abc-tarip

11
 Vol: 4 No: 1 Tah un: 2014 PENDEKATAN ACTI VITY BAS ED COSTING SYS TEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan tarif kamar rawat inap yang diterapkan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, (2) perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan  Activity Based Costing System  (meto de ABC),  dan (3) perbeda an tarif kamar raw at inap antar a metode konv ensional dengan meto de ABC.  Penel iti an ini merupakan jenis peneli tian deskrip tif komparatif . Subjek dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, sedangkan yang menjadi objek penel it ian ini adal ah penen tua n tari f kamar rawa t inap di Rumah Saki t Kasi h Ibu Denpasar dan penentuan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metode ABC.  Data dikumpulkan dengan meto de wawancara dan doku ment asi . Tekn ik ana lisis data yang digunakan adalah tekn ik analisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Rumah Sakit Kasih Ibu menggun akan meto de konv ensiona l untu k menghi tung tari f kama r rawat ina p yai tu sebesar Rp 900.000,00 yang dibebankan kep ada konsumen, (2) perhi tun gan tari f kamar raw at inap den gan menggunakan metode ABC yaitu sebesar Rp 748.057,70 (3) Perbedaan besarnya tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metode konvensional dan metode ABC yaitu sebesar Rp 151.942,30 perbeda an ini dapat dilihat dari pengguna an cost driver. Kata kunci: tarif,  Activity Based Costing System,  metode konvensional Abstract This present study aimed at (1) calculating the inpatient room rate employed by Kasih Ibu Hospital in Denpasar, (2) calculating the inpatient room rate through Activity Based Costing System (ABC system), and (3) the difference between inpatient room rate using conventional method and ABC system. In this study, the subject was Kasih Ibu Hospital in Denpasar whereas the object were determining of the room rate and the use of ABC system calculations toward hospitalization Kasih Ibu Hospital in Denpasar. The data were collected through the interview and documentation. The data analysis technique used was descriptive analysis with a comparative approach. The results showed that (1) Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar used conventional method for calculating inpatient room rate was 900,000 rupiahs trace to the consument, (2) the calculation of the inpatient room rate using ABC system was 748,057.70 rupiahs, (3) the difference of the amount between inpatient room rate calculated using conventional method and the room rate calculated using ABC system was 151,942.30 rupiahs. The difference could be seen from the use of cost driver. Keywords: rate, Activity Based Costing S yste m, the convention al method PENDAHULUAN Rumah sakit ada lah salah sat u dari sarana kesehatan tempat menyelengarakan up aya ke se h at an. Dalam kep utu sa n Me nt er i Ke seha tan Republ ik Indonesi a Nomor: 983/Menkes/SK/XI/1992, tenta ng pedoman or gani sasi rumah sa ki t umum meny ebut kan bahw a tug as rumah sa ki t meng utama kan upaya peny embu han dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan ter pad u den gan upaya penin gkatan da n pe ncegahan se rta melaks an akan upaya rujukan.

Upload: iwansantoso

Post on 04-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

marketing

TRANSCRIPT

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

    DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAPPADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

    Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2

    Jurusan Pendidikan EkonomiUniversitas Pendidikan Ganesha

    Singaraja, Indonesia

    e-mail: {[email protected], [email protected],[email protected]}@undiksha.ac.id

    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan tarif kamar rawat inap yang diterapkan olehRumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, (2) perhitungan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan ActivityBased Costing System (metode ABC), dan (3) perbedaan tarif kamar rawat inap antara metodekonvensional dengan metode ABC. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif komparatif.Subjek dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar, sedangkan yang menjadi objekpenelitian ini adalah penentuan tarif kamar rawat inap di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar danpenentuan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metode ABC. Data dikumpulkandengan metode wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknikanalisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Rumah Sakit KasihIbu menggunakan metode konvensional untuk menghitung tarif kamar rawat inap yaitu sebesar Rp900.000,00 yang dibebankan kepada konsumen, (2) perhitungan tarif kamar rawat inap denganmenggunakan metode ABC yaitu sebesar Rp 748.057,70 (3) Perbedaan besarnya tarif kamar rawat inapdengan menggunakan perhitungan metode konvensional dan metode ABC yaitu sebesar Rp 151.942,30perbedaan ini dapat dilihat dari penggunaan cost driver.

