733103c9-0591-4f32-b1ae-cba10eecb6a6
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
-
BIDANG USAHA:Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta
mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait.
KANTOR PUSAT:PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Plaza Tol Taman Mini Indonesia IndahJakarta 13550 - Indonesia
Telepon : 62 (21) 841 - 3526, 62 (21) 841 - 3630Faksimili : 62 (21) 840 1533, 62 (21) 841 3540
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (Perseroan) telah melakukan Aksi Korporasi yaitu Pembelian Saham PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) yang dimiliki oleh PT Waskita Karya (Persero) (Waskita).
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan setelah melakukan penelaahan yang cukup, sepanjang pengetahuan mereka tidak ada fakta penting dan relevan yang tidak dikemukakan yang menyebabkan informasi atau fakta material dalam Informasi Kepada Pemegang Saham ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.
PENDAHULUANKeterbukaan Informasi ini merupakan informasi yang ditujukan kepada Pemegang Saham yang dibuat oleh Perseroan dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan untuk mengumumkan Keterbukaan Informasi atas Transaksi Afiliasi sehubungan dengan Pembelian Saham TLKJ yang dimiliki oleh Waskita dengan maksud untuk memberikan penjelasan, pertimbangan atas traksaksi tersebut yang merupakan bagian rencana strategis Perseroan.Waskita selaku penjual merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan, karenanya Pembelian Saham tersebut merupakan transaksi afiliasi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (Peraturan No. IX.E.1).Sehubungan dengan Pembelian Saham tersebut, Perseroan telah menunjuk (i) KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan sebagai Pihak Independen yang bertugas melakukan penilaian harga saham TLKJ dan memberikan pendapat atas kewajaran nilai penyertaan, (ii) PT Gandamega Serasi sebagai Konsultan Keuangan untuk melakukan Uji Tuntas dari segi keuangan dan Studi Kelayakan (feasibility study) melalui penelitian dan analisa atas Pembelian Saham Waskita, (iii) PT Multi Phi Beta sebagai Konsultan Teknik untuk melakukan tinjauan dari Aspek Teknik dan Traffic terutama pada ruas Jalan Tol Cinere - Jagorawi dan (iv) Karimsyah Law Firm sebagai Konsultan Hukum yang melakukan Uji Tuntas Dari Segi Hukum (Legal Due Diligence) terhadap TLKJ.Bersamaan dengan transaksi Pembelian kepemilikan saham Waskita di TLKJ, Perseroan juga melakukan pembelian saham TLKJ yang dimiliki oleh PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Anak Perusahaan Perseroan yang dimiliki oleh Perseroan sebesar 99%) sebesar 13.000 (tiga belas ribu) saham atau 3,01% (tiga koma nol satu persen). Harga pembelian per lembar saham yang digunakan sama dengan harga pembelian yang dibeli oleh Perseroan dari Waskita.
INFORMASI SINGKAT MENGENAI PERSEROANUmumPerseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation), yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi PT Jasa Marga (Persero), keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH, pada saat itu Notaris di Jakarta.Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan Nomor: 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 Nomor: 100, kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 33 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor: AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-AH.01.10-25313 tanggal 10 Juli 2012Kegiatan Usaha Utama1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/
atau pemeliharaan jalan tol;2. Mengusahakan lahan di Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang SahamPermodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan daftar pemegang saham tanggal 30 Juni 2012 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah:
Pemegang Saham Jumlah SahamPersentaseKepemilikan
Jumlah (Rupiah)
Saham Seri A Dwi Warna Pemerintah Republik Indonesia 1 - 500
Saham Seri B Pemerintah Republik Indonesia 4.759.999.999 70% 2.379.999.999.500
