8-bab-iv-vsat

31
61 BAB IV TINJAUAN ASPEK INFORMATIKA VSAT Pada PT. Aplikanusa Lintasarta dan Implementasinya IV.1 Pendahuluan VSAT adalah terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola diameter hingga 4 meter. VSAT menyediakan lebar bandwith sampai dengan 4Mbit/s. Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang microwave yang diletakkan di angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda. Jaringan VSAT menyediakan akses yang sangat efisien. Metode ini sangat efektif untuk distribusi data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan perawatan yang sama di tiap titik. VSAT mudah diatur dari satu tempat, dibanding dengan komunikasi terestrial yang menggunakan banyak jalur komunikasi dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang berbeda. IV.2 Sejarah Perkembangan Pada tahun 1957 diluncurkan Satelit SPUTNIK oleh Uni Sovyet yang mengawali kemajuan teknologi dibidang komunikasi satelit dengan menggunakan gelombang Microwave. Komunikasi satelit ini banyak memberi keuntungan yaitu lebih banyak informasi yang dapat ditumpangkan dengan menggunakan Microwave

Upload: ari-rahman

Post on 25-Jul-2015

117 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8-bab-iv-vsat

61

BAB IV

TINJAUAN ASPEK INFORMATIKA

VSAT Pada PT. Aplikanusa Lintasarta dan Implementasinya

IV.1 Pendahuluan

VSAT adalah terminal pemancar dan penerima

transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan

terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan

menggunakan antena parabola diameter hingga 4 meter.

VSAT menyediakan lebar bandwith sampai dengan

4Mbit/s. Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay

atau Repeater gelombang microwave yang diletakkan di

angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan

bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah

diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang

berbeda. Jaringan VSAT menyediakan akses yang sangat

efisien. Metode ini sangat efektif untuk distribusi

data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan

perawatan yang sama di tiap titik. VSAT mudah diatur

dari satu tempat, dibanding dengan komunikasi

terestrial yang menggunakan banyak jalur komunikasi

dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang

berbeda.

IV.2 Sejarah Perkembangan

Pada tahun 1957 diluncurkan Satelit SPUTNIK oleh

Uni Sovyet yang mengawali kemajuan teknologi

dibidang komunikasi satelit dengan menggunakan

gelombang Microwave. Komunikasi satelit ini banyak

memberi keuntungan yaitu lebih banyak informasi yang

dapat ditumpangkan dengan menggunakan Microwave

Page 2: 8-bab-iv-vsat

62

frekuensi Giga Hertz, kemudian jangkauan pancarnya

luas bahkan dapat menjangkau tempat-tempat

terpencil.

Untuk pelaksanaan komunikasi, satelit harus

mengorbit atau mengelilingi bumi yang berotasi.

Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous

dimana dengan menggunakan orbit ini sebuah satelit

dapat menjangkau sepertiga bagian bumi dengan

ketinggian 36.000 Km (22.300 Miles) dari permukaan

bumi, satelit yang mencapai ketinggian seperti ini

memiliki lintasan yang mengelilingi bumi selama 24

jam sehingga akan selalu tampak diam terhadap suatu

titik di permukaan bumi. Satelit dengan menggunakan

orbit ini sangat menguntungkan yaitu biaya untuk

mengontrol satelit relatif lebih rendah dan hubungan

tidak pernah putus. Satelit Intelsat dan Palapa

adalah beberapa contoh satelit yang menggunakan

orbit Geosynchronus.

Dengan berbagai kemajuan teknologi yang pesat,

satelit-satelit ini banyak dipergunakan diberbagai

bidang, adapun fungsinya sebagai berikut :

a. Sebagai Satelit mata-mata

b. Satelit cuaca dan navigasi

c. Satelit pengindraan jarak jauh dan pemetaan

bumi

d. Satelit penyelidikan

e. Satelit Komunikasi

Page 3: 8-bab-iv-vsat

63

Dari kelima fungsi satelit tersebut yang akan kita

bahas untuk keperluan VSAT ini adalah satelit

komunikasi.

Pemasangan stasiun penghubung dari satelit ke bumi

disebut stasiun bumi yang berfungsi untuk

memancarkan sinyal radio ke satelit pada suatu

bidang frekuensi lintas atas atau up link dan

menerima kembali sinyal radio dari satelit yang

sudah diperkuat dan diubah bidang frekuensinya yang

disebut lintas bawah atau down link.

Dengan adanya satelit sebagai barometer dari

perkembangan atau kemajuan teknologi maka muncullah

berbagai produk dan jasa baru dalam bidng

komunikasi. Keinginan dan tuntutan konsumen untuk

mendapatkan pelayanan telekomunikasi yang terpadu

semakin mendesak. Pelayanan terpadu termasuk

mencakup data, suara dan juga video.