    Kata kunci: tarif, Activity Based Costing System, metode konvensional

    AbstractThis present study aimed at (1) calculating the inpatient room rate employed by Kasih Ibu Hospital inDenpasar, (2) calculating the inpatient room rate through Activity Based Costing System (ABC system),and (3) the difference between inpatient room rate using conventional method and ABC system. In thisstudy, the subject was Kasih Ibu Hospital in Denpasar whereas the object were determining of the roomrate and the use of ABC system calculations toward hospitalization Kasih Ibu Hospital in Denpasar. Thedata were collected through the interview and documentation. The data analysis technique used wasdescriptive analysis with a comparative approach. The results showed that (1) Rumah Sakit Kasih IbuDenpasar used conventional method for calculating inpatient room rate was 900,000 rupiahs trace to theconsument, (2) the calculation of the inpatient room rate using ABC system was 748,057.70 rupiahs, (3)the difference of the amount between inpatient room rate calculated using conventional method and theroom rate calculated using ABC system was 151,942.30 rupiahs. The difference could be seen from theuse of cost driver.

    Keywords: rate, Activity Based Costing System, the conventional method

    PENDAHULUANRumah sakit adalah salah satu dari

    sarana kesehatan tempat menyelengarakanupaya kesehatan. Dalam keputusanMenteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor: 983/Menkes/SK/XI/1992, tentangpedoman organisasi rumah sakit umum

    menyebutkan bahwa tugas rumah sakitmengutamakan upaya penyembuhan danpemulihan yang dilaksanakan secara serasidan terpadu dengan upaya peningkatandan pencegahan serta melaksanakanupaya rujukan.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Banyak rumah sakit yang berdiri baik

    dari sektor pemerintah maupun sektorswasta. Rumah sakit umum yang berdiridari sektor pemerintah merupakan contohdari rumah sakit yang berorientasi non-profit. Lain halnya dengan rumah sakitswasta yang selain mempunyai tujuanuntuk memberikan jasa pelayanankesehatan kepada masyarakat, jugaberorientasi profit dengan tujuan untukmemperoleh laba.

    Rumah sakit saat ini harusmeningkatkan kualitas pelayanan kepadamasyarakat agar dapat bertahan dalamindustri pelayanan jasa. Salah satunyaadalah dengan meningkatkan efisiensibiaya yang terjadi pada rumah sakit.Perhitungan biaya yang akurat dapatmembuat perusahaan meningkatkanpelayanan serta dapat mengefisienkanpenggunaan biaya-biaya yang terjadi. Olehkarena itu, perhitungan biaya-biaya yangterjadi di rumah sakit menjadi sangatpenting. Selama ini pihak rumah sakitdalam menentukan harga pokoknya masihmenggunakan metode konvensional.Penentuan harga pokok ini belummencerminkan aktivitas yang spesifikkarena banyaknya kategori biaya yangbersifat tidak langsung. Distorsi tersebutmengakibatkan kesalahan pengambilankeputusan dalam hal penentuan hargapokok produk dan kelangsungan organisasisehingga perlu diterapkannya sistempenentuan harga pokok produkberdasarkan aktivitasnya (activity based)atau lebih dikenal dengan nama ActivityBased Costing System (metode ABC).Metode ABC merupakan sebuah sisteminformasi akuntansi yangmengidentifikasikan bermacam-macamaktivitas yang dikerjakan dalam suatuorganisasi dan mengumpulkan biayadengan dasar sifat yang ada dari aktivitastersebut.

    Menurut Mulyadi (2008: 40) akuntansibiaya konvensional adalah sistempenentuan biaya tradisional mengukursumber daya yang dikonsumsi sepadandengan banyaknya produk yang dihasilkan.Kamaruddin Ahmad (2009: 13)menyatakan, Activity Based CostingSystem (ABC System) suatu prosedur yangmenghitung biaya objek seperti produk,

    jasa, dan pelanggan. ABC System pertama-tama membebankan biaya sumber daya keaktivitas yang dibentuk oleh organisasi.Kemudian biaya aktivitas dibebankan keproduk, pelanggan, dan jasa yang bergunauntuk menciptakan permintaan atasaktivitas. Terdapat dua tahapanpembebanan biaya overhead denganMetode ABC adalah yang pertama Biayaoverhead dibebankan pada aktivitas-aktivitas. Dalam tahapan ini diperlukan limalangkah yang dilakukan yaitu:mengidentifikasi aktivitas, menentukanbiaya yang terkait dengan masing-masingaktivitas, mengelompokkan aktivitas yangsejenis, menggabungkan biaya dariaktivitas yang dikelompokkan. menghitungtarif per kelompok aktivitas (homogeny costpool rate). Tahap kedua adalahmembebankan biaya aktivitas pada produk.Setelah tarif per kelompok aktivitasdiketahui maka dapat yang dibebankanpada produk dengan cara mengalikan tarifkelompok dengan jumlah konsumsi tiapproduk. (Armila Krisna Warindrani, 2006)

    Sistem kerja Metode ABC banyakditerapkan pada perusahaan manufaktur,tetapi juga dapat diterapkan padaperusahaan jasa seperti rumah sakit bisamencoba menerapkan Metode ABC (IndraBastian, 2008). Perusahaan Jasa adalahperusahaan yang menyediakan pelayananjasa kepada konsumennya. Metode ABCdidesain sebagai sistem informasi biayayang menyediakan informasi tentang datadan memberdayakan manajemen sertakaryawan dalam pengurangan biaya secaraandal. Aktivitas adalah faktor utamatimbulnya biaya. Oleh karena itu, menurutIndra Bastian (2008: 227) manajemenorganisasi kesehatan membutuhkaninformasi lengkap tentang aktivitas.