Manajemen : Ir. Agoes Widjanarko, MIP (Komisaris) 80.000 - 40.000.000Ir. Adityawarna (Direktur Utama) 134.500 - 67.250.000Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc (Direktur Operasi) 8.500 - 4.250.000Ir. Abdul Hadi HS, MM (Direktur Pengembangan Usaha) 260.500 - 130.250.000Ir. Reynaldi Hermansjah (Direktur Keuangan) 489.000 - 244.500.000Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc (Direktur SDM dan Umum) 107.500 - 53.750.000
Karyawan 27.346.919 0,40% 13.673.459.500Jumlah Manajemen dan Karyawan 28.426.919 0,41% 14.213.459.500
PT JAMSOSTEK (PERSERO) JHT 106.919.500 1.57% 54.459.750.000Masyarakat (masing-masing dibawah 2%) 1.945.878.861 28.62% 972.939.430.500
Jumlah 6.800.000.000 100,00% 3.400.000.000Susunan Dewan Komisaris dan DireksiBerdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012 dan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :Komisaris Utama : Ir. Agoes Widjanarko, MIPKomisaris : Drs. Ibnu Purna Muchtar, SE., MA.Komisaris : DR. Joyo WinotoKomisaris : Prof. Dr. Akhmad SyakhrozaKomisaris (Independen) : Mayjen (Purn) SamsoedinKomisaris (Independen) : Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH., MHDirektur Utama : Ir. AdityawarmanDirektur Operasi : Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc Direktur Keuangan : Ir. Reynaldi HermansjahDirektur Pengembangan Usaha : Ir. Abdul Hadi Hs., MM.Direktur SDM dan Umum : Ir. Muh. Najib Fauzan, Msc.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN SAHAM1. Alasan dan Latar Belakang Pembelian Saham Sesuai dengan kegiatan usaha utama Perseroan yaitu merencanakan,
membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait dan rencana strategi bisnis Perseroan untuk terus mengembangkan dan ekspansi jalan tol di Indonesia secara berkelanjutan, maka Perseroan melakukan upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Perseroan.
Dalam perkembangannya Perseroan telah mengelola dan mengoperasikan jalan tol sepanjang 545 km pada tahun 2012 yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Diperkirakan pada tahun 2014 Perseroan akan mengoperasikan panjang jalan tol sekitar 738km atau naik 39,1% dibandingkan tahun 2012. Selain itu, Perseroan juga telah mengoperasikan jalan tol di luar pulau Jawa yaitu jalan tol Belmera yang menghubungkan Pelabuhan Belawan ke Medan dan Tanjung Morawa.
Jalan tol merupakan salah satu sarana/infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan yang memadai. Perseroan sebagai operator terbesar jalan tol di Indonesia dituntut untuk dapat ekspansif dalam mengembangkan infrastruktur tersebut. Selain itu, pertumbuhan jalan tol di Indonesia relatif lambat dibandingkan beberapa Negara di Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, negara Malaysia saat ini sudah memiliki jalan tol dengan panjang yang hampir mencapai 4.000 km, sedangkan panjang jalan tol di Indonesia baru mencapai +/- 750 km.
Aksi Korporasi Perseroan melalui Pembelian Saham TLKJ yang dimiliki oleh Waskita, merupakan bagian rencana strategis Perseroan untuk melakukan ekspansi jalan tol secara berkelanjutan dan kebijakan Perseroan untuk membangun jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah beroperasi sehingga dapat saling mendukung terjaminnya pencapaian target volume lalu lintas, baik untuk ruas yang telah beroperasi maupun ruas tol yang baru.
2. Obyek Transaksi Saham TLKJ yang dimiliki oleh Waskita sebanyak 18,14% (delapan belas
koma empat belas persen) atau 76.208 (tujuh puluh enam ribu dua ratus delapan) lembar saham.
3. Nilai Transaksi Nilai Transaksi yang telah disepakati dalam Akta Jual Beli Saham No. 18
tanggal 6 Agustus 2012 adalah sebesar Rp117.931.194.128 (seratus tujuh belas miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta seratus sembilan puluh empat ribu seratus dua puluh delapan Rupiah).
4. Pertimbangan Sehubungan Dengan Pembelian Saham Dalam rangka Pembelian Saham, Perseroan memiliki pertimbangan, antara
lain :a. Waskita menawarkan kepemilikan sahamnya di TLKJ kepada
Perseroan;b. Meningkatkan kepemilikan jumlah ruas dan panjang jalan tol;c. Mengembangkan pertumbuhan kinerja Perseroan melalui Non Organic
Growth;d. Mengembangkan jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang
sudah beroperasi sehingga berintegrasi saling meningkatkan traffic baik jalan tol eksisting maupun jalan tol ruas baru;
e. Meningkatkan sistem pengoperasian dan layanan yang terintegrasi;f. Jalan tol ruas baru memiliki kelayakan finansial yang baik.
