· pdf filepencarian, persahabatan, cinta, ... penyunting naskah, 5 ... tidak melulu tentang...
TRANSCRIPT
www.wix.com/semanggisuroboyo/ssyo
Penerbit
eZ
2
Semanggi adalah salah satu makanan khas Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus.
Semanggi dinikmati dengan sambal pedas yang nikmat juga dapat dihidangkan dengan kecambah, kangkung, kerupuk uli yang terbuat dari beras serta bumbu yang terbuat dari ketela rambat. Racikan semanggi saya kali ini harapan saya menjadi satu sajian yang mengesankan.
Semua cerita pendek di dalamnya banyak saya sajikan dengan realita yang sering pedas, sayur kehidupan yang kadang pahit ditambah riuh krupuk emosi yang bisa merenyahkan.
3
SEMANGGI SUROBOYO
Oleh: Christian Pramudia
Copyright © 2011 by (Christian pramudia)
Penerbit
(eZ)
Penyunting:
Ratih June
Penyunting Suroboyoan:
Angga Arya
Desain Sampul:
(cheEz)
Tata Letak:
cheEz
Nina DK
Penulis Bio:
Lala Purwono
www.wix.com/semanggisuroboyo/ssyo
Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com
4
Catatan Penyunting :
Ini adalah kali kedua saya menyunting karya Christian Pramudia AKA Ciz. Seorang yang penuh talenta. Seorang yang memiliki banyak profesi. Seorang yang menyenangkan dan selalu ceria (padahal aslinya galau puol. *eh *piss). Bagi saya, membaca Semanggi Suroboyo adalah membaca Surabaya melalui kacamata seorang Ciz (yang juga sutradara film-film pendek). Ketika saya membaca karyanya, saya seperti menikmati sebuah film. Di kepala saya sudah terbayang sebuah film dengan latar Surabaya dengan segala hiruk pikuknya, dengan segala realitasnya, dengan segala kegetirannya. Semanggi Suroboyo adalah kumpulan cerpen bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa Suroboyoan. Sekumpulan cerita tentang pencarian, persahabatan, cinta, bahkan sebuah rahasia. Dan yang paling juara bagi saya adalah cerita “Semanggi Suroboyo”. Ciz menyiapkan penutup yang meledak dan cukup membuat saya tertegun. Akhirnya, saya hanya mampu berkata, "Selamat membaca. Selamat tenggelam dalam Semanggi Suroboyo."
Ratih June,
Penyunting naskah,
5
Catatan Penyunting Boso Suroboyoan : Konsep menulis itu adalah suatu keberanian. Keberanian mewujudkan mimpi, dan keberanian memotret suatu visi dan ilustrasi. Bayangkan anda mendapatkan semua itu dari sebuah tulisan. Ibarat makanan, tentu ibarat makan masakan rumahan. Anda kenyang, plus bahagia. Lengkap. Tulisan-tulisan itulah yang dibidik oleh Christian Pramudia dalam kumpulan cerpennya: Semanggi Suroboyo. Ketidak lengkapan-ketidak lengkapan yg ia tulis, sejenak membuat kita mengernyit dahi, terbelalak, atau bahkan tersenyum simpul. Betapa kelengkapan yang kita miliki tidak pernah kita sadari dan kita berjibaku dgn argumen maya. Potret realitas sosial dan paparan itu dapat ia sajikan lengkap dan bergizi. Tanpa ada justifikasi. Ya, biarkan orang lain yg menyimpulkan. Toh enak gak enak-nya makanan rumah, anda akan selalu pulang ke rumah. Ya tho? Senang tidak senang itulah yang anda miliki. Selamat makan Semanggi Suroboyo. Buku yang disajikan oleh sahabat saya yg tdk berhenti menginspirasi orang-orang di sekelilingnya untuk selalu lapar akan masakan-masakan hidup. Dia meramunya sendiri. Saya beri saran pada anda, jangan sampai kekenyangan dan bersendawa terlalu keras..haha Happy Eating!
Angga Arya, Finalis Cak & Ning Suroboyo 2005, Humas & Duta Wisata Paguyuban Cak & Ning 2009-2012
6
Nedo Nrimo* :
Gusti Yesus, juru wilujeng
Dukungan kasih sayang dan moril untuk bapak dan ibu Christ Adji Prabanto, Christian Andrean Pradigdya, Christian Aditya Pradipta dan
Stefy Christian
Brilliant Yotenega dan teman-teman Nulisbuku, karena kalian impian saya selalu terwujud. Begitu pula dukungan teman-teman Nulisbuku Club
Surabaya yang sangat guyub.
Angga Arya, sahabat yang sangat membantu saya mewujudkan mimpi saya menulis dengan dua bahasa ini, khususnya bahasa Suroboyoan.
Ratih June yang sudah bersedia menyunting naskah dengan teliti, Nina Dk
yang membantu menata dan Lala Purwono yang bersedia menuliskan bio saya.