    Penelitian ini akan dilaksanakan diRumah Sakit Kasih Ibu Denpasar yangmerupakan salah satu Rumah Sakit Swastayang melayani kesehatan bagi masyarakatumum. Dalam menentukan biaya kamarrawat inap, Rumah Sakit Kasih Ibu masihmenerapkan metode konvensional. Dimanadalam penentuan besarnya tarif kamarrawat inap RS Kasih Ibu Denpasarmemperhitungkan jumlah hari pasientinggal di rumah sakit. Penentuan tarifdengan menggunakan metode biaya

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014konvensional akan menghasilkan informasiyang kurang akurat bagi pemakai jasarawat inap dalam membayar tarif kamarrawat inap. Oleh karena itu, untukmengatasi kelemahan tersebut adalahdengan mengubah metode biayakonvensional menjadi sistem akuntansiberdasarkan aktivitas atau yang disebutjuga Metode ABC.

    METODEJenis penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif komparatif, dimana penelitian iniadalah penelitian yang menjelaskanperbandingan penentuan tarif kamar rawatinap menggunakan perhitungan metodekonvensional dengan menggunakanperhitungan Metode ABC. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui penentuan tarifkamar rawat inap menggunakanpenghitungan biaya dengan menggunakanmetode konvensional kemudian akandibandingan dengan menggunakanperhitungan Metode ABC untuk penentuantarif kamar rawat inap. Yang menjadi fokuspengamatan dalam penelitian ini adalahpenentuan tarif kamar rawat inap padakelas Executive dengan menggunakanperhitungan metode konvensional danMetode ABC.

    Subjek dalam penelitian ini RumahSakit Kasih Ibu Denpasar. Objek dalampenelitian ini adalah penentuan tarif kamarrawat inap di Rumah Sakit Kasih IbuDenpasar dan penentuan tarif kamar rawatinap dengan menggunakan perhitunganMetode ABC. Adapun jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah datakuantitatif, berupa biaya tarif kamar rawatinap dan data biaya yang dikeluarkandalam melaksanakan kegiatan pelayananjasa. Adapun sumber data dalam penelitianini diantaranya adalah data primer berupahasil dokumentasi. Dan data sekunderberupa data mengenai biaya-biaya yangdikeluarkan dalam melaksanakan kegiatanpelayanan jasa.

    Metode pengumpulan data yangdigunakan adalah wawancara dandokumentasi. Metode wawancara dilakukanuntuk memperoleh data mengenai informasiawal tentang penentuan tarif kamar rawatinap yang selama ini diterapkan di RumahSakit Kasih Ibu Denpasar. Dokumentasi

    adalah teknik pengumpulan data yangdilakukan untuk memperoleh dokumen-dokumen perusahaan seperti datapendukung jumlah pasien rawat inap, datapendukung lama hari pasien, datapendukung jumlah dan luas kamar rawatinap, dan data tarif konsumsi tiap kelas.Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah teknik analisisdeskriptif dengan pendekatan komparatifyang dipergunakan untuk membahasmengenai perbedaan tarif kamar rawatinap.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIAN

    Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasardalam menjalankan usahanya selama inimenggunakan perhitungan tarif kamarrawat inap dengan metode konvensionaluntuk dibebankan kepada konsumen.Dimana dalam penentuan besarnya tarifkamar rawat inap pada Rumah Sakit KasihIbu Denpasar dengan memperhitungkanjumlah hari pasien tinggal di rumah sakit.Perhitungan tarif kamar rawat inap denganmenggunakan metode konvensional inidiperuntukkan untuk konsumen yang akanmenggunakan jasa rumah sakit dalam halpenggunaan kamar rawat inap yang akandigunakan selama pasien dirawat di RumahSakit Kasih Ibu Denpasar.

    Besar tarif kamar rawat inap padaRumah Sakit Kasih Ibu Denpasarditentukan dengan cara menghitung unitcost dari layanan yang akan dihitung. Unitcost dihitung dengan cara mengalokasikanbiaya langsung dan biaya tidak langsungkesetiap jasa pelayanan berdasarkanjumlah hari rawat inap pasien setiap kelasdibagi dengan total jumlah hari rawat inappasien sebagai dasar unit perhitungan tarif.

