7 tokoh terkenal yang ternyata menderita disleksia

18
7 Tokoh terkenal yang ternyata menderita DISLEKSIA MERDEKA.COM - Disleksia adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang kesulitan membaca dan menulis. Hal ini biasanya terdeteksi ketika seseorang masih kanak- kanak, dan seringkali membuat mereka memiliki kemampuan belajar yang berada di bawah rata-rata. Meski begitu, disleksia tak mempengaruhi besarnya kecerdasan seseorang, hanya membuat mereka kesulitan untuk membaca dan menulis. Penderita disleksia terlihat seperti kebanyakan orang. Keadaan ini memang tak terlihat secara fisik. Namun orang yang memiliki disleksia akan mengalami kesulitan ketika mereka harus membaca, menulis, mengurutkan angka, atau menerima perintah. Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi sukses. Berikut adalah beberapa tokoh terkenal yang diketahui memiliki disleksia. 1. Leonardo da Vinci Siapa yang tak kenal dengan Leonardo da Vinci , sang pencipta Mona Lisa dan pelukis The Last Supper. Hingga saat ini nama da Vinci masih sangat melegenda dan diperbincangkan oleh banyak orang. Pelukis terkenal ini ditengarai adalah seorang yang menderita disleksia. Hal ini diindikasikan oleh tulisan tangan Da Vinci. Da Vinci seringkali menuliskan ide-ide penemuannya dengan tulisan tangan. Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan. Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci

Upload: rizkisilva18

Post on 20-Oct-2015

337 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tokoh sukses dengan disleksia

TRANSCRIPT

7 Tokoh terkenal yang ternyata menderita DISLEKSIAMERDEKA.COM - Disleksia adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang kesulitan membaca dan menulis. Halinibiasanya terdeteksi ketika seseorang masih kanak-kanak, dan seringkali membuat mereka memiliki kemampuan belajar yang berada di bawah rata-rata. Meski begitu, disleksia tak mempengaruhi besarnya kecerdasan seseorang, hanya membuat mereka kesulitan untuk membaca dan menulis.

Penderita disleksia terlihat seperti kebanyakan orang. Keadaan ini memang tak terlihat secara fisik. Namun orang yang memiliki disleksia akan mengalami kesulitan ketika mereka harus membaca, menulis, mengurutkan angka, atau menerima perintah.

Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi sukses. Berikut adalah beberapa tokoh terkenal yang diketahui memiliki disleksia.

1. Leonardo da Vinci

Siapa yang tak kenal denganLeonardo da Vinci, sang pencipta Mona Lisa dan pelukis The Last Supper. Hingga saat ini nama da Vinci masih sangat melegenda dan diperbincangkan oleh banyak orang. Pelukis terkenal ini ditengarai adalah seorang yang menderita disleksia. Hal ini diindikasikan oleh tulisan tangan Da Vinci.

Da Vinci seringkali menuliskan ide-ide penemuannya dengan tulisan tangan. Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan. Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci sangat mendetail dan rinci, sekaligus brilian.

2. Agatha Christie

Anda penggemar cerita-cerita detektifHercule Poirotdan Miss Marple? Tentunya Anda sudah tak asing dengan sang pencerita ulung Agatha Christie. Hingga kini cerita-cerita misteri Agatha Christie telah terjual miliaran kopi. Agatha Christie juga diketahui menderita disleksia.

Namun hal ini tak menghentikannya untuk menjadi orang yang kreatif. Agatha pun tak lelah belajar untuk menulis dan membuat novel-novel misterinya yang hebat dan selalu bisa menyergap pembacanya. Hingga saat ini novel-novelnya telah menginspirasi banyak novelis serta pembuatfilm.

3. Muhammad Ali

Muhammad Ali, seorang petinju yang telah melegenda ternyata adalah penderita disleksia. Muhammad Ali sendiri mengaku bahwa ketika masih sekolah, guru-guru selalu mengatainya bodoh. Hal ini karena Muhammad Ali kecil tak bisa membaca buku pelajarannya.

Selain itu, Muhammad Ali juga tak diterima untuk bergabung dengan militer karena kemampuan bahasanya yang buruk. Meski begitu, ini tak membuat Muhammad Ali menyerah dengan dirinya. Terbukti kemudian dia menjadi salah satu petinju terhebat dan terpopuler di dunia. Muhammad Ali juga terkenal dengan frase legendarisnya: "Float like a butterfly and sting like a bee."

