of GCG implementation are conducted independently (self assessment) using service of an independent consultant MUC Consulting Group. The assessment is conducted through questionnaires, documents review and interviews to draw conclusions based on MUC GCG Scorecard assessment methodology that includes six main measurement aspects which are:

Page 171: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1691. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS,2. Kebijakan GCG,3. Penerapan GCG,4. Pengungkapan Informasi (disclosure),5. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola yang Baik,6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Dari keenam aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar 95,11 dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100,00 atau setara dengan 95,11% sehingga secara secara keseluruhan hasil assessment implementasi GCG ABM Investama mendapatkan predikat “Excellent”.

Selama 3 tahun melakukan penilaian penerapan GCG, nilai yang diperoleh Perseroan selalu mengalami peningkatan sebagaimana digambarkan pada grafik di bawah ini. Peningkatan tersebut merefleksikan upaya yang telah dilakukan Perseroan dalam meningkatkan kualitas penerapan tata kelola melalui perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement).

Hasil Penilaian Penerapan GCG Grup ABM 2011-2013 GCG Implementation Assessment Results of ABM Group 2011-2013

PERUSAHAAN 2011 awal/early 2012 akhir/end of 2012 2013

ABM 47.70 78.38 88.11 95.11 ABM

SSB 0 54.24 68.66 89.13 SSB

SS 0 54.63 74.44 92.19 SS

CK 0 58.23 68.42 87.70 CK

CKB Logistics 0 60.41 80.85 93.68 CKB Logistics

RWA 0 51.37 84.40 92.10 RWA

ATR 0 0 0 87.09 ATR

Penghargaan GCGPada tahun 2013, ABM Investama berhasil masuk dalam peringkat 20 besar perusahaan publik yang memiliki kinerja GCG terbaik selama tahun 2013. Penilaian dilakukan oleh lembaga Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) atas 100 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

1. Rights and Responsibilities of Shareholders/GMS,2. GCG policies,3. GCG implementation,4. Information Disclosure,5. Commitment to Good Governance Implementation,6. Corporate Social Responsibility.

Of all the six main aspects, the Company’s total score in 2013 was 95.11 of total maximum score of 100.00 or equivalent to 95.11% so that the overall GCG implementation assessment results of PT ABM Investama obtained “Excellent” rating.

During 3 years of GCG implementation assessment, the Company’s score always improves as illustrated in the chart below. This improvement reflects the Company’s efforts in improving governance quality with continuous improvement.

GCG AwardsIn 2013, ABM Investama made it into the top 20 public companies with the best GCG performance during 2013. The assessment was conducted by Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) on 100 public companies with the largest market capitalization in Indonesia.

Page 172: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

170Dalam ajang 5th IICD Corporate Governance Award di tahun 2013 pula, ABM Investama meraih penghargaan sebagai “Best Responsibility of the Boards”, sesuai dengan standar pengukuran yang digunakan adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard yang mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang meliputi penilaian atas: (1) hak-hak pemegang saham; (2) perlakuan yang setara terhadap pemegang saham; (3) peran pemangku kepentingan; (4) pengungkapan dan transparansi; dan (5) tanggung jawab Dewan.

ASEAN Corporate Governance Scorecard memberikan standar pengukuran kinerja tata kelola perusahaan publik di negara-negara ASEAN. Selain Indonesia, negara-negara ASEAN lainnya yang menggunakan perangkat pengukuran ini diantaranya adalah Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Emiten yang mendapatkan skor tata kelola tertinggi dinilai memiliki performa yang baik di bisnisnya masing-masing serta harga saham yang relatif lebih tinggi dibanding emiten lainnya. Pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan ini pun dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan. Informasi yang diberikan kepada publik selalu lengkap dan saham-saham perusahaan tersebut termasuk yang diperhitungkan di lantai bursa.

STRUKTUR TATA KELOLAStruktur tata kelola Perseroan mengacu pada Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana organ perusahaan terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham, (2) Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan perusahaan, dan (3) Direksi sebagai pengelola perusahaan.

Organ Perseroan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip bahwa masing-masing organ memiliki independensi dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi dapat membentuk sub organ Perseroan untuk membantu kelancaran operasional serta memberi masukan yang diperlukan. Pembentukan sub-organ ini dilakukan sebagai bagian dari pembagian wewenang yang jelas dalam menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG secara efektif.

Dewan Komisaris ABM Investama memiliki Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Investasi untuk memberdayakan fungsi kepengawasan Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta merumuskan

In the 5th IICD Corporate Governance Award in 2013 as well, ABM Investama was awarded “Best Responsibility of the Boards”, according to ASEAN Corporate Governance Scorecard measurement standard which refers to governance principles developed by Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) that include assessment of: (1) rights of shareholders; (2) equal treatment for shareholders; (3) roles of stakeholders; (4) disclosure and transparency; and (5) Board’s responsibility.

ASEAN Corporate Governance Scorecard provides standard measurement of public companies’ corporate governance performance in ASEAN countries. Besides Indonesia, other ASEAN countries using this measurement tool include the Philippines, Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam.

Issuer with the highest governance score is considered to have the best performance in their respective businesses and relatively higher share price than other issuers. Business growths of these companies from year to year show progress as well. Information provided to public is always comprehensive and the companies’ shares are well-considered at trading floor.

GOVERNANCE STRUCTUREThe Company’s governance structure refers to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, stipulating that corporate organs consist of three elements, namely (1) Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest decision-making forum for Shareholders, (2) Board of Commissioners as supervisor of the Company management and (3) Board of Directors as the Company’s manager.

The Company’s organs perform their functions based on principle that each organ has its own independence in performing its duties, functions and responsibilities for the benefits of the Company. Board of Commissioners and Board of Directors may establish sub-organs of the Company to assist smooth operation and provide necessary input. The formation of sub-organs is as part of clear allocation of authorities in implementing basic GCG principles effectively.

ABM Investama’s Board of Commissioners has Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Investment Committee to empower Board of Commissioners’ supervisory function. These committees assist Board of Commissioners in carrying out their duties and obligations and

Page 173: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

171kebijakan Dewan Komisaris sesuai ruang lingkup tugas masing-masing komite.

Sedangkan Direksi memiliki organ-organ pendukung yang bertugas untuk mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG sekaligus sebagai mitra kerja dari komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor.

1. Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undang-undang dan anggaran dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Selama tahun 2013 Perseroan melaksanakan satu kali RUPST dan satu kali RUPSLB.

A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)RUPST tahun 2013 diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 2013 di Jakarta. Sesuai peraturan, Perseroan telah memberitahukan rencana RUPST kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Direksi Bursa Efek Indonesia dan mengumumkan rencana RUPST tersebut melalui iklan surat kabar dan website Perseroan pada tanggal 30 April 2013. Perseroan juga mengiklankan Panggilan RUPST melalui dua surat kabar harian berbahasa Indonesia pada tanggal 15 Mei 2013.

RUPST telah memenuhi ketentuan dimana dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.486.242.460 saham dengan hak suara yang sah atau 90.3% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sampai dengan tanggal RUPST yaitu sejumlah 2.753.165.000 saham, sehingga RUPST berhak untuk mengambil keputusan secara sah.

formulate Board of Commissioners’ policies according to the respective committees’ scopes of duties.

While Board of Directors has supporting organs serving to control, oversee and be responsible for GCG implementation as well as partners of committees under Board of Commissioners namely Internal Audit, Corporate Secretary and Investor Relations.

1. General Meeting of ShareholdersGeneral Meeting of Shareholders represents the highest organ of the Company whose authority is governed by the laws and the Articles of Association. GMS has the authority to, among others, appoint and terminate members of Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate performance of Board of Commissioners and Board of Directors, approve amendments to the Articles of Association, approve financial statements and determine amount of remuneration for members of Board of Commissioners and Board of Directors. GMS consists of Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). During 2013 the Company conducted one AGMS and one EGMS.

A. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)AGMS 2013 was held on May 30, 2013 in Jakarta. In accordance with regulation, the Company informed AGMS plan to Financial Services Authority and Board of Directors of Indonesia Stock Exchange and announced AGMS plan on newspaper ads and the Company’s website on April 30, 2013. The Company also advertised AGMS invitation on two Indonesian language daily newspapers on May 15, 2013.

AGMS fulfilled the terms for being attended by shareholders who represented 2,486,242,460 shares with valid voting rights or 90.3% of the total shares with valid voting rights issued by the Company to the date of AGMS of 2,753,165,000 shares, hence the AGMS was entitled to make decision legally.

Page 174: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

172RUPST membahas lima agenda yaitu:1. Persetujuan pemegang saham atas Laporan Tahunan

Perseroan dan pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta Laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2012.

2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012.

3. Penunjukkan akuntan publik Perseroan untuk tahun buku 2013.

4. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

5. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham Perseroan.

Ringkasan keputusan RUPST tanggal 30 Mei 2013 adalah sebagai berikut:

Agenda 1:a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012

termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012.

b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sesuai dengan Laporan No. RPC-3483/PSS/2013 tanggal 22 Maret 2013 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2012.

Terhadap Agenda 1 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 1.

Agenda 2:a. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku

2012 yang seluruhnya berjumlah Tiga Belas Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Sepuluh Dollar Amerika Serikat (USD 13.637.610) sebagai berikut:i. Sejumlah Tiga Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Dua

Ratus Empat Puluh Empat Dollar Amerika Serikat (USD 3.409.244) atau minimal Nol Koma Nol Nol Satu Dua Tiga Delapan Tiga Dollar Amerika Serikat (USD 0,0012383) per saham dibagikan sebagai Dividen Tunai berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan per tanggal Rapat.

The AGMS discussed five following agendas:1. Approval of shareholders for Annual Report and Audited

Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the financial year ended on December 31, 2012 and Report of Board of Commissioners’ supervisory duties during the financial year 2012.

2. Determination of the Company’s Net Income allocation for the financial year ended on December 31, 2012.

3. Appointment of the Company’s public accounting firm for the financial year 2013.

4. Determination of salaries / honorariums and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors.

5. Report of use of proceeds from the Company’s initial public offering.

Summary of AGMS resolutions dated May 30, 2013 is as follows: Agenda 1:a. Approved the Company’s Annual Report for Financial

Year 2012 including Board of Commissioners’ Supervisory Report for Financial Year 2012.

b. Ratified the Company’s Financial Statements for Financial Year 2012 audited by Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm according to Report No. RPC-3483/PSS/2013 dated March 22, 2013 with “unqualified, in all material respects” opinion and granted full acquittal and dismissal of responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervisory during Financial Year 2012.

For Agenda 1, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS), which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 1.

Agenda 2:a. Approved allocation of the Company’s Net Income for

Financial Year 2012 which totally amounted to Thirteen Million Six Hundred Thirty Seven Thousand Six Hundred and Ten US Dollars (USD 13,637,610) as follows:i. Three Million Four Hundred and Nine Thousand Two

Hundred Forty Four US Dollars (USD 3,409,244) or a minimum of Zero Point Zero Zero One Two Three Eight Three US Dollars (USD 0.0012383) per share were distributed as Cash Divident based on number of shares issued by the Company per Meeting date.

Page 175: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

173ii. Sejumlah Seratus Ribu Dollar Amerika Serikat (USD

100.000) disisihkan sebagai Cadangan sebagaimana disyaratkan pada Pasal 70 UUPT dan sesuai Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan.

iii. Sisa Laba Bersih sejumlah Sepuluh Juta Seratus Dua Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Enam Dollar Amerika Serikat (USD 10.128.366) akan dicatat pada akun Saldo Laba.

b. Menyetujui pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2012 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:i. Yang berhak menerima Dividen Tunai adalah para

pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 01 Juli 2013 sampai dengan pukul 16.30 WIB; dan

ii. Dividen akan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 15 Juli 2013.

c. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen dimaksud dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek dimana saham dicatatkan.

Terhadap Agenda 2 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 2.

Agenda 3:a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono,

Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013.

b. Memberi kuasa kepada Direksi untuk menetapkan persyaratan lain, besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit, serta menunjuk akuntan publik pengganti apabila kantor akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melaksanakan tugasnya terkait dengan ketentuan pasar modal di Indonesia.

Terhadap Agenda 3 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan mengenai anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 3.

ii. One Hundred Thousand US Dollars (USD 100,000) were set aside for Reserve as required by Article 70 of Limited Liability Companies Law and Article 22 of the Company’s Articles of Association.

iii. The remaining Net Income amounted to Ten Million One Hundred Twenty Eight Thousand Three Hundred and Sixty Six US Dollars (USD 10,128,366) should be recorded as Retained Earnings.

b. Approved distribution of Cash Dividends for Financial Year 2012 to be conducted with following conditions:i. Shareholders who were entitled to receive Cash

Dividends were those whose names were recorded at the Company’s Shareholders Register per July 1, 2013 until 16:30 WIB; and

ii. Dividends should be distributed all at once on July 15, 2013.

c. Approved grant of authority to Board of Directors to further organize the dividends distribution and to announce it by considering the applicable regulations in the stock exchange where the shares were listed.

For Agenda 2, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 2.

Agenda 3:a. Determined Purwantono, Suherman & Surja (Ernst &

Young) Public Accounting Firm as the Public Accounting Firm auditing the Company’s Financial Statements for Financial Year 2013.

b. Granted authority to Board of Directors to determine other criteria, amount of audit fee by considering reasonableness and scope of audit work and appoint replacing public accountant should the appointed accounting firm be unable to perform its duties in relation to Indonesia’s capital market regulations.

For Agenda 3, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 3.

Page 176: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

174Agenda 4:a. Menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi

Dewan Komisaris sebesar Empat Miliar Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah (IDR 4.025.500.000,-) belum dipotong pajak, untuk tahun buku 2013 yang akan dibagikan kepada 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris, memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian diantara anggota Dewan Komisaris, termasuk melakukan penambahan jumlah honorarium secara proporsional bilamana terdapat penambahan jumlah anggota Dewan Komisaris dalam tahun 2013.

b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2013.

Terhadap Agenda 4 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 4.

Agenda 5: Menyetujui laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham Perseroan hingga periode 31 Maret 2013 serta menerima laporan Direksi mengenai susunan Pemegang Saham Perseroan berdasarkan data dari Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Mei 2013.

Terhadap Agenda 5 ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.481.242.460 saham (atau sekitar 99,8% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST), dimana telah memenuhi ketentuan anggaran dasar, menyetujui usul Agenda 5.

Seluruh keputusan pada RUPST tahun 2013 telah dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan.

B. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

RUPSLB tahun 2013 diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2013 di Jakarta. Sesuai peraturan, Perseroan telah memberitahukan rencana RUPSLB kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Direksi Bursa Efek Indonesia dan mengumumkan rencana RUPSLB tersebut melalui iklan surat kabar dan website Perseroan pada tanggal 28 Mei 2013. Perseroan juga mengiklankan Panggilan RUPSLB melalui dua surat kabar harian berbahasa Indonesia pada tanggal 12 Juni 2013.

Agenda 4:a. Determined honorarium and other allowances for

Board of Commissioners amounted to Four Billion Twenty Five Million Five Hundred Thousand Rupiahs (IDR 4,025,500,000) before tax, for financial year 2013 to be distributed to 3 (three) Board of Commissioners members and granted authority to Board of Commissioners to determine allocation among Board of Commissioners members, including proportionate rise of honorarium should there be increase in number of Board of Commissioners members in 2013.

b. Granted authority to Board of Commissioners to determine honorarium and other allowances for Board of Directors members for financial year 2013.

For Agenda 4, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 4.

Agenda 5:Approved report of use of proceeds from the Company’s initial public offering until March 31, 2013 and accepted Board of Directors’ report on composition of the Company’s Shareholders based on data from the Company’s Shareholders Register per May 30, 2013.

For Agenda 5, shareholders who represented 2,481,242,460 shares (or approximately 99.8% of all shares represented by attending shareholders in AGMS) , which had complied with provision in the Articles of Association, approved the proposed Agenda 5.

All resolutions of AGMS 2013 have been carried out during the corresponding year.

B. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)

EGMS 2013 was held on June 27, 2013 in Jakarta. In accordance with regulation, the Company informed EGMS plan to Financial Services Authority and Board of Directors of Indonesia Stock Exchange and announced AGMS plan on newspaper ads and the Company’s website on May 28, 2013. The Company also advertised AGMS invitation on two Indonesian language daily newspapers on June 12, 2013.

Page 177: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

175RUPSLB telah memenuhi ketentuan dimana dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.515.904.000 saham dengan hak suara yang sah atau 91.38% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sampai dengan tanggal RUPST yaitu sejumlah 2.753.165.000 saham, sehingga RUPST berhak untuk mengambil keputusan secara sah.

RUPSLB membahas dan menyetujui agenda mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk mengubah kegiatan usaha dari perusahaan induk non-operasional menjadi perusahaan induk operasional. Perubahan ini merupakan strategi Perseroan untuk mengembangkan dan menjalankan usaha di luar bisnis inti anak perusahaan. Dengan demikian Perseroan dapat menutup biaya operasional melalui sumber-sumber pendapatannya sendiri.

Terhadap agenda RUPSLB ini, pemegang saham yang mewakili sejumlah 2.515.904.000 saham (atau 100% dari seluruh saham yang diwakili oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPST) menyetujui usul agenda RUPSLB.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS sebagai organ yang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris. Tugas Dewan Komisaris secara kolektif adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Di samping itu, Dewan Komisaris juga memantau dan melakukan evaluasi terhadap penerapan GCG, meneliti, dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut sepanjang Dewan Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan tersebut.

EGMS fulfilled the terms for being attended by shareholders who represented 2,515,904,000 shares with valid voting rights or 91.38% of the total shares with valid voting rights issued by the Company to the date of EGMS of 2,753,165,000 shares, hence the EGMS was entitled to make decision legally.

EGMS discussed and approved agenda on amandmends to the Company’s Articles of Association related to its plan to change business activities from non-operational holding company to operational holding company. This change was the Company’s strategy to develop and run other businesses outside subsidiaries’ core businesses. Therefore the Company can cover operating costs with its own sources of revenue.

For this EGMS Agenda, shareholders who represented 2,515,904,000 shares (or 100% of all shares represented by attending shareholders in EGMS) approved the proposed Agenda.

2. Board of Commissioners

Board of Commissioners reports to GMS as the organ appointing and terminating Board of Commissioners members. Collectively, main duties of Board of Commissioners are to supervise management of the Company by Board of Directors and provide advices related to Board of Directors’ policies concerning the Company’s development plans, annual corporate work plan and budget, implementation of the Articles of Association and GMS resolutions, and the applicable laws and regulations.

In addition, Board of Commissioners also monitors and evaluates GCG implementation, examines and reviews annual report prepared by Board of Directors and signed the report to the extent Board of Commissioners approves the annual report content.

Page 178: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

176Dewan Komisaris secara terus-menerus memantau efektivitas kebijakan perusahaan, kinerja, dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil pengawasan disertai kajian dan pendapat Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS sebagai bagian dari penilaian kinerja Direksi. Dewan Komisaris juga mengevaluasi dan menyetujui business plan perusahaan yang disusun Direksi setiap tahunnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisLingkup tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku diantaranya adalah:1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan

Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perseroan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT), serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku;

2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS;

3. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut;

4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;

5. Memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;

6. Berkoordinasi dan melakukan evaluasi Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perseroan, untuk kemudian diajukan sebagai usulan kepada RUPS;

7. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perseroan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham tepat waktu;

8. Memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan Perseroan dan melakukan penyesuaian;

9. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja;

10. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan Remunerasi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh

Board of Commissioners continuously monitors effectiveness of company policies, performance and decision-making process by Board of Directors, including implementation of strategies to meet expectations of shareholders and other stakeholders. The monitoring results are accompanied by reviews and opinions of Board of Commissioners to be presented in GMS as part of Board of Directors’ performance assessment. Board of Commissioners also evaluates and approves the Company’s business plan prepared by Board of Directors on an annual basis.

Duties and Responsibilities of Board of CommissionersThe scope of duties and responsibilities of Board of Commissioners according to the applicable laws and regulations among others are:1. Conduct supervisory on management of the Company

by Board of Directors and approve the Company’s development plan, Long Term Work Plan (RKJP), Annual Work Plan (RKT) and implementation of duties, authorities and responsibilities in accordance with provisions of the Company’s Articles of Association and GMS resolutions as well as the applicable laws and regulations;

2. Take measures for the Company’s benefits and reports to GMS;

3. Examine and review annual report prepared by Board of Directors and sign the report;

4. Monitor development of the Company’s activities and immediately report to GMS should the Company show significant deterioration indication accompanied by recommendations for corrective measures to be taken;

5. Provide opinions and recommendations according to Board of Commissioners’ supervisory duties to GMS regarding other issues that are considered crucial to management of the Company;

6. Coordinate and evaluate Public Accountant to perform examination of the Company’s books, to be subsequently proposed to GMS;

7. Provide response to Board of Directors’ periodic reports and at any time if required regarding the Company’s development and report implementation of duties to Shareholders in a timely manner;

8. Monitor effectiveness of GCG practices and implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) implemented by the Company and make adjustments;

9. Establish Key Performance Indicator (KPI) of Board of Directors at the beginning of each service year;

10. Determine transparent nomination, performance evaluation, remuneration systems for Board of Commissioners and Board of Directors after considering assessment results of Nomination and Remuneration Committee to be subsequently proposed to obtain GMS

Page 179: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

177persetujuan RUPS serta melaksanakannya untuk internal Dewan Komisaris;

11. Menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para Senior Eksekutif (General Manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi secara transparan setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan Remunerasi;

12. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.

Hak dan Wewenang Dewan KomisarisDewan Komisaris berwenang melakukan tindakan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan serta melaporkannya kepada Pemegang Saham melalui RUPS, diantaranya adalah:1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen

lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan;

2. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan;

3. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

4. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

5. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

6. Dewan Komisaris melalui rapat setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan;

7. Dalam hal seluruh jabatan Direksi lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka Dewan Komisari berwenang menunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris untuk menjalankan tugas pengurusan Perseroan;

8. Kecuali diatur lebih lanjut dalam Board Manual, Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas tindakan Direksi Perseroan berikut ini:a. Menyetujui pinjaman dari Bank atau Lembaga

Keuangan lain atau meminjamkan uang atas nama Perseroan;

b. Menyetujui suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri;

c. Mengagunkan aktiva tetap Perseroan;d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap bergerak

atau tidak bergerak dengan nilai minimal tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

e. Menghapus dari pembukuan piutang macet sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

approval and internal implementation within Board of Commissioners;

11. Determine transparent nomination, remuneration, performance evaluation systems for Senior Executives (General Manager or equivalent) who do not serve as Board of Directors members after considering assessment results of Nomination and Remuneration Committee;

12. Provide report on supervisory duties that have been conducted during the previous financial year to GMS.

Rights and Authorities of Board of CommissionersBoard of Commissioners is authorized to supervise management of the Company’s and reports to shareholders through GMS, including:1. Examine books, letters and other documents, inspect cash

for verification purposes and other securities and assess the Company’s assets;

2. Request for explanation of Board of Directors and/or other officers concerning any issues related to management of the Company;

3. Acknowledge all policies and measures that have been and will be taken by Board of Directors;

4. Require Board of Directors and/or other officials under Board of Directors as acknowledged by Board of Directors to attend Board of Commissioners meetings.

5. Attend Board of Directors meetings and provide insights on discussed matters.

6. Board of Commissioners meetings at any time are entitled to temporarily terminate one or more Board of Directors members, should they act contrary to the Articles of Association or there be indications of the Company’s losses or neglect their obligations or there be compelling reasons for the Company.

7. In the event the entire Board of Directors positions are vacant and there are no replacing nor acting officials, then Board of Commissioners is authorized to designate one Board of Commissioners member to manage the Company.

8. Unless further stipulated in Board Manual, Board of Commissioners approves the following measures of the Company’s Board of Directors:a. Approve loans from banks or other financial

institutions or lend money on behalf of the Company;

b. Approve a new business or participate in other local or foreign companies;

c. Collateralize the Company’s fixed assets;d. Dispose and write off movable or immovable fixed

assets with certain minimum value set by Board of Commissioners;

e. Write off bad debts from books up to certain value set by Board of Commissioners.

Page 180: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

178Tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris dijabarkan secara rinci pada Board Manual yang dapat diakses pada website Perseroan: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/board_manual.

Susunan Dewan KomisarisSebagaimana tercatat pada Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Andalia Farida, SH. MH., Notaris di Jakarta, tidak ada perubahan anggota Dewan Komisaris sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, dimana anggota Dewan Komisaris ABM Investama tetap terdiri dari 3 orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai berikut:

1. Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama)2. Mivida Hamami (Komisaris)3. Erry Riyana Hardjapamekas (Komisaris Independen)

Profil anggota Dewan Direksi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2013Sepanjang tahun 2013 selain memberikan nasihat dan arahan dalam bentuk surat-menyurat kepada Direksi, Dewan Komisaris memberikan pandangan serta berbagai rekomendasi mencakup pengelolaan operasional maupun hal-hal lain sesuai tugas dan kewajibannya. Rekomendasi Dewan Komisaris juga disampaikan dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi seperti rekomendasi untuk pembenahan proses audit, untuk fokus dan perbaikan disumber daya manusia, proses dan hal-hal fundamental lainnya.

Rapat Dewan KomisarisDalam proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan, Dewan Komisaris melakukan rapat-rapat atau evaluasi laporan operasional bulanan dan diskusi dengan komite-komite yang terkait, sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih, atau atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Rapat periodik dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk membahas kinerja Perseroan, rencana kerja Direksi, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Apabila dinyatakan perlu, Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Duties, authorities and responsibilities as well as guidelines and rules of Board of Commissioners are described in detail in Board Manual which can be accessed on the Company’s website: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/board_manual.

Board of Commissioners CompositionAs recorded in Deed No. 15 dated December 21, 2012 prepared by Notary Andalia Farida, SH. MH., Notary in Jakarta, there was no change in Board of Commissioners members until December 31, 2013, so that ABM Investama’s Board of Commissioners members still consist of 3 members: 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner as follows:

1. Rachmat Mulyana Hamami (President Commissioner)2. Mivida Hamami (Commissioner)3. Erry Riyana Hardjapamengkas (Independent Commissioner)

Profiles of Board of Commissioners members are described in Corporate Data section of this Annual Report.

Implementation of Board of Commissioners’ Duties in 2013Throughout 2013 in addition to providing advices and guidances in form of correspondence with Board of Directors, Board of Commissioners gave their views and recommendations including operational management and other matters according to its duties and obligations. Board of Commissioners’ recommendations were also provided in joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors such as recommendation for refinement of audit process, to focus on and improve human resources, processes and other fundamental matters.

Board of Commissioners MeetingsIn process of supervisory on the Company’s operations, Board of Commissioners conducts meetings or evaluations of monthly operational report and discussions with relevant committees, according to matters that require attention. Board of Commissioners may hold meeting if deemed necessary by one or more Commissioners, or upon written request of one or more shareholders who together have 1/10 or more of total shares with voting rights by mentioning matters to be discussed. Periodic meeting is held every three (3) months to discuss the Company’s performance, Board of Directors’ work plans and strategic issues that require Board of Commissioners’ approval. If deemed necessary, Board of Commissioners may invite Board of Directors.

Page 181: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

179Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris ABM Investama mengadakan 4 (empat) kali rapat formal dan juga beberapa pertemuan informal lainnya untuk membahas hasil laporan Direksi atas kinerjanya untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perseroan. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel: Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Table: Board of Commissioners’ Meeting Attendance

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance

% Kehadiran% Attendance

1. Rachmat Mulyana Hamami Komisaris UtamaPresident Commissioner 4 4 100

2. Mivida Hamami KomisarisCommissioner 4 3 75

3. Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

Dewan Komisaris ABM Investama dalam menjalankan fungsi pengawasannya juga melakukan pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, Dewan Komisaris juga secara bersama-sama telah mengambil 13 (tiga belas) keputusan di luar rapat (sirkular) yang antara lain mengenai pengangkatan anggota baru Komite Investasi, pemberlakuan piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, pemberlakuan piagam Komite Investasi, pengangkatan ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing system), penunjukan pimpinan RUPS Luar Biasa Perseroan, persetujuan pemberian fasilitas pinjaman untuk PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Sanggar Sarana Baja, pengesahan revisi Piagam Komite Audit, persetujuan penerimaan fasilitas pinjaman, persetujuan pembelian aset, pengesahan Limit of Authority, dan penunjukan Komisaris Utama Perseroan untuk mewakili Dewan Komisaris menandatangani Pernyataan.

Program Pendalaman Pengetahuan 2013 Knowledge Enrichment Program 2013

Rachmat Mulyana Hamami

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

23 Sept/SeptMitigating Fraud & Corrup-tion from the Perspective of ASEAN CG Scorecard

ABM Investama SeminarGedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta

Mivida Hamami

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

13 Des/DecBoard Nomination & Election that Creates Real Values

IICD Discussion Panel Four Season Hotel

23 Sept/SeptMitigating Fraud & Corrup-tion from the Perspective of ASEAN CG Scorecard

ABM Investama SeminarGedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta

Throughout 2013 ABM Investama’s Board of Commissioners held four (4) formal meetings and several informal meetings to discuss Board of Directors performance report for certain period in managing the Company. Attendance rate of Board of Commissioners members in the meetings is as follows:

ABM Investama’s Board of Commissioners in carrying out its supervisory function also conducts informal meetings. In addition, Board of Commissioners collectively also made 13 (thirteen) decisions outside (circular) meetings regarding, among others, appointment of new member of Investment Committee, enactment of Nomination and Remuneration Committee charter, enactment of Investment Committee charter, appointment of whistleblowing systems Team Leader, designation of chairman of the Company’s Extraordinary GMS, approval for provision of loan facilities to PT Cipta Kridatama, PT Cipta Krida Bahari, PT Sanggar Sarana Baja, ratification of the revised Audit Committee Charter, approval for acceptance of loan facilities, approval for asset purchase, ratification of Limit of Authority and and appointment of the Company’s President Commissioner to represent Board of Commissioners in signing the Statement.

Page 182: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

180Erry Riyana Hardjapamekas

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

22 Nov/Nov Maybank Directors’ Work-shop Maybank Training Kuala Lumpur,

Malaysia

23 Sept/SeptMitigating Fraud & Corrup-tion from the Perspective of ASEAN CG Scorecard

ABM Investama SeminarGedung TMT 1, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta

Komite di Bawah Dewan KomisarisDewan Komisaris membentuk beberapa komite untuk membantunya dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, komite-komite ini bekerja secara profesional dan mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Komite AuditKeberadaan Komite Audit bagi perusahaan publik mengacu pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang telah diperbaharui dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

Komite Audit ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 tanggal 9 November 2011. Komite Audit telah memiliki Piagam Komite Audit yang menjadi landasan kerja Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.005/ABM-RES-BOC/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Audit.

Keanggotaan Komite AuditAnggota Komite Audit harus memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. Masa kerja anggota Komite Audit paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen dengan dua orang eksternal yang independen.

Committees under Board of CommissionersBoard of Commissioners formed several committees to assist in supervising adequate corporate management in accordance with GCG principles. In performing their duties, these committees work professionally and independently and directly report to Board of Commissioners.

Audit CommitteeThe existence of audit committee in public companies refers to Appendix of Decision of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012, Regulation No. IX.I.5 concerning Establishment and Implementation Guidelines for Audit Committee which was amended with Decision of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012.

Audit Committee of PT ABM Investama Tbk was formed based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 dated November 9, 2011. Audit Committee has Audit Committee Charter which has become foundation of Audit Committee’s works as stipulated in Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 005/ABM-RES-BOC/XII/2011 dated December 22, 2011 concerning Enactment of Audit Committee Charter.

Audit Committee MembershipAudit Committee members must have high integrity, accounting or finance educational background, sufficient knowledge of reading and understanding financial statements, adequate knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively. Service period of Audit Committee members is no later than 3 (three) years and may be reappointed for one subsequent office term. Composition of Audit Committee membership consists of at least three persons, chaired by an Independent Commissioner with two external independent personnel.

Page 183: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

181Sampai dengan 31 Desember 2013 susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:1. Erry Riyana Hardjapamekas (Ketua /Komisaris Independen)2. Andradiet J. Alis (Anggota/Independen)3. Lucy Saptari (Anggota/Independen)

Anggota Komite Audit merupakan pihak independen yang ditunjuk dan diangkat oleh Komisaris Independen untuk membantu tugasnya sebagai Ketua Komite Audit. Anggota Komite Audit bukan merupakan karyawan ataupun afiliasi dari pengurus Perseroan agar independensi dan integritas dari setiap masukan serta tindakan yang diberikannya akan selalu terjaga dan kepentingan pemegang saham minoritas selalu terlindungi.

Profil anggota Komite Audit terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite AuditKomite Audit membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perseroan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit bertugas untuk memastikan bahwa laporan keuangan serta informasi lainnya yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak terkait dan publik, telah disajikan secara transparan, handal, dapat dipercaya dan tepat waktu, Perseroan telah memiliki pengendalian intern memadai yang dapat melindungi kekayaan miliknya dan senantiasa bekerja secara efektif dan efisien serta mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi Perseroan antara lain untuk:1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan

efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal;

2. Melakukan penilaian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Ekstern sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar;

3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen Perseroan serta pelaksanaannya;

4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan Perseroan termasuk laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada Pemilik Modal;

As of December 31, 2013 composition of Audit Committee members is as follows:1. Erry Riyana Hardjapamengkas (Chairman/Independent

Commissioner)2. Andradiet J. Alis (Member/Independent)3. Lucy Saptari (Member/Independent)

Audit Committee members are independent parties appointed by Independent Commissioner to assist his/her duties as Chairman of Audit Committee. Audit Committee members are not the Company’s employees or affiliates in order to maintain independence and integrity of their provided input and measures and protect minority shareholders’ interests.

Profiles of Audit Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.

Duties, Responsibilities and Authorities of Audit CommitteeAudit Committee assists Board of Commissioners in supervising adequate corporate management in accordance with GCG principles. In performing its duties Audit Committee is independent and directly reports to Board of Commissioners.

Audit Committee ensures that financial statements and other information provided by the Company to related parties and public, have been presented in a transparent, reliable, trustworthy and timely manner, the Company has adequate internal controls to protect its assets and always works effectively and efficiently and complies with the applicable laws and regulations.

Audit Committee assists Board of Commissioners in carrying out supervisory duties and provides advices to the Company’s Board of Directors among others to:1. Ensure effectiveness of internal control system and

implementation of external and internal auditors’ works;

2. Perform assessment planning and implementation of activities and results of audits conducted by Internal Audit Unit and External Auditor to prevent implementations and reports that do not meet standards;

3. Provide recommendations for improvement of the Company’s management control system and its implementation;

4. Ensure that there are adequate review procedures on information released by the Company including periodic financial reports, projections/forecasts and other financial information that are presented to Capital Owners.

Page 184: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

1825, Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris;6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan

Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajibannya.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dan berkoordinasi dengan Unit Audit Internal dan auditor eksternal.

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2013Sepanjang tahun 2013, Komite Audit menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit. Susunan Komite Audit serta tingkat kehadiran dalam rapat, sepanjang tahun 2013, adalah sebagai berikut:

Tabel: Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Table: Board of Commissioners’ Meeting Attendance

NamaName

JabatanPosition

Kehadiran Dalam RapatMeeting Attendance %

1. Erry Riyana Hardjapamekas Ketua/Chairman 15 100

2. Andradiet J Alis Anggota/Member 15 100

3. Lucy Saptari Anggota/Member 15 100

Kegiatan Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:1. Merevisi Piagam Komite Audit dalam rangka penyesuaian

dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan NOMOR: KEP-643/BL/2012, tanggal 7 Desember 2012, serta menyusun dan mengusulkan Rencana Kerja Komite Audit tahun 2013;

2. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan Triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, serta memantau agar Laporan Keuangan diterbitkan tepat waktu dan akurat;

3. Melakukan pemantauan pencapaian RKAP tahun 2013 secara berkala dan memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi biaya;

4. Melakukan penelaahan atas rencana pengembangan sistem Internal Audit dan program kerja Internal Audit, serta memberi masukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Internal Audit;

5. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas Akuntan Publik dalam melaksanakan audit tahun buku 2012;

6. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh risiko Perseroan yang substansial telah tercakup serta dipertimbangkan secara memadai;

5. Identify matters that require Board of Commissioners’ attention;

6. Perform other duties assigned by Board of Commissioners as long as within its scope of duties and obligations.

In carrying out its functions, Audit Committee is authorized to access records or information regarding employees, financial data, assets and the Company’s other resources related to its duties. In performing its authorities, Audit Committee cooperates and coordinates with Internal Audit Unit and external auditor.

Activity Report 2013 of Audit CommitteeThroughout 2013, Audit Committee held 15 (fifteen) meetings which were attended by all Audit Committee members. Audit Committee composition and attendance rate in meetings, during 2013, are as follows:

Activities of Audit Committee during 2013 are as follows:

1. Revised Audit Committee Charter to comply with Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP-643/BL/2012, dated December 7, 2012 and prepared and proposed Audit Committee Work Plan for 2013;

2. Reviewed Quarterly Financial Statements submitted to Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange, as well as monitored timely and accurate publication of Financial Statements;

3. Monitored achievement of RKAP 2013 on a regular basis and provided input to improve operational performance and cost efficiency;

4. Reviewed development plan of Internal Audit system and Internal Audit work program, as well as provided input to improve efficiency and effectiveness of Internal Audit;

5. Reviewed independence and objectivity of Public Accountant in performing audit of financial year 2012;

6. Reviewed adequacy of examination conducted by Public Accountant to ensure that all the Company’s substantial risks had been included and adequately considered;

Page 185: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1837. Memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik

yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun buku 2013;

8. Melakukan penelaahan terhadap temuan audit, baik oleh Auditor Internal maupun oleh Auditor Eksternal, dan memantau tindak lanjut rekomendasi audit atas temuan;

9. Melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian internal Perseroan dan memberi masukan guna mendorong terciptanya sistem pengendalian internal yang efektif;

10. Membantu melaksanakan sosialisasi dan penerapan Whistle Blowing System (WBS);

11. Melakukan pemantauan atas pengelolaan risiko yang dihadapi Perseroan dan penerapan Tata Kelola Perseroan yang baik (GCG) serta memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas penerapannya;

12. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

Komite Nominasi dan RemunerasiKomite Nominasi dan Remunerasi ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 018/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Nominasi dan Remunerasi telah memiliki Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai landasan kerja Komite Nominasi dan Remunerasi yang dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.017/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.

Keanggotaan Komite Nominasi dan RemunerasiAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi harus memahami kegiatan usaha ABM Investama dan Grup ABM, memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundang-undangan pasar modal, operasional perusahaan, ketenagakerjaan serta hubungan industrial, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris sebagai ketua komite dan anggota lainnya dapat berasal dari dalam atau luar perusahaan. Untuk anggota yang berasal dari luar perusahaan, tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota komite lain. Masa kerja anggota Komite Nominasi dan Remunerasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

7. Provided recommendation on appointment of Public Accountant to audit Financial Statements for financial year 2013;

8. Reviewed audit findings, either by Internal Auditor or External Auditor and monitored follow-up on audit recommendations on findings;

9. Reviewed effectiveness of the Company’s internal control and provided input to encourage establishment of effective internal control system;

10. Assisted socialization and implementation of Whistle Blowing System (WBS);

11. Monitored management of risks faced by the Company and Good Corporate Governance (GCG) implementation as well as provided input to improve effectiveness of implementation.

12. Reported to Board of Commissioners regarding risks faced by the Company and risk management implementation by Board of Directors.

Nomination and Remuneration CommitteeNomination and Remuneration Committee of PT ABM Investama Tbk was formed based on Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 018/ABM-RES-BOC/V/2012 dated May 3, 2012. Nomination and Remuneration Committee has Nomination and Remuneration Committee Charter which has become foundation of Nomination and Remuneration Committee’s works as stipulated in Decision of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No. 017/ABM-RES-BOC/V/2012 dated May 3, 2012 concerning Enactment of Nomination and Remuneration Committee Charter.

Nomination and Remuneration Committee MembershipNomination and Remuneration Committee members must understand business activities of ABM Investama and ABM Group, have adequate knowledge of the laws and regulations in capital markets, operations, employment and industrial relations, have sufficient knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively.

Composition of Nomination and Remuneration Committee membership consists of at least one Commissioner as chairman of the committee and other members may come from inside or outside the Company. For members who come from outside the Company, they are not allowed to concurrently serve as members of other committees. Service period of Nomination and Remuneration Committee members is no later than three (3) years and may be reappointed for one subsequent office term.

Page 186: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

184Sampai dengan 31 Desember 2013, susunan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:1. Mivida Hamami (Ketua/Komisaris)2. Rachmat Mulyana Hamami (Anggota/Komisaris Utama)3. Achmad Ananda Djajanegara (Anggota/Direktur Utama)4. Erry Fanda Pane (Anggota)

Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Nominasi dan RemunerasiTugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi berjalan secara obyektif, efektif dan efisien, serta sesuai dengan prinsip manajemen SDM dan prinsip GCG.

Tugas Komite di bidang Nominasi adalah sebagai berikut:a. Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk

memastikan bahwa Perseroan telah memiliki strategi dan kebijakan nominasi, meliputi proses analisis organisasi, prosedur dan kriteria rekrutmen dan seleksi, serta promosi dan suksesi.

b. Menyusun kriteria seleksi, kualifikasi, syarat-syarat dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi di Perseroan yaitu General Manager atau setara.

c. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris nama-nama calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan kepada RUPS.

d. Menyampaikan rekomendasi dan membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa nama-nama calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan, baik dari dalam maupun dari luar Perseroan sesuai dengan kriteria seleksi, due diligence dan prosedur nominasi yang terdapat dalam Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) dan kebijakan manajemen.

Sedangkan tugas Komite di bidang Remunerasi adalah: a. Mempelajari peraturan perundang-undangan dan

ketentuan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi untuk diberlakukan di Perseroan dan ABM Group.

b. Memastikan bahwa Perseroan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta berupa tantiem dan insentif yang bersifat fariabel.

As of December 31, 2013, composition of Nomination and Remuneration Committee is as follows:1. Mivida Hamami (Chairman / Commissioner)2. Rachmat Mulyana Hamami (Member/President Commissioner)3. Achmad Ananda Djajanegara (Member/President Director)4. Fanda Erry Pane (Member)

Profiles of Nomination and Remuneration Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.

Duties, Responsibilities and Authorities of Nomination and Remuneration CommitteeDuties and responsibilities of Nomination and Remuneration Committee are to assist Board of Commissioners in carrying out supervisory function and ensure that nomination and remuneration processes are implemented objectively, effectively and efficiently and in accordance with HR management and GCG principles.

The Committee’s duties in Nomination are as follows:a. Review and monitor to ensure that the Company has

nomination strategy and policy, covering organization analysis process, procedures and criteria for recruitment and selection, as well as promotion and succession.

b. Develop transparent selection criteria, qualifications, conditions and nomination procedures for nominated Members of Board of Commissioners, Board of Directors and senior management officials at one level below the Company’s Board of Directors i.e. General Manager or equivalent.

c. Provide recommendations to Board of Commissioners regarding names of nominated Members of Board of Commissioners and Board of Directors to be proposed in GMS.

d. Provide recommendations and assist Board of Commissioners in ensuring that the proposed names of nominated Members of Board of Commissioners and Board of Directors, either from inside or outside the Company meet selection criteria, due diligence and nomination procedures stipulated in Board Manual and management policies.

While the Committee’s duties in Remuneration are:a. Comprehend the applicable laws and regulations in

remuneration to be applied in the Company and ABM Group.

b. Ensure that the Company has transparent remuneration system in terms of salary or honorarium, allowances and fixed facilities, as well as variable bonus and incentives.

Page 187: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

185c. Mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi dan

Dewan Komisaris, serta merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target kinerja yang ditetapkan.

d. Memberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager untuk seterusnya mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

e. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian dan pengunaan fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager serta memberikan rekomendasi perbaikan/perubahan yang diperlukan.

f. Membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi, berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager.

g. Mengkaji dan menyampaikan rekomendasi yang transparan tentang kebijakan pemberian gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat General Manager minimal sekali dalam setahun.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara independen dan atas persetujuan Dewan Komisaris, berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan efektivitas praktek Nominasi dan Remunerasi serta pengelolaan SDM di dalam Perusahaan dan Grup Perusahaan. Dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, Komite juga dapat mempekerjakan tenaga ahli atau konsultan dan membentuk tim GCG untuk membantu pelaksanaan tugasnya.

Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2013Pada tahun 2013 Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) mengadakan dua kali rapat reguler pada tanggal 27 Mei 2013 dan 18 November 2013. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi serta tingkat kehadiran dalam rapat, sepanjang tahun 2013, adalah sebagai berikut:

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance %

1. Mivida Hamami Ketua/Chairman 4 4 100

2. Rachmat Mulyana Hamami Anggota/Member 4 3 75

3. Achmad Ananda Djajanegara Anggota/Member 4 4 100

4. Erry Fanda Pane Anggota/Member 4 4 100

c. Review adequacy of remuneration system for Board of Directors and Board of Commissioners and recommend necessary adjustments by considering relations between remuneration level received and achievement of determined performance target.

d. Provide recommendations on nomination system, transparent remuneration evaluation for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level to be subsequently proposed to Board of Commissioners.

e. Review adequacy of policies of provision and utilization of facilities provided to Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level as well as provide recommendations for necessary improvements/changes.

f. Assist Board of Commissioners in formulating and determining remuneration policies, in terms of salary or honorarium, allowances and fixed and variable facilities for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level.

g. Review and submit transparent recommendations on policies of salary or honorarium, allowances and fixed and variable facilities for Board of Commissioners, Board of Directors and officials at General Manager level at least once a year.

In performing its duties, Nomination and Remuneration Committee works independently and with approval of Board of Commissioners, has authority to full, free and unlimited access to the Company related to effectiveness of Nomination and Remuneration practices and HR management within the Company and the Company Group. Upon written approval of Board of Commissioners, the Committee may also employ experts or consultants and form GCG team to assist in performing its duties.

Activity Report 2013 of Nomination and Remuneration Committee In 2013 Nomination and Remuneration Committee (KNR) held two regular meetings on May 27, 2013 and November 18, 2013. Composition of Nomination and Remuneration Committee and attendance rate in meetings during 2013, are as follows:

Page 188: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

186Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2013 memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Bidang Nominasi• Menyepakati perjanjian kerja terpadu dengan konsultan

(head hunter) untuk mendapatkan dan menyeleksi calon-calon kandidat yang dibutuhkan untuk posisi top eksekutif dan Direksi;

• Menyetujui indikator-indikator KPI yang digunakan dalam mengukur kinerja Dewan Komisaris;

• Menyepakati evaluasi kinerja tahunan Dewan Komisaris dapat dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya;

• Menyetujui kebijakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dan tata cara pelaksanaannya.

Bidang RemunerasiMembahas kemungkinan untuk tidak menaikkan gaji Direksi di tahun 2014 sehubungan dengan kondisi pasar di industri tambang yang belum membaik. Jika ada kenaikan gaji Direksi maka besarannya di sekitar tingkat inflasi 2014.

Komite InvestasiKomite Investasi ABM Investama dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama Nomor 017/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Investasi telah memiliki Piagam Komite Investasi yang menjadi landasan kerja Komite Investasi sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ABM Investama No.009/ABM-RES-BOC/IV/2012 tanggal 3 Mei 2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Investasi.

Keanggotaan Komite InvestasiAnggota Komite Investasi harus memahami kegiatan usaha ABM Investama dan Grup ABM, serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan keanggotaan Komite Investasi terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, serta dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Masa kerja anggota Komite Investasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Sampai dengan 31 Desember 2013 susunan Komite Investasi adalah sebagai berikut:1. Rachmat Mulyana Hamami (Ketua/Komisaris Utama)2. Erry Riyana Hardjapamekas (Anggota/Komisaris

Independen)3. Achmad Ananda Djajanegara (Anggota/Direktur Utama)

Nomination and Remuneration Committee meetings during 2013 resolved the following:

Nomination• Agreed on integrated work contract with head hunter to

obtain and select required candidates for top executive and Directors positions;

• Approved KPI indicators used to measure performance of Board of Commissioners;

• Agreed that annual performance evaluation of Board of Commissioners can be conducted consistently every year;

• Approved policies of due diligence, fit and proper test and the implementation procedures.

RemunerationDiscussed possibility of not to raise salaries of Board of Directors in 2014 due to market condition in mining industry which has not improved. Should there be increase in Board of Directors’ salary than the amount shall be at 2014 inflation rate.

Investment CommitteeInvestment Committee of ABM Investama was formed based on Decision of Board of Commissioners of ABM Investama No. 017/ ABM-RES- BOC/V/2012 dated May 3, 2012. Investment Committee has Investment Committee Charter which has become foundation of Investment Committee’s work as stipulated in Decision of Board of Commissioners of ABM Investama No. 009/ABM-RESBOC/V/2012 dated May 3, 2012 concerning Enactment of Investment Committee Charter.

Investment Committee MembershipInvestment Committee members must understand business activities of ABM Investama and ABM Group, have sufficient knowledge and experience according to their educational backgrounds and ability to communicate effectively.

Composition of Investment Committee membership consists of at least 1 (one) Commissioner appointed by Board of Commissioners, and is assisted by Board of Commissioners Secretary in performing its duties. Service period of Investment Committee members is no later than three (3) years and may be reappointed for one subsequent office term.

As of December 31, 2013, composition of Investment Committee is as follows:1. Rachmat Mulyana Hamami (Chairman/President

Commissioner)2. Erry Riyana Hardjapamekas (Member/Independent

Commissioner)3. Achmad Ananda Djajanegara (Member/President Director)

Page 189: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1874. Yovie Priadi (Anggota/Direktur Strategi Korporate)5. Rara Rengganis Dewi (Anggota – mulai menjabat sejak 3

Mei 2013)

Profil anggota Komite Investasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Investasi

Tugas utama Komite Investasi adalah membantu melakukan pengawasan investasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pengelolaan investasi Perseroan, termasuk Anak Perusahaan berikut implementasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP). Komite Investasi menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Investasi berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang investasi, penggunaan dana terkait investasi, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Investasi bekerjasama dan berkoordinasi dengan Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite lain, Tim Investasi, dan atau unit-unit operasional Perusahaan, termasuk Anak Perusahaan.

Laporan Kegiatan Komite Investasi Tahun 2013 Komite Investasi ABM Investama (Komite Investasi) dibentuk pada tanggal 27 Maret 2013 dan mengadakan rapat reguler pertamanya pada tanggal 27 Mei 2013. Komite Investasi, yang bekerja secara profesional dan independen serta berpedoman pada Piagam Komite Investasi, berperan membantu dan mendukung Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengelolaan Perseroan terkait rencana dan pelaksanaan investasi Perseroan dan anak-anak perusahaannya.

Susunan Komite Investasi serta kehadiran dalam rapat yang diselenggarakan selama tahun kerja 2013 adalah sbb.:

No. NamaName

JabatanPosition

Kehadiran Dalam RapatMeeting Attendance %

1. Rachmat Mulyana Hamami Ketua/Chairman 3 100

2. Erry Riyana Hardjapamekas Anggota/Member 3 100

3. Achmad Ananda Djajanegara Anggota/Member 3 100

4 Yovie Priadi Anggota/Member 3 100

5. Rara Rengganis Dewi Anggota/Member 3 100

Catatan: Jumlah rapat reguler Komite Investasi selama tahun 2013 adalah sebanyak 3 kali Note: There were 3 regular meetings of Investment Committee during 2013

4. Yovie Priadi (Member/Director of Corporate Strategy)5. Rara Rengganis Dewi (Member - since May 3, 2013)

Profiles of Investment Committee members are described in Corporate Data section of this Annual Report.

Duties, Responsibilities and Authorities of Investment CommitteeThe main duties of Investment Committee are to assist in supervising investments and provide recommendations to Board of Commissioners on the Company’s investment management, including Subsidiaries and implementation of Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP). Investment Committee performs its duties and responsibilities professionally and independently without interference any parties.

In carrying out its functions, Investment Committee is authorized to access records or information on investments, fund utilization related to investments, assets and the Company’s other resources related to its duties. In performing its authorities, Investment Committee cooperates and coordinates with Board of Commissioners Secretary and other Committees, Investment Team and or the Company’s operational units, including Subsidiaries.

Activity Report 2013 of Investment CommitteeInvestment Committee of PT ABM Investama Tbk (Investment Committee) was formed on March 27, 2013 and held its first regular meeting on May 27, 2013. Investment Committee, which works professionally and independently based on Investment Committee Charter, has an important role in assisting and supporting Board of Commissioners in performing supervision providing advices on the Company’s management related to investment plans of the Company and its subsidiaries.

Investment Committee composition and attendance rate in meetings held during 2013 are as follows:

Page 190: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

188Tugas dan tanggung jawab Komite Investasi meliputi :1. Menelaah efektivitas pedoman investasi yang telah

ditetapkan bagi kegiatan investasi Perseroan dan anak perusahaan;

2. Menelaah dan mengkaji secara periodik pelaksanaan kegiatan investasi yang telah dilaksanakan oleh Perseroan dan anak perusahaan yang meliputi kepatuhan dalam melaksanakan kebijakan investasi yang telah digariskan dan petunjuk pelaksanaan terkait termasuk tingkat risiko dari setiap investasi;

3. Secara periodik melakukan pengkajian dan menelaah kelengkapan Charter dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan;

4. Memastikan dibuatnya risalah rapat yang dilakukan Komite Investasi untuk dilaporkan kepada Dewan Komisaris secara reguler;

5. Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan Dewan Komisaris terkait pengelolaan investasi dan risiko usaha apabila diminta;

6. Membuat rencana kerja tahunan Komite Investasi yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan atas kebijakan investasi Perseroan;

7. Melaporkan hasil-hasil kerja Komite kepada Dewan Komisaris secara periodik;

8. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam hal pengawasan atas investasi Perseroan dan anak perusahaan;

Dalam melaksanakan pekerjaannya selama tahun 2013, Komite Investasi telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1. Mengadakan dua kali kunjungan lapangan ke Meulaboh,

Aceh, yaitu pada tanggal 18-19 Februari 2013 dan pada tanggal 18 April 2013 untuk melihat perkembangan pembangunan proyek pertambangan PT Mifa Bersaudara (Mifa) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) yang merupakan anak-anak perusahaan (pemilik IUP) dari PT Media Djaya Bersama (MDB), yang merupakan anak perusahaan dari PT Reswara Minergi Hartama (RWA), yaitu salah satu anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.

2. Mengadakan tiga kali rapat reguler, yaitu pada tanggal 27 Mei 2013, 27 Agustus 2013 dan 18 November 2013 dengan topik-topik pembahasan sebagai berikut:1) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Investasi

2013.2) Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi (IDPP)

Perseroan serta pelaksanaannya.3) Rencana investasi Perseroan untuk kegiatan

operasionalnya.

Duties and responsibilities of Investment Committee include:1. Review effectiveness of investment guidelines established

for investment activities of the Company and subsidiaries;

2. Periodically review and assess implementation of investments executed by the Company and subsidiaries covering compliance in implementing outlined investment policies and relevant guidelines including risk level of each investment;

3. Periodically review and examine completeness of Charter and provide recommendations to Board of Commissioners on required adjustments;

4. Ensure preparation of minutes of meetings held by Investment Committee to be reported to Board of Commissioners regularly;

5. Provide reference material and information for Board of Commissioners related to investment management and business risks if required;

6. Prepare Investment Committee annual work plan which is aligned with the Company’s work plans on investment policies;

7. Report the Committee’s work results to Board of Commissioners periodically;

8. Perform other duties assigned by Board of Commissioners in relation to roles and responsibilities of Board of Commissioners in terms of supervision on investments of the Company and subsidiaries;

In carrying out its duties during 2013, Investment Committee performed following activities:

1. Conducted two field visits to Meulaboh, Aceh, on February 18-19, 2013 and April 18, 2013 to see progresses of mining projects of PT Mifa Bersaudara (Mifa) and PT Bara Energi Lestari (BEL) which are subsidiaries (IUP owners) of PT Media Djaya Bersama (MDB), which is a subsidiary of PT Reswara Minergi Hartama (RWA), a subsidiary of the Company engaged in coal mining.

2. Held three regular meetings, on May 27, 2013, August 27, 2013 and November 18, 2013 with the following discussion topics:1) Annual Work Plan and Budget of Investment

Committee 2013.2) Investment / Divestment Policies and Procedures

(IDPP) of the Company and its implementation.3) The Company’s Investment plans for its operations.

Page 191: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1894) Proyek-proyek dalam IDPP sampai dengan periode

September 2013.5) Perkembangan proyek MDB sampai dengan periode

September 2013.6) Perkembangan persiapan Perseroan untuk kegiatan

operasionalnya.

3. Mengambil keputusan-keputusan sebagai berikut:1) Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

2013.2) Menyetujui Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi

Perseroan.3) Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan

kegiatan operasionalnya.

Catatan:Sesuai dengan Rencana Kerja tahunan yang telah disetujui, dimana Rapat Reguler untuk setiap tahun kerja akan dilangsungkan sebanyak 4 kali dalam setahun, maka Rapat Reguler keempat Komite Investasi untuk tahun kerja 2013 telah dilangsungkan pada tanggal 19 Februari 2014.

Direksi

Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai kepentingan dan tujuan Perseroan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi bertanggung jawab mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan

persetujuan Dewan Komisaris.2. Merumuskan pemahaman, komitmen dan penyempurnaan

terhadap visi, misi dan strategi Perseroan.3. Menetapkan kebijakan dasar korporat. 4. Menetapkan sasaran serta evaluasi kinerja unit kerja yang

berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP).

5. Mengajukan usulan dan menetapkan usulan dan perubahan RKT dan RKJP.

6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/Key Performance Indicator sesuai evaluasi kinerja Perseroan dan anak perusahaan sesuai RKT dan RKJP.

7. Mengangkat, memberhentikan, promosi, demosi pejabat Perseroan mulai kepala unit kerja hingga jabatan yang lebih tinggi di atur melalui ketetapan Direksi.

4) IDPP projects up to the September 2013 period.

5) Development of MDB projects up to the September 2013 period.

6) Progess of the Company’s preparation for its operations.

3. Made the following decisions:1) Approved Annual Work Plan and Budget 2013.2) Approved the Company’s Investment/Dinvestment

Policies and Procedures.3) Approved the Company’s plan to conduct its

operations.

Note:In accordance with approved Annual Work Plan, where Regular Meeting for each service year to be held 4 times a year, then the fourth Regular Meeting of Investment Committee for the service year 2013 was held on February 19, 2014.

Board of Directors

Board of Directors manages the Company in accordance with the Company’s interests and goals and acts as leader in such management roles. Board of Directors is authorized to perform all necessary actions and dealings both for management of and ownership of the Company’s assets including binding the Company with other parties, under limitations stipulated in the Company’s Articles of Association. Legally, Board of Directors represents the Company either inside or outside the court.

Roles and Responsibilities of Board of Directors1. Set the Company’s vision, mission, and strategies with

approval of Board of Commissioners.2. Formulate understanding, commitment and improvement

of the Company’s vision, mission and strategies.3. Establish corporate fundamental policies4. Set targets and performance evaluation of working units

under each Board of Directors member in accordance with Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP).

5. Propose draft RKT and RKJP, determine proposals and amendments to RKT and RKJP

6. Establish and exert the most possible efforts to achieve targets/ Key Performance Indicator (KPI) of the Company and its subsidiaries according to RKT and RKJP.

7. Appoint, terminate, promote and demote the Company’s officials starting from head of working unit to the higher levels through Decisions of Board of Directors.

Page 192: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

1908. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah

yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

9. Menelaah, mengkaji, termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan dalam pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai kewenangan Direksi (IAC/IDC atau sejenis).

10. Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis Grup ABM.

12. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh kebijakan keuangan sesuai keputusan Direksi serta melaksanakan efesiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Perseroan dan Grup ABM.

13. Mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan dan pengembangan sumber dana bagi pengembangan Perseroan.

14. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan memberikan perhatian dan penghargaan (compensation and benefit) kepada sumber daya manusia.

15. Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perseroan (organization planning).

16. Memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan pemimpin/direktur yang dibutuhkan Grup ABM (leadership development).

17. Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui komunikasi korporat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan Perseroan.

18. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Wewenang DireksiKewenangan yang dimiliki oleh para aggota Direksi Perseroan diantaranya adalah sebagai berikut:1. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan.2. Mewakili dan atau mengikat Perseroan dengan pihak lain

sesuai kewenangan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

3. Menyelenggarakan Rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang mewakili sekurangkurangnya 1/10 dari jumlah saham yang memiliki hak suara.

4. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham setiap kali dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang

8. Perform risk analysis, determine measures to mitigate and overcome various risks encountered by the Company.

9. Review, analyze, including correct and approve implementation of each investment project according to authorities of Board of Directors (IAC/IDC or equal).

10. Monitor implementation of approved projects and investments.

11. Formulate, improve and implement business plan of ABM group.

12. Implement and control all financial policies based on Decision of Board of Directors and implement efficiency and effectiveness of financial functions in the Company and ABM Group.

13. Coordinate implementation of RKT and RKJP related to control of accounting and finance, treasury and management and development of source of funds for the Company’s development.

14. Identify and develop values that may improve the Company’s competitive advantages by providing compensation and benefits to human resources.

15. Design and develop organization that is capable of effectively performing business strategies and achieving efficiency in conducting the Company’s routine operations (Organization Planning).

16. Recruit, develop and maintain leaders/directors required by ABM group (leadership development).

17. Manage, develop and ensure communication with stakeholders through effective corporate communication in accordance with the Company’s policies.

18. Plan, coordinate and implement the Company’s obligations related to social and environmental responsibilities.

Authorization of Board of DirectorsAuthorities of the Company’s Board of Directors members are among others as follows:1. Represent the Company inside and outside the Court.2. Represent and/or bind the Company with other parties

according to authorities set forth in the Company’s Articles of Association.

3. Hold Board of Directors meetings at any time deemed necessary by one or more Board of Directors members or upon written request of one or more Board of Commissioners members or Shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights.

4. Hold GMS whenever necessary upon written request of one or more Board of Commissioners members or

Page 193: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

191atau lebih anggota Dewan Komisaris atau Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 dari jumlah saham yang memiliki hak suara.

5. Mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan termasuk di dalamnya Laporan Keuangan.

6. Mengajukan kebijakan dan prosedur di dalam masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi guna mencapai sasaran kerja di masing-masing fungsi departemen atau unit kerja yang bernaung di bawahnya.

7. Menetapkan struktur organisasi Perseroan.8. Mengusulkan perubahan Rencana Kerja Tahunan-RKT

(Business Plan) dan Rencana Kerja Jangka Panjang-RKJP (Long Term Business Plan).

9. Menetapkan rencana pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan Grup ABM.

Tugas, wewenang dan kewajiban serta pedoman dan tata tertib kerja Direksi dijabarkan secara rinci pada Board Manual yang dapat diakses pada website Perseroan: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/ board_manual.

Independensi DireksiIndependensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan. Untuk menjaga independensi, maka Perseroan menetapkan aturan bahwa pihak manapun kecuali organ Perusahaan dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perseroan dan anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perseroan.

Susunan DireksiKomposisi Direksi ABM Investama tidak mengalami perubahan selama tahun 2013 yaitu sebagaimana tercatat pada Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat Notaris Andalia Farida, SH, MH. Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.10-12789 tanggal 1 Februari 2013 adalah sebagai berikut:1. Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama)2. Willy Agung Adipradhana (Direktur)3. Syahnan Poerba (Direktur)4. Yovie Priadi (Direktur)

Profil anggota Direksi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights.

5. Approve the Company’s Annual Report including the Company’s Financial Statements.

6. Propose policies and procedures in each department or working unit under each Board of Directors member to achieve business objectives of each department or working unit.

7. Establish the Company’s organizational structure.8. Propose amandmends to RKT (Business Plan) and RKJP

(Long Term Business Plan).

9. Establish business development plan of the Company and ABM Group.

Duties, authorities and obligations as well as guidelines and rules of Board of Directors are described in detail in Board Manual which can be accessed on the Company’s website: http://www.abm-investama.com/corporategovernance/board_mannual.

Independence of Board of DirectorsIndependence of Board of Directors is one of key factors that need to be maintained in order to enable Board of Directors to act at their best for the Company’s interests. To maintain its independence, the Company governs that any parties except for the Company’s organs are prohibited from managing or being involved in the Company’s management and Board of Directors members are prohibited from conducting activities that may breach their independence in managing the Company.

Composition of Board of Directors Composition of Board of Directors of PT ABM Investama Tbk did not change during 2013 as recorded in Notarial Deed No. 15 dated December 21, 2012 prepared by Notary Andalia Farida, SH, MH., Notary in Jakarta, already submitted to the Ministry of Justice and Human Rights with Receipt of Amendment to the Company’s Data No. AHU-AH.01.10-12789 dated February 1, 2013 is as follows:

1. Achmad Ananda Djajanegara (President Director)2. Willy Agung Adipradhana (Director)3. Syahnan Poerba (Director)4. Yovie Priadi (Director)

Profiles of Board of Directors members are described in Corporate Data section of this Annual Report.

Page 194: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

192Pembagian Tugas DireksiDireksi bertugas secara kolegial. Namun agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas, dilakukan pembagian tugas anggota Direksi sesuai bidang dan kompetensinya. Pembidangan tugas tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Pembagian tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perseroan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada bagian Data Perusahaan pada laporan tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi ABM Investama adalah sebagai berikut:

A. Achmad Ananda Djajanegara, Direktur UtamaBertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di ABM Investama maupun anak perusahaan termasuk:• Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, visi,

misi dan strategi Perusahaan.• Mengkoordinasikan pemecahan masalah Perusahaan,

kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan, kebijakan audit, peningkatan budaya, citra dan tata kelola Perusahaan (GCG).

• Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu.

• Membawahi Unit Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.

B. Willy Agung Adipradhana, Direktur KeuanganBertanggung jawab terhadap pengendalian seluruh kebijakan keuangan termasuk:• Melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi

keuangan di Perusahaan dan anak perusahaan.• Mengkoordinasikan pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan

(RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan sumber dana bagi pengembangan Perusahaan.

• Membina dan menjaga hubungan dengan investor publik.• Membawahi departemen-departemen Treasury, Accounting

& Tax, ICT dan Investor Relations.• Mengesahkan semua Keputusan Direksi. • Memilah dan memberikan informasi tentang Perusahaan

kepada pemangku kepentingan.

Segregation of Duties of Board of Directors Board of Directors works collegially. However to be more efficient and effective in performing duties, there is segregation of duties of Board of Directors members according to their respective fields and competences. Allocation of duties does not eliminate the collegial responsibility of Board of Directors in managing the Company. Each Board of Directors member may perform duties and make decisions nonetheless Board of Directors’ decisions are shared responsibilities. Positions of Board of Directors members including President Director are equal. President Director’s main duty is to coordinate Board of Directors’ activities.

Segregation of duties of Board of Directors is made to ensure effectiveness of duties of all Board of Directors members in managing the Company. Segregation of duties and responsibilities of Board of Directors in general are described in Corporate Data section of this Annual Report. Duties of each Board of Directors member of ABM Investama are as follows:

A. Achmad Ananda Djajanegara, President Director Responsible for all activities in ABM Investama and its subsidiaries including: • Provide guidelines and control the Company’s policies,

vision, mission and strategies.• Coordinate the Company’s problem solving, planning

policy, controlling, achievement of long term goals, audit policy, enhancement of corporate culture, image and governance (GCG).

• Hold and lead Board of Directors’ periodical meetings or other meetings if deemed necessary.

• Supervise Internal Audit Unit and Corporate Secretary.

B. Willy Agung Adipradhana, Finance Director Responsible for control of all financial policies including:

• Perform efficiency and effectiveness of financial functions in the Company and its subsidiaries.

• Coordinate implementation of Annual Work Plan (RKT) and Long-Term Work Plan (RKJP) related to accounting and financial control, treasury and management of resources for the Company’s development.

• Build and maintain relationship with public investors.• Supervise Treasury, Accounting & Tax, ICT and Investor

Relations departments.• Endorse all Decisions of Board of Directors.• Select and provide information pertaining to the Company

to stakeholders.

Page 195: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

193C. Syahnan Poerba, Direktur Layanan Pendukung

KorporatBertanggung jawab terhadap aspek-aspek penunjang operasional Perseroan termasuk:• Strategi pengelolaan dan pengembangan sumber daya

manusia (SDM), memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkinerja tinggi dan core values baik (leadership development) termasuk dari sisi perhatian dan penghargaan (compensation and benefit).

• Merancang dan mengembangkan organisasi yang efektif.• Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi

kepada pemangku kepentingan.• Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan.• Membawahi departemen-departemen Legal, Corporate

Communication, Risk Management, Corporate Talent, Corporate Social Responsibility dan Human Resources.

D. Yovie Priadi, Direktur Strategi KorporatBertanggung jawab terhadap aspek-aspek pengembangan usaha dan investasi termasuk:• Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek

dan investasi yang telah disetujui. • Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan

rencana pengembangan bisnis baru grup ABM.• Mencari dan menetapkan mitra usaha strategis. • Membawahi departemen Business Process Improvement,

Corporate Planning Budgeting dan divisi Strategic Planning and Business Development.

Rapat DireksiDireksi disyaratkan melakukan rapat secara periodik minimum setiap 2 (dua) minggu sekali. Di luar waktu tersebut, rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Sepanjang tahun 2013, Direksi mengadakan 49 (empat puluh sembilan) kali rapat, baik untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja perusahaan maupun hal-hal lain yang dinilai penting. Jumlah rapat Direksi dan tingkat kehadiran anggota Direksi adalah sebagai berikut:

Tabel: Data Kehadiran Rapat Direksi Table: Board of Directors’ Meeting Attendance

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance %

1. Achmad Ananda Djajanegara Direktur UtamaPresident Director 49 43 87

2. Willy Agung Adipradhana Direktur KeuanganFinance Director 49 41 83

C. Syahnan Poerba, Corporate Support Services Director

Responsible for the Company’s supporting operational aspects including:• Formulate strategies for management and development of

human resources (HR), recruit, develop and maintain high performing human resources and core values (leadership development) including welfare and rewards aspects (compensation and benefit).

• Design and develop effective organization.• Manage, develop and ensure communication to

stakeholders.• Plan, coordinate and implement social and environmental

responsibilities.• Supervise Legal, Corporate Communication, Risk

Management Corporate Talent, Corporate Social Responsibility and Human Resources departments.

D. Yovie Priadi, Corporate Strategy DirectorResponsible for business development and investment aspects, including:• Monitor implementation of approved projects and

investments.• Formulate, refine and implement new business

development plan of ABM group.• Seek for and establish strategic business partners.• Supervise Business Process Improvement, Corporate

Planning Budgeting departments and Strategic Planning and Business Development division.

Board of Directors MeetingsBoard of Directors is required to hold periodic meetings once in 2 (two) weeks at the minimum. Other than such periodical meetings, Board of Directors may hold meeting at any time deemed necessary by one or more Board of Directors members or upon written request of one or more Board of Commissioners members or upon written request of one or more shareholders representing at least 1/10 of total shares with voting rights.Throughout 2013, Board of Directors held 49 (forty nine) to evaluate the Company’s performance achievements and other matters considered of significance. The number of Board of Directors meetings and attendance rate of Board of Directors members are as follows:

Page 196: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

194

Board of Directors collectively also made 9 (nine) decisions outside (circular) meetings regarding, among others, approval for provision of loan facilities, approval for asset purchase, ratification of Limit of Authority and other matters.

Board of Commissioners and Board of Directors Joint MeetingsBoard of Commissioners and Board of Directors in the Company’s daily management need to coordinate and cooperate to achieve the Company’s goals and sustainability in the long term. To synchronize views and decide crucial matters concerning the Company’s going concern and operations, Board of Commissioners and Board of Directors hold joint meeting regularly. The aim of this joint meeting is to discuss various agendas regarding work plans, operations, business opportunities, as well as strategic issues that require approval of Board of Commissioners. The joint meeting discusses Board of Directors’ periodic report and Board of Commissioners provides responses, notes and advices as outlined in minutes of meeting.

Throughout 2013, Board of Commissioners and Board of Directors held 4 (four) Joint Meetings with attendance rate of Board of Commissioners and Board of Directors members as follows:

Tabel: Data Kehadiran Rapat Direksi Table: Board of Directors’ Meeting Attendance

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance %

3. Syahnan Poerba

Direktur Layanan Pendukung KorporatCorporate Support Services Director

49 46 93

4. Yovie Priadi Direktur Strategi KorporatCorporate Strategy Director 49 48 97

Direksi juga secara bersama-sama telah mengambil 9 (sembilan) keputusan di luar rapat (sirkular) yang antara lain mengenai hal-hal persetujuan pemberian fasilitas pinjaman, persetujuan pembelian aset, pengesahan Limit of Authority, dan hal-hal lainnya.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam pengelolaan perusahaan sehari-hari harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan gabungan berkala. Rapat gabungan ini bertujuan membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Di dalam rapat gabungan dibahas laporan-laporan periodik Direksi dimana Dewan Komisaris memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan di dalam risalah rapat.

Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 4 (empat) kali Rapat Gabungan dengan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

Tabel: Data Kehadiran Rapat Gabungan Table: Joint Meeting Attendance

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance %

1. Rachmat Mulyana Hamami Komisaris UtamaPresident Commissioner 4 4 100

2. Mivida Hamami KomisarisCommissioner 4 4 75

3. Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris IndependenIndependent Commissioner 4 4 100

4. Achmad Ananda Djajanegara Direktur UtamaPresident Director 4 4 100

5. Willy Agung Adipradhana Direktur KeuanganFinance Director 4 4 75

Page 197: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

195Tabel: Data Kehadiran Rapat Gabungan Table: Joint Meeting Attendance

No. NamaName

JabatanPosition

Jumlah RapatNomber of Meeting

KehadiranMeeting Attendance %

6. Syahnan Poerba

Direktur Layanan Pendukung KorporatCorporate Support Services Director

4 4 100

7. Yovie Priadi Direktur Strategi KorporatCorporate Strategy Director 4 4 100

Program Pendalaman PengetahuanProgram Pendalaman Pengetahuan bagi anggota Direksi perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk peningkatan pengetahuan dan kompetensi, dan agar Direksi dapat selalu mengikuti perkembangan terbaru dunia usaha khususnya tentang bisnis inti perusahaan di bidang energi. Program Pendalaman Pengetahuan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Selama tahun 2013, Direksi telah mengikuti program pelatihan, seminar, workshop, sosialisasi atau loka karya sebagai berikut:

Tabel: Pelatihan Direksi Tahun 2013 Table: Trainings for the Board of Directors in 2013

Achmad Ananda Djajanegara

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

19 April The Art of Leadership PT Globeasia Indonesia Workshop The Sultan Hotel Jakarta Rp 1.250.000

20 May The 5th IICD Board Forum IICD Forum Le Meridien Hotel Jakarta Rp 2.000.000

5-7 October APEC 2013 CEO Summit Indonesia APEC CEO Summit Forum Bali International Concen-

tion Center Nusa Dua Bali Rp 38.000.000

Willy Agung Adipradhana

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

14 June Recruitment and retention strategies Brigt Consulting Workshop Millenium Hotel Sirih

Jakarta Rp 3.080.000

23 July

Menelaah peraturan kepala Badan Koordinasi Penana-man Modal Nomor 5 tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Non-Perizinan Penanaman ModalReview on regulation of Chairman of Indonesia Investment CoordinatingBoard No. 5 of 2013 concerning Guidelines and Procedures for Licensing and Non-Licensing of capital investment

LKDI Forum JS Luwansa Hotel Jakarta Rp 1.200.000

Knowledge Enrichment ProgramKnowledge Enrichment Program for Board of Directors members needs to be done on an ongoing basis for knowledge and competence improvement, and for Board of Directors to always follow the latest developments in business world, particularly regarding the Company’s core business in energy field. Knowledge Enrichment Program is implemented in order to improve effectiveness of Board of Directors’ duties. During 2013, Board of Directors attended training programs, seminars, workshops or socializations as follows:

Page 198: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

196Syahnan Poerba

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

25-27 February

2nd Annual Indonesia Min-ing 2013 Conference Clariden Conference The Westin Resort Nusa

Dua, Bali Rp 24.689.045

20-21 February HATS Training HATS Consultants Forum ABM lt 18 Rp 11.250.000

19 April The Art of Leadership PT Globeasia Indonesia Workshop The Sultan Hotel Jakarta Rp 1.250.000

25-26 June The 2013 future ASEAN Leadership un-conference The Conference Board Conference Grand Hyatt Kuala

Lumpur Rp 8.750.000

Yovie Priadi

TanggalDate

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

19 April The Art of Leadership PT. Globeasia Indonesia Workshop The Sultan Hotel Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 1.250.000

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan mempertimbangkan kemampuan profesional serta integritasnya di masyarakat dan bisnis. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai Compliance Officer yang membantu tugas Direksi memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.

Fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan dijabarkan dalam Piagam Sekretaris Perusahaan yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor 002/ABM-CIR-Dir/2012 tanggal 30 Januari 2012 tentang Piagam Sekretaris Perusahaan. Piagam Sekretaris Perusahaan berisi kebijakan yang mengatur aspek-aspek terkait fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan terhadap Direksi, Dewan Komisaris, komite-komite dan pemegang saham ABM Investama, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal serta penyampaian dan pemberian informasi perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:1. Sebagai penghubung (contact person) dan fasilitator

komunikasi antara Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah/instansi terkait, masyarakat dan pemangku kepentingan.

2. Mengkoordinasikan pemberian pendapat dari segi hukum, pengelolaan dokumen, kehumasan protokoler dan seremonial Perseroan untuk menunjang aktivitas Perseroan agar berjalan dengan efektif dan efisien serta meningkatkan citra Perseroan.

Corporate SecretaryCorporate Secretary is appointed by the Company by considering professional capability and integrity in public and business. Corporate Secretary reports to President Director. In general, Corporate Secretary serves as Compliance Officer who assists Board of Directors to comply with good corporate governance provisions.

Functions and role of Corporate Secretary are stipulated in Corporate Secretary Charter which was issued based on Decision of Board of Directors of PT ABM Investama Tbk No. 002/ABM-CIR-Dir/2012 dated January 30, 2012 concerning Corporate Secretary Charter. Corporate Secretary Charter contains policies that govern aspects related to functions and role of Corporate Secretary toward Board of Directors, Board of Commissioners, committees and shareholders of ABM Investama, compliance with the laws and regulations in capital markets as well as delivery and provision of corporate information to internal and external parties.

Duties and ResponsibilitiesDuties and responsibilities of Corporate Secretary are as follows:1. Acting as liaison (contact person) and communication

facilitator among Board of Directors, Board of Commissioners, shareholders, related government/institutions, public and stakeholders.

2. Coordinate provision of legal opinions, document management, protocol and ceremonial public relations of the Company to support its activities in order to operate effectively and efficiently and improve the Company’s image.

Page 199: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

1973. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan dalam

lingkungan Direksi, Dewan Komisaris dan Perseroan serta masalah administrasinya termasuk mengelola dokumen RUPS, risalah-risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, Daftar Pemegang Saham Khusus, dokumentasi perbedaan pendapat, undangan, agenda dan materi rapat serta dokumen lainnya.

4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS, rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, mengelola jadwal rapat agar berlangsung efektif.

5. Mengkoordinasikan penyediaan informasi dalam bentuk orientasi formal, kliping, surat elektronik dan media lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan lainnya.

6. Memberikan informasi secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris jika diminta, untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sesuai peraturan Perseroan dan peraturan yang berlaku.

7. Mengkoordinasikan kegiatan Direksi yang berkaitan dengan kegiatan korporasi untuk mendukung efektivitas fungsi Direksi dan kinerja Perseroan.

8. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar atau di dalam Perseroan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan.

9. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Perseroan guna menjembatani hubungan Perseroan dengan pemangku kepentingan dan pihak eksternal lainnya.

Profil Sekretaris PerusahaanJabatan Sekretaris Perusahaan saat ini dipegang oleh Ade Renaldi Satari sejak 5 Desember 2011. Beliau mendapatkan gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung tahun 1986 dan Master di bidang Bisnis dari Chaminade University, Hawaii, USA tahun 1987 melalui Fujitsu Asian Scholarship. Pemahamannya yang mendalam mengenai prinsip-prinsip kepatuhan dalam peraturan-peraturan Pasar Modal diperoleh melalui pengalamannya sebagai Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik yang bergerak di sektor jasa minyak dan gas bumi sejak November 2002. Selain itu, pemahaman hubungan investor dan hubungan media diperoleh dari pengalamannya sebagai Investor Relations dan Media Relations pada perusahaan publik yang bergerak di bidang perbankan sejak tahun 1999. Ade Renaldi Satari memiliki pengetahuan memadai dalam prinsip-prinsip dasar keuangan dan menyandang kualifikasi CFA level 1.

3. Organize secretarial activities in the environmental of Board of Directors, Board of Commissioners and the Company as well as administrative matters including managing GMS documents, minutes of meetings of Board of Directors, Board of Commissioners, joint meetings, Special Shareholders Register, documentation of dissenting opinions, invitations, agendas, meeting materials and other documents.

4. Coordinate organization of GMS, Board of Directors meetings, Board of Commissioners meetings, joint meetings, manage meeting schedules in order to be effective.

5. Coordinate provision of information in form of formal orientations, clippings, electronic mails and other media to Board of Directors, Board of Commissioners and other stakeholders.

6. Provide information periodically to Board of Directors and Board of Commissioners if required, to ensure that the Company complies with regulations regarding disclosure requirements according to the Company’s regulations and the applicable regulations.

7. Coordinate Board of Directors’ activities related to corporate activities to support effectiveness of Board of Directors’ functions and the Company’s performance.

8. Represent Board of Directors for dealing with external parties or within the Company in accordance with allocated assignments and predetermined policies.

9. Coordinate activities related to the Company’s interests in order to bridge the Company’s relationships with stakeholders and other external parties.

Profile of Corporate SecretaryCorporate Secretary position is currently held by Ade Renaldi Satari since December 5, 2011. He earned bachelor degree from Institut Teknologi Bandung in 1986 and Masters in Business from Chaminade University, Hawaii, USA in 1987 through Fujitsu Asian Scholarship. His in-depth understanding of compliance principles with Capital Market regulations was gained through his experience as Corporate Secretary at a public company engaged in oil and gas services sector since November 2002. Moreover, his understanding of investor relations and media relations was obtained from his experience as Investor Relations and Media Relations at a public company engaged in banking since 1999. Ade Renaldi Satari has adequate knowledge of basic principles of finance and holds CFA level 1 qualification.

Page 200: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

198Kegiatan Sekretaris PerusahaanKegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:1. Mengikuti perkembangan peraturan pasar modal dan

memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan menerbitkan 4 (empat) Laporan Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan.

2. Melaksanakan korespondensi dengan regulator pasar modal (OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya. Korespondensi yang dilakukan sebanyak 61 (enam puluh satu) kali.

3. Menyampaikan keterbukaan informasi mengenai Perseroan, antara lain dalam bentuk siaran pers, mailing list, dan website. Siaran pers yang dikeluarkan sebanyak 11 (sebelas) kali.

4. Mengkoordinasi penyelenggaraan RUPS Tahunan pada pada tanggal 30 Mei 2013 dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Juni 2013.

5. Mengkoordinasi pelaksanaan paparan publik tahunan yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Tahunan tanggal 30 Mei 2013.

Hubungan InvestorHubungan Investor bertugas memberikan layanan informasi dan mengembangkan hubungan yang baik dengan para pihak yang berkepentingan dengan investasi saham, terutama para pemegang saham, analis efek, manajer investasi, broker institusi maupun ritel dan media/pers.

Hubungan Investor di ABM Investama dikepalai oleh Adi Hartadi yang telah memiliki kualifikasi dan pengalaman di antaranya sebagai Kepala Hubungan Investor di PT. Baramulti Suksessarana Tbk dan lebih dari 10 tahun sebagai analis riset ekuitas di berbagai perusahaan sekuritas lokal dan internasional. Untuk menerapkan prinsip keterbukaan dan transparansi terhadap setiap aktivitasnya yang bersifat material, ABM Investama melalui Hubungan Investor melakukan komunikasi baik secara dua arah seperti bertemu analis, investor yang sudah ada maupun potensial, conference call melalui sarana komunikasi yang lain seperti presentasi perusahaan, laporan tahunan, situs web, siaran pers dan pemutakhiran email.

Hubungan Investor secara terus-menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas penyampaian informasi material, baik yang bersifat operasional dan finansial kepada investor yang sudah ada dan potensial. Disamping itu, secara rutin juga mengikuti forum-forum pertemuan investor dalam dan luar negeri serta roadshow.

Activities of Corporate SecretaryActivities carried out by Corporate Secretary Division during 2013 are as follows:1. Continuously observed capital market regulations and

ensured the Company’s compliance with the applicable regulations. The Company published 4 (four) Financial Statements and 1 (one) Annual Report.

2. Engaged in correspondence with capital market regulators (FSA and IDX) and other supporting institutions. There were 61 (sixty one) correspondences with these parties.

3. Delivered information disclosure regarding the Company, among others in form of press releases, mailing lists and website. There were 11 (eleven) issued press releases.

4. Organized Annual GMS on May 30, 2013 and Extraordinary GMS on June 27, 2013.

5. Organized annual public exposure which was conducted concurrently with Annual GMS on May 30, 2013 .

Investor RelationsInvestor Relations’ duties are to provide information services and develop good relationships with stakeholders associated with share investments, especially shareholders, securities analysts, investment managers, institutional and retail brokers and media/press.

Investor Relations at ABM Investama is led by Adi Hartadi who has qualifications and experience among others as Head of Investor Relations at PT. Baramulti Suksessarana Tbk and more than 10 years as equity research analyst at various local and international securities firms.. To apply openness and transparency principles to every material activity, ABM Investama through Investor Relations builds effective two-way communication such as meeting analysts, the existing and potential investors, conference calls through other communication media such as corporate presentations, annual reports, website, press releases and e-mail updates.

Investor Relations continually improves quality and quantity of material information delivery, both operational and financial to the existing and potential investors. In addition, on a regular basis also participates in national and international investor forums and roadshows.

Page 201: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

199Aktivitas Investor Relations Tahun 2013 Investor Relation’s Activities in 2013

No. AktivitasActivities

FrekuensiFrequency

1.Kunjungan Analis/InvestorAnalyst/Investor Visit 31

2.Konferensi Investor Lokal dan InternasionalLocal and International Investor Conference 13

3.Laporan TahunanAnnual Report 1

4.Pertemuan Analis Analyst Meeting 1

5.Paparan PublikPublic Expose 1

6.RUPSGMS 2

Tabel: Jadwal Investor Day/Corporate Day dan Konferensi 2013 Table: Schedule of Investor Day/Corporate Day and Conference 2013

No. Perusahaan EfekBrokerage House

AcaraEvent

FrekuensiFrequency

1. DBS Indonesia Access Corporate Day 18 February 2013, Jakarta, Indonesia

2. Morgan Stanley ASEAN Energy & Material Trip 25 February 2013 - 1 March 2013, Jakarta,

3. UBS Indonesia Small Cap Ideas Day 27 March 2013, Jakarta, Indonesia

4. Deutsche Bank DB Indonesia Conference 26-29 April 2013, Singapore

5. Morgan Stanley Fourth Annual Hongkong Investor Summit 13-16 May 2013, Hongkong

6. Citigroup ASEAN Investor Conference 4-5 June 2013, Jakarta, Indonesia

7. Standard Chartered Bank Standard Chartered 3rd Earth’s Resource Forum 19-20 June 2013, Hongkong

8. DBS DBS Pulse of Asia Conference 4 July 2013, Singapore

9. Goldman Sachs 3rd Annual Global Commodities Conference - Asia Pacific 12-13 September 2013, Singapore

10. Barclays-Mandiri Indonesia Corporate Days 30 September - 1 October 2013, London, UK

11. Nomura Indonesia All Access 22-23 October 2013, Jakarta, Indonesia

12. Standard Chartered Bank Double in 3 Triple in 5 Emerging Growth 31 October - 1 November 2013, Singapore

13. Morgan Stanley 12th Annual Asia Pacific Summit 13-15 November 2013, Singapore

Unit Audit InternalUnit Audit Internal dibentuk pada bulan September tahun 2011 dengan tujuan untuk memberikan pendapat yang profesional, independen dan objektif kepada Direktur Utama terhadap aktivitas dan operasi yang dijalankan oleh Perusahaan. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Unit Audit Internal di anak-anak perusahaan. Unit Audit Internal dipimpin oleh Hans Christian Manoe sebagai Kepala Unit Audit Internal dibantu oleh 4 anggota unit Audit Internal.

Hans Christian Manoe mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1993, gelar Sarjana Ekonomi Akuntan (SE, Ak.) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro pada tahun 1995, gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2012 dan Master of Business Administration (MBA) dari I.A.E de Grenoble, Université

Internal Audit UnitInternal Audit Unit was established in September 2011 with the aim to provide professional, independent and objective opinions to President Director on the Company’s activities and operations. This is done in cooperation with subsidiaries’ Internal Audit Units. Internal Audit Unit is led by Hans Christian Manoe as Head of Internal Audit Unit assisted by four members of Internal Audit unit.

Hans Christian Manoe earned his law degree (SH) from Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada in 1993, economics degree majoring in accounting from Faculty of Economics, Department of Accounting (SE, Ak.), Universitas Diponegoro in 1995, master degree in management from the Faculty of Economics (MM), Universitas Indonesia and Master of Business Administration (MBA) from I.A.E de Grenoble, Université

Page 202: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

200Pierre – Mendés, Perancis pada tahun 2012. Hans Manoe lulus dalam kualifikasi Certified Fraud Examiner/CFE dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Austin-Texas, USA dan merupakan anggota aktif dari assosiasi tersebut; Selain itu Hans Manoe juga merupakan anggota aktif dari Institute of Internal Audit (IIA) dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Jakarta - Indonesia. Memulai karir sebagai auditor eksternal di Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja/KAP PSS (Ernst & Young International) sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 dengan posisi terakhir sebagai Audit Manajer, perusahaan-perusahaan yang diaudit bergerak berbagai industri yaitu: oil and gas, manufacturing, perbankan, keuangan, trading, oil services dan advertising. Sejak tahun 2007 menjabat sebagai Head of Corporate Internal Audit di PT Lion Super Indo anak usaha Grup Delhaize - Belgia sampai tahun 2010, kemudian bergabung dengan PT Matahari Department Store Tbk. sebagai Head of Corporate Internal Audit sampai dengan tahun 2012, kemudian bergabung dengan Perseroan. Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Unit Audit Internal dilakukan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Tugas dan Tanggung JawabAudit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan, aktivitas audit meliputi:a. Melakukan kerja sama dengan Unit Audit Internal di anak

perusahaan untuk membuat rencana audit tahunan berdasarkan pendekatan risiko dan meminta persetujuan Direktur Utama setelah berdiskusi dengan Komite Audit atas rencana audit tahunan tersebut terlebih dulu;

b. Melakukan audit di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan lainnya;

c. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

e. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi audit, untuk memastikan perbaikan telah dilakukan dan dijalankan dengan baik secara konsisten;

f. Memastikan pengendalian internal telah berjalan dengan baik di semua lini Perusahaan untuk tercapainya: laporan keuangan yang akurat dan terpercaya; operasi yang efektif dan efisien; kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

g. Melakukan kerja sama dengan Komite Audit;h. Melakukan ad hoc audit sesuai usulan/penugasan dari

Direktur Utama;i. Melakukan evaluasi atas mutu kegiatan audit internal yang

dilakukannya.

Pierre- Mendes, France in 2012. Hans Manoe passed in qualifying Certified Fraud Examiner/CFE from Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Austin-Texas, USA and is an active member of the association; In addition Hans Manoe is also an active member of Institute of Internal Audit (IIA) and Indonesian Institute of Accountants (IAI) Jakarta - Indonesia. Starting his career as an external auditor at Purwantono, Suherman & Surja/KAP PSS (Ernst & Young International) from 2000 to 2007 with his last position as Audit Manager, his audit clients engaged in various industries including: oil and gas, manufacturing, banking, finance, trading, oil services and advertising. Since 2007 he served as Head of Corporate Internal Audit at PT Lion Super Indo, a subsidiary of Delhaize Group – Belgium until 2010, before joining PT Matahari Department Store Tbk. as Head of Corporate Internal Audit until 2012, then joined the Company. Head of Internal Audit is appointed and terminated by President Director with approval of Board of Commissioners.

Duties and ResponsibilitiesInternal Audit is in charge of testing and evaluating internal control and risk management systems in accordance with the Company’s policies, audit activities include:a. Cooperate with subsidiaries’ Internal Audit Units to

prepare annual risk-based audit plan and seek approval of President Director after prior discussion with Audit Committee on the annual audit plan;

b. Conduct audit in areas of finance, accounting, operations, human resources, information technology and others;

c. Prepare audit report and submit the report to President Director;

d. Provide improvement recommendation and objective information on the audited activities at all management levels;

e. Monitor follow-up on audit recommendation, to ensure improvement has been made and executed consistently;

f. Ensure that internal control runs well at all the Company’s levels to achieve: accurate and reliable financial statements; effective and efficient operations; compliance with the laws and regulations;

g. Cooperate with Audit Committee;h. Conduct ad hoc audit according to recommendation/

assignment from Director;i. Evaluate quality of the conducted internal audit activities.

Page 203: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

201Aktivitas Unit Audit Internal Kegiatan Unit Audit Internal dalam tahun 2013 masih terkait dengan salah satu fokus kegiatan utama yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, yaitu pengembangan fungsi Unit Audit Internal yang berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui standarisasi program kerja, pelaksanaan dan pelaporan audit yang mengacu ke International Professional Practices Framework (IPPF) yang adalah conceptual framework Audit Internal yang di buat oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Pengembangan fungsi audit di Perusahaan dilakukan dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Unit Audit Internal di anak-anak perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan peran dan fungsi pengendalian internal pada lini pertama dan lini kedua di level operasional Perusahaan. Kegiatan koordinasi dengan Unit Audit Internal di anak perusahaan dilakukan melalui rapat yang dilakukan secara rutin setiap bulan maupun secara ad hoc. Kerja sama dengan Unit Audit Internal di anak perusahaan dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan bersama, proses advisory, consultancy dan sharing knowledge. Berikut adalah kegiatan audit selama tahun 2013:

Kegiatan Audit tahun 2013 Audit Activities in 2013

No Audit TopikAudit Topic

Jenis AuditAudit Type

Periode pelak-sanaan audit

2013Period of Audit

2013

KeteranganDescription

Jumlah saran per-baikan pengendalian

internalNmber of Internal

Control improvement Recommnedations

1. Coal Trading Ad hoc Q1

Proses perencanaan, pelaksanaan dan pencatatannyaProcess of planning, execution and recording

6

2.

