repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › chapter iii-iv... · bab...

23
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset Daerah Aset daerah merupakan sumber daya penting bagi pemerintah daerah sebagai penopang utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu penting bagi pemerintah untuk dapat mengelola aset secara memadai. Dalam pengelolaan aset daerah, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan atau penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan tuntutan ganti rugi agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah yang bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset Daerah dapat terintegrasi dan terprogram dengan baik. 3.2 Prinsip Dan Fungsi Aset Daerah 1. Prinsip Aset Daerah Untuk mendukung aset daerah yang baik diperlukan adanya pengelolaan aset daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transaparansi kebijakan pengelolaan aset daerah. Pemerintah daerah perlu memiliki atau mengembangkan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk menghasilkan laporan pertanggungjawaban. Sistem informasi tersebut juga 33 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

33

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Aset Daerah

Aset daerah merupakan sumber daya penting bagi pemerintah daerah

sebagai penopang utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu penting bagi

pemerintah untuk dapat mengelola aset secara memadai. Dalam pengelolaan aset

daerah, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek perencanaan

kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan

penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan atau penggunaan,

pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,

pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan tuntutan ganti rugi

agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah

yang bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset

Daerah dapat terintegrasi dan terprogram dengan baik.

3.2 Prinsip Dan Fungsi Aset Daerah

1. Prinsip Aset Daerah

Untuk mendukung aset daerah yang baik diperlukan adanya pengelolaan

aset daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transaparansi kebijakan

pengelolaan aset daerah. Pemerintah daerah perlu memiliki atau mengembangkan

sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk

menghasilkan laporan pertanggungjawaban. Sistem informasi tersebut juga

33

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

34

bermanfaat untuk dasar pengembalian keputusan mengenai kebutuhan barang dan

estimasi kebutuhan belanja pembangunan (modal) dalam penyusunan APBD, dan

untuk memperoleh informasi manajemen aset daerah yang memadai maka

diperlukan dasar pengelolaan kekayaan aset yang memadai juga. Menurut

Mardiasmo (2002) terdapat tiga prinsip dalam pengelolaan kekayaan aset daerah

yaitu adanya perencanaan yang tepat, pelaksanaan atau pemanfaatan secara efisien

dan efektif, dan pengawasan/pengamanan.

2. Fungsi Aset Daerah

Setelah mengetahui prinsip mengenai aset daerah, maka aset suatu daerah

memiliki fungsi yaitu :

1. Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah, baik

menyangkut inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan

daerah, penghapusan dan penjualan aset daerah.

2. Terciptanya efesiensi dan efektivitas penggunaan aset daerah.

3. Pengamanan aset daerah.

4. Tersedianya data atau informasi yang akurat mengenai jumlah

kekayaan daerah.

3.3 Pengamanan Aset Daerah Dan Tugas Kepala Seksi Aset Tidak

Bergerak

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menjelaskan bahwa pengamanan

adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah

dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum dalam hal legal audit,

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

35

merupakan suatu ruang lingkup untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas

permasalahan legal mengenai prosedur penguasaan atau pengalihan aset. Sistem

pengamanan aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan berupa pengamanan

administrasi, pengamanan fisik serta pengamanan hukum.

Kepala Seksi pengamanan aset tidak bergerak merupakan bagian dari UPTD

(Unit Pelaksana Teknis Daerah) Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak

Bergerak, yang mempunyai tugas pokok yaitu membantu Kepala Badan untuk

urusan pemanfaatan dan pengamanan aset tidak bergerak. Dan mempunyai fungsi

yaitu menyelenggarakan pelayanan informasi dan komunikasi pengelolaan Barang

Milik Daerah serta pengaturan pemanfaatan dan pengamanan Barang Milik

Daerah, melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah berupa

sertifikat, serta melaksanakan penyusunan tata tertib pengadilan, pengawasan,

penyimpanan barang pada gudang penyimpanan.