4. John Lennon

"You may say I'm a dreamer... but I'm not the only one." Anda tentu hafal dengan pelantun syair tersebut. Ya,diaadalah John Lennon, salah satu personil band The Beatles yang melegenda. Dengan bakatnya yang hebat dalam menulis lirik dan lagu, tak banyak yang mengira bahwa Lennon adalah penderita disleksia.

Justru karena disleksia yang dideritanya, Lennon berhasil menggubah lirik dan lagu miliknya sendiri. Disleksia membuatnya sulit mengingat lirik lagu favoritnya, sehingga Lennon kemudian membuat lirik dan menggubah lagunya sendiri. Dari sana lah Lennon kemudian menekuni bidang musik hingga dia menjadi legenda.

5. Steven Spielberg

Steven Spielberg, seorang sutradara dan pembuat film yang paling fenomenal di masanya melalui Jurassic Park. Di balik kehebatannya membuat film, Spielberg ternyata juga seorang penderita disleksia. Spielberg kemudian 'melarikan' diri dari penyakitnya dan berfokus pada pembuatan film.

Spielberg menjelaskan mengenai perjuangannya melawan disleksia dan bagaimana masalah tersebut telah membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk menjadi besar melalui karir perfilman. Spielberg juga tak membiarkan kekurangan tersebut mengganggu kehidupan profesionalnya.

6. Albert EInstein

Nama Albert Einstein saat ini seolah telah identik dengan kata 'jenius'. Namun siapa sangka, penemu teori relativitas ini ternyata juga seorang penderita disleksia. Meski begitu, faktanya menderita disleksia tak membuat Einstein menyerah.

Einstein diketahui menderita disleksia ketika dia sering gagal mengingat hal-hal sederhana. Einstein tak bisa mengingat jumlah bulan dalam setahun, namun dia bisa berhasil menyelesaikan formula matematika tersulit. Einstein juga diketahui tak bisa menalikan tali sepatunya dengan benar, namun kejeniusannya terbukti membuatnya bisa sukses dan melegenda hingga saat ini.

7. Henry Ford

Henry Ford adalah seorang enterpreneur yang menjadi penemu Ford Motor Company. Kebanyakan dari Anda mungkin hanya familiar dengan nama belakangnya yang kini digunakan sebagai merek mobil. Semasa kecilnya, Ford harus berjuang keras untuk bisa membaca dan menulis. Meski begitu, dia juga dikenal memiliki kemampuan untuk memperbaiki barang.

Meski Ford kecil susah membaca, namun dia menjadi yang tercepat ketika harus memperbaiki jam. Meski memiliki disleksia, Ford tak berhenti belajar dan berusaha. Salah satu rahasia suksesnya adalah tak pernah berhenti belajar dan tak pernah menyerah. Filosofi Ford bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini lebih rajin dan lebih baik. Tak heran, dengan semangatnya itu, Ford menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Itulah beberapa tokoh terkenal yang diketahui menderita disleksia. Selain tujuh tokoh di atas, masih banyak lagi tokoh yang diketahui memiliki disleksia seperti Alexander Graham Bell, Pablo Picasso, Robin William, aktor Orlando Bloom dan aktris Kiera Knightley, seniman Andy Warhol, Presiden Amerika Winston Churchill, dan lainnya.

Orang-orang yang berhasil dan sukses bukan berarti orang yang sempurna dan memiliki segala kemampuan yang diinginkannya. Mereka adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan kekurangan mereka dan berjuang dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka semua adalah orang yang mengetahui kelebihannya dan berjuang untuk sukses dengan kekuatan mereka.

http://forums.merdeka.com/threads/3028-7-Tokoh-terkenal-yang-ternyata-menderita-DISLEKSIA

TEMPO.CO,Jakarta- Jika ditanya rute jalan dari rumahnya di Bintaro menujustudioTrans TV, Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo atau Deddy Corbuzier, 35 tahun, tak bisa menjelaskannya. Bahkan, ia tak ingat rute jalan dari rumahnya ke rumah mertuanya.

"Apalagi nama Anda, 100 persen saya tidak tahu," ujarnya kepada Heru Triyono dan fotografer Yoseph Arkian dariTempo, yang mengikutinya nyaris separuh hari, Selasa lalu.