    Besar tarif kamar rawat inap didapatdari besarnya unit cost ditambah denganmargin keuntungan yang diharapkanRumah Sakit Kasih Ibu Denpasar.Besarnya margin keuntungan berbedasesuai dengan kelasnya yaitu PerawatanExecutive 15%, Perawatan VIP A 12%,Perawatan VIP B 12%, Perawatan kelas IA10%, Perawatan kelas IB 10%, danPerawatan kelas II 5%. Dalam menentukanpersentase laba, Rumah Sakit Kasih IbuDenpasar mempertimbangkan hal-hal

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014sebagai berikut yaitu tarif pesaing, segmenpasar, keadaan sosial masyarakat. Adapunbesarnya tarif kamar rawat inap yang telah

    ditentukan oleh Rumah Sakit Kasih IbuDenpasar dengan menggunakan metodekonvensional dapat dilihat pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1 Tarif kamar rawat inap Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar Tahun 2013

    Penentuan tarif kamar rawat inap jikadihitung dengan menggunakan MetodeABC dilakukan dengan langkah awal yaitumengidentifikasi aktivitas-aktivitas yangterkait dengan unit rawat inap yangdiantaranya adalah aktivitas penerimaanpasien, aktivitas perawatan pasien, aktivitaspemeliharaan pasien aktivitas ini meliputipenyediaan pasien, makanan, atau gizi

    yang dibutuhkan oleh pasien, aktivitaspelayanan pasien, aktivitas peningkatanpelayanan pasien, aktivitas pemeliharaanfasilitas

    Setelah mengetahui aktivitas-aktivitasyang ada, maka pada langkah berikutnyaadalah menentukan biaya yang terkaitdengan masing-masing aktivitas. Adapunbiaya-biayanya dapat dilihat pada tabel 4.2.

    Tabel 4.2 Biaya-biaya yang terkait dengan Aktivitas

    No Aktivitas Pemicu Biaya Jumlah (Rp)1 Penerimaan Pasien Biaya ATK 58.472.638,002 Perawatan Pasien Biaya Gaji Perawat 1.355.097.843,003 Pemeliharaan Pasien Biaya Gizi 1.393.282.572,00

    4 Pelayanan Pasien Biaya Bahan Habis PakaiUmum 1.066.724.732,00

    Biaya Linen 349.202.866,00Biaya Listrik 271.859.078,00Biaya Air 198.054.246,00Biaya Telpon 39.680.050,00

    5 Aktivitas Peningkatan PelayananPasien Biaya Diklat 75.545.000,00

    6 Pemeliharaan Fasilitas Biaya Penyusutan Gedung 380.064.250,00Biaya Penyusutan Fasilitas 284.959.500,00Biaya PemeliharaanGedung 256.240.629,00

    Biaya PemeliharaanFasilitas 230.597.429,00

    Biaya Kebersihan 203.482.867,00

    Kemudian biaya dikelompokkan menjadibiaya langsung dan biaya tidak langsungyang dapat dilihat pada tabel 4.3.

    No. Kelas Tarif/Hari (Rp)1 Executive 900.000,002 VIP A 500.000,003 VIP B 375.000,004 IA 275.000,005 IB 200.000,006 II 150.000,00

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Tabel 4.3 Pengklasifikasian Biaya

    Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung1. Biaya Bahan Habis Pakai Umum 1. Biaya Linen2. Biaya Gizi 2. Biaya Air3. Biaya Gaji Perawat 3. Biaya Telpon

    4. Biaya Listrik5. Biaya Pemeliharaan Fasilitas6. Biaya Penyusutan Fasilitas7. Biaya Penyusutan Gedung8. Biaya Pemeliharaan Gedung9. Biaya Kebersihan10. Biaya Diklat11. Biaya ATK

    Kemudian tahap berikutnya adalahmengelompokkan aktivitas-aktivitas yangmemiliki karakteristik sejenis dalambeberapa kelompok aktivitas. Pada tahapini biaya-biaya akan digolongkan ke dalamkelompok aktivitas diantaranya adalah Unit

    Level Activity Cost, Batch Related ActivityCost, Product Sustaining Activity Cost,Facility Sustaining Activity Cost.Pengklasifikasian biaya ke dalam kelompokaktivitas dapat dilihat pada tabel 4.4.