Adapun tugas Kepala Seksi aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan

Keuangan Dan Aset Daerah Provsu adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi fasilitasi, monitoring, evaluasi

dan melakukan penertiban dan pengamanan Barang Milik Daerah meliputi

pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan pengamanan hukum sesuai

ketentuan dan peraturan yang berlaku.

b. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi

pada SKPD dalam rangka pemasangan tanda barang letak tanah/pemagaran,

ppengusuran bukti kepemilikan (Sertifikat, BPKB) dan pengurusan tanah

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

36

yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama Pemerintah Daerah

sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

c. Melaksanakan penyusunan tata tertib pengendalian, pengawasan,

penyimpanan barang pada gudang penyimpanan.

d. Melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah serupa

sertifikat, menghimpun, mencatat, menyimpan dan menatausahakan

dokumen bukti kepemilikan tanah, gedung selain tanah dan gedung secara

tertib dan aman sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

e. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi persetifikatan tanah dan

pemasangan.

f. Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan dokumen kendaraan dinas

dan penarikan kendaraan dinas yang akan diproses pemindahtanganan,

pemusnahan, penghapusan sesuai ketentuan yang berlaku.

3.4 Golongan Aset Daerah ( Aset Tidak Bergerak ) Provinsi Sumatera

Utara

Aset Tetap daerah (aset tidak bergerak) Provinsi Sumatera Utara terdiri atas

3 ( tiga ) golongan adalah sebagai berikut :

1. Golongan Tanah

Tanah merupakan aset pemerintah yang sangat vital dalam operasional

pemerintahan dan pelayanannya kepada masyarakat. Aset tanah merupakan aset

yang paling sulit dalam pengelolaannya. Hal ini karena tanah milik pemerintah

banyak ragamnya dengan status penggunaan yang juga bermacam - macam

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

37

sehingga terjadi banyak kepentingan terhadap tanah - tanah yang dimiliki oleh

pemerintah ataupun pemerintah daerah.

Aset daerah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam penggunaan, baik

dikelola sendiri oleh pemerintah daerah maupun dengan cara disewakan,

dikerjasamakan dalam bentuk bangun serah guna. Tanah milik pemerintah dapat

digunakan untuk bermacam - macam penggunaan, seperti lahan pertanian,

perkebunan, perhutanan, danau, rawa, waduk, berbagai macam bangunan dan

berbagai macam peruntuk lainnya.

2. Golongan Gedung Dan Bangunan

Gedung dan bangunan bagi suatu daerah merupakan alat paling penting

karena pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh pemerintah daerah

banyak menggunakan gedung. Sebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

dengan adanya tanggung jawab mengelola pendidikan tingkat dasar samapai

dengan sekolah menengah maka gedung yang dibutuhkan menjadi sangat banyak.

Demikian juga untuk pelayanan kesehatan melalui puskesmas atau rumah sakit,

gedung yang dibutuhkan juga cukup banyak. Selain itu, pelayanan administratif

juga membutuhkan banyak kantor camat dan kantor kelurahan. Karakteristik

gedung yang dimiliki oleh pemerintah darah antara lain bangunan tempat bekerja,

gudang, gedung laboratorium, gedung perkantoran, bangunan pos, bangunan

garasi, bangunan perpustakaan dan bangunan lainnya.

3. Golongan Konstruksi Dalam Pengerjaan

Golongan barang ini dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan sampai dengan

akhir masa pengerjaan pada tahun yang bersangkutan. Pencatatan aset ini

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

38

dilakukan karena sampai dengan batas akhir pelaporan keuangan tidak dapat

menyelesaikan kegiatan konstruksi tersebut sehingga terjadi sisa pengerjaan yang

harus dilakukan, kemudian setelah tanggal pelaporan keuangan. Golongan barang

ini, seperti bangunan gedung dan bangunan bukan gedung, konstruksi jalan,

jembatan, bangunan air, instalasi, dan jaringan.

3.5 Prosedur Pengamanan Aset Tidak Bergerak

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang

harus atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil

yang dari keadaan yang sama. Adapun prosedur pengamanan terhadap aset tidak

bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera

Utara adalah sebagai berikut :

1. Tata Cara Pengamanan Tanah

Pengamanan fisik tanah dilakukan dengan antara lain:

a. Memasang tanda letak tanah dengan membangun pagar batas.

b. Memasang tanda kepemilikan tanah

c. Melakukan penjagaan.

Pengamanan fisik sebagaimana dimaksud dilaksanakan dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dan kondisi atau

letak tanah yang bersangkutan.

Pengamanan administrasi tanah dilakukan dengan:

a. Menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti

kepemilikan tanah secara tertib dan aman.

b. Melengkapi bukti kepemilikan atau menyimpan sertifikat tanah.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

39

c. Membuat kartu identitas barang.

d. Melaksanakan inventarisasi/sensus barang milik daerah sekali dalam 5

(lima) tahun serta melaporkan hasilnya.

e. Mencatat dalam Daftar Barang Pengelola/Pengguna Barang/Kuasa

Pengguna.

Pengamanan hukum tanah dilakukan terhadap:

a. Tanah yang belum memiliki sertifikat

b. Tanah yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama pemerintah

daerah.

Pengamanan hukum terhadap tanah yang belum memiliki sertifikat

sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara :

a. Apabila barang milik daerah telah didukung oleh dokumen awal

kepemilikan, antara lain berupa Letter Of Credit, akte hibah, atau dokumen

secara lainnya, maka pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa

pengguna barang segera mengajukan permohonan penertiban sertifikat atas

nama pemerintah daerah kepada Badan Peertahanan Nasional atau Kantor

Wilayah Badan Pertahanan Nasional setempat.

b. Apabila barang milik daerah tidak didukung dengan dokumen kepemilikan,

pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa pengguna barang

mengupayakan untuk memperoleh dokumen awal kepemilikan seperti

riwayat tanah.

Pengamanan hukum terhadap tanah yang sudah bersetifikat namun belum

atas nama pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

40

pengelola barang atau kuasa pengguna barang segera mengajukan perrmohonan

perubahan nama sertifikat hak atas tanah kepada kantor pertahanan setempat

menjadi atas nama pemerintah daerah.

2. Tata Cara Pengamanan Gedung atau Bangunan

Pengamanan fisik gedung atau bangunan dilakukan dengan cara :

a. Membangun pagar pembatas gedung atau bangunan

b. Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama

c. Melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah atau menanggulangi

terjadinya kebakaran

d. Gedung atau bangunan yang memiliki fungsi strategis atau yang berlokasi

tertentu dengan tugas dan fungsi melakukan pelayanan langsung kepada

masyarakat dapat memasang Closed-Circuit Television (CCTV)

e. Menyediakan satuan pengamanan dengan jumlah sesuai fungsi dan

peruntukkan gedung atau bangunan sesuai kondisi lokasi gedung atau

bangunan tersebut.

Pengamanan fisik terhadap gedung atau bangunan dilakukan dengan

memeperhatikan skala prioritas dan kemampuan pemerintah daerah.

Skala prioritas yang dimaksud antara lain :

a. Fungsi penggunaan bangunan.

b. Lokasi bangunan.

c. Unsur nilai strategis bangunan.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

41

Pengamanan administrasi gedung atau bangunan dilakukan dengan

menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan secara tertib dan

teratur atas dokumen sebagai berikut :

a. Dokumen kepemilikan berupa Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

b. Keputusan penetapan status penggunaan gedung atau bangunan

c. Daftar Barang Kuasa Pengguna berupa gedung atau bangunan

d. Daftar Barang Pengguna berupa gedung atau bangunan

e. Daftar Barang Pengelola berupa gedunng atau bangunan

f. Berita Acara Serah Terima (BAST)

g. Dokumen terkait lainnya yang diperlukan.

Pengamanan hukum gedung atau bangunan dilakukan dengan cara :

a. Melakukan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bagi bangunan

yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

b. Mengusulkan penetapan status penggunaan.

3. Tata Cara Pengamanan Rumah Negara

Pengelola barang/Pengguna barang/Kuasa pengguna barang dilarang

melantarkan rumah negara.

Pengamanan fisik rumah negara dilakukan, antara lain :

a. Pemasangan patok, setiap rumah negara diberi patok dari bahan material

yang tidak mudah rusak, dengan ukuran panjang dan tinggi disesuaikan

dengan kondisi setempat.

b. Pemasangan papan nama, setiap rumah negara dipasang papan nama

kepemilikan pemerintah daerah.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

42

Pengamanan fisik terhadap barang milik daerah berupa rumah negara

dilakukan dengan membuat Berita Acara Serah terima (BAST) rumah negara,

yaitu:

a. Pengguna barang/Kuasa pengguna barang yang melakukan penatausahaan

rumah negara dengan pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu yang

menggunakan rumah negara pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu.

b. Pengguna barang/Kuasa pengguna barang yang melakukan penatusahaan

rumah negara dengan pengelola barang yang menggunakan rumah negara

jabatan pengelola barang.

c. Pengelola barang dengan pengguna barang yang menggunakan rumah

negara jabatan pengguna barang.

d. Pengguna barang dengan kuasa pengguna barang yang menggunakan rumah

negara jabatan kuasa pengguna barang.

e. Pengguna barang atau kuasa pengguna barang dengan penanggung jawab

rumah negara yang dalam penguasaan pengguna barang atau kuasa

Penetapan status penggunaan barang milik daerah berupa rumah negara

ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota. Hak penghunian rumah negara

berlaku sebagaimana ditetapkan dalam Surat Izin Penghunian (SIP), kecuali

ditentukan lain dalam keputusan pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP). Surat

Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan I ditetapkan oleh Pengelola

Barang. Surat Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan II dan

golongan III ditetapkan oleh Pengguna Barang.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

43

Pengamanan administrasi barang milik daerah berupa rumah negara

dilakukan dengan menghimoun, mencatat, menyimpan, dan teratur atas dokumen,

antara lain :

a. Sertifikat atau surat keterangan hak atas tanah

b. Surat Izin Penghunian (SIP)

c. Keputusan Gubernur/Bupati/Walikopta mengenai penetapan rumah negara

golongan I, golongan II atau golongan III.

d. Gambar atau legger bangunan.

5. Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Selain Tanah, Gedung

atau Bangunan, Rumah Negara, Dan Barang Persediaan Yang

Mempunyai Dokumen Berita Acara Serah Terima

Pengamanan fisik dilakukan dengan menyimpan barang di tempat yang

sudah ditentukan di lingkungan kantor.

Pengamanan administrasi dilakukan dengan :

a. Faktur pembelian

b. Dokumen Berita Acara Serah terima (BAST)

c. Dokumen pendukung terkait lainnya yang diperlukan.

Pengamanan hukum dilakukan dengan melakukan pemprosesan tuntutan

ganti rugi yang dikenakan pada pihak - pihak yang bertanggungjawab atas

kehilangan barang sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

44

6. Tata Cara Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga, memperbaiki dan

mengembalikan kondisi peralatan atau sistem agar kinerjanya sesuai dengan

fungsi atau rancangannya (Sugiama:2014). Pemeliharaan aset dalah upaya

mencegah kerusakan yang diyakini lebih baik daripada memperbaikinya. Tujuan

pemeliharaan aset adalah untuk memperpanjang kegunaan aset, untuk menjamin

keselamatan pengguna sarana tersebut, dan untuk mencapai tingkat biaya

pemeliharaan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan

secara efektif dan efisien.

1. Barang yang dipelihara adalah barang milik daerah atau barang milik daerah

dalam penguasaan Pengelola barang/Pengguna barang/Kuasa pengguna

barang.

2. Pengelola barang, pengguna barang dan kuasa pengguna barang

bertanggung jawab atas pemeliharaan Barang Milik Daerah yang berada

dalam penguasaannya.

3. Tujuan dilakukan pemeliharaan atas Barang Milik Daerah adalah untuk

menjaga kondisi dan memperbaiki semua Barang Milik Daerah agar selalu

dalam keadaan baik.

4. Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada APBD.

5. Dalam hal Barang Milik Daerah dilakukan pemanfaatan dengan pihak lain,

biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari mitra

pemanfaatan barang milik daerah.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

45

6. Kuasa pengguna barang wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang

yang berada dalam kewenangannya.

7. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah berupa

tanah, gedung atau bangunan, rumah negara dan barang persediaan yang

mempunyai dokumen Berita Acara Serah Terima dilakukan pencatatan

kartu pemeliharaan/perawatan yang dilakukan oleh pengurus

barang/pengurus barang pembantu.

8. Kartu pemeliharaan/perawatan memuat :

a. Nama barang.

b. Spesifikasinya.

c. Tanggal pemeliharaan.

d. Jenis pekerjaan atau pemeliharaan.

e. Barang atau bahan yang dipergunakan.

f. Biaya pemeliharaan.

g. Pihak yang melaksanakan pemeliharaan.

h. Hal lain yang diperlukan.

7. Tata Cara Penilaian

1. Penilaian barang milik daerah (aset) dilakukan dalam rangka penyusunan

neraca pemerintah daerah, pemanfaatan, atau pemindahtanganan.

2. Penilaian barang milik daerah (aset) sebagaimana dimaksud dikecualikan

untuk :

a. Pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai

b. Pemindahtanganan dalam bentuk hibah

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

46

3. Penetapan nilai barang milik daerah dalam rangka penyusunan neraca

pemerintah daerah dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP).

4. Biaya yang diperlukan dalam rangka penilaian Barang Milik Daerah

dibebankan pada APBD.

5. Penilaian barang milik daerah berupa tanah atau bangunan dalam rangka

pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh :

a. Penilai pemerintah

b. Penilai publik yang ditetapkan oleh Gubenur/Bupati/Walikota.

6. Penilaian Barang Milik Daerah selain tanah atau bangunan dalam rangka

pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan

oleh Gubernur/Bupati/Walikota, dan dapat melibatkan penilai yang

ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota.

7. Penilai Barang Milik Daerah berupa tanah dan bangunan dilaksanakan

untuk mendapatkan nilai wajar sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang - undangan. nilai wajar yang diperoleh dari hasil penilaian

menjadi tanggung jawab penilai.

8. Hasil penilaian Barang Milik Daerah atau aset tidak bergerak ditetapkan

oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

9. Dalam kondisi tertentu, Gubernur/Bupati/Walikota dapat melakukan

penilaian kembali dalam rangka koreksi atas nilai Barang Milik Daerah

yang telah ditetapkan dalam neraca pemerintah daerah.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

47

10. Penilaian kembali sebagaimana dimaksud adalah proses revaluasi dalam

rangka pelaporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

yang metode penilaiannya dilaksanakan sesuai standar penilaian.

11. Keputusan mengenai penilaian kembali atas nilai barang milik daerah

dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota dengan berpedoman pada ketentuan pemerintah

yang berlaku secara nasional.

12. Ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional adalah kebijakan yang

ditetapkan oleh pemerintah untuk seluruh entitas pemerintah daerah.

8. Tata Cara Pemindahtanganan

Barang milik daerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas

pemerintahan daerah dapat dipindahtangankan. Barang milik daerah dapat

dipindahtangankan apabila tidak digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah

daerah. Dalam konteks pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan aats

barang milik daerah dari pemerintah kepada pihak lain.

Bentuk pemindahtanganan barang milik daerah meliputi :

a. Penjualan

b. Tukar menukar

c. Penyertaan modal pemerintahan daerah.

Pemindahtanganan barang milik daerah yang dilakukan setelah mendapat

persetujuan DPRD untuk :

a. Tanah atau bangunan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

48

b. Selain tanah atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,-

(lima miliar rupiah).

Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah atau bangunan tidak

memerlukan perstujuan DPRD, apabila :

a. Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota.

b. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah

disediakan dalam dokumen penganggaran

c. Diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil pemerintah yang

bersangkutan.

d. Diperuntukkan bagi kepentingan umum.

e. Dikuasai pemerintah daerah berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mamiliki kekuatan hukum tetap dan berdasarkan ketentuan

perundang - undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan

tidak layak secara ekonomis.

Bangunan yang harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan

pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran dimaksudkan bahwa

yang dihapuskan adalah bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dirobohkan

untuk selanjutnya didirikan bangunan baru di atas tanah yang sama sesuai dengan

alokasi anggaran yang telah disediakan dalam dokumen penggaran. Tanah atau

bangunan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil pemerintah daerah yang

bersangkutan adalah :

a. Tanah atau bangunan yang merupakan kategori rumah negara atau

daerah golongan III.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

49

b. Tanah atau bangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan umum

adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan yang

menyangkut kepentingan bangsa dan negara, masyarakat luas, rakyat

banyak atau bersama, kepentingan pembangunan, termasuk

diantaranya kegiatan pemerintah daerah dalam lingkup hubungan

persahabatan antara negara atau daerah dengan negara lain atau

masyarakat atau lembaga internasional.

Kategori bidang kegiatan sebagaimana dimaksud adalah sebaga berikut :

a. Jalan umum termasuk akses jalan sesuai peraturan perundangan, jalan

tol, dan rel kereta api.

b. Saluran air minum atau air bersih dan saluran pembuangan air.

c. Waduk, bendungan dan bangunan pengairan lainnya, termasuk saluran

irigasi.

d. Rumah sakit umum dan pusat kesehatan masyarakat.

e. Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, atau terminal.

f. Tempat ibadah.

g. Sekolah atau lembaga pendidikan non komersial.

h. Pasar umum.

i. Fasilitas pemakaman umum.

j. Fasilitas keselmatanumum, antara lain tanggal penanggulangan bahaya

banjir, lahar.

k. Sarana ldan prasarana pos dan telekomunikasi.

l. Sarana dan prasarana olahraga untuk umum.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

50

m. Stasiun penyiaran radio dan televisi beserta saran pendukungnya untuk

lembaga penyiaran publik.

n. Kantor pemerintah, pemerintah daerah, perwakilan negara asing,

perserikatan bangsa - bangsa, dan lemabga internasional di bawah

naungan perserikatan bangsa - bangsa.

o. Fasilitas Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara republik

Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya.

p. Rumah susun sederhana.

q. Tempat pembuangan sampah untuk umum.

r. Cagar alam dan cagar budaya.

s. Promosi budaya nasional.

t. Pertamanan untuk umum.

u. Panti sosial.

v. Lembaga permasyarakatan.

3.6 Aparat Pelaksana Pengamanan

Pengamanan pada prinsipnya dilakasanakan oleh aparat pelaksanan

Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1. Pengamanan administratif

a. Pencatatan oleh pengguna dan dilaporkan kepada pengelola melalui

pembantu pengelola.

b. Pemasangan label dilakukan oleh pengguna dengan koordinasi

pembantu pengelola.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

51

c. Pembantu pengelola atau SKPD menyelesaikan bukti kepemilikan

barang milik negara.

2. Pengamanan fisik

a. Pengamanan fisik secara umum terhadap barang inventaris dan barang

persediaan dilakukan oleh pengguna.

b. Penyimpanan bukti kepemilikan dilakukan oleh pengelola.

c. Pemagaran dan pemasangan papan tanda kepemilikan dilakukan oleh

pengguna terhadap tanah atau bangunan yang dipergunakan untuk

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan oleh pembantu pengelola

terhadap tanah atau bangunan yang telah diserahkan oleh pengguna

kepada Kepala Daerah.

3. Tindakan hukum

a. Musyawarah untuk mencapai penyelesaian atas barang milik daerah

yang bermasalah dengan pihak lain pada tahap awal dilakukan oleh

pengguna pada tahap selanjutnya oleh pembantu pengelola.

b. Upaya pengadilan perdata maupun pidana dengan dikoordinasikan

oleh biro hukum atau bagian hukum

c. Penerapan hukum melalui tindakan represi atau pengambil alihan,

penyegelan atau penyitaan secara paksa dilakukan oleh Satuan Polisi

Pamong Praja (Satpol PP) bersama-sama biro hukum atau pembantu

pengelola dan SKPD.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

52

3.7 Upaya Pengamanan

Pengamanan dilakukan terhadap barang milik daerah berupa barang

inventaris dalam proses pemakaian dan barang persediaan dalam gudang yang

diupayakan secara fisik, administratif dan tindakan hukum.

1. Barang inventaris

a. Pengamanan fisik terhadap barang tidak bergerak dilakukan dengan

cara pemagaran, pemasangan papan tanda kepemilikan dan penjagaan.

b. Pengamanan administratif terhadap barang tidak bergerak dilakukan

dengan cara pencatatan atau inventarisasi, penyelesaian bukti

kepemilikn seperti : Berita Acara Serah Terima (BAST), Surat

Perjanjian, Akte Jual Beli dan dokumen pendukung lainnya.

2. Barang persediaan

a. Pengamanan terhadap barang persediaan dilakukan oleh penyimpan

atau pengurus barang dengan cara penempatan pada tempat

penyimpanan yang baik sesuai dengan sifat barang tersebut agar

barang milik daerah terhindar dari kerusakan fisik.

b. Pengamanan administratif terhadap barang persediaan dilakukan

dengan cara pencatatan dan penyimpanan secara tertib.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

53

Dalam menjalankan pengamanan terhadap aset tidak bergerak yang

merupakan barang milik daerah, maka Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah (BPKAD) Pmerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan kegiatan

penertiban agar pengamanan aset tidak bergerak dapat berjalan dengan baik.

Tabel 1.2 berisi daftar data yang menunjukkan kegiatan kinerja penertiban aset

tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD)

Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 1.2

Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu

No. Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu

1 Penetapan jadwal

2 Penyiapan kertas kerja

3 Pelaksanaan rapat koordinasi

4 Kunjungan lapangan

5 Rapat hasil kunjungan

6 Laporan penertiban sebagai dasar kebijakan pengosongan

Sumber: UPTD Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak Bergerak BPKAD

Provsu (2017)

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

54

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hal - hal yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur Pengamanan aset tidak bergerak meliputi pengamanan fisik,

pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Yang dimaksud

pengamanan dalam bentuk fisik adalah merupakan tindakan yang harus

dilakukan oleh pengguna aset daerah agar secara fisik aset tersebut dapat

terjaga atau dalam keadaan aman sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan

aset tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam data administratif. Dalam

rangka pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang

dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas aset daerah, serta

pengamanan hukum dibutuhkan tindakan yang tegas atas aset daerah

berdasarkan golongannya masing - masing.

2. Upaya Pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan

Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah dilakukan

dengan berupa barang inventaris dalam proses pemakaian dan barang

persediaan dalam gudang yang diupayakan secara fisik, administratif dan

tindakan hukum.

54 Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 68729 › Chapter III-IV... · BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Aset DaerahSebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,

55

4.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang

telah diuraikan, maka saran yang diberikan kepada Badan Pengelolaan Keuangan

Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya dilakukan tindak lanjut penyelesaian terhadap permasalahan yang

terjadi pada pengamanan fisik, pengamanan administratif dan pengamanan

hukum. Pengamanan tindakan hukum diilakukan sesuai dengan Peraturan

Perundang - Undangan Pemerintah Daerah.

2. Perlu adanya ketelitian dan kejelasan serta keterbukaan dari pengelola,

pengguna dan kuasa pengguna dalam memberikan informasi mengenai

aset tidak bergerak yang diperlukan dalam membuat laporan Barang Milik

Daerah.

3. Merekrut pegawai yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam

melakukan pengamanan aset daerah, terkhusus pengamanan terhadap aset

tidak bergerak. Serta melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap

pegawai atau pegurus barang milik daerah berupa aset tidak bergerak untuk

menambah pengetahuan pegawai mengenai tata cara dan ketentuan dalam

pengamanan aset daerah yang tidak begerak.

Universitas Sumatera Utara