Salah satu alternatif media telekomunikasi yang

menawarkan kemampuan untuk hubungan jangkauan yang

lebih luas dan terpadu adalah Sistem Komunikasi

Satelit Mikro (SKSBM) atau yang biasa di kenal

dengan nama Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang

secara sederhana menggambarkan sebuah stasiun bumi

dengan diameter antena yang kecil. VSAT berperan

penting dalam berbagai ragam penyediaan jasa seperti

online audio / video, data dan aplikasi multimedia.

Dari jasanya VSAT terdiri dari VSAT Link, VSAT Net,

VSAT Frame Relay, VSAT Teleport dan VSAT IP.

Page 4: 8-bab-iv-vsat

64

VSAT terdiri dari dua modul, yaitu Outdoor unit

(ODU) dan Digital Indoor unit(DIU). ODU merupakan

perangkat interface antara VSAT dengan satelit.

Perangkat outdoor biasanya diletakkan di halaman

atau di atap. Perangkat ini terdiri dari antena

parabola, Penerima frekuensi radio (RFT). DIU

merupakan interface antara VSAT dengan terminal

user. Perangkat indoor adalah modem satelit yang

berbentuk kotak kecil, yang diletakkan dekat dengan

computer. Perangkat ini terdiri dari bagian

penerima dan pengirim, yang mendukung interface

komunikasi untuk peralatan lain dirumah seperti LAN,

server, PC dan TV. Perangkat ODU dan DIU dihubungkan

menggunakan Interlink Facilty (IFL), contohnya kabel

coaxial. Panjang maksimal untuk kabel IFL sekitar

200 meter.

Aplikasi VSAT

Komunikasi Satu arah :

1. Pemancar luasan berita dan harga saham

2. Pelatihan / pendidikan jarak jauh

3. Penyebaran analisis keuangan

4. Pengenalan produk baru untuk daerah tersebar dan

sulit dijangkau

5. Update data pemasaran/pendistribusian : barang,

harga, dll

6. Penyebaran musik atau video untuk jaringan

pertokoan atau fasilitas umum

7. Periklanan jarak jauh atau iklan elektronik di

jaringan pertokoan

Page 5: 8-bab-iv-vsat

65

Komunikasi dua arah :

1. Transaksi interaktif komputer

2. Video conference

3. Transaksi Bank, ATM

4. Sistem pemesanan (tiket, hotel dll)

5. Kendali dan Telematri proses sistem

terdistribusi jarak jauh

6. Komunikasi suara

7. Layanan darurat

8. Electronic Funds Transfer (Visa, Master) di

tempat penjualan internet

9. Internet

10. Transfer data medis

11. Kendali stok dan pemantauan penjualan

12. Satelit News Gathering (Pelaporan langsung dari

tempat kejadian)

IV.3 Jenis-Jenis VSAT

VSAT Link

VSAT Link merupakan jenis komunikasi yang langsung

(point to point) berhubungan antara dua buah stasiun

bumi tanpa ada stasiun pusat sebagai pengontrol.

VSAT Link sering dikenal dengan nama SCPC (Single

Channel Per Carrier). SCPC merupakan jasa komunikasi

yang menyediakan sebuah kanal khusus untuk satu

carrier sehingga dalam pelaksanaan komunikasi tidak

terganggu oleh carrier yang lain. Kelemahan dari

jaringan VSAT adalah delay yang tinggi. Tetapi

karena SCPC ini selalu dalam keadaan siap atau On,

otomatis biaya yang dikeluarkan cukup besar. VSAT

Page 6: 8-bab-iv-vsat

66

Link menggunakan metode akses FDMA (Frequensy

Division Multiple Access). Cara kerjanya dengan

metode pemberian frekuensi-frekuensi yang berbeda

kepada stasiun bumi penerima menggunakan sumber

satelit. Sehingga dalam sistem FDMA ini frekuensi-

frekuensi yang berbeda itu sudah ditentukan untuk

setiap carrier sehingga tidak saling tercampur dan

pemeliharaan batas komponen intermodulasi carrier

tersebut tetap dalam level nominalnya. Dalam konsep

ini penguatan pada transponder satelit lebih besar

daripada di terminal bumi.

Keuntungan dari sistem FDMA antara lain :

1. Kemampuan mengaplikasikan sistem transmisi

analog maupun digital

2. Tidak memerlukan code transmisi khusus

3. Kapasitas alokasi frekuensi yang sederhana

4. Tidak memerlukan sinkronisasi waktu atau

jaringan

5. Peralatan penerimanya cukup sederhana dan

murah.

Kerugiannya dari sistem FDMA antara lain :

1. Memerlukan band frekuensi diantara sinyal

informasi sehingga mengurangi bandwidth yang

tersedia

2. Dibutuhkan power balancing (penyeimbang) untuk

menghindari sinyal yang terlalu kuat disisi

penerima

Page 7: 8-bab-iv-vsat

67

3. Dibutuhkan amplifier tambahan sebagai

penghilang pengaruh intermodulasi maupun

distorsi.