    Tabel 4.4 Pengklasifikasian biaya ke dalam kelompok aktivitas

    Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp)Unit Level Activity Cost

    a. Biaya Gaji 1.355.097.843,00b. Biaya Bahan Habis Pakai Umum 1.066.724.732,00c. Biaya Listrik 271.859.078,00d. Biaya Gizi 1.393.282.572,00e. Biaya Air 198.054.246,00f. Biaya Telpon 39.680.050,00

    Batch Related Activity Costa. Biaya ATK 58.472.638,00

    Product Related Activity Costa. Biaya Diklat 75.545.000,00

    Facility Sustaining Activity Costa. Biaya Linen 349.202.866,00b. Biaya Kebersihan 203.482.867,00c. Biaya Pemeliharaan Fasilitas 230.597.429,00d. Biaya Pemeliharaan Gedung 256.240.629,00e. Biaya Penyusutan Gedung 380.064.250,00f. Biaya Penyusutan Fasilitas 284.959.500,00

    Langkah selanjutnya yaitumenentukan kelompok biaya homogen dancost driver dari hasil pengelompokkanaktivitas. Penentuan kelompok biaya

    homogen beserta pemicu biaya untuksetiap kelompok biaya homogen dapatdilihat pada tabel 4.5.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Tabel 4.5 Kelompok Biaya Homogen dan Pemicu Biaya

    Kelompok Biaya HomogenPemicu Biaya Jumlah(cost driver) (Rp)

    Biaya Langsung :Jumlah HariRawat Inap

    Biaya Bahan Habis Pakai Umum (hari) 1.066.724.732,00Biaya Gizi 1.393.282.572,00Biaya Gaji Perawat 1.355.097.843,00

    Jumlah Biaya Langsung 3.815.105.147,00Biaya Tidak Langsung :Cost Pool 1 : Jumlah PasienBiaya ATK (orang) 58.472.638,00Biaya Diklat 75.545.000,00

    Jumlah 134.017.638,00Cost Pool 2 :Biaya Air Jumlah Hari 198.054.246,00Biaya Telpon Rawat Inap 39.680.050,00Biaya Linen (hari) 349.202.866,00Biaya Pemeliharaan Fasilitas 230.597.429,00Biaya Penyusutan Fasilitas : 284.959.500,001. Air Conditioner (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 48.550.000,002. Bed (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 31.785.000,003. Televisi (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB) 25.280.000,004. Kulkas (Executive, VIP A, VIP B, IA) 26.645.500,005. Dispanser (Executive) 5.386.000,006. Sofa Tamu (Executive, VIP A) 25.375.000,007. Lemari Pakaian (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 24.495.000,008. Meja pasien (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 28.284.000,009. Kursi (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 30.564.000,0010. Heater Water (Executive, VIP A) 28.480.000,0011. Meja Makan (Executive) 8.775.000,0012. Jam Dinding (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 1.340.000,00

    Jumlah 1.102.494.091,00Cost Pool 3 :Biaya Penyusutan Gedung Luas Lantai 380.064.250,00Biaya Pemeliharaan Gedung (m) 256.240.629,00Biaya Kebersihan 203.482.867,00

    Jumlah 839.787.746,00

    Cost Pool 4 :Kilo Watt Hour

    (KWH)Biaya Listrik 271.859.078,00

    Jumlah Biaya Tidak Langsung 2.348.158.553,00

    Langkah selanjutnya adalahmenghitung tarif biaya untuk masing-masing pool. Tarif kelompok biaya adalahtarif biaya tidak langsung per unit pemicu

    biaya yang dihitung untuk suatu kelompokaktivitas. Tarif kelompok biaya dihitungdengan cara membagi jumlah biaya dengancost driver.

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Tabel 4.6 Kelompok Biaya (Cost Pool Rate) dan Penentuan Tarif per unit

    Kelompok Biaya Homogen PemicuBiayaJumlah(Rp)

    Tarif perunit (Rp)

    Biaya Langsung :Biaya Bahan Habis Pakai Umum 12.308 1.066.724.732,00 86.669,21

    Biaya Gizi 1.393.282.572,00 Sesuai tarifKonsumsi

    Biaya Gaji Perawat 12.308 1.355.097.843,00 110.098,95Jumlah Biaya Langsung 3.815.105.147,00

    Biaya Tidak Langsung :Cost Pool 1 :Biaya ATK 3.237 58.472.638,00 18.063,83Biaya Diklat 3.237 75.545.000,00 23.337,96

    Jumlah 134.017.638,00Cost Pool 2 :Biaya Air 12.308 198.054.246,00 16.091,50Biaya Telpon 12.308 39.680.050,00 3.223,92Biaya Linen 12.308 349.202.866,00 28.372,02Biaya Pemeliharaan Fasilitas 12.308 230.597.429,00 18.735,57Biaya Penyusutan Fasilitas 284.959.500,001. Air Conditioner (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 12.308 48.550.000,00 3.944,582. Bed (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 12.308 31.785.000,00 2.582,463. Televisi (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB) 9.906 25.280.000,00 2.551,984. Kulkas (Executive, VIP A, VIP B, IA) 7.758 26.645.500,00 3.434,585. Dispanser (Executive) 1.176 5.386.000,00 4.579,936. Sofa Tamu (Executive, VIP A) 3.161 25.375.000,00 8.027,527. Lemari Pakaian (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB,