Nama bintang tamu di acaraHitam Putihpun selalu dituliskan di papan putih di bibir panggung agar ia bisa melihatnya. Kelupaan itu pernah terjadi saat bintang tamunya komposer ternama Addie M.S. Untung Addie tak tersinggung.

Itu terjadi karena Deddy mengidap disleksia, semacam gangguan otak, di mana pengidapnya kerap tak bisa menghafal, membaca, juga menulis. Dalam kasus Deddy, otak kirinya yang tak berfungsi baik. Namun demikian, Deddy mengaku memilikiintelligence quotient(IQ) 160. Jika benar, itu artinya kecerdasan Deddy setara denganAlbert Einstein. Benar atau tidak, kita tak tahu. Jangan-jangan dia juga lupa berapa sebenarnya tingkat IQ-nya.

Disleksia ini membuat Deddy sempat tak naik kelas saat SD. "Saya tidak naik kelas, tapi ayah tidak marah, katanya. Padahal, saat itu ayahnya tidak tahu dia mengidap disleksia. Itulah yang membuat Deddy semakin kagum pada ayahnya.

Ia baru menyadari dirinya mengidap disleksia saat SMA. Ia sering bingung karena seringlupa. Yang pasti ia tidak bisa ingat nama orang, apalagi nama jalan. Untungnya, ia selalu diantar sopir sejak kecil. Karena disleksia ini pula, Deddy memilih kuliah di Jurusan Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta selulus dari SMA Santa Theresia. "Saya ingin menerapi diri sendiri, tuturnya.

Kemungkinan, kata Deddy, karena disleksia ini ia menjadi pribadi yang blakblakan dalam berbicara sehingga dia terkesan tidak menyenangkan. Ia pun mengakui tidak memiliki teman dekat dari dulu, kecuali sang istri. Ia juga tidak pernah bergaul dengan teman-temannya. "Saya ini kuper (kurang pergaulan) dan seperti anti-sosial," katanya.

Deddy pun mengaku banyak yang tidak suka dengan perangainya saat syuting. Bahkan, ada bintang tamu yang pulang karena dimaki-maki olehnya. "Serius. Bintang tamu itu pulang. Dia artis laki-laki," ujar Deddy yang mengambilmasterpsikologi di Universitas London, Inggris.

Di sela-sela kesibukannya, pria berusia 35 tahun ini menghabiskan waktu bersama putranya, Askanio Nikola Corbuzier, 6 tahun. Ia kadang-kadang menyalurkan hobi menulisnya diblog.http://www.tempo.co/read/news/2012/11/18/219442414/Deddy-Corbuzier-Pengidap-Disleksia-yang-Sukses

kisah penderita dyslexia/disleksia yang sukses, hebat dan mendunia: Orlando BloomDyslexia/disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuanbelajarpada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.Gambaran mudahnya adalah ketika saya mencoba membaca beberapa kalimat dengan huruf sansekerta ataukatakana(jepang), semua terlihat asing dan tentu saja saya kesulitan menyusun kalimat dari huruf tersebut. hal semacam ini dialami penderita dyslexia sejak usia dini.Penderita dyslexia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Dyslexia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Haliniyang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar, atau tidak dapat menerima perintah yang berurutan, misalnya: baca kalimat pertama pada paragraf ketiga bab 4 di halaman 71 ! Butuh ratusan detik hingga si penderita dapat menerima dan melakukan perintah tersebut.

Dibalik kekurangan para penderita dyslexia tersebut, terdapat faktaluarbiasa mengenai kelebihan penderita dyslexia pada umumnya, yakni : Problem-solving, daya imajinasi dan kreativitas di atas rata-rata orang normal kebanyakan, yang tersimpan dalam otak kanan! Artinya apabila kekurangan tersebut disembuhkan, peluang untuk menjadi orang hebat yang mendunia terbuka lebar!

Secara teori dan fakta, dyslexia bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun dibutuhkan usaha dan keinginan ekstra keras untuk dapat sembuh.Orlando Bloom, Aktor Hollywood papan atas adalah satu diantara orang-orang luar biasa penderita dyslexia yang dapat sembuh dan mencapai kesuksesan yang mendunia.

Orlando JonathanBlanchardBloom, atau yang lebih dikenal dengan Orlando Bloom merupakan aktor papan atas yang meraih kesuksesan di perfilman dunia pada awal tahun 2000-an, setelah memerankan Legolas di trilogi film The Lord of the Rings yang kemudian menjelma menjadi aktor sukses setelah memastikan diri sebagai salah satu aktor utama dalam film-film blockbuster Hollywood, seperti Troy, Elizabethtown danKingdom of Heaven, independen Haven. Bloom juga telah sukses memerankan Will Turner di tiga film Pirates of The Caribbean: Pirates of the Caribbean: Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest dan Pirates of the Caribbean: At World's End.

Namun siapa sangka Bloom adalah salah satu penderita dyslexia. Berikut kisah dan pernyataan Bloom tentang dyslexia yangdiaalami saat usia dini:

"Masa kecil saya penuh perjuangan dan kerja keras, sayaharusbekerja tigakali lebihkeras daripada orang kebanyakan untuk mempelajari suatu hal"Lanjutnya, "Saya sangat frustasi dengan ketidakmampuan belajar, dan itu membuat saya merasa bodoh"

Jalan menjadi terang ketika Bloom berusia tujuh tahun, saat di tes dan di diagnosa mengalami dyslexia namun disaat bersamaan diketahui bahwa ia mempunyai IQ tinggi. Diagnosa ini membuatnya sadar bahwa ia tidaklah bodoh. Dan dengan dukungan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, secara luar biasa Bloom dapat bangkit.

Bloom beruntung, karena generasi sebelum Bloom tidak berjalan begitu baik. Selama sedekade lebih, ketidakmampuan belajar telah disalahpahami -atau tidak dipahami sama sekali- dan penderita dyslexia hanya tahu bahwa mereka tidak "normal". Mereka tidak dapat mengikuti kelas, tidak dapat mengeja dan membaca. Mereka bahkan di panggil "si bodoh" atau "pemalas" oleh teman-temannya.

"Kreativitas adalah kunci bagi anak-anak penderita dyslexia. Kamu dapat berpikir di luar kotak", ungkap Bloom. "Ajarkan mereka tentang apa yang ingin mereka capai. Biarkan mereka berjalan dengan apa yang mereka pikirkan"

Saat tumbuh dewasa, Bloom mampu memanfaatkan talenta actingnya, kepemimpinan alaminya (kapten sepakbola dan tim hoki sekolah) dan daya tariknya (diamalu-malumengakudia seringbisa bertahan dari wanita dengan"menutup mata sebentar"dantersenyum")

"Saya beruntung", aku Bloom. "Saya selalu beruntung".

"Tapi banyak anak-anak lain tidak seberuntung Bloom, ketidakpercayaan diri mereka membawa mereka jauh dari lingkungan dan pada kasus ekstrim, mereka mengalami depresi yang sangat hebat".

Bloom memberikan beberapa nasihat kepada anak penderita dyslexia: Pertama, jangan malu. Mintalah bantuan, katakan, "Saya menderita dyslexia, saya butuh waktu lebih untuk mengerjakan tes atau pekerjaan rumah". Kemudian, jangan lihat hal tersebut sebagai masalah, namun sebuah anugrah. "Itu bukanlah ketidakmampuan, namun sebuah tantangan", tambah Bloom.

"Terima hambatan ini, atasi dan jadikan itu sebagai alasan untuk menjalani hidup yang indah", Bloom mengakhiri pernyataan kisahnya.Catatan: Beberapa penderita dyslexia yang mendunia mewakili masing-masing bidang: Ilmuwan : Albert Einstein - Thomas Edison Musisi : John Lennon (Vokalis The Beatles) Politik : John F Kennedy Hiburan : Tom Cruise Atlit : Muhammad Ali Pengusaha: Henry Ford (Pendiri Ford Motor Company) Seniman: Leonado Da Vincihttp://rizqi-maulana.blogspot.com/2011/11/kisah-penderita-dyslexiadisleksia-yang.html

Artikel LainnyaAnak Jatuh Cinta, Perlukah Cemas?Mungkinkah Anak Terkena DBD Berulang?Anak Menangis di SekolahNilai Anak di Sekolah TurunFilm Anak Paling Ditunggu di 2014 (Part I)Film Anak Paling Ditunggu di 2014 (Part II)Sariawan Pada AnakManfaat Aktivitas Masak pada AnakAnak Kepergok Masturbasi?Tempat Curhat Tepercaya Anak

more artikel4 Selebriti Sukses Meski Disleksia

Vonis disleksia bukan berarti si kecil kehilangan kesempatan untuk sukses. Di bawah ini adalah sejumlah tokoh dengan prestasi mendunia, meski menyandang disleksia.