Keterangan Mengenai Pihak-Pihak Dalam Pembelian SahamTLKJUmumTLKJ berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah Badan Hukum Indonesia, merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. TLKJ didirikan pada tahun 2006 dengan Akta Pendirian No.18 tanggal 19 Januari 2006 dengan judul Akta Pendirian
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI
Perseroan Terbatas PT Translingkar Kita Jaya, dibuat dihadapan Agus Madjid, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, pada tanggal 22 Desember 2008 kembali mengalami perubahan berdasarkan keputusan RUPS TLKJ yang keputusannya dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.05 tanggal 30 Desember 2006, dibuat dihadapan Doddy Radjasa Waluyo, SH, Notaris di Jakarta.TLKJ merupakan konsorsium dari 4 perusahaan di Indonesia terdiri dari PT Transindo Karya Investama yang merupakan anak perusahaan kelompok Kompas Gramedia, Waskita, JLJ dan PT Kopnatel Jaya berhasil memenangkan tender pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Ruas Cinere Jagorawi dari Pemerintah.Kegiatan UsahaKegiatan usaha TLKJ adalah melakukan pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Ruas Cinere Jagorawi dari Pemerintah. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, TLKJ dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :a. Menyelenggarakan dan melaksanakan proyek jalan tol yang meliputi :
Perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, bangunan pelengkap, perlengkapan jalan dan fasilitas tol;
Investasi dan penyediaan jasa penunjang di bidang jalan tol termasuk manajemen pengoperasian, pemeliharaan, pelayanan umum, fasilitas umum dan sarana iklan luar ruang;
Memberikan jasa konstruksi di bidang manajemen investasi, proyek pembangunan, pengembangan dan penyelenggaraan jalan tol;
b. Melaksanakan dan/atau memberikan konsultasi dalam hal : Pembuatan desain konstruksi fasilitas umum jalan dan jembatan; Penyediaan manajemen proyek yang berkaitan dengan konstruksi seperti
evaluasi penawaran, perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pembangunan proyek;
Pengoperasian proyek;c. Menjalankan segala kegiatan dalam usaha untuk mencapai dan yang selaras
dengan maksud dan tujuan tersebut diatas dan menjalankan usahanya baik atas tanggungan sendiri maupun bersama-sama dengan orang atau badan lain, dengan cara dan bentuk sesuai dengan keperluan dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang SahamKomposisi pemilikan saham TLKJ telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan keputusan RUPS TLKJ Anggaran Dasar TLKJ kembali mengalami perubahan berdasarkan keputusan RUPS TLKJ tanggal 22 Desember 2008 yang keputusannya dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.05 tanggal 30 Desember 2006, dibuat dihadapan Doddy Radjasa Waluyo, SH, Notaris di Jakarta. Dalam RUPS ini para pemegang saham untuk meningkatkan modal ditempatkan/disetor TLKJ dari semula sebesar Rp240.000.000.000 (dua ratus empat puluh miliar rupiah) menjadi sebesar Rp420.000.000.000 (empat ratus dua puluh miliar rupiah).Dengan perubahan ini, maka struktur permodalan TLKJ menjadi sebagai berikut :Modal Dasar : Rp520.000.000.000 (lima ratus dua puluh miliar
rupiah) terbagi atas 520.000 (lima ratus dua puluh ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta rupiah)
Modal Ditempatkan : Rp420.000.000.000 (empat ratus dua puluh miliar rupiah) terbagi atas 420.000 (empat ratus dua puluh ribu) saham
Modal Disetor : Rp420.000.000.000 (empat ratus dua puluh miliar rupiah) terbagi atas 420.000 (empat ratus dua puluh ribu) saham
Berikut susunan pemegang saham sebelum transaksi pembelian saham TLKJ oleh Perseroan :
Pemegang SahamSebelum Transaksi
Jumlah Saham
Total Nilai (Rp juta)
%
PT Transindo Karya Investama 327.634 327.634 78,01%PT Waskita Karya (Persero) 76.208 76.208 18,14%PT Jalantol Lingkar Jakarta 13.000 13.000 3,10%PT Kopnatel Jaya 3.158 3.158 0,75%Jumlah 420.000 420.000 100,00%
Berikut susunan pemegang saham setelah transaksi pembelian saham TLKJ oleh Perseroan :
Pemegang SahamSetelah Transaksi
Jumlah Saham
Total Nilai (Rp juta)
%
PT Transindo Karya Investama 327.634 327.634 78,01%PT Kopnatel Jaya 3.158 3.158 0,75%PT Jasa Marga (Persero) Tbk 89.208 89.208 21,24%Jumlah 420.000 420.000 100,00%
Catatan:Selain pembelian saham milik Waskita Perseroan juga membeli kepemilikan seluruh saham PT Jalantol Lingkar Jakarta, anak perusahaan Perseroan yang dimiliki 99,00%.