Ps Irwan Alexander, yang selalu memberi semangat dan mendoakan saya,
demikian bro Michael Hendra, bro Nico Wujanto, dan Grace Community Surabaya.
Zucha pilem Q-ta: Ade Kusuma, Zudi Setyanto, Dewi Ekawati, Vidya
Ajeng dan Ken Ayu untuk kasih sayang kalian kepada saya.
Arek-arek Suroboyo yang sedang berada di luar kota, pulau dan negeri : Andie Wibisono, Nia Limanto, Rizky Primayudha, Gian Eka, Indra Danu,
Francesca Renatta, Adrian Samuel, Dhenny Suyoto, Fanni Leets dan Orang Jakarte yang lama tinggal di Suroboyo : Ivan Hanover.
Semua pihak yang sering menginspirasi saya dan sudah membantu saya
menyelesaikan buku ini, nedo nrimo yo, rek.
@christpramudia
* nedo nrimo = terima kasih dalam Suroboyoan
7
* * * * *
* * * * *
8
Saya ingin melestarikan budaya bangsa saya. Apa yang bisa saya lakukan?
Saya tidak menguasai tarian, musik atau kesenian daerah yang lain. Saya pikir, saya suka menulis dan saya cinta Suroboyo,
tempat saya lahir dan dibesarkan. Saya menyukai bahasa daerah saya –yang walaupun kasar, tapi terkesan lugas dan akrab sekali. Sama seperti saya mencintai
makanan asli Surabaya : Semanggi Suroboyo.
Saya pun sering resah dengan keadaan yang terjadi di sekitar saya. Kenyataan yang selalu saya dapati : orang-orang yang berasal dari
masyarakat kelas bawah, selalu harus berjuang keras agar bisa bertahan. Belum lagi jika di tengah perjuangan, mereka harus
menelan pahitnya kegagalan bahkan ketidakadilan.
Cerita-cerita dalam buku saya ini, adalah jeritan kegelisahan saya. Saya berharap, bisa menginspirasi kita semua untuk bersama-sama
mengentaskan kemiskinan, membela yang benar dan tidak memandang sebelah mata mereka yang miskin. Sambil tetap
melestarikan budaya bangsa sebagai warisan leluhur yang abadi
9
“..hello, open your eyes..”
“Topik yang dipilih benar-benar menarik, tentang friendship, life and death.
I mean there are few people who actually think that these topics are not important since they did not experience it.
Aku suka baca cerita tentang kenyataan hidup, since some people always think that life is full of wonderful things;
hello open your eyes, our world is not as beauty as fairy tales. In contrary with my opinion about using javanese,
God I missed Indo badly, it's been 2 years I haven't go back to indo”
Andie Wibisono, IT Consultant
(Arek Suroboyo yang sedang bekerja di Australia)
10
“..bermakna dalam..”
“Entah kenapa tiap kali baca tulisanmu, aku selalu tak sabar untuk membuatnya dalam bentuk film.
Masih seperti dulu, tulisan konco plek-ku yang satu ini selalu bermakna dalam dan indah.
Walau ceritanya bukanlah hal yang baru "bagiku", karena mungkin sudah pernah aku dengar sebelumnya,
tapi tetap saja tiap cerita jadi tulisan yang enak dinikmati.”
Indra Danu, Asisten produksi di sebuah televisi nasional (Arek Suroboyo yang sedang bekerja di Jakarta)
11
“..sebuah pembelajaran..”
“Semanggi Suroboyo Christian Pramudia: simple dan menyentuh. Sebuah pembelajaran agar bisa selalu bersyukur,
tidak memandang rendah orang lain dan tahu apa arti memiliki sebelum kita kehilangan..
This is the good part : Semakin banyak orang yang terasing dan mati,..sementara masih banyak kebenaran yang terbenam..”
Rizky Primayudha, Kontraktor
(Arek Suroboyo yang sering wira-wiri Surabaya - Papua)
12
“..mengobati rasa rindu Suroboyo..”
“Bagus untuk para pembaca, baik yang asli Jawa maupun yang bukan.
Apalagi mereka yang sudah tidak berdomisili di Surabaya. Bisa dikatakan mengobati rasa rindu dengan Suroboyo”
Gian, Mahasiswa
(Arek Suroboyo yang sedang kuliah di Bali)
13
“..budaya Indonesia yang kental..”
“Ternyata membaca cerita dalam 2 bahasa berbeda memberikan sensasi yang menyenangkan,
dengan membaca karya ini saya jadi bisa mengerti perbedaan budaya dan pola pikir yang berbeda
hanya dengan perbedaan bahasa saja. Kisah - kisah yang diangkat juga ringan tapi memiliki arti yang
mendalam, khususnya adalah budaya Indonesia yang kental sekali tercermin dalam setiap kisah di buku ini...”