    II) 12.308 24.495.000,00 1.990,16

    8. Meja pasien (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 12.308 28.284.000,00 2.298,019. Kursi (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 12.308 30.564.000,00 2.483,2610. Heater Water (Executive, VIP A) 3.161 28.480.000,00 9.009,8011. Meja Makan (Executive) 1.176 8.775.000,00 7.461,7312. Jam Dinding (Executive, VIP A, VIP B, IA, IB, II) 12.308 1.340.000,00 108,87

    Jumlah 1.102.494.091,00Cost Pool 3 :Biaya Penyusutan Gedung 2.303 380.064.250,00 165.030,07Biaya Pemeliharaan Gedung 2.303 256.240.629,00 111.263,84Biaya Kebersihan 2.303 203.482.867,00 88.355,56

    Jumlah 839.787.746,00Cost Pool 4 :Biaya Listrik 40.808,43 271.859.078,00 6.661,83

    Jumlah 271.859.078,00Jumlah Biaya Tidak langsung 2.348.158.553,00

    Tahap terakhir adalah perhitungantarif kamar rawat inap. Adapun tahap-tahapyang dilakukan dalam perhitungan tarifkamar rawat inap adalah sebagai berikut.Menghitung biaya overhead yangdibebankan pada masing-masing kelas

    dengan cara: biaya yang dibebankan samadengan tarif per unit dikalikan cost driver.Kemudian menjumlahkan seluruh biayaaktivitas yang telah dikelompokkan. Lalumembagi total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014rawat inap di masing-masing kelas.Kemudian penentuan tarif kamar rawat inapdihitung dengan menggunakan metodeCost Plus Pricing yaitu sebagai berikut Tarifper kamar sama dengan Cost sewa kamar

    ditambah Laba yang diharapkan.Perhitungan tarif kamar rawat inap tipeExecutive dapat dilihat pada tabel 4.7.

    Tabel 4.7 Tarif kamar rawat inap untuk kelas Executive

    Kelompok Biaya Tarif PemicuBiayaPemicuBiaya Total

    Biaya Langsung :Biaya Bahan Habis Pakai Umum 86.669,21 1.176 101.923.000,10Biaya Gizi 106.500,00 1.176 125.244.000,00Biaya Gaji Perawat 110.098,94 1.176 129.476.362,00

    Jumlah Biaya Langsung 356.643.362,10Biaya Tidak Langsung :Cost Pool 1 :Biaya ATK 18.063,83 294 5.310.767,86Biaya Diklat 23.337,96 294 6.861.362,37

    Jumlah 12.172.130,24Cost Pool 2 :Biaya Air 16.091,50 1.176 18.923.610,12Biaya Telpon 3.223,92 1.176 3.791.333,99Biaya Linen 2.8372,02 1.176 33.365.499,71Biaya Pemeliharaan Fasilitas 1.8735,57 1.176 22.033.033,52Biaya Penyusutan Fasilitas

    1. Air Conditioner 3.944,58 1.176 4.638.836,522. Bed 2.582,46 1.176 3.036.980,823. Televisi 2.551,98 1.176 3.001.138,704. Kulkas 3.434,58 1.176 4.039.070,375. Dispanser 4.579,93 1.176 5.386.000,006. Sofa Tamu 8.027,52 1.176 9.440.366,977. Lemari Pakaian 1.990,16 1.176 2.340.438,738. Meja pasien 2.298,01 1.176 2.702.468,639. Kursi 2.483,26 1.176 2.920.317,1910. Heater Water 9.009,80 1.176 10.595.533,0611. Meja Makan 7.461,73 1.176 8.775.000,0012. Jam Dinding 108,87 1.176 12.8033,79

    Jumlah 135.117.662,20Cost Pool 3 :Biaya Penyusutan Gedung 165.030,06 420 69.312.629,18Biaya Pemeliharaan Gedung 111.263,84 420 46.730.813,80Biaya Kebersihan 88.355,56 420 37.109.337,45

    Jumlah 153.152.780,40Cost Pool 4 :Biaya Listrik 6.661,83 16.194,39 107.884.374,20

    Jumlah Biaya Tidak Langsung 408.326.947,10Total Biaya 764.970.309,20

    Jumlah Hari Pakai 1.176Biaya Pokok per kamar 650.484,95Persentase Laba 15% 97.572,74