Susunan Dewan Komisaris dan DireksiSusunan pengurus TLKJ sejak tanggal 6 Agustus 2012, adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Ir. Reynaldi HermansjahKomisaris : Antonius Irwan OetamaKomisaris : Ir. Teddy SuriantoKomisaris : Ir. Peter Martungkar Manjuntak, MBA
Direktur Utama : Ir. Hilman Muchsin, MM, MTDirektur : Cherly Piktiyani SantosoDirektur : Theresia Asih WinantiDirektur : Ir. Budi Pramono
Informasi Singkat Mengenai PT Waskita Karya (Persero) (Waskita)Riwayat Singkat PerseroanPerseroan didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama Volker Aaneming Maatschappij N.V. yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (P.N.) Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.62 Tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 2961, serta diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.83 Tahun 1961 dan Tambahan Lembaran Negara No.2217, yang berlaku surut hingga tanggal 1 Januari 1961, dan Perseroan pada saat itu berkedudukan di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 140 tanggal 20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai notaris pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH,01.10-19055 tanggal 27 Juli 2010 dan telah didaftarkan di Daftar Perseroan pada Sisiminbakum di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0056220.AH01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Juli 2010, dan juga didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UU WDP yaitu di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur dibawah TDP No. 09.04.1.42.00065 tanggal 15 Desember 2011.
Kegiatan UsahaUntuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Waskita dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:Pekerjaan pelaksanaan konstruksi, jasa pertambangan, pekerjaan terintegrasi EPC, rancang bangun (Design and Build), layanan jasa konsultasi (Konsultan) manajeman, building manajemen, pabrikasi bahan dan komponen bangunan, pabrikasi komponen dan peralatan kosntruksi, pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik, penyewaan peralatan konstruksi, layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi, investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana dasar serta industri, melakukan usaha di bidang agro industri, ekspor impor, perdagangan umum, pengelolaan kawasan, system development, layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan dan pengembangan royalti.Sampai dengan saat ini, kegiatan usaha utama Waskita adalah bergerak dalam bidang Konstruksi.
Struktur Permodalan dan Pemegang SahamSesuai dengan Akta Notaris Sutjipto, SH, M.Kn. No. 140 tanggal 20 Juli 2010, berikut struktur permodalan dan pemegang saham Waskita :
Keterangan Jumlah Saham Jumlah (Rp)Persentasi
(%)Modal Dasar Seri A Dwiwarna 186.900 186.900.000.000 0,93%Seri B 20.000.000 533.100.000.000 99,07%Jumlah Modal Dasar 20.186.900 720.000.000.000 100,00%Modal ditempatkan dan disetor penuh :Pemerintah Republik IndonesiaSeri A Dwiwarna 180.000 180.000.000.000 1,00%PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero)Seri B 17.820.000 474.992.100.000 99,00%Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 18.000.000 654.992.100.000 100,00%Saham Seri A Dwiwarna dalam Porpetel
6.900 6.900.000.000
Saham Seri B dalam Porpetel 2.180.000 58.107.900.000Jumlah Saham dalam Porpetel 2.186.900 65.007.900.000
Susunan Dewan Komisaris dan DireksiSusunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :Komisaris Utama : Iwan Nursyirwan DiarKomisaris : Soemarno Soerono Komisaris : Kohirin Suganda SaputraKomisaris : Arif BurhanudinKomisaris : Leon Muhamad