Satellite

CabangPusat

Gambar 14: VSAT Link

VSAT NET

Jenis komunikasi VSAT Net dapat digunakan untuk

berhubungan antara terminal VSAT (remote) yang satu

ke Terminal VSAT yang lainnya dengan menggunakan

stasiun pusat bumi atau disebut stasiun HUB yang

berfungsi sebagai pengendali jalannya komunikasi

antar remote. VSAT Net menggunakan topologi star

dengan metode akses TDMA (Time Division Multiple

Access). Penggunaan sistem metode akses TDMA pertama

pada satelit dilakukan bulan Januari 1985 dan

mencakup samudera atlantik untuk pertama kalinya.

Semenjak itu sistem TDMA dengan cepat diterima

banyak negara dan paling banyak digunakan dalam

sistem komunikasi. Cara kerjanya yaitu memberikan

sinyal transmit (frekuensi pemancar) yang sama

terhadap stasiun bumi tetapi dibedakan berdasarkan

waktu pengirimannya (time slots). Jadi pemisahan

Page 8: 8-bab-iv-vsat

68

frekuensi dilakukan dengan mengalokasikan time slot

yang berbeda-beda pada frekensi pemancar.

Keuntungan TDMA antara lain :

1. Signal carrier dari pemancar diberikan ke

penerima dalam beberapa waktu yang telah

ditentukan sehingga amplifier pemancar bisa

dioperasikan walaupun dekat daerah saturasi

dengan menekan pengaruh intermodulasi dan

distorsi.

2. Sinkronisasi TDMA dalam mengaplikasikan sistem

transmisi digital lebih baik dari FDMA

Kerugian TDMA antara lain :

1. Membutuhkan proses sinkronisasi yang tepat

2. Setiap stasiun transmisi harus mendapatkan time

slot yang tepat.

3. Bit dan frame waktu harus dikirim dan

dimaintain dengan sinkronisasi TDMA, sehingga

hanya trafik digital saja yang dapat

disinkronisasikan dengan TDMA.

Page 9: 8-bab-iv-vsat

69

Gambar 15: VSAT Net

VSAT Frame Relay

VSAT Frame Relay atau lebih sering disebut dengan

SkyFrame menggunakan topologi point to multipoint

menggunakan media akses frame relay. Host pelanggan

terhubung ke hub pusat dengan media akses frame

relay, kemudian dari hub ditembakkan ke arah satelit

yang selanjutnya satelit akan meneruskan ke remote-

remote tujuan. Dalam hal ini SkyFrame menggunakan

DLCI sebagai alamat pengiriman sinyal informasi ke

remote tujuannya.

Satellite Bursty

Host Modem

Host Bank Mandiri

Host Bank Danamon

HostModem

Host

Modem

Host Bank Permata

HUB CIPETE

Modem

Modem

Modem

B.Mandiri

B.Danamon

B.Pertama

Page 10: 8-bab-iv-vsat

70

Gambar 16: VSAT Frame Relay

VSAT Teleport

VSAT Teleport pada prinsipnya sama dengan SkyFrame.

Topologi yang digunakan point to multipoint yang

juga menggunakan media akses frame relay. Host

pelanggan terhubung dengan Hub pusat dengan

menggunakan Frame Relay, kemudian dari hub

ditembakkan ke arah satelit yang selanjutnya satelit

yang akan meneruskan ke remote tujuan. Perbedaan

dengan SkyFrame adalah VSAT Teleport menggunakan

frekuensi yang berbeda dalam mentransmitkan sinyal

kearah remote.

Dlci 10

Satellite

HUB Cipete

Host

Frame Relay

Dlci 20

Dlci 30

Backhaul Jakarta

Cabang Medan

Cabang Aceh

Cabang Surabaya

Dlci 10

Dlci 20

Dlci 30

Page 11: 8-bab-iv-vsat

71

IV.4 Implementasi Jaringan VSAT Net

PT. Aplikanusa Lintasarta mempunyai layanan

jaringan bernama VSAT NET. VSAT adalah sebuah

layanan sistem komunikasi data yang menggunakan

media akses satelit dengan teknologi Time Division

Multiplex(TDM)/ Time Division Multiple Access (TDMA)

berbasis pada standar Protokol Legacy. Layanan ini

mendukung protokol jaringan berbasis legacy hingga

Internet Protocol (IP). Teknologi yang digunakan

untuk jasa - jasa tersebut adalah teknologi Time

Division Multiplex (TDM)/ Time Division Multiple

Accsess (TDMA). Adapun cakupan layanan jasa satelit

adalah seluruh lokasi yang ada di Indonesia.

Topologi sistem VSAT NET berupa star dengan satu

sistem Hub dan sejumlah remote. Di setiap remote

station, komputer dan perangkat pelanggan

dihubungkan ke terminal melalui perangkat DIU. Hub

berkomunikasi dengan antena remote menggunakan kanal

TDM sedangkan antena remote mengirimkan data ke hub

menggunakan kanal TDMA.

Dengan menggunakan VSAT, layanan jasa satelit

memperluas jangkauan area cakupan khususnya untuk

lokasi pelanggan yang terletak di luar kota besar

dan daerah terpencil.

Perbedaan antara VSAT Net, VSAT Link dan VSAT IP

Ketiga dapat melayani kebutuhan hubungan antar

LAN, dengan karakteristik sebagai berikut :

Page 12: 8-bab-iv-vsat

72

VSAT Net VSAT IP VSAT Link

Merek Hughes Hughes Commtech, Radyne

Commstream

Protokol SDLC, X25 TCP IP Clear Channel

Jenis komunikasi Legacy data LAN2LAN Legacy data,

LAN2LAN, voice

Teknologi TDM/TDMA TDM/TDMA FDMA

Perangkat tambahan - - -

Tabel 2: Perbedaan VSAT Net, VSAT IP, dan VSAT Link

VSAT Net dan VSAT IP akan sesuai untuk jenis

aplikasi transaksional seperti online banking,

reservasi mesin ATM (Automated Teller Machine) dll.

VSAT Net dan VSAT IP menggunakan teknologi TDM/TDMA

dimana dilakukan sharing transponder satelit (share

Bandwith) sehingga tidak dianjurkan untuk melakukan

komunikasi suara, sebaliknya VSAT Link merupakan

sistem SCPC (single channel per carrier) menggunakan

teknologi FDMA (frequency division multiple access)

dimana alikasi transponder satelit digunakan

dedicated (dedicated bandwidth) sehingga dapat

digunakan untuk komunikasi suara.

Kelebihan dari VSAT Lintasarta, karena memiliki

jaringan terestrial maka pelanggan mempunyai pilihan

backbone terestrial. Contohnya, VSAT Net dengan

konfigurasi single Hop. Keuntungan bagi pelanggan

adalah dapat menikmati respon time yang lebih cepat.

Peruntukan produk VSAT dapat dilihat pada bagan

berikut :

Page 13: 8-bab-iv-vsat

73

Keterangan VSAT Net VSAT IP VSAT Link

Legacy data (X25, SDLC) + - +

LAN2LAN - + +

Kombinasi legacy data,

LAN2LAN, voice

- - +

Memiliki backhaul

terestrial

- - +

Tabel 3: Layanan VSAT Net, VSAT IP,VSAT Link

Stasiun Hub VSAT Net Lintasarta terletak di Cipete

dan Jatiluhur. Hub Cipete beroperasi sejak tahun

1992, perangkat yang digunakan menggunakan perangkat

Hughes Network System. Perangkat tersebut mendukung

protokol bit transparan, X25, SDLC, dan LANA.

Sedangkan Hub Jatiluhur beroperasi sejak tahun 2003,

perangkat yang digunakan menggunakan perangkat

Hughes Network System. Perangkat tersebut mendukung

protokol bit transparan, X25, SDLC, dan LANA.

NM S

R F

S ys temS ys tem IF

D is tr ibu t io nN e tw ork IF

D is tr ib u tionMODEM

BCD

BCD

Bu rs t

C hanne l

D em odu la to r

NCC DPC

S IC

B ACKHAU L

Tx

R x

T o N e tw o rk “N ”

T o T e lep o rt

(N e tw o rk C on tro l

C lus te r)

(S ys tem In te rfa ce

C lu s te r )

( N e tw o rk

M anagem en t

S ys tem )

(D a ta P o rt

C lu s te r )

Gambar 17: Topologi Hub

Page 14: 8-bab-iv-vsat

74

VSAT Net Lintasarta memiliki dua grup jaringan

yang saling mendukung. Adanya transponder di 3

satelit memungkinkan Lintasarta memanfaatkannya jika

terjadi gangguan transponder. Selain itu, berkat

kerja sama yang erat, Lintasarta dapat memanfaatkan

Stasiun Pengendali Mini (antena 6.1m) milik Bank BNI

sebagai Stasiun Pendukung. Stasiun Hub VSAT IP dan

VSAT Net Lintasarta terletak di Stasiun Bumi milik

Indosat di Jatiluhur Jawa Barat. Dengan antena

transmisi berukuran 9 m. Lintasarta juga memiliki

kerja sama dengan Indosat dalam pengelolaan Sistem

VSAT IP milik Indosat yang berada di lokasi

tersebut.

Gambar 18: Antena VSAT

Antena VSAT menggunakan RFH (Radio Frequency Head)

Type 3. RFH digunakan pada jaringan VSAT Net, dan

VSAT IP. RFH ini mempunyai fungsi seperti RFT (Radio

Frequency Transceiver) dan SSPA(Solid State Power

Amplifier). RFT dan SSPA digunakan untuk jaringan

VSAT Link. Sebagai SSPA, RFH akan menguatkan sinyal

up-link, selanjutnya dipancarkan kepada satelit

Page 15: 8-bab-iv-vsat

75

(melalui antena). RFH sebagai RFT mempunyai beberapa

fungsi :

1. Sebagai penguat sinyal (gain) TX dan RX. RFT

menguatkan signal TX (up link) yang berasal

dari DIU dan menguatkan sinyal RX (down

link) yang berasal dari LNA.

2. Up Converter, mengubah sinyal L-Band (950

MHz-1450 MHz) berasal dari DIU menjadi

sinyal C-Band UP Link (5925 MHz-6425 MHz).

3. Down converter, mengubah sinyal C-Band

downlink (3700 MHz – 4200 MHz) berasal dari

LNA menjadi sinyal L-Band.

4. RFH mensuplai LNA dengan tegangan ± 13 Volt

DC.

Jarak satelit geostasioner dengan bumi ± 36.000

Km. Karena jauhnya jarak tersebut maka sinyal yang

diterima oleh stasiun bumi lebih kecil dibandingkan

dengan noise-nya. Untuk itu diperlukan suatu

perangkat yang dapat menguatkan sinyal sekaligus

mengurangi noise, perangkat tersebut adalah LNA (Low

Noise Amplifier). LNA termasuk ke dalam perangkat

penerima (RX) dengan frekuensi 3.700 MHz-4200 MHz

(C-Band). Input LNA adalah sinyal yang berasal dari

antena melalui feedhorn sedangkan outputnya

dihubungkan kepada RX RF pada RFT. LNA adalah

perangkat aktif, di dalamnya terdiri dari rangkaian

elektronik yang mendapat sumber tegangan DC berasal

dari RFH (RX RF).

Page 16: 8-bab-iv-vsat

76

Modem (modulator demulator) untuk VSAT memiliki

beberapa fungsi, Modulator berfungsi mengubah sinyal

baseband (sinyal data) menjadi sinyal analog (sinyal

carrier) dengan frekuensi 52MHz-88MHz (frekuensi

IF), sedangkan demodulator berfungsi mengubah sinyal

analog (sinyal carrier) 52Mhz-88Mhz menjadi sinyal

baseband.

Gambar 19: PES (Personal Earth Station)

Perangkat DIU yang digunakan untuk VSAT Net, PT

Aplikanusa Lintasarta menyediakan 3 pilihan PES,

yaitu PES 5000, PES 6000, PES 8000. PES merupakan

kependekan dari Personal Earth Station. Yang

membedakan ketiga modem ini adalah kapasitas yang

didukung. PES 6000 memiliki 2 buah slot, yaitu satu

slot data dan satu slot card IFM. Sedangkan untuk

PES 8000 menyediakan empat slot, tiga slot untuk

data dan satu slot untuk IFM. IFM( Intermediate

Frequency Module) mempunyai beberapa fungsi, untuk

fungsi transmit yaitu mengubah sinyal baseband

berasal dari “MPC/CPC” menjadi sinyal analog (L-

Band) untuk diteruskan kepada RFH, fungsi receive

yaitu mengubah sinyal analog (L-Band) berasal dari

RFH menjadi sinyal baseband untuk diteruskan kepada

“MPC/CPC”, fungsi lain yaitu sebagai pengatur

kinerja sistem PES. IFM bersama-sama dengan FH

menentukan besarnya power level dan timing offset

Page 17: 8-bab-iv-vsat

77

pada saat commissioning. Port Card slot merupakan

interface untuk koneksi modem ke Junction Box, dari

port Junction Box ini dapat dikoneksikan lagi

keperangkat pengguna. Card data dibedakan menjadi

tiga jenis, antara lain TPC (Turbo Port Card), CPC(

Compact Port Card),dan MPC (Multi Port Card).

Perbedaan antara MPC dan CPC adalah dilihat dari

kapasitasnya. Kapasitas MPC lebih besar dari pada

kapasitas CPC. MPC bisa menyediakan 8 port via 2

junction box,sedangkan CPC hanya 4 port via 1

junction box. TPC menyediakan up to 4 port, via 1

junction box, plus Ethernet LAN dan Token Ring Lan.

Untuk PES 5000 harus menggunakan antena RF tigris,

sedangkan untuk PES 6000 dan 8000 menggunakan antena

1,8m RFH/ RF type 3.