Biaya kesehatan dan entertainmentMedical expenses and entertainment

RegulerRegular Q1

Proses pertanggungjawaban biaya kesehatan dan entertainmentProcess of medical and entertainment expenses Report

6

3. Biaya terkait G&A G&A Expenses

RegulerRegular Q1 Proses transaksi di bagian G&A

Process of G&A transaction 6

4. Uang mukaCash Advance

Reguler Regular Q2

Proses pengambilan, pertanggungjawa-ban dan pencatatan uang mukaprocess of withdrawing, reporting and recording of cash advance

10

5. PersediaanInventory

RegulerRegular Q2 Proses persediaan

Inventory process 14

6.

Tindak lanjut temuan audi-tor eksternalFollow-up of External Audi-tor’s fIndings

Reguler Regular Q2

Monitor tindak lanjut temuan eksternal auditorMonitoring the follow-up of external audi-tor’s findings

14

7. Konsumsi BBMFuel Consumption

RegulerRegular Q3

Proses pengadaan dan konsumsi Bahan Bakar dan Minyak (BBM)Process of fuel procurement and consumption

7

8. Biaya Project Project Cost

Reguler Regular Q4

Pengendalian internal atas proses biaya projectCost internal control of project cost process

8

Internal Audit Unit ActivitiesInternal Audit Unit activities in 2013 were related to one of focuses of the main activities that have been conducted since 2012, which was continuous development of Internal Audit Unit. This was done through standardization of work program, audit work and report referring to International Professional Practices Framework (IPPF) which is conceptual framework of Internal Audit established by The Institute of Internal Auditors (IIA). Development of the Company’s audit function is carried out with communication and coordination with subsidiaries’ Internal Audit Units. This is done with the aim to support and enhance role and functions of internal control in first-line and second-line at the Company’s operational level. Coordination with subsidiaries’ Internal Audit Unit is done through regular meetings held every month and ad hoc meetings. Cooperation with subsidiaries’ Internal Audit Unit is done with collaborated audit activities, advisory, consultancy and knowledge sharing processes. The following are audit activities during 2013:

Page 204: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

202Rapat-rapat yang diikuti dalam tahun 2013 Meetings attended in 2013

No TopikTopic

KeteranganDescription

FrekuensiFrequency

1. Rapat bersama Komite AuditMeeting with Audit Committee

Membahas status audit, audit report dan tindak lanjut auditTo discuss audit status, audit report and follow-up 4

2. Rapat bersama Audit EksternalMeeting with External Auditor

Membahas temuan dan hasil auditTo discuss audit findings and result 2

3. Rapat bersama Internal Audit Grup ABMMeeting with ABM Group Internal Auditor

Membahas audit status, draft report dan kendala-kend-ala yang dihadapiTo discuss audit status, report draft and problems encoun-tered

4

Pelatihan dan pengembangan Audit InternalMengingat tantangan yang dihadapi oleh Unit Audit Internal ke depan, maka profesionalisme, independensi dan objektivitas auditor perlu terus ditingkatkan. Hal ini antara lain dilakukan melalui program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan (Continuous Professional Education/CPE), seperti: workshop, seminar, conference, training maupun round table discussions yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga profesional terpercaya. Di tahun 2013 ini juga ditingkatkan standarisasi praktek kerja Audit Internal dan dokumentasi audit yang berpedoman pada International Professional Practices Framework (IPPF).

Di tahun 2013 beberapa personel Unit Audit Internal melakukan persiapan untuk mengikuti ujian sertifikasi Internal Audit (Certified Internal Auditor/CIA) di tahun 2014. Pelatihan-pelatihan yang telah diikuti selama tahun 2013, adalah:

No Judul PelatihanTraining Subject

PenyelenggaraOrganizer

KategoriCategory

TempatPlace

1. Association of Certified Fraud Examiners:

ACFE Austin-Texas Seminar and Workshop Singapura

a. Investigative Interviewing Technique for Fraud Detection

b. Internal Fraud and Beyond

c. Know Your Fraudster

d. Procurement Fraud in Asia

e. Using Hotline to Detect and Investigate Fraud

2. Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai PSAK 4Consolidated Financial Statement in accordance with SFAS 4

Ikatan Akuntan IndonesiaIndonesian Institute of Accountants

Workshop Jakarta

3. Fraud intelligence, How it works? PT Global Secont Workshhop Bandung

4. Penerapan Goodwill menurut PSAK 19, 22 & 4Application of goodwill under SFAS 19, 22 & 4

Ikatan Akuntan IndonesiaIndonesian Institute of Accountants

CPE Jakarta

5. Financial Analyst LPIA Training Jakarta

Internal Audit trainings and developmentConsidering challenges faced by Internal Audit Unit in the future, then professionalism, independence and objectivity of auditors need to be improved. This is partly done through Continuous Professional Education (CPE) programs, such as: workshops, seminars, conferences, trainings and round table discussions hosted by trusted professional institutions. In 2013 standardization of Internal Audit work practices and audit documentation were also improved based on International Professional Practices Framework (IPPF).

In 2013 some Internal Audit Unit personnel prepared for certification exam of Internal Audit (Certified Internal Auditor/CIA) in 2014. The trainings that were participated during 2013 are:

Page 205: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

203Rencana Audit Tahun 2014Unit Audit internal dalam tahun 2014 merencanakan untuk melakukan hal-hal berikut:a. Fokus audit pada pengendalian internal terkait efisiensi

dan efektivitas biaya dengan melakukan review terhadap setiap proses terkait;

b. Melakukan update atas strategi perencanaan audit berdasarkan pendekatan risiko yang lebih comprehensive;

c. Melakukan identifikasi, analisa, evaluasi, dan antisipasi atas kemungkinan terjadinya fraud di Perusahaan, melalui pengembangan fraud prevention, fraud detection control dan perbaikan proses pengendalian internal atas proses-proses utama di Perusahaan;

d. Melakukan audit atas proses-proses yang berpengaruh secara signifikan terhadap laba perusahaan;

e. Meningkatkan efektivitas metodologi audit dengan melakukan evaluasi atas proses audit yang dilakukan untuk mendukung pengembangan pengendalian internal pada level 1 dan level 2 di operasional Perusahaan;

f. Meningkatkan standarisasi laporan audit, kertas kerja dan dokumen-dokumen audit lainnya;

g. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar Unit Audit Internal Perusahaan.

EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISalah satu mekanisme penilaian bagi Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial dilakukan pada forum RUPS tahunan. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dikaitkan dengan hasil pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan. Salah satu keputusan RUPS tahunan tahun 2013 adalah menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2012.

Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisKinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Komisaris dievaluasi oleh Pemegang Saham. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal pengangkatannya. Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Dewan Komisaris.

Audit Plan 2014Internal Audit Unit in 2014 plans to perform the following:

a. Audit focus on internal control efficiency and cost-effectiveness by reviewing each related process;

b. Update on more comprehensive risk-based audit planning strategy;

c. Identify, analyze, evaluate and anticipate fraud probability in the Company, with development of fraud prevention, fraud detection control and improvement process of internal control on the Company’s key processes;

d. Conduct audit on processes that significantly affect the Company’s profits;

e. Improve effectiveness of audit methodology by evaluating audit process undertaken to support development of internal control at level 1 and level 2 in the Company’s operations;

f. Improve standardization of audit reports, working papers and other audit documents;

g. Improve cooperation and coordination among the Company’s Internal Audit Units.

PERFORMANCE EVALUATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSOne of mechanisms to assess collegial performance of Board of Commissioners and Board of Directors is done in Annual GMS. Performance assessment of Board of Commissioners and Board of Directors is linked with achievement results of the Company’s overall performance. One of resolutions of Annual GMS 2013 was to approve the Company’s Annual Report for Financial Year 2012 including Supervisory Report of Board of Commissioners for Financial Year 2012, as well as to grant full acquittal and dismissal of responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervisory during Financial Year 2012.

Performance Evaluation of Board of CommissionersPerformances of Board of Commissioners and Board of Commissioners members are evaluated by Shareholders. In general, performance of Board of Commissioners is determined based on duties and obligations stipulated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association and Shareholders’ mandate. Formal evaluation criteria are presented openly to Board of Commissioners members at the date of appointment. The results of performance evaluation of Board of Commissioners as a whole and performance of each individual Member of Board of Commissioners are integral parts of compensation and incentive scheme for Board of Commissioners Members.

Page 206: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

204Evaluasi Kinerja DireksiKinerja Direksi dan anggota Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Direksi secara kolegial ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Direksi sejak tanggal pengangkatannya sebagaimana tercantum dalam Kontrak Manajemen yang menjadi target kinerja Direksi secara kolegial maupun individual.

Kinerja Direksi menjadi perhatian Utama Dewan Komisaris, dimana pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi merupakan salah satu tugas Utama dari Dewan Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Direksi secara individual, baik yang disampaikan oleh Dewan Komisaris maupun yang disampaikan langsung oleh Direksi dalam RUPST, merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali Anggota Direksi yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian dan peningkatan efektivitas Direksi, dan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Direksi.

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBesaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil analisis dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk menyusun dasar penetapan dan rekomendasi besaran remunerasi yang kredibel, Komite didukung oleh database yang kuat dari survei pasar pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan. Selanjutnya Komite menyusun beberapa faktor utama dalam usulan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 30 Mei 2013, RUPS menetapkan honorarium dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 4.025.500.000 belum dipotong pajak, yang akan dibagikan kepada 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris. RUPS juga memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian diantara anggota Dewan Komisaris. Remunerasi pejabat kunci sesuai dengan definisi PSAK No.7 (Revisi 2010) dalam hal ini Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Performance Evaluation of Board of DirectorsPerformances of Board of Directors and Board of Directors members are evaluated by Shareholders in GMS. In general, collegial performance of Board of Directors is determined based on duties and obligations stipulated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association and Shareholders’ mandate. Formal evaluation criteria are presented openly to Board of Directors members at the date of appointment as stated in Management Contract which becomes collegial and individual performance target of Board of Directors.

Performance of Board of Directors is the main concern of Board of Commissioners, since supervisory on management of the Company by Board of Directors is one of Board of Commissioners’ main duties. Performance evaluation result of each individual Member of Board of Directors, both presented by Board of Commissioners and directly presented by Board of Directors in AGMS, is one of basic considerations for Shareholders to terminate and / or re-appoint the respective Board of Directors Member. The performance evaluation result is a means to assess and improve effectiveness of Board of Directors, and is an integral part of compensation scheme and incentives provision for Board of Directors Member.

REMUNERATION POLICY FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSThe amounts of remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors are based on achieved performance of Board of Commissioners and Board of Directors according to Nomination and Remuneration Committee’s analysis result and recommendation. To prepare the basis for determining remuneration and recommending credible remuneration amounts, the Committee is supported by reliable database from market survey on the Company’s peers. Furthermore, the Committee determines several key factors in proposed remuneration amounts for Board of Commissioners and Board of Directors. Nomination and Remuneration Committee’s recommendation is submitted to Board of Commissioners to be proposed in General Meeting of Shareholders (GMS).

Based on Annual GMS resolution dated May 30, 2013, GMS determined honorarium and other allowances for Board of Commissioners for financial year 2013 amounting to Rp 4,025,500,000 before tax, which would be distributed to 3 (three) Board of Commissioners members. GMS also granted authority to Board of Commissioners to determine the distribution among Board of Commissioners members. Remunerations of key officials are in accordance with definition of SFAS 7 (Revised 2010) in this case the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Page 207: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

205JumlahAmount(USD)

2013 2012

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 644.076 683.548 Salaries and other short-term employee benefits

Pembayaran berbasis saham - - Share-based payments

Sub-total 644.076 683.548 Sub-total

Direksi Board of DIrectors

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 5.659.667 5.615.935 Salaries and other short-term employee benefits

Pembayaran berbasis saham - - Share-based payments

Sub-total 5.659.667 5.615.935 Sub-total

TOTAL 6.303.743 6.299.483 TOTAL

HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAMSesama anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Rachmat Mulyana Hamami dan Ibu Mivida Hamami mempunyai hubungan keluarga sampai derajat pertama, sedangkan antara anggota Dewan Komisaris dengan Direksi tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping.

Komisaris Utama Perseroan yaitu Bapak Rachmat Mulyana Hamami juga merupakan Direktur Utama dari PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) dan Direktur Valle Varde Pte Ltd selaku pemegang saham Perseroan. Sedangkan salah satu Komisaris dari Perseroan yaitu Mivida Hamami juga merupakan Direktur TMT.

KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGANBenturan kepentingan adalah kondisi dimana anggota ABM Investama tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengambil keputusan secara objektif sebagaimana wewenang yang dimiliki di dalam Perseroan. Kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan pribadi, keluarga atau pihak lain di luar Perseroan itu sendiri yang berakibat merugikan Perseroan karena tidak mendapatkan pilihan atau hasil yang maksimal. Pengaturan mengenai hal ini secara rinci dimuat pada Bab III.5. Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan ABM Investama.

Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama juga menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib melaporkan kepemilikan sahamnya termasuk keluarganya baik di ABM Investama dan/atau di Perusahaan lain yang memiliki potensi benturan kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib mengungkapkan seluruh keadaan atau kondisi yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan dengan ABM Investama atau segala sesuatu yang dapat menghambat

AFFILIATED RELATIONSHIPS AMONG BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS AND SHAREHOLDERS Fellow members of Board of Commissioners, namely Mr. Rachmat Mulyana Hamami and Mrs. Mivida Hamami are related to the first degree, while among members of Board of Commissioners and Board of Directors have no family relationship to the second degree, both vertically and horizontally.

The Company’s President Commissioner, Mr. Rachmat Mulyana Hamami is also President Director of PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) and Director of Valle Varde Pte Ltd as shareholders of the Company. Meanwhile, one of the Company’s Commissioners namely Mivida Hamami is also Director of TMT.

CONFLICT OF INTERESTS POLICYConflict of interests refers to a situation where ABM Investama members are prevented from fulfilling their duties and responsibilities with regard to objective decision-making according to authorities conferred upon them within the Company. This situation may result in personal benefits, including for family members or external parties outside of the Company that adversely affect the Company due to less optimal options or outcomes. Detailed information on dealing with this issue is provided in Chapter III.5 of ABM Investama’s Company Code of Ethics and Conduct.

ABM Investama’s Board Manual also governs that members of Board of Commissioners and Board of Directors are obligated to report their share ownerships, including that of family members either in ABM Investama and / or other Companies with potential conflict of interests. In addition, it is mandatory for members of Board of Commissioners and Board of Directors to disclose any situation or condition with actual or potential conflict of interests with ABM Investama or any other circumstances that may impede ABM Investama’s activities.

Page 208: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

206aktifitas ABM Investama. Pengungkapan benturan kepentingan ini dilakukan secara periodik dalam Laporan Tahunan dan dalam pernyataan mengenai benturan kepentingan sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Perseroan.

Terkait ketentuan tersebut, pada tanggl 31 Januari 2013 seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama telah menandatangani Pernyataan Komitmen/Pakta Integritas Anggota ABM dimana salah satu butirnya adalah komitmen untuk selalu menjaga integritas dan menghindari benturan kepentingan yang berpengaruh pada aktivitas fungsi pengelolaan dan pengawasan operasional Perseroan dan/atau ABM Group.

Selama tahun 2013, belum pernah terjadi peristiwa-peristiwa terkait benturan kepentingan yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Sehubungan dengan ketentuan III.3.4.dan III.3.5 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Direksi ABM Investama secara berkala menyampaikan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek termasuk melaporkan informasi kepemilikan saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan asas keterbukaan.

Tabel: Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi

Table: List of the Board of Commissioners’ and Directors’ Share Ownership

No.Nama Anggota Dewan Komisaris/Direksi

Name of Member of the Board of Commissioners/Directors

JabatanPosition

Prosentase Kepemilikan SahamPercentage of Share Ownership

1. Rachmat Mulyana Hamami Komisaris UtamaPresident Commissioner 0,0060%

2. Mivida Hamami KomisarisCommissioner 0,0048%

3. Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris IndependenIndependent Commissioner 0%

4. Achmad Ananda Djajanegara Direktur UtamaPresident Director 0,0344%

5. Willy Agung Adipradhana DirekturDirector 0,0152%

6. Syahnan Poerba DirekturDirector 0,0112%

7. Yovie Priadi DirekturDirector 0,0107%

KETERBUKAAN INFORMASIDalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, Perseroan selalu berdasarkan kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non rahasia dimungkinkan

Conflict of interests is disclosed periodically in Annual Report and in statement of conflict of interests according to the format prepared by the Company.

Related to these provisions, on January 31, 2013 all members of ABM Investama’s Board of Commissioners and Board of Directors signed ABM Statement of Commitment/Integrity Pact in which one of the points is a commitment to always maintain integrity and avoid conflict of interests affecting activities of management and supervisory functions on operations of the Company and / or ABM Group.

During the year 2013, there was no event related to conflicts of interest undertaken by members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

SHARE OWNERSHIPS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS Pursuant to provisions III.3.4 and III.3.5. of Indonesia Stock Exchange Regulations No. I-E concerning the Obligation to Publish Information, ABM Investama’s Board of Directors periodically releases its Shareholder Registration Monthly Report including the Company’s share ownerships of Board of Commissioners and Board of Directors. This is in accordance with openness principle.

INFORMATION TRANSPARENCYIn classifying information, the Company always refers to the applicable rules and regulations. Non-confidential information is allowed for publication and is accessible for public through

Page 209: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

207untuk dipublikasikan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai yang memungkinkan masyarakat sebagai pemangku kepentingan dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah tanpa dikenakan biaya apapun. Informasi yang bersifat non rahasia harus segera diberitahukan kepada pemangku kepentingan jika berkenaan dengan proses pengambilan keputusan yang cepat yang dilakukan oleh perusahaan.

Untuk memperoleh informasi mengenai ABM Investama, Perseroan membuka akses informasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum dan investor melalui website www.abm-investama.com yang memuat informasi terkini seperti profil perusahaan, profil anak perusahaan, berita perusahaan, struktur organisasi, hubungan investor, tata kelola perusahaan, laporan keuangan, aksi korporasi, tanggung jawab sosial perusahaan, kesempatan kerja, dan sebagainya.

Selain melalui website Perseroan, keterbukaan informasi mengenai Perseroan juga dilakukan melalui siaran pers dan mailing list. Selama tahun 2013 Perseroan telah mengeluarkan 11 (sebelas) siaran pers.

AUDITOR INDEPENDENFungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan perusahaan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT ABM Investama Tbk tanggal 30 Mei 2013, Perseroan telah menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013. KAP tersebut telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian ABM Investama sejak tahun 2011 dengan auditor Feniwati Chendana dan Sinatra. Selain tugas audit Laporan Keuangan, Akuntan Publik ini tidak melakukan tugas-tugas audit ataupun jasa lainnya dalam Perusahaan.

KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTINGSelama tahun 2013 permasalahan hukum, baik pidana maupun perdata, yang sedang dihadapi Perseroan adalah yang melibatkan anak perusahaan sebagai berikut:

a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai US$ 2,000,000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima.

proper means of communication and facilities to enable public as stakeholders to access the information easily without any charges. Non-confidential information should be immediately communicated to stakeholders when if related to immediate decision making process by the Company.

To obtain information regarding ABM Investama, the Company opens wide access to information for stakeholders, public and investors through a website www.abm-investama.com which contains the most recent information such as corporate profile, subsidiaries profiles, corporate news, organizational structure, investor relations, corporate governance, financial statements, corporate actions, corporate social responsibility, job opportunities and others.

In addition to the Company’s website, information disclosure regarding the Company is also done through press releases and mailing lists. During 2013 the Company issued 11 (eleven) press releases.

INDEPENDENT AUDITORIndependent audit function on the Company’s financial aspects is done by conducting external audit by Public Accounting Firm. Based on Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) resolution of PT ABM Investama Tbk dated May 30, 2013, the Company appointed Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm (KAP) as the public accounting firm to audit the Company’s financial statements for financial year 2013. The KAP has audited ABM Investama’s consolidated financial statements since 2011 with auditors Feniwati Chendana and Sinatra. Besides auditing Financial Statements, the Public Accountant did not provide any audits or other services to the Company.

LITIGATION CASES AND SIGNIFICANT DISPUTESDuring 2013 legal issues, both civil and criminal, faced by the Company involved subsidiaries as follows:

a. CK was involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA, whereby CK was sued by Bulk Trading in South Jakarta District Court for unilaterally terminating a contract and withdrawing a Bank Guarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. South Jakarta District Court, in its decision No. 481/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court.

Page 210: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

208 Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya

hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan Putusan No. 100/Pdt/2012/PT.DKI. yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481/Pdt/G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA melakukan upaya hukum kasasi dan CK telah melakukan kontra memori kasasi pada tanggal 29 Januari 2013 dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara adminstratif telah diterima oleh Mahkaman Agung Republik Indonesia pada tanggal 18 maret 2013 dengan nomor register perkara No. 781 K/PDT/2013 dan sedang dalam proses pemeriksaan.

b. CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkait dengan kepemilikan dua bidang tanah yang berlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total luas 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat PT Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah di Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugian material sebesar Rp 358,80 miliar dan Rp 3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yang diderita oleh penggugat sejumlah Rp 10 miliar. Penggugat menuntut agar CK menghentikan aktivitas penambangan di bidang tanah yang menjadi sengketa hingga pengadilan mengeluarkan keputusan atas gugatan.

Pada tanggal 7 Maret 2012, Pengadilan Negeri Kotabaru telah manjatuhkan Putusan No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Atas Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru tersebut CK telah berupaya untuk mengajukan hukum banding dan pada tanggal 24 September 2012, Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan No. 56/PDT/2012/PT.Bjm yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atas putusan tersebut, PT Arutmin Indonesia mengajukan upaya hukum kasasi dan pada tanggal 15 Januari 2013, CK telah mengajukan kontra memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Kotabaru dan berkas kontra memori kasasi tersebut secara adminstratif telah diterima oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 25 Maret 2013 dengan nomor register perkara No. 852 K/PDT/2013.

Pada tanggal 26 November 2013, melalui kuasa hukumnya, CK terlah menerima Relaas Pemberitahuan Putusan Kasasi No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenai pemberitahuan keputusan Mahkamah Agung tertanggal 2 Juli 2013 No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb dari Pengadilan Negeri /Niaga/HAM/Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenai pemberitahuan keputusan Mahkamah Agung tertanggal 2 Juli 2013 No. 852 K/PDT/2013 yang menyatakan:

On October 21, 2011, CK filed an appeal with the High Court. On May 31, 2012, Jakarta High Court passed a ruling No. 100/Pdt/2012/PT.DKI which affirmed South Jakarta District Court No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA filed cassation and CK filed counter cassation on January 29, 2013 and the counter cassation file administratively accepted by Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 18, 2013 with case register No. 781 K/PDT/2013 and currently is in investigation process.

b. CK was also involved in legal dispute in connection with ownership of two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmansyah as the defendants, in Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp 358.80 billion and Rp 3.12 billion and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp 10 billion. The plaintiff further sought to cease CK’s mining activities on the disputed land until the court issues its decision.

On March 7, 2012, Kotabaru District Court issued Decision No. 14/ Pdt.G/2011/PN.Ktb. On Decision of Kotabaru District Court, CK attempted to submit legal appeal and on September 24, 2012 Banjarmasin High Court issued Decision No. 56/PDT/2012/PT.Bjm that affirmed Kotabaru District Court Decision. On that decision, PT Arutmin Indonesia filed cassation and on January 15, 2013, CK submitted counter cassation in Kotabaru District Court and the cassation file administratively accepted by Supreme Court of the Republic of Indonesia on March 25, 2013 with case register No. 852 K/PDT/2013.

On November 26, 2013, CK through its legal counsel accepted Cassation Decision Notice No. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb from District Court/Commerce/Human Rights/Corruption and HU Central Jakarta regarding Decision Notice of Supreme Court dated July 2, 2013 No. 852K/PDT/2013, Jo.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb from District Court/Commerce/Human Rights/Corruption and HU Central Jakarta regarding Decision Notice of Supreme Court dated July 2, 2013 No. 852K/PDT/2013 declaring:

Page 211: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

209i. Menolak kasasi PT Arutmin Indonesia.ii. Menghukum PT Arutmin Indonesia untuk membayar

biaya pengadilan sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu Rupiah).

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CK masih menunggu salinan keputusan Mahkamah Agung yang dimaksud.

c. Berdasarkan surat gugatan tertanggal 3 April 2013, SSB telah digugat secara perdata oleh para ahli waris Almarhum Tone, sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berlokasi di Kariangau, Balikpapan ke Pengadilan Negeri Balikpapan. Para penggugat menuntut agar Pengadilan mengembalikan kepemilikan tanah tersebut kepada mereka dan memberikan ganti rugi sebesar Rp 4 miliar.

Atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Balikpapan telah mengeluarkan keputusan No. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. bertanggal 11 Desember 2013. Pengadilan memutuskan untuk menolak seluruh gugatan penggugat. Atas keputusan ini, para penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 18 Desember 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kasus ini masih dalam proses di Pengadilan Tinggi. Manajemen meyakini bahwa SSB dalam posisi kuat dan hasil akhir dari kasus ini tidak akan mengakibatkan kerugian yang material.

WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)Untuk menunjang implementasi GCG yang dilakukan oleh Perseroan dan anak perusahaan yang tergabung dalam Group ABM, diperlukan suatu sistem pengawasan yang baik, efisien dan berlaku untuk seluruh Anggota ABM termasuk para pemangku kepentingan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System – WBS) melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 tanggal 1 April 2013. Selanjutnya melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor 014/ABM-BOC-RES/IV/2013, Dewan Komisaris menunjuk Komisaris Independen Perseroan sebagai Ketua Tim Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System - WBS) dan memberi kewenangan kepada Ketua Tim WBS untuk memilih dan mengajukan calon anggota tim untuk disetujui dan diangkat oleh Dewan Komisaris.

Tujuan dari WBS diantaranya adalah:a. Media penyampaian informasi penting dan kritis bagi

Perseroan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman;

b. Membangun sistem pencegahan untuk melakukan pelanggaran, dengan semakin meningkatnya kesediaan untuk melaporkan terjadinya pelanggaran, karena kepercayaan terhadap sistem pelaporan yang efektif;

i. Reject PT Arutmin Indonesia’s cassation.ii. Punish PT Arutmin Indonesia with court fee of Rp

500,000 (five hundred thousand Rupiah).

Until completion date of consolidated financial statements, CK still awaited copy of the aforementioned Supreme Court’s decision.

c. Based on the claim letter dated April 3, 2013, SSB was sued civilly by the heirs of the late Tone, in connection with ownership of land located in Kariangau, Balikpapan in Balikpapan District Court. The plaintiffs demanded the court to return the land ownership to them and provided compensation of Rp 4 billion.

For the claim, Balikpapan District Court issued decision No. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. dated December 11, 2013. The court decided to reject the plaintiffs’ entire lawsuit. On this decision, the plaintiffs filed an appeal on December 18, 2013. Until completion date of consolidated financial statements, the case was still in process in High Court. Management believes that SSB is in a strong position and the final outcome of this case will not result in material losses.

WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)To support GCG implementation conducted by the Company and its subsidiaries within ABM group, it requires sound monitoring system, which is efficient and applicable to all ABM’s Members including stakeholders. To that end, Board of Commissioners established Whistlerblowing System (WBS) with Decision of Board of Commissioners No. 013/ABM-BOC-RES/IV/2013 dated April 1, 2013. Subsequently with Decision of Board of Commissioners No. 014/ABM-BOC-RES/IV/2013, Board of Commissioners appointed Independent Commissioner as Whistleblowing System (WBS) Team Leader and authorized the WBS Team Leader to select and propose candidates of team members to be approved and appointed by Board of Commissioners.

Objectives of WBS among others are:a. Serve as a media for delivering important and critical

information for the Company to related parties that must handle the information securely;

b. Build violation prevention system, with the increasing willingness to report violations, due to trust in effective reporting system;

Page 212: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

210c. Memberikan mekanisme deteksi dini (early warning

system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran;

d. Memberikan kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik;

e. Mengurangi risiko yang dihadapi organisasi, akibat dari pelanggaran baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi;

f. Mengurangi biaya dalam menangani akibat dari terjadinya pelanggaran;

g. Meningkatkan reputasi Perseroan di mata pemangku kepentingan, regulator, dan masyarakat umum; dan

h. Memberikan masukan kepada organisasi untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan.

Jenis perbuatan/pelanggaran yang dapat dilaporkan diantaranya adalah sebagai berikut:1. Korupsi;2. Kecurangan;3. Ketidakjujuran;4. Gratifikasi;5. Perbuatan melanggar hukum (termasuk pencurian,

penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya);

6. Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya termasuk namun tidak terbatas pada pemalsuan tandatangan, penggelapan, perusakan barang milik perusahaan, lingkungan hidup, mark-up. under invoice, ketenagakerjaan, dan lainnya);

7. Pelanggaran Pedoman Etika Perseroan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya termasuk namun tidak terbatas pada benturan kepentingan, terlibat dalam kegiatan masyarakat yang dilarang;

8. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan Perseroan;

9. Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian.

10. Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) Perseroan, terutama terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pemberian manfaat dan remunerasi.

11. Melanggar prinsip dan praktek usaha yang berlaku umum.

c. Provide early warning system for probability of problems due to violations;

d. Provide opportunity to handle violation issues internally at the first chance, before expanding into public violation issues;

e. Mitigate risks faced by organization, resulting from violations in terms of finance, operation, legal, safety and reputation;

f. Reduce costs of consequences resulting violation;

g. Improve the Company’s reputation in the views of stakeholders, regulators, and public; and

h. Provide input to organization to further look into the critical areas and work processes that have internal control weaknesses and to design required corrective actions.

Types of reportable actions/violations include the following:1. Corruption;2. Cheating;3. Dishonesty;4. Gratuity;5. Unlawful acts (including theft, abusing other employees

or leaders, blackmailing, drug use, harrasment and other criminal acts);

6. Violation of the tax provisions, or other laws and regulations, including but not limited to signature forgery, misappropriation, destruction of the Company’s property, environment, mark-up, under invoice, employment, and others);

7. Violations of Company Code of Ethics or morality norms in general, including but not limited to conflict of interests, involvement in prohibited community activities;

8. Actions that endanger occupational health and safety or the Company’s security;

9. Actions that may cause financial or non-financial losses or harm the Company’s interests;

10. Violation of the Company’s standard operating procedures (SOP), particularly related to procurement of goods and services, provision of benefits and remunerations.

11. Violation of generally applicable business principles and practices.

Page 213: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

211Penyampaian Laporan PenggunaanPihak yang berhak melakukan pelaporan adalah setiap anggota ABM, anggota Grup ABM atau pihak ketiga diluar ABM maupun Grup ABM yang merasa dirugikan atau hanya ingin melaporkan terjadinya pelanggaran. Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan secara anonim maupun dengan dilengkapi identitas pelapor. penyampaian laporan secara anonim tetap akan diterima, namun harus dilengkapi dengan bukti-bukti atau sekurang-kurangnya petunjuk awal atas tindakan pelanggaran yang terjadi. Sesuai dengan kebijakan perlindungan pelapor, pelapor yang mengirimkan laporan yang berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi dan tidak memperoleh jaminan kerahasiaan maupun perlindungan pelapor. Sanksi yang dpat dijatuhkan menunjuk kepada peraturan internal perusahaan hingga pasal pidana.

Laporan penggunaan dapat dilakukan oleh pelapor melalui surat elektronik (e-mail) atau mengirimkan laporan tertulis kepada :[email protected] atauPT ABM Investama TbkTMT I Building, 18th Floor, Suite 1802JI. Cilandak KKO, No.1, Cilandak, Jakarta SelatanU.p: Komisaris Independen/Komite Audit

Laporan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh petugas WBS harus dikirimkan langsung kepada Komisaris Independen ABM. Sesuai dengan kebijakan perlindungan pelapor, pelapor yang mengirimkan laporan yang berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi dan tidak memperoleh baik jaminan kerahasiaan maupun perlindungan pelapor. Sanksi yang dijatuhkan diatur dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Pedoman Etika Perseroan atau bila perlu dapat mengacu pada KUHP.

Pengelolaan Laporan PelanggaranSeluruh laporan Pelanggaran akan diterima melalui wadah pelaporan yang berada dibawah naungan Komisaris Independen selaku Ketua Tim WBS. Tim WBS akan melakukan registrasi dan evaluasi atas setiap laporan dugaan Pelanggaran yang masuk. Setelah mempertimbangkan materi dan/atau bukti/petunjuk awal laporan maka Tim WBS dalam jangka waktu selambat-Iambatnya 10 (sepuluh) hari kerja wajib memberikan rekomendasi atas laporan yang masuk. Rekomendasi yang diterbitkan berupa laporan dilanjutkan ke tindak lanjut khusus yaitu tahapan investigasi, atau laporan tidak ditindaklanjuti/ditutup.

Dalam melakukan proses investigasi Tim WBS wajib menyampaikan laporan penanganan kasus yang ditangani kepada Dewan Komisaris minimal (satu) bulan sekali. Hasil

Submission of Violation ReportsParties that have the rights to report violations are every Member of ABM, ABM Group members or third parties outside ABM and ABM Group who feel disadvantaged or just intend to report violations. Violations reporting can be done anonymously or with identity of the Whistleblower. Anonymous report submission is accepted, but must be attached with evidences or at least preliminary hint or clue of the violations. According to Whistleblower protection policies, those who submit reports that turn out to be defamations or false reports will be sanctioned and not obtain protection or confidentiality guarantee of Whistleblower. Sanctions to be imposed refer to the Company’s internal regulations up to criminal lawsuit.

Violation reports can be submitted by Whistleblower by e-mail or written report to:

[email protected] OrPT ABM Investama TbkTMT I Building, 18th Floor, Suite 1802JI. Cilandak KKO, No.1, Cilandak, South JakartaAttn: Independent Commissioner/Audit Committee

Reports of violations committed by WBS officers should be sent directly to ABM’s Independent Commissioner. According to Whistleblower protection policies, those who submit reports that turn out to be defamations or false reports will be sanctioned and not obtain protection or confidentiality guarantee of Whistleblower. Imposed sanctions are stipulated in Collective Labour Agreement (CLA) or Company Code of Ethics or may refer to KUHP if necessary.

Management of Violation ReportsAll Violation reports will be received through reporting forum under Independent Commissioner as the WBS Team Leader. WBS team will register and evaluate all incoming alleged Violation reports. After considering material and/or evidence/preliminary clue pf reports then WBS team within 10 (ten) working days must provide recommendations on the reports. Issued recommendations issued are in form of reports and proceeded to specific follow up which is investigation stage, or reports are not followed up/closed.

In conducting investigation WBS Team must submit report on the cases handled to Board of Commissioners at least once in 1 (one) month. The results of complete investigation must

Page 214: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

212investigasi yang telah selesai dilaksanakan wajib disampaikan kepada Ketua Tim WBS. Ketua Tim dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan rekomendasi lanjutan berupa penindakan atau perbaikan sistem kepada Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris menindaklanjuti rekomendasi tim WBS dalam jangka waktu selambat-Iambatnya 10 (sepuluh) hari kerja dengan menerbitkan keputusan berupa:1. Keputusan yang ditujukan kepada Direksi/lnternal Audit

untuk melakukan penindakan/usulan perbaikan sistem apabila terbukti terjadi potensi Pelanggaran atau terbukti terjadi Pelanggaran yang dilakukan oleh non Direksi;

2. Keputusan Dewan Komisaris untuk melakukan penindakan/perbaikan sistem apabila terbukti potensi Pelanggaran atau terbukti terjadi Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi.

3. Keputusan Dewan Komisaris ini dapat berupa rekomendasi untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

4. Keputusan Dewan Komisaris yang menutup kasus.

Dewan Komisaris dapat meminta penjelasan dari Tim WBS bila diperlukan sebelum menerbitkan keputusan penindakan/usulan perbaikan sistem/ penutupan kasus.

Keputusan Dewan Komisaris yang diterbitkan berdasarkan rekomendasi Tim WBS untuk melakukan penindakan atau usuran perbaikan sistem wajib ditindaklanjuti paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal diterbitkannya keputusan.

Dewan Komisaris, Direksi atau Internal Audit wajib melaporkan hasil dari penindakan/usulan perbaikan sistem atas Pelanggaran atau potensi Pelanggaran kepada Tim WBS untuk dapat menutup kasus terkait. Pelaporan penutupan harus dilengkapi dengan bukti pendukung bahwa rekomendasi penindakan/perbaikan sistem telah dilaksanakan.

Perlindungan PelaporABM Investama akan melindungi dan memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik beserta keluarganya dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait serta best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan WBS. Perseroan memberikan perlindungan kepada Pelapor pelanggaran dari ancaman fisik dan psikis termasuk namun tidak terbatas:1. Pemecatan yang tidak adil;2. Penurunan jabatan atau pangkat;3. Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya;4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya

(personal file record);5. Pemberian keterangan tanpa bertatap muka dengan

terlapor, pada setiap tingkat pemeriksaan pelanggaran atau perkara termasuk pada sengketa pengadilan.

be submitted to WBS Team Leader. The Team Leader within 7 (seven) calendar days must provide further recommendations in form of corrective actions or system improvement to Board of Commissioners.

Board of Commissioners follows up on recommendations of WBS team within 10 (ten) working days to issue decision in form of:1. Decision addressed to Board of Directors/lnternal Audit

to perform action/system improvement recommendation should there be potential or proven Violation committed by non-Board of Directors;

2. Decision of Board of Commissioners to take action/system improvement should there be potential or proven Violation committed by Board of Directors.

3. The decision can be in form of recommendation to hold Extraordinary General Meeting of Shareholders.

4. Decision of Board of Commissioners to close the case.

Board of Commissioners may request for explanation from WBS Team if required before issuing decision to take action/system improvement recommendation/case closure.

Decision of Board of Commissioners issued based on recommendations of WBS Team to take action or system improvement recommendation must be followed up within 30 (thirty days) from the date of issuance. 7.

Board of Commissioners, Board of Directors or Internal Audit must report the results of action/system improvement recommendation on the Violation or potential Violation to WBS Team to be able to close the related case. The closure reporting must be attached with supporting evidence that the recommended action/system improvement has been implemented.

Whistleblower ProtectionABM will protect and provide protection to Whistleblower with good intention and his/her family and the Company will adhere to all relevant laws and regulations and the applicable best practices in WBS implementation. The Company provides protection to violation Whistleblower from physical and psychological threats, including but not limited to:

1. Unfair termination;2. Demotion;3. Harassment or discrimination in all forms;4. Negative record in personal file record file;

5. Provision of information without face to face meeting with the reported, at all investigation stages of vioulation or case including in court dispute;

Page 215: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

213Perseroan akan memberikan sanksi atau hukuman bagi Pelapor pelanggaran yang terbukti melakukan fitnah atau laporan palsu. Perseroan dalam memberikan perlindungan terhadap Pelapor pelanggaran atau tindak pidana dapat bekerjasama dengan lembaga pemerintah yang berwenang dengan merujuk kepada peraturan perundang-undangan tentang perlindungan Pelapor dan Saksi.

Jumlah Laporan Masuk dan Tindak LanjutPada tahun 2013 tidak terdapat laporan pengaduan yang masuk ke Tim WBS.

The Company will impose sanctions or penalties on Whistleblower proven to submit defamations or false reports. The Company in providing protection to Whistleblower of violation or crime may cooperate with authorized government institution with reference to the laws and regulations concerning Whistleblower and Witness protection.

Number of Incoming Reports and Follow-up In 2013 there was no violation reported to WBS team.

Page 216: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

214

Manajemen Risiko Risk Management

Perseroan berkomitmen untuk mengelola risiko secara komprehensif dan terintegrasi sebagai upaya untuk melindungi dan meningkatkan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Hal ini sudah dicanangkan sejak awal bahkan jauh sebelum ABM Investama sendiri didirikan oleh Grup TMT.

Pada tahun 2007, TMT telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk memulai proses implementasi manajemen risiko. Pada tahun 2010 Enterprise Risk Management (ERM) untuk mengelola risiko perusahaan secara menyeluruh (enterprise-wide) mulai dijalankan dengan evaluasi dan sosialisasi hingga pada tahun 2011, Komite Manajemen Risiko ABM Investama dibentuk. Secara grafis, proses pengembangan sistem manajemen risiko di Grup ABM ditunjukkan pada diagram di berikut:

1. RM Certification for manager above & Director level by NUS (5persons)

2. Establishment RM system through BOD Decree 3. Establishment RM Team through BOD Decree 4. “Integrated RM” training for managerial level by

PPM (18 persons)

1. Training“Risk Planning & Management” for managerial level by NUS (3 persons)

2. Certification RM “Certified Profesional Risk Manager” by ARIMI (3 persons)

3. Training “CPRM Risk Planning & Management” by NU (2person)

4. Establishment RM Coordinator 5. Establishment RM Operational team

(1). Inhouse Training “ERM awareness” by CRMS (2). Establishment Project RM concept (3). Establishment Framework, policy and SOP RM (4). Project RM sosialization. (5). Inhouse RM Training by ABM

1. Establishment ABM Group RM Committee– CKB as memeber.

1. Establishment CKB RM committee 2. Establish RM Policy, PM,WI and From3. Sozialisation & workshop RM by ABM to CKB

Group 4. Determine Risk appetite CKB 2012 5. CKBFacility visit support by ABM ERM

(1). Review and update RM Policy, PM,WI and From (2). Refreshment & workshop ERM to CKB Group (3). Determine Risk appetite CKB 2013 (4). CKB Facility visit support by ABM ERM (5). Risk campaign 2013 (6). ERM incorporated to LDP program.(7). Risk appetite CKB Logistics only (8). Follow up gap (Shorebase à•done and facilityà•

On progress)

1. Development of Integration unit to contain and managed risk

2. Establishment of risk matrix reporting

1. Appointment of risk management officer to all business line

2. Basic ERM Training for Risk Management PIC for business Unit

(1). Risk identification reset both corporate and project level

(2). Appointment of Risk Management unit for corporate, line of business, and IPP

(3). New Risk Management Policy Launched

March 2 – Establishment ABM Group RM Committee– SSB as memeber.

1. Feb,20 : Establishment SSB RM committee2. May-ept : RM Maturity survey (SSBF,SSBR) 3. June-Dec : Project Risk Assessment SSBF

(1). Jul 11: RM benchmarking to PT. Indoensia Power (2). April – June : RM Maturity survey (SSBT,SSBS) (3). Aug & Oct : Workshop RM Fundamental (4). Sept : Participate in RM Summit (5). Nov : RM Policy - in progress (6). 10 Dec 2013 : Issued Risk Management Policy

& Framework.(7). Appointed new Risk Management Committee

and Risk Management Unit (8). 20 Dec 2013 : Risk Management Policy and

Framework socialization (9). Conduct Internal Monthly Risk & Quality

Management Meeting (10). Risk awareness campaign in internal paper and

on-line media

1. Sept 12,- Develop RM Dept. 2. Recruiting employee for PIC in RM 3. RM Framework

RM : Establish RM Charter; Establish RM Committee - Aug; Establish RM Policy; Sozialisation & workshop RM by ABM to RWA Group; Establish Risk register in RWA Group. GCG : GCG Implementation in RWA; RWA GCG Assessment by Independent party.

RM : Renew RWA Group RM Committee - RM PICs dedicated to each RWA Group company; Risk register is available (TIA, MDB, RWA corporate); Sozialisation & workshop RM by ABM to TIA and MDB site. GCG : Prepare GCG implementation to TIA, Socialization of RWA’s code of ethics and conduct to TIA and MDB’s employees; GCG audit by independent assessor.

2007 2009 2010 2011 2012 2013

ESTABLISHMENT TMT RM Committee August 15: TMT RM Policy

RE DEFINE RMEnterprise Wide ERM Evaluasi dan Sosialisasi

Maret 2 : Establishment of Risk Management Committee ABM Investama • June 1: Kick off RM with Bp. Antonius Alijoyo

: “Introduction to ERM Executive Board & Senior Management

• June 22 : Establishment of Risk Management Unit ABM Investama

• Workshop RM Fundamental : April – SS July – CK Sept – CKB Nov – SSB

• Jan : Initiate Quarterly Risk Indentification report

• February 16 : Annual ERM meeting – “Risk Leadership and RCSA” workshop by Antonius Alijoyo

• Workshop RM Fundamental : March– SB Kariangau April – CKB Jakarta May – CKB Cakung June-CKB Balikpapan Oct– SSB – SS (2 classes) Dec - RWA

• Apr,2 : Annual ERM meeting-“Reputational Risk” workshop by Antonius Alijoyo.

• Establishment ABM ERM Policy • ABM Corporate Risk Identification (CSSD and

CSD Div done, progress Finance Div)• Workshop RM Fundamental (refreshment):

Jan – SS Jakarta (RM Champion); Apr – TIA Sebamban; Jun-MDB Aceh – RM Awareness; Sept – ABM Group “Konsep dasar Risiko”; Aug – CKB Balikpapan site

• Workshop Special case: Mar – SS, Business Dev RM Plan; Mar – SS ND Project Team; May – SS, Project RM, ND Project; Sept – CK Balikpapan

• Scoring RM implementation ABM SUB (CK : 54%; CKB : 65%; SS: 59%; SSB: 53%; Reswara : 63%)

ERM DEVELOPMENT PROGRESS

The Company is committed to managing risks in a comprehensive and integrated way to protect and enhance values for all stakeholders. This has been launched since the beginning even before ABM Investama was established by TMT Group.

In 2007, TMT formed Risk Management Committee to begin the process of risk management implementation. In 2010 Enterprise Risk Management (ERM) to manage the enterprise-wide risks was instigated with evaluation and socialization until in 2011, ABM Investama’s Risk Management Committee was formed. Graphically, development process of risk management system in ABM group is shown in the following diagram:

Page 217: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

215Direksi merupakan penanggung jawab utama dalam mengelola risiko secara komprehensif terkait operasional ABM Investama. Untuk itu, Direksi telah menetapkan Kebijakan Pengelolaan Risiko yang diaplikasikan di seluruh jajaran Perseroan. Kebijakan Pengelolaan Risiko terdiri dari kerangka kerja pelaksanaan serta panduan pengelolaan registrasi risiko sebagai acuan implementasi di semua fungsi dan anak-anak perusahaan. Perseroan berpedoman pada ISO 31000:2009 sebagai pendekatan pengelolaan risiko ABM Investama.

Secara umum, proses manajemen risiko terdiri dari proses-proses: 1) Identifikasi risiko baik risiko internal maupun eksternal, 2) Analisis dan evaluasi yang berkesinambungan dan tepat waktu dalam menetapkan skala prioritas resiko, 3) Strategi yang diperlukan untuk memitigasi risiko yang dilakukan secara berkelanjutan, serta 4) Melibatkan dan menginformasikan pemangku kepentingan dalam prosesnya. Risiko-risiko tersebut kemudian dicatat untuk dipantau perkembangan dan perubahannya.

Identifikasi Risiko Grup ABMPerseroan telah menetapkan risiko-risiko utama Grup ABM sebagai berikut:

1. Harga batubara dapat berfluktuasi secara signifikan dan setiap penurunannya dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Hasil kegiatan operasional Perseroan sangat tergantung pada harga batubara Reswara. Pasar batubara dunia sensitif terhadap perubahan kapasitas pertambangan batubara dan tingkat produksi, pola permintaan dan konsumsi batubara dari industri pembangkit listrik dan industri lainnya yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama serta perubahan situasi perekonomian dunia.

Pola konsumsi batubara dari pembangkit listrik dan industri lainnya dimana batubara merupakan bahan bakar utama dipengaruhi oleh permintaan atas produk-produk mereka, lingkungan sekitar, peraturan pemerintah, perkembangan teknologi, harga, ketersediaan batubara pesaing serta persediaan bahan bakar alternatif. Semua faktor tersebut dapat memberikan dampak yang penting terhadap harga jual batubara Perseroan.

Setiap fluktuasi permintaan dan harga batubara dunia akan secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha, prospek usaha, pendapatan, profitabilitas,

Board of Directors is primarily responsible for comprehensively managing risks related to ABM Investama operations. To that end, Board of Directors established Risk Management Policy which is applied at all levels of the Company. Risk Management Policy consists of implementation framework and risk registration management guide as reference for implementation in all functions and subsidiaries. The Company refers to ISO 31000:2009 as a risk management approach of ABM Investama.

In general, risk management consists of the following processes: 1) Identify internal and external risks, 2) Continuously and timely analyze and evaluate determination of risk priorities, 3) Establish required strategies to mitigate risks continuously and 4) Involve and inform stakeholders in the processes. The risks are then recorded to monitor the developments and changes.

ABM Group Identified RiskThe Company has identified ABM Group’s key risks as follows:

1. Coal prices may significantly fluctuate and each price drop may bring material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, business outcomes and business prospects.

The Company’s operational outcomes depend significantly on Reswara’s coal prices. The world’s coal market is sensitive towards changes in coal mining capacity and production level, coal demand and consumption patterns of power plant and other industries that are mainly coal-fired as well as changes in global economic situations.

Coal consumption pattern of power plant and other industries that are mainly coal-fired is influenced by demands for their products, surrounding environment, government regulations, technological development, prices, availability of competitors’ coals and alternative fuel supplies. All of these factors may have significant impact on the Company’s coal selling prices.

Every fluctuation in global coal demand and prices will directly and indirectly affect business operations, business prospects, revenue, profitability, financial condition and

Page 218: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

216kondisi keuangan dan hasil usaha. Penurunan harga yang berkepanjangan atau secara substansial juga akan memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, serta hasil dan prospek usaha Perseroan.

2. Perubahan atau perkembangan hukum atau peraturan pertambangan batubara yang berlawanan dapat menyulitkan untuk dipenuhi. Hal ini secara signifikan akan meningkatkan biaya operasional atau berdampak negatif pada bisnis, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan atau hasil operasional Perseroan.

Suatu pengadilan atau badan administratif atau badan regulator di masa yang akan datang dapat memberikan penafsiran hukum dan peraturan, atau menerbitkan atau mengubah peraturan baru yang berbeda dari penafsiran Perseroan, yang dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, prospek, arus kas, keuangan kondisi dan hasil operasi Perseroan.

Perseroan juga perlu memastikan bahwa perjanjian operasi baru tidak bertentangan dengan Undang-Undang Pertambangan baru atau peraturan pelaksanaannya, termasuk Peraturan Pertambangan baru. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat mengadakan pengaturan kontrak baru atau mengubah pengaturan yang telah ada sehingga dapat meminimalkan dampak dari peraturan pertambangan baru terhadap kegiatan operasional dan kegiatan usaha saat ini, atau memiliki persyaratan yang sama untuk pengaturan kontrak Perseroan saat ini. Jika Perseroan tidak dapat melakukannya, kegiatan usaha, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan dan hasil operasional dapat terpengaruh secara negatif.

3. Perseroan menghadapi risiko terkait program ekspansi pertambangan batubara Perseroan.

Program ekspansi pertambangan dan kenaikan produksi batubara Perseroan akan sejalan dengan kemampuan rantai logistik batubara yang mendukung ekspansi dan produksi batubara yang dalam waktu dekat akan dikembangkan lebih lanjut menjadi logistik batubara terintegrasi. Peningkatan yang diharapkan tersebut bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengeksploitasi cadangan batubara yang telah ada, serta mengoperasikan dan merawat rantai logistik batubara yang baru.

business outcomes. The prolonged or substantial drop in prices will also impose material impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

2. Contradiction in changes or development in coal mining laws or regulations may be difficult to comply with. This will significantly increase operating costs or unfavorably affect the Company’s business, prospects, profitability, financial condition or operational outcomes.

One court or administrative agency or regulatory body in the future may hold different legal interpretation of laws or regulations, or may issue new regulation or change the existing one in a manner that is different from the Company’s interpretation, which may impose material negative impact on the Company’s business operations, prospects, cash flow, financial condition and operational outcomes.

The Company also needs to ensure that new operating agreements are not in contradiction with the new Mining Law or its implementation regulations, including the new Mining Regulation. There is no guarantee that the Company may be capable of preparing new contracts arrangement or changing the existing arrangement to minimize impact of the new Mining Regulation on current operations and business activities, or having similar requirements for its existing contracts arrangement. If the Company fails to accomplish this, its business activities, prospects, profitability, financial condition and operational outcomes may be adversely affected.

3. The Company deals with risks associated with its coal mining expansion program.

The Company’s coal mining expansion program, including increases to its coal production will run parallel to capacity of coal logistics chain that supports coal mining expansion and production which in the near future will be developed further into an integrated coal logistics. This projected increase depends on the Company’s capacity to exploit the existing coal reserves and to operate and maintain the newly established coal logistics chain.

Page 219: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

217 Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kapasitas

produksi dalam jangka waktu yang ditargetkan atau secara keseluruhan, tergantung dari beberapa risiko tambahan, termasuk diantaranya penundaan perolehan/perpanjangan lisensi dari pemerintah untuk program ekspansi; ketidakmampuan Perseroan untuk mengintegrasikan peralatan baru, mesin dan fasilitasnya secara cepat dan efisien; kemungkinan Perseroan tidak dapat meningkatkan kapasitas produksi; kinerja peralatan, fasilitas dan mesin yang tidak sesuai perhitungan; kesulitan memperoleh suku cadang mesin dan peralatan; masalah di luar kendali Perseroan yang berpengaruh terhadap belanja modal, rencana produksi dan rencana operasional Perusahaan; arus kas tidak memadai; dampak perubahan hukum; kewajiban, pajak atau hal-hal lain yang belum diketahui sebelumnya; kesulitan dalam pembangunan tambang; faktor-faktor ekonomi; kesulitan dan penundaan yang terjadi di luar perkiraan; masalah kebijakan dan peraturan; dampak peristiwa politik domestik dan internasional; dampak perkara Perseroan; dan kondisi atau perkembangan yang tak terduga di lapangan. Ketidakmampuan untuk memperluas kegiatan operasional dan produksi Perseroan memberikan material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

4. Perubahan cuaca musiman dapat mempengaruhi kegiatan operasi pertambangan dan pengangkutan.

Kegiatan operasional penambangan Perseroan secara material dipengaruhi oleh perubahan kondisi cuaca, khususnya hujan yang sangat deras. Hujan deras mempengaruhi kegiatan operasi Perseroan dengan meningkatkan waktu siklus pengangkutan dengan truk, sehingga mengurangi efisiensi peralatan dan memperlambat atau menghentikan pemindahan lapisan pengupasan tanah, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara ke tongkang secara keseluruhan. Perseroan berusaha untuk mengurangi dampak musim hujan dengan meningkatkan produksi selama musim kemarau guna menyediakan pasokan batubara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama musim hujan.

Kegiatan operasional penambangan Perseroan juga terpengaruh selama musim kemarau, ketika tingkat penurunan air di lokasi pelabuhan bongkar muat di Bunati, Kalimantan Selatan yang digunakan Perseroan untuk bongkar muat batubara. Risiko kebakaran hutan paling

The Company’s ability to increase its overall production capacity within the targeted time span may be affected by several additional risks, including delays in securing / extending government license for the expansion program; the Company’s inability to integrate new equipment, machinery and facilities in a speedy and efficient manner; likelihood of the Company’s inability to boost production capacity; performance of equipment, facilities and machinery that falls below expectation; difficulty in obtaining machinery and equipment spare parts; problems beyond the Company’s control that affect capital expenditure, production plan and operational plan; insufficient cash flow; impact of policy changes; unanticipated liabilities, taxes or other aspects; difficulty in mining construction; economic factors; unforeseen constraints and delays; issues related to policies and regulations; repercussions of domestic and international political events; impact of cases involving the Company; and unexpected field condition or development. The Company’s failure to expand its business operation and production may impose material negative impact on its business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

4. Seasonal weather changes may impact on mining operations and transportation.

The Company’s mining operations are significantly affected by changing weather conditions, particularly heavy precipitation. Heavy precipitation will affect the Company’s operational activities by lengthening truck haulage cycle, thereby reducing equipment efficiency and slowing down or ceasing overburden removal, coal mining and barge haulage in general. The Company makes conscious effort to reduce the impact of the wet season by increasing production during the dry season with to ensure sufficient coal supplies to meet clients’ needs during the wet season.

The Company’s mining operations are also affected by the drought, particularly when the water surface level drops at the seaport in Bunati, South Kalimantan that the Company relies on for coal loading and unloading. Forest fire also mostly occurrs during the dry season. Seasonal weather

Page 220: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

218tinggi juga terjadi selama musim kemarau. Perubahan cuaca musiman dapat membawa dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

5. Hasil-hasil usaha Perseroan bergantung kepada naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

BBM merupakan bagian terbesar dari beban operasional pertambangan batubara Perseroan. Oleh karenanya fluktuasi harga BBM dapat mempengaruhi profitabilitas. Akibat peningkatan harga minyak global secara signifikan sejak tahun 2009 dan beberapa faktor lain, biaya produksi batubara Perseroan telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan secara historis tidak terlindungi dan saat ini tidak memiliki lindung nilai atas risiko harga BBM. Setiap kenaikan yang signifikan dalam harga bahan bakar akan menyebabkan peningkatan pada beban produksi Perseroan, yang dapat berdampak negatif secara material atas kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, Perseroan mempertimbangkan pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.

6. Tidak terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat setempat di dekat areal konsesi Perseroan berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Perseroan perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat di sekitar wilayah kegiatan operasional pertambangan dilakukan dan Perseroan bermaksud untuk sedapat mungkin meminimalisasi dampak merugikan dari kegiatan operasional penambangan terhadap masyarakat setempat. Perseroan mendukung program pengembangan masyarakat dan CSR di bidang infrastruktur, termasuk pembangunan jalan, jembatan, sekolah, klinik kesehatan serta fasilitas air bersih dan listrik di dekat lokasi proyek Perseroan. Meskipun Perseroan percaya hingga saat ini telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, namun bilamana kegiatan operasional Perseroan terganggu di masa yang akan datang karena

changes may bring about material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

5. The Company’s business outcomes depend on fuel price fluctuation.

Fuel consumption accounts for the most significant portion of the Company’s coal mining operating costs. Thereby profitability will be affected by fuel price fluctuation. Due to significant global fuel price escalations since 2009 coupled with several other factors, the Company’s coal production costs have increased substantially within the past several years. The Company historically has not entered into any hedging arrangements and at present is not hedged against fuel price risk. Any significant increase in fuel price will lead to increased production cost of the Company, which in turn will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects. To reduce dependence on fuel, the Company is considering development of coal-fired power plant.

6. The Company may not maintain good relationship with the local communities surrounding its concession areas may result in material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

The Company needs to pay attention to needs of the local community surrounding the Company’s mining operating areas by making all efforts possible to minimize adverse impact of its mining activities on the local community. The Company supports community development and CSR programs in infrastructure, including construction of roads, bridges, schools, health clinics, as well as clean water and power facilities near to the Company’s project locations. The Company believes that it has this far managed to foster good relations with the local communities, but the Company is mindful that any disruption to its operations in the future due to protests or complaints of the local communities will impose material negative impact on the

Page 221: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

219adanya protes atau keluhan dari masyarakat setempat, maka hal ini dapat berpengaruh negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

7. Kegiatan operasional penambangan batubara Perseroan menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang sulit dan berbiaya tinggi. Perubahan atau interpretasi atau pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan peraturan tentang lingkungan, atau pengaruh terhadap lingkungan yang tak terduga dari kegiatan operasional Perseroan dapat mengakibatkan timbulnya biaya baru atau biaya tambahan.

Perseroan tunduk kepada peraturan perundang-undangan Indonesia tentang lingkungan, kesehatan dan keselamatan serta persyaratan undang-undang lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Undang-undang ini mengatur kegiatan operasional seperti eksplorasi, pengembangan, produksi, kesehatan dan keselamatan, zat beracun, pembuangan zat ke udara dan air, pengelolaan pembuangan materi berbahaya dan limbah, pembersihan lokasi penambangan, kualitas dan ketersediaan air tanah, perlindungan tumbuhan dan satwa liar, reklamasi dan restorasi lokasi pertambangan setelah kegiatan pertambangan selesai, pembatasan kegiatan penambangan terbuka di kawasan hutan lindung dan hal-hal terkait lainnya. Peraturan lingkungan hidup ini mewajibkan Perseroan memiliki berbagai izin dan lisensi dari pemerintah.

Dampak operasional Perseroan terhadap lingkungan secara material dapat lebih besar dari yang diperkirakan Perseroan atau yang diperbolehkan oleh undang-undang dan peraturan lingkungan hidup Indonesia. Selain itu, kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan dan pemulihan kembali berdasarkan undang-undang Indonesia dan peraturan yang ada dapat ditingkatkan dengan menggunakan materi undang-undang atau peraturan baru atau perubahan dalam penafsiran atau pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang ada. Perseroan tidak menjamin untuk tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi semua persyaratan lingkungan baru dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan. Setiap peningkatan materi dalam biaya pemenuhan lingkungan dan remediasi atau terjadinya kecelakaan besar lingkungan di tambang secara negatif dan material dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan.

Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

7. The Company’s coal mining operations may bring about complex and high-cost environmental problems. Changes or interpretations or implementation of environmental laws and regulations, or unforeseen environmental impact of the Company’s operations may lead to new or additional costs.

The Company complies with Indonesian laws and regulations concerning the environment, health, safety and other regulatory requirements established by national and regional governments. These laws govern operational activities such as exploration, development, production, health and safety, toxic substances, substance disposal to the surrounding air and water, hazardous materials and wastes management, mining cleansing, soil quality and availability, natural vegetation and wildlife protection, reclamation and restoration of mine sites upon completion of mining activities, restrictions to open mining in protected forests and other relevant issues. These environmental regulations obligate the Company to possess the required permits and licenses issued by the government.

Impact of the Company’s operations on environment can materially be more pronounced than what the Company has anticipated or permitted by Indonesian environmental laws and regulations. In addition, compliance with terms and conditions and recovery based on Indonesian laws and the existing regulations can be improved by adopting new laws or regulations or changes in interpretation or implementation of the existing laws and regulations. It would be impossible for the Company to guarantee that it would not experience difficulties in fulfilling all new environmental requirements in conducting its operations. Any increased element of costs related to fulfillment of these environmental requirements and remediation or any major environmental mishaps on mine sites will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

Page 222: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

2208. Perusahaan mengandalkan kontraktor dan

subkontraktor untuk melakukan beberapa aspek dari operasi pertambangan Perseroan.

Saat ini Perseroan menggunakan kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan operasi penambangan Perseroan. Setiap kegagalan signifikan yang dilakukan oleh kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga dalam melakukan kewajiban sesuai dengan kontrak, baik sebagai akibat dari kesulitan keuangan atau operasional atau lainnya, dapat secara negatif dan material mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan.

9. Jika terjadi bencana alam, pemogokan, kemacetan, tindakan dari para pihak ketiga atau faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi fungsi dari jalur pengangkutan muatan, bisnis Perseroan dapat dirugikan dan Perseroan mungkin tidak mampu untuk memenuhi kewajiban kontrak tertentu.

Untuk bisnis logistik dan sewa kapal, Perseroan berkomitmen atas pengiriman muatan yang tepat waktu dan aman kepada para pelanggan. Pengiriman muatan yang tepat waktu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada di luar kendali Perseroan, termasuk cuaca, proses persetujuan dari lembaga berwenang yang diperlukan serta masalah jalan dan infrastruktur. Setiap kegagalan untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan oleh para pelanggan atau kehilangan atau kerusakan muatan dapat menyebabkan para pelanggan mengajukan tuntutan terhadap Perseroan. Tuntutan berupa satu atau lebih gugatan hukum terhadap Perseroan berpengaruh negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan.

10. Kondisi keuangan dan hasil operasional Perseroan mungkin kurang menguntungkan dan secara material mempengaruhi penjabaran mata uang asing akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama dollar AS.

Perseroan berpotensi atas dampak negatif secara material terhadap translasi valuta asing akibat fluktuasi nilai Rupiah terhadap dolar AS dan mata uang lain yang digunakan dalam kegiatan usaha Perseroan. Apresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan penurunan pendapatan dari penjualan, piutang dagang dan kas serta setara kas, serta menaikkan beban usaha Perseroan yang sebagian besar

8. The Company relies on contractors and subcontractors for conducting certain aspects related to its mining operations.

The Company currently employs third party contractors and sub-contractors for certain activities related to its mining operations. Every significant failure of the external contractor and sub-contractor in fulfilling obligations set forth in the contract, either due to financial difficulties or operational interruptions or other factors, may materially and adversely affect the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

9. In case of natural disaster, labor strike, operational disruption, third party’s action or other factors that may affect the freight transportation route, the Company’s business may be disadvantaged and the Company may be incapable of meeting certain contractual obligations.

For its logistics and vessel rental businesses, the Company is committed to guarantee a timely and safe cargo delivery to customers. Timely shipment is affected by various factors beyond the Company’s control, including weather, approval process from relevant authorized agency and issues related to road and infrastructure. Every failure to meet the schedule set by customers or freight loss or damage may trigger customers to file suit against the Company. Either one or more legal action against the Company will impose material negative impact on the Company’s business activities, financial condition, as well as business outcomes and business prospects.

10. The Company’s financial condition and operational outcomes may unfavorably and materially affect foreign currency translation due to exchange rate fluctuations of Rupiah against foreign currencies, primarily US dollar.

The Company is potential to have material negative consequences from foreign currency translation due to exchange rate fluctuation of Rupiah against US dollar and other currencies used in the Company’s business operations. Rupiah appreciation against US dollar results in unfavorable consequences because among others it will lead to declining sales revenue, trade receivables and cash and cash equivalents, and increase the Company’s

Page 223: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

221dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Sebaliknya, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan peningkatan biaya produksi karena ongkos yang dibayarkan kepada para kontraktor, hutang dagang dan hutang Perseroan serta biaya keuangan yang berdenominasi mata uang dolar AS.

Hasil identifikasi risiko-risiko tersebut di atas kemudian dicatatkan dalam suatu registrasi risiko.

Pengelolaan registrasi risiko di ABM Investama dilaksanakan oleh Departemen Enterprise Risk Management. Dalam menjalankan fungsinya, Departemen ini didukung oleh unit manajemen risiko (Risk Management Unit - RMU) anak perusahaan untuk mengelola registrasi risiko anak perusahaan disamping unit manajemen risiko pada ABM Investama yang bertugas mengelola risiko korporasi. Departemen ini juga memfasilitasi training dan workshop, memberi arahan serta memastikan pengelolaan risiko dilaksanakan pada tiap-tiap fungsi perusahaan maupun anak-anak perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi potensi risiko yang mungkin berdampak pada karyawan, pendapatan, keuntungan operasional serta lingkungan dimana Perseroan beroperasi.

Kegiatan Pengelolaan Risiko 2013Dalam hal pelaksanaan pengelolaan risiko serta untuk memperkuat mitigasi risiko yang sudah di identifikasi, sepanjang tahun 2013 Perseroan telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut:

ABM Investama1. Rapat ERM Tahunan dan lokakarya “Risiko Reputasi” oleh

Antonius Alijoyo.2. Kebijakan ERM ABM.3. ABM Corporate Risk Identification (CSSD dan CSD Div telah

dilakukan, Divisi Keuangan sedang dalam progress).4. Lokakarya Dasar-Dasar Manajemen Risiko (penyegaran):

- Januari: Sewatama Jakarta (RM Champion); - April: TIA Sebamban, - Juni: MDB Aceh - Kesadaran Manajemen Risiko; - September: Grup ABM “Konsep dasar Risiko”;- Agustus: CKB Balikpapan.

5. Lokakarya Kasus khusus:- Maret: Sewatama , Business Development Risk

Management Plan; - Maret: Sewatama Nagata Dinamika Tim Proyek; - Mei: Sewatama , Proyek RM, Proyek Nagata Dinamika; - September: CK Balikpapan.

operating expenses which are largely denominated in Rupiah. On the other hand, Rupiah depreciation against US dollar will have negative impact because among others it will result in higher production costs as fees paid to contractors, trade payables and debts as well as financial costs are denominated in US dollar.

The aforementioned results of risks identification are recorded in a risks register.

At ABM Investama, risk register is managed by Enterprise Risk Management Department. In carrying out its functions, the Department is supported by subsidiaries’ Risk Management Units (RMU) for management of subsidiaries’ risk registers in addition to ABM Investama’s risk management unit which is responsible for corporate risks management. This Department also facilitates trainings and workshops, provides directions and ensures that risk management is applied in every function within the Company and subsidiaries for the purpose of enhancing the Company’s ability to deal with potential risks that may affect employees, revenue, operating profit and environment in which the Company operates.

Risk Management Activities 2013In terms of risk management implementation and to strengthen mitigation of identified risks, throughout 2013 the Company conducted the following activities:

ABM Investama 1. ERM Annual Meeting “Reputational Risk” workshop by

Anthony Alijoyo.2. Establishment of ABM’s ERM Policy.3. ABM Corporate Risk Identification (for CSSD and CSD Div

were done, while for Finance Division was in progress).4. Workshop for Risk Management Fundamentals

(refreshment): - Januari: Sewatama Jakarta (RM Champion);- April: TIA Sebamban,- June: MDB Aceh - Awareness of Risk Management;- September: ABM Group “The basic concept of Risk”;- August: CKB Balikpapan.

5. Special Case Workshop:- March: Sewatama, Business Development Risk

Management Plan;- March: Sewatama Nagata Dinamika Project Team;- May: Sewatama, RM Project, Nagata Dinamika Project;- September: CK Balikpapan.

Page 224: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 2013

2226. Implementasi manajemen risiko di anak perusahaan ABM

menyimpulkan bahwa Risk Identification telah dijalankan oleh anak perusahaan tetapi yang perlu ditingkatkan adalah :a. Review terhadap Risk Allignment dengan tujuan

perusahaan.b. Implementasi secara menyeluruh.

CK :1. Inhouse Training “ ERM Awareness “ oleh CRMS.2. Konsep Pembentukan Manajemen Risiko Proyek.3. Pendirian kerangka, kebijakan dan SOP Manajemen Risiko.

4. Sosialisasi proyek Manajemen Risiko.5. Inhouse Training Manajemen Risiko oleh ABM.

CKB :1. Mengulas dan memperbarui Kebijakan RM, PM dan WI. 2. Penyegaran & lokakarya ERM ke Grup CKB.3. Menentukan Risk appetite CKB 2013.4. Kunjungan Fasilitas CKB dengan dukungan oleh ERM ABM. 5. Kampanye Risiko 2013.6. ERM dimasukkan dalam program LDP.7. Risk appetite CKB Logistics.8. Menindaklanjuti gap (Shorebase).

Sewatama:1. Identifikasi risiko ulang pada tingkat korporat dan tingkat

proyek.2. Penunjukan Unit Manajemen Risiko untuk korporat, bidang

usaha dan IPP.3. Kebijakan Manajemen Risiko Baru Diluncurkan.

SSB :1. RM benchmarking dengan PT Indonesia Daya.2. Survei Maturity RM (SSBT, SSBS).3. Workshop RM Fundamental (Dasar-Dasar Manajemen

Risiko).4. Berpartisipasi dalam RM Summit.5. Kebijakan RM - dalam proses.6. Menerbitkan kebijakan dan kerangka manajemen risiko.7. Pengangkatan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja

Manajemen Risiko.8. Sosialisasi kebijakan manajemen risiko dan framework .9. Melaksanakan rapat internal bulanan manajemen risiko

dan mutu.10. Kampanye kesadaran risiko melalui koran internal dan

media on-line.

6. Risk management implementation in ABM’s subsidiaries has been identified and conducted by the subsidiaries nevertheless there are some improvement should be made such as:a. Review on Risk allignment and its the company goal.

b. Full implementation.CK:

“ERM Awareness” Inhouse Training by CRMS.1. Formation Concepts of Risk Management Project.2. Establishment of frameworks, policies and SOP of Risk 3. Management.Risk Management Project Socialization.4. Risk Management Inhouse Training by ABM.5.

CKB:1. Review and update Policies of RM, PM and WI.2. Refreshment & ERM Workshop for CKB Group.3. Determination of Risk Appetite of CKB 2013.4. CKB Facilities Visit supported by ABM’s ERM.5. Risk Campaign 2013.6. Inclusion of ERM in LDP Program.7. Risk Appetite of CKB Logistics.8. Follow up on gap (Shorebase).

Sewatama:1. Risk re-identification at corporate and project levels.2. Risk Management Unit designation for corporate, business

and IPP.

3. Issuance of New Risk Management Policy.

SSB:1. RM benchmarking with PT Indonesia Daya.2. RM Maturity survey (SSBT, SSBS).3. Workshop on RM Fundamental (Risk Management

Fundamentals).4. Participation in RM Summit.5. RM Policy – in progress.6. Issuance of risk management policies and frameworks.7. Appointment of Risk Management Committee and Risk

Management Unit.8. Socialization of risk management policies and frameworks.9. Monthly internal meeting of risk and quality management.

10. Risk awareness campaign through internal bulletin and online media.

Page 225: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

223Reswara :Manajemen Risiko: • Memperbarui Komite Manajemen RIsiko Grup RWA. • Person In Charge Manajemen Risiko dikhususkan untuk

setiap perusahaan dalam Grup RWA. • Risk register sudah tersedia (TIA, MDB, RWA-Induk).

• Sosialisasi dan workshop Risk Management oleh ABM untuk TIA dan MDB di lokasi.

GCG:• Persiapan penerapan GCG untuk TIA, Sosialisasi kode etik

RWA pada karyawan TIA dan MDB.• GCG audit oleh asesor independen.

Reswara:Risk Management:• Regeneration of RWA Group’s Risk Management

Committee.• Risk Management PIC is dedicated to each company within

RWA Group.• Available risks register (TIA, MDB, RWA-Holding). • Risk Management socialization and workshop by ABM for •

TIA and MDB on locations.

GCG:Preparation of GCG implementation in TIA, Socialization of RWA code of ethics to TIA and MDB employees.GCG audit by independent assessor.

Page 226: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

224

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dedikasi bagi pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup

Dedicated to empowering the community and environment

Page 227: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

225

Page 228: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

226

Tanggung jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

ABM Investama terus mengembangkan program CSR menjadi suatu investasi sosial yang berkelanjutan

ABM Investama continously developing its CSR program to become a sustainable social investment

Page 229: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

227Filosofi CSR PerusahaanSesuai visi dan misinya, ABM Investama menjadikan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian integral dari strategi dan proses bisnisnya. Sebagaimana filosofi yang telah ditanamkan oleh pendiri Grup TMT bahwa hakekat dari aktivitas CSR bukan hanya sekadar pemenuhan peraturan perundang-undangan belaka, tetapi memiliki tujuan mulia yaitu untuk menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

Sebagai bagian dari Group TMT, ABM Investama berinisiatif untuk terus mengembangkan filosofi tersebut dengan merancang program CSR menjadi suatu proses bisnis yang strategis, berkelanjutan dengan kualitas yang senantiasa ditingkatkan (sustainability and continuous improvement), serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. CSR bukan lagi kegiatan amal yang bersifat insidentil, tetapi merupakan investasi sosial yang dikembalikan untuk para pemangku kepentingan. Dalam konteks CSR, pemangku kepentingan yang menjadi fokus utama Perseroan adalah karyawan, pelanggan dan masyarakat.

Corporate Social PhilosophyIn line with its vision and mission, ABM Investama demonstrates the corporate social responsibility (CSR) activities as an integral part of its business strategy and processes. As a philosophy that has been instilled by TMT Group’s founder the essence of CSR activity is not merely the fulfillment of legislation alone, but has a noble purpose, namely to create as many decent and quality jobs for the people of Indonesia.

As part of the TMT Group, ABM Investama has the initiative to continue developing this philosophy by designing CSR programs into business process that is strategic, ongoing, sustainable and continuous improvement, by providing added value for all stakeholders. CSR is no longer an incidental charity, but serves as a social investment as a return to the stakeholders. In the context of CSR, the stakeholders that become the main focus of the Company is its employees, customers and the community.

Page 230: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

228Berlandaskan visi Pemberdayaan, Perseroan telah menetapkan bahwa misi utama dari CSR adalah pemberdayaan itu sendiri. Dalam kerangka memberdayakan masyarakat, setiap anak perusahaan merancang program-program pemberdayaan yang diselaraskan dengan bisnis inti Perusahaan. Oleh karena itu, Perseroan terlebih dahulu melakukan pemetaan setiap unit bisnis untuk mencari benang merah program CSR yang sinergis dan terintegrasi antara ABM Investama dengan anak-anak perusahaan. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan para pemangku kepentingan, Perseroan membina hubungan kerja sama dengan pemerintah, para pemimpin informal, regulator atau pengatur kebijakan, LSM dan sebagainya.

Pelaksanaan CSRPelaksanaan CSR ABM Investama pada dasarnya adalah melaksanakan kegiatan yang didedikasikan untuk pengembangan masyarakat dan lingkungan hidup. Program-program pengembangan masyarakat dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas dengan mengelola sumber daya yang tersedia di komunitas tersebut untuk menghasilkan perbaikan kualitas hidup yang merata dan berkelanjutan. Salah satu tujuan pengembangan masyarakat adalah pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.

Dalam konteks memberdayakan masyarakat tersebut, Perseroan mengembangkan inisiatif-inisiatif kegiatan yang

Based on the vision of “Empowering Energy”, the Company has determined that the primary mission of CSR is empowerment itself. Within the framework of empowering the community, each subsidiaries design development programs that are aligned with their core business. Therefore, firstly the Company performs the mapping of each business unit to find the CSR programs’ common thread that is in synergy and integrated between ABM Investama with its subsidiaries. To know and understand the needs and desires of the stakeholders, the Company establishes a cooperative relationship with the government, regulator, informal leaders, NGOs and others.

CSR ImplementationCSR implementation of ABM Investama is mainly carrying out activities dedicated to the development of the society and the environment. Community development programs are designed to improve the lives of the community by managing and empowering the available resources that is evenly distributed and sustainable. One of the goals of community development is empowerment by improv ing the ability and self-reliance in their needs and develop the various potentials possessed.

In the context of empowering the community, the Company has developed 5 initiatives namely: 1) Education, 2)

Page 231: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

229dikelompokkan dalam 5 (lima) program, yaitu: 1) Pendidikan, 2) Lingkungan Hidup, 3) Kesehatan, 4) Sarana dan Prasarana, serta 5) Kesukarelawanan (Volunterism).

PendidikanProgram pendidikan tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki.

Lingkungan HidupUpaya penanganan masalah lingkungan hidup dapat menjadi hal yang kompleks karena terkait dengan persoalan kemasyarakatan lainnya seperti kemiskinan, ekonomi dan sosial. Grup ABM yang bisnis intinya terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam sangat peduli akan kelestarian lingkungan hidup.

KesehatanProgram kesehatan dimulai dari upaya preventif dengan memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat terutama di kalangan siswa-siswa Sekolah Dasar hingga upaya perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat di sekitar daerah operasi.

Sarana dan PrasaranaPembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat umumnya diupayakan bukan hanya berupa kegiatan yang bersifat sumbangan insidentil, tetapi berupa program berkelanjutan yang menimbulkan dampak berikutnya yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Environment, 3) Health, 4) Facility and Infrastructure, and 5) Volunteerism.

EducationEducation programs not only focus on formal education, but also provide education for the community to improve knowledge and skills to harness the potential of its resources.

EnvironmentEfforts to address environmental issues can become a complex matter because it is associated with other social issues such as poverty, economic and social. . The ABM group which the core business is related to the utilization of natural resources is very concerned about the preservation of the environment.

HealthHealth program starts with prevention by providing education on healthy lifestyles, particularly among Elementary School students, hence attempts to improve the quality of public health facilities in the surrounding area of operation.

Facilities and InfrastructureDevelopment of facilities and infrastructure needed by the general public is sought not only in the form of incidental donations activities, but in the form of sustained program which generates consequent and directly impacts to the public.

Page 232: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

230Kesukarelawanan (Volunterism)Aktivitas CSR tidak hanya dilakukan oleh Perseroan sebagai institusi. Perseroan mendorong partisipasi seluruh karyawan dan anggota keluarganya untuk mengasah jiwa sosial dan kepeduliannya terhadap sesama melalui berbagai kegiatan kesukarelawanan dengan berpartisipasi pada berbagai kegiatan yang dirancang bersama.

Disamping lima program tersebut, tentu saja Perseroan memberikan perhatian kepada pemangku kepentingan lainnya yaitu karyawan dan konsumen melalui aspek Ketenagakerjaan termasuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dan Perlindungan Konsumen.

Kegiatan CSR 2013Aktivitas CSR yang dilaksanakan ABM Investama pada tahun 2013 masih bersifat keterlibatan dan kampanye-kampanye yang membangun kesadaran untuk mengubah perilaku. Sedangkan kegiatan CSR anak perusahaan tersebar di berbagai wilayah operasi di seluruh Indonesia. CSR Grup ABM telah memberi kontribusi yang luas bagi pengembangan masyarakat Indonesia. Berdasarkan kelompok programnya, kegiatan CSR tahun 2013 diantaranya adalah sebagai berikut:

PendidikanPendidikan merupakan fokus utama program CSR Perseroan karena Perseroan meyakini bahwa pendidikan, baik formal maupun informal, merupakan jalan bagi perbaikan tingkat kehidupan masyarakat di masa depan. Perseroan melibatkan diri untuk ikut memajukan pendidikan di negeri ini dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi, pelatihan keterampilan profesi (perbengkelan, mekanikal elektrikal), dan berbagai program edukasi bagi masyarakat agar dapat lebih mandiri. Kegiatan Grup ABM dalam program pendidikan pada tahun 2013 sebagai contoh yang dilaksanakan oleh:

VolunterismCSR activities are not only performed by the Company as an institution. The Company encourages the participation of all employees and their family members to engage through the various volunteer activities which are benefits for the employees and community.

In addition to the five programs, the Company also emphasizes to other stakeholders, such as employees and consumers through Labor aspects including Occupational Health, Safety and Environment (HSE) and Consumer Protection.

2013 CSR ActivitiesABM Investama CSR activities undertaken in 2013 with the objective to build the awareness of social aspect by changing the behavior in improving the quality of life of its external or internal stakeholders. Meanwhile the CSR activities of the subsidiaries are spread in various operational regions throughout Indonesia. CSR of ABM Group has contributed widely to the development of the Indonesian society. Based on the program group, CSR activities in 2013 are as follows:

EducationEducation is the primary focus of the Company’s CSR program as the Company believes that education, both formal and informal, is a way of improving the living standards in the future. The Company involved itself to revitalize education in this country starting from Early Childhood Education (ECD) until University, professional skill trainings (workshops, mechanical electrical), and various educational programs for the community to be more self sufficient. ABM Group’s activities in the educational program in 2013 as an example is implemented by:

Page 233: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

231PT ABM Investama Tbk, antara lain:Corporate Social Investment (CSI) TalkPerseroan menyelenggarakan acara Corporate Social Investment (CSI) Talk yang diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2013 yang dihadiri oleh Direksi seluruh anak Perusahaan Grup ABM. CSI Talk bertujuan menyatukan konsep dan koridor CSR bagi seluruh anak perusahaan Grup ABM. Sarasehan diisi dengan empat pembicara, yaitu Ibu Juniati Gunawan dan Ibu Tri Mumpuni sebagai pakar dan praktisi CSR serta Bapak Andi Djajanegara dan Bapak Bari Hamami sebagai praktisi bisnis. Komposisi pembicara yang mewakili dua pihak yang harus bersinergi dalam CSR, berhasil menciptakan dialog yang berimbang dan mencerahkan karena masing-masing pembicara mempunyai kompetensi di bidangnya.

Pada akhir acara, seluruh peserta menyepakati bahwa konsep CSR saat ini telah bergeser pada konsep keberlanjutan sehingga aktivitasnya harus bersifat berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan amal yang bersifat insidentil. Kegiatan CSR tidak boleh hanya menjadi biaya semata, tetapi juga merupakan investasi perusahaan di bidang sosial (social investment). Sejak awal ABM Investama didirikan dengan basis pemberdayaan, sehingga tingkat penerapan CSR menjadi inisiatif pilihan yang tidak membatasi pemberdayaan manusia yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan di Indonesia, terutama dalam hal pembangunan karakter dan budi perkerti.

Kegiatan bisnis memang bertujuan untuk mendatangkan profit. Oleh karena itu program CSR yang baik seharusnya menitikberatkan pada pengelolaan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat sekaligus menuai profit.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain:Program Beasiswa MIFA dan BELSejak tahun 2012 Reswara melalui anak perusahaannya PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) memberikan beasiswa kepada anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di daerah lokasi sekitar tambang di Wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya. Program beasiswa tersebut sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat sekitar proyek pertambangan. Beasiswa disalurkan bekerja sama dengan sebuah yayasan pendidikan yang mempunyai reputasi baik dan berkualitas di wilayah Aceh dan sekitarnya dengan fasilitas penunjang belajar yang memadai untuk mengembangkan kemampuan siswa.

Sebanyak 52 anak dari daerah sekitar tambang telah menerima manfaat dari program beasiswa tersebut dari tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemberian beasiswa diawali dengan proses seleksi

PT ABM Investama Tbk, among others:Corporate Social Investment (CSI) TalkThe Company held the Corporate Social Investment (CSI) Talk event which was held on the 22 October 2013 and attended by Directors of ABM Group. CSI Talk has the objective to unify the CSR concept and corridor for all subsidiaries of the ABM Group. The event was filled with four speakers, namely Ms. Juniati Gunawan and Ms. Tri Mumpuni as CSR experts and practitioners as well as Mr. Andy Djajanegara and Mr. Bari Hamami as business practitioners. The composition of the speakers which represent the two parties that must have synergy in CSR, managed to create a balanced and enlightening dialogue because each speakers has competence in their field.

At the end of the event, all participants agreed that the CSR concept has now shifted to the concept of sustainability s and continuous improvement. . CSR activities is an social investment, it shall not be a mere cost. . Since the beginning, ABM was established on the basis of entrepreneurship, thus the level of CSR implementation becomes the initiative of choice which do not restrict human empowerment that can be conducted by a company in Indonesia, particularly in terms of character and personality development.

Business activities are aimed to generate profit. Therefore, a good CSR program should focus on managing the relationship between the company and the community so that the company can provide a positive impact for the community as well generate profits.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others:MIFA and BEL Scholarship ProgramSince 2012, Reswara through its subsidiaries PT Mifa Bersaudara (MIFA) and PT Bara Energi Lestari (BEL) grant scholarships to outstanding children coming from poor families in the surrounding area of the mine site in the West Aceh and Nagan Raya regions. The scholarship program is a part of the community development program in the surrounding mining project areas. It is collaboration with educational foundation in Aceh which has a good reputation and quality in program and facilities.

A total of 52 children from the surrounding mining area have benefited from the scholarship program from the Junior High School (SMP) and High School (SMA) level. The scholarship begins with the selection process to recruit students who meet

Page 234: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

232untuk menjaring siswa yang memenuhi persyaratan dengan melibatkan masyarakat, keucik, kepala Gampong dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar tambang.

Bantuan Sarana Kegiatan Belajar MengajarGrup Reswara secara rutin memberikan bantuan penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah sekitar lokasi penambangan. Pada tahun 2013 Reswara melalui anak Perusahaannya yaitu TIA, telah memberikan donasi masing-masing berupa 1 unit komputer desktop, laptop dan printer untuk SD Negeri Sebamban Lama, dan SD Panyiputan, serta 8 unit komputer desktop kepada SMKN 1 Sungai Loban.

Bantuan Kegiatan Luar Sekolah- Reswara mendukung setiap kegiatan luar sekolah

yang positif. Pada tahun 2013 Reswara membantu terselenggaranya kegiatan Seminar Narkoba dan Pendidikan Seksual SMAN Angsana dan Seminar Nasional Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Dukungan juga diberikan untuk pemberangkatan siswa SMAN 1 Sungai Loban mengikuti OSN tingkat nasional.

- MIFA juga memberikan bantuan untuk pendidikan luar sekolah, yaitu pemberian beasiswa Program MIFA Mengaji untuk Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Nurul Huda, Darul Istiqomah dan Nurul Fatah di Gampong Balee, Sumber Batu dan Buloh. Sedangkan BEL memberikan beasiswa dalam program BEL Mengaji untuk 3 TPA di Gampong Paya Udeung, Kuta Aceh, dan Krueng Ceko.

- MIFA memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jumpa Mandiri di Gampong Buloh.

- MIFA memfasilitasi penyelenggaraan program Kelompok Belajar (Kejar) Paket “B” dan Paket “C” bertempat di SD Gampong Reudeup Kecamatan Meureubo yang diikuti oleh 25 anak putus sekolah.

- MIFA menyelenggarakan Pelatihan Profil dan Manajemen Gampong kepada 26 Gampong di Kecamatan Meureubo bekerja sama dengan BPM dan unsur Kecamatan setempat.

- MIFA memfasilitasi kegiatan Lomba Karya Tulis tingkat SMU di tingkat Provinsi Aceh bertema “Pengaruh Investasi Tambang bagi Pembangunan di Aceh” yang diadakan oleh Aceh Post.

- MIFA memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh dan Promosi Pembangunan Aceh Barat di Banda Aceh. MIFA juga memdukung Dewan Kesenian

the requirements by involving the community, keucik, Village heads and community leaders around the mines.

Support in Teaching and Learning ActivitiesThe Reswara Group routinely provides assistance supporting teaching and learning in schools surrounding the mine site. In 2013 Reswara through its subsidiaries, TIA, has beed provided assistance in the form of desktop computer, laptop and printer units for SD Negeri Sebamban Lama, SD Panyiputan, and also 8 units desktop computer for SMKN 1 Sungai Loban.

External Activities School Assistance- In 2013 Reswara assisted in the implementation of the

Drugs and Sexual Education Seminar at SMAN Angsana and Environmental Engineering Students of Universitas Lambung Mangkurat National Seminar. Support is also given to SMAN 1 Sungai Loban in participating the national level OSN.

- MIFA also provides assistance to non-formal education, granting scholarship to the community such as MIFA Mengaji Al-Qur’an Kindergarten (TPA) of Nurul Huda Darul Istiqomah and Nurul Fatah in Gampong Balee, Sumber Batu and Buloh. Meanwhile BEL grants scholarships in the BEL Mengaji program for 2 TPAs in Gampong Paua Udeung and Kita Aceh.

- MIFA provides facilities and infrastructures assistance for the Early Childhood Education (PAUD) of Jumpa Mandiri in Gampong Buloh.

- MIFA facilitated in the implementation of the Group Study (Kejar) Paket “B” and Paket “C” which took place at SD Gampong Reudeup of Meureubo participated by 25 students drop-out.

- MIFA organized the Gampong Profile and Management to 26 Gampongs in the Meureubo Sub-district in cooperation with BPM and elements of the local sub-district.

- MIFA facilitated Essay Contest for the High School level in the Aceh Province with the theme, “The Impact of Mining Investment for Development in Aceh” which was organized by the Aceh Post.

- MIFA facilitated the implementation of the Aceh Cultural Week and West Aceh Development Promotion activities in Banda Aceh. MIFA also supports the Aceh Arts Council

Page 235: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

233

Aceh (DKA) yang menyelenggarakan Acara Penampilan Seni Aceh dalam rangka Ulang Tahun Kota Meulaboh, Aceh Barat.

- Dalam rangka Ramadhan, MIFA melakukan berbagau kegiatan seperti memberikan santunan anak yatim, ceramah akbar, pelatihan tazhit mayit (fardhu kifayah) dan safari Ramadhan.

Praktek Kerja IndustriSecara berkala Reswara memberikan kesempatan bagi siswa SMK Negeri 1 Simpang Empat, Sungai Loban jurusan Geologi Pertambangan untuk melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Perseroan. Kesempatan praktek kerja ini merupakan pengalaman berharga bagi siswa sebagai pengenalan dunia kerja dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan bimbingan dan pengawasan praktisi di lapangan yang tidak segan-segan memberikan arahan dan berbagi ilmu.

Perbaikan SekolahMIFA melakukan penimbunan halaman sekolah SD Negeri Reudeup di Gampong Reudeup yang sering dilanda banjir saat musim penghujan karena lokasinya yang terletak di lembah.

Pelatihan KewirausahaanPelatihan kewirausahaan dan pendampingan UMKM dilakukan oleh MIFA di Gampong sekitar lokasi tambang yaitu:- Pelatihan kewirausahaan dan teknik produksi tahun dan

tempe untuk kelompok usaha binaan tahu tempe di Gampong Sumber Batu.

- Pelatihan Kewirausahaan Kelompok Usaha Bersama di Gampong Paya Bari dan Langung.

(DKA) which organizes the Aceh Arts Performance Event for the Anniversary of Meulaboh City, West Aceh.

- During Ramadhan, MIFA conducted various activities such as providing orphan donation, grand lectures, tazhit mayit training (fardhu kifayah) and safari Ramadhan.

Industrial InternshipReswara periodically provides opportunities for students of SMK Negeri 1 Simpang Empat, Sungai Loban with Mining Geology major to perform Industrial Internship (Prakerin) in the Company. This internship opportunity is a valuable experience for students as an introduction to the world of work and applying the knowledge and skills acquired from school with the guidance and supervision of practitioners in the field.

School ImprovementMIFA conducted the levelling of the school yard of SD Negeri Reudeup in Gampong Reudeup and repairing class rooms, which is often flooded because of its location in the lowland.

Entrepreneurship TrainingEntrepreneurship training and SME mentoring are conducted by MIFA at Gampongs surrounding the mine site, namely:- Entrepreneurship training and production techniques of

tofu and tempeh in Gampong Sumber Batu.- Joint Business Group Entrepreneurship Training at

Gampong Paya Bari and Langung.

Page 236: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

234- Pelatihan teknis ternak kambing lokal, palawija dan

budidaya lele serta penyuluhan lapangan untuk kelompok usaha binaan di Gampong Balee, Buloh, Sumber Batu, Paya Baro, Pucok Reudeup dan Langung.

- Pendampingan UMKM tahu dan tempe organik “KUB Sejahtera” di Gampong Sumber Batu.

- Penyediaan bibit ternak kambing untuk kelompok peternak binaan di Gampong Reudeup, Pucok Reudeup dan Paya Baro.

- Pendampingan UMKM budidaya ayam kampung “KUB Kurnia Abadi” di Gampong Sumber Batu yang tebagi dalam 3 kelompok usaha ternak dari tiap dusun.

- Pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha untuk kelompok binaan di Gampong Balee, Reudeup, Pucok Reudeup dan Buloh.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), antara lain:Pengembangan Pendidikan di Kasepuhan CiptagelarSetelah diselesaikannya pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH) 100 kW oleh Sewatama pada bulan Juni 2013, maka kebutuhan listrik masyarakat telah terpenuhi. Sewatama melanjutkan dengan sasaran kedua dari program CSR terpadunya, yaitu pengembangan pendidikan dan pelatihan anak, remaja dan dewasa di Ciptagelar. Sarana pendidikan dan keterampilan seperti buku-buku, perpustakaan, komputer dan alat tulis telah mulai dilengkapi secara bertahap sejak tahun 2012. Aktivitas belajar informal dilaksanakan oleh Relawan Sewatama (SS Volunteers) yang akan dilaporkan pada bagian lain di Laporan CSR ini.