Direktur Utama : M. CholiqDirektur Keuangan : Tunggul RajagukgukDirektur Pengembangan & SDM : Bambang Heru PurnomoDirektur Operasi I : Didi TriyonoDirektur Operasi II : Desi ArryaniKeterangan Mengenai Hubungan dan Sifat Hubungan AfiliasiTransaksi jual beli saham yang dilakukan antara Perseroan dengan Waskita, merupakan Transaksi Afiliasi. Mengingat secara tidak langsung Waskita dikendalikan oleh Negara Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA), maka antara Perseroan dengan Waskita dikendalikan oleh pihak yang sama yaitu Negara RI, selaku pemegang saham utama Perseroan.Hubungan Kepemilikan
Republik Indonesia Publik
PT PPA
100%70% 30%
99% 1%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
PT Waskita Karya
PIHAK-PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSIPihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan dalam transaksi ini antara lain :1. Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy & Rekan selaku Penilai
Independen yang memberikan penilaian atas nilai pasar wajar saham TLKJ sejumlah 18,14%;
2. PT Gandamega Serasi selaku Konsultan Keuangan yang melaksanakan Uji Tuntas Aspek Keuangan dan memberikan analisis kelayakan atas investasi pembelian 18,14% saham TLKJ;
3. PT Multi Phi Betha selaku Konsultan Teknik yang melakukan Uji Tuntas Aspek Teknik dan Traffic untuk mendapatkan biaya proyek yang wajar serta efisien dan mendapatkan gambaran potensi lalu lintas dari Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi;
4. Karimsyah LawFirm selaku Konsultan Hukum yang ditunjuk Perseroan untuk membantu sehubungan dengan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang terkait dengan transaksi Pembelian Saham.
RINGKASAN PENDAPAT PIHAK-PIHAK INDEPENDEN1. Konsultan Penilai/Appraisal Saham KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan Obyek Transaksi Obyek transaksi adalah Kepemilikan saham Waskita di TLKJ sebanyak
18,14% (delapan belas koma empat belas persen) atau 76.208 (tujuh puluh enam ribu dua ratus delapan) lembar saham;
Tujuan Tujuan penilaian adalah memberikan pendapat tentang nilai dari obyek
transaksi, pada tanggal 31 Agustus 2011, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai yang wajar dari obyek transaksi yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan oleh manajemen Perseroan dan Waskita dalam pelaksanaan Rencana Transaksi.
Asumsi Asumsi yang digunakan dalam penilaian diperoleh berdasarkan data proyek,
laporan keuangan, daftar aktiva, perjanjian Penguasahaan Jalan tol Cinere-Jagorawi dan diskusi dengan manajemen TLKJ, Perseroan dan Waskita. Asumsi yang digunakan antara lain :a. Penyelesaian proyek jalan tol Seksi 1 tahun 2012, Seksi 2 tahun 2014 dan
Seksi 3 tahun 2015.b. Total Biaya investasi Rp1,6 triliun, Seksi 1 Rp89,8 miliar, Seksi 2 Rp580
miliar dan Seksi 3 Rp935,5 miliar. Eskalasi harga 6% per tahun, mulai tahun 2012.
c. Proyeksi Volume lalu lintas : Kendararaan/hari.d. Kenaikan tariff 12% per 2 tahun dimulai tahun 2014.Standar penilaian mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 yaitu nilai pasar wajar dengan menggunakan estimasi jumlah uang tunai atau bersifat ekuivalen yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual-beli perusahaan atau saham atau kepentingan dalam pembeli dan penjual yang keduanya memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi, bertindak tanpa ada keterpaksaan dan masing-masing memiliki fakta dan informasi yang relevan (SPI 2007-PPPI 6.3.26)Metode PenilaianMetode penilaian saham dengan menggunakan metode diskonto arus kas, metode penyesuaian aktiva bersih, dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek. Diskon yang digunakan sebagai diskon minoritas sebesar 30%, hal ini mencerminkan pengurangan terhadap nilai dari penyertaan mayoritas yang dinilai sebagai pengaruh dari ketiadaan pengendalian dari pemilik yang berada dalam posisi minoritas atau dibatasi pengendaliannya. Selain itu dikenakan diskon marketibilitas sebesar 30%, yang merupakan pengurangan terhadap nilai dari saham perusahaan yang dinilai tidak likuidnya saham perusahaan tersebut untuk diperdagangkan.