    Tarif Kamar Rawat Inap 748.057,70

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014PEMBAHASAN

    Metode ABC memberikan pandanganyang jelas tentang bagaimana komposisiperbedaan produk, jasa, dan aktivitasperusahaan yang memberi kontribusisampai lini yang paling dasar dalam jangkapanjang. Tarif kamar rawat inap dihitungberdasarkan metode konvensional memilikiperbedaan dengan perhitungan tarif kamar

    rawat inap menggunakan metode ABC. Dibawah ini akan dibahas tentang perbedaantarif kamar rawat inap denganmenggunakan perhitungan metodekonvensional dan metode ABC. Adapunperbedaan tarif kamar rawat inap denganmenggunakan perhitungan metodekonvensional dan metode ABC dapat dilihatpada tabel 4.8 berikut.

    Tabel 4.8 Perbedaan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metodekonvensional dan metode ABC

    Metode Konvensional Metode ABCKeterangan Jumlah (Rp) Keterangan Jumlah (Rp)Tarif kamarrawat inapper hari

    900.000 Biaya Bahan Habis Pakai Umum 101.923.000,10Biaya Gizi 125.244.000Biaya Gaji Perawat 129.476.362Biaya ATK 5.310.767,86Biaya Diklat 6.861.362,37Biaya Air 18.923.610,12Biaya Telpon 3.791.333,99Biaya Linen 33.365.499,71Biaya Pemeliharaan Fasilitas 22.033.033,52Biaya Penyusutan Fasilitas

    1. Air Conditioner 4.638.836,522. Bed 3.036.980,823. Televisi 3.001.138,704. Kulkas 4.039.070,375. Dispanser 5.386.000,006. Sofa Tamu 9.440.366,977. Lemari Pakaian 2.340.438,738. Meja pasien 2.702.468,639. Kursi 2.920.317,1910. Heater Water 10.595.533,0611. Meja Makan 8.775.00012. Jam Dinding 128.033,79

    Biaya Penyusutan Gedung 69.312.629,18Biaya Pemeliharaan Gedung 46.730.813,80Biaya Kebersihan 37.109.337,45Biaya Listrik 107.884.374,20

    Total Biaya 764.970.309,20Jumlah Hari Pakai 1.176Biaya Pokok per kamar 650.484,95Persentase Laba 15% 97.572,74Tarif Kamar Rawat Inap per hari 748.057,70

    Dalam tabel 4.8 dapat dilihatperbedaan antara perhitungan tarif kamarrawat inap dengan menggunakanperhitungan metode konvensional danmetode ABC pada tahun 2013. Padaperhitungan dengan menggunakan metode

    konvensional tarif kamar rawat inapditetapkan sebesar Rp 900.000,00.Perhitungan dengan menggunakan metodeABC terlihat tarif kamar rawat inap sebesarRp 748.057,70. Perbedaan diantara tarifkamar rawat inap dengan metode

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014konvensional dan metode ABC disebabkankarena pembebanan biaya tidak langsungpada masing-masing unit jasa. Padametode konvensional biaya tidak langsungdibebankan pada masing-masing unit jasahanya dibebankan pada satu cost driversaja yaitu jumlah hari rawat inap pasien.Pada metode ABC biaya tidak langsungdibebankan pada beberapa cost driver yangdianggap sebagai pemicu biaya dari suatuaktivitas sehingga metode ABC mampumengalokasikan biaya aktivitas ke setiapunit jasa secara tepat berdasarkankonsumsi masing-masing aktivitas darisetiap unit jasa. Tarif kamar rawat inapdengan menggunakan perhitungan metodeABC memberikan hasil perhitungan yanglebih kecil dibandingkan dengan

    menggunakan perhitungan metodekonvensional.

    Indra Bastian (2008) mengungkapkanbahwa metode ABC bisa diterapkan padaperusahaan jasa seperti rumah sakit.Perhitungan tarif kamar rawat inap dapatdihitung dengan metode ABC. Sesuaiperhitungan yang telah dilakukan di hasilpenelitian mendapatkan hasil sebesar Rp748.057,70 per hari untuk tarif kamar rawatinap kelas Executive. Jika dibandingkandengan metode konvensional yang telahditerapkan oleh Rumah Sakit Kasih IbuDenpasar yaitu selama ini membebankantarif kamar rawat inap sebesar Rp900.000,00 per hari untuk kelas Executive,hal ini terdapat perbedaan tarif kamar rawatinap sebesar Rp 151.942,30. Secara lebihjelas dapat dilihat pada tabel 4.9.