TELKOM 1

512Kbps

JAH 7.2

FRAME RELAY

LINTASARTA

Remote 1.8

PES 6000

HUB PES

DDN

LINTASARTA

Remote 1.8 PES 8000PC

Router

HOST

Router

HOST ATM

X.25 / SNA

LINTASARTA

HOST

Remote 1.8

128 Kbps

PES 5000PC

Gambar 20: Topologi umum jaringan VSAT Net

Page 18: 8-bab-iv-vsat

78

Dari gambar diagram diatas dapat dilihat contoh

koneksi menggunakan layanan VSAT NET. Inti dari

layanan VSAT Net adalah menghubungkan antara Host

(kantor pusat) dengan Remote yang jaraknya terpisah

dengan menggunakan satelit. Koneksi dari Host menuju

HUB pada umumnya menggunakan terestrial. Koneksi

yang bisa digunakan antara lain menggunakan X25/SNA

Lintasarta, DDN (Digital Data Network) Lintasarta,

dan Frame Relay Lintasarta. Data kemudian dikirimkan

ke satelit melalui HUB, dari satelit kemudian

dikirimkan ke remote terminal. Di remote terminal

digunakan PES untuk menghubungkan antara perangkat

user dengan interface VSAT. Layanan VSAT Net ini

pada umumnya digunakan oleh perusahaan Bank. Tanpa

jaringan online, proses pencatatan transaksi jadi

rumit. Biaya administrasi jadi tinggi, pengumpulan

data yang terpusat menjadi lambat dan sulit

dilakukan. Apalagi melakukan manajemen kontrol ke

seluruh cabang. Pembangunan jaringan online antar

cabang menjadi penting. Hal ini memudahkan untuk

pihak Bank dalam hal efisiensi dan kontrol, juga

kenyamanan untuk para nasabah. Karena dengan

menyatunya data di pusat dan bisa diakses dari semua

cabang, maka nasabah bisa menarik dan menyetor dana

dari cabang mana pun juga. Termasuk juga menikmati

kenyamanan bertransaksi melalui Automatic Teller

Machine (ATM) yang tersebar luas. Semua dimungkinkan

melalui penerapan jaringan komunikasi data on line

antar cabang.

Page 19: 8-bab-iv-vsat

79

Gambar 21: Implementasi VSAT Net untuk pelanggan

IV.5 Konfigurasi Jaringan VSAT Net

KONFIGURASI VSAT - NET

SATELIT TELKOM 1

RAK

BASEBANDRAK RF

TERESTERIAL

( 440 / DPN )

ANTENNA HUB STATION CIPETE 7.2 M

REMOTE " A " REMOTE " C "

REMOTE " B " REMOTE " N "

DIU

DIU DIU

DIU

Gambar 22: Konfigurasi VSAT Net

Page 20: 8-bab-iv-vsat

80

Teknologi VSAT sesuai bagi pengguna yang

membutuhkan komunikasi dan jaringan independen yang

menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara

geografis. Secara umum, sistem ini bekerja pada

frekuensi Ku-band dan C-band. Ku-band digunakan di

Eropa dan Amerika Utara menggunakan antena VSAT

ukuran kecil. C-band banyak digunakan di Asia,

Afrika dan Amerika Latin, membutuhkan antena yang

lebih besar.

Ada beberapa bentuk dan ukuran VSAT seperti point-

to-point, point-to-multipoint dan on demand untuk

sejumlah lokasi yang berbasis fasilitas dedicated di

lokasi mereka sendiri. Sistem mesh secara umum lebih

kecil ukurannya dibandingkan sistem star, sekitar 5

hingga 30 lokasi sehingga merupakan solusi yang

bagus bagi kebutuhan private dan independen.

Mendapatkan data Internet dari satelit sama saja

dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit.

Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh

decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan

yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-dekode

oleh decoder terlebih dahulu. Satelit Palapa

menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga

Ku-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca

dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan

frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim

data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk

uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang

lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai

4.2 GHz).

Page 21: 8-bab-iv-vsat

81

Pada table dibawah ini dapat dilihat perbedaan up-

link dan down-link pada beberapa jenis band yang

ada.

Up-Link Down-Link Band

5,925 – 6,425 GHz 3,700–4,200 GHz C – Band

14,00 – 14,50 GHz 11,70 – 12,20 GHz Ku – Band

10,95 – 11,26 GHz 8,650 – 8,900 GHz X - Band

Tabel 4: Perbedaan Uplink dan Downlink band

X-Band digunakan untuk sistem militer sedangkan C-

Band dan U-Band dipakai untuk keperluan komersil. Di

Indonesia yang beriklim tropis digunakan C-Band

karena lebih kebal terhadap noise dan cuaca

dibandingkan dengan Ku-Band yang frekuensinya sangat

tinggi sehingga menyebabkan rentan terhadap noise

dan cuaca.

Jaringan VSAT memiliki beragam bentuk dan ukuran

dari 30 terminal hingga ribuan, dan bisa bekerja

dengan prinsip point to point atau point to multi

point. Pada umumnya terdapat dua konfigurasi sistem

VSAT, yaitu Star dan Mesh, tergantung dengan

kebutuhan aplikasi.

Page 22: 8-bab-iv-vsat

82

Gambar 23: Jaringan VSAT

Konfigurasi VSAT yang biasa digunakan adalah

jaringan TDM/TDMA star. Pada jaringan star terdiri

dari sebuah stasiun bumi pusat yang disebut dengan

hub dan sejumlah stasiun VSAT.Skema ini mempunyai

bit rate outbound carrier yang tinggi (TDM) dari HUB

menuju ke remote site. Skema star selalu membutuhkan

HUB dengan performa tinggi yang menggunakan antena

dengan ukuran diameter mencapai 11 meter. Dengan

begitu ribuan terminal (VSAT remote sites) bisa

dihubungkan dengan menggunakan HUB ini. Hub terdiri

dari pusat kontrol, yang mengatur jaringan seperti

perlengkapan microwave, kemudian antena yang

digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal.