- Tom CruiseAktor paling populer di era 90-an (bahkan sampai sekarang) ini dulu mesti berjuang habis-habisan untuk bisa naik kelas. Terlebih, orangtua Tom yang sering berpindah-pindah kian menyulitkan Tom kecil beradaptasi dengan pelajaran disekolahbarunya. Untungnya, Tom kemudian menemukan dunia akting yang justru melejitkan namanya dan menjadikan dirinya salah satu aktor terkaya di dunia.

- Keira KnightleySi cantik asal Inggris ini sudah memiliki passion di dunia pertunjukan sejak kecil. Orangtua Keira yang cerdik menjadikan kecintaan putrinya pada panggung sebagai motivasi gadis ini belajar membacaKeira harus membaca naskah sebelum pentas. Sekarang saya tidak menemui kesulitan mempelajari naskah film, meski untuk membacanya pertama kali saya masih memerlukan waktu agak lama, ujarnya.

- Agatha ChristiePemegang rekor Guiness Book untuk penulis buku terlaris ini dikenal sebagai si lambat di dalam keluarganya. Sampai menjadi penulis pun saya masih sering kesulitan mengeja kata-kata dengan benar. Tapi untuk itulah gunanya ada editor, bukan? candanya. Dalam menghadapi disleksia, wanita ini memberi tips sederhana, yaitu menerima kondisinya apa adanya dan fokus pada apa yang ia bisa lakukan.

- Leonardo DaVinciLeonardo adalah seseorang yang terlahir dengan multitalenta. Dia adalah pelukis, desainer, ilmuwan, serta pemikir ternama dunia. Tak banyak yang tahu bahwa ia juga seorang penderita disleksia. Kondisi ini diketahui para peneliti masa kini ketika mengamati tulisan tangan Leonardo yang bentuknya terbalikseperti melihat dari cermin, berbeda jauh dengan lukisannya yang begitu proporsional dan presisi.http://www.parenting.co.id/article/artikel/4.selebriti.sukses.meski.disleksia/001/004/359

Perjalanan Bisnis Richard Branson, Seorang Pengusaha Sukses Penderita DisleksiaPublished : 5 September 2013|84

0

0|

Apakah kamu pernah mendengar nama RichardBranson? Pria dengan tampang jenaka dan hampir selalu tersenyum di setiap posenya adalah seorang pengusaha luar biasa yang ada di balik kesuksesan Virgin Group. Virgin Group adalah perusahaan yang memiliki beberapa sektor bisnis, mulai dari telepon selular, travel, jasa keuangan, rekreasi, musik, liburan, kesehatan & kebugaran, dan masih banyak lagi.

Image Credit BySir RichardBranson Photo Album

Tentang Richard Branson

Lahir pada tahun 1950 di Inggris, Richard Branson memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu yang berprofesi sebagai pramugari. Karenadisleksia, ia memiliki kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Akhirnya, pada usia 16 tahun ia memutuskan untuk keluar dari sekolah dan perjalanan bisnisnya pun dimulai.

Tentang perjalanan bisnisnya Titik awal dari bisnis yang ia bangun dimulai pada saat ia berusia 16 tahun. Di usia tersebut, ia menerbitkan sebuah majalah yang bernama Student. Pada usia 20 tahun ia memulai bisnis yang menjual rekaman audio lewat pengiriman pos untuk mendanai bisnis majalahnya. 2 tahun kemudian, ia membuka toko yang menjual rekaman musik di Jalan Oxford, London. Selang beberapa tahun kemudian, ia membangun studio rekaman di Inggris dan merambah ke mancanegara. Pada usia 35 tahun, kesuksesan bisnisnya menanjak dengan penambahan bisnis penerbangan yang bernama VirginAtlantic Airways. Pada tahun-tahun berikutnya, ia merambah ke sektor bisnis yang lebih luas lagi dan sampai sekarang Virgin telah menjadi merek yang diakui di dunia.

