hubungan antara memori dan penderita disleksia …

6
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18 - 19Oktober 2011 Vol.4 Oktober 2011 ISSN:1858-2559 HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA DALAM TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK Tri Wahyu Retno Ningsih1 Cahyawati Diah Kusumarinl 12Fakultas 8astra Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan yang terdapat pada anak disleksia dalam proses merekam kata secara visual dan menulis. Proses merekam yang melibatkan memori jangka pendek dan respon yang di/akukan oleh anak akan diamati berdasarkan kemampuan mengenal kata, mengcopy tulisan, proses menulis, bentuk huruf dan tempo saat menulis. Metode penelitian yang digunakan adalah two store memory dengan model penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan media komputer, pada monitor tersedia tampi/an huruf dan kata yang berbeda dengan durasi 60 detile,subjek akan diminta untuk mengulang huruf dan kata tersebut secara spontan serta menuliskannya dalam media kertas kosong dan bergaris kertas. Proses eksperimen dilakukan sebanyak 2 kali. Subjek penelitian adalah 5 anak yang mempunyai hambatan belajar secara spesifik yang berusia antara 6 hingga 8 tahun. Temuan penelitian ini adalah teridentifikasinya hambatan bahasa, seperti kesalahan mengidentifikasi kata, kesalahan dalam menulis huruf pada kata, penempatan huruf yang salah, dan tidak tersedianya rekaman makna pada beberapa kata yang ditampi/kan secara visual. Kesulitan yang berhasi/ diidentifikasi adalah hambatan dalam mengenal huruf dan hambatan untuk mengenal pola huruf yang berbeda, penambahan beberapa komponen kata yang tidak ada kaitannya dengan makna kata, serta tulisan tangan yang buruk. Kata Kunci : memori, hambatan bahasa, disleksia, psikolinguistik PENDAHULUAN Disleksia merupakan salah satu bidang kebahasaan yang menangani masalah pembelajaran bagi anak yang mempunyai gangguan belajar seeara spesifik. Kata disleksia diperoleh dari kata dys yang artinya kesulitan dan lexia yang bermakna bahasa. Jika diterjemahkan seeara harafiah disleksia adalah kesulitan dalam membaea huruf secara tertulis. Istilah lain yang digunakan untuk menjelaskan kesulitan anak dalam hal ini adalah buta huruf (word blindness or alexia) oleh William Pringle Morgan (1986). Rudolf Berlin seorang pakar opthalmotologist mengatakan bahwa anak yang mempunyai ciri disleksia mempunyai hambatan dalam membaea, menulis dan mengeja (Hammond & Hughes, 1993:3). Menurut Drake (1989), anak disleksia mempunyai beberapa eiri khas, dan Sanders dan Meyers (1996) menjelaskan beberapa eiri khas hambatan pembelajaran anak disleksia, yaitu: (1) hambatan dalam Ningsih & Kusumarini, HubunganantaraMemori danPenderita... belajar bahasa, (2) ketidakseimbangan dalam kemampuan intelektual, (3) tidak lancar untuk membaea huruf atau kata yang tereetak, (4) tidak dapat menulis dengan lanear dan tepat eontohnya sulit meneontoh menulis huruf dari papan tulis atau buku, (5) hambatan pada pendengaran dan pengamatan visual. Disleksia juga merupakan kelainan dengan dasar kelainan neurobiologis, yang ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat atau akurat, dalam pengejaan, dan dalam kemampuan mengkode simbol. Salah satu eara manusia untuk menyerap informasi dengan menggunakan eara visual, yaitu anak belajar menggunakan penglihatannya. Salah satu bentuk metode belajar visual adalah dengan mengamati dan mempraktekkan huruf atau pola huruf seperti kata dalam media tulis atau lisan. Bagi anak normal permainan huruf dan kata merupakan hal yang tidak sulit, namun bagi anak disleksia akan menemukan kendala dan S-33

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT(Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur&Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIADALAM TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK

Tri Wahyu Retno Ningsih1Cahyawati Diah Kusumarinl

12Fakultas 8astra Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan yang terdapat pada anak disleksiadalam proses merekam kata secara visual dan menulis. Proses merekam yang melibatkanmemori jangka pendek dan respon yang di/akukan oleh anak akan diamati berdasarkankemampuan mengenal kata, mengcopy tulisan, proses menulis, bentuk huruf dan tempo saatmenulis. Metode penelitian yang digunakan adalah two store memory dengan model penelitianeksperimen. Penelitian ini menggunakan media komputer, pada monitor tersedia tampi/an hurufdan kata yang berbeda dengan durasi 60 detile,subjek akan diminta untuk mengulang huruf dankata tersebut secara spontan serta menuliskannya dalam media kertas kosong dan bergariskertas. Proses eksperimen dilakukan sebanyak 2 kali. Subjek penelitian adalah 5 anak yangmempunyai hambatan belajar secara spesifik yang berusia antara 6 hingga 8 tahun. Temuanpenelitian ini adalah teridentifikasinya hambatan bahasa, seperti kesalahan mengidentifikasikata, kesalahan dalam menulis huruf pada kata, penempatan huruf yang salah, dan tidaktersedianya rekaman makna pada beberapa kata yang ditampi/kan secara visual. Kesulitan yangberhasi/ diidentifikasi adalah hambatan dalam mengenal huruf dan hambatan untuk mengenalpola huruf yang berbeda, penambahan beberapa komponen kata yang tidak ada kaitannyadengan makna kata, serta tulisan tangan yang buruk.

Kata Kunci : memori, hambatan bahasa, disleksia, psikolinguistik

PENDAHULUAN

Disleksia merupakan salah satu bidangkebahasaan yang menangani masalahpembelajaran bagi anak yang mempunyaigangguan belajar seeara spesifik. Katadisleksia diperoleh dari kata dys yang artinyakesulitan dan lexia yang bermakna bahasa.Jika diterjemahkan seeara harafiah disleksiaadalah kesulitan dalam membaea huruf secara

tertulis. Istilah lain yang digunakan untukmenjelaskan kesulitan anak dalam hal iniadalah buta huruf (word blindness or alexia)oleh William Pringle Morgan (1986). RudolfBerlin seorang pakar opthalmotologistmengatakan bahwa anak yang mempunyaiciri disleksia mempunyai hambatan dalammembaea, menulis dan mengeja (Hammond& Hughes, 1993:3). Menurut Drake (1989),anak disleksia mempunyai beberapa eiri khas,dan Sanders dan Meyers (1996) menjelaskanbeberapa eiri khas hambatan pembelajarananak disleksia, yaitu: (1) hambatan dalam

Ningsih&Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderita...

belajar bahasa, (2) ketidakseimbangan dalamkemampuan intelektual, (3) tidak lancaruntuk membaea huruf atau kata yangtereetak, (4) tidak dapat menulis denganlanear dan tepat eontohnya sulit meneontohmenulis huruf dari papan tulis atau buku, (5)hambatan pada pendengaran dan pengamatanvisual. Disleksia juga merupakan kelainandengan dasar kelainan neurobiologis, yangditandai dengan kesulitan dalam mengenalikata dengan tepat atau akurat, dalampengejaan, dan dalam kemampuan mengkodesimbol.

Salah satu eara manusia untukmenyerap informasi dengan menggunakaneara visual, yaitu anak belajar menggunakanpenglihatannya. Salah satu bentuk metodebelajar visual adalah dengan mengamati danmempraktekkan huruf atau pola huruf sepertikata dalam media tulis atau lisan. Bagi anaknormal permainan huruf dan kata merupakanhal yang tidak sulit, namun bagi anakdisleksia akan menemukan kendala dan

S- 33

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT(Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur&Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

gangguan seperti : (1) kecakapan menulisnyadi bawah standar atau tidak sesuai dengantingkatan umurnya, (2) intelegensi normalatau di atas normal (3) kesulitan ataugangguan untuk menulis secara spontan.Beberapa ahli berpendapat bahwa disleksiamerupakan suatu kondisi pemrosesan inputatau informasi yang berbeda yang seringkaliditandai dengan kesulitan dalam membaca,yang dapat mempengaruhi cara kognisiseperti daya ingat, kecepatan pemrosesaninput, kemampuan pengaturan waktu, aspekkoordinasi dan pengendalian gerak. DapatteIjadi kesulitan visual dan fonologis, danbiasanya terdapat perbedaan kemampuan diberbagai aspek perkembangan. Secara lebihkhusus, anak disleksia biasanya mengalamimasalah fonologi, yaitu hubungan sistematikantara huruf dan bunyi, misalnya kesulitanmembedakan "paku" dengan "palu", ataukeliru memahami kata-kata yang mempunyaibooyi harnpir sarna, misalnya "lima puluh"dengan "lima belas". Kesulitan ini tidakdisebabkan oleh masalah pendengaran tetapiberkaitan dengan proses pengolahan input didalam otak (Shaywitz, 2003).