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), antara lain:Pustaka Anak NegeriKegiatan CSR CKB Logistics yang bertajuk “Pustaka Anak Negeri” bertujuan mengembangkan minat baca pada siswa sekolah dan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk berbagi pengetahuan dan kreativitas antar generasi. Progam Pustaka Anak Negeri berupa kampanye tentang Pustaka Anak Negeri, donasi buku dan kegiatan lainnya. Direncanakan akan terus dijalankan secara berkesinambungan. Pada tahun 2013 kegiatan dilakukan di SDN 05 Sukapura, Cakung, Jakarta Utara. Salah satu yang dilakukan adalah penataan ulang perpustakaan sekolah dan melengkapinya dengan furnitur dan perangkat audio visual. Penataan tata letak buku-buku perpustakaan melibatkan pustakawan profesional dari Universitas Indonesia.

PT Sanggar Sarana Baja (SSB), antara lain:Campus Talk ShowSSB berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan dengan menjadi salah satu key note speaker dalam Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri 2013 yang bertajuk “Menuju Sustainable Manufacturing untuk Keberlanjutan dan

- Technical training of local goat farming, crops and catfish farming as well as field counselling for training business groups in Gampong Balee, Buloh, Sumber Batu, Paya Baro, Pucok Reudeup and Langung.

- Organic tofu and tempeh “KUB Sejahtera” SME Assistance in Gampong Sumber Batu.

- Provision of breeder goat seeds for training breeder group in Gampong Reudeup, Pucok Reudeup and Paya Baro.

- SME mentoring for chicken farming “KUB Kurnia Abadi” in Gampong Sumber Batu which is divided into 3 farming groups of each village.

- Entrepreneurship and business management training in Gampong Balee, Reudeup, Pucok Reudeup and Buloh.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), among others:Educational Development in Kasepuhan CiptagelarUpon completion of the 100 kW Micro Hydro Power Plant (PLTMH) construction by Sewatama in June 2013, the electricity requirements of the public are met. Sewatama proceeds with the second goal of its integrated CSR program, namely the development of education and training for children, youth and adults in Ciptagelar. Education skill and facilities such as books, library, computer and stationery has begun to be equipped in stages since 2012. Informal learning activities are carried out by Sewatama Volunteers (SS Volunteers) which will be reported in other parts of this CSR report.

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), among others:Pustaka Anak NegeriCSR activities of CKB Logistics, titled “Pustaka Anak Negeri” aims to develop an interest in reading for students and foster a communal sense to share knowledge and creativity between generations. The Pustaka Anak Negeri Program is in the form of a campaign on Pustaka Anak Negeri, book donations, and other activities. It is planned to be performed continuously. In 2013, the activity was carried out in SDN 05 Sukapura, Cakung, North Jakarta. One of the activity was the rearrangement of the school library and equip it with furniture and audiovisual equipment. The structuring the library books layout involved professional librarians from the University of Indonesia.

PT Sanggar Sarana Baja (SSB), among others:Campus Talk ShowSSB participated in collegiate activities by becoming one of the key note speaker at the 2013 Industrial Engineering and Management National Seminar, entitled “Towards Sustainable Manufacturing for Sustainability and National Industry Increase

Page 237: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

235Peningkatan Daya Saing Industri Nasional”. Seminar diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 15 Mei 2013. Sebagai pembicara adalah Bapak Muh. Arfani Fatchul Alam, Plant Manager Divisi Remanufacturing, yang memaparkan konsep dan penerapan industri Remanufacturing yang telah dijalankan oleh SSB.

Workshop Visit SSB melihat kompetensi teknis siswa-siswa SMKN 1 Batu Jaya, Cepet, Klaten dalam bidang Teknik Permesinan, Pengelasan, Pengecoran logam, dan lainnya sebagai potensi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja SSB di masa mendatang. Untuk itu SSB mengundang mereka untuk melakukan kunjungan industri pada tanggal 15 Mei 2013. Pada kesempatan itu, para siswa diberikan gambaran mengenai standar kompetensi yang harus dicapai dan tahapan yang harus dilalui apabila ingin berkarir di SSB. Sebelum melihat secara langsung proses produksi di lapangan, siswa dibekali dengan materi singkat mengenai proses bisnis yang dijalankan oleh keempat diivisi SSB.

Lingkungan HidupProgram lingkungan hidup dimulai dari upaya-upaya sederhana untuk ikut menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan dimulai dari diri sendiri, dengan berbagai aktivitas yang tidak sekadar peduli lingkungan, tetapi juga menumbuhkan perilaku sadar lingkungan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam aktivitas lingkungan, ada nilai investasi yang memberikan benefit pada perusahaan melalui penghematan biaya operasional sebagai dampak dari efisiensi penggunaan energi, sumber daya dan material. Kegiatan Grup ABM dalam program lingkungan hidup di tahun 2013 sebagai contoh adalah yang dilaksanakan oleh:

PT ABM Investama Tbk, antara lain:Kampanye Hemat Energi – Unplug and Turn-OffAda banyak alasan mengapa hemat energi itu penting bagi kehidupan kita. Pertama adalah karena penggunaan energi mempunyai dampak terhadap lingkungan dan setiap manusia di dalamnya. Kedua, dengan menghemat energi berati juga menghemat biaya.

Berangkat dari pemikiran tersebut, ABM Investama gencar melakukan kampanye hemat energi. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk mengefektifkan gerakan tersebut. Sepanjang kampanye, sejumlah karyawan yang terbukti mampu menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam hal penghematan energi diberikan julukan “Agent of Change”. Hal yang patut dijadikan teladan dari para agent of change tersebut diantaranya adalah kebiasaan mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya di ruangan kantor jika tidak sedang digunakan,

Competitiveness”. The seminar was held at the Universitas Muhammadiyah Malang on 15 May 2013. As a speaker was Mr. Muh. Arfani Fatchul Alam, Plant Manager of Remanufacturing Division, which describes the concept and application of Remanufacturing industry which has been performed by SSB.

Workshop Visit SSB notices the technical competence of SMK Batu Jaya 1, Cepet, Klaten students in Machinery, Welding, Metal casting, and other Engineerings as the potential to fill the SSB workforce needs in the future. Hence SSB invites them for industrial visit on 15 May 2013. During the occasion, the students were given an overview of the standards of competence which must be achieved and the steps that must be passed if they want a career in SSB. Prior to observing the production process in the field directly, the students are provided with a short materials on the business processes performed by the four divisions of SSB.

EnvironmentThe environmental program begins with simple efforts to participate in saving the Earth from various environmental damage and global warming threats. Efforts to raise awareness of environmental is self-start, with various activities that do not only care about the environment, but also fosters environmentally conscious behaviors in every aspect of life. In environmental activities, there are investment values that provide benefits to the company through operational cost savings as a result of the efficient use of energy, resources and materials. ABM Group’s activities in environmental programs in the year 2013 as examples are conducted by:

PT ABM Investama Tbk, among others:Energy Saving Campaign – Unplug and Turn-OffThere are many reasons why saving energy is important to our lives. The first is because energy use has impacts on the environment and the people in it. Second, energy saving also means cost saving.

From that notion, PT ABM Investama Tbk vigorously conducts energy saving campaigns. Various policies were issued to streamline the movement. Throughout the campaign, a number of employees who are proven to be able to implement positive habits in terms of energy savings were given the nickname “Agent of Change”. The regard that would become an example from the agent of change are the habit to turn off the lights and other electrical equipments when not in use, replacing bulbs with energy-saving bulbs and utilizes the blank

Page 238: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

236mengganti lampu dengan lampu hemat energi bersertifikat serta memanfaatkan sisi kertas yang kosong sebagai memo/buku catatan, untuk kertas tak terpakai yang bukan dokumen bersifat rahasia.

Pada periode Juli – September 2013, kampanye hemat energi bertajuk “Turn off and Unplug” dimulai dengan mengajak seluruh karyawan untuk memulai kebiasaan mematikan komputer jika tidak digunakan lebih dari 1 jam dan mencabut kabel daya sehingga arus litrik tidak mengalir dan kualitas baterai laptop lebih terjaga.

Kampanye Hemat Kertas – Save Our TreePada periode Oktober – Desember 2013, kampanye difokuskan untuk membangun kesadaran karyawan untuk menggunakan kertas secara bijak. Banyak hal yang belum disadari orang mengenai proses pembuatan selembar kertas. Faktanya, untuk menghasilkan 50.000 lembar kertas (100 rim) yang dikonsumsi Perseroan dalam 3 bulan, sebanyak 7 batang pohon berusia 7-10 tahun harus ditebang. Dengan menghemat 2 lembar kertas per orang hari dalam 20 hari kerja, dapat dihemat 2.000 lembar kertas per bulan.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara):Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan Reswara mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia termasuk yang mengatur pembuangan material dan limbah ke dalam lingkungan atau aktivitas lainnya yang mempunyai potensi dampak terhadap lingkungan.

Reswara telah melaksanakan prosedur, sistem dan program pengelolaan lingkungan dan telah memilikiprosedur lingkungan yang terkait dengan pengelolaan dan pemantauan sampah tambang, antara lain pengendalian sedimen, pengendalian emisi debu, pengelolaan hidrokarbon, pengelolaan limbah berbahaya, penggunaan material lifting, pencegahan dan pengendalian tumpahan produk minyak, penanaman pohon, pemisahan kompos organik dan sampah domestik, kualitas udara, kualitas air dan prosedur lainnya. Selain itu, Reswara juga telah menyusun rencana pemulihan dan rehabilitasi pertambangan sesuai dengan tujuan, fungsi dan susunan tanah yang ditentukan oleh Pemerintah. Kebijakan yang diambil bertujuan untuk mengendalikan pembuangan asam pertambangan, pengendalian sedimen pada limpahan air dari wilayah pertambangan, pengelolaan hidrokarbon dan hasil limbah.

Pembuangan limbah berbahaya ditangani pihak ketiga berlisensi untuk mengelola penampungan dan penyimpanan pembuangan limbah beracun dan berbahaya. Saat ini Reswara

side of papers as memos/ notebooks, for non-confidential documents unused papers.

In the July-September 2013 period, the energy saving campaign with the theme “Turn off and Unplug” begins by inviting all employees to start the habit of turning off the computer when not in use more than 1 hour and unplug the power cord so the electrical current does not flow and the quality of laptop batteries can be maintained.

Paper Saving Campaign – Save Our TreeIn the October to December 2013 period, the campaign focused on building employee awareness to use paper wisely. Many things have not been realized by people regarding the process of making a piece of paper. In fact, to produce 50,000 sheets of paper (100 reams) which the Company consumes within 3 months, as many as 7 trees aging approximately 7-10 years old must be cut. By saving 2 sheets of paper per person a day in 20 working days, to 2,000 sheets of paper per month may be reduced.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara):Coal mining activities conducted by Reswara refers to the legislation in force in Indonesia, including the governing of materials and wastes disposal into the environment or other activities that have potential impacts on the environment.

Reswara has implemented procedures, systems and environmental management programs and has had environmental procedures related to the management and monitoring of mines waste, among others sediment control, dust emission control, hydrocarbon management, hazardous waste management, use of lifting materials, spill prevention and control of oil products, planting trees, the separation of organic compost and domestic waste, air quality, water quality and other procedures. In addition, Reswara has also prepared the plan mining recovery and rehabilitation in accordance with the purpose, function and composition of soil which is determined by the Government. Measures which were taken are aimed at controlling the discharge of mining acid, control of sediment in water runoff from mining areas, management of hydrocarbons and waste.

Disposal of hazardous waste are handled by l third party licensed to manage the shelter and storage of toxic and hazardous waste disposal. Currently Reswara has obtained

Page 239: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

237telah memperoleh sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 sehingga setiap aspek pengelolaan lingkungan harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Disamping aktivitas perlindungan lingkungan yang terkait operasional tambang, pada tahun 2013 Reswara melakukan beberapa kegiatan program lingkungan seperti:

Program Pembibitan Kacang Kedelai dan Penanaman Pohon MahoganiPada bulan Januari 2013, Reswara mengadakan kegiatan 500 pembibitan Kacang Kedelai dan penanaman pohon Mahogany bersama masyarakat Meulaboh dan Pemerintah Daerah Nagan Raya. Kegiatan dipusatkan di Kampung Keucik, Nagan Raya, Aceh Barat dimaksudkan sebagai percontohan untuk dikembangkan lebih lanjut di lokasi lainnya. Kegiatan ini melibatkan tenaga ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai penyuluh cara menanam bibit yang baik. Program ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat karena selain upaya penghijauan juga memberikan potensi penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Distribusi Bibit Karet dan GaharuTanaman Karet ternyata termasuk tanaman produktif ramah lingkungan. Karena tanaman karet dikelola oleh petani di atas hutan rakyat skala kecil, maka sistem pola tanam ini tidak sampai mengganggu habitat hewan yang dilindungi. Sedangkan pohon Gaharu dikenal bernilai jual tinggi karena seluruh bagian pohon memiliki banyak manfaat yang telah dikenal terutama di China dan Jepang. Oleh karena itu Reswara memberikan bantuan pengadaan bibit Karet dan Gaharu bagi para anggota GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani), selain dengan tujuan merehabilitasi hutan rakyat, juga meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah lokasi TIA, Kalimantan Selatan. Jumlah bantuan yang diserahkan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:• 1.650 bibit Karet untuk warga Desa Sebamban Baru

pemilik lahan di km 16.300.• 800 bibit Karet untuk kebun percontohan di Desa

Sebamban Lama.• 29.650 bibit Karet untuk anggota GAPOKTAN Desa

Mangkalapi yang diserahkan bertahap dari bulan Maret hingga Agustus 2013.

• 6.250 pokok bibit Gaharu untuk luasan lahan 10 hektar untuk GAPOKTAN Desa Mangkalapi.

Bantuan Sepeda Motor Pengangkut SampahDalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pada bulan Juni 2013 Reswara menyerahkan 3 unit sepeda motor pengangkut sampah kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

the environmental management system certification of ISO 14001:2004 therefore every aspect of environmental management shall be in accordance with established procedures.

In addition to the environmental protection activities related to mining operations, in 2013 Reswara performed several environmental program activities such as:

Soybean Seeding and Mohogany Tree Planting Program

In January 2013, Reswara held the 500 Soybean seeding and Mahogany tree planting event with the people of Meulaboh and the Local Government of Nagan Raya. The activity was centered in the village of Keucik, Nagan Raya, Aceh Barat intended as a pilot for further development in other locations. This activity also involves experts from the Agricultural Institute of Bogor (IPB) as a mentoring of the method to plant seed well. The program has good impact from the community because in addition to reforestation efforts, it also provides the potential of additional income for the community.

Distribution of Rubber and Agarwood SeedRubber Plant turns out to be included in the environmentally friendly productive plants. Because rubber are managed by farmers on small scale private forests, the cropping pattern system does not disturb the habitat of protected animals. While Agarwood trees are known to have high selling value because all parts of the tree has many benefits that have been recognized, especially in China and Japan. Therefore Reswara provide assistance in procuring Rubber and Agarwood seedlings for members of Gapoktan (Farmers Group Association), in addition to the purpose of rehabilitating the people’s forest, it also improves the welfare of the farmers in TIA site, South Kalimantan. The amount of aid delivered in 2013 is as follows:• 1.650 of Rubber seedlings for the people of Sebamban

Baru Village landowners at km 16,300.• 800 Rubber seedlings for the pilot garden at the Sebamban

Lama Village.• 29.650 Rubber seedlings for Mangalapi Village GAPOKTAN

members which is delivered gradually from March to August 2013.

• 6.250 Agarwood principal seedlings for 10 acres of land for GAPOKTAN of Mangalapi Village.

Motorcycle for Garbage AssistanceIn t order to be participated of World Environment Day on June 2013 Reswara presented 3 (three) motorcycles for garbage to the District Government of Tanah Bumbu.

Page 240: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

238Peringatan Hari Lingkungan Hidup SeduniaMIFA mengadakan acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama Bapedalda Kabupaten Aceh Barat yang diisi berbagai kegiatan lingkungan.

Penghargaan LingkunganAtas kinerjanya di bidang lingkungan, anak perusahaan Reswara, yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Kategori “Hijau” untuk periode 2012-2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA kepada TIA yang diwakili oleh Presiden Direktur Feriwan Sinatra pada tanggal 10 Desember 2013 di Jakarta.

Sebagai perusahaan tambang yang baru memasuki tahun keempat masa produksinya, pencapaian ini sangat membanggakan. Keberhasilan TIA meraih penghargaan tersebut diperoleh melalui program-program unggulan

yang terdiri dari penurunan beban pencemaran air dengan konservasi dan pemanfaatan kembali air secara efisien (sirkulasi air washpad dan pemanfaatan air bersih dari settling pond), Penurunan limbah B3 dengan mengganti kemasan pelumas dari drum menjadi tangki. Penurunan limbah non-B3 melalui pengembalian drum hydrosol kepada vendor/pemasok, serta implementasi pengelolaan konservasi sempadan sungai dan pantai serta konservasi terumbu karang.

Prestasi ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya yang bersinergi dengan penyelamatan bumi. Prestasi penghargaan kategori “Hijau” ini merupakan penghargaan kali kedua yang diraih setelah pada periode sebelumnya (2011-2012) TIA memperoleh penghargaan untuk kategori “Biru”.

PROPER merupakan kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Penghargaan PROPER bertujuan untuk mendorong

World Environment Day CommemorationMIFA held a commemoration of World Environment Day event with Bapedalda of West Aceh District which was filled with various environmental activities.

Environmental AwardFor its performance in the environmental field, Reswara subsidiary, namely PT Tunas Inti Abadi (TIA) was awarded the Performance Rating Program (PROPER) “Green” Category for the 2012-2013 period from the Ministry of Environment. The award was presented by the Minister of Environment, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA to TIA, which was represented by the President Director, Feriwan Sinatra on 10 December 2013 in Jakarta.

As a mining company that had just entered its fourth year of production, this achievement is very encouraging. The success of TIA in obtaining the award is obtained through

flagship programs consisting of reduction in the pollution load of water conservation and efficient water reuse (washpad water circulation and utilization of clean water from the settling pond), Reducing B3 waste by replacing lubricant packaging from drums to tanks. Reducing non-B3 waste through hydrosol drum returns to vendors/ suppliers, as well as the implementation of river and coast border conservation management as well as coral reef conservation.

This achievement is an evidence of the company’s commitment to participate in mutual efforts in saving the earth. The “Green” category award achievement is the second time the award was achieved after the previous period (2011-2012) TIA obtained the award for the “Blue” category.

PROPER is the supervision activity and the provision of incentives and/or disincentives to the person in charge of the business and/or activity by the Ministry of Environment. PROPER award aims to encourage companies to adhere

Page 241: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

239perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency). Hal ini dinilai dari diterapkannya integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa,penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat .

KesehatanDi tahun 2013 program CSR bidang kesehatan difokuskan pada kegiatan penyediaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana maupun layanan kesehatan masyarakat, terutama komunitas yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap sarana kesehatan di sekitar lokasi operasi Perseroan. Hal ini juga untuk mendukung upaya pemerintah mengoptimalkan keberadaan klinik dan puskesmas melalui Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) yang akan dilakukan pada 2014. Contoh kegiatan Grup ABM dalam program kesehatan pada tahun 2013 adalah:

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain:Bantuan Sarana dan Kegiatan PosyanduReswara secara rutin memberikan bantuan biaya operasional untuk penyelenggaraan kegiatan Posyandu dan bantuan berupa alat permainan edukatif yang diserahkan kepada Posyandu Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartani dan Mangkalapi. Bantuan permainan edukatif dimaksudkan untuk melengkapi sarana Posyandu dalam kegiatan melatih saraf motorik balita.

Pemeriksaan dan Pengobatan CacinganPenyakit cacingan pada anak tidak boleh disepelekan. Dampaknya bisa beragam, mulai dari penurunan kecerdasan, daya tahan tubuh hingga anemia kronis. Anak-anak akan menderita kurang gizi (malnutrisi) sehingga susah berkonsentrasi. Pada bulan April 2013, Reswara membantu kegiatan pemeriksaan dan pengobatan cacingan pada murid-murid SDN Karang Indah I dan 2 serta SDN Bunati Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat oleh MIFA dan BELMIFA dan BEL melaksanakan program CSR bidang kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional MIFA di Aceh. Kegiatan yang dilakukan terutama ditujukan untuk kesehatan dan tumbuh kembang balita seperti:- Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di

Posyandu dan penyediaan perlengkapan Posyandu di 8 (delapan) Gampong binaan.

- Pelatihan kader Posyandu.- Partisipasi pada kegiatan Bulan Penimbangan Nasional

Posyandu.

to environmental regulations and achieve environmental excellency. This is assessed from the integration implementation of sustainable development principles in the process of production and services, implementation of environmental management systems, 3R, energy efficiency, resource conservation and ethical business conduct and responsibility to the community through community development programs.

HealthIn 2013, the CSR program in the field of health focused on the activities of provision, improvement and improvement of infrastructure and public health services, particularly for communities with limited access to health facilities in the vicinity of the Company’s operations. This is also to support the government’s efforts to optimize the presence of health clinics and centers through the Social Security Services Agency (BPJS) which will be conducted in 2014. Examples of ABM Group’s activities in health program in 2013 are:

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others:Posyandu Facilities and Activities AssistanceReswara routinely provides operational cost assistance for the implementation of Posyandu activities and assistance in the form of educational toys submitted to the Posyandu of Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartini, and Mangkalapi Villages. The assistance in educational games is intended to complement the Posyandu’s facilities in the activity of training toddlers’ motoric nerves.

Examination and Treatment of Parasitic WormsIntestinal worms in children should not be underestimated. The effects can be diverse, ranging from a decrease in intelligence, endurance to chronic anemia. Children will suffer from malnutrition making them difficult to concentrate. In April 2013, the Reswara assisted the examination and treatment of intestinal worms on the students of SDN Karang Indah 1 and 2 as well as SDN Bunati of Angsana Sub-district, Tanah Bumbu District, South Kalimantan.

Community Health Improvement Program by MIFA and BELMIFA and BEL implement the CSR programs in the field of health for the public in the vicinity of MIFA operational sites in Aceh. Activities undertaken were primarily intended for the health and development of toddlers such as:- Provosion of Food Supplementary Program (PMT) and the

provision of Posyandu equipments in 8 (eight) training Gampongs.

- Posyandu cadres training.- Participation in the National Posyandu Weighing Month

activity.

Page 242: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

240Selain bantuan untuk Posyandu, MIFA juga melaksanakan program Pengobatan Keliling di 7 (tujuh) desa Ring 1 dan desa di sepanjang lintasan angkutan batu bara serta program rehabilitasi MCK SD Kuta Baro Gampong Sumber Batu.

PT Cipta Kridatama, antara lain:Desa Siaga Aktif di Ring I Tambang CK MIFABertempat di Balai Desa Sumber Batu, pada tanggal 4 September 2013, PT Cipta Kridatama (CK) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Program Desa Siaga Aktif dengan Pemerintah Aceh Barat yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat. Selanjutnya, Bupati Aceh Barat meresmikan Program Desa Siaga Aktif di Desa Sumber Batu dan Desa Buloh yang merupakan dua desa di Ring I tambang PT Mifa Bersaudara. Dalam kerja sama ini, Dinas Kesehatan Aceh Barat akan membina kedua desa tersebut melalui kegiatan-kegiatan pembinaan masyarakat desa, pelatihan kader pemberdayaan masyarakat, survei mawas diri dan musyawarah masyarakat desa. Sedangkan CK berkomitmen untuk ikut bersama-sama masyarakat menyukseskan kegiatan ini.

Program nasional Desa Siaga Aktif dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan menyiapkan SDM dan infrastruktur di desa agar mampu memberikan pelayanan kesehatan mendasar kepada masyarakat, memantau kondisi kesehatan di desa termasuk pengawasan terhadap penyakit menular, serta mendorong masyarakat untuk siaga bencana.

Sarana dan Prasarana

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), antara lain:Rehabilitasi PLTMH 100 kW Ciganas Kasepuhan Adat Ciptagelar merupakan bagian dari masyarakat adat Banten Kidul yang masih bergantung pada budidaya padi. Sejak tahun 645 tahun lalu Kasepuhan Ciptagelar telah menyelenggarakan ritual perayaan padi yang disebut acara Seren Taun. Terletak di pinggang pegunungan Halimun, Kasepuhan Ciptagelar dapat dicapai dalam waktu 2-3 jam dari arah Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Populasi masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar berjumlah lebih dari 30.000 orang yang tersebar di 568 kampung di seluruh penjuru pegunungan Halimun.

Sejak tahun 1990 masyarakat Kasepuhan Ciptagelar telah menikmati listrik dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 80 kW yang dibangun secara swadaya. Sebelum Sewatama masuk, perangkat PLTMH tersebut dalam keadaan rusak, terutama pada struktur dan peralatan pembangkitannya.

In addition to assistance for Posyandus, MIFA also carry out Treatment Tour program in 7 (seven) villages of Ring 1 and villages along the trajectory of transportation of coal as well as sanitary facility of SD Kuta Baro Gampong Sumber Batu.

PT Cipta Kridatama, among others:Standby Village (Desa Siaga) in Ring I of CK MIFA MineTaking place in the Sumber Batu Village Hall, on 4 September 2013, PT Cipta Kridatama (CK) signed a Memorandum of Understanding (MoU) on Standby Village (Desa Siaga) Cooperation Program with the West Aceh Government which was represented by the Health Board of West Aceh. Furthermore, the Regent Head of West Aceh inaugurated the Standby Village Program in the village of Sumber Batu and Buloh which are the two villages in Ring I of PT Mifa Bersaudara mines. In this cooperation, the Health Board of West Aceh will mentor both villages through community development activities, training of community empowerment cadres, introspection survey and villagers forum.

The Standby Village (Desa Siaga) national program was declared by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia with the aim of preparing human resources and infrastructures in villages to be able to provide basic health services to the community, monitoring the health conditions in the village, including monitoring of infectious diseases, as well as encouraging people for disaster preparedness.

Facilities and Infrastructures

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), among others:Rehabilitation of 100kW Ciganas PLTMHKasepuhan Adat Ciptagelar (Ciptagelar Culture Kingdom) is part of the Banten Kidul indigenous peoples who still rely on rice cultivation. Since 645 years ago Kasepuhan Ciptagelar has held the rice celebration ritual called the Seren Taun event. Located in the slope of the Halimun mountains, Kasepuhan Ciptagelar can be reached within 2-3 hours from the direction of Pelabuhan Ratu, Sukabumi, West Java. Ciptagelar Kasepuhan indigenous population numbered more than 30,000 people in 568 villages scattered throughout the Halimun mountains.

Since 1990 the people of Kasepuhan Ciptagelar have enjoyed electricity from a 80 kW Micro Hydro Power Plant (PLTMH) which was built independently. Before the entry of Sewatama, the PLTMH equipments were in a damaged state, especially on the power plant structures and equipments.

Page 243: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

241Pada tahun 2011, bekerja sama dengan Yayasan IBEKA dan didukung oleh Relawan Pita Oren (SS Volunteers), Sewatama mulai memperbaiki dan meningkatkan kapasitas PLTMH Ciganas menjadi 100 kW, sebagai bagian dari serangkaian program CSR terpadu bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Ciptagelar”. Pada pertengahan tahun 2013, PTLMH Ciganas telah beroperasi memasok daya listrik ke masyarakat Kasepuhan Ciptagelar.

Stasiun TV Lokal Untuk Pelestarian BudayaSeiring dengan telah tersedianya pasokan listrik, kreativitas warga Ciptagelar muncul untuk mengembangkan media lokal sebagai sarana informasi dan pelestarian budaya lokal. Sarana itu berupa saluran TV kabel yang dinamakan CIGA TV dan juga radio lokal. Sewatama dan SS Volunteers memberikan bantuan peralatan dan bimbingan pengelolaan teknis serta materi siaran.

Pengembangan Potensi EkonomiSebagai desa adat, Ciptagelar mempunyai potensi wisata yang sangat besar. Ritual adat yang sangat beragam yang digelar secara rutin hampir setiap bulan mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun asing yang tertarik menikmati atraksi budaya.

Sewatama dan SS Volunteers melakukan pengembangan ekowisata melalui pembuatan materi promosi dan kalender adat di media digital, penyusunan ensiklopedi wisata dan mendampingi pengembangan konten dan teknis pelestarian budaya melalui CIGA TV dan radio. Setelah dilakukan pemetaan potensi wisata, pada tahun 2013 mulai dibangun infrastruktur penunjang seperti akses jalan dan rehabilitasi penginapan. Untuk mempromosikannya, dikembangkan media komunikasi dan pemasaran dengan membuat website www.ciptagelar.org.id dan facebook. Selanjutnya memberikan pelatihan bagi warga sebagai pemandu wisata.

PenghargaanKiprah Sewatama selama 2 tahun penuh dalam melaksanakan program CSR di Ciptagelar membuahkan penghargaan sebagai “Best Corporate Social Responsibility Program 2013” dari Majalah MIX Marketing Communications dalam penganugerahan PR of The Year 2013 pada tanggal 7 November 2013. Penghargaan ini adalah untuk yang kedua kalinya diterima oleh Sewatama, penghargaan yang pertama telah diterima ditahun 2012.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain:Perbaikan Jalan DesaPada bulan Agustus 2013 Reswara memberikan bantuan material batu base coarse sebanyak 247,2 m3 untuk perbaikan

In 2011, in collaboration with the IBEKA Foundation and supported by the Orange Ribbon Volunteers (SS Volunteers), Sewatama began to repair and increase the capacity of PLTMH Ciganas to 100 kW, as part of a CSR integrated program series entitled “Realizing the Self Sufficiency of Ciptagelar”. In mid-2013, PLTMH Ciganas has been operating, supplying electricity to the people Kasepuhan Ciptagelar.

Local TV Station for Cultural PreservationAlong with the availability of electrical supply, the creativity of Ciptagelar people emerged to develop a local media as a means of information and preservation of local culture. The facility is in the form of a cable TV channel called CIGA TV and a local radio. Sewatama and SS Volunteers provide equipment and technical management guidance assistance as well as broadcast material.

Economic Potential DevelopmentAs a traditional village, Ciptagelar has enormous tourism potential. Very diverse traditional rituals that are routinely held almost every month is able to attract visits by domestic and foreign tourists who are interested in enjoying cultural attractions.

Sewatama and SS Volunteers conduct ecotourism development through the creation of promotional materials and custom calendars in digital media, creating a travel encyclopedia and assist in the development of content and technical of cultural preservation though CIGA TV and radio. After the tourism potential mapping, in 2013, the construction of supporting infrastructure such as access roads and the rehabilitation of lodgings commenced. a communication channel and marketing media was developed through the creation of the website www.ciptagelar.org.id and facebook. Sewatama is also providing trainings for residents as tour guides.

AwardThe role of Sewatama for 2 full years in implementing the CSR programs in Ciptagelar led to the award for “Best Corporate Social Responsibility Program 2013” from MIX Marketing Communications Magazine in the conferment of PR the Year 2013 on 7 November 2013. This award is the second time received by Sewatama, the first award was obtained in 2012.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), among others:Rural Road RepairIn August 2013 Reswara provided material coarse base rock put up as much as 247.2 m3 for road repairs of Dermaga

Page 244: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

242jalan Kampung Dermaga – Desa Sebamban Lama. Selain itu MIFA juga memperbaiki jalan desa di desa Balee, desa Masjid Tuha dan Desa Pasi Aceh Tunong serta pemasangan lampu jalan Gampong di Gampong Meurabo.

Pembangunan dan Perbaikan Sarana IbadahKegiatan MIFA Peduli Mesjid/Meunasah dilaksanakan di gampong sekitar tambang dan lintasan, yaitu Paya Baroe, Pucok Reudeup, Reudeup, Buloh, Balee, Sumber Batu, Bukit Jaya, Kampung Belakang, Ujong Kalak, Peunaga Cut Ujong dan Mesjid Nurul Huda Johan Pahlawan.

PT Cipta Kridatama (CK) , antara lain:Sarana Air Bersih untuk Warga Desa Mekarsari, Tanah Bumbu, Kalimantan SelatanTelah lama masyarakat Desa Mekarsari, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan kesulitan air bersih. Warga hanya mengandalkan air bersih dari curah hujan dan air dari sungai yang cukup jauh jaraknya, untuk keperluan mencuci, mandi dan keperluan rumah tangga lainnya.

Melihat kondisi tersebut, CK merasa terpanggil untuk mewujudkan harapan masyarakat dengan menyediakan akses air bersih untuk masyarakat Desa Mekarsari yang berlokasi di RT 02 dan RT 03. Awalnya masyarakat hanya meminta disediakan tandon air. Tetapi agar memberikan dampak berkelanjutan, tim CSR Site Sungkai Ulin bersama masyarakat mencari dan berhasil menemukan sumber air yang berlokasi di RT 02. Selanjutnya dibuat sumur gali sebanyak 5 titik.

Sekitar 90% warga telah menerima manfaatnya. Masyarakat ikut swadaya dengan menyediakan sendiri pipa air untuk mengalirkan air ke rumah masing-masing dari tandon yang disiapkan CK. Warga juga terlibat aktif dalam pemeliharaan sumber air serta sarana dan prasarana yang ada. Penerima manfaat air bersih adalah warga Desa Mekarsari yang berada di RT 02 yang berada di lingkungan “kolam air” sebanyak 27 KK. Sedangkan warga RT 03 merupakan masyarakat penerima tandon air yang tersebar di 50 KK titik penempatan tandon.

PenghargaanUpaya CK ini mendapat apresiasi penghargaan “Silver” di ajang Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) untuk kategori program Penciptaan Akses Terhadap Air Minum/Bersih dan Sanitasi Lingkungan. Penghargaan diberikan oleh Deputi Menko Kesra Sujana Royat kepada Agus Sumantyo selaku Project Manager area CK ABL (Arutmin Batu Licin) dalam acara GKPM Awards yang dilangsungkan pada tanggal 2 Oktober 2013 di Jakarta.

Village - Sebamban Lama Village. In addition, MIFA also improve rural roads on the villages of Balee, Masjid Tuha and Pasi Aceh Tunong as well as the installation of Gampong street lights in Gampong Meurabo.

Development and Repair of Worship FacilityMIFA Peduli Mesjid/ Meunasah activity held in the gampong in the vicinity of the mine and trajectory, namely Paya Baroe, Pucok Reudeup, Reudeup, Buloh, Balee, Sumber Batu, Bukit Jaya, Kampung Belakang, Ujong Kalak, Peunaga Cut Ujong and Nurul Huda Johan Pahlawan Mosque.

PT Cipta Kridatama (CK), among others:Clean Water Facility for the People of Mekarsari Village, Tanah Bumbu, South KalimantanThe rural communities of Mekarsari Village, Sub-district of Tanah Bumbu, South Kalimantan have long had clean water shortages. Residents can only rely on clean water from rainfall and water from the river which is quite far away, for washing, bathing and other domestic purposes.

Noticing these conditions, CK felt called to realize the expectations of the community by providing access to clean water for villagers of Mekarsari located at RT 02 and RT 03. Initially the people only asked to be provided with water reservoir. But in order to provide a sustainable impact, the CSR team of Sungkai Ulin Site with people searched and managed to find a source of water that is located at RT 02. Then created artesian wells as many as 5 points.

Approximately 90% of residents have received the benefits. The community also participated independently by providing its own water pipe to distribute water to each homes from the reservoirs prepared by CK. Residents are also actively involved in the maintenance of the water resources as well as existing facilities and infrastructures. The beneficiaries of clean water is the Mekarsari villagers residing at RT 02 neighborhood located in the “pool of water” environment as many as 27 families. While residents of RT 03 is the recipient of water reservoir spread over 50 KK reservoir placement points.

AwardCK’s efforts received recognition of the “Silver” award in the event Community Empowerment Work Exhibition (GKPM) for the program category of Creation of Access to Drinking/ Clean Water and Environmental Sanitation. The award was delivered by the Deputy Coordinating Minister for People’s Welfare Sujana Royat to Agus Sumantyo as the Project Manager of CK ABL (Arutmin Batu Licin) area in the GKPM Awards event that took place on 2 October 2013 in Jakarta.

Page 245: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

243Penghargaan ini menjadi prestasi yang membanggakan, karena ini adalah yang pertama kali CK mengikuti kompetisi CSR dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di bidang pertambangan dan energi Indonesia antara lain PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Kitadin Embalut, PT Indominco Mandiri, PT Pertamina (Persero), PT Kaltim Prima Coal, dan lain-lain

Ajang GKPM diprakarsai oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI ditujukan kepada perusahaan dan perorangan pelaku CSR dari berbagai sektor industri yang telah berpartisipasi dalam pencapaian tujuh dari delapan tujuan Millennium Development Goals 2015.

Kesukarelawanan (Volunterism)Penyuluhan Kebersihan Diri dan Keselamatan Berlalu LintasDalam rangka Bulan K3 Nasional, pada bulan Maret 2013 karyawan ABM Investama yang tergabung dalam Relawan ABM bersama karyawan Grup TMT lainnya melakukan penyuluhan bagi anak-anak di SD 02 Pagi Cilandak Timur. Materi yang disampaikan adalah mengenai kebersihan diri dan keselamatan berlalu lintas. Materi disampaikan secara ringan dengan bantuan alat peraga grafis visual yang menarik.

Para relawan memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat yang dapat dimulai dengan cara-cara yang mudah, yaitu dengan menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan diri dapat dimulai dari kebiasaan mandi yang teratur dan menggunakan handuk yang bersih dan diganti secara rutin. Disamping mandi secara teratur, juga harus dijaga kebersihan rambut dan kulit kepala dengan mencucinya secara rutin dan cara yang benar. Menyikat gigi minimal dua kali sehari juga penting untuk menjaga kesehatan gigi, gusi dan rongga mulut.

Hal lain yang harus dibiasakan adalah mencuci tangan, terutama sebelum makan, setelah bermain, setelah memegang hewan peliharaan dan juga setelah ke toilet. Selanjutnya, menggunting kuku secara teratur juga menghindarkan kotoran masuk di sela-sela kuku yang dapat menimbulkan penyakit. Terakhir adalah membiasakan mencuci kaki dan mengeringkannya dengan baik.

Selanjutnya disampaikan edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas, diantaranya memberikan penyuluhan mengenai cara aman naik turun kendaraan umum, tata cara menyeberang jalan dan pengenalan beberapa rambu lalu lintas.

This award is a proud achievement, since this is the first time CK participated in a CSR competition and competed with the major companies in the field of mining and energy in Indonesia, among others PT Kideco Jaya Agung, PT Freeport Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Kitadin Embalut, PT Indominco Mandiri, PT Pertamina (Persero), PT Kaltim Prima Coal, and others.

The GKPM event was initiated by the Corporate Forum for Community Development (CFCD) in cooperation with the Coordinating Ministry for People’s Welfare of the Republic of Indonesia aimed at companies and individuals who are CSR executors from various industrial sectors who have participated in the achievement of seven out of the eight goals of the Millennium Development Goals 2015.

VolunterismPersonal Hygiene and Traffic Safety CounsellingIn the framework of the National HSE Month, in March 2013 ABM Investama employees who are members of ABM Volunteer with other TMT Group employees conducted counseling for children in SD 02 Pagi Cilandak Timur. The material presented is regarding personal hygiene and traffic safety. Materials were delivered in a light manner with the help of attractive visual graphic attractive props.

The volunteers provide education regarding the importance of maintaining a healthy lifestyle which can begin with simple ways, namely by maintaining personal hygiene. Maintaining personal hygiene can be started from regular bathing habits and the use of clean towel and replacing it regularly. In addition to regular bathing, clean hair and scalp should also be maintained by washing regularly and in a correct manner. Brushing the teeth at least twice a day is also important for maintaining healthy teeth, gums and oral cavity.

Another thing that should be familiarized is washing the hands, especially before eating, after playing, after handling pets and also after using the toilet. Furthermore, regularly cutting of the nails also avoid the dirt to enter the sidelines of the nails that may cause disease. Last is getting into the habit of washing feet and drying them well.

Next, education about traffic safety was delivered, including providing education on hthe safe way to climb up and down the public transportation, road crossing procedures and the introduction of several traffic signs.

Page 246: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

244Type to Read ABM - Bantu Gerakan Seribu Buku Untuk TunanetraSekitar 20 orang Relawan ABM mendedikasikan diri untuk mengetik ulang berbagai jenis buku ke dalam format dokumen MS Word. Hasil ketikan tersebut akan diserahkan kepada Yayasan Mitra Netra yang selanjutnya akan diproses menjadi buku berhuruf Braille. Untuk tahap pertama yang dimulai sejak 15 Desember hingga 30 Maret 2013, karyawan ABM berkomitmen menyumbangkan 15 judul buku. Para karyawan mengerjakan tugas sukarela ini secara bersama-sama setelah jam kerja kantor.

Kegiatan Type To Read ini merupakan bagian dari gerakan “Seribu Buku Untuk Tunanetra” Yayasan Mitra Netra sejak tahun 2006. Gerakan ini mengajak masyarakat menjadi relawan untuk membantu mengetik ulang buku-buku popular untuk selanjutnya diproses menjadi buku Braille. Seluruh buku yang diproduksi Mitra Netra, termasuk yang disumbangkan oleh para relawan, didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Pada tanggal 30 Maret 2013, para relawan ABM menyerahkan 13 buku versi soft file hasil ketik ulang mereka kepada Yayasan Mitra Netra. Soft file buku tersebut diserahkan oleh Andy Djajanegara, Direktur Utama PT ABM Investama Tbk kepada Aria Indrawati, Humas Yayasan Mitra Netra, di gedung TMT Jakarta. ABM Investama berencana untuk terus melanjutkan kegiatan ini dan melibatkan seluruh karyawannya.

Type to Read ABM – Assist in the One Thousand Book for the Visually Impaired MovementAbout 32 ABM Volunteers dedicate themselves to retype various types of books into the MS Word document format. The typing results will be submitted to the Mitra Netra Foundation for further processing into books in Braille. For the first phase which began on 15 December until 30 March 2013, ABM employees are committed to donate 15 books. The employees perform this voluntary assignment together after office hours.

The Type To Read activity is part of “One Thousand Books for the Visually Impaired” movement of Mitra Netra Foundation since 2006. This movement invites people to volunteer to help retype popular books for further processing into Braille books. The entire book produced Mitra Netra, including donated by volunteers, are distributed throughout Indonesia.

On 30 March 2013, ABM volunteers submitted 13 books in the soft file version, results of their retyping to the to Mitra Netra Foundation. The soft files of the books wasdelivered by Andy Djajanegara, President Director of PT ABM Investama to Aria Indrawati, Public Relations of Mitra Netra Foundation, at TMT building in Jakarta. ABM Investama plans to continue these activities and involve all its employees.

Page 247: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

245Sosialisasi Anti KorupsiDalam rangka Hari Sukarelawan dan Hari Anti Korupsi, pada tanggal 14 Desember 2013 para Relawan ABM berbagi pengetahuan mengenai anti korupsi untuk murid-murid SD Negeri 02 Cilandak Timur, Jakarta. Sebanyak 16 orang relawan membawakan materi mengenai pembelajaran anti korupsi untuk Sekolah Dasar yang disusun oleh Tim CSR PT ABM Investama Tbk bersumber dari KPK. Nilai-nilai anti korupsi diajarkan dengan penyampaian yang sederhana dengan contoh-contoh mengena yang meliputi perilaku tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras dan mandiri.

Testimoni Sukarelawan ABM

Mohammad Erfan Suprihadi, Financial Planning and

Budgeting Manager

“Edukasi kepada siswa SD tentang nilai-nilai anti

korupsi sangat membantu Lembaga Pendidikan dalam

memberikan gambaran lain dari program edukasi

masyarakat.”

“Education on anti-corruption values to elementary

students from the school perspective are very useful as

part of the education provision for the community. In the

company’s perspective, this activity becomes a means to

share the responsibilities and obligations in assisting with

the creation of quality human resource”

Testimoni Sukarelawan ABM

Hilda Rahman + Vanya (SD Kelas 6), Secretary

“Terima kasih telah diberikan kesempatan menjadi

sukarelawan. Menyenangkan sekali buat saya dan putri

saya karena merupakan pengalaman pertama bagi kami.

Ternyata sangat seru bisa merasakan menjadi guru SD,

yang masih lumayan susah untuk diatur sehingga kita

harus berbicara dengan suara lantang.”

Very grateful for the opportunity to become a volunteer.

A very enjoyable experience to my daughter who for the

first time experienced to be a teacher. It turned out that

to be a teacher is not easy, especially for primary school

children who are fairly unruly and you have to shout at

times ... “

Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM)Pada tanggal 5 Oktober 2013, SSB mengirimkan tim relawannya untuk ikut #kerjabakti dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM). Relawan SSB datang dengan membawa berbagai macam judul buku mulai dari buku cerita anak-anak SD hingga buku ensiklopedia. Selain itu, relawan SSB juga memberikan alat peraga unik hasil kreasi rekan-rekan produksi dari masing-masing divisi. FGIM bertujuan untuk mengembangkan potensi luar biasa yang ada dalam diri para generasi muda dengan menyediakan media atau alat belajar yang unik dan kreatif.

Dissemination of Anti CorruptionIn the event of Volunteer Day and Anti-Corruption Day, on 14 December 2013, ABM Volunteers share their knowledge on anti-corruption for students of SD Negeri 02 Cilandak Timur, Jakarta. A total of 23 volunteers brought learning materials on anti-corruption for Elementary School which were prepared by the CSR Team of PT ABM Investama sourced from the KPK. Anti-corruption values are taught by simple delivery with striking examples which included behavioral responsibility, discipline, honesty, simplicity, hard work and self sufficiency.

Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM)On 5 October 2013, SSB sent its volunteer team to participate in #kerjabakti in the Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM). SSB volunteers came with a wide variety of titles ranging from children’s story books from elementary to encyclopedias. In addition, SSB volunteers also give unique props created by production partners and each divisions. FGIM aims to develop the tremendous potentials that exist within the young generation by providing a medium or learning tools that are unique and creative.

Page 248: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

246Kelas InspirasiDari Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM), pada tanggal 8 November 2013 SSB melanjutkan misinya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di daerah terpencil melalui program “Kelas Inpirasi”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) tersebut berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Balikpapan. Di Kelas Inspirasi ini, relawan SSB berperan sebagai inspirator dan berbagi mengenai profesinya, misalnya menceritakan tugas-tugas apa yang dijalankan oleh profesinya sehari-hari, bagaimana cara untuk menjadi seseorang dengan profesi tersebut, dan lainnya.

Dari Kita, Untuk SemuaBertepatan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013 pada tanggal 5 Juni, SSB diwakili oleh tiga divisinya yaitu Divisi Fabrikasi (SSBF), Divisi Remanufacturing (SSBR) - Area Jakarta dan Divisi Site Service (SSBS) - Bengalon mengadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. SSBF dan SSBR mengajak setiap karyawannya membawa satu pohon atau lebih. Pohon-pohon yang telah terkumpul dibagikan lagi ke karyawan untuk diletakkan di ruangan atau meja kerjanya dan di area sekitar workshop. Sedangkan SSBS - Bengalon, bekerja sama dengan beberapa kontraktor yang ada di area operasional Bengalon mengadakan perlombaan mewarnai drum bekas oli dengan tema “Lingkungan Hidup”. Drum-drum yang telah dilukis warna-warni ini disumbangkan ke beberapa sekolah SD dan SMP untuk dijadikan tong sampah.

Aksi 1.000 Kantong DarahKegiatan Donor Darah merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Divisi Remanufacturing - Balikpapan (SSBR-BPN). Dalam dua bulan sejak awal pelaksanaannya telah terkumpul sebanyak 91 kantung darah. SSBR-BPN menargetkan 1.000 kantong darah dapat terpenuhi di pertengahan tahun 2015. Melalui kegiatan ini, SSBR-BPN ingin menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama di dalam diri para karyawan dengan memberikan kontribusi positif secara langsung bagi masyarakat umum di sekitar area operasional SSB.

Inspiration ClassFrom the Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM), on 8 November 2013 SSB continues its mission to improve the quality of education in Indonesia, particularly in remote areas through the “Inspiration Class” program. Activities which are held by the Indonesian Teaches Movement (GIM) took place in SD Muhammadiyah 1 Balikpapan. In the Inspiration Class, SSB volunteers serve as inspiration and sharing their profession, for example decsribing the tasks performed daily by its profession, how to become one with the profession, and others.

From Us, To AllCoinciding with the celebration of World Environment Day 2013 on 5 June, SSB, represented by its three divisions, namely the Fabrication Division (SSBF), Remanufacturing Division (SSBR) - Jakarta Area and Site Service Division (SSBS) - Bengalon held social activities which aimed to the preservation and balance of nature. SSBF and SSBR invite every employee to bring one or more trees. The trees that have been collected are redistributed to the employees to put on the room or desk or areas around the workshop. While SSBS - Bengalon, in collaboration with with several contractors in the Bengalon operational area held oil drums coloring contest with the theme “Environment”. The drums that have been vividly painted were distributed to several elementary and junior high schools to be used as trash cans.

1.000 Blood Bags MovementBlood Drive activity is one of the routine activities carried out by the Remanufacturing Division - Balikpapan (SSBR-BPN). In the two months since its inception, it has collected as much as 91 bags of blood. SSBR-BPN is targeting 1,000 blood bags to be met in mid-2015. Through this activity, SSBR-BPN wishes to foster a sense of concern for others within the employees to make direct positive contribution to the general public around the SSB operational area.

Page 249: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

247Teaching at Kasepuhan CiptagelarAs part of education CSR program of Sewatama at Kasepuhan Ciptagelar, Sewatama Orange Ribbon Volunteer (SS Volunteers) serves as a lecturer for literacy education, training to manage libraries, cooperatives, computer and village finance. In addition, there are experts who provide specialized skill trainings such as workshops and manufacturing. SS Volounteer also invites volunteers from other communities such as the 1001 Book Volunteer for storytelling for the children of Ciptagelar and 1,000 Shoes Volunteer, Red and White Community and Green Map to join the faculty at Ciptagelar. This activity was greeted with enthusiasm by the children.

Mengajar di Kasepuhan CiptagelarSebagai bagian dari program CSR pendidikan Sewatama di Kasepuhan Ciptagelar, Relawan Pita Oren Sewatama (SS Volunteers) berperan sebagai tenaga pengajar untuk pendidikan baca tulis, pelatihan mengelola perpustakaan, koperasi, komputer dan keuangan desa. Disamping itu, terdapat tenaga ahli untuk memberikan pelatihan keterampilan khusus seperti perbengkelan dan manufaktur. SS Volounteer juga mengajak relawan dari komunitas lain seperti Relawan 1001 Buku untuk mendongeng bagi anak-anak Ciptagelar serta Relawan 1.000 Sepatu, Komunitas Merah Putih dan Peta Hijau untuk bergabung menjadi tenaga pengajar di Ciptagelar. Aktivitas ini disambut dengan antusias oleh anak-anak.

Page 250: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

248Aspek ketenagakerjaan mencakup faktor keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) sebagai salah satu faktor penentu kualitas produk dan jasa yang dihasilkan serta efektivitas proses bisnis. Penerapan standar K3L adalah upaya memenuhi hak-hak dan perlindungan dasar bagi karyawan yang akan memberikan ketenangan bekerja, keselamatan, kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan karyawan disamping juga mencakup kontribusi Perseroan dalam upaya perlindungan lingkungan dan komunitas.

ABM Investama berkomitmen memberikan perlindungan yang optimal terhadap seluruh pemangku kepentingan yang berada dalam lingkungan perusahaan. Penerapan K3L merupakan bagian dari kegiatan Perseroan untuk mencegah dan menangani potensi risiko yang timbul terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu penerapan sistem manajemen K3L secara konsisten dan berkesinambungan diterapkan di seluruh anak perusahaan.

Kegiatan K3L Di ABM InvestamaSebagai induk perusahaan, ABM Investama tidak secara langsung memiliki kegiatan operasional di lapangan. Walaupun demikian, Perseroan tetap menerapkan K3L sesuai dengan perannya. Komitmen menerapkan K3L telah dinyatakan dalam Pedoman Perilaku ABM Investama sebagai berikut:

1. ABM dan anggota ABM wajib memelihara dan menjaga lingkungan kerja yang sehat dan kondusif dalam mendukung produktivitas.

2. Anggota ABM dilarang menjual, membuat, menyalurkan, memiliki menggunakan zat dan obatobatan terlarang di tempat kerja.

3. Anggota ABM dilarang keras meminum minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol selama bekerja, berada di atas atau di dekat barang/harta milik Perseroan.

4. Anggota ABM dilarang menyimpan/menggunakan senjata api atau senjata berbahaya lain pada jam kerja ditempat kerja kecuali sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan merupakan bagian dari pekerjaan.

5. Anggota ABM senantiasa turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dimanapun ABM beroperasi.

Komitmen adalah faktor penting dalam implementasi sistem manajemen K3L. Setiap anggota ABM Investama bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaannya dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Upaya Perseroan dalam aspek perlindungan lingkungan diuraikan pada bagian lain di Laporan Tahunan ini.

Manpower aspects include occupational safety, health and environment (HSE) factors as determining factors for quality of produced products and services and effectiveness of business processes. HSE standard implementation is attempt to fulfill basic rights and protections for employees that will give occupational conduciveness, safety, health, productivity and welfare of employees in addition to the Company’s contribution to environmental and community protection effort.

ABM Investama is committed to provide optimal protection to all stakeholders in the Company’s environment. Implementation of HSE is part of Company’s activities to prevent and manage arising potential risks related to occupational safety and health. Hence, the implementation of HSE management system is applied to all subsidiaries consistently and continuously.

HSE Activities in ABM InvestamaAs a holding company, ABM Investama does not directly operate on field. However, the Company still implements HSE according to its role. Commitment to implement HSE has been stated in Code of Conduct of ABM Investama as follows:

1. ABM and its members are obliged to maintain and preserve healthy and conducive working environment to improve productivity.

2. ABM members are prohibited from selling, producing, distributing, possessing and using illegal substances and drugs at workplace.

3. ABM members are strictly prohibited from consuming liqueur or other alcoholic beverages during working hours, while operating or near the Company’s properties/assets.

4. ABM members are prohibited from keeping/using firearms or other dangerous weapon during working hours at workplace except upon prior approval from Board of Directors and considered as a part of work requirement.

5. ABM members consistently assume active role in preserving environment wherever ABM operates.

Commitment is an important factor in implementing HSE management system. Each member of Commitment is key factor in implementing HSE management system. Every ABM Investama member is responsible for his/her work by considering safety aspects for himself/herself and others and environmental protection in accordance with the applicable laws and regulations.

The Company’s efforts in environmental protection aspect are described in other section of this Annual Report.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan LingkunganOccupational Health, Safety and Environment

Page 251: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

249Sistem Manajemen K3L TerpaduPerseroan meyakini bahwa bekerja dengan aman dan menjaga kelestarian lingkungan dan komunitas merupakan hal yang sangat penting bagi operasi yang berkelanjutan. Maka, seluruh anak perusahaan dalam Grup ABM didorong untuk menerapkan sistem manajemen K3L terpadu dengan tujuan untuk mencapai kualitas kerja yang memenuhi standar dengan tingkat kecelakaan kerja nihil, tidak melakukan operasi yang membahayakan dan merugikan masyarakat, serta tidak merusak lingkungan dimanapun Grup ABM beroperasi.

Adanya sistem manajemen K3L terpadu merupakan kerangka kerja dan pendekatan menyeluruh yang konsisten untuk pengelolaan K3L. Dengan sistem ini, kegiatan bisnis dapat dilaksanakan dengan bertanggung jawab. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya kecelakaan, cedera, penyakit terkait tempat kerja, polusi dan kerusakan aset dapat diminimalisasi. Pendekatan ini juga mendorong karyawan, masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus tumbuh berkembang dan turut serta menjaga pertumbuhan dan perkembangan Grup ABM.

Upaya anak perusahaan Grup ABM memperoleh dan mempertahankan Sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu di tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. PT Tunas Inti Abadi (TIA), anak perusahaan dari PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) berhasil mempertahankan sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 dari PT SGS Indonesia.

2. PT Media Djaya Bersama (MDB), anak perusahaan Reswara, sedang melakukan persiapan sertifikasi sistem manajemen terpadu OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 pada kegiatan operasional tambangnya di Meulaboh, Aceh Barat dan Nagan Raya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3. PT Cipta Kridatama (CK) berhasil mempertahankan sertifikasi sistem manajemen terpadu OHSAS 18001, ISO 9001 dan ISO 14001 di site CK-MSJ, TIA, Kantor Pusat dan Kantor Balipapan dari PT SGS Indonesia.

4. PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah memiliki sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 sejak 2007.

5. PT Alfa Trans Raya (ATR) telah memiliki sertifikasi sistem manajemen terpadu ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 dan ISO14001:2004 serta ISM Code dan ISPS Code.

6. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendapatkan sertifikasi sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 dan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 untuk Divisi SSBF dari LRQA.

7. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) menerapkan sistem manajemen K3L OHSAS 18001:2007 dan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Integrated HSE Management SystemThe Company believes that working safely and protecting the environment and community are very important for sustainable operations. Consequently, all subsidiaries within ABM Group are encouraged to implement integrated HSE management system in order to achieve work quality that meets standard aimed at reaching zero accident rate, ensure there is no dangerous and harmful operation to the community and not to damage the environment wherever ABM Group operates.

The existence of integrated HSE management system is framework and comprehensive and consistent approach to manage HSE. With this approach, business activities can be responsibly carried out. Hence, probability of work-related accidents, injuries, illnesses, pollution and damage to assets can be minimized. This approach also encourages employees, the community and stakeholders to continue to grow and develop and to participate in maintaining ABM Group’s growth and development.

Efforts of ABM Group’s subsidiaries to obtain and maintain Integrated Management System Certification in 2013 are as follows:

1. PT Tunas Inti Abadi (TIA), subsidiary of PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) managed to maintain Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 certification of PT SGS Indonesia.

2. PT Media Djaya Bersama (MDB), subsidiary of Reswara, was preparing integrated management system certification OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 for its mining operations in Meulaboh, West Aceh and Nagan Raya, Nanggroe Aceh Darussalam Province.

3. PT Cipta Kridatama (CK) managed to maintain integrated management system certification OHSAS 18001, ISO 9001 and ISO 14001 at CK-MSJ site, TIA, Head Office and Balikpapan Office of PT SGS Indonesia.

4. PT Cipta Krida Bahari (CKB) has had quality management system ISO 9001:2008 and HSE management system OHSAS 18001:2007 K3 since 2007.

5. PT Alfa Trans Raya (ATR) has had integrated management system certification ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 and ISO14001: 2004 and ISM Code and ISPS Code.

6. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) obtained HSE management system certification OHSAS 18001:2007 and environmental management system ISO 14001:2004 for SSBF Divisions of LRQA.

7. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) implements HSE management system OHSAS 1800:2007 and quality management system ISO 9001:2008.

Page 252: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

250Pencapaian K3L Grup ABM tahun 2013Pencapaian kinerja K3L di anak-anak perusahaan Grup ABM pada tahun 2013 secara keseluruhan manggambarkan komitmen Grup ABM untuk bekerja secara profesional, mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menghargai hak-hak karyawan untuk bekerja secara aman serta terlindungi dari risiko-risiko kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.

Pada tahun 2013 kinerja K3L di anak perusahaan mendapat berbagai penghargaan sebagai berikut:

HSE Achievements of ABM Group in 2013 Overall HSE performance achievement in ABM Group’s subsidiaries in 2013 describes ABM Group’s commitment to work in professional manner, comply with all applicable laws and regulations and respect the rights of employees for occupational safety and protection against work-related accident risks and health problems.

In 2013 HSE performance in subsidiaries received the following awards:

Page 253: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

251PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara)

TIA Peringkat 1 (Medali Emas) kategori “High Angle Rescue” (HAR) untuk Emergency Response Team dalam kegiatan Indonesia Fire & Rescue Challenge ke-16 (IFRC 16th) 2013 di lokasi tambang PT NHM HalmaheraFirst Rank (Gold Medal) in the category of “High Angle Rescue” (HAR) for Emergency Response Team in 16th Indonesia Fire & Rescue Challenge (IFRC 16th) 2013 in PT NHM Halmaherama mining site.

PT NHM Halmahera

TIA penghargaan Pratama Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 2013.Pratama Award 2013 for Mining Environmental Management.

Dirjen Minerba Kementerian ESDMDirectorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources

TIA Penghargaan Utama untuk pengelolaan keselamatan pertambangan, dengan mencapai 14,3 juta jam tanpa kecelakaan fatal (zero fatality) dan 8,8 juta jam nihil LTI hingga bulan Oktober 2013.Utama Award for safety mining management, with 14.3 million hours without fatal accident (zero fatality) and 8.8 million hours zero LTI until October 2013.

Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralMinistry of Energy and Mineral Resources

TIA Penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award)Zero Accident Award

Kementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiMinistry of Manpower and Transmigration

TIA PROPER Hijau dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2012-2013PROPER Green for environmental Management 2012-2013

Kementerian Lingkungan HidupMinistry of Environment

TIA Sertifikat Clean and ClearClean and Clear Certificate

Dirjen Minerba Kementerian ESDMDirectorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources

TIA Juara ke-2 Lomba Cerdas Cermat tentang K3 dalam rangka Bulan K3 Nasional 20132nd Winner on HSE Quiz Competition in the event of National Month of HSE 2013

Grup TMTTMT Group

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama)

Sewatama Renewal OHSAS 18001:2007 pada September 2013Renewal OHSAS 18001:2007 on September 2013

PT NHM Halmahera

Sewatama Memperoleh penghargaan: “Kadarigat Award” Kategori Terbaik I Pengelolaan Limbah & Hidrokarbon”Received “Kadarigat Award” the Best 1 in category of Waste and Hydrocarbon Management”

PT Kaltim Prima Coal (pelanggan)PT Kaltim Prima Coal (customer)

Sewatama Memperoleh Certificate of Appreciation “Kontribusi tercapainya 5.000.000 jam kerja tanpa LTI (Lost Time Injury)”Obtained Certificate of Appreciation on “Contributing in achieving 5,000,000 man-hours without LTI (Lost Time Injury)”

MSM (pelanggan)MSM (customer)

Sewatama Memperoleh Safety Certificate: “Contributing in Achieving COPI Onshore Zero TRR”Obtained Safety Certificate on “Contributing in Achieving COPI Onshore Zero TRR”

Conoco Philips (pelanggan)Conoco Philips (customer)

Page 254: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

252PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

PT Cipta Kridatama (CK)

CK Pencapaian Bendera Emas untuk Penerapan SMK3 di site CK-TIAGold Flag Achievement for SHEMS Implementation in CK-TIA Site

PT Sucofindo

CK-MSJ Penghargaan 10.010.931 jam kerja tanpa kecelakaan (Zero Accident)10,010,931 working hours Zero Accident Award

Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGovernor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration

CK-KBM Penghargaan 5.022.994 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident)5,022,994 working hours Zero Accident Award

Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGovernor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration

CH-MHU Penghargaan 5.973.881 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident)5,973,881 working hours Zero Accident Award

Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGovernor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration

CK-MHU Penghargaan 7.000.000 jam tanpa kecelakaan (Zero Accident) 7,000,000 working hours Zero Accident Award

Gubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGubernur Kalimantan Timur dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RIGovernor of East Kalimantan dan Ministry of Manpower and Transmigration

CK-MSJ Piagam Utama Perak Keselamatan PertambanganSilver Award for Mining Safety

Ditjen Minerba Kementerian ESDMDirectorate General of Mineral and Coal – Ministry of Energy and Mineral Resources

PT Sanggar Sarana Baja (SSB)

SSBS Sangatta penghargaan 4 juta jam kerja tanpa kecelakaan (zero Lost Time Injury – LTI)4 million working hours Zero LTI

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan TimurOffice of Manpower and Transmigration East Kalimantan

SSBF, SSBR, SSBT

Nihil kecelakaan kerja (Free LTI)Free LTI Award

Kementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiMinistry of Manpower and Transmigration

SSBS Batu Hijau

3 juta jam kerja aman (Free LTI)3 million working hours Free LTI

PT Newmont Nusa Tenggara

SSBF 4 juta jam kerja aman (Free LTI)4 million working hours Free LTI

Kementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiMinistry of Manpower and Transmigration

SSB 25.716.431 jam kerja aman (Fre LTI)25,716,431 working hours Free LTI

Kementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiMinistry of Manpower and Transmigration

Page 255: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

253Perhatian terhadap pelanggan direfleksikan dengan upaya terus-menerus untuk memberikan layanan terbaik dan perlindungan terhadap kepentingan pelanggan sebagai prioritas dari Grup ABM. Perseroan melakukan berbagai upaya yang memadai untuk menjamin kualitas produk agar sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pembelian dan sesuai dengan spesifikasi produk yang dicantumkan dalam penawaran.

PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara)Reswara menyadari pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu elemen penting dalam menjamin kesinambungan hubungan bisnis jangka panjang. Hubungan dengan pelanggan yang profesional sesuai dengan kaidah tata kelola yang baik diatur dalam Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Ethics and Conduct atau COEC) yang mewajibkan seluruh karyawan Reswara untuk:

• Senantiasa membangun komunikasi terbuka yang konstruktif dengan pelanggan;

• Senantiasa bekerja keras untuk memberikan layanan terbaik melalui proses penanganan keluhan secara efektif;

• Senantiasa mengedepankan standar layanan yang professional dengan prinsip-prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat informasi dan tepat sasaran;

• Senantiasa memperhatikan dan melakukan evaluasi kebutuhan dan secara terus menerus memantau, menyempurnakan pelayanan, melalui peningkatan standar kerja yang tersistem didukung teknologi yang memadai;

• Senantiasa memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi;

• Tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan mengedepankan sikap proaktif, ramah, empati dan dengan dilandasi nilai-nilai kesopanan;

• Senantiasa membangun komunikasi secara intensif dengan pelanggan untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja dan pelayanan.

Untuk menjamin konsistensi kualitas produk yang dipasok kepada pelanggan, Reswara telah menyusun standar-standar kualitas produk sesuai dengan Kebijakan Manajemen Mutu sehingga menghasilkan produk/jasa sesuai dengan mutu yang disyaratkan oleh pelanggan serta memberikan informasi yang relevan sesuai hubungan bisnis dengan Perseroan sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan atas dasar pertimbangan yang adil dan wajar.

Concern over customers is reflected in continuous effort to provide the best service and protection towards customers’ interests as priority of ABM Group. The Company makes various efforts to ensure product quality to fit customers’ needs, in accordance with provisions in purchase contract and product specifications stated in the offer.

PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara)Reswara acknowledges the importance of customer satisfaction as one of essential elements in ensuring sustainability of long-term business relationship. Professional relationship with customers is in accordance with good governance principles stipulated in the Company’s Code of Ethics and Conduct (COEC) which require all Reswara employees to:

• Continuously build constructive open communication with customers;

• Continuously work hard to provide the best service through effective complaint handling process;

• Continuously prioritize professional service standard with principles of right amount, right time, right information and right target;

• Continuously observe and evaluate needs and on an ongoing basis monitor, improve services by enhancing systemized work standard supported by adequate technology;

• Continuously provide easiness and speed of information access;

• Not differentiate service provisions to customers by showing proactive, friendly, empathetic attitude based on morality values;

• Continuously build intensive communication with customers to find the best solutions in order to improve performance and service.

To ensure consistency of product quality delivered to customers, Reswara has developed standards of product quality in accordance with Quality Management Policy to produce the products/services according to the quality required by customers and provide relevant information to business relationship with the Company so that each party can make decision based on fair and reasonable considerations.

Tanggung Jawab Terhadap PelangganResponsibility towards Customers

Page 256: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

254PT CIPTA KRIDATAMA (CK)Dalam proses penyusunan setiap perjanjian pengerjaan kontrak pertambangan, CK senantiasa memperhatikan aspek-aspek Keselamatan Kerja dan Lingkungan tambang, aspek sosial, produktivitas serta efisiensi biaya. Kontrak juga menyebutkan lingkup kerja, kewajiban serta hak dari masing-masing pihak. Adapun jaminan produksi, Keselamatan Kerja, Aspek Sosial dan Lingkungan secara berkala dilakukan evaluasi bersama-sama dengan pelanggan/pengguna jasa. Dalam hal pemenuhan kepuasan pelanggan, CK menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan setiap enam bulan sekali.

PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB)Kontrak-kontrak dengan pelanggan dan vendor secara jelas memuat ketentuan yang melindungi kepentingan SSB maupun pelanggan dan vendor terkait. Pada umumnya kontrak pekerjaan memberikan garansi selama satu tahun atau jumlah jam penggunaan tertentu. Namun demikian, SSB menjamin untuk menyediakan layanan purna jual yang maksimal untuk menjaga kesinambungan proses bisnis pelanggan. Secara rutin setiap tahun SSB menyelenggarakan survei pelanggan untuk mendapatkan umpan balik mengenai pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan. Untuk vendor, SSB menyediakan fasilitas hotline yang ditangani langsung oleh Komite Etik SSB.

Untuk memungkinkan pelanggan memantau pengerjaan proyek secara langsung, SSB menyediakan tempat dan fasilitas untuk perwakilan pelanggan di lokasi kantor SSB. Dengan menyediakan layanan yang tulus, SSB meyakini hubungan baik dengan pelanggan dan vendor akan terus terjaga dan menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama)Untuk memberikan perlindungan dan menjaminkepuasan pelanggan, Sewatama melakukan berbagai upaya berikut:1. Menyediakan Sewatama Quick Response Team yang

disiagakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan mesin pelanggan sewaktu-waktu.

2. Saluran pengaduan hotline number 24 jam yang siap membantu menyelesaikan masalah teknis yang dialami oleh pelanggan.

3. Secara rutin mengukur kepuasan layanan melalui Survei Kepuasan Pelanggan dan Survei dan Indeks Kesetiaan Pelanggan.

4. Memberikan jaminan kinerja dan kualitas daya yang dihasilkan, jaminan kehandalan alat-alat, layanan operator, mekanik dan jaminan ketersediaan suku cadang dimanapun wilayah operasional pelanggan.

5. Memberikan jaminan dukungan layanan dimanapun lokasi pelanggan berada melalui people, system, teknologi dan infrastruktur yang sangat memadai.

PT CIPTA KRIDATAMA (CK)In preparation process of every work agreement of mining contract, CK always considers Occupational Safety and mine Environment, social, productivity and costs efficiency aspects. The contract also mentions scope of work, obligations and rights of each party. Assurance of production, Occupational Safety, Social and Environmental Aspects are periodically evaluated together with customers/service users. In terms of meeting customer satisfaction, CK conducts Customer Satisfaction Survey every six months.

PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB)Contracts with customers and vendors explicitly contain provisions that protect interests of SSB and the respective customers and vendors. In general, work contracts provide warranty for one year or certain number of hours of use. However, SSB guarantees to provide maximum after-sales service to maintain continuity of customers’ business processes. SSB on an annual basis conducts customer survey to obtain feedback on service provided to customers. For vendors, SSB provides hotline facility handled directly by Ethics Committee of SSB.

To enable customers to monitor projects construction directly, SSB provides space and facility for customers’ representatives at SSB office location. By providing sincere services, SSB believes good relationships with customers and vendors will be maintained and produce mutually beneficial cooperation.

PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama)To provide protection and guarantee customer satisfaction, Sewatama makes the following efforts:1. Provide Sewatama Quick Response Team which is standby

to resolve any issues related to customers’ machines at any time.

2. Complaints hotline number which is ready for 24 hours to help resolve technical problems experienced by customers.

3. Routinely measures customer satisfaction with Customer Satisfaction Survey and Customer Loyalty Survey and Index.

4. Provide performance and produced power quality guarantees, equipment reliability guarantee, operator service, mechanics and guarantee of spare parts availability wherever customers’ operating areas.

5. Provide guarantee of supporting services wherever customers’ locations with adequate people, system, technology and infrastructure.

Page 257: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 2013Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

255Kontrak-kontrak yang dibuat umumnya memiliki garansi hasil kinerja dimana Sewatama menyediakan tenaga listrik dalam persentase hasil daya yang ditentukan melalui pembangkit listriknya. Selain itu, Sewatama juga menyetujui untuk menyediakan kelebihan kapasitas produksi, antara 110% sampai dengan 130% dari faktor yang ditentukan, untuk jam sibuk dan pada periode permintaan tertinggi. Menurut kontrak ini, Sewatama diharuskan menyediakan jasa instalasi dan deinstalasi, jasa bantuan dan operasional serta pemeliharaan untuk peralatan generator yang disewakan kepada PLN.

PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB Logistics)CKB Logistics memiliki Customer Relationship Management (CRM) untuk memastikan penanganan yang baik atas keluhan pelanggan. Kontrak-kontrak yang dibuat dengan pelanggan umumnya mengikuti ketentuan standar perdagangan dari Asosiasi Logistics Freight Forwarding Indonesia. Seluruh kapal yang digunakan untuk melayani pelanggan telah memiliki asuransi Protection & Indemnity dan Hull & Machinery Insurance, CKB Logistics juga memiliki Transport Liability Insurance yang melindungi kerusakan atau kehilangan barang milik pelanggan akibat kesalahan pada proses pengangkutan atau penyimpanan di gudang oleh CKB Logistics.

Secara berkala sekali dalam setiap tahun CKB Logistics mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan terus-menerus kualitas layanan kepada pelanggan.

Prepared contracts generally performance guarantee requiring Sewatama to provide power in specified percentage of generated power by its power generator. In addition, Sewatama also agrees to provide excess of production capacity, from 110% to 130% of specified factors, for peak hours and during high demand periods. According to this contract, Sewatama is required to provide installation and un-installation services, support and operational services and maintenance for generator equipment leased to PLN.

PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB Logistics)CKB Logistics has Customer Relationship Management (CRM) to ensure appropriate customer complaints handling. Contracts made with customers generally follow trading standard provisions of Indonesian Association of Freight Forwarding Logistics. All ships utilized to serve customers have Protection & Indemnity insurance and Hull & Machinery Insurance, CKB Logistics also has Transport Liability Insurance that protects property damage or loss of customers due to mishandling in transport or warehouse storage by CKB Logistics.

Periodically once a year CKB Logistics conducts Customer Satisfaction Survey to obtain feedback for continuous improvement of service quality for customers.

Page 258: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

256 Data PerusahaanCorporate Data

Page 259: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

257

Page 260: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

258

Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Mendapat gelar Bachelor of Arts dari jurusan Business Studies University of Brighton, Sussex, Inggris pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2010.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Valle Verde Pte. Ltd. (2010-sekarang), Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT ABM Investama Tbk (2009-2010), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2008-2010), Direktur Utama PT Chakra Jawara (2006-2010), Komisaris PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-2012), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), Direktur Utama PT Trakindo Utama (2005-2008), Sekretaris Jenderal KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Direktur PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).

Indonesian Citizen, 49 years. Earned his Bachelor of Arts from Business Studies, University of Brighton, Sussex, England in 1989.

Appointed as President Commissioner of the Company since 2010.

Concurrently, he is Director of Valle Verde Pte. Ltd. (2010- now), President Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005-now), President Commissioner of PT Mahadana Dasha Utama (2010--now). Previously held positions of President Director of PT ABM Investama Tbk (2009-2010), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2008-2010), President Director of PT Chakra Jawara (2006-2010), Commissioner of PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-2012), Commissioner of PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), President Director of PT Trakindo Utama (2005-2008), Secretary General of KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Director of PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager of PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller of PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager of Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor of Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management of Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).

Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama/ President Commissioner

Page 261: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

259

Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1978.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif Maybank, KL (2011-sekarang).

Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Tirta Investama/Danone (2011-sekarang), Komisaris PT Weda Bay Nickel (2010-sekarang), Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk. (2009-sekarang), dan Komisaris Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) (2013-sekarang). Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BNI (2008-2009), Ketua Tim Pelaksana Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2003-2007), Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (2003), Komite Audit dan Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Penasehat dan Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia (2001-2003), Penasehat dan Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Penasehat Komisaris PT Semen Cibinong Tbk. (2001), Komisaris Utama PT Agrakom (2000-2003), Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Komisaris Bursa Efek Jakarta (1996-1998), Direktur Utama PT Timah Tbk. (1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk. (1991-1994), Kepala Divisi Akuntansi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1980-1982), Kepala Bagian Audit Keuangan Perum Perumnas (1979-1980).

Indonesian Citizen, 64 years. Earned his Bachelor Degree in Economy from Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran, Bandung in 1978.

Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2011. Concurrently, he also holds the position of Non- Executive Director of Maybank, KL (2011-present).

He also serves as President Commissioner of PT Mass Rapid Transit (MRT) (2013-now) , Independent Commissioner of PT Tirta Investama/Danone (2011- now), Commissioner of PT Weda Bay Nickel (2010-now), Independent Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk. (2009-now). Previously, he held positions of President Commissioner of Bank BNI (2008-2009), Head of National Executive Team of Business Activities Transfer of Indonesian Armed Forces (2008-2009), Vice Chairman of Corruption Eradication Commission (2003-2007), Independent Commissioner of PT Kaltim Prima Coal (2003), Audit Committee and Independent Commissioner of PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Counselor and Member of Audit Committee of PT Unilever Indonesia (2001-2003), Counselor and Independent Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Counselor of Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001), President Commissioner of PT Agrakom (2000-2003), President Commissioner of Jakarta Stock Exchange (1998-2001), Commissioner of Jakarta Stock Exchange (1996-1998), President Director of PT Timah Tbk. (1994-2002), Director of Finance of PT Timah Tbk. (1991-1994), Head of Accounting Division of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Head of Accounting and Verification Affair of PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Head of Accounting Department of Perum Perumnas (1980-1982), Head of Financial Audit Department of Perum Perumnas (1979-1980).

Erry Riyana HardjapamekasKomisaris Independen/ Independent Commissioner

Page 262: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

260

Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Mendapat gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia pada tahun 1988, tahun 1989 mendapatkan First English Certificate The Bell School of Languages Bath - England. Gelar Diploma in Marketing dari The Hotel Career Centre, Bournemouth, Inggris pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari New Hampsire College, Manchester, Amerika Serikat pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang), Direktur PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris PT Mitra Solusi Telematika (2014-sekarang), Komisaris Utama PT Triyasa Propertindo (2010-sekarang), dan Komisaris PT Chitra Paratama (2010-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Direktur PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Direktur PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), Komisaris Utama PT Chakra Jawara (2010-2013), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2010-2013), Komisaris Utama PT Mitra Solusi Telematika (2010-2013), General Manager PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Cipta Krida Bahari (1997-1998), Trainee Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapura (1997), Sales & Marketing Manager Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).

Indonesian Citizen, 52 years. Graduated with a Degree in Business Administration from Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1988, and in 1989 earned her First English Certificate from The Bell School of Languages Bath - England. Diploma in Marketing from The Hotel Career Centre, Bournemouth, England in 1990 and Master of Business Administration from New Hampshire College, Manchester, United States of America in 1992.

Appointed as Commissioner of the Company since 2009.

Concurrently, she also holds positions of President Director of PT Mahadana Dasha Utama (2010-now), Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005-now), Commissioner of PT Mitra Solusi Telematika (2014-now), President Commissioner of PT Triyasa Propertindo (2010-now) and Commissioner of PT Chitra Paratama (2010- now). Previously, she held positions of President Director of PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Director of PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), President Director of PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Director of PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), President Commissioner of PT Chakra Jawara (2010-2013), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2010-2013), President Commissioner of PT Mitra Solusi Telematika (2010-2013), General Manager of PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager of PT Cipta Krida Bahari (1997-1998), Trainee at Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapore (1997), Sales & Marketing Manager of Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992- 1993).

Mivida HamamiKomisaris / Commissioner

Page 263: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

261

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama / President Director

Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (2001-2003), dan berkarir di Bank of America antara lain sebagai Vice President/Relationship Manager (1996-2000) dan Senior Vice President (2000-2001).

Indonesian Citizen, 47 years. Earned his Bachelor Degree in Business Administration from Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1990 and Master of Business Administration from Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Netherlands in 1992.

Appointed as President Director of the Company since 2010.

Previously he held positions of Managing Director the Company (2009-2010), Chief Strategy Officer of PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director of Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director of Standard Chartered Bank (2006- 2007), Partner of Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director of Abacus Capital (2001-2003), he once worked at Bank of America with positions of Vice President/Relationship Manager (1996-2000) and Senior Vice President (2000-2001).

Profil DireksiThe Board of Directors Profile

Page 264: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

262

Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Direktur Layanan Pendukung Korporat Perusahaan sejak tahun 2009.

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).

Indonesian Citizen, 53 years. Earned his Bachelor Degree in Accounting from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1986 and Master of Economics in Accounting and Finance from Macquarie University, Sydney, Australia in 1992.

Appointed as Corporate Support Service Director of the Company since 2009.

Previously he was Country Manager of PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Operational Director of PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer of Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area of The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director of PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant of The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor at Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).

Syahnan PoerbaDirektur Layanan Pendukung Korporat / Corporate Support Services Director

Page 265: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

263

Willy A. AdipradhanaDirektur Keuangan / Financial Director

Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak tahun 2009.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer baik di perusahaan nasional maupun multinasional, diantaranya adalah sebagai Chief Financial Officer di Sime Darby (Minamas Plantation) pada tahun 2007-2009 dan di San Miguel Indonesia pada tahun 2003-2007. Menjabat posisi sebagai Direktur sejak 15 tahun lalu hingga sekarang. Sebelumnya juga, pernah menjadi General Manager Finance dibeberapa jenis industri, diantaranya manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering serta pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen SC.

Indonesian Citizen, 45 years. Graduated with Bachelor Degree in Economy from Faculty of Economics, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in 1989.

Appointed as Financial Director of the Company since 2009.

Previously he served as Chief Financial Officer for Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009) and in San Miguel Indonesia (2003-2007). He has been serving as Director since 15 years ago until now. Previously, he was General Manager of Finance in several types of industries, including manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering and worked at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen SC Public Accounting Firm.

Page 266: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

264

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Direktur Strategi Korporat Perusahaan sejak tahun 2011.

Pengalaman kerja sebelumnya antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President Corporate Growth and Planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), berbagai posisi Manager/Department Head di PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2006), dan berbagai posisi di perusahaan nasional yang bergerak di bidang insfrastruktur dan energi (1991-2000).

Indonesian Citizen, 44 years. Earned his Engineer Degree from Faculty of Industrial Technology, Universitas Trisakti, Jakarta in 1991 and Master of Business Administration from San Francisco State University, San Francisco, United States of America in 1996.

Appointed as Corporate Strategy Director of the Company since 2011.

Previously he held positions of President Director of PT Mitra Energi Batam and PT Dalle Energy Batam (parts of Medco Energi Group) (2009-2010), Senior Vice President of Corporate Growth and Planning of PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President of Commercial & Planning of PT Medco Power Indonesia (2006-2008), various positions as Manager/Department Head at PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2006) and various positions in national company engaged in insfrastructure and energy (1991-2000).

Yovie PriadiDirektur Strategi Korporat / Corporate Strategy Director

Page 267: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

265

Profil Komite AuditAudit Committee Profile

Andradiet I. J. AlisAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 268 (Profil Anggota Komite Audit)

The Profile could be seen on page 268 (Audit Committee Profile)

Lucy SaptariAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 268 (Profil Anggota Komite Audit)

The Profile could be seen on page 268 (Audit Committee Profile)

Erry Riyana HardjapamekasAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 259 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 259 (Profile of the Board of Commissioners).

Page 268: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

266

Profil Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Profile

Mivida HamamiKetua / Chairman

Profil dapat dilihat pada halaman 260 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 260 (The Board of Commissioners Profile)

Achmad Ananda DjajanegaraAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 261 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 261 (The Board of Directors Profile)

Rachmat Mulyana HamamiAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 258 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 258 (The Board of Commissioners Profile)

Erry Fanda PaneAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 269 (Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi)

The Profile could be seen on page 269 (Nomination and Remuneration Committee Profile)

Page 269: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

267

Rara Rengganis DewiAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 269 (Profil Komite Investasi)

The Profile could be seen on page 269 (The Investment Committee Profile)

Profil Anggota Komite InvestasiInvestment Committee Profile

Rachmat Mulyana HamamiKetua / Chairman

Profil dapat dilihat pada halaman 258 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 258 (The Board of Commissioners Profile)

Erry Riyana HardjapamekasAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 259 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 259 (The Board of Commissioners Profile)

Achmad Ananda DjajanegaraAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 261 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 261 (The Board of Directors Profile)

Yovie PriadiAnggota / Member

Profil dapat dilihat pada halaman 264 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 264 (The Board of Directors Profile)

Page 270: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

268

Lucy SaptariAnggota/ Member

Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Mengawali karir sebagai Auditor BPKP (1991-1997), kemudian selama 10 tahun menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik (1997-2007), Manager pada PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit pada Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.

Born in Jakarta on 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in 1991 and obtained her Bachelor degree in Economics from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1998.

She started her career as an Auditor of BPKP (1991-1997), then for 10 years became an auditor in a public accounting firm (1997-2007), Manager in PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) and since 2009 up to present she has been a member of Audit Committee in Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.

Dilahirkan di Pangkalpinang – Bangka, pada tanggal 17 Agustus 1963, Andradiet I. J. Alis (Andre Alis) lulus sebagai Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.

Mengawali karir di PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai Trainee Engineer pada tahun 1988, Andre telah mengembangkan karir profesional selama 26 tahun di industri pertambangan; baik dalam bidang perencanaan tambang dan kegiatan produksi, maupun pemasaran dan manajemen proyek.

Sejak tahun 1995 kegiatannya difokuskan pada konsultansi pertambangan dan business advisory untuk perusahaan nasional dan multinasional. Tercatat sebagai Anggota Komite Audit di PT. ABM Investama Tbk sejak tahun 2011 serta Anggota Komite Audit PT. Sumberdaya Sewatama sejak tahun 2013. Pernah menjadi Anggota Komite Audit (Juli 2007-Juni 2011) dan Anggota Komite GCG (Juli - Desember 2011) PT Timah (Persero) Tbk.

Aktif sebagai Anggota Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2010, serta saat ini sebagai Ketua Komite Kebijakan Pertambangan - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI). Sejak tahun 2006 menjadi pengajar (Dosen Luar Biasa) di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti dan berbagai kursus perencanaan tambang.

Born in Pangkalpinang – Bangka, on 17 August 1963, Andradiet J. Alis (Andre Alis) graduated with a Bachelor Degree in Mining Engineering, Institute Technology of Bandung (ITB) in 1988.

He started his career in PT Kaltim Prima Coal (KPC) as a Trainee Engineer in 1988, and Andre has developed his professional career for 26 years in mining industries, within mine planning and production areas, as well as marketing and project management.

Since 1995 his activities has been focused to mining consulting and business advisory for national and multi-national companies. He was once serving as a member of Audit Committee (July 2007-June 2011) and as a member of GCG Committee (July - December 2011) of PT Timah (Persero) Tbk .

He has actively involved as Member of Executive Board of Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI) since 2010 and currently as Chairman of Mining Policy Committee of Association of Indonesian Mining Professionals (PERHAPI). He has been appointed as Visiting Lecturer at Mining Engineering Department of Trisakti University since 2006 and has actively delivered lecturer in some courses on mine planning.

Andradiet I. J. AlisAnggota/ Member

Profil Anggota Komite AuditAudit Committee Profile

Page 271: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

269

Rara Rengganis DewiAnggota/ Member

Lahir di Jakarta , pada tanggal 12 Januari 1963, Rara Rengganis Dewi adalah lulusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih gelar Master in Commerce, Economics and Finance , Business School, Curtin University of Technology, Perth, Australia Barat.

Saat ini Rara bertanggung jawab atas Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PT ABM Investama Tbk., yang meliputi kegiatan operasional perusahaan selaku operating holding, melakukan koordinasi atas kegiatan monitoring serta bertindak sebagai CFO untuk proyek besar di Aceh .

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Api Meta Graha (2006), Case Manager The Jakarta Initiatif Task Force / JITF (1999-2000), dan berbagai posisi penting di PT Meta Archipelago Hotels, anggota MEDCO Grup, diantaranya Direktur Keuangan di PT Grahamas Citrawisata Tbk. (1994-1997), Asisten Direktur Keuangan di PT Satria Balitama (1990-1994), Accounting & Finance Manager di PT Bina Inti Dinamika (1987-1990).

Born in Jakarta, on 12 January 1963, Rara Rengganis Dewi was graduated from the Faculty of Economy, University of Indonesia, majoring in Accountancy and Master in Commerce, Economics and Finance, Business School, Curtin University of Technology, Perth, Western Australia.

Currently Rara is responsible for the Strategic Planning & Business Development of PT ABM Investama Tbk., that includes running the operation activity of the company as an operating holding, as well as coordinating the improvement monitoring activity plus acting as CFO for the group big project in Aceh.

Previously she held the position as Finance Director of PT Api Meta Graha (2006), Case Manager of The Jakarta Initiatif Task Force/JITF (1999-2000), and various positions in PT Meta Archipelago Hotels, member of MEDCO group, such as Finance Director in PT Grahamas Citrawisata Tbk. (1994-1997), assistant to the Finance Director in PT Satria Balitama (1990-1994), Accounting & Finance Manager in PT Bina Inti Dinamika (1987-1990).

Dilahirkan di Medan, pada tanggal 12 November 1968, Erry Fanda Pane adalah lulusan Universitas Padjadjaran di bidang Hukum dan Master dibidang Human Resources dari Pittsburg State University, USA.

Saat ini Erry bertanggung jawab atas Manajemen Sumber Daya Manusia di PT ABM Investama Tbk.

Selama lebih dari 17 tahun, Erry telah meniti karir di bidang Human Resources di beberapa perusahaan seperti Petronas Niaga Indonesia, Conoco Inc. Houston, dan Conoco Phillips Indonesia.

Born inMedan, on12 November 1968, Erry Fanda Pane is graduated from the Faculty of Law, Padjadjaran University and Master in Human Resources, Pittsburg State University, USA.

Currently Erry is responsible for the Human Resources Management at PT ABM Investama Tbk.

For more than 16 years, he pursued his career in HumanResources area at companies such as Petronas Niaga Indonesia, Conoco Inc. Houston, and ConocoPhillips Indonesia.

Erry Fanda Pane Anggota / Member

Profil Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Profile

Profil Anggota Komite InvestasiInvestment Committee Profile

Page 272: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

270

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Corporate Internal Audit

Hans Christian Manoe

Finance Director

Willy A. Adipradhana

Head of Corporate Information & Comm

Technology (ICT)

Andreas Bakti Surjadi

Head of Corporate Legal

Rindra Donovan

Corporate Investor Relations

Adi Hartadi

Head of Corporate Human

Resources

Erry Fanda Pane

Head of Corporate Treasury

Jack Djaksahari Bujung

CSR Advisor

Josphine Satyono(Consultant)

Head of Corporate Finance &

Accounting

Tjong Lie In

Head of Corporate Communication

Nilawati F. Santoso

President Director

Achmad Ananda Djajanegara

Corporate Support Services Director

Syahnan Poerba

Page 273: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

271

Corporate Secretary

Ade Satari

Corporate Strategy Director

Yovie Priadi

Head of Corp Strategic Planning &

Business Dev.

Rara R. Dewi

Head of Corporate Planning &

Performance

Anita Zultriana

Head of Enterprise Risk Management

Bernado A. Mochtar

Head of Corporate Talent

Daris Rahman

Page 274: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

272

Alamat PerusahaanCompany Address

PT ABM Investama Tbk.Gedung TMT 1, 18th Floor, Suite 1802Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6767Fax. : +62 21 2997 6768www.abm-investama.co.id

A member of Tiara Marga Trakindo Group

Supporting Institutions and ProfessionsLembaga dan Profesi Penunjang

Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Firm

KAP Purwantono, Suherman & SurjaGedung Bursa Efek IndonesiaMenara 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190IndonesiaTel. : +62 21 5289 5000Fax. : +62 21 5289 4100

Biro Administrasi EfekShare Registrar

PT Datindo EntrycomPuri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Tel. : +62 21 5709009Fax. : +62 21 5709026

Page 275: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

273

Anak PerusahaanThe Subsidiaries

PT Reswara Minergi HartamaGedung TMT 1, 9th Floor Suite 902Jl, Cilandak KKO No. 1Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6733Fax. : +62 21 2997 6731 / 6732www.reswara.co.id

Melalui PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), ABM Investama memiliki konsesi tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah.

Reswara memiliki hak konsesi untuk pertambangan batubara dan produksi melalui PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) yang beroperasi di Kalimantan Selatan dan PT Media Djaya Bersama (“MDB”) yang beroperasi di Nanggroe Aceh Darussalam. Di PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) - Kalimantan Selatan, kami melakukan bisnis dengan penambangan terbuka pada batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur yang rendah. Batubara TIA saat ini dipasarkan sebagai “TIA Compliant Coal” yang dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik baik di pasar domestik dan luar negeri seperti India, Cina, Thailand dan Filipina untuk digunakan sebagai batubara campuran. TIA memiliki area konsesi seluas 2.074 hektar dan diperkirakan memiliki 52 juta ton cadangan batubara dan 106 juta ton sumber daya batubara.

Pada bulan Desember 2010, Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja (“PBR”), anak perusahaan yang bergerak di bidang manajemen dan jasa kepelabuhanan. Pelabuhan terminal laut PBR berlokasi di Sebamban Baru, Kalimantan Selatan.

Pada bulan Juni 2011 Reswara mengakuisisi 70% saham di PT Media Djaya Bersama (“MDB”), pemegang hak penambangan eksklusif pada lebih dari total luasan 4.629 hektar areal konsesi di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui 2 anak perusahaannya yaitu PT Bara Energi Lestari (“BEL”) dan PT Mifa Bersaudara (“MIFA”). Per tanggal 30 Juni 2011 (berdasarkan survey JORC) , luas area penambangan MDB diperkirakan memiliki 169 juta ton cadangan. Saat ini, MDB masih dalam tahap pembangunan untuk kedua lokasi baik tambang maupun fasilitas pelabuhan.

Reswara percaya bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada kepuasan pelanggan adalah reputasi mengenai pasokan batubara yang stabil dan standarisasi spesifikasi seperti yang dibutuhkan oleh pelanggan. Seiring dengan peningkatan kualitas dan sumber daya, Reswara secara khusus mendedikasikan jalan angkut dan pelabuhan dekat dengan area tambang, di mana hal tersebut dapat menunjang Reswara untuk membangun beragam portofolio kontrak jangka panjang dengan pembeli utama di banyak negara. Para pelanggan yang terus memperpanjang kontrak menunjukkan bahwa kualitas Reswara memuaskan.

Through PT Reswara Minergi Hartama (”Reswara”), ABM Investama owns several coal mine concessions in Indonesia producing low ash and low sulphur thermal coal.

Reswara owns concession rights for coal mining and production through PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) which operates in South Kalimantan and PT Media Djaya Bersama (“MDB”) which operates in Nanggroe Aceh Darussalam. In PT Tunas Inti Abadi (“TIA”) - South Kalimantan, we engage in the business of open cut mining of low ash, low sulphur thermal coal. TIA coal is currently marketed as “TIA Compliant Coal” that is often sought by power generation companies in both domestic and foreign markets such as India, China, Thailand and the Philippines for use as blending coal. TIA has a concession area of 2,074 hectares and estimated to have 52 million tons of coal reserves and 106 million tons of coal resources.

In December 2010, Reswara established PT Pelabuhan Buana Reja (“PBR”), a subsidiary that engages in port management and services. Its sea-port terminal located in Sebamban Baru, South Kalimantan.