Ivan Hanover, Deputy Manager
(Asli Jakarta, yang pernah tinggal bertahun-tahun di Surabaya)
14
“..seru..”
"Semanggi Suroboyo! Kumpulan cerita yang menarik dan nikmat
layaknya Semanggi khas Surabaya. Berasa baca cerita-cerita pendek seru yang biasanya saya lahap di
buku paket Bahasa Indonesia waktu lagi bosen di kelas."
Adrian Samuel Limanto Teaching and Research Assistant
di Sunway University. (Arek Suroboyo yang sedang kuliah dan bekerja di Malaysia)
15
“..keluar dari comfort zone..”
"Semangggi Suroboyo ini menarik kita keluar dari comfort zone, melihat kehidupan dari sisi yang selalu hadir
tapi yang bahkan kita lirikpun jarang... Dua versi bahasa yang masing-masing punya nafas sendiri
dan bukan sekedar saling menerjemahkan membuat kita betah membaca keduanya."
Dheny Suyoto & Fanni Leets,
(Suami istri, asli arek Suroboyo yang sedang bekerja di Dubai)
16
“..tidak melulu cinta..”
"Sudah lama saya menantikan buku yang ceritanya tidak melulu tentang kisah cinta atau drama kehidupan.
Semanggi Suroboyo ini sebuah buku yang singkat namun meninggalkan kesan yang mendalam.
Terjemahan bahasa Jawanya membuat saya kadang tersenyum simpul dan merindukan tanah jawa terlebih lagi. Good job!"
Nia Limanto,
Digital Communication Officer (arek Suroboyo yang sedang bekerja di Belanda)
17
“..kehidupan keras rakyat bawah..”
"Membaca Semangggi Suroboyo Christian Pramudia bagai menikmati terik kota Surabaya, panas dengan realita
namun di sudut hati meninggalkan kenangan yang tak pernah mati. Membaca karya ini seolah menikmati sajian khas Semangggi
Suroboyo: sebuah realita yang terpinggirkan, namun rasanya tak kalah nikmat.
Bahasa jowo khas Suroboyo dalam tulisan ini sangat kental dan membidik kehidupan keras rakyat bawah di Surabaya.
Bagi anda yang belum pernah 'blusukan' Suroboyo maka buku ini akan jadi pilihan tepat
untuk memandu jalan Anda. I love it...."
Francesca Renatta, Reporter televisi
(arek Suroboyo yang sedang bekerja di Jakata)
18
“..Gayeng..”
"Jangan minum dulu sebelum membaca habis cerpen-cerpen di buku ini. Supaya terasa 'pedas'nya,
supaya meresap bumbu getirnya. Jika sudah selesai membacanya nanti, ada rasa yang tidak mungkin terlupa,
dan itu akan membuat ketagihan. Semangggi Suroboyo ini benar-benar terasa Suroboyonya, cara bercerita yang 'gayeng' (nikmat) khas arek Suroboyo. Buku yang patut dibaca dan direnungkan kisah-kisahnya.."
Brilliant Yotenega, Founder Nulisbuku
(arek Suroboyo yang sedang tinggal di Jakata)
19
Christian Pramudia.
An author. An independent filmmaker. A broadcaster.
Aktif menulis sejak masa sekolah dan mulai menggarap film-film pendek di bangku sekolah. Pecinta warna oranye ini memiliki cita-cita mulia: menyabet penghargaan perfilman kelas dunia, OSCAR, untuk menemani beberapa karyanya yang sudah mendapatkan apresiasi sebelumnya di tingkat nasional, seperti "Aku Perempuan”
(sebagai Line Producer) yang menyabet gelar Film Terbaik Festival Film Penyutradaraan IKJ 2008.
Selain menggarap film-film pendek, kesehariannya adalah sebagai penyiar radio dan
mengajar film. Selain itu, Christian juga rajin menulis cerita-cerita bertemakan sosial namun diceritakan dengan gaya yang tidak biasa. Semanggi Suroboyo adalah
buku kumpulan cerpen terbarunya yang diceritakan dengan bahasa Suroboyoan yang lugas dan ceplas ceplos khas Suroboyoan.
Semanggi Suroboyo menggenapi sederetan naskah-naskah tulisannya yang telah dibukukan sebelumnya, seperti “Age versus Dubenk : Sebuah Naskah Skenario”
(2010), "Curhat Cinta Colongan" (antologi, 2011), Kumpulan Cerpen Dua Belas" (2011), dan "Aku Bukan Alay" (buku skenario, 2011).
Lelaki yang selalu merasa bersalah kalau tidak menjadi kreatif ini memiliki
kepribadian yang menyenangkan dan tidak pelit untuk membagi kebiasaannya.
Kenali lebih dekat pribadinya yang hangat dengan mengikuti celotehannya via akun twitter @christpramudia.