Beberapa kendala yang dapatdiidentifikasi bagi anak penderita disleksiasalah satunya adalah gangguan fungsi otakyang rusak ( Lovin, 1989). Meskipun selotak yang rusak atau mati tidak dapatdiperbaiki, fungsi sel otak yang lain dapatditingkatkan kesulitannya sehingga dapatmengkompensasikan fungsi sel otak yangrusak atau mati tesebut (Clark, 1986). Secaraumum anak disleksia mengalami kesulitanbelajar secara spesifik dan mempooyai

OaftarPancaindra

Input Selcitar ,. Visual

masalah dalam bahasa dan fonologi (kira-kira60-70%) lebih banyak dibandingkan dengangangguan persepsi visual dan ketrampilanmotorik (kira-kira 10%), selebihnyagangguan belajar spesifik yang lain (kira-kira20-30%). Kesulitan belajar spesifik banyakteIjadi pada anak usia 8 tahoo (Badian, 1996).

Menurut penelitian Atkinson dalarnRichard (2007) proses membaca kata danmengeja huruf diperlukan satu model yangmenjelaskan bagaimana informasi mengalirmelalui berbagai aspek dari sistem memorideklaratif kita yang merujuk pada model duatahap (two-store) penyimpanan memori.Subjek akan diminta melihat susooan hwuftersebut hanya dalam waktu 50 milidetik (seperduapuluh detik), dan anak harusmenyebutkan huruf-huruf tersebut sebanyakmungkin.

Perhatikan pada gambar 1.Beberapa orang tampak memilikikemampuan yang jarang dalam menerimadan menguasai sejumlah besar informasivisual. Namun, kemungkinan besarseseorang dapat mengingat kembali letak dariempat atau lima huruf tersebut. Batasan yangjelas pada persepsi dan memori awal dikenalsebagai span of apprehension atau luasanpemahaman (pemahaman dalam artimenyerap sesuatu). Menurut Norman D.Sundberg, et al. (2002), anak yangmengalami gangguan pada otak dapatmelakukan beberapa tes. Dari hasil testesebut dapat diketahui daerah otak manayang mengalami gangguan, sehingga dapatdilakukan diagnosis apakah anak tersebuttergolong learning disabilities atau bukan.

Memorl Jangka Pendek

Memori Kerja Sementara Memorl JangkaPanjang

Proses Kontrol :

RepetislKodifikasi

KeputlsanStrategl-strateglPengingatan

Penylmpanan MemoriPermanen

Gambar. Model slstem memorl jangka pendek dan Jangka panJang Atkinson -Shlffrln

Gambar 1. Model Sistem Memori Jangka Pendek dan Jangka Panjang Atkinson -Shiffrin

S- 34 Ningsih& Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderna...

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT(Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Richard (2007) menjelaskanpenyebab spesifik disleksia tidak diketahui.Kira-kira t4 area diotak berfungsi saatmembaca. Ketidakmampuan belajar padadisleksia ini disebabkan karena terdapatgangguan di area otaknya. Pesan yangterkirim masuk ke otak tampaknya berubahmenjadi tidak beraturan dan kacau. Orangdengan disleksia dapat mendengar danmelihat dengan baik, namoo apa yang merekadengar dan lihat tampaknya berbeda denganapa yang dilihat dan didengar oleh orangkebanyakan. Kesalahan yang disebabkandisleksia sudah teIjadi saat mereka dilahirkandan faktor hereditas sangat mempengaruhi.Kira-kira 5-10% anak usia sekolah memilikigangguan belajar.

Penelitian ini bertujuan mengamatikemampuan anak secara visual dan kinestetikdalam mengenal huruf dan mencopy hurufpada sebuah media tulis. Proses pengamatansecara langsoog dilakukan ootukmendapatkan intonnasi tentang hambatanbahasa yang ditemukan pada anak learningdisabilities. Pada proses menulis peneliti akanmemperhatikan proses stroke (gerakan),order (urutan), direction (arab) dari setiapstroke writing (pergerakan ujung pensil), danspeed (kecepatan) dari setiap stroke writing.Stroke adalah suatu gerakan menulis yangdimulai ketika pensil menyentuh pennukaanmedia sampai dengan diangkatnya pena daripennukaan tersebut. Informasi temporal jugadigunakan ootuk mengukur kemahiranmenulis seorang anak. Proses identifikasihambatan pada anak learning disabilitiesdalam mengenal dan memproduksi hurufakan diuji melalui eksperimen yang telahdilakukan oleh peneliti.