    Tabel 4.9 Perbedaan tarif kamar rawat inap dengan menggunakan perhitungan metodekonvensional dan metode ABC

    Kelas Tarif Rumah Sakit(Rp)Tarif Metode ABC

    (Rp)Selisih

    (Rp)Executive 900.000,00 748.057,70 151.942,30

    Perbandingan di atas memberikanhasil yang berbeda pada kamar kelasExecutive. Perhitungan tarif metode ABCmenghasilkan nilai yang lebih kecildibandingkan dengan perhitungan metodekonvensional. Sehingga diharapkan pasienlebih tertarik dengan adanya tarif yang lebihkompetitif. Terjadinya selisih tersebutdikarenakan adanya perbedaan dalampemicu biaya (cost driver). Oleh karena itu,tarif kamar rawat inap dengan metode ABClebih akurat dibandingkan dengan tarifkamar rawat inap dengan metodekonvensional sehingga metode ABCdianggap mampu mengalokasikan biayaaktivitas ke setiap kamar secara tepatberdasarkan konsumsi masing-masingaktivitas.

    SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN

    Perhitungan tarif kamar rawat inapyang diterapkan oleh Rumah Sakit KasihIbu Denpasar pada tahun 2013 adalahmenggunakan perhitungan metodekonvensional. Perhitungan tarif kamar rawat

    inap ditentukan dengan cara menghitungunit cost dari layanan yang akan dihitung.Kemudian tarif kamar yang didapat daribesarnya unit cost ditambah dengan marginkeuntungan yang diharapkan pihak rumahsakit sehingga tarif yang ditetapkan untukkamar Executive sebesar Rp 900.000,00per hari.

    Perhitungan tarif kamar rawat inappada tahun 2013 dengan menggunakanmetode ABC dilakukan dengan caramengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang adapada tiap unit rawat inap, kemudianmenentukan dasar biaya yang akandigunakan atas aktivitas-aktivitas, setelahitu aktivitas-aktivitas yang sejenisdikelompokkan ke dalam kelompokkanaktivitas, selanjutnya menentukankelompok biaya homogen, menentukanpemicu biaya yang digunakan, menghitungtarif masing-masing kelompok biaya,membebankan biaya pada kelas-kelasperawatan dan menentukan tarif kamarrawat inap pada kelas Executive.Berdasarkan perhitungan dengan metodeABC tarif kamar rawat inap untuk kelas

  • Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014Executive diperoleh sebesar Rp 748.057,70per hari.

    Perbedaan besarnya tarif kamar rawatinap pada Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasardengan menggunakan perhitungan metodekonvensional dan metode ABC sebesar Rp151.942,30. Perhitungan tarif Metode ABCmenghasilkan nilai yang lebih kecildibandingkan dengan perhitungan metodekonvensional pada kamar kelas Executive.Perbedaan tersebut dapat dilihat daripenggunaan cost driver.

    SARANBerdasarkan simpulan dari hasil

    penelitian dan pembahasan, dapat diajukanbeberapa saran yaitu Rumah Sakit KasihIbu Denpasar sebaiknyamempertimbangkan menggunakanperhitungan tarif kamar rawat inap denganmetode ABC. Waktu yang diperuntukkanuntuk melakukan penelitian ini terbatashanya dalam jangka waktu enam bulan,oleh karena itu bagi peneliti selanjutnyaagar melakukan penelitian lebih lamasehingga data yang diperoleh lebih akurat.Untuk peneliti selanjutnya yang inginmelakukan penelitian serupa, sebaiknyamelakukan penelitian pada semua kelasperawatan yang ada pada rumah sakit.

    DAFTAR PUSTAKAAhmad, Kamaruddin. 2009. Akuntansi

    Manajemen: Dasar-Dasar KonsepBiaya dan Pengambilan Keputusan.Edisi Revisi 6. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

    Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan.Jakarta: Erlangga

    Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009.Akuntansi Biaya: Melalui PendekatanManajerial . Jakarta: Mitra WacanaMedia

    Islahuzzaman. 2011. Activity Based CostingTeori Dan Aplikasi. Bandung: Afabeta

    Mulyadi. 2008. Metode ABC. Yogyakarta:UPP STIM YKPN

    -------, 2012. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5,Cetakan Sebelas. Yogyakarta: UPPSTIM YKPN

    Salman, Kautsar Riza. 2013. AkuntansiBiaya: Pendekatan Product Costing.Cetakan Pertama. Jakarta: AkademiaPermata

    Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen.Cetakan Pertama. Jakarta: KharismaPutra Utama

    Simamora, Henry. 2002. AkuntansiManajemen. Edisi kedua. Jakarta:UPP AMP YKPN

    Tunggal, Amin Widjaya. 2009. ActivityBased Costing Untuk ManufakturingDan Pemasaran. Jakarta: RinekeCipta

    Warindrani, Armila Krisna. 2006. AkuntansiManajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu