abc-cab
TRANSCRIPT
5/14/2018 ABC-CAB - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/abc-cab 1/3
Revisi RJP Terbaru American Heart Association (AHA) 2010
American Heart Association (AHA) pada tahun 2010 telah mempublikasikan
pedoman RJP dan perawatan darurat kardiovaskular. Evaluasi dan revisi senantiasa dilakukansetiap 5 tahun sekali oleh American Red Cross,Australia Red Cross serta perwakilan Red
Cross dan Red Crescent lainnya,AHA,Europe Resuscitation Council,Resuscitation Council of
Asia (Jepang,Korea,Singapore,Taiwan),Australian and New Zealand Committee on
Resuscitation (ANZCOR),Resuscitation Council of Southern Africa (RCSA),Heart and
Stroke Foundation of Canada (HSFC),Inter American Heart Foundation (IAHF),yang masuk
dalam International Liaison Committee on Resuscitation (ILCOR) yang bertugas untuk
mengevaluasi RJP setiap 5 tahun sekali.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh mencakup urutan dan prioritas langkah-
langkah CPR dan disesuaikan dengan kemajuan ilmiah saat ini untuk mengidentifikasi faktor
yang mempunyai dampak terbesar pada kelangsungan hidup. Mereka merekomendasikan
untuk mendukung suatu intervensi yang hasilnya menunjukkan yang paling memungkinkan
untuk dilakukan.
Perubahan pedoman ini menurut AHA adalah dengan melakukan terlebih dahulu
kompresi dada dari pada membuka jalan napas dan memberikan napas buatan untuk korban
henti jantung.
Pertimbangannya adalah kompresi dada lebih penting untuk segera mensirkulasikan
oksigen keseluruh jaringan tubuh terutama ke otak, paru dan jantung.
Rekomendasi dari AHA untuk tahun 2010 berupa suatu pedoman yang lebih aman
dan lebih efektif dari banyaknya pendekatan yang ada dan memperkenalkan suatu bentuk
perawatan terbaru dengan berbasis pada evaluasi yang terbukti lebih intensif dan atas dasar
konsensus dari para ahli. Rekomendasi yangi baru ini bukan berarti bahwa pedoman yang
sebelumnya tidak aman atau tidak efektif.
Setelah mengevaluasi dari berbagai penelitian selama lima tahun terakhir,AHA
mengeluarkan suatu 'Panduan Resusitasi Jantung Paru (RJP) 2010'. Hal utama pada RJP 2010
ini adalah pada kualitas kompresi dada. Perbedaan antara 'Panduan RJP 2005 dengan
Panduan RJP 2010' adalah sebagai berikut :
5/14/2018 ABC-CAB - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/abc-cab 2/3
1. ABC berubah menjadi CAB
Pada pedoman sebelumnya (tahun 2005) yang dipergunakan adalah ABC :
Airway, Breathing dan Chest Compressions,yaitu Membuka jalan napas,Memberi
bantuan pernapasan dan Kompresi dada. Pada pedoman yang terbaru (tahun
2010),Kompresi Dada didahulukan dari yang lainnya,baru kemudian Membuka jalan
napas dan Memberi bantuan pernapasan.
Dengan memulai kompresi dada terlebih dahulu diharapkan akan memompa
darah yang masih mengandung oksigen ke otak dan jantung sesegera mungkin,karena
beberapa menit setelah terjadinya henti jantung masih terdapat kandungan oksigen di
dalam paru-paru dan sirkulasi darah.
Kompresi dada dilakukan pada tahap awal selama 30 detik sebelum
melakukan pembukaan jalan napas dan melakukan pemberian napas buatan.
Untuk pada bayi yang baru lahir tetap memakai pedoman ABC,jadi pada bayi yang
baru lahir tidak terjadi perubahan. Pedoman CAB hanya berlaku pada bayi,anak dan
dewasa.
2. Tidak ada lagi Look,Listen dan Feel
Dalam menyelamatkan seseorang yang mengalami henti jantung adalah
dengan bertindak dengan segera dan cepat,sehingga tidak perlu dilakukannya lagi
suatu penilaian. Segera hubungi ambulan ketika melihat ada korban yang tidak
sadarkan diri dan terlihat adanya gangguan pernapasan.
Jika dilakukan suatu penilaian bahwa korban masih bernafas atau tidak,itu
boleh saja akan tetapi perlu dipikirkan bahwa dengan melakukan tindakan
Look,Listen dan Feel,ini akan menghabiskan waktu yang ada.
3. Melakukan Kompresi Dada lebih dalam
Jika pada pedoman sebelumnya (tahun 2005) dalam menekan dada adalah 1,5
sampai 2 inchi,maka pada pedoman yang baru (tahun 2010) AHA merekomendasikan
untuk menekan dada sedalam 2 inchi.
4. Melakukan Kompresi Dada lebih cepat
AHA merekomendasikan agar melakukan tekanan dengan menekan dada
minimal sebesar 100 kompresi dalam waktu 1 menit atau dengan kata lain 30
kompresi dalam waktu 18 detik.
5/14/2018 ABC-CAB - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/abc-cab 3/3
Perbandingan kompresi berubah dari 15 : 2 menjadi 30 :2
5. Hands only CPR
AHA tetap merekomendasikan melakukan RJP seperti ini pada 2008 karena
AHA berharap agar penolong yang tidak terlatih untuk melakukan Hands only CPR
pada korban dewasa yang sedang dihadapinya dimana korban dalam keadaan tidak
sadarkan diri.
Bagaimana jika korbannya bukan orang dewasa sedangkan yang menjadi
penolong bukan orang yang terlatih?Saran dari AHA : tetap lakukan hands only
CPR,karena lebih baik berbuat sesuatu daripada tidak melakukannya sama sekali.
6. Henti jantung mendadak
RJP adalah satu-satunya tata laksana untuk henti jantung mendadak dan AHA
meminta kita waspada dan melakukan RJP saat itu terjadi.
7. Jangan berhenti menekan
Jika menghentikan tekanan pada dada dalam jangka waktu yang lama maka
hal ini akan menyebabkan kematian jaringan pada otak karena terhentinya aliran
darah ke otak. Dengan tetap melakukan tekanan pada dada maka aliran darah ke otak
akan tetap berjalan. Selain itu jika melakukan tekanan pada dada mulai dari awal lagi
akan dibutuhkan beberapa kali kompresi lagi agar aliran darah dapt mengalir kembali.
AHA menyarankan agar secara terus menerus melakukan tekanan pada dada
sampai tenaga medis datang untuk menilai keadaan jantung.Jika sudah waktunya
dilakukan memberikan bantuan pernapasan 'mounth to mounth',segera dilakukan dan
sesegera pula lakukan tekanan pada dada.
Referensi :
http://www.choa.org/health-professionals/~/media/CHOA/Documents/Health-
Professionals/Physician%20Resources/AHA_Update_2010.ashx
http://www.cardiacscience.com/blog/2010/10/aha-and-erc-issue-2010-cpr-guidelines/
http://circ.ahajournals.org/content/122/18_suppl_3.toc
http://circ.ahajournals.org/content/122/18_suppl_3/S934.full.pdf+html
http://www.ilcor.org/en/consensus-2010/costr-2010-documents/