Page 23: 8-bab-iv-vsat

83

Stasiun Hub harganya mahal dan mencapai 1 juta euro.

Stasiun Hub terdiri dari beberapa sub sistem yaitu :

1. Switch, berfungsi untuk melakukan routing

antara port host dengan port modulator.

2. RFT (Radio Frequency Terminal), bagian yang

mengatur frekuensi radio

3. NCC (Network Control Centre), bagian yang

mengontrol dan memonitor stasiun Hub.

Untuk meminimalisasi biaya, jaringan VSAT didesain

menggunakan satu stasiun Hub yang mahal, dan remote

terminal yang lebih kecil dalam jumlah yang banyak.

Remote User site mempunyai beberapa bit DTE rendah

yang beroperasi pada 1,2 sampai 9,6 Kbps. Mereka

terhubung dengan Centralised Host Processor

menggunakan jaringan VSAT. DTE terhubung kepada host

melalui X.25 Packet Assembler/Dissembler. Besarnya

data yang ditransfer untuk setiap transaksi

ukurannya relatif kecil, antara 300 sampai 10^5

bits. Setiap VSAT beroperasi dengan siklus yang

rendah. Outbound data dari Hub ditransmisikan pada

data rate tinggi (56-1024 Kbps) dengan menggunakan

TDM.

Gambar 24: Outbound dan Inbound

Page 24: 8-bab-iv-vsat

84

Hubungan antar VSAT perlu 2 hop dan selalu melalui

Hub (Delay=0,5s); 1 hop= 1 uplink + 1 downlink.

Kanal Inbound merupakan hubungan dari VSAT ke Hub.

Sedangkan kanal Outbound merupakan hubungan dari Hub

ke VSAT. Berdasarkan arah informasi (tergantung

aplikasi dan jenis servisnya), hubungan 1 satu arah

merupakan hubungan yang dilakukan dengan cara VSAT

hanya mengirim saja, sedangkan untuk hubungan dua

arah, VSAT bisa mengirim dan menerima.

Gambar 25: Hubungan Dua Arah

Gambar 26: Hubungan Satu Arah

Page 25: 8-bab-iv-vsat

85

Jenis-Jenis Hub :

1. Dedicated Hub :

a. Hub digunakan sepenuhnya oleh jaringan

sebuah perusahaan (jumlah VSAT ribuan)

b. Hub berukuran besar

c. Jaringan merupakan aset perusahaan

i. Full Control

ii.Full Customization

d. Letak Hub dikantor pusat perusahaan.

e. Biaya yang dikeluarkan relatif mahal,

biaya tersebut digunakan untuk operasional

dan perawatan.

2. Mini Hub

a. Jenis ini sama dengan dedicated Hub, hanya

saya memiliki ukuran yang lebih kecil.

b. Biaya yang harus dikeluarkan relatih lebih

murah dibandingkan dengan dedicated Hub.

3. Shared Hub

a. Jaringan VSAT dimiliki dan dioperasional

oleh operator

b. Sebuah Hub digunakan bersama oleh beberapa

perusahaan kecil

c. Perlu koneksi ke Hub karena lokasi Hub

diluar perusahaan

d. Biaya yang dikeluarkan relatif murah

karena biaya digunakan untuk keperluan

sewa.

Page 26: 8-bab-iv-vsat

86

Jaringan VSAT pada umumnya mempunyai beberapa PC

atau dumb terminal yang terhubung dengan VSAT yang

berhubungan dengan komputer pusat, seperti pusat

pemrosesan data. Data dikirim ke terminal vsat dari

data terminal equipment (DTE) yang ditampung dan

ditransmisikan menuju hub dalam bentuk paket.

Terminal VSAT sangat kecil, dan sangat mudah untuk

digunakan dimanapun yang mempunyai garis lurus

dengan satelit. Dengan menghubungkan remote terminal

ke Central HUB, jaringan VSAT sangat mudah

diwujudkan. Data, Suara, Video dapat dikirimkan dari

central hub ke remote sites dan begitu pula

sebaliknya.

Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap

frame memiliki 240 sub-frame. Setiap sub-frame

adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada

data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada

180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa

kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda

tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Pada topologi mesh, sebuah grup vsat berkomunikasi

secara langsung kepada vsat yang lain tanpa melalui

hub.

Page 27: 8-bab-iv-vsat

87

Gambar 27: Konfigurasi Mesh

Konfigurasi ini memungkinkan digunakan jika

satelit mempunyai kemampuan yang tinggi untuk

perangkat antena dan daya, karena antar VSAT hanya 1

hop (delay 0,25 s). Selain itu juga dibutuhkan

kemampuan manajemen jaringan yang handal. Namun

realisasi konfigurasi ini masih jarang.