In June 2011 Reswara acquired 70% of the shares in PT Media Djaya Bersama (“MDB”), who holds the exclusive mining rights over a total of 4,629 hectares concession area in the province of Nanggroe Aceh Darussalam under 2 subsidiaries namely of PT Bara Energi Lestari (“BEL”) and PT Mifa Bersaudara (“MIFA”). As of 30 June 2011 (based on JORC survey), MDB concession area was estimated to have 169 million tonnes of coal reserves and 455 million tonnes of coal resources. Currently, MDB is in the development stage for both mining site and port facility.

Reswara believe that one of the factors that contribute to customer satisfaction is the reputation of the stable coal supply and standardized specifications as required by the customer. Along with the improvement of the quality of the resources, Reswara specifically dedicated haul road and port that has close proximity to the mine area, making it possible for Reswara to be able to build a diverse portfolio of long-term contracts with major buyers in many countries. The customers who continue to extend the contract shows that our quality is satisfying.

Page 276: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

274

PT Cipta KridatamaGedung TMT 2, 2nd & 3rd FloorJl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560IndonesiaTel. : +62 21 2997 6866Fax. : +62 21 2997 6867www.ciptakridatama.co.id

PT Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai pengembangan dari jasa penyewaan dan penggunaan alat berat PT Trakindo Utama. Industri tambang Indonesia yang tumbuh pesat mendorong perusahaan mengubah haluan bisnis ke jasa pertambangan terpadu “dari tambang hingga pelabuhan’’ pada 2003.

Dalam perkembangannya, sejak 2010 perusahaan diintegrasikan di bawah payung ABM Group, perusahaan investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur. PT ABM Investama Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM adalah bagian dari Tiara Marga Trakindo (TMT), salah satu kelompok usaha nasional terbesar di negeri ini yang telah berkecimpung lebih dari 40 tahun di sektor industri berat.

Evolusi yang dilalui membawa PT Cipta Kridatama berada dalam satu jaringan bisnis yang tersinergi, dari penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketersediaan energi listrik. Kontribusi signifikan yang telah diberikan perusahaan dalam sinergi itu, dalam waktu singkat telah menempatkan PT Cipta Kridatama sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan terkemuka. Saat ini perusahaan didukung oleh lebih dari 3.400 karyawan kompeten di bidangnya, 624 unit alat berat dan penunjangnya, serta sistem dan teknologi termodern sesuai izin pertambangan Nomor 904/30/DJB/2011 tertanggal 4 Juli 2011.

Kompetensi PT Cipta Kridatama sebagai penyedia jasa pertambangan kelas dunia, selain terefleksi dari dukungan ABM Investama Group, jajaran manajemen yang kokoh dan teruji, dibuktikan pula dengan perolehan ISO14001:2004, OHSAS18001:2007, dan ISO9001:2008, yang menunjukkan praktek berstandar tinggi dalam kualitas ketata-laksanaan, keselamatan, kesehatan kerja, dan pengelolaan lingkungan.

PT Cipta Kridatama was founded on April 8, 1997 as an expansion of PT Trakindo Utama’s heavy equipment rental service. With mining industry in Indonesia growing rapidly, we transformed our business into an integrated mining service “from mine to port” in 2003.

In 2010, PT Cipta Kridamata was integrated under the umbrella of ABM Group, a strategic investment company in energy sector, energy service and infrastructure. PT ABM Investama Tbk listed on Indonesia Stock Exchange (ABMM) is part of Tiara Marga Trakindo (TMT), one of the country’s largest business groups with more than 40 years of experience in heavy equipment industry.

The evolution has brought the Group in the synergy of a business network from coal mining, mining contractor service to power supply solution. Such a significant contribution has placed PT Cipta Kridatama as one of the leading mining service companies. Now, we are supported by more than 3,400 highly competent employees, 624 units of heavy and supporting equipment, as well as modern technology under the mining permit No. 904/30/DJB/2011 on July 4, 2011.

Our competency as a world class mining services provider is not only reflected through the support of ABMM and strong management, but also by our compliance with international standards such as ISO 14001:2004, OHSAS18001:2007, and ISO9001:2008, which shows the highest level in our practice for quality assurance, safety, health and environment management.

Anak PerusahaanThe Subsidiaries

Page 277: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

275

PT Sumberdaya SewatamaGedung TMT 2 , 1st & 2nd FloorJl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6712 (Hunting)Fax. : +62 21 2997 6725www.sewatama.com

Didirikan pada tahun 1992, PT Sumberdaya Sewatama telah berkembang menjadi penyedia solusi ketenagalistrikan terkemuka dan satu-satunya di Indonesia yang mampu menyediakan layanan secara terpadu dalam satu atap. Perusahaan menjalankan usahanya melalui 4 (empat) lini bisnis: Penyedia Tenaga Listrik Sementara, Pillar dan Optimalisasi Energi, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Pembangkit, dan Pengadaan Solusi Ketenagalistrikan Jangka Panjang. Kini Sewatama memiliki lebih dari 1.500 karyawan yang melayani pelanggan melalui 7 kantor layanan dan 5 depot di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2012, kapasitas pembangkitan Sewatama telah mencapai lebih dari 1 GW yang dibangkitkan melalui lebih dari 800 buah genset di lebih dari 200 lokasi penyewaan dan dua buah pembangkit listrik independen (IPP).

Established in 1992, PT Sumberdaya Sewatama has developed itself into a reliable provider and the only one in Indonesia capable of providing an integrated service under one roof. Sewatama serves its customers through 4 (four) business units: Temporary Power Services, Pillar, Operations and Maintenance, and Long-term Power Solutions. Today, Sewatama has more than 1,500 employees, catering to customer needs through 7 offices and 5 depots across Indonesia. By the end of 2012, Sewatama’s power generation capacity reached more than 1GW produced by over 800 generator sets in over 200 rental locations and two Independent Power Producers.

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan logistik terpadu nasional yang berkembang pesat dan memiliki spesialisasi pada Project Logistics dan Total Solution Logistics. Didirikan tahun 1997 dengan kantor pusat di Jakarta, saat ini CKB Logistics memiliki 40 kantor cabang diseluruh wilayah Indonesia, termasuk 100 kota dan area yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial. CKB Logistics memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR) dan PT Baruna Dirga Dharma (BDD), dengan jumlah karyawan sebanyak 686 orang per 31 Desember 2012.

PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) is a fast-growing, nation-wide integrated logistics service provider that specializes in Project Logistics and Total Solution Logistics. Established in 1997, CKB Logistics has set up its head office in Jakarta to oversee 40 branch offices across Indonesia, including in 100 cities and far-flung regions inaccessible to commercial transportation. CKB Logistics manages 2 subsidiaries - PT Alfa Trans Raya (ATR) and PT Baruna Dirga Dharma (BDD) – with support from a 684-strong workforce as of 31 December 2012.

PT Cipta Krida BahariGedung TMT 1, 7th Floor Suite 701Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 67 77/88Fax. : +62 21 2997 6797www.ckb.co.id

Page 278: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

276

PT Sanggar Sarana Baja (SSB) didirikan pada tahun 1977 sebagai pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kapabilitas rekayasa dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1983 SSB mulai melakukan diversifikasi usaha dengan memasuki industri migas, petrokimia dan pembangkit listrik selain bisnis intinya di industri pertambangan. SSB memiliki sumber daya yang sangat lengkap baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas, permesinan, serta workshop yang dekat dengan lokasi operasional pelanggan. Saat ini SSB beroperasi dengan 4 divisi yaitu SSBF (Fabrikasi), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) dan SSBT (Transport Equipment), dengan didukung oleh 2.792 karyawan.

PT Sanggar Sarana Baja (SSB) was established in 1977 to support the business activities carried out by PT Trakindo Utama. SSB focuses on the production of components and accessories for Caterpillar heavy equipment. In line with enhanced engineering capabilities and a wider range of production facilities, in 1983 SSB began to diversify its business by entering the oil and gas, petrochemical and power generation industry, in addition to its core business in the mining sector. SSB has a full range of resources, with regard to personnel, facilities, machineries and workshops located in proximity to customers’ operating areas. SSB currently operates through 4 main divisions, namely SSBF (Fabrication), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) and SSBT (Transport Equipment), with the support of 2,792 employees.

PT Sanggar Sarana BajaGedung TMT 1, 5th Floor Suite 501 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6830 Fax. : +62 21 2997 6835www.ptssb.co.id

Anak PerusahaanThe Subsidiaries

Page 279: ABMM_AR_2013

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT ABM Investama Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT ABM Investama Tbk for the year 2013 have been presented in their entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.

This statement is duly made in all integrity.

Jakarta, April 2014

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

President Commissioner

DIREKSIBoard of Directors

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

President Director

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris Independen

Independent Commissioner

MIVIDA HAMAMIKomisaris

Commissioner

WILLY AGUNG ADIPRADHANADirekturDirector

YOVIE PRIADIDirekturDirector

SYAHNAN POERBADirekturDirector

Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan Tahunan 2013Responsibility of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Towards the Annual Report 2013

Page 280: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

278 Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements

Page 281: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Annual Report 20133ABM

Investama Annual Report 2013

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tanggung Jawad Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

Penunjang BisnisBusiness Support

279

Page 282: ABMM_AR_2013

ABM Investam

a Laporan Tahunan 20133

280

PT ABM Investama Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasianTanggal 31 Desember 2013 danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutbeserta laporan auditor independen

Consolidated financial statementsAs of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 283: ABMM_AR_2013
Page 284: ABMM_AR_2013
Page 285: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUTBESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 2013AND FOR THE YEAR

THEN ENDEDWITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Halaman/Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………… 1 - 3 ….… Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi KomprehensifKonsolidasian ...................................................... 4 - 5

Consolidated Statement of Comprehensive……………………………………………... Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ………… 6 …… Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................... 7 - 8 ………….. Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........ 9 -171 …. Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

Page 286: ABMM_AR_2013
Page 287: ABMM_AR_2013
Page 288: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

1

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2013

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika SerikatKecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF

FINANCIAL POSITIONAs of December 31, 2013

(Expressed in United States DollarExcept Par Value per Share)

31 December 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 Notes December 31, 2012

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS2e,2p,2u,

Kas dan setara kas 90.067.977 4,34,35,36 108.453.574 Cash and cash equivalents2f,2p,2u,

Aset keuangan lancar lainnya 14.243.046 5,34,35,36 19.595.209 Other current financial assets2p,2u,6,14,

Piutang usaha 16,34,35 Trade receivablesPihak ketiga - neto 161.611.965 180.206.547 Third parties - netPihak berelasi - neto 13.156.304 2g,31 14.621.851 Related parties - net

Piutang non-usaha 2p,2u,34,35 Non-trade receivablesPihak ketiga 3.218.980 32.732.572 Third partiesPihak berelasi 12.219 2g,31 40.759 Related parties

Wesel tagih 23.973.298 2u,6,35 - Note receivableJasa pertambangan dalam proses 8.184.444 7 23.792.281 Mining services in processPersediaan - neto 32.086.506 2h,8,14,16 45.961.860 Inventories - netUang muka 4.343.041 8.927.911 AdvancesBeban dibayar di muka 5.180.391 2i 3.423.961 Prepaid expensesPajak dibayar di muka 14.055.156 34 14.409.487 Prepaid taxesAset lancar lainnya 4.798.560 2u,34,35 9.577.845 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 374.931.887 461.743.857 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSInvestments in associated

Investasi pada entitas asosiasi 7.379.800 2j,9 6.741.751 companies

Piutang usaha jangka panjang - 2u,6,34,35 Long-term trade receivables -pihak ketiga 20.172.026 - third parties

Aset pajak tangguhan 23.574.643 2q,23e 18.726.072 Deferred tax assetsAset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciationAS$368.809.145 pada tanggal of US$368,809,145 as of31 Desember 2013 dan December 31, 2013 andAS$349.452.543 pada 2k,2l,2m,2n, US$349,452,543 as oftanggal 31 Desember 2012 613.638.430 10,14,16 584.130.566 December 31, 2012

Taksiran tagihan pajak 28.645.388 23a 36.466.101 Estimated claims for tax refundProperti pertambangan - setelah Mining properties - net of

dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization ofsebesar AS$3.154.912 pada US$3,154,912 as oftanggal 31 Desember 2013 dan December 31, 2013 andAS$1.363.367 pada US$1,363,367 as oftanggal 31 Desember 2012 107.061.617 2m,2r,11, 111.723.895 December 31, 2012

Goodwill 18.516.110 1c,2c,2m,12 18.865.040 Goodwill2i,2u,

Aset tidak lancar lainnya 19.212.632 13,33,34,35 25.000.449 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 838.200.646 801.653.874 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 1.213.132.533 1.263.397.731 TOTAL ASSETS

Page 289: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

2

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan)Tanggal 31 Desember 2013

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika SerikatKecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OFFINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2013 (Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share)

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 Notes December 31, 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES2p,2u,6,8,10,

Utang bank jangka pendek 50.597.065 14,34,35,36 54.009.905 Short-term bank loans2p,2u,

Utang usaha 15,34,35 Trade payablesPihak ketiga 67.174.813 94.649.369 Third partiesPihak berelasi 114.740.299 2g,31 74.452.094 Related parties

Utang non-usaha 2p,2u,34,35 Non-trade payablesPihak ketiga 2.156.114 4.959.093 Third partiesPihak berelasi 12.186.379 2g,31 2.536.299 Related parties

Utang pajak 3.160.522 23b,34 5.228.690 Taxes payableBeban akrual 15.837.142 2u,17,34,35 13.909.391 Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja Short-term employee

jangka pendek 6.692.218 2u,17,35 6.337.499 benefit liabilityUang muka pelanggan 18 Advances from customers

Pihak ketiga 2.127.259 2.108.348 Third partiesPihak berelasi 128.301 2g,31 64.188 Related parties

Provisi untuk kewajiban restorasi Provision for environmentallingkungan 303.242 19 260.019 restoration obligation

Liabilitas jangka panjang yang Current maturities ofjatuh tempo dalam satu tahun: 2p,2u,34,35,36 long-term debts:Utang bank 62.750.616 16 54.820.669 Bank loansUtang sewa pembiayaan 2u,2k,20 Finance lease payables

Pihak ketiga 34.982.925 38.166.377 Third partiesPihak berelasi 12.723.066 2g,31 25.123.246 Related party

TOTAL LIABILITASJANGKA PENDEK 385.559.961 376.625.187 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas jangka panjang - setelah Long-term debts - net ofdikurangi bagian yang jatuh current maturities:tempo dalam satu tahun: 2p,2u,34,35,36Utang bank 277.148.763 16 260.659.019 Bank loansUtang sewa pembiayaan 2u,2k,20 Finance lease payables

Pihak ketiga 61.263.594 98.053.149 Third partiesPihak berelasi 34.381.429 2g,31 40.348.236 Related parties

Utang usaha jangka panjang - 2p,2u,15,34,35 Long-term trade payablespihak berelasi 9.182.511 2g,15,31 - related party

Utang obligasi 65.236.772 2u,21,34,35,36 82.109.055 Bonds payableSukuk Ijarah 16.309.193 2u,22,34,35,36 20.527.264 Sukuk IjarahLiabilitas pajak tangguhan 28.787.248 2q,23e 26.143.034 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja Long-term employee

jangka panjang 13.235.976 2t,30 12.872.763 benefit liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENTJANGKA PANJANG 505.545.486 540.712.520 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 891.105.447 917.337.707 TOTAL LIABILITIES

Page 290: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

3

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan)Tanggal 31 Desember 2013

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika SerikatKecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OFFINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2013(Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share)

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 Notes December 31, 2012

EKUITAS EQUITY

EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TODIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THEPEMILIK ENTITAS INDUK PARENT COMPANYModal saham - nilai nominal Share capital - Rp500

Rp500 per saham par value per shareModal dasar - Authorized capital -

9.360.000.000 saham 9,360,000,000 sharesModal ditempatkan dan Issued and

disetor penuh - fully paid capital -2.753.165.000 saham 146.554.908 24 146.554.908 2,753,165,000 shares

Tambahan modal disetor - neto 121.491.549 2w,25 121.491.549 Additional paid-in capital - netSaldo laba 26 Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 210.278 110.278 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 82.835.289 81.737.953 Unappropriated

Rugi komprehensif lain (27.642.950) (4.945.440) Other comprehensive loss

Sub-total 323.449.074 344.949.248 Sub-total

Kepentingan non-pengendali (1.421.988) 1c,2b 1.110.776 Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 322.027.086 346.060.024 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.213.132.533 1.263.397.731 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 291: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

4

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIANUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2013(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF

COMPREHENSIVE INCOMEFor the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in United States Dollar)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31

Catatan/2013 Notes 2012

PENJUALAN DANPENDAPATAN JASA 777.019.580 2g,2o,27,31 886.971.424 SALES AND SERVICES

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLDDAN PENDAPATAN JASA (600.992.390) 2g,2o,28,31 (715.739.933) AND SERVICES

LABA BRUTO 176.027.190 171.231.491 GROSS PROFIT

Beban penjualan, umum dan Selling, general andadministrasi (133.337.453) 2o,29 (112.873.083) administrative expenses

Pendapatan operasi lainnya 31.001.453 2o,2p 9.793.098 Other operating incomeBeban operasi lainnya (17.971.274) 2o,2p (12.192.681) Other operating expenses

LABA USAHA 55.719.916 55.958.825 INCOME FROM OPERATIONS

Bagian laba neto Equity in net income ofentitas asosiasi 1.822.266 2j,9 94.174 an associated company

Pendapatan keuangan 5.832.218 2o,2p 9.741.175 Finance incomeBiaya keuangan (59.615.888) 2o,2p,31 (42.721.160) Finance charges

LABA SEBELUM INCOME BEFOREPAJAK PENGHASILAN 3.758.512 23.073.014 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2q,23c INCOME TAX EXPENSEKini (2.564.697) (6.605.070) CurrentTangguhan 880.001 (4.040.209) Deferred

Beban pajak penghasilan - neto (1.684.696) (10.645.279) Income tax expense - net

LABA TAHUN BERJALAN 2.073.816 12.427.735 INCOME FOR THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSSSelisih kurs dari penjabaran Exchange difference from

laporan keuangan (22.697.510) 2b (5.660.749) financial statements translation

TOTAL LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF TAHUN INCOME (LOSS)BERJALAN (20.623.694) 6.766.986 FOR THE YEAR

Page 292: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

5

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN (lanjutan)Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2013(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF

COMPREHENSIVE INCOME (continued)For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in United States Dollar)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31

Catatan/2013 Notes 2012

Laba tahun berjalan yang Income for the yeardapat diatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk 4.606.580 13.637.610 Owners of the parent companyKepentingan non-pengendali (2.532.764) 2b (1.209.875) Non-controlling interests

TOTAL 2.073.816 12.427.735 TOTAL

Total laba (rugi) komprehensif Total comprehensivetahun berjalan yang dapat income (loss) for the yeardiatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk (18.090.930) 7.976.861 Owners of the parent companyKepentingan non-pengendali (2.532.764) 2b (1.209.875) Non-controlling interests

TOTAL (20.623.694) 6.766.986 TOTAL

LABA PER SAHAM YANG EARNINGS PER SHAREDAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO THE OWNERSPEMILIK ENTITAS INDUK 2v OF THE PARENT COMPANY

Dasar 0,00167 0,00495 Basic

Page 293: ABMM_AR_2013

The

cons

olid

ated

fina

ncia

lsta

tem

ents

are

orig

inal

lyis

sued

inth

eIn

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kons

olid

asia

n te

rlam

pirm

erup

akan

bagi

anya

ng ti

dak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

kons

olid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.Th

eac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

form

anin

tegr

alpa

rtof

thes

eco

nsol

idat

edfin

anci

alst

atem

ents

take

nas

aw

hole

.

6

PTA

BM

INVE

STA

MA

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

NYA

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SIA

NU

ntuk

Tahu

nya

ng B

erak

hirp

ada

Tang

gal

31 D

esem

ber2

013

(Dis

ajik

an d

alam

Dol

arAm

erik

aSe

rikat

)

PT A

BM

INVE

STA

MA

Tbk

AN

D IT

S SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENT

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

For t

he Y

earE

nded

Dec

embe

r 31,

201

3(E

xpre

ssed

inU

nite

dSt

ates

Dol

lar)

Ekui

tas

yang

Dap

atD

iatr

ibus

ikan

Kep

ada

Pem

ilik

Entit

as In

duk/

Equi

tyA

ttrib

utab

leto

Ow

ners

ofth

ePa

rent

Com

pany

Mod

alSa

ham

-La

baD

item

patk

anda

nTa

mba

han

(Rug

i)D

iset

orPe

nuh/

Mod

alSa

ldo

Laba

/Ret

aine

dEa

rnin

gsK

ompr

ehen

sif

Shar

eC

apita

l-D

iset

or- N

eto/

Lain

/K

epen

tinga

nIs

sued

Add

ition

alTe

lah

Dite

ntuk

anB

elum

Dite

ntuk

anO

ther

Non

-pen

gend

ali/

Cat

atan

/an

dFu

llyPa

id-in

-Cap

ital-

Peng

guna

anny

a/Pe

nggu

naan

nya/

Com

preh

ensi

veSu

b-to

tal/

Non

-con

trol

ling

Tota

lEku

itas/

Not

ePa

idN

etA

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Inco

me

(Los

s)Su

b-to

tal

Inte

rest

sTo

talE

quity

Sal

do,1

Janu

ari2

012

146.

554.

908

121.

491.

549

-68

.210

.621

715.

309

336.

972.

387

137.

045

337.

109.

432

Bal

ance

,Jan

uary

1,20

12

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

liN

on-c

ontro

lling

inte

rest

sar

isin

gda

riak

uisi

sien

titas

anak

baru

--

--

--

2.18

3.60

62.

183.

606

from

acqu

isiti

onof

ane

wsu

bsid

iary

Pen

cada

ngan

sald

o la

baA

ppro

pria

tion

ofre

tain

edea

rnin

gsse

baga

i cad

anga

num

um26

--

110.

278

(110

.278

)-

--

-fo

rgen

eral

rese

rve

Tota

l lab

ako

mpr

ehen

sif t

ahun

berja

lan

2012

--

-13

.637

.610

(5.6

60.7

49)

7.97

6.86

1(1

.209

.875

)6.

766.

986

the

year

2012

Sald

o,31

Des

embe

r201

214

6.55

4.90

812

1.49

1.54

911

0.27

881

.737

.953

(4.9

45.4

40)

344.

949.

248

1.11

0.77

634

6.06

0.02

4B

alan

ce,D

ecem

ber3

1,20

12

Pen

cada

ngan

sald

o la

baA

ppro

pria

tion

ofre

tain

edea

rnin

gsse

baga

i cad

anga

num

um26

--

100.

000

(100

.000

)-

--

-fo

rgen

eral

rese

rve

Pem

bagi

andi

vide

nka

s26

--

-(3

.409

.244

)-

(3.4

09.2

44)

-(3

.409

.244

)D

istri

butio

nof

cas

hdi

vide

nds

Tota

lrug

ikom

preh

ensi

f tah

unbe

rjala

n20

13-

--

4.60

6.58

0(2

2.69

7.51

0)(1

8.09

0.93

0)(2

.532

.764

)(2

0.62

3.69

4)th

eye

ar20

13

Sald

o,31

Des

embe

r201

314

6.55

4.90

812

1.49

1.54

921

0.27

882

.835

.289

(27.

642.

950)

323.

449.

074

(1.4

21.9

88)

322.

027.

086

Bal

ance

,Dec

embe

r31,

2013

Page 294: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

7

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

For the Year Ended December 31, 2013(Expressed in United States Dollar)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31

Catatan/2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 780.132.672 838.263.943 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok Payments to suppliers

dan lainnya (501.398.284) (541.401.890) and othersPembayaran kepada karyawan (128.671.124) (124.735.315) Payments to employees

Kas diperoleh dari operasi 150.063.264 172.126.738 Cash generated from operationsPenerimaan dari pendapatan bunga 5.832.218 9.741.175 Receipts from interest incomePembayaran atas: Payments for:

Bunga (49.528.330) (41.694.097) InterestPajak penghasilan (2.426.820) (6.840.216) Income taxes

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided byAktivitas Operasi 103.940.332 133.333.600 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIESHasil penjualan aset tetap 41.509.880 10 3.837.314 Proceeds from sale of fixed assetsPenurunan (penambahan) aset Decrease (increase) in other

keuangan lancar lainnya 5.352.163 (19.491.262) current financial assetsPerolehan aset tetap (103.544.595) (189.795.435) Acquisitions of fixed assetsPenambahan uang muka pembelian Addition to advances for

aset tetap (11.831.988) (15.299.778) purchases of fixed assetsPenambahan biaya eksplorasi dan Expenditures for mining exploration

pengembangan tambang (8.345.591) 11 (8.001.525) and development costsPenambahan uang muka Additional advance for stock

penyertaan saham (246.124) - subscriptionDeposito berjangka yang digunakan Time deposit used as loan

sebagai jaminan pinjaman - 20.351.444 collateralAkuisisi entitas anak - setelah Acquisition of a subsidiary - net of

dikurangi kas dan setara kas - (2.278.461) cash and cash equivalents

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used inAktivitas Investasi (77.106.255) (210.677.703) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIESPerolehan dari: Proceeds from:

Utang bank jangka panjang 143.349.059 91.086.314 Long-term bank loansUtang bank jangka pendek 49.739.527 136.611.090 Short-term bank loansPenerbitan obligasi dan Issuance of bonds payable

Sukuk Ijarah - neto - 103.330.891 and Sukuk Ijarah - netPembayaran untuk: Payments of:

Utang bank jangka panjang (109.559.891) (135.648.679) Long-term bank loansUtang sewa pembiayaan (60.072.889) (51.942.600) Finance lease payablesUtang bank jangka pendek (51.957.483) (136.755.807) Short-term bank loans

Pembayaran dividen kas (3.409.244) 26 - Payment of cash dividends

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by(Digunakan untuk) (Used in)Aktivitas Pendanaan (31.910.921) 6.681.209 Financing Activities

Page 295: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of these consolidated financial

statements taken as a whole.

8

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYALAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESCONSOLIDATED STATEMENTS OF

CASH FLOWS (continued)For the Year Ended December 31, 2013

(Expressed in United States Dollar)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31

Catatan/2013 Notes 2012

PENURUNAN NETO KAS DAN NET DECREASE IN CASHSETARA KAS (5.076.844) (70.662.894) AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGESNILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ONKAS DAN SETARA KAS (13.308.753) (4.900.987) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 108.453.574 184.017.455 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 90.067.977 4 108.453.574 AT END OF YEAR

Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 39. Supporting cash flows information is presented in Note 39.

Page 296: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT ABM Investama Tbk (“Perusahaan”)didirikan berdasarkan Akta Notaris AsihWahyuni Martaningrum,S.H., No. 01 tanggal1 Juni 2006 di Depok, Indonesia dengan namaPT Adiratna Bani Makmur. Akta Pendirian initelah disahkan oleh Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia denganSurat Keputusan No. C-22790.HT.01.01.TH.2006 tanggal 3 Agustus 2006.

PT ABM Investama Tbk (the “Company”) wasestablished based on Notarial Deed No. 01dated June 1, 2006 of Notary Asih WahyuniMartaningrum, S.H., in Depok, Indonesiaunder the name PT Adiratna Bani Makmur.The Deed of Establishment was approved bythe Ministry of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia through its DecisionLetter No. C-22790.HT.01.01.TH.2006 datedAugust 3, 2006.

Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H.,No. 5 tanggal 31 Agustus 2009, namaPerusahaan diubah dari PT Adiratna BaniMakmur menjadi PT ABM Investama.Perubahan tersebut telah disetujui olehMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan Surat KeputusanNo. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal16 Oktober 2009.

Based on Notarial Deed No. 5 datedAugust 31, 2009 of Dwi Yulianti, S.H., theCompany’s name was amended fromPT Adiratna Bani Makmur to PT ABMInvestama. The amendment was approved bythe Ministry of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia through its DecisionLetter No. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009dated October 16, 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalamibeberapa kali perubahan, perubahan terakhirberdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria,S.H., M.Kn., No. 56 tanggal 27 Juni 2013antara lain, mengenai, perubahan ruanglingkup kegiatan usaha Perusahaan.Perubahan tersebut telah disetujui olehMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dengan Surat KeputusanNo. AHU-53857.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal24 Oktober 2013.

The Company’s Articles of Association hasbeen amended several times, the latest ofwhich was based on Notarial Deed No. 56dated June 27, 2013 of Jose DimaSatria, S.H., M.Kn., concerning, among others,changes in the Company’s scope of activities.The amendment was approved by the Ministryof Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia through its Decision Letter No. AHU-53857.AH.01.02.Tahun 2013 datedOctober 24, 2013.

Perusahaan berkedudukan di gedung TiaraMarga Trakindo I lantai 18, Jl. Cilandak KKONo. 1, Jakarta Selatan 12560, Indonesia.Perusahaan mulai beroperasi pada tahun2006.

The Company is domiciled in Tiara MargaTrakindo I building, 18th floor, Jl. Cilandak KKONo. 1, South Jakarta 12560, Indonesia. TheCompany started its operations in 2006.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup kegiatan usahaPerusahaan adalah menjalankan jasakonsultasi manajemen bisnis, termasukperencanaan dan desain dalam rangkapengembangan manajemen bisnis, dan jasapenyewaan.

In accordance with Article 3 of the Company’sArticles of Association, the Company’s scopeof activities are conducting businessmanagement consultancy services, includingplanning and design for development ofbusiness management, and rental services.

AHK Holdings Pte., Ltd., yang didirikan diSingapura, adalah entitas induk akhir (ultimateparent) dari Perusahaan dan entitas anak(secara bersama-sama disebut “Grup”). ValleVerde Pte., Ltd., yang didirikan di Singapura,adalah entitas induk dari Perusahaan danentitas anak.

AHK Holdings Pte., Ltd., incorporated inSingapore, is the ultimate parent of theCompany and subsidiaries (collectivelyreferred to as “the Group”). Verde Pte., Ltd.,incorporated in Singapore, is the parent entityof the Company and subsidiaries.

Page 297: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. The Company’s Public Offerings

Perusahaan memperoleh pernyataan efektifdari Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dalamsurat No. S-12687/BL/2011 tanggal24 November 2011, untuk melakukanpenawaran umum saham kepada masyarakatsebanyak 550.633.000 saham dengan nilainominal sebesar Rp500 per saham denganharga Rp3.750 per saham. Pada tanggal6 Desember 2011, Perusahaan mencatatkanseluruh saham yang telah diterbitkan di BursaEfek Indonesia.

The Company obtained the effective statementfrom the Capital Market and FinancialInstitution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) in its letter No. S-12687/BL/2011 datedNovember 24, 2011 to conduct public offeringof its 550,633,000 shares with nominal value ofRp500 per share at a price of Rp3,750 pershare. On December 6, 2011, the Companylisted all of its issued shares on the IndonesiaStock Exchange.

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company

Persentase kepemilikan Perusahaan, baiksecara langsung maupun tidak langsung, dantotal aset entitas anak dan entitas asosiasipada tanggal 31 Desember 2013 dan2012 adalah sebagai berikut:

The percentages of ownership, either directlyor indirectly, of the Company in, and totalassets of, the subsidiaries and associatedcompany as of December 31, 2013 and2012 are as follows:

PersentaseKepemilikan(Langsung/

Tidak Langsung)/Kedudukan, Tahun Usaha Percentage of

Ruang Tanggal Komersial Ownership Total Aset Sebelum Eliminasi/Lingkup Pendirian/ Dimulai/ (Direct/Indirect) Total Assets Before EliminationUsaha/ Domicile, Start of 31 Desember/December 31 31 Desember/December 31

Entitas Anak/ Scope of Date of Commercial Subsidiaries Activities Establishment Operations 2013 2012 2013 2012

Entitas anak/Subsidiaries

Kepemilikan langsung:/Direct ownership:

PT Cipta Kridatama (“CK”) Kontraktor Jakarta, 1999 100% 100% 384.055.091 453.316.397Pertambangan/ 8 April 1997/

Mining April 8, 1997contractor

PT Sumberdaya Sewatama Penyewaan Jakarta, 1992 100% 100% 286.928.296 287.156.000(“SS”) mesin pembangkit 31 Januari 1992/

tenaga listrik/ January 31,1992Power engines

rental

PT Reswara Minergi Perdagangan/ Jakarta, 2010 100% 100% 144.297.471 192.012.335Hartama (“Reswara”) Trading 19 Oktober 2010/

October 19, 2010

PT Sanggar Sarana Baja Perencanaan Jakarta, 1977 99,96% 99,96% 88.407.145 125.999.182(“SSB”) rekayasa mesin, 19 Maret 1977/

pengembangan, March 19, 1977dan pembuatan

perlengkapanpenunjang alat-

alat berat dan alatangkut bahan/

Engineering,development

and manufactureof heavy

equipmentattachment

and materialshandlingproducts

PT Cipta Krida Bahari Jasa Jakarta, 1997 100% 100% 54.297.394 56.585.838(“CKB”) logistik/ 9 Mei 1997/

Logistic May 9, 1997services

Page 298: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

PersentaseKepemilikan(Langsung/

Tidak Langsung)/Kedudukan, Tahun Usaha Percentage of

Ruang Tanggal Komersial Ownership Total Aset Sebelum Eliminasi/Lingkup Pendirian/ Dimulai/ (Direct/Indirect) Total Assets Before EliminationUsaha/ Domicile, Start of 31 Desember/December 31 31 Desember/December 31

Entitas Anak/ Scope of Date of Commercial Subsidiaries Activities Establishment Operations 2013 2012 2013 2012

Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership:Melalui SS:/Through SS:

PT Pradipa Aryasatya Industri pembangkit Jakarta, - 100% 100% 5.696.129 7.107.848(“PAS”) listrik energi thermal/ 13 Mei 2011/

Thermal energy IPP May 13, 2011

PT Nagata Bisma Shakti Industri pembangkit Jakarta, - 100% 100% 872.938 298.141(“NBS”) listrik energi yang 13 Mei 2011/

terbarukan/ May 13, 2011Renewable energy IPP

PT Energi Alamraya Industri pembangkit Nanggroe Aceh 2008 70% 70% 5.183.847 6.397.938Semesta (“EAS”) listrik energi thermal/ Darussalam,

Thermal energy IPP 22 Maret 2005/March 22, 2005

PT Nagata Dinamika Industri pembangkit Jakarta, - 51% 51% 769.617 221.044(“ND”) listrik energi yang 18 Januari 2012/

terbarukan/ January 18, 2012Renewable energy IPP

IndustriPT Nagata Dinamika Hidro pembangkit energi Jakarta, - 51% - 216.261 -

Madong (“NDHM”) yang terbarukan/ 22 Maret 2013/Renewable energy IPP March 22, 2013

Melalui Reswara:/Through Reswara:

PT Tunas Inti Abadi Pengembangan Jakarta, 2009 100% 100% 87.293.001 96.346.844(“TIA”) dan pertambangan 11 November 2003/

sumberdaya, November 11, 2003terutama batubara/

Developmentand mining resources

principally coal

PT Media Djaya Bersama Perdagangan, Jakarta, - 70% 70% 15.683.441 45.625.261(“MDB”) pengembangan 6 Mei 2005/

dan industri/ May 6, 2005Trading, development,

and industry

PT Pelabuhan Buana Jasa pengelolaan Jakarta, - 100% 100% 1.269.276 5.492.345Reja (“PBR”) Pelabuhan/ 2 Desember 2010/

Port management December 2, 2010services

PT Mifa Bersaudara Pertambangan Nanggroe Aceh - 70% 70% 98.983.546 44.912.776(“Mifa”) batubara/ Darussalam,

Coal mining 14 Januari 2002/January 14, 2002

PT Bara Energi Lestari Pertambangan Nanggroe Aceh 2011 70% 70% 6.600.500 3,634.119(“BEL”) batubara/ Darussalam,

Coal mining 24 Juni 2005/June 24, 2005

Melalui SSB:/Through SSB:PT Prima Wiguna Parama Perdagangan Jakarta, - 100% 100% 434.339 521.893

(“PWP”) dan konstruksi/ 20 Juni 2011/General trading June 20, 2011

and construction

Melalui CKB:/Through CKB:

PT Alfa Trans Raya Transportasi laut/ Jakarta, 2007 100% 100% 48.285.111 40.153.006(“ATR”) Sea transportation 28 November 2006/

November 28, 2006

PT Baruna Dirga Dharma Transportasi laut Jakarta, 2011 100% 100% 25.892.393 25.055.913(“BDD”) domestik/ 24 Mei 2011/

Domestic sea May 24, 2011transportation

Entitas Asosiasi/Associated Company

PT Meppo-Gen Pembangkit Jakarta, 2007 20% 20% 106.569.858 85.490.890tenaga listrik/ 31 Januari 2005/

Power generation January 31, 2005

Kerjasama Operasi Industri Jakarta, 2012 25% 25% 212.733 285.950dengan PT Jaya Dinamika pembangkit 1 Oktober 2010/Geohidroenergi (“JOA”)/ energi yang October 1, 2010

Joint Operation with terbarukan/PT Jaya Dinamika RenewableGeohidroenergi (“JOA”) energy IPP

Page 299: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

TIA TIA

Pada tanggal 31 Desember 2013, TIA memiliki“Izin Usaha Pertambangan” (“IUP”), sebagaiberikut:

As of December 31, 2013, TIA has miningbusiness rights (“Izin Usaha Pertambangan”/“IUP”), as follows:

Total Produksi(Jutaan Ton) - tidak diaudit/

Total Production(Million Tonnes) - Unaudited

Lokasi/Location

KodeWilayah/Area

CodeLuas (ha)/Area (ha)

IUP Operasi Produksi/IUP Production

Operations

Total Cadangan(Jutaan Ton)/

Total Reserves(Million Tonnes)

Untuk Tahunyang Berakhirpada Tanggal31 Des. 2013/For the Year

Ended Dec. 31,2013

Total AkumulasiProduksi pada

Tanggal31 Des. 2013/

TotalAccumulated

Production as ofDec. 31, 2013

Sisa Cadangan(Jutaan Ton)/

RemainingReserves

(Million Tonnes)

Kusan Huludan SungaiLoban Sub-district

TB.07 OKTPR45 718,7

No. 51.A Tahun 2011Berlaku sampai5 Maret 2021/

Valid untilMarch 5, 2021 52,0 4,61 11,51 40,49

Kusan Huludan SungaiLoban Sub-district

TB.04 FEBPR03

2.355,2No. 217 Tahun 2011

Berlaku sampai16 Maret 2021/

Valid untilMarch 16, 2021

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati TanahBumbu Nomor 188.45/255/DISTAMBEN/2013tanggal 29 April 2013, TIA telah mendapatkanpersetujuan penggabungan IUP OperasiProduksi Batubara.

Based on Decision Letter of Tanah BumbuRegent No. 188.45/255/DISTAMBEN/2013dated April 29, 2013, TIA has obtainedapproval for merging its production operationsIUP.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara,Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineralpada tanggal 12 Juli 2013 telahmengumumkan status “Clear and Clean” atasIUP TIA. TIA telah memenuhi persyaratandalam UU No. 4/2009 dan PeraturanPemerintah No. 23/2010 termasuk tidakterdapatnya tumpang tindih area IUP denganpihak lain serta dokumentasi IUP yang telahsesuai dengan peraturan.

The Directorate General of Mineral and Coal atthe Ministry of Energy and Mineral Resourcesannounced on July 12, 2013 the “Clear andClean” for TIA’s IUP. TIA has met therequirements set in Law No 4/2009 andGovernment Regulation No. 23/2010 includingthere is no overlapping of IUP area and theIUP documentations are in accordance withthe regulation.

Total cadangan tersebut di atas didasarkanpada hasil survei yang dilakukan olehPT Runge Indonesia, pihak ketiga,sebagaimana dijelaskan dalam laporannyaNo. ADV-JA-03768_TIA_2011 yangdikeluarkan pada bulan September 2011.

Total reserves as stated above are based onthe results of the survey conducted byPT Runge Indonesia, a third party, asdescribed in its report No. ADV-JA-03768_TIA_2011 issued in September 2011.

Page 300: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

Di samping IUP, pada tanggal 31 Desember2013, TIA telah memperoleh “Ijin Pinjam PakaiKawasan Hutan” (“IPPKH”) dari KementerianKehutanan sebagai berikut:

In addition to IUP, as of December 31, 2013,TIA has obtained permit known as “Ijin PinjamPakai Kawasan Hutan” (“IPPKH”) from Ministryof Forestry as follows:

Lokasi/Location

Luas (ha)/Area (ha)

Nomor IPPKH/IPPKH number

Barlaku sampai/Valid thru

Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province 300 SK.370/Menhut-II/2009 23 Juni 2019/June 23, 2019

Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province 1.303,16 SK.479/Menhut-II/2010 16 Maret 2015/March 16, 2015

Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan/Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan Province 142 SK.742/Menhut-II/2012 17 Desember 2017/December 17,

2017

Berdasarkan keputusan Menteri PerhubunganNo. 483 Tahun 2010, TIA memperolehpersetujuan pengelolaan terminal untukkepentingan sendiri selama pelabuhan tersebutdikelola untuk menunjang kegiatan usaha pokokTIA.

Based on a decision from Minister ofTransportation No. 483 Year 2010, TIAobtained an approval to operate special portfor internal use as long as the usage of suchport is to support TIA’s main businessactivities.

MDB MDB

Pada tanggal 10 Juni 2011, PT AgrotamaRaya (“Agrotama”) dan Equity FirstInternational Limited (“EFIL”), keduanya adalahpihak ketiga, menandatangani optionagreement, dimana Agrotama memberikanopsi tanpa syarat dan mutlak kepada EFILuntuk membeli 54.250 saham milik Agrotamadi MDB yang mewakili 70% dari kepemilikansaham MDB.

On June 10, 2011, PT Agrotama Raya(“Agrotama”) and Equity First InternationalLimited (“EFIL”), both third parties, signed anoption agreement, whereby Agrotama grantedEFIL the unconditional and absolute option topurchase Agrotama’s 54,250 MDB shares,representing 70% equity interest in MDB.

Pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara,Agrotama dan EFIL menandatanganiperjanjian pengalihan dimana EFILmengalihkan opsi untuk membeli saham MDBdi atas kepada Reswara dengan hargapengalihan opsi sebesar AS$60.000.000, yangtelah dibayar Reswara kepada EFIL padatanggal 30 Juni 2011.

On June 17, 2011, Reswara, Agrotama andEFIL signed an assignment agreementwhereby EFIL assigned the above option topurchase MDB shares to Reswara for anassignment option price subsequently set atUS$60,000,000, which Reswara paid to EFILon June 30, 2011.

Selain itu, pada tanggal 17 Juni 2011,Reswara, Agrotama dan EFIL menandatanganiperjanjian jual beli saham bersyarat, dimanaAgrotama setuju untuk mengalihkan sahamMDB yang disebutkan di atas kepada Reswaradengan harga AS$10.000.000, yang telahdibayar Reswara sepenuhnya kepadaAgrotama pada tanggal 27 Juni 2011.Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H.,S.E., M.Kn., No. 167 tanggal 28 Juni 2011,Reswara memiliki 54.250 saham MDB.

Also, on June 17, 2011, Reswara, Agrotamaand EFIL signed a conditional shares sale andpurchase agreement, whereby Agrotamaagreed to transfer the above-mentioned MDBshares to Reswara for a total purchase price ofUS$10,000,000, which Reswara fully paid toAgrotama on June 27, 2011. Based onNotarial Deed No. 167 dated June 28, 2011 ofHumberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Reswaraowns a total of 54,250 shares of MDB.

Page 301: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

MDB (lanjutan) MDB (continued)

Total biaya perolehan saham MDB adalahsebesar AS$70.000.000. Sehubungan denganakuisisi saham MDB, Reswara mengakuigoodwill sebesar AS$69.180.188 dalamlaporan keuangan konsolidasian tahun 2011(sebelum disajikan kembali).

Total cost of the investment in MDB sharesamounted to US$70,000,000. In connectionwith the acquisition of MDB shares, Reswararecognized goodwill amounting toUS$69,180,188 in the 2011 consolidatedfinancial statements (before restatement).

Pada tahun 2012, berdasarkan laporan penilaiindependen No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/B/LL/Eng. tanggal 14 Juni 2012, selisih hargaperolehan dengan nilai wajar aset neto yangdiperoleh, yang sebelumnya diakui sebagaigoodwill pada tahun 2011, telah disajikankembali sebagai properti pertambangan,sehingga mengakibatkan pengakuan liabilitaspajak tangguhan dan goodwill yang terkaitsebesar AS$17.295.047 (Catatan 2c).

In 2012, based on report of independentappraiser No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/B/LL/Eng. dated June 14, 2012, the differencein the acquisition price and fair value of netassets acquired, previously recognized asgoodwill in 2011, has been restated as miningproperties, and resulted to the recognition ofrelated deferred tax liability and goodwillamounting to US$17,295,047 (Note 2c).

Harga perolehan melalui pembelian kas 70.000.000 Purchase consideration through cash paymentNilai wajar aset neto yang diperoleh (819.812) Fair value of net assets acquired

Properti pertambangan 69.180.188 Mining properties

Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dariakuisisi adalah sebagai berikut:

Details of assets and liabilities arising from theacquisition are as follows:

Kas dan bank 70.448 Cash on hand and cash in banksUang muka 475.161 AdvancesAset tetap - neto 53.108 Fixed assets - netBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration and

tambang ditangguhkan 2.354.489 development costsAset tidak lancar lainnya 2.462 Other non-current assetsUtang non-usaha (1.784.508) Non-trade payables

Aset neto 1.171.160 Net assetsKepemilikan yang diakuisisi 70% Interest acquired

Aset neto yang diperoleh 819.812 Net assets acquiredProperti pertambangan 69.180.188 Mining propertiesGoodwill 17.295.047 GoodwillLiabilitas pajak tangguhan (17.295.047) Deferred tax liabilities

Harga perolehan melalui Purchase considerationpembayaran kas 70.000.000 through cash payment

Kas dan bank MDB (70.448) Cash on hand and cash in banks of MDB

Arus kas keluar neto dari Net cash outflow fromakuisisi entitas anak 69.929.552 acquisition of subsidiary

Page 302: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

PBR PBR

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H.,No. 3 tanggal 2 Desember 2010, Reswarabersama dengan SSB mendirikan PBR dengantotal penyertaan modal sebesar Rp50 miliar.Jumlah penyertaan Reswara, bersama denganpenyertaan SSB pada PBR, adalah sebesarRp50 miliar, mewakili 100% kepemilikansaham.

Based on Notarial Deed No. 3 datedDecember 2, 2010 of Justriany Koni, S.H.,Reswara, together with SSB, established PBRwith total paid-in capital amounting toRp50 billion. Reswara’s investment, togetherwith that of SSB in PBR, amounted toRp50 billion, representing equity interest of100%.

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal 18 Juni2013, Reswara dan SSB menyetujuipengurangan modal ditempatkan dan disetorPBR menjadi Rp10 miliar atau setara dengan10.000.000 lembar saham.

Based on Notarial Deed No. 31 dated June 18,2013 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn.,Reswara and SSB approved the reduction ofissued and fully paid-up capital of PBR toRp10 billion or equivalent to 10,000,000shares.

PWP PWP

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal 20 Juni2011, SSB dan CKB mendirikan entitas anakdengan nama PT Prima Wiguna Parama,dengan total modal awal yang disetor sebesarRp5 miliar.

Based on Notarial Deed No. 31 dated June 20,2011 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn.,SSB and CKB established a subsidiary underthe name PT Prima Wiguna Parama, with totalinitial paid-in capital of Rp5 billion.

Mifa Mifa

Pada tanggal 31 Desember 2013, Mifamemiliki IUP, sebagai berikut:

As of December 31, 2013, Mifa has IUP, asfollows:

Total Produksi(Jutaan Ton) ) - tidak diaudit/

Total Production(Million Tonnes) - Unaudited

Lokasi/Location

KodeWilayah/Area

CodeLuas (ha)/Area (ha)

IUP Operasi Produksi/IUP Production

Operations

Total Cadangan(Jutaan Ton)/

Total Reserves(Million Tonnes)

Untuk Tahunyang Berakhirpada Tanggal31 Des. 2013/For the Year

Ended Dec. 31,2013

Total AkumulasiProduksi pada

Tanggal31 Des. 2013/

TotalAccumulatedProduction as

of Dec. 31, 2013

Sisa Cadangan(Jutaan Ton)/

RemainingReserves

(Million Tonnes)

Meureubo,Aceh Barat/West Aceh

KW020505/MB 3.134

No. 117.b Tahun 2011Berlaku sampai13 April 2025/

Valid untilApril 13, 2025

150,00 0,24 0,27 149,73

Total cadangan tersebut di atas didasarkanpada hasil survei yang dilakukan olehPT Runge Indonesia, pihak ketiga,sebagaimana dijelaskan dalam laporannyaNo. ADV-JA-03770_MDB_2011 yangdikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

Total reserves as stated above are based onthe results of the survey conducted byPT Runge Indonesia, a third party, as describedin its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011issued on July 22, 2011.

Page 303: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

Mifa (lanjutan) Mifa (continued)

Mifa memperoleh Izin Eksplorasi No. 157tanggal 30 Agustus 2003 untuk wilayahpertambangan seluas 3.000 hektar diMeureubo dan Kecamatan Kaway XVI,Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe AcehDarussalam, Izin Pertambangan EksploitasiNo. 96 tanggal 1 Agustus 2005 dan Izin untukMengangkut dan Menjual Barang TambangNo. 95 tanggal 1 Agustus 2005 dari BupatiAceh Barat.

Mifa holds Mining Exploration Permit No. 157dated August 30, 2003 for a mining area of3,000 hectares at Meureubo and Kaway XVISub-districts, West Aceh Regency, NanggroeAceh Darussalam, Mining Exploitation RightNo. 96 dated August 1, 2005 and Mining Rightfor Loading and Selling for Mining No. 95dated August 1, 2005 from the Regent ofWest Aceh.

Mifa juga memperoleh izin lokasi untuk wilayahpenambangan batubara seluas 3.134 hektar diMeureubo dan Kecamatan Kaway XVI,Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe AcehDarussalam yang terakhir diubah berdasarkanSurat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 179Tahun 2008, tanggal 31 Mei 2008.

Mifa also has a location permit for coal miningarea of 3,134 hectares in Meureubo andKaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency,Nanggroe Aceh Darussalam which was lastamended based on Decision Letter No. 179Year 2008, dated May 31, 2008 of the Regentof West Aceh.

Izin-izin tersebut terakhir kali diubah melaluiIzin Usaha Pertambangan (“IUP”) No. 117.bTahun 2011 tanggal 30 Maret 2011 untukwilayah pertambangan seluas 3.134 hektar diKecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat,Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Those licenses lastly amended by MiningEffort License (“IUP”) No. 117.b Tahun 2011dated March 30, 2011 for a mining area of3,134 hectares at Aceh Barat District,Meureuboe subdistrict, Nanggroe AcehDarussalam province.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati AcehBarat No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret2011, izin ini akan berakhir pada tanggal13 April 2025.

Based on Decision Letter No. 117.b Year 2011dated March 30, 2011 from the Regent ofWest Aceh, this permit will expire on April 13,2025.

BEL BEL

Pada tanggal 31 Desember 2013, BELmemiliki IUP, sebagai berikut:

As of December 31, 2013, BEL has IUP, asfollows:

Total Produksi(Jutaan Ton) - tidak diaudit/

Total Production(Million Tonnes) - Unaudited

Lokasi/Location

KodeWilayah/Area

CodeLuas (ha)/Area (ha)

IUP Operasi Produksi/IUP Production

Operations

Total Cadangan(Jutaan Ton)/

Total Reserves(Million Tonnes)

Untuk Tahun yangBerakhir

pada Tanggal31 Des. 2013/

For the Year EndedDec. 31, 2013

Total AkumulasiProduksi pada

Tanggal31 Des. 2013/

TotalAccumulated

Production as ofDec. 31, 2013

Sisa Cadangan(Jutaan Ton)/

RemainingReserves

(Million Tonnes)

Seunagan dan/andSuka Makmue,Nagan Raya

KW Sng 01 Ep2007 1.495

No. 545/41/SK/IUP-OP/2010

Berlaku sampai26 September 2017/Valid until September

26, 2017

19,00 0,10 0,23 18,77

Page 304: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

17

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

BEL (lanjutan) BEL (continued)

Total cadangan tersebut di atas didasarkanpada hasil survei yang dilakukan olehPT Runge Indonesia, pihak ketigasebagaimana dijelaskan dalam laporannyaNo. ADV-JA-03770_MDB_2011 yangdikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

Total reserves as stated above are based onthe results of the survey conducted byPT Runge Indonesia, a third party, asdescribed in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.

Berdasarkan Keputusan Kabupaten NaganRaya No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 tanggal18 Maret 2010, BEL telah memperolehpersetujuan untuk perubahan izinpertambangan eksploitasi menjadi IUP yangberlaku hingga tanggal 26 September 2017.

Based on Nagan Raya Regency DecreeNo. 545/41/SK/IUP-OP/2010 dated March 18,2010, BEL has obtained an approval for achange of its mining exploitation right tobecome IUP which is valid until September 26,2017.

EAS EAS

Berdasarkan Akta Notaris Mohammad DalwanGinting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal1 Mei 2012, PAS mengakuisisi 5.950 sahamEAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesarRp54,68 miliar dari Link Energy Pte. Ltd., pihakketiga, dengan harga perolehan sebesarAS$7.000.000 dan Rp1 miliar, yang mewakili70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 12).

Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1,2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting,S.H., Sp.N., PAS acquired 5,950 shares inEAS with total nominal of Rp54.68 billion fromLink Energy Pte. Ltd., a third party, withtransfer price of US$7,000,000 and Rp1 billion,representing 70.00% interest in EAS(Note 12).

Harga perolehan melalui pembayaran kas 6.635.600 Purchase consideration through cash paymentNilai wajar aset neto yang diperoleh (5.065.607) Fair value of net assets acquired

Goodwill 1.569.993 Goodwill

Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang Details of fair value of assets and liabilitiesdiperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: arising from the acquisition are as follows:

Kas pada bank 421.280 Cash in banksPiutang usaha - pihak ketiga 375.247 Trade receivables - third partiesPersediaan 393.942 InventoriesUang muka 16.731 AdvancesBeban dibayar di muka 40.047 Prepaid expensesAset tetap - neto 7.213.660 Fixed assets - netAset pajak tangguhan 83.568 Deferred tax assetsUtang usaha (977.668) Trade payablesUtang non-usaha (323.771) Non-trade payablesLiabilitas imbalan kerja karyawan (6.454) Liability for employee benefits

Aset neto 7.236.582 Net assetsKepemilikan yang diakuisisi 70% Interest acquired

Aset neto yang diperoleh 5.065.607 Net assets acquiredGoodwill 1.569.993 Goodwill

Harga perolehan melalui pembayaran kas 6.635.600 Purchase consideration through cash paymentSaldo bank milik EAS (421.280) Cash in banks of EAS

Arus kas keluar neto dari Net cash outflow fromakuisisi entitas anak 6.214.320 acquisition of subsidiary

Alasan utama SS mengakuisisi EAS untukbersinergi dengan bisnis SS.

The main reason SS acquired EAS is forsynergy with SS’s business.

Page 305: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

18

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

ND ND

Berdasarkan Akta Notaris Mohammad DalwanGinting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya DinamikaGeohidroenergi, pihak ketiga, mendirikanentitas anak dengan nama PT NagataDinamika, dengan total modal disetor sebesarRp250 juta, dengan komposisi pemilikanmasing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%.

Based on Notarial Deed No. 9 datedJanuary 18, 2012 of Notary MohammadDalwan Ginting, S.H.,Sp.N., NBS and PT JayaDinamika Geohidroenergi, a third party,established a subsidiary under the namePT Nagata Dinamika, with total paid-in capitalamounting to Rp250 million, with ownershipcomposition of 51.00% and 49.00%,respectively.

Akta Notaris ini telah mendapat persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun2012 tanggal 17 April 2012.

This Notarial Deed has been approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia through Decision LetterNo. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 datedApril 17, 2012.

PAS PAS

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei2011, SS dan SSB mendirikan entitas anakdengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengantotal modal awal disetor sebesar Rp1 miliardengan komposisi kepemilikan masing-masingsebesar 99,90% dan 0,10%.

Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13,2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H.,M.Kn., SS and SSB established a subsidiaryunder the name PT Pradipa Aryasatya, with atotal initial paid-up capital of Rp1 billion withownership percentage of 99.90% and 0.10%,respectively.

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal30 Agustus 2013, pemegang sahammenyetujui melakukan konversi utangpemegang saham menjadi penyertaan sahamtambahan sebesar Rp77,11 miliar sehinggakomposisi kepemilikan SS dan SSB masing-masing sebesar 99,999% dan 0,001%.

Based on Notarial Deed No. 26 datedAugust 30, 2013 of Notary Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed toconvert the shareholder loan as additionalcapital amounting to Rp77.11 billion by whichSS and SSB has ownership percentage of99.999% and 0.001%, respectively.

NBS NBS

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei2011, SS dan SSB mendirikan entitas anakdengan nama PT Nagata Bisma Shakti,dengan total modal awal disetor sebesarRp1 miliar dengan komposisi kepemilikanmasing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.

Based on Notarial Deed No. 26 datedMay 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi,S.H., M.Kn., SS and SSB established asubsidiary under the name PT Nagata BismaShakti, with a total initial paid-up capital ofRp1 billion with composition of ownershippercentage of 99.90% and 0.10%,respectively.

Berdasarkan Akta Notaris Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., No. 27 tanggal30 Agustus 2013, pemegang sahammenyetujui melakukan tambahan penyertaanmodal tambahan sebesar Rp7,4 miliarsehingga komposisi kepemilikan SS dan SSBmasing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.

Based on Notarial Deed No. 27 datedAugust 30, 2013 of Notary Ny. DjuminiSetyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed toinject additional paid-up capital amounting toRp7.4 billion by which SS and SSB hasownership percentage of 99.99% and 0.01%,respectively.

Page 306: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

19

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi(lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries andAssociated Company (continued)

NDHM NDHM

Berdasarkan Akta Notaris Mohammad DalwanGinting, S.H., Sp.N., No. 54 tanggal 29 April2013, NBS dan ND mendirikan entitas anakdengan nama PT Nagata Dinamika HidroMadong, dengan total modal disetor awalsebesar Rp1 miliar, dengan komposisikepemilikan masing-masing sebesar 1,00%dan 99,00%. Akta Notaris ini telah mendapatpersetujuan dari Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. AHU-27236.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 21 Mei2013.

Based on Notarial Deed No. 54 of NotaryMohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N. datedApril 29, 2013, NBS and ND established asubsidiary under the name PT NagataDinamika Hidro Madong, with a total initialpaid-up capital of Rp1 billion, with ownershippercentage of 1.00% and 99.00%,respectively. The deed was approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in its Letter No. AHU-27236.AH.01.01.Tahun 2013 dated May 21,2013.

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Auditdan Karyawan

d. Boards of Commissioners and Directors,Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan DireksiPerusahaan pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012 adalah sebagai berikut:

The composition of the Boards ofCommissioners and Directors of the Companyas of December 31, 2013 and 2012 is asfollows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners:

Komisaris Utama Rachmat Mulyana Hamami President Commissioner

Komisaris Mivida Hamami Commissioner

Komisaris Independen Erry Riyana Hardjapamekas Independent Commissioner

Dewan Direksi/Board of Directors:

Direktur Utama Achmad Ananda Djajanegara President Director

Direktur Willy Agung Adipradhana Director

Direktur Syahnan Poerba Director

Direktur Yovie Priadi Director

Susunan Komite Audit Perusahaan padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

The composition of the Company’s AuditCommittee as of December 31, 2013 and 2012is as follows:

Ketua Erry Riyana Hardjapamekas Chairman

Anggota Andradiet I.J Alis Member

Anggota Lucy Saptari Member

Page 307: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

20

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Auditdan Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Directors,Audit Committee and Employees(continued)

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telahsesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LKNo. IX.I.5.

The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with BAPEPAM-LKRegulation No. IX.I.5.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan DireksiNo. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 tanggal 1 Mei2012, Direksi Perusahaan menyetujuipengangkatan Hans Christian Manoe sebagaiKetua Internal Audit.

Based on the Board of Directors’ DecisionLetter No. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 datedMay 1, 2012, the Company’s Board of Directorsapproved the appointment of Hans ChristianManoe as Internal Audit Chairman.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,Grup mempunyai jumlah karyawan tetapmasing-masing sebanyak 6.352 orang dan6.122 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2013 and 2012, the Grouphad a total of 6,352 and 6,122 permanentemployees, respectively (unaudited).

e. Penyelesaian Laporan KeuanganKonsolidasian

e. Completion of the Consolidated FinancialStatements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawabatas penyusunan laporan keuangankonsolidasian yang telah diselesaikan dandiotorisasi untuk terbit pada tanggal21 Maret 2014.

The management of the Company isresponsible for the preparation of theconsolidated financial statements which werecompleted and authorized for issuance onMarch 21, 2014.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian

a. Basis of Preparation of the ConsolidatedFinancial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia (“SAK”), yang mencakupPernyataan Standar Akuntansi Keuangan(“PSAK”) dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia, serta PeraturanNo. VIII.G.7 mengenai Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emitenatau Perusahaan Publik yang diterbitkan olehBAPEPAM-LK.

The consolidated financial statements havebeen prepared in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards (“SAK”), whichcomprise the Statements of FinancialAccounting Standards (“PSAK”) andInterpretations to Financial AcccountingStandards (“ISAK”) issued by the FinancialAccounting Standards Board of the IndonesianInstitute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7regarding Financial Statement Presentationand Disclosures of Listed or Public Companyissued by the BAPEPAM-LK.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013 konsisten dengankebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianGrup untuk tahun-tahun sebelumnya, kecualibagi penerapan PSAK yang telah direvisiefektif sejak tanggal 1 Januari 2013 sepertiyang telah diungkapkan pada Catatan terkait.

The accounting policies adopted in thepreparation of the consolidated financialstatements for the year ended December 31,2013 are consistent with those made in thepreparation of the Group’s consolidatedfinancial statements for prior year, except forthe adoption of amended PSAK effectiveJanuary 1, 2013 as disclosed in the relevantNote herein.

Page 308: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of Preparation of the ConsolidatedFinancial Statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep akrual, dan dasarpengukuran dengan menggunakan konsepbiaya historis, kecuali untuk akun tertentu yangdisajikan dengan menggunakan dasar sepertiyang disebutkan dalam Catatan terkait.

The consolidated financial statements havebeen prepared using the accrual basis, andthe measurement basis used is historical cost,except for certain accounts which aremeasured on the bases as described in therelevant Notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikanpenerimaan dan pengeluaran kas yangdiklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan denganmenggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flowspresent cash receipts and payments classifiedinto operating, investing and financingactivities using the direct method.

Akun-akun yang tercakup dalam laporankeuangan dari setiap entitas yang terdapatdalam Grup disajikan dengan menggunakanmata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (“mata uangfungsional”). Grup menerapkan PSAK No. 10(Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan NilaiTukar Mata Uang Asing” dimana Grupmenggunakan dolar Amerika Serikat (“AS”)sebagai mata uang pelaporan yang jugamerupakan mata uang fungsional kecuali untukbeberapa entitas anak.

Accounts included in the financial statementsof each of the Group’s entities are measuredusing the currency of the primary economicenvironment in which the entity operates (“thefunctional currency”). The Group adoptedPSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates” wherebythe Group uses United States (“US”) dollar asthe reporting currency, which is also thefunctional currency except for certainsubsidiaries.

Perubahan mata uang pelaporan Perusahaandan entitas anak telah memperolehpersetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak.

The change of reporting currency of theCompany and subsidiaries was approved bythe Directorate General of Tax.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009),“Laporan Keuangan Konsolidasian danLaporan Keuangan Tersendiri”, kecualibeberapa hal berikut yang diterapkan secaraprospektif: (i) rugi entitas anak yangmenyebabkan saldo defisit bagi kepentingannon-pengendali (“KNP”); (ii) kehilanganpengendalian pada entitas anak; (iii)perubahan kepemilikan pada entitas anakyang tidak mengakibatkan hilangnyapengendalian; (iv) hak suara potensial dalammenilai keberadaan pengendalian; dan (v)konsolidasian atas entitas anak yang dibatasioleh restriksi jangka panjang.

The Group adopts PSAK No. 4 (Revised2009), “Consolidated and Separate FinancialStatements”, except for the following itemsthat were applied prospectively: (i) losses of asubsidiary that result in a deficit balance tonon-controlling interests (“NCI”); (ii) loss ofcontrol over a subsidiary; (iii) change in theownership interest in a subsidiary that doesnot result in a loss of control; (iv) potentialvoting rights in determining the existence ofcontrol; and (v) consolidation of a subsidiarythat is subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengaturpenyusunan dan penyajian laporan keuangankonsolidasian untuk sekelompok entitas yangberada dalam pengendalian suatu entitasinduk, dan akuntansi untuk investasi padaentitas anak, pengendalian bersama entitas,dan entitas asosiasi ketika laporan keuangantersendiri disajikan sebagai informasitambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for thepreparation and presentation of consolidatedfinancial statements for a group of entitiesunder the control of a parent, and theaccounting for investments in subsidiaries,jointly controlled entities and associatedentities when separate financial statements arepresented as additional information.

Page 309: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Semua akun dan transaksi antar perusahaanyang material, termasuk keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi, jika ada,dieliminasi untuk mencerminkan posisikeuangan dan hasil operasi Grup sebagaisatu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts andtransactions, including unrealized gains orlosses, if any, are eliminated to reflect thefinancial position and the results of operationsof the Group as one business entity.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuhsejak tanggal akuisisi, yaitu tanggalPerusahaan memperoleh pengendalian,sampai dengan tanggal entitas indukkehilangan pengendalian. Pengendaliandianggap ada ketika Perusahaan memilikisecara langsung atau tidak langsung melaluientitas anak, lebih dari setengah kekuasaansuara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from thedates of acquisition, being the date on whichthe Company obtains control, and continue tobe consolidated until the date such controlceases. Control is presumed to exist if theCompany owns, directly or indirectly throughsubsidiaries, more than half of the votingpower of an entity.

Laporan keuangan konsolidasian meliputilaporan keuangan entitas anak (CK, SS,Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND,NDHM, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP,ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baiksecara langsung atau tidak langsung,memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

The consolidated financial statements includethe accounts of the subsidiaries (CK, SS,Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND,NDHM, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATRand BDD) in which the Company owns morethan 50% share ownership, either directly orindirectly.

Pengendalian juga ada ketika Perusahaanmemiliki setengah atau kurang kekuasaansuara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the Company ownshalf or less of the voting power of an entitywhen there is:

a) kekuasaan yang melebihi setengah haksuara sesuai perjanjian dengan investorlain;

b) kekuasaan untuk mengatur kebijakankeuangan dan operasional entitasberdasarkan anggaran dasar atauperjanjian;

c) kekuasaan untuk menunjuk ataumengganti sebagian besar direksi atauorgan pengatur setara danmengendalikan entitas melalui direksiatau organ tersebut; atau

a) power over more than half of the votingrights by virtue of an agreement with otherinvestors;

b) power to govern the financial andoperating policies of the entity under astatute or an agreement;

c) power to appoint or remove the majorityof the members of the board of directorsor equivalent governing body and controlof the entity is by that board or body; or

d) kekuasaan untuk memberikan suaramayoritas pada rapat dewan direksi atauorgan pengatur setara danmengendalikan entitas melalui direksiatau organ tersebut.

d) power to cast the majority of votes atmeetings of the board of directors orequivalent governing body and control ofthe entity is by that board or body.

Page 310: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secarapenuh diatribusikan pada KNP bahkan jika halini mengakibatkan KNP mempunyai saldodefisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary areattributed to the NCI even if such losses resultin a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatuentitas anak, maka Grup:

In case of loss of control over a subsidiary,the Group:

- menghentikan pengakuan aset (termasuksetiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

- derecognizes the assets (includinggoodwill) and liabilities of the subsidiary;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatatsetiap KNP;

- derecognizes the carrying amount of anyNCI;

- menghentikan pengakuan akumulasiselisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas,bila ada;

- derecognizes the cumulative translationdifferences, recorded in equity, if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yangditerima;

- recognizes the fair value of theconsideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilaiwajarnya;

- recognizes the fair value of anyinvestment retained;

- mengakui setiap perbedaan yangdihasilkan sebagai keuntungan ataukerugian dalam laporan laba rugi; dan

- recognizes any surplus or deficit in profitor loss; and

- mereklasifikasi bagian entitas induk ataskomponen yang sebelumnya diakuisebagai pendapatan komprehensif kelaporan laba rugi atau ke saldo laba.

- reclassifies its share of componentspreviously recognized in othercomprehensive income to profit or loss orretained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugidan aset neto dari entitas-entitas anak yangtidak dapat diatribusikan secara langsungmaupun tidak langsung oleh perusahaan, yangmasing-masing disajikan dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian dan dalamekuitas pada laporan posisi keuangankonsolidasian, terpisah dari bagian yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or lossand net assets of the subsidiaries attributableto equity interests that are not owned directlyor indirectly by the Company, which arepresented in the consolidated statements ofcomprehensive income and under the equitysection of the consolidated statements offinancial position, respectively, separatelyfrom the corresponding portion attributable tothe owners of the parent company.

Laporan keuangan entitas anak tertentu (CKB,SS dan SSB) dijabarkan ke dalam mata uangdolar AS dengan menggunakan kurs tengahyang berlaku pada tanggal laporan keuanganuntuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rataselama tahun berjalan untuk akun laba rugi.Selisih kurs karena penjabaran laporankeuangan tersebut disajikan sebagai“Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain” padabagian ekuitas dari laporan posisi keuangankonsolidasian.

The financial statements of certainsubsidiaries (CKB, SS and SSB) weretranslated into US dollar at the middle rates ofexchange prevailing at balance sheet date forbalance sheet accounts and the averagerates during the year for profit and lossaccounts. The resulting difference arisingfrom the translations of those financialstatements are presented as “OtherComprehensive Income (Loss)” under theequity section of the consolidated statementsof financial position.

Page 311: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan Gruppada suatu entitas anak yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendalian dicatatsebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatatkepentingan Grup dan nonpengendalidisesuaikan untuk mencerminkan perubahanbagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiapperbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dannilai wajar imbalan yang diberikan atau diterimadiakui secara langsung dalam ekuitas dandiatribusikan pada pemilik Entitas Induk.

Changes in the Group’s ownership interest ina subsidiary that do not result in loss ofcontrol are accounted for as equitytransactions. The carrying amounts of theGroup’s and non-controlling interests areadjusted to reflect the changes in their relativeinterests in the subsidiaries. Any differencesbetween the amount by which the NCI areadjusted and the fair value of considerationpaid or received is recognized directly inequity and attributed to the owners of theParent Company.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitasanak, maka Grup:

In case of loss of control over an a subsidiary,the Group:

• menghentikan pengakuan aset (termasuksetiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

• derecognizes the assets (includinggoodwill) and liabilities of the subsidiary;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatatsetiap KNP;

• derecognizes the carrying amount of anyNCI;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisihpenjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• derecognizes the cumulative translationdifferences, recorded in equity, if any;

• mengakui nilai wajar pembayaran yangditerima;

• recognizes the fair value of theconsideration received;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilaiwajarnya;

• recognizes the fair value of anyinvestment retained;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkansebagai keuntungan atau kerugian dalamlaba rugi; dan

• recognizes any surplus or deficit as gainor loss in profit or loss; and

• mereklasifikasi bagian induk atas komponenyang sebelumnya diakui sebagaipendapatan komprehensif lainnya ke labarugi, atau mengalihkan secara langsung kesaldo laba.

• reclassifies the parent’s share ofcomponents previously recognized inother comprehensive income to profit orloss, or directly to retained earnings, asappropriate.

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010),“Kombinasi Bisnis”.

The Group adopts PSAK No. 22 (Revised2010), “Business Combinations”.

PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskantransaksi atau peristiwa lain yang memenuhidefinisi kombinasi bisnis guna meningkatkanrelevansi, keandalan dan daya bandinginformasi yang disampaikan entitas pelapordalam laporan keuangannya tentangkombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates thenature of transaction or other event that meetsthe definition of a business combination toimprove the relevance, reliability andcomparability of the information that areporting entity provides in its financialstatements about a business combination andits effects.

Page 312: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Kombinasi bisnis dicatat denganmenggunakan metode akuisisi. Biayaperolehan dari sebuah akuisisi disajikan padanilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikanpada nilai wajar pada tanggal akuisisi, danjumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi.Untuk setiap kombinasi bisnis, pihakpengakuisisi mengukur KNP pada entitasyang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupunpada proporsi kepemilikan KNP atas aset netoyang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi.Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankanlangsung dan disajikan dalam “BebanPenjualan, Umum dan Administrasi”.

Business combinations are accounted forusing the acquisition method. The cost of anacquisition is measured as the aggregate ofthe consideration transferred, measured atacquisition-date fair value, and the amount ofany NCI in the acquiree. For each businesscombination, the acquirer measures the NCI inthe acquiree either at fair value or at theproportionate share of the acquiree’sidentifiable net assets. Transaction costsincurred are directly expensed and included in“Selling, General and AdministrativeExpenses”.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,Grup mengklasifikasikan dan menentukan asetkeuangan yang diperoleh dan liabilitaskeuangan yang diambil alih berdasarkan padapersyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dankondisi terkait lain yang ada pada tanggalakuisisi. Hal ini termasuk pengelompokanderivatif melekat dalam kontrak utama olehpihak yang diakuisisi.

When the Group acquires a business, itassesses the financial assets acquired andliabilities assumed for appropriateclassification and designation in accordancewith the contractual terms, economiccircumstances and pertinent conditions as atthe acquisition date. This includes theseparation of embedded derivatives in hostcontracts by the acquiree.

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasibisnis belum selesai pada akhir periodepelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grupmelaporkan jumlah sementara untuk pos-posyang proses akuntansinya belum selesaidalam laporan keuangan konsolidasiannya.Selama periode pengukuran, Grupmenyesuaikan secara retrospektif jumlahsementara yang diakui pada tanggal akuisisiuntuk mencerminkan informasi baru yangdiperoleh tentang fakta dan keadaan yang adapada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telahberdampak pada pengukuran jumlah yangdiakui pada tanggal tersebut.

When the initial accounting for a businesscombination is incomplete by the end of thereporting period in which the combinationoccurs, the Group reports in its consolidatedfinancial statements provisional amounts forthe items for which the accounting isincomplete. During the measurement period,the Group shall retrospectively adjust theprovisional amounts recognized at theacquisition date to reflect new informationobtained about facts and circumstances thatexisted as of the acquisition date and, ifknown, would have affected the measurementof the amounts recognized as of that date.

Periode pengukuran berakhir segera setelahGrup menerima informasi yang dicari tentangfakta dan keadaan yang ada pada tanggalakuisisi atau mempelajari bahwa informasilebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian,periode pengukuran tidak boleh melebihi satutahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period ends as soon as theGroup receives the information it was seekingabout facts and circumstances that existed asof the acquisition date or learns that moreinformation is not obtainable. However, themeasurement period shall not exceed oneyear from the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukansecara bertahap, pihak pengakuisisi mengukurkembali kepentingan ekuitas yang dimilikisebelumnya pada pihak yang diakuisisi padanilai wajar tanggal akuisisi dan mengakuikeuntungan atau kerugian yang dihasilkanmelalui laba atau rugi.

If the business combination is achieved instages, the acquisition-date fair value of theacquirer’s previously held equity interest in theacquiree is restated to fair value at theacquisition date through profit or loss.

Page 313: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihakpengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggalakuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalankontinjensi setelah tanggal akuisisi yangdiklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas,akan diakui dalam laporan laba rugi ataupendapatan komprehensif lain sesuai denganPSAK No. 55 (Revisi 2011), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jikadiklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalankontinjensi tidak disajikan kembali danpenyelesaian selanjutnya diperhitungkandalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferredby the acquirer will be recognized at fair valueat the acquisition date. Subsequent changes tothe fair value of the contingent considerationwhich is deemed to be an asset or liability willbe recognized in accordance with PSAKNo. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments:Recognition and Measurement” either in profitor loss or as other comprehensive income. Ifthe contingent consideration is classified asequity, it should not be remeasured until it isfinally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnyadisajikan pada harga perolehan yangmerupakan selisih lebih nilai agregat dariimbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNPatas jumlah neto dari aset teridentifikasi yangdiperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jikaimbalan tersebut kurang dari nilai wajar asetneto entitas anak yang diakuisisi, selisihtersebut diakui dalam laporan laba rugikompehensif konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initiallymeasured at cost being the excess of theaggregate of the consideration transferred andthe amount recognized for NCI over the netidentifiable assets acquired and liabilitiesassumed. If this consideration is lower than thefair value of the net assets of the subsidiaryacquired, the difference is recognized in theconsolidated statements of comprehensiveincome.

Setelah pengakuan awal, goodwill disajikanpada jumlah tercatat dikurangi akumulasikerugian penurunan nilai. Untuk tujuan ujipenurunan nilai, goodwill yang diperoleh darisuatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi,dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas(“UPK”) dari Grup yang diharapkan akanbermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut,terlepas dari apakah aset atau liabilitas laindari pihak yang diakuisisi dialokasikan atasUPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measuredat cost less any accumulated impairmentlosses. For the purpose of impairment testing,goodwill acquired in a business combination isallocated from the acquisition date, to each ofthe Group’s cash-generating units (“CGU”) thatare expected to benefit from the combination,irrespective of whether other assets orliabilities of the acquirer are assigned to thoseCGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatuUPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebutdihentikan, maka goodwill yang diasosiasikandengan operasi yang dihentikan tersebuttermasuk dalam jumlah tercatat operasitersebut ketika menentukan keuntungan ataukerugian dari penghentian operasi. Goodwillyang dilepaskan tersebut disajikanberdasarkan nilai relatif operasi yangdihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and partof the operations within that CGU is disposedof, the goodwill associated with the operationsdisposed of is included in the carrying amountof the operations when determining the gain orloss on disposal of the operations. Goodwilldisposed of in this circumstance is measuredbased on the relative values of the operationsdisposed of and the portion of the CGUretained.

Page 314: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali

d. Restructuring Transactions of Entitiesunder Common Control

Efektif tanggal 1 Januari 2013, Grupmenerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004),“Akuntansi Restrukturisasi EntitasSepengendali”.

Effective January 1, 2013, the Group adoptedPSAK No. 38 (Revised 2012), “BusinessCombinations Entities under Common Control”which superseded PSAK No. 38 (Revised2004), “Accounting for Restructuring of Entitiesunder Common Control”.

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansiuntuk kombinasi bisnis entitas sepengendalidan diterapkan untuk kombinasi bisnissepengendali yang memenuhi persyaratandalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”, baikuntuk penerima dan entitas penarikan.

This revised PSAK prescribes the accountingtreatment for business combinations undercommon control and applied to businesscombinations under common control that meetthe requirements in PSAK No. 22, “BusinessCombinations”, both for recipient andwithdrawal entity.

Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tidakmemberikan dampak terhadap pelaporankeuangan dan pengungkapan dalam laporankeuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 38 (Revised 2012)has no impact on the financial reporting anddisclosures in the consolidated financialstatements.

Transaksi kombinasi bisnis entitassepengendali, berupa pengalihan bisnis dalamrangka reorganisasi entitas-entitas yangberada dalam suatu kelompok usaha yangsama, bukan merupakan perubahankepemilikan dalam arti substansi ekonomi,sehingga transaksi tersebut tidak dapatmenimbulkan laba atau rugi bagi kelompokusaha secara keseluruhan ataupun bagientitas individual dalam kelompok usahatersebut, karenanya transaksi tersebut diakuipada jumlah tercatat berdasarkan metodepenyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Business combination transaction undercommon control, in the form of transfer ofbusiness within the framework ofreorganization of entities under the samebusiness group is not a change of ownershipin economic substance, therefore it would notresult in a gain or loss for the group as a wholeor to the individual entity within the samegroup, therefore the transactions are recordedusing the pooling-of-interests method.

Dalam menerapkan metode penyatuankepemilikan, komponen laporan keuanganuntuk periode dimana terjadi kombinasi bisnisdan untuk periode komparatif sajian, disajikansedemikian rupa seolah-olah penggabungantersebut telah terjadi sejak awal periode entitasyang bergabung berada dalamsepengendalian.

In applying the pooling-of-interests method,the components of the financial statements forthe period during which the businesscombination occurred and for other periodspresented for comparison purposes, arepresented in such a manner as if thecombination has already occurred since thebeginning of the period in which the entitieswere under common control.

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004),selisih antara nilai tercatat investasi padatanggal efektif dan harga pengalihan diakuidalam akun “Selisih Nilai TransaksiRestrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Based on PSAK No. 38 (Revised 2004), thedifference between the carrying values of theinvestments at the effective date and thetransfer price is recognized under the account“Difference Arising from RestructuringTransactions of Entities under CommonControl”.

Page 315: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali (lanjutan)

d. Restructuring Transactions of Entitiesunder Common Control (continued)

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),entitas yang melepas bisnis maupun yangmenerima bisnis mencatat selisih antaraimbalan yang diterima/dialihkan dan jumlahtercatat bisnis yang dilepas/ jumlah tercatatdari setiap transaksi kombinasi bisnis diekuitas dan menyajikannya dalam akuntambahan modal disetor.

Based on PSAK No. 38 (Revised 2012), theentity that disposed and received businessrecords the difference between theconsideration received/transferred and thecarrying amount of the disposed business/carrying amount of any business combinationtransaction in equity and presenting it inadditional paid-in capital account.

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitassepengendali berdasarkan PSAK No. 38(Revisi 2004), “Akuntansi RestrukturisasiEntitas Sepengendali” pada awal penerapanPSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi BisnisEntitas Sepengendali” disajikan sebagaibagian dari ekuitas dalam akun tambahanmodal disetor.

The difference arising from restructuringtransactions of entities under common controlbased on PSAK No. 38 (Revised 2004),“Accounting for Restructuring of Entities underCommon Control” at the beginning of theadoption of PSAK No. 38 (Revised 2012),“Business Combinations Entities underCommon Control” is presented as part of equityin additional paid-in capital account.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bankdan deposito berjangka dengan jangka waktutiga bulan atau kurang sejak saat penempatandan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash onhand and in banks and time deposits withoriginal maturity periods of three months orless and not restricted in use.

f. Aset Keuangan Lancar Lainnya f. Other Current Financial Assets

Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari: Other current financial assets consist of:

• Deposito berjangka dengan jangka waktulebih dari 3 (tiga) bulan tetapi tidak lebihdari 1 (satu) tahun sejak tanggalpenempatan.

• Time deposits with maturities of more than3 (three) months but not exceeding1 (one) year at the time of placement.

• Kas yang dibatasi penggunaannya untukpembayaran bunga atas pinjaman bankserta kas di bank yang terkait denganuang muka dari pelanggan yangpenggunaannya dibatasi untukpembayaran surat keterangan fiskal (taxclearance) sehubungan dengan prosespengeluaran barang di pelabuhan.

• Restricted cash which are used forinterest payment of bank loan and cash inbanks relating to customer deposits whichare restricted for the payments of taxclearance in accordance with goodshandling activities in ports.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties

Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yangmensyaratkan pengungkapan hubungan,transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,termasuk komitmen, dalam laporan keuangankonsolidasian dan laporan keuangan tersendirientitas induk, dan juga diterapkan terhadaplaporan keuangan secara individual.

The Group applies PSAK No. 7 (Revised2010), “Related Party Disclosures” whichrequires disclosure of related partyrelationships, transactions and outstandingbalances, including commitments, in theconsolidated and separate financialstatements of a parent, and also applies toindividual financial statements.

Page 316: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi(lanjutan)

g. Transactions with Related Parties(continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grupjika:

A party is considered to be related to theGroup if:

a. langsung, atau tidak langsung yangmelalui satu atau lebih perantara, suatupihak (i) mengendalikan, ataudikendalikan oleh, atau berada di bawahpengendalian bersama dengan Grup; (ii)memiliki kepentingan dalam Grup yangmemberikan pengaruh signifikan atasGrup; atau (iii) memiliki pengendalianbersama atas Grup;

a. directly, or indirectly through one or moreintermediaries, the party (i) controls, iscontrolled by, or is under common controlwith the Group; (ii) has an interest in theGroup that gives it significant influenceover the Group; or, (iii) has joint controlover the Group;

b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; b. the party is an associate of the Group;

c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;

c. the party is a joint venture in which theGroup is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personilmanajemen kunci Grup atau entitas indukGrup;

d. the party is a member of the keymanagement personnel of the Group or itsparent;

e. suatu pihak adalah anggota keluargadekat dari individu yang diuraikan dalambutir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the familyof any individual referred to in (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yangdikendalikan, dikendalikan bersama ataudipengaruhi signifikan oleh atau di manahak suara signifikan dimiliki oleh, langsungmaupun tidak langsung, individu sepertidiuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled,jointly controlled or significantly influencedby or for which significant voting power insuch entity resides with, directly orindirectly, any individual referred to in (d)or (e); or,

g. suatu pihak adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan kerjadari Grup atau entitas yang terkait denganGrup.

g. the party is a post-employment benefitplan for the benefit of employees of theGroup, or of any entity that is a relatedparty of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkanpersyaratan yang disetujui oleh kedua belahpihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkintidak sama dengan persyaratan yangdilakukan dengan pihak-pihak yang tidakberelasi.

The transactions are made based on termsagreed by the parties. Such terms may not bethe same as those of the transactions betweenunrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan konsolidasian.

All transactions and balances with relatedparties are disclosed in the notes to theconsolidated financial statements.

Page 317: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendahantara biaya perolehan dengan nilai realisasineto.

Inventories are stated at the lower of cost ornet realizable value.

Biaya perolehan ditentukan dengan metoderata-rata tertimbang yang terdiri dari semuabiaya pembelian, biaya konversi dan biayalainnya yang terjadi pada saat membawapersediaan ke lokasi dan kondisi yangsekarang. Penyisihan untuk persediaan usangdan/atau penurunan nilai persediaanditetapkan untuk menurunkan nilai tercatatpersediaan ke nilai realisasi neto.

Cost is determined using the weighted-average method which comprises all costs ofpurchase, costs of conversion and other costsincurred in bringing the inventories to theirpresent location and condition. Allowance forinventory obsolescence and/or decline in thevalue of inventories is provided to reduce thecarrying value of inventories to their netrealizable value.

Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jualdalam kegiatan usaha normal, dikurangidengan estimasi biaya penyelesaian danperkiraan biaya yang diperlukan untukmembuat penjualan.

Net realizable value is the estimated sellingprice in the ordinary course of business, lessestimated costs of completion and theestimated costs necessary to make the sale.

i. Beban Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi dandibebankan pada usaha selama masamanfaatnya. Bagian jangka panjang daribeban dibayar di muka disajikan sebagaibagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and chargedto operations over the periods benefited. Thelong-term portion of prepaid expenses ispresented as part of “Other Non-currentAssets” in the consolidated statements offinancial position.

j. Investasi pada Entitas Asosiasi j. Investments in Associated Company

Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),“Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisiini mengatur akuntansi investasi dalam entitasasosiasi dalam hal penentuan pengaruhsignifikan, metode akuntansi yang harusditerapkan, penurunan nilai investasi danlaporan keuangan tersendiri.

The Group applies PSAK No. 15 (Revised2009), “Investments in AssociatedCompanies”. The revised PSAK prescribes theaccounting for investments in associatedcompanies in relation to the determination ofsignificant influence, accounting method to beapplied, impairment in values of investmentsand separate financial statements.

Investasi Grup pada entitas asosiasi disajikandengan menggunakan metode ekuitas. Entitasasosiasi adalah suatu entitas dimana Grupmempunyai pengaruh signifikan. Sesuaidengan metode ekuitas, nilai perolehaninvestasi ditambah atau dikurang denganbagian Grup atas laba atau rugi neto, danpenerimaan dividen dari investee sejak tanggalperolehan.

The Group’s investment in its associatedcompany is accounted for using the equitymethod. An associated company is an entity inwhich the Group has significant influence.Under the equity method, the cost ofinvestment is increased or decreased by theGroup’s share in net earnings or losses of, anddividends received from the investee since thedate of acquisition.

Page 318: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investments in Associated Company(continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasianmencerminkan bagian Grup atas hasil operasidari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahanyang diakui langsung pada ekuitas dari entitasasosiasi, Grup mengakui bagiannya atasperubahan tersebut dan mengungkapkan halini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitaskonsolidasian.

The consolidated statements ofcomprehensive income reflect the Group’sshare of the results of operations of theassociated company. Where there has been achange recognized directly in the equity of theassociated company, the Group recognizes itsshare of any such changes and discloses this,when applicable, in the consolidatedstatements of changes in equity.

Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagaihasil dari transaksi-transaksi antara Grupdengan entitas asosiasi dieliminasi sesuaidengan kepemilikan Grup dalam entitasasosiasi.

Unrealized gains or losses resulting fromtransactions between the Group and theassociated company are eliminated to theextent of the Group’s interest in the associatedcompany.

Grup menentukan apakah diperlukan untukmengakui rugi penurunan nilai atas investasiGrup dalam entitas asosiasi. Grup menentukanpada setiap tanggal pelaporan apakahterdapat bukti obyektif yang mengindikasikanbahwa investasi dalam entitas asosiasimengalami penurunan nilai.

The Group determines whether it is necessaryto recognize an impairment loss on theGroup’s investment in its associated company.The Group determines at each reporting datewhether there is any objective evidenceindicated that the investment in the associatedcompany is impaired.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasianmencerminkan bagian Grup atas hasil operasidari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahanyang diakui langsung pada ekuitas dari entitasasosiasi, Grup mengakui bagiannya atasperubahan tersebut dan mengungkapkan halini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitaskonsolidasian.

The consolidated statements ofcomprehensive income reflect the Group’sshare of the results of operations of theassociated company. Where there has been achange recognized directly in the equity of theassociated company, the Group recognizes itsshare of any such changes and discloses this,when applicable, in the consolidatedstatements of changes in equity.

Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagaihasil dari transaksi-transaksi antara Grupdengan entitas asosiasi dieliminasi sesuaidengan kepemilikan Grup dalam entitasasosiasi.

Unrealized gains or losses resulting fromtransactions between the Group and theassociated company are eliminated to theextent of the Group’s interest in the associatedcompany.

Grup menentukan apakah diperlukan untukmengakui rugi penurunan nilai atas investasiGrup dalam entitas asosiasi. Grup menentukanpada setiap tanggal pelaporan apakahterdapat bukti obyektif yang mengindikasikanbahwa investasi dalam entitas asosiasimengalami penurunan nilai.

The Group determines whether it is necessaryto recognize an impairment loss on theGroup’s investment in its associated company.The Group determines at each reporting datewhether there is any objective evidenceindicated that the investment in the associatedcompany is impaired.

Page 319: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investments in Associated Company(continued)

Dalam hal ini, Grup menghitung jumlahpenurunan nilai berdasarkan selisih antarajumlah terpulihkan atas investasi dalam entitasasosiasi dan nilai tercatatnya danmengakuinya dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

If this is the case, the Group calculates theamount of impairment as the differencebetween the recoverable amount of theinvestment in shares of stock and its carryingvalue, and recognizes the amount in theconsolidated statements of comprehensiveincome.

Ventura bersama adalah suatu entitas dimanaPerusahaan atau entitas anak memilikipengendalian bersama dengan satu ventureratau lebih. Bagian partisipasi dalam venturabersama dicatat dengan metode ekuitas.

Joint venture is entity which the the Companyor subsidiaries jointly controls with one ormore other venturers. An interest in jointventure is accounted for using the equitymethod.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grupmelakukan evaluasi ketika terdapat buktiobyektif bahwa investasi pada venturabersama dan entitas asosiasi mengalamipenurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Groupassesses when there is objective evidencethat an investment in joint venture andassociates is impaired.

k. Sewa k. Leases

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),“Sewa”, apabila sewa mengandung elementanah dan bangunan sekaligus, entitas harusmenelaah klasifikasi untuk setiap elemensecara terpisah apakah sebagai sewapembiayaan atau sewa operasi.

Based on PSAK No. 30 (Revised 2011),“Lease”, when a lease includes both land andbuilding elements, an entity should assess theclassification of each element separatelywhether as a finance or an operating lease.

Perusahaan mengklasifikasikan sewaberdasarkan sejauh mana risiko dan manfaatyang terkait dengan kepemilikan aset sewaanberada pada lessor atau lessee, dan padasubstansi transaksi dari pada bentukkontraknya.

The Company classifies leases based on theextent to which risks and rewards incidental tothe ownership of a leased asset are vestedupon the lessor or the lessee, and thesubstance of the transaction rather than theform of the contract.

Grup sebagai Lessee The Group as Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewaoperasi jika sewa tidak mengalihkan secarasubstansi seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset. Dengandemikian, pembayaran sewa diakui sebagaibeban dengan dasar garis lurus (straight-linebasis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if itdoes not transfer substantially all the risks andrewards incidental to ownership of the leasedasset. Accordingly, the related lease paymentsare recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Grup sebagai Lessor The Group as Lessor

Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan asetdiklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where the Group does not transfersubstantially all the risks and rewards ofownership of the asset are classified asoperating leases.

Page 320: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

k. Sewa (lanjutan) k. Leases (continued)

Biaya langsung awal sehubungan prosesnegosiasi sewa operasi ditambahkan kejumlah tercatat dari aset sewaan dan diakuisebagai beban selama masa sewa dengandasar yang sama dengan pendapatan sewa.Pendapatan sewa operasi diakui sebagaipendapatan atas dasar garis lurus selamamasa sewa.

Initial direct cost incurred in negotiating anoperating lease are added to the carryingamount of the leased asset and recognizedover the lease term on the same basis asrental income. Lease income from operatingleases shall be recognized as income on astraight-line basis over the lease term.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011),“Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atasTanah”.

The Group adopted PSAK No. 16 (Revised2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “LandRights”.

ISAK No. 25 menetapkan bahwa biayapengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk“Hak Guna Usaha” (“HGU”), “Hak GunaBangunan” (“HGB”) dan “Hak Pakai” (“HP”)ketika tanah diperoleh pertama kali diakuisebagai bagian dari biaya perolehan tanahpada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.Sementara biaya pengurusan atasperpanjangan atau pembaruan legal hak atastanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakuisebagai bagian dari akun “BebanDitangguhkan - Neto” pada laporan posisikeuangan konsolidasian dan diamortisasisepanjang mana yang lebih pendek antaraumur hukum hak dan umur ekonomis tanah.

ISAK No. 25 prescribes that the legal cost ofland rights in the form of Business UsageRights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), BuildingUsage Rights (“Hak Guna Bangunan” or“HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or“HP”) when the land was initially acquired arerecognized as part of the cost of the landunder the “Fixed Assets” account and notamortized. Meanwhile the extension or thelegal renewal costs of land rights in the form ofHGU, HGB and HP were recognized as part of“Deferred Charges - Net” account in theconsolidated statements of financial positionand were amortized over the shorter of therights’ legal life and land’s economic life.

Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25tersebut, biaya perolehan pertama kali hakatas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HPyang diakui sebagai bagian dari akun “BebanDitangguhkan - Neto” pada laporan posisikeuangan konsolidasian sebelum tanggal1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “AsetTetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikanpada tanggal 1 Januari 2012.

In accordance with the transitional provision ofISAK No. 25, the initial costs in the form ofHGU, HGB and HP which were recognized aspart of “Deferred Charges - Net” account in theconsolidated statements of financial positionprior to January 1, 2012 were reclassified to“Fixed Assets - Land” account and ceased tobe amortized on January 1, 2012.

Biaya tertentu sehubungan denganperpanjangan hak atas tanah dapatditangguhkan dan diamortisasi selama jangkahukum hak atas tanah atau umur ekonomistanah, mana yang lebih pendek.

Specific costs associated with the renewal ofland titles may be deferred and amortized overthe legal term of the landrights or economic lifeof the land, whichever is shorter.

Page 321: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanahyang tidak disusutkan) dan rugi penurunannilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biayapenggantian bagian aset tetap saat biayatersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksiyang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam nilai tercatat aset tetapsebagai suatu penggantian jika memenuhikriteria pengakuan. Semua biayapemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasianpada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost lessaccumulated depreciation (except for land thatis not depreciated) and impairment losses, ifany. Such cost includes the cost of replacingpart of the fixed assets when that cost isincurred, if the recognition criteria are met.Likewise, when a major inspection isperformed, its cost is recognized in thecarrying amount of the fixed assets as areplacement if the recognition criteria aresatisfied. All other repairs and maintenancecosts that do not meet the recognition criteriaare recognized in the consolidated statementsof comprehensive income as incurred.

Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siapdigunakan sesuai dengan yang diharapkanyang dihitung menggunakan metode garislurus, dengan estimasi masa manfaat asetsebagai berikut:

Depreciation is started when fixed assets isready for its intended use which is computedusing the straight line method over theestimated useful life of the assets, as follows:

Tahun/Years

Jalan dan infrastruktur 10 Road and infrastructureBangunan dan prasarana 5 - 25 Building and improvementsPerlengkapan, perabot dan peralatan kantor 3 - 5 Office furniture, fixtures and equipmentKendaraan 3 - 8 VehiclesKapal 3 - 16 VesselsMesin dan peralatan 3 - 8 Machineries and equipment

Entitas anak tertentu menghitung penyusutanuntuk mesin dan peralatan tertentu, denganmetode durasi pemakaian sehingga mesin danperalatan tertentu disusutkan dengan tepatmempertimbangkan manfaat dan beban.Estimasi durasi pemakaian atas mesin danperalatan tertentu antara 6.000 jam - 120.000jam.

Certain subsidiary computed depreciation forcertain machineries and equipment, based onduration of use method so that the certainmachineries and equipment are appropriatelydepreciated considering both benefits derivedand burdens incurred. Estimated duration ofuse of the certain machineries and equipmentranging from 6,000 hours to 120,000 hours.

Sejak tanggal 1 Januari 2013, CK, entitasanak, menghitung penyusutan mesin danperalatan tertentu, dengan metode durasipemakaian sehingga mesin dan peralatantertentu disusutkan dengan tepatmempertimbangkan manfaat dan beban.Estimasi durasi pemakaian atas mesin danperalatan tertentu antara 12.000 jam - 48.000jam.

Starting January 1, 2013, CK, a subsidiary,computed depreciation for certain machineriesand equipment, based on duration of usemethod so that the certain machineries andequipment are appropriately depreciatedconsidering both benefits derived and burdensincurred. Estimated duration of use of thecertain machineries and equipment rangingfrom 12,000 hours to 48,000 hours.

Page 322: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan disajikan sebagai bagiandari aset tetap dalam laporan posisi keuangankonsolidasian. Akumulasi biaya perolehanuntuk aset dalam penyelesaian akandipindahkan ke masing-masing aset tetapyang bersangkutan pada saat aset tersebutselesai dikerjakan dan siap digunakan sesuaidengan tujuannya.

Construction in progress is stated at cost andpresented as part of fixed assets in theconsolidated statements of financial position.The accumulated costs will be reclassified tothe appropriate fixed asset account when theconstruction is substantially completed and theconstructed asset is ready for its intended use.

Uang muka pembelian kapal dinyatakansebesar biaya perolehan dan disajikan sebagaibagian dari aset tetap dalam laporan posisikeuangan konsolidasian. Uang muka akandipindahkan ke akun aset tetap yang sesuaipada saat kapal tersebut diterima dan siapdigunakan sesuai dengan tujuannya.

Advances for purchase of vessels are stated atcost and presented as part of fixed assets inthe consolidated statements of financialposition. The advances will be reclassified tothe appropriate fixed asset account when thevessels are received and ready for theirintended use.

Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan pada operasi pada saat terjadinya;pembaruan dan perbaikan yang signifikanakan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Asettetap yang sudah tidak digunakan lagi atauyang dijual, biaya perolehan serta akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari akun asettetap dan laba atau rugi yang terjadidibebankan pada tahun berjalan.

The cost of repairs and maintenance ischarged to operations as incurred; significantrenewals and betterments are capitalized.When assets are retired or otherwise disposedof, their costs and the related accumulateddepreciation are removed from the accountsand any resulting gain or loss is credited orcharged to current year.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitung sebagaiperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasandan jumlah tercatat dari aset) dimasukkandalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian pada tahun aset tersebutdihentikan pengakuannya.

An item of fixed asset is derecognized upondisposal or when no future economic benefitsare expected from its use or disposal. Any gainor loss arising on derecognition of the asset(calculated as the difference between the netdisposal proceeds and the carrying amount ofthe asset) is included in the consolidatedstatement of comprehensive income in theyear the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,umur manfaat dan metode penyusutanditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan,disesuaikan secara prospektif.

Residual value, useful life and method ofdepreciation are reviewed, and adjustedprospectively, if appropriate, at each financialyear end.

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan m. Impairment of Non-financial Assets

Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009)yang menetapkan prosedur-prosedur yangditerapkan entitas agar aset dicatat tidakmelebihi jumlah terpulihkannya.

The Group applied PSAK No. 48 (Revised2009) which prescribes the procedures to beemployed by an entity to ensure that its assetsare carried at no more than their recoverableamounts.

Page 323: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

m. Impairment of Non-financial Assets(continued)

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan,Grup menilai apakah terdapat indikasi suatuaset mengalami penurunan nilai. Jika terdapatindikasi tersebut atau pada saat pengujianpenurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujuddengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, ataugoodwill yang diperoleh dalam suatukombinasi bisnis) diperlukan, maka Grupmembuat estimasi formal jumlah terpulihkanaset tersebut.

The Group assesses at each annual reportingperiod whether there is an indication that anasset may be impaired. If any such indicationexists, or when annual impairment testing foran asset (i.e., an intangible asset with anindefinite useful life, an intangible asset not yetavailable for use, or goodwill acquired in abusiness combination) is required, the Groupmakes an estimate of the asset’s recoverableamount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asetindividual adalah jumlah yang lebih tinggiantara nilai wajar aset atau UPK dikurangibiaya untuk menjual dengan nilai pakainya,kecuali aset tersebut tidak menghasilkan aruskas masuk yang sebagian besar independendari aset atau kelompok aset lain. Jika nilaitercatat aset lebih besar daripada nilaiterpulihkannya, maka aset tersebut mengalamipenurunan nilai dan nilai tercatat asetditurunkan menjadi sebesar nilaiterpulihkannya. Rugi penurunan nilai darioperasi yang dilanjutkan diakui pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian sebagai“rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher ofthe asset’s or its CGU’s fair value less costs tosell and its value in use, and is determined foran individual asset, unless the asset does notgenerate cash inflows that are largelyindependent of those from other assets orgroups of assets. Where the carrying amountof an asset exceeds its recoverable amount,the asset is considered impaired and is writtendown to its recoverable amount. Impairmentlosses of continuing operations are recognizedin the consolidated statements ofcomprehensive income as “impairmentlosses”.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi aruskas masa depan neto didiskontokan ke nilaikini dengan menggunakan tingkat diskontosebelum pajak yang menggambarkanpenilaian pasar terkini atas nilai waktu dariuang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidakterdapat transaksi tersebut, Grupmenggunakan model penilaian yang sesuaiuntuk menentukan nilai wajar aset.Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan olehpenilaian berganda atau indikasi nilai wajaryang tersedia.

In assessing the value in use, the estimatednet future cash flows are discounted to theirpresent value using a pre-tax discount ratethat reflects current market assessments of thetime value of money and the risks specific tothe asset. If no such transactions can beidentified, an appropriate valuation model isused to determine the fair value of the assets.These calculations are corroborated byvaluation multiples or other available fair valueindicators.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual, digunakan harga penawaranpasar terakhir, jika tersedia. Kerugianpenurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan,jika ada, diakui pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian sesuai dengankategori beban yang konsisten dengan fungsidari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell,recent market transactions are taken intoaccount, if available. Impairment losses ofcontinuing operations, if any, are recognized inthe consolidated statements of comprehensiveincome under expense categories that areconsistent with the functions of the impairedassets.

Page 324: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

m. Impairment of Non-financial Assets(continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periodepelaporan tahunan apakah terdapat indikasibahwa rugi penurunan nilai yang telah diakuidalam periode sebelumnya untuk aset selaingoodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkintelah menurun. Jika indikasi dimaksudditemukan, maka entitas mengestimasi jumlahterpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunannilai yang telah diakui dalam periodesebelumnya untuk aset selain goodwill dibalikhanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsiyang digunakan untuk menentukan jumlahterpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunannilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlahtercatat aset dinaikkan ke jumlahterpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasisehingga jumlah tercatat aset tidak melebihijumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat,neto setelah penyusutan, seandainya tidakada rugi penurunan nilai yang telah diakuiuntuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian.Setelah pembalikan tersebut, penyusutan asettersebut disesuaikan di periode mendatanguntuk mengalokasikan jumlah tercatat asetyang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengandasar yang sistematis selama sisa umurmanfaatnya.

An assessment is made at each annualreporting period as to whether there is anyindication that previously recognizedimpairment losses recognized for an assetother than goodwill may no longer exist or mayhave decreased. If such indication exists, therecoverable amount is estimated. A previouslyrecognized impairment loss for an asset otherthan goodwill is reversed only if there hasbeen a change in the assumptions used todetermine the asset’s recoverable amountsince the last impairment loss was recognized.If that is the case, the carrying amount of theasset is increased to its recoverable amount.The reversal is limited so that the carryingamount of the asset does not exceed itsrecoverable amount, nor exceeds the carryingamount that would have been determined, netof depreciation, had no impairment loss beenrecognized for the asset in prior years.Reversal of an impairment loss is recognizedin the consolidated statement ofcomprehensive income. After such a reversal,the depreciation charge on the said asset isadjusted in future periods to allocate theasset’s revised carrying amount, less anyresidual value, on a systematic basis over itsremaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiapakhir periode pelaporan dan ketika keadaanyang mengindikasikan bahwa nilai tercatatmengalami penurunan nilai. Penurunan nilaigoodwill ditetapkan dengan menentukanjumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK)dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkandari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugipenurunan nilai diakui. Kerugian penurunannilai yang berhubungan dengan goodwill tidakdapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment at eachrepoting period and when circumstancesindicate that the carrying value may beimpaired. Impairment is determined forgoodwill by assessing the recoverable amountof each CGU (or group of CGUs) to which thegoodwill relates. Where the recoverableamount of the CGU is less than its carryingamount, an impairment loss is recognized.Impairment losses relating to goodwill cannotbe reversed in future periods.

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman n. Capitalization of Borrowing Costs

Grup menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011),“Biaya Pinjaman” yang menentukan biayapinjaman yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan perolehan, konstruksi, atauproduksi aset kualifikasian dikapitalisasisebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

The Group adopted PSAK No. 26 (Revised2011), “Borrowing Costs” which provides thatborrowing costs directly attributable to theacquisition, construction or production of aqualifying asset form part of the cost of thatasset. Other borrowing costs are recognized asan expense.

Page 325: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman (lanjutan) n. Capitalization of Borrowing Costs(continued)

Grup mengkapitalisasi beban bunga yangberasal dari pinjaman dan biaya terkait lainnyayang digunakan untuk membiayai pembuatankapal, dan pembangunan atau instalasi asettetap. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikanpada saat pembangunan atau instalasi asetselesai dan aset yang dibangun ataudiinstalasi tersebut telah siap untuk digunakan.

The Group capitalizes interest charges incurredon borrowings and other related costs tofinance the construction of vessels, and theconstruction or installation of major facilities.Capitalization of these borrowing costs ceaseswhen the construction or installation iscompleted and the related asset constructed orinstalled are ready for their intended use.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),“Pendapatan” yang mengidentifikasiterpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,sehingga pendapatan dapat diakui, danmengatur perlakuan akuntansi ataspendapatan yang timbul dari transaksi dankejadian tertentu, serta memberikan panduanpraktis dalam penerapan kriteria mengenaipengakuan pendapatan.

The Group adopted PSAK No. 23 (Revised2010), “Revenue” which identifies thecircumstances in which the criteria on revenuerecognition are met and, therefore, revenuemay be recognized, and prescribes theaccounting treatment of revenue arising fromcertain types of transactions and events, andalso provides practical guidance on theapplication of the criteria on revenuerecognition.

Penjualan Barang Sales of Goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul daripengiriman fisik produk-produk Grup diakui bilarisiko dan manfaat yang signifikan telahdipindahkan kepada pembeli, yang padaumumnya terjadi pada saat yang bersamaandengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physicaldelivery of the Group’s products is recognized atthe time when the significant risks and rewardsof ownership of the products have passed to thebuyer, which time generally coincides with theirdelivery and acceptance.

Pendapatan Jasa Revenues from Services

Pendapatan diakui bila besar kemungkinanmanfaat ekonomi akan diperoleh Grup danjumlahnya dapat diukur secara handal tanpamemperhitungkan kapan pembayarandilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajarpembayaran yang diterima atau piutang, tidaktermasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai(“PPN”). Grup mengevaluasi perjanjianpendapatannya terhadap kriteria spesifik untukmenentukan apakah Grup bertindak sebagaiprinsipal atau agen. Grup menyimpulkanbahwa Grup bertindak sebagai prinsipal padasemua perjanjian pendapatannya. Kriteriaspesifik berikut juga harus dipenuhi sebelumpendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it isprobable that the economic benefits will flow tothe Group and the revenue can be reliablymeasured, regardless of when the payment isbeing made. Revenue is measured at the fairvalue of the consideration received orreceivable, excluding discounts and ValueAdded Tax (“VAT”). The Group assesses itsrevenue arrangements against specific criteriato determine if it is acting as principal or agent.The Group has concluded that is is acting asprincipal in all of its revenue arrangement. Thefollowing specific recognition criteria must alsobe met before revenue is recognized:

Page 326: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban(lanjutan)

o. Revenue and Expense Recognition (lanjutan)

Pendapatan Jasa (lanjutan) Revenues from Services (continued)

1. Pendapatan dari jasa logistik, jasapenanganan kargo dan kontainer, dan darikegiatan keagenan dan terminal diakuipada saat jasa diberikan.

1. Revenues from logistic services, containerequipment and cargo handling services,and from agency and terminal activitiesare recognized when the services arerendered.

2. Pendapatan sewa kapal (time charter)diakui selama masa perjanjian sewa kapal.Pendapatan dari jasa pengangkutan batubara diakui berdasarkan jumlah muatandalam metrik ton.

2. Time charter revenue is recognized overthe life of the time charter agreement.Revenue from coal affreightment isrecognized based on metric tonmeasurement.

3. Pendapatan dari penyediaan forwardingangkutan laut diakui pada saat jasadiberikan.

3. Revenues from rendering sea freightforwarding are recognized when theservices are rendered.

4. Pendapatan yang dihasilkan dari dan biayayang dikeluarkan untuk aktivitaskonstruksi, seperti kegiatan pabrikasi,diakui berdasarkan metode persentasepenyelesaian. Jika kemungkinan besarterjadi bahwa total biaya kontrak akanmelebihi total pendapatan kontrak, makataksiran rugi segera diakui sebagai beban.

4. Revenues from and cost of contractingactivities, such as from fabrication work,are recognized based on the percentageof completion. When it is probable that thetotal contract costs will exceed totalcontract revenue, the expected loss isrecognized as an expense immediately.

5. Pendapatan dari jasa pertambangan danpenyewaan mesin pembangkit tenagalistrik diakui pada saat jasa diberikan.

5. Revenues from mining services and rentalof power engine are recognized when theservices are rendered.

Pembayaran diterima untuk bagian jasa yangbelum selesai diakui sebagai pendapatanditerima di muka dan dicatat sebagai bagiandari “Uang Muka Pelanggan”.

Payments received for the uncompletedportion of services are recognized asunearned revenues and recorded as part of“Advances from Customers”.

Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expense

Untuk semua instrumen keuangan yangdisajikan pada biaya perolehan diamortisasi,pendapatan atau beban bunga dicatat denganmenggunakan metode suku bunga efektif(“SBE”) yaitu suku bunga yang secara tepatmendiskontokan estimasi pembayaran ataupenerimaan kas di masa datang selamaperkiraan umur dari instrumen keuangan, ataujika lebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat, sebesar nilai tercatat neto dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured atamortized cost, interest income or expense isrecorded using the effective interest rate(“EIR”) which is the rate that exactly discountsthe estimated future cash payments or receiptsthrough the expected life of the financialinstrument or a shorter period, whereappropriate, to the net carrying amount of thefinancial asset or liability.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they areincurred.

Page 327: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing p. Foreign Currency Transactions andTranslation

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10(Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan KursValuta Asing”, yang menjelaskan caramencatat transaksi mata uang asing dankegiatan usaha luar negeri dalam laporankeuangan entitas dan menjabarkan laporankeuangan ke dalam mata uang penyajian.Grup mempertimbangkan indikator utama danindikator lainnya dalam menentukan matauang fungsionalnya, jika ada indikator yangtercampur dan mata uang fungsional tidakjelas, manajemen menggunakan penilaianuntuk menentukan mata uang fungsional yangpaling tepat menggambarkan pengaruhekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisiyang mendasarinya.

The Group applied PSAK No. 10 (Revised2010), “The Effects of Changes in ForeignExchange Rates”, which describes how toinclude foreign currency transactions andforeign operations in the financial statementsof an entity and translate financial statementsinto a presentation currency. The Groupconsiders the primary indicators and otherindicators in determining its functionalcurrency, if indicators are mixed and thefunctional currency is not obvious,management uses its judgments to determinethe functional currency that most faithfullyrepresents the economic effects of theunderlying transactions, events and conditions.

Transaksi dalam mata uang selain dolarAmerika Serikat (“AS$”) dicatat ke dalam matauang AS$ berdasarkan kurs yang berlaku padasaat transaksi dilakukan. Pada tanggalpelaporan, aset dan liabilitas moneter dalammata uang selain dolar AS disesuaikan kedalam AS$ menggunakan kurs tengah BankIndonesia pada tanggal tersebut. Jika adakeuntungan atau kerugian akan dikreditkanatau dibebankan di tahun berjalan.

Transactions involving in other currenciesother than US dollar (“US$”) are recorded inUS$ at the rates of exchange prevailing at thetime the transactions are made. At thereporting date, monetary assets and liabilitiesdenominated in currencies other than US$ areadjusted to US$ using the middle ratespublished by Bank Indonesia at that date. Theresulting gains or losses are credited orcharged to current year.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan asetdan liabilitas moneter pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:

The exchange rates used to translate themonetary assets and liabilities as ofDecember 31, 2013 and 2012 are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2013

1 Euro Eropa (EUR)/AS$1 1,380051 1,324701 1 European Euro (EUR)/US$11 Dolar Australia (AUD)/AS$1 0,892252 1,036751 1 Australian dollar (AUD)/US$11.000 Rupiah Indonesia (Rp)/AS$1 0,082041 0,103413 1,000 Indonesian Rupiah (Rp)/US$1

q. Pajak Penghasilan q. Income Tax

Pajak Penghasilan Tidak Final Non-final Income Tax

Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010),“Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkanperusahaan untuk memperhitungkankonsekuensi pajak kini dan mendatang daripemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset(liabilitas) masa depan yang diakui dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian, dantransaksi dan kejadian lain dari periode kiniyang diakui dalam laporan keuangankonsolidasian.

The Group applied PSAK No. 46 (Revised2010), “Income Taxes”, which requires thecompany to account for the current and futuretax consequences of the future recovery(settlement) of the carrying amount of assets(liabilities) that are recognized in theconsolidated statement of financial position,and transactions and other events of thecurrent period that are recognized in theconsolidated financial statements.

Page 328: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued)

Pajak Kini Current Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak tahunberjalan dan tahun sebelumnya diukur padajumlah yang diharapkan dapat direstitusi dariatau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.Tarif pajak dan peraturan pajak yangdigunakan untuk menghitung jumlah tersebutadalah yang berlaku atau secara substansitelah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current tax expense is provided based on theestimated taxable income for the current yearand prior years are measured at the amountexpected to be recovered from or paid to thetaxation authorities. The tax rates and tax lawsused to compute the amount are those that areenacted or substantively enacted by thereporting date.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui menggunakan metodeliabilitas atas perbedaan temporer padatanggal pelaporan antara dasar pengenaanpajak dari aset dan liabilitas dan nilaitercatatnya untuk tujuan pelaporan keuanganpada akhir periode pelaporan.

Deferred tax is provided using the liabilitymethod on temporary differences at thereporting date between the tax bases of assetsand liabilities and their carrying amounts forfinancial reporting purposes at the end of thereporting period.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuktemporer kena pajak.

Deferred tax liabilities are recognized for alltaxable temporary differences.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer yang dapat dikurangkandan saldo rugi fiskal yang belumdikompensasikan, sepanjang kemungkinanbesar perbedaan temporer dan rugi fiskal yangbelum dikompensasikan tersebut dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskalpada masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognized for alldeductible temporary differences and carryforward of unused tax losses to the extent thatit is probable that future taxable profits will beavailable against which the deductibletemporary differences and carry forward ofunused tax losses can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaahpada setiap tanggal pelaporan dan nilaitercatat aset pajak tangguhan tersebutditurunkan apabila tidak lagi terdapatkemungkinan besar bahwa laba fiskal yangmemadai akan tersedia untukmengkompensasi sebagian atau semuamanfaat aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets isreviewed at each reporting date and reducedto the extent that it is no longer probable thatsufficient taxable profits will be available toallow all or part of the benefit of the deferredtax assets to be utilized.

Page 329: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukurberdasarkan tarif pajak yang akan berlakupada tahun saat aset direalisasikan atauliabilitas diselesaikan berdasarkan peraturanperpajakan yang berlaku atau yang telahsecara substansi telah diberlakukan padaakhir tanggal periode pelaporan. Pengaruhpajak terkait dengan penyisihan untukdan/atau pembalikan seluruh perbedaantemporer selama tahun berjalan, termasukpengaruh perubahan tarif pajak, diakuisebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan- Neto” dan termasuk dalam laba atau rugineto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsungdibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expected toapply to the year when the asset is realized orthe liability is settled based on tax laws thathave been enacted or substantively enactedby the end of the reporting period. The relatedtax effects of the provisions for and/orreversals of all temporary differences duringthe year, including the effect of change in taxrates, are recognized as “Income TaxExpense - Net” and included in thedetermination of net profit or loss for the year,except to the extent that they relate to itemspreviously charged or credited to equity.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukumuntuk melakukan saling hapus antara asetpajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atauaset dan liabilitas pajak tangguhan padaentitas yang sama dan otoritas perpajakanyang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilitiesare offset when legally enforceable right existsto offset current tax assets against current taxliabilities, or the deferred tax assets and thedeferred tax liabilities relate to the sametaxable entity and the same taxation authority.

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telahdiubah dengan Peraturan PemerintahNo. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009,penghasilan dari jasa konstruksi dikenakanpajak penghasilan final. Peraturan ini berlakuefektif tanggal 1 Agustus 2008.

Based on Government Regulation No. 51 Year2008 dated July 20, 2008 which was amendedby Government Regulation No. 40 Year 2009dated June 4, 2009, income derived fromconstruction services is subject to final incometax. This regulation is effective on August 1,2008.

Berdasarkan Surat Keputusan MenteriKeuangan Republik Indonesia No. 416/KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996tanggal 14 Juni 1996 dan Surat EdaranDirektorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan darijasa pengangkutan dan sewa kapal yangditerima Wajib Pajak Dalam Negeri dan WajibPajak Luar Negeri dikenakan pajakpenghasilan bersifat final masing-masingsebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan,serta biaya sehubungan dengan kegiatandiatas tidak dapat dikurangkan untuk tujuanperhitungan pajak penghasilan.

Based on the Decision Letters No. 416/KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996dated June 14, 1996 of the Ministry of Financeof the Republic of Indonesia and CircularLetter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13,1996 of the Directorate General of Taxation,revenues from freight operations and charterof vessels are subject to final income taxcomputed at 1.20% and 2.64% of therevenues for domestic and foreign companies,respectively, and the related costs andexpenses are considered non-deductible forincome tax purposes.

Page 330: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued)

Pajak Penghasilan Final (lanjutan) Final Income Tax (continued)

Pendapatan entitas anak tertentu dikenakanpajak bersifat final sebesar 1,20% oleh karenaentitas yang bersangkutan merupakanperusahaan pelayaran dalam negeri.

Certain subsidiaries’ revenues are subject tofinal income tax at 1.20%, since thosesubsidiaries are the domestic shippingcompanies.

Beban pajak kini sehubungan denganpenghasilan yang dikenakan pajakpenghasilan final diakui proposional denganjumlah pendapatan yang diakui pada tahunberjalan untuk tujuan akuntansi. Selisih antarapajak penghasilan final yang telah dibayardengan beban pajak penghasilan final padatahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

Current tax expense related to income subjectto final income tax is recognized in proportionto total income recognized during the currentyear for accounting purposes. The differencebetween the final income tax paid and the finalincome tax expense for the current year isrecognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitasyang berhubungan dengan pajak penghasilanfinal dengan dasar pengenaan pajaknya tidakdiakui sebagai aset atau liabilitas pajaktangguhan.

The differences between the carrying amountsof existing assets or liabilities related to thefinal income tax and their respective tax basesare not recognized as deferred tax assets orliabilities.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakandiakui pada saat surat ketetapan pajakditerima atau, jika diajukan keberatan, padasaat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Adjustment to tax obligation is recorded whena tax assessment letter is received or, if theobjection is filled, when the decision ofobjection is issued.

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Value Added Tax (“VAT”)

Pendapatan, beban dan aset yang diakuidiakui neto atas jumlah PPN, kecuali:

Revenues, expenses and assets arerecognized net of the amount of VAT, except:

• Ketika PPN yang terjadi sehubungandengan pembelian aset atau jasa tidakdapat dikreditkan menurut ketentuanperpajakan. Dalam hal ini PPN diakuisebagai bagian dari biaya perolehan asetatau sebagai bagian dari item beban yangbersangkutan.

• Where the VAT incurred on a purchase ofassets or services is not recoverableaccording to tax regulations. In whichcase the VAT is recognized as the part ofthe cost of acquisition of the asset or asthe part of the related expense item.

• Piutang dan utang yang disajikan termasukdengan jumlah PPN.

• Receivables and payables that are statedwith the amount of VAT included.

Page 331: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan r. Mining Properties

Grup menerapkan PSAK No. 64, “AktivitasEksplorasi dan Evaluasi pada PertambanganSumber Daya Mineral” yang mengaturpelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasidan evaluasi pada pertambangan sumberdaya mineral, terutama mengenai identifikasidan pengungkapan aset yang timbul dariaktivitas tersebut untuk memberi pemahamanatas jumlah, waktu dan kepastian atas aruskas masa depan terkait, dan PSAK No.33(Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan LapisanTanah dan Pengelolaan Lingkungan Hiduppada Pertambangan Umum”.

The Group applies PSAK No. 64, “Explorationfor and Evaluation of Mineral Resources”,which prescribes financial reporting of theexploration and evaluation of mining activitiesfor mineral resources, especially identificationand disclosures for assets arising from theseactivities to give understanding of the relatedamount, timing and certainty of the future cashflow, and PSAK No. 33 (Revised 2011),“Stripping Activities and EnvironmentalManagement in General Mining”.

Pengeluaran Sebelum Perolehan Izin Pre-license Costs

Pengeluaran yang dilakukan sebelumperolehan izin penambangan dibebankan padasaat terjadinya.

Pre-license costs are expensed in the period inwhich they are incurred.

Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Expenditures

Pengeluaran untuk eksplorasi dan evaluasidikapitalisasi dan diakui sebagai “aseteksplorasi dan evaluasi” untuk setiap daerahpengembangan (area of interest) apabila izinpertambangan telah diperoleh dan masihberlaku dan: (i) biaya tersebut diharapkandapat diperoleh kembali melalui keberhasilanpengembangan dan eksploitasi daerahpengembangan, atau (ii) apabila kegiatantersebut belum mencapai tahap yangmemungkinkan untuk menentukan adanyacadangan terbukti yang secara ekonomisdapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dansignifikan, dalam daerah pengembangan (areaof interest) terkait masih berlangsung.

Exploration and evaluation expenditures arecapitalized and recognized as “exploration andevaluation assets” for each area of interestwhen mining rights are obtained and still validand: (i) the costs are expected to be recoupedthrough successful development andexploitation of the area of interest, or (ii) whereactivities in the area of interest have notreached the stage that allow a reasonableassessment of the existence of economicallyrecoverable reserves, and active andsignificant operations in, or in relation to, thearea of interest are continuing.

Pengeluaran ini meliputi penggunaan bahanpembantu dan bahan bakar, biaya survei,biaya pengeboran dan pengupasan tanahsebelum dimulainya tahap produksi danpembayaran kepada kontraktor. Setelahpengakuan awal, aset eksplorasi dan evaluasidicatat menggunakan model biaya dandiklasifikasikan sebagai aset berwujud, kecualimemenuhi syarat untuk diakui sebagai asettak berwujud

These expenditures include materials and fuelused, surveying costs, drilling and strippingcosts before the commencement of productionstage and payments made to contractors.Exploration and evaluation assets aresubsequently measured using cost model andclassified as tangible assets, unless they arequalified to be recognized as intangibles.

Page 332: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan (lanjutan) r. Mining Properties (continued)

Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi(lanjutan)

Exploration and Evaluation Expenditures(continued)

Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasitergantung pada keberhasilan pengembangandan eksploitasi komersial daerahpengembangan (area of interest) tersebut.Aset eksplorasi dan evaluasi diuji untukpenurunan nilai bila fakta dan kondisimengindikasikan bahwa jumlah tercatatnyamungkin melebihi jumlah terpulihkannya.Dalam keadaan tersebut, maka entitas harusmengukur, menyajikan dan mengungkapkanrugi penurunan nilai terkait sesuai denganPSAK No. 48 (Revisi 2009).

The ultimate recoupment of deferredexploration expenditure is dependent uponsuccessful development and commercialexploitation of the related area of interest.Exploration and evaluation assets shall beassessed for impairment when facts andcircumstances suggest that the carrying amountof an exploration and evaluation asset mayexceed its recoverable amount. In such a case,an entity shall measure, present and discloseany resulting impairment loss in accordancewith PSAK No. 48 (Revised 2009).

Aset eksplorasi dan evaluasi ditransfer ke“Tambang dalam Pengembangan” pada akun“Properti Pertambangan” setelah ditetapkanbahwa tambang memiliki nilai ekonomis untukdikembangkan.

Exploration and evaluation assets aretransferred to “Mines under Construction” in the“Mining Properties” account after the mines aredetermined to be economically viable to bedeveloped.

Pengeluaran untuk Tambang dalamPengembangan

Expenditures for Mines under Construction

Pengeluaran untuk tambang dalampengembangan dan biaya-biaya lain yangterkait dengan pengembangan suatu area ofinterest setelah transfer dari asset eksplorasidan evaluasi namun sebelum dimulainyatahap produksi pada area yang bersangkutan,dikapitalisasi ke “Tambang dalamPengembangan” sepanjang memenuhi kriteriakapitalisasi.

Expenditures for mines under construction andincorporated costs in developing an area ofinterest subsequent to the transfer fromexploration and evaluation assets but prior tothe commencement of production stage in therespective area, are capitalized to “Mines underConstruction” as long as they meet thecapitalization criteria.

Tambang pada Tahap Produksi Producing Mines

Pada saat tambang dalam pengembangandiselesaikan dan tahap produksi dimulai,tambang dalam pengembangan ditransfer ke“Tambang pada Tahap Produksi” pada akun“Properti Pertambangan”, yang dicatat padanilai perolehan, dikurangi deplesi danakumulasi penurunan nilai.

Upon completion of mines under constructionand the production stage is commenced, themines under construction are transferred into“Producing Mines” in the “Mining Properties”account, which are stated at cost, less depletionand accumulated impairment losses.

Deplesi tambang pada tahap produksi adalahberdasarkan metode unit produksi sejakdaerah pengembangan (area of interest)tersebut telah berproduksi secara komersial,selama periode waktu yang lebih pendekantara umur tambang dan sisa berlakunyaIUP.

Depletion of producing mines are based onunit-of-production method from the date ofcommercial production of the respective area ofinterest over the lesser of the life of the mineand the remaining terms of IUP.

Page 333: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan (lanjutan) r. Mining Properties (continued)

Aktivitas Pengupasan Tanah Stripping Activities

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagaibiaya produksi berdasarkan rasio rata-ratapengupasan tanah selama umur tambang. Jikarasio pengupasan tanah aktual melebihi rasiorata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanahtersebut dikapitalisasi sebagai pengupasantanah ditangguhkan sebagai bagian dariproperti pertambangan, secara kolektif, aset-aset ini merefleksikan investasi gabunganpada unit penghasil kas yang relevan, yangdiuji untuk penurunan nilai bila kejadian dankondisi mengindikasikan bahwa nilaitercatatnya tidak dapat dipulihkan.

Stripping costs are recognized as productioncosts based on the average stripping ratioduring the life of the mine. If the actual strippingratio exceeds the average stripping ratio, theexcess stripping costs are recorded as deferredstripping as part of mining properties. Theseform part of the total investment in the relevantcash generating units, which are reviewed forimpairment if events or changes ofcircumstances indicate that the carrying valuemay not be recoverable.

Perubahan atas rasio rata-rata pengupasantanah merupakan perubahan estimasi danditerapkan secara prospektif. Saldo daripengupasan tanah tangguhan dibebankansebagai biaya produksi pada periode/tahundengan rasio aktual jauh lebih kecil dariestimasi rasio rata-rata pengupasan tanah.

Changes in the average stripping ratio areconsidered as changes in estimates and areaccounted for on a prospective basis. Thebalance of deferred stripping costs are chargedto expense as production costs in theperiod/year where the actual ratio issignificantly lower than the estimated averagestripping ratio.

Properti Pertambangan dari Kombinasi Bisnis Mining Properties from Business Combination

Properti pertambangan merupakanpenyesuaian nilai wajar properti pertambanganyang diperoleh pada tanggal akuisisi dandinyatakan sebesar harga perolehan. Propertipertambangan diamortisasi selama umurmanfaat properti dengan menggunakanmetode unit produksi, sejak tanggal akuisisiberdasarkan basis estimasi cadangan. Umurmanfaat properti pertambangan yang timbuldari hak kontraktual tidak lebih lama dari masahak kontraktual tersebut, kecuali jika hakkontraktual dapat diperbarui dengan tidakmenimbulkan biaya yang signifikan.Perubahan dalam estimasi cadangandilakukan secara prospektif, dimulai sejak awalperiode terjadinya perubahan.

Mining properties represent the fair valueadjustment of mining properties acquired at thedate of acquisition and are stated at cost.Mining properties are amortized over the life ofthe property using the unit-of-productionmethod from the date of the acquisition basedon estimated reserves. The useful life of miningproperties pertaining to contractual rights is notlonger than the validity period of such rights,except if the contractual rights can be renewedupon expiration without incurring significantcosts for such renewal. Changes in estimatedreserves are accounted for on a prospectivebasis, from the beginning of the period in whichthe change occurs.

Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasibisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatatsebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Intangible assets acquired in a businesscombination and recognized separately fromgoodwill are initially recognized at their fairvalue at the acquisition date.

Grup mengakui pajak tangguhan yang timbuldari properti pertambangan.

The Group recognizes the deferred tax arisingfrom mining properties.

Page 334: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Provisi s. Provisions

Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),“Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan AsetKontinjensi”. PSAK No. 57 (Revisi 2009)menetapkan kriteria pengakuan dan dasarpengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensidan aset kontinjensi, dan untuk memastikanbahwa informasi yang memadai diungkapkandalam catatan atas laporan keuangan untukmemungkinkan pengguna memahami sifat,waktu dan jumlah yang terkait denganinformasi tersebut.

The Group adopts PSAK No. 57 (Revised2009), “Provisions, Contingent Liabilities, andContingent Assets”. PSAK No. 57 (Revised2009) provides that appropriate recognitioncriteria and measurement bases are applied toprovisions, contingent liabilities and contingentassets, and to ensure that sufficientinformation is disclosed in the notes to enableusers to understand the nature, timing andamount related to the information.

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini(baik bersifat hukum maupun bersifatkonstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masalalu, besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluarsumber daya yang mengandung manfaatekonomi dan estimasi yang andal mengenaijumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group hasa present obligation (legal or constructive)where, as a result of a past event, it isprobable that an outflow of resourcesembodying economic benefits will be requiredto settle the obligation and a reliable estimatecan be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporandan disesuaikan untuk mencerminkan estimasiterbaik yang paling kini. Jika kemungkinanbesar tidak terjadi arus keluar sumber dayayang mengandung manfaat ekonomi untukmenyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisidibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting dateand adjusted to reflect the current bestestimate. If it is no longer probable that anoutflow of resources embodying economicbenefits will be required to settle the obligation,the provision is reversed.

Provisi untuk biaya pembongkaran asetdiestimasi berdasarkan beberapa asumsi dandisajikan pada nilai wajar sesuai dengantingkat diskonto yang berlaku.

Provision for asset dismantling costs isestimated based on certain assumptions andcarried at fair value based on applicablediscount rates.

Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaranlingkungan lainnya yang timbul selama tahapproduksi dibebankan sebagai bagian daribiaya produksi.

Restoration, rehabilitation, and otherenvironmental expenditures incurred duringthe production phase of operations arecharged as part of the cost of production.

Grup memiliki liabilitas tertentu untukmemulihkan dan merehabilitasi daerahpertambangan setelah selesai produksi.Liabilitas tersebut diakru menggunakanmetode unit produksi sepanjang umurtambang sehingga akrual tersebut akan cukupuntuk memenuhi kewajiban ketika produksidari sumber daya selesai. Perubahan dalamestimasi biaya restorasi dan lingkungan yangharus dibayarkan dicatat secara prospektifselama sisa umur tambang.

The Group has certain obligations to restoreand rehabilitate mining areas following thecompletion of production. Such obligations arebeing accrued using the unit-of-productionmethod over the life of the mine so that theaccrual will be adequate to meet thoseobligations once production from the resourceis completed. Changes in estimatedrestoration and environmental costs to beincurred are accounted for on a prospectivebasis over the remaining life of the mine.

Page 335: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang t. Long-term Employee Benefit Liability

Grup mengakui liabilitas imbalan kerjakaryawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi2010), “Imbalan Kerja”.

The Group recognized liability for employeebenefits in accordance with PSAK No. 24(Revised 2010), “Employee Benefits”.

Imbalan kerja jangka panjang Grup meliputi: Long-term employee benefits of the Groupcomprise the following:

Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan dan entitas anak tertentumenyelenggarakan program pensiun iuranpasti untuk semua karyawan tetap yangmemenuhi syarat.

The Company and certain subsidiaries have adefined contribution pension plan for all of theireligible permanent employees.

Kontribusi program pensiun iuran pasti diakuisebagai beban pada usaha tahun berjalan.

Contributions for the defined contributionpension plan are charged to currentoperations.

Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 danImbalan Pasca-kerja Lainnya

Defined Benefit Pension Plan, Labor LawNo. 13/2003 and Other Post-employmentBenefits

Grup menyelenggarakan program manfaatpasti (dana pensiun) untuk seluruh karyawantetap yang memenuhi syarat dan liabilitasimbalan kerja karyawan yang tidak didanaimenurut Undang-undang KetenagakerjaanNo. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUNo. 13”). Penyisihan berdasarkan UU No. 13telah dihitung dengan membandingkanmanfaat yang akan diterima oleh karyawanpada umur wajar pensiun dari dana pensiundengan manfaat yang diatur dalam UU No. 13setelah dikurangi akumulasi kontribusi darikaryawan dan hasil investasi yang berkaitan.Jika manfaat dana pensiun yang didanaipemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuaiUndang-undang No. 13, Grup akanmenyediakan kekurangannya.

The Group has a defined benefit pension plancovering substantially all of its eligibleemployees and an unfunded liability foremployee benefits in accordance with LaborLaw No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the“Law No. 13”). The provision for the LawNo. 13 has been calculated by comparing thebenefit that will be received by an employee atnormal pension age from the Pension Planwith the benefit as stipulated under the LawNo. 13 after deduction of accumulatedemployee contributions and the relatedinvestment results. If the employer-fundedportion of the Pension Plan benefit is less thanthe benefit as required by the Law No. 13, theGroup will provide for such shortage.

Grup juga memberikan imbalan kerja jangkapanjang selain pensiun berupa jubile yangtidak didanai.

The Group also provide long-term employeebenefits other than pension named unfundedjubile.

Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),“Imbalan Kerja” yang memberikan panduandalam perhitungan dan pengungkapanimbalan kerja.

The Group adopts PSAK No. 24 (Revised2010), “Employee Benefits” which regulatesthe accounting and disclosure for employeebenefits.

Page 336: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang(lanjutan)

t. Long-term Employee Benefit Liability(continued)

Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 danImbalan Pasca-kerja Lainnya (lanjutan)

Defined Benefit Pension Plan, Labor LawNo. 13/2003 and Other Post-employmentBenefits (continued)

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawanditentukan dengan menggunakan metodeprojected-unit-credit. Keuntungan ataukerugian aktuarial diakui sebagai penghasilanatau beban ketika akumulasi keuntungan ataukerugian aktuarial neto yang belum diakuipada periode pelaporan sebelumnya melebihi10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalanpasti dan nilai wajar aset program padatanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian inidiakui dengan menggunakan metode garislurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerjakaryawan yang diperkirakan ikut dalamprogram.

Based on PSAK No. 24 (Revised 2010), thecalculation of liability for employee benefits isdetermined using the projected-unit-creditmethod. Actuarial gains or losses arerecognized as income or expense when thenet cumulative unrecognized actuarial gains orlosses at the end of the previous reportingperiod exceed 10% of the present value of thedefined benefit obligation and the fair value ofthe program at that date. These gains orlosses are recognized on a straight-line basisover the expected average remaining serviceyears of the employees.

PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsitambahan dalam pengakuankeuntungan/kerugian aktuarial imbalan pascakerja dimana keuntungan/kerugian aktuarialdapat diakui seluruhnya melalui pendapatankomprehensif lainnya. Grup telah memilihuntuk tetap mengakui keuntungan ataukerugian aktuarial dengan menggunakanmetode garis lurus berdasarkan rata-rata sisamasa kerja karyawan yang diperkirakan ikutdalam program.

PSAK No. 24 (Revised 2010) add anotheroption for recognition of actuarial gain/lossfrom post employment benefits which is fullrecognition through other comprehensiveincome. The Group has elected to recognizedactuarial gains or loss on a straight line basisover the expected average remaining serviceyears of the employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalanprogram manfaat pasti atau perubahan utangimbalan dari program yang ada diamortisasidengan menggunakan metode garis lurussepanjang periode sampai imbalan tersebutmenjadi hak atau vested.

Furthermore, past service costs arising fromthe introduction of a defined benefit plan orchanges in the benefit payable of an existingplan are required to be amortized using thestraight-line method over the period until thebenefits concerned become vested.

i. Menunjukkan komitmennya untukmengurangi secara signifikan jumlahpekerja yang ditanggung oleh program;atau,

i. Is demonstrably committed to make asignificant reduction in the number ofemployees covered by a plan; or

ii. Mengubah ketentuan dalam programimbalan pasti yang menyebabkan bagianyang material dari jasa masa depanpekerja tidak lagi memberikan imbalanatau memberikan imbalan yang lebihrendah.

ii. Amends the terms of a defined benefitplan so that a significant element of futureservice by current employees will nolonger qualify for benefits, or will qualifyonly for reduced benefits.

Page 337: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang(lanjutan)

t. Long-term Employee Benefit Liability(continued)

Penyelesaian program terjadi ketika Grupmelakukan transaksi yang menghapuskansemua kewajiban hukum atau konstruktif atassebagian atau seluruh imbalan dalam programimbalan pasti.

A settlement occurs when an entity enters intoa transaction that eliminates all further legal orconstructive obligation for part or all of thebenefits provided under a defined benefit plan.

u. Instrumen Keuangan u. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan Awal Initial Recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagaiaset keuangan yang dinilai pada nilaiwajar melalui laba atau rugi, pinjamanyang diberikan dan piutang, investasidimiliki hingga jatuh tempo dan asetkeuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets are classified as financialassets at fair value through profit or loss,loans and receivables, held-to-maturityinvestments and available-for-salefinancial assets.

Grup menentukan klasifikasi asetkeuangan tersebut pada pengakuan awaldan, jika diperbolehkan dan sesuai, akanmengevaluasi kembali pengklasifikasianaset tersebut pada setiap akhir periodepelaporan.

The Group determines the classification ofits financial assets at initial recognitionand, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of thoseassets at each financial period-end.

Aset keuangan Grup adalah kas dansetara kas, aset keuangan lancar lainnya,piutang usaha, piutang non-usaha, weseltagih, aset lancar lainnya tertentu dan asettidak lancar lainnya tertentu yangdikategorikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are cash andcash equivalents, other current financialassets, trade receivables, note receivable,non-trade receivables, certain othercurrent assets and certain other non-current assets classified as loans andreceivables.

Aset keuangan pada awalnya diakui padanilai wajar, dan dalam hal aset keuanganyang tidak diakui pada nilai wajar melaluilaba atau rugi, ditambah dengan biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung.

Financial assets are recognized initially atfair value plus, in the case of financialassets not at fair value through profit orloss, directly attributable transaction costs.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan, yang tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket.

Page 338: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal(lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

Setelah pengakuan awal, aset keuangantersebut dicatat pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakanmetode SBE, yang merupakan metodeyang digunakan untuk menghitung biayaperolehan yang diamortisasi dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan (ataugrup aset keuangan atau liabilitaskeuangan) dan alokasi pendapatan bungaatau biaya bunga sepanjang periode yangbersangkutan. Keuntungan dan kerugianterkait diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian pada saatpinjaman yang diberikan dan piutangdihentikan pengakuannya atau mengalamipenurunan nilai, demikian juga melaluiproses amortisasi.

After initial measurement, such financialassets are carried at amortized cost usingthe EIR method, which is a method ofcalculating the amortized cost of afinancial asset or a financial liability (orgroup of financial assets or financialliabilities) and of allocating the interestincome or interest expense over therelevant period. Gains and losses arerecognized in the consolidated statementsof comprehensive income when the loansand receivables are derecognized orimpaired, as well as through theamortization process.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Derecognition of Financial Assets

Penghentian pengakuan atas suatu asetkeuangan, atau, bila dapat diterapkanuntuk bagian dari aset keuangan ataubagian dari kelompok aset keuanganserupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, apart of a financial asset or part of a groupof similar financial assets, isderecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebutberakhir; atau

i. the contractual rights to receive cashflows from the asset have expired; or

ii. Grup mentransfer hak untukmenerima arus kas yang berasal dariaset keuangan tersebut ataumenanggung kewajiban untukmembayar arus kas yang diterimatersebut tanpa penundaan yangsignifikan kepada pihak ketiga melaluisuatu kesepakatan penyerahan dan(a) secara substansial mentransferseluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan tersebut,atau (b) secara substansial tidakmentransfer dan tidak memilikiseluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan tersebut,namun telah mentransferpengendalian atas aset keuangantersebut.

ii. The Group has transferred its rights toreceive cash flows from the asset orhas assumed an obligation to pay thereceived cash flows in full withoutmaterial delay to a third party under a“pass-through” arrangement; andeither (a) substantially transferred allthe risks and rewards of the asset, or(b) neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewardsof the asset, but has transferredcontrol of the asset.

Page 339: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan(lanjutan)

Derecognition of Financial Assets(continued)

Apabila Grup mentransfer hak untukmenerima arus kas yang berasal dari asetkeuangan atau mengadakan kesepakatanpenyerahan dan tidak mentransfermaupun tidak memiliki secara substansialseluruh risiko dan manfaat atas asetkeuangan tersebut dan juga tidakmentransfer pengendalian atas asetkeuangan tersebut, maka suatu asetkeuangan baru diakui oleh Grup sebesarketerlibatannya yang berkelanjutandengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rightsto receive cash flows from an asset or hasentered into a pass-through arrangement,and has neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards ofthe asset nor transferred control of theasset, the asset is recognized to theextent of the Group’s continuinginvolvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentukpemberian jaminan atas aset yangditransfer disajikan sebesar jumlahterendah antara nilai aset yang ditransferdan nilai maksimal dari pembayaran yangditerima yang mungkin harus dibayarkembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes theform of a guarantee over the transferredasset, is measured at the lower of theoriginal carrying amount of the asset andthe maximum amount of considerationthat the Group could be required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atasaset keuangan secara keseluruhan, makaselisih antara nilai tercatat dan jumlah dari(i) pembayaran yang diterima, termasukaset baru yang diperoleh dikurangi denganliabilitas baru yang ditanggung; dan (ii)keuntungan atau kerugian kumulatif yangtelah diakui secara langsung dalamekuitas, harus diakui pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in itsentirety, the difference between thecarrying amount and the sum of (i) theconsideration received, including any newassets obtained less any new liabilitiesassumed, and (ii) any cumulative gain orloss which had been recognized in theequity, should be recognized in theconsolidated statements ofcomprehensive income.

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Grupmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Penurunan nilai atas asetkeuangan atau kelompok aset keuangandianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,terdapat bukti yang obyektif mengenaipenurunan nilai tersebut sebagai akibatdari salah satu atau lebih peristiwa yangterjadi setelah pengakuan awal asettersebut (peristiwa yang merugikan), danperistiwa yang merugikan tersebutberdampak pada estimasi arus kas masadepan atas aset keuangan atau kelompokaset keuangan yang dapat diestimasisecara handal.

At each reporting date, the Groupassesses whether there is any objectiveevidence that a financial asset or a groupof financial assets is impaired. A financialasset or a group of financial assets isdeemed to be impaired if, and only if,there is objective evidence of impairmentas a result of one or more events thathave occurred after the initial recognitionof the asset (an incurred ‘loss event’) andthat loss event has an impact on theestimated future cash flows of thefinancial asset or the group of financialassets that can be reliably estimated.

Page 340: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputiindikasi pihak peminjam atau kelompokpihak peminjam mengalami kesulitankeuangan signifikan, wanprestasi atautunggakan pembayaran bunga ataupokok, terdapat kemungkinan bahwapihak peminjam akan dinyatakan pailitatau melakukan reorganisasi keuanganlainnya dan pada saat data yang dapatdiobservalaba persi mengindikasikanadanya penurunan yang dapat disajikanatas estimasi arus kas masa datang,seperti meningkatnya tunggakan ataukondisi ekonomi yang berkorelasi denganwanprestasi.

Evidence of impairment may includeindications that the debtors or a group ofdebtors is experiencing significantfinancial difficulty, default or delinquencyin interest or principal payments, theprobability that they will enter bankruptcyor other financial reorganization andwhere observable data indicate that thereis a measurable decrease in the estimatedfuture cash flows, such as changes inarrears or economic conditions thatcorrelate with defaults.

Untuk pinjaman yang diberikan danpiutang yang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi, Grup pertama kalimenentukan apakah terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai secaraindividual atas aset keuangan yangsignifikan secara individual, atau secarakolektif untuk aset keuangan yangjumlahnya tidak signifikan secaraindividual.

For loans and receivables carried atamortized cost, the Group first assesseswhether objective evidence of impairmentexists individually for financial assets thatare individually significant, or collectivelyfor financial assets that are not individuallysignificant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai atasaset keuangan yang dinilai secaraindividual, terlepas aset keuangantersebut signifikan atau tidak, maka asettersebut dimasukkan ke dalam kelompokaset keuangan yang memiliki karakteristikrisiko kredit yang sejenis dan menilaipenurunan nilai kelompok tersebut secarakolektif. Aset yang penurunan nilainyadinilai secara individual, dan untuk itukerugian penurunan nilai diakui atau tetapdiakui, tidak termasuk dalam penilaianpenurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objectiveevidence of impairment exists for anindividually assessed financial asset,whether significant or not, the asset isincluded in a group of financial assets withsimilar credit risk characteristics and thegroup is collectively assessed forimpairment. Assets that are individuallyassessed for impairment and for which animpairment loss is, or continues to be,recognized are not included in a collectiveassessment for impairment.

Page 341: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwakerugian penurunan nilai telah terjadi,jumlah kerugian tersebut disajikansebagai selisih antara nilai tercatat asetdengan nilai kini estimasi arus kas masadatang (tidak termasuk ekspektasikerugian kredit masa datang yang belumterjadi). Nilai kini estimasi arus kas masadatang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset keuangantersebut.

If there is objective evidence that animpairment loss has occurred, the amountof the loss is measured as the differencebetween the asset’s carrying amount andthe present value of estimated future cashflows (excluding future expected creditlosses that have not yet been incurred).The present value of the estimated futurecash flows is discounted at the financialasset’s original effective interest rate.

Jika “pinjaman yang diberikan danpiutang” memiliki suku bunga variabel,tingkat diskonto yang digunakan untukmengukur setiap kerugian penurunan nilaiadalah SBE yang berlaku.

If “loans and receivables” financial assethas a variable interest rate, the discountrate for measuring impairment loss is thecurrent EIR.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangimelalui penggunaan akun penyisihan danjumlah kerugian tersebut diakui secaralangsung dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian. Pendapatanbunga tetap diakui berdasarkan nilaitercatat yang telah dikurangi, berdasarkansuku bunga yang digunakan untuk tujuanpengukuran penurunan nilai.

The carrying amount of the asset isreduced through the use of an allowanceaccount and the amount of the loss isrecognized in the consolidated statementsof comprehensive income. Interest incomecontinues to be accrued on the reducedcarrying amount based on the rate ofinterest used to discount future cash flowsfor the purpose of measuring impairmentloss.

Pinjaman yang diberikan dan piutang,bersama-sama dengan penyisihan terkait,dihapuskan pada saat tidak terdapatkemungkinan yang realistis ataspemulihan di masa mendatang danseluruh agunan, jika ada, telah direalisasiatau telah dialihkan kepada Grup.

Loans and receivables, together with theassociated allowance, are written off whenthere is no realistic prospect of futurerecovery and all collateral, if any, hasbeen realized or has been transferred tothe Group.

Page 342: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

Jika, pada periode berikutnya, nilaiestimasi kerugian penurunan nilai asetkeuangan bertambah atau berkurangkarena suatu peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui, makakerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui ditambah ataudikurangi (dipulihkan) denganmenyesuaikan akun penyisihan.Pemulihan tersebut tidak bolehmengakibatkan nilai tercatat asetkeuangan melebihi biaya perolehandiamortisasi yang seharusnya jikapenurunan nilai tidak diakui pada tanggalpemulihan dilakukan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian. Jikapenghapusan kemudian dipulihkan,makapemulihan tersebut diakui dalam laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian.

If in a subsequent period, the amount ofthe estimated impairment loss increasesor decreases because of an eventoccurring after the impairment wasrecognized, the previously recognizedimpairment loss is increased or reduced(reversed) by adjusting the allowanceaccount. The recovery should not lead tothe carrying amount of the assetexceeding its amortized cost that wouldhave been determined had no impairmentloss been recognized for the asset at thereversal date. The amount of reversal isrecognized in the consolidated statementsof comprehensive income. If a futurewrite-off is later recovered, the recovery isrecognized in the consolidated statementsof comprehensive income.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Grup menetapkan klasifikasi liabilitaskeuangannya pada saat pengakuan awal.Instrumen utang dan ekuitasdikelompokkan sebagai liabilitaskeuangan atau sebagai ekuitas sesuaidengan substansi pengaturan kontraktual.

The Group determines the classification ofits financial liabilities at initial recognition.Debt and equity instruments are classifiedas either financial liabilities or as equity inaccordance with the substance of thecontractual arrangement.

Liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai liabilitas keuangan yang disajikanpada nilai wajar melalui laporan laba ataurugi, utang dan pinjaman, atau derivatifyang ditetapkan untuk tujuan instrumenlindung nilai dalam lindung nilai yangefektif, jika sesuai. Grup menentukanklasifikasi liabilitas keuangan pada saatpengakuan awal.

Financial liabilities are classified asfinancial liabilities at fair value throughprofit or loss, loans and borrowings, or asderivatives designated as hedginginstruments in an effective hedge, asappropriate. The Group determines theclassification of its financial liabilities atinitial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnyadisajikan pada nilai wajar dan, dalam halutang dan pinjaman, termasuk biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung.

Financial liabilities are recognized initiallyat fair value and, in the case of loans andborrowings, inclusive of directlyattributable transaction costs.

Page 343: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Liabilitas keuangan Grup meliputi utangbank jangka pendek, utang usaha, utangnon-usaha, beban akrual, liabilitasimbalan kerja jangka pendek, utang bankjangka panjang, utang sewa pembiayaan,utang obligasi dan Sukuk Ijarah.

The Group’s financial liabilities includeshort-term bank loans, trade payables,non-trade payables, accrued expenses,short-term employee benefit liability, long-term bank loans, finance lease payables,bonds payable and Sukuk Ijarah.

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Setelah pengakuan awal, utang yangdikenakan bunga dan pinjamanselanjutnya disajikan pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode SBE. Pada tanggallaporan posisi keuangan konsolidasian,biaya bunga yang masih harus dibayardicatat secara terpisah dari pokokpinjaman terkait dalam bagian liabilitaslancar. Keuntungan atau kerugian diakuidalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian ketika liabilitas dihentikanpengakuannya serta melalui prosesamortisasi menggunakan metode SBE.

After initial recognition, interest-bearingloans and borrowings are subsequentlymeasured at amortized cost using the EIRmethod. At consolidated statement offinancial position date, the accruedinterest is recorded separately from therespective principal loans as part ofcurrent liabilities. Gains or losses arerecognized in the consolidated statementsof comprehensive income when theliabilities are derecognized as well asthrough the amortization process usingthe EIR method.

Penghentian Pengakuan LiabilitasKeuangan

Derecognition of Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya pada saat liabilitastersebut dihentikan atau dibatalkan ataukadaluwarsa.

A financial liability is derecognized whenthe obligation under the liability isdischarged or cancelled or expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukardengan liabilitas keuangan lain daripemberi pinjaman yang sama ataspersyaratan yang secara substansialberbeda, atau bila persyaratan dariliabilitas keuangan tersebut secarasubstansial dimodifikasi, pertukaran ataumodifikasi persyaratan tersebut dicatatsebagai penghentian pengakuan liabilitaskeuangan awal dan pengakuan liabilitaskeuangan baru, dan selisih antara nilaitercatat masing-masing liabilitas keuangantersebut diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability isreplaced by another from the same lenderon substantially different terms, or theterms of an existing liability aresubstantially modified, such an exchangeor modification is treated as aderecognition of the original liability andthe recognition of a new liability, and thedifference in the respective carryingamounts is recognized in the consolidatedstatements of comprehensive income.

Page 344: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan nilai netonya dilaporkandalam laporan posisi keuangankonsolidasian jika, dan hanya jika,terdapat hak yang berkekuatan hukumuntuk melakukan saling hapus atas jumlahyang telah diakui dari aset keuangan danliabilitas keuangan tersebut dan terdapatintensi untuk menyelesaikan secara neto,atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secarabersamaan.

Financial assets and financial liabilitiesare offset and the net amount reported inthe consolidated statements of financialposition if, and only if, there is a currentlyenforceable legal right to offset therecognized amounts and there is anintention to settle on a net basis, or torealize the assets and settle the liabilitiessimultaneously.

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yangdiperdagangkan di pasar aktif ditentukandengan mengacu pada kuotasi hargapenawaran pasar yang berlaku padapenutupan pasar pada akhir periodepelaporan. Untuk instrumen keuanganyang tidak diperdagangkan di pasar aktif,nilai wajar ditentukan denganmenggunakan teknik penilaian.

The fair value of financial instruments thatare traded in active markets is determinedby reference to quoted market bid pricesat the close of business at the end of thereporting period. For financial instrumentswhere there is no active market, fair valueis determined using valuation techniques.

Teknik penilaian tersebut meliputipenggunaan transaksi pasar terkini yangdilakukan secara wajar; referensi atas nilaiwajar terkini dari instrument lain yangsecara substansial sama; analisa arus kasyang didiskonto; atau model penilaianlainnya.

Such techniques may include using recentarm’s length market transactions,reference to the current fair value ofanother instrument that is substantially thesame, discounted cash flow analysis, orother valuation models.

v. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dariInstrumen Keuangan

v. Amortized Cost of FinancialInstruments

Biaya perolehan yang diamortisasidisajikan dengan menggunakan metodesuku bunga efektif dikurangi penyisihanpenurunan nilai dan pembayaran ataupengurangan pokok. Perhitungan inimencakup seluruh premi atau diskontopada saat akuisisi dan mencakup biayatransaksi serta komisi yang merupakanbagian tak terpisahkan dari SBE.

Amortized cost of financial instrumentsare presented using effective interest ratemethod less any allowance for impairmentlosses and principal repayment orreduction. The calculation takes intoaccount any premium or discount onacquisition and includes transaction costsand fees that are an integral part of theEIR.

Page 345: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Laba per Saham Dasar v. Basic Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba tahun berjalan yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas indukdengan jumlah rata-rata tertimbang sahamyang beredar selama tahun berjalan, yaitu2.753.165.000 saham.

The amount of basic earnings per share iscalculated by dividing the income for the yearattributable to owners of the parent companyby the weighted-average number of sharesoutstanding during the current year,2,753,165,000 shares.

w. Biaya Emisi Saham dan Obligasi w. Shares and Bond Issuance Costs

Biaya emisi saham disajikan sebagaipengurang terhadap tambahan modaldisetor - neto pada bagian Ekuitas di laporanposisi keuangan konsolidasian.

Shares issuance costs are presented as areduction to additional paid-in capital - netunder the equity section of the consolidatedstatements of financial position.

Biaya emisi obligasi dan Sukuk Ijarahdikurangkan dari hasil penerbitan obligasidalam laporan posisi keuangan konsolidasiansebagai diskonto dan diamortisasimenggunakan metode bunga efektif selamajangka waktu obligasi dan Sukuk Ijarah.

Bond and Sukuk Ijarah issuance costs aredirectly deducted from the issue proceeds inthe consolidated statement of financial positionas a discount and are amortized using theeffective interest method over the period of thebonds and Sukuk Ijarah.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),“Segmen Operasi” yang mengaturpengungkapan yang akan memungkinkanpengguna laporan keuangan untukmengevaluasi sifat dan dampak keuangan dariaktivitas bisnis yang mana entitas terlibat danlingkungan ekonomi dimana entitasberoperasi.

The Group applies PSAK No. 5 (Revised2009), “Operating Segments” which requiresdisclosures that will enable users of financialstatements to evaluate the nature and financialeffects of the business activities in which theentity engages and the economicenvironments in which it operates.

Segmen adalah komponen yang dapatdibedakan dari Grup yang terlibat baik dalammenyediakan produk-produk tertentu (segmenusaha), atau dalam menyediakan produkdalam lingkungan ekonomi tertentu (segmengeografis), yang memiliki risiko dan imbalanyang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component ofthe Group that is engaged either in providingcertain products (business segment), or inproviding products within a particular economicenvironment (geographical segment), which issubject to risks and rewards that are differentfrom those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitassegmen termasuk hal-hal yang dapatdiatribusikan secara langsung kepada suatusegmen serta hal-hal yang dapat dialokasikandengan dasar yang memadai untuk segmentersebut. Segmen ditentukan sebelum saldodan transaksi antar Grup dieliminasi sebagaibagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assetsand liabilities include items directly attributableto a segment as well as those that can beallocated on a reasonable basis to thatsegment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactionsare eliminated.

Grup tidak menyajikan informasi sehubungandengan segmen geografis dikarenakanmanajemen Grup berpendapat bahwa Grupberoperasi pada suatu lingkungan ekonomiyang memiliki risiko dan imbalan yang sama.

The Group did not disclose information relatedto geographical segment since the Groupbelieved that Group operated in the sameeconomic environment, which is subject to thesame risks and benefits.

Page 346: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

59

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

y. Kontijensi y. Contingencies

Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jikaarus keluar sumber daya yang mengandungmanfaat ekonomi kemungkinannya kecil(remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalamlaporan keuangan konsolidasian, tetapidiungkapkan jika terdapat kemungkinan besar(probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Unless the possibility of an outflow of resourcesembodying economic benefits is remote,contingent liabilities are disclosed. Contingentassets are not recognized in the consolidatedfinancial statements but disclosed when aninflow of economic benefits is probable.

z. Peristiwa setelah Periode Pelaporan z. Events after the Reporting Period

Peristiwa setelah akhir tahun yangmemberikan tambahan informasi mengenaiposisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan(peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkandalam laporan keuangan konsolidasian.Peristiwa setelah akhir tahun yang bukanperistiwa penyesuaian diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan konsolidasi jikamaterial.

Post year-end events that provide additionalinformation about the Group’s financial positionat the reporting date (adjusting events), if any,are reflected in the consolidated financialstatements. Post year-end events that are notadjusting events are disclosed in the notes tothe consolidated financial statements whenmaterial.

aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkannamun Belum Berlaku Efektif

aa. Accounting Standards Issued but not yetEffective

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansiyang telah disahkan oleh Dewan StandarAkuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandangrelevan terhadap pelaporan keuangan Grupnamun belum berlaku efektif untuk laporankeuangan konsolidasian tahun 2013:

The following are several issued accountingstandards by the Indonesian FinancialAccounting Standards Board (“DSAK”) that areconsidered relevant to the financial reporting ofthe Group but not yet effective for 2013consolidated financial statements:

PSAK No. 1 (2013): Penyajian LaporanKeuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlakuefektif 1 Januari 2015

PSAK No. 1 (2013): Presentation of FinancialStatements, adopted from IAS 1, effectiveJanuary 1, 2015

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugidisajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi.

This PSAK changes the grouping of itemspresented in Other Comprehensive Income.Items that could be reclassified to profit or losswould be presented separately from items thatwill never be reclassified.

PSAK No. 4 (2013): Laporan KeuanganTersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlakuefektif 1 Januari 2015

PSAK No. 4 (2013): Separate FinancialStatements, adopted from IAS 4, effectiveJanuary 1, 2015

PSAK ini hanya mengatur persyaratanakuntansi ketika entitas induk menyajikanlaporan keuangan tersendiri sebagai informasitambahan. Pengaturan akuntansi untuklaporan keuangan konsolidasian diatur dalamPSAK No. 65.

This PSAK prescribes only the accountingrequirements when a parent entity preparesseparate financial statements as additionalinformation. Accounting for consolidatedfinancial statements is determined in PSAKNo. 65.

Page 347: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

60

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkannamun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)

aa. Accounting Standards Issued but not yetEffective (continued)

PSAK No. 15 (2013): Investasi pada EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsidari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK No. 15 (2013): Investments inAssociates and Joint Ventures, adopted fromIAS 28, effective January 1, 2015

PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitaspada investasi ventura bersama dan jugaentitas asosiasi.

This PSAK describes the application of theequity method to investments in joint venturesin addition to associates.

PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yangdiadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari2015

PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits,adopted from IAS 19, effective January 1, 2015

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanismekoridor dan pengungkapan atas informasiliabilitas kontinjensi untuk menyederhanakanklarifikasi dan pengungkapan.

This PSAK, among other, removes the corridormechanism and contingent liability disclosuresto simple clarifications and disclosures.

PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi,yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif1 Januari 2015

PSAK No. 65: Consolidated FinancialStatements, adopted from IFRS 10, effectiveJanuary 1, 2015

PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4(2009) yang mengenai pengaturan akuntansiuntuk laporan keuangan konsolidasian,menetapkan prinsip penyusunan dan penyajianlaporan keuangan konsolidasian ketika entitasmengendalikan satu atau lebih entitas lain.

This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4(2009) that addresses the accounting forconsolidated financial statements, establishesprinciples for the presentation and preparationof consolidated financial statements when anentity controls one or more other entities

PSAK No. 66: Pengaturan bersama, yangdiadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari2015

PSAK No. 66: Joint Arrangements, adoptedfrom IFRS 11, effective January 1, 2015

PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009)dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsimetode konsolidasi proporsional untukmencatat bagian ventura bersama.

This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) andISAK 12. This PSAK removes the option toaccount for jointly controlled entities usingproportionate consolidation.

PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingandalam ntitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12,berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK No. 67: Disclosure of Interest in OtherEntities, adopted from IFRS 12, effectiveJanuary 1, 2015

PSAK ini mencakup semua pengungkapanyang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4(2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15(2009). Pengungkapan ini terkait dengankepentingan entitas dalam entitas-entitas lain

This PSAK includes all of the disclosures thatwere previously in PSAK No. 4 (2009), PSAKNo. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). Thisdisclosures relate to an entity’s interests inother entities.

PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yangdiadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari2015

PSAK No. 68: Fair Value Measurement,adopted from IFRS 13, effective January 1,2015

Page 348: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

61

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

aa. Standar Akuntansi yang telah Disahkannamun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)

aa. Accounting Standards Issued but not yetEffective (continued)

PSAK ini memberikan panduan tentangbagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilaiwajar disyaratkan atau diizinkan.

This PSAK provides guidance on how tomeasure fair value when fair value is requiredor permitted.

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangandengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dariIFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014

ISAK 28: Extinguishing Financial Liabilitieswith Equity Instruments, adopted fromIFRIC 19, effective January 1, 2014

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanahtahap Produksi pada Pertambangan Terbuka,yang diadopsi dari IFRIC 20, berlaku efektif1 Januari 2014

ISAK 29: Stripping Costs in the ProductionPhase of a Surface Mining, adopted fromIFRIC 20, effective January 1, 2014

PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK No. 33Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah danPengelolaan Lingkungan Hidup padaPertambangan Umum, berlaku efektif 1 Januari2014.

PPSAK No. 12: Revocation of PSAK No. 33Stripping Activity and EnvironmentalManagement at General Mining, effectiveJanuary 1, 2014.

Grup sedang mengevaluasi dampak daristandar akuntansi tersebut dan belummenentukan dampaknya terhadap laporankeuangan konsolidasian Grup.

The Group is presently evaluating and has notyet determined the effects of these accountingstandards on its consolidated financialstatements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grupmengharuskan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah pendapatan, beban, asetdan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapanatas liabilitas kontinjensi, pada akhir periodepelaporan. Ketidakpastian mengenaipertimbangan, asumsi dan estimasi tersebut dapatmengakibatkan penyesuaian material terhadap nilaitercatat aset dan liabilitas di masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidatedfinancial statements requires management to makejudgments, estimates and assumptions that affectthe reported amounts of revenues, expenses,assets and liabilities, and the disclosure ofcontingent liabilities, at the end of the reportingperiod. Uncertainty about these judgments,assumptions and estimates could result inoutcomes that require a material adjustment to thecarrying amounts of assets and liabilities affectedin future years.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemendalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grupyang memiliki pengaruh paling signifikan atasjumlah yang diakui dalam laporan keuangankonsolidasian:

The following judgments are made by managementin the process of applying the Group’s accountingpolicies that have the most significant effects onthe amounts recognized in the consolidatedfinancial statements:

Page 349: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

62

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and FinancialLiabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitastertentu sebagai aset keuangan dan liabilitaskeuangan dengan pertimbangan bila definisi yangditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi.Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitaskeuangan diakui sesuai dengan kebijakanakuntansi Grup seperti diungkapkan padaCatatan 2u.

The Group determines the classifications of certainassets and liabilities as financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011).Accordingly, the financial assets and financialliabilities are accounted for in accordance with theGroup’s accounting policies disclosed in Note 2u.

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaanestimasi akuntansi secara ekstensif dalammengalokasikan harga beli kepada nilai pasarwajar yang dapat diandalkan atas aset dan liabilitasyang diperoleh, termasuk aset tak berwujud.Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkangoodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010),“Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dandiuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilaitercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012 masing-masing sebesarAS$18.516.110 dan AS$18.865.040. Penjelasanlebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Acquisition accounting requires extensive use ofaccounting estimates to allocate the purchase priceto the reliable fair market values of the assets andliabilities purchased, including intangible assets.Certain business acquisitions of the Group haveresulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised2010), “Business Combinations”, such goodwill isnot amortized and subject to an annual impairmenttesting. The carrying amounts of the Group’sgoodwill as of December 31, 2013 and 2012amounted to US$18,516,110 and US$18,865,040,respectively. Further details are disclosed inNote 12.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapatindikasi penurunan nilai. Dalam hal goodwill, asetdiuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jikaterdapat indikasi penurunan nilai, manajemenharus menggunakan pertimbangan dalammengestimasi nilai terpulihkan dan menentukanjumlah penurunan nilai.

Impairment testing is performed when certainimpairment indicators are present. In the case ofgoodwill, such assets are subject to annualimpairment testing and whenever there is anindication that such asset may be impaired,management has to use its judgment in estimatingthe recoverable value and determining the amountof impairment.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uangdari lingkungan ekonomi primer dimana entitasberoperasi. Mata uang tersebut adalah mata uangyang mempengaruhi pendapatan dan beban darijasa yang diberikan.

The functional currency of the Group is thecurrency of the primary economic environment inwhich each entity operates. It is the currency thatmainly influences the revenue and cost ofrendering services.

Page 350: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

63

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Sewa Leases

Grup memiliki beberapa perjanjian sewa dimanaGrup sebagai lessee sehubungan dengan sewakendaraan dan sebagai lessor sehubungan denganpenyewaan mesin pembangkit tenaga listrik. Grupmengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikanatas kepemilikan aset sewaan ditransferberdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”yang mengharuskan Grup untuk membuatpertimbangan dan estimasi atas transfer risiko danmanfaat terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Grupatas perjanjian sewa mesin pembangkit tenagalistrik dan kendaraan, transaksi sewa tersebutdiklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewapembiayaan.

The Group has several leases whereas the Groupacts as lessee in respect of vehicles rental and actsas lessor in respect of rental of power engine. TheGroup evaluates whether significant risks andrewards of ownership of the leased assets aretransferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011),“Leases” which requires the Group to makejudgment and estimates of the transfer of risks andrewards related to the ownership of asset.

Based on the review performed by the Group forthe rental agreement power engine and vehicles,accordingly, the rent transactions were classified asoperating lease and finance lease.

Kontinjensi Contingency

Grup saat ini terlibat dalam proses hukum tertentu.Estimasi kemungkinan biaya penyelesaian klaim initelah dikembangkan melalui konsultasi denganpenasihat luar dan didasarkan pada analisispotensi hasil. Grup saat ini tidak yakin sidang iniakan berdampak material terhadap laporankeuangan Grup ini. Hal ini dimungkinkan, namunhasil operasi di masa depan dapat secara materialdipengaruhi oleh perubahan dalam estimasi atauefektivitas strategi dalam melanjutkan sidang ini(Catatan 33).

The Group is currently involved in certain legalproceeding. The estimate of the probable costs forthe resolution of this claim has been developed inconsultation with outside counsel handling thedefense in this matter and is based upon ananalysis of potential results. The Group currentlydoes not believe this proceeding will have amaterial effect on the Group’s financial statements.It is possible, however, that future results ofoperations could be materially affected by changesin the estimates or in the effectiveness of thestrategies relating to this proceeding (Note 33).

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai PiutangUsaha

Allowance for Impairment Losses on TradeReceivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapatinformasi bahwa pelanggan yang bersangkutantidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan,berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktuhubungan dengan pelanggan dan status kredit daripelanggan saat ini berdasarkan catatan kredit daripihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui,untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutangpelanggan guna mengurangi jumlah piutang yangdiharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisispesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jikatambahan informasi yang diterima mempengaruhijumlah penyisihan atas penurunan piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where ithas information that certain customers are unableto meet their financial obligations. In these cases,the Group uses judgment, based on the bestavailable facts and circumstances, including but notlimited to, the length of its relationship with thecustomer and the customer’s current credit statusbased on third party credit reports and knownmarket factors, to record specific provisions forcustomers against amounts due to reduce thereceivable amounts that the Group expects tocollect. These specific provisions are re-evaluatedand adjusted as additional information receivedaffects the amounts of allowance for impairment oftrade receivables.

Page 351: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

64

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai PiutangUsaha (lanjutan)

Allowance for Impairment Losses on TradeReceivables (continued)

Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelumpenyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingsebesar AS$233.171.234 (termasuk wesel tagihsebesar AS$23.973.298) dan AS$197.913.871.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalamCatatan 6.

The carrying amounts of the Group’s tradereceivables before allowance for impairment lossesas of December 31, 2013 and 2012 amounted toUS$233,171,234 (incuding note receivable ofUS$23,973,298) and US$197,913,871,respectively. Further details are disclosed inNote 6.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporanyang memiliki risiko signifikan mengakibatkanpenyesuaian yang material terhadap nilai tercatataset dan liabilitas untuk periode berikutnyadiungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkanasumsi dan estimasi pada parameter yang tersediapada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masadepan mungkin berubah akibat perubahan pasaratau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahantersebut dicerminkan dalam asumsi terkait padasaat terjadinya.

The key assumptions concerning the future andother key sources of estimation uncertainty at thereporting date that have a significant risk of causinga material adjustment to the carrying amounts ofassets and liabilities within the next financial periodare disclosed below. The Group based itsassumptions and estimates on parametersavailable when the consolidated financialstatements were prepared. Existing circumstancesand assumptions about future developments maychange due to market changes or circumstancesarising beyond the control of the Group. Suchchanges are reflected in the assumptions whenthey occur.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus dan berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemenmengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetapsebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l. Iniadalah umur yang secara umum diharapkan dalamindustri dimana Grup menjalankan bisnisnya.Perubahan tingkat pemakaian dan perkembanganteknologi dapat mempengaruhi masa manfaatekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biayapenyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilaitercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingsebesar AS$613.638.430 dan AS$584.130.566.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalamCatatan 10.

The costs of fixed assets are depreciated on astraight-line basis over their estimated useful lives.Management estimates the useful lives of thesefixed assets as disclosed in Note 2l. These arecommon life expectancies applied in the industrieswhere the Group conducts its businesses.Changes in the expected level of usage andtechnological development could impact theeconomic useful lives and the residual values ofthese assets, and therefore future depreciationcharges could be revised. The net carryingamounts of the Group’s fixed assets as ofDecember 31, 2013 and 2012 amounted toUS$613,638,430 and US$584,130,566,respectively. Further details are disclosed inNote 10.

Page 352: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

65

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun danliabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantungpada pemilihan asumsi yang digunakan olehaktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antaralain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkatkecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grupdiakui sebagai penghasilan atau beban ketikaakumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial netoyang belum diakui pada akhir periode pelaporansebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antaranilai kini imbalan pasti dan nilai wajar dari asetprogram pada tanggal tersebut.

The determination of the Group’s obligations andcost for pension and liability for employee benefitsis dependent on its selection of certainassumptions used by the independent actuaries incalculating such amounts. Those assumptionsinclude discount rates, future annual salaryincrease, annual employee turn-over rate, disabilityrate, retirement age and mortality rate. Actualresults that differ from the Group’s assumptions arerecognized as income or expense when the netcumulative unrecognized actuarial gains or lossesat the end of the previous reporting period exceed10% of the present value of the defined benefitobligation and the fair value of the program at thatdate.

Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasarasumsi dan periode jangka panjang, liabilitasmanfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahanasumsi.

Due to the complexity of the assessment, the basicassumptions and long-term periods, defined benefitliability is very sensitive to changes in assumptions.

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsitersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaansignifikan pada hasil aktual atau perubahansignifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapatmempengaruhi secara material liabilitas ataspensiun dan imbalan kerja dan beban imbalankerja neto.

While the Group believes that its assumptions arereasonable and appropriate, significant differencesin the Group’s actual experiences or significantchanges in the Group’s assumptions maymaterially affect its liabilities for pension andemployee benefits and net employee benefitsexpense.

Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangkapanjang Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012 masing-masing sebesar AS$13.235.976 danAS$12.872.763. Penjelasan lebih rinci diungkapkandalam Catatan 30.

The carrying amounts of the Group’s long-termemployee benefit liability as of December 31, 2013and 2012 amounted to US$13,235,976 andUS$12,872,763, respectively. Further details aredisclosed in Note 30.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yangpenentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalamkegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitasatas pajak penghasilan badan berdasarkanestimasi apakah akan terdapat tambahan pajakpenghasilan badan. Nilai tercatat atas utang pajakpenghasilan Pasal 25 dan 29 Grup masing-masingberjumlah AS$1.249.505 dan AS$1.111.628masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkandalam Catatan 23.

Significant judgment is involved in determining theprovision for corporate income tax. There arecertain transactions and computation for which theultimate tax determination is uncertain during theordinary course of business. The Group recognizesliabilities for expected corporate income tax issuesbased on estimates of whether additional corporateincome tax will be due. The carrying amounts ofthe Group’s income taxes payable underArticles 25 and 29 amounted to US$1,249,505 andUS$1,111,628 as of December 31, 2013 and 2012,respectively. Further details are disclosed inNote 23.

Page 353: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

66

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Realisasi Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat asetpajak tangguhan pada setiap akhir periodepelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesarpenghasilan kena pajak tersedia untukpenggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajaktangguhan tersebut. Penelaahan Grup ataspengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaantemporer yang dapat dikurangkan didasarkan atastingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajakpada periode pelaporan berikutnya.

The Group reviews the carrying amounts ofdeferred tax assets at the end of each reportingperiod and reduces these to the extent thatsufficient taxable income will be available to allowall or part of the deferred income tax assets to beutilized. The Group’s assessment on therecognition of deferred tax assets on deductibletemporary differences is based on the level andtiming of forecasted taxable income of thesubsequent reporting periods.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan padahasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasidi masa depan terhadap pendapatan dan beban,serta strategi perencanaan perpajakan di masadepan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwaGrup dapat menghasilkan penghasilan kena pajakyang memadai untuk memungkinkan penggunaansebagian atau seluruh bagian dari aset pajaktangguhan tersebut. Nilai tercatat atas aset pajaktangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012 masing-masing sebesar AS$23.574.643dan AS$18.726.072. Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 23e.

The forecast of taxable income is based on theGroup’s past results and future expectations onrevenues and expenses as well as future taxplanning strategies. However, there is noassurance that the Group will generate sufficienttaxable income to allow all or part of the deferredtax assets to be utilized. The carrying amounts ofthe Group’s deferred tax assets as ofDecember 31, 2013 and 2012 amounted toUS$23,574,643 and US$18,726,072, respectively.Further details are disclosed in Note 23e.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskalyang belum digunakan sepanjang besarkemungkinannya bahwa penghasilan kena pajakakan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapatdigunakan. Estimasi signifikan oleh manajemendisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajaktangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saatpenggunaan dan tingkat penghasilan kena pajakdan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unusedtax losses to the extent that it is probable thattaxable profit will be available against which thelosses can be utilized. Significant managementestimates are required to determine the amount ofdeferred tax assets that can be recognized, basedupon the likely timing and the level of future taxableprofits, together with future tax planning strategies.

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Liabilities

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapatmenentukan secara pasti jumlah liabilitas pajakmereka pada saat ini atau masa depan karenaproses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yangmasih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkaitdengan interpretasi dari peraturan perpajakan yangkompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilankena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Group may not beable to determine the exact amount of its current orfuture tax liabilities due to ongoing investigations bythe taxation authority. Uncertainties exist withrespect to the interpretation of complex taxregulations and the amount and timing of futuretaxable income.

Page 354: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

67

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure

Dalam menentukan jumlah yang harus diakuiterkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grupmenerapkan pertimbangan yang sama yang akanmereka gunakan dalam menentukan jumlahcadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAKNo. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensidan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuksemua posisi pajak terkait dengan pajakpenghasilan untuk menentukan apakah liabilitaspajak atas manfaat pajak yang belum diakui harusdiakui.

In determining the amount to be recognized inrespect of an uncertain tax liability, the Groupapplies similar considerations as it would use indetermining the amount of a provision to berecognized in accordance with PSAK No. 57(Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilitiesand Contingent Assets”. The Group makes ananalysis of all tax positions related to income taxesto determine whether a tax liability of unrecognizedtax benefit should be recognized.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Penyisihan penurunan nilai persediaan diestimasiberdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia,termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisifisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar,estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biayayang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasikembali dan disesuaikan jika terdapat tambahaninformasi yang mempengaruhi jumlah yangdiestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelumpenyisihan penurunan nilai pasar pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingsebesar AS$32.188.794 dan AS$46.029.050.Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 8.

Allowance for decline in value of inventories isestimated based on the best available facts andcircumstances, including but not limited to, thephysical conditions of the inventories owned, theirmarket selling prices, estimated costs ofcompletion and estimated costs to sell. Theprovisions are re-evaluated and adjusted asadditional information received affects the amountestimated. The carrying amounts of the Group’sinventories before allowance for decline in marketvalues as of December 31, 2013 and 2012amounted to US$32,188,794 and US$46,029,050,respectively. Further details are disclosed inNote 8.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitaskeuangan dicatat dalam laporan posisi keuangankonsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yangaktif, maka nilai wajarnya ditentukan denganmenggunakan teknik penilaian termasuk model“discounted cash flow”. Masukan untuk modeltersebut dapat diambil dari pasar yang dapatdiobservasi, tetapi apabila hal ini tidakdimungkinkan, pertimbangan disyaratkan dalammenetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebutmencakup penggunaan masukan seperti risikolikuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahandalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebutdapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumenkeuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financialliabilities recorded in the consolidated statement offinancial position cannot be derived from activemarkets, their fair value is determined usingvaluation techniques including the “discountedcash flow” model. The inputs to these models aretaken from observable markets where possible, butwhere this is not feasible, a degree of judgment isrequired in establishing fair values. The judgmentsinclude considerations of inputs such as liquidityrisk, credit risk and volatility. Changes inassumptions about these factors could affect thereported fair value of financial instruments.

Page 355: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

68

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi Cadangan Reserve Estimates

Cadangan merupakan estimasi jumlah batubarayang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legaldari wilayah kuasa pertambangan milik TIA, Mifadan BEL (“Grup Pertambangan Batubara”). GrupPertambangan Batubara menentukan danmelaporkan cadangan batubara berdasarkanprinsip-prinsip yang terkandung dalam “StandarNasional Indonesia”. Dalam memperkirakancadangan batubara diperlukan beberapa asumsiseperti faktor geologi, teknis dan ekonomi,termasuk jumlah, teknik produksi, rasiopengupasan tanah, biaya produksi, biayatransportasi, permintaan komoditas, hargakomoditas dan nilai tukar mata uang.

Reserves are estimates of the quantity of coal thatcan be economically and legally extracted fromTIA, Mifa and BEL’s (“Coal Mining Group”) miningauthorization areas. The Coal Mining Groupdetermines and reports its coal reserves under theprinciples incorporated in the “Standar NasionalIndonesia”. In order to estimate coal reserves,assumptions are required about a range ofgeological, technical and economic factors,including quantities, production techniques,stripping ratio, production costs, transport costs,commodity demand, commodity prices andexchange rates.

Penaksiran jumlah dan/atau nilai kalori cadanganbatubara mengharuskan ukuran, bentuk dankedalaman batubara atau lahan ditentukan denganmenganalisa data geologis seperti sampelpengeboran. Proses ini mungkin memerlukanpertimbangan geologis yang kompleks dan sulitdalam menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or calorific value ofcoal reserves requires the size, shape and depth ofcoal bodies or fields to be determined by analyzinggeological data such as drilling samples. Thisprocess may require complex and difficultgeological judgments to interpret the data.

Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakandalam membuat estimasi cadangan berubah dariwaktu ke waktu dan karena tambahan datageologis dihasilkan selama periode operasi, makajumlah estimasi cadangan dapat berubah dariwaktu ke waktu. Perubahan cadangan yangdilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisikeuangan Grup Pertambangan Batubara dalamberbagai cara, di antaranya:

Because the economic assumptions used toestimate reserves change from period to period,and because additional geological data aregenerated during the course of operations,estimates of reserves may change from period toperiod. Changes in reported reserves may affectthe Coal Mining Group’s financial results andpositions in a number of ways, including thefollowing:

- Penyusutan dan amortisasi yang dibebankandalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian dapat berubah jika biayatersebut ditentukan berdasarkan basis unitproduksi.

- Provisi untuk pengelolaan dan reklamasilingkungan hidup dapat berubah karenaperubahan estimasi cadangan mempengaruhiekspektasi atas saat atau biaya kegiatan-kegiatan tersebut.

- Depreciation and amortization charged in theconsolidated statements of comprehensiveincome may change where such charges aredetermined on the units-of-production basis.

- Provision for environmental and reclamationcosts may change where changes in estimatedreserves affect expectations about the timing orcost of these activities.

Page 356: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

69

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Tambang Dalam Pengembangan Mines Under Construction

Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubarauntuk biaya eksplorasi menyebabkan adanyabeberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatuarea of interest dimana biaya tersebut dianggapdapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi dimasa depan atau penjualan atau dimana kegiatanbelum mencapai tahap yang memungkinkanpenilaian yang wajar atas keberadaan cadangan.Kebijakan ini mengharuskan manajemen untukmembuat estimasi dan asumsi tertentusehubungan peristiwa dan keadaan di masadepan, khususnya apakah operasi ekstraksi yangekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraandan asumsi tersebut dapat berubah seiringtersedianya informasi baru. Jika, setelah biayadikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapatdipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebutdibebankan dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian.

The Coal Mining Group’s accounting policy forexploration expenditure results in certain items ofexpenditure being capitalized for an area of interestwhere it is considered likely to be recoverable byfuture exploitation or sale or where the activitieshave not yet reached a stage which permits areasonable assessment of the existence ofreserves. This policy requires management tomake certain estimates and assumptions as tofuture events and circumstances, in particularwhether an economically viable extractionoperation can be established. Any such estimatesand assumptions may change as new informationbecomes available. If, after having capitalized theexpenditure under the policy, a judgment is madethat recovery of the expenditure is unlikely, thecapitalized amount will be charged to theconsolidated statement of comprehensive income.

Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukanpengesahan proyek oleh tingkat manajemen yangberwenang. Manajemen melakukan pertimbanganuntuk menentukan kapan suatu proyek layakdikembangkan secara ekonomis. Dalammelaksanakan pertimbangan tersebut, manajemenperlu membuat estimasi dan asumsi tertentuseperti yang dijelaskan di atas untuk biayaeksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi danasumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianyainformasi baru. Jika, setelah memulai kegiatanpengembangan, dinilai bahwa terdapat penurunannilai aset pengembangan, jumlah penurunan nilaiakan dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian. Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 11.

Development activities commence after projectsanctioning by the appropriate level ofmanagement. Judgment is applied by managementin determining when a project is economicallyviable. In exercising this judgment, management isrequired to make certain estimates andassumptions similar to those described above forcapitalized exploration expenditure. Any suchestimates and assumptions may change as newinformation becomes available. If, after havingcommenced the development activity, a judgmentis made that a development asset is impaired, theappropriate amount will be charged to theconsolidated statement of comprehensive income.Further details are disclosed in Note 11.

Page 357: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

70

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Provisi untuk Biaya Pengelolaan dan ReklamasiLingkungan Hidup

Provision for Environmental and ReclamationCosts

Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubaradalam pengakuan nilai provisi untuk biayapengelolaan dan reklamasi lingkungan hidupmembutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan,seperti persyaratan hukum dan regulasi yangrelevan, serta waktu, cakupan dan biaya yangdibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan danreklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian inidapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktualdimasa mendatang dengan jumlah yangdicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakuiuntuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secaraberkala berdasarkan pada fakta dan keadaan padasaat itu. Saldo provisi ini dicatat sebagai bagiandari “Provisi untuk Kewajiban Restorasi Lingkungan”(Catatan 19).

The Coal Mining Group’s accounting policy for therecognition of provision for environmental andreclamation costs requires significant estimatesand assumptions, such as requirements of therelevant legal and regulatory framework, and thetiming, extent and costs of required environmentaland reclamation activity. These uncertainties mayresult in future actual expenditure differing from theamounts currently provided. The provisionrecognized for each location is periodicallyreviewed and updated based on the facts andcircumstances available at that time. The balanceof the provision is recorded as part of “Provision forEnvironmental Restoration Obligation” (Note 19).

Biaya Pengupasan Tangguhan Deferred Stripping Costs

Grup Pertambangan Batubara menangguhkanbiaya pengupasan tanah yang timbul selama tahapproduksi operasinya. Perhitungan ini memerlukanpertimbangan dan estimasi seperti perkiraanjumlah bcm (bank cubic meter) lapisan tanahpenutup yang akan dibuang sepanjang umur areapertambangan dan cadangan yang secaraekonomis dapat diekstrak. Perubahan pada umurdan desain tambang biasanya akan menghasilkanperubahan pada rasio pengupasan yangdiharapkan (rasio lapisan tanah penutup terhadapcadangan mineral). Perubahan ini dicatat secaraprospektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkandalam Catatan 11.

The Coal Mining Group defers advanced strippingcosts incurred during the production stage of itsoperations. This calculation requires the use ofjudgments and estimates such as estimates of bcm(bank cubic meter) of overburden to be removedover the life of the mining area and economicallyrecoverable reserves extracted as a result.Changes in a mine’s life and design will usuallyresult in changes to the expected stripping ratio(overburden to mineral reserves ratio). Thesechanges are accounted for prospectively. Furtherdetails are disclosed in Note 11.

Page 358: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

71

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Tanggal Mulai Produksi Production Start Date

Grup Pertambangan Batubara menilai kondisisetiap tambang dalam tahap pengembangan untukmenetapkan kapan suatu tambang dipindahkan ketahap produksi yaitu saat dimana tambang tersebutsecara substansial telah dikembangkan dan siapuntuk berproduksi secara komersial. Kriteria yangdigunakan untuk menentukan tanggal mulaiproduksi didasarkan pada kondisi masing-masingtambang, seperti kompleksitas dan lokasi tambangyang dimaksud. Grup mempertimbangkanbeberapa kriteria dalam menentukan kapan tahapproduksi dapat dimulai dan mereklasifikasi nilaiterkait dari “Biaya Eksplorasi dan PengembanganTambang Ditangguhkan Sehubungan dengan Areaof Interest yang belum Mencapai Tahap ProduksiKomersial” menjadi “Biaya Eksplorasi danPengembangan Tambang DitangguhkanSehubungan dengan Area of Interest yang telahMencapai Tahap Produksi Komersial”.

The Coal Mining Group assesses the stage of eachmine under development to determine when a minemoves into the production stage, being the timewhen the mine is substantially developed andready for commercial production. The criteria usedto assess the start date are determined based onthe unique nature of each mine constructionproject, such as the complexity of a plant and itslocation. The Group considers various relevantcriteria to assess when the production phase isconsidered to commence and all related amountsare reclassified from “Deferred Mining Explorationand Development Costs Related to Areas ofInterest which have not yet Reached theCommercial Production Stage” to “Deferred MiningExploration and Development Costs related toAreas of Interest which have Reached theCommercial Production Stage”.

Berikut beberapa kriteria yang digunakan, termasuknamun tidak terbatas:- Besaran belanja modal yang telah terjadi

dibandingkan dengan estimasi biayakonstruksi awal;

- Penyelesaian periode pengujian yangmemadai atas tambang beserta peralatannya;

- Kemampuan untuk memproduksi hasiltambang dalam bentuk siap jual (denganspesifikasi tertentu);

- Kemampuan untuk mempertahankankesinambungan produksi.

Some of the criteria used will include, but are notlimited to, the following:- Level of capital expenditure incurred

compared to the original construction costestimates;

- Completion of a reasonable period of testingof the mine plant and equipment;

- Ability to produce metal in saleable form(within specifications);

- Ability to sustain ongoing production.

Pada saat sebuah tambang dalam tahappengembangan/konstruksi dipindahkan ke tahapproduksi, kapitalisasi biaya pengembangantambang dihentikan dan biaya yang timbul dicatatsebagai bagian dari beban pokok penjualan danpendapatan jasa, kecuali untuk biaya yangmemenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sehubungandengan penambahan atau pengembangan propertipertambangan atau pengembangan cadangantambang. Pada tahap ini penyusutan/amortisasidimulai.

When a mine development/construction projectmoves into the production stage, the capitalizationof certain mine development/construction costsceases and costs are either regarded as formingpart of the cost of goods sold and services, exceptfor costs that qualify for capitalization relating tomining asset additions or improvements ormineable reserve development. It is also at thispoint that depreciation/amortization commences.

Page 359: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

72

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN(lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY(continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari asetatau unit penghasil kas (“UPK”) melebihi nilaiterpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajardikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual berdasarkan data yang tersedia daritransaksi penjualan yang mengikat dalam sebuahtransaksi wajar dari aset serupa atau harga pasaryang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasanuntuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilaipakai berdasarkan pada model arus kas yangdidiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaranuntuk lima tahun yang akan datang dan tidaktermasuk aktivitas restrukturisasi yang belumdilakukan oleh Grup atau investasi signifikan dimasa datang yang akan memutakhirkan kinerjaaset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan palingdipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakandalam model arus kas yang didiskontokan,sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masadatang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhanyang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

Impairment exists when the carrying value of anasset or cash generating unit (“CGU”) exceeds itsrecoverable amount, which is the higher of its fairvalue less costs to sell and its value in use. The fairvalue less costs to sell calculation is based onavailable data from binding sales transactions in anarm’s length transaction of similar assets orobservable market prices less incremental costs fordisposing the asset. The value in use calculation isbased on a discounted cash flow model. The cashflows data are derived from budget for the next fiveyears and do not include restructuring activities thatthe Group is not yet committed to or significantfuture investments that will enhance the asset’sperformance of the CGU being tested. Therecoverable amount is most sensitive to thediscount rate used for the discounted cash flowmodel as well as the expected future cash inflowsand the growth rate used for extrapolationpurposes.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,manajemen berkeyakinan bahwa tidak adaperistiwa atau perubahan keadaan yangmengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan.

As of December 31, 2013 and 2012, managementbelieves that there is no event or change incircumstances that may indicate any impairment ofnon-financial assets value.

Page 360: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

73

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Kas Cash on handRupiah 145.425 156.195 RupiahDolar Amerika Serikat 2.506 21.561 United States dollarMata uang asing lainnya 45 45 Other foreign currencies

Sub-total 147.976 177.801 Sub-total

Bank Cash in banksPihak ketiga Third parties

Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.856.473 6.231.821 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ANZ Panin 677.704 757.033 PT Bank ANZ PaninPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 492.381 - PT Bank Muamalat Indonesia TbkCitibank N.A., Indonesia 386.382 1.026.898 Citibank N.A., IndonesiaPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 112.816 569.259 (Persero) TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 68.393 3.688.673 PT Bank Internasional IndonesiaTbkPT Bank ICBC Indonesia 57.449 37.760 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank DBS Indonesia 52.365 35.715 PT Bank DBS IndonesiaStandard Chartered Bank, Indonesia 36.905 35.064 Standard Chartered Bank, IndonesiaPT Bank Syariah Mandiri 14.214 - PT Bank Syariah MandiriLain-lain 50.872 45.562 Others

Dolar Amerika Serikat United States dollarPT Bank ANZ Panin 9.300.173 15.004.170 PT Bank ANZ PaninPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.663.091 12.881.460 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank QNB Kesawan Tbk 2.871.319 - PT Bank QNB Kesawan TbkCitibank N.A., Indonesia 784.642 502.985 Citibank N.A., IndonesiaStandard Chartered Bank, Indonesia 515.652 89.475 Standard Chartered Bank, IndonesiaPT Bank DBS Indonesia 164.547 355.097 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk 60.753 32.278 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank UOB Indonesia - 4.017.247 PT Bank UOB Indonesia

EuroEropa European EuroPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.208 22.757 PT Bank Mandiri (Persero) TbkCitibank N.A., Indonesia 5.203 4.311 Citibank N.A., IndonesiaStandard Chartered Bank, Indonesia 3.700 12.317 Standard Chartered Bank, Indonesia

Lain-lain 45.163 36.600 Others

Sub-total 29.228.405 45.386.482 Sub-total

Deposito Berjangka Time depositsRupiah Rupiah

PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan PensiunanNasional Tbk 19.281.319 10.134.436 Nasional Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 13.947.001 209.119 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 2.518.664 17.063.082 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank UOB Buana 2.461.235 - PT Bank UOB BuanaPT Bank OCBC NISP Tbk 2.461.235 - PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank QNB Kesawan Tbk 1.640.824 - PT Bank QNB Kesawan TbkPT Bank Bukopin Tbk 615.309 1.054.809 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Negara Indonesia Tbk 451.227 - PT Bank Negara Indonesia TbkPT Bank Tabungan Negara Tbk 402.002 - PT Bank Tabungan Negara TbkPT Bank ANZ Panin 184.593 - PT Bank ANZ PaninPT Bank Mega Tbk 106.654 - PT Bank Mega TbkCitibank, N.A., Indonesia 57.429 - Citibank, N.A., IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 15.557.853 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk - 17.063.082 PT Bank Permata TbkPT Bank DBS Indonesia - 206.910 PT Bank DBS Indonesia

Page 361: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

74

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Deposito Berjangka (lanjutan) Time deposits (continued)Dolar Amerika Serikat United States dollar

PT Bank QNB Kesawan Tbk 6.284.104 - PT Bank QNB Kesawan TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 5.450.000 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Mega Tbk 2.500.000 - PT Bank Mega TbkPT Bank UOB Buana 1.500.000 - PT Bank UOB BuanaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 480.000 200.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ANZ Panin 350.000 - PT Bank ANZ PaninPT Bank Internasional Indonesia Tbk - 1.400.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Sub-total 60.691.596 62.889.291 Sub-total

Total kas dan setara kas 90.067.977 108.453.574 Total cash and cash equivalents

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahunadalah sebagai berikut:

The ranges of interest rates on time deposit perannum were as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Rupiah 4,19% - 11,75% 2,00% - 8,25% RupiahDolar Amerika Serikat 0,50% - 3,60% 0,25% - 3,00% United States dollar

5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 5. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Deposito berjangka Time depositsDolar Amerika Serikat United States dollar

PT Bank Internasional PT Bank InternasionalIndonesia Tbk 10.706.319 - Indonesia Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.500.000 - PT Bank CIMB Niaga TbkRupiah Rupiah

PT Bank Internasional PT Bank InternasionalIndonesia Tbk - 19.491.262 Indonesia Tbk

Kas di bank yang dibatasipenggunaannya Restricted cash in banksPT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB”) 776.000 - PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNB”)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(“Mandiri”) 260.727 103.947 (“Mandiri”)

Total 14.243.046 19.595.209 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahunadalah sebagai berikut:

The ranges of interest rates on time deposit perannum were as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Rupiah 9,25% 5,50% - 6,25% RupiahDolar Amerika Serikat 3,20% - 3,25% 1,32% - 3,00% United States dollar

Deposito berjangka yang ditempatkan padaPT Bank Internasional Indonesia Tbk dan PT BankCIMB Niaga Tbk merupakan deposito berjangkadengan jatuh tempo lebih dari 3 bulan.

Time deposits which were placed in PT BankInternasional Indonesia Tbk and PT Bank CIMBNiaga Tbk represent time deposits with maturity ofmore than 3 months.

Page 362: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

75

5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) 5. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo kas yangdibatasi penggunaannya milik Mifa dan TIA padaQNB masing-masing sebesar AS$516.000 danAS$260.000 digunakan untuk pembayaran bungaatas pinjaman ke QNB (Catatan 16).

As of December 31, 2013, the balances of therestricted cash in QNB of Mifa and TIA amountingto US$516,000 and US$260,000 are used for loaninterest payment to QNB (Note 16).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo kas yang dibatasi penggunaannyamilik CKB pada Mandiri masing-masing sebesarRp3,2 miliar (setara dengan AS$260.727) danRp1,01 miliar (setara dengan AS$103.947)merupakan uang muka pelanggan dari PT TrakindoUtama dan PT Chakra Jawara, seluruhnya pihakberelasi, yang khusus digunakan untukpembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance)sehubungan dengan proses pengeluaran barang dipelabuhan.

As of December 31, 2013 and 2012, the balancesof the restricted cash in Mandiri of CKB amountingto Rp3.2 billion (equivalent to US$260,727) andRp1.01 billion (equivalent to US$103,947),respectively, are related to deposits fromPT Trakindo Utama and PT Chakra Jawara, relatedparties, which are solely for the payments of taxclearance in connection with the goods handlingactivities in ports.

6. PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH 6. TRADE RECEIVABLES - NET AND NOTERECEIVABLE

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Piutang usaha Trade receivablesPihak ketiga 194.938.978 183.292.020 Third partiesPenyisihan kerugian penurunan nilai (13.154.987) (3.085.473) Allowance for impairment losses

Neto 181.783.991 180.206.547 Net

Dikurangi bagian yang jatuh tempokurang dari satu tahun (161.611.965) (180.206.547) Less short-term portion

Bagian jangka panjang 20.172.026 - Long-term maturity

Pihak berelasi (Catatan 31) 14.258.958 14.621.851 Related parties (Note 31)Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.102.654) - Allowance for impairment losses

Neto 13.156.304 14.621.851 Net

Piutang usaha - neto 174.768.269 194.828.398 Trade receivables - net

Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkanpelanggan adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables from third partiesbased on customers are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

PT Riau Bara Harum 48.088.632 29.490.229 PT Riau Bara HarumPT Rinjani Kertanegara 26.160.773 22.307.208 PT Rinjani KertanegaraPT Tunas Muda Jaya 23.917.627 4.593.892 PT Tunas Muda JayaPT PLN (Persero) 17.431.916 16.609.900 PT PLN (Persero)Xiamen C&D Energy Resources Co., Ltd. 7.901.084 - Xiamen C&D Energy Resources Co., Ltd.PT Mahakam Sumber Jaya 7.656.929 14.266.735 PT Mahakam Sumber JayaPT Realita Jaya Mandiri 6.533.085 - PT Realita Jaya MandiriPT Titan Wijaya 3.465.989 26.683.403 PT Titan WijayaLain-lain 53.782.943 69.340.653 Others

Total 194.938.978 183.292.020 Total

Page 363: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

76

6. PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH(lanjutan)

6. TRADE RECEIVABLES - NET AND NOTERECEIVABLE (continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on currenciesare as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Dolar Amerika Serikat 162.313.268 156.761.204 United States dollarRupiah 46.883.940 41.152.663 RupiahMata uang asing lainnya 728 4 Other foreign currencies

Total 209.197.936 197.913.871 TotalPenyisihan kerugian penurunan nilai (14.257.641) (3.085.473) Allowance for impairment lossesDikurangi bagian yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun (20.172.026) - Less long-term portion

Piutang usaha - neto 174.768.269 194.828.398 Trade receivables - net

Analisis umur piutang usaha adalah sebagaiberikut:

The aging analysis of trade receivables is asfollows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Belum jatuh tempo 99.532.566 97.677.163 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:

1 sampai 30 hari 27.718.905 26.417.116 1 to 30 days31 sampai 60 hari 7.973.469 25.543.501 31 to 60 days61 sampai 90 hari 6.348.767 11.610.696 61 to 90 daysLebih dari 90 hari 67.624.229 36.665.395 More than 90 days

Total 209.197.936 197.913.871 TotalPenyisihan kerugian penurunan nilai (14.257.641) (3.085.473) Allowance for impairment lossesDikurangi bagian yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun (20.172.026) - Less long-term portion

Piutang usaha - neto 174.768.269 194.828.398 Trade receivables - net

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang usaha adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairmentlosses on trade receivables are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013/

Year ended December 31, 2013Individual/ Kolektif/Individual Collective Total

Saldo awal 3.085.473 - 3.085.473 Beginning balancePenyisihan selama tahun berjalan 12.149.850 - 12.149.850 Provision during the yearPemulihan penyisihan (287.679) - (287.679) Recovery of allowancePenghapusan (310.432) - (310.432) Write-offPenyesuaian translasi (379.571) - (379.571) Translation adjustmentSaldo akhir 14.257.641 - 14.257.641 Ending Balance

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012/

Year ended December 31, 2012Individual/ Kolektif/Individual Collective Total

Saldo awal 2.283.550 - 2.283.550 Beginning balancePenyisihan selama tahun berjalan 946.576 - 946.576 Provision during the yearPemulihan penyisihan (17.129) - (17.129) Recovery of allowancePenyesuaian translasi (127.524) - (127.524) Translation adjustmentSaldo akhir 3.085.473 - 3.085.473 Ending Balance

Page 364: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

77

6. PIUTANG USAHA - NETO DAN WESEL TAGIH(lanjutan)

6. TRADE RECEIVABLES - NET AND NOTERECEIVABLE (continued)

Piutang dari PT Titan Wijaya diselesaikan denganwesel tagih dengan jangka waktu 1 tahun dandikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Padatanggal 31 Desember 2013, saldo wesel tagihtersebut sebesar AS$23.973.298.

Receivable from PT Titan Wijaya was settled bynote receivable with term of 1 year and bearsinterest at 12% per annum. As of December 31,2013, the outstanding balance of note receivableamounted to US$23,973,298.

Piutang dari beberapa pelanggan sejumlahAS$98,2 juta telah disepakati akan dilunasi secaracicilan dengan jangka waktu 2 tahun dandikenakan bunga Singapore Interbank OfferedRate (“SIBOR”) ditambah 8,05% per tahun.

Receivable from several customers totaling toUS$98.2 million has been agreed to be settled byinstallment basis in 2 years and bear interest atSingapore Interbank Offered Rate (“SIBOR”) plusapplicable margin of 8.05% per annum.

Piutang usaha milik SSB, CK, CKB, TIA, Mifa, BEL,MDB dan Reswara pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012 digunakan sebagai jaminan atasutang bank masing-masing entitas anak tersebut(Catatan 14 dan 16).

Trade receivables owned by SSB, CK, CKB, TIA,Mifa, BEL, MDB and Reswara as of December 31,2013 and 2012 were pledged as collateral for theirrespective loans payable (Notes 14 and 16).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaanakun piutang masing-masing pelanggan padasetiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapatbahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yangdibentuk adalah cukup untuk menutupkemungkinan kerugian atas tidak tertagihnyapiutang usaha.

Based on the review of the status of the individualreceivables at the end of each year, the Group’smanagement is of the opinion that the allowancefor impairment losses of receivables is adequate tocover any loss from uncollectible accounts.

7. JASA PERTAMBANGAN DALAM PROSES 7. MINING SERVICES IN PROCESS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pelanggan: Customers:PT Arutmin Indonesia 5.696.529 16.990.685 PT Arutmin IndonesiaLain-lain 2.487.915 6.801.596 Others

Total jasa pertambangandalam proses 8.184.444 23.792.281 Total mining services in process

Akun ini terdiri dari biaya pengupasan tanahtambang, penambangan batubara, danpengangkutan batubara dalam penyediaan jasapertambangan, kepada PT Arutmin Indonesia danpelanggan lainnya, yang masih dalam pelaksanaandan akan ditagihkan seluruhnya pada saatbatubara tiba di pelabuhan.

This account pertains to costs incurred foroverburden works, coal extraction and coal haulingin providing of mining services to PT ArutminIndonesia and other customers, which are stillongoing and will be fully claimed when the coalproducts arrive at the port.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaanjasa pertambangan dalam proses, manajemenberpendapat bahwa penyisihan kerugian tidakdiperlukan.

Based on the review of the condition of miningservices in process, management is of the opinionthat no allowance for losses is required.

Page 365: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

78

8. PERSEDIAAN - NETO 8. INVENTORIES - NET

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Bahan baku dan barang setengah jadi 13.337.596 18.268.008 Raw materials and semi-finished goodsSuku cadang 7.726.882 10.362.667 Spare partsBarang dalam proses 6.836.678 13.065.205 Work in processBarang jadi 4.248.805 4.214.586 Finished goodsLain-lain 38.833 118.584 Others

Total 32.188.794 46.029.050 TotalPenyisihan penurunan nilai persediaan (102.288) (67.190) Allowance for decline in value

Persediaan - neto 32.086.506 45.961.860 Inventories - net

Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaanadalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for decline in valueof inventories are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Saldo awal 67.190 87.981 Beginning balancePenyisihan selama tahun berjalan 49.397 42.944 Provision during the yearPemulihan penyisihan - (58.724) Reversal of provisionPenyesuaian translasi (14.299) (5.011) Translation adjustment

Saldo akhir 102.288 67.190 Ending balance

Pemulihan penyisihan terjadi karena persediaanusang tersebut telah digunakan dan dijual.

Reversal of provision is due to the obsoleteinventories that are already used and sold.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisipersediaan pada setiap akhir tahun, manajemenGrup berpendapat bahwa penyisihan penurunannilai persediaan adalah cukup untuk menutupikemungkinan kerugian penurunan nilai yangmungkin timbul dari tidak terpulihkannyapersediaan yang lambat pergerakannya.

Based on the review of the condition of inventoriesat the end of each year, the Group’s managementis of the opinion that the allowance for decline invalue of inventories is adequate to cover possiblelosses that may arise from non-recoverability ofslow-moving inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan milikentitas anak telah diasuransikan terhadap risikokebakaran dan risiko lainnya dengan nilaipertanggungan sebesar AS$27.589.317.Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilaitersebut cukup untuk menutupi kerugian yangmungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2013, the inventories ofsubsidiaries are covered by insurance againstlosses by fire and other risks totallingUS$27,589,317. The Group’s managementbelieves that the above coverage is sufficient tocover possible losses arising from those risks.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, persediaan milik CK, TIA, BEL dan Mifadigunakan sebagai jaminan atas utang bankmasing-masing entitas anak tersebut (Catatan 14dan 16).

As of December 31, 2013 and 2012, inventoriesowned by CK, TIA, BEL and Mifa were pledged ascollateral for their respective loans payable(Notes 14 and 16).

Page 366: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

79

9. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 9. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Metode ekuitas: Equity method:PT Meppo-Gen PT Meppo-Gen

(dahulu PT Metaepsi Pejebe (formerly PT Metaepsi PejebePower Generation) 7.338.103 6.689.192 Power Generation)

Kerjasama Operasi dengan Joint Operation withPT Jaya Dinamika PT Jaya DinamikaGeohidroenergi (“JOA”) 41.697 52.559 Geohidroenergi (“JOA”)

Total 7.379.800 6.741.751 Total

Meppo-Gen Meppo-Gen

Pada tanggal 24 November 2010, SS mengakuisisi27.900 saham Meppo-Gen (dengan nilai nominalsebesar Rp1.000.000 per saham) dari PT WidjajaTunggal Sejahtera sebesar AS$6.500.000, yangmewakili 20% kepemilikan saham di Meppo-Gen.Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi SS padaMeppo-Gen terdilusi menjadi 12% sehubungandengan konversi pinjaman ke modal berdasarkanBerita Acara Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa Meppo-Gen tanggal 26 Oktober 2011. Olehkarena itu, SS telah menghentikan pencatatandengan menggunakan metode ekuitas danmencatat investasinya sebagai aset keuangansesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejaktanggal tersebut di atas.

On November 24, 2010, SS acquired27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 pershare) of Meppo-Gen from PT Widjaja TunggalSejahtera for US$6,500,000, representing 20%equity ownership in Meppo-Gen. On October 31,2011, SS’s investment in Meppo-Gen was dilutedto 12% related to the convertion of convertibleloans to shares equity based on the Minutes ofExtraordinary Shareholders’ General Meeting ofMeppo-Gen dated October 26, 2011. Consequently,SS has discontinued the use of the equity methodand has accounted for the investment as financialasset in accordance with PSAK No. 55 (Revised2006) from that date.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan BeritaAcara Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaMeppo-Gen, para pemegang saham sepakat untukmelakukan pembatalan atas konversi pinjaman kemodal. Oleh karena itu, SS melakukan pencatatandengan menggunakan metode ekuitas kembalisejak tahun 2012.

On October 29, 2012, based on the Minutes ofExtraordinary Shareholders’ General Meeting ofMeppo-Gen, the shareholders agreed to cancel theconvertion of their convertible loans to sharesequity. Consequently, SS has started the use of theequity method since 2012.

JOA JOA

Pada tanggal 1 Oktober 2010, SS menandatanganiPerjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”)dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”)yang dibuat dengan Akta Notaris MohammadDalwan Ginting S.H., Sp.N., No. 1 tanggal1 Oktober 2010 untuk pengembangan PembangkitListrik Minihidro dalam satu program yang meliputimaksimum 10 sub-proyek (dengan kapasitasmaksimal 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur.

On October 1, 2010, SS entered into a JointOperation Agreement (“JOA”) with PT JayaDinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial DeedNo. 1 dated October 1, 2010 of Notary MohammadDalwan Ginting S.H., Sp.N., for the development ofa Minihydro Power Plant under a program coveringup to a maximum of 10 sub-projects (withmaximum capacity of 10 MW for each sub-project)in East Indonesia.

Page 367: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

80

9. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 9. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY(continued)

JOA (lanjutan) JOA (continued)

Selanjutnya, SS dan JDG juga akan melakukanperjanjian pemegang saham dimana dinyatakanbahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara SSdan JDG dalam mengembangkan proyekpembangkit listrik minihidro, yang dimulai dari JointOperation yakni tahap pra pengembangan hinggaberlanjut ke tahap Joint Venture yaknipembentukan perseroan terbatas dengan namaPT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamikadidirikan oleh SS dan JDG dengan Akta NotarisMohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapatpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012tanggal 17 April 2012.

Furthermore, SS and JDG also entered into anagreement of shareholders whereby it is stated thatthe JOA is the basis of cooperation between SSand JDG in developing mini hydro power plantprojects, which started from the Joint Operation,from pre-development stage to the Joint Venturestage, which is the establishment of a companynamed PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamikawas established by SS and JDG under NotarialDeed No. 9 dated January 18, 2012 of MohammadDalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has beenapproved by the Minister of Law and Human Rightsof the Republic of Indonesia based on DecisionLetter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 datedApril 17, 2012.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas dari entitasasosiasi adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the assets and liabilities ofassociate are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Total aset 21.313.972 17.098.178 Total assetsTotal liabilitas 16.709.820 14.542.709 Total liabilities

Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasiadalah sebagai berikut:

The Group’s share of the results of associate areas follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Laba tahun berjalan 1.822.266 94.174 Income for the year

10. ASET TETAP - NETO 10. FIXED ASSETS - NETTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/

Year ended December 31, 2013

Selisih SaldoSaldo awal/ Translasi/ Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Endingbalances Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Biaya perolehan Acquisition costKepemilikan langsung Direct ownershipTanah 10.927.074 9.412.893 512.839 (2.021.464) (1.730.980) 16.074.684 LandJalan dan infrastruktur 25.027.585 508.005 - 9.962.317 (951.484) 34.546.423 Road and infrastructureBangunan dan prasarana 41.093.235 2.597.033 4.332.133 (1.192.147) (5.392.359) 32.773.629 Building and improvementsPerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and

peralatan kantor 22.607.933 4.454.235 4.412.305 (3.551.628) (1.668.050) 17.430.185 equipmentKendaraan 7.342.725 40.730 528.147 1.449.600 (714.091) 7.590.817 VehiclesKapal 36.784.082 165.604 - 6.818.509 - 43.768.195 VesselsMesin dan peralatan 431.743.587 113.754.805 47.162.725 90.328.432 (60.859.477) 527.804.622 Machineries and equipment

Sub-total 575.526.221 130.933.305 56.948.149 101.793.619 (71.316.441) 679.988.555 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 62.709.217 47.470.287 747.714 (42.520.591) (739.332) 66.171.867 Construction in progress

Uang muka pembelian Advances for purchasekapal 12.218.019 8.225.803 - (20.443.822) - - of vessels

Page 368: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

81

10. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 10. FIXED ASSETS - NET (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (lanjutan)/Year ended December 31, 2013 (continued)

Selisih SaldoSaldo awal/ Translasi/ Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Endingbalances Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Sewa pembiayaan Finance leasePerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and

peralatan kantor 15.054.564 - (14.538.733) - 515.831 equipmentKendaraan 7.047.392 503.049 59.418 (1.389.492) (1.326.806) 4.774.725 VehiclesMesin dan peralatan 254.564.282 811.942 17.445 (43.475.567) (8.342.518) 203.540.694 Machineries and equipmentKapal - - - 27.455.903 - 27.455.903 VesselsAset dalam penyelesaian - Construction in progress -

mesin dan peralatan 6.463.414 417.903 - (6.881.317) - - machineries and equipment

Sub-total 283.129.652 1.732.894 76.863 (38.829.206) (9.669.324) 236.287.153 Sub-total

Total biaya perolehan 933.583.109 188.362.289 57.772.726 - (81.725.097) 982.447.575 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung Direct ownershipJalan dan infrastruktur 3.018.180 3.313.331 - 290.596 (101.587) 6.520.520 Road and infrastructureBangunan dan prasarana 6.220.747 3.236.645 1.851.525 (369.729) (1.070.501) 6.165.637 Building and improvementsPerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures

peralatan kantor 9.958.236 6.270.015 4.026.332 (3.222.538) (1.061.682) 7.917.699 and equipmentKendaraan 4.672.874 520.608 528.147 1.054.056 (604.956) 5.114.435 VehiclesKapal 3.912.874 3.050.299 - 70.112 (40.892) 6.992.393 VesselsMesin dan peralatan 167.370.554 48.779.215 26.384.062 95.108.181 (30.005.647) 254.868.241 Machineries and equipment

Sub-total 195.153.465 65.170.113 32.790.066 92.930.678 (32.885.265) 287.578.925 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance leasePerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures

peralatan kantor 1.308.494 2.423.402 - (3.275.876) - 456.020 and equipmentKendaraan 2.458.834 1.348.053 59.418 (1.008.183) (634.339) 2.104.947 VehiclesKapal - 1.383.861 - 167.635 - 1.551.496 VesselsMesin dan peralatan 150.531.750 20.527.860 17.055 (88.814.254) (5.110.544) 77.117.757 Machineries and equipment

Sub-total 154.299.078 25.683.176 76.473 (92.930.678) (5.744.883) 81.230.220 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 349.452.543 90.853.289 32.866.539 - (38.630.148) 368.809.145 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 584.130.566 613.638.430 Carrying amount

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/Year ended December 31, 2012

Saldo dariEntitas Anakpada tanggal

akuisisi/ Selisih SaldoSaldo awal/ Balance from Translasi/ Akhir/Beginning Subsidiary at Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Endingbalances Acquisition Date Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Biaya perolehan Acquisition costKepemilikan langsung Direct ownershipTanah 9.484.273 155.712 1.986.710 - - (699.621) 10.927.074 LandJalan dan infrastruktur 6.828.413 - 3.406.417 - 14.797.710 (4.955) 25.027.585 Road and infrastructureBangunan dan prasarana 27.552.149 1.805.972 4.289.857 - 10.690.679 (3.245.422) 41.093.235 Building and improvementsPerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and

peralatan kantor 12.956.196 - 10.598.928 489.138 196.092 (654.145) 22.607.933 equipmentKendaraan 7.053.339 - 758.217 576.548 342.060 (234.343) 7.342.725 VehiclesKapal 12.880.880 - 335.124 - 24.141.780 (573.702) 36.784.082 VesselsMesin dan peralatan 297.550.575 7.259.229 86.707.226 12.532.534 72.803.219 (20.044.128) 431.743.587 Machineries and equipment

Sub-total 374.305.825 9.220.913 108.082.479 13.598.220 122.971.540 (25.456.316) 575.526.221 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 85.659.065 - 79.461.093 788.791 (102.058.941) 436.791 62.709.217 Construction in progress

Uang muka pembelian Advances for purchasekapal 7.077.238 - 35.431.982 - (30.291.201) - 12.218.019 of vessels

Sewa pembiayaan Finance leasePerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and

peralatan kantor - - - - 15.054.564 - 15.054.564 equipmentKendaraan 5.537.741 - 2.191.038 - (322.238) (359.149) 7.047.392 VehiclesMesin dan peralatan 213.313.592 - 56.735.835 - (12.425.591) (3.059.554) 254.564.282 Machineries and equipmentAset dalam penyelesaian - Construction in progress -

mesin dan peralatan 745.463 - - - 7.071.867 (1.353.916) 6.463.414 machineries and equipment

Sub-total 219.596.796 - 58.926.873 - 9.378.602 (4.772.619) 283.129.652 Sub-total

Total biaya perolehan 686.638.924 9.220.913 281.902.427 14.387.011 - (29.792.144) 933.583.109 Total acquisition cost

Page 369: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

82

10. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 10. FIXED ASSETS - NET (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (lanjutan)/Year ended December 31, 2012 (continued)

Saldo dariEntitas Anakpada tanggal

akuisisi/ Selisih SaldoSaldo awal/ Balance from Translasi/ Akhir/Beginning Subsidiary at Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Endingbalances Acquisition Date Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung Direct ownershipJalan dan infrastruktur 1.023.172 - 1.998.175 - - (3.167) 3.018.180 Road and infrastructureBangunan dan prasarana 3.810.347 331.512 2.315.697 - - (236.809) 6.220.747 Building and improvementsPerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures

peralatan kantor 5.403.242 - 5.124.880 374.155 61.167 (256.898) 9.958.236 and equipmentKendaraan 4.567.420 - 545.781 492.446 224.937 (172.818) 4.672.874 VehiclesKapal 1.824.587 - 2.108.330 - - (20.043) 3.912.874 VesselsMesin dan peralatan 141.691.821 1.347.992 52.891.066 9.918.168 (12.991.240) (5.650.917) 167.370.554 Machineries and equipment

Sub-total 158.320.589 1.679.504 64.983.929 10.784.769 (12.705.136) (6.340.652) 195.153.465 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance leasePerlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures

peralatan kantor - - 1.354.729 - (46.235) - 1.308.494 and equipmentKendaraan 1.346.640 - 1.368.736 - (224.937) (31.605) 2.458.834 VehiclesMesin dan peralatan 85.469.742 - 53.927.598 - 12.976.308 (1.841.898) 150.531.750 Machineries and equipment

Sub-total 86.816.382 - 56.651.063 - 12.705.136 (1.873.503) 154.299.078 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 245.136.971 1.679.504 121.634.992 10.784.769 - (8.214.155) 349.452.543 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 441.501.953 584.130.566 Carrying amount

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagaiberikut:

The details of gain on sale of fixed assets are asfollows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 312013 2012

Hasil penjualan aset tetap 41.509.880 3.837.314 Proceeds from sale of fixed assetsNilai tercatat aset tetap (24.566.630) (2.731.336) Carrying amount of fixed assets

Laba penjualan aset tetap - neto 16.943.250 1.105.978 Gain on sale of fixed assets - net

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagiandari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian.

Gain on sale of fixed assets is presented as part of“Other Operating Income” in the consolidatedstatements of comprehensive income.

Rincian penghapusan aset tetap dan klaimkerusakan kepada perusahaan asuransi adalahsebagai berikut:

The details of written-off of fixed assets anddamage claim to insurance company are asfollows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Penghapusan aset tetap 339.557 85.326 Write-off of fixed assetsKlaim kerusakan kepada

perusahaan asuransi - 785.580 Damage claim to insurance company

Total 339.557 870.906 Total

Page 370: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

83

10. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 10. FIXED ASSETS - NET (continued)

SSB dan TMT, pihak berelasi, telahmenandatangani Akta Jual Beli Tanah danBangunan yang berlokasi di Kawasan IndustriPulogadung dengan harga yang disepakati sebesarRp175 miliar (setara dengan AS$18.024.247)(Catatan 31b). Selanjutnya, SSB akan menyewatanah dan bangunan tersebut dari TMT untukjangka waktu 2 tahun dengan harga sewa sebesarRp11,76 miliar per tahun.

SSB and TMT, a related party, signed the Deed ofSale and Purchase of Land and Building located atKawasan Industri Pulogadung with the agreedprice of Rp175 billion (equivalent toUS$18,024,247) (Note 31b). Furthermore, SSB willlease the respective land and building from TMT for2 years with lease price of Rp11.76 billion per year.

Atas transaksi dengan pihak berelasi tersebut, SSBtelah menyampaikan kepada Otoritas JasaKeuangan (“OJK”) Laporan Penilaian Aset TetapNo. STH-2013-117-A tertanggal 16 Februari 2013dan Laporan Penilaian Kewajaran atas RencanaPenjualan Tanah dan BangunanNo. STH-2013-117-B tertanggal 25 Maret 2013yang keduanya diterbitkan oleh KJPP StefanusTonny Hardi & Rekan.

Related to the above transaction with related party,SSB has submitted to Indonesian FinancialServices Authority (“OJK”) the Fixed AssetsValuation Report No. STH-2013-117-A datedFebruary 16, 2013 and Fairness Opinion Report onthe Proposed Sale of Land and BuildingNo. STH-2013-117-B dated March 25, 2013, bothare published by KJPP Stefanus Tonny Hardi &Rekan.

Aset tetap dalam penyelesaian Construction in progress

Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari: Construction in progress consist of the following:Persentase Perkiraan Waktu

Penyelesaian/ Penyelesaian/Percentage of Biaya Perolehan/ Estimated Time of

31 Desember 2013 Completion Acquisition Cost Completion December 31, 2013

Bangunan dan prasarana 68% - 83% 64.394.006 April - Juli 2014/April - July 2014 Building and improvementsMesin dan peralatan 70% 1.456.746 April 2014/April 2014 Machineries and equipmentPerabot dan peralatan kantor 74% 321.115 Mei 2014/May 2014 Office furniture and fixtures

Total 66.171.867 Total

31 Desember 2012 December 31, 2012

Maret - Juni 2013/Mesin dan peralatan 88% 35.867.247 March - June 2013 Machineries and equipment

April - September 2013/Bangunan dan prasarana 72% 26.817.159 April - September 2013 Building and improvementsPerabot dan peralatan kantor 98% 24.811 Januari 2013/January 2013 Office furniture and fixtures

Total 62.709.217 Total

Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapathambatan yang signifikan dalam penyelesaian asetdalam penyelesaian di atas.

As of December 31, 2013, there are no significantobstacles to the completion of the construction inprogress.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Allocation of depreciation expense is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Beban pokok penjualan danpendapatan jasa 87.157.553 118.157.919 Cost of goods sold and services

Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrativeadministrasi 3.695.736 3.477.073 expenses

Total 90.853.289 121.634.992 Total

Page 371: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

84

10. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 10. FIXED ASSETS - NET (continued)

Uang muka pembelian kapal merupakanpembayaran uang muka atas kontrak pembelianempat Landing Craft Tank (“LCT”) dan dua SelfPropeller Barge (“SPB”). Sampai dengan tanggal31 Desember 2012, pembayaran uang mukamencerminkan 77% dari total nilai kontrak.

The advances for purchase of vessels representthe advance payments under contracts to purchasefour Landing Craft Tank (“LCT”) and two SelfPropelller Barge (“SPB”). As of December 31,2012, the advance payments represent 77% of thetotal contract.

Pada tanggal 31 Desember 2013, kapal Grupdiasuransikan terhadap kerusakan lambung danmesin kapal (Hull and Machinery) dan IncreasedValue dengan nilai pertanggungan sebesarAS$64.590.000 dan Rp26 miliar (setara denganAS$2.133.071).

As of December 31, 2013, the Group’s vessels arecovered by insurance against damage of Hull andMachinery and Increased Value under blanketpolicies of US$64,590,000 and Rp26 billion(equivalent to US$2,133,071).

Pada tanggal 31 Desember 2013, Grupmengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah dankapal sebagaimana dijelaskan di atas, terhadaprisiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilaipertanggungan sebesar Rp70,95 miliar (setaradengan AS$5.820.585) dan AS$702.311.136.Manajemen berpendapat bahwa nilaipertanggungan asuransi tersebut cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian yang timbul daririsiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2013, the Group has insuredits fixed assets, except land and vessels as statedabove, against losses by fire and other risk with atotal insurance coverage of Rp70.95 billion(equivalent to US$5,820,585) andUS$702,311,136. In management’s opinion, theinsurance coverage is adequate to cover possiblelosses that may arise from such risks.

Entitas anak tertentu (SSB, SS, Mifa, TIA dan CKB)memiliki 48 “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) yangakan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun2015 sampai tahun 2040. Manajemen berpendapatbahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saatberakhirnya hak tersebut.

Certain subsidiaries (SSB, SS, Mifa, TIA and CKB)have 48 parcels of land with “Rights to Build andUse the Building” (“HGB”), which will expire onvarious dates from 2015 up to 2040. Managementis of the opinion that the landrights can beextended on their respective expiration dates.

Pada tahun 2013, entitas anak memperolehsebidang tanah seluas 114.781 meter persegi dansampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan, proses balik nama atas hak tanahsedang dilakukan.

In 2013, subsidiary acquired a plot of land with atotal area of 114,781 square meters and until thedate of completion of the financial statements, there-registration process in still ongoing.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam asetdalam penyelesaian adalah sebesar AS$2.681.599dan AS$1.269.996 masing-masing untuk tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2013 dan 2012, sedangkan biaya pinjaman yangdikapitalisasi ke dalam uang muka pembelian kapaladalah sebesar AS$402.482 dan AS$68.786masing-masing untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The borrowing costs capitalized to the constructionin progress amounted to US$2,681,599 andUS$1,269,996 for the years ended December 31,2013 and 2012, respectively, while, the borrowingcosts capitalized to advances for purchases ofvessels amounted to US$402,482 and US$68,786for the years ended December 31, 2013 and 2012,respectively.

Page 372: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

85

10. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 10. FIXED ASSETS - NET (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, aset tetap milik CK, CKB, TIA, Mifa, BEL danATR digunakan sebagai jaminan atas utang bankmasing-masing entitas anak tersebut (Catatan 14dan 16).

As of December 31, 2013 and 2012, fixed assetsowned by CK, CKB, TIA, Mifa, BEL and ATR arepledged as collateral for their respective loanspayable (Notes 14 and 16).

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidakterdapat peristiwa atau perubahan keadaan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai asettetap.

Based on the assessment of the Group’smanagement, there were no events or changes incircumstances which may indicate impairment inthe value of fixed assets.

11. PROPERTI PERTAMBANGAN - NETO 11. MINING PROPERTIES - NETProperti

Biaya PertambanganPengupasan dari Kombinasi

Tambang dalam Tanah yang Bisnis/Pengembangan/ Tambang pada Ditangguhkan/ Mining Properties

Mines Under Tahap Produksi Deferred from Business Jumlah/Construction Producing Mines Stripping Cost Combination Total

Harga perolehan pada tanggal1 Januari 2012 13.530.476 3.202.398 18.585.379 69.180.188 104.498.441 Cost as of January 1, 2012Penambahan tahun berjalan 8.001.525 - 441.408 - 8.442.933 Addition during the yearEliminasi - - 145.888 - 145.888 Elimination

Harga perolehan pada tanggal31 Desember 2012 21.532.001 3.202.398 19.172.675 69.180.188 113.087.262 Cost as of December 31, 2012

Penambahan tahun berjalan 8.345.591 - - 8.345.591 Addition during the yearPengurangan tahun berjalan - - (3.544.574) - (3.544.574) Deduction during the yearDitransfer ke tambang pada

tahap produksi (5.825.429) 5.825.429 - - - Transfer to Producing MinesReklasifikasi (6.862.762) - - - (6.862.762) ReclasificationEliminasi - - (808.988) - (808.988) Elimination

Harga perolehan pada tanggal31 Desember 2013 17.189.401 9.027.827 14.819.113 69.180.188 110.216.529 Cost as of December 31, 2013

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of1 Januari 2012 - (742.517) - - (742.517) January 1, 2012Amortisasi tahun berjalan - (557.244) - (63.606) (620.850) Amortization during the year

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of31 Desember 2012 - (1.299.761) - (63.606) (1.363.367) December 31, 2012Amortisasi tahun berjalan - (1.654.722) - (136.823) (1.791.545) Amortization during the year

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of31 Desember 2013 - (2.954.483) - (200.429) (3.154.912) December 31, 2013

Nilai buku neto pada tanggal Net book value31 Desember 2012 21.532.001 1.902.637 19.172.675 69.116.582 111.723.895 as of December 31, 2012

Nilai buku neto pada tanggal Net book value31 Desember 2013 17.189.401 6.073.344 14.819.113 68.979.759 107.061.617 as of December 31, 2013

Biaya Pengupasan Tangguhan Deferred Stripping Costs

Biaya pengupasan tangguhan akan dibebankansebagai biaya produksi untuk daerah dimana rasiorata-rata aktual secara signifikan lebih rendahdaripada estimasi rasio pengupasan rata-rata yangdirencanakan berdasarkan rencana manajemenatas pengelolaan tambang pada tahun yangbersangkutan.

The deferred stripping costs will be expensed asproduction costs for areas where the averageactual ratio is significantly lower than estimatedaverage stripping ratio based on management’smine plan for those years.

Amortisasi properti pertambangan - tambang padatahap produksi dan properti pertambangan darikombinasi bisnis diakui sebagai bagian dari “BebanPokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian(Catatan 28).

Amortization of mining properties - producing minesand mining properties from business combinationpresented as part of “Cost of Goods Sold andServices” in the consolidated statements ofcomprehensive income (Note 28).

Page 373: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

86

11. PROPERTI PERTAMBANGAN - NETO (lanjutan) 11. MINING PROPERTIES - NET (continued)

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ketambang dalam pengembangan untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013dan 2012.

There were no borrowing costs capitalized to minesunder construction for the years endedDecember 31, 2013 and 2012.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidakada peristiwa atau perubahan keadaan yang dapatmempengaruhi pemulihan aset propertipertambangan.

Based on the assessment of the Group’smanagement, there were no events or changes incircumstances which may affect the recoverabilityof the mining property.

12. GOODWILL 12. GOODWILL

Akun ini merupakan goodwill atas: This account represents goodwill on:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

PT Media Djaya Bersama (“MDB”) PT Media Djaya Bersama (“MDB”)Tambang batu bara 17.295.047 17.295.047 The coal mines

PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”)PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Thermal energy independent

Pembangkit listrik energi thermal 1.569.993 1.569.993 power plantPenyesuaian translasi (348.930) - Translation adjustment

Total 18.516.110 18.865.040 Total

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidakterdapat kerugian penurunan nilai yang diakui,karena jumlah terpulihkan dari goodwill tersebut diatas lebih tinggi daripada nilai tercatatnya.

As of December 31, 2013 and 2012, there was noimpairment loss recognized since the recoverableamounts of the goodwill as stated above were inexcess of the respective carrying values.

Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut,jumlah terpulihkan MDB dan EAS ditentukanberdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakanproyeksi arus kas masing-masing untuk sepuluhtahun dan lima tahun. Berikut adalah ringkasan dariasumsi utama yang digunakan:

For impairment testing purposes, the recoverableamounts of MDB and EAS have been determinedbased on a value in use calculation using cash flowprojections covering ten-year period and five-yearperiod, respectively. A summary of keyassumptions used is as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Proyeksi harga batubara US$28 - US$33 US$28 - US$51 Projected coal priceProyeksi tarif listrik pertambangan Rp2.210 Rp2.285 Projected mining electricity tariffTingkat diskonto sebelum pajak 10,58% - 14,78% 11,90% - 15,89% Pre-tax discount rate

Perubahan terhadap asumsi yang digunakan olehmanajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan,khususnya tingkat diskonto dan tingkatpertumbuhan, dapat berdampak signifikan padahasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwatidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwaasumsi utama tersebut di atas dapat berubahsedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilaiterpulihkannya secara material.

Changes to the assumptions used by themanagement to determine the recoverable value,in particular the discount and terminal growth rates,can have significant impact on the results of theassessment. Management is of the opinion thatthere was no necessary change in any of the keyassumptions stated above that would cause thecarrying amount of the goodwill allocated to each ofthe CGU to materially exceed their respectiverecoverable value.

Page 374: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

87

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Uang muka pembelian aset tetap merupakan uangmuka untuk pembelian pembangkit listrik generatordan tanah pihak ketiga.

Advances for purchases of fixed assets representsadvances for purchases of generator and land tothird parties.

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Dolar Amerika Serikat United States dollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.000.000 9.966.667 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia 8.149.235 18.374.102 PT Bank DBS IndonesiaPT ANZ Panin Bank 4.000.000 10.470.000 PT ANZ Panin BankStandard Chartered Bank, Indonesia 3.450.000 1.500.000 Standard Chartered Bank, IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk 404.242 700.000 PT Bank OCBC NISP Tbk

Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.282.042 9.386.589 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank DBS Indonesia 3.281.647 3.612.547 PT Bank DBS IndonesiaStandard Chartered Bank, Indonesia 682.697 - Standard Chartered Bank, IndonesiaPT Bank ICBC Indonesia 3.489.239 - PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank DBS Indonesia 10.857.963 - PT Bank DBS Indonesia

Total 50.597.065 54.009.905 Total

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

TIA TIA

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperolehfasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dariMandiri dengan jumlah fasilitas sebesarRp75 miliar. Fasilitas pinjaman jatuh tempo padatanggal 24 April 2012 dan telah diperpanjanghingga tanggal 24 April 2013. Pada tanggal31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang darifasilitas ini sebesar Rp65,76 miliar (setara denganAS$6.801.274), setelah dikurangi biaya transaksiyang belum diamortisasi sebesar Rp232 juta(setara dengan AS$23.959). Pada tanggal22 Maret 2013, TIA telah melunasi seluruh sisasaldo terutang dari fasilitas ini dan fasilitas tersebuttelah berakhir.

On April 25, 2011, TIA obtained a revolving loanfacility for working capital from Mandiri with a totalfacility of Rp75 billion. The loan facility is valid untilApril 24, 2012 and had been extended until April24, 2013. As of December 31, 2012, theoutstanding loan from this facility amounted toRp65.76 billion (equivalent to US$6,801,274), netof unamortized transaction cost amounting toRp232 million (equivalent to US$23,959). OnMarch 22, 2013, TIA had fully paid the remainingoutstanding loan from this facility and such facilityhad expired.

Fasilitas pinjaman tersebut di atas, bersama-samadengan pinjaman TIA lainnya yakni fasilitas kreditinvestasi Rupiah dan dolar Amerika Serikat diMandiri (Catatan 16) dijamin dengan piutangusaha, persediaan batubara serta aset tetap milikTIA (Catatan 6, 8 dan 10).

The above loan facility, together with TIA’s otherRupiah and United States dollar investment creditfacilities in Mandiri (Note 16), are secured by tradereceivables, coal inventory and fixed assets of TIA(Notes 6, 8 and 10).

Berdasarkan perjanjian pinjaman, TIA diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagaiberikut:

The loan agreement requires TIA to maintaincertain financial ratios, as follows:

a. Rasio pendapatan sebelum bunga, pajak,depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) terhadapbunga minimal 150%.

a. Ratio of earnings before interest, taxes,depreciation and amortization (“EBITDA”) overinterest at a minimum of 150%.

Page 375: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

88

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

b. Rasio debt service coverage minimal 100%,kecuali pada periode September 2012,Desember 2012, dan Maret 2013diperkenankan kurang dari 100%, apabilapembayaran kewajiban pokok dan bungapinjaman tetap dipenuhi.

b. Debt service coverage ratio at a minimum at100%, except for the period of September2012, December 2012, and March 2013, itmay less than 100%, however TIA should fulfillthe obligation to pay the installment andinterest loan.

Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utangbank jangka panjang diperoleh dari Mandiri(Catatan 16).

This loan covenants also applied for long-term loanobtained from Mandiri (Note 16).

SS SS

Pada tanggal 15 Agustus 2011, SSmenandatangani perjanjian pinjaman denganMandiri. Berdasarkan perjanjian ini, SSmemperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:

On August 15, 2011, SS entered into a loanagreement with Mandiri. Based on the loanagreement, SS obtained following credit facilities:

a. Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerjadengan pagu pinjaman sebesar Rp50 miliar.Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat sukubunga tahunan sebesar marjin tertentu. Padatanggal 31 Desember 2012, saldo terutangdari fasilitas ini sebesar Rp25 miliar (setaradengan AS$2.585.315) dan pada tanggal11 Januari 2013, saldo terutang dari fasilitasini telah dilunasi seluruhnya oleh SS.

a. Revolving credit facility for working capital witha maximum credit amount of Rp50 billion. Thisfacility bears annual interest rate at a certainmargin. As of December 31, 2012, theoutstanding loan from this facility amounted toRp25 billion (equivalent to US$2,585,315) andas of January 11, 2013, the outstanding loanfrom this facility had been fully paid by SS.

b. Fasilitas bank garansi dengan jumlahmaksimum sebesar Rp70 miliar. Pada tanggal22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untukmeningkatkan jumlah maksimum fasilitas bankgaransi menjadi sebesar Rp143 miliar. Padatanggal 31 Desember 2013 dan2012, fasilitas bank garansi yang telahdigunakan masing-masing sebesarRp109,88 miliar (setara denganAS$9.014.331) dan Rp97,53 miliar (setaradengan AS$10.085.832).

b. Bank guarantee facility with a maximumamount of Rp70 billion. On March 22, 2012,Mandiri agreed to increase the maximumcredit amount of bank guarantee to becomeRp143 billion. As of December 31, 2013 and2012, bank guarantee facility which has beenused amounted to Rp109.88 billion (equivalentto US$9,014,331) and Rp97.53 billion(equivalent to US$10,085,832), respectively.

Fasilitas tersebut di atas akan berakhir padatanggal 26 September 2014.

The above facilities will expire on September 26,2014.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for this facility.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintainfinancial ratios, as follows:

a. Rasio debt to equity maksimum 300%. a. Debt to equity ratio at a maximum of 300%.

b. Rasio debt service coverage minimum 150%. b. Debt service coverage ratio at a minimum of150%.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utangbank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri(Catatan 16).

This loan covenants are also applied for long-termloans obtained from Mandiri (Note 16).

Page 376: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

89

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(continued)

CKB CKB

a. Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKBmemperoleh fasilitas pinjaman revolving untukmodal kerja dari Mandiri dengan pagupinjaman sebesar Rp12,50 miliar dan tingkatsuku bunga tahunan sebesar marjin tertentu.Fasilitas ini telah mengalami beberapa kaliperubahan dengan perubahan terakhir padatanggal 12 September 2012, pagu pinjamandari fasilitas tersebut meningkat menjadisebesar Rp51,50 miliar. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masingsebesar Rp46,05 miliar (setara denganAS$3.777.997) dan nihil.

a. On October 3, 2011, CKB obtained a revolvingworking capital facility from Mandiri with totalfacility amounting to Rp12.50 billion andannual interest rate at a certain margin. Thisfacility has been amended for several timeswith the latest amendment on September 12,2012, total facility is increased to becomeRp51.50 billion. As of December 31, 2013 and2012, the outstanding loan from this facilityamounted to Rp46.05 billion (equivalent toUS$3,777,997) and nil, respectively.

b. Pada tanggal 31 Juli 2013, CKB memperolehfasilitas pinjaman revolving untuk modal kerjadari Mandiri dengan pagu pinjaman sebesarRp50 miliar dan tingkat suku bunga tahunansebesar marjin tertentu. Pada tanggal31 Desember 2013, saldo pinjaman terutangdari fasilitas ini sebesar Rp30,52 miliar (setaradengan AS$2.504.045).

b. On July 31, 2013, CKB obtained a revolvingworking capital facility from Mandiri with totalfacility amounting to Rp50 billion and annualinterest rate at a certain margin. As ofDecember 31, 2013, the outstanding loan fromthis facility amounted to Rp30.52 billion(equivalent to US$2,504,045).

Fasilitas tersebut di atas akan berakhir padatanggal 26 September 2014.

The above facilities will expire on September 26,2014.

Pinjaman dari fasilitas di atas, bersama denganutang bank jangka panjang CKB lainnya dariMandiri (Catatan 16), dijamin dengan piutangusaha dan tanah milik CKB (Catatan 6 dan 10).

The loan from the above facility, together withCKB’s other long-term bank loan from Mandiri(Note 16), is secured by trade receivables and aparcel of land of CKB (Notes 6 and 10).

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CKB diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:a. Rasio lancar minimum 100%.b. Rasio leverage maksimum 300%.c. Rasio debt service coverage minimum 120%.

The loan agreement requires CKB to maintainfinancial ratios, as follows:a. Current ratio at a minimum of 100%.b. Leverage ratio at a maximum of 300%.c. Debt service coverage ratio at a minimum of

120%.

CKB telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013.

CKB has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2013.

Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utangbank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri(Catatan 16).

This loan covenants are also applied for long-termloans obtained from Mandiri (Note 16).

Page 377: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

90

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(continued)

SSB SSB

Pada tanggal 28 September 2010, SSBmenandatangani perjanjian pinjaman denganMandiri dengan rincian sebagai berikut:

On September 28, 2010, SSB entered into a loanagreement with Mandiri with detail as follows:

a. Fasilitas pinjaman revolving non-tunai (non-cash loan) dengan pagu pinjaman sebesarAS$10.000.000 dapat digunakan untukpenerbitan Letter of Credit (“LC”), Surat KreditBerdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) danbank garansi. SSB dapat melakukanpembayaran pokok sebelum jatuh tempo.Pada tanggal 21 Oktober 2011, fasilitas inidikonversi menjadi sebesar Rp85 miliar.Fasilitas bank garansi yang telah digunakanpada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,masing-masing adalah sebesar Rp21,73 miliar(setara dengan AS$1.782.433) danRp20,01 miliar (setara dengan AS$2.069.099).

a. Revolving non-cash loan facility with amaximum credit amount of US$10,000,000can be used for issuance of Letter of Credit(“LC”), Letter of Credit Documented Domestic(Surat Kredit Berdokumen DalamNegeri/“SKBDN”) and bank guarantee. SSBmay make payment of the principal prior tomaturity. On October 21, 2011, the creditfacility was converted to Rp85 billion. As ofDecember 31, 2013 and 2012, the bankguarantee facility used amounting toRp21.73 billion (equivalent to US$1,782,433)and Rp20.01 billion (equivalent toUS$2,069,099), respectively.

b. Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerjadengan pagu pinjaman sebesarAS$10.000.000 dan dikenakan tingkat sukubunga tahunan sebesar SIBOR ditambahmargin tertentu. SSB dapat melakukanpembayaran pokok sebelum jatuh tempo.Tingkat suku bunga tahunan ditingkatkanmenjadi SIBOR 3 bulan ditambah marjintertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas inimasing-masing sebesar AS$10.000.000 danAS$9.966.667, setelah dikurangi biayatransaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nil dan AS$33.333.

b. Revolving working capital loan facility with amaximum credit amount of US$10,000,000and bears annual interest rate at SIBOR plus acertain margin. SSB may make payment of theprincipal prior to maturity. The annual interestrate was increased to SIBOR 3 months plus acertain margin. As of December 31, 2013 and2012, the outstanding loan balances from thisfacility amounted to US$10,000,000 andUS$9,966,667, respectively, net ofunamortized transaction cost amounting to niland US$33,333, respectively.

Fasilitas tersebut di atas akan berakhir padatanggal 26 September 2014.

The above facilities will expire on September 26,2014.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for thesefacilities.

Berdasarkan perubahan perjanjian pinjamantanggal 21 Oktober 2011 dan 20 Desember 2012,SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan,sebagai berikut:

Based on the amendment of the loan agreementon October 21, 2011 and December 20, 2012, SSBwas required to maintain financial ratios, as follows:

a. Rasio lancar minimum 100%. a. Current ratio at a minimum of 100%.

b. Rasio debt to equity maksimum 500% padatahun 2011, 475% pada tahun 2012, 400%pada tahun 2013, 330% pada tahun 2014, dan300% pada tahun 2015 .

b. Debt to equity ratio at a maximum of 500% in2011, 475% in 2012, 400% in 2013, 330% in2014, and 300% in 2015.

Page 378: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

91

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)(continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

c. Rasio debt service coverage diperkenankandibawah 100% untuk periode 30 Juni 2012sampai dengan 31 Maret 2013.

c. Debt service coverage ratio allowed under100% for period from June 30, 2012 untilMarch 31, 2013.

SSB telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

SSB has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2013 and2012.

Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utangbank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri(Catatan 16).

This loan covenants are also applied for long-termloans obtained from Mandiri (Note 16).

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Perusahaan The Company

Pada tanggal 17 Desember 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit uncommitted revolvingdengan pagu pinjaman sebesar AS$40.000.000dan jangka waktu setiap penarikan adalahmaksimum 6 (enam) bulan. Fasilitas ini dikenakantingkat bunga tahunan sebesar SIBOR ditambahmarjin tertentu. Pinjaman ini akan jatuh tempo padatanggal 17 Desember 2013. Pada tanggal31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang darifasilitas ini sebesar AS$9.166.666, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasisebesar AS$183.333. Pada bulan Juni 2013,Perusahaan telah melunasi seluruh sisa saldoterutang dari fasilitas ini.

On December 17, 2012, the Company obtaineduncommitted revolving credit facility with amaximum credit amount of US$40,000,000 witheach withdrawal period at maximum interval of 6(six) months. This facility bears annual interest rateat SIBOR plus certain margin.The loan will be dueon December 17, 2013. As of December 31, 2012,the outstanding loan from this facility amounting toUS$9,166,666 net of unamortized transaction costamounting to US$183,333. In June 2013, theCompany had fully paid the remaining outstandingloan from this facility.

SSB SSB

Pada tanggal 19 Oktober 2010, SSBmenandatangani perjanjian pinjaman dengan DBS.Berdasarkan perjanjian ini, SSB memperolehfasilitas pinjaman sebagai berikut:

On October 19, 2010, SSB entered into a loanagreement with DBS. Based on the loanagreement, SSB obtained following credit facilities:

a. Fasilitas kredit uncommitted revolving(“RCF 1”) dengan pagu pinjaman sebesarAS$4.000.000 dan jangka waktu setiappenarikan adalah maksimum 120 hari. Fasilitasini dikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar Fund Transfer Pricing (“FTP”)ditambah marjin tertentu. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masingsebesar AS$3.700.000 dan AS$3.680.000,setelah dikurangi biaya transaksi yang belumdiamortisasi masing-masing sebesar nil danAS$20.000.

a. Uncommitted revolving credit facility (“RCF 1”)with a maximum credit amount ofUS$4,000,000 with maximum withdrawalperiod of 120 days. This facility bears annualinterest rate at Fund Transfer Pricing (“FTP”)plus certain margin. As of December 31, 2013and 2012, the outstanding loan from thisfacility amounting to US$3,700,000 andUS$3,680,000, respectively, net ofunamortized transaction cost amounting to niland US$20,000, respectively.

Page 379: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

92

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

b. Fasilitas kredit uncommitted revolving(“RCF 2”) dengan pagu pinjaman sebesarRp40 miliar dan jangka waktu setiap penarikanadalah maksimum 120 hari. Fasilitas inidikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar FTP ditambah marjin tertentu. Padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldopinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp40 miliar (setara denganAS$3.281.647) dan Rp35 miliar (setaradengan AS$3.612.547).

b. Uncommitted revolving credit facility (“RCF 2”)with a maximum credit amount of Rp40 billionwith maximum withdrawal period of 120 days.This facility bears annual interest rate at FTPplus certain margin. As of December 31, 2013and 2012, the outstanding loan balance fromthis facility amounting to Rp40 billion(equivalent to US$3,281,647) and Rp35 billion(equivalent to US$3,612,547), respectively.

c. Fasilitas uncommitted trade finance denganbatas kredit gabungan maksimum sebesarAS$15.000.000 atau setara Rupiahnya,dengan jangka waktu setiap penarikan adalahmaksimum 1 tahun. Fasilitas ini dikenakantingkat suku bunga tahunan sebesar FTPditambah marjin tertentu. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masingsebesar AS$4.449.235 dan AS$5.527.435.

c. Uncommitted trade finance facility with acombined maximum limit of US$15,000,000 orits Rupiah equivalent, with each withdrawalperiod of maximum 1 year. This facility bearsannual interest rate at FTP plus a certainmargin. As of December 31, 2013 and 2012,the outstanding loans from this facilityamounted to US$4,449,235 andUS$5,527,435, respectively.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini. Fasilitas tersebut di atas berakhirpada tanggal 21 Januari 2014.

No assets are pledged as collateral for thesefacilities. The above facilities expired onJanuary 21, 2014.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SSB diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:

The loan agreement requires SSB to maintainfinancial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimum 100%. a. Debt service coverage ratio at a minimum of100%.

b. Rasio gearing maksimum 500% pada tahun2010, 450% pada tahun 2011, 400% padatahun 2012 dan 350% pada tahun 2013.

b. Gearing ratio at a maximum of 500% in 2010,450% in 2011, 400% in 2012 and 350% in2013.

SSB telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2012.

SSB has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2012.

Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utangbank jangka panjang yang diperoleh dari DBS(Catatan 16).

This loan covenants are also applied for long-termloans obtained from DBS (Note 16).

Page 380: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

93

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

SS SS

Pada tanggal 12 April 2012, SS memperolehfasilitas pembiayaan impor berupa uncommittedimport letter of credit facility berupa transaksi-transaksi Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”),dengan jumlah maksimum sebesarAS$18.000.000. SS juga mendapatkanuncommitted non-revolving short-term loan(“NRST”) dengan jumlah fasilitas sebesarRp195 miliar. Fasilitas L/C akan berakhir satutahun sejak ditandatanganinya perjanjian,sedangkan fasilitas NRST akan berakhir enambulan sejak penandatanganan perjanjian. FasilitasNRST dikenakan bunga sebesar Cost of Fund(“CoF”) ditambah 2,75% per tahun.

Pada tanggal 10 September 2013, DBS setujuuntuk memperpanjang fasilitas L/C sampai dengantanggal 15 Juni 2014 dan mengakhiri fasilitasNRST.

On April 12, 2012, SS obtained import facilityfunding named uncommitted import letter of creditfacility in the form of Sight/Usance Letter of Credit(“L/C”) with maximum amount of US$18,000,000.SS also obtained uncommited non-revolving short-term loan (“NRST”) with the facility amount ofRp195 billion. L/C facility will end in one year sincesigning of loan agreement, otherwise NRST facilitywill expire within six months since signing ofagreement. The NRST facility bears interest atCost of Fund (“CoF”) plus 2.75% per annum.

On September 10, 2013, DBS agreed to extendL/C facility until June 15, 2014 and terminate NRSTfacility.

SS telah mematuhi seluruh persyaratan yang diaturdalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut diatas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan2012.

As of December 31, 2013 and 2012, SS hascomplied with all the requirements stated in theloan agreements described above.

PT ANZ Panin Bank (”ANZ”) PT ANZ Panin Bank (”ANZ”)

SS SS

Pada tanggal 16 Agustus 2011, SS memperolehfasilitas pinjaman dari ANZ untuk membiayaipembelian suku cadang, biaya perbaikan danmodal kerja dengan pagu pinjaman sebesarAS$20.000.000 dan tingkat suku bunga tahunansebesar COF ditambah marjin tertentu.

On August 16, 2011, SS obtained a facility fromANZ to finance its purchase of spare parts,maintenance cost and working capital with amaximum credit amount of US$20,000,000 andannual interest rate at COF plus a certain margin.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintainfinancial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimum 1,5 kali. a. Debt service coverage ratio at minimum of1.5 times.

b. Rasio utang terhadap EBITDA maksimum3 kali.

b. Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.

Pada tanggal 16 Agustus 2013, berdasarkanperubahan perjanjian kredit, ANZ menyatakanbahwa fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiapsaat, dan akan ditinjau kembali setiap saat padatanggal 31 Juli 2014.

On August 16, 2013, based on an amendment ofcredit agreement, ANZ stated that the facility issubject to review at any time and will, in any event,be reviewed at July 31, 2014.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for this facility.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldopinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masingsebesar AS$4.000.000 dan AS$10.470.000.

As of December 31, 2013 and 2012, theoutstanding loan from this facility amounting toUS$4,000,000 and US$10,470,000, respectively.

Page 381: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

94

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”) Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”)

Perusahaan The Company

Pada tanggal 18 Juni 2013, Perusahaanmenandatangani perjanjian pinjaman US DollarTerm Loan Facility dengan pagu pinjaman sebesarAS$35.000.000 dengan SCB dan dikenakan tingkatsuku bunga tahunan sebesar LIBOR ditambahmarjin tertentu. Pinjaman ini akan jatuh tempo padatanggal 17 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember2013, saldo pinjaman terutang dari fasilitas inisebesar AS$1.500.000.

On June 18, 2013, the Company entered into aUS Dollar Term Loan Facility agreement with SCBwith a maximum credit amount of US$35,000,000and bears annual interest rate at LIBOR plus acertain margin.This loan will be due on June 17,2014. As of December 31, 2013, the outstandingloan from this facility amounting to US$1,500,000.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for this facility.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaandiwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentuyang berkaitan dengan kegiatan usahaPerusahaan, kegiatan korporasi perusahaan danlainnya serta memenuhi rasio keuangan, yaitumenjaga Consolidated Debt to ConsolidatedNetworth maksimum 300%.

Based on loan agreement, the Company isrequired to comply with certain restrictive covenantrelated to the Company’s nature of business,corporate action and others and to maintainfinancial ratios, is Consolidated Debt toConsolidated Networth at maximum of 300%.

SSB SSB

Pada bulan April 1996, SSB memperoleh fasilitaspinjaman dari SCB yang telah diperbaharui dandiubah pada tanggal 31 Juli 2012 sebagai berikut:

In April 1996, SSB obtained loan facilities fromSCB which were renewed and amended onJuly 31, 2012 as follows:

a. Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modalkerja dengan pagu pinjaman sebesarAS$2.000.000 (atau setara rupiahnya) dandikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar Cost of Fund (“COF”) ditambah marjintertentu. Jangka waktu untuk setiap penarikanpinjaman adalah antara 30 sampai 90 hari.Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$1.950.000 danAS$1.500.000.

a. Short-term loan facility for working capital witha maximum credit amount of US$2,000,000(or its equivalent in rupiah) and bears annualinterest rate at Cost of Fund (“COF”) plus acertain margin. The term for each loanwithdrawal is between 30 to 90 days. As ofDecember 31, 2013 and 2012, the outstandingbalances under this facility amounting toUS$1,950,000 and US$1,500,000,respectively.

b. Fasilitas import letter of credit facility denganbatas kredit gabungan maksimum sebesarAS$4.000.000 (atau setara dalam berbagaimata uang) dan dikenakan tingkat suku bungatahunan sebesar COF ditambah margintertentu. Jangka waktu untuk setiap penarikanpinjaman adalah 180 hari. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masingsebesar Rp8,32 miliar (setara denganAS$682.697) dan nihil. Pinjaman ini dijamindengan piutang usaha terkait (Catatan 6).

b. Import letter of credit facility with aggregatemaximum credit amount of US$4,000,000(or its equivalent in multiple currencies) andbears interest rates at COF plus a certainmargin per annum. The term for each loanwithdrawal is 180 days. As of December 31,2013 and 2012, the outstanding loan balancefrom the facility amounted to Rp8.32 billion(equivalent to US$682,697) and nil,respectively. This loan was collateralized bythe related trade receivables (Note 6).

Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Mei2014.

These loan facilities will expire on May 31, 2014.

Page 382: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

95

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

ATR ATR

Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperolehfasilitas pinjaman demand loan untuk membiayaikebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesarAS$500.000 dengan tingkat suku bungamengambang pinjaman per tahun dan dapatdisesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Padatanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman darifasilitas ini sebesar AS$500.000 dan telah dilunasiseluruhnya pada bulan Juli 2013.

On October 24, 2011, ATR obtained a demandloan facility to finance the working capital fromOCBC NISP amounted to US$500,000 with afloating interest rate per year and can be adjustedby the bank at any time. As of December 31, 2012,the outstanding loan balance amounted toUS$500,000 and had been fully paid in July 2013.

BDD BDD

Pada tanggal 22 Desember 2011, BDDmemperoleh fasilitas pinjaman demand loan untukmembiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISPsebesar AS$200.000 dengan tingkat suku bungamengambang pinjaman per tahun dan dapatdisesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Padatanggal 6 Februari 2013, BDD memperolehpenambahan fasilitas pinjaman demand loan 2sebesar AS$800.000. Pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing adalah sebesar AS$404.242 danAS$200.000.

On December 22, 2011, BDD obtained a demandloan facility to finance the working capital fromOCBC NISP amounted to US$200,000 with afloating interest rate per year and can be adjustedby the bank at any time. On February 6, 2013,BDD obtained additional demand loan 2 facilityamounted to US$800,000. As of December 31,2013 and 2012, the outstanding loan balanceamounted to US$404,242 and US$200,000,respectively.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, BDD diharuskanuntuk menjaga rasio-rasio keuangan, sebagaiberikut:a. Rasio debt service minimum 1,10 kali.b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimum

2,5 kali untuk tahun 2012 dan maksimal 2 kaliuntuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.

The loan agreement requires BDD to maintainfinancial ratios, as follows:

a. Debt service ratio at minimum of 1.10 times.b. Adjusted leverage ratio at maximum of

2.5 times for the year 2012 and maximum of2 times for the year 2013 to 2018.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utangbank jangka panjang yang diperoleh dari OCBCNISP (Catatan 16).

This loan covenants are also applied for long-termbank loans obtained from OCBC NISP (Note 16).

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT BankICBC Indonesia (”ICBC”)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT BankICBC Indonesia (”ICBC”)

SS SS

Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakanperjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBSbertindak sebagai Agent dan Security Agent.Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu:

On June 15, 2012, SS entered into an agreementwith DBS and ICBC, wherein DBS acted as Agentand Security Agent. This loan is divided into twofacilities, as follows:

a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagumaksimum sebesar Rp510 miliar dan akanberakhir dalam kurun waktu 72 (tujuh puluhdua) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian(Catatan 16).

a. Term loan facility (“Facility A”) with maximumcredit amount of Rp510 billion and will expirein 72 (seventy-two) months from the date ofagreement (Note 16).

Page 383: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

96

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT BankICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT BankICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) denganpagu maksimum sebesar Rp400 miliar.Fasilitas ini berakhir pada tanggal15 Juni 2013. Fasilitas ini telah diperpanjanghingga 15 Juni 2014 dengan perubahan pagupinjaman menjadi sebesar Rp370 miliar.

b. Revolving loan facility (“Facility B”) withmaximum credit amount of Rp400 billion. Thisfacility expired on June 15, 2013. The facilityhas been extended up to June 15, 2014 withamendment of credit amount to becomeRp370 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjamanterutang dari fasilitas B adalah sebesarRp174,88 miliar (setara dengan AS$14.347.202)terdiri dari Rp132,34 miliar (setara denganAS$10.857.963) untuk bagian DBS dan sebesarRp42,54 miliar (setara dengan AS$3.489.239)untuk bagian ICBC. Sedangkan pada tanggal31 Desember 2012, tidak ada saldo terhutang.

As of December 31, 2013, the outstanding loanfrom facility B amounting to Rp174.88 billion(equivalent to US$14,347,202) consisting of DBSpart amounting to Rp132.34 billion (equivalent toUS$10,857,963) and ICBC part amounting toRp42.54 billion (equivalent to US$3,489,239).While as of December 31, 2012, the balance is nil.

Pembatasan Utang Debt Covenants

Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas,berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup harusmematuhi batasan-batasan tertentu, antara lainuntuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberipinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksitertentu seperti penggabungan usaha,pengambilalihan, likuidasi atau perubahan statusdan anggaran dasar; pengurangan modal dasar,ditempatkan dan disetor penuh; pembatasanpemberian pinjaman kepada pihak ketiga;penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu;pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnisutama dan pembagian dividen.

In addition to those detailed above, the Group,under the loan agreements, is subject to variouscovenants, which include obtaining written approvalfrom the lenders before entering into certaintransactions such as mergers, takeovers,liquidation or change in status and on the articles ofassociation; reducing the authorized, issued andfully paid capital; restrictions on lending money tothird parties; negative pledges, with certainexceptions; restrictions on change in core businessactivities and payments of dividends.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup telahmemenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diaturdalam perjanjian kredit. Batasan-batasan ini jugaberlaku untuk utang bank jangka panjang yangdiperoleh Grup (Catatan 16).

As of December 31, 2013, the Group complied withall requirements as stated in the loan agreements.These covenants are also applied for long-termbank loans obtained by the Group (Note 16).

Manajemen menyatakan bahwa selama periodepelaporan dan sampai dengan tanggalpenyelesaian laporan keuangan konsolidasian,Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhankewajibannya.

Management declares that during the reportingperiods and up to the date of the completion to theconsolidated financial statements, the Group hasnot defaulted in the payment of any of itsobligations.

Tingkat suku bunga utang bank jangka pendek diatas adalah sebagai berikut:

The interest rates of the above short-term bankloans were as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Rupiah 9,50% - 11,50% 9,50% - 10,50% RupiahDolar Amerika Serikat 3,18% - 6,00% 3,61% - 10,75% United States dollar

Page 384: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

97

15. UTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES

Utang usaha merupakan utang atas pembelianbarang dan jasa, dengan rincian sebagai berikut:

Trade payables represent payables for purchasesof goods and services, with details as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Utang usaha Trade payablesPihak ketiga 67.174.813 94.649.369 Third partiesPihak berelasi (Catatan 31) 123.922.810 74.452.094 Related parties (Note 31)

Total 191.097.623 169.101.463 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempokurang dari satu tahun (181.915.112) (169.101.463) Less short-term portion

Bagian jangka panjang 9.182.511 - Long-term portion

Rincian utang usaha kepada pihak ketigaberdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:

The details of trade payables to third parties basedon suppliers are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

PT Petro Energi Nusantara 4.171.828 - PT Petro Energi NusantaraPT Wira Bhumi Sejati 2.287.735 1.953.328 PT Wira Bhumi SejatiPT Malindo Mandiri Makmur 2.285.128 3.136.781 PT Malindo Mandiri MakmurPT Berkat Manunggal Jaya 1.904.726 3.756.550 PT Berkat Manunggal JayaPT Patra Niaga 1.604.847 9.406.602 PT Patra NiagaPT Dahana (Persero) 114.226 1.903.462 PT Dahana (Persero)Lain-lain 54.806.323 74.492.646 Others

Total 67.174.813 94.649.369 Total

Rincian utang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

Details of trade payables based on currencies areas follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Dolar Amerika Serikat 131.306.238 102.586.924 United States dollarRupiah 53.690.061 58.118.651 RupiahEuro Eropa 646.707 723.271 European EuroMata uang asing lainnya 5.454.617 7.672.617 Other foreign currencies

Total 191.097.623 169.101.463 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempokurang dari satu tahun (181.915.112) (169.101.463) Less short-term portion

Bagian jangka panjang 9.182.511 - Long-term portion

Page 385: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

98

15. UTANG USAHA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES (continued)

Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: Aging of trade payables is as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Belum jatuh tempo 77.743.724 61.961.111 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 20.375.822 28.471.312 1 - 30 days31 - 60 hari 13.154.416 17.266.758 31 - 60 days61 - 90 hari 4.278.714 9.476.593 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 75.544.947 51.925.689 More than 90 days

Total 191.097.623 169.101.463 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempokurang dari satu tahun (181.915.112) - Less short-term portion

Bagian jangka panjang 9.182.511 169.101.463 Long-term portion

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM BANK LOANS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah RupiahPT Bank ICBC Indonesia 20.121.503 20.835.836 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank DBS Indonesia 17.886.626 18.521.617 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.237.266 40.127.995 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat United States DollarQatar National Bank Ltd. - pinjaman Qatar National Bank Ltd. -

sindikasi 125.266.000 - syndicated loanANZ Banking Group Limited - pinjaman ANZ Banking Group Limited -

sindikasi 68.157.036 95.382.731 syndicated loanDBS Bank Ltd. 57.000.000 76.984.683 DBS Bank Ltd.PT Bank OCBC NISP Tbk 11.511.020 21.146.294 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank DBS Indonesia 7.104.000 13.356.238 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.615.928 29.124.294 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Total 339.899.379 315.479.688 TotalDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun (62.750.616) (54.820.669) Less current maturities

Bagian jangka panjang 277.148.763 260.659.019 Long-term portion

Page 386: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

99

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT BankICBC Indonesia (”ICBC”)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT BankICBC Indonesia (”ICBC”)

SS SS

Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakanperjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBSbertindak sebagai Agent dan Security Agent.Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas (Catatan 14),yaitu:

On June 15, 2012, SS entered into an agreementwith DBS and ICBC where in DBS acted as Agentand Security Agent. The loan is divided into twofacilities (Note 14), as follows:

a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagupinjaman sebesar Rp510 miliar dan akanberakhir dalam kurun waktu 72 (tujuh puluhdua) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.

a. Term loan facility (“Facility A”) with maximumcredit amount of Rp510 billion and will expirein 72 (seventy-two) months from the date ofthe agreement.

b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) denganpagu pinjaman sebesar Rp400 miliar.Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal15 Juni 2013. Fasilitas ini telah diperpanjanghingga tanggal 15 Juni 2014 denganperubahan pagu pinjaman menjadi sebesarRp370 miliar (Catatan 14).

a. Revolving loan facility (“Facility B”) withmaximum credit amount of Rp400 billion. Thisfacility expired on June 15, 2013. The facilityhas been extended up to June 15, 2014 withamendment of credit amount to becomeRp370 billion (Note 14).

Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutangdalam 20 cicilan triwulanan sejak bulan September2013 sampai dengan bulan Juni 2018. Padatanggal 31 Desember 2013, jumlah pinjaman darifasilitas A sebesar Rp463 miliar (setara denganAS$38.008.129) terdiri dari Rp218 miliar (setaradengan AS$17.886.626) untuk bagian DBS dansebesar Rp245 miliar (setara denganAS$20.121.503) untuk bagian ICBC, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasisebesar Rp2,88 miliar (setara denganAS$236.377).

The loan drawn from this facility is payable in 20quarterly installments from September 2013 untilJune 2018. On December 31, 2013, theoutstanding loan from facility A amountingRp463 billion (equivalent to US$38,008,129),consisting of DBS part amounting to Rp218 billion(equivalent to US$17,886,626) and ICBC partamounting to Rp245 billion (equivalent toUS$20,121,503), net of unamortized transactioncost amounting to Rp2.88 billion (equivalent toUS$236,377).

Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah pinjamandari fasilitas A sebesar Rp380,59 miliar (setaradengan AS$39.357.453) terdiri dari Rp179,10 miliar(setara dengan AS$18.521.617) untuk bagian DBSdan sebesar Rp201,48 miliar (setara denganAS$20.835.836) untuk bagian ICBC, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasisebesar Rp9,14 miliar (setara denganAS$945.846).

On December 31, 2012, the outstanding loan fromfacility A amounting to Rp380.59 billion (equivalentto US$39,357,453), consisting of DBS partamounting to Rp179.10 billion (equivalent toUS$18,521,617) and ICBC part amounting toRp201.48 billion (equivalent to US$20,835,836),net of unamortized transaction cost amounting toRp9.14 billion (equivalent to US$945,846).

SS diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangansebagai berikut:

SS is required to maintain financial ratios, asfollows:

a. Rasio debt to EBITDA pada tanggal 31 Maret,30 Juni, 30 September, dan 31 Desember tidakmelebihi 4 kali.

a. Debt to EBITDA ratio as of March 31,June 30, September 30 and December 31shall not exceed 4 times.

Page 387: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

100

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT BankICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT BankICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

b. Rasio total debt to consolidated net worth padatanggal 31 Maret, 30 Juni,30 September dan 31 Desember tidakmelebihi:(i) 3 kali untuk tahun 2012 sampai dengan

tahun 2015.(ii) 2,5 kali untuk tahun sesudahnya.

c. Rasio EBITDA to debt service tidak melebihi1 kali.

b. Total debt to consolidated net worth ratio as ofMarch 31, June 30, September 30 andDecember 31 shall not exceed:

(i) 3 times for the year 2012 up to 2015. (ii) 2.5 times for the next year.

c. EBITDA to debt service ratio shall not exceed1 time.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for thesefacilities.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

SS SS

Pada tanggal 26 Juni 2010, SS memperolehfasilitas Pinjaman Transaksi Khusus ( “PTK”) yangbersifat non-revolving terdiri dari:a. Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu

maksimum sebesar Rp350 miliar.b. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu

maksimum sebesar Rp250 miliar.

On June 26, 2010, SS obtained a Non-RevolvingSpecific Transaction Loan facility which is dividedinto:a. Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit

of Rp350 billion.b. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit

of Rp250 billion.

Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengantanggal 27 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012, tidak ada fasilitas pinjaman yangdigunakan oleh SS.

The above facility is available up to June 27, 2015.As of December 31, 2013 and 2012, SS has notutilized these loan facilities.

Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untukmemberikan fasilitas Pinjaman TransaksiKhusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimumsebesar Rp600 miliar. Fasilitas ini tersedia sampaidengan tanggal 21 Maret 2017. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman atasfasilitas PTK III di atas masing-masing sebesarRp144,72 miliar (setara dengan AS$11.873.308)dan Rp209,26 miliar (setara denganAS$21.640.017), setelah dikurangi biaya transaksiyang belum diamortisasi masing-masing sebesarnihil dan Rp1,79 miliar (setara denganAS$185.422).

On March 22, 2012, Mandiri agreed to provideSpecific Transaction Loan III (“PTK III”) facility witha maximum credit of Rp600 billion. This facility isavailable up to March 21, 2017. As ofDecember 31, 2013 and 2012, the outstandingbalances of the above PTK III facility amounted toRp144.72 billion (equivalent to US$11,873,308)and Rp209.26 billion (equivalent toUS$21,640,017), respectively, net of unamortizedtransaction cost amounting to nil and Rp1.79 billion(equivalent to US$185,422).

Pada tanggal 8 November 2013, Mandiri setujuuntuk memberikan fasilitas Pinjaman TransaksiKhusus IV (“PTK IV”) dengan pagu maksimumsebesar Rp300 miliar. Fasilitas ini tersedia sampaidengan tanggal 7 November 2018. Pada tanggal31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitasPTK IV di atas sebesar Rp171,29 miliar (setaradengan AS$14.052.694) setelah dikurangi biayatransaksi yang belum diamortisasi sebesarRp1,4 miliar (setara dengan AS$115.085).

On November 8, 2013, Mandiri agreed to provideSpecific Transaction Loan IV (“PTK IV”) facility witha maximum credit of Rp300 billion. This facility isavailable up to November 7, 2018. As ofDecember 31, 2013, the outstanding balances ofthe above PTK IV facility amounted toRp171.29 billion (equivalent to US$14,052,694),net of unamortized transaction cost amountingRp1.4 billion (equivalent to US$115,085).

Page 388: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

101

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanatas fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for this facility.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS wajibmemelihara kondisi keuangan sebagai berikut:a. Rasio debt to equity maksimum 300%.b. Rasio debt service minimum 100%.

Based on the loan agreement, SS should maintainits financial condition as follows:a. Debt to equity ratio at maximum of 300%.b. Debt service ratio at minimum of 100%.

SS, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, tidakboleh melakukan hal-hal, di antaranya:a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali

perubahan tersebut tidak mengubahkepemilikan saham mayoritas atau sahampengendali oleh keluarga Hamami.

b. Membagikan dividen, kecuali pembagiantersebut tidak melebihi 50% dari laba netosetiap tahun, dan setelah pembagian dividen,rasio Debt to Equity (interest bearing) tidakboleh melebihi 300%.

SS, without the prior written consent from Mandiri,shall not, among others:a. Change the composition of shareholders,

unless the change does not change theownership of the majority or controlling stake ofHamami family.

b. Distribute dividends, unless the distributiondoes not exceed 50% of net profits every year,and after the distribution of dividends, Debt toEquity Ratio (interest bearing) may not exceed300%.

TIA TIA

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperolehfasilitas pinjaman Kredit Investasi dari Mandiridengan pagu pinjaman sebesar Rp116,50 miliardan AS$22.500.000. Fasilitas ini dikenakan tingkatsuku bunga tahunan sebesar SIBOR 3 bulanditambah marjin tertentu. Pada tanggal 23 Mei2012, fasilitas kredit investasi dengan pagupinjaman sebesar AS$22.500.000 telah diubahmenjadi sebesar AS$15.605.219. Pinjaman iniakan jatuh tempo pada tanggal 23 September2014.

On April 25, 2011, TIA obtained an InvestmentCredit facility of Rp116.50 billion andUS$22,500,000 from Mandiri. These facilities boreannual interest rated at SIBOR 3 months pluscertain margin. On May 23, 2012, investment creditfacility with maximum amount of US$22,500,000had been changed to become US$15,605,219.This loan will be due on September 23, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas tersebut di atas masing-masing sebesar Rp96 miliar (setara denganAS$9.928.147) dan AS$11.533.269, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasimasing-masing sebesar Rp494,81 juta (setaradengan AS$51.170) dan AS$71.950. Pada tanggal22 Maret 2013, saldo seluruh saldo pinjamanterutang telah dilunasi oleh TIA dan telah berakhir.

As of December 31, 2012, the outstanding loanfrom the above facilities amounted to Rp96 billion(equivalent to US$9,928,147) and US$11,533,269,net of unamortized transaction cost amounting toUS$494.81 million (equivalent to US$51,170) andUS$71,950, respectively. On March 22, 2013, theoutstanding balance of these loans had been fullypaid by TIA and terminated.

CKB CKB

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperolehfasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan pagupinjaman sebesar Rp40 miliar. Pinjaman darifasilitas ini terutang dalam 33 cicilan bulanan sejaktanggal 23 Januari 2012 sampai dengan tanggal23 September 2014.

On October 3, 2011, CKB obtained an investmentcredit facility with a maximum amount ofRp40 billion from Mandiri. The loan drawn from thisfacility is payable in 33 monthly installments fromJanuary 23, 2012 until September 23, 2014.

Page 389: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

102

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(continued)

CKB CKB

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo pinjaman terutang masing-masingsebesar Rp13,75 miliar (setara denganAS$1.128.066) dan Rp28,02 miliar (setara denganAS$2.897.904), setelah dikurangi dengan biayatransaksi yang belum diamortisasi sebesar nihildan Rp127 juta (setara dengan AS$13.162).

As of December 31, 2013 and 2012, theoutstanding balance of the loan amounted toRp13.75 billion (equivalent to US$1,128,066) andRp28.02 billion (equivalent to US$2,897,904),respectively, net of unamortized transaction costamounting to nil and Rp127 million (equivalent toUS$13,162), respectively.

SSB SSB

Pada tanggal 28 September 2010, SSBmemperoleh fasilitas pinjaman dari Mandirisebagai berikut:

On September 28, 2010, SSB obtained thefollowing loan facilities from Mandiri:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I(“PTK I”) yang bersifat non-revolving denganpagu pinjaman sebesar AS$8.000.000 dandikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar SIBOR 3 bulan ditambah margintertentu. Fasilitas ini digunakan untukmelunasi utang dari Halcon Prima LogisticPte., Ltd. Pinjaman yang ditarik dari fasilitasini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejaktanggal 23 Maret 2011 sampai dengantanggal 23 Desember 2015. Pada tanggal31 Desember 2012, saldo pinjaman terutangdari fasilitas ini sebesar AS$6.702.221 setelahdikurangi biaya transaksi yang belumdiamortisasi sebesar AS$17.779. Padatanggal 5 Juni 2013, fasilitas ini telah dilunasidan telah berakhir.

a. Non-revolving Specific Transaction Loan I(“PTK I”) facility with a maximum credit ofUS$8,000,000 and bears annual interest rate at3 months SIBOR plus a certain margin. Thefacility was used to refinance a loan fromHalcon Prima Logistic Pte., Ltd. The loan drawnfrom this facility is payable in 20 quarterlyinstallments from March 23, 2011 untilDecember 23, 2015. As of December 31, 2012,the outstanding loan balance from this facilityamounted to US$6,702,221 net of unamortizedtransaction cost amounting to US$17,779. OnJune 5, 2013, this facility had been fully paidand terminated.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II(PTK II) yang bersifat non-revolving denganpagu pinjaman sebesar AS$10.000.000 dandikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar SIBOR 3 bulan ditambah marjintertentu. Pinjaman tersebut digunakan untukmembiayai pengeluaran modal investasi.Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutangdalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal23 Maret 2011 sampai dengan tanggal23 Desember 2015. Pada tanggal31 Desember 2012, saldo pinjaman terutangdari fasilitas ini sebesar AS$7.032.892,setelah dikurangi biaya transaksi yang belumdiamortisasi sebesar AS$27.153. Padatanggal 5 Juni 2013, fasilitas ini telah dilunasidan telah berakhir.

b. Non-revolving Specific Transaction Loan II(PTK II) facility with a maximum credit ofUS$10,000,000 and bears annual interest rateat 3 months SIBOR plus a certain margin. Theloan was used to finance capital expenditures.The proceeds drawn from this facility is payablein 20 quarterly installments from March 23,2011 until December 23, 2015. As ofDecember 31, 2012, the outstanding loanbalance from this facility amountingUS$7,032,892, net of unamortized transactioncost amounting to US$27,153. On June 5,2013, this facility had been fully paid andterminated.

Page 390: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

103

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)(continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

Pada tanggal 21 Oktober 2011, SSB menerimafasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III yangbersifat non-revolving dari Mandiri dengan pagupinjaman sebesar Rp135 miliar dan tingkat bungatahunan dapat berubah berdasarkan tingkat bungapasar saat ini. Pada tanggal 8 November 2011,fasilitas ini diperbaharui menjadi sebagai berikut:

On October 21, 2011, SSB obtained non-revolvingSpecific Transaction Loan III facility from Mandiriwith a maximum credit of Rp135 billion and annualinterest is subject to be changed based on currentmarket rate. On November 8, 2011, this facility wasamended to become, as follows:

Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”)yang bersifat non-revolving dengan pagu pinjamansebesar Rp66 miliar dan dikenakan tingkat sukubunga tertentu pertahun. Pinjaman tersebutdigunakan untuk membiayai pembelian gedungkantor dan workshop SSB di Tangerang(Catatan 10). Pinjaman yang ditarik dari fasilitasini terutang dalam 19 cicilan triwulanan sejak bulanMaret 2012 sampai dengan bulan September2016. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp38,80 miliar (setara denganAS$3.183.198) dan Rp54,75 miliar (setara denganAS$5.661.927), setelah dikurangi biaya transaksiyang belum diamortisasi sebesar nihil danRp249 juta (setara dengan AS$25.767).

Non-revolving specific transaction loan III(“PTK III”) facility with a maximum credit ofRp66 billion and bears certain interest rate perannum. The loan proceeds were used to finance thepurchased of SSB’s office building and workshop inTangerang (Note 10). The loan drawn from thisfacility is payable in 19 quarterly installments fromMarch 2012 until September 2016. As ofDecember 31, 2013 and 2012, the outstanding loanbalance from this facility amounted toRp38.80 billion (equivalent to US$3,183,198) andRp54.75 billion (equivalent to US$5,661,927),respectively, net of unamortized transaction costamounting to nil and Rp249 million (equivalent toUS$25,767), respectively.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for the facilities.

ATR ATR

Pada tanggal 23 November 2010, ATRmemperoleh fasilitas kredit dengan batas kreditmaksimum gabungan sebesar AS$6.200.000 dariMandiri dan dikenakan tingkat suku bunga sebesarmarjin tertentu di atas SIBOR per tahun sebagaiberikut:

On November 23, 2010, ATR obtained creditfacilities with aggregate maximum credit ofUS$6,200,000 from Mandiri and bear interest rate ata certain margin above SIBOR per annum asfollows:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I(“PTK I”) dengan batas kredit maksimumsebesar AS$4.150.000. Fasilitas PTK I inidigunakan untuk pembelian Kapal MultiPurpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu”dan Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa TransDua” dan juga untuk pembiayaan modifikasiLCT “Alfa Trans Dua”. Pinjaman ini ditarikpada tanggal 25 November 2010 dan terutangdalam 60 cicilan bulanan sejak bulanDesember 2010 sampai dengan bulanNovember 2015. Pinjaman ini dijamin dengankapal MPC “Alfa Trans Satu” dan LCT “AlfaTrans Dua”.

a. Specific Transaction Loan I (“PTK I”) facilitywith a maximum credit of US$4,150,000. PTK Ifacility was used for the acquisition of Multi-Purpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu”and Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa TransDua” vessels and also for financing themodification of LCT “Alfa Trans Dua”. The loanwas drawn on November 25, 2010 and ispayable in 60 monthly installments fromDecember 2010 until November 2015. Theloan is collateralized with MPC “Alfa TransSatu” and LCT “Alfa Trans Dua” vessels.

Page 391: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

104

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

ATR (lanjutan) ATR (continued)

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II(“PTK II”) dengan batas kredit maksimumsebesar AS$2.050.000. Fasilitas PTK II inidigunakan untuk membiayai pembuatan kapalLCT “Adinda Azula”. Fasilitas ini awalnyatersedia hingga tanggal 30 Juni 2011 dan telahdiperpanjang sampai dengan tanggal31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman initerutang dalam 60 cicilan bulanan sejak bulanJuli 2011 sampai dengan bulan Juni 2016.Pinjaman ini dijamin dengan kapal LCT“Adinda Azula”.

b. Specific Transaction Loan II (“PTK II”) facilitywith a maximum credit of US$2,050,000.PTK II facility was used to finance the buildingof LCT “Adinda Azula” vessel. The availabilityperiod of the facility was originally set untilJune 30, 2011, which was subsequentlyextended up to December 31, 2011. The loanis payable in 60 monthly installments from July2011 until June 2016. The loan iscollateralized by LCT “Adinda Azula” vessel.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo pinjaman terutang masing-masingsebesar AS$2.615.928 dan AS$3.855.912.

As of December 31, 2013 and 2012, theoutstanding balance of the loans amounted toUS$2,615,928 and US$3,855,912, respectively.

Pada tanggal 20 Desember 2012, ATR menerimasurat dari Mandiri yang menyatakan, antara lain,persetujuan Mandiri untuk mengubah rasioleverage maksimum dari sebesar 233% menjadisebesar 300% sejak bulan Desember 2012.

On December 20, 2012, ATR received a letter fromMandiri stating, among others, approval by Mandirito change leverage ratio from at maximum of 233%to 300% since December 2012.

ATR telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013.

ATR has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2013.

Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbkdan Qatar National Bank SAQ, Singapura -Pinjaman Sindikasi

Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbkand Qatar National Bank SAQ, Singapore -Syndicated Loan

Pada tanggal 14 Maret 2013, Reswara, TIA, MDB,BEL dan Mifa (Reswara Grup) menandatanganiperjanjian pinjaman “US Dollar Term Loan” denganIndonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbkdan Qatar National Bank SAQ, Singapura untukmemperoleh fasilitas kredit dengan pagu pinjamansebesar AS$150.000.000 dengan jangka waktupenarikan maksimum 6 (enam) bulan sejakpenandatanganan perjanjian.

On March 14, 2013, Reswara, TIA, MDB, BEL andMifa (Reswara Group) entered into creditagreement of “US Dollar Term Loan” to obtain aloan facility with total maximum amount ofUS$150,000,000 from Indonesia Eximbank,PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar NationalBank SAQ, Singapore with withdrawal period atmaximum interval of 6 (six) months from thesigning date of the agreement.

Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjamanakan dibayar setiap bulan sampai dengan tanggal14 Maret 2018 dengan masa tenggang satu tahunsejak tanggal pinjaman ditarik. Pada tanggal31 Desember 2013, saldo pinjaman terutang darifasilitas ini adalah sebesar AS$125.266.000.

The loan bears annual interest rate at SIBOR plus a certain margin. The loan will be repayable everymonth until March 14, 2018 with grace period ofone year after the loan utilization date. As ofDecember 31, 2013, the outstanding loan balancefrom this facility amounted to US$125,266,000.

Page 392: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

105

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbkdan Qatar National Bank SAQ, Singapura -Pinjaman Sindikasi (lanjutan)

Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbkand Qatar National Bank SAQ, Singapore -Syndicated Loan (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, grup Reswaradiwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentuyang berkaitan dengan kegiatan usaha grupReswara, kegiatan korporasi perusahaan danlainnya serta memenuhi rasio keuangan sebagaiberikut:

Based on loan agreement, Reswara group isrequired to comply with certain restrictive covenantrelated to Reswara group’s nature of business,corporate action and others and to maintainfinancial ratios as follows:

(i) Net debt to EBITDA maksimum 3,0 berlakutahun 2014 dan 2,5 untuk tahun 2015 sampaidengan tahun 2018.

(ii) EBITDA to interest minimum 2,0.(iii) Available cash flow to debt service amount

minimum 1,25 berlaku untuk tahun 2014sampai dengan tahun 2018.

(i) Net debt to EBITDA maximum 3.0 effective foryear 2014 and 2.5 effective for year 2015 until2018.

(ii) EBITDA to interest minimum 2.0.(iii) Available cash flow to debt service amount

minimum 1.25 effective for year 2014 until2018.

Pinjaman ini dijamin dengan (i) kontrak penugasan(ii) fidusia atas piutang TIA, MDB, Mifa, BEL danReswara (iii) fidusia atas persediaan TIA, Mifa danBEL (iv) fidusia atas mesin dan peralatan TIA, Mifadan BEL (v) fidusia atas klaim/penerimaan asuransimilik TIA, Mifa dan BEL (vi) surat kuasa memasangHak Tanggungan atas tanah milik TIA, MDB, Mifa,BEL dan Reswara.

The loan is collateralized by (i) each assignmentover agreements (ii) each fiduciary overreceivables of TIA, MDB, Mifa, BEL and Reswara(iii) each fiduciary over inventory of TIA, Mifa andBEL (iv) each fiduciary over machinery andequipment of TIA, Mifa and BEL (v) each fiduciaryover insurance claim/proceeds owned by TIA, Mifaand BEL (vi) power of attorney to establish “HakTanggungan atas Tanah” granted by TIA, MDB,Mifa, BEL and Reswara.

Grup Reswara telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013.

Reswara group has received waiver for theincompliance of certain financial ratio as ofDecember 31, 2013.

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan

CK CK

Pada tanggal 17 Juni 2011, CK, selaku peminjam,mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasidengan beberapa bank asing dan bank lokal(“Pemberi Pinjaman”), yang terdiri dari Overseas-Chinese Banking Corporation (“OCBC”), PT ANZPanin Bank (“ANZ Panin”), PT Bank OCBC NISPTbk (“OCBC NISP”), Standard Chartered Bank(cabang Jakarta) (“SCB”), dan The Royal Bank ofScotland N.V. (cabang Singapura) (“RBS”). OCBCNISP dan ANZ Banking Group Limited bertindakmasing-masing sebagai Security Agent dan FacilityAgent.

On June 17, 2011, CK, as the borrower, enteredinto a syndicated loan facility agreement withseveral foreign and local banks (the “Lenders”),which consisted of Overseas-Chinese BankingCorporation (“OCBC”), PT ANZ Panin Bank (“ANZPanin”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”),Standard Chartered Bank (Jakarta Branch)(“SCB”), and The Royal Bank of Scotland N.V.(Singapore Branch) (“RBS”). OCBC NISP and ANZBanking Group Limited serve as Security Agentand Facility Agent, respectively.

Page 393: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

106

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi(lanjutan)

ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan(continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Berdasarkan perjanjian, Pemberi Pinjaman setujuuntuk memberikan fasilitas pinjaman DolarAmerika Serikat yang terdiri dari Fasilitas A danFasilitas B dengan nilai maksimum masing-masingsebesar AS$75.000.000 dan AS$40.000.000dengan tingkat suku bunga tahunan berdasarkan“LIBOR” ditambah dengan persentase tertentu.Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk melunasi(refinance) beberapa pinjaman CK yang ada.

Based on the agreement, the Lenders agreed togrant United States Dollar term loan, consist of intoFacility A and Facility B, with maximum amounts ofUS$75,000,000 and US$40,000,000, respectively,and bear annual interest rates at “LIBOR” plus acertain percentage. This loan facility was used torefinance some of CK’s existing loans.

Pada tanggal 23 Juni 2011, CK melakukanpenarikan penuh atas Fasilitas A sebesarAS$75.000.000, yang akan dibayarkan dalamcicilan triwulanan, dimulai sejak bulan Juni 2012sampai dengan bulan Juni 2016 selama lima tahunsesuai dengan perjanjian. Pada tanggal30 September 2011 dan 15 Desember 2011, CKtelah melakukan penarikan penuh atas Fasilitas Bsebesar AS$40.000.000, yang akan dibayarkandalam cicilan triwulanan, dimulai sejak bulan Maret2012 sampai dengan bulan Juni 2016 selama limatahun sesuai dengan perjanjian. Pinjaman darifasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunansebesar LIBOR ditambah persentase tertentu,yang dibayarkan setiap triwulanan. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masing sebesarAS$68.157.036 dan AS$95.382.731, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasimasing-masing sebesar nihil dan AS$1.955.147.

On June 23, 2011, CK has fully drawn down theFacility A amounting to US$75,000,000, payable inspecified quarterly installments as indicated in theagreement over a total term of five years fromJune 2012 until June 2016. On September 30,2011 and December 15, 2011, CK has fully drawndown the Facility B amounting to US$40,000,000,payable in specified quarterly installments asindicated in the agreement over a total term of fiveyears from March 2012 until June 2016. The loanfrom this facility bears annual interest rate atLIBOR plus a certain percentage, payable everyquarter. As of December 31, 2013 and 2012, theoutstanding balances from these faciltiesamounted to US$68,157,036 and US$95,382,731,respectively, which is net of unamortizedtransaction cost amounting to nil andUS$1,955,147, respectively.

Pinjaman ini dijamin dengan (i) Kontrak Penugasandan (ii) fiduciary assignment atas piutang,persediaan, aset bergerak dan klaim/penerimaanasuransi.

The loan is collateralized by (i) the Assignment ofContracts and (ii) fiduciary assignment overreceivables, inventory, movable asset andinsurance claim/proceeds.

Page 394: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

107

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi(lanjutan)

ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan(continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CK diharuskanuntuk menjaga rasio keuangan, sebagai berikut:

Based on loan agreement, CK shall maintainfinancial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimum 125%. a. Debt service coverage ratio at a minimum of125%.

b. Rasio total debt to net worth maksimum 425%pada tahun 2011, 375% pada tahun 2012,325% pada tahun 2013 dan 300% pada tahun2014 dan seterusnya.

b. Total debt to net worth ratio at a maximum of425% in 2011, 375% in 2012, 325% in 2013and 300% in 2014 and thereafter.

c. Rasio antara pendapatan kontrak tambangbatubara di masa yang akan datang terhadapjumlah pinjaman minimum 4:1.

c. The ratio of future contracted revenue from thecoal mining service contracts to borrowings ata minimum of 4:1.

d. Rasio leverage maksimum 4:1 untuk periodesampai dengan tanggal 30 September 2012dan untuk periode selanjutnya maksimum3,25:1.

e. Total ekuitas bersih minimum sebesarRp260 miliar.

d. Leverage ratio at a maximum of 4:1 untilSeptember 30, 2012 and thereafter at amaximum of 3.25:1.

e. Total net worth at a minimum of Rp260 billion.

CK telah menerima waiver atas tidak terpenuhinyarasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

CK has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2013 and2012.

DBS Bank Ltd. DBS Bank Ltd.

Perusahaan The Company

Pada tanggal 15 Juni 2011, Perusahaanmenandatangani perjanjian fasilitas pinjamandengan DBS Bank Ltd., Singapura dengan totalfasilitas maksimum sebesar AS$90.000.000 untukkebutuhan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuhtempo pada tanggal 17 Juni 2016. Bungadibayarkan setiap tahun. Pada tanggal 13 Januari2012, Perusahaan telah melakukan pembayaranpokok pinjaman sebesar AS$13.000.000.Perusahaan akan melakukan pembayaran kembalipada tanggal jatuh tempo. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang masing-masing sebesar AS$57.000.000dan AS$76.984.683, setelah dikurangi biayatransaksi yang belum diamortisasi masing-masingsebesar nihil dan AS$15.317. Tidak ada aset yangdigunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

On June 15, 2011, the Company signed a loanfacility agreement with DBS Bank Ltd., Singaporewith a maximum facility amount of US$90,000,000for working capital requirement. The loan will bedue on June 17, 2016. Interest is payableannually. On January 13, 2012, the Companymade principal repayment amounting toUS$13,000,000. The Company shall makerepayment on the maturity date. As ofDecember 31, 2013 and 2012, the outstandingbalances of the loan amounted to US$57,000,000and US$76,984,683, respectively, net ofunamortized transaction cost amounting to nil andUS$15,317, respectively. No assets are pledged ascollateral for the loan.

Page 395: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

108

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

DBS Bank Ltd. (lanjutan) DBS Bank Ltd. (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Menurut perjanjian, Perusahaan tidak bolehmelakukan hal-hal, di antaranya:

Based on agreement, the Company shall not,among others:

a. membuat atau mengizinkan untuk hidup setiappengamanan terhadap asetnya tanpapersetujuan tertulis dari kreditur.

a. create or permit to subsist any Security overany of its assets without the prior consent inwriting of the Lender.

b. menjual, mengalihkan atau melepaskanasetnya dimana mereka berada atau dapatdisewakan atau dibeli kembali oleh anggotalain dari Grup.

b. sell, transfer or otherwise dispose of any of itsassets on terms whereby they are or may beleased to or re-acquired by any other memberof the Group.

c. menjual, mengalihkan atau melepaskanpiutang pada recourse terms.

c. sell, transfer or otherwise dispose of any itsreceivables on recourse terms.

d. melakukan transaksi tunggal atau serangkaiantransaksi (apakah terkait atau tidak danapakah sukarela atau tidak sukarela) untukmenjual, menyewakan, mengalihkan ataupelepasan lainnya.

d. enter into a single transaction or a series oftransactions (whether related or not andwhether voluntary or involuntary) to sell, lease,transfer or other disposal.

Paragraf (d) di atas tidak berlaku untuk setiappenjualan, sewa, pengalihan atau pelepasanlainnya:

The paragraph (d) above does not apply toany sale, lease, transfer or other disposal:

(i) dibuat dalam rangka kegiatan perdaganganentitas melepas; atau

(ii) dalam pertukaran aset terhadap aset lainyang sebanding atau lebih unggul dalamjenis, nilai dan kualitas.

(i) made in the ordinary course of trading ofthe disposing entity; or

(ii) of assets inexchange for other assetscomparable or superior as to type, valueand quality.

e. melakukan amalgamasi, demerger, mergeratau rekonstruksi perusahaan.

e. enter into any amalgamation, demerger,merger or corporate reconstruction.

Perjanjian ini bersifat cross default denganperjanjian kredit lainnya dengan entitas anak dalamsatu grup.

This agreement is a cross default with other creditagreements with subsidiaries in the group.

Perusahaan telah menerima waiver dari DBS BankLtd., sehubungan dengan tidak terpenuhinyapembatasan tertentu di entitas anak pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

The Company has received waiver from DBSBank Ltd., due to the incompliance with certainrestrictive covenants in certain subsidiaries as ofDecember 31, 2013 and 2012.

Perusahaan diwajibkan untuk mematuhipembatasan tertentu yang berkaitan dengankegiatan usaha Perusahaan, kegiatan korporasiperusahaan dan lainnya.

The Company is required to comply with certainrestrictive covenant related to the Company’snature of business, corporate action and others.

Page 396: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

109

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

ATR ATR

Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperolehfasilitas pinjaman dari OCBC NISP dengan bataskredit maksimum sebesar AS$7.150.000. Pinjamandari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga bulananSIBOR ditambah marjin tertentu dan tersediaselama 60 bulan dari tanggal pencairan pertamaatau sampai dengan tanggal 28 Oktober 2016.

On October 24, 2011, ATR obtained a term loanfacility from OCBC NISP with a maximum credit ofUS$7,150,000. The loan from the facility bearsinterest at monthly SIBOR rate plus a certainmargin and is available for 60 months from the firstdrawdown date or up to October 28, 2016.

Berdasarkan addendum terhadap perjanjianpinjaman tanggal 8 Agustus 2012, jangka waktupembayaran atas fasilitas ini dilakukan sampaidengan tanggal 31 Maret 2017 dan dapatdiperpanjang sampai dengan 24 bulan terhitungsejak tanggal 31 Maret 2017. Pada tanggal 31Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas iniadalah sebesar AS$6.754.629 setelah dikurangibiaya transaksi yang belum diamortisasi sebesarAS$60.321.

Based on addendum to loan agreement datedAugust 8, 2012, the payment term of the facility isuntil March 31, 2017 and can be extended until24 months from March 31, 2017. As ofDecember 31, 2012, the outstanding loan balancefrom this facility amounted to US$6,754,629, net ofunamortized transaction cost amounting toUS$60,321.

Pada tanggal 21 Maret 2013, fasilitas ini telahdilunasi seluruhnya oleh ATR dan telah berakhir.

On March 21, 2013, this facility was already fullypaid by ATR and terminated.

Pinjaman ini dijaminkan, antara lain, dengan kapalLCT “Adinda Bella” dan LCT “Adinda Celina”,piutang usaha dari kontrak operasi kapal, letter ofundertaking dan letter of comfort dari CKB(pemegang saham mayoritas ATR).

The loan is collateralized by, among others, LCT“Adinda Bella” and LCT “Adinda Celina” vessels,trade receivables from contract operations of thevessels, letter of undertaking and letter of comfortfrom CKB (ATR’s majority shareholder).

ATR telah menerima waiver atas tidakterpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

ATR has received waiver for the incompliance ofcertain financial ratio as of December 31, 2013 and2012.

BDD BDD

Pada tanggal 22 Desember 2011, BDDmenandatangani perjanjian fasilitas pinjamandengan OCBC NISP dengan batas kreditmaksimum sebesar AS$15.052.000, terbagi atas:

On December 22, 2011, BDD entered into a loanfacility agreement with OCBC NISP with amaximum credit of US$15,052,000, consisting of:

a. Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 sebesarAS$5.594.500 yang tersedia selama 66 bulandari tanggal penarikan pinjaman pertama.Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo pinjaman terutang masing-masingsebesar AS$4.102.644 dan AS$5.169.258,setelah dikurangi biaya transaksi yang belumdiamortisasi masing-masing sebesar nihil danAS$52.276.

a. Term Loan Facility 1 of US$5,594,500 which isavailable for 66 months from the firstdrawdrown date. As of December 31, 2013and 2012, the outstanding loan balanceamounted to US$4,102,644 andUS$5,169,258, respectively, net ofunamortized transaction cost amounting to niland US$52,276, respectively.

Page 397: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

110

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)(lanjutan)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)(continued)

BDD (lanjutan) BDD (continued)

b. Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 sebesarAS$9.457.500 yang tersedia selama 66 bulandari tanggal penarikan pinjaman pertama.Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$7.408.376 danAS$9.222.407, setelah dikurangi biayatransaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan AS$77.468.

b. Term Loan Facility 2 of US$9,457,500 whichis available for 66 months from the firstdrawdrown date. As of December 31, 2013and 2012, the outstanding loan balanceamounted to US$7,408,376 andUS$9,222,407, respectively, net ofunamortized transaction cost amounting to niland US$77,468, respectively.

Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayaipembuatan 6 (enam) buah kapal penarik beserta6 (enam) buah kapal tongkang.

The loan proceeds were used to finance theconstruction of 6 (six) tug boats and 6 (six) barges.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminanuntuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for thesefacilities.

BDD telah memenuhi semua rasio keuangan yangharus dijaga pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012.

BDD has complied with all the financial ratiosrequired on December 31, 2013 and 2012.

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

SSB SSB

SSB memperoleh fasilitas kredit amortisasiberjangka (“ATL”) dengan pagu pinjaman sebesarAS$16.000.000 dan dikenakan tingkat suku bungatahunan sebesar Fund Transfer Pricing (“FTP”)ditambah marjin tertentu. Pinjaman yang ditarik darifasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanansejak tanggal 20 Januari 2011 sampai dengantanggal 20 Oktober 2015. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjamanterutang dari fasilitas ini masing-masing sebesarAS$7.104.000 dan AS$13.356.238, setelahdikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasimasing-masing sebesar nihil dan AS$83.762.

SSB obtained an Amortizing Term Loan (“ATL”)facility with a maximum credit of US$16,000,000and bears annual interest rate at Fund TransferPricing (“FTP”) plus a certain margin. The loandrawn from this facility is payable in 20 quartelyinstallments from January 20, 2011 up toOctober 20, 2015. As of December 31, 2013 and2012, the outstanding loan balance from this facilityamounted to US$7,104,000 and US$13,356,238,respectively, net of unamortized transaction costamounting to nil and US$83,762, respectively.

Page 398: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

111

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Pembatasan utang Debt Covenants

Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas,berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup harusmematuhi batasan-batasan tertentu, antara lainuntuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberipinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksitertentu seperti penggabungan usaha,pengambilalihan, likuidasi atau perubahan statusdan anggaran dasar; pengurangan modal dasar,ditempatkan dan disetor penuh; pembatasanpemberian pinjaman kepada pihak ketiga;penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu;pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnisutama dan pembagian dividen.

In addition to those detailed above, the Group,under the loan agreements, is subject to variouscovenants, which include obtaining written approvalfrom the lenders before entering into certaintransactions such as mergers, takeovers,liquidation or change in status and the articles ofassociation; reducing the authorized, issued andfully paid capital; restrictions on lending money tothird parties; negative pledges, with certainexceptions; restrictions on change in core businessactivities and payments of dividends.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Gruptelah memenuhi seluruh persyaratan sebagaimanadiatur dalam perjanjian kredit. Batasan-batasan inijuga berlaku untuk utang bank jangka pendek yangdiperoleh Grup (Catatan 14).

As of December 31, 2013 and 2013, the Groupcomplied with all requirements as stated in the loanagreements. These covenants are also applied forshort-term bank loans obtained by the Group(Note 14).

Manajemen menyatakan bahwa selama periodepelaporan dan sampai dengan tanggal laporankeuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagalbayar atas pemenuhan kewajibannya.

Management declares that during the reportingperiods and up to the date of the consolidatedfinancial statements, the Group has not defaultedin the payment of its obligations.

Tingkat suku bunga utang bank jangka panjang diatas adalah sebagai berikut:

The interest rates of the above long-term bankloans were as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Rupiah 9,50% - 11,50% 9,50% - 10,50% RupiahDolar Amerika Serikat 3,18% - 6,00% 4,44% - 6,40% United States dollar

17. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALANKERJA JANGKA PENDEK

17. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERMEMPLOYEE BENEFIT LIABILITY

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Biaya proyek 7.800.831 3.479.841 Project costRoyalti 1.314.746 1.062.834 RoyaltyBunga 1.175.517 1.901.895 InterestJasa profesional 982.325 1.083.449 Professional feesPerbaikan dan pemeliharaan mesin 214.327 45.343 Repairs and maintenance on machineryLain-lain 4.349.396 6.336.029 Others

Total 15.837.142 13.909.391 Total

Page 399: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

112

17. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALANKERJA JANGKA PENDEK (lanjutan)

17. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERMEMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Akun ini terdiri dari akrual beban gaji dan tunjangankaryawan.

Short-term Employee Benefit Liability

This account consists of accrual for employeesalaries and benefits.

18. UANG MUKA PELANGGAN 18. ADVANCES FROM CUSTOMERS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pihak ketiga 2.127.259 2.108.348 Third partiesPihak berelasi (Catatan 31) Related parties (Note 31)

PT Trakindo Utama 125.364 55.555 PT Trakindo UtamaPT Chakra Jawara 2.937 8.633 PT Chakra Jawara

Sub-total 128.031 64.188 Sub-total

Total 2.255.560 2.172.536 Total

19. PROVISI UNTUK KEWAJIBAN RESTORASILINGKUNGAN

19. PROVISION FOR ENVIRONMENTALRESTORATION OBLIGATION

Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010(“PP 78/2010”) yang mengharuskan Perseroanmenyediakan jaminan keuangan atau jaminanreklamasi. Peraturan tersebut mengharuskansetiap perusahaan pertambangan yang beroperasidi Indonesia untuk melakukan studi tahunan yangmemperkirakan besarnya jumlah biaya reklamasidan melaporkan rencana reklamasinya. Rencanatersebut mencakup perkiraan biaya dari pekerjaanuntuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakanoleh kontraktor luar. Untuk setiap pekerjaan yangtidak dilaksanakan sendiri oleh Perseroan sesuaidengan rencana pada periode tersebut,Pemerintah dapat menuntut pembayaran untukpekerjaan yang masih harus dikerjakan oleh parakontraktor. Jaminan tersebut dapat beruparekening bersama, deposito berjangka, bankgaransi atau, pada kondisi tertentu yangmenyangkut perusahaan-perusahaan publik, dapatberupa cadangan akuntansi yang dicatat dalambuku Perseroan.

A financial surety, or reclamation guarantee, isrequired under Government Regulation No. 78(“GR 78”) of 2010. The regulations require that anannual study be undertaken by a mining companyoperating in Indonesia to estimate its reclamationcosts and that a plan be submitted to theGovernment. The plan includes an estimate of thecost of performing the rehabilitation work by anoutside contractor. For any work a company doesnot carry out in the period pursuant to the plan, theGovernment can require payment for theoutstanding work to be carried out by thecontractor. The surety can be in the form of a jointaccount, time deposit, bank guarantee or, in certaincircumstances involving public companies, anaccounting reserve recorded in the accounts of theCompany.

Akun ini merupakan provisi biaya penutupantambang yang akan terjadi pada akhir umurtambang.

This account pertains to the provision for therestoration of the mine area at the end of the mineterm.

Page 400: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

113

19. PROVISI UNTUK KEWAJIBAN RESTORASILINGKUNGAN (lanjutan)

19. PROVISION FOR ENVIRONMENTALRESTORATION OBLIGATION (continued)

Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihantelah cukup untuk menutup semua liabilitaspengelolaan lingkungan hidup. Manajemen jugaberkeyakinan bahwa penyisihan telah sesuaidengan peraturan yang berlaku.

The management of the Group believes that theprovision is adequate to cover all obligations forenvironmental management. Management furtherbelieves that the provision is in accordance withexisting regulations.

Mutasi provisi biaya pengelolaan lingkungan hidupadalah sebagai berikut:

The movements in the provision for environmentalrestoration are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Saldo awal 260.019 210.752 Beginning balanceProvisi untuk restorasi selama Provisions for restoration during

tahun berjalan 580.906 313.366 the yearBiaya restorasi aktual yang Actual restoration costs paid

dibayar selama tahun berjalan (537.683) (264.099) during the year

Saldo akhir 303.242 260.019 Ending balance

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE PAYABLES

Grup memiliki komitmen sewa pembiayaanmencakup perlengkapan, perabot dan peralatankantor, kendaraan, kapal dan mesin dan peralatandengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampailima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggaldengan perincian sebagai berikut:

The Group has lease commitments covering officefurniture, fixtures and equipment, vehicles, vesselsand machineries and equipment with lease termsranging from three to five years and expiring onvarious dates with details as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pihak ketiga: Third parties:PT Caterpillar Finance Indonesia 90.879.492 128.157.630 PT Caterpillar Finance IndonesiaPT Austindo Nusantara Jaya Finance 11.559.328 19.956.245 PT Austindo Nusantara Jaya FinancePT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 120.335 - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Pihak berelasi: Related party:PT Chandra Sakti Utama Leasing 54.217.501 73.068.220 PT Chandra Sakti Utama Leasing

Total 156.776.656 221.182.095 Total

Dikurangi beban bunga (13.425.642) (19.491.087) Less amount applicable to interest

Neto 143.351.014 201.691.008 Net

Page 401: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

114

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Dikurangi bagian yang jatuhtempo dalam satu tahun Less current maturitiesPihak ketiga Third parties

PT Caterpillar Finance PT Caterpillar FinanceIndonesia (27.454.302) (30.667.224) Indonesia

PT Austindo Nusantara Jaya PT Austindo Nusantara JayaFinance (7.499.153) (7.499.153) Finance

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (29.470) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Sub-total (34.982.925) (38.166.377) Sub-total

Pihak berelasi Related partyPT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama

Leasing (Catatan 31) (12.723.066) (25.123.246) Leasing (Note 31)

Utang sewa pembiayaan -setelah dikurangi bagian yang Finance lease payable -jatuh tempo dalam satu tahun net of current maturitiesPihak ketiga Third parties

PT Caterpillar Finance PT Caterpillar FinanceIndonesia 57.535.872 86.647.566 Indonesia

PT Austindo Nusantara Jaya PT Austindo Nusantara JayaFinance 3.666.318 11.405.583 Finance

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 61.404 - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

Sub-total 61.263.594 98.053.149 Sub-total

Pihak berelasi Related partyPT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama

Leasing (Catatan 31) 34.381.429 40.348.236 Leasing (Note 31)

Jadwal pembayaran nilai kini utang sewapembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalahsebagai berikut:

The present values of the scheduled payments ofthe finance lease payables by the year of maturityare as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

______________________________________________________________________________ _

PembayaranUtang SewaPembiayaan

Minimum/Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/

Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 52.720.759 (5.014.768) 47.705.991 Within 1 yearDalam 2 - 5 tahun 104.055.897 (8.410.874) 95.645.023 Within 2 - 5 years

Total 156.776.656 (13.425.642) 143.351.014 Total

31 Desember 2012/December 31, 2012

______________________________________________________________________________ _

PembayaranUtang SewaPembiayaan

Minimum/Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/

Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 72.256.675 (8.967.052) 63.289.623 Within 1 yearDalam 1 - 5 tahun 148.816.971 (10.518.181) 138.298.790 Within 1- 5 yearsLebih dari 5 tahun 108.449 (5.854) 102.595 More than 5 years

Total 221.182.095 (19.491.087) 201.691.008 Total

Page 402: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

115

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance IndonesiaDolar Amerika Serikat 4,4% 2,3% - 5,2% United States dollar

PT Austindo Nusantara Jaya Finance PT Austindo Nusantara Jaya FinanceDolar Amerika Serikat 3,8% 3,9% United States dollar

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance TbkRupiah 7,74% - Rupiah

PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama LeasingDolar Amerika Serikat 5,4% - 7,6% 5% - 7% United States dollarRupiah 13,5% - 15,1% 13% - 15% Rupiah

Seluruh aset yang diperoleh melalui perjanjiansewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atasutang sewa pembiayaan.

All assets acquired under finance leaseagreements are used as collateral for the financeleases payable.

21. UTANG OBLIGASI 21. BONDS PAYABLE

Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut: Details of bonds payable are as follows:

31 Desember 2013/December 31, 2013

______________________________________________________________________________

Beban EmisiUtang

yang BelumDiamortisasi/

Pokok Obligasi/ Unamortized Jumlah/ Jangka Pendek/ Jangka Panjang/Bonds Principal Issuance Costs Total Current Non-current

Obligasi Sumberdaya Obligasi SumberdayaSewatama I Tahun 2012: Sewatama I Tahun 2012:- Seri A 17.967.019 (108.453) 17.858.566 - 17.858.566 - Series A- Seri B 47.665.928 (287.722) 47.378.206 - 47.378.206 - Series B

Total 65.632.947 (396.175) 65.236.772 - 65.236.772 Total

31 Desember 2012/December 31, 2012

______________________________________________________________________________

Beban EmisiUtang

yang BelumDiamortisasi/

Pokok Obligasi/ Unamortized Jumlah/ Jangka Pendek/ Jangka Panjang/Bonds Principal Issuance Costs Total Current Non-current

Obligasi Sumberdaya Obligasi SumberdayaSewatama I Tahun 2012: Sewatama I Tahun 2012:- Seri A 22.647.363 (170.009) 22.477.354 - 22.477.354 - Series A- Seri B 60.082.730 (451.029) 59.631.701 - 59.631.701 - Series B

Total 82.730.093 (621.038) 82.109.055 - 82.109.055 Total

SS menerbitkan obligasi dengan nama ObligasiSumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesarRp800 miliar yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaituObligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali amanatobligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihakketiga.

SS issued bonds Obligasi SumberdayaSewatama I Tahun 2012 amounting toRp800 billion consisting of 2 (two) series, ObligasiSeries A and Obligasi Series B. The trustee wasPT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.

Page 403: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

116

21. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (continued)

Penerbitan obligasi tersebut bersamaan denganpenerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 22) telahmemperoleh pernyataan efektif dari KetuaBAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012tanggal 22 November 2012.

The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah(Note 22) has received the effective statementfrom the Chairman of BAPEPAM-LK in its letterNo. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012.

Obligasi Seri A diterbitkan pada tanggal30 November 2012, terdaftar di Bursa EfekIndonesia, akan jatuh tempo pada tanggal30 November 2015 sebesar Rp219 miliar (setaradengan AS$17.967.019 pada tanggal31 Desember 2013). Tingkat suku bunga obligasi iniadalah sebesar 8,60% per tahun dan dibayarkanper kuartal.

Obligasi Seri A were issued on November 30,2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and willmature on November 30, 2015 amounting toRp219 billion (equivalent to US$17,967,019 as ofDecember 31, 2013). The interest rate is 8.60%per annum and paid quarterly.

Obligasi Seri B yang diterbitkan pada tanggal30 November 2012 terdaftar di Bursa EfekIndonesia akan jatuh tempo pada tanggal30 November 2017 adalah sebesar Rp581 miliar(setara dengan AS$47.665.928 pada tanggal31 Desember 2013). Tingkat suku bunga obligasi iniadalah sebesar 9,60% per tahun dan dibayarkan perkuartal.

Obligasi Seri B were issued on November 30,2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and willmature on November 30, 2017 amounting toRp581 billion (equivalent to US$47,665,928 as ofDecember 31, 2013). The interest rate is 9.60%per annum and paid quarterly.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utangjangka panjang tanggal 13 September 2012 dariPT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yangberlaku untuk periode 13 September 2012 sampaidengan tanggal 1 September 2013, ObligasiSumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telahmendapat peringkat “idA”. Pada tanggal3 September 2013, Obligasi SumberdayaSewatama I Tahun 2012 kembali mendapatperingkat “idA” yang dikeluarkan oleh Pefindo untukperiode 2 September 2013 sampai dengan tanggal1 September 2014.

Based on credit rating on the long-term debtsecurities dated September 13, 2012 fromPT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”)covering the period from September 13, 2012 untilSeptember 1, 2013, Obligasi SumberdayaSewatama I Tahun 2012 has received a rating of“idA”. On September 3, 2013, ObligasiSumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has receivedagain a rating of “idA” from Pefindo covering theperiod from September 2, 2013 up untilSeptember 1, 2014.

Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dan dalammata uang Rupiah.

All bonds were issued in Indonesia anddenominated in Rupiah.

Seluruh utang obligasi SS adalah tanpa jaminan. All bonds payable of SS are unsecured.

Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelahdikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaransebagian utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.

The funds received from issuance of bonds net ofissuance costs are to be used for partial paymentof bank loan and working capital amounted to 60%and 40%, respectively.

Page 404: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

117

21. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (continued)

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamsemua perjanjian obligasi, SS diharuskan untukmemenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yangtelah disepakati, mencakup persyaratan untukmempertahankan rasio-rasio keuangan tertentudan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnyadari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilaiyang melebihi batas tertentu atau di luar syaratyang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain,pengumuman dan pembagian dividen apabila SSlalai dalam melakukan pembayaran bunga,penjualan dan pengalihan aset, penjaminan danpenggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi,penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang laindan/atau utang bank yang mempunyai kedudukanlebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahankegiatan utama SS, mengurangi modal SS,memberikan jaminan SS, memberikan pinjaman,dan mengajukan pailit.

Under the terms under the bonds agreements, SSis required to comply with certain agreed restrictivecovenants, which include the requirements tomaintain certain financial ratios and to obtain priorwritten approval from the Trustee with respect tothe transactions involving amounts exceedingcertain thresholds or exceeding requirementagreed with the Trustee, such as, among others,declaration and payment of dividends if SS failed topay the interest; sale and transfer of assets;granting of guarantees or pledging of assets;mergers; acquisitions; issuance of bonds and/orother debt instruments, and/or bank loans whichare ranked higher than the current bonds; changesin SS’s main business activities; reducing thecapital of SS; providing a corporate guarantee;providing loan and filing for bankruptcy.

Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratios should be maintained as follows:

1. Rasio debt to equity maksimum 3:1. 1. Debt to equity ratio maximum 3:1.

2. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum1:1.

2. Ratio between EBITDA to interest expenseminimum 1:1.

3. Rasio jumlah aktiva tetap yang tidakdijaminkan dengan utang minimum 125%.

3. Ratio between fixed assets not pledged to debtminimum 125%.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SStelah memenuhi semua persyaratan terkait obligasiseperti yang diungkapkan pada Catatan ini.

As of December 31, 2013 and 2012, SS hascomplied with all of the covenants related withbonds as disclosed in this Note.

Pada tahun 2013, SS telah menggunakan danaobligasi sebesar Rp134,69 miliar (setara denganAS$11.050.127) untuk modal kerja.

In 2013, SS used the funds of bonds amounting toRp134.69 billion (equivalent to US$11,050,127) forworking capital.

Pada tahun 2012, SS telah menggunakan danaobligasi sebesar Rp476,30 miliar (setara denganAS$49.255.661) untuk pembayaran utang bankpada PT Bank DBS Indonesia dan Rp154,84 miliar(setara dengan AS$16.012.747) untuk modal kerja.

In 2012, SS used the funds of bonds amounting toRp476.30 billion (equivalent to US$49,255,661) forthe payment of bank loan in PT Bank DBSIndonesia and Rp154.84 billion (equivalent toUS$16,012,747) for working capital.

Page 405: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

118

22. SUKUK IJARAH 22. SUKUK IJARAH

SS menerbitkan Sukuk Ijarah SumberdayaSewatama I Tahun 2012 sebesar Rp200 miliar(setara dengan AS$16.408.237 pada tanggal31 Desember 2013) pada tanggal 30 November2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yangakan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017.Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan SukukIjarah sebesar Rp19,2 miliar (setara denganAS$1.933.729) per tahun. Wali amanat SukukIjarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihakketiga.

SS issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama ITahun 2012 amounting to Rp200 billion (equivalentto US$16,408,237 as of December 31, 2013) onNovember 30, 2012 and listed on Indonesia StockExchange, which will mature on November 30,2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed returnSukuk Ijarah amounting to Rp19.2 billion(equivalent to US$1,933,729). The Trustee wasPT Bank CIMB Niaga Tbk., third party.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utangjangka panjang tanggal 13 September 2012 dariPT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yangberlaku untuk periode 13 September 2012 sampaidengan tanggal 1 September 2013, Sukuk IjarahSumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telahmendapat peringkat “idA (sy)”. Pada tanggal3 September 2013, Sukuk Ijarah SumberdayaSewatama I Tahun 2012 kembali mendapatperingkat “idA (sy)” yang dikeluarkan oleh Pefindountuk periode 2 September 2013 sampai dengantanggal 1 September 2014.

Based on credit rating on the long-term debtsecurities dated September 13, 2012 fromPT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”)covering the period from September 13, 2012 untilSeptember 1, 2013, Sukuk Ijarah SumberdayaSewatama I Tahun 2012 hasreceived a rating of“idA (sy)”.On September 3, 2013, Sukuk IjarahSumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has receivedagain a rating of “idA (sy)” from Pefindo coveringthe period from September 2, 2013 up untilSeptember 1, 2014.

Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dan dalammata uang Rupiah.

Sukuk Ijarah were issued in Indonesia anddenominated in Rupiah.

Sukuk Ijarah SS adalah tanpa jaminan. Sukuk Ijarah of SS are unsecured.

Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, SS mengadakanakad yang diperlukan untuk memenuhi transaksipembiayaan ijarah atas objek ijarah, antara lain,berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah.

For the issuance of Sukuk Ijarah, SS entered intothe contract that required to fulfill the Ijarahfinancing transactions, among others, based on thecontract of Ijarah and the contract of Wakalah.

Dana yang diperoleh dari Sukuk Ijarah, setelahdikurangi biaya emisi digunakan sebesar 60%untuk pembayaran sebagian utang bank dan 40%untuk modal kerja.

The funds received from issue of Sukuk Ijarah netof issuance costs are to be used of 60% for partialpayment of bank loan and 40% for working capital.

Pada tahun 2013, SS telah menggunakan danaSukuk Ijarah sebesar Rp33,67 miliar (setaradengan AS$2.762.327) untuk modal kerja.

In 2013, SS used the funds of Sukuk Ijarahamounting to Rp33,67 billion (equivalent toUS$2,762,327) for working capital.

Pada tahun 2012, SS telah menggunakan danaSukuk Ijarah sebesar Rp119,08 miliar (setaradengan AS$12.313.915) untuk pembayaran utangbank pada PT Bank DBS Indonesia danRp38,71 miliar (setara dengan AS$4.003.187)untuk modal kerja.

In 2012, SS used the funds of Sukuk Ijarahamounting to Rp119.08 billion (equivalent toUS$12,313,915) for payment of bank loan inPT Bank DBS Indonesia and Rp38.71 billion(equivalent to US$4,003,187) for working capital.

Page 406: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

119

22. SUKUK IJARAH (lanjutan) 22. SUKUK IJARAH (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, saldo Sukuk Ijarah adalah masing-masingsebesar Rp198,70 miliar (setara denganAS$16.309.193) dan Rp198,50 miliar (setaradengan AS$20.527.264), setelah dikurangi biayatransaksi yang belum diamortisasi sebesarRp1,21 miliar (setara dengan AS$99.403) danRp1,50 miliar (setara dengan AS$155.222).

As of December 31, 2013 and 2012, theoutstanding balance of Sukuk Ijarah amounted toRp198.70 billion (equivalent to US$16,309,193)and Rp198.50 billion (equivalent toUS$20,527,264), respectively, net of unamortizedtransaction cost amounting to Rp1.21 billion(equivalent to US$99,403) and Rp1.50 billion(equivalent to US$155,222), respectively.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian Sukuk Ijarah, SS diharuskan untukmemenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yangtelah disepakati, mencakup persyaratan untukmempertahankan rasio-rasio keuangan tertentudan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnyadari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilaiyang melebihi batas tertentu atau diluar syaratyang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain,pengumuman dan pembagian dividen apabila SSlalai dalam melakukan pembayaran bunga;penjualan dan pengalihan aset; penjaminan danpenggadaian aset; penggabungan usaha; akuisisi;penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang laindan/atau utang bank yang mempunyai kedudukanlebih tinggi daripada obligasi yang ada; perubahankegiatan utama SS; mengurangi modal SS;memberikan jaminan SS; memberikan pinjaman,mengajukan pailit.

Under the terms of Sukuk Ijarah agreements, SS isrequired to comply with certain agreed restrictivecovenants, which include the requirements tomaintain certain financial ratios and to obtain priorwritten approval from the Trustee with respect totransactions involving amounts exceeding certainthresholds or exceeding requirement agreed withthe Trustee, such as, among others, declarationand payment of dividends if SS failed to paid theinterest; sale and transfer of assets; granting ofguarantees or pledging of assets; mergers;acquisitions; issuance of bonds and/or other debtinstruments, and/or bank loans which are rankedhigher than the current bonds; changes in SS’smain business activities; reducing the capital of SS;providing a corporate guarantee; providing loanand filing for bankruptcy.

Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratios should be maintained as follows:

1. Rasio debt to equity maksimum 3:1. 1. Debt to equity ratio maximum 3:1.

2. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum1:1.

2. Ratio between EBITDA to interest expenseminimum 1:1.

3. Rasio aktiva tetap yang tidak dijaminkandengan utang minimum 125%.

3. Ratio between fixed assets not pledged to debtminimum 125%.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SStelah memenuhi semua persyaratan terkait denganSukuk Ijarah seperti yang diungkapkan padaCatatan ini.

As of December 31, 2013 and 2012, SS hascomplied with all of the covenants related withSukuk Ijarah as disclosed in this Note.

Page 407: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

120

23. PERPAJAKAN 23. TAXATION

a. Taksiran Tagihan Pajak a. Estimated Claims for Tax Refund31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Lebih bayar Pajak Overpayments of CorporatePenghasilan Badan: Income Taxes:2013 12.380.715 - 20132012 10.527.631 10.571.706 20122011 1.864.972 9.189.188 20112010 15.214 19.320 20102008 293.841 372.136 20082005 347.997 150.731 2005

Lebih bayar Pajak Overpayments of Value AddedPertambahan Nilai (PPN): Tax (VAT):2011 103.377 9.320.524 20112010 145.198 - 20102009 36.917 1.944.335 20092008 - 111.263 2008

Pembayaran ketetapanpajak untuk: Payment of tax assessments for:

(i) Pajak penghasilan: (i) Income taxes:2011 104.435 - 20112008 13.425 17.048 20082006 - 1.351.722 20062005 835.140 - 2005

(ii) Pajak Pertambahan Nilai: (ii) Value Added Tax:2011 402.012 - 20112008 5.640 81.325 20082007 156.441 198.663 20072006 4.221.205 5.380.401 20062005 370.981 471.104 20052004 - 121.672 2004

Sub-total 31.825.141 39.301.138 Sub-totalPenyisihan kerugian atas Allowance for losses on estimated

taksiran tagihan pajak (3.179.753) (2.835.037) claims for tax refund

Taksiran tagihan pajak - neto 28.645.388 36.466.101 Net estimated claims for tax refund

CK CK

Pajak Penghasilan Tahun 2012 2012 Income Tax

Pada bulan Agustus 2011, CK menerimabeberapa surat keputusan pajak yang menolakkeberatan CK sehubungan denganpemeriksaan tahun pajak 2008, 2009 dan 2011yang mengakibatkan rugi fiskal CK turunsebesar Rp173,61 miliar yang sebelumnyadilaporkan sebesar Rp422,63 miliar danselanjutnya menurunkan taksiran tagihan pajakuntuk tahun 2008 sebesar Rp43,40 miliar. Ataskeputusan ini sisa taksiran tagihan pajakmenjadi Rp58,18 miliar (setara denganAS$5.313.462) untuk tahun 2008, 2009 dan2011 yang kemudian dikompensasikan untuktahun pajak 2012 dan dicatat sebagai lebihbayar Pajak Penghasilan Badan (“PPh Badan”)tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013,CK masih dalam proses banding kePengadilan Pajak.

On August 2011, CK received several taxdecision letters which rejected objection of CKrelated to tax audit for 2008, 2009 and 2011which reduced tax loss carried forwardamounting to Rp173.61 billion which waspreviously reported amounting toRp422.63 billion and also reduced 2008estimated claims for tax refund amounting toRp43.40 billion. Furthermore, total 2008, 2009and 2011 estimated claims for tax refundamounted to Rp58.18 billion (equivalent toUS$5,313,462) which has been compensatedfor 2012 corporate tax. As of December 31,2013, CK is still in process of tax appeal to TaxCourt.

Page 408: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

121

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pajak Penghasilan Tahun 2012 (lanjutan) 2012 Income Tax (continued)

Pada Desember 2012, CK melakukanpemindahbukuan (PBK) atas PPh Pasal 23Tahun 2012 sebesar Rp191 juta (setaradengan AS$15.704) terhadap PPh Pasal 23tahun 2013. Hingga saat ini PBK tersebutmasih belum disetujui oleh Kantor Pajak.

In December 2012, CK requested to transfer(PBK) the 2012 income tax under Article 23amounted to Rp191 million (equivalent toUS$15,704) to 2013 income tax underArticle 23. Furthermore, the PBK is still not yetapproved by Tax Authority.

Pajak Penghasilan Tahun 2011 2011 Income Tax

Pada bulan April 2013, CK menerima SuratKetetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tahun2011 atas pajak penghasilan pasal badansebesar Rp54,52 miliar (setara denganAS$5.738.738). Pada bulan Mei 2013, CKmenerima Surat Perintah Membayar KelebihanPajak (“SPMKP”) dan telah menerima restitusipada bulan Juni 2013.

In April 2013, CK received Tax AssessmentLetter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for2011 corporate income tax amounting toRp54.52 billion (equivalent to US$5,738,738).In May 2013, CK received SPMKP and therefund was received in June 2013.

Pada bulan April 2013, CK menerima SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”)tahun 2011 atas pajak penghasilan Pasal 23sebesar Rp1,27 miliar (setara denganAS$104.435).

In April 2013, CK received Tax UnderpaymentAssessment Letters (“SKPKB”) for 2011income tax Article 23 amounting toRp1.27 billion (equivalent to US$104,435).

Pajak Penghasilan Tahun 2010 2010 Income Tax

Pada bulan Desember 2012, CK melakukanpemindahbukuan (PBK) atas PPh Pasal 23Tahun 2010 sebesar Rp185 juta (setaradengan AS$15.214) terhadap PPh Pasal 23tahun 2013. Hingga saat ini PBK tersebutmasih belum disetujui oleh Kantor Pajak.

In December 2012, CK requested to transfer(PBK) the 2010 income tax Article 23amounting to Rp185 million (equivalent toUS$15,214) to 2013 income tax Article 23.Furthermore, PBK is still not yet approved byTax Authority.

Pajak Penghasilan Tahun 2008 2008 Income Tax

Pada tanggal 27 Januari 2012, CK menerimaSKPKB atas pajak penghasilan Pasal 26 tahun2008 sebesar Rp2,27 miliar (setara denganAS$186.449). Pada tanggal 31 Desember2013, CK sedang dalam proses banding atasSKPKB tersebut.

On January 27, 2012, CK received SKPKB for2008 income tax under Article 26 amounting toRp2.27 billion (equivalent to US$186,449). Asof December 31, 2013, CK is still in process oftax appeal for this SKPKB.

Pada tanggal 22 Agustus 2011, CK menerimasurat putusan pajak dari kantor pajak ataspajak penghasilan Pasal 26 masa Januari2008 sebesar Rp5,15 miliar atas klaimsebelumnya sebesar Rp5,78 miliar. CKmenerima koreksi sebesar Rp468 juta dandicatat sebagai beban pajak sedangkansebesar Rp164 juta (setara denganAS$13.425) sedang dalam proses pengajuanbanding ke Pengadilan Pajak.

On August 22, 2011, CK received the taxdecision letter from Tax Authority for January2008 income tax under Article 26 amounted toRp5.15 billion which previously claimedamounted to Rp5.78 billion. CK accepted thetax correction amount of Rp468 million andrecorded as tax expense while the amount ofRp164 million (equivalent to US$13,425) is stillin process of tax appeal to Tax Court.

Page 409: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

122

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pajak Penghasilan Tahun 2005 2005 Income Tax

Pada tanggal 4 Agustus 2011, CK menerimaSPMKP yang menyetujui banding CK ataskelebihan pembayaran pajak penghasilanbadan tahun 2005 sebesar Rp104,45 miliaryang sebelumnya diklaim sebesarRp108,69 miliar sedangkan sebesarRp4,2 miliar (setara dengan US$347.997)masih dalam proses peninjauan kembalikepada Mahkamah Agung.

On August 4, 2011, CK received SPMKPwhich approved CK’s objection related tooverpayment of 2005 corporate income taxamounting to Rp104.45 billion whichpreviously claimed to Rp108.69 billion whilethe amount of Rp4.2 billion (equivalent toUS$347,997) is still in the process of taxappeal to Supreme Court.

Pada bulan November 2011, CK menerimaSurat Tagihan Pajak Bunga Penagihan(“STPBP”) atas PPh Badan 2005 dimana CKtelah membayar bunga untuk denda pajaksebesar Rp10,9 miliar. CK telah mengajukanpermohonan penghapusan sanksi dandisetujui oleh kantor pajak hanya sebesarRp700 juta. Sebesar Rp10,2 miliar (setaradengan AS$835.140) sedang dalam prosespermohonan pembatalan ke DirektoratJenderal Pajak.

In November 2011, CK received STPBPrelated to 2005 corporate income tax for whichCK has to pay interest for tax penaltyamounted to Rp10.9 billion. CK requested towaive the penalty and has been approved byTax Authority only amounted to Rp700 million.While the amount of Rp10.2 billion (equivalentto US$835,140) is still in the process ofcancelation request to Directorate General ofTaxes.

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011 2011 Value Added Tax

Pada bulan Mei 2012, CK mengajukan restitusiterhadap kelebihan bayar PPN tahun 2011sebesar Rp87,78 miliar dan telah diterimasebesar Rp86,96 miliar, dimana sebesarRp289 juta dicatat sebagai beban pajak, dankemudian sebesar Rp532 juta (setara denganAS$43.642) sedang dalam proses keberatan.

In May 2012, CK submitted claims for 2011VAT overpayment amounting toRp87.78 billion, and the amount ofRp86.96 billion had been received, while theamount of Rp289 million has been recorded astax expense, and thus the amount ofRp532 million (equivalent to US$43,642) is stillin the process of objection.

Pada bulan April 2013, CK menerima SKPKBatas PPN masa Januari sampai November2011 sebesar Rp3,51 miliar (setara denganAS$287.646). CK telah menyampaikan suratkeberatan atas kurang bayar pajak tersebut.

In April 2013, CK received SKPKB on itsJanuary until November 2011 VAT amountingto Rp3.51 billion (equivalent to US$287,646).CK already submitted tax objection related tothis under payment.

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009 2009 Value Added Tax

Pada tanggal 7 Oktober 2013, CKmendapatkan pengembalian atas kelebihanpembayaran PPN tahun 2009 sebesarRp13,56 milliar (setara dengan AS$1.167.921)yang sebelumnya diklaim sebesarRp16,57 miliar (setara dengan AS$1.726.771)dan selisihnya sebesar Rp3,01 miliar (setaradengan AS$261.013) dicatat sebagai bebanpajak.

On October 7, 2013, CK received tax refundfrom the overpayment of 2009 VAT amountingto Rp13.56 billion (equivalent toUS$1,167,921) which was previously claimedamounting to Rp16.57 billion (equivalent toUS$1,726,771) and the excess amount ofRp3.01 billion (equivalent to US$261,013) isrecorded as tax expense.

Page 410: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

123

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2008 2008 Value Added Tax

Pada bulan April 2013, CK menerima SPMKPatas PPN tahun 2008 sebesar Rp76 juta(setara dengan AS$7.627) yang sebelumnyadiklaim sebesar Rp247 juta (setara denganAS$25.688) dan selisihnya sebesar Rp171 juta(setara dengan AS$17.207) dicatat sebagaibeban pajak.

In April 2013, CK received SPMKP for 2008VAT amounting to Rp76 million (equivalent toUS$7,627) which was previously claimedamounting to Rp247 million (equivalent toUS$25,688) and the excess amount ofRp171 million (equivalent to US$17,207) isrecorded as tax expense.

Pada tanggal 6 Mei 2013, CK menerimaSPMKP atas Surat Putusan pengajuanbanding yang diajukan CK atas PPN tahun2008 sebesar Rp781 juta (setara denganAS$78.618) dan telah diterima oleh CK padabulan Juni 2013.

On May 6, 2013, CK received SPMKP fordecision letter related to CK’s appeal on 2008VAT amounting to Rp781 million (equivalent toUS$78,618) and the refund was received byCK in June 2013.

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2007 2007 Value Added Tax

Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedangdalam proses peninjauan kembali kepadaMahkamah Agung atas kelebihan bayar PPNtahun 2007 sebesar Rp1,91 miliar (setaradengan AS$156.441).

As of December 31, 2013, CK is still in theprocess of judicial review to the SupremeCourt in relation to 2007 overpayment of VATamounting to Rp1.91 billion (equivalent toUS$156,441).

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2006 2006 Value Added Tax

Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedangdalam proses peninjauan kembali diMahkamah Agung atas kelebihan bayar PPNtahun 2006 sebesar Rp51,5 miliar (setaradengan AS$4.221.205).

As of December 31, 2013, Ck is still in theappeal process of judicial review to theSupreme Court in relation to 2006 prepaidVAT amounted to Rp51.5 billion (equivalent toUS$4,221,205).

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2005 2005 Value Added Tax

Pada tanggal 31 Desember 2013, CK sedangdalam proses pengajuan banding kePengadilan Pajak untuk saldo PPN tahun 2005sebesar Rp4,5 miliar (setara denganAS$370.981).

As of December 31, 2013, CK is still inprocess to submit appeal to Tax Court inrelation to 2005 prepaid VAT amounted toRp4.5 billion (equivalent to US$370,981).

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2004 2004 Value Added Tax

Pada bulan Januari 2013, CK menerima suratputusan Mahkamah Agung yang menolakPeninjauan Kembali atas PPN tahun 2004yang CK ajukan. CK menerima koreksisebesar Rp1,17 miliar (setara denganAS$121.672) dan telah dicatat sebagai bebanpajak.

In January 2013, CK received decision letterfrom Supreme Court which was rejected CK’sjudicial review on its 2004 VAT. CK acceptedthe correction amounting to Rp1.17 billion(equivalent to US$121,672) and has recordedas tax expense.

Page 411: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

124

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund

(continued)SS SSPajak Penghasilan Tahun 2011 2011 Income TaxPada tanggal 27 Juli 2012, SS melakukanpembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan(“SPT”) PPh Badan tahun 2011 dimana lebihbayar pajak penghasilan badan SS menjadisebesar Rp13,77 miliar dari Rp11,83 miliaryang diklaim SS sebelumnya.

On July 27, 2012, SS has filed correction onthe Annual Tax Return (“SPT”) for 2011Corporate Income Tax, in which theoverpayment of Corporate Income Tax of SSamounted to Rp13.77 billion out ofRp11.83 billion which SS previously claimed.

Pada tanggal 16 Juli 2013, SS menerimaSKPLB sebesar Rp13,57 miliar (setara denganAS$1.274.737) dan telah menerimapembayarannya pada tanggal 21 Agustus2013. SS telah mengajukan prosespemindahbukuan (PBK) ke Kantor Pajak atasselisih sebesar Rp104 juta (setara denganAS$8.975) pada tanggal 28 Agustus 2013.

On July 16, 2013, SS received SKPLBamounting to Rp13.57 billion (equivalent toUS$1,274,737) and has received the refund onAugust 21, 2013. SS has filled the overbookingprocess to the Tax Office for remaining ofRp104 million (equilvalent to US$8,975) onAugust 28, 2013.

Pada tanggal 20 Februari 2013, SS ditetapkansebagai wajib pajak kriteria tertentu “WajibPajak Patuh” sesuai dengan keputusanDirektorat Jenderal Pajak (“DJP”) No. Kep-214/WPJ.04/2013.

On February 20, 2013, SS designated as thetaxpayer certain criteria “Wajib Pajak Patuh” inaccordance with the Decree of the DirectorateGeneral of Taxes (“DGT”) No. Kep-214/WPJ.04/2013.

Pada tanggal 25 September 2013, SSmenerima surat keputusan tentangpengembalian pendahuluan kelebihan pajakatas PPN untuk Januari - Maret 2013 sebesarRp41,7 miliar. Pada tanggal 28 Oktober 2013,SS telah menerima jumlah tersebut dari DJP.

On September 25, 2013, SS received decisionletter of advance refund on VAT overpaymentfor January - March 2013 amounting toRp41.7 billion. On October 28, 2013, theCompany received such amount from DGT.

Pajak Penghasilan Tahun 2008 2008 Income Tax

Pada tanggal 8 September 2010, SSmenerima SKPLB atas PPh Badan tahun 2008sebesar Rp16,73 miliar dari Rp18,04 miliaryang diklaim oleh SS. SS telah menerimapengembalian Pajak Penghasilan Badansebesar Rp16,50 miliar pada tanggal13 Oktober 2010 dan Rp228 jutadikompensasikan dengan Surat Tagihan PajakPPN (“STP PPN”), STP pajak penghasilanPasal 23 dan STP dan SKPKB pajakpenghasilan Pasal 21. Sisanya sebesarRp1,31 miliar (setara dengan AS$107.392)diajukan keberatan oleh SS. Pada tanggal29 November 2011, DJP menolak keberatanSS. SS telah mengajukan Surat Banding danpada tanggal 21 Juni 2012, permohonanbanding SS telah ditolak oleh PengadilanPajak. Atas penolakan putusan PengadilanPajak, SS mengajukan peninjauan kembali keMahkamah Agung pada tanggal 11 September2012 dan hingga tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi masih menunggukeputusan.

On September 8, 2010, SS received SKPLBfor 2008 Corporate Income Tax amounting toRp16.73 billion out of Rp18.04 billion that wasclaimed by SS. SS received the refund ofCorporate Income Tax amounted toRp16.50 billion on October 13, 2010 andRp228 million has been compensated withseveral Tax Collection Letters (“Surat TagihanPajak”/”STP”) VAT, STP income tax Article 23,STP and SKPKB Income tax Article 21. Theremaining balance amounted to Rp1.31 billion(equivalent to US$107,392) was claimed bySS. On November 29, 2011, the DGT declinedSS’s claim. As a result, SS has filed a Letter ofAppeal and on June 21, 2012, such appealwas rejected by the Tax Court. OnSeptember 11, 2012, SS has filed a judicialreview to the Supreme Court and until tocompletion date of the consolidation financialstatements still waiting for the decision.

Page 412: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

125

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011 2011 Value Added Tax

Pada tanggal 16 Juli 2013, SS menerimaSKPLB atas PPN untuk masa Januari 2011 -Desember 2011 sebesar Rp27,09 miliar dariRp27,82 miliar yang diklaim dan telahmenerima pembayarannya pada tanggal21 Agustus 2013. SS telah mengajukankeberatan pada tanggal 23 September 2013atas koreksi sebesar Rp728 juta (setaradengan AS$59.735).

On July 16, 2013, SS received the SKPLB forJanuary 2011 - December 2011 VATamounting to Rp27.09 billion out ofRp27.82 billion that was previously claimedand has received the refund on August 21,2013. SS has submitted an objection for thecorrection of Rp728 million (equivalent toUS$59,735).

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2010

Pada tanggal 11 Oktober 2012, SS menerimaSKPLB PPN untuk Desember 2010 sebesarRp26,13 miliar dari Rp26,41 miliar yang diklaimoleh SS sehingga terdapat selisih sebesarRp281 juta. SS juga menerima SKPKB PPNuntuk masa Januari - November 2010 sebesarRp1,82 miliar dan telah melakukanpembayaran. Atas selisih dan ketetapankurang bayar tersebut, SS telah mengajukankeberatan pada tanggal 12 Desember 2012.

2010 Value Added Tax

On October 11, 2012, SS received SKPLBVAT for December 2010 amounting toRp26.13 billion out of Rp26.41 billion that waspreviously claimed by SS which resulted indifference of Rp281 million. SS also receivedSKPKB VAT for January - November 2010amounting to Rp1.82 billion and already paidit. On that difference and underpayment of taxassessment, SS submitted objection onDecember 12, 2012.

Pada tanggal 29 Oktober 2013, DJPmengabulkan sebagian dari keberatan yangdiajukan sebesar Rp333 juta. Pada tanggal5 Desember 2013, SS mengajukanpermohonan banding ke Pengadilan Pajakatas sisa sebesar Rp1,77 miliar (setara denganAS$145.198).

On October 29, 2013, DGT granted the partialobjection amounting to Rp333 million. OnDecember 5, 2013, SS filed appeal to TaxCourt for the remaining Rp1.77 billion(equivalent to US$145,198).

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009 2009 Value Added Tax

Pada tanggal 29 Oktober 2012, SS menerimaSKPKB PPN Januari - Desember 2009sebesar Rp828 juta (setara denganAS$71.257) dan telah melakukan pembayaran.SS kemudian mengajukan keberatan padatanggal 12 Desember 2012. Pada tanggal30 Oktober 2013, DJP mengabulkan sebagianatas keberatan tersebut yang berjumlahRp378 juta (setara dengan AS$36.917). Padatanggal 12 Desember 2013, SS mengajukanpermohonan banding kepada PengadilanPajak atas sisa sebesar Rp450 juta (setaradengan AS$36.917).

On October 29, 2012, SS received SKPKBVAT for January - December 2009 amountingto Rp828 million (equivalent to US$71,257)and already paid it. SS then submittedobjection on December 12, 2012. OnOctober 30, 2013, DGT granted partialobjection amounting to Rp378 million(equivalent to US$36,917). On December 12,2013, SS filed the objection letter to Tax Courtfor the remaining Rp450 million (equivalent toUS$36,917).

Page 413: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

126

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Tahun 2011 2011 Income Tax

Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaanmenerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar(“SKPLB”) atas PPh Badan tahun 2011sebesar Rp6,60 miliar (setara denganAS$678.427) dari jumlah restitusi yang diklaimoleh Perusahaan sebesar Rp6,62 miliar (setaradengan AS$680.416) dalam SPT. Rugi fiskalPerusahaan tahun 2011 dikoreksi menjadisebesar Rp31,80 miliar (setara denganAS$3.270.160) dari rugi fiskal yang dilaporkanoleh Perusahaan sebesar Rp47,47 miliar(setara dengan AS$4.882.070) di SPT.

On April 18, 2013, the Company received TaxOverpayment Assessment Letter (“SKPLB”)for 2011 Corporate Income Tax amounting toRp6.60 billion (equivalent to US$678,427) outof the refund of Rp6.62 billion (equivalent toUS$680,416) that was claimed by theCompany in tax return. The Company’s fiscalloss for year 2011 is corrected to beRp31.80 billion (equivalent to US$3,270,160)out of Rp47.47 billion (equivalent toUS$4,882,070) that was reported by theCompany in the tax return.

Pada tanggal yang sama, Perusahaan jugamenerima beberapa SKPKB dan SKPLB ataspajak penghasilan Pasal 23, 26 dan 4(2) tahun2011 dengan total kurang bayar (setelah dioffset) sebesar Rp22,74 miliar (setara denganAS$2.338.378). Perusahaan telah menerimaseluruh lebih bayar pajak dan telah membayarseluruh kurang bayar pajak.

On the same date, the Company also receivedseveral SKPKB and SKPLB for income taxArticle 23,26 and 4(2) for year 2011 totaling totax underpayment (after net off) amounting toRp22.74 billion (equivalent to US$2,338,378).The Company had already received all taxoverpayment and paid all tax underpayment.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, Perusahaan masihdalam proses keberatan di DJP atas SKPKBpajak penghasilan Pasal 26 tahun 2011sebesar Rp22,14 miliar (setara denganAS$1.816.722) dan koreksi rugi fiskal sejumlahRp12,25 miliar (setara dengan AS$1.005.261)pada SKPLB PPh Badan tahun 2011 .

Until the completion date of the consolidatedfinancial statements, the Company is still in theprocess of objection in DGT on SKPKB ofincome tax under Article 26 income tax foryear 2011 amounting to Rp22.14 billion(equivalent to US$1,816,722) and thecorrection on fiscal loss of Rp12.25 billion(equivalent to US$1,005,261) in SKPLB of2011 Corporate Income Tax.

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011 2011 Value Added Tax

Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaan jugamenerima SKPLB atas PPN barang dan jasatahun 2011 sebesar Rp1,85 miliar (setaradengan AS$190.064) sesuai dengan yangsebelumnya diklaim oleh Perusahaan.Kelebihan pembayaran tersebut telah diterimaseluruhnya oleh Perusahaan.

Pada tanggal yang sama, Perusahaan jugamenerima beberapa STP dan SKPKB atasPPN jasa luar negeri tahun 2011 dengan totalkurang bayar sebesar Rp393 juta (setaradengan AS$40.409). Perusahaan telahmembayar kurang bayar pajak tersebut.

On April 18, 2013, the Company also receivedSKPLB of VAT of goods and services for year2011 amounting to Rp1.85 billion (equivalent toUS$190,064) which is earlier claimed by theCompany. The tax overpayment had alreadybeen fully received by the Company.

On the same date, the Company also receivedseveral STP and SKPKB for VAT on overseasservice for year 2011 with the total the taxunderpayment amounting to Rp393 million(equivalent to US$40,409). The Company hadalready paid the tax underpayment.

Page 414: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

127

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

SSB SSB

Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 2011 Corporate Income Tax

Pada tanggal 10 Juni 2013, SSB telahmenerima SKPLB atas beban pajakpenghasilan badan untuk tahun 2011 sebesarRp12,4 miliar (setara dengan AS$1.016.407),lebih rendah sebesar Rp588 juta (setaradengan AS$48.250) dari jumlah yangdilaporkan sebelumnya.

On June 10, 2013, SSB has received SKPLBon its corporate income tax expense for year2011 amounting to Rp12.4 billion (equivalentto US$1,016,407) which lower byRp588 million (equivalent to US$48,250) thanpreviously reported.

SSB juga mengajukan keberatan kepadaDirektorat Jenderal Pajak (“DJP”) pada tanggal19 Agustus 2013 terhadap Surat KetetapanPajak tersebut.

SSB also submitted objection to DirectorateGeneral of Tax (“DGT”) on August 19, 2013against the tax overpayment tax assessment.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian ini, DJP belummengeluarkan keputusan.

Unitl the completion date of the consolidatedfinancial statements, DGT has not issued thedecision.

Pajak Pertambahan Nilai tahun 2011 2011 Value Added Taxes

Pada tanggal 10 Juni 2013, SSB menerimaSKPKB atas PPN untuk periode Januarisampai dengan Desember 2011 sebesarRp2,79 miliar (setara dengan AS$228.638).SSB telah mengajukan keberatan atas suratkeputusan ini pada tanggal 19 Agustus 2013.SSB telah membayar sebesar Rp1,39 miliar(setara dengan AS$114.365) pada tanggal30 Juli 2013.

On June 10, 2013, SSB has received SKPKBfor its January to December 2011 VAT totalingto Rp2.79 billion (equivalent to US$228,638).SSB has submitted objection letters againstthe tax assessments on August 19, 2013. SSBhas paid amounting to Rp1.39 billion(equivalent to US$114,365) on July 30, 2013.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian, DJP belummengeluarkan keputusan.

Until the completion of the consolidatedfinancial statements, DGT has not issued thedecision.

Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 2008 Value Added Taxes

Pada tanggal 24 Juli 2013, SSB menerimaSKPKB atas PPN untuk periode Januarisampai dengan Desember 2008 sebesarRp138 juta (setara dengan AS$11.356). SSBtelah mengajukan keberatan atas suratkeputusan ini pada tanggal 16 September2013. SSB telah membayar sebesar Rp68,7juta (setara dengan AS$5.640) pada tanggal23 Agustus 2013.

On July 24, 2013, SSB has received SKPKBfor its January to December 2008 VAT totalingto Rp138 million (equivalent to US$11,356).SSB has submitted objection letters againstthe tax assessments on September 16, 2013.SSB has paid amounting to Rp68.7 million(equivalent to US$5,640) on August 23, 2013.

Page 415: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

128

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund(continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 (lanjutan) 2008 Value Added Taxes (continued)

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian, DJP belummengeluarkan keputusan.

Until the date of completion of the consolidatedfinancial statements, DGT has not issued thedecision.

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pajak Penghasilan: Income Taxes:Pasal 4(2) 203.939 157.592 Article 4(2)Pasal 15 104.991 42.894 Article 15Pasal 21 545.832 892.317 Article 21Pasal 23 784.547 1.764.919 Article 23Pasal 25 374.945 164.738 Article 25Pasal 26 25.194 29.555 Article 26Pasal 29 874.560 946.890 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 246.514 1.229.785 Value Added Tax

Total utang pajak 3.160.522 5.228.690 Total taxes payable

c. Beban Pajak c. Tax Expense

Beban pajak Grup adalah sebagai berikut: Tax expense of the Group consist of thefollowing:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Kini CurrentEntitas anak (2.564.697) (6.605.070) Subsidiaries

Tangguhan DeferredPerusahaan 4.625.030 4.164.937 The CompanyEntitas anak (3.745.029) (8.205.146) Subsidiaries

Neto 880.001 (4.040.209) Net.

Beban pajak (1.684.696) (10.645.279) Tax expense

Page 416: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

129

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

d. Pajak Kini d. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan, seperti yang tercantum dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian,dan taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income beforeincome tax, as shown in the consolidatedstatements of comprehensive income, andestimated tax loss is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income taxper laporan laba rugi per consolidated statementskomprehensif konsolidasian 3.758.512 23.073.014 of comprehensive income

Laba sebelum pajak penghasilan Income before incomeentitas anak (12.786.377) (32.598.341) tax of the subsidiaries

Rugi sebelum pajak Loss before income taxpenghasilan Perusahaan (9.027.865) (9.525.327) of the Company

Beda temporer Temporary differencesAmortisasi 110.967 79.024 AmortizationPenyisihan imbalan kerja Provision for

karyawan - neto 84.715 99.604 employee benefits - netUtang sewa pembiayaan 15.661 (30.932) Finance lease payablesPenyusutan (91.789) 19.957 DepreciationBeban akrual (1.240.258) (2.882.984) Accrued expenses

Beda temporer - neto (1.120.704) (2.715.331) Temporary differences - net

Beda permanen Permanent differencesPenghasilan bunga yang telah Interest income already

dikenakan pajak penghasilan final (2.858.155) (4.717.092) subjected to final income taxDenda pajak - 6.953 Tax penaltiesLain-lain (5.750.938) 551.838 Others

Beda permanen - neto (8.609.093) (4.158.301) Permanent differences - net

Taksiran rugi fiskal (18.757.662) (16.398.959) Estimated tax loss

Kumulatif rugi fiskal Cumulative tax lossawal tahun (21.633.669) (5.234.710) at beginning of year

Koreksi rugi fiskal 377.092 - Adjustment of tax loss

Akumulasi rugi fiskal Cumulative tax losses atakhir tahun (40.014.239) (21.633.669) end of year

Beban pajak kini - Perusahaan - - Current tax expense - the CompanyPembayaran pajak penghasilan

dibayar di muka Prepayments of income taxPasal 23 653.531 1.086.498 Article 23Pasal 25 - 27.698 Article 25

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refund.. . penghasilan badan 653.531 1.114.196 corporate income tax

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refundPerusahaan (653.531) (1.114.196) The CompanyEntitas anak (11.727.184) (9.457.510) Subsidiaries

Taksiran tagihan pajak (12.380.715) (10.571.706) Estimated claims for tax refund

Utang pajak penghasilan badan Corporate income tax payableEntitas anak 874.560 946.890 Subsidiaries

Page 417: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

130

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

e. Pajak Tangguhan e. Deferred tax

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhanadalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and deferredtax liabilities are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Perusahaan CompanyAset pajak tangguhan Deferred tax assets

Akumulasi rugi fiskal 10.003.559 5.408.417 Tax loss carry forwardLiabilitas imbalan kerja Long-term employee

jangka panjang 104.787 83.608 benefit liabilityAset tidak lancar lainnya 65.117 37.375 Other non-current assets

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiesAset tetap (25.378) (2.431) Fixed assetsUtang sewa pembiayaan (14.609) (18.523) Finance lease payables

Aset pajak tangguhan neto - Net deferred tax assets -Perusahaan 10.133.476 5.508.446 Company

Entitas Anak SubsidiariesAset pajak tangguhan Deferred tax assets

PT Sanggar Sarana Baja 4.376.378 2.552.457 PT Sanggar Sarana BajaPT Media Djaya Bersama 1.847.146 194.573 PT Media Djaya BersamaPT Mifa Bersaudara 1.824.350 1.102.846 PT Mifa BersaudaraPT Cipta Krida Bahari 1.390.752 314.402 PT Cipta Krida BahariPT Tunas Inti Abadi 1.213.509 496.536 PT Tunas Inti AbadiPT Reswara Minergi Hartama 1.058.211 686.543 PT Reswara Minergi HartamaPT Bara Energi Lestari 116.646 56.383 PT Bara Energi LestariPT Pradipa Aryasatya 3.880 3.131 PT Pradipa AryasatyaPT Alfa Trans Raya 3.252 1.377 PT Alfa Trans RayaPT Baruna Dirga Dharma 616 9.162 PT Baruna Dirga DharmaPT Cipta Kridatama - 7.097.736 PT Cipta KridatamaPT Pelabuhan Buana Reja - 2.585 PT Pelabuhan Buana Reja

Aset pajak tangguhan -Entitas anak 11.834.740 12.517.731 Deferred tax assets - Subsidiaries

Keuntungan yang belumdirealisasi atas transaksi intragrup 1.606.427 699.895 Unrealized intra-group profits

Aset pajak tangguhan - neto 23.574.643 18.726.072 Deferred tax assets - net

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilitiesPT Reswara Minergi Hartama 17.244.940 17.279.145 PT Reswara Minergi HartamaPT Sumberdaya Sewatama 9.899.081 8.863.889 PT Sumberdaya SewatamaPT Cipta Kridatama 1.643.227 - PT Cipta Kridatama

Liabilitas pajak tangguhan - neto 28.787.248 26.143.034 Deferred tax liabilities - net

Page 418: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

131

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

Rincian beban pajak tangguhan - neto adalahsebagai berikut:

The details of deferred tax expense - net areas follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Perusahaan CompanyPengaruh pajak atas beda Effects of temporary

temporer pada tarif pajak differences atyang berlaku: applicable tax rates:Kompensasi rugi fiskal 4.595.142 4.099.740 Tax loss carry forwardPenyusutan (22.947) 4.989 DepreciationLiabilitas imbalan kerja

jangka panjang 21.179 24.901 Long-term employee benefit liabilityAmortisasi 27.742 19.756 AmortizationUtang sewa pembiayaan 3.914 (7.733) finance lease payables

Total - Perusahaan 4.625.030 4.141.653 Total - CompanyEntitas anak (4.651.561) (8.205.146) SubsidiariesKeuntungan yang belum direalisasi

atas transaksi intragrup 906.532 38.124 Unrealized intra-group profitsPenyesuaian pajak tangguhan - (14.840) Adjusment of deferred tax

Beban pajak tangguhan - neto 880.001 (4.040.209) Deferred tax expense - net

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilanyang dihitung dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku dari laba akuntansi sebelumbeban pajak penghasilan dan beban pajakseperti yang tercantum dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012, sebagai berikut:

The reconciliation between income taxexpense computed using the prevailing taxrates on the accounting income before incometax expense and the tax expense reported inthe consolidated statements of comprehensiveincome for the years ended December 31,2013 and 2012 is as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income taxper laporan laba rugi per consolidated statementskomprehensif konsolidasian 3.758.512 23.073.014 of comprehensive income

Eliminasi transaksi dengan Elimination of transaction withentitas anak 9.869.943 152.497 subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan 13.628.455 23.225.511 Income before income tax

Pajak penghasilan dengantarif pajak yang berlaku (3.407.113) (5.806.378) Income tax with applicable tax rate

Page 419: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

132

23. PERPAJAKAN (lanjutan) 23. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Pengaruh pajak atas bedapermanen: Tax effects on permanent differences:

Laba yang belum terealisasi 906.532 38.124 Unrealized profitsPenghasilan bunga yang Interest income already

telah dikenakan subject topajak penghasilan final 869.208 1.567.505 final tax

Penyesuaian pajak tangguhan (426.104) (1.800.090) Deferred tax asset adjustmentsHadiah dan sumbangan (234.623) (176.348) Gifts and donationsPajak dan denda (98.096) (35.317) Taxes and penaltiesPenyesuaian translasi (55.791) 44.259 Translation adjustmentRepresentasi (47.725) (65.660) RepresentationLain-lain 809.016 (4.411.374) Others

Beban pajak penghasilan per Income tax expense perlaporan laba rugi consolidated statementskomprehensif konsolidasian (1.684.696) (10.645.279) of comprehensive income

Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuktahun 2013 seperti yang disebutkan di atasakan dilaporkan oleh Perusahaan dalam SuratPemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badantahun 2013.

The amounts of the Company’s tax losses forthe year 2013 as stated above will be reportedby the Company in its 2013 annual income taxreturn (“SPT”).

Jumlah kerugian fiskal Perusahaan untuktahun 2012 seperti yang disebutkan di atastelah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPTPPh badan tahun 2012.

The amounts of the Company’s tax losses forthe year 2012 as stated above had beenreported by the Company in its 2012 SPT.

24. MODAL SAHAM 24. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders asof December 31, 2013 and 2012 are as follows:

ModalDitempatkan

dan Disetor Penuh/Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and

Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

Valle Verde Pte., Ltd. 1.514.240.000 55,0000% 79.992.678 Valle Verde Pte., Ltd.PT Tiara Marga Trakindo 636.366.000 23,1140% 33.806.816 PT Tiara Marga TrakindoMomentum Fund SP.B 288.000.000 10,4607% 15.818.961 Momentum Fund SP.BAchmad Ananda Djajanegara 946.000 0,0344% 51.899 Achmad Ananda Djajanegara

(Direktur Utama) (President Director)Willy Agung Adipradhana 418.000 0,0152% 22.943 Willy Agung Adipradhana

(Direktur) (Director)Syahnan Poerba 309.000 0,0112% 16.947 Syahnan Poerba

(Direktur) (Director)Yovie Priadi 294.000 0,0107% 16.134 Yovie Priadi

(Direktur) (Director)

Page 420: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

133

24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. SHARE CAPITAL (continued)

Susunan pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders asof December 31, 2013 and 2012 are as follows:

ModalDitempatkan

dan Disetor Penuh/Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and

Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

Rachmat Mulyana Hamami 165.500 0,0060% 9.090 Rachmat Mulyana Hamami(Komisaris Utama) (President Commissioner)

Mivida Hamami 133.500 0,0048% 7.333 Mivida Hamami(Komisaris) (Commissioner)

Masyarakat umum dan Public and employees (eachkaryawan (dengan pemilikan with ownershipmasing-masing di bawah 5%) 312.293.000 11,3430% 16.812.107 interest below 5%)

Total 2.753.165.000 100,0000% 146.554.908 Total

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 25. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET

Akun ini merupakan selisih antara nilai nominalsaham baru yang diterbitkan dalam rangka IPOpada bulan Desember 2011 dengan hasil yangditerima, setelah dikurangi biaya penerbitan sahamsebesar Rp69,07 miliar. Pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012, rincian dari akun iniadalah sebagai berikut:

This account represents the difference betweenthe total par value of shares issued in connectionwith the IPO conducted in December 2011 and therelated proceeds, net of the share issuance costsof Rp69.07 billion. As of December 31, 2013 and2012, the detail of this account is as follow:

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in-capital frompenawaran perdana saham 147.510.299 initial public offering

Biaya emisi saham (8.098.156) Share issuance costsDifference in value of restructuring

Selisih nilai transaksi restrukturisasi transaction of entities underentitas sepengendali (17.920.594) common control

Neto 121.491.549 Net

Selisih Nilai Transaksi dengan EntitasSepengendali

Difference in Value of Transaction with Entitiesunder Common Control

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaanmelakukan penyertaan saham atas beberapa anakperusahaan yang sebelumnya dimiliki olehPT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utama danSS. Selisih atas transaksi restrukturisasi tersebutadalah sebagai berikut:

In 2010 and 2009, the Company acquiredsubsidiaries’ shares which were previously ownedby PT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utamaand SS. The resulting difference arising from therestructuring is as follows:

Selisih NilaiTransaksi

denganEntitas

Sepengendali/Difference

Nilai Buku in Value ofAset Neto/ Transaction with

Harga Pengalihan/ Book Value Entities underTransfer Price of Net Assets Common Control

PT Sumberdaya Sewatama 68.440 7.594.496 (7.526.056) PT Sumberdaya SewatamaPT Sanggar Sarana Baja 310.867 6.198.158 (5.887.291) PT Sanggar Sarana BajaPT Cipta Krida Bahari 85.750 4.760.310 (4.674.560) PT Cipta Krida BahariPT Cipta Kridatama 16.271.180 (9.242.148) 25.513.328 PT Cipta KridatamaPT Tunas Inti Abadi 1.092.319 (9.402.854) 10.495.173 PT Tunas Inti Abadi

Total 17.828.556 (92.038) 17.920.594 Total

Page 421: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

134

26. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM 26. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

Dalam rangka memenuhi Undang-undangPerseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 tanggal16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkansekurang-kurangnya 20% dari modal yangditempatkan sebagai cadangan dana umum makapada tanggal 31 Mei 2012, berdasarkan rapat umumpemegang saham tahunan yang telah di aktakandalam Akta Notaris Andalia Farida S.H., M.H.,No. 46 tanggal 31 Mei 2012, pemegang sahammenyetujui pencadangan sebagian dari saldo labaPerusahaan sebesar Rp1.000.000.000 (setaradengan AS$110.278) sebagai cadangan umum.

In compliance with Corporation Law No. 40 of 2007dated August 16, 2007, which requires companiesto set aside, on a gradual basis, an amountequivalent to at least 20% of their subscribedcapital as general reserve, on May 31, 2012, underthe annual general shareholder meeting which wascovered by Notarial Deed No. 46 dated May 31,2012 of Andalia Farida, S.H., M.H., theshareholders approved the partial appropriation ofthe Company’s retained earnings as generalreserves amounting to Rp1,000,000,000(equivalent to US$110,278).

Berdasarkan rapat umum pemegang sahamtahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Mei2013, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris JoseDima Satria, S.H., M.Kn., No. 40 tanggal 30 Mei2013, pemegang saham menyetujui antara lainsebagai berikut:

Based on annual general shareholder meeting heldon May 30, 2013 which was covered by NotarialDeed No. 40 dated May 30, 2013 of Jose DimaSatria, S.H., M.Kn., the shareholders approved,among others, the following:

a. Penambahan cadangan umum atas saldo labayang telah ditentukan penggunaannya sebesarAS$100.000; dan

a. Additional appropriation of retained earningsfor general reserve amounting to US$100,000;and

b. Pembagian dividen kas sebesarAS$0,0012383 per saham atau sejumlahAS$3.409.244 yang diambil dari laba tahun2012 yang dapat diatribusikan kepada pemilikentitas induk. Pada bulan Juli 2013,Perusahaan telah melakukan pembayaranatas dividen kas.

b. The distribution of cash dividends amountingto US$0.0012383 per share or totalingUS$3,409,244 which were taken from incomefor 2012 attributable to equity holders of theparent company. In July 2013, the Companyhas paid such cash dividends.

27. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 27. SALES AND SERVICES

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Kontraktor tambang dan Mining contractors andtambang batubara 451.173.409 536.081.287 coal mining

Jasa ServicesSewa mesin pembangkit

tenaga listrik 132.932.184 133.331.001 Power engine rentalLogistik dan sewa kapal 101.300.046 99.933.152 Logistics and vessel rentalDivisi Site Services (SSD) Site Services Division (SSD)

dan Repabrikasi (Reman) 51.152.458 51.233.651 and Remanufacturing (Reman)Pabrikasi 40.461.483 66.392.333 Manufacturing

Total 777.019.580 886.971.424 Total

Rincian penjualan dan pendapatan jasa kepadapelanggan yang melebihi 10% dari total penjualandan pendapatan jasa adalah sebagai berikut:

The details of sales and services to individualcustomers representing more than 10% of the totalsales and services are as follows:

Page 422: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

135

27. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA(lanjutan)

27. SALES AND SERVICES (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Nilai: Amount:PT PLN (Persero) 108.660.796 108.160.922 PT PLN (Persero)Avra Commodities Pte., Ltd. 86.992.759 87.124.378 Avra Commodities Pte., Ltd.PT Arutmin Indonesia 58.338.310 102.033.049 PT Arutmin Indonesia

Persentase: Percentage:PT PLN (Persero) 13,98% 12,19% PT PLN (Persero)Avra commodities Pte., Ltd. 11,20% 9,82% Avra commodities Pte., Ltd.PT Arutmin Indonesia 7,51% 11,50% PT Arutmin Indonesia

Penjualan kepada PT PLN (Persero) merupakanpenjualan yang berasal dari segmen jasa,sedangkan penjualan kepada PT ArutminIndonesia dan Avra Commodities Pte., Ltd.merupakan penjualan yang berasal dari segmenkontraktor tambang dan tambang batubara.

Sales to PT PLN (Persero) represent sales fromservices segment, while sales to PT ArutminIndonesia and Avra Commodities Pte., Ltd.represent sales from mining contractors and coalmining segment.

28. BEBAN POKOK PENJUALAN DANPENDAPATAN JASA

28. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Kontraktor tambang dantambang batubara 326.395.581 432.302.629 Mining contractors and coal mining

Jasa ServicesLogistik dan sewa kapal 114.548.916 105.632.852 Logistic and vessel rentalSewa mesin pembangkit tenaga listrik 84.978.899 80.227.167 Power engine rentalDivisi Site Services (SSD) dan Site Services Division (SSD)

Repabrikasi (Reman) 36.696.704 35.566.846 and Remanufacturing (Reman)Pabrikasi 38.372.290 62.010.439 Manufacturing

Total 600.992.390 715.739.933 Total

Pembelian dari pemasok yang melebihi 10% darijumlah pembelian adalah pembelian dari pihakberelasi, seperti yang diuraikan pada Catatan 31.

Purchases from suppliers with amount more than10% from total purchases are purchases fromrelated parties, as described in the Note 31.

Page 423: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

136

29. BEBAN PENJUALAN, UMUM DANADMINISTRASI

29. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVEEXPENSES

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Gaji dan kesejahteraan karyawan 46.245.919 45.086.496 Salaries and employees’ benefitsBiaya penjualan 32.676.033 25.880.080 Selling expensePenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses on

nilai piutang 11.862.171 929.447 accounts receivableJasa profesional 9.477.778 6.222.186 Professional feesSewa 5.776.887 5.537.025 RentalPerjalanan dinas 4.506.361 3.822.313 TravellingPenyusutan dan amortisasi 4.193.726 3.784.933 Depreciation and amortizationInformasi dan teknologi 2.655.248 2.562.290 Information and technologyPeralatan dan fasilitas 2.620.829 2.503.783 Utilities and facilitiesTelekomunikasi 1.025.679 1.028.345 TelecommunicationPromosi dan iklan 992.748 1.268.242 Promotion and advertisingPerbaikan dan pemeliharaan 652.376 1.323.490 Repairs and maintenanceLain-lain 10.651.698 12.924.453 Others

Total 133.337.453 112.873.083 Total

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY

Dana Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan dan entitas anak tertentumenyelenggarakan program pensiun iuran pastiuntuk semua karyawan tetap yang memenuhisyarat. Program pensiun iuran pasti Perusahaandikelola oleh Dana Pensiun Lembaga KeuanganPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

The Company and certain subsidiaries have adefined contribution pension plan for all of theireligible permanent employees. The Company’sdefined contribution pension plan is managed byDana Pensiun Lembaga Keuangan PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk.

Dana Pensiun Manfaat Pasti Defined Benefit Pension Plan

Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentumenyelenggarakan dana pensiun manfaat pastiuntuk sebagian karyawan tetap yang didanaimelalui kontribusi bulanan kepada dana pensiunyang dikelola terpisah. Program pensiun manfaatpasti dikelola oleh Dana Pensiun PT TrakindoUtama. Sumber dana program pensiun berasal darikontribusi Perusahaan dan beberapa entitas anaktertentu, dan karyawan yang termasuk dalamprogram pensiun ini. Manfaat dana pensiuntersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimalsesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003(“Undang-undang”). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umurnormal pensiun adalah 55 tahun.

The Company and certain subsidiaries have adefined benefit pension plan, covering certainpermanent employees, which plan is fundedthrough monthly contributions to a separatelyadministered fund. The pension plan is managedby Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund forthe pension plan is contributed by the Companyand certain subsidiaries and their coveredemployees. The benefits under such pension planhave been adjusted to cover minimum benefitsunder Labor Law No. 13/2003 dated March 25,2003 (“the Law”). The additional benefits under theLaw are unfunded. The normal retirement age is55 years.

Page 424: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

137

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY(continued)

Dana Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) Defined Benefit Pension Plan (continued)

Liabilitas berdasarkan Undang-undang telahdihitung dengan membandingkan manfaat yangakan diterima oleh karyawan pada usia pensiunnormal dari Dana Pensiun dengan manfaat yangdiperoleh sesuai dengan Undang-undang setelahdikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerjadan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yangdidanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaatsesuai Undang-Undang, Grup akan menyediakankekurangannya.

The obligation under the Law has been calculatedby comparing the benefit that will be received by anemployee at normal pension age from the PensionPlan with the benefit as stipulated under the Lawafter deducting the accumulated employercontributions and the related investment results. Ifthe employer-funded portion of the Pension Planbenefit is less than the benefit as required by theLaw, the Group will provide for such shortage.

Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalamkedua program. Liabilitas imbalan kerja Grup ataskaryawan tersebut dihitung berdasarkanpersyaratan minimum Undang-undang.

Some permanent employees are not covered inboth programs. The Group’s liability for the benefitsof these employees is calculated based on theminimum requirement of the Law.

Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponenbeban imbalan kerja neto yang diakui pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian, dan statuspendanaan dan liabilitas atas imbalan kerjakaryawan yang ditentukan berdasarkanperhitungan aktuaria independen (PT Sentra JasaAktuaria) berdasarkan laporannya tertanggal14 Maret 2014 dan 27 Februari 2013.

The following tables summarize the components ofnet employee benefit expense recognized in theconsolidated statements of comprehensive incomeand the funded status and amounts recognized inthe consolidated statements of financial position forthe employee benefits liability as determined by anindependent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) inits reports dated March 14, 2014 and February 27,2013.

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalammenghitung liabilitas imbalan kerja karyawan padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

The principal assumptions used in determiningliability for employee benefits as ofDecember 31, 2013 and 2012 are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Tingkat diskonto 8,5% 6% Discount rateKenaikan gaji tahunan 9% p.a. 7% p.a. Annual salary increaseTingkat investasi 7% p.a. 7% p.a. Investment rateTingkat mortalitas TMI 11 Mortality rateUsia pensiun 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ Retirement age

55 years (all employees are assumed to retire at the retirement age)Tingkat pengunduran diri 6% untuk karyawan usia di bawah 30 tahun dan menurun hingga 0% Resignation rate

pada usia 52 tahun/6% for employees before age of 30 years and will linearly decrease

until 0% at the age of 52 yearsTingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/ Disability rate

10% of the mortality rate

Page 425: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

138

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY(continued)

a. Beban Imbalan Kerja Neto a. Net Employee Benefits Expense

Tidak didanai/Unfunded plan

Imbalanjangka

Imbalan panjangpasca kerja/ lainnya/

Post OtherDidanai/ employee long-term Total/Funded benefit benefit Total

31 Desember 2013 December 31, 2013Biaya jasa kini 351.581 3.107.619 473.845 3.933.045 Current service costBiaya bunga 323.285 623.020 120.383 1.066.688 Interest costPengembalian aset program yang diharapkan (323.234) - - (323.234) Expected return on plan assetsRugi aktuaria - neto (1.207) 145.334 198.831 342.958 Net actuarial losses

Past service costBiaya jasa lalu - non-vested - 32.613 1.975 34.588 non-vestedKeuntungan pada pembatasan Effect of any curtailment or

dan penyelesaian (112.379) (883.235) (26.000) (1.021.614) settlementPembayaran masuk/keluar 17.126 22.427 1.376 40.929 Transfer in/out

Beban imbalan kerja neto 255.172 3.047.778 770.410 4.073.360 Net employee benefits expense

31 Desember 2012 December 31, 2012Biaya jasa kini 448.953 2.885.573 454.140 3.788.666 Current service costBiaya bunga 415.766 681.598 126.574 1.223.938 Interest costRugi aktuaria - neto 6.631 400.810 150.227 557.668 Net actuarial lossesBiaya jasa lalu - non-vested - 15.598 - 15.598 Past service cost - non-vestedPengembalian aset program yang diharapkan (458.001) - - (458.001) Expected return on plan assetKeuntungan pada pembatasan Effect of any curtailment or

dan penyelesaian - (903.535) (74.055) (977.590) settlementLain-lain - (9.191) (3.257) (12.448) Others

Beban imbalan kerja neto 413.349 3.070.853 653.629 4.137.831 Net employee benefits expense

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan b. Liability for Employee Benefits

Rincian liabilitas imbalan kerja neto Details of the net liability for employeebenefits

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Nilai kini liabilitas Present value of employeeimbalan kerja karyawan 4.792.927 14.744.865 19.537.792 6.437.278 14.625.318 21.062.596 benefits obligation

Nilai wajar aset program (4.247.630) - (4.247.630) (5.537.529) - (5.537.529) Fair value of plan assets

Nilai kini liabilitas imbalan Present value of employeekerja karyawan - neto 545.297 14.744.865 15.290.162 899.749 14.625.318 15.525.067 benefits obligation - net

Keuntungan (kerugian) aktuaria Unrecognized actuarialyang belum diakui 102.699 (2.051.775) (1.949.076) (160.092) (2.343.540) (2.503.632) gain (losses)

Past service cost -Biaya jasa lalu - non-vested - (105.110) (105.110) - (148.672) (148.672) non-vested

Liabilitas imbalan Long-term employeekerja jangka panjang 647.996 12.587.980 13.235.976 739.657 12.133.106 12.872.763 benefit liability

Page 426: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

139

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY(continued)

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) b. Liability for Employee Benefits (continued)

Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerjakaryawan adalah sebagai berikut:

The changes in present value of employeebenefits obligation are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Nilai kini liabilitas Present value of employeeimbalan kerja karyawan 6.437.278 14.625.318 21.062.596 6.254.558 12.767.122 19.021.680 benefits obligation1 Januari at January 1

Biaya jasa kini 351.581 3.581.464 3.933.045 448.953 3.339.713 3.788.666 Current service costBiaya bunga 323.285 743.403 1.066.688 415.766 810.172 1.225.938 Interest costPembayaran manfaat (522.695) (586.028) (1.108.723) (256.405) (716.526) (972.931) Benefits paymentKeuntungan (kerugian) atas Curtailment

pembatasan dan penyelesaian (112.379) (909.235) (1.021.614) - 903.535 903.535Kerugian (keuntungan) liabilitas Actuarial losses (gains)

aktuaria (431.736) 526.516 94.780 (154.662) 85.002 (69.660) on obligationPembayaran masuk/keluar 17.126 23.803 40.929 1.621 (12.913) (11.292) Transfer in/outKontribusi karyawan 99.318 - 99.318 127.643 - 127.643 Employee contributionBiaya masa lalu Past service cost due to

karena penerapan awal - 26.489 26.489 - - - initial adoptionPenyesuaian translasi (1.368.851) (3.286.865) (4.655.716) (400.196) (2.550.787) (2.950.983) Translation adjustment

Nilai kini liabilitas Present value of employeeimbalan kerja karyawan benefits obligation31 Desember 4.792.927 14.744.865 19.537.792 6.437.278 14.625.318 21.062.596 at December 31

Perubahan nilai nilai wajar aset programadalah sebagai berikut:

The changes in fair value of plan assets are asfollows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Nilai wajar aset program 1 Januari 5.537.529 5.358.823 Fair value of Plan Assets, at January 1Kontribusi yang dibayar oleh Contributions paid by:

- Grup 171.072 225.174 - Group- Karyawan 99.318 127.643 - Employee

Pembayaran manfaat berdasarkandana pensiun (522.695) (256.405) Benefit paid - Pension Fund

Pembayaran manfaat berdasarkan UU - 1.621 Benefit paid - Labor LawPengembalian aset program

yang diharapkan 323.234 452.269 Expected return on plan assetsKerugian aktuaria atas aset program (200.719) (37.985) Actuarial loss on plan assetsPenyesuaian translasi (1.160.109) (333.611) Translation adjustment

Nilai wajar aset program 31 Desember 4.247.630 5.537.529 Fair value of plan assets, at December 31

Aset program diinvestasikan pada depositoberjangka dan obligasi dengan persentasealokasi sebesar 71,66% dan 28,34% masing-masing untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Plan assets are invested in time deposits andbonds with percentage of allocation by 71.66%and 28.34% for the years ended December 31,2013 and 2012, respectively.