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

MET ODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitianeksperimen yang menggunakan dasar modeltwo-store memory yang berdasarkanpenelitian Richard Atkinson dan RichardShiffrin, yaitu bagaimana anak akanmenyerap infonnasi secara visual dan akandiproses oleh memori.

Subjek PenelitianSubjek adalah anak yang berusia 6-8

tahoo yang mengalami hambatan belajarsecara spesifik. Subjek diobservasi secarapersonal di depan komputer dan dilakukanpencatatan atas respon yang diberikan padamasing-masing treatment. Jumlah subjeksebanyak 5 orang anak yang mempunyaigejala learning disabilities dalam mengenalhuruf. Subjek sudah mengenal alphabetisdengan baik, tetapi sering timbul kesalahandalam mengeja, membaca dan menulis.

Materi dan ProsedurIdentifikasi Masalah:

Mengamati respon anak ketika diperlihatkanbeberapa kata secara bergantian yangditampilkan dalam tayangan visual padamonitor ukuran 14 inch.

Langkah-Iangkah:Peneliti menggunakan media komputer

dan menyusoo tayangan visual berupabeberapa kata (seperti daftar kata di bawah).Kata akan diacak dan moocul secarabergantian dengan waktu 60 detik ootuksetiap kata.

Contoh tampilan kat:a

Gambar 2. Contoh Tampilan Kata

Ningsih&Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderita... S- 35

papan badai

pagar dasar

papar pipa

pasar bulan

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT (Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur&Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

pU

Tabell.Hasil Analisis Data

gy

Kata yang muncul secara bergantianakan direkam oleh subjek dan subjek akandiminta mengulang kata tersebut dalambentuk tulisan. Subjek duduk pada kursi yangnyaman di depan PC dan segala gerakannyaakan direkam melalui video.

Alat :

Alat yang digunakan berupa mediakomputer, handycam, meja komputer, kursi,kertas putih dan kertas bergaris.

Observasi terhadap subjekObservasi terhadap subjek, yaitu (1)

peneliti melakukan observasi danpengamatan terhadap subjek secara langsung,(2) peneliti mengamati proses produksimenulis kata bermedia kertas putih kosongdan kertas bergaris pada subjek, (3) penelitimengamati kegiatan produksi tulisan tangansubjek, dan (4) peneliti akan mengamatidurasi waktu atau temporal dalam pergerakantangan yang dilakukan oleh subjek.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Pada umumnya dalam alfabet, jika kitaperhatikan dengan teliti maka akan kitadapati bahwa tiap huruf sebenamya terdiridari elemen-elemen yang sederhana dandiramu dengan berbagai cara. Huruf p, q, b,dan d misalnya, hanya terdiri dari satu garislurus dan setengah lingkaran. Perbedaan pdan q hanya terletak pada letak setengahlingkaran itu, pada p lingkaran ada di kanangaris dan q di kiri garis. Begitu pula antara bdan q, pada b lingkarannya di kanan, pada ddi kiri. Perbedaannya antara p dan b hanyalahletak garis lurusnya, pada p garis lurusnyamenjorok ke bawah, pada b ke atas. Huruf-huruf lain juga mempunyai regularity of itatau keteraturan bentuk . Ditemukanbeberapa huruf yang sulit untuk diproduksianak, yaitu huruf d,dan b, huruf p dan q .Keempat bentuk huruf ini mempunyai efek

S - 36

fdtl

a~st

ambigu spasial. Di bawah ini adalah hasil testyang telah dilakukan pada anak yangmenunjukkan gejala disleksia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwasubjek mempunyai kecenderungan untukmelewatkan huruf atau makna kata. Subjekjuga relatif tidak memperhatikan urutan hurufpada kata tersebut dengan seksama sehinggamuncul beberapa deretan huruf yang tidakmempunyai makna yang biasa dikenaldengan pseudoword. Dalam mengidentifikasihuruf subjek sangat mempertimbangkankedekatan jarak antara mata dengan mediadan sering menggunakan jari telunjuk untukmenunjuk huruf yang dimaksud. Beberapakali kepalanya sering bergerak lebih majuuntuk mengamati kata pada monitor.Ditemukan bentuk pembalikan huruf b dan dyang merupakan salah satu kendala terbesardalam proses membaca. Demikian jugapengenalan pada huruf p dan q, serta huruf syang kadang diidentifikasi sebagai huruf Z.Kesulitan lain yang dapat diidentifikasiadalah konsentrasi baca yang buruk,pemrosesan visual dan fonetik.

Dalam penelitian ini, selain memproseskata dalam memori, anak diperintahkan untukmenulis. Melalui proses menyusun tulisanterdapat beberapa faktor yang harusdiperhatikan, yaitu sistem motor yang terdiriatas kemampuan sensor motor dasar berupasintaksis dan kinematik. Kemampuan tersebutakan digunakan untuk pengenalan sistemmotor. Dua hal tersebut lebih dikenal denganaktivitas final. Aktivitas final akan

menghubungkan sebuah kontrol motor, yaitumotorik tulisan tangan dan motorik untukmendesain atau menggambar. Kontrol motortulisan tangan akan lebih berperan padabidang bahasa, yaitu penguasaan leksikal,sintaksis, tata bahasa, ortografi, danmemproduksi teks. Sementara itukemampuan kontrol desain, lebih mengarahpada kesinambungan tulisan berupa bentuk

Ningsih&Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderita...

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT (Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

gratis dan pengenalan objek. Untuk bagianyang tersebut dinamakan sistem simbolik.

Hasil penelitian menunjukkan tingkatfrekuensi kontrol penulisan yang diperolehdari media visual pada anak, yaitu (1) subjekterkadang mengambil starting point (titikawal) di tengah, atau menulis dari arah bawahke atas, atau sering ke arah diagonal, (2)subjek cenderung menulis dengan ukuranhuruf yang relatif besar dan tidak terarah, (3)subjek membutuhkan waktu yang relatif lebihlama dalam menulis yang bermedia kertasbergaris dibanding dengan kertas putih, dan(4) subjek sulit untuk mengkoordinasikansecara serempak mata, gerakan tangan, danbagaimana cara memegang pensil yang tepatdisela-sela jarinya.

Pada mulanya anak menulis besar-besar, hal ini disebabkan karena tidak adasatu motorik memerintahkan dia untukmenulis kecil dan kegiatan menulis akanberlanjut menggunakan waktu yang lamamenulis huruf dengan ukuran besar. Anakakan cenderung banyak menulis denganukuran besar apalagi jika media yangdigunakan adalah kertas putih kosong.Sementara dia juga akan butuhkan banyakwaktu ketika menulis pada kertas yangbergaris. Untuk clruran anak normal, semakinusianya bertambah ukuran huruf semakinmengecil dan akan menyerupai standar orangdewasa. Menurut grafology kasik dijelaskanbahwa 2.5 mm adalah ukuran tulisan tanganstandar asalkan tidak melebihi dari ukuran3.5 mm).

Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan diperoleh hasil (tabell).

Berdasarkan data tabel di atas

ditemukan hambatan dalam mengcopytulisan. Subjek terlihat mengalami kesulitandalam membedakan huruf s, p, q, b, dan djuga menambahkan huruf pada kata bulanmenjadi bulang. Berdasarkan temuan, subjekrelatif tidak memperhatikan makna kata yangterdapat dalam tampilan sehingga saatmerekam tampilan visual, subjek seharusnyadapat merekam jejak memori denganmengingat makna kata tersebut.

Selain itu, beberapa hal lain yangditemukan dalam penelitian ini adalah (1)belum adanya koordinasi antara mata dantangan, dibuktikan subjek mengalamikesulitan, menentukan starting point dalammemproduksi tulisan latin, (2) ditemukan

Ningsih&Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderita...

indikasi kesulitan dalam memproduksi hurufd, b, s danp dan q, (3) hambatan berupa carapenempatan huruf awal yang disesuaikandengan pengamatan ruang, dan kesulitandalam menentukan titik awal dalammengawali tulisan, (4) mempunyai daya ingatjangka pendek yang buruk, (5) tulisan tanganyang buruk, (6) kesulitan dalam mengingatkata-kata, dan (7) kebingungan atas konsepalfabet dan simbol

Merujuk pada penelitian Spaford danGrosser (1996), terdapat sekitar 2,63%hingga 5% anak mempunyai ciri-ciri anakdisleksia, yang dikaitkan dengan pemrosesanfonologi sebagai salah satu komponenpenting dalam perkembangan literasi bahasa.Hasil penelitian ini merujuk pada penelitiansebelumnya yang dilakukan Feldman 2002yang menyebutkan bahwa meskipun anakmemiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata,motivasi dan kesempatan pendidikan yangcukup serta penglihatan dan pendengaranyang normal namun anak tidak mampumengenal kata dan membaca membacadengan baik.

HasH penemuan pada subjek yangmempunyai gejala disleksia adalah subjekdapat melihat dengan baik tetapi tidak dapatmembedakan, tidak dapat membuatinterpretasi dan mengingat huruf atau katayang telah dHihatnya.Kasus penelitian di atasmenunjukkan hasH subjek yang diujimenunjukkan gejala disleksia. Secara umumdapat dikatakan bahwa anak disleksiaterhambat dalam perkembangan bahasa,koordinasi yang lemah, gerakan pergelangantangan tidak sinkron, hasH penulisan yanglemah, lambat menulis, ejaan yang lemah,hambatan dalam membedakan antarapandangan dan pendengaran. Hambatan lainadalah mengeja, membaca, dan menulis ataumenyalin huruf atau kata dari media visual.Jika tidak mendapatkan peIatihan secara dinimaka kemungkinan akan teIjadi hambatanbagi anak dalam proses belajar selanjutnyaseperti: (1) hambatan membaca akanmenyebabkan anak tidak bisa belajar secarasendirian. Sehingga anak akan merasa rendahdiri dan tidak percaya diri, (2) hambatanmengeja membuat anak merasa tidak tidakmempunyai kemampuan seperti yang dimilikioleh ternan yang lainnya, (3) hambatanmenulis akan menunjukkan keterlambatandalam melahirkan ide dan pikiran secara

I~I

IL

S-37

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MEMORI DAN PENDERITA DISLEKSIA …

ProceedingPESAT (Psikologi,Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil)UniversitasGunadarma- Depok18- 19Oktober2011

Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559

tertulis, (4) hambatan bahasa menyebabkananak akan mengalami kesulitan untukmenyatakan ige dan pikiran, dan (5)Hambatan untuk mengingat kata akanberpengaruh dalam memproses kata yangdisusun lebih panjang seperti kalimat,meskipun hambatan ini sering dikenalsebagai kekurangan yang tersembunyi.

PENUTUP

Hambatan yang ditemukan pada anakpenderita disleksia membutuhkanpenanganan secepatnya. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa hambatan yangdiperoleh subjek learning disabilities (gejaladisleksia) adalah: (1) hambatan memproduksitulisan (pergerakan jari dan tangan), (2)hambatan melakukan pergeseran penulisanhuruf, (3) tidak memperhatikan starting pointpenulisan, (4) tulisan tangan yang tidaknormal dan berukuran besar dan tidakmemanfaatkan prinsip motorik tulisan tangan(grafomotrice principe), dan (5) tidakmemahami aturan penyusunan sebuah tulisanyang dimulai dengan huruf, kata dandilanjutkan dengan kalimat.

S- 38

DAFTAR PUSTAKA

Daniele Dumont. 1994.Les Bases Techniquesde la Graphologie. Delachaux etNieestle, Paris.

Feldman, W. 2002. Mengatasi GangguanBelajar Pada Anak (Edisi ke 1) Jakarta: Prestasi Pustaka

Heri Purwanto. , 1991. Ganguan PersepsiVisualpada Anak Berkesulitan Belajar.Karya Ilmiah FIP UNY.

Jacqueline Peugeot. , 1997. La Connaissancede l'enfant par l'ecriture. Dunond Paris.Kerr M. Improving The General Health of

People With Learning Disabilities.Advances in Psychiatric Treatment,2004, vol 10: 200-206. Available from.

M.Maragoudakis, et al.,"How ConditionalIndependence Assumption AffectsHandwritten Character Segmentation",10 Juli 2006

Sidiarto LD. 1990. Aspek Neurologis Anak-anak dengan Kesulitan Belajar.Neurona majalah kedokteran Neuro-Sains. PERDOSSI. Jakarta, vol 8.

Spafford, C. S., 1996. Dyslexia : Researchand Resources Guide. USA.: Allyn &Bacon.Thompson, Richard and Madigan, Stephen.2007. Memory The Key To Consciousness.Alih Bahasa. Kawan Pustaka. Jakarta.

Ningsih&Kusumarini,HubunganantaraMemoridanPenderita...