"Business opportunitiesare like buses, there's always another one coming."- Richard Branson -

Dari kisah seorang Richard Branson, saya belajar bahwa kesuksesan itu bisa diraih oleh siapa saja. Semua orang pasti punya kelemahan. Namun, asal kita tidak berkecil hati dan terus berusaha, maka pintu kesempatan pasti akan terbuka untuk kita. Dan tidak mustahil, kalau kita pun bisa meraih kesuksesan seperti seorang Richard Branson.

http://www.arthinkle.com/articles/detail/perjalanan-bisnis-richard-branson-seorang-pengusaha-sukses-penderita-disleksia

ada artikelsebelumnya, ruangpsikologi telah menjelaskan sedikit tentang disleksia. Disleksiaadalah gangguan membaca yang spesifik pada seseorang dengan pengelihatan dan kemampuan akademis yang memadai (Kalat, 2009). Gangguan ini terjadi karena kondisi otak yang tidak bisa mengenali dan memproseskan simbol-simbol tertentu. Orang-orang yang menderita disleksia mempunyai kesulitan dalam membaca suatu kata dan menganggap kata-kata tersebut berbentuk lain dari bentuk normal. Gejala dari penyakitdisleksiaadalah mengalami kesulitan dalam mengartikan suatu kalimat sederhana, kesulitan dalam membaca kata-kata tertulis, dan kesulitan dalam menyajakkannya. Aspek abnormal dari penderitadisleksiaini adalah otaknya, bukan gangguan pengelihatan ataupun rendahnya intelijensi. Bahkan, banyak orang dengan penderitadisleksiamempunyai kecerdasan di atas rata-rata intelijensi normal. Berikut ini merupakan cerita dan penjelasan dari beberapa figur tentang bagaimana mereka menikmati hidup mereka dengan penyakitdisleksia.Christian BoerIa adalah seorang desainer grafis yang menderitadisleksiasejak ia lahir. Karena penyakitnya yang tidak mampu membaca kata-kata, ia padukan penyakitnya dengan seni bersama-sama membuat suatu proyek yang kemudian bernamaDyslexiepada tahun 2008 saat ia masih berokupasi sebagai pelajar. Dengan adanya proyek ini, dilakukanlah penelitian diUniversity of Twentedi Belanda pada pasien-pasiendisleksia(disebutnyadyslexics). Riset ini menjelaskan bahwa dyslexics menunjukkan adanya perkembangan yang progresif dengan membaca bacaan yang dituliskan dalam Dyslexie. Dyslexie merupakan bentuk tulisan khusus didesain untuk penderitadisleksiaagar dapat membaca lebih baik dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam membaca. Karena Boer merupakan seorangdisleksia, ia menyadari sendiri apa yangdisleksiabutuhkan untuk melakukan perkembangan dalam membaca kalimat-kalimat sederhana ataupun kompleks. Boer memang berniat untuk membantu pasiendisleksialainnya untuk membantu mereka dalam membaca dan melancarkannya dengan font khusus.Dyslexie is not a cure, but Iseethe font as something like awheelchair. Video bisa dilihat disiniPeter Lovatt, Ph.D

Lovatt adalah seorang psikolog juga sekaligus pedansa handal. Ia menyukai dansa sejak kecil, di mana ketika ia kecil, ia mengikuti les balet dan ia satu-satunya anak laki-laki pada kelas tersebut. Sembari hobi yang dilakukannya, Lovatt juga menderitadisleksiadan semakin buruk ketika menginjak umur 20. Ketika ia menyerah untuk berdansa, ia memutuskan untuk berkuliah jurusan psikologi dan bahasa inggris, mengingat ketika kecil juga mengalami remedial di kelas bahasa inggris karena menderitadisleksiaitu sendiri.Lovatt kemudian mendapatkan beasiswa S2 jurusanNeural ComputationdiUniversity of Stirlingdan menyelesaikan disertasinya diEssex University. Tahun 1998, ia menyelesaikan penelitian untuk mendapatkan gelar Ph.D-nya tentangShort-term Memory andDyslexia. Kemudian ia dikukuhkan menjadi profesor diHertfordshire Universitypada September 2004, dan mendirikanPsychological DanceLab.pada tahun 2008. Lovatt merupakan salah satu bukti bahwa penderita dyslexia belum tentu mempunyaimentaldan kecerdasan yang normal atau di bawahnya.People with dyslexia have differentmemory systems, so its very important for them to find ways to channel their creative expression. Video bisa dilihat disiniOrlandoBloom