Pada jaringan mesh, sebuah hub hanya berfungsi

untuk monitoring dan kontrol. Jaringan ini lebih

cocok digunakan untuk aplikasi telephone dan bisa di

adopsi untuk jaringan point to point yang bisa

mempunyai data rate sampai sampai dengan 2Mb/s

Pertimbangan yang harus diperhatikan ketika memilih

konfigurasi jaringan :

1. Aliran informasi

a. Jika diinginkan daerah pancaran yang luas,

konfigurasi jaringan yang baik dengan

menggunakan Skema Star 1 arah

b. Jika perusahaan tersebar dengan

interaktivitas ke kantor pusat, disarankan

menggunakan skema star 2 arah.

Page 28: 8-bab-iv-vsat

88

c. Jika perusahaan tersebar dengan

interaktivitas ke kantor cabang,

disarankan menggunakan mesh.

2. Kualitas dan kapasistas lintasan

a. Konfigurasi star memiliki kapasitas besar

dan kualitas lintasan baik, tetapi delay

propagasinya besar

b. Waktu tunda (delay propagasi)

c. Untuk aplikasi 2 arah : konfigurasi star

memerlukan 2 hop (delay = 0,5 detik),

sedangkan untuk konfigurasi mesh

memerlukan 1 hop dengan delay sebesar 0,25

detik.

3. Kompleksitas jaringan

a. Pada konfigurasi mesh kemampuan satelit

harus handal dan manajemen jaringan lebih

rumit, sehingga biaya menjadi mahal.

Parameter penting pada ODU

a. Band frekuensi transmit dan receive

b. Step size pengaturan frekuensi untuk

frekuensi transmit dan tuning untuk

frekuensi receive.

c. EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)

d. G/T (Figure of Merit) : Parameter RF pada

arah downlink yaitu perbandingan antara

gain antena terhadap temperatur noise di

receiver

e. Gain side lobe antena

Page 29: 8-bab-iv-vsat

89

Parameter penting pada DIU

1. Nomor port

2. Tipe port

3. Kecepatan Port (Bit Rate maksimum data

yang dapat dilewatkan)

Compact Hub Medium Hub Large Hub

Diameter Antena 2 to 5 m 5 to 8 m 8 to 10 m

Transmiter Power :

Ku Band 3-15W SSPA* 3-15W SSPA* 50-100W TWT*

C Band 5-20W SSPA 5-20W SSPA 100-200W TWT

Receiver noise

temperature :

Ku Band 80-120K 80-120K 80-120K

C Band 35-55K 35-55K 35-55K

Cost about $100000 about $500000 about $Million

*SSPA : Solid State Power Amplifier

*TWT :

Travelling Wave

Tube

Tabel 5: Parameter Hub

Teknologi yang disediakan oleh VSAT saat ini ada

lima jenis, yaitu :

1. SCPC (Single Channel Per Carrier)

2. TDM/TDMA (Time Division Multiplexing/Time

Division Multiple Access)

3. FDMA (Frequency Division Multiple Access)

4. DAMA (Demand Assigned Multiple Access)

5. DVB-IP (DVB RS) Digital Video

Broadcasting-Internet Protocol

Page 30: 8-bab-iv-vsat

90

Proses Transmisi

1. Data yang akan ditransmisikan dari remote/user,

terlebih dahulu memasuki modem. Modem yang

digunakan oleh user antara lain adalah PES 5000,

6000, dan 8000. Dalam modem ini data dimodulasi.

Proses modulasi ini menggunakan teknik QPSK

(Quadrature Shift Keying). Modulasi ini bertujuan

untuk mentranslasikan gelombang frekuensi

informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi

yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi

2. Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan

memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF

Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat

Up dan Down Converter. Untuk proses transmit yang

digunakan adalah Up Converter. Up Converter ini

berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari

frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency)

menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Output

sinyal yang dihasilkan adalah 5925 - 6425 MHz

3. Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid

State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan

HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat

diterima oleh satelit.

4. Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari

feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.

Proses Receive

1. Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang

diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn.

Page 31: 8-bab-iv-vsat

91

2. Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low

Noise Amplifier). Dimana LNA ini berfungsi untuk

menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima.

3. Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter

yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF

menjadi sinyal IF.

4. Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF

memasuki perangkat modem untuk melakukan proses

demodulasi, dimana prose demodulasi itu

dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal carrier

dengan informasi yang ada di dalamnya

5. Data informasi kemudian masuk ke dalam CP 4000. CP

4000 ini berfungsi sebagai Cross Connector yang

menghubungkan semua modem-modem yang digunakan,

output dari CP 4000 ini sebesar 2 Mbps

6. Kemudian output dari CP 4000 memasuki perangkat

DDF (Digital Distriution Frame). DDF ini berfungsi

sebagai connector (penghubung) antara multiplexer

dengan multiplexer lain atau perangkat microwave.

7. Selanjutnya output dari DDF masuk kedalam

multiplexer dan Radio System yang berfungsi untuk

mngirimkan data tersebut ke Jakarta - ITMC

(International Telecomunication Maintenance

Centre). Di Jakarta inilah yang akan menetukan

data tersebut sampai ke tujuan melalui media apa

saja antara lain fiber optik dan satelit.