Ringkasan Hasil PenilaianNilai pasar wajar Objek Transaksi pada tanggal 31 Agustus 2011 adalah sebesar Rp1.547.491 per saham. Nilai pasar wajar saham sejumlah 18,14% atau 76.208 lembar dengan nilai pasar per lembar saham sebesar Rp1.547.491 menjadi sebesar Rp117.931.194.128 atau dibulatkan menjadi Rp117.931.000.000 (seratus tujuh belas miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta rupiah).
2. Konsultan Keuangan PT Gandamega Serasi Tujuan penugasan adalah untuk melakukan Uji Tuntas Aspek Keuangan dan
Studi Kelayakan (feasibility study) investasi melalui penelitian dan analisa atas rencana pembelian 18,14% saham TLKJ milik Waskita.
Tingkat kelayakan investasi Net Present Value (NPV) : bertujuan untuk melihat layak-tidaknya rencana
transaksi di masa depan ditinjau pada saat sekarang dari segi keuangan. Dengan tingkat diskonto 14,85% diperoleh NPV sebesar Rp94,63 miliar. NPV positif menunjukkan bahwa rencana transaksi tersebut layak.
Internal Rate of Return (IRR) : suatu investasi yang memiliki nilai IRR yang lebih besar dari discount rate yang digunakan berarti menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. Dari hasil perhitungan diperoleh IRR Ekuitas sebesar 17,05%, lebih tinggi dari tingkat diskonto yang digunakan yaitu sebesar 14,85%.
Payback Period : bertujuan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi pada investor, dari hasil perhitungan diperoleh payback period rencana transaksi adalah 10 tahun 11 bulan.
Profitability Index (PI) atau Benefit/cost (B/C) Ratio : bertujuan untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas operasi yang akan diperoleh di masa depan dengan nilai sekarang dari biaya investasi. Hasil perhitungan PI selama masa periode proyeksi adalah 2,35 (lebih tinggi dari 1 menunjukkan bahwa Rencana Transaksi Layak).
3. Konsultan Teknik PT Multi Phi Beta Tujuan Konsultan Teknik untuk melakukan tinjauan dari aspek Teknik dan
Traffic terutama pada ruas Jalan Tol Cinere Jagorawi, sehingga diperoleh biaya proyek yang wajar serta efisien dan mendapatkan gambaran potensi lalu lintas dari Proyek Jalan Tol Cinere Jagorawi.
Aspek Teknik Berdasarkan hasil laporan dari Konsultan Teknis terkait dengan pembangunan
Ruas Tol Cinere-Jagorawi, berikut adalah ringkasan laporan tersebut :1. Rencana pengembangan jalan : Jalan Tol Ruas Cinere-Jagorawi
a. Panjang Jalan : 14,64 Km Terdiri dari : Seksi I : Jagorawi-Raya Bogor : 3,70 Km Seksi II : Raya Bogor-Kukusan : 5,50 Km Seksi III : Kukusan-Cinere : 5,44 Km b. Jumlah Lajur : Seksi I : 2 x 3 lajur (langsung) Seksi II & III : Awal : 2 x 2 lajur Akhir : 2 x 3 lajur (pelebaran kedalam)
Pekerjaan Konstruksi untuk semua struktur untuk tiap seksi meliputi lintas atas dan lintas bawah jalan tol, akan dibangun langsung untuk 2x3 lajur
Pelebaran lajur tambahan menjadi 2x3 lajur akan dimulai dibangun pada tahun 2018 atau apabila jumlah LHR telah melampaui v/c-ratio 0,8
Pekerjaan Interchange Krukut (Krukut Junction) akan dilakukan pada tahun 2018 atau bersamaan dengan waktu pembangunan Jalan Tol Ruas Depok Antasari
Pekerjaan konstruksi Jembatan Pesanggrahan (STA 9+256 s/d STA 9+723) akan dilakukan pada tahun 2018 atau bersamaan dengan waktu pembangunan Jalan Tol Ruas Cinere - Serpong
c. Jumlah simpang susun : Junction : 2 buah (Cimanggis, Krukut) Interchange : 4 buah (Raya Bogor, Raya Margonda,