Aktor terkenal ini merupakan salah satu dari penderita disleksia yang sukses dengan karirnya. Awalnya, Bloom merasa mempunyai self-esteem yang rendah karena adanya penyakit ini, ia merasa bahwa dirinya tidak pintar. Dengan tidak bisa membaca kalimat dan memahaminya dengan benar, Bloom merasa lelah dengan dirinya sendiri dan merasa tidak layak. Akan tetapi, pada umur 7 tahun saat ia didiagnosis menderitadisleksia, ia juga menghasilkan skor IQ yang tidak rendah. Dengan begitu, ia merasakan kelegaan yang membuat self-esteem-nya kembali naik dan membuat kesimpulan bahwadisleksiaitu sendiri tidak berhubungan dengan kecerdasan, IQ, atau kognisi seseorang. Bloom termasuk penderita dyslexia yang beruntung dan menghasilkan kehidupan yang baik, dibandingkan penderita dyslexia lainnya, yang berakhir di penjara karena narkotika, atau menjadi anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah. Bloom menyemangati anak-anak penderitadisleksiauntuk tidak boleh malu dengan kekurangannya, anggaplah itu sebagai tantangan serta bakat. Dengan menyadaridisleksiabukan berarti tidak pintar, kreativitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan non-akademis penderitadisleksiaagar tetap menjadi orang yang berguna di kemudian hari.Michael FaradayAhli fisika dan kimia ini merupakan salah satu orang penting pada abad ke-19. Faraday adalah seorang ilmuan yang sempat berkontribusi dalam bidang elektromagnetisme danelectrolysis. Suatu hari, seseorang bernama Thomas West mengatakan bahwa Faraday menderita disleksia. Faraday menjadi kurang peka dalam pengejaan kata dan ketepatan waktu. Memori Faraday sedang tidak bekerja, melainkan mempermainkan Faraday, dan gejala lain, ia tidak bisa menyelesaikan soal matematika sederhana. Akan tetapi, Faraday memiliki kemampuan visual yang kuat, bahwa ia pertama memahami terlebih dahulu apa yang dilihatnya, kemudian memecahkan apa yang dipikirkannya menjadi bagian-bagian agar mudah dipahami oleh orang lain. Tidak semua penderitadisleksiamempunyai kemampuan ini.Robert W. Woodruff

Woodruff pernah menjabat sebagai presiden perusahaan Coca Cola tahun 1923-1954. Merujuk kepada pengalaman Woodruff waktu kecil, ia juga menjadi salah satu penderita disleksia. Ayahanda Robert, Ernest Woodruff, adalah seorang figur yang sangat sukses pada saat itu, dengan menjabat menjadi presiden dari satu-satunya bank terpercaya di daerah Atlanta bagian selatan, yaitu The Trust Company of Georgia. Ernest termasuk seorang ayah yang bersifat otoriter dan keras kepala, sehingga Robert dikuliahkan di Emory College setelah menyelesaikan studinya di Georgia Military Academy tanpa mempertimbangkan bidang-bidang yang diminati Robert. Karena didiagnosa sebagai penderitadisleksia, performa Robert ketika di Emory College sangat buruk sehingga pihak universitas mengirimkan surat yang berisikan tentang ketidakpuasan mereka terhadap performa Robert pada saat itu. Setelah melewati masa sekolah, Robert menemukan minatnya pada bisnis. Ia juga menemukan kesenangan dalam bidang pemasaran ataumarketingdan mempromosikan bisnis Coca-Cola untuk yang pertama kalinya. Dengan bekal kemampuan Robert yang canggih dalam bisnis membuat ia mampu menghasilkan umpan balik yang tidak kalah canggihnya hingga perusahaan Coca-Cola bisa dikenal sampai penghujung dunia.Dari 5 cerita penderita disleksia di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakitdisleksiasama sekali tidak berhubungan dengan kecerdasan, sehingga dyslexics jangan sampai self-esteem rendah karena menganggap dirinya tidak pintar dan tidak kreatif. Kreativitas ada pada setiap diri seseorang, dan tingkatan kreativitas berbeda-beda setiap orangnya. Teruslah berkreasi karena inovasi datang dari ide kecil yang bisa dikembangkan!

Sumber:http://ruangpsikologi.com/kesehatan/disleksia-bukan-penghalang-kesuksesan/#ixzz2usk2OCbhCopyright RuangPsikologi.com 2014Under Creative Commons License:Attribution Non-CommercialFollow us:@ruangpsikologi on Twitter|ruangpsikologi on Facebook

http://ruangpsikologi.com/kesehatan/disleksia-bukan-penghalang-kesuksesan/