Page 427: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

140

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY(continued)

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) b. Liability for Employee Benefits (continued)

Hasil yang diharapkan dari aset programditentukan atas dasar rata-rata pengembalianjangka panjang dan alokasi aset jangkapanjang antara deposito berjangka danobligasi pada setiap program, sebesar 7% pertahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The expected return on plan assets isdetermined on the basis of long-term averagereturns and the long-term benchmarkallocation of assets between time deposits andbonds in each plan, being 7% per annum forthe years ended December 31, 2013 and2012, respectively.

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:

Movements in the employee benefits liabilityfor the years ended December 31, 2013 and2012 are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Saldo awal 739.657 12.133.106 12.872.763 593.612 9.573.332 10.166.944 Beginning balanceEmployee benefits

Beban imbalan kerja 255.172 3.818.188 4.073.360 413.349 3.724.482 4.137.831 expensePembayaran manfaat - (586.028) (586.028) - (716.526) (716.526) Benefit paidPembayaran kontribusi (171.072) - (171.072) (228.206) - (228.206) Contribution paidSelisih penjabaran (175.760) (2.777.287) (2.953.047) (39.098) (448.182) (487.280) Translation difference

Saldo akhir 647.997 12.587.979 13.235.976 739.657 12.133.106 12.872.763 Ending balance

Perubahan satu poin persentase dalam tingkatdiskonto yang diasumsikan akan memilikidampak sebagai berikut:

A one percentage point change in theassumed discount rate would have thefollowing effects:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/Increase Decrease Increase Decrease

Tidak Didanai UnfundedImbalan pasca kerja Post employee benefitDampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current

kini dan biaya bunga (242.880) 273.261 (263.525) 312.672 service cost and interest costDampak kewajiban manfaat pasti (1.003.248) 1.116.916 (980.653) 1.146.487 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (1.246.128) 1.390.177 (1.244.178) 1.459.159 Sub-total

Imbalan jangka kerja panjang lainnya Other long-term employee benefitsDampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current

kini dan biaya bunga (29.984) 33.765 (34.888) 39.536 service cost and interest costDampak kewajiban manfaat pasti (139.840) 157.341 (154.641) 173.878 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (169.824) 191.106 (189.529) 213.414 Sub-total

Didanai FundedDampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current

kini dan biaya bunga (32.085) 36.713 (46.719) 54.052 service cost and interest costDampak kewajiban manfaat pasti (404.454) 460.698 (586.662) 673.183 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (436.539) 497.411 (633.381) 727.235 Sub-total

Total (1.852.491) 2.078.694 (2.067.088) 2.399.808 Total

Page 428: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

141

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKAPANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY(continued)

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) b. Liability for Employee Benefits (continued)

Rincian liabilitas imbalan kerja neto(lanjutan)

Details of the net liabilities for employeebenefits (continued)

Total penyesuaian yang timbul pada aset danliabilitas program untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2013 dan empattahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

The amounts of experience adjustments arisingon the plan assets and plan liabilities for theyear ended December 31, 2013 and previousfour annual periods of employee benefits:

31 Des. 2013/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ 31 Des. 2010/ 31 Des. 2009/Dec. 31, 2013 Dec. 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec. 31, 2009(Satu Tahun/ (Satu Tahun/ (Satu Tahun/ (Satu Tahun/ (Satu Tahun/

One Year) One Year) One Year) One Year) One Year)

Tidak didanai UnfundedImbalan Pasca Kerja Post Employee Benefits

Nilai kini kewajiban 12.305.053 12.256.965 10.767.311 7.861.754 3.210.417 Present value of obligationExperience adjustments

Penyesuaian liabilitas program 113.359 (480.847) (119.102) 388.411 45.875 on plan liabilities

Imbalan kerja jangka Other long-term employeepanjang lainnya benefit

Nilai kini kewajiban 2.439.812 2.368.353 1.999.811 2.014.541 2.280.391 Present value of obligationExperience adjustments

Penyesuaian liabilitas program 374.423 115.181 1.708.770 116.785 (239.919) on plan liabilities

Didanai Funded

Nilai kini kewajiban 4.792.927 6.437.278 6.254.558 5.543.640 3.187.980 Present value of obligationNilai wajar aset program (4.247.630) (5.537.529) (5.358.823) (5.247.297) (3.860.133) Fair value of plan assets

Defisit/(surplus) program 545.297 899.749 895.735 296.343 (672.153) Deficit/(surplus)in plan

Penyesuaian liabilitas Experience adjustmentsliabilitas program 101.755 (219.435) 331.999 225.064 329.632 on plan liabilities

Penyesuaian Experience adjustmentsaset program (200.719) 37.985 197.930 (569.549) (212.610) on plan assets

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukantransaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitasdianggap sebagai pihak berelasi dari Grupberkaitan dengan kesamaan pemilik. Harga jualatau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukanberdasarkan harga yang disepakati oleh keduabelah pihak.

In the normal course of business, the Group hastransactions with entities which are consideredrelated parties. The entities are considered relatedparties of the Group in view of their commonownership. Sales or purchase price among relatedparties is determined based on prices agreed byboth parties.

Page 429: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

142

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

Rincian transaksi dan saldo transaksi denganpihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of transactions and balances with relatedparties are as follows:

a. Saldo Signifikan dari Pihak-pihak Berelasi a. Significant Balances with Related PartiesPersentase terhadap

total aset konsolidasian (%)/Percentage to total consolidated

Total assets (%)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012 December 31, 2013 December 31, 2012

Piutang usaha (Catatan 6) Trade receivables (Note 6)PT Trakindo Utama 10.301.498 9.470.974 0,85 0,75 PT Trakindo UtamaPT Chakra Jawara 1.737.535 3.933.029 0,14 0,31 PT Chakra JawaraMega Strada Pte., Ltd. 1.102.654 1.069.338 0,09 0,08 Mega Strada Pte., Ltd.PT Tri Swardana Utama 995.174 86.398 0,08 0,01 PT Tri Swardana UtamaPT Mitra Solusi Telematika 60.791 32.874 0,01 0,00 PT Mitra Solusi TelematikaPT Chitra Paratama 38.378 22.435 0,00 0,00 PT Chitra ParatamaPT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama

Leasing 12.801 6.803 0,00 0,00 LeasingPT Tiara Marga Trakindo 10.127 - 0,00 - PT Tiara Marga Trakindo

Total 14.258.958 14.621.851 1,17 1,15 TotalPenyisihan kerugian penurunan nilai (1.102.654) - (0,09) - Allowance for impairment losses

Neto 13.156.304 14.621.851 1,08 1,15 Net

Piutang non-usaha Non-trade receivablesPT Trakindo Utama 11.420 39.993 0,00 0,00 PT Trakindo UtamaPT Chandra Sakti Utama Leasing 590 758 0,00 0,00 PT Chandra Sakti Utama LeasingPT Triyasa Propertindo 209 - 0,00 - PT Triyasa PropertindoPT Tiara Marga Trakindo - 8 - 0,00 PT Tiara Marga Trakindo

Total 12.219 40.759 0,00 0,00 Total

Piutang usaha dan non-usaha merupakanpiutang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Trade and non-trade receivables representreceivables with maturity less of than 1 year.

Persentase terhadaptotal liabilitas konsolidasian (%)/Percentage to total consolidated

Total liabilities (%)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012 December 31, 2013 December 31, 2012

Utang usaha (Catatan 15) Trade payables (Note 15)

PT Trakindo Utama 117.037.984 72.193.130 13,13 7,87 PT Trakindo UtamaHalcon Prima Logistics Pte., Ltd. 3.824.777 - 0,43 - Halcon Prima Logistics Pte., Ltd.PT Tri Swardana Utama 1.569.336 269.355 0,18 0,03 PT Tri Swardana UtamaPT Chitra Paratama 1.126.033 995.478 0,13 0,11 PT Chitra ParatamaPT Mitra Solusi Telematika 268.491 472.118 0,03 0,05 PT Mitra Solusi TelematikaPT Chakra Jawara 74.336 264.601 0,01 0,03 PT Chakra JawaraPT Tiara Marga Trakindo 21.853 237.070 0,00 0,03 PT Tiara Marga TrakindoPT Mahadana Dasha Utama - 19.134 - 0,00 PT Mahadana Dasha UtamaPT Triyasa Propertindo - 1.208 - 0,00 PT Triyasa Propertindo

Total 123.922.810 74.452.094 13,91 8,12 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempolebih dari satu tahun (9.182.511) - (1,03) - Less long-term portion

Bagian jangka pendek 114.740.299 74.452.094 12,88 8,12 Short-term portion

Page 430: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

143

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

a. Saldo Signifikan dengan Pihak-pihakBerelasi (lanjutan)

a. Significant Balances with Related Parties(continued)

Persentase terhadaptotal liabilitas konsolidasian (%)/Percentage to total consolidated

Total liabilities (%)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012 December 31, 2013 December 31, 2012

Utang non-usaha Non-trade payablesPT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama

Leasing 10.245.430 - 1,15 - LeasingPT Tiara Marga Trakindo 1.272.112 757.833 0,14 0,08 PT Tiara Marga TrakindoPT Trakindo Utama 536.160 1.108.819 0,06 0,12 PT Trakindo UtamaPT Mitra Solusi Telematika 129.376 653.826 0,01 0,07 PT Mitra Solusi TelematikaPT Mahadana Dasha Utama 3.291 - 0,00 - PT Mahadana Dasha UtamaPT Triyasa Propertindo 10 2.525 0,00 0,00 PT Triyasa PropertindoPT Chitra Paratama - 13.296 - 0,00 PT Chitra Paratama

Total 12.186.379 2.536.299 1,36 0,27 Total

Uang muka pelanggan Advances from(Catatan 18) customers (Note 18)PT Trakindo Utama 125.364 55.555 0,01 0,01 PT Trakindo UtamaPT Chakra Jawara 2.937 8.633 0,00 0,00 PT Chakra Jawara

Total 128.301 64.188 0,01 0,01 Total

Utang sewa pembiayaan Finance lease(Catatan 20) payables (Note 20)PT Chandra Sakti Utama Leasing 47.104.495 65.471.482 5,29 7,14 PT Chandra Sakti Utama Leasing

Utang non-usaha kepada PT Chandra SaktiUtama Leasing merupakan utang pembiayaankonsumen yang dilunasi pada bulan Februari2014.

Non-trade payables to PT Chandra Sakti UtamaLeasing represent consumer finance payableswhich was fully paid in February 2014.

b. Transaksi Signifikan dengan Pihak-pihakBerelasi

b. Significant Transactions with RelatedParties

Persentase terhadap totalpenjualan dan pendapatan jasa (%)/

Percentage to total consolidatedTotal sales and services (%)

2013 2012 2013 2012

Penjualan dan pendapatan jasa Sales and servicesPT Trakindo Utama 72.153.779 82.111.056 9,29 9,26 PT Trakindo UtamaPT Chakra Jawara 3.797.261 12.305.063 0,49 1,39 PT Chakra JawaraPT Tri Swardana Utama 839.679 3.780.330 0,11 0,43 PT Tri Swardana UtamaPT Mitra Solusi Telematika 162.857 217.127 0,02 0,02 PT Mitra Solusi TelematikaPT Chitra Paratama 107.705 544.627 0,01 0,06 PT Chitra ParatamaPT Chandra Sakti Utama Leasing 71.433 165.261 0,01 0,02 PT Chandra Sakti Utama LeasingMega Strada Pte., Ltd. - 1.069.338 - 0,12 Mega Strada Pte., Ltd.PT Tiara Marga Trakindo - 4.925 - 0,00 PT Tiara Marga TrakindoPT Mahadana Dasha Utama - 377 - 0,00 PT Mahadana Dasha Utama

Total penjualan danpendapatan jasa 77.132.714 100.198.104 9,93 11,3 Total sales and services

Page 431: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

144

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi Signifikan dengan Pihak-pihakBerelasi (lanjutan)

b. Significant Transactions with RelatedParties (continued)

Persentase terhadap totalpenjualan aset tetap (%)/

Percentage to totalTotal sales of fixed assets (%)

2013 2012 2013 2012

Penjualan aset tetap Sales of fixed assetsPT Tiara Marga Trakindo 18.024.247 - 43,42 - PT Tiara Marga Trakindo

Pembelian aset tetap Purchased fixed assetsPT Trakindo Utama 77.430.225 108.257.541 6,38 8,57 PT Trakindo UtamaPT Tri Swardana Utama 777.621 10.115.231 0,06 0,80 PT Tri Swardana UtamaPT Chakra Jawara 72.800 321.113 0,01 0,03 PT Chakra JawaraPT Mitra Solusi Telematika - 32.841 - 0,00 PT Mitra Solusi Telematika

Total pembelian aset tetap 78.280.646 118.726.726 6,45 9,40 Total purchased fixed assets

Sewa ruang kantor, tempat Rented space, parking spacesparkir dan kendaraan and vehicles

PT Tiara Marga Trakindo 3.753.140 3.926.826 2,81 3,45 PT Tiara Marga TrakindoPT Trakindo Utama 146.230 - 0,11 - PT Trakindo UtamaPT Triyasa Propertindo 9.597 322 0,01 0,00 PT Triyasa Propertindo

Total sewa ruang kantor, Total rented space,tempat parkir dan kendaraan 3.908.967 3.927.148 2,93 3,45 parking spaces and vehicles

Pembelian jasa teknologi dan Purchased informationinformasi and technology services

PT Mitra Solusi Telematika 1.660.424 2.666.530 1,25 2,34 PT Mitra Solusi Telematika

Pembelian suku cadang Purchased spare partsdan lain-lain and others

PT Trakindo Utama 31.065.324 63.306.261 5,17 8,86 PT Trakindo UtamaPT Chitra Paratama 5.151.438 6.388.162 0,86 0,89 PT Chitra ParatamaPT Chakra Jawara 576.491 937.920 0,10 0,13 PT Chakra JawaraPT Tri Swardana Utama 567.864 345.431 0,09 0,05 PT Tri Swardana UtamaPT Mitra Solusi Telematika 469.483 - 0,08 - PT Mitra Solusi TelematikaPT Triyasa Propertindo 669 5.142 0,00 0,00 PT Triyasa PropertindoPT Mahadana Dasha Utama 466 - 0,00 - PT Mahadana Dasha Utama

Total pembelian suku Total purchasedcadang dan lain-lain 37.831.735 70.982.916 6,30 9,93 sparepart and others

Persentase terhadapbeban terkait (%)/

Percentage to total respectiveTotal expenses (%)

2013 2012 2013 2012

Pelatihan karyawan Employee trainingPT Tiara Marga Trakindo 66.597 553 0,05 0,00 PT Tiara Marga TrakindoPT Trakindo Utama 10.669 208.764 0,01 0,18 PT Trakindo Utama

Total pelatihan karyawan 77.266 209.317 0,06 0,18 Total employee training

Biaya keuangan Finance chargesPT Chandra Sakti Utama Leasing 4.302.214 3.052.697 7,22 5,50 PT Chandra Sakti Utama Leasing

c. Transaksi dengan Karyawan Kunci c. Transaction with Key ManagementPersonnel

Kompensasi Manajemen Kunci Key Management Compensation

Di dalam melakukan aktivitas operasionalnya,Grup memiliki beberapa personil kunci yangterdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Grup.

In the operational activities, the Group hasseveral key personnel consisting of Group’sCommissioners and Directors.

Page 432: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

145

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

c. Transaksi dengan Karyawan Kunci(lanjutan)

c. Transaction with Key ManagementPersonnel (continued)

Jumlah kompensasi manajemen kunci untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:

The compensation to key management for theyears ended December 31, 2013 and 2012 areshown below:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31

2013 2012

Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-termjangka pendek employee benefits

Dewan komisaris 644.076 683.548 Board of commissionersDewan direksi 5.659.667 5.615.935 Board of directors

Total 6.303.743 6.299.483 Total

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

The nature of the relationship with each of therelated parties is as follows:

Perusahaan/Company Sifat hubungan/Nature of relationship

PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Grup/Entity with significant influence over the Group

Halcon Prima Logistics Pte., Ltd. Entitas yang dikendalikan oleh shareholder Grup/Entity controlled by Shareholder of the Group

Mega Strada Pte., Ltd. Entitas yang dikendalikan oleh shareholder Grup/Entity controlled by Shareholder of the Group

PT Trakindo Utama Entitas yang dikendalikan oleh TMT/Entity controlled by TMT

PT Chandra Sakti Utama Leasing Entitas yang dikendalikan oleh TMT/Entity controlled by TMT

PT Mahadana Dasha Utama (“Mahadasha”) Entitas yang dikendalikan oleh TMT/Entity controlled by TMT

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

The nature of the relationship with each of therelated parties is as follows:

Perusahaan/Company Sifat hubungan/Nature of relationship

PT Chakra Jawara Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Chitra Paratama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Tri Swardana Utama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Triyasa Propertindo Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/Entitycontrolled by TMT through Mahadasha

PT Mitra Solusi Telematika Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/Entity controlled by TMT through Mahadasha

Dana Pensiun PT Trakindo Utama Program manfaat kerja dari Grup/Post-employment benefit plan of the Group

Valle Verde Pte., Ltd. Entitas induk/Parent company

Page 433: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

146

32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION

Segmen primer Primary segments

Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tigasegmen usaha, yaitu jasa, pabrikasi danpertambangan batubara. Informasi mengenaisegmen usaha Grup adalah sebagai berikut:

The Group classifies its business into threebusiness segments, namely services,manufacturing and coal mining. Informationconcerning the Group’s business segments is asfollows:

2013

KontraktorTambang dan

TambangBatubara/

MiningContractors

Jasa/ Pabrikasi/ and Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and servicesjasa dari pelanggan eksternal 285.384.688 40.461.483 451.173.409 - - 777.019.580 from external customers

Penjualan dan pendapatan Sales and servicesjasa antar segmen 34.678.807 488.472 91.524.437 - (126.691.716) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 320.063.495 40.949.955 542.697.846 - (126.691.716) 777.019.580 Sales and servicesBeban pokok penjualan dan Cost of goods sold and

pendapatan jasa 246.149.077 38.372.290 441.997.065 - (125.526.042) 600.992.390 services

Laba bruto 73.914.418 2.577.665 100.700.781 - (1.165.674) 176.027.190 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general anddan administrasi (133.337.453) administrative expenses

Pendapatan operasi lainnya 31.001.453 Other operating incomeBeban operasi lainnya (17.971.274) Other operating expenses

__________________

Laba usaha 55.719.916 Income from operations

Bagian laba neto Equity in net income ofentitas asosiasi 1.822.266 an associated company

Pendapatan keuangan 5.832.218 Finance incomeBiaya keuangan (59.615.888) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 3.758.512 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expenseKini (2.564.697) CurrentTangguhan 880.001 Deferred

Beban pajak penghasilan (1.684.696) Iincome tax expense - net

Laba tahun berjalan 2.073.816 Income for the year

Other comprehensiveRugi komprehensif lain (22.697.510) loss

Total rugi komprehensif tahun Total comprehensiveberjalan (20.623.694) loss for the year

Segmen aset 451.530.048 36.959.321 675.248.942 340.584.332 (291.190.110) 1.213.132.533 Segment assets

Segmen liabilitas 355.954.604 26.263.005 564.339.100 67.341.592 (122.792.854) 891.105.447 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:Belanja modal 124.240.107 106.671 63.836.578 9.136.164 (8.573.813) 188.745.707 Capital expenditures

Depreciation andBiaya depresiasi dan amortisasi 54.718.216 937.256 36.458.190 1.029.164 (30.044) 93.112.782 amortization expense

Page 434: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

147

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen primer (lanjutan) Primary segments (continued)

2012

KontraktorTambang dan

TambangBatubara/

MiningContractors

Jasa/ Pabrikasi/ and Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and servicesjasa dari pelanggan eksternal 284.497.804 66.392.333 536.081.287 - - 886.971.424 from external customers

Penjualan dan pendapatan Sales and servicesjasa antar segmen 36.692.335 736.860 84.814.739 - (122.243.934) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 321.190.139 67.129.193 620.896.026 - (122.243.934) 886.971.424 Sales and servicesBeban pokok penjualan dan Cost of goods sold and

pendapatan jasa 230.585.512 62.564.967 544.680.891 - (122.091.437) 715.739.933 services

Laba bruto 90.604.627 4.564.226 76.215.135 - (152.497) 171.231.491 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general anddan administrasi (112.873.083) administrative expenses

Pendapatan operasi lainnya 9.793.098 Other operating incomeBeban operasi lainnya (12.192.681) Other operating expenses

__________________

Laba usaha 55.958.825 Income from operations

Bagian laba neto Equity in net income ofentitas asosiasi 94.174 an associated company

Pendapatan keuangan 9.741.175 Finance incomeBiaya keuangan (42.721.160) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 23.073.014 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expenseKini (6.605.070) CurrentTangguhan (4.040.209) Deferred

Beban pajak penghasilan (10.645.279) Income tax expense

Laba tahun berjalan 12.427.735 Income for the year

Other comprehensiveRugi komprehensif lain (5.660.749) loss

Total laba komprehensif tahun Total comprehensiveberjalan 6.766.986 income for the year

Segmen aset 461.803.142 56.775.008 692.589.512 371.887.668 (319.657.599) 1.263.397.731 Segment assets

Segmen liabilitas 357.511.487 38.865.380 584.097.065 90.832.847 (153.969.072) 917.337.707 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:Belanja modal 136.519.865 170.492 144.969.126 1.165.356 (367.268) 282.457.571 Capital expenditures

Depreciation andBiaya depresiasi dan amortisasi 47.322.940 1.271.218 73.159.741 843.216 (15.020) 122.582.095 amortization expense

Page 435: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

148

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES

Berikut adalah perjanjian-perjanjian signifikan Gruppada tanggal 31 Desember 2013:

The following are significant agreements of theGroup as of December 31, 2013:

Perusahaan Company

Pada tanggal 18 Desember 2013, Perusahaanmenandatangani perjanjian fasilitas pinjaman ClubDeal sebesar AS$450.000.000 dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”),PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBSBank Ltd (“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”),dimana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBCNISP bertindak sebagai Security Agent.

On December 18, 2013, the Company entered intoa Club Deal facility agreement with the totalamount of US$450,000,000 with Oversea-ChineseBanking Corporation Limited (“OCBC”), PT BankOCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), DBS Bank Ltd(“DBS”), PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) and PTBank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), whereasOCBC acting as Agent and OCBC-NISP acting asSecurity Agent.

Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayaipinjaman terhutang dan untuk keperluan modalkerja Grup kecuali grup SS (Catatan 14 dan 16).

The loan will be applied for refinancing the Group’sexisting loan and working capital, except SS group(Notes 14 and 16).

Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu:a. Fasilitas term loan (“Fasilitas TLF”) dengan

fasilitas pinjaman maksimum sebesarAS$312.000.000 dan akan berakhir dalamkurun waktu 60 (enam puluh) bulan terhitungsejak tanggal penarikan pertama pinjamandengan tenggang waktu pembayaran pertama27 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman ini akan digunakan untuk membiayaiseluruh pinjaman Grup di luar grup SS(Catatan 41).

The loans consist of three facilities as follows:a. Term loan facility (“TLF Facility”) with

maximum credit facility of US$312,000,000and will expire in 60 (sixty) months from thedate of first loan utilization with grace periodof 27 months from date of drawdown. Theloan facility is used to refinance all existingloan of the Group excluding SS group(Note 41).

b. Fasilitas modal kerja (“Fasilitas WCF”) denganfasilitas pinjaman maksimum sebesarAS$78.000.000 dan akan berakhir dalamkurun waktu tiga tahun sejak tanggal pertamapenarikan pinjaman dan dapat diperpanjangmenjadi lima tahun. Fasilitas pinjaman inidigunakan untuk membiayai keperluankorporasi dan modal kerja Grup di luar grupSS.

c. Tranches tambahan (the “Additional Debts”)dengan nilai total pinjaman tidak melebihiAS$450.000.000 dan akan berakhir dalamkurun waktu lima tahun setelah tanggalpenggunaan fasilitas TLF. Fasilitas pinjamandigunakan untuk membiayai pengeluaranmodal Grup dan akuisisi yang diperbolehkandan semua biaya yang terkait dengan akuisisiyang diperbolehkan.

b. Working Capital facility (“WCF Facility”) withmaximum credit facility amount ofUS$78,000,000 and will expire in three yearsfrom the first date of loan utilization and canbe extended to five years. The loan facility isused to finance general corporate and workingcapital of the Group excluding SS group.

c. Additional tranches (the “Additional Debts”)with the aggregate amount of theCommitments shall not exceedUS$450,000,000 and will expire in five yearsfrom date of TLF facility utilization. The loanfacility shall be used to fund capitalexpenditures of the Group and PermittedAcquisitions of the Group and all relatedcosts in connection with the PermittedAcquisitions.

Page 436: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

149

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat sukubunga tahunan berdasarkan LIBOR ditambahdengan persentase tertentu. Pada tanggal31 Desember 2013, Perusahaan belummenggunakan fasilitas pinjaman ini.

The above facilities bear annual interest rates atLIBOR plus a certain percentage. As ofDecember 31, 2013, the Company has not utilizedthese credit facilities.

Seluruh aset yang dijaminkan atas pinjaman yangada (Catatan 14 dan 16) akan dialihkan sebagaijaminan untuk fasilitas ini pada tanggal pembiayaandilakukan.

Total assets pledged as collateral for existing creditfacilities (Notes 14 and 16) will be transfered as thecollateral of this facility at the date of refinancing isdone.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, Grup (di luargrup SS) diwajibkan untuk mematuhi pembatasantertentu yang berkaitan dengan kegiatan usahaGrup, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnyaserta memenuhi rasio keuangan sebagai berikut1. Rasio Consolidated Net Debt to EBITDA

maksimum 3,75:1 sebelum 31 Desember 2015dan 3,5:1 setelah 31 Desember 2015.

2. Consolidated Net Debt to Equity maksimumatau sama dengan 1,5:1.

Based on loan agreement, Group (excluding SSgroup) is required to comply with certain restrictivecovenant related to Group’s nature of business,corporate action and others and to maintainfinancial ratios, as follows:1. Consolidated Net Debt to EBITDA ratio at a

maximum of 3.75:1 before December 31, 2015and 3.5:1 after December 31, 2015.

2. Consolidated Net Debt to Equity at maximumor equal to 1.5:1.

SS SS

Pada tanggal 31 Oktober 2011, SS dan ChromalloySan Diego Corporation menandatangani perjanjianjual beli LM2500 Generator Package, yang terdiriatas mesin gas turbin lengkap denganperlengkapan pendukungnya sehargaAS$6.500.000. Sampai dengan tanggal31 Desember 2013, SS telah melakukanpembayaran sebesar AS$6.210.000.

On October 31, 2011, SS and Chromalloy SanDiego Corporation entered into a purchase andsale agreement covering LM2500 GeneratorPackage, consisting of a complete gas turbineengine and a package of support equipment withtotal purchase price amounting to US$6,500,000.Until December 31, 2013, SS has paid the amountof the total purchase price of US$6,210,000.

PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)

Berdasarkan Nota Kesepakatan pada tanggal1 November 2012, PAS dan PT Kharisma UsahaUnggul (“Kharisma”) sepakat untuk membangunproyek di bawah PT Karimun Power Plant (“KPP”),untuk membangun sebuah power plant di PulauKarimun dimana PAS akan memberikan kontribusisebesar AS$25.000.000.

Based on Memorandum of Understanding onNovember 1, 2012, PAS and PT Kharisma UsahaUnggul (“Kharisma”) agreed to develop projectunder PT Karimun Power Plant (“KPP”), to developpower plant in Karimun Island and PAS will givecontribution amounted of US$25,000,000.

Saat ini, komposisi pemegang saham KPP adalah70% dimiliki oleh Kharisma dan 30% olehPT Kepindo Power Service (“KPS”).

Currently, the shareholders composition of KPPconsist of 70% ownership by Kharisma and 30%ownership by PT Kepindo Power Service (“KPS”).

Selanjutnya, PAS berencana untuk mengakuisisikepemilikan pada KPP sebesar 85%. Sehinggakomposisi pemegang saham menjadi 85% dimilikioleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.

Futhermore, PAS will acquire 85% ownership ofKPP. The shareholders composition will be 85%owned by PAS and 15% owned by Kharisma.

Page 437: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

150

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (lanjutan) PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (continued)

Atas rencana akuisisi tersebut maka PAS setujuuntuk melakukan pembayaran awal sebesarRp4,5 miliar dengan kondisi sebagai berikut:

For this acquisition plan, PAS agreed to pay theinitial payments of Rp4.5 billion with conditions asfollows:

a) Untuk pembayaran pertama, PAS telahmelakukan pembayaran uang muka sebesarRp1,5 miliar yang telah dibayarkan padatanggal 3 Agustus 2012.

a) For the first payment, PAS already paidadvance amounted of Rp1.5 billion onAugust 3, 2012.

b) Pembayaran kedua sebesar Rp1,5 miliar akandilakukan pada saat terbitnya Izin UsahaKetenagalistrikan Untuk Kepentingan Umumsementara (“IUKUs”). PAS telah melakukanpembayaran pada tanggal 20 Juni 2013.

b) Second payment amounting to Rp1.5 billionwill be paid after IUKUs (temporary ElectricityBusiness Licenses for Public). PAS alreadypaid on June 20, 2013.

c) Pembayaran ketiga sebesar Rp1,5 miliar akandilakukan pada saat proses studi kelayakanselesai. PAS telah melakukan pembayaranpada tanggal 20 November 2013.

c) Third payment amounting to Rp1.5 billion willbe paid after the completion of feasibility study.PAS already paid November 20, 2013.

Pada saat selesainya Perjanjian Perikatan Jual Belisaham bersyarat, maka komposisi pemegangsaham KPP menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15%dimiliki oleh Kharisma.

Pada tanggal 31 Desember 2013, perjanjianperikatan jual beli saham bersyarat denganKharisma masih dalam proses penyelesaian.

At the completion of the Sale and PurchaseAgreement Commitments, then conditionalshareholders composition of KPP is 85% owned byPAS and 15% owned by Kharisma.

As of December 31, 2013, a sale and purchaseshares agreement with Kharisma is in process ofcompletion.

CKB CKB

Fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Mandiri(Persero) Tbk

Bank Guarantee Facility from PT Bank Mandiri(Persero) Tbk

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperolehfasilitas bank garansi dari Mandiri dengan batasmaksimum sebesar Rp25 miliar. Berdasarkanperubahan perjanjian tanggal 9 April 2012, totalfasilitas meningkat menjadi sebesar Rp100 miliar.Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal18 September 2012, total fasilitas diturunkanmenjadi sebesar Rp75 miliar. Pada tanggal31 Desember 2013, CKB telah menggunakanfasilitas tersebut sebesar Rp4,2 miliar (setaradengan AS$348.795) dan AS$2.297.731,sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, CKBtelah menggunakan fasilitas tersebut sebesarRp3,3 miliar (setara dengan AS$341.022) danAS$2.659.854. Fasilitas ini telah jatuh tempo padatanggal 26 September 2013 dan dan telahdiperpanjang hingga tanggal 26 September 2014.

On October 3, 2011, CKB obtained a bankguarantee facility from Mandiri with a maximumamount of Rp25 billion. Based on addendumdated April 9, 2012, total facility is increased toRp100 billion. Based on addendum datedSeptember 18, 2012, total facility is decreased toRp75 billion. As of December 31, 2013, CKB hasused the facility amounting to Rp4.2 billion(equivalent to US$348,795) and US$2,297,731,while as of December 31, 2012, CKB has used thefacility amounting to Rp3.3 billion (equivalent toUS$341,022) and US$2,659,854. This facility wasdue on September 26, 2013 and has beenextended until September 26, 2014.

Page 438: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

151

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

ATR ATR

Perjanjian Pembangunan Kapal Ship building ContractsPada tanggal 30 Mei 2012, ATR menandatanganiperjanjian pembangunan kapal LCT PPS 525“Adinda Gitta” dan LCT PPS 526 “Adinda Hira”dengan PT Palma Progress Ship yard. Nilai kontrakuntuk masing-masing kapal adalah sebesarAS$3.780.000 tidak termasuk pajak dan biayalainnya. Pada tanggal 31 Desember 2013, totalpembayaran sebesar AS$7.560.000 disajikansebagai bagian dari “Aset Tetap” pada kategorikapal. Pembangunan kapal LCT PPS 525 “AdindaGitta” dan kapal LCT PPS 526 “Adinda Hira” telahselesai masing-masing pada bulan bulan Agustusdan Oktober 2013.

On May 30, 2012, ATR entered into a contract withPT Palma Progress Ship yard for the latter to buildthe LCT PPS 525 “Adinda Gitta” and LCT PPS 526“Adinda Hira” vessels. The total contract price foreach vessel amounted to US$3,780,000 excludingtax and other expenses. As of December 31, 2013,total payments for the contract price amounting toUS$7,560,000 are presented as part of “FixedAssets” as vessel. The contruction of LCT PPS525 “Adinda Gitta” and LCT PPS 526 “Adinda Hira”vessels were completed in Agustus and October2013, respectively.

BDD BDD

Kontrak Sewa Kapal Contract of Affreightment

Pada tanggal 8 Desember 2011, BDDmenandatangani perjanjian sewa kapal untukpengangkutan batubara (novation agreement forcontract for affreightment for coal barging) denganTIA dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk(“MBSS”) dimana BDD menggantikan ATR sebagaipenyewa kapal penarik dan kapal tongkang untukpengangkutan batubara dengan harga yangdisepakati dalam perjanjian. Perjanjian ini berlakusejak tanggal 17 Desember 2011 sampai dengantanggal 30 Juni 2012.

On December 8, 2011, BDD signed a leaseagreement for coal transport ship (novationagreement for contract for affreightment for coalbarging) with TIA and PT Mitrabahtera Segarastraight Tbk (“MBSS”) whereby BDD replaces ATRas a tenant of tug boat and barge for thetransportation of coal at a price agreed in theagreement. This agreement is valid fromDecember 17, 2011 until June 30, 2012.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012, biaya sewa kapal sebesarAS$4.011.552 disajikan sebagai bagian dari “BebanPokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” padalaporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun2012 (Catatan 28).

For the year ended December 31, 2012, servicerental fee amounted to US$4,011,552 is presentedas part of “Cost of Goods Sold and Services” inthe 2012 consolidated statement ofcomprehensive income (Note 28).

TIA TIA

a. Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara a. Coal Hauling Road Maintenance

Pada tanggal 26 November 2010, TIA danPT Borneo Indobara (“BIB”) menandatanganiperjanjian kerjasama pemeliharaan jalanhauling batubara. BIB dapat melintasi jalanhauling batubara milik TIA untuk total volumebatubara 15.000.000MT selama lima tahunatau 3.000.000MT per tahun dan membayarbiaya tertentu untuk pemeliharaan kepada TIA.

On November 26, 2010, TIA and PT BorneoIndobara (“BIB”) entered into coal hauling roadmaintenance agreement. BIB may pass thehauling road which is owned by TIA for a totalvolume of 15,000,000MT for five years or for3,000,000MT per year and pay certainmaintenance fees to TIA.

Page 439: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

152

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

a. Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara(lanjutan)

a. Coal Hauling Road Maintenance(continued)

Pada tanggal 29 Oktober 2013, TIA danPT Prolindo Cipta Nusantara (“PCN”)menandatangani perjanjian kerjasamapemeliharaan jalan hauling batubara. PCNdapat melintasi jalan hauling batubara milikTIA dengan volume maximum batubara300.000MT setiap bulannya dan membayarbiaya tertentu untuk pemeliharaan kepadaTIA.

On October 29, 2013, TIA and PT ProlindoCipta Nusantara (“PCN”) entered into coalhauling road maintenance agreement. PCNmay pass the hauling road which is owned byTIA for a maximum volume of 300,000MT for amonth and pay certain maintenance fees toTIA.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, totalpendapatan pemeliharaan yang diakui olehTIA masing-masing sebesar AS$3.581.568dan AS$2.828.355, yang disajikan sebagaibagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya”pada laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian.

For the years ended December 31, 2013 and2012, total maintenance income recognized byTIA amounted to US$3,581,568 andUS$2,828,355, respectively, which ispresented as part of “Other Operating Income”in the consolidated statements ofcomprehensive income.

b. Biaya Eksploitasi b. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaanyang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untukmembayar iuran eksploitasi sebesar 4% - 5%dari nilai penjualan, yang kemudian diubahdengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektifsejak tanggal 6 Januari 2012, dimanapersentase iuran produksi diubah menjadi 3% -7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebutdisajikan sebagai bagian dari “Beban PokokPenjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian(Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003,(“PP No. 45”), all companies holding miningrights will have an obligation to pay exploitationfees ranging from 4% to 5% of sales, furtherchanged by PP No. 9/2012, with effectiveimplementation since January 6, 2012, whereinpercentage of the production fees was changedto become 3% to 7% of sales. The fees arepresented as part of “Cost of Goods Sold andServices” in the consolidated statements ofcomprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012, iuran eksploitasiyang telah dibebankan pada usaha masing-masing sebesar AS$12.113.590 danAS$10.592.801.

For the years ended December 31, 2013 and2012, exploitation fees charged to operationsamounted to US$12,113,590 andUS$10,592,801, respectively.

Page 440: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

153

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

BEL BEL

a. Biaya Eksploitasi a. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaanyang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untukmembayar iuran eksploitasi berkisar antara 4%- 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubahdengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektifsejak tanggal 6 Januari 2012, dimanapersentase iuran produksi diubah menjadi 3% -7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebutdisajikan sebagai bagian dari “Beban PokokPenjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian(Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003,(“PP No. 45”), all companies holding miningrights will have an obligation to pay exploitationfees ranging from 4% to 5% of sales, furtherchanged by PP No. 9/2012, with effectiveimplementation since January 6, 2012, whereinpercentage of the production fees was changedto become 3% to 7% of sales. The fees arepresented as part of “Cost of Goods Sold andServices” in the consolidated statements ofcomprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuraneksploitasi yang telah dibebankan pada usahamasing-masing sebesar AS$192.923 danAS$204.832.

For the years ended December 31, 2013 and2012, exploitation fees charged to operationsamounted to US$192,923 and US$204,832respectively.

b. Perjanjian Jasa Penambangan Batubara b. Coal Mining Service Agreement

Pada tanggal 29 Juni 2012, BEL mengadakanperjanjian pekerjaan jasa penambanganbatubara di tambang Nagan Raya denganPT Tata Bara Utama (“TBU”). Sesuai denganperjanjian, TBU bersedia untuk melakukankegiatan pengupasan tanah dan penambanganbatubara untuk periode dari tanggal 1 Juli 2012sampai dengan tanggal 30 Juni 2022.

On June 29, 2012, BEL entered into anagreement for coal mining service in NaganRaya mine with PT Tata Bara Utama (“TBU”).Under this agreement, TBU agreed to renderstripping and mining activities for the periodfrom July 1, 2012 until June 30, 2022.

Mifa Mifa

a. Pembangunan Barge Loading ConveyorSystem

a. Construction of Barge Loading ConveyorSystem

Pada tanggal 10 Mei 2012, Mifamenandatangani kontrak No. 016/MIFA-BAMA/KONT/V/2012 untuk pembangunanBarge Loading Conveyor System denganPT Bangun Arta Hutama dengan nilai kontraksebesar AS$40.874.326 (sebelum PPN). Padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012,penyelesaian atas konstruksi ini diperkirakanmasing-masing mencapai 73,80% dan 27,50%dan Mifa telah membayar masing-masingsebesar AS$29.614.177 dan AS$11.454.716dari nilai kontrak dan dicatat sebagai aset dalampenyelesaian yang disajikan sebagai bagiandari “Aset Tetap” pada posisi laporan keuangankonsolidasian tahun 2013 dan 2012.

On May 10, 2012, Mifa signed contractNo. 016/MIFA-BAMA/KONT/V/2012 withPT Bangun Arta Hutama for the construction ofBarge Loading Conveyor System with acontract price of US$40,874,326 (before VAT).As of December 31, 2013 and 2012, thecompletion of the construction is around73.80% and 27.50% and Mifa has already paidabout US$29,614,177 and US$11,454,716respectively, from the contract value. Theconstruction is recorded as construction inprogress which is presented as part of “FixedAssets” in 2013 and 2012 consolidatedstatement of financial position.

Page 441: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

154

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Mifa (lanjutan) Mifa (continued)

b. Biaya Eksploitasi b. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaanyang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untukmembayar iuran eksploitasi berkisar antara 4%- 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubahdengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektifsejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuranproduksi diubah menjadi 3% - 7% dari nilaipenjualan. Biaya iuran tersebut disajikansebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualandan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003,(“PP No. 45”), all companies holding miningrights will have an obligation to pay exploitationfees ranging from 4% to 5% of sales, furtherchanged by PP No. 9/2012, with effectiveimplementation since January 6, 2012, whereinpercentage of the production fees was changedto become 3% to 7% of sales. The fees arepresented as part of “Cost of Goods Sold andServices” in the consolidated statements ofcomprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuraneksploitasi yang telah dibebankan pada usahamasing-masing sebesar AS$335.158 danAS$31.964.

For the years ended December 31, 2013 and2012, exploitation fees charged to operationsamounted to US$335,158 and US$31,964,respectively.

Proses Litigasi Litigations

a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan BulkTrading SA, dimana CK digugat oleh BulkTrading melalui Pengadilan Negeri JakartaSelatan karena telah memutuskan kontraksecara sepihak dan mencairkan bank garansisenilai AS$2.000.000 yang ada di CreditAgricole (Suisse) SA, Swiss. PengadilanNegeri Jakarta Selatan berdasarkanputusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.,menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading daneksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal21 Oktober 2011, CK telah melakukan upayahukum banding dan mengajukan MemoriBanding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telahmenjatuhkan PutusanNo. 100/Pdt/2012/PT.DKI yang menguatkanputusan Pengadilan Negeri Jakarta SelatanNo. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk TradingSA melakukan upaya hukum kasasi dan CKtelah melakukan kontra memori kasasi padatanggal 29 Januari 2013 dan berkas kontramemori kasasi tersebut secara administratiftelah diterima oleh Mahkamah Agung RepublikIndonesia pada tanggal 18 Maret 2013 dengannomor register perkara No. 781 K/PDT/2013dan sedang dalam proses pemeriksaan.

a. CK is involved in litigation proceedings withBulk Trading SA whereby CK was sued byBulk Trading in the District Court of SouthJakarta for unilaterally terminating acontract and withdrawing the BankGuarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole(Suisse) SA, Switzerland. The District Court ofSouth Jakarta, in its decisionNo. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., stated thatthe Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal arenot accepted by the Court. On October 21,2011, CK already filed an appeal and submitappeal brief to the High Court. On May 31,2012, the High Court has passed a ruling No.100/Pdt/2012/PT.DKI which upheld the DistrictCourt of South JakartaNo. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk TradingSA conducted a cassation with the High Courtand the CK’s has filed a contra cassation onJanuary 29, 2013 and the appeal has beenreceived administratively by the SupremeCourt of the Republic of Indonesia onMarch 18, 2013, with register case No. 781K/PDT/2013 and currently in the reviewprocess.

Page 442: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

155

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Proses Litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

b. CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkaitdengan kepemilikan dua bidang tanah yangberlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu,Kalimantan Selatan dengan total luas20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, AbdulHadi mendaftarkan gugatan terhadap paratergugat PT Arutmin Indonesia, CK danH. Darmansyah di Pengadilan NegeriKotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugianmaterial sebesar Rp358,80 miliar danRp3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yangdiderita oleh penggugat sejumlah Rp10 miliar.Penggugat menuntut agar CK menghentikanaktivitas penambangan di bidang tanah yangmenjadi sengketa hingga pengadilanmengeluarkan keputusan atas gugatan. Padatanggal 7 Maret 2012, Pengadilan NegeriKotabaru telah menjatuhkan PutusanNo. 14/Pdt.G/2011/ PN.Ktb. Atas PutusanPengadilan Negeri Kotabaru tersebut, CK telahberupaya untuk mengajukan hukum bandingdan pada tanggal 24 September 2012,Pengadilan Tinggi Banjarmasin telahmenjatuhkan PutusanNo. 56/PDT/2012/PT.Bjm yang menguatkanPutusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atasputusan tersebut, PT Arutmin Indonesiamengajukan upaya hukum kasasi dan padatanggal 15 Januari 2013, CK telah mengajukankontra memori kasasi melalui PengadilanNegeri Kotabaru dan berkas kontra memorikasasi tersebut secara administratif telahditerima oleh Mahkamah Agung RepublikIndonesia pada tanggal 25 Maret 2013 dengannomor register perkara No. 852 K/PDT/2013.Pada tanggal 26 November 2013, melaluikuasa hukumnya, CK telah menerima RelaasPemberitahuan Putusan KasasiNo. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb dari Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/Tipikor dan HU Jakarta Pusat mengenaipemberitahuan keputusan Mahkamah Agungtertanggal 2 Juli 2013 No. 852 K/PDT/2013yang menyatakan:

b. CK is also involved in a legal dispute inconnection with the ownership rights to twoplots of land located in Mantewe, TanahBumbu, South Kalimantan with a total area of20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadifiled a lawsuit against PT Arutmin Indonesia,CK and H. Darmansyah as the defendants,with the Kotabaru District Court, claiming (i)material loss amounting to Rp358.80 billionand Rp3.12 billion and (ii) moral damagesuffered by the plaintiff amounting toRp10 billion. The plaintiff further seeks tocease CK's mining contracting activity on thedisputed land until the court has issued itsdecision. On March 7, 2012, the KotabaruDistrict Court made DecisionNo. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Based on Decisionmade by Kotabaru District Court, CK hasattempted to submit legal appeal and onSeptember 24, 2012, the Banjarmasin HighCourt made Decision No. 56/PDT/2012/PT.Bjm that amplifies Kotabaru District CourtDecision. PT Arutmin Indonesia filed an appealand on January 15, 2013, CK has filed acounter against the cassation throughKotabaru District Court and the appeal hasbeen received administratively by the SupremeCourt of the Republic of Indonesia onMarch 25, 2013, with register case number852 K/PDT/2013. On November 26, 2013,through its attorney, CK has received Notice ofSummary of Cassation DecisionNo. 852K/PDT/2013, JO.NO.14/Pdt.G/2011/PN.Ktb from District Court/Commercial/HumanRight/Corruption and HU of Central Jakartaregarding the notification of Supreme Courtdated July 2, 2013 No. 852 K/PDT/2013 whichstipulates:

i. Menolak kasasi PT Arutmin Indonesia

ii. Menghukum PT Arutmin Indonesia untukmembayar biaya pengadilan sebesarRp500.000 (lima ratus ribu Rupiah)

i. Refuses PT Arutmin Indonesia Cassationproposal

ii. Punish PT Arutmin Indonesia to pay legalcourt fee Rp500,000 (five hundredthousand Rupiah)

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasian, CK masih menunggusalinan keputusan Makamah Agung yangdimaksud.

Until the completion date of consolidatedfinancial statements, CK is still waiting for thecopy of the Supreme Court Decision.

Page 443: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

156

33. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DANKONTINJENSI (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Proses Litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

c. Berdasarkan surat gugatan tertanggal 3 April2013, SSB telah digugat secara perdata olehpara ahli waris Almarhum Tone, sehubungandengan kepemilikan tanah yang berlokasi diKariangau, Balikpapan ke Pengadilan NegeriBalikpapan. Para penggugat menuntut agarPengadilan mengembalikan kepemilikan tanahtersebut kepada mereka dan memberikanganti rugi sebesar Rp4 miliar.

c. Based on civil lawsuit dated April 3, 2013, SSBwas sued by the heirs of deceased Tone, inconnection with the ownership of land locatedin Kariangau, Balikpapan to Balikpapan StateCourt. The plaintiff has requested the Court toreturn the ownership of the respective land tothem and pay compensation amounting toRp4 billion.

Atas tuntutan tersebut, Pengadilan NegeriBalikpapan telah mengeluarkan keputusanNo. 51/Pdt.G/2013/PN.Bpp. bertanggal11 Desember 2013. Pengadilan memutuskanuntuk menolak seluruh gugatan penggugat.Atas keputusan ini, para penggugat telahmengajukan banding pada tanggal18 Desember 2013. Sampai dengan tanggalpenyelesaian laporan keuangan konsolidasianini, kasus ini masih dalam proses diPengadilan Tinggi.

On the claim, the District Court of Balikpapanissued a decision No.51/Pdt.G/2013/PN.Bpp.dated December 11, 2013. The Court decidedto reject the claim. On this decision, theplaintiffs have filed an appeal onDecember 18, 2013. Until the completion dateof this consolidated financial statement, thecase is still in process at High Court.

Manajemen yakin bahwa SSB dalam posisikuat dan hasil akhir dari kasus ini tidak akanmengakibatkan kerugian yang material.

Management believes that SSB is in a strongposition and the final outcome of this case willnot result in a material loss.

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAMMATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKASERIKAT

34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED INFOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITEDSTATES DOLLAR

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, Grup memiliki aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing yang signifikan sebagaiberikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the Group hassignificant monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah Setara dengan Rupiah Setara dengandalam jutaan/ AS$/Equivalent dalam jutaan/ AS$/Equivalent

in millions Amount in US$ in millions Amount in US$

Rupiah RupiahAset AssetsKas dan setara kas 622.600 51.078.871 714.355 73.873.271 Cash and cash equivalentsAset keuangan lancar lainnya 3.178 260.727 101.005 10.445.209 Other current financial assetsPiutang usaha 571.468 46.883.940 397.946 41.152.663 Trade receivablesPiutang non-usaha 58.209 4.775.564 147.247 15.227.223 Non-trade receivablesPajak dibayar di muka 171.318 14.055.156 81.619 8.440.501 Prepaid taxesAset lancar lainnya 33.291 2.731.233 36.788 3.804.436 Other current assetsTaksiran tagihan pajak 174.855 14.345.344 81.001 8.376.530 Estimated claims for tax refundAset tidak lancar lainnya 161.800 13.274.259 22.048 2.280.032 Other non-current assets

Sub-total 1.796.719 147.405.094 1.582.009 163.599.865 Sub-total

Page 444: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

157

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAMMATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKASERIKAT (lanjutan)

34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED INFOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITEDSTATES DOLLAR (continued)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah Setara dengan Rupiah Setara dengandalam jutaan/ AS$/Equivalent dalam jutaan/ AS$/Equivalent

in millions Amount in US$ in millions Amount in US$

Rupiah RupiahLiabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 299.771 24.593.588 125.702 12.999.136 Short-term bank loansUtang usaha 654.428 53.690.061 562.007 58.118.951 Trade payablesUtang non-usaha 31.560 2.589.243 65.308 6.753.711 Non-trade payablesBeban akrual 124.755 10.235.024 108.712 11.242.180 Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja jangka pendek 81.571 6.692.218 61.286 6.337.499 Short-term employee benefit liabilityUtang pajak 27.914 2.290.101 69.565 7.193.929 Taxes payableUtang bank jangka panjang 831.843 68.245.395 768.624 79.485.448 Long-term bank loansUtang sewa pembiayaan 18.582 1.524.511 50.780 5.251.330 Finance lease payablesObligasi dan sukuk ijarah 993.964 81.545.965 992.493 102.636.319 Bonds payable and Sukuk Ijarah

Sub-total 3.064.388 251.406.106 2.804.477 290.018.503 Sub-total

Liabilitas dalam Rupiah - neto 1.267.669 104.001.012 1.222.468 126.418.638 Liabilities in Rupiah - net

Euro Eropa European EuroAset AssetKas dan setara kas 12.399 17.111 29.731 39.385 Cash and cash equivalents

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 468.611 646.707 545.988 723.271 Trade payablesUtang non-usaha - - 315.779 391.867 Non-trade payables

Sub-total 468.611 646.707 861.767 1.115.138 Sub-total

Liabilitas dalam Euro - neto 456.212 629.596 832.036 1.075.753 Liability in Euro - net

Mata uang asing lainnya Other foreign currenciesAset AssetsKas dan setara kas 45.208 36.645 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 728 4 Trade receivablesAset lancar lainnya 4.756 5.439 Other current assets

Sub-total 50.692 42.088 Sub-total

Liabilitas LiabilityUtang usaha 5.454.617 7.672.617 Trade payables

Liabilitas dalam mata uang Liability in otherasing lainnya - neto 5.403.925 7.630.529 foreign currencies - net

Dalam akun “Pendapatan Operasi Lainnya danBeban Operasi Lainnya”, termasuk laba (rugi)selisih kurs yang berasal dari operasi sebesarAS$7.452.908 dan AS$5.084.842 masing-masinguntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

In “Other Operating Income and Other OperatingExpenses” account include gain (loss) on foreignexchange from operations amounted toUS$7,452,908 and US$5,084,842 for the yearsended December 31, 2013 and 2012, respectively.

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalahnilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/diselesaikan antar pihak yang memahami danberkeinginan untuk melakukan transaksi secarawajar (arm’s length transaction), yang bukanberasal dari penjualan yang dipaksakan ataulikuidasi.

Fair values of the financial assets and liabilities areincluded at the amounts at which the instrumentscould be exchanged in a current transactionbetween knowledgeable willing parties in an arm'slength transaction, other than in a forced orliquidation sale.

Page 445: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

158

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN(lanjutan)

35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)

Berikut ini adalah metode dan asumsi yangdigunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiapkelompok dari instrumen keuangan Grup:

The following are the methods and assumptionsused to estimate the fair value of each class of theGroup’s financial instruments:

a. Kas dan setara kas, aset keuangan lancarlainnya, piutang usaha, piutang non-usaha,wesel tagih, aset lancar lainnya, utang usaha,utang non-usaha, beban akrual dan liabilitasimbalan kerja jangka pendek mendekati nilaitercatatnya karena bersifat jangka pendek.

a. Cash and cash equivalents, other currentfinancial assets, trade receivables, non-tradereceivables, note receivable, other currentassets, trade payables, non-trade payables,accrued expenses and short-term employeebenefit liability approximate their carryingamounts largely due to the short-termmaturities of these instruments.

b. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilaiwajarnya disebabkan oleh pemakaian sukubunga mengambang atas instrumen tersebut,dimana tingkat bunga tersebut selaludisesuaikan oleh bank.

b. The carrying values of bank loans approximatetheir fair values due to the floating rateinterests on these instruments which aresubject to adjustments by the banks.

c. Nilai wajar aset tidak lancar lainnya dan utangsewa pembiayaan diperkirakan denganmendiskontokan arus kas masa depanmenggunakan tingkat suku bunga saat ini bagipinjaman, yang mempersyaratkan risiko kreditdan sisa masa jatuh tempo yang serupa.

c. The fair values of non-current assets andfinance lease payables are estimated bydiscounting future cash flows, using ratescurrently available for debt on similar terms,credit risks and remaining maturities.

Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikandalam biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode SBE dan besaranimbalan. Biaya perolehan diamortisasiditentukan dengan memperhitungkan diskontoatau premi atas perolehan dan komisi ataubiaya yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari metode SBE dan besaranimbalan.

The bonds payable and Sukuk Ijarah arecarried at amortized costs using the EIRmethod and rate of return. Amortized cost iscalculated by taking into account any discountor premium on acquisition and fees or coststhat are integral part of the EIR method andrate of return.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yangmendekati nilai tercatat, atas aset keuangan danliabilitas keuangan Grup:

The following tables set forth the fair values, whichapproximate the carrying amounts, of financialassets and financial liabilities of the Group:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsPinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas 90.067.977 108.453.574 Cash and cash equivalentsAset keuangan lancar lainnya 14.243.046 19.595.209 Other current financial assetsPiutang usaha 174.768.269 194.828.398 Trade receivablesPiutang non-usaha 3.231.199 32.773.331 Non-trade receivablesWesel tagih 23.973.298 - Note receivableAset lancar lainnya 3.761.834 526.176 Other current assets

Total Aset Keuangan Lancar 310.045.623 356.176.688 Total Current Financial Assets

Page 446: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

159

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN(lanjutan)

35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial AssetsPinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Aset tidak lancar lainnya 1.661.170 1.956.398 Other non-current assetsPiutang usaha jangka panjang - Long-term trade receivables -

pihak ketiga 20.172.026 - third parties

Total Aset Keuangan Tidak Lancar 21.833.196 1.956.398 Total Non-current Financial Assets

Total Aset Keuangan 331.878.819 358.133.086 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang dan pinjaman Loans and borrowings

Utang bank jangka pendek 50.597.065 54.009.905 Short-term bank loansUtang usaha 181.915.112 169.101.463 Trade payablesUtang non-usaha 14.342.493 7.495.392 Non-trade payablesBeban akrual 15.837.142 13.909.391 Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja jangka pendek 6.692.218 6.337.499 Short-term employee benefit liabilityBagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun: Current maturities of:Utang bank jangka panjang 62.750.616 54.820.669 Long-term bank loansUtang sewa pembiayaan 47.705.991 63.289.623 Finance lease payables

Total Liabilitas KeuanganJangka Pendek 379.840.637 368.963.942 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial LiabilitiesUtang dan pinjaman Loans and borrowings

Liabilitas jangka panjang - Long-term debts -setelah dikurangi bagian yang net of currentjatuh tempo dalam satu tahun maturitiesUtang bank jangka panjang 277.148.763 260.659.019 Long-term bank loansUtang sewa pembiayaan 95.645.023 138.401.385 Finance lease payables

Utang usaha jangka panjang - Long-term trade payables -pihak berelasi 9.182.511 - related party

Utang obligasi 86.739.601 82.109.055 Bonds payableSukuk Ijarah 22.636.393 20.527.264 Sukuk Ijarah

Total Liabilitas KeuanganJangka Panjang 463.522.262 501.696.723 Total Non-current Financial Liabilities

Total Liabilitas Keuangan 843.362.899 870.660.665 Total Financial Liabilities

Page 447: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

160

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES

a. Manajemen Risiko a. Risk Management

Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utangbank jangka pendek dan jangka panjang,utang usaha dan non-usaha, utang obligasi,Sukuk Ijarah, utang sewa pembiayaan, danbeban akrual. Tujuan utama dari liabilitaskeuangan ini adalah untuk mengumpulkandana untuk operasi Grup. Grup jugamempunyai berbagai aset keuangan sepertikas dan setara kas, aset keuangan lancarlainnya, piutang usaha dan non-usaha, weseltagih dan aset lancar lainnya yang dihasilkanlangsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Groupconsist of short-term and long-term bankloans, trade and non-trade payables, bondspayable, Sukuk Ijarah, finance lease payables,and accrued expenses. The main purpose ofthese financial liabilities is to raise funds forthe operations of the Group. The Group alsohas various financial assets such as cash andcash equivalents, other current financialassets, trade and non-trade receivables, notereceivable and other other current assetswhich arise directly from their operations.

Risiko utama yang timbul dari instrumenkeuangan Grup adalah risiko suku bunga atasnilai wajar dan arus kas, risiko mata uang,risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentinganuntuk mengelola risiko ini telah meningkatsecara signifikan seiring perubahan danvolatilitas pasar keuangan baik di Indonesiamaupun internasional. Direksi Perusahaanmenelaah dan menyetujui kebijakan untukmengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini:

The main risks arising from the Group’sfinancial instruments are fair value and cashflow interest rate risk, foreign exchange raterisk, credit risk and liquidity risk. Theimportance of managing these risks hassignificantly increased in light of theconsiderable change and volatility in bothIndonesian and international financial markets.The Company's Board of Directors reviewsand approves the policies for managing theserisks which are summarized below:

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar danarus kas

a. Fair value and cash flow interest raterisk

Risiko suku bunga atas nilai wajar danarus kas adalah risiko dimana nilai wajaratau arus kas masa depan dari suatuinstrumen keuangan akan berfluktuasiakibat perubahan suku bunga pasar.Eksposur Grup terhadap risiko perubahansuku bunga pasar terutama terkait denganutang bank jangka pendek dan utangjangka panjangnya. Fluktuasi suku bungamempengaruhi biaya atas pinjaman barudan bunga atas saldo utang Grup yangdikenakan suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate riskis the risk that the fair value or future cashflows of a financial instrument will fluctuatebecause of changes in market interestrates. The Group is exposed to the risk ofchanges in market interest rates relatingprimarily to its short-term bank loans andlong-term loans. Interest rate fluctuationsinfluence the cost of new loans and theinterest on the outstanding variable rateloans of the Group.

Kebijakan Grup terkait dengan risiko sukubunga adalah dengan mengelola biayabunga melalui kombinasi pinjaman dengansuku bunga tetap dan mengambang. Grupmengevaluasi perbandingan suku bungatetap terhadap suku bunga mengambangdari utang bank jangka pendek dan utangjangka panjang lainnya sejalan denganperubahan suku bunga yang relevan dipasar uang. Berdasarkan penilaianmanajemen, pembiayaan baru akanditentukan pada suku bunga tetap ataumengambang.

The Group’s policies relating to interestrate risk are to manage interest costthrough a mix of fixed and variable ratedebts. The Group evaluates the fixed tofloating ratio of its short-term bank loansand other long-term loans in line withmovements of relevant interest rates inthe financial markets. Based onmanagement's assessment, new financingwill be priced either on a fixed or floatingrate basis.

Page 448: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

161

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar danarus kas (lanjutan)

a. Fair value and cash flow interest raterisk (continued)

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakanlindung nilai formal atas risiko suku bunga.Untuk utang sewa pembiayaan dan utangjangka panjang, Grup mengelola risikosuku bunga dengan mengalihkannyakepada para pelanggan.

Currently, the Group does not have aformal hedging policy for interest rateexposures. For finance lease payable andlong-term loan, the Group may seek tomitigate its interest rate risk by passing iton to its customers.

Tabel berikut adalah nilai tercatat,berdasarkan jatuh temponya, atas aset danliabilitas keuangan konsolidasian Grupyang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carryingamount, by maturity, of the Group’sconsolidated financial assets and liabilitiesthat are exposed to interest rate risk:

31 Desember 2013/December 31, 2013_____________________________________________________ _________________________________________________________

Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/Floating interest rate Fixed interest rate

______________________________ _________________________

Kurang dari Kurang dariatau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari

satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ 1 Tahun/ > 1 Tahun/

Less than or more than Less than or more thanequal one year one year equal one year one year

1 Year > 1 Year 1 Year > 1 Year Jumlah/Total

Aset AssetsKas dan setara kas 90.067.977 - - - 90.067.977 Cash and cash equivalentsAset keuangan lancar lainnya 14.243.046 - - - 14.243.046 Other current financial assetsPiutang usaha 77.995.006 20.172.026 - - 98.167.032 Trade receivableWesel tagih - - 23.973.298 - 23.973.298 Note receivable

Total 182.306.029 20.172.026 23.973.298 - 226.451.353 Total

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 50.597.065 - - - 50.597.065 Short-term bank loansUtang bank jangka panjang 62.750.616 277.148.763 - - 339.899.379 Long-term bank loansUtang sewa pembiayaan 47.705.991 95.645.023 - - 143.351.014 Finance lease payablesUtang obligasi - - - 65.236.772 65.236.772 Bonds payableSukuk Ijarah - - - 16.309.193 16.309.193 Sukuk Ijarah

Total 161.053.672 372.793.786 - 81.545.965 615.393.423 Total _

b. Risiko Mata Uang b. Foreign Exchange Rate Risk

Risiko mata uang adalah risiko dimananilai wajar atau arus kas masa depan darisuatu instrumen keuangan akanberfluktuasi akibat perubahan nilai tukarmata uang asing. Dampak fluktuasi nilaitukar terhadap Grup terutama berasal dariutang jangka pendek, utang jangkapanjang, piutang usaha dari penjualandalam mata uang asing dan utang usahadari pembelian dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk thatthe fair value or future cash flows of afinancial instrument will fluctuate becauseof changes in foreign exchange rates. TheGroup’s exposure to exchange ratefluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, tradereceivables from sales in foreigncurrencies and trade payables frompurchases in foreign currencies.

Aset dan liabilitas moneter Grup dalammata uang asing pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 disajikanpada Catatan 34.

Monetary assets and liabilities of theGroup which are denominated in foreigncurrencies as of December 31, 2013 and2012 are presented in Note 34.

Page 449: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

162

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

b. Risiko Mata Uang (lanjutan) b. Foreign Exchange Rate Risk(continued)

Grup tidak mempunyai kebijakan lindungnilai yang formal untuk risiko pertukaranmata uang asing. Walaupun demikian,terkait dengan hal-hal yang telahdidiskusikan pada paragraf di atas,fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikatmasing-masing terhadap Rupiah, dolarAustralia, dolar Singapura, Yen Jepang,Poundsterling Inggris dan Euro Eropamenghasilkan lindung nilai naturalterhadap risiko mata uang Grup.

The Group does not have any formalhedging policy for foreign exchangeexposure. However, in relation to thematters discussed in the precedingparagraph, the fluctuations in theexchange rates between the United Statesdollar and each of the Rupiah, Australiandollar, Singapore dollar, Japanese Yen,Great Britain Poundsterling and EuropeanEuro provide some degree of naturalhedge for the Group’s foreign exchangeexposure.

c. Risiko Kredit c. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salahsatu pihak terhadap suatu instrumenkeuangan gagal memenuhi kewajibannyadan menyebabkan pihak lain mengalamikerugian keuangan. Risiko kredit yangdihadapi Grup berasal dari kredit yangdiberikan kepada pelanggan. Grupmelakukan hubungan usaha hanyadengan pihak ketiga yang diakui dankredibel. Grup memiliki kebijakan untuksemua pelanggan yang akan melakukanperdagangan secara kredit harus melaluiprosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that a party to afinancial instrument will fail to discharge itsobligation and will result in a financial lossto the other party. The Group is exposedto credit risk arising from the creditgranted to its customers. The Grouptrades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policythat all customers who wish to trade oncredit terms are subject to creditverification procedures.

Sebagai tambahan, saldo piutang dikajisecara terus menerus dan penyisihankerugian atas penurunan nilai dibentuk,jika diperlukan. Selain itu, Standar danOperasi yang berkaitan denganpemberian kredit kepada pelanggan danmonitor atas kredit yang diberikan dilakukan perbaikan secara terus menerus.Nilai maksimal eksposur terhadap risikokredit adalah sebesar nilai tercatat piutangdiungkapkan pada Catatan 6. Tidak adarisiko kredit yang terpusat.

In addition, receivable balances aremonitored on an ongoing basis andallowance for impairment losses isprovided, if needed. In addition, theStandard and Operating Proceduresrelating to credit granting to customersand monitoring on credit is continuouslybeing improved. The maximum exposureto credit risk is represented by the carryingamount of receivables as shown in Note 6.There is no concentration of credit risk.

Page 450: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

163

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

c. Risiko Kredit (lanjutan) c. Credit Risk (continued)

Sehubungan dengan risiko kredit yangtimbul dari aset keuangan lainnya yangmencakup kas dan setara kas serta asetkeuangan lancar lainnya karenawanprestasi dari pihak terkait, Grupmemiliki kebijakan untuk tidakmenempatkan investasi pada instrumenyang memiliki risiko kredit tinggi danhanya menempatkan investasinya padabank-bank dengan peringkat kredit yangtinggi. Nilai maksimal eksposur terhadaprisiko ini adalah sebesar nilai tercatat dariaset keuangan sebagaimana diungkapkanpada Catatan 4 dan 5.

With respect to credit risk arising from theother financial assets, which comprisecash and cash equivalents and othercurrent financial assets, from default of thecounterparty, the Group has a policy notto place investments in instruments thathave a high credit risk and to put theinvestments only in banks with high creditratings. The maximum exposure to thisrisk is equal to the carrying amounts of theabove mentioned financial assetsdisclosed in Notes 4 and 5.

d. Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugianyang timbul karena Grup tidak memilikiarus kas yang cukup untuk memenuhilikuiditasnya.

Liquidity risk is a risk arising when thecash flow position of the Group is notenough to cover the liabilities whichbecome due.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grupmemantau dan menjaga tingkat kas dansetara kas yang dianggap memadai untukmembiayai operasi Grup dan untukmengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.Grup juga secara rutin mengevaluasiproyeksi arus kas dan arus kas aktual,termasuk jadwal jatuh tempo utang jangkapanjang mereka, dan terus menelaahkondisi pasar keuangan untuk memeliharafleksibilitas pendanaan dengan caramenjaga ketersediaan komitmen fasilitaskredit. Selain itu, di bulan Desember 2013,Grup membiayai kembali seluruhpinjaman bank yang ada (kecuali utangbank dari grup SS), sehingga selama2 tahun ke depan sejak tahun 2014, Gruptidak perlu melakukan pembayaran ataspokok pinjaman terhutang (di luar grupSS).

In the management of liquidity risk, theGroup monitors and maintains a level ofcash and cash equivalents deemedadequate to finance the Group’soperations and to mitigate the effects offluctuation in cash flows. The Group alsoregularly evaluates the projected andactual cash flows, including its long-termloan maturity profiles, and continuouslyassesses conditions in the financialmarkets to maintain flexibility in funding bykeeping committed credit facilitiesavailable. In addition, in December 2013,the Group had refinanced all of the bankloans of the group (except bank loan ofSS group) therefore for the next 2 yearsstarting 2014, the Group did not need topay the outstanding principal loan(excluding SS group).

Page 451: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

164

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

d. Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuhtempo liabilitas keuangan Grup padatanggal 31 Desember 2013 berdasarkanpembayaran kontraktual yangdidiskontokan (termasuk pembayaranbunga):

The table below summarizes the maturityprofile of the Group’s financial liabilities asof December 31, 2013 based oncontractual discounted payments to bemade (including interest payments):

Kurang dari Lebih dari1 tahun 1 - 3 tahun/ 3 - 5 tahun/ 5 tahun Total/

Below 1 year 1 - 3 years/ 3 - 5 years/ Over 5 years Total

Liabilitas jangka pendek Current LiabilitiesUtang bank jangka pendek 50.779.476 - - - 50.779.476 Short-term bank loansUtang usaha 181.915.112 - - - 181.915.112 Trade payablesUtang non-usaha 14.342.493 - - - 14.342.493 Non-trade payablesBeban akrual 15.837.142 - - - 15.837.142 Accrued expenses

Sub-total 262.874.223 - - - 262.874.223 Sub-total

Liabilitas jangka panjang Non-Current LiabilitiesUtang usaha jangka panjang - 9.182.511 - - 9.182.511 Long-term trade payablesUtang bank jangka panjang* 82.855.262 224.907.579 79.260.723 - 387.023.564 Long-term bank loans*Utang sewa pembiayaan* 52.720.759 77.968.834 26.087.063 - 156.776.656 Finance lease payables*Utang obligasi 6.206.169 30.379.194 56.957.585 - 93.542.948 Bonds payableSukuk Ijarah 1.575.191 3.150.381 19.558.618 - 24.284.190 Sukuk Ijarah

Sub-total 143.357.381 345.588.499 181.863.989 - 670.809.869 Sub-total

Total 406.231.604 345.588.499 181.863.989 - 933.684.092 Total

Biaya transaksi yangbelum diamortisasi (960.998) Unamortized transaction cost

Neto 932.723.094 Net

*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun * including current maturities

Page 452: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

165

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

b. Manajemen Modal b. Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grupadalah untuk memastikan agar Perusahaanmempertahankan rasio modal yang sehatdalam rangka untuk mendukung usaha danmemaksimumkan nilai pemegang saham.Modal Grup terdiri dari modal saham dan saldolaba. Grup mengelola struktur permodalan danmelakukan penyesuaian terhadap perubahankondisi ekonomi dan memenuhi persyaratandari pihak pemberi pinjaman.

The primary objective of the Group’ capitalmanagement is to ensure that it maintainshealthy capital ratios in order to support itsbusiness and maximize stockholder value. Thecapital of the Group consists of the sharecapital and retained earnings. The Groupmanages the capital structure and makeadjustments to changing economic conditionsand meet the requirements of the lender.

Grup mengawasi modal dengan menggunakanrasio pengungkit (gearing ratio), denganmembagi utang neto dengan total modal.Kebijakan Grup adalah menjaga rasiopengungkit dalam kisaran perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri sejenisdi Indonesia untuk mengamankan aksesterhadap pendanaan pada biaya yangrasional. Grup menyertakan dalam pinjamanneto, utang bank jangka pendek, utang sewapembiayaan, utang bank jangka panjang,utang obligasi dan Sukuk Ijarah dikurangi kasdan setara kas. Termasuk dalam modal adalahmodal saham dan ekuitas yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas induk.

The Group monitors its capital using gearingratios, by dividing net debt with the totalcapital. The Group’s policy is to maintain thegearing ratio within the range of gearing ratiosof the leading companies with similar industryin Indonesia in order to secure access tofinance at a reasonable cost. The Groupincludes within net debt, short-term bankloans, long-term bank loans, bonds payableand Sukuk Ijarah less cash and cashequivalents. Capital includes share capital,and equity attributable to the majorityshareholders of the Company.

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Utang bank jangka pendek 50.597.065 54.009.905 Short-term bank loansUtang sewa pembiayaan 143.351.014 201.691.008 Finance lease payablesUtang bank jangka panjang 339.899.379 315.479.688 Long-term bank loansUtang obligasi dan Sukuk Ijarah 81.545.965 102.636.319 Bonds payable and Sukuk Ijarah

Total 615.393.423 673.816.920 TotalDikurangi kas dan setara kas 90.067.977 108.453.574 Less cash and cash equivalents

Pinjaman - neto 525.325.446 565.363.346 Net debtsTotal ekuitas 322.027.086 346.060.024 Total equity

Rasio pengungkit 1,63 1,63 Gearing ratio

Rasio kewajiban terhadap ekuitas 1,91 1,95 Debt to equity ratio

Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakanmaupun proses pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012. Kebijakan Grupadalah mempertahankan struktur permodalanyang sehat untuk mengamankan aksesterhadap pendanaan pada biaya yang wajar.Grup telah mematuhi setiap persyaratanpermodalan dari pihak pemberi pinjaman.

There are no changes to the objectives,policies and processes as of December 31,2013 and 2012. The Group’s policy is tomaintain a healthy capital structure forsecuring access to finance at a reasonablecost. The Group is in compliance with thecapital requirements of the lender.

Page 453: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

166

37. PERATURAN PERTAMBANGAN 37. MINING REGULATIONS

a. Peraturan Menteri No. 28/2009 a. Ministerial Regulation No. 28/2009

Pada bulan September 2009, Menteri Energidan Sumber Daya Mineral mengeluarkanPeraturan Menteri No. 28/2009, yang salahsatu isinya mengharuskan persetujuan DirekturJenderal untuk penggunaan perusahaanafiliasi sebagai kontraktor jasa pertambangan.Peraturan tersebut memberikan definisitersendiri tentang apa yang dimaksud denganperusahaan afiliasi dan memberikanpengecualian hanya apabila tidak terdapatperusahaan jasa pertambangan sejenis dikabupaten/kota dan/atau propinsi, atau apabilatidak terdapat perusahaan kontraktorpertambangan yang mampu di lokasi tersebut.

In September 2009, the Minister of Energy andMineral Resources issued MinisterialRegulation No. 28/2009 which, among others,requires the Directorate General’s approval touse an affiliate as a mining service contractor.The regulation provides the definition ofaffiliates and provides exception only whenthere are no similar mining service companiesin the regency/city and/or province, or whenthere are no other capable mining contractorcompanies operating in the area.

Dalam peraturan tersebut, perusahaan pemilikkonsesi pertambangan, berdasarkan kontrakyang telah ada, diwajibkan untukmelaksanakan sendiri semua aktivitaspenggalian batubaranya dalam waktu tigatahun setelah peraturan ini dikeluarkan,kecuali pada kontrak baru dimana kewajibantersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.

The regulation requires mining concessioncompanies under its existing contract toconduct all coal extraction activitiesthemselves within three years of the issuanceof the regulation, except for new contractswhere the obligation is effective on the date ofthe contract.

Peraturan tersebut memberikan masa transisiselama tiga tahun untuk perubahan terhadapperjanjian yang berlaku saat ini. CK sedangmempertimbangkan dampak dari peraturantersebut oleh karena CK menyediakan jasakontraktor pertambangan kepada pihak ketigadan perusahaan afiliasi.

The regulation provides a three-year transitionperiod for changes to the current agreement.CK is considering the impact of the regulationbecause CK provides mining contractorservices to third parties and an affiliate.

Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan PanasBumi telah mengeluarkan Peraturan DirekturJenderal No. 376.K/30/DJB/2010 tertanggal10 Mei 2010 mengenai tata cara danpersyaratan permohonan persetujuankeikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalamusaha jasa pertambangan (“Peraturan Dirjen”).Peraturan Dirjen mengatur lebih lanjutPeraturan Menteri No. 28/2009, khususnyamengenai tata cara dan persyaratanpermohonan persetujuan keikutsertaan entitasanak dan afiliasi dalam usaha jasapertambangan.

The Directorate General of Mineral, Coal andGeothermal has recently issued DirectorateGeneral Regulation No. 376.K/30/DJB/2010dated May 10, 2010 on the procedures andrequirements of a request for approval toinvolve a subsidiary and/or an affiliate inmining service activities (“Dirgen Regulation”).The Dirgen Regulation further regulatesMinisterial Regulation No. 28/2009, specificallyon the procedures and requirements to involvea subsidiary and/or an affiliate in miningservice activities.

Page 454: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

167

37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 37. MINING REGULATIONS (continued)

b. Peraturan Menteri No. 34/2009 b. Ministerial Regulation No. 34/2009

Pada bulan Desember 2009, KementerianEnergi dan Sumber Daya Mineral (“MESDM”)mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009,yang menetapkan kerangka hukum yangmengharuskan perusahaan pertambanganuntuk menjual sebagian produknya kepelanggan dalam negeri (Domestic MarketObligation atau “DMO”). Daftar perusahaanpertambangan yang diwajibkan untukmemenuhi DMO beserta persentase minimalpenjualan batubara untuk DMO ditetapkanberdasarkan keputusan KESDM setiaptahunnya. Berdasarkan keputusan KESDMterakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIAtidak diwajibkan untuk memenuhi DMO.Namun demikian, TIA, Mifa dan BEL terusmemonitor perkembangan dari peraturanpelaksanaan, dan akan mempertimbangkanpengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketikaperaturan pelaksanaan revisi diterbitkan.

In December 2009, the Minister of Energyand Mineral Resources (“MEMR”) issuedMinisterial Regulation No. 34/2009, whichprovides a legal framework to requiremining companies to sell a portion of theiroutput to domestic customers (DomesticMarket Obligation or “DMO”). The list ofmining companies that are required tofulfill DMO and the related minimumpercentage of coal sales for DMO isdetermined based on the Decree of theMEMR every year. Based on the latestDecree of the MEMR on the 2012 DMO,TIA is not required to fulfill DMO.However, TIA, Mifa and BEL is closelymonitoring the progress of theimplementation of the Regulation, and willconsider its impact on its operations, ifany, when the revised implementingregulations are issued.

c. Peraturan Menteri No. 17/2010 c. Ministerial Regulation No. 17/2010

Pada bulan September 2010, Menteri Energidan Sumber Daya Mineral mengeluarkanPeraturan Menteri No. 17/2010 tentang “TataCara Penetapan Harga Patokan PenjualanMineral dan Batubara” yang mengatur bahwapenjualan batubara dilaksanakan denganberpedoman pada harga patokan yangditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral danBatubara. Di dalam Peraturan Menteritersebut, kontrak penjualan langsung (spot)dan penjualan jangka tertentu (term) yangtelah ditandatangani sebelum tanggalditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajibdisesuaikan dengan ketentuan dalamPeraturan Menteri ini dalam jangka waktupaling lama 6 bulan untuk kontrak penjualanlangsung dan 12 bulan untuk kontrakpenjualan jangka tertentu. Kontrak dimanaharga penjualan batubara telah dinegosiasikankembali sesuai instruksi Menteri atauDirektorat Jenderal dikecualikan dari peraturanini. TIA, Mifa dan BEL masih mempelajaripengaruh atas pemberlakuan peraturantersebut terhadap kegiatan operasional.

In September 2010, the Minister of Energyand Mineral Resources issued MinisterialRegulation No. 17/2010 on “TheProcedure for the Setting of BenchmarkPrices for Mineral and Coal Sales”, whichregulates that the sale of coal shall beconducted with reference to thebenchmark price as issued by theDirectorate General of Mineral and Coal.In the Ministerial Regulation, existing spotand term contracts which have beensigned prior to the date of the MinisterialRegulation must conform their provisionswith the provisions under the MinisterialRegulation within 6 months for spotcontracts and 12 months for termcontracts. Those contracts whose coalsales prices have been renegotiatedunder and in accordance with theinstruction of the Minister or DirectorGeneral are exempted. TIA, Mifa and BELis still studying the impact of the aboveregulation on its operations.

Page 455: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

168

37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 37. MINING REGULATIONS (continued)

d. Undang-undang Pertambangan Mineral danBatubara (“UU Minerba”) dan PeraturanPemerintah yang Terkait

d. Law on Mineral and Coal Mining (“UUMinerba”) and the Related GovernmentRegulations

Pada tanggal 12 Januari 2009, PemerintahRepublik Indonesia telah menerbitkan UUMinerba. Dengan diberlakukannya UUMinerba, dapat menimbulkan risiko sepertiketiadaan pembeli dalam negeri untuk produk-produk hasil tambang tertentu terkait denganadanya kewajiban untuk memasok pasardalam negeri, berkurangnya cadangan karenaadanya batasan luas kegiatan eksplorasi danoperasi produksi pertambangan, dan kesiapanTIA, Mifa dan BEL dalam memenuhi kewajibanpembangunan fasilitas pengolahan danpemurnian di dalam negeri dalam jangkawaktu lima tahun atau sampai dengan tahun2014.

On January 12, 2009, the Government ofthe Republic of Indonesia issued UUMinerba. The application of UU Minerbamight create such risks as the lack ofdomestic buyers for certain miningproducts related to the obligation to supplythe domestic markets, the decrease ofmining reserves due to limitation in themining exploration area and productionactivities, and TIA, Mifa dan BELcapability to build processing and refineryfacilities within five years or up to 2014.

Pada tanggal 1 Februari 2010, PemerintahRepublik Indonesia telah menerbitkanPeraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010tentang “Wilayah Pertambangan” (“PP No. 22”)dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010tentang “Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral dan Batubara”(“PP No. 23”).

On February 1, 2010, the Government ofthe Republic of Indonesia issuedGovernment Regulation No. 22 Year 2010regarding “Mining Areas” (“PP No. 22”)and Government Regulation No. 23 Year2010 regarding “The Implementation ofCoal and Mineral Mining Operations” (“PPNo. 23”).

PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjutmengenai batas, luas, dan mekanismepenetapan wilayah pertambangan, tata carapenugasan penyelidikan, penelitian danpengelolaan data.

PP No. 22 regulates further provisionsconcerning the boundary, area, andmechanism in determining the mine area,assignment procedures for investigation,research and data processing.

PP No. 23 mengatur ketentuan lebih lanjutmengenai pengutamaan mineral dan/ataubatubara untuk kepentingan dalam negeri; tatacara pemberian IUP, Izin UsahaPertambangan Khusus (“IUPK”) dan IzinPertambangan Rakyat (“IPR”); pelaksanaanpengembangan dan pemberdayaanmasyarakat; tata cara penyampaian laporanhasil eksplorasi dan operasi produksi dandivestasi saham pemegang IUP dan IUPKyang sahamnya dimiliki pemegang sahamasing. PP No. 23 juga mewajibkan agar KPdiubah menjadi IUP dalam jangka waktu tigabulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akantetapi tata laksananya masih perlu diperjelasoleh Pemerintah.

PP No. 23 regulates further provisionsconcerning preferential treatment ofminerals and/or coal for domesticpurposes; procedures for granting theIUP, Special Mining Right (“IUPK”) andPeople Mining Right (“IPR”);implementation of communitydevelopment and empowerment; theprocedures for reporting the results ofexploration and production operations andthe share divestment of IUP holder andIUPK holder whose shares are owned byforeign shareholders. PP No. 23 alsorequires a KP to be converted into an IUPwithin three months of the issue of PPNo. 23, however, the details of proceduresremain to be specified by theGovernment.

Page 456: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

169

37. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 37. MINING REGULATIONS (continued)d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan

Batubara (“UU Minerba”) dan PeraturanPemerintah yang Terkait (lanjutan)

d. Law on Mineral and Coal Mining (“UUMinerba”) and the Related GovernmentRegulations (continued)

Pada tanggal 21 Februari 2012, PemerintahRepublik Indonesia menerbitkan PeraturanPemerintah No. 24 tahun 2012 tentangperubahan atas peraturan pemerintah No. 23tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatanusaha pertambangan mineral dan batubara(“PP No. 24”). PP No. 24 mengatur lebih lanjutmengenai penambahan tata cara pemberianWilayah Izin Usaha Pertambangan - WIUP,penciutan WIUP dan Wilayah Izin UsahaPertambangan Khusus. Selain itu PP ini jugamengatur perubahan ketentuan yang mengaturmasalah divestasi saham pemegang IUP danIUP yang sahamnya dimiliki oleh asing.

On February 21, 2012, the Government ofRepublic of Indonesia issued GovernmentRegulation No. 24 year 2012 regarding“Amendment of Government RegulationNo. 23 year 2010 concerning Implementationof Coal and Mineral Mining Operations” (“PPNo. 24”). PP No. 24 regulates additionalprocedures for the award of Mining EffortsZone License - WIUP, reducing of WIUP andSpecial Mining Efforts Zone License andfurther amends regulations pertainingdivestment of IUP and IUPK owns byforeigners.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013,manajemen terus memonitor perkembanganperaturan pelaksana UU Minerba secara ketatdan masih dalam proses menganalisa dampakdari UU Minerba terhadap Grup, jika ada, padasaat peraturan-peraturan pelaksanaan iniditerbitkan.

As of December 31, 2013, management isclosely monitoring the progress of theimplementing regulations for UU Minerba andin the process of analyzing the impact, if any,of the Mining Law to the Group once theseregulations are issued.

38. JAMINAN REKLAMASI 38. RECLAMATION GUARANTEE

Pada tanggal 20 Desember 2010, PemerintahIndonesia mengeluarkan peraturan implementasiatas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaituPeraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No.78”)yang mengatur aktivitas reklamasi dan pascatambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi danIUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaruiPeraturan Menteri No.18/2008 yang dikeluarkanoleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral padatanggal 29 Mei 2008.

On December 20, 2010, the Government ofIndonesia released an implementing regulation forMining Law No. 4/2009, i.e. GovernmentRegulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that dealswith reclamations and post-mining activities forboth IUP-Exploration and IUP-ProductionOperation holders. This regulation updatesMinisterial Regulation No. 18/2008 issued by theMinister of Energy and Mineral Resources on May29, 2008.

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya, antaralain, harus memuat rencana eksplorasi didalamrencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinyadan menyediakan jaminan reklamasi berupadeposito berjangka yang ditempatkan pada bankpemerintah.

An IUP-Exploration holder is required to, amongothers, include a reclamation plan in its explorationwork plan and budget and provide a reclamationguarantee in the form of a time deposit placed at astate-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannyaantara lain, harus menyiapkan (1) rencanareklamasi lima tahunan; (2) rencana pascatambang; (3) menyediakan jaminan reklamasiyang dapat berupa rekening bersama ataudeposito berjangka yang ditempatkan pada bankpemerintah, bank garansi, atau cadanganakuntansi (bila diizinkan), dan (4) menyediakanjaminan pasca tambang berupa depositoberjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.

An IUP-Production Operation holder, is required to,among others, prepare (1) a five-year reclamationplan; (2) a post-mining plan; (3) provide areclamation guarantee which may be in the form ofa joint account or time deposit placed at a stateowned bank, a bank guarantee, or an accountingprovision (if eligible); and (4) provide a post-mineguarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Page 457: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

170

38. JAMINAN REKLAMASI (lanjutan) 38. RECLAMATION GUARANTEE (continued)

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminanpasca tambang tidak menghilangkan kewajibanpemegang IUP dari ketentuan untukmelaksanakan aktivitas reklamasi dan pascatambang.

The requirement to provide a reclamationguarantee and a post-mine guarantee does notrelease the IUP holder from the requirement toperform reclamation and post-mine activities.

TIA, Mifa dan BEL menyediakan JaminanReklamasi dalam bentuk rekening bersama dandeposito berjangka. Pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012, yang telah ditempatkan oleh TIA,Mifa dan BEL masing-masing sebesarRp11,2 miliar (setara dengan AS$919.504) danRp7,5 miliar (setara dengan AS$783.496).

TIA, Mifa and BEL provided a ReclamationGuarantee in the form of joint account and timedeposit. As of December 31, 2013 and 2012, whichhas been placed by the TIA, Mifa and BELamounted to Rp11.2 billion (equivalent toUS$919,504) and Rp7.5 billion (equivalent toUS$783,496), respectively.

39. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 39. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION

Transaksi Non-kas yang Signifikan Significant Non-cash Transactions

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Perolehan aset tetap melalui: Acquisition of fixed assets through:utang usaha 53.691.807 10.779.303 trade payablesutang sewa pembiayaan (Catatan 10) 1.732.894 58.926.873 finance lease payables (Note 10)

Realisasi uang muka pembelian aset Realization of advances for purchasestetap 21.696.089 6.626.452 of fixed assets

Reklasifikasi dari properti pertambangan Reclassification from mining propertyke aset tetap 4.612.823 - to fixed assets

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi Borrowing costs capitalized toke aset tetap 3.084.081 1.338.782 fixed assets

40. REKLASIFIKASI AKUN 40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT

Akun tertentu dalam laporan keuangankonsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akundalam laporan keuangan konsolidasian padatanggal 31 Desember 2013. Rincian akun tersebutadalah sebagai berikut:

Certain account in the consolidated financialstatement as of and for the year endedDecember 31, 2012 has been reclassified toconform with the presentation of accounts in theconsolidated financial statements as ofDecember 31, 2013. The account details are asfollows:

Dilaporkan sebelumnya/ Diklasifikasikan kembali/ Jumlah/As previously reported As reclassified Amount

31 Desember 2012/December 31, 2012

Beban Penjualan, Umum dan Beban Pokok Penjualan danAdministrasi/ Pendapatan Jasa/Selling, General and Administrative Cost of Goods Sold and ServicesExpenses 1.036.816

Page 458: ABMM_AR_2013

The consolidated financial statements are originally issued inthe Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIANPada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun

yang Berakhir pada Tanggal tersebut(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2013 and for the

Year Then Ended(Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

171

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Perusahaan

Pada tanggal 20 Januari 2014, Perusahaan telahmelakukan penarikan pinjaman atas fasilitas TLFsebesar AS$312.000.000 dan telah mentransferpinjaman tersebut kepada entitas anak untukmelunasi pinjaman mereka ke bank.

Pada tanggal 28 Februari 2014, Perusahaan telahmelakukan penarikan pinjaman atas fasilitas WCFsebesar AS$12.000.000.

The Company

On January 20, 2014, the Company has made adrawndown from the TLF facility ofUS$312,000,000 and has transferred such loan tothe subsidiaries to pay their loans to banks.

On February 28, 2014, the Company has made adrawndown from the WCF facility ofUS$12,000,000.

ATR

Pada tanggal 18 Februari 2014, ATRmenandatangani perjanjian “Memorandum ofAgreement” dengan Maritime Company forNavigation atas nama Al Blagha Holding Groupuntuk melakukan transaksi penjualan kapal “AdindaBella”, “Adinda Gitta” dan “Adinda Hira” dengantotal harga jual sebesar AS$15.665.000.

Transaksi penjualan ini telah dilaksanakan padatanggal 28 Februari 2014.

ATR

On February 18, 2014, ATR entered intoagreement of “Memorandum of Agreement” withthe Maritime Company for Navigation on behalf ofAl Blagha Holding Group to conduct the salestransaction for “Adinda Bella”, “Adinda Gitta” and“Adinda Hira” with total sales price US$15,665,000.

This sales transaction has been executed onFebruary 28, 2014.

Page 459: ABMM_AR_2013

Daftar IsiContents

Ikhtisar Kinerja Keuangan 2013 ........................................32013 Financial Performance Highlights

Sekilas ABM Investama....................................................... 4ABM Investama at a Glance

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan ............................... 6Vision, Mission and Core Values

Bisnis ABM Investama .........................................................8Business of ABM Investama

ABM Investama Adalah Sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi ...............................................................9ABM Investama is an Integrated Energy Company

Wilayah Operasional ......................................................... 10Operational Areas

Jejak Langkah ...................................................................... 14Milestones

Peristiwa Penting 2013..................................................... 182013 Event Highlights

Penghargaan & Sertifikasi 2013 ..................................... 222013 Awards & Certificates

Ikhtisar Keuangan .............................................................. 24Financial Highlights

Ikhtisar Saham .................................................................... 25Stock Highlights

Ikhtisar Operasional .......................................................... 27Operational Highlights

Page 460: ABMM_AR_2013

Laporan TahunanAnnual Report2013

consolidation fora stronger future

LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT 2013

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

con

solid

atio

n fo

ra

stron

ge

r futu

reLAPO

RAN

TAHU

NAN

ANN

UAL R

EPOR

T2013

PT ABM Investam

a Tbk