Raya Kukusan, Raya Limo) d. Jumlah viaduct : 17 buah e. Jumlah jembatan : 23 buah (termasuk jembatan sungai) f. Jumlah Pedestrian Bridge : 1 buah (JPO) Box : 2 buah (Ananta Kupa, Koperasi) g. Kantor Operasional : 1 unit (termasuk fasilitas pendukung)
2. Biaya Konstruksi
No Keterangan PPJT (Rp) Hasil Konsultan Teknis (Rp)
1. SEKSI I 305.490.913.550,00 319.823.744.200,002. SEKSI II 397.264.466.393,00 410.528.439.100,003. SEKSI III 408.736.292.494,00 425.970.056.100,00 TOTAL BIAYA 1.111.491.672.437,00 1.156.322.239.400,00
3. Jadwal Pengadaan Tanaha. Seksi I : s/d Desember 2010 (Sesuai Berita Acara Serah
Terima Tanah Bebas untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol Cinere Jagorawi Seksi-I (SS Cimanggis SS Raya Bogor) Nomor BA.246/BPJT/KE/TN/01/05/2010 tanggal 22 April 2010)
b. Seksi II : April 2010 s/d Juni 2011c. Seksi III : Juli 2011 s/d Maret 2012
4. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Konstruksi dimulai sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
oleh BPJT sebagai berikut: a. Seksi I : Agustus 2010 s/d Agustus 2011 b. Seksi II : Juli 2011 s/d Juni 2012 c. Seksi III : April 2012 s/d Maret 2013
5. Jadwal Operasi a. Seksi I : Oktober 2011 b. Seksi II : Agustus 2011 c. Seksi III : Mei 2013
Aspek Lalu LintasPerkiraan volume lalu lintas awal (kendaraan per hari) menurut PPJT, seperti yang digambarkan dalam table berikut :
Ruas Golongan Volume Lalu lintas (kendaraan/hari)Jalan Tol Kendaraan 2011 2012 2013 2014
Gol I 27.189 30.558 36.058 43.991 Gol II 1.182 1.329 1.568 1.913Seksi-I Gol III 591 664 784 956 Gol IV 296 332 392 478 Gol V 296 332 392 478 Jumlah 29.554 33.215 39.194 47.816 Gol I - 30.558 36.058 43.991 Gol II - 1.329 1.568 1.913Seksi-II Gol III - 664 784 956 Gol IV - 332 392 478 Gol V - 332 392 478 Jumlah - 33.215 39.194 47.816
Ruas Golongan Volume Lalu lintas (kendaraan/hari)Jalan Tol Kendaraan 2011 2012 2013 2014
Gol I - - 36.058 43.991 Gol II - - 1.568 1.913Seksi-III Gol III - - 784 956 Gol IV - - 392 478 Gol V - - 392 478
Jumlah - - 39.194 47.816Keterangan : PPJT : Lampiran Dokumen Berita Acara Evaluasi Penerusan Pengusahaan Jalan Tol, Ruas : Cinere Jagorawi (Cimanggis), Depok, Jawa Barat)
4. Konsultan HukumKarimsyah LawfirmSecara ringkas Karimsyah Lawfirm memberikan pendapat hukum bahwa transaksi dalam rangka pembelian saham milik Waskita di TLKJ, Perseroan selaku perusahaan publik wajib untuk memenuhi persyaratan dan tata cara yang diatur dalam UUPT serta peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM LK.
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIDewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan ini menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dalam laporan ini dan seluruh informasi tersebut tidak menyesatkan.Direksi Perseroan menyatakan bahwa transaksi Pembelian Saham TLKJ yang dimiliki Waskita oleh Perseroan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1. Direksi Perseroan dengan ini menyatakan bahwa Transaksi yang dilakukan oleh Perseroan sebagaimana diuraikan di atas tidak termasuk Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2.
INFORMASI TAMBAHANBagi pihak yang memerlukan informasi tambahan dapat menghubungi Perseroan pada jam kerja di alamat berikut:
PT Jasa Marga (Persero) TbkPlaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13550 - IndonesiaTelepon : 62 (21) 841 - 3526, 62 (21) 841 - 3630Faksimili : 62 (21) 840 1533, 62 (21) 841 3540
8 x 430 mm
Terbit di Hr. Bisnis Indonesia